FINANCIAL LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN, …eprints.ums.ac.id/72302/17/NASKAH PUBLIKASI-64-3.pdfUkuran...
Transcript of FINANCIAL LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN, …eprints.ums.ac.id/72302/17/NASKAH PUBLIKASI-64-3.pdfUkuran...
FINANCIAL LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN
MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN
PROFITABILITAS TERHADAP PERATAAN LABA PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
Pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Oleh:
DITA PRILLA SAPUTRI
B200140291
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
i
HALAMANERSETUJUAN
“FINANCIAL LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN
MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN
PROFITABILITAS TERHADAP PERATAAN LABA PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR”
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh:
DITA PRILLA SAPUTRI
B200140291
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:
Dosen Pembimbing
(Dr. Noer Sasongko, SE., M.Si., Ak)
NIDN. 0612056501
ii
HALAMAN PENGESAHAN
“FINANCIAL LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN
MANAJERIAL, KPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN
PROFITABILITAS TERHADAP PERATAAN LABA PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR”.
Oleh:
DITA PRILLA SAPUTRI
B200140291
Telah dipertahankan di depan Dewan penguji
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari Kamis, 7 Februari 2019
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat.
Dewan Penguji:
1. Dr. Noer Sasongko, SE., M.Si., Ak (....................................)
( Ketua Dewan Penguji)
2. Andy Dwi Bayu B., SE, M.Si, Ph.D. (....................................)
( Anggota I Dewan penguji)
3. Dr. Zulfikar, SE, M.Si. (....................................)
(Anggota II Dewan Penguji)
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
(Dr. Syamsudin, M.M.)
NIDN. 0017025701
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis
diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas,
maka saya akan mempertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 7 Februari 2019
Penulis
DITA PRILLA SAPUTRI
B200140291
1
FINANCIAL LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN
MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN PROFITABILITAS
TERHADAP PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis pengaruh Financial Leverage,
Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional dan
Profitabilitas dalam mendeteksi Perataan Laba . Ada 5 variabel dalam penelitian
ini, yang diduga mempengaruhi Perataan Laba. Penelitian ini terdiri dari Financial
Leverage, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan
Institusional dan Profitabilitas. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-
2017.Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan purposive
sampling.Analisis data menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Financial Leverage, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas
berpengaruh terhadap Perataan Laba sedangkan Kepemilikan Manajerial dan
Kepemilikan Institusional tidak berpengarauh terhadap Perataan Laba.
Kata kunci:Financial Leverage, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Manajerial,
Kepemilikan Institusional, Profitabilitas, Perataan Laba.
Abstract
The purpose of this study is to analyze the influence of Financial Leverage,
Company Size, Managerial Ownership, Institutional Ownership and Profitability
in detecting Income Smoothing. There are 5 variables in this study, which are
thought to affect Profit Smoothing. This research consists of Financial Leverage,
Company Size, Managerial Ownership, Institutional Ownership and Profitability.
The population of this study are manufacturing companies listed on the Indonesia
Stock Exchange (IDX) for the period 2015-2017. The research sample was taken
by purposive sampling. Data analysis using logistic regression. The results
showed that Financial Leverage, Company Size, Profitability had an effect on
Profit Leveling while Managerial Ownership and Institutional Ownership were
not affected by Profit Smoothing.
Keywords:Financial Leverage, Company Size, Managerial Ownership,
Institusional Ownership, Profitability, Income Smoothing.
1. PENDAHULUAN
Laporan keuangan menjadi alat utama bagi perusahaan untuk menyampaikan
informasi keungan mengenai pertanggungjawaban pihak manajemen (Schipper
dan Vincent, 2003). Penyampainan informasi melalaui laporan keuangan
tersebut perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak eksternal
maupun internal yang kurang memiliki wewenang untuk memperoleh
informasi yang mereka butuhkan dari sumber langsung perusahaan. Seperti
yang dinyatakan dalam rerangka konseptual FASB bahwa tujuan laporan
keuangan untuk memeberikan informasi yang berguna untuk kepentingan
bisnis. Laporan perusahaan secara formal wajib di publikasikan sebagai sarana
pertanggungjawaban pihak manajemen terhadap pengelolaan sumber daya
2
pemilik. Laporan ini diakui oleh investor, kreditur, supliyer, bursa efek, dan
para analisis keuangansebagai sumber informasi penting mengenai keberadaan
sumber daya ekonomi perusahaan yang diharapakan berguna untuk
pengambilan keputusan.
