FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
-
Upload
ibnumaulanah -
Category
Documents
-
view
46 -
download
0
description
Transcript of FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
-
5/28/2018 FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
1/46
Analisis & Aplikasi Protein
Benedict Ryan
Lita LiantiM. Teguh GumelarMonica WinataTaufik H. Abdullah
Yulianto
-
5/28/2018 FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
2/46
Analisis Kuantitatif
-
5/28/2018 FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
3/46
Metode SpektroskopiMengukur absorbansi protein pada 220 nm (UV) yangdisebabkan oleh ikatan peptida.
Banyak senyawa lain yang juga menyerap sinar pada
220 nm : derajat interferensi cukup besar
Asam amino aromatik : 280 nm
-
5/28/2018 FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
4/46
Metode KjeldahlKuantifikasi nitrogen dalam senyawaDapat digunakan jika proporsi nitrogen dalam protein diketahui (biasanya16%).
Zat pengotor yang mengandung nitrogen harus dihilangkan :Mempresipitasi proteinterlebih dahulu
Presisi dan akurasi tinggi
Source of
protein
Proportion of nitrogen
% total weight
Conversio
n factor
Meat 16 6,25Blood plasma 15,3 6,54
Milk 15,6 6,38
Flour 17,5 5,7
Egg 14,9 6,68
-
5/28/2018 FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
5/46
Metode Kjeldahl1. DIGESTION : Sampel dioksidasi menjadi garam amonia dengan
memanaskannya bersama H2SO4pekat. (CuSO4sebagai katalis)
2. NEUTRALIZATION : Garam amonia dikonversi menjadi gasamonia dengan pemanasan dan penambahan NaOH, kemudiandidestilasi.
3. TITRATION
-
5/28/2018 FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
6/46
Metode BiuretReagen : CuSO4, Na-K-tartrate dan KI dalam larutan NaOH
-CONH- pada protein membentuk kompleks berwarnaungu.
Intensitas warna sebanding dengan jumlah ikatan peptida
Kuantifikasi dilakukan dengan mengukur absorbansipada545 nm
-
5/28/2018 FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
7/46
Metode Lowry10X lebih sensitif dari metode biuret.
Analytical range : 1g 1mg protein
Menggunakan reagen Folin & Ciocalteu (Mengandung
phosphotungstic & phosphomolybdic acid, suatu reagen untuk
mendeteksi fenol)
Metode :1.Sampel diberi reagen seperti pada metode biuret
2.Sampel diberi reagen Folin & Ciocalteu
3.Ukur absorbansi pada 600 nm
Kompleks Cu-Protein mereduksi Folin & Ciocalteu menjadi warnabiru.
-
5/28/2018 FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
8/46
BradfordAssay
Metode yang paling sering digunakan, karenakemudahannya, sensitivitasnya dan ketahanannya terhadapinterferensi.
Metode :
1. Sampel diberi reagen (Coomasie Blue G250 + larutan
asam)2. Ukur absorbansi pada 595 nm.
Coomasie Blue dalam kondisi asam berwarna merah-coklatdan menjadi warna biruketika berikatan dengan protein
Kekurangan : reagen cenderung menempel pada wadah
-
5/28/2018 FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
9/46
o um eocy up a ePolyacrilamide Gel Electropohoresis(SDS PAGE)
Dapat digunakan untuk mengukur beratmolekul (Mr) protein
Metode1. Mencampurkan sampel dengan larutan berisi
buffer (tris) , SDS dan -mercaptoethanol.
2. Elektroforesis gel
3. Memberi pewarna (Coomasie Blue)
SDS mendenaturasi protein, memutus ikatandisulfida, dan menambah muatan negatif padaprotein.
