febri jamur.doc

45
INFEKSI JAMUR SISTEMIK Jamur dalam kehidupan sehari-hari berguna dan menguntungkan secara komersial dan pengobatan. Namundemikian, jamur juga dapat menimbulkan berbagai problem bagi manusia. Beberapa jenis jamur pathogen seperti Cryptococcus, histoplasma, blastomyces dan coccidiolides immitis dapat menginfeksi manusia dan meyebabkan gejala lokal maupun penyakit yang disseminata termasuk infeksi susunan saraf pusat. Jamur terdiri dari 2 macam bentuk, yaitu bentuk molds dan yeast. Mold terbentuk sebagai filamen tubular dan kadang-kadang bercabang yang disebut hifa, sedangkan yeast merupakan organisme uniselular yang mempunyai dinding sel yang tebal yang dikelilingi oleh kapsul yang bentuknya tegas. Jamur jamur patogen yang opertunistik seperti aspergillus dan candida dapat mengancam jiwa pasien immunocopmpromised termasuk neonatus, pasien psot operasi, dan pasien dengan keganasan, transplantasi organ atau acquired immunodeficiency (AIDS). 1.1 KLASIFIKASI MIKOSIS Ada 3 pembagian utama jamur, yaitu: 1. Infeksi jamur superfisial (superfisial mycoses), menyerang kulit dan selaput mukosa (pityriasis

description

ok

Transcript of febri jamur.doc

Page 1: febri jamur.doc

INFEKSI JAMUR SISTEMIK

Jamur dalam kehidupan sehari-hari berguna dan menguntungkan secara

komersial dan pengobatan Namundemikian jamur juga dapat menimbulkan

berbagai problem bagi manusia Beberapa jenis jamur pathogen seperti

Cryptococcus histoplasma blastomyces dan coccidiolides immitis dapat

menginfeksi manusia dan meyebabkan gejala lokal maupun penyakit yang

disseminata termasuk infeksi susunan saraf pusat Jamur terdiri dari 2 macam

bentuk yaitu bentuk molds dan yeast Mold terbentuk sebagai filamen tubular dan

kadang-kadang bercabang yang disebut hifa sedangkan yeast merupakan

organisme uniselular yang mempunyai dinding sel yang tebal yang dikelilingi

oleh kapsul yang bentuknya tegas Jamur jamur patogen yang opertunistik seperti

aspergillus dan candida dapat mengancam jiwa pasien immunocopmpromised

termasuk neonatus pasien psot operasi dan pasien dengan keganasan

transplantasi organ atau acquired immunodeficiency (AIDS)

11 KLASIFIKASI MIKOSIS

Ada 3 pembagian utama jamur yaitu

1 Infeksi jamur superfisial (superfisial mycoses) menyerang kulit dan selaput

mukosa (pityriasis versicolor dermatophytosis superficial candidosis)

2 Inteksi jamur subkutan (subcutaneus mycoses) menyerang jaringan

subkutan dan struktur sekitarnya termasuk kulit dan tulang (mycetoma

chromomycosis sporotricosis)

3 Infeksi jamur systemik (sistemic mycoses) menyerang jaringan organ di

dalam tubuh (deep viscera)

Infeksi jamur sistemik adalah infeksi jamur yang menyerang organ dalam

misalnya paru hati limpa traktus gastrointestinal dan menyebar lewat aliran

darah atau getah bening Penyakit jamur paru termasuk kelompok infeksi jamur

sistemik Dapat disebabkan oleh 2 kelompok jamur yaitu

1 JAMUR PATOGEN SISTEMATIK

Jamur ini dapat menginovasi dan berkembang pada jaringan host normal tanpa

adanya predisposisi Jumlahnya lebih sedikit Infeksi jamur patogen sistemik pada

paru yang sering terjadi adalah

1048766 Histoplasmosis disebabkan Histoplasma capsulatum

1048766 Koksidioidornikosis disebabkan oleh Coccidioides immitis

1048766 Parakoksidioidornikosis disebabkan oleh Paracoccidioides brasiliensis

1048766 Blastomikosis disebabkan oleh Blastomyces dermatitidis

1048766 Kriptokokosis disebabkan oleh Cryptococcus neoformans

2 JAMUR OPORTUNISTIK

Organisme Oportunistik artinya dalam keadaan normal sifatnya non patogen

tetapi dapat berubah menjadi patogen bila keadaan tubuh melemah dimana

mekanisme pertahanan tubuh terganggu

lnfeksi jamur oportunistik temyata lebih sering terjadi dibandingkan infeksi jamur

patogen sistemik lnfeksi ini umumnya terjadi pada penderita defisiensi sistem

pertahanan tubuh atau pasien-pasien dengan keadaan umum yang lempah patient

lnfeksi jamur paru oportunistik yang sering terjadi adalah

1 Kandidiasis paru

2 Aspergilosis paru

12 EPIDEMIOLOGI MIKOSIS PARU

Meskipun beberapa jamur cenderung untuk berada atau tumbuh pada suatu

daerah geografis tertentu seperti misalnya di Inggris jamur yang paling banyak

dijumpai ialah aspergillus kandida actinomyces dan cryptococcus Demikian

pula jamur-jamur seperti histoplasma coccidioides dan blastomyces distribusinya

secara geografis amat terbatas namun transportasi yang semakin lancar dan arus

perpindahan penduduk yang makin cepat menyebabkan inteksi jamur yang

tadinya langka disesuatu daerah menjadi tidak langka lagi dan ini berarti resiko

terinfeksi jamur bagi mereka yang berkecimpung dalam pekerjaan di laboratorium

akan semakin meningkat pula Kecuali aktinomikosis dan kandidiasis penyakit

jamur paru umumnya terjadi akibat menghirup spora jamur Hampir seluruh jamur

merupakan organisme yang hidup di atas tanah (soil) Beberapa dari jamur

tersebut untuk pertumbuhannya memerlukan kondisi-kondisi khusus

Pada umumnya jamur memilih hidup dan tumbuh di daerah yang basah

atau lembab H capsulatum dan B dermatitides misalnya suka hidup di rawa-rawa

dekat sungai-sungai sedangkan H capsulatum dan Cryptococcus neoformans

tumbuh subur pada tanah yang telah terkontaminasi kotoran burung ataupun

kotoran kelelawar (seperti di gua-gua yang banyak kelelawarnya) Satu-satunya

jamur yang memilih hidup subur di tanah yang padat dan kering ialah

Coccidioides immitis Berbeda dengan kebanyakan jamur pada umumnya maka

Kandida dan actinomyces hidup komensal di dalam rongga pipi (buccal cavity)

manusia Infeksi pada paru oleh kedua jenis jamur ini hanya terjadi apabila daya

tahan tubuh menurun Oleh adanya kedua jamur tersebut yang hidup komensal di

rongga mulut maka seseorang yang sputumnya akan diambil untuk atau sebagai

spesimen bagi pemeriksaan jamur diharuskan berkumur-kumur beberapa kali

dengan air bersih sebelum sputumnya diambil Meskipun spora jamur mudah

menyebar kemana-mana namun sangat jarang terjadi penularan penyakit jamur

paru dari seseorang ke orang lain Satu-satunya yang pernah dilaporkan ialah

epidemi koksidioidomikosis yang mengenai 6 kasus dan diduga terjadinya melalui

penularan orang ke orang Tidak terdeteksinya adanya penularan pada jamur paru

boleh jadi karena penyakit ini rnemberi gambaran subklinis artinya dengan gejala

yang tidak khas dan tak menonjol Baik Actinomyces israeli dan Candida albicans

masing-masing menyebabkan candidiasis dan actinomycosis Sebagaimana telah

dikemukakan keduanya bersifat parasitik yang obligatoir dan mengadakan

simbiose dengan tuan rumahnya sampai suatu saat terjadi atau terdapat faktor-

faktor predisposisi tertentu terutama proses-proses devitalisasi (mendapat terapi

antibiotika atau steroid atau radiomimetik jangka panjang ataupun menderita

penyakit-penyakit kronis berat) Pada keadaan-keadaan tersebut mekanisme

pertahanan tubuh yang dalam keadaan normal mampu mengontrol pertumbuhan

dan patogenitas jamur menjadi berkurang dan dalam hal seperti ini jamur candida

yang tadinya bersifat saprofit menjadi patogen dan terjadilah suatu infeksi

opportunistik

Spora dari jamur-jamur yang menyebabkan histoplasmosis

coccidioidomycesis kriptokokosis dan aspergilosis dihasilkan di permukaan tanah

(soil) terbawa dan tersebar kemana-mana oleh angin lalu terhirup manusia dan

menimbulkan infeksi Hingga saat ini hanya 2 jenis jamur yang menimbulkan

infeksi paru yang tidak dijumpai hidup diatas permukaan tanah yaitu

Blastomyces dermatitidis dan Paracoccidioides brasiliensis Distribusi geografis

jamur Coccidioides imitis dibatasi oleh kondisi iklim lnfeksi oleh jamur ini biasa

dijumpai di Amerika Serikat bagian Barat Daya Mexico dan Venezuela yaitu

daerah-daerah yang kering sebab sebagaimana dikemukakan diatas tadi jamur ini

suka hidup di permukaan tanah yang padat dan kering Penderita infeksi jamur ini

banyak dari suku-suku Indian Amerika yang diam di daerah-daerah tersebut

Histoplasma capsulatum dan Cryptococcus neoformans suka hidup di

lingkungan yang tercemar kotoran burung atau kelelawar Histoplasma

capsulatum menimbulkan penyakit infeksi jamur dengan gejala mirip influenzae

pada penyelidik-penyelidik di Venezuela dan Afrika Selatan sehingga disebut juga

dengan penyakit Cave disease Diperlukan masa bertahun tahun sejak seseorang

terinfeksi dengan jamur Histoplasma capsulatum sampai terjadinya penyakit

muncul dengan gejala klinis yang jelas

Kriptokokosis atau penyakit yang disebut infeksi jamur cryptococus

neoformans terjadi bila seseorang termakan buah-buahan atau terminum susu

yang telah tercemari atau terkontaminasi dengan kotoran burung yang

mengandung jamur tersebut Mastitis pada lembu bisa pula akibat infeksi jamur

Cryptoccus neoformans sehingga terminum susu lembu yang mengidap mastitis

bisa pula mengundang infeksi jamur tersebut

13 INSIDENSI

lnsidensi atau kejadian infeksi jamur paru belum diketahui secara pasti

Yang jelas ialah bahwa kejadian infeksi jamur di paru semakin sering dengan

makin meningkatnya penggunaan jangka panjang berbagai antibiotika

kortikosteroid radiomimetik Infeksi Candida albicans secara lokal seperti di

mulut esotagus usus dan vagina nampak makin sering sedangkan kandidiasis

sistemik relatif masih jarang

Aktinomikosis bisa dijumpai di banyak negara namun sejak

diketemukannya penisilin penyakit ini makin jarang terutama aktinomikosis yang

kronis dengan pembentukan sinus-sinus sudah semakin langka Di daerah-daerah

endemik koksidioidomikosis hampir 100 populasi terinfeksi namun hanya

sekitar 25 yang memperlihatkan gejala klinis dan sebagian besar hanya berupa

mirip influensa saja dan hanya 02 menunjukkan histoplasmosis sistemik

Aspergillus fumigatus telah dilaporkan dijumpai pada sekitar 10

penderita dengan bronkhitis dan pada persentasi yang lebih banyak lagi dijumpai

pada penderita asma Jamur ini merupakan kontaminan yang sering

dilaboratorium-laboratorium sehingga bila jamur ini berhasil di isolir dari suatu

spesimen belum berarti bahwa jamur ini memang sebagai penyebab suatu

penyakit atau kelainan namun bila dijumpai kultur berulang-ulang tetap hasilnya

positif maka hal ini suatu sugestif dan memang bukti-bukti menyatakan bahwa

Aspergilosis bronkopulmonal lebih sering dari yang diperkirakan sebelumnya

Angka kekerapan mikosis paru di dunia dan di Indonesia belum diketahui

secara pasti Walaupun infeksi jamur lokal seperti pada mulut esofagus usus dan

vagina cukup sering namun yang bersifat sistemik termasuk di paru tidak

sebanyak itu Begitu pula walaupun pada daerah endemik infeksi oleh

koksidioidomikosis dapat mencapai 100 tapi yang sakit secara klinik mungkin

hanya 20Masalah lain adalah karena sulitnya mendiagnosis mikosis paru

Sediaan apus sputum biakan jamur pemeriksaan histologik paru dan uji

serologikpun kadang hasilnya membingungkan Dan penyakit-penyakit infeksi

jamur paru tersebut yang banyak diketemukan di Indonesia adalah Kandidiasis

paru namun belum diketahui berapa besar prevalensinya Namun demikian

adanya kecenderungan peningkatan beberapa penyakit jamur paru akibat berbagai

situasi di Indonesia harus diantisipasi berdasarkan hal-hal sebagai berikut

1 Masih tingginya kekerapan TB paru yang dengan obat anti TB dapat

disembuhkan namun sering meninggalkan lesi sisa seperti kavitas

bronkiektasisdestroyed lung dsb

2 Penggunaan steroid sistemik dan aerosol yang merupakan pengobatan

utama pada penderita asma dapat menimbulkan infeksi jamur sekunder

3 Masih tingginya kekerapan bronkiektasis yang sering mendapat terapi

antibiotika berulang

4 Meningkatnya kasus kanker paru akhir-akhir ini disertai penurunan daya

tahan tubuh memudahkan tumbuhnya jamur

5 Keadaan-keadaan immunocompromized akibat penyakit lain

meningkatkan resiko infeksi jamur sistemik atau lokal di paru

Aspergilosis primer sangat jarang ditemukan yang banyak ditemukan

adalah Aspergilosis sekunder akibat adanya kelainan pada paru seperti TB paru

bronkiektasis asma bronkial PPOM asbestosis kanker paru kelainan sistemik

seperti leukemia anemia plastik DMAIDS transplantasi organ

Di Indonesia data angka kejadian penyakit jamur paru belum ada hanya

beberapa laporan mengenai infeksi jamur paru telah dilaporkan Namun demikian

adanya kecenderungan peningkatan kekerapan penyakit jamur paru akibat

berbagai situasi di Indonesia harus diantisipasi berdasarkan masih tingginya

kekerapan TB paru yang dengan obat anti tuberkulosa dapat disembuhkan namun

meninggalkan lesi sisa seperti kavitas bronkiektasis destroyed lung dan

sebagainya

Terjadinya infeksi sekunder dengan jamur akan menimbulkan keluhan

yang mirip gejala klinis TB paru sehingga walaupun masa pengobatan TB sudah

selesai masih ada keraguan untuk menghentikan pengobatan yang menyebabkan

pengobatan TB menjadi berkepanjangan Hal ini tentunya dapat dihindari bila

infeksi jamur paru terdiagnosa dan diberikan pengobatan Diagnosis penyakit

jamur biasanya diduga dari gambaran klinis dan lesi-lesi yang terjadi Diagnosa

pasti hanya dapat ditegakkan secara laboratoris dengan menemukan jamur

penyebab penyakit pada lesi atau eksudat yang berasal dari penderita Untuk

pembiakan jamur membutuhkan waktu 1-5 minggu

14 PATOGENESIS MIKOSIS PARU

Seluruh infeksi jamur dari jenis apapun pada umumnya menimbulkan

aneka ragam reaksi keradangan yang dalam hal ini bisa dijumpai hiperplasia

epitel granuloma histiositik arteritis trombotik campuran reaksi radang piogenik

dan granulomatous granuloma pengkejuan fibrosis dan kalsifikasis Hampir dapat

dikatakan bahwa jamur apapun bila menginfeksi baik diparu atau pada jaringan

manapun didalam tubuh menimbulkan gambaran granuloma yang secara

patologik sulit dibedakan dengan granuloma yang terjadi pada TBC ataupun

sarkoidosis Meskipun dikemukakan bahwa diagnosa patologik ditegakkan

dengan isolasi organisme jamur dari jaringan yang terlibat namun ini masih

mempunyai problem yaitu bahwa beberapa jamur seperti H Capsulatum

Sporothricum Schenkii Torulapsis glabrata Blastomyces clan Coccidioides

mempunyai sel-sel berbentuk mirip ragi (Yeast like cells) yang secara histologik

sukar dibedakan satu dengan lainnya Diagnosa pasti dengan demikian

memerlukan pemeriksaan kultur (biakan) dan pemeriksaan serologik

lnfeksi jamur paru ternyata lebih sering disebabkan oleh infeksi jamur

oportunistik kandidia dan aspergilus Sebagai infeksi oportunistik jamur ini

terdapat dimana-mana dan sering menginfeksi pada penderita dengan pemakaian

obat antibiotik secara luas atau dalam jangka waktu yang cukup lama

kortikosteroit disamping munculnya faktor predisposisi seperti penyakit kronis

dan penyakit keganasan Timbulnya infeksi skunder pada jamur paru disebabkan

terdapatnya kelainan paru seperti kavitas tuberkulosa bronkiektasis

krasinomabronkus yang sering menurunkan daya tahan tubuh

Jamur kandida albikans merupakan flora normal dalam rongga mulut

saluran cerna dan vagina pada individu normal dan dapat menginvasi penderita

dengan imunokompromi atau keadaan netropenia yang lamar Koloni akan

meningkat pada penderita dengan mendapat pengobatan antibiotika secara luas

yang menekan flora normal dan penyakit yang menimbulkan defek anatomi

maupun defek imunologi

Kandidiasis paru dapat disebabkan oleh invasi langsung infeksi pada

bronkopulmoner atau terjadi secara endogen karena jamur telah ada dalam tubuh

penderita terutama di usus selanjutnya mengadakan invasi ke alat-alat dalam

diseluruh tubuh melalaui aliran darah Perkembangan penyakit kandidiasis

ditentukan oleh interaksi yang kompleks antara patogenisitas internal organisme

tersebut dan mekanisme pertahanan pejamu Mekanisme pertahanan pejamu yang

berperan adalah imun dan non Imun Faktor imun yang berperan dalam

pertahanan terhadap jamur yaitu respon imun humoral dan seluler Faktor imun

seluler diperkirakan mempunyai peranan yang lebih penting Bukti-bukti ini

didapat dari pengalaman pada kandidiasis mukokutaneus kronik dan infeksi HIV

adanya defek imunitas selurer tersebut menyebabkan kandidiasis superfisialis

yang luas walaupun sistem imunitas humoral normal

Faktor non imun yang berperan antara lain interaksi dengan flora-flora

mikrobial lain pada kulit dan mukosa yang merupakan efek protektif terhadap

pertumbuhan patogen jamur oportunistik sekresi saliva dan keringat merupakan

anti fungal alamiah Pada penderita TbParu dengan defek anatomi paru disertai

pemberian obat anti tuberkulosa dalam waktu lama yang akan menekan flora

normal sehingga pertumbuhan jamur oportunistik tidak terhambat Penyakit

granulomatous kronik juga merupakan predisposisi terhadap aspergilosi invasif

paru Terinhalasi spora jamur aspergilus dalam jumlah banyak dapat

menimbulkan peneunitis akut divus dan dapat sembuh dengan sendirinya

Aspergilus dapat membentuk kolonisasi pada bronkus dan kavitas paru dengan

latar belakang penyakit Tb Paru Bola jamur bisa terdapat pada rongga kista atau

kavitas yang disebut aspergiloma biasanya terdapat pada logus atas paru dengan

diameter beberapa sentimeter dan dapat terlihat pada foto dada

15 PENYAKIT-PENYAKIT MIKOSIS PARU

151 KANDIDIASIS

Beberapa keadaan yang mempredisposisi terjadinya kandidiasis sistemik

menurut Winner dan Hurley ialah kehamilan trauma lokal seperti bekas bekas

garukan akibat alergi pada kulit berbagai gangguan endokrin (DM Adison

Disease hipoparatiroid hipotiroid) pancreatitis malnutrisi malabsorbsi

penggunaan antibiotika dan steroid yang lama kelainan kelainan darah (leukimia

anemia plastik agranulusitosis) berbagai penyakit keganasan dan paska bedah

Kandida albikans merupakan species kandida yang paling sering menyebabkan

kandidiasis pada manusia baik kandidiasis superfisialis maupun sistemik Pada

media agar khusus akan terlihat struktur hyphae pseudohypae dan ragi Kandida

dapat menyebabkan penyakit sistemik progresif pada penderita yang lemah atau

sistem imunnya tertekan

Kandida albikan merupakan flora normal rongga mulut saluran cerna dan

vagina pada individu normal dan hanya menginvasi penderita dengan

imunokompromise atau kedaaan netropenia yang lama Koloni meningkat pada

penderita yang mendapat pengobatan antibiotika yang berspektrum luas dan pada

penderita diabetes melitus Kandida albikans merupakan species yang paling

sering menginfeksi manusia yaitu sekitar 75

Pada pasien yang menderita sesuatu penyakit yang berat dan kronis pernah

dilaporkan terjadi pneuomouni akibat Kandida albikans Dalam garis besarnya

kandidiasis paru terdiri dari dua bentuk yaitu Kandidiasis bronkial dan

Kandidiasis paru

Pada kandidiasis bronkial dinding mukosa bronkus tampak diselaputi oleh

plak plak sama seperti yang menutupi mukosa mulut dan tenggorokan pada

Kandidiasis mulut dan Kandidiasis tenggorokan Pasien mengeluh batuk batuk

keras dahak sedikit dan mengental dan berwarna seperti

susu didalam dahak bisa dijumpai Kandida albikans namun perlu diingat bahwa

Kandida albicans dalam keadaan normal bisa dijumpai sebagai saprofit dirongga

mulut dan pipi Pada sekitar 50 penderita Tb paru bisa dijumpai Kandida

albikans dalam dahak mereka sehingga untuk menetapkan bahwa seseorang

menderita Kandidiasis bronkial harus diperiksa dan dijumpai kepositipan

organisme ini di dahak secara berulang ulang Jadi tidak cukup sekali

pemeriksaan Gambaran radiologik foto dada biasanya normal saja ataupun

paling dijumpai pengaburan berupa garis dilapangan tengah dan bawah paru

Pasien yang menderita Kandidiasis paru biasanya tampak lebih sakit

mengeluh demam dengan pernapasan dan nadi yang cepat Batuk-batuk hemaptoe

sesak dan nyeri dada Pada foto dada biasa tampak pengaburan dengan batas tidak

jelas terutama dilapangan bawah paru Bayangan lebih padat atau bahkan efusi

pleura bisa juga terjadidijumpai pada foto dada Diagnosa dengan menemukan

jamur Kandida di sputum serta kultur yang positip dengan medium agar

Sabouraud pada pemeriksaan berulang-ulang

152 ASPERGILLOSIS PARU

Aspergillosis jarang sekali mengenai individu yang normal dan sehat

Penyakit ini selalu mengenai orang-orang yang memang sudah sakit parah dan

lama Penyakit ini disebabkan oleh jamur kontaminan yang terdapat banyak

ditumpukan sampah dan jerami Diketahui ada tujuh spesies yang dapat

menginfeksi manusia namun penyebab infeksi paru-paru 90 adalah Asp

fumigatus Gambaran klinis bisa berupa pneumonitis brolootis Dalam parenkim

paru-paru terjadi lesi-lesi granulomatus yang dapat sembuh dan terjadi klasifikasi

membentuk ldquocoin lesion Sputum biasanya mukopurulen dan kadang-kadang

terdapat bercak darah Penyebaran secara hematogen biasanya keginjal dan organ-

organ lain

Aspergilosis paru-paru biasanya adalah suatu secondary disease

(superinfection) pada penderita dengan kelainan menahun seperti tuberkulosis

abses paru-paru bronkiectasis tumor paru dan kelainan bronkus Aspergilosis

fumigatus terbukti menghasilkan endotoksin yang mampu menghemolisa eritrosit

manusia dan hewan Jamur A fumigatus ternyata memang merupakan yang paling

sering menimbulkan aspergilosis pada manusia Jamur Aspergillus lain yang

menyebabkan Aspergillosis pada manusia ialah Aspergillus niger Aspergillus

flavus dan Aspergillus nidulans Temyata jamur Aspergillus clavatus bisa pula

menyebabkan Alveolitis alergika

Ada empat jenis Aspergllosis Bronkhopulmonal

1 Allergic Bronkhopulnlonary Aspergillosis (ABPA)

Penyakit ini umumnya ditemukan pada penyandang asma bronkhial dan

asma pada penderita ini kambuh pada eksaserbasi demam Aspergillosis

proliferasi pada mukus yang pekat dan biasanya intiltrat terlihat pada rota rontgen

Mucous plug diekspektorasikan dan eosinofili pada darah verner sering

dijumpai Eksaserbasi berulang Aspergillosis alergik secara bertahap akan

merusak mukosa bronkhus clan menyebabkan terjadinya bronkiekatasis sekunder

2 Bola jamur (fungus ball) atau Aspergiloma

Aspergillus dapat tumbuh pada kavitas yang berhubungan dengan saluran

nafas Kavitas ini umumnya merupakan lesi residu sekunder terhadap

tuberkulosis penyakif jamur karsinoma atau bronkiektasis Reaksi inflamasi

terjadi disekitar kavitas tapi jamur tidak menginvasinya Gejala klinis umumnya

adalah batuk darah

3 Aspergilosis Nekrotikans

Bentuk ini adalah bentuk antara Aspergiloma dan Aspergillosis invasif

Infeksi umumnya terjadi pada penderita usia menengah atau perokok lama yang

mengalami kerusakan jaringan paru akibat rokok Jamur tumbuh pada rongga

udara yang abnormal dan perlahan-perlahan menginvasi dan merusak paru

menyebabkan terjadinya kavitas fibrotik yang biasanya terdapat pada lobus atas

4 Aspergilosis lnvasif

Aspergilosis dengan bentuk invasif ini sering dijumpai pada penderita

dengan gangguan immun dan netropeni merupakan faktor predisposisi yang

pentingSpora terinhalasi menyebabkan pneumonia jamur yang dapat menyebar

ketempat-tempat yang jauh Gambaran rontgen dapat berubah secara cepat dari

normal menjadi abnormal lnfiltrat biasanya bilaterlal berbentuk bulat dan

noduler Area infiltrat ini dengan cepat mengalami kavitasi khususnya jika

sumsum tulang pulih dan proses sitotoksit dan hitung lekosit darah tepi

meningkat Batuk darah dapat terjadi pada saat ini Aspergilosis invasif

merupakan penyakit progresif dan kematian akan terjadi dalam waktu 1-3

minggu Reagresivitas tergantung dari beratnya supresi sistem immun dan

mungkin saat dimulainya terapi antifungal Aspergilosis invasif tidak sering

terjadi pada penderita sakit paru yang menggunakan kortikosteroid tapi harus

dipikirkan bila terjadi pneumonia atau kavitas dengan infiltrat

153 HISTOPLASMOSIS

Histoplasma capsulatum yang hidup diatas permukaan tanah (soil) pada

daerah daerah geografis tertentu kalau terhirup sporanya akan menyebabkan

gangguan pada sistem retikuloendotelial Muncul dalam 2 bentuk yaitu

Histoplasmosis primer yang relatif jinak dan histoplasmosis progresif Infeksi

jamur histoplasma capsulatum bersifat oportunistik sehingga orang orang tua yang

sudah lama sakit mudah sekali terkena Pada anak anak bila terinteksi mudah

sekali berkembang kebentuk progresif

Histoplasmosis primer selalu tanpa gejala dan selalu diagnosa ditegakkan

pada pemeriksaan foto atau uji kulit histoplasmin yang positif Gambaran

radiologi berupa pengaburan yang difus ataupun gambaran miliair dengan hilar

limphadenopati Histoplasmosis primer dengan gejala malaise anoreksi sakit

dada demam demam batuk batuk dan hemoptisis Keadaan ini bisa menyembuh

cepat bisa pula bertahan berbulan-bulan menyerupai gambaran bronkitis

pneumoni atau Tb kronis Penyembuhan bisa berakibat seluruh lesi radiologik

paru menjadi bersih total ataupun sesekali terjadi kalsifikasi dan fibrosis

Pada Histoplasmosis progresif akut dijumpai gejala klinis badan yang

makin kurus demam anemi lekopeni hepatosplenomegali serta adanya

granuloma mukokutan (selaput lendir dan kulit) dan dimulut Pada anak-anak baik

klinis maupun radiologik amat mirip dengan Tb miliair Prognosa Histoplasmosis

progresif akut ini pada anak anak selalu jelek meskipun kesembuhan masih

mungkin diperoleh

Pada Histoplasmosis progresif kronis gambaran klinis maupun radiologik

sangat mirip dengan Tb paru kronis sehingga banyak kasus yang justru

disangkakan menderita Tb paru dan dirawat di Rumah sakit Tb di USA

Gambaran kaverne dan fibrosis sangat sering dijumpai Satu hal yang perlu

dicatat ialah Histoplasmosis progresif ini selalu menjadi penyulit dari Tb paru dan

sarkoidosis retikulosis dan leukemia Sekitar 01 penderita Histoplasma

berkembang menjadi progresif Diagnosa ditegakkan dengan ditemukannya

organisme dalam sputum secra pulasan salngsung dan dikonfoirmasi dengan

kultur Pemeriksaan inokulasi bahan yang terinfeksi kepada tikus berakibat fatal

(bagi tikus percobaan) dengan terjadinya infeksi retikuloendotelial

154 KOKSIDIOIDOMIKOSIS

Infeksi jamur Coccidioides terjadi akibat menghirup spora jamur ini yang

terdapat didebu dengan ukuran 2 x 5 micron Diparu spora ini dindingnya

menebal sehingga ukuran menjadi berdiameter 20-80 micron yang dinamakan

dengan sporangis atau spherules Sporangis ini kemudian berisis endospora yang

bila terbebas akan menjadi sporangis yang baru pula dijaringan Ada 2 bentuk

Koksidioidomikosis ini yaitu bentuk primer dan progresif Koksidioidomikosis

paru primer yang terjadi setelah 10-18 hari infeksi pertama dengan jamur ini

biasanya tanpa gejala namun kadang-kadang ada juga dengan gejala yang mirip

influensa dan nasoparingitis Pada sekitar 5 kasus dijumpai eritemanodosum dan

eritemamultiforme

Gambaran radiologik foto dada selalu berupa pengaburan berupa

kelompok-kelompok (Patchy opacities) yang tersebar luas dan selalu disertai

bayangan hilar adenopathy yang bilateral Efusi pleura bisa juga dijumpai Hampir

semua kasus Koksidioidomikosis primer sembuh tanpa cacat dalam masa 1 ndash 2

bulan Kelainan radiologik bisa bertahan lebih lama dengan gambaran mirip

infiltrat Tb paru atau mirip tumor ataupun tuberkuloma paru Hanya sekitar 01

kasus dengan Koksidioidomikosis paru primer yang berlanjut menjadi

Koksidioidomikosis paru progresif dan ini memakan masa beberapa bulan

kemudian setelah infeksi primer Gejala klinis ialah demam anoreksia badan

makin kurus serta adanya tanda bronkopneumoni Progresifitas kearah bentuk

miliair akut dan menyebar dapat berakibat fatal dalam 3 bulan Yang lebih sering

perjalanan penyakit menjadi kronis dan terjadilah reaksi granulasi dikulit tulang

dan paru serta kelenjar kelenjar limfe dan meningen ataupun otak Gambaran

radiologi paru berupa pengaburan yang berkumpul(confluent) ataupun tersebar

(patchy) bayangan bayangan miliair serta rongga rongga (cavity) berdinding tipis

Diagnosa laboratorium ialah dijumpainya sporangis didahak aspirasi bronkus

ataupun bilasan lambung Diagnosa cepat juga dapat dilakukan dengan

pemeriksaan fluorescent antibodies Uji Coccidioidin (mirip uji Tuberkulin)

apabila posistif (umumnya 1 bulan setelah infeksi) menunjukkan infeksi baru atau

telah pernah terinfeksi

155 BLASTOMIKOSIS

Blastomikosis America Utara disebabkan Blastomyces dermatitides

sedangkan Blastomikosis Amerika Selatan oleh Paracoccidioides brasiliensis

Gejala klinis pada keduanya tidak khas bisa dijumpai gejala batuk-batuk kronis

namun pada Blastomikosis Amerika Utara selalu juga dijumpai gejala mirip

pneumoni sub akut dengan demam-demam yang tak seberapa tinggi sesak dan

batuk-batuk dengan sputum yang purulen dan kadang kadang bercampur darah

Gejala nyeri dada dan pleuritis dengan efusi bisa terjadi pada perkembangan

selanjutnya dari penyakit ini

156 KRlPTOKOKOSIS (Torulosis)

Penyakit ini biasanya suatu infeksi jamur yang oportunistik dan bisa sub

akut ataupun kronis pada paru kulit dan tulang yang paling disukai ialah otak

dan meningen Kriptokokosis paru sering asimptomatik ataupun gejalanya ringan

saja seperti mirip flu tapi bisa juga nyeri dada demam dan batuk berdahak campur

darah sehingga mirip Tb paru Gambaran radiologik bervariasi bisa berupa

infiltrat seperti Tb paru ataupun bayangan padat seperti tumor paru

Diagnosa dengan menemukan organisme dalam dahak baik secara langsung

ataupun dengan kultur

16 DlAGNOSA MIKOSIS PARU

Sangat sulit untuk menentukan infeksi jamur di paru oleh karena sebagian

besar gejalanya mula-mula tidak mencolok dan seringkali seperti gejala flu biasa

atau infeksi paru oleh sebab lain Gejala jamur sistemik tidak khasspecific dan

dapat menyerupai penyakit lain juga susah untuk membedakan antara infeksi

bakteri dan infeksi jamur sehingga menambah kesulitan untuk mengenali infeksi

jamur sistemik Kesadaran akan kemungkinan penyakit jamur terutama bila

terdapat faktor presdiposisi ditindak lanjuti dengan pemeriksaan bahan klinik

yang tepat akan membawa diagnosis yang pasti Kendala lain ialah meskipun

banyak terdapat laboratorium klinik jarang yang melakukan pemeriksaan untuk

mikosis sistemik Mungkin ini disebabkan oleh tidak terdapatnya tenaga

pemeriksaan terdidik atau peralatan antigen tidak terdapat dilaboratorium tersebut

Permasalahan lain dalam mendiagnosa infeksi oleh jamur paru yaitu kita harus

dapat menentukan apakah jamur hanya bersifat koloni atau telah terjadi

infeksipatogen Ha ini perlu dapat dipastikan oleh karena pengobatan dengan anti

jamur dapat menimbulkan efek toksis sehingga sedapat mungkin dibuat sediaan

biopsi jaringan jamur dapat ditemukan dalam bentuk ragi pseudohifa dan hifa

Menurut Jan Susilo diagnosa infeksi jamur dapat tercapai bila

kemungkinan infeksi jamur difikirkan pengambilan bahan klinik tepat cara

pengiriman bahan klinik tepat bahan klinik sampai dilaboratorium dalam keadaan

baik dan perlakuan bahan klinik tersebut dilaboratorium dilakukan dengan baik

dan tepat

Pada pasien dengan immunokompromise sangat penting untuk dapat

menegakkan diagnostik sistemik fungal infeksi secara dini Keberhasilan

diagnosis dan terapi dari infeksi jamur pada pasien-pasien dengan keadaan umum

yang lemah sangat tergantung pada kerjasama dari team work antara lain ahli

mikrobiologi onkologist histopatologist ahli penyakit infeksi dan staff

laboratorium

Penyakit jamur dikatakan positif apabila dapat dibuktikan adanya fungi

penyebabnya baik melalui pemeriksaan secara langsung maupun melalui biakan

Disamping itu dapat pula dilakukan uji serologi komplemen fiksation test uji

hewan percobaan dan uji fermentasi Pemeriksaan laboratorium untuk diagnostik

jamur paru dapat pula dilakukan dengan pemeriksaan spesimen dahak Dahak

dikeluarkan oleh penderita setelah sebelumnya berkumur-kumur dengan air bersih

berkali-kali untuk menyingkirkan kontaminan kandida Actinomyces israeli yang

hidup komensal dimulut dan rongga pipi Tanpa pengawet dahak dikirim

secepatnya untuk pemeriksaan Dengan pemeriksaan langsung dibawah

mikroskop biasanya dapat dikenali dan nampak sporahipa clan blastospore

Pengenalan akan lebih mudah dan jelas bila dilakukan penetesan sediaan dengan

KOH 20 ataupun dibuat sediaan apus dengan pewarnaan Giemsa

Infeksi jamur pada paru tidak memberikan gejalagambaran klinis dan

radiologik yang khas Untuk menegakkan diagnosa klinis jamur paru dalam

anamnese perlu ditanyakan mengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan faktor

predisposisi terjadinya infeksi jamur pada paru seperti adakah riwayat menderita

DM riwayat penyakit paru kronis riwayat pemakaian obat-obat antibiotika

steroid atau radiomimetik (antineoplastik) jangka panjang Juga ditanyakan

mengenai hobi pasien apakah hobi memelihara unggas hobi bertualang

memasuki gua-gua Pada pemeriksaan jasmani juga tidak dijumpai gambaran

yang khas pasien bisa anemis demam pembesaran kelenjar limfe

hepatosplenomegali ulkus dimulut laring dan sebagainya

Pada pemeriksaan fota dada yang perlu diperhatikan ialah adanya fungus

ball yang bisa dijumpai pada aspergilosis paru sedangkan pada kriptokokosis bisa

dijumpai bayangan seperti tumor Bayangan infiltrat efusi pleura dan kalsifikasi

bisa saja dijumpai ada berbagai infeksi jamur paru

Spesimen lain selain dahak dapat juga bilasan atau cucian bronkus dari

pemeriksaan bronkoskopi Pemeriksaan bronkoskopi disamping untuk melihat

langsung keadaan saluran nafas juga dapat dilakukan pengambilan spesimen

secara biopsi atau bilasan bronkus

Secara umum diagnosis jamur paru ditegakkan melalui

1 Kecurigaan yang tinggi terhadap kemungkinan infeksi jamur di paru

2 Pemeriksaan diagnostik yang lazim terhadap penyakit paru

1048766 Foto toraks PA dan lateral CT Scant toraks

1048766 Sputum mikroskopis jamur dan kultur

1048766 Bronkoskopi sekret bronkus bilasan bronkus transbronkial lung

biopsi

1048766 Aspirasi paru dengan jarum

3 Pemeriksaan laboratorium darah

1048766 Kultur darah

1048766 Pemeriksaan serologi

II JENIS JAMUR PENYEBAB INFEKSI SUSUNAN SARAF PUSAT

21 CRYPTOCOCCUS NEOFARMANS

Cryptococcus neofarmans adalah jamur seperti ragi (yeast like fungus)

yang ada dimana-mana di seluruh dunia Jamur ini menyebabkan penyakit jamur

sistemik yang disebut cryptococcosis dahulu dikenal dengan nama Torula

histolitica Jamur ini paling dikenal sebagai penyebab utama meningitis jamur

dan merupakan penyebab terbanyak morbiditas dan mortalitas pasien dengan

gangguan imunitas Cryptococcus neofarmans dapat ditemukan pada kotoran

burung (terutama merpati) tanah binatang juga pada kelompok manusia

(colonized human) Gejalanya seperti meningitis klasik yang melibatkan

meningitis secara difus Dengan adanya AIDS insiden cryptococcal meningitis

meningkat drastis Di Amerika meningitis ini termasuk lima besar penyebab

infeksi oportunistik pada pasien AIDS

bull Klasifikasi

Kingdom Fungi

Phylum Basidiomycota

Subphylum Basidiomycotina

Class Urediniomycetes

Order Sporidiales

Family Sporidiobolaceae

Genus Filobasidiella (Cryptococcus)

Species Cryptococcus neoformans

Scientific name Cryptococcus neoformans

Synonym Filobasidiella neoformans

Other names Filobaxidiella neoformans

211 MIKOLOGI

Cryptococcus neofarmans merupakan yeast like fungus Pada jaringan

yang terinfeksi organisme ini membentuk kapsul polisakarida yang merupakan

antigenpenting yang dapat mempengaruhi tubuh host Kapsul ini terdiri dari

empat serotipe antigen yang telah dapat diisolasi yairu ABC dan D

Berdasarkan antigen kapsul ini Cryptococcus neofarmans dibagi menjadi dua

subgroup Vneofarmans var neofarmans (serotipe A dan D) dan Cneofarmans

var gatti (serotipe B dan C) Serotipe A merupakan serotipe yang paling sering

diisolasi dan yang terutama di Amerika Serotipe D biasanya ditemukan di Eropa

B dan C ditemukan di daerah tropis dan subtropis Pada pasien AIDS serotipe

yang paling sering ditemukan aialah serotipe B dan C Serotipe B dan C dapat

pula menginfeksi manusia (nonimmunosupressant host) dan lebih banyak

menginvasi parenkim otak menyebabkan lesi massa yang disebut toruloma

Isolasi jamur dapat dilakukan dengan membuat sediaan cairan serebrospinal yang

dicampur dengan tinta India kemudian diperiksa pada mikroskop Ukuran

diameter yeast 4-6 μm dengan kapsul berukuran 1-30 μm Jika pemeriksaan ini

dilakukan dengan hati-hati maka dapat positif pada lebih kurang setengah kasus

meningitis cryptococcal dan lebih tinggi pada penderita AIDS Perhitungan

kwantitatif pasien meningitis daro 103- 107 count forming unit (CFU)

perdarahan milimeter cairan serebrospinal

212 PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI

Infeksi pertama terbanyak terjadi akibat inhalasi yeast dari lingkungan

sekitar Pada saat dalam tubuh host Cryptococcus membentuk kapsul

polisakarida yang besar yang resisten terhadap fagositosis Produksi kapsul

distimulasi oleh konsentrasi fisiologis karbondioksida dalamparu Keadaan ini

meyebabkan jamur ini beradaptasi sangat baik dalam host mamalia Reaksi

inflamasi ini menghasilkan reaksi kompleks primer paru kelenjar limfe (primary

lung lymp node complex) yang biasanya membatasi penyebaran

organismeKebanyakan infeksi paru ini tanpa gejala tetapi secara klinis dapat

terjadi seperti gejala pneumonia pada infeksi pertama dengan gejala yang

bervariasi beratnya Keadaan ini biasanya membaik perlahan dalam beberapa

minggu atau bulan dengan atau tanpa pengobatan Pada pasien lainnya dapat

terbentuk lesi pulmonar fokal atau nodular Cryptococcus dapat dorman dalam

paru atau limfenodus sampai pertahanan host melemah Cryptococcus

neofarmans dapat menyebar dari paru dan limfenodus torakal ke aliran darah

terutama pada host yang sistem kekebalannya terganggu Keadaan ini dapat

terjadi selama infeksi primer atau selama masa reaktivasi bertahun-tahun

kemudian Jika terjadi infeksi jauh maka tempat yang paling sering terkena

adalah susunan saraf pusat Keadaan dimana predileksi infeksi ini terutama pada

ruang subarakhnoid belum dapat diterangkan Ada beberapa faktor yang

berperanan dalam patogenesis infeksi Cryptococcus neofarmans pada susunan

saraf pusat Jamur ini mempunyai beberapa fenotif karakteristik yang diaktakan

berhubungan dengan invasi pada susunan saraf pusat seperti produksi

phenoloxidase adanya kapsul polisakaridadan kemampuan untuk berkembang

dengan cepat pada suhu tubuh hostInformasi terakhir mengatakan bahwa

melanin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi organisme ini dari

mekanisme pertahanan tubuh host Faktor karakteristik lainnya yaitu kemampuan

kapsul untuk melindungi jamur dari pertahanan tubuh terutama fagositosis

dankemampuan jamur untuk hidup dan berkembang pada suhu tubuh manusia

213 PATOLOGI

Ada tiga pola dasar infeksi jamur pada susunan saraf pusat yaitu

meningitis kronisvaskulitis daninvasi parenkimalpada infeksi Cryptococcal

jaringan otak menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen bsal

yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dpt

mengobstruksi aliran likuor dari foramen Luschka dan Magendi sehingga terjadi

hidrosefalus Pada jaringan otak terdapat substansi gelatinosa pada ruang

subarakhnoid dan kista kecil didalam parenkim yang terletak terutama pada

ganglia basilis pada distribusi arteri lentikulostriata Lesi parenkimal terdiri dari

agregasi atau gliosis Infiltrat meningen terdiri dari sel-sel ingflamasi dan

fibroblast yang bercampur dengan Cryptococcus Bentuk granuloma tidak sering

ditemukan pada beberapa kasus terlihat reaksi inflamasi kronis danreaksi

granulomatosa sama dengan yang terlihat pada Mtuberculosa dengan segala

bentuk komplikasinya Menurut Prockopperubahan susunan saraf pusat

termasuk infiltrasi meningen oleh sel mononuklear dan organisma Organisma ini

dapat tersebar pada parenkim otak dengan reaksi inflamasi yang minimal atau

tanpa reaksi inflamasi Kadang-kadang terdapat abses pada jaringan otak dan

granuloma pada meningen otak dan medula spinalis Gejala klinis infeksi jamur

pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien

paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis

yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang

empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala

seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau

defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat

ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan

keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit

sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur

Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa

kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran

ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai

akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam

cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur

dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau

batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya

Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI

214 DIAGNOSA

Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan

seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi

Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat

terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan

glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan

menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta

India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan

percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan

sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan

serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses

sputum dan sum-sum tulang

215 TERAPI

Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik

Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan

enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya

cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B

dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini

memberikan hasil yang lebih baik

216 PROGNOSA

Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi

kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan

eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama

tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan

22 MUCORMYCOSIS

Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat

disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera

rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan

makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu

terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus

yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif

penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini

masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan

sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi

trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena

dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata

serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda

infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-

kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati

penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah

terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan

meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala

perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu

proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan

dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya

Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga

menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan

otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan

sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat

berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in

ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat

jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan

merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi

terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti

diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik

secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit

23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)

Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat

dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur

oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang

kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang

menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka

bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter

terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan

penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk

patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses

intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis

Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih

hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan

serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan

amphotericin B

24 ASPERGILOSIS

Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf

pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis

atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran

hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami

neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa

infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)

dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan

masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis

pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada

duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa

kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi

paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan

dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti

ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih

dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi

pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan

25 COCCODIODOMYCOSIS

Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya

hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai

pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi

diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran

kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan

meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena

Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian

melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10

pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B

diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan

serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari

cairan likuor

26 HISTOPLASMOSIS

Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah

Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan

pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama

infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif

(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated

immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan

pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia

gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang

terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian

ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada

anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan

dosis total sekitar 35

III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR

Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima

Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo

SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni

1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat

2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain

3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari

4 Gunting kuku tangan dan kaki

5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih

Page 2: febri jamur.doc

1 JAMUR PATOGEN SISTEMATIK

Jamur ini dapat menginovasi dan berkembang pada jaringan host normal tanpa

adanya predisposisi Jumlahnya lebih sedikit Infeksi jamur patogen sistemik pada

paru yang sering terjadi adalah

1048766 Histoplasmosis disebabkan Histoplasma capsulatum

1048766 Koksidioidornikosis disebabkan oleh Coccidioides immitis

1048766 Parakoksidioidornikosis disebabkan oleh Paracoccidioides brasiliensis

1048766 Blastomikosis disebabkan oleh Blastomyces dermatitidis

1048766 Kriptokokosis disebabkan oleh Cryptococcus neoformans

2 JAMUR OPORTUNISTIK

Organisme Oportunistik artinya dalam keadaan normal sifatnya non patogen

tetapi dapat berubah menjadi patogen bila keadaan tubuh melemah dimana

mekanisme pertahanan tubuh terganggu

lnfeksi jamur oportunistik temyata lebih sering terjadi dibandingkan infeksi jamur

patogen sistemik lnfeksi ini umumnya terjadi pada penderita defisiensi sistem

pertahanan tubuh atau pasien-pasien dengan keadaan umum yang lempah patient

lnfeksi jamur paru oportunistik yang sering terjadi adalah

1 Kandidiasis paru

2 Aspergilosis paru

12 EPIDEMIOLOGI MIKOSIS PARU

Meskipun beberapa jamur cenderung untuk berada atau tumbuh pada suatu

daerah geografis tertentu seperti misalnya di Inggris jamur yang paling banyak

dijumpai ialah aspergillus kandida actinomyces dan cryptococcus Demikian

pula jamur-jamur seperti histoplasma coccidioides dan blastomyces distribusinya

secara geografis amat terbatas namun transportasi yang semakin lancar dan arus

perpindahan penduduk yang makin cepat menyebabkan inteksi jamur yang

tadinya langka disesuatu daerah menjadi tidak langka lagi dan ini berarti resiko

terinfeksi jamur bagi mereka yang berkecimpung dalam pekerjaan di laboratorium

akan semakin meningkat pula Kecuali aktinomikosis dan kandidiasis penyakit

jamur paru umumnya terjadi akibat menghirup spora jamur Hampir seluruh jamur

merupakan organisme yang hidup di atas tanah (soil) Beberapa dari jamur

tersebut untuk pertumbuhannya memerlukan kondisi-kondisi khusus

Pada umumnya jamur memilih hidup dan tumbuh di daerah yang basah

atau lembab H capsulatum dan B dermatitides misalnya suka hidup di rawa-rawa

dekat sungai-sungai sedangkan H capsulatum dan Cryptococcus neoformans

tumbuh subur pada tanah yang telah terkontaminasi kotoran burung ataupun

kotoran kelelawar (seperti di gua-gua yang banyak kelelawarnya) Satu-satunya

jamur yang memilih hidup subur di tanah yang padat dan kering ialah

Coccidioides immitis Berbeda dengan kebanyakan jamur pada umumnya maka

Kandida dan actinomyces hidup komensal di dalam rongga pipi (buccal cavity)

manusia Infeksi pada paru oleh kedua jenis jamur ini hanya terjadi apabila daya

tahan tubuh menurun Oleh adanya kedua jamur tersebut yang hidup komensal di

rongga mulut maka seseorang yang sputumnya akan diambil untuk atau sebagai

spesimen bagi pemeriksaan jamur diharuskan berkumur-kumur beberapa kali

dengan air bersih sebelum sputumnya diambil Meskipun spora jamur mudah

menyebar kemana-mana namun sangat jarang terjadi penularan penyakit jamur

paru dari seseorang ke orang lain Satu-satunya yang pernah dilaporkan ialah

epidemi koksidioidomikosis yang mengenai 6 kasus dan diduga terjadinya melalui

penularan orang ke orang Tidak terdeteksinya adanya penularan pada jamur paru

boleh jadi karena penyakit ini rnemberi gambaran subklinis artinya dengan gejala

yang tidak khas dan tak menonjol Baik Actinomyces israeli dan Candida albicans

masing-masing menyebabkan candidiasis dan actinomycosis Sebagaimana telah

dikemukakan keduanya bersifat parasitik yang obligatoir dan mengadakan

simbiose dengan tuan rumahnya sampai suatu saat terjadi atau terdapat faktor-

faktor predisposisi tertentu terutama proses-proses devitalisasi (mendapat terapi

antibiotika atau steroid atau radiomimetik jangka panjang ataupun menderita

penyakit-penyakit kronis berat) Pada keadaan-keadaan tersebut mekanisme

pertahanan tubuh yang dalam keadaan normal mampu mengontrol pertumbuhan

dan patogenitas jamur menjadi berkurang dan dalam hal seperti ini jamur candida

yang tadinya bersifat saprofit menjadi patogen dan terjadilah suatu infeksi

opportunistik

Spora dari jamur-jamur yang menyebabkan histoplasmosis

coccidioidomycesis kriptokokosis dan aspergilosis dihasilkan di permukaan tanah

(soil) terbawa dan tersebar kemana-mana oleh angin lalu terhirup manusia dan

menimbulkan infeksi Hingga saat ini hanya 2 jenis jamur yang menimbulkan

infeksi paru yang tidak dijumpai hidup diatas permukaan tanah yaitu

Blastomyces dermatitidis dan Paracoccidioides brasiliensis Distribusi geografis

jamur Coccidioides imitis dibatasi oleh kondisi iklim lnfeksi oleh jamur ini biasa

dijumpai di Amerika Serikat bagian Barat Daya Mexico dan Venezuela yaitu

daerah-daerah yang kering sebab sebagaimana dikemukakan diatas tadi jamur ini

suka hidup di permukaan tanah yang padat dan kering Penderita infeksi jamur ini

banyak dari suku-suku Indian Amerika yang diam di daerah-daerah tersebut

Histoplasma capsulatum dan Cryptococcus neoformans suka hidup di

lingkungan yang tercemar kotoran burung atau kelelawar Histoplasma

capsulatum menimbulkan penyakit infeksi jamur dengan gejala mirip influenzae

pada penyelidik-penyelidik di Venezuela dan Afrika Selatan sehingga disebut juga

dengan penyakit Cave disease Diperlukan masa bertahun tahun sejak seseorang

terinfeksi dengan jamur Histoplasma capsulatum sampai terjadinya penyakit

muncul dengan gejala klinis yang jelas

Kriptokokosis atau penyakit yang disebut infeksi jamur cryptococus

neoformans terjadi bila seseorang termakan buah-buahan atau terminum susu

yang telah tercemari atau terkontaminasi dengan kotoran burung yang

mengandung jamur tersebut Mastitis pada lembu bisa pula akibat infeksi jamur

Cryptoccus neoformans sehingga terminum susu lembu yang mengidap mastitis

bisa pula mengundang infeksi jamur tersebut

13 INSIDENSI

lnsidensi atau kejadian infeksi jamur paru belum diketahui secara pasti

Yang jelas ialah bahwa kejadian infeksi jamur di paru semakin sering dengan

makin meningkatnya penggunaan jangka panjang berbagai antibiotika

kortikosteroid radiomimetik Infeksi Candida albicans secara lokal seperti di

mulut esotagus usus dan vagina nampak makin sering sedangkan kandidiasis

sistemik relatif masih jarang

Aktinomikosis bisa dijumpai di banyak negara namun sejak

diketemukannya penisilin penyakit ini makin jarang terutama aktinomikosis yang

kronis dengan pembentukan sinus-sinus sudah semakin langka Di daerah-daerah

endemik koksidioidomikosis hampir 100 populasi terinfeksi namun hanya

sekitar 25 yang memperlihatkan gejala klinis dan sebagian besar hanya berupa

mirip influensa saja dan hanya 02 menunjukkan histoplasmosis sistemik

Aspergillus fumigatus telah dilaporkan dijumpai pada sekitar 10

penderita dengan bronkhitis dan pada persentasi yang lebih banyak lagi dijumpai

pada penderita asma Jamur ini merupakan kontaminan yang sering

dilaboratorium-laboratorium sehingga bila jamur ini berhasil di isolir dari suatu

spesimen belum berarti bahwa jamur ini memang sebagai penyebab suatu

penyakit atau kelainan namun bila dijumpai kultur berulang-ulang tetap hasilnya

positif maka hal ini suatu sugestif dan memang bukti-bukti menyatakan bahwa

Aspergilosis bronkopulmonal lebih sering dari yang diperkirakan sebelumnya

Angka kekerapan mikosis paru di dunia dan di Indonesia belum diketahui

secara pasti Walaupun infeksi jamur lokal seperti pada mulut esofagus usus dan

vagina cukup sering namun yang bersifat sistemik termasuk di paru tidak

sebanyak itu Begitu pula walaupun pada daerah endemik infeksi oleh

koksidioidomikosis dapat mencapai 100 tapi yang sakit secara klinik mungkin

hanya 20Masalah lain adalah karena sulitnya mendiagnosis mikosis paru

Sediaan apus sputum biakan jamur pemeriksaan histologik paru dan uji

serologikpun kadang hasilnya membingungkan Dan penyakit-penyakit infeksi

jamur paru tersebut yang banyak diketemukan di Indonesia adalah Kandidiasis

paru namun belum diketahui berapa besar prevalensinya Namun demikian

adanya kecenderungan peningkatan beberapa penyakit jamur paru akibat berbagai

situasi di Indonesia harus diantisipasi berdasarkan hal-hal sebagai berikut

1 Masih tingginya kekerapan TB paru yang dengan obat anti TB dapat

disembuhkan namun sering meninggalkan lesi sisa seperti kavitas

bronkiektasisdestroyed lung dsb

2 Penggunaan steroid sistemik dan aerosol yang merupakan pengobatan

utama pada penderita asma dapat menimbulkan infeksi jamur sekunder

3 Masih tingginya kekerapan bronkiektasis yang sering mendapat terapi

antibiotika berulang

4 Meningkatnya kasus kanker paru akhir-akhir ini disertai penurunan daya

tahan tubuh memudahkan tumbuhnya jamur

5 Keadaan-keadaan immunocompromized akibat penyakit lain

meningkatkan resiko infeksi jamur sistemik atau lokal di paru

Aspergilosis primer sangat jarang ditemukan yang banyak ditemukan

adalah Aspergilosis sekunder akibat adanya kelainan pada paru seperti TB paru

bronkiektasis asma bronkial PPOM asbestosis kanker paru kelainan sistemik

seperti leukemia anemia plastik DMAIDS transplantasi organ

Di Indonesia data angka kejadian penyakit jamur paru belum ada hanya

beberapa laporan mengenai infeksi jamur paru telah dilaporkan Namun demikian

adanya kecenderungan peningkatan kekerapan penyakit jamur paru akibat

berbagai situasi di Indonesia harus diantisipasi berdasarkan masih tingginya

kekerapan TB paru yang dengan obat anti tuberkulosa dapat disembuhkan namun

meninggalkan lesi sisa seperti kavitas bronkiektasis destroyed lung dan

sebagainya

Terjadinya infeksi sekunder dengan jamur akan menimbulkan keluhan

yang mirip gejala klinis TB paru sehingga walaupun masa pengobatan TB sudah

selesai masih ada keraguan untuk menghentikan pengobatan yang menyebabkan

pengobatan TB menjadi berkepanjangan Hal ini tentunya dapat dihindari bila

infeksi jamur paru terdiagnosa dan diberikan pengobatan Diagnosis penyakit

jamur biasanya diduga dari gambaran klinis dan lesi-lesi yang terjadi Diagnosa

pasti hanya dapat ditegakkan secara laboratoris dengan menemukan jamur

penyebab penyakit pada lesi atau eksudat yang berasal dari penderita Untuk

pembiakan jamur membutuhkan waktu 1-5 minggu

14 PATOGENESIS MIKOSIS PARU

Seluruh infeksi jamur dari jenis apapun pada umumnya menimbulkan

aneka ragam reaksi keradangan yang dalam hal ini bisa dijumpai hiperplasia

epitel granuloma histiositik arteritis trombotik campuran reaksi radang piogenik

dan granulomatous granuloma pengkejuan fibrosis dan kalsifikasis Hampir dapat

dikatakan bahwa jamur apapun bila menginfeksi baik diparu atau pada jaringan

manapun didalam tubuh menimbulkan gambaran granuloma yang secara

patologik sulit dibedakan dengan granuloma yang terjadi pada TBC ataupun

sarkoidosis Meskipun dikemukakan bahwa diagnosa patologik ditegakkan

dengan isolasi organisme jamur dari jaringan yang terlibat namun ini masih

mempunyai problem yaitu bahwa beberapa jamur seperti H Capsulatum

Sporothricum Schenkii Torulapsis glabrata Blastomyces clan Coccidioides

mempunyai sel-sel berbentuk mirip ragi (Yeast like cells) yang secara histologik

sukar dibedakan satu dengan lainnya Diagnosa pasti dengan demikian

memerlukan pemeriksaan kultur (biakan) dan pemeriksaan serologik

lnfeksi jamur paru ternyata lebih sering disebabkan oleh infeksi jamur

oportunistik kandidia dan aspergilus Sebagai infeksi oportunistik jamur ini

terdapat dimana-mana dan sering menginfeksi pada penderita dengan pemakaian

obat antibiotik secara luas atau dalam jangka waktu yang cukup lama

kortikosteroit disamping munculnya faktor predisposisi seperti penyakit kronis

dan penyakit keganasan Timbulnya infeksi skunder pada jamur paru disebabkan

terdapatnya kelainan paru seperti kavitas tuberkulosa bronkiektasis

krasinomabronkus yang sering menurunkan daya tahan tubuh

Jamur kandida albikans merupakan flora normal dalam rongga mulut

saluran cerna dan vagina pada individu normal dan dapat menginvasi penderita

dengan imunokompromi atau keadaan netropenia yang lamar Koloni akan

meningkat pada penderita dengan mendapat pengobatan antibiotika secara luas

yang menekan flora normal dan penyakit yang menimbulkan defek anatomi

maupun defek imunologi

Kandidiasis paru dapat disebabkan oleh invasi langsung infeksi pada

bronkopulmoner atau terjadi secara endogen karena jamur telah ada dalam tubuh

penderita terutama di usus selanjutnya mengadakan invasi ke alat-alat dalam

diseluruh tubuh melalaui aliran darah Perkembangan penyakit kandidiasis

ditentukan oleh interaksi yang kompleks antara patogenisitas internal organisme

tersebut dan mekanisme pertahanan pejamu Mekanisme pertahanan pejamu yang

berperan adalah imun dan non Imun Faktor imun yang berperan dalam

pertahanan terhadap jamur yaitu respon imun humoral dan seluler Faktor imun

seluler diperkirakan mempunyai peranan yang lebih penting Bukti-bukti ini

didapat dari pengalaman pada kandidiasis mukokutaneus kronik dan infeksi HIV

adanya defek imunitas selurer tersebut menyebabkan kandidiasis superfisialis

yang luas walaupun sistem imunitas humoral normal

Faktor non imun yang berperan antara lain interaksi dengan flora-flora

mikrobial lain pada kulit dan mukosa yang merupakan efek protektif terhadap

pertumbuhan patogen jamur oportunistik sekresi saliva dan keringat merupakan

anti fungal alamiah Pada penderita TbParu dengan defek anatomi paru disertai

pemberian obat anti tuberkulosa dalam waktu lama yang akan menekan flora

normal sehingga pertumbuhan jamur oportunistik tidak terhambat Penyakit

granulomatous kronik juga merupakan predisposisi terhadap aspergilosi invasif

paru Terinhalasi spora jamur aspergilus dalam jumlah banyak dapat

menimbulkan peneunitis akut divus dan dapat sembuh dengan sendirinya

Aspergilus dapat membentuk kolonisasi pada bronkus dan kavitas paru dengan

latar belakang penyakit Tb Paru Bola jamur bisa terdapat pada rongga kista atau

kavitas yang disebut aspergiloma biasanya terdapat pada logus atas paru dengan

diameter beberapa sentimeter dan dapat terlihat pada foto dada

15 PENYAKIT-PENYAKIT MIKOSIS PARU

151 KANDIDIASIS

Beberapa keadaan yang mempredisposisi terjadinya kandidiasis sistemik

menurut Winner dan Hurley ialah kehamilan trauma lokal seperti bekas bekas

garukan akibat alergi pada kulit berbagai gangguan endokrin (DM Adison

Disease hipoparatiroid hipotiroid) pancreatitis malnutrisi malabsorbsi

penggunaan antibiotika dan steroid yang lama kelainan kelainan darah (leukimia

anemia plastik agranulusitosis) berbagai penyakit keganasan dan paska bedah

Kandida albikans merupakan species kandida yang paling sering menyebabkan

kandidiasis pada manusia baik kandidiasis superfisialis maupun sistemik Pada

media agar khusus akan terlihat struktur hyphae pseudohypae dan ragi Kandida

dapat menyebabkan penyakit sistemik progresif pada penderita yang lemah atau

sistem imunnya tertekan

Kandida albikan merupakan flora normal rongga mulut saluran cerna dan

vagina pada individu normal dan hanya menginvasi penderita dengan

imunokompromise atau kedaaan netropenia yang lama Koloni meningkat pada

penderita yang mendapat pengobatan antibiotika yang berspektrum luas dan pada

penderita diabetes melitus Kandida albikans merupakan species yang paling

sering menginfeksi manusia yaitu sekitar 75

Pada pasien yang menderita sesuatu penyakit yang berat dan kronis pernah

dilaporkan terjadi pneuomouni akibat Kandida albikans Dalam garis besarnya

kandidiasis paru terdiri dari dua bentuk yaitu Kandidiasis bronkial dan

Kandidiasis paru

Pada kandidiasis bronkial dinding mukosa bronkus tampak diselaputi oleh

plak plak sama seperti yang menutupi mukosa mulut dan tenggorokan pada

Kandidiasis mulut dan Kandidiasis tenggorokan Pasien mengeluh batuk batuk

keras dahak sedikit dan mengental dan berwarna seperti

susu didalam dahak bisa dijumpai Kandida albikans namun perlu diingat bahwa

Kandida albicans dalam keadaan normal bisa dijumpai sebagai saprofit dirongga

mulut dan pipi Pada sekitar 50 penderita Tb paru bisa dijumpai Kandida

albikans dalam dahak mereka sehingga untuk menetapkan bahwa seseorang

menderita Kandidiasis bronkial harus diperiksa dan dijumpai kepositipan

organisme ini di dahak secara berulang ulang Jadi tidak cukup sekali

pemeriksaan Gambaran radiologik foto dada biasanya normal saja ataupun

paling dijumpai pengaburan berupa garis dilapangan tengah dan bawah paru

Pasien yang menderita Kandidiasis paru biasanya tampak lebih sakit

mengeluh demam dengan pernapasan dan nadi yang cepat Batuk-batuk hemaptoe

sesak dan nyeri dada Pada foto dada biasa tampak pengaburan dengan batas tidak

jelas terutama dilapangan bawah paru Bayangan lebih padat atau bahkan efusi

pleura bisa juga terjadidijumpai pada foto dada Diagnosa dengan menemukan

jamur Kandida di sputum serta kultur yang positip dengan medium agar

Sabouraud pada pemeriksaan berulang-ulang

152 ASPERGILLOSIS PARU

Aspergillosis jarang sekali mengenai individu yang normal dan sehat

Penyakit ini selalu mengenai orang-orang yang memang sudah sakit parah dan

lama Penyakit ini disebabkan oleh jamur kontaminan yang terdapat banyak

ditumpukan sampah dan jerami Diketahui ada tujuh spesies yang dapat

menginfeksi manusia namun penyebab infeksi paru-paru 90 adalah Asp

fumigatus Gambaran klinis bisa berupa pneumonitis brolootis Dalam parenkim

paru-paru terjadi lesi-lesi granulomatus yang dapat sembuh dan terjadi klasifikasi

membentuk ldquocoin lesion Sputum biasanya mukopurulen dan kadang-kadang

terdapat bercak darah Penyebaran secara hematogen biasanya keginjal dan organ-

organ lain

Aspergilosis paru-paru biasanya adalah suatu secondary disease

(superinfection) pada penderita dengan kelainan menahun seperti tuberkulosis

abses paru-paru bronkiectasis tumor paru dan kelainan bronkus Aspergilosis

fumigatus terbukti menghasilkan endotoksin yang mampu menghemolisa eritrosit

manusia dan hewan Jamur A fumigatus ternyata memang merupakan yang paling

sering menimbulkan aspergilosis pada manusia Jamur Aspergillus lain yang

menyebabkan Aspergillosis pada manusia ialah Aspergillus niger Aspergillus

flavus dan Aspergillus nidulans Temyata jamur Aspergillus clavatus bisa pula

menyebabkan Alveolitis alergika

Ada empat jenis Aspergllosis Bronkhopulmonal

1 Allergic Bronkhopulnlonary Aspergillosis (ABPA)

Penyakit ini umumnya ditemukan pada penyandang asma bronkhial dan

asma pada penderita ini kambuh pada eksaserbasi demam Aspergillosis

proliferasi pada mukus yang pekat dan biasanya intiltrat terlihat pada rota rontgen

Mucous plug diekspektorasikan dan eosinofili pada darah verner sering

dijumpai Eksaserbasi berulang Aspergillosis alergik secara bertahap akan

merusak mukosa bronkhus clan menyebabkan terjadinya bronkiekatasis sekunder

2 Bola jamur (fungus ball) atau Aspergiloma

Aspergillus dapat tumbuh pada kavitas yang berhubungan dengan saluran

nafas Kavitas ini umumnya merupakan lesi residu sekunder terhadap

tuberkulosis penyakif jamur karsinoma atau bronkiektasis Reaksi inflamasi

terjadi disekitar kavitas tapi jamur tidak menginvasinya Gejala klinis umumnya

adalah batuk darah

3 Aspergilosis Nekrotikans

Bentuk ini adalah bentuk antara Aspergiloma dan Aspergillosis invasif

Infeksi umumnya terjadi pada penderita usia menengah atau perokok lama yang

mengalami kerusakan jaringan paru akibat rokok Jamur tumbuh pada rongga

udara yang abnormal dan perlahan-perlahan menginvasi dan merusak paru

menyebabkan terjadinya kavitas fibrotik yang biasanya terdapat pada lobus atas

4 Aspergilosis lnvasif

Aspergilosis dengan bentuk invasif ini sering dijumpai pada penderita

dengan gangguan immun dan netropeni merupakan faktor predisposisi yang

pentingSpora terinhalasi menyebabkan pneumonia jamur yang dapat menyebar

ketempat-tempat yang jauh Gambaran rontgen dapat berubah secara cepat dari

normal menjadi abnormal lnfiltrat biasanya bilaterlal berbentuk bulat dan

noduler Area infiltrat ini dengan cepat mengalami kavitasi khususnya jika

sumsum tulang pulih dan proses sitotoksit dan hitung lekosit darah tepi

meningkat Batuk darah dapat terjadi pada saat ini Aspergilosis invasif

merupakan penyakit progresif dan kematian akan terjadi dalam waktu 1-3

minggu Reagresivitas tergantung dari beratnya supresi sistem immun dan

mungkin saat dimulainya terapi antifungal Aspergilosis invasif tidak sering

terjadi pada penderita sakit paru yang menggunakan kortikosteroid tapi harus

dipikirkan bila terjadi pneumonia atau kavitas dengan infiltrat

153 HISTOPLASMOSIS

Histoplasma capsulatum yang hidup diatas permukaan tanah (soil) pada

daerah daerah geografis tertentu kalau terhirup sporanya akan menyebabkan

gangguan pada sistem retikuloendotelial Muncul dalam 2 bentuk yaitu

Histoplasmosis primer yang relatif jinak dan histoplasmosis progresif Infeksi

jamur histoplasma capsulatum bersifat oportunistik sehingga orang orang tua yang

sudah lama sakit mudah sekali terkena Pada anak anak bila terinteksi mudah

sekali berkembang kebentuk progresif

Histoplasmosis primer selalu tanpa gejala dan selalu diagnosa ditegakkan

pada pemeriksaan foto atau uji kulit histoplasmin yang positif Gambaran

radiologi berupa pengaburan yang difus ataupun gambaran miliair dengan hilar

limphadenopati Histoplasmosis primer dengan gejala malaise anoreksi sakit

dada demam demam batuk batuk dan hemoptisis Keadaan ini bisa menyembuh

cepat bisa pula bertahan berbulan-bulan menyerupai gambaran bronkitis

pneumoni atau Tb kronis Penyembuhan bisa berakibat seluruh lesi radiologik

paru menjadi bersih total ataupun sesekali terjadi kalsifikasi dan fibrosis

Pada Histoplasmosis progresif akut dijumpai gejala klinis badan yang

makin kurus demam anemi lekopeni hepatosplenomegali serta adanya

granuloma mukokutan (selaput lendir dan kulit) dan dimulut Pada anak-anak baik

klinis maupun radiologik amat mirip dengan Tb miliair Prognosa Histoplasmosis

progresif akut ini pada anak anak selalu jelek meskipun kesembuhan masih

mungkin diperoleh

Pada Histoplasmosis progresif kronis gambaran klinis maupun radiologik

sangat mirip dengan Tb paru kronis sehingga banyak kasus yang justru

disangkakan menderita Tb paru dan dirawat di Rumah sakit Tb di USA

Gambaran kaverne dan fibrosis sangat sering dijumpai Satu hal yang perlu

dicatat ialah Histoplasmosis progresif ini selalu menjadi penyulit dari Tb paru dan

sarkoidosis retikulosis dan leukemia Sekitar 01 penderita Histoplasma

berkembang menjadi progresif Diagnosa ditegakkan dengan ditemukannya

organisme dalam sputum secra pulasan salngsung dan dikonfoirmasi dengan

kultur Pemeriksaan inokulasi bahan yang terinfeksi kepada tikus berakibat fatal

(bagi tikus percobaan) dengan terjadinya infeksi retikuloendotelial

154 KOKSIDIOIDOMIKOSIS

Infeksi jamur Coccidioides terjadi akibat menghirup spora jamur ini yang

terdapat didebu dengan ukuran 2 x 5 micron Diparu spora ini dindingnya

menebal sehingga ukuran menjadi berdiameter 20-80 micron yang dinamakan

dengan sporangis atau spherules Sporangis ini kemudian berisis endospora yang

bila terbebas akan menjadi sporangis yang baru pula dijaringan Ada 2 bentuk

Koksidioidomikosis ini yaitu bentuk primer dan progresif Koksidioidomikosis

paru primer yang terjadi setelah 10-18 hari infeksi pertama dengan jamur ini

biasanya tanpa gejala namun kadang-kadang ada juga dengan gejala yang mirip

influensa dan nasoparingitis Pada sekitar 5 kasus dijumpai eritemanodosum dan

eritemamultiforme

Gambaran radiologik foto dada selalu berupa pengaburan berupa

kelompok-kelompok (Patchy opacities) yang tersebar luas dan selalu disertai

bayangan hilar adenopathy yang bilateral Efusi pleura bisa juga dijumpai Hampir

semua kasus Koksidioidomikosis primer sembuh tanpa cacat dalam masa 1 ndash 2

bulan Kelainan radiologik bisa bertahan lebih lama dengan gambaran mirip

infiltrat Tb paru atau mirip tumor ataupun tuberkuloma paru Hanya sekitar 01

kasus dengan Koksidioidomikosis paru primer yang berlanjut menjadi

Koksidioidomikosis paru progresif dan ini memakan masa beberapa bulan

kemudian setelah infeksi primer Gejala klinis ialah demam anoreksia badan

makin kurus serta adanya tanda bronkopneumoni Progresifitas kearah bentuk

miliair akut dan menyebar dapat berakibat fatal dalam 3 bulan Yang lebih sering

perjalanan penyakit menjadi kronis dan terjadilah reaksi granulasi dikulit tulang

dan paru serta kelenjar kelenjar limfe dan meningen ataupun otak Gambaran

radiologi paru berupa pengaburan yang berkumpul(confluent) ataupun tersebar

(patchy) bayangan bayangan miliair serta rongga rongga (cavity) berdinding tipis

Diagnosa laboratorium ialah dijumpainya sporangis didahak aspirasi bronkus

ataupun bilasan lambung Diagnosa cepat juga dapat dilakukan dengan

pemeriksaan fluorescent antibodies Uji Coccidioidin (mirip uji Tuberkulin)

apabila posistif (umumnya 1 bulan setelah infeksi) menunjukkan infeksi baru atau

telah pernah terinfeksi

155 BLASTOMIKOSIS

Blastomikosis America Utara disebabkan Blastomyces dermatitides

sedangkan Blastomikosis Amerika Selatan oleh Paracoccidioides brasiliensis

Gejala klinis pada keduanya tidak khas bisa dijumpai gejala batuk-batuk kronis

namun pada Blastomikosis Amerika Utara selalu juga dijumpai gejala mirip

pneumoni sub akut dengan demam-demam yang tak seberapa tinggi sesak dan

batuk-batuk dengan sputum yang purulen dan kadang kadang bercampur darah

Gejala nyeri dada dan pleuritis dengan efusi bisa terjadi pada perkembangan

selanjutnya dari penyakit ini

156 KRlPTOKOKOSIS (Torulosis)

Penyakit ini biasanya suatu infeksi jamur yang oportunistik dan bisa sub

akut ataupun kronis pada paru kulit dan tulang yang paling disukai ialah otak

dan meningen Kriptokokosis paru sering asimptomatik ataupun gejalanya ringan

saja seperti mirip flu tapi bisa juga nyeri dada demam dan batuk berdahak campur

darah sehingga mirip Tb paru Gambaran radiologik bervariasi bisa berupa

infiltrat seperti Tb paru ataupun bayangan padat seperti tumor paru

Diagnosa dengan menemukan organisme dalam dahak baik secara langsung

ataupun dengan kultur

16 DlAGNOSA MIKOSIS PARU

Sangat sulit untuk menentukan infeksi jamur di paru oleh karena sebagian

besar gejalanya mula-mula tidak mencolok dan seringkali seperti gejala flu biasa

atau infeksi paru oleh sebab lain Gejala jamur sistemik tidak khasspecific dan

dapat menyerupai penyakit lain juga susah untuk membedakan antara infeksi

bakteri dan infeksi jamur sehingga menambah kesulitan untuk mengenali infeksi

jamur sistemik Kesadaran akan kemungkinan penyakit jamur terutama bila

terdapat faktor presdiposisi ditindak lanjuti dengan pemeriksaan bahan klinik

yang tepat akan membawa diagnosis yang pasti Kendala lain ialah meskipun

banyak terdapat laboratorium klinik jarang yang melakukan pemeriksaan untuk

mikosis sistemik Mungkin ini disebabkan oleh tidak terdapatnya tenaga

pemeriksaan terdidik atau peralatan antigen tidak terdapat dilaboratorium tersebut

Permasalahan lain dalam mendiagnosa infeksi oleh jamur paru yaitu kita harus

dapat menentukan apakah jamur hanya bersifat koloni atau telah terjadi

infeksipatogen Ha ini perlu dapat dipastikan oleh karena pengobatan dengan anti

jamur dapat menimbulkan efek toksis sehingga sedapat mungkin dibuat sediaan

biopsi jaringan jamur dapat ditemukan dalam bentuk ragi pseudohifa dan hifa

Menurut Jan Susilo diagnosa infeksi jamur dapat tercapai bila

kemungkinan infeksi jamur difikirkan pengambilan bahan klinik tepat cara

pengiriman bahan klinik tepat bahan klinik sampai dilaboratorium dalam keadaan

baik dan perlakuan bahan klinik tersebut dilaboratorium dilakukan dengan baik

dan tepat

Pada pasien dengan immunokompromise sangat penting untuk dapat

menegakkan diagnostik sistemik fungal infeksi secara dini Keberhasilan

diagnosis dan terapi dari infeksi jamur pada pasien-pasien dengan keadaan umum

yang lemah sangat tergantung pada kerjasama dari team work antara lain ahli

mikrobiologi onkologist histopatologist ahli penyakit infeksi dan staff

laboratorium

Penyakit jamur dikatakan positif apabila dapat dibuktikan adanya fungi

penyebabnya baik melalui pemeriksaan secara langsung maupun melalui biakan

Disamping itu dapat pula dilakukan uji serologi komplemen fiksation test uji

hewan percobaan dan uji fermentasi Pemeriksaan laboratorium untuk diagnostik

jamur paru dapat pula dilakukan dengan pemeriksaan spesimen dahak Dahak

dikeluarkan oleh penderita setelah sebelumnya berkumur-kumur dengan air bersih

berkali-kali untuk menyingkirkan kontaminan kandida Actinomyces israeli yang

hidup komensal dimulut dan rongga pipi Tanpa pengawet dahak dikirim

secepatnya untuk pemeriksaan Dengan pemeriksaan langsung dibawah

mikroskop biasanya dapat dikenali dan nampak sporahipa clan blastospore

Pengenalan akan lebih mudah dan jelas bila dilakukan penetesan sediaan dengan

KOH 20 ataupun dibuat sediaan apus dengan pewarnaan Giemsa

Infeksi jamur pada paru tidak memberikan gejalagambaran klinis dan

radiologik yang khas Untuk menegakkan diagnosa klinis jamur paru dalam

anamnese perlu ditanyakan mengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan faktor

predisposisi terjadinya infeksi jamur pada paru seperti adakah riwayat menderita

DM riwayat penyakit paru kronis riwayat pemakaian obat-obat antibiotika

steroid atau radiomimetik (antineoplastik) jangka panjang Juga ditanyakan

mengenai hobi pasien apakah hobi memelihara unggas hobi bertualang

memasuki gua-gua Pada pemeriksaan jasmani juga tidak dijumpai gambaran

yang khas pasien bisa anemis demam pembesaran kelenjar limfe

hepatosplenomegali ulkus dimulut laring dan sebagainya

Pada pemeriksaan fota dada yang perlu diperhatikan ialah adanya fungus

ball yang bisa dijumpai pada aspergilosis paru sedangkan pada kriptokokosis bisa

dijumpai bayangan seperti tumor Bayangan infiltrat efusi pleura dan kalsifikasi

bisa saja dijumpai ada berbagai infeksi jamur paru

Spesimen lain selain dahak dapat juga bilasan atau cucian bronkus dari

pemeriksaan bronkoskopi Pemeriksaan bronkoskopi disamping untuk melihat

langsung keadaan saluran nafas juga dapat dilakukan pengambilan spesimen

secara biopsi atau bilasan bronkus

Secara umum diagnosis jamur paru ditegakkan melalui

1 Kecurigaan yang tinggi terhadap kemungkinan infeksi jamur di paru

2 Pemeriksaan diagnostik yang lazim terhadap penyakit paru

1048766 Foto toraks PA dan lateral CT Scant toraks

1048766 Sputum mikroskopis jamur dan kultur

1048766 Bronkoskopi sekret bronkus bilasan bronkus transbronkial lung

biopsi

1048766 Aspirasi paru dengan jarum

3 Pemeriksaan laboratorium darah

1048766 Kultur darah

1048766 Pemeriksaan serologi

II JENIS JAMUR PENYEBAB INFEKSI SUSUNAN SARAF PUSAT

21 CRYPTOCOCCUS NEOFARMANS

Cryptococcus neofarmans adalah jamur seperti ragi (yeast like fungus)

yang ada dimana-mana di seluruh dunia Jamur ini menyebabkan penyakit jamur

sistemik yang disebut cryptococcosis dahulu dikenal dengan nama Torula

histolitica Jamur ini paling dikenal sebagai penyebab utama meningitis jamur

dan merupakan penyebab terbanyak morbiditas dan mortalitas pasien dengan

gangguan imunitas Cryptococcus neofarmans dapat ditemukan pada kotoran

burung (terutama merpati) tanah binatang juga pada kelompok manusia

(colonized human) Gejalanya seperti meningitis klasik yang melibatkan

meningitis secara difus Dengan adanya AIDS insiden cryptococcal meningitis

meningkat drastis Di Amerika meningitis ini termasuk lima besar penyebab

infeksi oportunistik pada pasien AIDS

bull Klasifikasi

Kingdom Fungi

Phylum Basidiomycota

Subphylum Basidiomycotina

Class Urediniomycetes

Order Sporidiales

Family Sporidiobolaceae

Genus Filobasidiella (Cryptococcus)

Species Cryptococcus neoformans

Scientific name Cryptococcus neoformans

Synonym Filobasidiella neoformans

Other names Filobaxidiella neoformans

211 MIKOLOGI

Cryptococcus neofarmans merupakan yeast like fungus Pada jaringan

yang terinfeksi organisme ini membentuk kapsul polisakarida yang merupakan

antigenpenting yang dapat mempengaruhi tubuh host Kapsul ini terdiri dari

empat serotipe antigen yang telah dapat diisolasi yairu ABC dan D

Berdasarkan antigen kapsul ini Cryptococcus neofarmans dibagi menjadi dua

subgroup Vneofarmans var neofarmans (serotipe A dan D) dan Cneofarmans

var gatti (serotipe B dan C) Serotipe A merupakan serotipe yang paling sering

diisolasi dan yang terutama di Amerika Serotipe D biasanya ditemukan di Eropa

B dan C ditemukan di daerah tropis dan subtropis Pada pasien AIDS serotipe

yang paling sering ditemukan aialah serotipe B dan C Serotipe B dan C dapat

pula menginfeksi manusia (nonimmunosupressant host) dan lebih banyak

menginvasi parenkim otak menyebabkan lesi massa yang disebut toruloma

Isolasi jamur dapat dilakukan dengan membuat sediaan cairan serebrospinal yang

dicampur dengan tinta India kemudian diperiksa pada mikroskop Ukuran

diameter yeast 4-6 μm dengan kapsul berukuran 1-30 μm Jika pemeriksaan ini

dilakukan dengan hati-hati maka dapat positif pada lebih kurang setengah kasus

meningitis cryptococcal dan lebih tinggi pada penderita AIDS Perhitungan

kwantitatif pasien meningitis daro 103- 107 count forming unit (CFU)

perdarahan milimeter cairan serebrospinal

212 PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI

Infeksi pertama terbanyak terjadi akibat inhalasi yeast dari lingkungan

sekitar Pada saat dalam tubuh host Cryptococcus membentuk kapsul

polisakarida yang besar yang resisten terhadap fagositosis Produksi kapsul

distimulasi oleh konsentrasi fisiologis karbondioksida dalamparu Keadaan ini

meyebabkan jamur ini beradaptasi sangat baik dalam host mamalia Reaksi

inflamasi ini menghasilkan reaksi kompleks primer paru kelenjar limfe (primary

lung lymp node complex) yang biasanya membatasi penyebaran

organismeKebanyakan infeksi paru ini tanpa gejala tetapi secara klinis dapat

terjadi seperti gejala pneumonia pada infeksi pertama dengan gejala yang

bervariasi beratnya Keadaan ini biasanya membaik perlahan dalam beberapa

minggu atau bulan dengan atau tanpa pengobatan Pada pasien lainnya dapat

terbentuk lesi pulmonar fokal atau nodular Cryptococcus dapat dorman dalam

paru atau limfenodus sampai pertahanan host melemah Cryptococcus

neofarmans dapat menyebar dari paru dan limfenodus torakal ke aliran darah

terutama pada host yang sistem kekebalannya terganggu Keadaan ini dapat

terjadi selama infeksi primer atau selama masa reaktivasi bertahun-tahun

kemudian Jika terjadi infeksi jauh maka tempat yang paling sering terkena

adalah susunan saraf pusat Keadaan dimana predileksi infeksi ini terutama pada

ruang subarakhnoid belum dapat diterangkan Ada beberapa faktor yang

berperanan dalam patogenesis infeksi Cryptococcus neofarmans pada susunan

saraf pusat Jamur ini mempunyai beberapa fenotif karakteristik yang diaktakan

berhubungan dengan invasi pada susunan saraf pusat seperti produksi

phenoloxidase adanya kapsul polisakaridadan kemampuan untuk berkembang

dengan cepat pada suhu tubuh hostInformasi terakhir mengatakan bahwa

melanin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi organisme ini dari

mekanisme pertahanan tubuh host Faktor karakteristik lainnya yaitu kemampuan

kapsul untuk melindungi jamur dari pertahanan tubuh terutama fagositosis

dankemampuan jamur untuk hidup dan berkembang pada suhu tubuh manusia

213 PATOLOGI

Ada tiga pola dasar infeksi jamur pada susunan saraf pusat yaitu

meningitis kronisvaskulitis daninvasi parenkimalpada infeksi Cryptococcal

jaringan otak menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen bsal

yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dpt

mengobstruksi aliran likuor dari foramen Luschka dan Magendi sehingga terjadi

hidrosefalus Pada jaringan otak terdapat substansi gelatinosa pada ruang

subarakhnoid dan kista kecil didalam parenkim yang terletak terutama pada

ganglia basilis pada distribusi arteri lentikulostriata Lesi parenkimal terdiri dari

agregasi atau gliosis Infiltrat meningen terdiri dari sel-sel ingflamasi dan

fibroblast yang bercampur dengan Cryptococcus Bentuk granuloma tidak sering

ditemukan pada beberapa kasus terlihat reaksi inflamasi kronis danreaksi

granulomatosa sama dengan yang terlihat pada Mtuberculosa dengan segala

bentuk komplikasinya Menurut Prockopperubahan susunan saraf pusat

termasuk infiltrasi meningen oleh sel mononuklear dan organisma Organisma ini

dapat tersebar pada parenkim otak dengan reaksi inflamasi yang minimal atau

tanpa reaksi inflamasi Kadang-kadang terdapat abses pada jaringan otak dan

granuloma pada meningen otak dan medula spinalis Gejala klinis infeksi jamur

pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien

paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis

yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang

empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala

seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau

defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat

ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan

keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit

sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur

Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa

kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran

ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai

akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam

cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur

dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau

batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya

Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI

214 DIAGNOSA

Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan

seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi

Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat

terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan

glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan

menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta

India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan

percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan

sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan

serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses

sputum dan sum-sum tulang

215 TERAPI

Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik

Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan

enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya

cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B

dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini

memberikan hasil yang lebih baik

216 PROGNOSA

Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi

kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan

eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama

tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan

22 MUCORMYCOSIS

Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat

disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera

rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan

makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu

terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus

yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif

penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini

masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan

sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi

trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena

dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata

serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda

infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-

kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati

penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah

terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan

meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala

perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu

proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan

dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya

Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga

menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan

otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan

sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat

berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in

ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat

jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan

merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi

terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti

diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik

secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit

23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)

Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat

dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur

oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang

kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang

menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka

bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter

terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan

penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk

patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses

intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis

Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih

hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan

serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan

amphotericin B

24 ASPERGILOSIS

Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf

pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis

atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran

hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami

neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa

infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)

dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan

masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis

pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada

duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa

kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi

paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan

dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti

ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih

dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi

pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan

25 COCCODIODOMYCOSIS

Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya

hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai

pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi

diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran

kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan

meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena

Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian

melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10

pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B

diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan

serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari

cairan likuor

26 HISTOPLASMOSIS

Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah

Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan

pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama

infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif

(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated

immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan

pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia

gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang

terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian

ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada

anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan

dosis total sekitar 35

III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR

Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima

Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo

SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni

1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat

2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain

3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari

4 Gunting kuku tangan dan kaki

5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih

Page 3: febri jamur.doc

12 EPIDEMIOLOGI MIKOSIS PARU

Meskipun beberapa jamur cenderung untuk berada atau tumbuh pada suatu

daerah geografis tertentu seperti misalnya di Inggris jamur yang paling banyak

dijumpai ialah aspergillus kandida actinomyces dan cryptococcus Demikian

pula jamur-jamur seperti histoplasma coccidioides dan blastomyces distribusinya

secara geografis amat terbatas namun transportasi yang semakin lancar dan arus

perpindahan penduduk yang makin cepat menyebabkan inteksi jamur yang

tadinya langka disesuatu daerah menjadi tidak langka lagi dan ini berarti resiko

terinfeksi jamur bagi mereka yang berkecimpung dalam pekerjaan di laboratorium

akan semakin meningkat pula Kecuali aktinomikosis dan kandidiasis penyakit

jamur paru umumnya terjadi akibat menghirup spora jamur Hampir seluruh jamur

merupakan organisme yang hidup di atas tanah (soil) Beberapa dari jamur

tersebut untuk pertumbuhannya memerlukan kondisi-kondisi khusus

Pada umumnya jamur memilih hidup dan tumbuh di daerah yang basah

atau lembab H capsulatum dan B dermatitides misalnya suka hidup di rawa-rawa

dekat sungai-sungai sedangkan H capsulatum dan Cryptococcus neoformans

tumbuh subur pada tanah yang telah terkontaminasi kotoran burung ataupun

kotoran kelelawar (seperti di gua-gua yang banyak kelelawarnya) Satu-satunya

jamur yang memilih hidup subur di tanah yang padat dan kering ialah

Coccidioides immitis Berbeda dengan kebanyakan jamur pada umumnya maka

Kandida dan actinomyces hidup komensal di dalam rongga pipi (buccal cavity)

manusia Infeksi pada paru oleh kedua jenis jamur ini hanya terjadi apabila daya

tahan tubuh menurun Oleh adanya kedua jamur tersebut yang hidup komensal di

rongga mulut maka seseorang yang sputumnya akan diambil untuk atau sebagai

spesimen bagi pemeriksaan jamur diharuskan berkumur-kumur beberapa kali

dengan air bersih sebelum sputumnya diambil Meskipun spora jamur mudah

menyebar kemana-mana namun sangat jarang terjadi penularan penyakit jamur

paru dari seseorang ke orang lain Satu-satunya yang pernah dilaporkan ialah

epidemi koksidioidomikosis yang mengenai 6 kasus dan diduga terjadinya melalui

penularan orang ke orang Tidak terdeteksinya adanya penularan pada jamur paru

boleh jadi karena penyakit ini rnemberi gambaran subklinis artinya dengan gejala

yang tidak khas dan tak menonjol Baik Actinomyces israeli dan Candida albicans

masing-masing menyebabkan candidiasis dan actinomycosis Sebagaimana telah

dikemukakan keduanya bersifat parasitik yang obligatoir dan mengadakan

simbiose dengan tuan rumahnya sampai suatu saat terjadi atau terdapat faktor-

faktor predisposisi tertentu terutama proses-proses devitalisasi (mendapat terapi

antibiotika atau steroid atau radiomimetik jangka panjang ataupun menderita

penyakit-penyakit kronis berat) Pada keadaan-keadaan tersebut mekanisme

pertahanan tubuh yang dalam keadaan normal mampu mengontrol pertumbuhan

dan patogenitas jamur menjadi berkurang dan dalam hal seperti ini jamur candida

yang tadinya bersifat saprofit menjadi patogen dan terjadilah suatu infeksi

opportunistik

Spora dari jamur-jamur yang menyebabkan histoplasmosis

coccidioidomycesis kriptokokosis dan aspergilosis dihasilkan di permukaan tanah

(soil) terbawa dan tersebar kemana-mana oleh angin lalu terhirup manusia dan

menimbulkan infeksi Hingga saat ini hanya 2 jenis jamur yang menimbulkan

infeksi paru yang tidak dijumpai hidup diatas permukaan tanah yaitu

Blastomyces dermatitidis dan Paracoccidioides brasiliensis Distribusi geografis

jamur Coccidioides imitis dibatasi oleh kondisi iklim lnfeksi oleh jamur ini biasa

dijumpai di Amerika Serikat bagian Barat Daya Mexico dan Venezuela yaitu

daerah-daerah yang kering sebab sebagaimana dikemukakan diatas tadi jamur ini

suka hidup di permukaan tanah yang padat dan kering Penderita infeksi jamur ini

banyak dari suku-suku Indian Amerika yang diam di daerah-daerah tersebut

Histoplasma capsulatum dan Cryptococcus neoformans suka hidup di

lingkungan yang tercemar kotoran burung atau kelelawar Histoplasma

capsulatum menimbulkan penyakit infeksi jamur dengan gejala mirip influenzae

pada penyelidik-penyelidik di Venezuela dan Afrika Selatan sehingga disebut juga

dengan penyakit Cave disease Diperlukan masa bertahun tahun sejak seseorang

terinfeksi dengan jamur Histoplasma capsulatum sampai terjadinya penyakit

muncul dengan gejala klinis yang jelas

Kriptokokosis atau penyakit yang disebut infeksi jamur cryptococus

neoformans terjadi bila seseorang termakan buah-buahan atau terminum susu

yang telah tercemari atau terkontaminasi dengan kotoran burung yang

mengandung jamur tersebut Mastitis pada lembu bisa pula akibat infeksi jamur

Cryptoccus neoformans sehingga terminum susu lembu yang mengidap mastitis

bisa pula mengundang infeksi jamur tersebut

13 INSIDENSI

lnsidensi atau kejadian infeksi jamur paru belum diketahui secara pasti

Yang jelas ialah bahwa kejadian infeksi jamur di paru semakin sering dengan

makin meningkatnya penggunaan jangka panjang berbagai antibiotika

kortikosteroid radiomimetik Infeksi Candida albicans secara lokal seperti di

mulut esotagus usus dan vagina nampak makin sering sedangkan kandidiasis

sistemik relatif masih jarang

Aktinomikosis bisa dijumpai di banyak negara namun sejak

diketemukannya penisilin penyakit ini makin jarang terutama aktinomikosis yang

kronis dengan pembentukan sinus-sinus sudah semakin langka Di daerah-daerah

endemik koksidioidomikosis hampir 100 populasi terinfeksi namun hanya

sekitar 25 yang memperlihatkan gejala klinis dan sebagian besar hanya berupa

mirip influensa saja dan hanya 02 menunjukkan histoplasmosis sistemik

Aspergillus fumigatus telah dilaporkan dijumpai pada sekitar 10

penderita dengan bronkhitis dan pada persentasi yang lebih banyak lagi dijumpai

pada penderita asma Jamur ini merupakan kontaminan yang sering

dilaboratorium-laboratorium sehingga bila jamur ini berhasil di isolir dari suatu