Situasi perekonomian negara yang tidak menentu serta ketatnya
persaingan di dunia usaha mendorong manajemen untuk bekerja lebih efektif
dan efisien agar perusahaan mampu menjaga eksistensi sekaligus
meningkatkan kinerja manajemen untuk mendapatkan hasil yang optimal bagi
perusahaan. Bagi investor, kinerja manajemen menjadi faktor pendorong
dalam menilai suatu perusahaan dan membuat keputusan.Pengambilan
keputusan oleh pemegang saham sangat ditentukan dari kualitas laporan
keuangan yang disajikan oleh pihak manajemen (Trisanti 2013).
Salah satu informasi yang penting untuk mengetahui kinerja
manajemen adalah laba.Informasi laba menjadi perhatian utama dalam
menaksir kinerja atau pertanggungjawaban manajemen.Kebanyakan investor
hanya menaruh perhatian pada informasi laba, namun tanpa memperhatikan
bagaimana laba tersebut dihasilkan.Perhatian yang besar dari investor
terhadap tingkat laba perusahaan menjadi salah satu alasan yang mendorong
manajemen untuk melakukan manajemen laba (earning management).
Terdapat tiga jenis strategi manajemen laba menurut Scott (2006)
terdapat 4 jenis strategi manajemen laba. (1) Taking a bath, (2) Income
minimization, (3) Income Maximization, (4) Income Smoothing.Dari ketiga
jenis strategi manajemen laba tersebut, income smoothing (perataan laba)
merupakan strategi yang banyak digunakan manajemen dalam merekayasa
laporan keuangannya.Perataan laba (Income Smoothing) merupakan
fenomena umum yang digunakan manajemen dengan tujuan mengurangi
variabilitas atas laba selama sejumlah periode tertentu atau dalam satu
periode, yang mengarah pada tingkat yang diharapkan atas laba yang
dilaporkan.Usaha untuk mengurangi fluktuasi laba adalah suatu bentuk
manipulasi laba agar jumlah laba suatu periode tidak terlalu berbeda dengan
jumlah laba periode sebelumnya. Oleh karena itu perataan laba meliputi
penggunaan teknik-teknik tertentu untuk memperkecil atau memperbesar
jumlah laba suatu periode sama dengan jumlah laba periode sebelumnya.
Namun usaha ini bukan untuk membuat laba suatu periode sama dengan
jumlah laba periode sebelumnya, karena dalam mengurangi fluktuasi laba itu
juga dipertimbangkan tingkat pertumbuhan normal yang diharapkan pada
periode tersebut.income maximization adalah pola menejemen laba yang
dilakukan pada saat laba menurun, dan income smoot hing adalah pola
manajemen laba yang dilakukan perusahaan dengan cara meratakan laba yang
dilaporkan sehingga dapat mengurangi fluktasi laba yang terlalu besar karena
pada umumnya investor lebih menyukai laba yang relatif stabil (Shubita
2015).
Salah satu parameter yang paling sering digunakan untuk mengukur
peningkatan atau penurunan kinerja pada perusahaan adalah laba. Laba
merupakan salah satu informasi potensial yang terkandung di dalam laporan
keuangan dan sangat penting bagi pihak internal maupun eksternal. Laba
3
menunjukan perubahan equitas (aktiva bersih) sebuah entitas selama suatu
periode yang diakibatkan oleh transaksi dan kejadian lain yang bukan
bersumber dari pemilik. SPAC No. 1 menyebutkan bahwa selain untuk
menilai kinerja manajemen informasi mengenai laba juga digunakan untuk
membantu mengestimasi kemampuan laba yang represetatif serta untuk
mengukur resiko dalam investasi atau kredit.
