Fenomena Ekonomi Vol.2 No.2 Suseno
-
Upload
stiesatria -
Category
Documents
-
view
114 -
download
0
Transcript of Fenomena Ekonomi Vol.2 No.2 Suseno
ISSN : 2086-5341
Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 1
ISSN : 2086-5341
Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 2
ISSN : 2086-5341
Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 3
ISSN : 2086-5341
Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 4
ANALISIS VARIABEL YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA
PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA
Oleh : Suseno
STIE SATRIA Purwokerto
ABSTRACT
The aims of the research are (1) to analyze influence of age, scale, financial leverage, and profitability to performance of firms at The Indonesian Stock Exchange. (2) to determine the most influential variable on the performance of the firms.
Hypotheses proposed in this research were: (1) Age, Scales, Financial Leverage, Profitability influences the performance of firms, (2) Age influences the performance of firms, (3) Scales influences the performance of firms, (4) Financial Leverage influences the performance of firms, (5) Profitability influences the performance of firms. Instrument of analysis employed in the research was multiple linear regression with t test and F test.
The results of analyses of t test showed that profitability did not influence the performance of the firms. It was indicated by the value of computed t which was smaller than the value of t table. Meanwhile, the t test of age, scale and financial leverage indicated that the value of computed t > t table. It means that these variables (scale and financial leverage) influenced the performance of the firms. The F test showed that the independent variables of age, scale, financial leverage and profitability as a whole significantly influenced the performance of the firms. It was indicated by the calculated F > the value of F table, the value the age computed t which was smaller than the value of -t table..
Based on the research results that age and profitability do not influence the performance of the firms, it is suggested that investors should not pay any attention to those variables. On the other hand, they should pay attention to the variables of scale and financial leverage. It is recommended that for further research should include longer periode of the sample. Keyword : Age, Scales of firms,Financial Leverage of firms, Profitability and performance of the firms PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Studi-studi yang berhubungan dengan kinerja sampai sekarang ini sangat beragam
dan cenderung berbeda dalam hubungannya dengan ukuran-ukuran kinerja yang
digunakan sepanjang tipe-tipe organisasi yang dipelajari. Hal ini tidak diharapkan,
ISSN : 2086-5341
Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 5
sebagaimana ukuran-ukuran kinerja secara umum berhubungan dengan suatu perluasan
tujuan yang relevan dengan yang apa dicapai oleh organisasi tertentu. Pengertian kinerja
adalah gambaran pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program atau
kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi. Analisis
kinerja keuangan perusahaan dapat dilakukan dengan memanfaatkan laporan keuangan.
Informasi laporan keuangan digunakan dan memiliki fungsi sebagai dasar pengambilan
keputusan, baik oleh investor maupun calon investor. Salah satu kinerja perusahaan
direfleksikan dengan menggunakan proksi “Price to Book value”. Untuk perusahaan
yang berjalan dengan baik, umumnya rasio ini mencapai di atas satu, yang menunjukkan
bahwa nilai pasar saham lebih besar dari nilai bukunya. Semakin besar rasio PBV
semakin tinggi perusahaan dinilai oleh para pemodal relatif dibanding dengan dana yang
ditanamkan di perusahaan (Su’ad Husnan: 2001: 287).
Penetapan PBV sebagai proksi adalah mengikuti berbagai penelitian terdahulu
yang secara meyakinkan memperoleh bukti bahwa PBV merupakan salah satu rasio
keuangan yang cukup representative untuk melihat kinerja (penciptaan nilai oleh) suatu
perusahaan (Sidharta. U, Cynthia: A, 2005: 7).
Kinerja perusahaan akan tidak dapat dilihat hanya dalam jangka pendek,
umumnya perusahaan didirikan untuk umur yang tidak terbatas, biasanya masyarakat
secara umum akan menilai sebuah perusahaan yang baik jika perusahaan itu mampu
bertahan dalam jangka panjang dan dalam kondisi yang selalu berubah. Jika perusahaan
mampu bertahan dalam umur yang lama tentunya akan lebih mapan dan lebih
berpengalaman dalam menghadapi perubahan baik perubahan secara intern maupun
perubahan ektern. Dengan demikian kedepannya akan dapat berjalan lebih baik daripada
perusahaan yang baru tumbuh. Dengan berjalannya waktu perusahaan tersebut maka
perusahaan akan mengalami pertumbuhan dan kinerja dari perusahaan tersebut akan
semakin baik. Dalam peraturan bursa efek Indonesia yaitu Keputusan Dieksi PT Bursa
Efek Jakarta Nomor : Kep-305/BEJ/07-2004 terdapat aturan bahwa calon Perusahaan
Tercatat yang akan mencatatkan sahamnya di Papan Utama wajib memenuhi
persyaratan antara lain : 1) Sampai dengan diajukannya permohonan pencatatan, telah
melakukan kegiatan operasional dalam usaha utama (core business) yang sama
sekurang-kurangnya selama 36 (tiga puluh enam) bulan berturut-turut, 2) Laporan
ISSN : 2086-5341
Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 6
Keuangan Calon Perusahaan Tercatat telah diaudit sekurang- kurangnya 3 (tiga)
tahun buku terakhir, dengan ketentuan Laporan Keuangan Auditan 2 (dua) tahun
buku terakhir dan Laporan Keuangan Auditan interim terakhir (jika ada) memperoleh
pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 3). Berdasarkan Laporan Keuangan
Auditan terakhir memiliki Aktiva Berwujud Bersih (Net Tangible Asset)
sekurang-kurangnya Rp 100.000.000.000,- (seratus miliar rupiah).