spesimen belum berarti bahwa jamur ini memang sebagai penyebab suatu

penyakit atau kelainan namun bila dijumpai kultur berulang-ulang tetap hasilnya

positif maka hal ini suatu sugestif dan memang bukti-bukti menyatakan bahwa

Aspergilosis bronkopulmonal lebih sering dari yang diperkirakan sebelumnya

Angka kekerapan mikosis paru di dunia dan di Indonesia belum diketahui

secara pasti Walaupun infeksi jamur lokal seperti pada mulut esofagus usus dan

vagina cukup sering namun yang bersifat sistemik termasuk di paru tidak

sebanyak itu Begitu pula walaupun pada daerah endemik infeksi oleh

koksidioidomikosis dapat mencapai 100 tapi yang sakit secara klinik mungkin

hanya 20Masalah lain adalah karena sulitnya mendiagnosis mikosis paru

Sediaan apus sputum biakan jamur pemeriksaan histologik paru dan uji

serologikpun kadang hasilnya membingungkan Dan penyakit-penyakit infeksi

jamur paru tersebut yang banyak diketemukan di Indonesia adalah Kandidiasis

paru namun belum diketahui berapa besar prevalensinya Namun demikian

adanya kecenderungan peningkatan beberapa penyakit jamur paru akibat berbagai

situasi di Indonesia harus diantisipasi berdasarkan hal-hal sebagai berikut

1 Masih tingginya kekerapan TB paru yang dengan obat anti TB dapat

disembuhkan namun sering meninggalkan lesi sisa seperti kavitas

bronkiektasisdestroyed lung dsb

2 Penggunaan steroid sistemik dan aerosol yang merupakan pengobatan

utama pada penderita asma dapat menimbulkan infeksi jamur sekunder

3 Masih tingginya kekerapan bronkiektasis yang sering mendapat terapi

antibiotika berulang

4 Meningkatnya kasus kanker paru akhir-akhir ini disertai penurunan daya

tahan tubuh memudahkan tumbuhnya jamur

5 Keadaan-keadaan immunocompromized akibat penyakit lain

meningkatkan resiko infeksi jamur sistemik atau lokal di paru

Aspergilosis primer sangat jarang ditemukan yang banyak ditemukan

adalah Aspergilosis sekunder akibat adanya kelainan pada paru seperti TB paru

bronkiektasis asma bronkial PPOM asbestosis kanker paru kelainan sistemik

seperti leukemia anemia plastik DMAIDS transplantasi organ

Di Indonesia data angka kejadian penyakit jamur paru belum ada hanya

beberapa laporan mengenai infeksi jamur paru telah dilaporkan Namun demikian

adanya kecenderungan peningkatan kekerapan penyakit jamur paru akibat

berbagai situasi di Indonesia harus diantisipasi berdasarkan masih tingginya

kekerapan TB paru yang dengan obat anti tuberkulosa dapat disembuhkan namun

meninggalkan lesi sisa seperti kavitas bronkiektasis destroyed lung dan

sebagainya

Terjadinya infeksi sekunder dengan jamur akan menimbulkan keluhan

yang mirip gejala klinis TB paru sehingga walaupun masa pengobatan TB sudah

selesai masih ada keraguan untuk menghentikan pengobatan yang menyebabkan

pengobatan TB menjadi berkepanjangan Hal ini tentunya dapat dihindari bila

infeksi jamur paru terdiagnosa dan diberikan pengobatan Diagnosis penyakit

jamur biasanya diduga dari gambaran klinis dan lesi-lesi yang terjadi Diagnosa

pasti hanya dapat ditegakkan secara laboratoris dengan menemukan jamur

penyebab penyakit pada lesi atau eksudat yang berasal dari penderita Untuk

pembiakan jamur membutuhkan waktu 1-5 minggu

14 PATOGENESIS MIKOSIS PARU

Seluruh infeksi jamur dari jenis apapun pada umumnya menimbulkan

aneka ragam reaksi keradangan yang dalam hal ini bisa dijumpai hiperplasia

epitel granuloma histiositik arteritis trombotik campuran reaksi radang piogenik

dan granulomatous granuloma pengkejuan fibrosis dan kalsifikasis Hampir dapat

dikatakan bahwa jamur apapun bila menginfeksi baik diparu atau pada jaringan

manapun didalam tubuh menimbulkan gambaran granuloma yang secara

patologik sulit dibedakan dengan granuloma yang terjadi pada TBC ataupun

sarkoidosis Meskipun dikemukakan bahwa diagnosa patologik ditegakkan

dengan isolasi organisme jamur dari jaringan yang terlibat namun ini masih

mempunyai problem yaitu bahwa beberapa jamur seperti H Capsulatum

Sporothricum Schenkii Torulapsis glabrata Blastomyces clan Coccidioides

mempunyai sel-sel berbentuk mirip ragi (Yeast like cells) yang secara histologik

sukar dibedakan satu dengan lainnya Diagnosa pasti dengan demikian

memerlukan pemeriksaan kultur (biakan) dan pemeriksaan serologik

lnfeksi jamur paru ternyata lebih sering disebabkan oleh infeksi jamur

oportunistik kandidia dan aspergilus Sebagai infeksi oportunistik jamur ini

terdapat dimana-mana dan sering menginfeksi pada penderita dengan pemakaian

obat antibiotik secara luas atau dalam jangka waktu yang cukup lama

kortikosteroit disamping munculnya faktor predisposisi seperti penyakit kronis

dan penyakit keganasan Timbulnya infeksi skunder pada jamur paru disebabkan

terdapatnya kelainan paru seperti kavitas tuberkulosa bronkiektasis

krasinomabronkus yang sering menurunkan daya tahan tubuh

Jamur kandida albikans merupakan flora normal dalam rongga mulut

saluran cerna dan vagina pada individu normal dan dapat menginvasi penderita

dengan imunokompromi atau keadaan netropenia yang lamar Koloni akan

meningkat pada penderita dengan mendapat pengobatan antibiotika secara luas

yang menekan flora normal dan penyakit yang menimbulkan defek anatomi

maupun defek imunologi

Kandidiasis paru dapat disebabkan oleh invasi langsung infeksi pada

bronkopulmoner atau terjadi secara endogen karena jamur telah ada dalam tubuh

penderita terutama di usus selanjutnya mengadakan invasi ke alat-alat dalam

diseluruh tubuh melalaui aliran darah Perkembangan penyakit kandidiasis

ditentukan oleh interaksi yang kompleks antara patogenisitas internal organisme

tersebut dan mekanisme pertahanan pejamu Mekanisme pertahanan pejamu yang

berperan adalah imun dan non Imun Faktor imun yang berperan dalam

pertahanan terhadap jamur yaitu respon imun humoral dan seluler Faktor imun

seluler diperkirakan mempunyai peranan yang lebih penting Bukti-bukti ini

didapat dari pengalaman pada kandidiasis mukokutaneus kronik dan infeksi HIV

adanya defek imunitas selurer tersebut menyebabkan kandidiasis superfisialis

yang luas walaupun sistem imunitas humoral normal

Faktor non imun yang berperan antara lain interaksi dengan flora-flora

mikrobial lain pada kulit dan mukosa yang merupakan efek protektif terhadap

pertumbuhan patogen jamur oportunistik sekresi saliva dan keringat merupakan

anti fungal alamiah Pada penderita TbParu dengan defek anatomi paru disertai

pemberian obat anti tuberkulosa dalam waktu lama yang akan menekan flora

normal sehingga pertumbuhan jamur oportunistik tidak terhambat Penyakit

granulomatous kronik juga merupakan predisposisi terhadap aspergilosi invasif

paru Terinhalasi spora jamur aspergilus dalam jumlah banyak dapat

menimbulkan peneunitis akut divus dan dapat sembuh dengan sendirinya

Aspergilus dapat membentuk kolonisasi pada bronkus dan kavitas paru dengan

latar belakang penyakit Tb Paru Bola jamur bisa terdapat pada rongga kista atau

kavitas yang disebut aspergiloma biasanya terdapat pada logus atas paru dengan

diameter beberapa sentimeter dan dapat terlihat pada foto dada

15 PENYAKIT-PENYAKIT MIKOSIS PARU

151 KANDIDIASIS

Beberapa keadaan yang mempredisposisi terjadinya kandidiasis sistemik

menurut Winner dan Hurley ialah kehamilan trauma lokal seperti bekas bekas

garukan akibat alergi pada kulit berbagai gangguan endokrin (DM Adison

Disease hipoparatiroid hipotiroid) pancreatitis malnutrisi malabsorbsi

penggunaan antibiotika dan steroid yang lama kelainan kelainan darah (leukimia

anemia plastik agranulusitosis) berbagai penyakit keganasan dan paska bedah

Kandida albikans merupakan species kandida yang paling sering menyebabkan

kandidiasis pada manusia baik kandidiasis superfisialis maupun sistemik Pada

media agar khusus akan terlihat struktur hyphae pseudohypae dan ragi Kandida

dapat menyebabkan penyakit sistemik progresif pada penderita yang lemah atau

sistem imunnya tertekan

Kandida albikan merupakan flora normal rongga mulut saluran cerna dan

vagina pada individu normal dan hanya menginvasi penderita dengan

imunokompromise atau kedaaan netropenia yang lama Koloni meningkat pada

penderita yang mendapat pengobatan antibiotika yang berspektrum luas dan pada

penderita diabetes melitus Kandida albikans merupakan species yang paling

sering menginfeksi manusia yaitu sekitar 75

Pada pasien yang menderita sesuatu penyakit yang berat dan kronis pernah

dilaporkan terjadi pneuomouni akibat Kandida albikans Dalam garis besarnya

kandidiasis paru terdiri dari dua bentuk yaitu Kandidiasis bronkial dan

Kandidiasis paru

Pada kandidiasis bronkial dinding mukosa bronkus tampak diselaputi oleh

plak plak sama seperti yang menutupi mukosa mulut dan tenggorokan pada

Kandidiasis mulut dan Kandidiasis tenggorokan Pasien mengeluh batuk batuk

keras dahak sedikit dan mengental dan berwarna seperti

susu didalam dahak bisa dijumpai Kandida albikans namun perlu diingat bahwa

Kandida albicans dalam keadaan normal bisa dijumpai sebagai saprofit dirongga

mulut dan pipi Pada sekitar 50 penderita Tb paru bisa dijumpai Kandida

albikans dalam dahak mereka sehingga untuk menetapkan bahwa seseorang

menderita Kandidiasis bronkial harus diperiksa dan dijumpai kepositipan

organisme ini di dahak secara berulang ulang Jadi tidak cukup sekali

pemeriksaan Gambaran radiologik foto dada biasanya normal saja ataupun

paling dijumpai pengaburan berupa garis dilapangan tengah dan bawah paru

Pasien yang menderita Kandidiasis paru biasanya tampak lebih sakit

mengeluh demam dengan pernapasan dan nadi yang cepat Batuk-batuk hemaptoe

sesak dan nyeri dada Pada foto dada biasa tampak pengaburan dengan batas tidak

jelas terutama dilapangan bawah paru Bayangan lebih padat atau bahkan efusi

pleura bisa juga terjadidijumpai pada foto dada Diagnosa dengan menemukan

jamur Kandida di sputum serta kultur yang positip dengan medium agar

Sabouraud pada pemeriksaan berulang-ulang

152 ASPERGILLOSIS PARU

Aspergillosis jarang sekali mengenai individu yang normal dan sehat

Penyakit ini selalu mengenai orang-orang yang memang sudah sakit parah dan

lama Penyakit ini disebabkan oleh jamur kontaminan yang terdapat banyak

ditumpukan sampah dan jerami Diketahui ada tujuh spesies yang dapat

menginfeksi manusia namun penyebab infeksi paru-paru 90 adalah Asp

fumigatus Gambaran klinis bisa berupa pneumonitis brolootis Dalam parenkim

paru-paru terjadi lesi-lesi granulomatus yang dapat sembuh dan terjadi klasifikasi

membentuk ldquocoin lesion Sputum biasanya mukopurulen dan kadang-kadang

terdapat bercak darah Penyebaran secara hematogen biasanya keginjal dan organ-

organ lain

Aspergilosis paru-paru biasanya adalah suatu secondary disease

(superinfection) pada penderita dengan kelainan menahun seperti tuberkulosis

abses paru-paru bronkiectasis tumor paru dan kelainan bronkus Aspergilosis

fumigatus terbukti menghasilkan endotoksin yang mampu menghemolisa eritrosit

manusia dan hewan Jamur A fumigatus ternyata memang merupakan yang paling

sering menimbulkan aspergilosis pada manusia Jamur Aspergillus lain yang

menyebabkan Aspergillosis pada manusia ialah Aspergillus niger Aspergillus

flavus dan Aspergillus nidulans Temyata jamur Aspergillus clavatus bisa pula

menyebabkan Alveolitis alergika

Ada empat jenis Aspergllosis Bronkhopulmonal

1 Allergic Bronkhopulnlonary Aspergillosis (ABPA)

Penyakit ini umumnya ditemukan pada penyandang asma bronkhial dan

asma pada penderita ini kambuh pada eksaserbasi demam Aspergillosis

proliferasi pada mukus yang pekat dan biasanya intiltrat terlihat pada rota rontgen

Mucous plug diekspektorasikan dan eosinofili pada darah verner sering

dijumpai Eksaserbasi berulang Aspergillosis alergik secara bertahap akan

merusak mukosa bronkhus clan menyebabkan terjadinya bronkiekatasis sekunder

2 Bola jamur (fungus ball) atau Aspergiloma

Aspergillus dapat tumbuh pada kavitas yang berhubungan dengan saluran

nafas Kavitas ini umumnya merupakan lesi residu sekunder terhadap

tuberkulosis penyakif jamur karsinoma atau bronkiektasis Reaksi inflamasi

terjadi disekitar kavitas tapi jamur tidak menginvasinya Gejala klinis umumnya

adalah batuk darah

3 Aspergilosis Nekrotikans

Bentuk ini adalah bentuk antara Aspergiloma dan Aspergillosis invasif

Infeksi umumnya terjadi pada penderita usia menengah atau perokok lama yang

mengalami kerusakan jaringan paru akibat rokok Jamur tumbuh pada rongga

udara yang abnormal dan perlahan-perlahan menginvasi dan merusak paru

menyebabkan terjadinya kavitas fibrotik yang biasanya terdapat pada lobus atas

4 Aspergilosis lnvasif

Aspergilosis dengan bentuk invasif ini sering dijumpai pada penderita

dengan gangguan immun dan netropeni merupakan faktor predisposisi yang

pentingSpora terinhalasi menyebabkan pneumonia jamur yang dapat menyebar

ketempat-tempat yang jauh Gambaran rontgen dapat berubah secara cepat dari

normal menjadi abnormal lnfiltrat biasanya bilaterlal berbentuk bulat dan

noduler Area infiltrat ini dengan cepat mengalami kavitasi khususnya jika

sumsum tulang pulih dan proses sitotoksit dan hitung lekosit darah tepi

meningkat Batuk darah dapat terjadi pada saat ini Aspergilosis invasif

merupakan penyakit progresif dan kematian akan terjadi dalam waktu 1-3

minggu Reagresivitas tergantung dari beratnya supresi sistem immun dan

mungkin saat dimulainya terapi antifungal Aspergilosis invasif tidak sering

terjadi pada penderita sakit paru yang menggunakan kortikosteroid tapi harus

dipikirkan bila terjadi pneumonia atau kavitas dengan infiltrat

153 HISTOPLASMOSIS

Histoplasma capsulatum yang hidup diatas permukaan tanah (soil) pada

daerah daerah geografis tertentu kalau terhirup sporanya akan menyebabkan

gangguan pada sistem retikuloendotelial Muncul dalam 2 bentuk yaitu

Histoplasmosis primer yang relatif jinak dan histoplasmosis progresif Infeksi

jamur histoplasma capsulatum bersifat oportunistik sehingga orang orang tua yang

sudah lama sakit mudah sekali terkena Pada anak anak bila terinteksi mudah

sekali berkembang kebentuk progresif

Histoplasmosis primer selalu tanpa gejala dan selalu diagnosa ditegakkan

pada pemeriksaan foto atau uji kulit histoplasmin yang positif Gambaran

radiologi berupa pengaburan yang difus ataupun gambaran miliair dengan hilar

limphadenopati Histoplasmosis primer dengan gejala malaise anoreksi sakit

dada demam demam batuk batuk dan hemoptisis Keadaan ini bisa menyembuh

cepat bisa pula bertahan berbulan-bulan menyerupai gambaran bronkitis

pneumoni atau Tb kronis Penyembuhan bisa berakibat seluruh lesi radiologik

paru menjadi bersih total ataupun sesekali terjadi kalsifikasi dan fibrosis

Pada Histoplasmosis progresif akut dijumpai gejala klinis badan yang

makin kurus demam anemi lekopeni hepatosplenomegali serta adanya

granuloma mukokutan (selaput lendir dan kulit) dan dimulut Pada anak-anak baik

klinis maupun radiologik amat mirip dengan Tb miliair Prognosa Histoplasmosis

progresif akut ini pada anak anak selalu jelek meskipun kesembuhan masih

mungkin diperoleh

Pada Histoplasmosis progresif kronis gambaran klinis maupun radiologik

sangat mirip dengan Tb paru kronis sehingga banyak kasus yang justru

disangkakan menderita Tb paru dan dirawat di Rumah sakit Tb di USA

Gambaran kaverne dan fibrosis sangat sering dijumpai Satu hal yang perlu

dicatat ialah Histoplasmosis progresif ini selalu menjadi penyulit dari Tb paru dan

sarkoidosis retikulosis dan leukemia Sekitar 01 penderita Histoplasma

berkembang menjadi progresif Diagnosa ditegakkan dengan ditemukannya

organisme dalam sputum secra pulasan salngsung dan dikonfoirmasi dengan

kultur Pemeriksaan inokulasi bahan yang terinfeksi kepada tikus berakibat fatal

(bagi tikus percobaan) dengan terjadinya infeksi retikuloendotelial

154 KOKSIDIOIDOMIKOSIS

Infeksi jamur Coccidioides terjadi akibat menghirup spora jamur ini yang

terdapat didebu dengan ukuran 2 x 5 micron Diparu spora ini dindingnya

menebal sehingga ukuran menjadi berdiameter 20-80 micron yang dinamakan

dengan sporangis atau spherules Sporangis ini kemudian berisis endospora yang

bila terbebas akan menjadi sporangis yang baru pula dijaringan Ada 2 bentuk

Koksidioidomikosis ini yaitu bentuk primer dan progresif Koksidioidomikosis

paru primer yang terjadi setelah 10-18 hari infeksi pertama dengan jamur ini

biasanya tanpa gejala namun kadang-kadang ada juga dengan gejala yang mirip

influensa dan nasoparingitis Pada sekitar 5 kasus dijumpai eritemanodosum dan

eritemamultiforme

Gambaran radiologik foto dada selalu berupa pengaburan berupa

kelompok-kelompok (Patchy opacities) yang tersebar luas dan selalu disertai

bayangan hilar adenopathy yang bilateral Efusi pleura bisa juga dijumpai Hampir

semua kasus Koksidioidomikosis primer sembuh tanpa cacat dalam masa 1 ndash 2

bulan Kelainan radiologik bisa bertahan lebih lama dengan gambaran mirip

infiltrat Tb paru atau mirip tumor ataupun tuberkuloma paru Hanya sekitar 01

kasus dengan Koksidioidomikosis paru primer yang berlanjut menjadi

Koksidioidomikosis paru progresif dan ini memakan masa beberapa bulan

kemudian setelah infeksi primer Gejala klinis ialah demam anoreksia badan

makin kurus serta adanya tanda bronkopneumoni Progresifitas kearah bentuk

miliair akut dan menyebar dapat berakibat fatal dalam 3 bulan Yang lebih sering

perjalanan penyakit menjadi kronis dan terjadilah reaksi granulasi dikulit tulang

dan paru serta kelenjar kelenjar limfe dan meningen ataupun otak Gambaran

radiologi paru berupa pengaburan yang berkumpul(confluent) ataupun tersebar

(patchy) bayangan bayangan miliair serta rongga rongga (cavity) berdinding tipis

Diagnosa laboratorium ialah dijumpainya sporangis didahak aspirasi bronkus

ataupun bilasan lambung Diagnosa cepat juga dapat dilakukan dengan

pemeriksaan fluorescent antibodies Uji Coccidioidin (mirip uji Tuberkulin)

apabila posistif (umumnya 1 bulan setelah infeksi) menunjukkan infeksi baru atau

telah pernah terinfeksi

155 BLASTOMIKOSIS

Blastomikosis America Utara disebabkan Blastomyces dermatitides

sedangkan Blastomikosis Amerika Selatan oleh Paracoccidioides brasiliensis

Gejala klinis pada keduanya tidak khas bisa dijumpai gejala batuk-batuk kronis

namun pada Blastomikosis Amerika Utara selalu juga dijumpai gejala mirip

pneumoni sub akut dengan demam-demam yang tak seberapa tinggi sesak dan

batuk-batuk dengan sputum yang purulen dan kadang kadang bercampur darah

Gejala nyeri dada dan pleuritis dengan efusi bisa terjadi pada perkembangan

selanjutnya dari penyakit ini

156 KRlPTOKOKOSIS (Torulosis)

Penyakit ini biasanya suatu infeksi jamur yang oportunistik dan bisa sub

akut ataupun kronis pada paru kulit dan tulang yang paling disukai ialah otak

dan meningen Kriptokokosis paru sering asimptomatik ataupun gejalanya ringan

saja seperti mirip flu tapi bisa juga nyeri dada demam dan batuk berdahak campur

darah sehingga mirip Tb paru Gambaran radiologik bervariasi bisa berupa

infiltrat seperti Tb paru ataupun bayangan padat seperti tumor paru

Diagnosa dengan menemukan organisme dalam dahak baik secara langsung

ataupun dengan kultur

16 DlAGNOSA MIKOSIS PARU

Sangat sulit untuk menentukan infeksi jamur di paru oleh karena sebagian

besar gejalanya mula-mula tidak mencolok dan seringkali seperti gejala flu biasa

atau infeksi paru oleh sebab lain Gejala jamur sistemik tidak khasspecific dan

dapat menyerupai penyakit lain juga susah untuk membedakan antara infeksi

bakteri dan infeksi jamur sehingga menambah kesulitan untuk mengenali infeksi

jamur sistemik Kesadaran akan kemungkinan penyakit jamur terutama bila

terdapat faktor presdiposisi ditindak lanjuti dengan pemeriksaan bahan klinik

yang tepat akan membawa diagnosis yang pasti Kendala lain ialah meskipun

banyak terdapat laboratorium klinik jarang yang melakukan pemeriksaan untuk

mikosis sistemik Mungkin ini disebabkan oleh tidak terdapatnya tenaga

pemeriksaan terdidik atau peralatan antigen tidak terdapat dilaboratorium tersebut

Permasalahan lain dalam mendiagnosa infeksi oleh jamur paru yaitu kita harus

dapat menentukan apakah jamur hanya bersifat koloni atau telah terjadi

infeksipatogen Ha ini perlu dapat dipastikan oleh karena pengobatan dengan anti

jamur dapat menimbulkan efek toksis sehingga sedapat mungkin dibuat sediaan

biopsi jaringan jamur dapat ditemukan dalam bentuk ragi pseudohifa dan hifa

Menurut Jan Susilo diagnosa infeksi jamur dapat tercapai bila

kemungkinan infeksi jamur difikirkan pengambilan bahan klinik tepat cara

pengiriman bahan klinik tepat bahan klinik sampai dilaboratorium dalam keadaan

baik dan perlakuan bahan klinik tersebut dilaboratorium dilakukan dengan baik

dan tepat

Pada pasien dengan immunokompromise sangat penting untuk dapat

menegakkan diagnostik sistemik fungal infeksi secara dini Keberhasilan

diagnosis dan terapi dari infeksi jamur pada pasien-pasien dengan keadaan umum

yang lemah sangat tergantung pada kerjasama dari team work antara lain ahli

mikrobiologi onkologist histopatologist ahli penyakit infeksi dan staff

laboratorium

Penyakit jamur dikatakan positif apabila dapat dibuktikan adanya fungi

penyebabnya baik melalui pemeriksaan secara langsung maupun melalui biakan

Disamping itu dapat pula dilakukan uji serologi komplemen fiksation test uji

hewan percobaan dan uji fermentasi Pemeriksaan laboratorium untuk diagnostik

jamur paru dapat pula dilakukan dengan pemeriksaan spesimen dahak Dahak

dikeluarkan oleh penderita setelah sebelumnya berkumur-kumur dengan air bersih

berkali-kali untuk menyingkirkan kontaminan kandida Actinomyces israeli yang

hidup komensal dimulut dan rongga pipi Tanpa pengawet dahak dikirim

secepatnya untuk pemeriksaan Dengan pemeriksaan langsung dibawah

mikroskop biasanya dapat dikenali dan nampak sporahipa clan blastospore

Pengenalan akan lebih mudah dan jelas bila dilakukan penetesan sediaan dengan

KOH 20 ataupun dibuat sediaan apus dengan pewarnaan Giemsa

Infeksi jamur pada paru tidak memberikan gejalagambaran klinis dan

radiologik yang khas Untuk menegakkan diagnosa klinis jamur paru dalam

anamnese perlu ditanyakan mengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan faktor

predisposisi terjadinya infeksi jamur pada paru seperti adakah riwayat menderita

DM riwayat penyakit paru kronis riwayat pemakaian obat-obat antibiotika

steroid atau radiomimetik (antineoplastik) jangka panjang Juga ditanyakan

mengenai hobi pasien apakah hobi memelihara unggas hobi bertualang

memasuki gua-gua Pada pemeriksaan jasmani juga tidak dijumpai gambaran

yang khas pasien bisa anemis demam pembesaran kelenjar limfe

hepatosplenomegali ulkus dimulut laring dan sebagainya

Pada pemeriksaan fota dada yang perlu diperhatikan ialah adanya fungus

ball yang bisa dijumpai pada aspergilosis paru sedangkan pada kriptokokosis bisa

dijumpai bayangan seperti tumor Bayangan infiltrat efusi pleura dan kalsifikasi

bisa saja dijumpai ada berbagai infeksi jamur paru

Spesimen lain selain dahak dapat juga bilasan atau cucian bronkus dari

pemeriksaan bronkoskopi Pemeriksaan bronkoskopi disamping untuk melihat

langsung keadaan saluran nafas juga dapat dilakukan pengambilan spesimen

secara biopsi atau bilasan bronkus

Secara umum diagnosis jamur paru ditegakkan melalui

1 Kecurigaan yang tinggi terhadap kemungkinan infeksi jamur di paru

2 Pemeriksaan diagnostik yang lazim terhadap penyakit paru

1048766 Foto toraks PA dan lateral CT Scant toraks

1048766 Sputum mikroskopis jamur dan kultur

1048766 Bronkoskopi sekret bronkus bilasan bronkus transbronkial lung

biopsi

1048766 Aspirasi paru dengan jarum

3 Pemeriksaan laboratorium darah

1048766 Kultur darah

1048766 Pemeriksaan serologi

II JENIS JAMUR PENYEBAB INFEKSI SUSUNAN SARAF PUSAT

21 CRYPTOCOCCUS NEOFARMANS

Cryptococcus neofarmans adalah jamur seperti ragi (yeast like fungus)

yang ada dimana-mana di seluruh dunia Jamur ini menyebabkan penyakit jamur

sistemik yang disebut cryptococcosis dahulu dikenal dengan nama Torula

histolitica Jamur ini paling dikenal sebagai penyebab utama meningitis jamur

dan merupakan penyebab terbanyak morbiditas dan mortalitas pasien dengan

gangguan imunitas Cryptococcus neofarmans dapat ditemukan pada kotoran

burung (terutama merpati) tanah binatang juga pada kelompok manusia

(colonized human) Gejalanya seperti meningitis klasik yang melibatkan

meningitis secara difus Dengan adanya AIDS insiden cryptococcal meningitis

meningkat drastis Di Amerika meningitis ini termasuk lima besar penyebab

infeksi oportunistik pada pasien AIDS

bull Klasifikasi

Kingdom Fungi

Phylum Basidiomycota

Subphylum Basidiomycotina

Class Urediniomycetes

Order Sporidiales

Family Sporidiobolaceae

Genus Filobasidiella (Cryptococcus)

Species Cryptococcus neoformans

Scientific name Cryptococcus neoformans

Synonym Filobasidiella neoformans

Other names Filobaxidiella neoformans

211 MIKOLOGI

Cryptococcus neofarmans merupakan yeast like fungus Pada jaringan

yang terinfeksi organisme ini membentuk kapsul polisakarida yang merupakan

antigenpenting yang dapat mempengaruhi tubuh host Kapsul ini terdiri dari

empat serotipe antigen yang telah dapat diisolasi yairu ABC dan D

Berdasarkan antigen kapsul ini Cryptococcus neofarmans dibagi menjadi dua

subgroup Vneofarmans var neofarmans (serotipe A dan D) dan Cneofarmans

var gatti (serotipe B dan C) Serotipe A merupakan serotipe yang paling sering

diisolasi dan yang terutama di Amerika Serotipe D biasanya ditemukan di Eropa

B dan C ditemukan di daerah tropis dan subtropis Pada pasien AIDS serotipe

yang paling sering ditemukan aialah serotipe B dan C Serotipe B dan C dapat

pula menginfeksi manusia (nonimmunosupressant host) dan lebih banyak

menginvasi parenkim otak menyebabkan lesi massa yang disebut toruloma

Isolasi jamur dapat dilakukan dengan membuat sediaan cairan serebrospinal yang

dicampur dengan tinta India kemudian diperiksa pada mikroskop Ukuran

diameter yeast 4-6 μm dengan kapsul berukuran 1-30 μm Jika pemeriksaan ini

dilakukan dengan hati-hati maka dapat positif pada lebih kurang setengah kasus

meningitis cryptococcal dan lebih tinggi pada penderita AIDS Perhitungan

kwantitatif pasien meningitis daro 103- 107 count forming unit (CFU)

perdarahan milimeter cairan serebrospinal

212 PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI

Infeksi pertama terbanyak terjadi akibat inhalasi yeast dari lingkungan

sekitar Pada saat dalam tubuh host Cryptococcus membentuk kapsul

polisakarida yang besar yang resisten terhadap fagositosis Produksi kapsul

distimulasi oleh konsentrasi fisiologis karbondioksida dalamparu Keadaan ini

meyebabkan jamur ini beradaptasi sangat baik dalam host mamalia Reaksi

inflamasi ini menghasilkan reaksi kompleks primer paru kelenjar limfe (primary

lung lymp node complex) yang biasanya membatasi penyebaran

organismeKebanyakan infeksi paru ini tanpa gejala tetapi secara klinis dapat

terjadi seperti gejala pneumonia pada infeksi pertama dengan gejala yang

bervariasi beratnya Keadaan ini biasanya membaik perlahan dalam beberapa

minggu atau bulan dengan atau tanpa pengobatan Pada pasien lainnya dapat

terbentuk lesi pulmonar fokal atau nodular Cryptococcus dapat dorman dalam

paru atau limfenodus sampai pertahanan host melemah Cryptococcus

neofarmans dapat menyebar dari paru dan limfenodus torakal ke aliran darah

terutama pada host yang sistem kekebalannya terganggu Keadaan ini dapat

terjadi selama infeksi primer atau selama masa reaktivasi bertahun-tahun

kemudian Jika terjadi infeksi jauh maka tempat yang paling sering terkena

adalah susunan saraf pusat Keadaan dimana predileksi infeksi ini terutama pada

ruang subarakhnoid belum dapat diterangkan Ada beberapa faktor yang

berperanan dalam patogenesis infeksi Cryptococcus neofarmans pada susunan

saraf pusat Jamur ini mempunyai beberapa fenotif karakteristik yang diaktakan

berhubungan dengan invasi pada susunan saraf pusat seperti produksi

phenoloxidase adanya kapsul polisakaridadan kemampuan untuk berkembang

dengan cepat pada suhu tubuh hostInformasi terakhir mengatakan bahwa

melanin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi organisme ini dari

mekanisme pertahanan tubuh host Faktor karakteristik lainnya yaitu kemampuan

kapsul untuk melindungi jamur dari pertahanan tubuh terutama fagositosis

dankemampuan jamur untuk hidup dan berkembang pada suhu tubuh manusia

213 PATOLOGI

Ada tiga pola dasar infeksi jamur pada susunan saraf pusat yaitu

meningitis kronisvaskulitis daninvasi parenkimalpada infeksi Cryptococcal

jaringan otak menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen bsal

yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dpt

mengobstruksi aliran likuor dari foramen Luschka dan Magendi sehingga terjadi

hidrosefalus Pada jaringan otak terdapat substansi gelatinosa pada ruang

subarakhnoid dan kista kecil didalam parenkim yang terletak terutama pada

ganglia basilis pada distribusi arteri lentikulostriata Lesi parenkimal terdiri dari

agregasi atau gliosis Infiltrat meningen terdiri dari sel-sel ingflamasi dan

fibroblast yang bercampur dengan Cryptococcus Bentuk granuloma tidak sering

ditemukan pada beberapa kasus terlihat reaksi inflamasi kronis danreaksi

granulomatosa sama dengan yang terlihat pada Mtuberculosa dengan segala

bentuk komplikasinya Menurut Prockopperubahan susunan saraf pusat

termasuk infiltrasi meningen oleh sel mononuklear dan organisma Organisma ini

dapat tersebar pada parenkim otak dengan reaksi inflamasi yang minimal atau

tanpa reaksi inflamasi Kadang-kadang terdapat abses pada jaringan otak dan

granuloma pada meningen otak dan medula spinalis Gejala klinis infeksi jamur

pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien

paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis

yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang

empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala

seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau

defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat

ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan

keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit

sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur

Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa

kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran

ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai

akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam

cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur

dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau

batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya

Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI

214 DIAGNOSA

Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan

seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi

Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat

terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan

glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan

menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta

India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan

percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan

sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan

serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses

sputum dan sum-sum tulang

215 TERAPI

Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik

Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan

enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya

cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B

dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini

memberikan hasil yang lebih baik

216 PROGNOSA

Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi

kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan

eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama

tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan

22 MUCORMYCOSIS

Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat

disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera

rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan

makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu

terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus

yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif

penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini

masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan

sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi

trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena

dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata

serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda

infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-

kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati

penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah

terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan

meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala

perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu

proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan

dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya

Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga

menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan

otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan

sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat

berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in

ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat

jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan

merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi

terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti

diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik

secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit

23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)

Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat

dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur

oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang

kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang

menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka

bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter

terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan

penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk

patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses

intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis

Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih

hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan

serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan

amphotericin B

24 ASPERGILOSIS

Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf

pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis

atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran

hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami

neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa

infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)

dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan

masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis

pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada

duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa

kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi

paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan

dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti

ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih

dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi

pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan

25 COCCODIODOMYCOSIS

Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya

hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai

pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi

diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran

kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan

meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena

Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian

melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10

pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B

diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan

serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari

cairan likuor

26 HISTOPLASMOSIS

Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah

Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan

pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama

infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif

(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated

immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan

pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia

gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang

terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian

ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada

anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan

dosis total sekitar 35

III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR

Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima

Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo

SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni

1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat

2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain

3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari

4 Gunting kuku tangan dan kaki

5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih

Page 4: febri jamur.doc

yang tidak khas dan tak menonjol Baik Actinomyces israeli dan Candida albicans

masing-masing menyebabkan candidiasis dan actinomycosis Sebagaimana telah

dikemukakan keduanya bersifat parasitik yang obligatoir dan mengadakan

simbiose dengan tuan rumahnya sampai suatu saat terjadi atau terdapat faktor-

faktor predisposisi tertentu terutama proses-proses devitalisasi (mendapat terapi

antibiotika atau steroid atau radiomimetik jangka panjang ataupun menderita

penyakit-penyakit kronis berat) Pada keadaan-keadaan tersebut mekanisme

pertahanan tubuh yang dalam keadaan normal mampu mengontrol pertumbuhan

dan patogenitas jamur menjadi berkurang dan dalam hal seperti ini jamur candida

yang tadinya bersifat saprofit menjadi patogen dan terjadilah suatu infeksi

opportunistik

Spora dari jamur-jamur yang menyebabkan histoplasmosis

coccidioidomycesis kriptokokosis dan aspergilosis dihasilkan di permukaan tanah

(soil) terbawa dan tersebar kemana-mana oleh angin lalu terhirup manusia dan

menimbulkan infeksi Hingga saat ini hanya 2 jenis jamur yang menimbulkan

infeksi paru yang tidak dijumpai hidup diatas permukaan tanah yaitu

Blastomyces dermatitidis dan Paracoccidioides brasiliensis Distribusi geografis

jamur Coccidioides imitis dibatasi oleh kondisi iklim lnfeksi oleh jamur ini biasa

dijumpai di Amerika Serikat bagian Barat Daya Mexico dan Venezuela yaitu

daerah-daerah yang kering sebab sebagaimana dikemukakan diatas tadi jamur ini

suka hidup di permukaan tanah yang padat dan kering Penderita infeksi jamur ini

banyak dari suku-suku Indian Amerika yang diam di daerah-daerah tersebut

Histoplasma capsulatum dan Cryptococcus neoformans suka hidup di

lingkungan yang tercemar kotoran burung atau kelelawar Histoplasma

capsulatum menimbulkan penyakit infeksi jamur dengan gejala mirip influenzae

pada penyelidik-penyelidik di Venezuela dan Afrika Selatan sehingga disebut juga

dengan penyakit Cave disease Diperlukan masa bertahun tahun sejak seseorang

terinfeksi dengan jamur Histoplasma capsulatum sampai terjadinya penyakit

muncul dengan gejala klinis yang jelas

Kriptokokosis atau penyakit yang disebut infeksi jamur cryptococus

neoformans terjadi bila seseorang termakan buah-buahan atau terminum susu

yang telah tercemari atau terkontaminasi dengan kotoran burung yang

mengandung jamur tersebut Mastitis pada lembu bisa pula akibat infeksi jamur

Cryptoccus neoformans sehingga terminum susu lembu yang mengidap mastitis

bisa pula mengundang infeksi jamur tersebut

13 INSIDENSI

lnsidensi atau kejadian infeksi jamur paru belum diketahui secara pasti

Yang jelas ialah bahwa kejadian infeksi jamur di paru semakin sering dengan

makin meningkatnya penggunaan jangka panjang berbagai antibiotika

kortikosteroid radiomimetik Infeksi Candida albicans secara lokal seperti di

mulut esotagus usus dan vagina nampak makin sering sedangkan kandidiasis

sistemik relatif masih jarang

Aktinomikosis bisa dijumpai di banyak negara namun sejak

diketemukannya penisilin penyakit ini makin jarang terutama aktinomikosis yang

kronis dengan pembentukan sinus-sinus sudah semakin langka Di daerah-daerah

endemik koksidioidomikosis hampir 100 populasi terinfeksi namun hanya

sekitar 25 yang memperlihatkan gejala klinis dan sebagian besar hanya berupa

mirip influensa saja dan hanya 02 menunjukkan histoplasmosis sistemik

Aspergillus fumigatus telah dilaporkan dijumpai pada sekitar 10

penderita dengan bronkhitis dan pada persentasi yang lebih banyak lagi dijumpai

pada penderita asma Jamur ini merupakan kontaminan yang sering

dilaboratorium-laboratorium sehingga bila jamur ini berhasil di isolir dari suatu

spesimen belum berarti bahwa jamur ini memang sebagai penyebab suatu

penyakit atau kelainan namun bila dijumpai kultur berulang-ulang tetap hasilnya

positif maka hal ini suatu sugestif dan memang bukti-bukti menyatakan bahwa

Aspergilosis bronkopulmonal lebih sering dari yang diperkirakan sebelumnya

Angka kekerapan mikosis paru di dunia dan di Indonesia belum diketahui

secara pasti Walaupun infeksi jamur lokal seperti pada mulut esofagus usus dan

vagina cukup sering namun yang bersifat sistemik termasuk di paru tidak

sebanyak itu Begitu pula walaupun pada daerah endemik infeksi oleh

koksidioidomikosis dapat mencapai 100 tapi yang sakit secara klinik mungkin

hanya 20Masalah lain adalah karena sulitnya mendiagnosis mikosis paru

Sediaan apus sputum biakan jamur pemeriksaan histologik paru dan uji

serologikpun kadang hasilnya membingungkan Dan penyakit-penyakit infeksi

jamur paru tersebut yang banyak diketemukan di Indonesia adalah Kandidiasis

paru namun belum diketahui berapa besar prevalensinya Namun demikian

adanya kecenderungan peningkatan beberapa penyakit jamur paru akibat berbagai

situasi di Indonesia harus diantisipasi berdasarkan hal-hal sebagai berikut

1 Masih tingginya kekerapan TB paru yang dengan obat anti TB dapat

disembuhkan namun sering meninggalkan lesi sisa seperti kavitas

bronkiektasisdestroyed lung dsb

2 Penggunaan steroid sistemik dan aerosol yang merupakan pengobatan

utama pada penderita asma dapat menimbulkan infeksi jamur sekunder

3 Masih tingginya kekerapan bronkiektasis yang sering mendapat terapi

antibiotika berulang

4 Meningkatnya kasus kanker paru akhir-akhir ini disertai penurunan daya

tahan tubuh memudahkan tumbuhnya jamur

5 Keadaan-keadaan immunocompromized akibat penyakit lain

meningkatkan resiko infeksi jamur sistemik atau lokal di paru

Aspergilosis primer sangat jarang ditemukan yang banyak ditemukan

adalah Aspergilosis sekunder akibat adanya kelainan pada paru seperti TB paru

bronkiektasis asma bronkial PPOM asbestosis kanker paru kelainan sistemik

seperti leukemia anemia plastik DMAIDS transplantasi organ

Di Indonesia data angka kejadian penyakit jamur paru belum ada hanya

beberapa laporan mengenai infeksi jamur paru telah dilaporkan Namun demikian

adanya kecenderungan peningkatan kekerapan penyakit jamur paru akibat

berbagai situasi di Indonesia harus diantisipasi berdasarkan masih tingginya

kekerapan TB paru yang dengan obat anti tuberkulosa dapat disembuhkan namun

meninggalkan lesi sisa seperti kavitas bronkiektasis destroyed lung dan

sebagainya

Terjadinya infeksi sekunder dengan jamur akan menimbulkan keluhan

yang mirip gejala klinis TB paru sehingga walaupun masa pengobatan TB sudah

selesai masih ada keraguan untuk menghentikan pengobatan yang menyebabkan

pengobatan TB menjadi berkepanjangan Hal ini tentunya dapat dihindari bila

infeksi jamur paru terdiagnosa dan diberikan pengobatan Diagnosis penyakit

jamur biasanya diduga dari gambaran klinis dan lesi-lesi yang terjadi Diagnosa

pasti hanya dapat ditegakkan secara laboratoris dengan menemukan jamur

penyebab penyakit pada lesi atau eksudat yang berasal dari penderita Untuk

pembiakan jamur membutuhkan waktu 1-5 minggu

14 PATOGENESIS MIKOSIS PARU

Seluruh infeksi jamur dari jenis apapun pada umumnya menimbulkan

aneka ragam reaksi keradangan yang dalam hal ini bisa dijumpai hiperplasia

epitel granuloma histiositik arteritis trombotik campuran reaksi radang piogenik

dan granulomatous granuloma pengkejuan fibrosis dan kalsifikasis Hampir dapat

dikatakan bahwa jamur apapun bila menginfeksi baik diparu atau pada jaringan

manapun didalam tubuh menimbulkan gambaran granuloma yang secara

patologik sulit dibedakan dengan granuloma yang terjadi pada TBC ataupun

sarkoidosis Meskipun dikemukakan bahwa diagnosa patologik ditegakkan

dengan isolasi organisme jamur dari jaringan yang terlibat namun ini masih

mempunyai problem yaitu bahwa beberapa jamur seperti H Capsulatum

Sporothricum Schenkii Torulapsis glabrata Blastomyces clan Coccidioides

mempunyai sel-sel berbentuk mirip ragi (Yeast like cells) yang secara histologik

sukar dibedakan satu dengan lainnya Diagnosa pasti dengan demikian

memerlukan pemeriksaan kultur (biakan) dan pemeriksaan serologik

lnfeksi jamur paru ternyata lebih sering disebabkan oleh infeksi jamur

oportunistik kandidia dan aspergilus Sebagai infeksi oportunistik jamur ini

terdapat dimana-mana dan sering menginfeksi pada penderita dengan pemakaian

obat antibiotik secara luas atau dalam jangka waktu yang cukup lama

kortikosteroit disamping munculnya faktor predisposisi seperti penyakit kronis

dan penyakit keganasan Timbulnya infeksi skunder pada jamur paru disebabkan

terdapatnya kelainan paru seperti kavitas tuberkulosa bronkiektasis

krasinomabronkus yang sering menurunkan daya tahan tubuh

Jamur kandida albikans merupakan flora normal dalam rongga mulut

saluran cerna dan vagina pada individu normal dan dapat menginvasi penderita

dengan imunokompromi atau keadaan netropenia yang lamar Koloni akan

meningkat pada penderita dengan mendapat pengobatan antibiotika secara luas

yang menekan flora normal dan penyakit yang menimbulkan defek anatomi

maupun defek imunologi

Kandidiasis paru dapat disebabkan oleh invasi langsung infeksi pada

bronkopulmoner atau terjadi secara endogen karena jamur telah ada dalam tubuh

penderita terutama di usus selanjutnya mengadakan invasi ke alat-alat dalam

diseluruh tubuh melalaui aliran darah Perkembangan penyakit kandidiasis

ditentukan oleh interaksi yang kompleks antara patogenisitas internal organisme

tersebut dan mekanisme pertahanan pejamu Mekanisme pertahanan pejamu yang

berperan adalah imun dan non Imun Faktor imun yang berperan dalam

pertahanan terhadap jamur yaitu respon imun humoral dan seluler Faktor imun

seluler diperkirakan mempunyai peranan yang lebih penting Bukti-bukti ini

didapat dari pengalaman pada kandidiasis mukokutaneus kronik dan infeksi HIV

adanya defek imunitas selurer tersebut menyebabkan kandidiasis superfisialis

yang luas walaupun sistem imunitas humoral normal

Faktor non imun yang berperan antara lain interaksi dengan flora-flora

mikrobial lain pada kulit dan mukosa yang merupakan efek protektif terhadap

pertumbuhan patogen jamur oportunistik sekresi saliva dan keringat merupakan

anti fungal alamiah Pada penderita TbParu dengan defek anatomi paru disertai

pemberian obat anti tuberkulosa dalam waktu lama yang akan menekan flora

normal sehingga pertumbuhan jamur oportunistik tidak terhambat Penyakit

granulomatous kronik juga merupakan predisposisi terhadap aspergilosi invasif

paru Terinhalasi spora jamur aspergilus dalam jumlah banyak dapat

menimbulkan peneunitis akut divus dan dapat sembuh dengan sendirinya

Aspergilus dapat membentuk kolonisasi pada bronkus dan kavitas paru dengan

latar belakang penyakit Tb Paru Bola jamur bisa terdapat pada rongga kista atau

kavitas yang disebut aspergiloma biasanya terdapat pada logus atas paru dengan

diameter beberapa sentimeter dan dapat terlihat pada foto dada

15 PENYAKIT-PENYAKIT MIKOSIS PARU

151 KANDIDIASIS

Beberapa keadaan yang mempredisposisi terjadinya kandidiasis sistemik

menurut Winner dan Hurley ialah kehamilan trauma lokal seperti bekas bekas

garukan akibat alergi pada kulit berbagai gangguan endokrin (DM Adison

Disease hipoparatiroid hipotiroid) pancreatitis malnutrisi malabsorbsi

penggunaan antibiotika dan steroid yang lama kelainan kelainan darah (leukimia

anemia plastik agranulusitosis) berbagai penyakit keganasan dan paska bedah

Kandida albikans merupakan species kandida yang paling sering menyebabkan

kandidiasis pada manusia baik kandidiasis superfisialis maupun sistemik Pada

media agar khusus akan terlihat struktur hyphae pseudohypae dan ragi Kandida

dapat menyebabkan penyakit sistemik progresif pada penderita yang lemah atau

sistem imunnya tertekan

Kandida albikan merupakan flora normal rongga mulut saluran cerna dan

vagina pada individu normal dan hanya menginvasi penderita dengan

imunokompromise atau kedaaan netropenia yang lama Koloni meningkat pada

penderita yang mendapat pengobatan antibiotika yang berspektrum luas dan pada

penderita diabetes melitus Kandida albikans merupakan species yang paling

sering menginfeksi manusia yaitu sekitar 75

Pada pasien yang menderita sesuatu penyakit yang berat dan kronis pernah

dilaporkan terjadi pneuomouni akibat Kandida albikans Dalam garis besarnya

kandidiasis paru terdiri dari dua bentuk yaitu Kandidiasis bronkial dan

Kandidiasis paru

Pada kandidiasis bronkial dinding mukosa bronkus tampak diselaputi oleh

plak plak sama seperti yang menutupi mukosa mulut dan tenggorokan pada

Kandidiasis mulut dan Kandidiasis tenggorokan Pasien mengeluh batuk batuk

keras dahak sedikit dan mengental dan berwarna seperti

susu didalam dahak bisa dijumpai Kandida albikans namun perlu diingat bahwa

Kandida albicans dalam keadaan normal bisa dijumpai sebagai saprofit dirongga

mulut dan pipi Pada sekitar 50 penderita Tb paru bisa dijumpai Kandida

albikans dalam dahak mereka sehingga untuk menetapkan bahwa seseorang

menderita Kandidiasis bronkial harus diperiksa dan dijumpai kepositipan

organisme ini di dahak secara berulang ulang Jadi tidak cukup sekali

pemeriksaan Gambaran radiologik foto dada biasanya normal saja ataupun

paling dijumpai pengaburan berupa garis dilapangan tengah dan bawah paru

Pasien yang menderita Kandidiasis paru biasanya tampak lebih sakit

mengeluh demam dengan pernapasan dan nadi yang cepat Batuk-batuk hemaptoe

sesak dan nyeri dada Pada foto dada biasa tampak pengaburan dengan batas tidak

jelas terutama dilapangan bawah paru Bayangan lebih padat atau bahkan efusi

pleura bisa juga terjadidijumpai pada foto dada Diagnosa dengan menemukan

jamur Kandida di sputum serta kultur yang positip dengan medium agar

Sabouraud pada pemeriksaan berulang-ulang

152 ASPERGILLOSIS PARU

Aspergillosis jarang sekali mengenai individu yang normal dan sehat

Penyakit ini selalu mengenai orang-orang yang memang sudah sakit parah dan

lama Penyakit ini disebabkan oleh jamur kontaminan yang terdapat banyak

ditumpukan sampah dan jerami Diketahui ada tujuh spesies yang dapat

menginfeksi manusia namun penyebab infeksi paru-paru 90 adalah Asp

fumigatus Gambaran klinis bisa berupa pneumonitis brolootis Dalam parenkim

paru-paru terjadi lesi-lesi granulomatus yang dapat sembuh dan terjadi klasifikasi

membentuk ldquocoin lesion Sputum biasanya mukopurulen dan kadang-kadang

terdapat bercak darah Penyebaran secara hematogen biasanya keginjal dan organ-

organ lain

Aspergilosis paru-paru biasanya adalah suatu secondary disease

(superinfection) pada penderita dengan kelainan menahun seperti tuberkulosis

abses paru-paru bronkiectasis tumor paru dan kelainan bronkus Aspergilosis

fumigatus terbukti menghasilkan endotoksin yang mampu menghemolisa eritrosit

manusia dan hewan Jamur A fumigatus ternyata memang merupakan yang paling

sering menimbulkan aspergilosis pada manusia Jamur Aspergillus lain yang

menyebabkan Aspergillosis pada manusia ialah Aspergillus niger Aspergillus

flavus dan Aspergillus nidulans Temyata jamur Aspergillus clavatus bisa pula

menyebabkan Alveolitis alergika

Ada empat jenis Aspergllosis Bronkhopulmonal

1 Allergic Bronkhopulnlonary Aspergillosis (ABPA)

Penyakit ini umumnya ditemukan pada penyandang asma bronkhial dan

asma pada penderita ini kambuh pada eksaserbasi demam Aspergillosis

proliferasi pada mukus yang pekat dan biasanya intiltrat terlihat pada rota rontgen