Ikatan Karyawan Timah (IKT) yang berasal dari Provinsi Bangka
Belitung dan Kepulauan Riau hari ini menggelar orasi di depan Kementerian
BUMN. Dalam orasinya, karyawan yang berjumlah 30 orang ini
menyampaikan tuntutan agar jajaran direksi segera mengundurkan
diri.Tuntunan ini bukannya tanpa alasan. Menurut Ketua Umum IKT Ali
Samsuri, direksi PT Timah (Persero) Tbk (TINS) saat ini telah banyak
melakukan kesalahan dan kelalaian semasa menjabat selama tiga tahun sejak
2013 lalu. “IKT menilai direksi telah banyak melakukan kebohongan publik
melalui media.Contohnya adalah pada press release laporan keuangan
semester I-2015 yang mengatakan bahwa efisiensi dan strategi yang telah
membuahkan kinerja yang positif. Padahal kenyataanya pada semester I-2015
laba operasi rugi sebesar Rp59 miliar,” ujar Ali dalam orasinya di depan
Gedung Kementerian BUMN. Oleh sebab itu, IKT menuntut agar jajaran
direksi segera mengundurkan diri. Menurut Ali, waktu yang diberikan selama
hampir dua tahun oleh IKT tidak berhasil dimanfaatkan oleh jajaran direksi
untuk membenahi kinerja perseroan. Namun, apabila tuntunan ini tidak
dipenuhi oleh perseroan, IKT mengancam akan menghentikan kegiatan
operasi sementara hingga adanya kejelasan dari pihak direksi. “Kita sudah
memberikan waktu agar direksi dapat memperbaiki kinerja
perusahaan.Namun, pertumbuhan gagal dicapai.Untuk itu kita tuntut jajaran
direksi segera mundur.Apabila tuntunan kita tidak dipenuhi kita akan lakukan
penghentian operasi secara sementara,” jelas Ali.Sebagai informasi, selain
mengalami penurunan laba, PT Timah juga mencatatkan peningkatan utang
hampir 100 persen dibanding 2013.Pada tahun 2013, utang perseroan hanya
mencapai Rp263 miliar. Namun, jumlah utang ini meningkat hingga Rp2,3
triliun pada tahun 2015 (economy.okezone.com).
Penelitian ini merupakan replikasi dan pengembangan (expand
replicant) dari penelitianDominicus Djoko BS, Gregorius Paulus Tahu. 2017.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada
kepemilikan manajerialdan kepemilikan institusional sebagai variabel
independen, perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
sebagai objek penelitian, serta periode pengamatan 2015-2017 yang berbeda
dengan penelitian sebelumnya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik melakukan
penelitian dengan mengambil judul “FINANCIAL LEVERAGE, UKURAN
PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN MANJERIAL, KEPEMILIKAN
INSTITUSIONAL, DAN PROFITABILITAS TERHADAP PERATAAN
LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR.”
2. METODE PENELITAN
2.1 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
4
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2015-2017.Sampel dalam
penelitian ini adalah perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) selama periode tahun 2015-2017.Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode purposive
sampling.Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Logistik. 2.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
2.2.1 Variabel Dependen
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013 : 59). Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah Perataan Laba merupakan alat untuk meminimalisir
fluktuasi laba yang akan dilaporkan. Perataan laba dapat merugikan investor,
sebab investor tidak mengetahui posisi dan fluktuasi keuangan perusahaan
yang sesungguhnya.Tidakan perataan laba tidak hanya memiliki dampak
negatif saja tetapi juga memiliki dampak positif yaitu dapat memper erat
hubungan antara manajemen perusahaan dengan pihak eksternal
perusahaan.Perataan laba diukur menggunakan indeks Eckel (1981).
