Fiqhul Miyah Dan Asiremed Agst2010

40
FIQHUL MIYAH DAN ASI perspektif Islam Oleh : Amir Mahmud, Lc., LL.M Kuliah remed Agustus 5, 2010

Transcript of Fiqhul Miyah Dan Asiremed Agst2010

Page 1: Fiqhul Miyah Dan Asiremed Agst2010

FIQHUL MIYAH DAN ASIperspektif Islam

Oleh :

Amir Mahmud, Lc., LL.M

Kuliah remed Agustus 5, 2010

Page 2: Fiqhul Miyah Dan Asiremed Agst2010

• Air sebagai sumber kehidupan/hak milik makhluk hidup

• Air sebagai sumber makanan dan minuman

Page 3: Fiqhul Miyah Dan Asiremed Agst2010

رتقا • كانتا واالرض السموات ان كفروا الذين يروا أولمحي ففتقناهما شيئ كل الماء من يؤمنون وجعلنا افال

• “Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian kami pisahkan antara keduanya. dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?”(

QS. Al Anbiyah : 30)

Page 4: Fiqhul Miyah Dan Asiremed Agst2010

Memperhatkan air minumqs. Al-waqi’ah :68-69

ام • انزلتموه أأنتم تشربون الذي المائ أفرأيتمفلوال أجاجا جعلناه نشاء لو المنزلون نحن

تشكرون• Pernahkan kamu memperhatikan air yang

kamu minum? Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menrunkan? Sekiranya Kami menghendaki, niscaya Kami menjadikannya asin, mengapa kamu tdk bersyukur?

Page 5: Fiqhul Miyah Dan Asiremed Agst2010

واالرض السموات ان كفروا الذين يروا أولمففتقناهما رتقا شيئ كانتا كل الماء من وجعلنا

يؤمنون حي افال• “Dan apakah orang-orang yang kafir tidak

mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu

keduanya dahulu adalah suatu yang padu,

Kemudian kami pisahkan antara keduanya. dan

dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup.

Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?”

Page 6: Fiqhul Miyah Dan Asiremed Agst2010

نحن • ام انزلتموه أأنتم تشربون الذي المائ أفرأيتمتشكرون فلوال أجاجا جعلناه نشاء لو المنزلون

• Pernahkan kamu memperhatikan air yang kamu minum? Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menrunkan? Sekiranya Kami menghendaki, niscaya Kami menjadikannya asin, mengapa kamu tdk bersyukur?

Page 7: Fiqhul Miyah Dan Asiremed Agst2010

والكأل : • الماء ثالثة فى شركاء الناس حديثوالنار

• hadis : ” An-Nasu syuraka’ fi tsalatsatin : al-ma’u, wal kala’u wan naru”:“Tiga hal yang menjadi milik publik (tidak bisa diprivatisasi) adalah air, tempat berlindung, dan api” (HR. Ibnu Majah dari Abu Hurairah).

• Kepemilikan air : hak jamaah/publik/Allah

Page 8: Fiqhul Miyah Dan Asiremed Agst2010

Air sebagai alat ber thaharah (bersuci) :- “Dan Kami turunkan air dari langit sebagai alat bersuci.” ( QS. Al-

Furqan : 48)-“Dan Allah turunkan air dari langit kepada kalian agar Dia

mensucikan kalian dengannya dari najis dan agar menghilangkan was-was syaithan.” ( QS.Al-Anfal : 11)

• Hadis Rasul: “Sesungguhnya air itu sifatnya suci dan mensucikan kecuali bila

berubah baunya, atau rasanya, atau warnanya dengan benda najis yang jatuh ke dalamnya.” (HR. Al-Baihaqi dari Abu Umamah).

Page 9: Fiqhul Miyah Dan Asiremed Agst2010

• 1. Tubuh: wajib mandi dan sunnah 2. Tangan: hadis: ”Cucilah kedua tanganmu sebelum dan sesudah

makan ", dan " Cucilah kedua tanganmu setelah bangun tidur. Tidak seorang pun tahu dimana tangannya berada di saat tidur."

3. perintah berpakaian yang bersih dan rapi ( aرbِّهdَطdف dَكd dاب gي ( وdث 4. meindungilah makanan dari debu dan serangga, hadis : "Tutuplah

bejana air dan tempat minummu " 5. Rumah: "Bersihkanlah rumah dan halaman rumahmu”dan ”menjaga

kebersihan dan keamanan jalan”dan "Menyingkirkan duri dari jalan adalah ibadah."