Mucous plug diekspektorasikan dan eosinofili pada darah verner sering

dijumpai Eksaserbasi berulang Aspergillosis alergik secara bertahap akan

merusak mukosa bronkhus clan menyebabkan terjadinya bronkiekatasis sekunder

2 Bola jamur (fungus ball) atau Aspergiloma

Aspergillus dapat tumbuh pada kavitas yang berhubungan dengan saluran

nafas Kavitas ini umumnya merupakan lesi residu sekunder terhadap

tuberkulosis penyakif jamur karsinoma atau bronkiektasis Reaksi inflamasi

terjadi disekitar kavitas tapi jamur tidak menginvasinya Gejala klinis umumnya

adalah batuk darah

3 Aspergilosis Nekrotikans

Bentuk ini adalah bentuk antara Aspergiloma dan Aspergillosis invasif

Infeksi umumnya terjadi pada penderita usia menengah atau perokok lama yang

mengalami kerusakan jaringan paru akibat rokok Jamur tumbuh pada rongga

udara yang abnormal dan perlahan-perlahan menginvasi dan merusak paru

menyebabkan terjadinya kavitas fibrotik yang biasanya terdapat pada lobus atas

4 Aspergilosis lnvasif

Aspergilosis dengan bentuk invasif ini sering dijumpai pada penderita

dengan gangguan immun dan netropeni merupakan faktor predisposisi yang

pentingSpora terinhalasi menyebabkan pneumonia jamur yang dapat menyebar

ketempat-tempat yang jauh Gambaran rontgen dapat berubah secara cepat dari

normal menjadi abnormal lnfiltrat biasanya bilaterlal berbentuk bulat dan

noduler Area infiltrat ini dengan cepat mengalami kavitasi khususnya jika

sumsum tulang pulih dan proses sitotoksit dan hitung lekosit darah tepi

meningkat Batuk darah dapat terjadi pada saat ini Aspergilosis invasif

merupakan penyakit progresif dan kematian akan terjadi dalam waktu 1-3

minggu Reagresivitas tergantung dari beratnya supresi sistem immun dan

mungkin saat dimulainya terapi antifungal Aspergilosis invasif tidak sering

terjadi pada penderita sakit paru yang menggunakan kortikosteroid tapi harus

dipikirkan bila terjadi pneumonia atau kavitas dengan infiltrat

153 HISTOPLASMOSIS

Histoplasma capsulatum yang hidup diatas permukaan tanah (soil) pada

daerah daerah geografis tertentu kalau terhirup sporanya akan menyebabkan

gangguan pada sistem retikuloendotelial Muncul dalam 2 bentuk yaitu

Histoplasmosis primer yang relatif jinak dan histoplasmosis progresif Infeksi

jamur histoplasma capsulatum bersifat oportunistik sehingga orang orang tua yang

sudah lama sakit mudah sekali terkena Pada anak anak bila terinteksi mudah

sekali berkembang kebentuk progresif

Histoplasmosis primer selalu tanpa gejala dan selalu diagnosa ditegakkan

pada pemeriksaan foto atau uji kulit histoplasmin yang positif Gambaran

radiologi berupa pengaburan yang difus ataupun gambaran miliair dengan hilar

limphadenopati Histoplasmosis primer dengan gejala malaise anoreksi sakit

dada demam demam batuk batuk dan hemoptisis Keadaan ini bisa menyembuh

cepat bisa pula bertahan berbulan-bulan menyerupai gambaran bronkitis

pneumoni atau Tb kronis Penyembuhan bisa berakibat seluruh lesi radiologik

paru menjadi bersih total ataupun sesekali terjadi kalsifikasi dan fibrosis

Pada Histoplasmosis progresif akut dijumpai gejala klinis badan yang

makin kurus demam anemi lekopeni hepatosplenomegali serta adanya

granuloma mukokutan (selaput lendir dan kulit) dan dimulut Pada anak-anak baik

klinis maupun radiologik amat mirip dengan Tb miliair Prognosa Histoplasmosis

progresif akut ini pada anak anak selalu jelek meskipun kesembuhan masih

mungkin diperoleh

Pada Histoplasmosis progresif kronis gambaran klinis maupun radiologik

sangat mirip dengan Tb paru kronis sehingga banyak kasus yang justru

disangkakan menderita Tb paru dan dirawat di Rumah sakit Tb di USA

Gambaran kaverne dan fibrosis sangat sering dijumpai Satu hal yang perlu

dicatat ialah Histoplasmosis progresif ini selalu menjadi penyulit dari Tb paru dan

sarkoidosis retikulosis dan leukemia Sekitar 01 penderita Histoplasma

berkembang menjadi progresif Diagnosa ditegakkan dengan ditemukannya

organisme dalam sputum secra pulasan salngsung dan dikonfoirmasi dengan

kultur Pemeriksaan inokulasi bahan yang terinfeksi kepada tikus berakibat fatal

(bagi tikus percobaan) dengan terjadinya infeksi retikuloendotelial

154 KOKSIDIOIDOMIKOSIS

Infeksi jamur Coccidioides terjadi akibat menghirup spora jamur ini yang

terdapat didebu dengan ukuran 2 x 5 micron Diparu spora ini dindingnya

menebal sehingga ukuran menjadi berdiameter 20-80 micron yang dinamakan

dengan sporangis atau spherules Sporangis ini kemudian berisis endospora yang

bila terbebas akan menjadi sporangis yang baru pula dijaringan Ada 2 bentuk

Koksidioidomikosis ini yaitu bentuk primer dan progresif Koksidioidomikosis

paru primer yang terjadi setelah 10-18 hari infeksi pertama dengan jamur ini

biasanya tanpa gejala namun kadang-kadang ada juga dengan gejala yang mirip

influensa dan nasoparingitis Pada sekitar 5 kasus dijumpai eritemanodosum dan

eritemamultiforme

Gambaran radiologik foto dada selalu berupa pengaburan berupa

kelompok-kelompok (Patchy opacities) yang tersebar luas dan selalu disertai

bayangan hilar adenopathy yang bilateral Efusi pleura bisa juga dijumpai Hampir

semua kasus Koksidioidomikosis primer sembuh tanpa cacat dalam masa 1 ndash 2

bulan Kelainan radiologik bisa bertahan lebih lama dengan gambaran mirip

infiltrat Tb paru atau mirip tumor ataupun tuberkuloma paru Hanya sekitar 01

kasus dengan Koksidioidomikosis paru primer yang berlanjut menjadi

Koksidioidomikosis paru progresif dan ini memakan masa beberapa bulan

kemudian setelah infeksi primer Gejala klinis ialah demam anoreksia badan

makin kurus serta adanya tanda bronkopneumoni Progresifitas kearah bentuk

miliair akut dan menyebar dapat berakibat fatal dalam 3 bulan Yang lebih sering

perjalanan penyakit menjadi kronis dan terjadilah reaksi granulasi dikulit tulang

dan paru serta kelenjar kelenjar limfe dan meningen ataupun otak Gambaran

radiologi paru berupa pengaburan yang berkumpul(confluent) ataupun tersebar

(patchy) bayangan bayangan miliair serta rongga rongga (cavity) berdinding tipis

Diagnosa laboratorium ialah dijumpainya sporangis didahak aspirasi bronkus

ataupun bilasan lambung Diagnosa cepat juga dapat dilakukan dengan

pemeriksaan fluorescent antibodies Uji Coccidioidin (mirip uji Tuberkulin)

apabila posistif (umumnya 1 bulan setelah infeksi) menunjukkan infeksi baru atau

telah pernah terinfeksi

155 BLASTOMIKOSIS

Blastomikosis America Utara disebabkan Blastomyces dermatitides

sedangkan Blastomikosis Amerika Selatan oleh Paracoccidioides brasiliensis

Gejala klinis pada keduanya tidak khas bisa dijumpai gejala batuk-batuk kronis

namun pada Blastomikosis Amerika Utara selalu juga dijumpai gejala mirip

pneumoni sub akut dengan demam-demam yang tak seberapa tinggi sesak dan

batuk-batuk dengan sputum yang purulen dan kadang kadang bercampur darah

Gejala nyeri dada dan pleuritis dengan efusi bisa terjadi pada perkembangan

selanjutnya dari penyakit ini

156 KRlPTOKOKOSIS (Torulosis)

Penyakit ini biasanya suatu infeksi jamur yang oportunistik dan bisa sub

akut ataupun kronis pada paru kulit dan tulang yang paling disukai ialah otak

dan meningen Kriptokokosis paru sering asimptomatik ataupun gejalanya ringan

saja seperti mirip flu tapi bisa juga nyeri dada demam dan batuk berdahak campur

darah sehingga mirip Tb paru Gambaran radiologik bervariasi bisa berupa

infiltrat seperti Tb paru ataupun bayangan padat seperti tumor paru

Diagnosa dengan menemukan organisme dalam dahak baik secara langsung

ataupun dengan kultur

16 DlAGNOSA MIKOSIS PARU

Sangat sulit untuk menentukan infeksi jamur di paru oleh karena sebagian

besar gejalanya mula-mula tidak mencolok dan seringkali seperti gejala flu biasa

atau infeksi paru oleh sebab lain Gejala jamur sistemik tidak khasspecific dan

dapat menyerupai penyakit lain juga susah untuk membedakan antara infeksi

bakteri dan infeksi jamur sehingga menambah kesulitan untuk mengenali infeksi

jamur sistemik Kesadaran akan kemungkinan penyakit jamur terutama bila

terdapat faktor presdiposisi ditindak lanjuti dengan pemeriksaan bahan klinik

yang tepat akan membawa diagnosis yang pasti Kendala lain ialah meskipun

banyak terdapat laboratorium klinik jarang yang melakukan pemeriksaan untuk

mikosis sistemik Mungkin ini disebabkan oleh tidak terdapatnya tenaga

pemeriksaan terdidik atau peralatan antigen tidak terdapat dilaboratorium tersebut

Permasalahan lain dalam mendiagnosa infeksi oleh jamur paru yaitu kita harus

dapat menentukan apakah jamur hanya bersifat koloni atau telah terjadi

infeksipatogen Ha ini perlu dapat dipastikan oleh karena pengobatan dengan anti

jamur dapat menimbulkan efek toksis sehingga sedapat mungkin dibuat sediaan

biopsi jaringan jamur dapat ditemukan dalam bentuk ragi pseudohifa dan hifa

Menurut Jan Susilo diagnosa infeksi jamur dapat tercapai bila

kemungkinan infeksi jamur difikirkan pengambilan bahan klinik tepat cara

pengiriman bahan klinik tepat bahan klinik sampai dilaboratorium dalam keadaan

baik dan perlakuan bahan klinik tersebut dilaboratorium dilakukan dengan baik

dan tepat

Pada pasien dengan immunokompromise sangat penting untuk dapat

menegakkan diagnostik sistemik fungal infeksi secara dini Keberhasilan

diagnosis dan terapi dari infeksi jamur pada pasien-pasien dengan keadaan umum

yang lemah sangat tergantung pada kerjasama dari team work antara lain ahli

mikrobiologi onkologist histopatologist ahli penyakit infeksi dan staff

laboratorium

Penyakit jamur dikatakan positif apabila dapat dibuktikan adanya fungi

penyebabnya baik melalui pemeriksaan secara langsung maupun melalui biakan

Disamping itu dapat pula dilakukan uji serologi komplemen fiksation test uji

hewan percobaan dan uji fermentasi Pemeriksaan laboratorium untuk diagnostik

jamur paru dapat pula dilakukan dengan pemeriksaan spesimen dahak Dahak

dikeluarkan oleh penderita setelah sebelumnya berkumur-kumur dengan air bersih

berkali-kali untuk menyingkirkan kontaminan kandida Actinomyces israeli yang

hidup komensal dimulut dan rongga pipi Tanpa pengawet dahak dikirim

secepatnya untuk pemeriksaan Dengan pemeriksaan langsung dibawah

mikroskop biasanya dapat dikenali dan nampak sporahipa clan blastospore

Pengenalan akan lebih mudah dan jelas bila dilakukan penetesan sediaan dengan

KOH 20 ataupun dibuat sediaan apus dengan pewarnaan Giemsa

Infeksi jamur pada paru tidak memberikan gejalagambaran klinis dan

radiologik yang khas Untuk menegakkan diagnosa klinis jamur paru dalam

anamnese perlu ditanyakan mengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan faktor

predisposisi terjadinya infeksi jamur pada paru seperti adakah riwayat menderita

DM riwayat penyakit paru kronis riwayat pemakaian obat-obat antibiotika

steroid atau radiomimetik (antineoplastik) jangka panjang Juga ditanyakan

mengenai hobi pasien apakah hobi memelihara unggas hobi bertualang

memasuki gua-gua Pada pemeriksaan jasmani juga tidak dijumpai gambaran

yang khas pasien bisa anemis demam pembesaran kelenjar limfe

hepatosplenomegali ulkus dimulut laring dan sebagainya

Pada pemeriksaan fota dada yang perlu diperhatikan ialah adanya fungus

ball yang bisa dijumpai pada aspergilosis paru sedangkan pada kriptokokosis bisa

dijumpai bayangan seperti tumor Bayangan infiltrat efusi pleura dan kalsifikasi

bisa saja dijumpai ada berbagai infeksi jamur paru

Spesimen lain selain dahak dapat juga bilasan atau cucian bronkus dari

pemeriksaan bronkoskopi Pemeriksaan bronkoskopi disamping untuk melihat

langsung keadaan saluran nafas juga dapat dilakukan pengambilan spesimen

secara biopsi atau bilasan bronkus

Secara umum diagnosis jamur paru ditegakkan melalui

1 Kecurigaan yang tinggi terhadap kemungkinan infeksi jamur di paru

2 Pemeriksaan diagnostik yang lazim terhadap penyakit paru

1048766 Foto toraks PA dan lateral CT Scant toraks

1048766 Sputum mikroskopis jamur dan kultur

1048766 Bronkoskopi sekret bronkus bilasan bronkus transbronkial lung

biopsi

1048766 Aspirasi paru dengan jarum

3 Pemeriksaan laboratorium darah

1048766 Kultur darah

1048766 Pemeriksaan serologi

II JENIS JAMUR PENYEBAB INFEKSI SUSUNAN SARAF PUSAT

21 CRYPTOCOCCUS NEOFARMANS

Cryptococcus neofarmans adalah jamur seperti ragi (yeast like fungus)

yang ada dimana-mana di seluruh dunia Jamur ini menyebabkan penyakit jamur

sistemik yang disebut cryptococcosis dahulu dikenal dengan nama Torula

histolitica Jamur ini paling dikenal sebagai penyebab utama meningitis jamur

dan merupakan penyebab terbanyak morbiditas dan mortalitas pasien dengan

gangguan imunitas Cryptococcus neofarmans dapat ditemukan pada kotoran

burung (terutama merpati) tanah binatang juga pada kelompok manusia

(colonized human) Gejalanya seperti meningitis klasik yang melibatkan

meningitis secara difus Dengan adanya AIDS insiden cryptococcal meningitis

meningkat drastis Di Amerika meningitis ini termasuk lima besar penyebab

infeksi oportunistik pada pasien AIDS

bull Klasifikasi

Kingdom Fungi

Phylum Basidiomycota

Subphylum Basidiomycotina

Class Urediniomycetes

Order Sporidiales

Family Sporidiobolaceae

Genus Filobasidiella (Cryptococcus)

Species Cryptococcus neoformans

Scientific name Cryptococcus neoformans

Synonym Filobasidiella neoformans

Other names Filobaxidiella neoformans

211 MIKOLOGI

Cryptococcus neofarmans merupakan yeast like fungus Pada jaringan

yang terinfeksi organisme ini membentuk kapsul polisakarida yang merupakan

antigenpenting yang dapat mempengaruhi tubuh host Kapsul ini terdiri dari

empat serotipe antigen yang telah dapat diisolasi yairu ABC dan D

Berdasarkan antigen kapsul ini Cryptococcus neofarmans dibagi menjadi dua

subgroup Vneofarmans var neofarmans (serotipe A dan D) dan Cneofarmans

var gatti (serotipe B dan C) Serotipe A merupakan serotipe yang paling sering

diisolasi dan yang terutama di Amerika Serotipe D biasanya ditemukan di Eropa

B dan C ditemukan di daerah tropis dan subtropis Pada pasien AIDS serotipe

yang paling sering ditemukan aialah serotipe B dan C Serotipe B dan C dapat

pula menginfeksi manusia (nonimmunosupressant host) dan lebih banyak

menginvasi parenkim otak menyebabkan lesi massa yang disebut toruloma

Isolasi jamur dapat dilakukan dengan membuat sediaan cairan serebrospinal yang

dicampur dengan tinta India kemudian diperiksa pada mikroskop Ukuran

diameter yeast 4-6 μm dengan kapsul berukuran 1-30 μm Jika pemeriksaan ini

dilakukan dengan hati-hati maka dapat positif pada lebih kurang setengah kasus

meningitis cryptococcal dan lebih tinggi pada penderita AIDS Perhitungan

kwantitatif pasien meningitis daro 103- 107 count forming unit (CFU)

perdarahan milimeter cairan serebrospinal

212 PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI

Infeksi pertama terbanyak terjadi akibat inhalasi yeast dari lingkungan

sekitar Pada saat dalam tubuh host Cryptococcus membentuk kapsul

polisakarida yang besar yang resisten terhadap fagositosis Produksi kapsul

distimulasi oleh konsentrasi fisiologis karbondioksida dalamparu Keadaan ini

meyebabkan jamur ini beradaptasi sangat baik dalam host mamalia Reaksi

inflamasi ini menghasilkan reaksi kompleks primer paru kelenjar limfe (primary

lung lymp node complex) yang biasanya membatasi penyebaran

organismeKebanyakan infeksi paru ini tanpa gejala tetapi secara klinis dapat

terjadi seperti gejala pneumonia pada infeksi pertama dengan gejala yang

bervariasi beratnya Keadaan ini biasanya membaik perlahan dalam beberapa

minggu atau bulan dengan atau tanpa pengobatan Pada pasien lainnya dapat

terbentuk lesi pulmonar fokal atau nodular Cryptococcus dapat dorman dalam

paru atau limfenodus sampai pertahanan host melemah Cryptococcus

neofarmans dapat menyebar dari paru dan limfenodus torakal ke aliran darah

terutama pada host yang sistem kekebalannya terganggu Keadaan ini dapat

terjadi selama infeksi primer atau selama masa reaktivasi bertahun-tahun

kemudian Jika terjadi infeksi jauh maka tempat yang paling sering terkena

adalah susunan saraf pusat Keadaan dimana predileksi infeksi ini terutama pada

ruang subarakhnoid belum dapat diterangkan Ada beberapa faktor yang

berperanan dalam patogenesis infeksi Cryptococcus neofarmans pada susunan

saraf pusat Jamur ini mempunyai beberapa fenotif karakteristik yang diaktakan

berhubungan dengan invasi pada susunan saraf pusat seperti produksi

phenoloxidase adanya kapsul polisakaridadan kemampuan untuk berkembang

dengan cepat pada suhu tubuh hostInformasi terakhir mengatakan bahwa

melanin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi organisme ini dari

mekanisme pertahanan tubuh host Faktor karakteristik lainnya yaitu kemampuan

kapsul untuk melindungi jamur dari pertahanan tubuh terutama fagositosis

dankemampuan jamur untuk hidup dan berkembang pada suhu tubuh manusia

213 PATOLOGI

Ada tiga pola dasar infeksi jamur pada susunan saraf pusat yaitu

meningitis kronisvaskulitis daninvasi parenkimalpada infeksi Cryptococcal

jaringan otak menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen bsal

yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dpt

mengobstruksi aliran likuor dari foramen Luschka dan Magendi sehingga terjadi

hidrosefalus Pada jaringan otak terdapat substansi gelatinosa pada ruang

subarakhnoid dan kista kecil didalam parenkim yang terletak terutama pada

ganglia basilis pada distribusi arteri lentikulostriata Lesi parenkimal terdiri dari

agregasi atau gliosis Infiltrat meningen terdiri dari sel-sel ingflamasi dan

fibroblast yang bercampur dengan Cryptococcus Bentuk granuloma tidak sering

ditemukan pada beberapa kasus terlihat reaksi inflamasi kronis danreaksi

granulomatosa sama dengan yang terlihat pada Mtuberculosa dengan segala

bentuk komplikasinya Menurut Prockopperubahan susunan saraf pusat

termasuk infiltrasi meningen oleh sel mononuklear dan organisma Organisma ini

dapat tersebar pada parenkim otak dengan reaksi inflamasi yang minimal atau

tanpa reaksi inflamasi Kadang-kadang terdapat abses pada jaringan otak dan

granuloma pada meningen otak dan medula spinalis Gejala klinis infeksi jamur

pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien

paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis

yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang

empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala

seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau

defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat

ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan

keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit

sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur

Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa

kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran

ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai

akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam

cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur

dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau

batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya

Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI

214 DIAGNOSA

Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan

seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi

Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat

terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan

glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan

menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta

India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan

percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan

sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan

serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses

sputum dan sum-sum tulang

215 TERAPI

Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik

Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan

enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya

cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B

dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini

memberikan hasil yang lebih baik

216 PROGNOSA

Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi

kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan

eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama

tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan

22 MUCORMYCOSIS

Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat

disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera

rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan

makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu

terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus

yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif

penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini

masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan

sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi

trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena

dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata

serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda

infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-

kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati

penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah

terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan

meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala

perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu

proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan

dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya

Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga

menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan

otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan

sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat

berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in

ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat

jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan

merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi

terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti

diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik

secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit

23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)

Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat

dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur

oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang

kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang

menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka

bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter

terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan

penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk

patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses

intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis

Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih

hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan

serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan

amphotericin B

24 ASPERGILOSIS

Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf

pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis

atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran

hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami

neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa

infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)

dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan

masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis

pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada

duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa

kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi

paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan

dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti

ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih

dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi

pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan

25 COCCODIODOMYCOSIS

Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya

hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai

pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi

diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran

kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan

meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena

Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian

melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10

pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B

diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan

serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari

cairan likuor

26 HISTOPLASMOSIS

Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah

Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan

pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama

infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif

(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated

immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan

pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia

gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang

terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian

ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada

anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan

dosis total sekitar 35

III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR

Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima

Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo

SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni

1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat

2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain

3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari

4 Gunting kuku tangan dan kaki

5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih

Page 5: febri jamur.doc

Spora dari jamur-jamur yang menyebabkan histoplasmosis

coccidioidomycesis kriptokokosis dan aspergilosis dihasilkan di permukaan tanah

(soil) terbawa dan tersebar kemana-mana oleh angin lalu terhirup manusia dan

menimbulkan infeksi Hingga saat ini hanya 2 jenis jamur yang menimbulkan

infeksi paru yang tidak dijumpai hidup diatas permukaan tanah yaitu

Blastomyces dermatitidis dan Paracoccidioides brasiliensis Distribusi geografis

jamur Coccidioides imitis dibatasi oleh kondisi iklim lnfeksi oleh jamur ini biasa

dijumpai di Amerika Serikat bagian Barat Daya Mexico dan Venezuela yaitu

daerah-daerah yang kering sebab sebagaimana dikemukakan diatas tadi jamur ini

suka hidup di permukaan tanah yang padat dan kering Penderita infeksi jamur ini

banyak dari suku-suku Indian Amerika yang diam di daerah-daerah tersebut

Histoplasma capsulatum dan Cryptococcus neoformans suka hidup di

lingkungan yang tercemar kotoran burung atau kelelawar Histoplasma

capsulatum menimbulkan penyakit infeksi jamur dengan gejala mirip influenzae

pada penyelidik-penyelidik di Venezuela dan Afrika Selatan sehingga disebut juga

dengan penyakit Cave disease Diperlukan masa bertahun tahun sejak seseorang

terinfeksi dengan jamur Histoplasma capsulatum sampai terjadinya penyakit

muncul dengan gejala klinis yang jelas

Kriptokokosis atau penyakit yang disebut infeksi jamur cryptococus

neoformans terjadi bila seseorang termakan buah-buahan atau terminum susu

yang telah tercemari atau terkontaminasi dengan kotoran burung yang

mengandung jamur tersebut Mastitis pada lembu bisa pula akibat infeksi jamur

Cryptoccus neoformans sehingga terminum susu lembu yang mengidap mastitis

bisa pula mengundang infeksi jamur tersebut

13 INSIDENSI

lnsidensi atau kejadian infeksi jamur paru belum diketahui secara pasti

Yang jelas ialah bahwa kejadian infeksi jamur di paru semakin sering dengan

makin meningkatnya penggunaan jangka panjang berbagai antibiotika

kortikosteroid radiomimetik Infeksi Candida albicans secara lokal seperti di

mulut esotagus usus dan vagina nampak makin sering sedangkan kandidiasis

sistemik relatif masih jarang

Aktinomikosis bisa dijumpai di banyak negara namun sejak

diketemukannya penisilin penyakit ini makin jarang terutama aktinomikosis yang

kronis dengan pembentukan sinus-sinus sudah semakin langka Di daerah-daerah

endemik koksidioidomikosis hampir 100 populasi terinfeksi namun hanya

sekitar 25 yang memperlihatkan gejala klinis dan sebagian besar hanya berupa

mirip influensa saja dan hanya 02 menunjukkan histoplasmosis sistemik

Aspergillus fumigatus telah dilaporkan dijumpai pada sekitar 10

penderita dengan bronkhitis dan pada persentasi yang lebih banyak lagi dijumpai

pada penderita asma Jamur ini merupakan kontaminan yang sering

dilaboratorium-laboratorium sehingga bila jamur ini berhasil di isolir dari suatu

spesimen belum berarti bahwa jamur ini memang sebagai penyebab suatu

penyakit atau kelainan namun bila dijumpai kultur berulang-ulang tetap hasilnya

positif maka hal ini suatu sugestif dan memang bukti-bukti menyatakan bahwa

Aspergilosis bronkopulmonal lebih sering dari yang diperkirakan sebelumnya

Angka kekerapan mikosis paru di dunia dan di Indonesia belum diketahui

secara pasti Walaupun infeksi jamur lokal seperti pada mulut esofagus usus dan

vagina cukup sering namun yang bersifat sistemik termasuk di paru tidak

sebanyak itu Begitu pula walaupun pada daerah endemik infeksi oleh

koksidioidomikosis dapat mencapai 100 tapi yang sakit secara klinik mungkin

hanya 20Masalah lain adalah karena sulitnya mendiagnosis mikosis paru

Sediaan apus sputum biakan jamur pemeriksaan histologik paru dan uji

serologikpun kadang hasilnya membingungkan Dan penyakit-penyakit infeksi

jamur paru tersebut yang banyak diketemukan di Indonesia adalah Kandidiasis

paru namun belum diketahui berapa besar prevalensinya Namun demikian

adanya kecenderungan peningkatan beberapa penyakit jamur paru akibat berbagai

situasi di Indonesia harus diantisipasi berdasarkan hal-hal sebagai berikut

1 Masih tingginya kekerapan TB paru yang dengan obat anti TB dapat

disembuhkan namun sering meninggalkan lesi sisa seperti kavitas

bronkiektasisdestroyed lung dsb

2 Penggunaan steroid sistemik dan aerosol yang merupakan pengobatan

utama pada penderita asma dapat menimbulkan infeksi jamur sekunder

3 Masih tingginya kekerapan bronkiektasis yang sering mendapat terapi

antibiotika berulang

4 Meningkatnya kasus kanker paru akhir-akhir ini disertai penurunan daya

tahan tubuh memudahkan tumbuhnya jamur

5 Keadaan-keadaan immunocompromized akibat penyakit lain

meningkatkan resiko infeksi jamur sistemik atau lokal di paru

Aspergilosis primer sangat jarang ditemukan yang banyak ditemukan

adalah Aspergilosis sekunder akibat adanya kelainan pada paru seperti TB paru

bronkiektasis asma bronkial PPOM asbestosis kanker paru kelainan sistemik

seperti leukemia anemia plastik DMAIDS transplantasi organ

Di Indonesia data angka kejadian penyakit jamur paru belum ada hanya

beberapa laporan mengenai infeksi jamur paru telah dilaporkan Namun demikian

adanya kecenderungan peningkatan kekerapan penyakit jamur paru akibat

berbagai situasi di Indonesia harus diantisipasi berdasarkan masih tingginya

kekerapan TB paru yang dengan obat anti tuberkulosa dapat disembuhkan namun

meninggalkan lesi sisa seperti kavitas bronkiektasis destroyed lung dan

sebagainya

Terjadinya infeksi sekunder dengan jamur akan menimbulkan keluhan

yang mirip gejala klinis TB paru sehingga walaupun masa pengobatan TB sudah

selesai masih ada keraguan untuk menghentikan pengobatan yang menyebabkan

pengobatan TB menjadi berkepanjangan Hal ini tentunya dapat dihindari bila

infeksi jamur paru terdiagnosa dan diberikan pengobatan Diagnosis penyakit

jamur biasanya diduga dari gambaran klinis dan lesi-lesi yang terjadi Diagnosa

pasti hanya dapat ditegakkan secara laboratoris dengan menemukan jamur

penyebab penyakit pada lesi atau eksudat yang berasal dari penderita Untuk

pembiakan jamur membutuhkan waktu 1-5 minggu

14 PATOGENESIS MIKOSIS PARU

Seluruh infeksi jamur dari jenis apapun pada umumnya menimbulkan

aneka ragam reaksi keradangan yang dalam hal ini bisa dijumpai hiperplasia

epitel granuloma histiositik arteritis trombotik campuran reaksi radang piogenik

dan granulomatous granuloma pengkejuan fibrosis dan kalsifikasis Hampir dapat

dikatakan bahwa jamur apapun bila menginfeksi baik diparu atau pada jaringan

manapun didalam tubuh menimbulkan gambaran granuloma yang secara

patologik sulit dibedakan dengan granuloma yang terjadi pada TBC ataupun

sarkoidosis Meskipun dikemukakan bahwa diagnosa patologik ditegakkan

dengan isolasi organisme jamur dari jaringan yang terlibat namun ini masih

mempunyai problem yaitu bahwa beberapa jamur seperti H Capsulatum

Sporothricum Schenkii Torulapsis glabrata Blastomyces clan Coccidioides

mempunyai sel-sel berbentuk mirip ragi (Yeast like cells) yang secara histologik

sukar dibedakan satu dengan lainnya Diagnosa pasti dengan demikian

memerlukan pemeriksaan kultur (biakan) dan pemeriksaan serologik

lnfeksi jamur paru ternyata lebih sering disebabkan oleh infeksi jamur

oportunistik kandidia dan aspergilus Sebagai infeksi oportunistik jamur ini

terdapat dimana-mana dan sering menginfeksi pada penderita dengan pemakaian

obat antibiotik secara luas atau dalam jangka waktu yang cukup lama

kortikosteroit disamping munculnya faktor predisposisi seperti penyakit kronis

dan penyakit keganasan Timbulnya infeksi skunder pada jamur paru disebabkan

terdapatnya kelainan paru seperti kavitas tuberkulosa bronkiektasis

krasinomabronkus yang sering menurunkan daya tahan tubuh

Jamur kandida albikans merupakan flora normal dalam rongga mulut

saluran cerna dan vagina pada individu normal dan dapat menginvasi penderita

dengan imunokompromi atau keadaan netropenia yang lamar Koloni akan

meningkat pada penderita dengan mendapat pengobatan antibiotika secara luas

yang menekan flora normal dan penyakit yang menimbulkan defek anatomi

maupun defek imunologi

Kandidiasis paru dapat disebabkan oleh invasi langsung infeksi pada

bronkopulmoner atau terjadi secara endogen karena jamur telah ada dalam tubuh

penderita terutama di usus selanjutnya mengadakan invasi ke alat-alat dalam

diseluruh tubuh melalaui aliran darah Perkembangan penyakit kandidiasis

ditentukan oleh interaksi yang kompleks antara patogenisitas internal organisme

tersebut dan mekanisme pertahanan pejamu Mekanisme pertahanan pejamu yang

berperan adalah imun dan non Imun Faktor imun yang berperan dalam

pertahanan terhadap jamur yaitu respon imun humoral dan seluler Faktor imun

seluler diperkirakan mempunyai peranan yang lebih penting Bukti-bukti ini

didapat dari pengalaman pada kandidiasis mukokutaneus kronik dan infeksi HIV

adanya defek imunitas selurer tersebut menyebabkan kandidiasis superfisialis

yang luas walaupun sistem imunitas humoral normal

Faktor non imun yang berperan antara lain interaksi dengan flora-flora

mikrobial lain pada kulit dan mukosa yang merupakan efek protektif terhadap

pertumbuhan patogen jamur oportunistik sekresi saliva dan keringat merupakan

anti fungal alamiah Pada penderita TbParu dengan defek anatomi paru disertai

pemberian obat anti tuberkulosa dalam waktu lama yang akan menekan flora

normal sehingga pertumbuhan jamur oportunistik tidak terhambat Penyakit

granulomatous kronik juga merupakan predisposisi terhadap aspergilosi invasif

paru Terinhalasi spora jamur aspergilus dalam jumlah banyak dapat

menimbulkan peneunitis akut divus dan dapat sembuh dengan sendirinya

Aspergilus dapat membentuk kolonisasi pada bronkus dan kavitas paru dengan

latar belakang penyakit Tb Paru Bola jamur bisa terdapat pada rongga kista atau

kavitas yang disebut aspergiloma biasanya terdapat pada logus atas paru dengan

diameter beberapa sentimeter dan dapat terlihat pada foto dada

15 PENYAKIT-PENYAKIT MIKOSIS PARU

151 KANDIDIASIS

Beberapa keadaan yang mempredisposisi terjadinya kandidiasis sistemik

menurut Winner dan Hurley ialah kehamilan trauma lokal seperti bekas bekas

garukan akibat alergi pada kulit berbagai gangguan endokrin (DM Adison

Disease hipoparatiroid hipotiroid) pancreatitis malnutrisi malabsorbsi

penggunaan antibiotika dan steroid yang lama kelainan kelainan darah (leukimia

anemia plastik agranulusitosis) berbagai penyakit keganasan dan paska bedah

Kandida albikans merupakan species kandida yang paling sering menyebabkan

kandidiasis pada manusia baik kandidiasis superfisialis maupun sistemik Pada

media agar khusus akan terlihat struktur hyphae pseudohypae dan ragi Kandida

dapat menyebabkan penyakit sistemik progresif pada penderita yang lemah atau

sistem imunnya tertekan

Kandida albikan merupakan flora normal rongga mulut saluran cerna dan

vagina pada individu normal dan hanya menginvasi penderita dengan

imunokompromise atau kedaaan netropenia yang lama Koloni meningkat pada

penderita yang mendapat pengobatan antibiotika yang berspektrum luas dan pada

penderita diabetes melitus Kandida albikans merupakan species yang paling

sering menginfeksi manusia yaitu sekitar 75

Pada pasien yang menderita sesuatu penyakit yang berat dan kronis pernah

dilaporkan terjadi pneuomouni akibat Kandida albikans Dalam garis besarnya

kandidiasis paru terdiri dari dua bentuk yaitu Kandidiasis bronkial dan

Kandidiasis paru

Pada kandidiasis bronkial dinding mukosa bronkus tampak diselaputi oleh

plak plak sama seperti yang menutupi mukosa mulut dan tenggorokan pada

Kandidiasis mulut dan Kandidiasis tenggorokan Pasien mengeluh batuk batuk

keras dahak sedikit dan mengental dan berwarna seperti

susu didalam dahak bisa dijumpai Kandida albikans namun perlu diingat bahwa

Kandida albicans dalam keadaan normal bisa dijumpai sebagai saprofit dirongga

mulut dan pipi Pada sekitar 50 penderita Tb paru bisa dijumpai Kandida

albikans dalam dahak mereka sehingga untuk menetapkan bahwa seseorang

menderita Kandidiasis bronkial harus diperiksa dan dijumpai kepositipan

organisme ini di dahak secara berulang ulang Jadi tidak cukup sekali

pemeriksaan Gambaran radiologik foto dada biasanya normal saja ataupun

paling dijumpai pengaburan berupa garis dilapangan tengah dan bawah paru

Pasien yang menderita Kandidiasis paru biasanya tampak lebih sakit

mengeluh demam dengan pernapasan dan nadi yang cepat Batuk-batuk hemaptoe

sesak dan nyeri dada Pada foto dada biasa tampak pengaburan dengan batas tidak

jelas terutama dilapangan bawah paru Bayangan lebih padat atau bahkan efusi

pleura bisa juga terjadidijumpai pada foto dada Diagnosa dengan menemukan

jamur Kandida di sputum serta kultur yang positip dengan medium agar

Sabouraud pada pemeriksaan berulang-ulang

152 ASPERGILLOSIS PARU

Aspergillosis jarang sekali mengenai individu yang normal dan sehat

Penyakit ini selalu mengenai orang-orang yang memang sudah sakit parah dan

lama Penyakit ini disebabkan oleh jamur kontaminan yang terdapat banyak

ditumpukan sampah dan jerami Diketahui ada tujuh spesies yang dapat

menginfeksi manusia namun penyebab infeksi paru-paru 90 adalah Asp

fumigatus Gambaran klinis bisa berupa pneumonitis brolootis Dalam parenkim

paru-paru terjadi lesi-lesi granulomatus yang dapat sembuh dan terjadi klasifikasi

membentuk ldquocoin lesion Sputum biasanya mukopurulen dan kadang-kadang

terdapat bercak darah Penyebaran secara hematogen biasanya keginjal dan organ-

organ lain

Aspergilosis paru-paru biasanya adalah suatu secondary disease

(superinfection) pada penderita dengan kelainan menahun seperti tuberkulosis

abses paru-paru bronkiectasis tumor paru dan kelainan bronkus Aspergilosis

fumigatus terbukti menghasilkan endotoksin yang mampu menghemolisa eritrosit

manusia dan hewan Jamur A fumigatus ternyata memang merupakan yang paling

sering menimbulkan aspergilosis pada manusia Jamur Aspergillus lain yang

menyebabkan Aspergillosis pada manusia ialah Aspergillus niger Aspergillus

flavus dan Aspergillus nidulans Temyata jamur Aspergillus clavatus bisa pula

menyebabkan Alveolitis alergika

Ada empat jenis Aspergllosis Bronkhopulmonal

1 Allergic Bronkhopulnlonary Aspergillosis (ABPA)

Penyakit ini umumnya ditemukan pada penyandang asma bronkhial dan

asma pada penderita ini kambuh pada eksaserbasi demam Aspergillosis

proliferasi pada mukus yang pekat dan biasanya intiltrat terlihat pada rota rontgen

Mucous plug diekspektorasikan dan eosinofili pada darah verner sering

dijumpai Eksaserbasi berulang Aspergillosis alergik secara bertahap akan

merusak mukosa bronkhus clan menyebabkan terjadinya bronkiekatasis sekunder

2 Bola jamur (fungus ball) atau Aspergiloma

Aspergillus dapat tumbuh pada kavitas yang berhubungan dengan saluran

nafas Kavitas ini umumnya merupakan lesi residu sekunder terhadap

tuberkulosis penyakif jamur karsinoma atau bronkiektasis Reaksi inflamasi

terjadi disekitar kavitas tapi jamur tidak menginvasinya Gejala klinis umumnya

adalah batuk darah

3 Aspergilosis Nekrotikans

Bentuk ini adalah bentuk antara Aspergiloma dan Aspergillosis invasif

Infeksi umumnya terjadi pada penderita usia menengah atau perokok lama yang

mengalami kerusakan jaringan paru akibat rokok Jamur tumbuh pada rongga

udara yang abnormal dan perlahan-perlahan menginvasi dan merusak paru

menyebabkan terjadinya kavitas fibrotik yang biasanya terdapat pada lobus atas

4 Aspergilosis lnvasif

Aspergilosis dengan bentuk invasif ini sering dijumpai pada penderita

dengan gangguan immun dan netropeni merupakan faktor predisposisi yang

pentingSpora terinhalasi menyebabkan pneumonia jamur yang dapat menyebar

ketempat-tempat yang jauh Gambaran rontgen dapat berubah secara cepat dari

normal menjadi abnormal lnfiltrat biasanya bilaterlal berbentuk bulat dan

noduler Area infiltrat ini dengan cepat mengalami kavitasi khususnya jika

sumsum tulang pulih dan proses sitotoksit dan hitung lekosit darah tepi

meningkat Batuk darah dapat terjadi pada saat ini Aspergilosis invasif

merupakan penyakit progresif dan kematian akan terjadi dalam waktu 1-3

minggu Reagresivitas tergantung dari beratnya supresi sistem immun dan

mungkin saat dimulainya terapi antifungal Aspergilosis invasif tidak sering

terjadi pada penderita sakit paru yang menggunakan kortikosteroid tapi harus

dipikirkan bila terjadi pneumonia atau kavitas dengan infiltrat

153 HISTOPLASMOSIS

Histoplasma capsulatum yang hidup diatas permukaan tanah (soil) pada

daerah daerah geografis tertentu kalau terhirup sporanya akan menyebabkan

gangguan pada sistem retikuloendotelial Muncul dalam 2 bentuk yaitu

Histoplasmosis primer yang relatif jinak dan histoplasmosis progresif Infeksi

jamur histoplasma capsulatum bersifat oportunistik sehingga orang orang tua yang

sudah lama sakit mudah sekali terkena Pada anak anak bila terinteksi mudah

sekali berkembang kebentuk progresif

Histoplasmosis primer selalu tanpa gejala dan selalu diagnosa ditegakkan

pada pemeriksaan foto atau uji kulit histoplasmin yang positif Gambaran

radiologi berupa pengaburan yang difus ataupun gambaran miliair dengan hilar

limphadenopati Histoplasmosis primer dengan gejala malaise anoreksi sakit

dada demam demam batuk batuk dan hemoptisis Keadaan ini bisa menyembuh

cepat bisa pula bertahan berbulan-bulan menyerupai gambaran bronkitis

pneumoni atau Tb kronis Penyembuhan bisa berakibat seluruh lesi radiologik

paru menjadi bersih total ataupun sesekali terjadi kalsifikasi dan fibrosis

Pada Histoplasmosis progresif akut dijumpai gejala klinis badan yang

makin kurus demam anemi lekopeni hepatosplenomegali serta adanya

granuloma mukokutan (selaput lendir dan kulit) dan dimulut Pada anak-anak baik

klinis maupun radiologik amat mirip dengan Tb miliair Prognosa Histoplasmosis

progresif akut ini pada anak anak selalu jelek meskipun kesembuhan masih

mungkin diperoleh

Pada Histoplasmosis progresif kronis gambaran klinis maupun radiologik

sangat mirip dengan Tb paru kronis sehingga banyak kasus yang justru

disangkakan menderita Tb paru dan dirawat di Rumah sakit Tb di USA

Gambaran kaverne dan fibrosis sangat sering dijumpai Satu hal yang perlu

dicatat ialah Histoplasmosis progresif ini selalu menjadi penyulit dari Tb paru dan

sarkoidosis retikulosis dan leukemia Sekitar 01 penderita Histoplasma

berkembang menjadi progresif Diagnosa ditegakkan dengan ditemukannya

organisme dalam sputum secra pulasan salngsung dan dikonfoirmasi dengan

kultur Pemeriksaan inokulasi bahan yang terinfeksi kepada tikus berakibat fatal

(bagi tikus percobaan) dengan terjadinya infeksi retikuloendotelial

154 KOKSIDIOIDOMIKOSIS

Infeksi jamur Coccidioides terjadi akibat menghirup spora jamur ini yang

terdapat didebu dengan ukuran 2 x 5 micron Diparu spora ini dindingnya

menebal sehingga ukuran menjadi berdiameter 20-80 micron yang dinamakan

dengan sporangis atau spherules Sporangis ini kemudian berisis endospora yang

bila terbebas akan menjadi sporangis yang baru pula dijaringan Ada 2 bentuk

Koksidioidomikosis ini yaitu bentuk primer dan progresif Koksidioidomikosis

paru primer yang terjadi setelah 10-18 hari infeksi pertama dengan jamur ini

biasanya tanpa gejala namun kadang-kadang ada juga dengan gejala yang mirip

influensa dan nasoparingitis Pada sekitar 5 kasus dijumpai eritemanodosum dan

eritemamultiforme

Gambaran radiologik foto dada selalu berupa pengaburan berupa

kelompok-kelompok (Patchy opacities) yang tersebar luas dan selalu disertai

bayangan hilar adenopathy yang bilateral Efusi pleura bisa juga dijumpai Hampir

semua kasus Koksidioidomikosis primer sembuh tanpa cacat dalam masa 1 ndash 2

bulan Kelainan radiologik bisa bertahan lebih lama dengan gambaran mirip

infiltrat Tb paru atau mirip tumor ataupun tuberkuloma paru Hanya sekitar 01

kasus dengan Koksidioidomikosis paru primer yang berlanjut menjadi

Koksidioidomikosis paru progresif dan ini memakan masa beberapa bulan

kemudian setelah infeksi primer Gejala klinis ialah demam anoreksia badan

makin kurus serta adanya tanda bronkopneumoni Progresifitas kearah bentuk

miliair akut dan menyebar dapat berakibat fatal dalam 3 bulan Yang lebih sering

perjalanan penyakit menjadi kronis dan terjadilah reaksi granulasi dikulit tulang

dan paru serta kelenjar kelenjar limfe dan meningen ataupun otak Gambaran

radiologi paru berupa pengaburan yang berkumpul(confluent) ataupun tersebar

(patchy) bayangan bayangan miliair serta rongga rongga (cavity) berdinding tipis

Diagnosa laboratorium ialah dijumpainya sporangis didahak aspirasi bronkus

ataupun bilasan lambung Diagnosa cepat juga dapat dilakukan dengan

pemeriksaan fluorescent antibodies Uji Coccidioidin (mirip uji Tuberkulin)

apabila posistif (umumnya 1 bulan setelah infeksi) menunjukkan infeksi baru atau

telah pernah terinfeksi

155 BLASTOMIKOSIS

Blastomikosis America Utara disebabkan Blastomyces dermatitides

sedangkan Blastomikosis Amerika Selatan oleh Paracoccidioides brasiliensis

Gejala klinis pada keduanya tidak khas bisa dijumpai gejala batuk-batuk kronis

namun pada Blastomikosis Amerika Utara selalu juga dijumpai gejala mirip

pneumoni sub akut dengan demam-demam yang tak seberapa tinggi sesak dan

batuk-batuk dengan sputum yang purulen dan kadang kadang bercampur darah

Gejala nyeri dada dan pleuritis dengan efusi bisa terjadi pada perkembangan

selanjutnya dari penyakit ini

156 KRlPTOKOKOSIS (Torulosis)

Penyakit ini biasanya suatu infeksi jamur yang oportunistik dan bisa sub

akut ataupun kronis pada paru kulit dan tulang yang paling disukai ialah otak

dan meningen Kriptokokosis paru sering asimptomatik ataupun gejalanya ringan

saja seperti mirip flu tapi bisa juga nyeri dada demam dan batuk berdahak campur

darah sehingga mirip Tb paru Gambaran radiologik bervariasi bisa berupa

infiltrat seperti Tb paru ataupun bayangan padat seperti tumor paru

Diagnosa dengan menemukan organisme dalam dahak baik secara langsung

ataupun dengan kultur

16 DlAGNOSA MIKOSIS PARU

Sangat sulit untuk menentukan infeksi jamur di paru oleh karena sebagian

besar gejalanya mula-mula tidak mencolok dan seringkali seperti gejala flu biasa

atau infeksi paru oleh sebab lain Gejala jamur sistemik tidak khasspecific dan

dapat menyerupai penyakit lain juga susah untuk membedakan antara infeksi

bakteri dan infeksi jamur sehingga menambah kesulitan untuk mengenali infeksi

jamur sistemik Kesadaran akan kemungkinan penyakit jamur terutama bila

terdapat faktor presdiposisi ditindak lanjuti dengan pemeriksaan bahan klinik

yang tepat akan membawa diagnosis yang pasti Kendala lain ialah meskipun

banyak terdapat laboratorium klinik jarang yang melakukan pemeriksaan untuk

mikosis sistemik Mungkin ini disebabkan oleh tidak terdapatnya tenaga

pemeriksaan terdidik atau peralatan antigen tidak terdapat dilaboratorium tersebut