Jika CV∆I < CV∆S, maka perusahaan digolongkan sebagai perusahaan
yang melakukan praktik perataan laba dan apabila CV∆I > CV∆S, maka
perusahaan tidak digolongkan sebagai perusahaan yang melakukan praktik
perataan laba.Variabel ini menggunakan menggunakan variabel dummy, angka
satu (1) untuk perusahaan yang melakukan praktik perataan laba dan angka nol
(0) untuk perusahaan yang tidak melakukan perataan laba
2.2.2 Variabel Independen
2.2.2.1 Financial Stability
Financial Leverage merupakan faktor yang berhubungan dengan penggunaan
utang dalam rangka pembiayaan perusahaan (Manuari dan Yasa, 2014) dengan
rumus sebagaimana dipaparkan Miqdad dan Fauziah (2007) yaitu
FL =
(1)
2.2.2.2 Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan menurut Cecilia (2012) merupakan suatu skala dimana
dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan menurut berbagai cara, antara
lain: total aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain. Budiasih (2009)
mengungkapkan ukuran perusahaan pada umumnya ditentukan dari total aktiva
yang dimiliki perusahaan
UP = LN Total Aktiva (2)
2.2.2.3 Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan Manajerial adalah kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki
oleh manajemen, baik direksi, komisaris, maupun karyawan dengan
persyaratan tertentu untuk memiliki saham tersebut (Apriyani, Manik, Ratih,
2016). Kepemilikan manajerial diukur dengan menggunakan variabel dummy,
5
dimana kepemilikan manajerial diberi angka 1 jika terdapat saham yang
dimiliki oleh manajemen perusahaan, dan angka 0 jika tidak terdapat saham
yang dimiliki oleh manajemen. (Asward dan Lina 2015).
2.2.2.4 Kepemilikan Institusioanal
Kepemilikan institusional adalah saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi
atau lembaga seperti perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi, dan
kepemilikan institusi lain (Julianti, 2015). Menurut Linata dan Sugiarto (2012)
presentase kepemilikan institusi dapat dihitung dengan rumus:
(3)
KI =
2.2.2.5 Profitabilitas
Variabel independen dalam penelitian ini adalah profitabilitas yang diukur oleh
nilai Return On Asset (ROA). Skala data rasio.
ROA=
(4)
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Analisis Statistik Deskriptif
Tabel 1. Descriptive Statistics Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
FL 142 ,12 1,43 ,4037 ,19473
UP 142 5,95 19,50 14,5854 1,72824
KM 142 ,00 1,00 ,4577 ,49998
KI 142 ,16 99,43 65,1213 21,19733
PT 142 ,00 1,81 ,1020 ,18178
PL 142 ,00 1,00 ,9577 ,20188
Valid N (listwise) 142
Sumber: Data Sekunder diolah, 2018
Berdasarkan hasil uji statistik, menunjukkan sampel (N) penelitian
sebanyak48 perusahaan manufaktur dalam jangka waktu pengamatan 3 tahun,
sehingga jumlah sampel penelitian 144. Pada tahap pengeolahan data terdapat
data yang terkena outlier sebesar 2 data, sehingga jumlah sampel selama 3
tahun menjadi 142 sampel
3.2 Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test
Tabel 2. Hosmer and Lemeshow Test
Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square Df Sig.
1 3,900 8 ,866
Sumber: Data Sekunder diolah, 2018
Nilai –nilai pada tabel 4.4, menunjukkan bahwa nilai Chi-square sebesar
3.900 dengan df=8 memiliki nilai signifikansi sebesar 0,866 yang lebih besar
dari tingkat signifikan (1%, 5%, 10%). Hasil ini mengindikasikan bahwa tidak
ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasi atau model dapat
6
memprediksi nilai observasinya karena memiliki model regresi logistik yang
baik.
3.3 Cox and Snell dan Nagelkerke
Tabel 3. Model Summary Model Summary
Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square
1 43,030a ,046 ,156
Sumber: Data Sekunder diolah, 2018
Nagelkerke’s R Square merupakan modifikasi dari koefisen Cox dan
Snell’s R Square yang nilainya akan menunjukkan seberapa besar variabel
dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen. Hasil regresi
menunjukkan bahwa nilai Nagelkerke R Square adalah 0.156 atau 15,6% yang
berarti variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen sebesar
15,6%, sedangkan sisanya 84,4% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model
penelitian.