Hal tersebut di atas memperlihatkan bahwa pada bursa efek variabel umur sangat
diperhatikan, tidak begitu saja perusahaan yang baru berdiri boleh masuk ke bursa, dan
juga didukung besarnya asset yang sangat besar. Hal tersebut tentunya ditujukan untuk
keamanan bagi para investor yang akan menempatkan dananya di bursa yang tentunya
menginginkan kinerja perusahaan akan semakin baik di masa yang akan datang.
Surat-surat berharga atau sekuritas tersebut meliputi saham biasa, obligasi saham
preferan dan bentuk lain penyertaan modal. Selanjutnya sekuritas perusahaan
diperjualbelikan di pasar modal. Keputusan pejualan sekuritas baik itu saham maupun
obligasi tentunya akan berakibat perubahan pada struktur modal, kalau perusahaan
memutuskan untuk menjual saham lebih banyak kepada publik, maka komposisi
kepemilikan saham pemilik lama akan terdelusi mengingat saham yang beredar semakin
banyak. Tetapi jika perusahaan memutuskan untuk menjual sekuritasnya berupa obligasi
maka konsekuensinya komposisi hutang akan meningkat dengan disertai adanya
konsekuensi pembayaran biaya bunga yang harus ditanggung perusahaan. Hal yang
menyangkut struktur modal adalah hal yang penting dan harus diperhatikan oleh
manajemen dimana struktur modal yang menunjukan perimbangan jumlah utang dengan
modal.
Dari uraian di atas berkaitan antara kinerja perusahaan dengan umur, skala,
profitabilitas serta komposisi modal, maka kami tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai hal tersebut. Dalam penelitian ini diharapkan akan dilihat beberapa variabel
yang mempengaruhi kinerja perusahaan yang go public pada Bursa Efek Indonesia.
Adapun variabel-variabel yang diteliti adalah: umur, skala, financial leverage dan
profitabilitas.
ISSN : 2086-5341
Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 7
B. Perumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini terdiri dari lima permasalahan yaitu:
1. Apakah umur, skala, financial leverage, profitabilitas perusahaan secara simultan
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan?
2. Apakah umur perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
perusahaan?
3. Apakah skala perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
perusahaan?
4. Apakah financial leverage mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
perusahaan?
5. Apakah profitabilitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
perusahaan?
6. Variabel manakah yang lebih berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, diantara
umur, skala, financial leverage dan profitabilitas perusahaan?
C. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
Hipotesis 1 : umur, skala, financial leverage, profitabilitas perusahaan secara
simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
perusahaan
Hipotesis 2 : Umur perusahaan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
Hipotesis 3 : Skala perusahaan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
Hipotesis 4 : Financial leverage berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
Hipotesis 5 : profitabilitas berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hipotesis 6 : Variabel Skala perusahaan mempunyai pengaruh paling besar
terhadap kinerja perusahaan.
D. Pembatasan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada saham-saham perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan mengambil data penelitian dari tahun 2006
sampai dengan tahun 2009. Variabel penelitian dibatasi pada variabel bebas yang
ISSN : 2086-5341
Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 8
terdiri atas umur, skala, financial leverage dan profitabilitas, sedangkan variabel
terikatnya adalah kinerja perusahaan.
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh umur perusahaan, skala
perusahaan, financial leverage dan profitabilitas terhadap kinerja perusahaan di
Bursa Efek Indonesia.
2. Untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap kinerja
perusahaan diantara umur perusahaan, skala perusahaan, financial leverage dan
profitabilitas.
TELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN MODEL
A. Telaah Pustaka
1. Kinerja Perusahaan
Dalam penelitian ini, kinerja perusahaan direfleksikan dengan menggunakan
proksi “Price to Book value”. Untuk perusahaan yang berjalan dengan baik,
umumnya rasio ini mencapai di atas satu, yang menunjukkan bahwa nilai pasar
saham lebih besar dari pada nilai bukunya. Semakin besar rasio PBV semakin tinggi
perusahaan dinilai oleh para pemodal relatif dibanding dengan dana yang ditanamkan
di perusahaan (Su’ad Husnan, 2001; 287).