Permasalahan lain dalam mendiagnosa infeksi oleh jamur paru yaitu kita harus

dapat menentukan apakah jamur hanya bersifat koloni atau telah terjadi

infeksipatogen Ha ini perlu dapat dipastikan oleh karena pengobatan dengan anti

jamur dapat menimbulkan efek toksis sehingga sedapat mungkin dibuat sediaan

biopsi jaringan jamur dapat ditemukan dalam bentuk ragi pseudohifa dan hifa

Menurut Jan Susilo diagnosa infeksi jamur dapat tercapai bila

kemungkinan infeksi jamur difikirkan pengambilan bahan klinik tepat cara

pengiriman bahan klinik tepat bahan klinik sampai dilaboratorium dalam keadaan

baik dan perlakuan bahan klinik tersebut dilaboratorium dilakukan dengan baik

dan tepat

Pada pasien dengan immunokompromise sangat penting untuk dapat

menegakkan diagnostik sistemik fungal infeksi secara dini Keberhasilan

diagnosis dan terapi dari infeksi jamur pada pasien-pasien dengan keadaan umum

yang lemah sangat tergantung pada kerjasama dari team work antara lain ahli

mikrobiologi onkologist histopatologist ahli penyakit infeksi dan staff

laboratorium

Penyakit jamur dikatakan positif apabila dapat dibuktikan adanya fungi

penyebabnya baik melalui pemeriksaan secara langsung maupun melalui biakan

Disamping itu dapat pula dilakukan uji serologi komplemen fiksation test uji

hewan percobaan dan uji fermentasi Pemeriksaan laboratorium untuk diagnostik

jamur paru dapat pula dilakukan dengan pemeriksaan spesimen dahak Dahak

dikeluarkan oleh penderita setelah sebelumnya berkumur-kumur dengan air bersih

berkali-kali untuk menyingkirkan kontaminan kandida Actinomyces israeli yang

hidup komensal dimulut dan rongga pipi Tanpa pengawet dahak dikirim

secepatnya untuk pemeriksaan Dengan pemeriksaan langsung dibawah

mikroskop biasanya dapat dikenali dan nampak sporahipa clan blastospore

Pengenalan akan lebih mudah dan jelas bila dilakukan penetesan sediaan dengan

KOH 20 ataupun dibuat sediaan apus dengan pewarnaan Giemsa

Infeksi jamur pada paru tidak memberikan gejalagambaran klinis dan

radiologik yang khas Untuk menegakkan diagnosa klinis jamur paru dalam

anamnese perlu ditanyakan mengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan faktor

predisposisi terjadinya infeksi jamur pada paru seperti adakah riwayat menderita

DM riwayat penyakit paru kronis riwayat pemakaian obat-obat antibiotika

steroid atau radiomimetik (antineoplastik) jangka panjang Juga ditanyakan

mengenai hobi pasien apakah hobi memelihara unggas hobi bertualang

memasuki gua-gua Pada pemeriksaan jasmani juga tidak dijumpai gambaran

yang khas pasien bisa anemis demam pembesaran kelenjar limfe

hepatosplenomegali ulkus dimulut laring dan sebagainya

Pada pemeriksaan fota dada yang perlu diperhatikan ialah adanya fungus

ball yang bisa dijumpai pada aspergilosis paru sedangkan pada kriptokokosis bisa

dijumpai bayangan seperti tumor Bayangan infiltrat efusi pleura dan kalsifikasi

bisa saja dijumpai ada berbagai infeksi jamur paru

Spesimen lain selain dahak dapat juga bilasan atau cucian bronkus dari

pemeriksaan bronkoskopi Pemeriksaan bronkoskopi disamping untuk melihat

langsung keadaan saluran nafas juga dapat dilakukan pengambilan spesimen

secara biopsi atau bilasan bronkus

Secara umum diagnosis jamur paru ditegakkan melalui

1 Kecurigaan yang tinggi terhadap kemungkinan infeksi jamur di paru

2 Pemeriksaan diagnostik yang lazim terhadap penyakit paru

1048766 Foto toraks PA dan lateral CT Scant toraks

1048766 Sputum mikroskopis jamur dan kultur

1048766 Bronkoskopi sekret bronkus bilasan bronkus transbronkial lung

biopsi

1048766 Aspirasi paru dengan jarum

3 Pemeriksaan laboratorium darah

1048766 Kultur darah

1048766 Pemeriksaan serologi

II JENIS JAMUR PENYEBAB INFEKSI SUSUNAN SARAF PUSAT

21 CRYPTOCOCCUS NEOFARMANS

Cryptococcus neofarmans adalah jamur seperti ragi (yeast like fungus)

yang ada dimana-mana di seluruh dunia Jamur ini menyebabkan penyakit jamur

sistemik yang disebut cryptococcosis dahulu dikenal dengan nama Torula

histolitica Jamur ini paling dikenal sebagai penyebab utama meningitis jamur

dan merupakan penyebab terbanyak morbiditas dan mortalitas pasien dengan

gangguan imunitas Cryptococcus neofarmans dapat ditemukan pada kotoran

burung (terutama merpati) tanah binatang juga pada kelompok manusia

(colonized human) Gejalanya seperti meningitis klasik yang melibatkan

meningitis secara difus Dengan adanya AIDS insiden cryptococcal meningitis

meningkat drastis Di Amerika meningitis ini termasuk lima besar penyebab

infeksi oportunistik pada pasien AIDS

bull Klasifikasi

Kingdom Fungi

Phylum Basidiomycota

Subphylum Basidiomycotina

Class Urediniomycetes

Order Sporidiales

Family Sporidiobolaceae

Genus Filobasidiella (Cryptococcus)

Species Cryptococcus neoformans

Scientific name Cryptococcus neoformans

Synonym Filobasidiella neoformans

Other names Filobaxidiella neoformans

211 MIKOLOGI

Cryptococcus neofarmans merupakan yeast like fungus Pada jaringan

yang terinfeksi organisme ini membentuk kapsul polisakarida yang merupakan

antigenpenting yang dapat mempengaruhi tubuh host Kapsul ini terdiri dari

empat serotipe antigen yang telah dapat diisolasi yairu ABC dan D

Berdasarkan antigen kapsul ini Cryptococcus neofarmans dibagi menjadi dua

subgroup Vneofarmans var neofarmans (serotipe A dan D) dan Cneofarmans

var gatti (serotipe B dan C) Serotipe A merupakan serotipe yang paling sering

diisolasi dan yang terutama di Amerika Serotipe D biasanya ditemukan di Eropa

B dan C ditemukan di daerah tropis dan subtropis Pada pasien AIDS serotipe

yang paling sering ditemukan aialah serotipe B dan C Serotipe B dan C dapat

pula menginfeksi manusia (nonimmunosupressant host) dan lebih banyak

menginvasi parenkim otak menyebabkan lesi massa yang disebut toruloma

Isolasi jamur dapat dilakukan dengan membuat sediaan cairan serebrospinal yang

dicampur dengan tinta India kemudian diperiksa pada mikroskop Ukuran

diameter yeast 4-6 μm dengan kapsul berukuran 1-30 μm Jika pemeriksaan ini

dilakukan dengan hati-hati maka dapat positif pada lebih kurang setengah kasus

meningitis cryptococcal dan lebih tinggi pada penderita AIDS Perhitungan

kwantitatif pasien meningitis daro 103- 107 count forming unit (CFU)

perdarahan milimeter cairan serebrospinal

212 PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI

Infeksi pertama terbanyak terjadi akibat inhalasi yeast dari lingkungan

sekitar Pada saat dalam tubuh host Cryptococcus membentuk kapsul

polisakarida yang besar yang resisten terhadap fagositosis Produksi kapsul

distimulasi oleh konsentrasi fisiologis karbondioksida dalamparu Keadaan ini

meyebabkan jamur ini beradaptasi sangat baik dalam host mamalia Reaksi

inflamasi ini menghasilkan reaksi kompleks primer paru kelenjar limfe (primary

lung lymp node complex) yang biasanya membatasi penyebaran

organismeKebanyakan infeksi paru ini tanpa gejala tetapi secara klinis dapat

terjadi seperti gejala pneumonia pada infeksi pertama dengan gejala yang

bervariasi beratnya Keadaan ini biasanya membaik perlahan dalam beberapa

minggu atau bulan dengan atau tanpa pengobatan Pada pasien lainnya dapat

terbentuk lesi pulmonar fokal atau nodular Cryptococcus dapat dorman dalam

paru atau limfenodus sampai pertahanan host melemah Cryptococcus

neofarmans dapat menyebar dari paru dan limfenodus torakal ke aliran darah

terutama pada host yang sistem kekebalannya terganggu Keadaan ini dapat

terjadi selama infeksi primer atau selama masa reaktivasi bertahun-tahun

kemudian Jika terjadi infeksi jauh maka tempat yang paling sering terkena

adalah susunan saraf pusat Keadaan dimana predileksi infeksi ini terutama pada

ruang subarakhnoid belum dapat diterangkan Ada beberapa faktor yang

berperanan dalam patogenesis infeksi Cryptococcus neofarmans pada susunan

saraf pusat Jamur ini mempunyai beberapa fenotif karakteristik yang diaktakan

berhubungan dengan invasi pada susunan saraf pusat seperti produksi

phenoloxidase adanya kapsul polisakaridadan kemampuan untuk berkembang

dengan cepat pada suhu tubuh hostInformasi terakhir mengatakan bahwa

melanin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi organisme ini dari

mekanisme pertahanan tubuh host Faktor karakteristik lainnya yaitu kemampuan

kapsul untuk melindungi jamur dari pertahanan tubuh terutama fagositosis

dankemampuan jamur untuk hidup dan berkembang pada suhu tubuh manusia

213 PATOLOGI

Ada tiga pola dasar infeksi jamur pada susunan saraf pusat yaitu

meningitis kronisvaskulitis daninvasi parenkimalpada infeksi Cryptococcal

jaringan otak menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen bsal

yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dpt

mengobstruksi aliran likuor dari foramen Luschka dan Magendi sehingga terjadi

hidrosefalus Pada jaringan otak terdapat substansi gelatinosa pada ruang

subarakhnoid dan kista kecil didalam parenkim yang terletak terutama pada

ganglia basilis pada distribusi arteri lentikulostriata Lesi parenkimal terdiri dari

agregasi atau gliosis Infiltrat meningen terdiri dari sel-sel ingflamasi dan

fibroblast yang bercampur dengan Cryptococcus Bentuk granuloma tidak sering

ditemukan pada beberapa kasus terlihat reaksi inflamasi kronis danreaksi

granulomatosa sama dengan yang terlihat pada Mtuberculosa dengan segala

bentuk komplikasinya Menurut Prockopperubahan susunan saraf pusat

termasuk infiltrasi meningen oleh sel mononuklear dan organisma Organisma ini

dapat tersebar pada parenkim otak dengan reaksi inflamasi yang minimal atau

tanpa reaksi inflamasi Kadang-kadang terdapat abses pada jaringan otak dan

granuloma pada meningen otak dan medula spinalis Gejala klinis infeksi jamur

pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien

paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis

yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang

empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala

seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau

defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat

ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan

keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit

sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur

Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa

kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran

ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai

akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam

cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur

dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau

batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya

Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI

214 DIAGNOSA

Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan

seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi

Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat

terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan

glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan

menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta

India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan

percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan

sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan

serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses

sputum dan sum-sum tulang

215 TERAPI

Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik

Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan

enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya

cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B

dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini

memberikan hasil yang lebih baik

216 PROGNOSA

Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi

kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan

eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama

tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan

22 MUCORMYCOSIS

Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat

disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera

rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan

makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu

terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus

yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif

penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini

masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan

sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi

trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena

dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata

serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda

infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-

kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati

penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah

terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan

meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala

perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu

proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan

dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya

Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga

menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan

otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan

sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat

berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in

ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat

jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan

merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi

terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti

diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik

secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit

23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)

Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat

dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur

oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang

kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang

menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka

bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter

terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan

penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk

patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses

intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis

Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih

hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan

serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan

amphotericin B

24 ASPERGILOSIS

Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf

pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis

atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran

hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami

neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa

infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)

dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan

masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis

pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada

duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa

kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi

paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan

dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti

ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih

dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi

pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan

25 COCCODIODOMYCOSIS

Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya

hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai

pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi

diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran

kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan

meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena

Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian

melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10

pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B

diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan

serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari

cairan likuor

26 HISTOPLASMOSIS

Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah

Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan

pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama

infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif

(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated

immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan

pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia

gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang

terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian

ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada

anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan

dosis total sekitar 35

III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR

Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima

Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo

SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni

1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat

2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain

3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari

4 Gunting kuku tangan dan kaki

5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih

Page 6: febri jamur.doc

Aktinomikosis bisa dijumpai di banyak negara namun sejak

diketemukannya penisilin penyakit ini makin jarang terutama aktinomikosis yang

kronis dengan pembentukan sinus-sinus sudah semakin langka Di daerah-daerah

endemik koksidioidomikosis hampir 100 populasi terinfeksi namun hanya

sekitar 25 yang memperlihatkan gejala klinis dan sebagian besar hanya berupa

mirip influensa saja dan hanya 02 menunjukkan histoplasmosis sistemik

Aspergillus fumigatus telah dilaporkan dijumpai pada sekitar 10

penderita dengan bronkhitis dan pada persentasi yang lebih banyak lagi dijumpai

pada penderita asma Jamur ini merupakan kontaminan yang sering

dilaboratorium-laboratorium sehingga bila jamur ini berhasil di isolir dari suatu

spesimen belum berarti bahwa jamur ini memang sebagai penyebab suatu

penyakit atau kelainan namun bila dijumpai kultur berulang-ulang tetap hasilnya

positif maka hal ini suatu sugestif dan memang bukti-bukti menyatakan bahwa

Aspergilosis bronkopulmonal lebih sering dari yang diperkirakan sebelumnya

Angka kekerapan mikosis paru di dunia dan di Indonesia belum diketahui

secara pasti Walaupun infeksi jamur lokal seperti pada mulut esofagus usus dan

vagina cukup sering namun yang bersifat sistemik termasuk di paru tidak

sebanyak itu Begitu pula walaupun pada daerah endemik infeksi oleh

koksidioidomikosis dapat mencapai 100 tapi yang sakit secara klinik mungkin

hanya 20Masalah lain adalah karena sulitnya mendiagnosis mikosis paru

Sediaan apus sputum biakan jamur pemeriksaan histologik paru dan uji

serologikpun kadang hasilnya membingungkan Dan penyakit-penyakit infeksi

jamur paru tersebut yang banyak diketemukan di Indonesia adalah Kandidiasis

paru namun belum diketahui berapa besar prevalensinya Namun demikian

adanya kecenderungan peningkatan beberapa penyakit jamur paru akibat berbagai

situasi di Indonesia harus diantisipasi berdasarkan hal-hal sebagai berikut

1 Masih tingginya kekerapan TB paru yang dengan obat anti TB dapat

disembuhkan namun sering meninggalkan lesi sisa seperti kavitas

bronkiektasisdestroyed lung dsb

2 Penggunaan steroid sistemik dan aerosol yang merupakan pengobatan

utama pada penderita asma dapat menimbulkan infeksi jamur sekunder

3 Masih tingginya kekerapan bronkiektasis yang sering mendapat terapi

antibiotika berulang

4 Meningkatnya kasus kanker paru akhir-akhir ini disertai penurunan daya

tahan tubuh memudahkan tumbuhnya jamur

5 Keadaan-keadaan immunocompromized akibat penyakit lain

meningkatkan resiko infeksi jamur sistemik atau lokal di paru

Aspergilosis primer sangat jarang ditemukan yang banyak ditemukan

adalah Aspergilosis sekunder akibat adanya kelainan pada paru seperti TB paru

bronkiektasis asma bronkial PPOM asbestosis kanker paru kelainan sistemik

seperti leukemia anemia plastik DMAIDS transplantasi organ

Di Indonesia data angka kejadian penyakit jamur paru belum ada hanya

beberapa laporan mengenai infeksi jamur paru telah dilaporkan Namun demikian

adanya kecenderungan peningkatan kekerapan penyakit jamur paru akibat

berbagai situasi di Indonesia harus diantisipasi berdasarkan masih tingginya

kekerapan TB paru yang dengan obat anti tuberkulosa dapat disembuhkan namun

meninggalkan lesi sisa seperti kavitas bronkiektasis destroyed lung dan

sebagainya

Terjadinya infeksi sekunder dengan jamur akan menimbulkan keluhan

yang mirip gejala klinis TB paru sehingga walaupun masa pengobatan TB sudah

selesai masih ada keraguan untuk menghentikan pengobatan yang menyebabkan

pengobatan TB menjadi berkepanjangan Hal ini tentunya dapat dihindari bila

infeksi jamur paru terdiagnosa dan diberikan pengobatan Diagnosis penyakit

jamur biasanya diduga dari gambaran klinis dan lesi-lesi yang terjadi Diagnosa

pasti hanya dapat ditegakkan secara laboratoris dengan menemukan jamur

penyebab penyakit pada lesi atau eksudat yang berasal dari penderita Untuk

pembiakan jamur membutuhkan waktu 1-5 minggu

14 PATOGENESIS MIKOSIS PARU

Seluruh infeksi jamur dari jenis apapun pada umumnya menimbulkan

aneka ragam reaksi keradangan yang dalam hal ini bisa dijumpai hiperplasia

epitel granuloma histiositik arteritis trombotik campuran reaksi radang piogenik

dan granulomatous granuloma pengkejuan fibrosis dan kalsifikasis Hampir dapat

dikatakan bahwa jamur apapun bila menginfeksi baik diparu atau pada jaringan

manapun didalam tubuh menimbulkan gambaran granuloma yang secara

patologik sulit dibedakan dengan granuloma yang terjadi pada TBC ataupun

sarkoidosis Meskipun dikemukakan bahwa diagnosa patologik ditegakkan

dengan isolasi organisme jamur dari jaringan yang terlibat namun ini masih

mempunyai problem yaitu bahwa beberapa jamur seperti H Capsulatum

Sporothricum Schenkii Torulapsis glabrata Blastomyces clan Coccidioides

mempunyai sel-sel berbentuk mirip ragi (Yeast like cells) yang secara histologik

sukar dibedakan satu dengan lainnya Diagnosa pasti dengan demikian

memerlukan pemeriksaan kultur (biakan) dan pemeriksaan serologik

lnfeksi jamur paru ternyata lebih sering disebabkan oleh infeksi jamur

oportunistik kandidia dan aspergilus Sebagai infeksi oportunistik jamur ini

terdapat dimana-mana dan sering menginfeksi pada penderita dengan pemakaian

obat antibiotik secara luas atau dalam jangka waktu yang cukup lama

kortikosteroit disamping munculnya faktor predisposisi seperti penyakit kronis

dan penyakit keganasan Timbulnya infeksi skunder pada jamur paru disebabkan

terdapatnya kelainan paru seperti kavitas tuberkulosa bronkiektasis

krasinomabronkus yang sering menurunkan daya tahan tubuh

Jamur kandida albikans merupakan flora normal dalam rongga mulut

saluran cerna dan vagina pada individu normal dan dapat menginvasi penderita

dengan imunokompromi atau keadaan netropenia yang lamar Koloni akan

meningkat pada penderita dengan mendapat pengobatan antibiotika secara luas

yang menekan flora normal dan penyakit yang menimbulkan defek anatomi

maupun defek imunologi

Kandidiasis paru dapat disebabkan oleh invasi langsung infeksi pada

bronkopulmoner atau terjadi secara endogen karena jamur telah ada dalam tubuh

penderita terutama di usus selanjutnya mengadakan invasi ke alat-alat dalam

diseluruh tubuh melalaui aliran darah Perkembangan penyakit kandidiasis

ditentukan oleh interaksi yang kompleks antara patogenisitas internal organisme

tersebut dan mekanisme pertahanan pejamu Mekanisme pertahanan pejamu yang

berperan adalah imun dan non Imun Faktor imun yang berperan dalam

pertahanan terhadap jamur yaitu respon imun humoral dan seluler Faktor imun

seluler diperkirakan mempunyai peranan yang lebih penting Bukti-bukti ini

didapat dari pengalaman pada kandidiasis mukokutaneus kronik dan infeksi HIV

adanya defek imunitas selurer tersebut menyebabkan kandidiasis superfisialis

yang luas walaupun sistem imunitas humoral normal

Faktor non imun yang berperan antara lain interaksi dengan flora-flora

mikrobial lain pada kulit dan mukosa yang merupakan efek protektif terhadap

pertumbuhan patogen jamur oportunistik sekresi saliva dan keringat merupakan

anti fungal alamiah Pada penderita TbParu dengan defek anatomi paru disertai

pemberian obat anti tuberkulosa dalam waktu lama yang akan menekan flora

normal sehingga pertumbuhan jamur oportunistik tidak terhambat Penyakit

granulomatous kronik juga merupakan predisposisi terhadap aspergilosi invasif

paru Terinhalasi spora jamur aspergilus dalam jumlah banyak dapat

menimbulkan peneunitis akut divus dan dapat sembuh dengan sendirinya

Aspergilus dapat membentuk kolonisasi pada bronkus dan kavitas paru dengan

latar belakang penyakit Tb Paru Bola jamur bisa terdapat pada rongga kista atau

kavitas yang disebut aspergiloma biasanya terdapat pada logus atas paru dengan

diameter beberapa sentimeter dan dapat terlihat pada foto dada

15 PENYAKIT-PENYAKIT MIKOSIS PARU

151 KANDIDIASIS

Beberapa keadaan yang mempredisposisi terjadinya kandidiasis sistemik

menurut Winner dan Hurley ialah kehamilan trauma lokal seperti bekas bekas

garukan akibat alergi pada kulit berbagai gangguan endokrin (DM Adison

Disease hipoparatiroid hipotiroid) pancreatitis malnutrisi malabsorbsi

penggunaan antibiotika dan steroid yang lama kelainan kelainan darah (leukimia

anemia plastik agranulusitosis) berbagai penyakit keganasan dan paska bedah

Kandida albikans merupakan species kandida yang paling sering menyebabkan

kandidiasis pada manusia baik kandidiasis superfisialis maupun sistemik Pada

media agar khusus akan terlihat struktur hyphae pseudohypae dan ragi Kandida

dapat menyebabkan penyakit sistemik progresif pada penderita yang lemah atau

sistem imunnya tertekan

Kandida albikan merupakan flora normal rongga mulut saluran cerna dan

vagina pada individu normal dan hanya menginvasi penderita dengan

imunokompromise atau kedaaan netropenia yang lama Koloni meningkat pada

penderita yang mendapat pengobatan antibiotika yang berspektrum luas dan pada

penderita diabetes melitus Kandida albikans merupakan species yang paling

sering menginfeksi manusia yaitu sekitar 75

Pada pasien yang menderita sesuatu penyakit yang berat dan kronis pernah

dilaporkan terjadi pneuomouni akibat Kandida albikans Dalam garis besarnya

kandidiasis paru terdiri dari dua bentuk yaitu Kandidiasis bronkial dan

Kandidiasis paru

Pada kandidiasis bronkial dinding mukosa bronkus tampak diselaputi oleh

plak plak sama seperti yang menutupi mukosa mulut dan tenggorokan pada

Kandidiasis mulut dan Kandidiasis tenggorokan Pasien mengeluh batuk batuk

keras dahak sedikit dan mengental dan berwarna seperti

susu didalam dahak bisa dijumpai Kandida albikans namun perlu diingat bahwa

Kandida albicans dalam keadaan normal bisa dijumpai sebagai saprofit dirongga

mulut dan pipi Pada sekitar 50 penderita Tb paru bisa dijumpai Kandida

albikans dalam dahak mereka sehingga untuk menetapkan bahwa seseorang

menderita Kandidiasis bronkial harus diperiksa dan dijumpai kepositipan

organisme ini di dahak secara berulang ulang Jadi tidak cukup sekali

pemeriksaan Gambaran radiologik foto dada biasanya normal saja ataupun

paling dijumpai pengaburan berupa garis dilapangan tengah dan bawah paru

Pasien yang menderita Kandidiasis paru biasanya tampak lebih sakit

mengeluh demam dengan pernapasan dan nadi yang cepat Batuk-batuk hemaptoe

sesak dan nyeri dada Pada foto dada biasa tampak pengaburan dengan batas tidak

jelas terutama dilapangan bawah paru Bayangan lebih padat atau bahkan efusi

pleura bisa juga terjadidijumpai pada foto dada Diagnosa dengan menemukan

jamur Kandida di sputum serta kultur yang positip dengan medium agar

Sabouraud pada pemeriksaan berulang-ulang

152 ASPERGILLOSIS PARU

Aspergillosis jarang sekali mengenai individu yang normal dan sehat

Penyakit ini selalu mengenai orang-orang yang memang sudah sakit parah dan

lama Penyakit ini disebabkan oleh jamur kontaminan yang terdapat banyak

ditumpukan sampah dan jerami Diketahui ada tujuh spesies yang dapat

menginfeksi manusia namun penyebab infeksi paru-paru 90 adalah Asp

fumigatus Gambaran klinis bisa berupa pneumonitis brolootis Dalam parenkim

paru-paru terjadi lesi-lesi granulomatus yang dapat sembuh dan terjadi klasifikasi

membentuk ldquocoin lesion Sputum biasanya mukopurulen dan kadang-kadang

terdapat bercak darah Penyebaran secara hematogen biasanya keginjal dan organ-

organ lain

Aspergilosis paru-paru biasanya adalah suatu secondary disease

(superinfection) pada penderita dengan kelainan menahun seperti tuberkulosis

abses paru-paru bronkiectasis tumor paru dan kelainan bronkus Aspergilosis

fumigatus terbukti menghasilkan endotoksin yang mampu menghemolisa eritrosit

manusia dan hewan Jamur A fumigatus ternyata memang merupakan yang paling

sering menimbulkan aspergilosis pada manusia Jamur Aspergillus lain yang

menyebabkan Aspergillosis pada manusia ialah Aspergillus niger Aspergillus

flavus dan Aspergillus nidulans Temyata jamur Aspergillus clavatus bisa pula

menyebabkan Alveolitis alergika

Ada empat jenis Aspergllosis Bronkhopulmonal

1 Allergic Bronkhopulnlonary Aspergillosis (ABPA)

Penyakit ini umumnya ditemukan pada penyandang asma bronkhial dan

asma pada penderita ini kambuh pada eksaserbasi demam Aspergillosis

proliferasi pada mukus yang pekat dan biasanya intiltrat terlihat pada rota rontgen

Mucous plug diekspektorasikan dan eosinofili pada darah verner sering

dijumpai Eksaserbasi berulang Aspergillosis alergik secara bertahap akan

merusak mukosa bronkhus clan menyebabkan terjadinya bronkiekatasis sekunder

2 Bola jamur (fungus ball) atau Aspergiloma

Aspergillus dapat tumbuh pada kavitas yang berhubungan dengan saluran

nafas Kavitas ini umumnya merupakan lesi residu sekunder terhadap

tuberkulosis penyakif jamur karsinoma atau bronkiektasis Reaksi inflamasi

terjadi disekitar kavitas tapi jamur tidak menginvasinya Gejala klinis umumnya

adalah batuk darah

3 Aspergilosis Nekrotikans

Bentuk ini adalah bentuk antara Aspergiloma dan Aspergillosis invasif

Infeksi umumnya terjadi pada penderita usia menengah atau perokok lama yang

mengalami kerusakan jaringan paru akibat rokok Jamur tumbuh pada rongga

udara yang abnormal dan perlahan-perlahan menginvasi dan merusak paru

menyebabkan terjadinya kavitas fibrotik yang biasanya terdapat pada lobus atas

4 Aspergilosis lnvasif

Aspergilosis dengan bentuk invasif ini sering dijumpai pada penderita

dengan gangguan immun dan netropeni merupakan faktor predisposisi yang

pentingSpora terinhalasi menyebabkan pneumonia jamur yang dapat menyebar

ketempat-tempat yang jauh Gambaran rontgen dapat berubah secara cepat dari

normal menjadi abnormal lnfiltrat biasanya bilaterlal berbentuk bulat dan

noduler Area infiltrat ini dengan cepat mengalami kavitasi khususnya jika

sumsum tulang pulih dan proses sitotoksit dan hitung lekosit darah tepi

meningkat Batuk darah dapat terjadi pada saat ini Aspergilosis invasif

merupakan penyakit progresif dan kematian akan terjadi dalam waktu 1-3

minggu Reagresivitas tergantung dari beratnya supresi sistem immun dan

mungkin saat dimulainya terapi antifungal Aspergilosis invasif tidak sering

terjadi pada penderita sakit paru yang menggunakan kortikosteroid tapi harus

dipikirkan bila terjadi pneumonia atau kavitas dengan infiltrat

153 HISTOPLASMOSIS

Histoplasma capsulatum yang hidup diatas permukaan tanah (soil) pada

daerah daerah geografis tertentu kalau terhirup sporanya akan menyebabkan

gangguan pada sistem retikuloendotelial Muncul dalam 2 bentuk yaitu

Histoplasmosis primer yang relatif jinak dan histoplasmosis progresif Infeksi

jamur histoplasma capsulatum bersifat oportunistik sehingga orang orang tua yang

sudah lama sakit mudah sekali terkena Pada anak anak bila terinteksi mudah

sekali berkembang kebentuk progresif

Histoplasmosis primer selalu tanpa gejala dan selalu diagnosa ditegakkan

pada pemeriksaan foto atau uji kulit histoplasmin yang positif Gambaran

radiologi berupa pengaburan yang difus ataupun gambaran miliair dengan hilar

limphadenopati Histoplasmosis primer dengan gejala malaise anoreksi sakit

dada demam demam batuk batuk dan hemoptisis Keadaan ini bisa menyembuh

cepat bisa pula bertahan berbulan-bulan menyerupai gambaran bronkitis

pneumoni atau Tb kronis Penyembuhan bisa berakibat seluruh lesi radiologik

paru menjadi bersih total ataupun sesekali terjadi kalsifikasi dan fibrosis

Pada Histoplasmosis progresif akut dijumpai gejala klinis badan yang

makin kurus demam anemi lekopeni hepatosplenomegali serta adanya

granuloma mukokutan (selaput lendir dan kulit) dan dimulut Pada anak-anak baik

klinis maupun radiologik amat mirip dengan Tb miliair Prognosa Histoplasmosis

progresif akut ini pada anak anak selalu jelek meskipun kesembuhan masih

mungkin diperoleh

Pada Histoplasmosis progresif kronis gambaran klinis maupun radiologik

sangat mirip dengan Tb paru kronis sehingga banyak kasus yang justru

disangkakan menderita Tb paru dan dirawat di Rumah sakit Tb di USA

Gambaran kaverne dan fibrosis sangat sering dijumpai Satu hal yang perlu

dicatat ialah Histoplasmosis progresif ini selalu menjadi penyulit dari Tb paru dan

sarkoidosis retikulosis dan leukemia Sekitar 01 penderita Histoplasma

berkembang menjadi progresif Diagnosa ditegakkan dengan ditemukannya

organisme dalam sputum secra pulasan salngsung dan dikonfoirmasi dengan

kultur Pemeriksaan inokulasi bahan yang terinfeksi kepada tikus berakibat fatal

(bagi tikus percobaan) dengan terjadinya infeksi retikuloendotelial

154 KOKSIDIOIDOMIKOSIS

Infeksi jamur Coccidioides terjadi akibat menghirup spora jamur ini yang

terdapat didebu dengan ukuran 2 x 5 micron Diparu spora ini dindingnya

menebal sehingga ukuran menjadi berdiameter 20-80 micron yang dinamakan

dengan sporangis atau spherules Sporangis ini kemudian berisis endospora yang

bila terbebas akan menjadi sporangis yang baru pula dijaringan Ada 2 bentuk

Koksidioidomikosis ini yaitu bentuk primer dan progresif Koksidioidomikosis

paru primer yang terjadi setelah 10-18 hari infeksi pertama dengan jamur ini

biasanya tanpa gejala namun kadang-kadang ada juga dengan gejala yang mirip

influensa dan nasoparingitis Pada sekitar 5 kasus dijumpai eritemanodosum dan

eritemamultiforme

Gambaran radiologik foto dada selalu berupa pengaburan berupa

kelompok-kelompok (Patchy opacities) yang tersebar luas dan selalu disertai

bayangan hilar adenopathy yang bilateral Efusi pleura bisa juga dijumpai Hampir

semua kasus Koksidioidomikosis primer sembuh tanpa cacat dalam masa 1 ndash 2

bulan Kelainan radiologik bisa bertahan lebih lama dengan gambaran mirip

infiltrat Tb paru atau mirip tumor ataupun tuberkuloma paru Hanya sekitar 01

kasus dengan Koksidioidomikosis paru primer yang berlanjut menjadi

Koksidioidomikosis paru progresif dan ini memakan masa beberapa bulan

kemudian setelah infeksi primer Gejala klinis ialah demam anoreksia badan

makin kurus serta adanya tanda bronkopneumoni Progresifitas kearah bentuk

miliair akut dan menyebar dapat berakibat fatal dalam 3 bulan Yang lebih sering

perjalanan penyakit menjadi kronis dan terjadilah reaksi granulasi dikulit tulang

dan paru serta kelenjar kelenjar limfe dan meningen ataupun otak Gambaran

radiologi paru berupa pengaburan yang berkumpul(confluent) ataupun tersebar

(patchy) bayangan bayangan miliair serta rongga rongga (cavity) berdinding tipis

Diagnosa laboratorium ialah dijumpainya sporangis didahak aspirasi bronkus

ataupun bilasan lambung Diagnosa cepat juga dapat dilakukan dengan

pemeriksaan fluorescent antibodies Uji Coccidioidin (mirip uji Tuberkulin)

apabila posistif (umumnya 1 bulan setelah infeksi) menunjukkan infeksi baru atau

telah pernah terinfeksi

155 BLASTOMIKOSIS

Blastomikosis America Utara disebabkan Blastomyces dermatitides

sedangkan Blastomikosis Amerika Selatan oleh Paracoccidioides brasiliensis

Gejala klinis pada keduanya tidak khas bisa dijumpai gejala batuk-batuk kronis

namun pada Blastomikosis Amerika Utara selalu juga dijumpai gejala mirip

pneumoni sub akut dengan demam-demam yang tak seberapa tinggi sesak dan

batuk-batuk dengan sputum yang purulen dan kadang kadang bercampur darah

Gejala nyeri dada dan pleuritis dengan efusi bisa terjadi pada perkembangan

selanjutnya dari penyakit ini

156 KRlPTOKOKOSIS (Torulosis)

Penyakit ini biasanya suatu infeksi jamur yang oportunistik dan bisa sub

akut ataupun kronis pada paru kulit dan tulang yang paling disukai ialah otak

dan meningen Kriptokokosis paru sering asimptomatik ataupun gejalanya ringan

saja seperti mirip flu tapi bisa juga nyeri dada demam dan batuk berdahak campur

darah sehingga mirip Tb paru Gambaran radiologik bervariasi bisa berupa

infiltrat seperti Tb paru ataupun bayangan padat seperti tumor paru

Diagnosa dengan menemukan organisme dalam dahak baik secara langsung

ataupun dengan kultur

16 DlAGNOSA MIKOSIS PARU

Sangat sulit untuk menentukan infeksi jamur di paru oleh karena sebagian

besar gejalanya mula-mula tidak mencolok dan seringkali seperti gejala flu biasa

atau infeksi paru oleh sebab lain Gejala jamur sistemik tidak khasspecific dan

dapat menyerupai penyakit lain juga susah untuk membedakan antara infeksi

bakteri dan infeksi jamur sehingga menambah kesulitan untuk mengenali infeksi

jamur sistemik Kesadaran akan kemungkinan penyakit jamur terutama bila

terdapat faktor presdiposisi ditindak lanjuti dengan pemeriksaan bahan klinik

yang tepat akan membawa diagnosis yang pasti Kendala lain ialah meskipun

banyak terdapat laboratorium klinik jarang yang melakukan pemeriksaan untuk

mikosis sistemik Mungkin ini disebabkan oleh tidak terdapatnya tenaga

pemeriksaan terdidik atau peralatan antigen tidak terdapat dilaboratorium tersebut

Permasalahan lain dalam mendiagnosa infeksi oleh jamur paru yaitu kita harus

dapat menentukan apakah jamur hanya bersifat koloni atau telah terjadi

infeksipatogen Ha ini perlu dapat dipastikan oleh karena pengobatan dengan anti

jamur dapat menimbulkan efek toksis sehingga sedapat mungkin dibuat sediaan

biopsi jaringan jamur dapat ditemukan dalam bentuk ragi pseudohifa dan hifa

Menurut Jan Susilo diagnosa infeksi jamur dapat tercapai bila

kemungkinan infeksi jamur difikirkan pengambilan bahan klinik tepat cara

pengiriman bahan klinik tepat bahan klinik sampai dilaboratorium dalam keadaan

baik dan perlakuan bahan klinik tersebut dilaboratorium dilakukan dengan baik

dan tepat

Pada pasien dengan immunokompromise sangat penting untuk dapat

menegakkan diagnostik sistemik fungal infeksi secara dini Keberhasilan

diagnosis dan terapi dari infeksi jamur pada pasien-pasien dengan keadaan umum

yang lemah sangat tergantung pada kerjasama dari team work antara lain ahli

mikrobiologi onkologist histopatologist ahli penyakit infeksi dan staff

laboratorium

Penyakit jamur dikatakan positif apabila dapat dibuktikan adanya fungi

penyebabnya baik melalui pemeriksaan secara langsung maupun melalui biakan

Disamping itu dapat pula dilakukan uji serologi komplemen fiksation test uji

hewan percobaan dan uji fermentasi Pemeriksaan laboratorium untuk diagnostik

jamur paru dapat pula dilakukan dengan pemeriksaan spesimen dahak Dahak

dikeluarkan oleh penderita setelah sebelumnya berkumur-kumur dengan air bersih

berkali-kali untuk menyingkirkan kontaminan kandida Actinomyces israeli yang

hidup komensal dimulut dan rongga pipi Tanpa pengawet dahak dikirim

secepatnya untuk pemeriksaan Dengan pemeriksaan langsung dibawah

mikroskop biasanya dapat dikenali dan nampak sporahipa clan blastospore

Pengenalan akan lebih mudah dan jelas bila dilakukan penetesan sediaan dengan

KOH 20 ataupun dibuat sediaan apus dengan pewarnaan Giemsa

Infeksi jamur pada paru tidak memberikan gejalagambaran klinis dan

radiologik yang khas Untuk menegakkan diagnosa klinis jamur paru dalam

anamnese perlu ditanyakan mengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan faktor

predisposisi terjadinya infeksi jamur pada paru seperti adakah riwayat menderita

DM riwayat penyakit paru kronis riwayat pemakaian obat-obat antibiotika

steroid atau radiomimetik (antineoplastik) jangka panjang Juga ditanyakan

mengenai hobi pasien apakah hobi memelihara unggas hobi bertualang

memasuki gua-gua Pada pemeriksaan jasmani juga tidak dijumpai gambaran

yang khas pasien bisa anemis demam pembesaran kelenjar limfe

hepatosplenomegali ulkus dimulut laring dan sebagainya

Pada pemeriksaan fota dada yang perlu diperhatikan ialah adanya fungus

ball yang bisa dijumpai pada aspergilosis paru sedangkan pada kriptokokosis bisa

dijumpai bayangan seperti tumor Bayangan infiltrat efusi pleura dan kalsifikasi

bisa saja dijumpai ada berbagai infeksi jamur paru

Spesimen lain selain dahak dapat juga bilasan atau cucian bronkus dari

pemeriksaan bronkoskopi Pemeriksaan bronkoskopi disamping untuk melihat

langsung keadaan saluran nafas juga dapat dilakukan pengambilan spesimen

secara biopsi atau bilasan bronkus

Secara umum diagnosis jamur paru ditegakkan melalui

1 Kecurigaan yang tinggi terhadap kemungkinan infeksi jamur di paru

2 Pemeriksaan diagnostik yang lazim terhadap penyakit paru

1048766 Foto toraks PA dan lateral CT Scant toraks

1048766 Sputum mikroskopis jamur dan kultur

1048766 Bronkoskopi sekret bronkus bilasan bronkus transbronkial lung

biopsi

1048766 Aspirasi paru dengan jarum

3 Pemeriksaan laboratorium darah

1048766 Kultur darah

1048766 Pemeriksaan serologi

II JENIS JAMUR PENYEBAB INFEKSI SUSUNAN SARAF PUSAT

21 CRYPTOCOCCUS NEOFARMANS

Cryptococcus neofarmans adalah jamur seperti ragi (yeast like fungus)

yang ada dimana-mana di seluruh dunia Jamur ini menyebabkan penyakit jamur

sistemik yang disebut cryptococcosis dahulu dikenal dengan nama Torula

histolitica Jamur ini paling dikenal sebagai penyebab utama meningitis jamur

dan merupakan penyebab terbanyak morbiditas dan mortalitas pasien dengan

gangguan imunitas Cryptococcus neofarmans dapat ditemukan pada kotoran

burung (terutama merpati) tanah binatang juga pada kelompok manusia

(colonized human) Gejalanya seperti meningitis klasik yang melibatkan

meningitis secara difus Dengan adanya AIDS insiden cryptococcal meningitis

meningkat drastis Di Amerika meningitis ini termasuk lima besar penyebab

infeksi oportunistik pada pasien AIDS

bull Klasifikasi

Kingdom Fungi

Phylum Basidiomycota

Subphylum Basidiomycotina

Class Urediniomycetes

Order Sporidiales

Family Sporidiobolaceae

Genus Filobasidiella (Cryptococcus)

Species Cryptococcus neoformans

Scientific name Cryptococcus neoformans

Synonym Filobasidiella neoformans

Other names Filobaxidiella neoformans

211 MIKOLOGI

Cryptococcus neofarmans merupakan yeast like fungus Pada jaringan

yang terinfeksi organisme ini membentuk kapsul polisakarida yang merupakan

antigenpenting yang dapat mempengaruhi tubuh host Kapsul ini terdiri dari

empat serotipe antigen yang telah dapat diisolasi yairu ABC dan D

Berdasarkan antigen kapsul ini Cryptococcus neofarmans dibagi menjadi dua

subgroup Vneofarmans var neofarmans (serotipe A dan D) dan Cneofarmans

var gatti (serotipe B dan C) Serotipe A merupakan serotipe yang paling sering

diisolasi dan yang terutama di Amerika Serotipe D biasanya ditemukan di Eropa

B dan C ditemukan di daerah tropis dan subtropis Pada pasien AIDS serotipe

yang paling sering ditemukan aialah serotipe B dan C Serotipe B dan C dapat

pula menginfeksi manusia (nonimmunosupressant host) dan lebih banyak

menginvasi parenkim otak menyebabkan lesi massa yang disebut toruloma

Isolasi jamur dapat dilakukan dengan membuat sediaan cairan serebrospinal yang

dicampur dengan tinta India kemudian diperiksa pada mikroskop Ukuran

diameter yeast 4-6 μm dengan kapsul berukuran 1-30 μm Jika pemeriksaan ini

dilakukan dengan hati-hati maka dapat positif pada lebih kurang setengah kasus

meningitis cryptococcal dan lebih tinggi pada penderita AIDS Perhitungan

kwantitatif pasien meningitis daro 103- 107 count forming unit (CFU)

perdarahan milimeter cairan serebrospinal

212 PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI

Infeksi pertama terbanyak terjadi akibat inhalasi yeast dari lingkungan

sekitar Pada saat dalam tubuh host Cryptococcus membentuk kapsul

polisakarida yang besar yang resisten terhadap fagositosis Produksi kapsul

distimulasi oleh konsentrasi fisiologis karbondioksida dalamparu Keadaan ini

meyebabkan jamur ini beradaptasi sangat baik dalam host mamalia Reaksi

inflamasi ini menghasilkan reaksi kompleks primer paru kelenjar limfe (primary

lung lymp node complex) yang biasanya membatasi penyebaran

organismeKebanyakan infeksi paru ini tanpa gejala tetapi secara klinis dapat

terjadi seperti gejala pneumonia pada infeksi pertama dengan gejala yang

bervariasi beratnya Keadaan ini biasanya membaik perlahan dalam beberapa

minggu atau bulan dengan atau tanpa pengobatan Pada pasien lainnya dapat

terbentuk lesi pulmonar fokal atau nodular Cryptococcus dapat dorman dalam

paru atau limfenodus sampai pertahanan host melemah Cryptococcus

neofarmans dapat menyebar dari paru dan limfenodus torakal ke aliran darah

terutama pada host yang sistem kekebalannya terganggu Keadaan ini dapat

terjadi selama infeksi primer atau selama masa reaktivasi bertahun-tahun

kemudian Jika terjadi infeksi jauh maka tempat yang paling sering terkena

adalah susunan saraf pusat Keadaan dimana predileksi infeksi ini terutama pada

ruang subarakhnoid belum dapat diterangkan Ada beberapa faktor yang

berperanan dalam patogenesis infeksi Cryptococcus neofarmans pada susunan

saraf pusat Jamur ini mempunyai beberapa fenotif karakteristik yang diaktakan

berhubungan dengan invasi pada susunan saraf pusat seperti produksi

phenoloxidase adanya kapsul polisakaridadan kemampuan untuk berkembang

dengan cepat pada suhu tubuh hostInformasi terakhir mengatakan bahwa

melanin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi organisme ini dari

mekanisme pertahanan tubuh host Faktor karakteristik lainnya yaitu kemampuan

kapsul untuk melindungi jamur dari pertahanan tubuh terutama fagositosis

dankemampuan jamur untuk hidup dan berkembang pada suhu tubuh manusia

213 PATOLOGI

Ada tiga pola dasar infeksi jamur pada susunan saraf pusat yaitu

meningitis kronisvaskulitis daninvasi parenkimalpada infeksi Cryptococcal

jaringan otak menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen bsal

yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dpt

mengobstruksi aliran likuor dari foramen Luschka dan Magendi sehingga terjadi

hidrosefalus Pada jaringan otak terdapat substansi gelatinosa pada ruang

subarakhnoid dan kista kecil didalam parenkim yang terletak terutama pada

ganglia basilis pada distribusi arteri lentikulostriata Lesi parenkimal terdiri dari

agregasi atau gliosis Infiltrat meningen terdiri dari sel-sel ingflamasi dan

fibroblast yang bercampur dengan Cryptococcus Bentuk granuloma tidak sering

ditemukan pada beberapa kasus terlihat reaksi inflamasi kronis danreaksi

granulomatosa sama dengan yang terlihat pada Mtuberculosa dengan segala

bentuk komplikasinya Menurut Prockopperubahan susunan saraf pusat

termasuk infiltrasi meningen oleh sel mononuklear dan organisma Organisma ini

dapat tersebar pada parenkim otak dengan reaksi inflamasi yang minimal atau

tanpa reaksi inflamasi Kadang-kadang terdapat abses pada jaringan otak dan

granuloma pada meningen otak dan medula spinalis Gejala klinis infeksi jamur

pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien

paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis

yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang

empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala

seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau

defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat

ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan

keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit

sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur

Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa

kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran

ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai

akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam

cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur

dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau

batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya

Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI

214 DIAGNOSA

Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan

seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi

Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat

terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan

glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan

menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta

India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan

percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan

sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan

serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses

sputum dan sum-sum tulang

215 TERAPI

Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik

Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan

enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya

cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B

dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini

memberikan hasil yang lebih baik

216 PROGNOSA

Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi

kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan

eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama

tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan

22 MUCORMYCOSIS

Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat

disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera

rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan

makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu

terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus

yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif

penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini

masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan

sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi

trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena

dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata

serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda

infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-

kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati

penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah

terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan

meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala

perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu

proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan

dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya

Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga

menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan

otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan

sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat

berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in

ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat

jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan

merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi

terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti

diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik

secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit

23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)

Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat

dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur

oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang

kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang

menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka

bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter

terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan

penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk

patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses

intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis

Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih

hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan

serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan

amphotericin B

24 ASPERGILOSIS

Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf

pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis

atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran

hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami

neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa

infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)

dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan

masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis

pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada

duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa

kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi

paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan

dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti

ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih

dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi

pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan

25 COCCODIODOMYCOSIS

Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya

hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai

pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi

diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran

kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan

meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena

Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian

melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10

pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B

diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan

serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari

cairan likuor

26 HISTOPLASMOSIS

Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah

Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan

pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama

infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif

(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated

immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan

pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia

gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang

terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian

ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada

anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan

dosis total sekitar 35

III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR

Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima

Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo

SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni

1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat

2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain

3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari

4 Gunting kuku tangan dan kaki

5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih

Page 7: febri jamur.doc

Angka kekerapan mikosis paru di dunia dan di Indonesia belum diketahui

secara pasti Walaupun infeksi jamur lokal seperti pada mulut esofagus usus dan

vagina cukup sering namun yang bersifat sistemik termasuk di paru tidak

sebanyak itu Begitu pula walaupun pada daerah endemik infeksi oleh

koksidioidomikosis dapat mencapai 100 tapi yang sakit secara klinik mungkin

hanya 20Masalah lain adalah karena sulitnya mendiagnosis mikosis paru

Sediaan apus sputum biakan jamur pemeriksaan histologik paru dan uji

serologikpun kadang hasilnya membingungkan Dan penyakit-penyakit infeksi

jamur paru tersebut yang banyak diketemukan di Indonesia adalah Kandidiasis

paru namun belum diketahui berapa besar prevalensinya Namun demikian

adanya kecenderungan peningkatan beberapa penyakit jamur paru akibat berbagai

situasi di Indonesia harus diantisipasi berdasarkan hal-hal sebagai berikut

1 Masih tingginya kekerapan TB paru yang dengan obat anti TB dapat

disembuhkan namun sering meninggalkan lesi sisa seperti kavitas

bronkiektasisdestroyed lung dsb

2 Penggunaan steroid sistemik dan aerosol yang merupakan pengobatan

utama pada penderita asma dapat menimbulkan infeksi jamur sekunder

3 Masih tingginya kekerapan bronkiektasis yang sering mendapat terapi

antibiotika berulang

4 Meningkatnya kasus kanker paru akhir-akhir ini disertai penurunan daya

tahan tubuh memudahkan tumbuhnya jamur

5 Keadaan-keadaan immunocompromized akibat penyakit lain

meningkatkan resiko infeksi jamur sistemik atau lokal di paru

Aspergilosis primer sangat jarang ditemukan yang banyak ditemukan

adalah Aspergilosis sekunder akibat adanya kelainan pada paru seperti TB paru

bronkiektasis asma bronkial PPOM asbestosis kanker paru kelainan sistemik

seperti leukemia anemia plastik DMAIDS transplantasi organ

Di Indonesia data angka kejadian penyakit jamur paru belum ada hanya

beberapa laporan mengenai infeksi jamur paru telah dilaporkan Namun demikian

adanya kecenderungan peningkatan kekerapan penyakit jamur paru akibat

berbagai situasi di Indonesia harus diantisipasi berdasarkan masih tingginya

kekerapan TB paru yang dengan obat anti tuberkulosa dapat disembuhkan namun

meninggalkan lesi sisa seperti kavitas bronkiektasis destroyed lung dan

sebagainya

Terjadinya infeksi sekunder dengan jamur akan menimbulkan keluhan

yang mirip gejala klinis TB paru sehingga walaupun masa pengobatan TB sudah

selesai masih ada keraguan untuk menghentikan pengobatan yang menyebabkan

pengobatan TB menjadi berkepanjangan Hal ini tentunya dapat dihindari bila

infeksi jamur paru terdiagnosa dan diberikan pengobatan Diagnosis penyakit

jamur biasanya diduga dari gambaran klinis dan lesi-lesi yang terjadi Diagnosa

pasti hanya dapat ditegakkan secara laboratoris dengan menemukan jamur

penyebab penyakit pada lesi atau eksudat yang berasal dari penderita Untuk

pembiakan jamur membutuhkan waktu 1-5 minggu

14 PATOGENESIS MIKOSIS PARU

Seluruh infeksi jamur dari jenis apapun pada umumnya menimbulkan

aneka ragam reaksi keradangan yang dalam hal ini bisa dijumpai hiperplasia

epitel granuloma histiositik arteritis trombotik campuran reaksi radang piogenik

dan granulomatous granuloma pengkejuan fibrosis dan kalsifikasis Hampir dapat

dikatakan bahwa jamur apapun bila menginfeksi baik diparu atau pada jaringan

manapun didalam tubuh menimbulkan gambaran granuloma yang secara

patologik sulit dibedakan dengan granuloma yang terjadi pada TBC ataupun

sarkoidosis Meskipun dikemukakan bahwa diagnosa patologik ditegakkan

dengan isolasi organisme jamur dari jaringan yang terlibat namun ini masih

mempunyai problem yaitu bahwa beberapa jamur seperti H Capsulatum

Sporothricum Schenkii Torulapsis glabrata Blastomyces clan Coccidioides

mempunyai sel-sel berbentuk mirip ragi (Yeast like cells) yang secara histologik

sukar dibedakan satu dengan lainnya Diagnosa pasti dengan demikian

memerlukan pemeriksaan kultur (biakan) dan pemeriksaan serologik

lnfeksi jamur paru ternyata lebih sering disebabkan oleh infeksi jamur

oportunistik kandidia dan aspergilus Sebagai infeksi oportunistik jamur ini

terdapat dimana-mana dan sering menginfeksi pada penderita dengan pemakaian

obat antibiotik secara luas atau dalam jangka waktu yang cukup lama

kortikosteroit disamping munculnya faktor predisposisi seperti penyakit kronis

dan penyakit keganasan Timbulnya infeksi skunder pada jamur paru disebabkan

terdapatnya kelainan paru seperti kavitas tuberkulosa bronkiektasis

krasinomabronkus yang sering menurunkan daya tahan tubuh

Jamur kandida albikans merupakan flora normal dalam rongga mulut

saluran cerna dan vagina pada individu normal dan dapat menginvasi penderita

dengan imunokompromi atau keadaan netropenia yang lamar Koloni akan

meningkat pada penderita dengan mendapat pengobatan antibiotika secara luas

yang menekan flora normal dan penyakit yang menimbulkan defek anatomi

maupun defek imunologi

Kandidiasis paru dapat disebabkan oleh invasi langsung infeksi pada

bronkopulmoner atau terjadi secara endogen karena jamur telah ada dalam tubuh

penderita terutama di usus selanjutnya mengadakan invasi ke alat-alat dalam

diseluruh tubuh melalaui aliran darah Perkembangan penyakit kandidiasis

ditentukan oleh interaksi yang kompleks antara patogenisitas internal organisme

tersebut dan mekanisme pertahanan pejamu Mekanisme pertahanan pejamu yang

berperan adalah imun dan non Imun Faktor imun yang berperan dalam

pertahanan terhadap jamur yaitu respon imun humoral dan seluler Faktor imun

seluler diperkirakan mempunyai peranan yang lebih penting Bukti-bukti ini

didapat dari pengalaman pada kandidiasis mukokutaneus kronik dan infeksi HIV

adanya defek imunitas selurer tersebut menyebabkan kandidiasis superfisialis

yang luas walaupun sistem imunitas humoral normal

Faktor non imun yang berperan antara lain interaksi dengan flora-flora

mikrobial lain pada kulit dan mukosa yang merupakan efek protektif terhadap

pertumbuhan patogen jamur oportunistik sekresi saliva dan keringat merupakan

anti fungal alamiah Pada penderita TbParu dengan defek anatomi paru disertai

pemberian obat anti tuberkulosa dalam waktu lama yang akan menekan flora

normal sehingga pertumbuhan jamur oportunistik tidak terhambat Penyakit

granulomatous kronik juga merupakan predisposisi terhadap aspergilosi invasif

paru Terinhalasi spora jamur aspergilus dalam jumlah banyak dapat

menimbulkan peneunitis akut divus dan dapat sembuh dengan sendirinya

Aspergilus dapat membentuk kolonisasi pada bronkus dan kavitas paru dengan

latar belakang penyakit Tb Paru Bola jamur bisa terdapat pada rongga kista atau

kavitas yang disebut aspergiloma biasanya terdapat pada logus atas paru dengan

diameter beberapa sentimeter dan dapat terlihat pada foto dada

15 PENYAKIT-PENYAKIT MIKOSIS PARU

151 KANDIDIASIS

Beberapa keadaan yang mempredisposisi terjadinya kandidiasis sistemik

menurut Winner dan Hurley ialah kehamilan trauma lokal seperti bekas bekas

garukan akibat alergi pada kulit berbagai gangguan endokrin (DM Adison

Disease hipoparatiroid hipotiroid) pancreatitis malnutrisi malabsorbsi

penggunaan antibiotika dan steroid yang lama kelainan kelainan darah (leukimia

anemia plastik agranulusitosis) berbagai penyakit keganasan dan paska bedah

Kandida albikans merupakan species kandida yang paling sering menyebabkan

kandidiasis pada manusia baik kandidiasis superfisialis maupun sistemik Pada

media agar khusus akan terlihat struktur hyphae pseudohypae dan ragi Kandida

dapat menyebabkan penyakit sistemik progresif pada penderita yang lemah atau

sistem imunnya tertekan

Kandida albikan merupakan flora normal rongga mulut saluran cerna dan

vagina pada individu normal dan hanya menginvasi penderita dengan

imunokompromise atau kedaaan netropenia yang lama Koloni meningkat pada

penderita yang mendapat pengobatan antibiotika yang berspektrum luas dan pada

penderita diabetes melitus Kandida albikans merupakan species yang paling

sering menginfeksi manusia yaitu sekitar 75

Pada pasien yang menderita sesuatu penyakit yang berat dan kronis pernah

dilaporkan terjadi pneuomouni akibat Kandida albikans Dalam garis besarnya

kandidiasis paru terdiri dari dua bentuk yaitu Kandidiasis bronkial dan

Kandidiasis paru

Pada kandidiasis bronkial dinding mukosa bronkus tampak diselaputi oleh

plak plak sama seperti yang menutupi mukosa mulut dan tenggorokan pada

Kandidiasis mulut dan Kandidiasis tenggorokan Pasien mengeluh batuk batuk

keras dahak sedikit dan mengental dan berwarna seperti

susu didalam dahak bisa dijumpai Kandida albikans namun perlu diingat bahwa

Kandida albicans dalam keadaan normal bisa dijumpai sebagai saprofit dirongga

mulut dan pipi Pada sekitar 50 penderita Tb paru bisa dijumpai Kandida

albikans dalam dahak mereka sehingga untuk menetapkan bahwa seseorang

menderita Kandidiasis bronkial harus diperiksa dan dijumpai kepositipan

organisme ini di dahak secara berulang ulang Jadi tidak cukup sekali

pemeriksaan Gambaran radiologik foto dada biasanya normal saja ataupun

paling dijumpai pengaburan berupa garis dilapangan tengah dan bawah paru

Pasien yang menderita Kandidiasis paru biasanya tampak lebih sakit

mengeluh demam dengan pernapasan dan nadi yang cepat Batuk-batuk hemaptoe

sesak dan nyeri dada Pada foto dada biasa tampak pengaburan dengan batas tidak

jelas terutama dilapangan bawah paru Bayangan lebih padat atau bahkan efusi

pleura bisa juga terjadidijumpai pada foto dada Diagnosa dengan menemukan

jamur Kandida di sputum serta kultur yang positip dengan medium agar

Sabouraud pada pemeriksaan berulang-ulang

152 ASPERGILLOSIS PARU

Aspergillosis jarang sekali mengenai individu yang normal dan sehat

Penyakit ini selalu mengenai orang-orang yang memang sudah sakit parah dan

lama Penyakit ini disebabkan oleh jamur kontaminan yang terdapat banyak

ditumpukan sampah dan jerami Diketahui ada tujuh spesies yang dapat

menginfeksi manusia namun penyebab infeksi paru-paru 90 adalah Asp

fumigatus Gambaran klinis bisa berupa pneumonitis brolootis Dalam parenkim

paru-paru terjadi lesi-lesi granulomatus yang dapat sembuh dan terjadi klasifikasi

membentuk ldquocoin lesion Sputum biasanya mukopurulen dan kadang-kadang

terdapat bercak darah Penyebaran secara hematogen biasanya keginjal dan organ-

organ lain

Aspergilosis paru-paru biasanya adalah suatu secondary disease

(superinfection) pada penderita dengan kelainan menahun seperti tuberkulosis

abses paru-paru bronkiectasis tumor paru dan kelainan bronkus Aspergilosis

fumigatus terbukti menghasilkan endotoksin yang mampu menghemolisa eritrosit

manusia dan hewan Jamur A fumigatus ternyata memang merupakan yang paling

sering menimbulkan aspergilosis pada manusia Jamur Aspergillus lain yang

menyebabkan Aspergillosis pada manusia ialah Aspergillus niger Aspergillus

flavus dan Aspergillus nidulans Temyata jamur Aspergillus clavatus bisa pula

menyebabkan Alveolitis alergika

Ada empat jenis Aspergllosis Bronkhopulmonal

1 Allergic Bronkhopulnlonary Aspergillosis (ABPA)

Penyakit ini umumnya ditemukan pada penyandang asma bronkhial dan

asma pada penderita ini kambuh pada eksaserbasi demam Aspergillosis

proliferasi pada mukus yang pekat dan biasanya intiltrat terlihat pada rota rontgen

Mucous plug diekspektorasikan dan eosinofili pada darah verner sering

dijumpai Eksaserbasi berulang Aspergillosis alergik secara bertahap akan

merusak mukosa bronkhus clan menyebabkan terjadinya bronkiekatasis sekunder

2 Bola jamur (fungus ball) atau Aspergiloma

Aspergillus dapat tumbuh pada kavitas yang berhubungan dengan saluran

nafas Kavitas ini umumnya merupakan lesi residu sekunder terhadap

tuberkulosis penyakif jamur karsinoma atau bronkiektasis Reaksi inflamasi

terjadi disekitar kavitas tapi jamur tidak menginvasinya Gejala klinis umumnya

adalah batuk darah

3 Aspergilosis Nekrotikans

Bentuk ini adalah bentuk antara Aspergiloma dan Aspergillosis invasif

Infeksi umumnya terjadi pada penderita usia menengah atau perokok lama yang

mengalami kerusakan jaringan paru akibat rokok Jamur tumbuh pada rongga

udara yang abnormal dan perlahan-perlahan menginvasi dan merusak paru

menyebabkan terjadinya kavitas fibrotik yang biasanya terdapat pada lobus atas

4 Aspergilosis lnvasif

Aspergilosis dengan bentuk invasif ini sering dijumpai pada penderita

dengan gangguan immun dan netropeni merupakan faktor predisposisi yang

pentingSpora terinhalasi menyebabkan pneumonia jamur yang dapat menyebar

ketempat-tempat yang jauh Gambaran rontgen dapat berubah secara cepat dari

normal menjadi abnormal lnfiltrat biasanya bilaterlal berbentuk bulat dan

noduler Area infiltrat ini dengan cepat mengalami kavitasi khususnya jika

sumsum tulang pulih dan proses sitotoksit dan hitung lekosit darah tepi

meningkat Batuk darah dapat terjadi pada saat ini Aspergilosis invasif

merupakan penyakit progresif dan kematian akan terjadi dalam waktu 1-3

minggu Reagresivitas tergantung dari beratnya supresi sistem immun dan

mungkin saat dimulainya terapi antifungal Aspergilosis invasif tidak sering

terjadi pada penderita sakit paru yang menggunakan kortikosteroid tapi harus

dipikirkan bila terjadi pneumonia atau kavitas dengan infiltrat

153 HISTOPLASMOSIS

Histoplasma capsulatum yang hidup diatas permukaan tanah (soil) pada

daerah daerah geografis tertentu kalau terhirup sporanya akan menyebabkan

gangguan pada sistem retikuloendotelial Muncul dalam 2 bentuk yaitu

Histoplasmosis primer yang relatif jinak dan histoplasmosis progresif Infeksi

jamur histoplasma capsulatum bersifat oportunistik sehingga orang orang tua yang

sudah lama sakit mudah sekali terkena Pada anak anak bila terinteksi mudah

sekali berkembang kebentuk progresif

Histoplasmosis primer selalu tanpa gejala dan selalu diagnosa ditegakkan

pada pemeriksaan foto atau uji kulit histoplasmin yang positif Gambaran

radiologi berupa pengaburan yang difus ataupun gambaran miliair dengan hilar

limphadenopati Histoplasmosis primer dengan gejala malaise anoreksi sakit

dada demam demam batuk batuk dan hemoptisis Keadaan ini bisa menyembuh

cepat bisa pula bertahan berbulan-bulan menyerupai gambaran bronkitis

pneumoni atau Tb kronis Penyembuhan bisa berakibat seluruh lesi radiologik

paru menjadi bersih total ataupun sesekali terjadi kalsifikasi dan fibrosis

Pada Histoplasmosis progresif akut dijumpai gejala klinis badan yang

makin kurus demam anemi lekopeni hepatosplenomegali serta adanya

granuloma mukokutan (selaput lendir dan kulit) dan dimulut Pada anak-anak baik

klinis maupun radiologik amat mirip dengan Tb miliair Prognosa Histoplasmosis

progresif akut ini pada anak anak selalu jelek meskipun kesembuhan masih

mungkin diperoleh

Pada Histoplasmosis progresif kronis gambaran klinis maupun radiologik

sangat mirip dengan Tb paru kronis sehingga banyak kasus yang justru

disangkakan menderita Tb paru dan dirawat di Rumah sakit Tb di USA

Gambaran kaverne dan fibrosis sangat sering dijumpai Satu hal yang perlu

dicatat ialah Histoplasmosis progresif ini selalu menjadi penyulit dari Tb paru dan

sarkoidosis retikulosis dan leukemia Sekitar 01 penderita Histoplasma

berkembang menjadi progresif Diagnosa ditegakkan dengan ditemukannya

organisme dalam sputum secra pulasan salngsung dan dikonfoirmasi dengan

kultur Pemeriksaan inokulasi bahan yang terinfeksi kepada tikus berakibat fatal

(bagi tikus percobaan) dengan terjadinya infeksi retikuloendotelial

154 KOKSIDIOIDOMIKOSIS

Infeksi jamur Coccidioides terjadi akibat menghirup spora jamur ini yang

terdapat didebu dengan ukuran 2 x 5 micron Diparu spora ini dindingnya

menebal sehingga ukuran menjadi berdiameter 20-80 micron yang dinamakan

dengan sporangis atau spherules Sporangis ini kemudian berisis endospora yang

bila terbebas akan menjadi sporangis yang baru pula dijaringan Ada 2 bentuk

Koksidioidomikosis ini yaitu bentuk primer dan progresif Koksidioidomikosis

paru primer yang terjadi setelah 10-18 hari infeksi pertama dengan jamur ini

biasanya tanpa gejala namun kadang-kadang ada juga dengan gejala yang mirip

influensa dan nasoparingitis Pada sekitar 5 kasus dijumpai eritemanodosum dan

eritemamultiforme

Gambaran radiologik foto dada selalu berupa pengaburan berupa

kelompok-kelompok (Patchy opacities) yang tersebar luas dan selalu disertai

bayangan hilar adenopathy yang bilateral Efusi pleura bisa juga dijumpai Hampir

semua kasus Koksidioidomikosis primer sembuh tanpa cacat dalam masa 1 ndash 2

bulan Kelainan radiologik bisa bertahan lebih lama dengan gambaran mirip

infiltrat Tb paru atau mirip tumor ataupun tuberkuloma paru Hanya sekitar 01

kasus dengan Koksidioidomikosis paru primer yang berlanjut menjadi

Koksidioidomikosis paru progresif dan ini memakan masa beberapa bulan

kemudian setelah infeksi primer Gejala klinis ialah demam anoreksia badan

makin kurus serta adanya tanda bronkopneumoni Progresifitas kearah bentuk

miliair akut dan menyebar dapat berakibat fatal dalam 3 bulan Yang lebih sering

perjalanan penyakit menjadi kronis dan terjadilah reaksi granulasi dikulit tulang

dan paru serta kelenjar kelenjar limfe dan meningen ataupun otak Gambaran

radiologi paru berupa pengaburan yang berkumpul(confluent) ataupun tersebar

(patchy) bayangan bayangan miliair serta rongga rongga (cavity) berdinding tipis

Diagnosa laboratorium ialah dijumpainya sporangis didahak aspirasi bronkus

ataupun bilasan lambung Diagnosa cepat juga dapat dilakukan dengan

pemeriksaan fluorescent antibodies Uji Coccidioidin (mirip uji Tuberkulin)

apabila posistif (umumnya 1 bulan setelah infeksi) menunjukkan infeksi baru atau

telah pernah terinfeksi

155 BLASTOMIKOSIS

Blastomikosis America Utara disebabkan Blastomyces dermatitides

sedangkan Blastomikosis Amerika Selatan oleh Paracoccidioides brasiliensis

Gejala klinis pada keduanya tidak khas bisa dijumpai gejala batuk-batuk kronis

namun pada Blastomikosis Amerika Utara selalu juga dijumpai gejala mirip

pneumoni sub akut dengan demam-demam yang tak seberapa tinggi sesak dan

batuk-batuk dengan sputum yang purulen dan kadang kadang bercampur darah

Gejala nyeri dada dan pleuritis dengan efusi bisa terjadi pada perkembangan

selanjutnya dari penyakit ini

156 KRlPTOKOKOSIS (Torulosis)

Penyakit ini biasanya suatu infeksi jamur yang oportunistik dan bisa sub

akut ataupun kronis pada paru kulit dan tulang yang paling disukai ialah otak

dan meningen Kriptokokosis paru sering asimptomatik ataupun gejalanya ringan

saja seperti mirip flu tapi bisa juga nyeri dada demam dan batuk berdahak campur

darah sehingga mirip Tb paru Gambaran radiologik bervariasi bisa berupa

infiltrat seperti Tb paru ataupun bayangan padat seperti tumor paru

Diagnosa dengan menemukan organisme dalam dahak baik secara langsung

ataupun dengan kultur

16 DlAGNOSA MIKOSIS PARU

Sangat sulit untuk menentukan infeksi jamur di paru oleh karena sebagian

besar gejalanya mula-mula tidak mencolok dan seringkali seperti gejala flu biasa

atau infeksi paru oleh sebab lain Gejala jamur sistemik tidak khasspecific dan

dapat menyerupai penyakit lain juga susah untuk membedakan antara infeksi

bakteri dan infeksi jamur sehingga menambah kesulitan untuk mengenali infeksi

jamur sistemik Kesadaran akan kemungkinan penyakit jamur terutama bila

terdapat faktor presdiposisi ditindak lanjuti dengan pemeriksaan bahan klinik

yang tepat akan membawa diagnosis yang pasti Kendala lain ialah meskipun

banyak terdapat laboratorium klinik jarang yang melakukan pemeriksaan untuk

mikosis sistemik Mungkin ini disebabkan oleh tidak terdapatnya tenaga

pemeriksaan terdidik atau peralatan antigen tidak terdapat dilaboratorium tersebut

Permasalahan lain dalam mendiagnosa infeksi oleh jamur paru yaitu kita harus

dapat menentukan apakah jamur hanya bersifat koloni atau telah terjadi

infeksipatogen Ha ini perlu dapat dipastikan oleh karena pengobatan dengan anti

jamur dapat menimbulkan efek toksis sehingga sedapat mungkin dibuat sediaan

biopsi jaringan jamur dapat ditemukan dalam bentuk ragi pseudohifa dan hifa

Menurut Jan Susilo diagnosa infeksi jamur dapat tercapai bila

kemungkinan infeksi jamur difikirkan pengambilan bahan klinik tepat cara

pengiriman bahan klinik tepat bahan klinik sampai dilaboratorium dalam keadaan

baik dan perlakuan bahan klinik tersebut dilaboratorium dilakukan dengan baik

dan tepat

Pada pasien dengan immunokompromise sangat penting untuk dapat

menegakkan diagnostik sistemik fungal infeksi secara dini Keberhasilan

diagnosis dan terapi dari infeksi jamur pada pasien-pasien dengan keadaan umum

yang lemah sangat tergantung pada kerjasama dari team work antara lain ahli

mikrobiologi onkologist histopatologist ahli penyakit infeksi dan staff

laboratorium

Penyakit jamur dikatakan positif apabila dapat dibuktikan adanya fungi

penyebabnya baik melalui pemeriksaan secara langsung maupun melalui biakan

Disamping itu dapat pula dilakukan uji serologi komplemen fiksation test uji

hewan percobaan dan uji fermentasi Pemeriksaan laboratorium untuk diagnostik

jamur paru dapat pula dilakukan dengan pemeriksaan spesimen dahak Dahak

dikeluarkan oleh penderita setelah sebelumnya berkumur-kumur dengan air bersih

berkali-kali untuk menyingkirkan kontaminan kandida Actinomyces israeli yang

hidup komensal dimulut dan rongga pipi Tanpa pengawet dahak dikirim

secepatnya untuk pemeriksaan Dengan pemeriksaan langsung dibawah

mikroskop biasanya dapat dikenali dan nampak sporahipa clan blastospore

Pengenalan akan lebih mudah dan jelas bila dilakukan penetesan sediaan dengan

KOH 20 ataupun dibuat sediaan apus dengan pewarnaan Giemsa

Infeksi jamur pada paru tidak memberikan gejalagambaran klinis dan

radiologik yang khas Untuk menegakkan diagnosa klinis jamur paru dalam

anamnese perlu ditanyakan mengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan faktor

predisposisi terjadinya infeksi jamur pada paru seperti adakah riwayat menderita

DM riwayat penyakit paru kronis riwayat pemakaian obat-obat antibiotika

steroid atau radiomimetik (antineoplastik) jangka panjang Juga ditanyakan

mengenai hobi pasien apakah hobi memelihara unggas hobi bertualang

memasuki gua-gua Pada pemeriksaan jasmani juga tidak dijumpai gambaran

yang khas pasien bisa anemis demam pembesaran kelenjar limfe

hepatosplenomegali ulkus dimulut laring dan sebagainya

Pada pemeriksaan fota dada yang perlu diperhatikan ialah adanya fungus

ball yang bisa dijumpai pada aspergilosis paru sedangkan pada kriptokokosis bisa

dijumpai bayangan seperti tumor Bayangan infiltrat efusi pleura dan kalsifikasi

bisa saja dijumpai ada berbagai infeksi jamur paru

Spesimen lain selain dahak dapat juga bilasan atau cucian bronkus dari

pemeriksaan bronkoskopi Pemeriksaan bronkoskopi disamping untuk melihat

langsung keadaan saluran nafas juga dapat dilakukan pengambilan spesimen

secara biopsi atau bilasan bronkus

Secara umum diagnosis jamur paru ditegakkan melalui

1 Kecurigaan yang tinggi terhadap kemungkinan infeksi jamur di paru

2 Pemeriksaan diagnostik yang lazim terhadap penyakit paru

1048766 Foto toraks PA dan lateral CT Scant toraks

1048766 Sputum mikroskopis jamur dan kultur

1048766 Bronkoskopi sekret bronkus bilasan bronkus transbronkial lung

biopsi

1048766 Aspirasi paru dengan jarum

3 Pemeriksaan laboratorium darah

1048766 Kultur darah

1048766 Pemeriksaan serologi

II JENIS JAMUR PENYEBAB INFEKSI SUSUNAN SARAF PUSAT

21 CRYPTOCOCCUS NEOFARMANS

Cryptococcus neofarmans adalah jamur seperti ragi (yeast like fungus)

yang ada dimana-mana di seluruh dunia Jamur ini menyebabkan penyakit jamur

sistemik yang disebut cryptococcosis dahulu dikenal dengan nama Torula

histolitica Jamur ini paling dikenal sebagai penyebab utama meningitis jamur

dan merupakan penyebab terbanyak morbiditas dan mortalitas pasien dengan

gangguan imunitas Cryptococcus neofarmans dapat ditemukan pada kotoran

burung (terutama merpati) tanah binatang juga pada kelompok manusia

(colonized human) Gejalanya seperti meningitis klasik yang melibatkan

meningitis secara difus Dengan adanya AIDS insiden cryptococcal meningitis

meningkat drastis Di Amerika meningitis ini termasuk lima besar penyebab

infeksi oportunistik pada pasien AIDS

bull Klasifikasi

Kingdom Fungi

Phylum Basidiomycota

Subphylum Basidiomycotina

Class Urediniomycetes

Order Sporidiales

Family Sporidiobolaceae

Genus Filobasidiella (Cryptococcus)

Species Cryptococcus neoformans

Scientific name Cryptococcus neoformans

Synonym Filobasidiella neoformans

Other names Filobaxidiella neoformans

211 MIKOLOGI

Cryptococcus neofarmans merupakan yeast like fungus Pada jaringan

yang terinfeksi organisme ini membentuk kapsul polisakarida yang merupakan

antigenpenting yang dapat mempengaruhi tubuh host Kapsul ini terdiri dari

empat serotipe antigen yang telah dapat diisolasi yairu ABC dan D

Berdasarkan antigen kapsul ini Cryptococcus neofarmans dibagi menjadi dua

subgroup Vneofarmans var neofarmans (serotipe A dan D) dan Cneofarmans

var gatti (serotipe B dan C) Serotipe A merupakan serotipe yang paling sering

diisolasi dan yang terutama di Amerika Serotipe D biasanya ditemukan di Eropa

B dan C ditemukan di daerah tropis dan subtropis Pada pasien AIDS serotipe

yang paling sering ditemukan aialah serotipe B dan C Serotipe B dan C dapat

pula menginfeksi manusia (nonimmunosupressant host) dan lebih banyak

menginvasi parenkim otak menyebabkan lesi massa yang disebut toruloma

Isolasi jamur dapat dilakukan dengan membuat sediaan cairan serebrospinal yang

dicampur dengan tinta India kemudian diperiksa pada mikroskop Ukuran

diameter yeast 4-6 μm dengan kapsul berukuran 1-30 μm Jika pemeriksaan ini

dilakukan dengan hati-hati maka dapat positif pada lebih kurang setengah kasus

meningitis cryptococcal dan lebih tinggi pada penderita AIDS Perhitungan

kwantitatif pasien meningitis daro 103- 107 count forming unit (CFU)

perdarahan milimeter cairan serebrospinal

212 PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI

Infeksi pertama terbanyak terjadi akibat inhalasi yeast dari lingkungan

sekitar Pada saat dalam tubuh host Cryptococcus membentuk kapsul

polisakarida yang besar yang resisten terhadap fagositosis Produksi kapsul

distimulasi oleh konsentrasi fisiologis karbondioksida dalamparu Keadaan ini

meyebabkan jamur ini beradaptasi sangat baik dalam host mamalia Reaksi

inflamasi ini menghasilkan reaksi kompleks primer paru kelenjar limfe (primary

lung lymp node complex) yang biasanya membatasi penyebaran

organismeKebanyakan infeksi paru ini tanpa gejala tetapi secara klinis dapat

terjadi seperti gejala pneumonia pada infeksi pertama dengan gejala yang

bervariasi beratnya Keadaan ini biasanya membaik perlahan dalam beberapa

minggu atau bulan dengan atau tanpa pengobatan Pada pasien lainnya dapat

terbentuk lesi pulmonar fokal atau nodular Cryptococcus dapat dorman dalam

paru atau limfenodus sampai pertahanan host melemah Cryptococcus

neofarmans dapat menyebar dari paru dan limfenodus torakal ke aliran darah

terutama pada host yang sistem kekebalannya terganggu Keadaan ini dapat

terjadi selama infeksi primer atau selama masa reaktivasi bertahun-tahun

kemudian Jika terjadi infeksi jauh maka tempat yang paling sering terkena

adalah susunan saraf pusat Keadaan dimana predileksi infeksi ini terutama pada

ruang subarakhnoid belum dapat diterangkan Ada beberapa faktor yang

berperanan dalam patogenesis infeksi Cryptococcus neofarmans pada susunan

saraf pusat Jamur ini mempunyai beberapa fenotif karakteristik yang diaktakan

berhubungan dengan invasi pada susunan saraf pusat seperti produksi

phenoloxidase adanya kapsul polisakaridadan kemampuan untuk berkembang

dengan cepat pada suhu tubuh hostInformasi terakhir mengatakan bahwa

melanin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi organisme ini dari

mekanisme pertahanan tubuh host Faktor karakteristik lainnya yaitu kemampuan

kapsul untuk melindungi jamur dari pertahanan tubuh terutama fagositosis

dankemampuan jamur untuk hidup dan berkembang pada suhu tubuh manusia

213 PATOLOGI

Ada tiga pola dasar infeksi jamur pada susunan saraf pusat yaitu

meningitis kronisvaskulitis daninvasi parenkimalpada infeksi Cryptococcal

jaringan otak menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen bsal

yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dpt

mengobstruksi aliran likuor dari foramen Luschka dan Magendi sehingga terjadi

hidrosefalus Pada jaringan otak terdapat substansi gelatinosa pada ruang

subarakhnoid dan kista kecil didalam parenkim yang terletak terutama pada

ganglia basilis pada distribusi arteri lentikulostriata Lesi parenkimal terdiri dari

agregasi atau gliosis Infiltrat meningen terdiri dari sel-sel ingflamasi dan

fibroblast yang bercampur dengan Cryptococcus Bentuk granuloma tidak sering

ditemukan pada beberapa kasus terlihat reaksi inflamasi kronis danreaksi

granulomatosa sama dengan yang terlihat pada Mtuberculosa dengan segala

bentuk komplikasinya Menurut Prockopperubahan susunan saraf pusat

termasuk infiltrasi meningen oleh sel mononuklear dan organisma Organisma ini

dapat tersebar pada parenkim otak dengan reaksi inflamasi yang minimal atau

tanpa reaksi inflamasi Kadang-kadang terdapat abses pada jaringan otak dan

granuloma pada meningen otak dan medula spinalis Gejala klinis infeksi jamur

pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien

paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis

yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang

empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala

seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau

defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat

ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan

keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit

sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur

Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa

kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran

ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai

akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam

cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur

dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau

batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya

Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI

214 DIAGNOSA

Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan

seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi

Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat

terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan

glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan

menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta

India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan

percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan

sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan

serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses

sputum dan sum-sum tulang

215 TERAPI

Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik

Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan

enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya

cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B

dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini

memberikan hasil yang lebih baik

216 PROGNOSA

Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi

kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan

eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama

tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan

22 MUCORMYCOSIS

Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat

disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera

rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan

makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu

terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus

yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif

penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini

masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan

sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi

trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena

dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata

serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda

infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-

kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati

penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah

terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan

meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala

perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu

proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan

dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya

Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga

menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan

otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan

sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat

berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in

ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat

jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan

merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi

terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti

diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik

secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit

23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)

Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat

dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur

oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang

kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang

menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka

bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter

terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan

penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk

patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses

intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis

Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih

hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan

serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan

amphotericin B

24 ASPERGILOSIS

Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf

pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis

atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran

hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami

neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa

infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)

dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan

masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis

pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada

duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa

kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi

paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan

dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti

ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih

dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi

pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan

25 COCCODIODOMYCOSIS

Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya

hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai

pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi

diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran

kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan

meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena

Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian

melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10

pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B

diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan

serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari

cairan likuor

26 HISTOPLASMOSIS

Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah

Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan

pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama

infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif

(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated

immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan

pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia

gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang

terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian

ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada

anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan

dosis total sekitar 35

III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR

Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima

Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo

SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni

1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat

2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain

3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari

4 Gunting kuku tangan dan kaki

5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih

Page 8: febri jamur.doc

berbagai situasi di Indonesia harus diantisipasi berdasarkan masih tingginya

kekerapan TB paru yang dengan obat anti tuberkulosa dapat disembuhkan namun

meninggalkan lesi sisa seperti kavitas bronkiektasis destroyed lung dan

sebagainya

Terjadinya infeksi sekunder dengan jamur akan menimbulkan keluhan

yang mirip gejala klinis TB paru sehingga walaupun masa pengobatan TB sudah

selesai masih ada keraguan untuk menghentikan pengobatan yang menyebabkan

pengobatan TB menjadi berkepanjangan Hal ini tentunya dapat dihindari bila

infeksi jamur paru terdiagnosa dan diberikan pengobatan Diagnosis penyakit

jamur biasanya diduga dari gambaran klinis dan lesi-lesi yang terjadi Diagnosa

pasti hanya dapat ditegakkan secara laboratoris dengan menemukan jamur

penyebab penyakit pada lesi atau eksudat yang berasal dari penderita Untuk

pembiakan jamur membutuhkan waktu 1-5 minggu

14 PATOGENESIS MIKOSIS PARU

Seluruh infeksi jamur dari jenis apapun pada umumnya menimbulkan

aneka ragam reaksi keradangan yang dalam hal ini bisa dijumpai hiperplasia

epitel granuloma histiositik arteritis trombotik campuran reaksi radang piogenik

dan granulomatous granuloma pengkejuan fibrosis dan kalsifikasis Hampir dapat

dikatakan bahwa jamur apapun bila menginfeksi baik diparu atau pada jaringan

manapun didalam tubuh menimbulkan gambaran granuloma yang secara

patologik sulit dibedakan dengan granuloma yang terjadi pada TBC ataupun

sarkoidosis Meskipun dikemukakan bahwa diagnosa patologik ditegakkan

dengan isolasi organisme jamur dari jaringan yang terlibat namun ini masih

mempunyai problem yaitu bahwa beberapa jamur seperti H Capsulatum

Sporothricum Schenkii Torulapsis glabrata Blastomyces clan Coccidioides

mempunyai sel-sel berbentuk mirip ragi (Yeast like cells) yang secara histologik

sukar dibedakan satu dengan lainnya Diagnosa pasti dengan demikian

memerlukan pemeriksaan kultur (biakan) dan pemeriksaan serologik

lnfeksi jamur paru ternyata lebih sering disebabkan oleh infeksi jamur

oportunistik kandidia dan aspergilus Sebagai infeksi oportunistik jamur ini

terdapat dimana-mana dan sering menginfeksi pada penderita dengan pemakaian

obat antibiotik secara luas atau dalam jangka waktu yang cukup lama

kortikosteroit disamping munculnya faktor predisposisi seperti penyakit kronis

dan penyakit keganasan Timbulnya infeksi skunder pada jamur paru disebabkan

terdapatnya kelainan paru seperti kavitas tuberkulosa bronkiektasis

krasinomabronkus yang sering menurunkan daya tahan tubuh

Jamur kandida albikans merupakan flora normal dalam rongga mulut

saluran cerna dan vagina pada individu normal dan dapat menginvasi penderita

dengan imunokompromi atau keadaan netropenia yang lamar Koloni akan

meningkat pada penderita dengan mendapat pengobatan antibiotika secara luas

yang menekan flora normal dan penyakit yang menimbulkan defek anatomi

maupun defek imunologi

Kandidiasis paru dapat disebabkan oleh invasi langsung infeksi pada

bronkopulmoner atau terjadi secara endogen karena jamur telah ada dalam tubuh

penderita terutama di usus selanjutnya mengadakan invasi ke alat-alat dalam

diseluruh tubuh melalaui aliran darah Perkembangan penyakit kandidiasis

ditentukan oleh interaksi yang kompleks antara patogenisitas internal organisme

tersebut dan mekanisme pertahanan pejamu Mekanisme pertahanan pejamu yang

berperan adalah imun dan non Imun Faktor imun yang berperan dalam

pertahanan terhadap jamur yaitu respon imun humoral dan seluler Faktor imun

seluler diperkirakan mempunyai peranan yang lebih penting Bukti-bukti ini

didapat dari pengalaman pada kandidiasis mukokutaneus kronik dan infeksi HIV

adanya defek imunitas selurer tersebut menyebabkan kandidiasis superfisialis

yang luas walaupun sistem imunitas humoral normal

Faktor non imun yang berperan antara lain interaksi dengan flora-flora

mikrobial lain pada kulit dan mukosa yang merupakan efek protektif terhadap

pertumbuhan patogen jamur oportunistik sekresi saliva dan keringat merupakan

anti fungal alamiah Pada penderita TbParu dengan defek anatomi paru disertai

pemberian obat anti tuberkulosa dalam waktu lama yang akan menekan flora

normal sehingga pertumbuhan jamur oportunistik tidak terhambat Penyakit

granulomatous kronik juga merupakan predisposisi terhadap aspergilosi invasif

paru Terinhalasi spora jamur aspergilus dalam jumlah banyak dapat

menimbulkan peneunitis akut divus dan dapat sembuh dengan sendirinya

Aspergilus dapat membentuk kolonisasi pada bronkus dan kavitas paru dengan

latar belakang penyakit Tb Paru Bola jamur bisa terdapat pada rongga kista atau

kavitas yang disebut aspergiloma biasanya terdapat pada logus atas paru dengan

diameter beberapa sentimeter dan dapat terlihat pada foto dada

15 PENYAKIT-PENYAKIT MIKOSIS PARU

151 KANDIDIASIS

Beberapa keadaan yang mempredisposisi terjadinya kandidiasis sistemik

menurut Winner dan Hurley ialah kehamilan trauma lokal seperti bekas bekas

garukan akibat alergi pada kulit berbagai gangguan endokrin (DM Adison

Disease hipoparatiroid hipotiroid) pancreatitis malnutrisi malabsorbsi

penggunaan antibiotika dan steroid yang lama kelainan kelainan darah (leukimia

anemia plastik agranulusitosis) berbagai penyakit keganasan dan paska bedah

Kandida albikans merupakan species kandida yang paling sering menyebabkan

kandidiasis pada manusia baik kandidiasis superfisialis maupun sistemik Pada

media agar khusus akan terlihat struktur hyphae pseudohypae dan ragi Kandida

dapat menyebabkan penyakit sistemik progresif pada penderita yang lemah atau

sistem imunnya tertekan

Kandida albikan merupakan flora normal rongga mulut saluran cerna dan

vagina pada individu normal dan hanya menginvasi penderita dengan

imunokompromise atau kedaaan netropenia yang lama Koloni meningkat pada

penderita yang mendapat pengobatan antibiotika yang berspektrum luas dan pada

penderita diabetes melitus Kandida albikans merupakan species yang paling

sering menginfeksi manusia yaitu sekitar 75

Pada pasien yang menderita sesuatu penyakit yang berat dan kronis pernah

dilaporkan terjadi pneuomouni akibat Kandida albikans Dalam garis besarnya

kandidiasis paru terdiri dari dua bentuk yaitu Kandidiasis bronkial dan

Kandidiasis paru

Pada kandidiasis bronkial dinding mukosa bronkus tampak diselaputi oleh

plak plak sama seperti yang menutupi mukosa mulut dan tenggorokan pada

Kandidiasis mulut dan Kandidiasis tenggorokan Pasien mengeluh batuk batuk

keras dahak sedikit dan mengental dan berwarna seperti

susu didalam dahak bisa dijumpai Kandida albikans namun perlu diingat bahwa

Kandida albicans dalam keadaan normal bisa dijumpai sebagai saprofit dirongga

mulut dan pipi Pada sekitar 50 penderita Tb paru bisa dijumpai Kandida

albikans dalam dahak mereka sehingga untuk menetapkan bahwa seseorang

menderita Kandidiasis bronkial harus diperiksa dan dijumpai kepositipan

organisme ini di dahak secara berulang ulang Jadi tidak cukup sekali

pemeriksaan Gambaran radiologik foto dada biasanya normal saja ataupun

paling dijumpai pengaburan berupa garis dilapangan tengah dan bawah paru

Pasien yang menderita Kandidiasis paru biasanya tampak lebih sakit

mengeluh demam dengan pernapasan dan nadi yang cepat Batuk-batuk hemaptoe

sesak dan nyeri dada Pada foto dada biasa tampak pengaburan dengan batas tidak

jelas terutama dilapangan bawah paru Bayangan lebih padat atau bahkan efusi

pleura bisa juga terjadidijumpai pada foto dada Diagnosa dengan menemukan

jamur Kandida di sputum serta kultur yang positip dengan medium agar

Sabouraud pada pemeriksaan berulang-ulang

152 ASPERGILLOSIS PARU

Aspergillosis jarang sekali mengenai individu yang normal dan sehat

Penyakit ini selalu mengenai orang-orang yang memang sudah sakit parah dan

lama Penyakit ini disebabkan oleh jamur kontaminan yang terdapat banyak

ditumpukan sampah dan jerami Diketahui ada tujuh spesies yang dapat

menginfeksi manusia namun penyebab infeksi paru-paru 90 adalah Asp

fumigatus Gambaran klinis bisa berupa pneumonitis brolootis Dalam parenkim

paru-paru terjadi lesi-lesi granulomatus yang dapat sembuh dan terjadi klasifikasi

membentuk ldquocoin lesion Sputum biasanya mukopurulen dan kadang-kadang

terdapat bercak darah Penyebaran secara hematogen biasanya keginjal dan organ-

organ lain

Aspergilosis paru-paru biasanya adalah suatu secondary disease

(superinfection) pada penderita dengan kelainan menahun seperti tuberkulosis

abses paru-paru bronkiectasis tumor paru dan kelainan bronkus Aspergilosis

fumigatus terbukti menghasilkan endotoksin yang mampu menghemolisa eritrosit

manusia dan hewan Jamur A fumigatus ternyata memang merupakan yang paling

sering menimbulkan aspergilosis pada manusia Jamur Aspergillus lain yang

menyebabkan Aspergillosis pada manusia ialah Aspergillus niger Aspergillus

flavus dan Aspergillus nidulans Temyata jamur Aspergillus clavatus bisa pula

menyebabkan Alveolitis alergika

Ada empat jenis Aspergllosis Bronkhopulmonal

1 Allergic Bronkhopulnlonary Aspergillosis (ABPA)

Penyakit ini umumnya ditemukan pada penyandang asma bronkhial dan

asma pada penderita ini kambuh pada eksaserbasi demam Aspergillosis

proliferasi pada mukus yang pekat dan biasanya intiltrat terlihat pada rota rontgen