3.4 Hasil Uji Regresi Logistik
Tabel 4. Variable in the Equation Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig.
Step 1a FL -1,653 2,152 ,590 1 ,442
UP ,191 ,242 ,622 1 ,430
KM 2,174 1,214 3,207 1 ,073*
KI ,038 ,022 3,091 1 ,079*
PT -,784 1,559 ,253 1 ,615
Constant -1,828 3,880 ,222 1 ,637
a. Variable(s) entered on step 1: FL, UP, KM, KI, PT
Tingkat Signifikan Keterangan
10 % = 0,10*
5 % = 0,05**
1 % = 0,01***
Jika nilai signifikan > dari tingkat signifikan,
maka hipotesis ditolak.
Jika nilai signifikan < dari siginifikan, maka
hipotesis diterima.
Dari tabel maka dapat dijelaskan :
H1: Financial Leverage berpengaruh terhadap Perataan laba
Berdasarkan tabel, variabel independen Financial Leverage
memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,442 lebih besar dari tingkat
signifikan (0,10). Hasil ini menunjukkan bahwa Financial Leverage tidak
berpengaruh terhadap Perataan Laba atau H1ditolak.
H2: Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Perataan Laba
Berdasarkan tabel, variabel independenmemiliki tingkat
signifikansi sebesar 0,430 lebih besar dari tingkat signifikan (0,10) Hasil
ini menunjukkan bahwa Ukuran Perusahaantidak berpengaruh terhadap
Perataan Laba atau H2ditolak.
7
H3: Kepemilikan Manajerial berpengaruh terhadap Perataan Laba
Berdasarkan tabel, variabel independen Kepemilikan Manajerial
memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,073 lebih besar dari tingkat
signifikan (0,10). Hasil ini menunjukkan bahwa Kepemilikan
Manajeriaberpengaruh terhadap Perataan Laba atau H3diterima.
H4: Kepemilikan Institusional berpengaruh terhadap Perataan Laba
Berdasarkan tabel, variabel independen Kepemilikan Institusional
memiliki tingkat signifikansisebesar 0,079 lebih besar dari tingkat
signifikan (0,10). Hasil ini menunjukkan bahwa Kepemilikan
Institusionalberpengaruh terhadap Perataan Laba atau H4diterima.
H5: Profitabilitas berpengaruh terhadap Perataan Laba
Berdasarkan tabel, variabel independen Profitabilitas memiliki
tingkat signifikansi sebesar 0,615 lebih besar dari tingkat signifikan (0,10).
Hasil ini menunjukkan bahwa Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap
Perataan Laba atau H5ditolak
4. KESIMPULAN
4.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
Financial Leverage tidak berpengaruh terhadap Perataan laba. Ukuran
Perusahana tidak berpengaruh terhadap Perataan Laba. Kepemilikan
Manajerial berpengaruh terhadap Perataan Laba. Kepemilikan Institusioanal
berpengaruh terhadap Perataan Laba. Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap
Perataan Laba. Hasil uji overall fit model menunjukkan bahwa pada saat
penambahan variabel-variabel independen nilai menjadi menurun sebesar
19.513 (62.543-43.030), sehingga model dapat dikatakantelah fit dengan data
atau model dalam penelitian ini telah sesuai dengan yang diteorikan. Hasil uji
regresi menunjukan nilai Chi-square sebesar 3.900 dengan df=8 memiliki nilai
signifikansi sebesar 0,866 yang lebih besar dari tingkat signifikan (1%, 5%,
10%). Hasil ini mengindikasikan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara
model dengan nilai observasi atau model dapat memprediksi nilai observasinya
karena memiliki model regresi logistik yang baik. Hasil regresi menunjukkan
bahwa nilai Nagelkerke R Square adalah 0.156 atau 15,6% yang berarti
variabel independen berpengaruh terhadapvariabel dependen sebesar 15,6%,
sedangkan sisanya 84,4% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model
penelitian
4.2 Keterbatasan Penelitia
Berbagai keterbatasan yang penulis temui selama proses penelitian adalah
sebagai berikut:
Dalam penelitian ini memiliki perusahaan manufaktur yang ternyata banyak
melakukan Praktik Perataan Laba. Tahun pengamatan dalam penelitian ini
hanya menggunakan 3 tahun dari periode 2015-2017.