6. Perlindungan sumber air, hadis:” Rasulullah melarang umatnya buang kotoran di tempat-tempat sembarangan”.

7. Menjaga kebersihan dan kesucian organ-organ seksualitas(setelah buang air besar dan buang air kecil, junub dll)

Page 10: Fiqhul Miyah Dan Asiremed Agst2010

• Mandi jumat :• ( : يأتي أن أحدكم أراد إذا وسلم عليه الله صلى النبي قول البخاري روى

) فليغتسل الجمعة• Mandi hari raya :

• " : الله صلى الله رسول كان قال عنِّهما الله رضي عباس ابن عن روى لمااألضحى ويوم الفَطر يوم يغتسل وسلم “عليه

• Mandi junub :• ( : النساء فاعتزلوا أذى هو قل المحيض عن ويسألونَك تعالى الله فأنزل ذلَك

من فأتوهن تَطِّهرن فإذا يَطِّهرن، حتى تقربوهن وال المحيض، في

المتَطِّهرين ويحب التوابين يحب الله إن ، الله أمركم ( حيث

Page 11: Fiqhul Miyah Dan Asiremed Agst2010

Kaidah ” al-aslu fil aysa’i al-ibahah illa ma dalla dalilu ’ala tahrimiha” : Semua jenis minuman adalah halal, kecuali yang diharamkan dalam nash secara jelas.

• Air yang diminum atau dipergunakan untuk memasak: halal lagi baik bagi kesehatan tubuh.

Dasarnya: QS. Al Baqarah ayat 168:“Wahai sekalian manusia! Makanlah dari apa yang ada di bumi yang halal lagi baik”.

• halal : baik halal materinya maupun halal cara mengambilnya sebagaimana yang telah ditetapkan oleh syara’.

• baik : baik bagi kesehatan tubuh.

Page 12: Fiqhul Miyah Dan Asiremed Agst2010

المسرفين يحب ال انه تسرفوا وال واشربوا كلوا

Page 13: Fiqhul Miyah Dan Asiremed Agst2010

• Bila tidak minum akan mengakibatkan kerusakan pada diri seseorang, sebagian anggota tubuhnya atau membuatnya lemah utk melaksanakan kewajiban agama : harus minum utk menghilangkan itu semua.

• Bila minum utk memenuhi kebutuhan seperti menghilangkan haus : mandub (Qurtubi)

• Bila minum melebihi kebutuhan : makruh (Ibnu ‘Arabi)

Page 14: Fiqhul Miyah Dan Asiremed Agst2010

• Ulma sepakat :mushalli tdk boleh minum, jika sengaja : wajib mengulang salat.

• Jika lupa : tdk batal dan sujud sahwi (mazhab maliki,juga syafi’I dan hambali dgn syarat sedikit, jika banyak batal, lupa atau sengaja

• Batal,sedikit atau banyak, lupa atau sengaja (Hanafi dan ‘Auza’i).

Page 15: Fiqhul Miyah Dan Asiremed Agst2010

•Jika sengaja minum : batal (jumhur ulama)

•jika sengaja dan sedikit :Tdk membatalkan (Ahmad, ibn Zubair, Ishaq

Page 16: Fiqhul Miyah Dan Asiremed Agst2010

• Orang puasa : haram minum, Jika lupa : tdk batal• Makruh istinsyaq berlebihan bagi org puasa• Dalilnya :

aُط{ : } aخdي ال {م{ dك ل dن� dي dب dت ي �ى ت dح a {وا ب dر aاشdو a {وا {ل وdك تعالى قوله dامd الِّصbي a gم�وا dت أ {م� ث gرaجdفa ال dنgم gدdو aسd األ gُطa aخdي ال dنgم dض{ aي dب األ

} gلa �لي ال gلdى إ“makanlah dan minumlah sampai terbit fajar, lalu lanjutkan puasa sampai

malam (terbenam matahari)

في:“ وبالغ األصابع بين وخل�ل ، الوضوء أسبغ حديث � صائما تكون أن � إال االستنشاق

“sempurnakanlah wudhu kalian, sela-selakan air di antara jari dan berlebihanlah dalam istinsyaq, kecuali bila sedang berpuasa”

Page 17: Fiqhul Miyah Dan Asiremed Agst2010

• Sunnah bagi org yg haji dan umrah minum air zamzam, dan minum secara berlebihan.