Husein Umar (2000:177) mendefinisikan Price to Book Value(PBV) adalah
rasio yang dipakai untuk mengukur tingkat kemahalan dari suatu saham apakah
termasuk yang undervalued atau overvalued. PBV dirumuskan sebagai berikut
(Husein Umar, 2000: 177):
Harga Penutupan Saham PBV = Nilai Buku per Saham
2. Umur Perusahaan
Sebuah organisasi didirikan tentunya untuk mencapai suatu tujuan, demikian
halnya dengan perusahaan sebagai organisasi mempunyai tujuan. Untuk mencapai
ISSN : 2086-5341
Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 9
tujuannya perusahaan harus tetap eksis dan akan selalu tumbuh. Pertumbuhan
tersebut tentunya tidak dapat dicapai dalam waktu singkat melainkan membutuhkan
waktu yang lama seiring dengan bertambahnya umur perusahaan tersebut. Umur
perusahaan merupakan perhitungan dari tahun perusahaan tersebut berdiri
berdasarkan tahun yang ada di akte pendirian perusahaan sampai dengan saat
penelitian berlangsung.
Umur perusahaan merupakan hal yang dipertimbangkan investor dalam
menanamkan modalnya, umur perusahaan mencerminkan perusahaan tetap survive
dan menjadi bukti bahwa perusahaan mampu bersaing dan dapat mengambil
kesempatan bisnis yang ada dalam perekonomian Chrissty et.al (dalam Ardinansyah,
2004). Perusahaan mapan yang memiliki umur lebih tua cenderung lebih terampil
dalam pengumpulan, pemrosesan dan menghasilkan informasi ketika diperlukan
karena pengalaman belajar.
3. Skala Perusahaan
Skala perusahaan mempunyai pengaruh yang berbeda dengan umur perusahaan
terhadap kinerja suatu perusahaan. Dalam hal ini skala perusahaan dilihat dari total
assets yang dimiliki oleh perusahaan yang dapat dipergunakan untuk kegiatan
operasi perusahaan. Jika perusahaan memiliki total asset yang besar, pihak
menajemen lebih leluasa dalam mempergunakan aset yang ada di perusahaan
tersebut. Investor dalam menentukan penyertaan modalnya juga perlu untuk melihat
skala perusahaan. Pada penelitian ini jumlah aktiva di log untuk mempersempit
perbedaan dalam skala dan data yang normal.
4. Financial Leverage
Financial leverage menunjukkan proporsi atas penggunaan hutang untuk
membiayai investasinya. Perusahaan yang tidak mempunyai leverage berarti
menggunakan modal sendiri 100%. Menurut Agus Sartono (2001: 121) financial
leverage menunjukkan proporsi penggunaan hutang untuk membiayai investasinya.
Semakin besar utang perusahaan maka semakin besar pula risiko yang dihadapi
investor sehingga investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi.
ISSN : 2086-5341
Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 10
Rasio yang tinggi menunjukkan proporsi modal sendiri yang rendah untuk
membiayai aktiva dalan Agus Sartono (2001: 121)
Hutang Debt to equity ratio = Total Modal Sendiri
5. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan gambaran dari kinerja manajemen dalam mengelola
perusahaan.
Salah satu cara untuk mengukur nilai profitabilitas sebuah perusahaan adalah
dengan menghitung nilai dari Net Profit Margin. Karena rasio ini dipengaruhi oleh
penjualan dan biaya operasi. Net Profit Margin menunjukkan berapa besar
keuntungan bersih yang dihasilkan setiap penjualan. Semakin besar rasio ini berarti
semakin efisien. Dilihat dari rasio ini, jika menurun terus menerus, berarti pihak
manajemen tidak berhasil dalam mengelola, baik dalam mengelola sumber-sumber
maupun penggunaan atau alokasi dana yang tidak efisien, karena kenaikan biaya
lebih besar daripada kenaikan penjualannya, sehingga net profit margin perusahaan
mengalami penurunan terus menerus. Nilai Net Profit Margin sebuah perusahaan
diperoleh dengan rumus dalam Husein Umar (2000:175):
Laba bersih
NPM =
Sales
B. Model Penelitian
Kinerja perusahaan dapat dipengaruhi oleh beberapa variabel, oleh karena itu
pada penelitian ini akan meneliti variabel-variabel yang dapat mempengaruhi kinerja
perusahaan. Dalam penetlitian ini diteliti hanya beberapa variabel antara lain: umur
perusahaan, skala perusahaan, financial leverage perusahaan, dan profitabilitas
perusahaan.
Berdasarkan uraian sebelumnya, maka kerangka pemikiran digambarkan
suatu model penelitian sebagai berikut:
ISSN : 2086-5341
Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 11
Gambar 2 : Model Penelitian
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Sasaran Penelitian
Sasaran penelitian adalah berbagai saham perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Dengan mengambil data penelitian dari tahun 2006 sampai
dengan tahun 2009.
