Filsafat dan ilmu pengetahuan
-
Upload
yeasy-agustina -
Category
Education
-
view
300 -
download
5
description
Transcript of Filsafat dan ilmu pengetahuan
FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN
GRUP 31. YEASY AGUSTINA SARI2. INDAH ETIKA3. LINCE AULIA4. RIZKA RANI
A. Hakikat Ilmu Pengetahuan
• Istilah ilmu pengetahuan berasal dari bahasaArab: “alima, ya’lamu, ‘ilman” artinya mengertiatau memahami benar-benar.
• Dalam bahasa latin disebut “scientia” yangberarti mempelajari dan mengetahui.
• Jadi ilmu pengetahuan adalah seluruh usahasadar untuk menyelidiki, menemukan, danmeningkatkan pemahaman manusia dariberbagai segi kenyataan dalam alam manusia
A. Hakikat Ilmu PengetahuanPerbedaan makna antara ilmu dan pengetahuan:• Pengetahuan: hasil tahu manusia tentang sesuatu hal yang
diperoleh melalui pengalaman, kesadaran, informasi, dsb.• Ilmu: mengandung pengetahuan yang pasti, lebih praktis,
sistematis, metodis, ilmiah, dan mencakup kebenaran umummengenai objek studi yang bersifat fisis (natural)
• Pengetahuan mempunyai cakupan lebih luas dan umumdaripada ilmu.
Ilmu
Pengetahuan
Intelegensia Skill
Daya moralitas keilmuan
Tingkah laku manusia
A. Hakikat Ilmu Pengetahuan
• Ilmu dan pengetahuan memiliki keterkaitan satusama lainnya, dimana ilmu adalah hasil daripengetahuan, dan pengetahuan adalah hasil tahu(ilmu) manusia terhadap sesuatu objek yangdihadapinya.
• Aktivitas manusia yang dapat mengembangkanpengetahuan dipengaruhi oleh beberapa faktor,antara lain bahasa, dan penalaran.
B. Objek Ilmu Pengetahuan
• Ada 2 objek ilmu pengetahuan yaitu:1. Objek material: sesuatu hal yang menjadi sasaran
penyelidikan atau pemikiran sesuatu yangdipelajari, baik berupa benda konkret maupunabstrak
2. Objek formal: sudut pandang atau caramemandang objek materiil, termasuk prinsip-prinsip yang digunakan.
C. Kehadiran Filsafat sebagai Ilmu Pengetahuan
FilsafatInduk
Ilmu pengetahuan
Mempersoalkan kebenaran pengetahuan
yang bersifat umum, abstarak, dan universal
Menjawab persoalan-persoalan hidup yang
bersifat konkret, praktis dan pragmatisContoh: ilmu penget.
humaniora, ilmu penget. Sosial, ilmu penget.
Alam, dll.
D. PERSYARATAN ILMU
PENGETAHUANA.C.A. Qadir (2002:20):
Setiap manusia berhak mencari
ilmu
Metode ilmiah tidak hanya
pengamatan atau ekperimentasi,
tetapi juga teori dan
sistematisasi
Ilmu pengetahuan berguna
untuk individu maupun sosial
B.C.A. Qadir (2002:20) dalam perspektif
Islam:
Persamaan hak dalam mencari ilmu
Secara tidak langsung, manusia sejak
awal sudah melalukan eksperimen dan
membentuk kesimpulan
Pentingnya ilmu pengetahuan dalam
kesahihan pengalaman indrawi
C.Suparlan (2005:85)
Objek
Metode
Sistem
E. EKSISTENSI ILMU
PENGETAHUAN1.Objek Ilmu Pengetahuan:
Objek merupakan sasaran pokok
tujuan penyelidikan keilmuan.
a.Objek Materil: Benda-benda materil
atau nonmateril (konkret atau
abstrak)
b.Objek Formal: Objek yang
menjelaskan pengertian arti, fungsi
dan posisi objek di dalam ilmu
pengetahuan
Eksistensi Ilmu Pengetahuan
o Suatu cara untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yangbenar.
o Cara- cara penyelidikan yang bersifat keilmuan (MetodeIlmiah)
o Agar tuiuan keilmuan yang berupa kebenaran objektif dandapat dibuktikan bisa tercapai
o Kedudukan pengetahuan berubah menjadi ilmupengetahuan, menjadi lebih khusus dan terbatas lingkupstudinya.
2. Metode Ilmu Pengetahuan
Metode Bahasa yunani ‘ methodos’= jalan, cara, arah
Metode Uraian ilmiah penelitian (metode ilmiah)
• Cara bertindak menurut aturan tertentu dengan tujuan agaraktivitas dapat terlaksana secara rasional dan terarah supayamendapat hasil yang sebaik-baiknya.