Page 18: Fiqhul Miyah Dan Asiremed Agst2010

Istisqa :salat minta air hujan

Caranya :

• Salat

• Dalam khutbah

• Dalam doa

• keduanya

Page 19: Fiqhul Miyah Dan Asiremed Agst2010

• 1.Membaca basmalah di awal minum dan membaca hamdalah setelah minum seperti mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan air ini segar berkat rahmat-Nya dan tidak menjadikan asin karena dosa-dosa kami."

• 2. Disunnahkan minum dengan duduk, karena ini yang terbaik dari segi kesopanan dan kesehatan. Diriwayatkan dari Anan RA, dia berkata:

• يشرب أن وسلم عليه الله صلى الله رسول نهىأشر ذاك فقال ألكل فا قالوا قائما Rasulullah": الرجل

melarang seseorang minum dengan berdiri. Maka mereka bertanya, "bagaimana dengan makan?" Beliau menjawab, "lebih lagi waktu makan” (HR. Muslim).

Page 20: Fiqhul Miyah Dan Asiremed Agst2010

• 3. Mengambil gelas atau temapat minum dengan tangan kanan dan minum dengan tangan kanan pula. Diriwayatkan dari Hafshah RA.:

• يمينه يجعل كان وسلم عليه الله صلى النبي أن . ذلك سوى لما شماله ويجعل وثيابه وشرابه لطعامه

والترمذى) داود ابو (رواه "Rasulullah SAW menggunakan tangan kanannya ketika makan dan minum serta tangan kirinya untuk yang lainnya." (HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi)

Page 21: Fiqhul Miyah Dan Asiremed Agst2010

• 4. Minum dengan tiga tegukan yang dimulai dengan basmalah dan ditutup dengan hamdalah. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda:

• وثالث مثنى اشربوا ولكن البعير كشرب تشربوا ال ( . رواه رفعتم أنتم إذا واحمدوا شربتم أنتم إذا وسموا

(الترمذى "Janganlah kalian minum seperti minumnya unta, tetapi minumlah dengan minum dua-dua (teguk) atau tiga-tiga (teguk), hendaknya kalian membaca basmalah ketika minum dan membaca hamdalah setelah minum." (HR. at-Tirmidzi)

Page 22: Fiqhul Miyah Dan Asiremed Agst2010

• 5. Tidak meniup makanan dan minuman. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas:

• في يتنفس أن نهى وسلم عليه الله صلى النبي أن ( . الترمذى رواه فيه ينفخ أو (اإلناء

"Bahwa Rasulullah melarang bernafas di tempat minuman dan meniupnya." (HR. at-Tirmidzi)

• 6. Hendaknya tidak minum langsung dari mulut tempat air, tetapi menuangnya di gelas, lalu meminumnya.

Page 23: Fiqhul Miyah Dan Asiremed Agst2010

• 7. Tidak berlebihan minum terutama di saat makan karena hal ini mengganggu pencernaan, hendaknya minum beberapa saat sebelum dan sesudah makan.

• 8. Tidak minum dengan menggunakan tempat dari emas dan perak, karena tidak diperbolehkan dalam agama.

Diriwayatkan dari Ummu Salamah RA, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Orang-orang yang makan dan minum dengan bejana emas dan perak, sungguh telah menuangkan ke dalam perutnya api dari neraka" (HR. Muslim).

Page 24: Fiqhul Miyah Dan Asiremed Agst2010

• 9. Hendaknya ketika membagikan minuman memegang minuman tempat (nampan) dengan tangan kiri memberikannya dengan tangan kanan, dimulai dari yang tertua atau yang tinggi kedudukannya dalam masyarakat.

• 10. Hendaknya pemberi minuman adalah oarang yang terakhir minum. Diriwayatkan dari Abi Qatadah RA., Nabi SAW bersabda:

) ( . الترمذى رواه رْ بDا Fش GمFُه Fر Iآِخ LَمGو LقGGال اقIي Lس"Orang yang memberi minum adalah orang yang paling

akhir minum." (HR. at-Tirmidzi)

Page 25: Fiqhul Miyah Dan Asiremed Agst2010

ASI &

BANK ASI

25

Page 26: Fiqhul Miyah Dan Asiremed Agst2010

Definisi menyusi;radha’• Ar-radha : imtishash ats-tsadyi; mengisap

tetk/menyusu• Murdhi : ibu yg menyusui• Murdhi’a ; ibu yg berprofesi sebagai

tempat/tukang menyusui• Yauma taraunaha tadzhalu kullu murdi’atin

‘amma ardha’at ;Ingatlah pada hari ketika kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yg menyusui anaknya dari anak yg didsusuinya (QS. Al-hajj :2