2. Populasi dan sampel
Populasi yang diteliti adalah saham-saham perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Dengan mengambil data penelitian dari tahun 2006 sampai
dengan tahun 2009. Dalam penelitian ini digunakan beberapa sampel diambil
secara acak. Pengambilan sampel dilakukan dengan cluster purposif random
sampling. terhadap data pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia,
yaitu :
- Perusahaan yang menjadi sampel adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia sejak tahun 2006-2009, dimana jumlah perusahaan yang
terdaftar sebanyak 342 perusahaan dari berbagai macam usaha/produk.
Kemudian perusahaan tersebut terbagi dalam 34 kelompok/kategori,
pengelompokan perusahaan dengan melihat jenis usaha/produk yang
dihasilkan sesuai dengan data ICMD tahun 2006, 2007, 2008, 2009, yang
UMUR PERUSAHAAN
SKALA PERUSAHAAN
FINANCIAL LEVERAGE
PROFITABILITAS
KINERJA PERUSAHAAN
ISSN : 2086-5341
Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 12
secara terus menerus tercatat di BEI sebelum 31 Desember 2006 sampai
dengan 31 Desember 2009, hal ini untuk memperoleh data yang
berkesinambungan.
- Populasi dikelompokkan sesuai jenis usaha, Dengan ketentuan untuk masing-
masing kelompok perusahaan diambil 20% dari perusahaan yang ada di Bursa
Efek Indonesia.Dari pengabilan sampel diperoleh 81 perusahaan.
4. Jenis dan sumber data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data
yang diperoleh secara tidak langsung dari obyek penelitian. Data ini merupakan
data yang dikumpulkan dan dipublikasikan oleh pihak lain secara resmi.
5. Definisi operasional
Kinerja Perusahaan (Y)
Pada penelitian ini, kinerja perusahaan menggunakan proksi Price to Book
Value(PBV) adalah rasio yang dipakai untuk mengukur tingkat kemahalan dari
suatu saham apakah termasuk yang undervalued atau overvalued. Variabel kinerja
perusahaan ini variabel tergantung. PBV dirumuskan sebagai berikut (Husein
Umar, 2000: 177):
Harga Penutupan Saham PBV =
Nilai Buku per Saham Umur Perusahaan (X1)
Umur perusahaan merupakan perhitungan dari tahun perusahaan tersebut berdiri
berdasarkan tahun yang ada di akte pendirian perusahaan sampai dengan saat
penelitian yaitu tahun 2008.
Skala Perusahaan (X2)
Skala perusahaan adalah ukuran dari besar kecilnya perusahaan. Untuk mengukur
skala perusahaan ini digunakan logaritma dari total asets.
Financial Leverage (X3)
Fianancial leverage adalah rasio utang dengan beban tetap terhadap aktiva atau
rasio jumlah utang terhadap modal sendiri. Ukuran lain tentang financial leverage,
ISSN : 2086-5341
Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 13
terutama adalah yang berkaitan dengan penerimaan kas terhadap kebutuhan
pengeluaran kas (Agus Sartono, 2001 : 121). Financial leverage menunjukkan
proporsi penggunaan hutang untuk membiayai investasinya.
Hutang Debt to equity ratio =
Total Modal Sendiri
Profitabilitas (X4)
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam
hubungannya dengan penjualan Agus Sartono (2001: 122), Profitabilitas
merupakan gambaran dari kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan
(Petronila dan Mukhlasin, 2003). Ukuran profitabilitas dapat berbagai macam
seperti : laba operasi, laba bersih, tingkat pengembalian investasi/ aktiva, dan
tingkat pengembalian ekuitas pemilik.
Salah satu cara untuk mengukur nilai profitabilitas sebuah perusahaan adalah
dengan menghitung nilai dari Net Profit Margin. Net Profit Margin menunjukkan
berapa besar keuntungan bersih yang dihasilkan setiap penjualan. Semakin besar
rasio ini berarti semakin efisien. Dilihat dari rasio ini, jika menurun terus
menerus, berarti pihak manajemen tidak berhasil dalam mengelola, baik dalam
mengelola sumber-sumber maupun penggunaan atau alokasi dana yang tidak
efisien, dimana kenaikan biaya lebih besar dari pada kenaikan penjualannya,
sehingga net profit margin perusahaan mengalami penurunan terus menerus. Nilai
Net Profit Margin sebuah perusahaan diperoleh dengan rumus (Husein Umar,
2000 : 175):
Laba bersih NPM = Sales
B. Teknik analisis
Analisis data untuk menguji hipotesis, dengan menggunakan analisis
regresi. Model statistik adalah regresi berganda.
Adapun langkah-langkah (tahapan) analisis adalah :
ISSN : 2086-5341
Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 14
1. Analisis regresi Linier Berganda.
Untuk mengetahui pengaruh dari umur, skala, financial leverage, dan
profitabilitas perusahaan terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia digunakan persamaan regresi linier berganda
sebagai berikut (J. Supranto, 2001: 265):
Y = b0+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+ ε
Keterangan :
Y = Kinerja Perusahaan
X1 = Umur Perusahaan
X2 = Skala Perusahaan
X3 = Financial Leverage
X4 = Profitabilitas
b1----b4 = koefisien regresi
ε = kesalahan
2. Koefisien Determinasi (R 2)
Koefisien determinasi menunjukkan besarnya pengaruh variabel umur
perusahaan, skala perusahaan, financial leverage dan profitabilitas terhadap
kinerja perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3. Uji F
Untuk menguji keberartian pengaruh secara bersama-sama dari seluruh variabel
independen terhadap variabel dependen digunakan F-test.
4. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui keberartian pengaruh dari masing-masing
variabel artinya variabel umur perusahaan, skala perusahaan, profitabilitas dan
financial leverage mempunyai berpengaruh berarti terhadap kinerja perusahaan
pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
5. Uji Elastisitas
Untuk mengetahui variabel yang mempunyai pengaruh lebih besar terhadap
kinerja perusahaan digunakan uji elastisitas yang dapat ditentukan dengan rumus
(J. Supranto, 2001) :
ISSN : 2086-5341
Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 15
6. Pengujian Asumsi Klasik :
Pengujian hipotesis asumsi klasik. Agar model regresi yang diajukan
menunjukkan persamaan hubungan yang valid atas BLUE (Best Linear Unbiased
Estimator), model tersebut harus memenuhi asumsi dasar klasik OLS (Ordinary
Least Square), yakni diantaranya adalah (Gujarati, 1995: 67) :
a. Uji Normalitas
b. Multikolinearitas
c. Uji Heteroskedastisitas
d. Uji Autokorelasi
e. Uji Linearitas
C. Hasil Analisis Data
Variabel independen dalam penelitian ini adalah umur, skala, financial leverage dan
profitabilitas perusahaan. Dimana umur dihitung dari awal pendirian sampai penelitian
berlangsung, skala perusaan di hitung dengan menggunakan Logaritma dari total asset
dimaksudkan agar data yang diolah menjadi normal, financial leverage dihitung dengan
melihat nilai DER (Debt Equity to Ratio) sedangkan profitabilitas di hitung dengan
menggunakan NPM (Net Profit Margin).
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja perusahaan yang diproksi
dengan PBV (Price to Book Value).
1. Pengujian Hipotesis
a. Analisis regresi Linier Berganda.
Untuk menguji pengaruh Umur (X1), skala (X2), Leverage (X3) dan
Profitabilitas perusahaan (X4) secara parsial terhadap terhadap Kinerja
Perusahaan digunakan model regresi linier berganda, dan hasil perhitungan yang
dilakukan dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut.
ISSN : 2086-5341
Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 16
Tabel 1 : Coefficient untuk uji t
Berdasarkan pengolahan data diperoleh persamaan regresi yang dapat diperoleh
adalah :
Y = -2,561 - 0,000974 X1+ 0,491 X2 + 0,0689 X3 + 0,00650 X4
• Dari persamaan tersebut menunjukan bahwa konstanta sebesar -2,561 menyatakan
bahwa jika X1, X2, X3 dan X4 konstan maka kinerja perusahaan (Y) sebesar -
2,561.
• Koefisien regresi umur perusahaan (X1) sebesar -0,000974 menyatakan bahwa
setiap penurunan umur perusahaan (X1) sebesar 1% akan menaikkan kinerja
perusahaan (Y) sebesar 0,000974 dengan asumsi tetap X2, X3 dan X4 tetap.
• Koefisien regresi skala perusahaan (X2) sebesar 0,491 menyatakan bahwa setiap
penambahan skala perusahaan (X1) sebesar 1% akan menaikkan kinerja
perusahaan (Y) sebesar 0,491 dengan asumsi X2, X3 dan X4 tetap.
• Koefisien regresi financial leverage perusahaan (X3) sebesar 0,0689 menyatakan
bahwa setiap penambahan financial leverage perusahaan (X3) sebesar 1% akan
menaikkan kinerja perusahaan (Y) sebesar 0,0689 dengan asumsi X1, X2, dan
X4 tetap.
• Koefisien regresi profitabilitas perusahaan (X4) sebesar 0,00650 menyatakan
bahwa setiap penambahan profitabilitas perusahaan (X4) sebesar 1% akan
menaikkan kinerja perusahaan (Y) sebesar 0,00650 dengan asumsi X1, X2, dan
X3 tetap.
ISSN : 2086-5341
Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 17
ANOVA b
44.070 4 11.018 16.361 .000a
178.454 265 .673222.524 269
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Profitabilitas, Leverage, Umur, Skalaa.
Dependent Variable: Nilaib.
b. Koefisien Determinasi (R 2)
Tabel 2 : Model Summary R2.
Koefisien determinasi menunjukkan besarnya pengaruh variabel umur, skala,
financial leverage dan profitabilitas perusahaan terhadap kinerja perusahaan
pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kinerja Variabel umur,
skala, financial leverage dan profitabilitas perusahaan mempengaruhi kinerja
perusahaan sebesar 44,5%, sementara itu sisanya sebesar 55,45% dipengaruhi
oleh variable yang tidak diteliti.
c. Uji F
Uji F disini akan digunakan tabel ANOVA dari perhitungan statistik, dan dilihat
nilai F hitungnya.