-mercaptoethanol membantu mendenaturasiprotein (memecah ikatan disulfida)
Protein dengan Mrkecil bergerak lebih cepat(Molecular sieving)
-
5/28/2018 FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
10/46
Analisis Kualitatif
-
5/28/2018 FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
11/46
Analisis Struktur Protein
-
5/28/2018 FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
12/46
Teknik Menganalisa Struktur Protein
KristalografiX-Ray
NMR
CD-Spektroskopi ProteinSekuensing
-
5/28/2018 FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
13/46
Kristalisasi X-Ray
KristalisasiProtein
- Mengubahprotein menjadikristal
Menembakkansinar X-Ray
- Menembakansinar x ke protein
sehingga akanterjadi difraksisinar x
KomputasiStruktur Protein
-Menerjemahkandifraksi yangdiakibatkan olehprotein menjadi
struktur 3D darisuatu protein
-
5/28/2018 FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
14/46
Nuclear Magnetic Resonance (NMR)
Sampel sebelumnya
harus dimurnikan dan
diekstraksi terlebih
dahulu Memanfaatkan sifat
magnetik dari ikatan inti
protein yang
mengandung hidrogendan carbon
-
5/28/2018 FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
15/46
Circular Dichroism (CD) Spectrocopy
Untuk menentukkan struktursekunder dari protein
Menggunakan instrumendextrorotory dan levorotoryuntuk membelokkan struktur
protein Sampel bisa berupa larutan
dalam jumlah yang cukupbesar
Tidak bisa memberikan letakbelokan dari struktur sekunderprotein
Biasa diaplikasikan dengansinar-UV dan cahaya tampak
-
5/28/2018 FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
16/46
Protein Sequencing
Mengambil Sampelyang Ingin di Uji
MenentukanSusunan AsamAmino StrukturPrimer Protein
MembuatPermodelan Fungsi
dan Struktur 3Dprotein
-
5/28/2018 FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
17/46
Metode Permodelan Struktur 3D
Protein
Permodelan Komparativ Protein
Permodelan Homologi Protein threading
Pendekatan de novo
-
5/28/2018 FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
18/46
Analisis Kualitatif Lainnya
-
5/28/2018 FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
19/46
Uji Ninhidrin
Digunakan untuk mendeteksi
keberadaan amonia atau
amina primer & sekunder
Dapat digunakan pada
seluruh jenis asam amino
Menghasilkan warna ungu
yang disebut dengan
Rheumanns Purple
-
5/28/2018 FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
20/46
Mekanisme Reaksi yang Terjadi:
-
5/28/2018 FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
21/46
Uji Xantoproteic
Digunakan untuk menguji keberadaan
senyawa aromatik yang terdapat dalam suatu
asam amino
Asam amino yang biasa digunakan: tirosin,
triptofan, fenilalanin, dan asam glutamat
Akan menghasilkan warna kuning-orange
-
5/28/2018 FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
22/46
Hasil yang diperoleh dari Uji Xantoproteic:
-
5/28/2018 FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
23/46
Uji Kelarutan
Tujuan: Untuk menentukan tingkat kelarutanasam amino
Asam amino yang dapat digunakan pada
percobaan: glisin, tirosin, sistein, dan asamglutamat
Karena kelarutan suatu zat akan bergantung
terhadap kelarutan pH, maka uji kelarutandapat dilakukan dengan menentukan sifatasam/basa yang dikandung larutan tersebut.
-
5/28/2018 FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
24/46
Prosedur:
Masukkan sedikit sampel asam
amino, kemudian dipanaskan
Masukkan kertas lakmus ke dalam
larutan tersebut untuk menentukan
sifat asam/basa asam amino
Lakukan hal serupa dengan larutan
HCl dan NaOH sebagai
pembanding
-
5/28/2018 FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
25/46
Uji Endapan
1. Karena adanya Garam Netral
Dikenal juga dengan nama salting-out method Larutan yg dapat digunakan: Amonium sulfat
Dapat diterapkan pada seluruh jenis protein/asam amino
Proses: Garam yang dimasukkan ke dalam sampel akan
mengikat air sehingga protein menjadi bersifat hidrofobik.
Oleh sebab itu, akan timbul endapan dari larutan ini.
-
5/28/2018 FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
26/46
Uji Endapan
2. Karena adanya Logam Tujuan: Menguji keberadaan logam di dalam sampel
Ion logam yang dapat teruji: Hg2+, Pb2+, Ag+, Tl+, Cd2+
Cara kerja: Masukkan larutan yang mengandung logam kedalam sampel protein. Nantinya, akan timbul endapanberwarna putih yang menunjukkan bahwa sampelmengandung logam yang dimasukkan tersebut.
Proses: Ion negatif pada protein akan berikatan denganion logam (positif) sehingga akan timbul endapan putih
Dapat diterapkan pada seluruh jenis protein.
-
5/28/2018 FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
27/46
Western Blotting
Digunakan untuk mendeteksi adanya proteintertentu.
Elektroforesis gel memisahkan protein
berdasarkan struktur 3D Menggunakan gel elektroforesis yang ditransfer
pada nitroselulosa
Protein akan dilacak dengan menggunakan
antibodi yang spesifik terhadap protein target Protein akan memisahkan diri berdasarkan
kemampuan protein tersebut berikatan denganantibodi
-
5/28/2018 FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
28/46
Western Blotting
VP ITC
-
5/28/2018 FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
29/46
Isothermal Titration Calorimetry
Mengukur sifat termodinamik interaksiantar makromolekul dalam larutan
Menentukan konstanta kesetimbangan,perbandingan mol reaksi dan entalphiikatan
VP-ITC
DLS
-
5/28/2018 FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
30/46
Dynamic Light ScatteringMendeteksi sifat hidrodinamik
makromolekul
Oligomerasi
Agregasi
DLS
BIAcore 2000
-
5/28/2018 FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
31/46
Surface Plasmon ResonanceMemperlihatkan proses interaksi sebagai
fungsi waktu antara ligand diam pada
permukaan sensor chip dan analit dalamlarutan
Memberikan informasi specificity ikatan,kinetik dan afinitas
BIAcore 2000
-
5/28/2018 FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
32/46
Aplikasi Protein
-
5/28/2018 FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
33/46
Industri Obat-Obatan
Cairan Albumin
Protein Therapeutics
Green Fluorescent
Protein
-
5/28/2018 FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
34/46
Cairan Albumin
Albumin bermanfaat dalam pembentukan jaringan sel
baru. Dalam kedokteran, albumin dimanfaatkan untuk
mempercepat pemulihan jaringan sel tubuh yang
terbelah
Sedangkan dalam produk farmasi, antara lain, dimanfaatkan
untuk pengocokan (whipping), ketegangan, atau penenang
dan sebagai emulsifier. Kadar albuminpun bisa menurunkarena faktor medis, dan ini dapat dijumpai pada penderita
penyakit hati kronik, ginjal, saluran cerna kronik dan infeksi
tertentu.