26

Page 27: Fiqhul Miyah Dan Asiremed Agst2010

Definisi menyusi;radha’• Isapan anak terhadap susu/tetk wanita adam pd waktu

tertentu(Hanafi)• Sampainya air susu pr pd perut –meskipun pr tsb mati

atau masih kecil- dgn menggunakan alat utk memasukkan sesuatu ke dlm perut – atau melaui suntikan yg menjadi makanan (maliki)

• Sampainya ir susu wanita atau apa yg dihasilkan dr susu tsb pd perut bayi atau pada otak/smsumnya (Syafii)

• Mengisap atau meminum susu yg terkumpul krn kehamilan dr tetek /susu seorang wanita dan yg seperti itu (Hambali)

27

Page 28: Fiqhul Miyah Dan Asiremed Agst2010

Masa menyusui• 1. selama dua tahun(jumhur ulama)• Dalilnya:• - ﴿ عامين في وفِّصاله وهن على وهنا أمه حملته ﴾ Hamalathu

ummuhu wahnan ala wahnin wafisoluhu fi ‘amain (QS.luqman :14) ibunya elah mengandungnya dlm keadaan lemah yg bertambah dan menyapinya dlm dua tahun

• يتم ﴿ أن أراد لمن كاملين حولين أوالدهن يرضعن والوالداتالرضاعة ﴾ walwalidatu yurdi’na hawlaini kamilani (QS. Al-baqararh :223)

• ﴿ شِّهرا ثالثون وفِّصاله وحمله ﴾ wahamluhu wa fisoluhu tsalatsuna syahran (QS. Al-ahqaf : 15

• Hadis :” tdk ada menyusui kecuali selama dua tahun”28

Page 29: Fiqhul Miyah Dan Asiremed Agst2010

Masa menyusui• 2. dua setengah tahun/30 bulan (Abu

hanifah)

• Dalilnya : qs.al-ahqaf : 15

29

Page 30: Fiqhul Miyah Dan Asiremed Agst2010

Apakah sang ibu harus menyusuianaknya?

• Ibu wajib menyusui anaknya dua thn,suka atau tdk, suaminya suka atau tdk, kecuali istri yg sdh ditalak, tdk berair susu, ada bhaya bagi anaknya.

• QS. Al-baqarah 223 (wal walidatu…)• QS. At-talaq : 6 : wain kunna ula hamlin fa anfiqu ‘alaihinna hatta

yadha’na hamlahunna, fain ardha’na lakum fa atuhunna ujurahunna wa’tamiru bainakum bima’rufin wa in ta’sartum fasaturdhi’u lahu ukhra ; dan jika mrk (istri yg ditolak)itu sdg hamil, maka berikanlah kpd mrk nafkahnya hingga mrk bersalin, kemudian jika mrk menyusukan anak-anakmu, maka berikanlah kpd mrk upahnya, dan musyawarahkanlah di antar kamu(segala sesuatu) dgn baik, dan jika kamu meneui kesulitan, maka perempuan boleh menyusukan anak itu untuknya.

30

Page 31: Fiqhul Miyah Dan Asiremed Agst2010

Yg berhak mengambil upah menuyusi

• Kewajiban membayar nafkah dan upah menyusui ayah

• 3 keadaan istri– hubungan suami istri normal atau sdg talak

raj’i– Ketika talak bain– Istri telah bercerai dan selesai masa

iddahnya

31

Page 32: Fiqhul Miyah Dan Asiremed Agst2010

hubungan suami istri normal atau sdg talak raj’i

• Istri tdk berhak mendapatkan upah atas pekerjaan menyusui anaknya, krn sdh keajiban gama baginya.

32

Page 33: Fiqhul Miyah Dan Asiremed Agst2010

Ketika talak bain• Istri wajib berhak atas upah

33

Page 34: Fiqhul Miyah Dan Asiremed Agst2010

Istri telah bercerai dan selesai masa iddahnya

• Istri berhak mendapatkan upah, walapun belum ada kesepakan sebelumnya (sepakat ulama)

34

Page 35: Fiqhul Miyah Dan Asiremed Agst2010

Siapakah yg wajib menbayar upah menyusui?

• Ayah kandungnya• Jika ayah fakir : wajib bayar upah ketika kaya• Jika anak tdk memiliki ayah dan harta; ibunya• Jika ayah meninggal : diambil dr harta warisan

sang ayah anaknya.• Upah gugur: jika ibu menggugurkannya, atau

diberi upah. Jika anak meniggak dan blm dibayar upahnyamaka jadi hutang.