4.3Saran
Berdasarkan pada kesimpulan dan keterbatasan penelitian, maka diharapkan
adanya perbaikan dalam penelitian selanjutnya:
8
Penelitan selanjutnya disarankan menggunakan sampel selain perusahaan
manufaktur. Hal ini disarankan karena pada sektor perusahaan
manufakturterdapat banyak perusahaan yang melakukan Perataan Laba.
Penelitian selanjutnya disarankan menambah periode penelitian
untukmenambah sampel penelitian. Penelitian selanjutnya disarankan
menambah variabel independen lain dalam penelitian. Hal ini disarankan
karena pada hasil regresimenunjukan bahwa nilai Nagelkerke R Square adalah
0.156 atau 15,6% yang berarti variabel independen berpengaruh terhadap
variabel dependen sebesar15,6%, sedangkan sisanya 84,4% dipengaruhi
olehvariabel lain diluar model penelitian.
REFERENSI
Alfonsa Dian Sumarno. 2017. “Income Smoothing dalam Perusahaan
Manufaktur ”. Jurnal Elektronik Rekaman, ISSN: 2598-8107, Vol. 1,
No. 1. November 2017.
Arfan, Muhammad dan Desry Wahyuni. 2010. Pengaruh Firm Size,
Winner/Loser Stock, Dan Debt To Equity Ratio terhadap Praktik
Perataan Laba pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI. Jurnal Telaah
& Riset Akuntansi. Vol 3, No. 1. Hal 52-65.
Aria Aji Priyanto. 2017 “Analisis Profitabilitas, Financial leverage dan Ukuran
perusahaan, terhadap Perataan Laba”.JURNAL MANDIRI: Ilmu
Pengetahuan, Seni dan Teknologi, Vol. 1, No. 1, Juni 2017: 41-55
Asward, I., dan Lina. 2015. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance
terhadap Manajemen Laba dengan pendekatan Conditional Revenue
Model. Jurnal Manajemen Teknologi Vol. 14 No.1.
Barnes, A.J. Ronen, and S. Sadan. 1975. Classificatory Smoothing of Income
with Extraordinary Items, The Accounting Review (January 1975),
pp.110-122.
Belkaouli, Ahmed Riahi 2007. Accounting Theory (Buku 1). Edisi Kelima.
Jakarta: Salemba Empat.
Budiasih, I. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba. Jurnal Ilmia Akuntansi dan Bisnis, 4 (1), 17-29.
Burhanuddin. 2018 “Pengaruh Profitabilitas, Debt To Equity Ratio, Kepemilikan institusional, dan Firm Size terhadap Perataan Laba”.
Dyah, Pujiati dan Erman Widanar. 2009. Pengaruh Struktur Kepemilikan
terhadap Nilai Perusahaan: Keputusan Keuangan Sebgai variabel
Intervening. Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi Ventura, Vol. 12,
No. 1, h. 71-86.
Dominicus Djoko BS, Gregorius Paulus Tahu. 2017. “Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Leverage, ROA, dan Net Profit Margin Terhadap Pratik
9
Perataan Laba pada Perusahan Manufaktur yang terdaftra di Bursa Efek
Indonesia Periode 2012-2014”. ISSN 1978-6069, Vol. 12, No. 1. 28
Februari 2017.
Eckel, N. 1981. The Income Smoothing Hypothesis revisited. Abacus, pp. 28-
40.