Tabel 3 : ANOVA untuk uji F
Dalam grafik dapat digambarkan sebagai berikut : F tabel = 2,46
Gambar 3 : grafik pengujian Hipotesis dengan Uji F
Daerah penolakan H0 Daerah penerimaan H0
F hitung =16,361
ISSN : 2086-5341
Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 18
Untuk menguji keberartian pengaruh secara bersama-sama daari seluruh variabel
independen terhadap variabel dependen digunakan F-test.
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai F hitung = 16,361 > nilai F tabel = 2,46 maka
Ho ditolak, dan Ha diterima artinya terdapat pengaruh yang berarti secara
bersama-sama dari seluruh variabel independen ( Umur, Skala, Leverage dan
Profitabilitas Perusahaan ) terhadap variabel dependen (Kinerja Perusahaan).
d. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel artinya
variabel umur perusahaan, skala perusahaan, financial leverage dan
profitabilitas apakah mempunyai pengaruh berarti terhadap kinerja perusahaan
pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Dari hasil perhitungan diperoleh hasil berikut :
• Untuk variabel umur (X1), t hitung =-1,986 < t tabel = 1,960 maka Ho ditolak
dan Ha diterima, maka hipotesis 2 ditolak berarti ada pengaruh umur
perusahaan (X1) terhadap kinerja perusahaan (Y).
• Untuk variabel Skala perusahaan (X2), t hitung =5,584 > t tabel = 1,960 maka
Ho ditolak dan Ha diterima, maka hipotesis 3 diterima berarti ada
pengaruh skala perusahaan (X2) terhadap kinerja perusahaan (Y).
• Untuk variabel financial leverage (X3), t hitung = 3,101 > t tabel = 1,960 maka
Ho ditolak dan Ha diterima, maka hipotesis 4 diterima berarti financial
leverage (X3) berpengaruh terhadap kinerja perusahaan (Y).
• Untuk variabel profitabilitas (X4), t hitung = 0,305 < t tabel = 1,960 maka Ho
diterima dan Ha ditolak, maka hiptesis 5 diterima berarti tidak ada
pengaruh profitabilitas perusahaan (X4) terhadap kinerja perusahaan (Y).
ISSN : 2086-5341
Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 19
Dalam grafik terlihat sebagai berikut :
X1=-1,986 -1,960 0 X4= 0,305 1,960
Gambar 4 : grafik pengujian Hipotesis dengan Uji t
e. Uji Elastisitas
Untuk mengetahui variabel yang mempunyai pengaruh lebih besar terhadap
kinerja perusahaan digunakan uji elastisitas.
Dari perhitungan diperoleh kinerja elastisitas sebagai berikut :
E1 = 0,2252 ; E2 = 3,6371 ; E3 = 0,0888 ; E4 = 0.0020
Tabel 4 : Perhitungan Elastisitas
Variabel Rata-rata Bj Elastisitas
Umur (X1) 23.65926 -
0.00974 -0.22524 Skala (X2) 8.88063 0.419 3.637062 Financial Leverage (X3) 1.936852 0.0689 0.130439 Profitabilitas (X4) 0.304333 0.0065 0.001934 Kinerja Perusahaan (Y) 1.023074
Jadi E2 > E3 > E4 >E1 dengan demikian variabel skala perusahaan berpengaruh
lebih besar daripada financial leverage, financial leverage berpengaruh lebih besar
dari pada profitabilitas, dan profitabilitas berpengaruh lebih besar daripada umur.
2. Pengujian Asumsi Klasik
Penggunaan model regresi linier berganda dalam menguji hipotesis haruslah
menghindari kemungkinan terjadinya penyimpangan kualitas data. Oleh karena
Daerah penolakan H0 Daerah penolakan H0 Daerah penerimaan H0
X2 = 5,584 X3= 3,301
ISSN : 2086-5341
Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 20
itu haruslah dilakukan pengujian Best Linier Unbiased Estimator (BLUE) agar
terbebas dari gejala multikolinieritas, linieritas dan heterokedastisitas .
a. Uji Normalitas
Untuk menguji nilai residual berdistribusi normal atau tidak dilihat dari grafik
plot linier dan histogram. Dari hasil analisis nilai residual diperoleh bahwa grafik
plot linier memperlihatkan data yang bergerak mengikuti garis linier diagonal dan
grafik histogram menunjukkan pola yang mendekati bentuk bel, sehingga dapat
disimpulkan bahwa nilai residual berdistribusi normal dan memenuhi asumsi
normalitas.