35

Page 36: Fiqhul Miyah Dan Asiremed Agst2010

BANK ASI

Anak yang lahir prematur harus memerlukan perawatan tersendiri dalam suatu jangka waktu yang kadang-kadang lama, sehingga air susu ibunya

melimpah-limpah. Kemudian si anak mengalami kemajuan sedikit demi sedikit meski masih disebut rawan, tetapi ia sudah dibolehkan untuk

minum air susu. Sudah dimaklumi bahwa air susu yang dapat menjalin hubungan nasab dan paling dapat menjadikan jalinan kasih sayang

(kekeluargaan) adalah air susu manusia (ibu).

Beberapa yayasan berusaha menghimpun susu ibu-ibu yang sedang menyusui agar bermurah hati memberikan sebagian air susunya. Kemudian susu itu dikumpulkan dan disterilkan untuk diberikan kepada bayi-bayi prematur pada tahap kehidupan yang rawan ini,

36

Page 37: Fiqhul Miyah Dan Asiremed Agst2010

1. Pendapat Yang Membolehkan Bank ASI

Yusuf Qardhawi mengatakan bahwa bank air susu ibu bertujuan baik dan mulia, didukung oleh Islam untuk memberikan pertolongan kepada semua yang lemah, apa pun sebab kelemahannya. Lebih-lebih bila yang bersangkutan adalah bayi yang baru dilahirkan yang tidak mempunyai daya dan kekuatan dan para wanita yang menyumbangkan sebagian air susunya akan mendapatkan pahala dari Allah, dan terpuji di sisi manusia Bahkan Al-Qaradawi memandang bahwa institusiyang bergerak dalam bidang pengumpulan ‘air susu’ itu yang mensterilkan serta memeliharanya agar dapat dinikmati oleh bayi-bayi atau anak-anak patut mendapatkan ucapan terima kasih dan mudah-mudahan memperoleh pahala

Al-Ustadz Asy-Syeikh Ahmad Ash-Shirbasi, ulama besar Al-Azhar Mesir. Beliau menyatakan bahwa hubungan mahram yang diakibatkan karena penyusuan itu harus melibatkan saksi dua orang laki-laki. Atau satu orang laki-laki dan dua orang saksi wanita sebagai ganti dari satu saksi laki-laki.Bila tidak ada saksi atas penyusuan tersebut, maka penyusuan itu tidak mengakibatkan hubungan kemahraman antara ibu yang menyusui dengan anak bayi

37

Page 38: Fiqhul Miyah Dan Asiremed Agst2010

Dr. Wahbah Az-Zuhayli dan juga Majma' Fiqih Islami. Dalam kitab Fatawa Mua`sirah, beliau menyebutkan bahwa mewujudkan institusi bank ASI tidak dibolehkan dari segi syariah.

Majma' Fiqih Al-Islami melalui Badan Muktamar Islam yang diadakan di Jeddah pada tanggal 22 – 28 Disember 1985/ 10 – 16 Rabiul Akhir 1406. Lembaga inidalam keputusannya (qarar) menentang keberadaan bank air susu ibu di seluruh negara Islam serta mengharamkan pengambilan susu dari bank tersebut.

2. Yang Tidak Membenarkan Bank ASI

38

Page 39: Fiqhul Miyah Dan Asiremed Agst2010

Maka menurut pendapat yang tidak membenarkan bank Asi adalah siapa pun bayi yang minum susu dari bank susu, maka bayi itu menjadi mahram buat semua wanita yang menyumbangkan air susunya. Dan ini akan mengacaukan hubungan kemahraman dalam tingkat yang sangat luas.Dari pada kacau balau, maka mereka memfatwakan bahwa bank air susu menjadi haram.

39

Page 40: Fiqhul Miyah Dan Asiremed Agst2010

Pada saat seorang anak disusukan kepada seorang ibu, maka akan timbul dan terjadi PERTALIAN DARAH, yg secara otomatis akan membuat anak tersebut HARAM/DILARANG MENIKAH dengan anak yang menyusu si ibu, baik anak

kandung ibu itu ataupun anak lain yg sempat menyusui.

Kenapa demikian?

Al Qur’an sendiri sudah menyatakan larangan pernikahan antara saudara yg sepersusuan,

“Dan (diharamkan atas kalian) ibu-ibu kalian yang telah menyusukan kalian dan saudara-saudara perempuan kalian dari penyusuan.” An-

Nisa(4):23.

40