Eisenhardt, Khatleen M. 1989. “Agency Theory: An Assasment and Review”.
The Academy of Management Review,Vol. 14, No. 1 (Jan., 1989), pp.
57-74.
Foster, G. 1986. “Financial Statement Analysis”. Englewood cliffs. Nj;
Practice Hall. Second Edition.
Gayatri dan Wirakusuma. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perataan
Laba Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Ojs.unud.ac.id.
Ghozali, I. dan A. Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Semarang: UNDIP.
Handayani, Sutri. 2016. “Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap
Perataan Laba (Studi pada Industri Sektor Pertambangan dan
Perusahaan Industri Farmasi Yang Terdaftar di BEI)”, Jurnal
Penelitian Ekonomi dan Akuntansi, Vol. 1 No. 3, Oktober ISSN: 2502-
3764.
Herawati, T. 2013. Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, dan
Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Manajemen, 2 (2),
113-125.
Herlina. 2017 “ Pengaruh Ukuran Perusahaan, Financial Leverage, Net Profit
Margin, dan Struktur Kepemilikan Terhadap Tindakan Perataan Laba
Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-
2014”. JOM Fekon, Vol. 4 No. 1, Februari 2017.
Jensen, Michael C. dan Meckling, William H. 1976. Theory of the Firm:
Managerial behavior, Agency Costs and Ownership Structure. Journal
of Financial Economics. Vol. 3 No. 4. Pp. 305-360.
Juniarti dan Corolina 2005. Analisa Faktor-faktor terhadap Perataan Laba
(Income Smoothing) pada Perusahaan-perusahaan Go Public. Jurnal
Ekonomi Akuntansi. Univesitas Kristen Petra.
Kustono dan Sari (2012). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik
Perataan Laba Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bei.
Ejournal.stiesia.ac.id Vol 3 No 11.
Kusumo. 2016 “Pengaruh Kepemilikan Institusional, Leverage, dan Ukuran
Perusahaan terhadap Perataan Laba”.
10
Kuswara, Ricky Aditya Angga. 2015. Pengaruh Profitabilitas, Ukuran
Perusahaan, Financial Leverage, Kepemilikan Institusional, dan Jenis
Industri terhadap Praktik Perataan Laba. Skripsi. Surakarta, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Lay. 2017 “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Leverage
Terhadap Perataan Laba Pada Perusahan Manufaktur yang terdaftaf di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015”.
Linata, Y., S. 2012. Pengaruh Independensi Akuntan Publik, Kualitas Audit,
Ketepatan Waktu Pelaporan serta Mekanisme Corporate Governance
Terhadap Integritas Laporan Keuangan Perusahaan LQ45 yang
Terdaftar di BEI periode 2007-2010, Jurnal Akuntansi Keuangan. Vol 1
No. 1.
Lind Douglas A, Robert. 1996. Teknik Statistika untuk Bisnis & Ekonomi.
Jakarta: Erlangga.
Manuari, Ida Ayu Ratih dan Geranta Wirawan Yasa. 2014. Praktik Perataan
Laba dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana.
Maralida. 2018. “Pengaruh Financial Leverage, Mekanisme Good Corporate
Governance, kepemilikan Pubik, dan Ukuran Perusahaan terhadap
Praktik Perataan Laba”. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Muslichah. 2015 “Pengatuh Profitabilitas, Size, Financial Leverage, Terhadap
Income Smooting”. Jurnal JIBEKA Volume 9 Nomor 2 Agustus 2015:
40-47.
Narumondang Bulan Siregar,Vivian. 2015. “Analisis Pengaruh Rasio
Keuangan Terhadap Income Smoothing dengan Ukuran Perusahaan
sebagai Variabel Moderatingpada Perusahaan Perkebunan yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Malaysia”. Simposium Nasional
Akuntansi XVII.
Noviana, Sindi Retno. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Praktik Perataan Laba. Skripsi. Semarang, Fakultas Ekonomika dan
Bisnis Universitas Diponegoro.