Gambar 5: Histogram
ISSN : 2086-5341
Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 21
Gambar 6.: Grafik Plot Linier
Gambar 7.: Grafik scatterplot
Tabel 10 : Kolmogorov Smirnov (Uji Normalitas)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
270.0000000
.99253720.074.067
-.0741.214.105
NMeanStd. Deviation
Normal Parameters a,b
AbsolutePositiveNegative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)
StandardizedResidual
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
Dengan menggunakan table kolmoborov-smirnov tes ternyata didapat nilai
kolmogorov-smirnof (1,214)> Z table dan Asymp Sig (2-tailed) (0,105) > 0,05
maka nilai residual normal.
b. Uji Otokorelasi
Untuk menguji adanya otokorelasi dapat dideteksi dengan menggunakan
Durbin Watson statistik. Menurut Ghozali (2002) apabila nilai DW lebih besar
dari batas atas (du) maka tidak terdapat otokorelasi pada model regresi. Untuk
model penelitian berdasarkan tabel d-Durbin Watson dengan menggunakan
n=270 dengan parameter k = 4, menunjukkan nilai du = 1,810 dan dL = 1,
728. dalam pengolahan data diproleh hasil sebagai berikut :
ISSN : 2086-5341
Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 22
Tabel 5 : Pengujian Otokorelasi
1,28 1,728 1,810 2 3,456 3,62 Gambar 8 : grafik pengujian otokorelasi
Dari hasil pengujian ternyata nilai Durbin Watson = 2,003 < dU = 3,456
sehingga tidak terjadi oto korelasi
c. Uji Heterokedastisitas
Heteroskedastisitas merupakan situasi dimana dalam model regresi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Dikatakan tidak terjadi heteroskedasitas apabila : t hitung < t tabel atau Sig t
> α
Otokorelasi + Otokorelasi - Tidak ada Otokorelasi -
Tanpa Kesimpulan Tanpa Kesimpulan
2,003
ISSN : 2086-5341
Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 23
Tabel 6. Coefisients, uji heteroskedasitas
Coefficientsa
-.230 .442 -.521 .6031.178E-03 .003 .022 .356 .7229.272E-02 .051 .122 1.829 .069-1.33E-02 .010 -.086 -1.304 .193-6.44E-06 .015 .000 .000 1.000
(Constant)UmurSkalaLeverageProfitabilitas
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: ABRESIDa.
Dengan melihat nilai sig-t, untuk X1 (0,722), X2 (0,069), X3 (0,193) dan X4
(1,000) > 0,05 sehingga tidak terjadi heteroskedasitas.
d. Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti
antar variabel bebas. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas berupa
hubungan eksak linier antar variabel bebas dalam model regresi, dilakukan
regresi antar variabel bebas dalam model regresi.
Tabel 6 : Nilai VIF pengujian multikolinieritas
Berdasarkan tebel diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa :
Nilai VIF untuk variabel X1 (1,015) dan X2 (1,197), X3 (1,158) dan X4
(1,032) < 10, maka tidak terjadi gejala multikolineaeritas. Untuk memperjelas
ada tidaknya multikolinieritas dilakukan dengan melihat matriks korelasi antar
variable sebagaimana terlihat dalam berikut ini.
ISSN : 2086-5341
Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 24
Tabel 7:. Matriks korelasi antar variabel
Dari tabel di atas terlihat bahwa terdapat multikorelasi antar variabel bebasnya
memiliki nilai coefisien korelasi < 0,5 dalam regresi sehingga tidak terjadi
gejala multikolinearitas.
e. Linearitas
Pengujian linearitas perlu dilakukan, untuk mengetahui model yang
dibuktikan merupakan model linier atau tidak. Pengujian linieritas dengan
melihat grafik scatterpot dan dengan menggunakan MDW test (Gujarati,
1995).
Pengujian linearitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Scatterplot
Dependent Variable: Nilai
Regression Standardized Predicted Value
43210-1-2-3
Reg
ress
ion
Sta
ndar
dize
d R
esid
ual
4
2
0
-2
-4
-6
-8
Gambar 9:. Sccatterplot untuk uji linearitas Tahap berikutnya adalah dengan melakukan uji MWD, dari hasil MWD test
diperoleh hasil :
Tabel 8:. Coefficient Z1 untuk uji linearitas
ISSN : 2086-5341
Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 25
Coefficientsa
-2.985 .604 -4.942 .000-6.51E-03 .004 -.094 -1.494 .137
.482 .070 .498 6.918 .000-3.40E-03 .017 -.014 -.195 .846-2.20E-02 .018 -.077 -1.222 .2236.750E-02 .508 .010 .133 .894
(Constant)UmurSkalaLeverageProfitabilitasZ1
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Nilaia.
Model dikatakan linear jika t hitung untuk variable Z1 < t tabel dan Sig Z1 > α,
Dari hasil ternyata t hitung = 0,133 < t tabel = 1.66 dan Sig Z1 =0,894 > α =0,05
maka model linear.
D. Keterbatasan Penelitian
Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain adalah :
• Penelitian ini hanya meneliti empat variabel independen. Penelitian
berikutnya diharapkan menggunakan variabel kontrol yang tepat untuk
menguji permasalahan penelitian ini.