• Metode ilmiah yang dipergunakan mempunyai latarbelakangyang berkaitan dengan tujuan yang tercermin dalam ruanglingkup ilmu pengetahuan.
• Metode ilmiah tergantung kepada watak bahan dan problemyang diselidiki.
• Cara pengumpulan data dalam ilmu metode penelitian adalahobservasi (pengamatan), kuesioner (angket), interview (tanyajawab).
Cara kerja metode ilmiah:
1. Analis: memisah- misahkan dari suatu keseluruhan ke dalambagian-bagian, komponen-komponen sehingga membentukkeseluruhan.
2. Induksi: suatu proses kegiatan penalaran yang bertolak darisuatu bagian, kekhususan, dari yang individual menuju suatukeseluruhan, umum dan universal.
3. Deduksi: suatu proses kegiatan penalaran yang bertolak darikeseluruhan, umum, dan universal menuju ke suatu bagian,kekhususan dan individual.
Fungsi sistem:
‘Menggerakkan dan mengarahkan langkah-langkah yangtelah ditentukan dalam metode agar daya kerja metode itukonsisten, sehingga pencapaian tujuan kebenaran ilmiahlebih dapat terjamin.’
3. Sistem Ilmu Pengetahuan
SistemSaling keterkaitan dan saling hubungan antara satu pengetahuan dengan yang
lainnya secara fungsional
Kebenaran Ilmiah
• Suatu pengetahuan yang jelas dan pasti kebenarannyamenurut norma-norma keilmuan.
• Cendrung bersifat objektif
• Kebenaran ada pada seberapa jauh subjek mempunyaipengetahuan mengenai objek.
• Sumber-sumber pengetahuan berfungsi sebagai ukurankebenaran.
4. Kebenaran Ilmiah
Kebenaran Ilmiah
Defenisi kebenaran:
• Maufur (2008:83): dalam kaitannya dengan filsafat,kebenaran merupakan tujuan yang hendak dicapai olehfilsafat maupun ilmu pengetahuan, kebenaran berlaku dandiakui karena ia memang menggambarkan atau menyatakanrealitas yang sesungguhnya.
• Kamus umum bahasa indonesia ( Purwadarminta)
kebenaran adalah: 1. keadaan yang benar
2. sesuatu yang benar
3. kejujuran, kelurusan hati
4. selalu izin, perkenaan
5. jalan kebetulan
• Michael Williams
Lima teori kebenaran:
a. kebenaran koherensi
b. kebenaran korespondensi
c. kebenaran pragmatis
d. Kebenaran performatif
e. Kebenaran proporsi
Kebenara
n Ilmiah
Kebenaran
KoherensiKebenaran
Korespondensi
Kebenaran
Pragmatis
Kebenaran
Performatif
Kebenaran
Proposisi
Menurut Michael Williams ada lima teori
kebenaran:
1. Kebenaran Koherensi
Suatu dianggap benar apabila pernyataan
tersebut dalam keadaan saling berhubungan
dengan pernyataan-pernyataan lain yang
benar, atau jika makna yang dikandungnya
dalam keadaan saling berhubungan dengan
pengalaman kita.
2. Kebenaran Korespondensi
Kebenaran itu adalah kesesuaian dengan
fakta, keselarasan dengan realitas, dan
keserasian dengan situasi aktual.
3. Kebenaran Pragmatis
Suatu pernyataan benar, jika pernyataan
tersebut memiliki fungsi atau kegunaan
dalam kehidupan praktis.
5. Kebenaran Proposisi
Kebenaran sangat tergantung pada situasi dan
kondisi yang melatarinya, pengalaman,
kemampuan, dan usia mempengaruhi
kepemilikan epistemo tentang kebenaran.
AMW. Pranaka (1987) mengelompokkan
kebenaran menjadi ;
a. Kebenaran epistemologikal
b. Kebenaran ontologikal
c. Kebenaran semantikal
Julianne Ford dalam Lincoln & Guba (1985)
mengemukakan 4 jenis kebenaran;
1. Kebenaran empiris
2. Kebenaran logis
3. Kebenaran etis
Pertanyaan• Herman Farma: manakah yang terlebih
dahulu muncul filsafat atau ilmu
pengetahuan? Sejauh mana filsafat
memandang ilmu pengetahuan dan ilmu
pengetahuan memandang filsafat?
Adakah dampak secara kognitif apabila
seseorang memiliki ilmu pengetahuan
yang tinggi tetapi tidak bisa berfilsafat?
• Deni melyati: kebenaran mana yang
dipakai seorang filsuf dari kebenaran yang
diungkapkan oleh William?
• Noperdianto: apakah wahyu yang diterima
Tanggapan
• Syafni yelfi siska
• Nofrizal pamar
• Herman farma
• Abizar gifari
• Yudistira sukma
• Nofrizal pamar