Olivya Parmono. 2013. “Analisis Pengaruh ROA, NPM, DER dan SIZE
terhadap Pratik Perataa Laba Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
BEI Periode 2007-2011”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas
Surabaya Vol. 2, No. 2. 2013.
Prabayanti dan Yasa. 2010. Perataan Laba (Income Smoothing) dan Analisis
Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Studi Kasus pada Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Akutansi
Vol 6 No 1. Universitas Udayana.
11
Prasetyo, Arief. 2009. Corporate Governance, Kebijakan Deviden, dan Nilai
Perusahaan: Studi Empiris pada Perusahaan Nonkeuangan yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2007. Tesis. Universitas
Indonesia.
Pratama. 2012 “Pengaruh Profitabilitas, Resiko Keuangan, Nilai Perusahaan,
Struktur Kepemilikan dan Dividen Payout Ratio Terhadap Perataan
Laba”. Jurnal Akuntansi & Investasi Vol. 13 No. 1, Halaman: 35-43,
Januari 2012.
Pratiwi, Fernanda Lady. 2016. Analisis Mekanisme Good Corporate
Governance terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di BEI. Journal Riset Mahasiswa Akuntansi. Fakultas
Ekonomi Universitas Kanjuruhan, Malang.
Rachmawati, Dina. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang berpengaruh terhadap
Perataan Laba (Income Smoothing) Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di BEI Tahun 2007-2010). Penelitian. Universitas
Diponegoro: semarang
Ronen, J. Dan Sadan, S. 1981. Smoothing Income Numbers. Addison Wesley.
Salim, Sartika. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tindakan
Perataan Laba Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesi,
Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil, Volume 4 Nomor 02, Oktober 2014.
Scott, William R. 2006. Financial Accounting Theory. 4th Edition. Canada
Inc:Person Education.
Shubita, Moade Fawzi. 2015. The Impact of Income Smoothing on Earnings
Quality in Emerging Markets. Journal of Accounting in Emerging
Economies, Vol 5 Iss 3 pp 299 -324.
Siregar dan Siddharta Utama. 2016.”Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran
Perusahaan, dan Praktik Corporate Governance terhadap Pengelolaan
Laba (Earnings Management)”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia,
Vol.9, No. 3, September, hal:307-326.
Suryandari, Ni Nyoman Ayu. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Income Smoothing, Media Komunikasi FIS, Vol. 11
No. 1, April ISSN 1412-8683.
Sugeng dan Faisol. 2016.”Analisis Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan
institusional, dan Kualitas Audit Terhadap Perataan Laba”, Jurnal
Akuntansi&Ekonomi Fe. Un Pgri Kediri, Vol. 1 No. 1, September 2016
ISSN: 2541-0180.
12
Syaidatus Zuhriah, Wahidahwati. 2015. “Perataan Laba dan Fakto-Faktor yang
mempengaruhi Perusahaan Manufatur di BEI”. Jurnal Umum & Riset
Akuntansi, Vol. 4, No.7, 2015.
Tribudi, Andini, dan Abrar (2016).”Pengaruh Mekanisme Good Corporate
Governance Terhadap Praktik Perataan Laba”. Journal Of
Accounting, Volume 2, No. 2, Maret 2016.
Trisanti, Theresia. 2013. The Effect of Non-Recurring Item Transaction on the
Ability of Firms to Smooth Income: The Case of Indonesian Listed
Firms, Simposium Nasional Akuntansi XVI, September 2013.
Watt, R. and J. Zimmerman. 1986. Positive Accounting Theory. Englewood
Cliffs, New Jersey: Prentice-Hall.
Weston dan E. Copeland. 1996. Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga.
Widana dan Yasa. 2013. Perataan Laba Serta Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhinya Di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Universitas
Udayana 3.2: 297-317. ISSN : 2302-8556.
Widyawati, Puji, Rita Andhini, dan Abrar Oemar. 2017. Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Leverage, Profitabilitas (ROA) Dan Debt To Total Assets
(DTA) Terhadap Praktik Perataan Laba Pada Perusahaan Manufaktur.