• Jumlah sampel yang menjadi sampel penelitian relatif sedikit, hanya 20% dari
perusahaan yang ada di BEI.
• Jumlah tahun pengamatan yang hanya empat tahun, mungkin waktu
pengamatan lebih lama misalnya 10 tahun, sehingga akan mendapatkan
gambaran yang lebih baik.
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris mengenai
adanya pengaruh umur, skala, financial leverage dan profitabilitas terhadap kinerja
perusahaan.
Dari hasi penelitian diperoleh kesimpulan bahwa :
ISSN : 2086-5341
Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 26
1. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai F hitung = 16,361 > nilai F tabel = 2,46 maka
Ho ditolak, dan Ha diterima artinya terdapat pengaruh yang berarti secara
bersama-sama dari seluruh variabel independen ( Umur, Skala, Leverage dan
Profitabilitas Perusahaan ) terhadap variabel dependen (Kinerja Perusahaan).
2. Untuk variabel umur (X1), t hitung =-1,986 < t tabel = 1,960 maka Ho ditolak dan Ha
diterima, maka hipotesis 2 ditolak berarti Tidak ada pengaruh umur perusahaan
(X1) terhadap kinerja perusahaan (Y).
3. Untuk variabel Skala perusahaan (X2), t hitung =5,584 > t tabel = 1,960 maka Ho
ditolak dan Ha diterima, maka hipotesis 3 diterima berarti ada pengaruh skala
perusahaan (X2) terhadap kinerja perusahaan (Y).
4. Untuk variabel financial leverage (X3), t hitung = 3,101 > t tabel = 1,960 maka Ho
ditolak dan Ha diterima, maka hipotesis 4 diterima berarti financial leverage (X3)
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan (Y).
5. Untuk variabel profitabilitas (X4), t hitung = 0,305 < t tabel = 1,960 maka Ho
diterima dan Ha ditolak, maka hiptesis 5 diterima berarti tidak ada pengaruh
profitabilitas perusahaan (X4) terhadap kinerja perusahaan (Y).
6. Variabel skala perusahaan paling berpengaruh terhadap kinerja perusahaan
dinbanding pengaruh financial leverage dan umur perusahaan. Hal ini dilihat dari
nilai elastisitas skala perusahaan yang paling besar.
B. Implikasi
Berdasarkan keterbatasan yang ada, penelitian selanjutnya dapat
mempertimbangkan hal-hal berikut ini :
1. Jangka waktu penelitian dapat diperpanjang (misalnya selama 10 tahun) dan
Perpanjangan periode penelitian dan penambahan jumlah sampel
memungkinkan untuk memberikan hasil yang lebih baik dalam mengestimasi
kinerja perusahaan.
2. Jumlah sampel yang dimasukkan ditambah dan penambahan jumlah variabel
yang diteliti lebih banyak.
ISSN : 2086-5341
Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 27
DAFTAR PUSTAKA
Agus Sartono, 1994, Manajemen Keuangan, BPFE, Yogyakarta.
Ang, R, 1997, The Intelegent to Indonesia Capital Market, Edisi I, Mediasoft Indonesia.
Algifari, 2000, Analisis Regresi – Teori, kasus dan solusi Edisi 2, BPFE, Yogyakarta.
Gujarati, D. Basic Econometrics, 1995, USA.
Hartono, M., Jogiyanto. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.
Husein Umar, 2000, Reseach Methods in Finance and Banking, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Luciana Spica Almilia,Meliza Silvy, 2003, Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Status Perusahaan Pasca IPO dengan Menggunakan Teknik Analisis Multinomial Logit , Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia (Journal of Indonesial Economy & Business)Vol. 18 STIE Perbanas, Surabaya.
Ni Gusti Putu Wirawati, 2008, Pengaruh Faktor Fundamental Perusahaan terhadap
Price To Book Value dalam Penilaian Saham di Bursa Efek Jakarta dalam kondisi krisis moneter, BULETIN STUDI EKONOMI Volume 13 Nomor 1 Tahun 2008
Petrolina TA dan Mukhlasin, 2003, Pengaruh Profitabilitas Perusahaan terhadap
Ketepata Waktu Pelaporan Laporan Keuangan dan Oponi Audit sebagai Moderating variable, Jurnal Ekonomi dan Bisnis vol 3 No. 1 Universita Atmajaya, Jakarta.
Sidharta Utama, Cynthia Afriani, Praktek Corporate Governance dan Penciptaan Nilai Perusahaan : Studi Empiris di BEJ, Journal Of Financial Management, Usahawan No. 08 Th XXXIV, 2005
Suad Husnan, 2001, Dasar-dasar Teori Portofolio, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Utama, Siddharta dan Anton Yulianto Budi Santosa. 1998. “Kaitan antara Rasio Price/Book Value dan Imbal Hasil Saham pada Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol.1, No.1 (Januari 1998), Halaman.127-140
www. Bei.go.id. ---------. 2006, 2007, 2008, 2008, 2009 "Indonesian Capital Market Directory".