-
5/28/2018 FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
35/46
Protein Therapeutic
Protein terapeutik dapat digunakan sebagai perawatan medis
sangat efektif (terapi protein) untuk berbagai macam penyakit
di mana protein yang baik kurang atau kekurangan (hormon
pertumbuhan dan insulin), atau protein terapi digunakan
untuk menghambat proses biologis (antibodi yang memblokir
pasokan darah ke tumor)
-
5/28/2018 FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
36/46
Green Fluorescent ProteinKomponen Biosensor
GFP telah banyak digunakan dalam pelabelan spermatozoa dari
berbagai organisme untuk tujuan identifikasi seperti pada
Drosophila melanogaster, di mana ekspresi GFP dapat digunakan
sebagai penanda untuk karakteristik tertentu. GFP juga dapat
dinyatakan dalam struktur yang berbeda memungkinkan perbedaan
morfologi.
-
5/28/2018 FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
37/46
{Aplikasi Protein
di Industri}Pemanfaatan Protein sebagai bahan baku atautambahan dalam kegiatan di bidang Industri
-
5/28/2018 FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
38/46
Protein Function : Structure
Movement
Defense Storage
Signal
Catalyst
Protein and its Function
-
5/28/2018 FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
39/46
Protein Application inIndustry
Biocatalyst (enzyme)
Emulsifier Sensoring Absorbing water Etc.
Protein in Industry
Detergent
Meat based
Pulp & Paper
RawMaterial
Addedvalue
AuxiliaryAgent
-
5/28/2018 FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
40/46
Bio-Detergent Industry
Protein as raw material
Enzymatic product
Proteases (e.g. blood stain)
Lipases (e.g. Butter)
Amylases (e.g. chocolate)
Cellulases (modifiy cellulose fibrils)
Clolor brightening Softening
Particulate soil removal
Powder
Liquid
-
5/28/2018 FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
41/46
Meat based products :Protein as added value
High added value : Sausage
Meatball
Burger pattiies
Meat loaf
Low added value :
Minced beef
Beef cube Minced chicken
Boneless chicken
Raw Meat
Wh S P i ?
-
5/28/2018 FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
42/46
Proportional with animal protein Contain all amino acid for growth
25% of fat contents is unsaturated
Why Soy Protein?
Soy Protein Isolate
Soy Protein Concentrate
Textured Soy Protein
-
5/28/2018 FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
43/46Inside Soy Protein Isolate
Glycinin (11S Globulin, 34% SPI)
-conglycinin (7S, 27% SPI) -conglycinin (Trimer of 170 kD)
7S Globulin
Aglutinin (7S)
Lipoxygenase (7S) -amylase (7S)
Soy tripsin inhibitors (2S)
hidrophyllic
hidrophobic
-
5/28/2018 FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
44/46
Pulp & Paper IndustryXylanase
Cellulase Lipase
Cellulase Esterase
-
5/28/2018 FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
45/46
Daftar Pustaka
Wilde, Pete. __.Emulsifiers, Thiickeners and Stabilisers. Institute for Food Research.http://www.food-research.info/talks/Pete_Wilde.pdf (diakses 11/3/2013).
Pitrucelli, Silvanna dan Anon, Maria Cristina. 1995. Soy Protein Isolate and TheirComponent Interactions. J.Agric.Food Chem. 1995, 43, 1762-1767.
Redaksi Biotech. ___. The Detergent Industry. http://www.im-biotech.com/enzymes/detergents/ (diakses 11/3/13).
Nielsen, Per H., et al. 2007. Environmental Assessment of Enzyme AssistedProcessing in Pulp and Paper Industry. LCA Case Studies.
Anonim. ___. Properties of Glycinin. http://www.food-allergens.de/symposium-vol1%282%29/data/soy/glycinin.htm (diakses 11/3/13)
Suryanto, Edi. 2011. Penggunaan Protein Kedelai Pada Industri Olahan Daging.Fakultas Peternakan UGM : Foodreview Ed.Maret.
Kuchel, Philip dan Ralston, Gregory B. 2006. Biokimia : Schaums easy outlines.Jakarta : Erlangga.
-
5/28/2018 FG 4.2 - Analisis Aplikasi Protein 1
46/46
Terima Kasih