Mucous plug diekspektorasikan dan eosinofili pada darah verner sering

dijumpai Eksaserbasi berulang Aspergillosis alergik secara bertahap akan

merusak mukosa bronkhus clan menyebabkan terjadinya bronkiekatasis sekunder

2 Bola jamur (fungus ball) atau Aspergiloma

Aspergillus dapat tumbuh pada kavitas yang berhubungan dengan saluran

nafas Kavitas ini umumnya merupakan lesi residu sekunder terhadap

tuberkulosis penyakif jamur karsinoma atau bronkiektasis Reaksi inflamasi

terjadi disekitar kavitas tapi jamur tidak menginvasinya Gejala klinis umumnya

adalah batuk darah

3 Aspergilosis Nekrotikans

Bentuk ini adalah bentuk antara Aspergiloma dan Aspergillosis invasif

Infeksi umumnya terjadi pada penderita usia menengah atau perokok lama yang

mengalami kerusakan jaringan paru akibat rokok Jamur tumbuh pada rongga

udara yang abnormal dan perlahan-perlahan menginvasi dan merusak paru

menyebabkan terjadinya kavitas fibrotik yang biasanya terdapat pada lobus atas

4 Aspergilosis lnvasif

Aspergilosis dengan bentuk invasif ini sering dijumpai pada penderita

dengan gangguan immun dan netropeni merupakan faktor predisposisi yang

pentingSpora terinhalasi menyebabkan pneumonia jamur yang dapat menyebar

ketempat-tempat yang jauh Gambaran rontgen dapat berubah secara cepat dari

normal menjadi abnormal lnfiltrat biasanya bilaterlal berbentuk bulat dan

noduler Area infiltrat ini dengan cepat mengalami kavitasi khususnya jika

sumsum tulang pulih dan proses sitotoksit dan hitung lekosit darah tepi

meningkat Batuk darah dapat terjadi pada saat ini Aspergilosis invasif

merupakan penyakit progresif dan kematian akan terjadi dalam waktu 1-3

minggu Reagresivitas tergantung dari beratnya supresi sistem immun dan

mungkin saat dimulainya terapi antifungal Aspergilosis invasif tidak sering

terjadi pada penderita sakit paru yang menggunakan kortikosteroid tapi harus

dipikirkan bila terjadi pneumonia atau kavitas dengan infiltrat

153 HISTOPLASMOSIS

Histoplasma capsulatum yang hidup diatas permukaan tanah (soil) pada

daerah daerah geografis tertentu kalau terhirup sporanya akan menyebabkan

gangguan pada sistem retikuloendotelial Muncul dalam 2 bentuk yaitu

Histoplasmosis primer yang relatif jinak dan histoplasmosis progresif Infeksi

jamur histoplasma capsulatum bersifat oportunistik sehingga orang orang tua yang

sudah lama sakit mudah sekali terkena Pada anak anak bila terinteksi mudah

sekali berkembang kebentuk progresif

Histoplasmosis primer selalu tanpa gejala dan selalu diagnosa ditegakkan

pada pemeriksaan foto atau uji kulit histoplasmin yang positif Gambaran

radiologi berupa pengaburan yang difus ataupun gambaran miliair dengan hilar

limphadenopati Histoplasmosis primer dengan gejala malaise anoreksi sakit

dada demam demam batuk batuk dan hemoptisis Keadaan ini bisa menyembuh

cepat bisa pula bertahan berbulan-bulan menyerupai gambaran bronkitis

pneumoni atau Tb kronis Penyembuhan bisa berakibat seluruh lesi radiologik

paru menjadi bersih total ataupun sesekali terjadi kalsifikasi dan fibrosis

Pada Histoplasmosis progresif akut dijumpai gejala klinis badan yang

makin kurus demam anemi lekopeni hepatosplenomegali serta adanya

granuloma mukokutan (selaput lendir dan kulit) dan dimulut Pada anak-anak baik

klinis maupun radiologik amat mirip dengan Tb miliair Prognosa Histoplasmosis

progresif akut ini pada anak anak selalu jelek meskipun kesembuhan masih

mungkin diperoleh

Pada Histoplasmosis progresif kronis gambaran klinis maupun radiologik

sangat mirip dengan Tb paru kronis sehingga banyak kasus yang justru

disangkakan menderita Tb paru dan dirawat di Rumah sakit Tb di USA

Gambaran kaverne dan fibrosis sangat sering dijumpai Satu hal yang perlu

dicatat ialah Histoplasmosis progresif ini selalu menjadi penyulit dari Tb paru dan

sarkoidosis retikulosis dan leukemia Sekitar 01 penderita Histoplasma

berkembang menjadi progresif Diagnosa ditegakkan dengan ditemukannya

organisme dalam sputum secra pulasan salngsung dan dikonfoirmasi dengan

kultur Pemeriksaan inokulasi bahan yang terinfeksi kepada tikus berakibat fatal

(bagi tikus percobaan) dengan terjadinya infeksi retikuloendotelial

154 KOKSIDIOIDOMIKOSIS

Infeksi jamur Coccidioides terjadi akibat menghirup spora jamur ini yang

terdapat didebu dengan ukuran 2 x 5 micron Diparu spora ini dindingnya

menebal sehingga ukuran menjadi berdiameter 20-80 micron yang dinamakan

dengan sporangis atau spherules Sporangis ini kemudian berisis endospora yang

bila terbebas akan menjadi sporangis yang baru pula dijaringan Ada 2 bentuk

Koksidioidomikosis ini yaitu bentuk primer dan progresif Koksidioidomikosis

paru primer yang terjadi setelah 10-18 hari infeksi pertama dengan jamur ini

biasanya tanpa gejala namun kadang-kadang ada juga dengan gejala yang mirip

influensa dan nasoparingitis Pada sekitar 5 kasus dijumpai eritemanodosum dan

eritemamultiforme

Gambaran radiologik foto dada selalu berupa pengaburan berupa

kelompok-kelompok (Patchy opacities) yang tersebar luas dan selalu disertai

bayangan hilar adenopathy yang bilateral Efusi pleura bisa juga dijumpai Hampir

semua kasus Koksidioidomikosis primer sembuh tanpa cacat dalam masa 1 ndash 2

bulan Kelainan radiologik bisa bertahan lebih lama dengan gambaran mirip

infiltrat Tb paru atau mirip tumor ataupun tuberkuloma paru Hanya sekitar 01

kasus dengan Koksidioidomikosis paru primer yang berlanjut menjadi

Koksidioidomikosis paru progresif dan ini memakan masa beberapa bulan

kemudian setelah infeksi primer Gejala klinis ialah demam anoreksia badan

makin kurus serta adanya tanda bronkopneumoni Progresifitas kearah bentuk

miliair akut dan menyebar dapat berakibat fatal dalam 3 bulan Yang lebih sering

perjalanan penyakit menjadi kronis dan terjadilah reaksi granulasi dikulit tulang

dan paru serta kelenjar kelenjar limfe dan meningen ataupun otak Gambaran

radiologi paru berupa pengaburan yang berkumpul(confluent) ataupun tersebar

(patchy) bayangan bayangan miliair serta rongga rongga (cavity) berdinding tipis

Diagnosa laboratorium ialah dijumpainya sporangis didahak aspirasi bronkus

ataupun bilasan lambung Diagnosa cepat juga dapat dilakukan dengan

pemeriksaan fluorescent antibodies Uji Coccidioidin (mirip uji Tuberkulin)

apabila posistif (umumnya 1 bulan setelah infeksi) menunjukkan infeksi baru atau

telah pernah terinfeksi

155 BLASTOMIKOSIS

Blastomikosis America Utara disebabkan Blastomyces dermatitides

sedangkan Blastomikosis Amerika Selatan oleh Paracoccidioides brasiliensis

Gejala klinis pada keduanya tidak khas bisa dijumpai gejala batuk-batuk kronis

namun pada Blastomikosis Amerika Utara selalu juga dijumpai gejala mirip

pneumoni sub akut dengan demam-demam yang tak seberapa tinggi sesak dan

batuk-batuk dengan sputum yang purulen dan kadang kadang bercampur darah

Gejala nyeri dada dan pleuritis dengan efusi bisa terjadi pada perkembangan

selanjutnya dari penyakit ini

156 KRlPTOKOKOSIS (Torulosis)

Penyakit ini biasanya suatu infeksi jamur yang oportunistik dan bisa sub

akut ataupun kronis pada paru kulit dan tulang yang paling disukai ialah otak

dan meningen Kriptokokosis paru sering asimptomatik ataupun gejalanya ringan

saja seperti mirip flu tapi bisa juga nyeri dada demam dan batuk berdahak campur

darah sehingga mirip Tb paru Gambaran radiologik bervariasi bisa berupa

infiltrat seperti Tb paru ataupun bayangan padat seperti tumor paru

Diagnosa dengan menemukan organisme dalam dahak baik secara langsung

ataupun dengan kultur

16 DlAGNOSA MIKOSIS PARU

Sangat sulit untuk menentukan infeksi jamur di paru oleh karena sebagian

besar gejalanya mula-mula tidak mencolok dan seringkali seperti gejala flu biasa

atau infeksi paru oleh sebab lain Gejala jamur sistemik tidak khasspecific dan

dapat menyerupai penyakit lain juga susah untuk membedakan antara infeksi

bakteri dan infeksi jamur sehingga menambah kesulitan untuk mengenali infeksi

jamur sistemik Kesadaran akan kemungkinan penyakit jamur terutama bila

terdapat faktor presdiposisi ditindak lanjuti dengan pemeriksaan bahan klinik

yang tepat akan membawa diagnosis yang pasti Kendala lain ialah meskipun

banyak terdapat laboratorium klinik jarang yang melakukan pemeriksaan untuk

mikosis sistemik Mungkin ini disebabkan oleh tidak terdapatnya tenaga

pemeriksaan terdidik atau peralatan antigen tidak terdapat dilaboratorium tersebut

Permasalahan lain dalam mendiagnosa infeksi oleh jamur paru yaitu kita harus

dapat menentukan apakah jamur hanya bersifat koloni atau telah terjadi

infeksipatogen Ha ini perlu dapat dipastikan oleh karena pengobatan dengan anti

jamur dapat menimbulkan efek toksis sehingga sedapat mungkin dibuat sediaan

biopsi jaringan jamur dapat ditemukan dalam bentuk ragi pseudohifa dan hifa

Menurut Jan Susilo diagnosa infeksi jamur dapat tercapai bila

kemungkinan infeksi jamur difikirkan pengambilan bahan klinik tepat cara

pengiriman bahan klinik tepat bahan klinik sampai dilaboratorium dalam keadaan

baik dan perlakuan bahan klinik tersebut dilaboratorium dilakukan dengan baik

dan tepat

Pada pasien dengan immunokompromise sangat penting untuk dapat

menegakkan diagnostik sistemik fungal infeksi secara dini Keberhasilan

diagnosis dan terapi dari infeksi jamur pada pasien-pasien dengan keadaan umum

yang lemah sangat tergantung pada kerjasama dari team work antara lain ahli

mikrobiologi onkologist histopatologist ahli penyakit infeksi dan staff

laboratorium

Penyakit jamur dikatakan positif apabila dapat dibuktikan adanya fungi

penyebabnya baik melalui pemeriksaan secara langsung maupun melalui biakan

Disamping itu dapat pula dilakukan uji serologi komplemen fiksation test uji

hewan percobaan dan uji fermentasi Pemeriksaan laboratorium untuk diagnostik

jamur paru dapat pula dilakukan dengan pemeriksaan spesimen dahak Dahak

dikeluarkan oleh penderita setelah sebelumnya berkumur-kumur dengan air bersih

berkali-kali untuk menyingkirkan kontaminan kandida Actinomyces israeli yang

hidup komensal dimulut dan rongga pipi Tanpa pengawet dahak dikirim

secepatnya untuk pemeriksaan Dengan pemeriksaan langsung dibawah

mikroskop biasanya dapat dikenali dan nampak sporahipa clan blastospore

Pengenalan akan lebih mudah dan jelas bila dilakukan penetesan sediaan dengan

KOH 20 ataupun dibuat sediaan apus dengan pewarnaan Giemsa

Infeksi jamur pada paru tidak memberikan gejalagambaran klinis dan

radiologik yang khas Untuk menegakkan diagnosa klinis jamur paru dalam

anamnese perlu ditanyakan mengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan faktor

predisposisi terjadinya infeksi jamur pada paru seperti adakah riwayat menderita

DM riwayat penyakit paru kronis riwayat pemakaian obat-obat antibiotika

steroid atau radiomimetik (antineoplastik) jangka panjang Juga ditanyakan

mengenai hobi pasien apakah hobi memelihara unggas hobi bertualang

memasuki gua-gua Pada pemeriksaan jasmani juga tidak dijumpai gambaran

yang khas pasien bisa anemis demam pembesaran kelenjar limfe

hepatosplenomegali ulkus dimulut laring dan sebagainya

Pada pemeriksaan fota dada yang perlu diperhatikan ialah adanya fungus

ball yang bisa dijumpai pada aspergilosis paru sedangkan pada kriptokokosis bisa

dijumpai bayangan seperti tumor Bayangan infiltrat efusi pleura dan kalsifikasi

bisa saja dijumpai ada berbagai infeksi jamur paru

Spesimen lain selain dahak dapat juga bilasan atau cucian bronkus dari

pemeriksaan bronkoskopi Pemeriksaan bronkoskopi disamping untuk melihat

langsung keadaan saluran nafas juga dapat dilakukan pengambilan spesimen

secara biopsi atau bilasan bronkus

Secara umum diagnosis jamur paru ditegakkan melalui

1 Kecurigaan yang tinggi terhadap kemungkinan infeksi jamur di paru

2 Pemeriksaan diagnostik yang lazim terhadap penyakit paru

1048766 Foto toraks PA dan lateral CT Scant toraks

1048766 Sputum mikroskopis jamur dan kultur

1048766 Bronkoskopi sekret bronkus bilasan bronkus transbronkial lung

biopsi

1048766 Aspirasi paru dengan jarum

3 Pemeriksaan laboratorium darah

1048766 Kultur darah

1048766 Pemeriksaan serologi

II JENIS JAMUR PENYEBAB INFEKSI SUSUNAN SARAF PUSAT

21 CRYPTOCOCCUS NEOFARMANS

Cryptococcus neofarmans adalah jamur seperti ragi (yeast like fungus)

yang ada dimana-mana di seluruh dunia Jamur ini menyebabkan penyakit jamur

sistemik yang disebut cryptococcosis dahulu dikenal dengan nama Torula

histolitica Jamur ini paling dikenal sebagai penyebab utama meningitis jamur

dan merupakan penyebab terbanyak morbiditas dan mortalitas pasien dengan

gangguan imunitas Cryptococcus neofarmans dapat ditemukan pada kotoran

burung (terutama merpati) tanah binatang juga pada kelompok manusia

(colonized human) Gejalanya seperti meningitis klasik yang melibatkan

meningitis secara difus Dengan adanya AIDS insiden cryptococcal meningitis

meningkat drastis Di Amerika meningitis ini termasuk lima besar penyebab

infeksi oportunistik pada pasien AIDS

bull Klasifikasi

Kingdom Fungi

Phylum Basidiomycota

Subphylum Basidiomycotina

Class Urediniomycetes

Order Sporidiales

Family Sporidiobolaceae

Genus Filobasidiella (Cryptococcus)

Species Cryptococcus neoformans

Scientific name Cryptococcus neoformans

Synonym Filobasidiella neoformans

Other names Filobaxidiella neoformans

211 MIKOLOGI

Cryptococcus neofarmans merupakan yeast like fungus Pada jaringan

yang terinfeksi organisme ini membentuk kapsul polisakarida yang merupakan

antigenpenting yang dapat mempengaruhi tubuh host Kapsul ini terdiri dari

empat serotipe antigen yang telah dapat diisolasi yairu ABC dan D

Berdasarkan antigen kapsul ini Cryptococcus neofarmans dibagi menjadi dua

subgroup Vneofarmans var neofarmans (serotipe A dan D) dan Cneofarmans

var gatti (serotipe B dan C) Serotipe A merupakan serotipe yang paling sering

diisolasi dan yang terutama di Amerika Serotipe D biasanya ditemukan di Eropa

B dan C ditemukan di daerah tropis dan subtropis Pada pasien AIDS serotipe

yang paling sering ditemukan aialah serotipe B dan C Serotipe B dan C dapat

pula menginfeksi manusia (nonimmunosupressant host) dan lebih banyak

menginvasi parenkim otak menyebabkan lesi massa yang disebut toruloma

Isolasi jamur dapat dilakukan dengan membuat sediaan cairan serebrospinal yang

dicampur dengan tinta India kemudian diperiksa pada mikroskop Ukuran

diameter yeast 4-6 μm dengan kapsul berukuran 1-30 μm Jika pemeriksaan ini

dilakukan dengan hati-hati maka dapat positif pada lebih kurang setengah kasus

meningitis cryptococcal dan lebih tinggi pada penderita AIDS Perhitungan

kwantitatif pasien meningitis daro 103- 107 count forming unit (CFU)

perdarahan milimeter cairan serebrospinal

212 PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI

Infeksi pertama terbanyak terjadi akibat inhalasi yeast dari lingkungan

sekitar Pada saat dalam tubuh host Cryptococcus membentuk kapsul

polisakarida yang besar yang resisten terhadap fagositosis Produksi kapsul

distimulasi oleh konsentrasi fisiologis karbondioksida dalamparu Keadaan ini

meyebabkan jamur ini beradaptasi sangat baik dalam host mamalia Reaksi

inflamasi ini menghasilkan reaksi kompleks primer paru kelenjar limfe (primary

lung lymp node complex) yang biasanya membatasi penyebaran

organismeKebanyakan infeksi paru ini tanpa gejala tetapi secara klinis dapat

terjadi seperti gejala pneumonia pada infeksi pertama dengan gejala yang

bervariasi beratnya Keadaan ini biasanya membaik perlahan dalam beberapa

minggu atau bulan dengan atau tanpa pengobatan Pada pasien lainnya dapat

terbentuk lesi pulmonar fokal atau nodular Cryptococcus dapat dorman dalam

paru atau limfenodus sampai pertahanan host melemah Cryptococcus

neofarmans dapat menyebar dari paru dan limfenodus torakal ke aliran darah

terutama pada host yang sistem kekebalannya terganggu Keadaan ini dapat

terjadi selama infeksi primer atau selama masa reaktivasi bertahun-tahun

kemudian Jika terjadi infeksi jauh maka tempat yang paling sering terkena

adalah susunan saraf pusat Keadaan dimana predileksi infeksi ini terutama pada

ruang subarakhnoid belum dapat diterangkan Ada beberapa faktor yang

berperanan dalam patogenesis infeksi Cryptococcus neofarmans pada susunan

saraf pusat Jamur ini mempunyai beberapa fenotif karakteristik yang diaktakan

berhubungan dengan invasi pada susunan saraf pusat seperti produksi

phenoloxidase adanya kapsul polisakaridadan kemampuan untuk berkembang

dengan cepat pada suhu tubuh hostInformasi terakhir mengatakan bahwa

melanin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi organisme ini dari

mekanisme pertahanan tubuh host Faktor karakteristik lainnya yaitu kemampuan

kapsul untuk melindungi jamur dari pertahanan tubuh terutama fagositosis

dankemampuan jamur untuk hidup dan berkembang pada suhu tubuh manusia

213 PATOLOGI

Ada tiga pola dasar infeksi jamur pada susunan saraf pusat yaitu

meningitis kronisvaskulitis daninvasi parenkimalpada infeksi Cryptococcal

jaringan otak menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen bsal

yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dpt

mengobstruksi aliran likuor dari foramen Luschka dan Magendi sehingga terjadi

hidrosefalus Pada jaringan otak terdapat substansi gelatinosa pada ruang

subarakhnoid dan kista kecil didalam parenkim yang terletak terutama pada

ganglia basilis pada distribusi arteri lentikulostriata Lesi parenkimal terdiri dari

agregasi atau gliosis Infiltrat meningen terdiri dari sel-sel ingflamasi dan

fibroblast yang bercampur dengan Cryptococcus Bentuk granuloma tidak sering

ditemukan pada beberapa kasus terlihat reaksi inflamasi kronis danreaksi

granulomatosa sama dengan yang terlihat pada Mtuberculosa dengan segala

bentuk komplikasinya Menurut Prockopperubahan susunan saraf pusat

termasuk infiltrasi meningen oleh sel mononuklear dan organisma Organisma ini

dapat tersebar pada parenkim otak dengan reaksi inflamasi yang minimal atau

tanpa reaksi inflamasi Kadang-kadang terdapat abses pada jaringan otak dan

granuloma pada meningen otak dan medula spinalis Gejala klinis infeksi jamur

pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien

paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis

yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang

empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala

seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau

defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat

ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan

keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit

sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur

Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa

kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran

ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai

akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam

cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur

dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau

batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya

Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI

214 DIAGNOSA

Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan

seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi

Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat

terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan

glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan

menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta

India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan

percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan

sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan

serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses

sputum dan sum-sum tulang

215 TERAPI

Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik

Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan

enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya

cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B

dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini

memberikan hasil yang lebih baik

216 PROGNOSA

Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi

kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan

eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama

tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan

22 MUCORMYCOSIS

Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat

disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera

rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan

makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu

terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus

yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif

penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini

masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan

sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi

trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena

dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata

serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda

infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-

kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati

penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah

terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan

meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala

perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu

proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan

dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya

Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga

menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan

otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan

sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat

berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in

ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat

jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan

merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi

terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti

diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik

secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit

23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)

Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat

dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur

oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang

kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang

menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka

bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter

terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan

penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk

patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses

intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis

Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih

hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan

serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan

amphotericin B

24 ASPERGILOSIS

Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf

pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis

atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran

hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami

neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa

infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)

dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan

masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis

pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada

duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa

kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi

paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan

dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti

ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih

dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi

pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan

25 COCCODIODOMYCOSIS

Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya

hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai

pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi

diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran

kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan

meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena

Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian

melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10

pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B

diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan

serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari

cairan likuor

26 HISTOPLASMOSIS

Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah

Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan

pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama

infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif

(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated

immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan

pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia

gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang

terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian

ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada

anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan

dosis total sekitar 35

III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR

Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima

Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo

SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni

1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat

2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain

3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari

4 Gunting kuku tangan dan kaki

5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih

Page 9: febri jamur.doc

terdapat dimana-mana dan sering menginfeksi pada penderita dengan pemakaian

obat antibiotik secara luas atau dalam jangka waktu yang cukup lama

kortikosteroit disamping munculnya faktor predisposisi seperti penyakit kronis

dan penyakit keganasan Timbulnya infeksi skunder pada jamur paru disebabkan

terdapatnya kelainan paru seperti kavitas tuberkulosa bronkiektasis

krasinomabronkus yang sering menurunkan daya tahan tubuh

Jamur kandida albikans merupakan flora normal dalam rongga mulut

saluran cerna dan vagina pada individu normal dan dapat menginvasi penderita

dengan imunokompromi atau keadaan netropenia yang lamar Koloni akan

meningkat pada penderita dengan mendapat pengobatan antibiotika secara luas

yang menekan flora normal dan penyakit yang menimbulkan defek anatomi

maupun defek imunologi

Kandidiasis paru dapat disebabkan oleh invasi langsung infeksi pada

bronkopulmoner atau terjadi secara endogen karena jamur telah ada dalam tubuh

penderita terutama di usus selanjutnya mengadakan invasi ke alat-alat dalam

diseluruh tubuh melalaui aliran darah Perkembangan penyakit kandidiasis

ditentukan oleh interaksi yang kompleks antara patogenisitas internal organisme

tersebut dan mekanisme pertahanan pejamu Mekanisme pertahanan pejamu yang

berperan adalah imun dan non Imun Faktor imun yang berperan dalam

pertahanan terhadap jamur yaitu respon imun humoral dan seluler Faktor imun

seluler diperkirakan mempunyai peranan yang lebih penting Bukti-bukti ini

didapat dari pengalaman pada kandidiasis mukokutaneus kronik dan infeksi HIV

adanya defek imunitas selurer tersebut menyebabkan kandidiasis superfisialis

yang luas walaupun sistem imunitas humoral normal

Faktor non imun yang berperan antara lain interaksi dengan flora-flora

mikrobial lain pada kulit dan mukosa yang merupakan efek protektif terhadap

pertumbuhan patogen jamur oportunistik sekresi saliva dan keringat merupakan

anti fungal alamiah Pada penderita TbParu dengan defek anatomi paru disertai

pemberian obat anti tuberkulosa dalam waktu lama yang akan menekan flora

normal sehingga pertumbuhan jamur oportunistik tidak terhambat Penyakit

granulomatous kronik juga merupakan predisposisi terhadap aspergilosi invasif

paru Terinhalasi spora jamur aspergilus dalam jumlah banyak dapat

menimbulkan peneunitis akut divus dan dapat sembuh dengan sendirinya

Aspergilus dapat membentuk kolonisasi pada bronkus dan kavitas paru dengan

latar belakang penyakit Tb Paru Bola jamur bisa terdapat pada rongga kista atau

kavitas yang disebut aspergiloma biasanya terdapat pada logus atas paru dengan

diameter beberapa sentimeter dan dapat terlihat pada foto dada

15 PENYAKIT-PENYAKIT MIKOSIS PARU

151 KANDIDIASIS

Beberapa keadaan yang mempredisposisi terjadinya kandidiasis sistemik

menurut Winner dan Hurley ialah kehamilan trauma lokal seperti bekas bekas

garukan akibat alergi pada kulit berbagai gangguan endokrin (DM Adison

Disease hipoparatiroid hipotiroid) pancreatitis malnutrisi malabsorbsi

penggunaan antibiotika dan steroid yang lama kelainan kelainan darah (leukimia

anemia plastik agranulusitosis) berbagai penyakit keganasan dan paska bedah

Kandida albikans merupakan species kandida yang paling sering menyebabkan

kandidiasis pada manusia baik kandidiasis superfisialis maupun sistemik Pada

media agar khusus akan terlihat struktur hyphae pseudohypae dan ragi Kandida

dapat menyebabkan penyakit sistemik progresif pada penderita yang lemah atau

sistem imunnya tertekan

Kandida albikan merupakan flora normal rongga mulut saluran cerna dan

vagina pada individu normal dan hanya menginvasi penderita dengan

imunokompromise atau kedaaan netropenia yang lama Koloni meningkat pada

penderita yang mendapat pengobatan antibiotika yang berspektrum luas dan pada

penderita diabetes melitus Kandida albikans merupakan species yang paling

sering menginfeksi manusia yaitu sekitar 75

Pada pasien yang menderita sesuatu penyakit yang berat dan kronis pernah

dilaporkan terjadi pneuomouni akibat Kandida albikans Dalam garis besarnya

kandidiasis paru terdiri dari dua bentuk yaitu Kandidiasis bronkial dan

Kandidiasis paru

Pada kandidiasis bronkial dinding mukosa bronkus tampak diselaputi oleh

plak plak sama seperti yang menutupi mukosa mulut dan tenggorokan pada

Kandidiasis mulut dan Kandidiasis tenggorokan Pasien mengeluh batuk batuk

keras dahak sedikit dan mengental dan berwarna seperti

susu didalam dahak bisa dijumpai Kandida albikans namun perlu diingat bahwa

Kandida albicans dalam keadaan normal bisa dijumpai sebagai saprofit dirongga

mulut dan pipi Pada sekitar 50 penderita Tb paru bisa dijumpai Kandida

albikans dalam dahak mereka sehingga untuk menetapkan bahwa seseorang

menderita Kandidiasis bronkial harus diperiksa dan dijumpai kepositipan

organisme ini di dahak secara berulang ulang Jadi tidak cukup sekali

pemeriksaan Gambaran radiologik foto dada biasanya normal saja ataupun

paling dijumpai pengaburan berupa garis dilapangan tengah dan bawah paru

Pasien yang menderita Kandidiasis paru biasanya tampak lebih sakit

mengeluh demam dengan pernapasan dan nadi yang cepat Batuk-batuk hemaptoe

sesak dan nyeri dada Pada foto dada biasa tampak pengaburan dengan batas tidak

jelas terutama dilapangan bawah paru Bayangan lebih padat atau bahkan efusi

pleura bisa juga terjadidijumpai pada foto dada Diagnosa dengan menemukan

jamur Kandida di sputum serta kultur yang positip dengan medium agar

Sabouraud pada pemeriksaan berulang-ulang

152 ASPERGILLOSIS PARU

Aspergillosis jarang sekali mengenai individu yang normal dan sehat

Penyakit ini selalu mengenai orang-orang yang memang sudah sakit parah dan

lama Penyakit ini disebabkan oleh jamur kontaminan yang terdapat banyak

ditumpukan sampah dan jerami Diketahui ada tujuh spesies yang dapat

menginfeksi manusia namun penyebab infeksi paru-paru 90 adalah Asp

fumigatus Gambaran klinis bisa berupa pneumonitis brolootis Dalam parenkim

paru-paru terjadi lesi-lesi granulomatus yang dapat sembuh dan terjadi klasifikasi

membentuk ldquocoin lesion Sputum biasanya mukopurulen dan kadang-kadang

terdapat bercak darah Penyebaran secara hematogen biasanya keginjal dan organ-

organ lain

Aspergilosis paru-paru biasanya adalah suatu secondary disease

(superinfection) pada penderita dengan kelainan menahun seperti tuberkulosis

abses paru-paru bronkiectasis tumor paru dan kelainan bronkus Aspergilosis

fumigatus terbukti menghasilkan endotoksin yang mampu menghemolisa eritrosit

manusia dan hewan Jamur A fumigatus ternyata memang merupakan yang paling

sering menimbulkan aspergilosis pada manusia Jamur Aspergillus lain yang

menyebabkan Aspergillosis pada manusia ialah Aspergillus niger Aspergillus

flavus dan Aspergillus nidulans Temyata jamur Aspergillus clavatus bisa pula

menyebabkan Alveolitis alergika

Ada empat jenis Aspergllosis Bronkhopulmonal

1 Allergic Bronkhopulnlonary Aspergillosis (ABPA)

Penyakit ini umumnya ditemukan pada penyandang asma bronkhial dan

asma pada penderita ini kambuh pada eksaserbasi demam Aspergillosis

proliferasi pada mukus yang pekat dan biasanya intiltrat terlihat pada rota rontgen

Mucous plug diekspektorasikan dan eosinofili pada darah verner sering

dijumpai Eksaserbasi berulang Aspergillosis alergik secara bertahap akan

merusak mukosa bronkhus clan menyebabkan terjadinya bronkiekatasis sekunder

2 Bola jamur (fungus ball) atau Aspergiloma

Aspergillus dapat tumbuh pada kavitas yang berhubungan dengan saluran

nafas Kavitas ini umumnya merupakan lesi residu sekunder terhadap

tuberkulosis penyakif jamur karsinoma atau bronkiektasis Reaksi inflamasi

terjadi disekitar kavitas tapi jamur tidak menginvasinya Gejala klinis umumnya

adalah batuk darah

3 Aspergilosis Nekrotikans

Bentuk ini adalah bentuk antara Aspergiloma dan Aspergillosis invasif

Infeksi umumnya terjadi pada penderita usia menengah atau perokok lama yang

mengalami kerusakan jaringan paru akibat rokok Jamur tumbuh pada rongga

udara yang abnormal dan perlahan-perlahan menginvasi dan merusak paru

menyebabkan terjadinya kavitas fibrotik yang biasanya terdapat pada lobus atas

4 Aspergilosis lnvasif

Aspergilosis dengan bentuk invasif ini sering dijumpai pada penderita

dengan gangguan immun dan netropeni merupakan faktor predisposisi yang

pentingSpora terinhalasi menyebabkan pneumonia jamur yang dapat menyebar

ketempat-tempat yang jauh Gambaran rontgen dapat berubah secara cepat dari

normal menjadi abnormal lnfiltrat biasanya bilaterlal berbentuk bulat dan

noduler Area infiltrat ini dengan cepat mengalami kavitasi khususnya jika

sumsum tulang pulih dan proses sitotoksit dan hitung lekosit darah tepi

meningkat Batuk darah dapat terjadi pada saat ini Aspergilosis invasif

merupakan penyakit progresif dan kematian akan terjadi dalam waktu 1-3

minggu Reagresivitas tergantung dari beratnya supresi sistem immun dan

mungkin saat dimulainya terapi antifungal Aspergilosis invasif tidak sering

terjadi pada penderita sakit paru yang menggunakan kortikosteroid tapi harus

dipikirkan bila terjadi pneumonia atau kavitas dengan infiltrat

153 HISTOPLASMOSIS

Histoplasma capsulatum yang hidup diatas permukaan tanah (soil) pada

daerah daerah geografis tertentu kalau terhirup sporanya akan menyebabkan

gangguan pada sistem retikuloendotelial Muncul dalam 2 bentuk yaitu

Histoplasmosis primer yang relatif jinak dan histoplasmosis progresif Infeksi

jamur histoplasma capsulatum bersifat oportunistik sehingga orang orang tua yang

sudah lama sakit mudah sekali terkena Pada anak anak bila terinteksi mudah

sekali berkembang kebentuk progresif

Histoplasmosis primer selalu tanpa gejala dan selalu diagnosa ditegakkan

pada pemeriksaan foto atau uji kulit histoplasmin yang positif Gambaran

radiologi berupa pengaburan yang difus ataupun gambaran miliair dengan hilar

limphadenopati Histoplasmosis primer dengan gejala malaise anoreksi sakit

dada demam demam batuk batuk dan hemoptisis Keadaan ini bisa menyembuh

cepat bisa pula bertahan berbulan-bulan menyerupai gambaran bronkitis

pneumoni atau Tb kronis Penyembuhan bisa berakibat seluruh lesi radiologik

paru menjadi bersih total ataupun sesekali terjadi kalsifikasi dan fibrosis

Pada Histoplasmosis progresif akut dijumpai gejala klinis badan yang

makin kurus demam anemi lekopeni hepatosplenomegali serta adanya

granuloma mukokutan (selaput lendir dan kulit) dan dimulut Pada anak-anak baik

klinis maupun radiologik amat mirip dengan Tb miliair Prognosa Histoplasmosis

progresif akut ini pada anak anak selalu jelek meskipun kesembuhan masih

mungkin diperoleh

Pada Histoplasmosis progresif kronis gambaran klinis maupun radiologik

sangat mirip dengan Tb paru kronis sehingga banyak kasus yang justru

disangkakan menderita Tb paru dan dirawat di Rumah sakit Tb di USA

Gambaran kaverne dan fibrosis sangat sering dijumpai Satu hal yang perlu

dicatat ialah Histoplasmosis progresif ini selalu menjadi penyulit dari Tb paru dan

sarkoidosis retikulosis dan leukemia Sekitar 01 penderita Histoplasma

berkembang menjadi progresif Diagnosa ditegakkan dengan ditemukannya

organisme dalam sputum secra pulasan salngsung dan dikonfoirmasi dengan

kultur Pemeriksaan inokulasi bahan yang terinfeksi kepada tikus berakibat fatal

(bagi tikus percobaan) dengan terjadinya infeksi retikuloendotelial

154 KOKSIDIOIDOMIKOSIS

Infeksi jamur Coccidioides terjadi akibat menghirup spora jamur ini yang

terdapat didebu dengan ukuran 2 x 5 micron Diparu spora ini dindingnya

menebal sehingga ukuran menjadi berdiameter 20-80 micron yang dinamakan

dengan sporangis atau spherules Sporangis ini kemudian berisis endospora yang

bila terbebas akan menjadi sporangis yang baru pula dijaringan Ada 2 bentuk

Koksidioidomikosis ini yaitu bentuk primer dan progresif Koksidioidomikosis

paru primer yang terjadi setelah 10-18 hari infeksi pertama dengan jamur ini

biasanya tanpa gejala namun kadang-kadang ada juga dengan gejala yang mirip

influensa dan nasoparingitis Pada sekitar 5 kasus dijumpai eritemanodosum dan

eritemamultiforme

Gambaran radiologik foto dada selalu berupa pengaburan berupa

kelompok-kelompok (Patchy opacities) yang tersebar luas dan selalu disertai

bayangan hilar adenopathy yang bilateral Efusi pleura bisa juga dijumpai Hampir

semua kasus Koksidioidomikosis primer sembuh tanpa cacat dalam masa 1 ndash 2

bulan Kelainan radiologik bisa bertahan lebih lama dengan gambaran mirip

infiltrat Tb paru atau mirip tumor ataupun tuberkuloma paru Hanya sekitar 01

kasus dengan Koksidioidomikosis paru primer yang berlanjut menjadi

Koksidioidomikosis paru progresif dan ini memakan masa beberapa bulan

kemudian setelah infeksi primer Gejala klinis ialah demam anoreksia badan

makin kurus serta adanya tanda bronkopneumoni Progresifitas kearah bentuk

miliair akut dan menyebar dapat berakibat fatal dalam 3 bulan Yang lebih sering

perjalanan penyakit menjadi kronis dan terjadilah reaksi granulasi dikulit tulang

dan paru serta kelenjar kelenjar limfe dan meningen ataupun otak Gambaran

radiologi paru berupa pengaburan yang berkumpul(confluent) ataupun tersebar

(patchy) bayangan bayangan miliair serta rongga rongga (cavity) berdinding tipis

Diagnosa laboratorium ialah dijumpainya sporangis didahak aspirasi bronkus

ataupun bilasan lambung Diagnosa cepat juga dapat dilakukan dengan

pemeriksaan fluorescent antibodies Uji Coccidioidin (mirip uji Tuberkulin)

apabila posistif (umumnya 1 bulan setelah infeksi) menunjukkan infeksi baru atau

telah pernah terinfeksi

155 BLASTOMIKOSIS

Blastomikosis America Utara disebabkan Blastomyces dermatitides

sedangkan Blastomikosis Amerika Selatan oleh Paracoccidioides brasiliensis

Gejala klinis pada keduanya tidak khas bisa dijumpai gejala batuk-batuk kronis

namun pada Blastomikosis Amerika Utara selalu juga dijumpai gejala mirip

pneumoni sub akut dengan demam-demam yang tak seberapa tinggi sesak dan

batuk-batuk dengan sputum yang purulen dan kadang kadang bercampur darah

Gejala nyeri dada dan pleuritis dengan efusi bisa terjadi pada perkembangan

selanjutnya dari penyakit ini

156 KRlPTOKOKOSIS (Torulosis)

Penyakit ini biasanya suatu infeksi jamur yang oportunistik dan bisa sub

akut ataupun kronis pada paru kulit dan tulang yang paling disukai ialah otak

dan meningen Kriptokokosis paru sering asimptomatik ataupun gejalanya ringan

saja seperti mirip flu tapi bisa juga nyeri dada demam dan batuk berdahak campur

darah sehingga mirip Tb paru Gambaran radiologik bervariasi bisa berupa

infiltrat seperti Tb paru ataupun bayangan padat seperti tumor paru

Diagnosa dengan menemukan organisme dalam dahak baik secara langsung

ataupun dengan kultur

16 DlAGNOSA MIKOSIS PARU

Sangat sulit untuk menentukan infeksi jamur di paru oleh karena sebagian

besar gejalanya mula-mula tidak mencolok dan seringkali seperti gejala flu biasa

atau infeksi paru oleh sebab lain Gejala jamur sistemik tidak khasspecific dan

dapat menyerupai penyakit lain juga susah untuk membedakan antara infeksi

bakteri dan infeksi jamur sehingga menambah kesulitan untuk mengenali infeksi

jamur sistemik Kesadaran akan kemungkinan penyakit jamur terutama bila

terdapat faktor presdiposisi ditindak lanjuti dengan pemeriksaan bahan klinik

yang tepat akan membawa diagnosis yang pasti Kendala lain ialah meskipun

banyak terdapat laboratorium klinik jarang yang melakukan pemeriksaan untuk

mikosis sistemik Mungkin ini disebabkan oleh tidak terdapatnya tenaga

pemeriksaan terdidik atau peralatan antigen tidak terdapat dilaboratorium tersebut

Permasalahan lain dalam mendiagnosa infeksi oleh jamur paru yaitu kita harus

dapat menentukan apakah jamur hanya bersifat koloni atau telah terjadi

infeksipatogen Ha ini perlu dapat dipastikan oleh karena pengobatan dengan anti

jamur dapat menimbulkan efek toksis sehingga sedapat mungkin dibuat sediaan

biopsi jaringan jamur dapat ditemukan dalam bentuk ragi pseudohifa dan hifa

Menurut Jan Susilo diagnosa infeksi jamur dapat tercapai bila

kemungkinan infeksi jamur difikirkan pengambilan bahan klinik tepat cara

pengiriman bahan klinik tepat bahan klinik sampai dilaboratorium dalam keadaan

baik dan perlakuan bahan klinik tersebut dilaboratorium dilakukan dengan baik

dan tepat

Pada pasien dengan immunokompromise sangat penting untuk dapat

menegakkan diagnostik sistemik fungal infeksi secara dini Keberhasilan

diagnosis dan terapi dari infeksi jamur pada pasien-pasien dengan keadaan umum

yang lemah sangat tergantung pada kerjasama dari team work antara lain ahli

mikrobiologi onkologist histopatologist ahli penyakit infeksi dan staff

laboratorium

Penyakit jamur dikatakan positif apabila dapat dibuktikan adanya fungi

penyebabnya baik melalui pemeriksaan secara langsung maupun melalui biakan

Disamping itu dapat pula dilakukan uji serologi komplemen fiksation test uji

hewan percobaan dan uji fermentasi Pemeriksaan laboratorium untuk diagnostik

jamur paru dapat pula dilakukan dengan pemeriksaan spesimen dahak Dahak

dikeluarkan oleh penderita setelah sebelumnya berkumur-kumur dengan air bersih

berkali-kali untuk menyingkirkan kontaminan kandida Actinomyces israeli yang

hidup komensal dimulut dan rongga pipi Tanpa pengawet dahak dikirim

secepatnya untuk pemeriksaan Dengan pemeriksaan langsung dibawah

mikroskop biasanya dapat dikenali dan nampak sporahipa clan blastospore

Pengenalan akan lebih mudah dan jelas bila dilakukan penetesan sediaan dengan

KOH 20 ataupun dibuat sediaan apus dengan pewarnaan Giemsa

Infeksi jamur pada paru tidak memberikan gejalagambaran klinis dan

radiologik yang khas Untuk menegakkan diagnosa klinis jamur paru dalam

anamnese perlu ditanyakan mengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan faktor

predisposisi terjadinya infeksi jamur pada paru seperti adakah riwayat menderita

DM riwayat penyakit paru kronis riwayat pemakaian obat-obat antibiotika

steroid atau radiomimetik (antineoplastik) jangka panjang Juga ditanyakan

mengenai hobi pasien apakah hobi memelihara unggas hobi bertualang

memasuki gua-gua Pada pemeriksaan jasmani juga tidak dijumpai gambaran

yang khas pasien bisa anemis demam pembesaran kelenjar limfe

hepatosplenomegali ulkus dimulut laring dan sebagainya

Pada pemeriksaan fota dada yang perlu diperhatikan ialah adanya fungus

ball yang bisa dijumpai pada aspergilosis paru sedangkan pada kriptokokosis bisa

dijumpai bayangan seperti tumor Bayangan infiltrat efusi pleura dan kalsifikasi

bisa saja dijumpai ada berbagai infeksi jamur paru

Spesimen lain selain dahak dapat juga bilasan atau cucian bronkus dari

pemeriksaan bronkoskopi Pemeriksaan bronkoskopi disamping untuk melihat

langsung keadaan saluran nafas juga dapat dilakukan pengambilan spesimen

secara biopsi atau bilasan bronkus

Secara umum diagnosis jamur paru ditegakkan melalui

1 Kecurigaan yang tinggi terhadap kemungkinan infeksi jamur di paru

2 Pemeriksaan diagnostik yang lazim terhadap penyakit paru

1048766 Foto toraks PA dan lateral CT Scant toraks

1048766 Sputum mikroskopis jamur dan kultur

1048766 Bronkoskopi sekret bronkus bilasan bronkus transbronkial lung

biopsi

1048766 Aspirasi paru dengan jarum

3 Pemeriksaan laboratorium darah

1048766 Kultur darah

1048766 Pemeriksaan serologi

II JENIS JAMUR PENYEBAB INFEKSI SUSUNAN SARAF PUSAT

21 CRYPTOCOCCUS NEOFARMANS

Cryptococcus neofarmans adalah jamur seperti ragi (yeast like fungus)

yang ada dimana-mana di seluruh dunia Jamur ini menyebabkan penyakit jamur

sistemik yang disebut cryptococcosis dahulu dikenal dengan nama Torula

histolitica Jamur ini paling dikenal sebagai penyebab utama meningitis jamur

dan merupakan penyebab terbanyak morbiditas dan mortalitas pasien dengan

gangguan imunitas Cryptococcus neofarmans dapat ditemukan pada kotoran

burung (terutama merpati) tanah binatang juga pada kelompok manusia

(colonized human) Gejalanya seperti meningitis klasik yang melibatkan

meningitis secara difus Dengan adanya AIDS insiden cryptococcal meningitis

meningkat drastis Di Amerika meningitis ini termasuk lima besar penyebab

infeksi oportunistik pada pasien AIDS

bull Klasifikasi

Kingdom Fungi

Phylum Basidiomycota

Subphylum Basidiomycotina

Class Urediniomycetes

Order Sporidiales

Family Sporidiobolaceae

Genus Filobasidiella (Cryptococcus)

Species Cryptococcus neoformans

Scientific name Cryptococcus neoformans

Synonym Filobasidiella neoformans

Other names Filobaxidiella neoformans

211 MIKOLOGI

Cryptococcus neofarmans merupakan yeast like fungus Pada jaringan

yang terinfeksi organisme ini membentuk kapsul polisakarida yang merupakan

antigenpenting yang dapat mempengaruhi tubuh host Kapsul ini terdiri dari

empat serotipe antigen yang telah dapat diisolasi yairu ABC dan D

Berdasarkan antigen kapsul ini Cryptococcus neofarmans dibagi menjadi dua

subgroup Vneofarmans var neofarmans (serotipe A dan D) dan Cneofarmans

var gatti (serotipe B dan C) Serotipe A merupakan serotipe yang paling sering

diisolasi dan yang terutama di Amerika Serotipe D biasanya ditemukan di Eropa

B dan C ditemukan di daerah tropis dan subtropis Pada pasien AIDS serotipe

yang paling sering ditemukan aialah serotipe B dan C Serotipe B dan C dapat

pula menginfeksi manusia (nonimmunosupressant host) dan lebih banyak

menginvasi parenkim otak menyebabkan lesi massa yang disebut toruloma

Isolasi jamur dapat dilakukan dengan membuat sediaan cairan serebrospinal yang

dicampur dengan tinta India kemudian diperiksa pada mikroskop Ukuran

diameter yeast 4-6 μm dengan kapsul berukuran 1-30 μm Jika pemeriksaan ini

dilakukan dengan hati-hati maka dapat positif pada lebih kurang setengah kasus

meningitis cryptococcal dan lebih tinggi pada penderita AIDS Perhitungan

kwantitatif pasien meningitis daro 103- 107 count forming unit (CFU)

perdarahan milimeter cairan serebrospinal

212 PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI

Infeksi pertama terbanyak terjadi akibat inhalasi yeast dari lingkungan

sekitar Pada saat dalam tubuh host Cryptococcus membentuk kapsul

polisakarida yang besar yang resisten terhadap fagositosis Produksi kapsul

distimulasi oleh konsentrasi fisiologis karbondioksida dalamparu Keadaan ini

meyebabkan jamur ini beradaptasi sangat baik dalam host mamalia Reaksi

inflamasi ini menghasilkan reaksi kompleks primer paru kelenjar limfe (primary

lung lymp node complex) yang biasanya membatasi penyebaran

organismeKebanyakan infeksi paru ini tanpa gejala tetapi secara klinis dapat

terjadi seperti gejala pneumonia pada infeksi pertama dengan gejala yang

bervariasi beratnya Keadaan ini biasanya membaik perlahan dalam beberapa

minggu atau bulan dengan atau tanpa pengobatan Pada pasien lainnya dapat

terbentuk lesi pulmonar fokal atau nodular Cryptococcus dapat dorman dalam

paru atau limfenodus sampai pertahanan host melemah Cryptococcus

neofarmans dapat menyebar dari paru dan limfenodus torakal ke aliran darah

terutama pada host yang sistem kekebalannya terganggu Keadaan ini dapat

terjadi selama infeksi primer atau selama masa reaktivasi bertahun-tahun

kemudian Jika terjadi infeksi jauh maka tempat yang paling sering terkena

adalah susunan saraf pusat Keadaan dimana predileksi infeksi ini terutama pada

ruang subarakhnoid belum dapat diterangkan Ada beberapa faktor yang

berperanan dalam patogenesis infeksi Cryptococcus neofarmans pada susunan

saraf pusat Jamur ini mempunyai beberapa fenotif karakteristik yang diaktakan

berhubungan dengan invasi pada susunan saraf pusat seperti produksi

phenoloxidase adanya kapsul polisakaridadan kemampuan untuk berkembang

dengan cepat pada suhu tubuh hostInformasi terakhir mengatakan bahwa

melanin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi organisme ini dari

mekanisme pertahanan tubuh host Faktor karakteristik lainnya yaitu kemampuan

kapsul untuk melindungi jamur dari pertahanan tubuh terutama fagositosis

dankemampuan jamur untuk hidup dan berkembang pada suhu tubuh manusia

213 PATOLOGI

Ada tiga pola dasar infeksi jamur pada susunan saraf pusat yaitu

meningitis kronisvaskulitis daninvasi parenkimalpada infeksi Cryptococcal

jaringan otak menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen bsal

yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dpt

mengobstruksi aliran likuor dari foramen Luschka dan Magendi sehingga terjadi

hidrosefalus Pada jaringan otak terdapat substansi gelatinosa pada ruang

subarakhnoid dan kista kecil didalam parenkim yang terletak terutama pada

ganglia basilis pada distribusi arteri lentikulostriata Lesi parenkimal terdiri dari

agregasi atau gliosis Infiltrat meningen terdiri dari sel-sel ingflamasi dan

fibroblast yang bercampur dengan Cryptococcus Bentuk granuloma tidak sering

ditemukan pada beberapa kasus terlihat reaksi inflamasi kronis danreaksi

granulomatosa sama dengan yang terlihat pada Mtuberculosa dengan segala

bentuk komplikasinya Menurut Prockopperubahan susunan saraf pusat

termasuk infiltrasi meningen oleh sel mononuklear dan organisma Organisma ini

dapat tersebar pada parenkim otak dengan reaksi inflamasi yang minimal atau

tanpa reaksi inflamasi Kadang-kadang terdapat abses pada jaringan otak dan

granuloma pada meningen otak dan medula spinalis Gejala klinis infeksi jamur

pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien

paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis

yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang

empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala

seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau

defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat

ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan

keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit

sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur

Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa

kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran

ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai

akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam

cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur

dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau

batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya

Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI

214 DIAGNOSA

Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan

seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi

Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat

terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan

glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan

menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta

India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan

percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan

sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan

serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses

sputum dan sum-sum tulang

215 TERAPI

Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik

Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan

enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya

cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B

dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini

memberikan hasil yang lebih baik

216 PROGNOSA

Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi

kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan

eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama

tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan

22 MUCORMYCOSIS

Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat

disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera

rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan

makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu

terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus

yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif

penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini

masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan

sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi

trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena

dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata

serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda

infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-

kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati

penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah

terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan

meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala

perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu

proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan

dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya

Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga

menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan

otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan

sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat

berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in

ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat

jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan

merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi

terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti

diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik

secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit

23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)

Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat

dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur

oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang

kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang

menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka

bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter

terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan

penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk

patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses

intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis

Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih

hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan

serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan

amphotericin B

24 ASPERGILOSIS

Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf

pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis

atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran

hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami

neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa

infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)

dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan

masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis

pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada

duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa

kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi

paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan

dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti

ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih

dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi

pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan

25 COCCODIODOMYCOSIS

Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya

hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai

pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi

diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran

kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan

meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena

Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian

melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10

pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B

diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan

serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari

cairan likuor

26 HISTOPLASMOSIS

Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah

Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan

pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama

infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif

(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated

immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan

pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia

gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang

terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian

ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada

anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan

dosis total sekitar 35

III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR

Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima

Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo

SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni

1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat

2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain

3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari

4 Gunting kuku tangan dan kaki

5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih

Page 10: febri jamur.doc

Kandidiasis paru dapat disebabkan oleh invasi langsung infeksi pada

bronkopulmoner atau terjadi secara endogen karena jamur telah ada dalam tubuh

penderita terutama di usus selanjutnya mengadakan invasi ke alat-alat dalam

diseluruh tubuh melalaui aliran darah Perkembangan penyakit kandidiasis

ditentukan oleh interaksi yang kompleks antara patogenisitas internal organisme

tersebut dan mekanisme pertahanan pejamu Mekanisme pertahanan pejamu yang

berperan adalah imun dan non Imun Faktor imun yang berperan dalam

pertahanan terhadap jamur yaitu respon imun humoral dan seluler Faktor imun

seluler diperkirakan mempunyai peranan yang lebih penting Bukti-bukti ini

didapat dari pengalaman pada kandidiasis mukokutaneus kronik dan infeksi HIV

adanya defek imunitas selurer tersebut menyebabkan kandidiasis superfisialis

yang luas walaupun sistem imunitas humoral normal

Faktor non imun yang berperan antara lain interaksi dengan flora-flora

mikrobial lain pada kulit dan mukosa yang merupakan efek protektif terhadap

pertumbuhan patogen jamur oportunistik sekresi saliva dan keringat merupakan

anti fungal alamiah Pada penderita TbParu dengan defek anatomi paru disertai

pemberian obat anti tuberkulosa dalam waktu lama yang akan menekan flora

normal sehingga pertumbuhan jamur oportunistik tidak terhambat Penyakit

granulomatous kronik juga merupakan predisposisi terhadap aspergilosi invasif

paru Terinhalasi spora jamur aspergilus dalam jumlah banyak dapat

menimbulkan peneunitis akut divus dan dapat sembuh dengan sendirinya

Aspergilus dapat membentuk kolonisasi pada bronkus dan kavitas paru dengan

latar belakang penyakit Tb Paru Bola jamur bisa terdapat pada rongga kista atau

kavitas yang disebut aspergiloma biasanya terdapat pada logus atas paru dengan

diameter beberapa sentimeter dan dapat terlihat pada foto dada

15 PENYAKIT-PENYAKIT MIKOSIS PARU

151 KANDIDIASIS

Beberapa keadaan yang mempredisposisi terjadinya kandidiasis sistemik

menurut Winner dan Hurley ialah kehamilan trauma lokal seperti bekas bekas

garukan akibat alergi pada kulit berbagai gangguan endokrin (DM Adison

Disease hipoparatiroid hipotiroid) pancreatitis malnutrisi malabsorbsi

penggunaan antibiotika dan steroid yang lama kelainan kelainan darah (leukimia

anemia plastik agranulusitosis) berbagai penyakit keganasan dan paska bedah

Kandida albikans merupakan species kandida yang paling sering menyebabkan

kandidiasis pada manusia baik kandidiasis superfisialis maupun sistemik Pada

media agar khusus akan terlihat struktur hyphae pseudohypae dan ragi Kandida

dapat menyebabkan penyakit sistemik progresif pada penderita yang lemah atau

sistem imunnya tertekan

Kandida albikan merupakan flora normal rongga mulut saluran cerna dan

vagina pada individu normal dan hanya menginvasi penderita dengan

imunokompromise atau kedaaan netropenia yang lama Koloni meningkat pada

penderita yang mendapat pengobatan antibiotika yang berspektrum luas dan pada

penderita diabetes melitus Kandida albikans merupakan species yang paling

sering menginfeksi manusia yaitu sekitar 75

Pada pasien yang menderita sesuatu penyakit yang berat dan kronis pernah

dilaporkan terjadi pneuomouni akibat Kandida albikans Dalam garis besarnya

kandidiasis paru terdiri dari dua bentuk yaitu Kandidiasis bronkial dan

Kandidiasis paru

Pada kandidiasis bronkial dinding mukosa bronkus tampak diselaputi oleh

plak plak sama seperti yang menutupi mukosa mulut dan tenggorokan pada

Kandidiasis mulut dan Kandidiasis tenggorokan Pasien mengeluh batuk batuk

keras dahak sedikit dan mengental dan berwarna seperti

susu didalam dahak bisa dijumpai Kandida albikans namun perlu diingat bahwa

Kandida albicans dalam keadaan normal bisa dijumpai sebagai saprofit dirongga

mulut dan pipi Pada sekitar 50 penderita Tb paru bisa dijumpai Kandida

albikans dalam dahak mereka sehingga untuk menetapkan bahwa seseorang

menderita Kandidiasis bronkial harus diperiksa dan dijumpai kepositipan

organisme ini di dahak secara berulang ulang Jadi tidak cukup sekali

pemeriksaan Gambaran radiologik foto dada biasanya normal saja ataupun

paling dijumpai pengaburan berupa garis dilapangan tengah dan bawah paru

Pasien yang menderita Kandidiasis paru biasanya tampak lebih sakit

mengeluh demam dengan pernapasan dan nadi yang cepat Batuk-batuk hemaptoe

sesak dan nyeri dada Pada foto dada biasa tampak pengaburan dengan batas tidak

jelas terutama dilapangan bawah paru Bayangan lebih padat atau bahkan efusi

pleura bisa juga terjadidijumpai pada foto dada Diagnosa dengan menemukan

jamur Kandida di sputum serta kultur yang positip dengan medium agar

Sabouraud pada pemeriksaan berulang-ulang

152 ASPERGILLOSIS PARU

Aspergillosis jarang sekali mengenai individu yang normal dan sehat

Penyakit ini selalu mengenai orang-orang yang memang sudah sakit parah dan

lama Penyakit ini disebabkan oleh jamur kontaminan yang terdapat banyak

ditumpukan sampah dan jerami Diketahui ada tujuh spesies yang dapat

menginfeksi manusia namun penyebab infeksi paru-paru 90 adalah Asp

fumigatus Gambaran klinis bisa berupa pneumonitis brolootis Dalam parenkim

paru-paru terjadi lesi-lesi granulomatus yang dapat sembuh dan terjadi klasifikasi

membentuk ldquocoin lesion Sputum biasanya mukopurulen dan kadang-kadang

terdapat bercak darah Penyebaran secara hematogen biasanya keginjal dan organ-

organ lain

Aspergilosis paru-paru biasanya adalah suatu secondary disease

(superinfection) pada penderita dengan kelainan menahun seperti tuberkulosis

abses paru-paru bronkiectasis tumor paru dan kelainan bronkus Aspergilosis

fumigatus terbukti menghasilkan endotoksin yang mampu menghemolisa eritrosit

manusia dan hewan Jamur A fumigatus ternyata memang merupakan yang paling

sering menimbulkan aspergilosis pada manusia Jamur Aspergillus lain yang

menyebabkan Aspergillosis pada manusia ialah Aspergillus niger Aspergillus

flavus dan Aspergillus nidulans Temyata jamur Aspergillus clavatus bisa pula

menyebabkan Alveolitis alergika

Ada empat jenis Aspergllosis Bronkhopulmonal

1 Allergic Bronkhopulnlonary Aspergillosis (ABPA)

Penyakit ini umumnya ditemukan pada penyandang asma bronkhial dan

asma pada penderita ini kambuh pada eksaserbasi demam Aspergillosis

proliferasi pada mukus yang pekat dan biasanya intiltrat terlihat pada rota rontgen

Mucous plug diekspektorasikan dan eosinofili pada darah verner sering

dijumpai Eksaserbasi berulang Aspergillosis alergik secara bertahap akan

merusak mukosa bronkhus clan menyebabkan terjadinya bronkiekatasis sekunder

2 Bola jamur (fungus ball) atau Aspergiloma

Aspergillus dapat tumbuh pada kavitas yang berhubungan dengan saluran

nafas Kavitas ini umumnya merupakan lesi residu sekunder terhadap

tuberkulosis penyakif jamur karsinoma atau bronkiektasis Reaksi inflamasi

terjadi disekitar kavitas tapi jamur tidak menginvasinya Gejala klinis umumnya

adalah batuk darah

3 Aspergilosis Nekrotikans

Bentuk ini adalah bentuk antara Aspergiloma dan Aspergillosis invasif

Infeksi umumnya terjadi pada penderita usia menengah atau perokok lama yang

mengalami kerusakan jaringan paru akibat rokok Jamur tumbuh pada rongga

udara yang abnormal dan perlahan-perlahan menginvasi dan merusak paru

menyebabkan terjadinya kavitas fibrotik yang biasanya terdapat pada lobus atas

4 Aspergilosis lnvasif

Aspergilosis dengan bentuk invasif ini sering dijumpai pada penderita

dengan gangguan immun dan netropeni merupakan faktor predisposisi yang

pentingSpora terinhalasi menyebabkan pneumonia jamur yang dapat menyebar

ketempat-tempat yang jauh Gambaran rontgen dapat berubah secara cepat dari

normal menjadi abnormal lnfiltrat biasanya bilaterlal berbentuk bulat dan

noduler Area infiltrat ini dengan cepat mengalami kavitasi khususnya jika

sumsum tulang pulih dan proses sitotoksit dan hitung lekosit darah tepi

meningkat Batuk darah dapat terjadi pada saat ini Aspergilosis invasif

merupakan penyakit progresif dan kematian akan terjadi dalam waktu 1-3

minggu Reagresivitas tergantung dari beratnya supresi sistem immun dan

mungkin saat dimulainya terapi antifungal Aspergilosis invasif tidak sering

terjadi pada penderita sakit paru yang menggunakan kortikosteroid tapi harus

dipikirkan bila terjadi pneumonia atau kavitas dengan infiltrat

153 HISTOPLASMOSIS

Histoplasma capsulatum yang hidup diatas permukaan tanah (soil) pada

daerah daerah geografis tertentu kalau terhirup sporanya akan menyebabkan

gangguan pada sistem retikuloendotelial Muncul dalam 2 bentuk yaitu

Histoplasmosis primer yang relatif jinak dan histoplasmosis progresif Infeksi

jamur histoplasma capsulatum bersifat oportunistik sehingga orang orang tua yang

sudah lama sakit mudah sekali terkena Pada anak anak bila terinteksi mudah

sekali berkembang kebentuk progresif

Histoplasmosis primer selalu tanpa gejala dan selalu diagnosa ditegakkan

pada pemeriksaan foto atau uji kulit histoplasmin yang positif Gambaran

radiologi berupa pengaburan yang difus ataupun gambaran miliair dengan hilar

limphadenopati Histoplasmosis primer dengan gejala malaise anoreksi sakit

dada demam demam batuk batuk dan hemoptisis Keadaan ini bisa menyembuh

cepat bisa pula bertahan berbulan-bulan menyerupai gambaran bronkitis

pneumoni atau Tb kronis Penyembuhan bisa berakibat seluruh lesi radiologik

paru menjadi bersih total ataupun sesekali terjadi kalsifikasi dan fibrosis

Pada Histoplasmosis progresif akut dijumpai gejala klinis badan yang

makin kurus demam anemi lekopeni hepatosplenomegali serta adanya

granuloma mukokutan (selaput lendir dan kulit) dan dimulut Pada anak-anak baik

klinis maupun radiologik amat mirip dengan Tb miliair Prognosa Histoplasmosis

progresif akut ini pada anak anak selalu jelek meskipun kesembuhan masih

mungkin diperoleh

Pada Histoplasmosis progresif kronis gambaran klinis maupun radiologik

sangat mirip dengan Tb paru kronis sehingga banyak kasus yang justru

disangkakan menderita Tb paru dan dirawat di Rumah sakit Tb di USA

Gambaran kaverne dan fibrosis sangat sering dijumpai Satu hal yang perlu

dicatat ialah Histoplasmosis progresif ini selalu menjadi penyulit dari Tb paru dan

sarkoidosis retikulosis dan leukemia Sekitar 01 penderita Histoplasma

berkembang menjadi progresif Diagnosa ditegakkan dengan ditemukannya

organisme dalam sputum secra pulasan salngsung dan dikonfoirmasi dengan

kultur Pemeriksaan inokulasi bahan yang terinfeksi kepada tikus berakibat fatal

(bagi tikus percobaan) dengan terjadinya infeksi retikuloendotelial

154 KOKSIDIOIDOMIKOSIS

Infeksi jamur Coccidioides terjadi akibat menghirup spora jamur ini yang

terdapat didebu dengan ukuran 2 x 5 micron Diparu spora ini dindingnya

menebal sehingga ukuran menjadi berdiameter 20-80 micron yang dinamakan

dengan sporangis atau spherules Sporangis ini kemudian berisis endospora yang

bila terbebas akan menjadi sporangis yang baru pula dijaringan Ada 2 bentuk

Koksidioidomikosis ini yaitu bentuk primer dan progresif Koksidioidomikosis

paru primer yang terjadi setelah 10-18 hari infeksi pertama dengan jamur ini

biasanya tanpa gejala namun kadang-kadang ada juga dengan gejala yang mirip

influensa dan nasoparingitis Pada sekitar 5 kasus dijumpai eritemanodosum dan

eritemamultiforme

Gambaran radiologik foto dada selalu berupa pengaburan berupa

kelompok-kelompok (Patchy opacities) yang tersebar luas dan selalu disertai

bayangan hilar adenopathy yang bilateral Efusi pleura bisa juga dijumpai Hampir

semua kasus Koksidioidomikosis primer sembuh tanpa cacat dalam masa 1 ndash 2

bulan Kelainan radiologik bisa bertahan lebih lama dengan gambaran mirip

infiltrat Tb paru atau mirip tumor ataupun tuberkuloma paru Hanya sekitar 01

kasus dengan Koksidioidomikosis paru primer yang berlanjut menjadi

Koksidioidomikosis paru progresif dan ini memakan masa beberapa bulan

kemudian setelah infeksi primer Gejala klinis ialah demam anoreksia badan

makin kurus serta adanya tanda bronkopneumoni Progresifitas kearah bentuk

miliair akut dan menyebar dapat berakibat fatal dalam 3 bulan Yang lebih sering

perjalanan penyakit menjadi kronis dan terjadilah reaksi granulasi dikulit tulang

dan paru serta kelenjar kelenjar limfe dan meningen ataupun otak Gambaran

radiologi paru berupa pengaburan yang berkumpul(confluent) ataupun tersebar

(patchy) bayangan bayangan miliair serta rongga rongga (cavity) berdinding tipis

Diagnosa laboratorium ialah dijumpainya sporangis didahak aspirasi bronkus

ataupun bilasan lambung Diagnosa cepat juga dapat dilakukan dengan

pemeriksaan fluorescent antibodies Uji Coccidioidin (mirip uji Tuberkulin)

apabila posistif (umumnya 1 bulan setelah infeksi) menunjukkan infeksi baru atau

telah pernah terinfeksi

155 BLASTOMIKOSIS

Blastomikosis America Utara disebabkan Blastomyces dermatitides

sedangkan Blastomikosis Amerika Selatan oleh Paracoccidioides brasiliensis

Gejala klinis pada keduanya tidak khas bisa dijumpai gejala batuk-batuk kronis

namun pada Blastomikosis Amerika Utara selalu juga dijumpai gejala mirip

pneumoni sub akut dengan demam-demam yang tak seberapa tinggi sesak dan

batuk-batuk dengan sputum yang purulen dan kadang kadang bercampur darah

Gejala nyeri dada dan pleuritis dengan efusi bisa terjadi pada perkembangan

selanjutnya dari penyakit ini

156 KRlPTOKOKOSIS (Torulosis)

Penyakit ini biasanya suatu infeksi jamur yang oportunistik dan bisa sub

akut ataupun kronis pada paru kulit dan tulang yang paling disukai ialah otak

dan meningen Kriptokokosis paru sering asimptomatik ataupun gejalanya ringan

saja seperti mirip flu tapi bisa juga nyeri dada demam dan batuk berdahak campur

darah sehingga mirip Tb paru Gambaran radiologik bervariasi bisa berupa

infiltrat seperti Tb paru ataupun bayangan padat seperti tumor paru

Diagnosa dengan menemukan organisme dalam dahak baik secara langsung

ataupun dengan kultur

16 DlAGNOSA MIKOSIS PARU

Sangat sulit untuk menentukan infeksi jamur di paru oleh karena sebagian

besar gejalanya mula-mula tidak mencolok dan seringkali seperti gejala flu biasa

atau infeksi paru oleh sebab lain Gejala jamur sistemik tidak khasspecific dan

dapat menyerupai penyakit lain juga susah untuk membedakan antara infeksi

bakteri dan infeksi jamur sehingga menambah kesulitan untuk mengenali infeksi

jamur sistemik Kesadaran akan kemungkinan penyakit jamur terutama bila

terdapat faktor presdiposisi ditindak lanjuti dengan pemeriksaan bahan klinik

yang tepat akan membawa diagnosis yang pasti Kendala lain ialah meskipun

banyak terdapat laboratorium klinik jarang yang melakukan pemeriksaan untuk

mikosis sistemik Mungkin ini disebabkan oleh tidak terdapatnya tenaga

pemeriksaan terdidik atau peralatan antigen tidak terdapat dilaboratorium tersebut

Permasalahan lain dalam mendiagnosa infeksi oleh jamur paru yaitu kita harus

dapat menentukan apakah jamur hanya bersifat koloni atau telah terjadi

infeksipatogen Ha ini perlu dapat dipastikan oleh karena pengobatan dengan anti

jamur dapat menimbulkan efek toksis sehingga sedapat mungkin dibuat sediaan

biopsi jaringan jamur dapat ditemukan dalam bentuk ragi pseudohifa dan hifa

Menurut Jan Susilo diagnosa infeksi jamur dapat tercapai bila

kemungkinan infeksi jamur difikirkan pengambilan bahan klinik tepat cara

pengiriman bahan klinik tepat bahan klinik sampai dilaboratorium dalam keadaan

baik dan perlakuan bahan klinik tersebut dilaboratorium dilakukan dengan baik

dan tepat

Pada pasien dengan immunokompromise sangat penting untuk dapat

menegakkan diagnostik sistemik fungal infeksi secara dini Keberhasilan

diagnosis dan terapi dari infeksi jamur pada pasien-pasien dengan keadaan umum

yang lemah sangat tergantung pada kerjasama dari team work antara lain ahli

mikrobiologi onkologist histopatologist ahli penyakit infeksi dan staff

laboratorium

Penyakit jamur dikatakan positif apabila dapat dibuktikan adanya fungi

penyebabnya baik melalui pemeriksaan secara langsung maupun melalui biakan

Disamping itu dapat pula dilakukan uji serologi komplemen fiksation test uji

hewan percobaan dan uji fermentasi Pemeriksaan laboratorium untuk diagnostik

jamur paru dapat pula dilakukan dengan pemeriksaan spesimen dahak Dahak

dikeluarkan oleh penderita setelah sebelumnya berkumur-kumur dengan air bersih

berkali-kali untuk menyingkirkan kontaminan kandida Actinomyces israeli yang

hidup komensal dimulut dan rongga pipi Tanpa pengawet dahak dikirim

secepatnya untuk pemeriksaan Dengan pemeriksaan langsung dibawah

mikroskop biasanya dapat dikenali dan nampak sporahipa clan blastospore

Pengenalan akan lebih mudah dan jelas bila dilakukan penetesan sediaan dengan

KOH 20 ataupun dibuat sediaan apus dengan pewarnaan Giemsa

Infeksi jamur pada paru tidak memberikan gejalagambaran klinis dan

radiologik yang khas Untuk menegakkan diagnosa klinis jamur paru dalam

anamnese perlu ditanyakan mengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan faktor

predisposisi terjadinya infeksi jamur pada paru seperti adakah riwayat menderita

DM riwayat penyakit paru kronis riwayat pemakaian obat-obat antibiotika

steroid atau radiomimetik (antineoplastik) jangka panjang Juga ditanyakan

mengenai hobi pasien apakah hobi memelihara unggas hobi bertualang

memasuki gua-gua Pada pemeriksaan jasmani juga tidak dijumpai gambaran

yang khas pasien bisa anemis demam pembesaran kelenjar limfe

hepatosplenomegali ulkus dimulut laring dan sebagainya

Pada pemeriksaan fota dada yang perlu diperhatikan ialah adanya fungus

ball yang bisa dijumpai pada aspergilosis paru sedangkan pada kriptokokosis bisa

dijumpai bayangan seperti tumor Bayangan infiltrat efusi pleura dan kalsifikasi

bisa saja dijumpai ada berbagai infeksi jamur paru

Spesimen lain selain dahak dapat juga bilasan atau cucian bronkus dari

pemeriksaan bronkoskopi Pemeriksaan bronkoskopi disamping untuk melihat

langsung keadaan saluran nafas juga dapat dilakukan pengambilan spesimen

secara biopsi atau bilasan bronkus

Secara umum diagnosis jamur paru ditegakkan melalui

1 Kecurigaan yang tinggi terhadap kemungkinan infeksi jamur di paru

2 Pemeriksaan diagnostik yang lazim terhadap penyakit paru

1048766 Foto toraks PA dan lateral CT Scant toraks

1048766 Sputum mikroskopis jamur dan kultur

1048766 Bronkoskopi sekret bronkus bilasan bronkus transbronkial lung

biopsi

1048766 Aspirasi paru dengan jarum

3 Pemeriksaan laboratorium darah

1048766 Kultur darah

1048766 Pemeriksaan serologi

II JENIS JAMUR PENYEBAB INFEKSI SUSUNAN SARAF PUSAT

21 CRYPTOCOCCUS NEOFARMANS

Cryptococcus neofarmans adalah jamur seperti ragi (yeast like fungus)

yang ada dimana-mana di seluruh dunia Jamur ini menyebabkan penyakit jamur

sistemik yang disebut cryptococcosis dahulu dikenal dengan nama Torula

histolitica Jamur ini paling dikenal sebagai penyebab utama meningitis jamur

dan merupakan penyebab terbanyak morbiditas dan mortalitas pasien dengan

gangguan imunitas Cryptococcus neofarmans dapat ditemukan pada kotoran

burung (terutama merpati) tanah binatang juga pada kelompok manusia

(colonized human) Gejalanya seperti meningitis klasik yang melibatkan

meningitis secara difus Dengan adanya AIDS insiden cryptococcal meningitis

meningkat drastis Di Amerika meningitis ini termasuk lima besar penyebab

infeksi oportunistik pada pasien AIDS

bull Klasifikasi

Kingdom Fungi

Phylum Basidiomycota

Subphylum Basidiomycotina

Class Urediniomycetes

Order Sporidiales

Family Sporidiobolaceae

Genus Filobasidiella (Cryptococcus)

Species Cryptococcus neoformans

Scientific name Cryptococcus neoformans

Synonym Filobasidiella neoformans

Other names Filobaxidiella neoformans

211 MIKOLOGI

Cryptococcus neofarmans merupakan yeast like fungus Pada jaringan

yang terinfeksi organisme ini membentuk kapsul polisakarida yang merupakan

antigenpenting yang dapat mempengaruhi tubuh host Kapsul ini terdiri dari

empat serotipe antigen yang telah dapat diisolasi yairu ABC dan D

Berdasarkan antigen kapsul ini Cryptococcus neofarmans dibagi menjadi dua

subgroup Vneofarmans var neofarmans (serotipe A dan D) dan Cneofarmans

var gatti (serotipe B dan C) Serotipe A merupakan serotipe yang paling sering

diisolasi dan yang terutama di Amerika Serotipe D biasanya ditemukan di Eropa

B dan C ditemukan di daerah tropis dan subtropis Pada pasien AIDS serotipe

yang paling sering ditemukan aialah serotipe B dan C Serotipe B dan C dapat

pula menginfeksi manusia (nonimmunosupressant host) dan lebih banyak

menginvasi parenkim otak menyebabkan lesi massa yang disebut toruloma

Isolasi jamur dapat dilakukan dengan membuat sediaan cairan serebrospinal yang

dicampur dengan tinta India kemudian diperiksa pada mikroskop Ukuran

diameter yeast 4-6 μm dengan kapsul berukuran 1-30 μm Jika pemeriksaan ini

dilakukan dengan hati-hati maka dapat positif pada lebih kurang setengah kasus

meningitis cryptococcal dan lebih tinggi pada penderita AIDS Perhitungan

kwantitatif pasien meningitis daro 103- 107 count forming unit (CFU)

perdarahan milimeter cairan serebrospinal

212 PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI

Infeksi pertama terbanyak terjadi akibat inhalasi yeast dari lingkungan

sekitar Pada saat dalam tubuh host Cryptococcus membentuk kapsul

polisakarida yang besar yang resisten terhadap fagositosis Produksi kapsul

distimulasi oleh konsentrasi fisiologis karbondioksida dalamparu Keadaan ini

meyebabkan jamur ini beradaptasi sangat baik dalam host mamalia Reaksi

inflamasi ini menghasilkan reaksi kompleks primer paru kelenjar limfe (primary

lung lymp node complex) yang biasanya membatasi penyebaran

organismeKebanyakan infeksi paru ini tanpa gejala tetapi secara klinis dapat

terjadi seperti gejala pneumonia pada infeksi pertama dengan gejala yang

bervariasi beratnya Keadaan ini biasanya membaik perlahan dalam beberapa

minggu atau bulan dengan atau tanpa pengobatan Pada pasien lainnya dapat

terbentuk lesi pulmonar fokal atau nodular Cryptococcus dapat dorman dalam

paru atau limfenodus sampai pertahanan host melemah Cryptococcus

neofarmans dapat menyebar dari paru dan limfenodus torakal ke aliran darah

terutama pada host yang sistem kekebalannya terganggu Keadaan ini dapat

terjadi selama infeksi primer atau selama masa reaktivasi bertahun-tahun

kemudian Jika terjadi infeksi jauh maka tempat yang paling sering terkena

adalah susunan saraf pusat Keadaan dimana predileksi infeksi ini terutama pada

ruang subarakhnoid belum dapat diterangkan Ada beberapa faktor yang

berperanan dalam patogenesis infeksi Cryptococcus neofarmans pada susunan

saraf pusat Jamur ini mempunyai beberapa fenotif karakteristik yang diaktakan

berhubungan dengan invasi pada susunan saraf pusat seperti produksi

phenoloxidase adanya kapsul polisakaridadan kemampuan untuk berkembang

dengan cepat pada suhu tubuh hostInformasi terakhir mengatakan bahwa

melanin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi organisme ini dari

mekanisme pertahanan tubuh host Faktor karakteristik lainnya yaitu kemampuan

kapsul untuk melindungi jamur dari pertahanan tubuh terutama fagositosis

dankemampuan jamur untuk hidup dan berkembang pada suhu tubuh manusia

213 PATOLOGI

Ada tiga pola dasar infeksi jamur pada susunan saraf pusat yaitu

meningitis kronisvaskulitis daninvasi parenkimalpada infeksi Cryptococcal

jaringan otak menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen bsal

yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dpt

mengobstruksi aliran likuor dari foramen Luschka dan Magendi sehingga terjadi

hidrosefalus Pada jaringan otak terdapat substansi gelatinosa pada ruang

subarakhnoid dan kista kecil didalam parenkim yang terletak terutama pada

ganglia basilis pada distribusi arteri lentikulostriata Lesi parenkimal terdiri dari

agregasi atau gliosis Infiltrat meningen terdiri dari sel-sel ingflamasi dan

fibroblast yang bercampur dengan Cryptococcus Bentuk granuloma tidak sering

ditemukan pada beberapa kasus terlihat reaksi inflamasi kronis danreaksi

granulomatosa sama dengan yang terlihat pada Mtuberculosa dengan segala

bentuk komplikasinya Menurut Prockopperubahan susunan saraf pusat

termasuk infiltrasi meningen oleh sel mononuklear dan organisma Organisma ini

dapat tersebar pada parenkim otak dengan reaksi inflamasi yang minimal atau

tanpa reaksi inflamasi Kadang-kadang terdapat abses pada jaringan otak dan

granuloma pada meningen otak dan medula spinalis Gejala klinis infeksi jamur

pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien

paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis

yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang

empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala

seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau

defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat

ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan

keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit

sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur

Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa

kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran

ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai

akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam

cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur

dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau

batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya

Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI

214 DIAGNOSA

Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan

seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi

Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat

terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan

glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan

menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta

India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan

percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan

sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan

serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses

sputum dan sum-sum tulang

215 TERAPI

Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik

Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan

enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya

cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B

dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini

memberikan hasil yang lebih baik

216 PROGNOSA

Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi

kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan

eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama

tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan

22 MUCORMYCOSIS

Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat

disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera

rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan

makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu

terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus

yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif

penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini

masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan

sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi

trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena

dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata

serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda

infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-

kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati

penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah

terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan

meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala

perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu

proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan

dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya

Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga

menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan

otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan

sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat

berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in

ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat

jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan

merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi

terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti

diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik

secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit

23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)

Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat

dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur

oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang

kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang

menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka

bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter

terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan

penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk

patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses

intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis

Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih

hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan

serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan

amphotericin B

24 ASPERGILOSIS

Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf

pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis

atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran

hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami

neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa

infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)

dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan

masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis

pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada

duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa

kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi

paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan

dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti

ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih

dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi

pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan

25 COCCODIODOMYCOSIS

Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya

hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai

pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi

diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran

kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan

meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena

Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian

melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10

pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B

diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan

serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari

cairan likuor

26 HISTOPLASMOSIS

Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah

Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan

pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama

infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif

(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated

immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan

pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia

gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang

terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian

ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada

anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan

dosis total sekitar 35

III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR

Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima

Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo

SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni

1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat

2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain

3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari

4 Gunting kuku tangan dan kaki

5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih

Page 11: febri jamur.doc

15 PENYAKIT-PENYAKIT MIKOSIS PARU

151 KANDIDIASIS

Beberapa keadaan yang mempredisposisi terjadinya kandidiasis sistemik

menurut Winner dan Hurley ialah kehamilan trauma lokal seperti bekas bekas

garukan akibat alergi pada kulit berbagai gangguan endokrin (DM Adison

Disease hipoparatiroid hipotiroid) pancreatitis malnutrisi malabsorbsi

penggunaan antibiotika dan steroid yang lama kelainan kelainan darah (leukimia

anemia plastik agranulusitosis) berbagai penyakit keganasan dan paska bedah

Kandida albikans merupakan species kandida yang paling sering menyebabkan

kandidiasis pada manusia baik kandidiasis superfisialis maupun sistemik Pada

media agar khusus akan terlihat struktur hyphae pseudohypae dan ragi Kandida

dapat menyebabkan penyakit sistemik progresif pada penderita yang lemah atau

sistem imunnya tertekan

Kandida albikan merupakan flora normal rongga mulut saluran cerna dan

vagina pada individu normal dan hanya menginvasi penderita dengan

imunokompromise atau kedaaan netropenia yang lama Koloni meningkat pada

penderita yang mendapat pengobatan antibiotika yang berspektrum luas dan pada

penderita diabetes melitus Kandida albikans merupakan species yang paling

sering menginfeksi manusia yaitu sekitar 75

Pada pasien yang menderita sesuatu penyakit yang berat dan kronis pernah

dilaporkan terjadi pneuomouni akibat Kandida albikans Dalam garis besarnya

kandidiasis paru terdiri dari dua bentuk yaitu Kandidiasis bronkial dan

Kandidiasis paru

Pada kandidiasis bronkial dinding mukosa bronkus tampak diselaputi oleh

plak plak sama seperti yang menutupi mukosa mulut dan tenggorokan pada

Kandidiasis mulut dan Kandidiasis tenggorokan Pasien mengeluh batuk batuk

keras dahak sedikit dan mengental dan berwarna seperti

susu didalam dahak bisa dijumpai Kandida albikans namun perlu diingat bahwa

Kandida albicans dalam keadaan normal bisa dijumpai sebagai saprofit dirongga

mulut dan pipi Pada sekitar 50 penderita Tb paru bisa dijumpai Kandida

albikans dalam dahak mereka sehingga untuk menetapkan bahwa seseorang

menderita Kandidiasis bronkial harus diperiksa dan dijumpai kepositipan

organisme ini di dahak secara berulang ulang Jadi tidak cukup sekali

pemeriksaan Gambaran radiologik foto dada biasanya normal saja ataupun

paling dijumpai pengaburan berupa garis dilapangan tengah dan bawah paru

Pasien yang menderita Kandidiasis paru biasanya tampak lebih sakit

mengeluh demam dengan pernapasan dan nadi yang cepat Batuk-batuk hemaptoe

sesak dan nyeri dada Pada foto dada biasa tampak pengaburan dengan batas tidak

jelas terutama dilapangan bawah paru Bayangan lebih padat atau bahkan efusi

pleura bisa juga terjadidijumpai pada foto dada Diagnosa dengan menemukan

jamur Kandida di sputum serta kultur yang positip dengan medium agar

Sabouraud pada pemeriksaan berulang-ulang

152 ASPERGILLOSIS PARU

Aspergillosis jarang sekali mengenai individu yang normal dan sehat

Penyakit ini selalu mengenai orang-orang yang memang sudah sakit parah dan

lama Penyakit ini disebabkan oleh jamur kontaminan yang terdapat banyak

ditumpukan sampah dan jerami Diketahui ada tujuh spesies yang dapat

menginfeksi manusia namun penyebab infeksi paru-paru 90 adalah Asp

fumigatus Gambaran klinis bisa berupa pneumonitis brolootis Dalam parenkim

paru-paru terjadi lesi-lesi granulomatus yang dapat sembuh dan terjadi klasifikasi

membentuk ldquocoin lesion Sputum biasanya mukopurulen dan kadang-kadang

terdapat bercak darah Penyebaran secara hematogen biasanya keginjal dan organ-

organ lain

Aspergilosis paru-paru biasanya adalah suatu secondary disease

(superinfection) pada penderita dengan kelainan menahun seperti tuberkulosis

abses paru-paru bronkiectasis tumor paru dan kelainan bronkus Aspergilosis

fumigatus terbukti menghasilkan endotoksin yang mampu menghemolisa eritrosit

manusia dan hewan Jamur A fumigatus ternyata memang merupakan yang paling

sering menimbulkan aspergilosis pada manusia Jamur Aspergillus lain yang

menyebabkan Aspergillosis pada manusia ialah Aspergillus niger Aspergillus

flavus dan Aspergillus nidulans Temyata jamur Aspergillus clavatus bisa pula

menyebabkan Alveolitis alergika

Ada empat jenis Aspergllosis Bronkhopulmonal

1 Allergic Bronkhopulnlonary Aspergillosis (ABPA)

Penyakit ini umumnya ditemukan pada penyandang asma bronkhial dan

asma pada penderita ini kambuh pada eksaserbasi demam Aspergillosis

proliferasi pada mukus yang pekat dan biasanya intiltrat terlihat pada rota rontgen

Mucous plug diekspektorasikan dan eosinofili pada darah verner sering

dijumpai Eksaserbasi berulang Aspergillosis alergik secara bertahap akan

merusak mukosa bronkhus clan menyebabkan terjadinya bronkiekatasis sekunder

2 Bola jamur (fungus ball) atau Aspergiloma

Aspergillus dapat tumbuh pada kavitas yang berhubungan dengan saluran

nafas Kavitas ini umumnya merupakan lesi residu sekunder terhadap

tuberkulosis penyakif jamur karsinoma atau bronkiektasis Reaksi inflamasi

terjadi disekitar kavitas tapi jamur tidak menginvasinya Gejala klinis umumnya

adalah batuk darah

3 Aspergilosis Nekrotikans

Bentuk ini adalah bentuk antara Aspergiloma dan Aspergillosis invasif

Infeksi umumnya terjadi pada penderita usia menengah atau perokok lama yang

mengalami kerusakan jaringan paru akibat rokok Jamur tumbuh pada rongga

udara yang abnormal dan perlahan-perlahan menginvasi dan merusak paru

menyebabkan terjadinya kavitas fibrotik yang biasanya terdapat pada lobus atas

4 Aspergilosis lnvasif

Aspergilosis dengan bentuk invasif ini sering dijumpai pada penderita

dengan gangguan immun dan netropeni merupakan faktor predisposisi yang

pentingSpora terinhalasi menyebabkan pneumonia jamur yang dapat menyebar

ketempat-tempat yang jauh Gambaran rontgen dapat berubah secara cepat dari

normal menjadi abnormal lnfiltrat biasanya bilaterlal berbentuk bulat dan

noduler Area infiltrat ini dengan cepat mengalami kavitasi khususnya jika

sumsum tulang pulih dan proses sitotoksit dan hitung lekosit darah tepi

meningkat Batuk darah dapat terjadi pada saat ini Aspergilosis invasif

merupakan penyakit progresif dan kematian akan terjadi dalam waktu 1-3

minggu Reagresivitas tergantung dari beratnya supresi sistem immun dan

mungkin saat dimulainya terapi antifungal Aspergilosis invasif tidak sering

terjadi pada penderita sakit paru yang menggunakan kortikosteroid tapi harus

dipikirkan bila terjadi pneumonia atau kavitas dengan infiltrat

153 HISTOPLASMOSIS

Histoplasma capsulatum yang hidup diatas permukaan tanah (soil) pada

daerah daerah geografis tertentu kalau terhirup sporanya akan menyebabkan

gangguan pada sistem retikuloendotelial Muncul dalam 2 bentuk yaitu

Histoplasmosis primer yang relatif jinak dan histoplasmosis progresif Infeksi

jamur histoplasma capsulatum bersifat oportunistik sehingga orang orang tua yang

sudah lama sakit mudah sekali terkena Pada anak anak bila terinteksi mudah

sekali berkembang kebentuk progresif

Histoplasmosis primer selalu tanpa gejala dan selalu diagnosa ditegakkan

pada pemeriksaan foto atau uji kulit histoplasmin yang positif Gambaran

radiologi berupa pengaburan yang difus ataupun gambaran miliair dengan hilar

limphadenopati Histoplasmosis primer dengan gejala malaise anoreksi sakit

dada demam demam batuk batuk dan hemoptisis Keadaan ini bisa menyembuh

cepat bisa pula bertahan berbulan-bulan menyerupai gambaran bronkitis

pneumoni atau Tb kronis Penyembuhan bisa berakibat seluruh lesi radiologik

paru menjadi bersih total ataupun sesekali terjadi kalsifikasi dan fibrosis

Pada Histoplasmosis progresif akut dijumpai gejala klinis badan yang

makin kurus demam anemi lekopeni hepatosplenomegali serta adanya

granuloma mukokutan (selaput lendir dan kulit) dan dimulut Pada anak-anak baik

klinis maupun radiologik amat mirip dengan Tb miliair Prognosa Histoplasmosis

progresif akut ini pada anak anak selalu jelek meskipun kesembuhan masih

mungkin diperoleh

Pada Histoplasmosis progresif kronis gambaran klinis maupun radiologik

sangat mirip dengan Tb paru kronis sehingga banyak kasus yang justru

disangkakan menderita Tb paru dan dirawat di Rumah sakit Tb di USA

Gambaran kaverne dan fibrosis sangat sering dijumpai Satu hal yang perlu

dicatat ialah Histoplasmosis progresif ini selalu menjadi penyulit dari Tb paru dan

sarkoidosis retikulosis dan leukemia Sekitar 01 penderita Histoplasma

berkembang menjadi progresif Diagnosa ditegakkan dengan ditemukannya

organisme dalam sputum secra pulasan salngsung dan dikonfoirmasi dengan

kultur Pemeriksaan inokulasi bahan yang terinfeksi kepada tikus berakibat fatal

(bagi tikus percobaan) dengan terjadinya infeksi retikuloendotelial

154 KOKSIDIOIDOMIKOSIS

Infeksi jamur Coccidioides terjadi akibat menghirup spora jamur ini yang

terdapat didebu dengan ukuran 2 x 5 micron Diparu spora ini dindingnya

menebal sehingga ukuran menjadi berdiameter 20-80 micron yang dinamakan

dengan sporangis atau spherules Sporangis ini kemudian berisis endospora yang

bila terbebas akan menjadi sporangis yang baru pula dijaringan Ada 2 bentuk

Koksidioidomikosis ini yaitu bentuk primer dan progresif Koksidioidomikosis

paru primer yang terjadi setelah 10-18 hari infeksi pertama dengan jamur ini

biasanya tanpa gejala namun kadang-kadang ada juga dengan gejala yang mirip

influensa dan nasoparingitis Pada sekitar 5 kasus dijumpai eritemanodosum dan

eritemamultiforme

Gambaran radiologik foto dada selalu berupa pengaburan berupa

kelompok-kelompok (Patchy opacities) yang tersebar luas dan selalu disertai

bayangan hilar adenopathy yang bilateral Efusi pleura bisa juga dijumpai Hampir

semua kasus Koksidioidomikosis primer sembuh tanpa cacat dalam masa 1 ndash 2

bulan Kelainan radiologik bisa bertahan lebih lama dengan gambaran mirip

infiltrat Tb paru atau mirip tumor ataupun tuberkuloma paru Hanya sekitar 01

kasus dengan Koksidioidomikosis paru primer yang berlanjut menjadi

Koksidioidomikosis paru progresif dan ini memakan masa beberapa bulan

kemudian setelah infeksi primer Gejala klinis ialah demam anoreksia badan

makin kurus serta adanya tanda bronkopneumoni Progresifitas kearah bentuk

miliair akut dan menyebar dapat berakibat fatal dalam 3 bulan Yang lebih sering

perjalanan penyakit menjadi kronis dan terjadilah reaksi granulasi dikulit tulang

dan paru serta kelenjar kelenjar limfe dan meningen ataupun otak Gambaran

radiologi paru berupa pengaburan yang berkumpul(confluent) ataupun tersebar

(patchy) bayangan bayangan miliair serta rongga rongga (cavity) berdinding tipis

Diagnosa laboratorium ialah dijumpainya sporangis didahak aspirasi bronkus

ataupun bilasan lambung Diagnosa cepat juga dapat dilakukan dengan

pemeriksaan fluorescent antibodies Uji Coccidioidin (mirip uji Tuberkulin)

apabila posistif (umumnya 1 bulan setelah infeksi) menunjukkan infeksi baru atau

telah pernah terinfeksi

155 BLASTOMIKOSIS

Blastomikosis America Utara disebabkan Blastomyces dermatitides

sedangkan Blastomikosis Amerika Selatan oleh Paracoccidioides brasiliensis

Gejala klinis pada keduanya tidak khas bisa dijumpai gejala batuk-batuk kronis

namun pada Blastomikosis Amerika Utara selalu juga dijumpai gejala mirip

pneumoni sub akut dengan demam-demam yang tak seberapa tinggi sesak dan

batuk-batuk dengan sputum yang purulen dan kadang kadang bercampur darah

Gejala nyeri dada dan pleuritis dengan efusi bisa terjadi pada perkembangan

selanjutnya dari penyakit ini

156 KRlPTOKOKOSIS (Torulosis)

Penyakit ini biasanya suatu infeksi jamur yang oportunistik dan bisa sub

akut ataupun kronis pada paru kulit dan tulang yang paling disukai ialah otak

dan meningen Kriptokokosis paru sering asimptomatik ataupun gejalanya ringan

saja seperti mirip flu tapi bisa juga nyeri dada demam dan batuk berdahak campur

darah sehingga mirip Tb paru Gambaran radiologik bervariasi bisa berupa

infiltrat seperti Tb paru ataupun bayangan padat seperti tumor paru

Diagnosa dengan menemukan organisme dalam dahak baik secara langsung

ataupun dengan kultur

16 DlAGNOSA MIKOSIS PARU

Sangat sulit untuk menentukan infeksi jamur di paru oleh karena sebagian

besar gejalanya mula-mula tidak mencolok dan seringkali seperti gejala flu biasa

atau infeksi paru oleh sebab lain Gejala jamur sistemik tidak khasspecific dan

dapat menyerupai penyakit lain juga susah untuk membedakan antara infeksi

bakteri dan infeksi jamur sehingga menambah kesulitan untuk mengenali infeksi

jamur sistemik Kesadaran akan kemungkinan penyakit jamur terutama bila

terdapat faktor presdiposisi ditindak lanjuti dengan pemeriksaan bahan klinik

yang tepat akan membawa diagnosis yang pasti Kendala lain ialah meskipun

banyak terdapat laboratorium klinik jarang yang melakukan pemeriksaan untuk

mikosis sistemik Mungkin ini disebabkan oleh tidak terdapatnya tenaga

pemeriksaan terdidik atau peralatan antigen tidak terdapat dilaboratorium tersebut

Permasalahan lain dalam mendiagnosa infeksi oleh jamur paru yaitu kita harus

dapat menentukan apakah jamur hanya bersifat koloni atau telah terjadi

infeksipatogen Ha ini perlu dapat dipastikan oleh karena pengobatan dengan anti

jamur dapat menimbulkan efek toksis sehingga sedapat mungkin dibuat sediaan

biopsi jaringan jamur dapat ditemukan dalam bentuk ragi pseudohifa dan hifa

Menurut Jan Susilo diagnosa infeksi jamur dapat tercapai bila

kemungkinan infeksi jamur difikirkan pengambilan bahan klinik tepat cara

pengiriman bahan klinik tepat bahan klinik sampai dilaboratorium dalam keadaan

baik dan perlakuan bahan klinik tersebut dilaboratorium dilakukan dengan baik

dan tepat

Pada pasien dengan immunokompromise sangat penting untuk dapat

menegakkan diagnostik sistemik fungal infeksi secara dini Keberhasilan

diagnosis dan terapi dari infeksi jamur pada pasien-pasien dengan keadaan umum

yang lemah sangat tergantung pada kerjasama dari team work antara lain ahli

mikrobiologi onkologist histopatologist ahli penyakit infeksi dan staff

laboratorium

Penyakit jamur dikatakan positif apabila dapat dibuktikan adanya fungi

penyebabnya baik melalui pemeriksaan secara langsung maupun melalui biakan

Disamping itu dapat pula dilakukan uji serologi komplemen fiksation test uji

hewan percobaan dan uji fermentasi Pemeriksaan laboratorium untuk diagnostik

jamur paru dapat pula dilakukan dengan pemeriksaan spesimen dahak Dahak

dikeluarkan oleh penderita setelah sebelumnya berkumur-kumur dengan air bersih

berkali-kali untuk menyingkirkan kontaminan kandida Actinomyces israeli yang

hidup komensal dimulut dan rongga pipi Tanpa pengawet dahak dikirim

secepatnya untuk pemeriksaan Dengan pemeriksaan langsung dibawah

mikroskop biasanya dapat dikenali dan nampak sporahipa clan blastospore

Pengenalan akan lebih mudah dan jelas bila dilakukan penetesan sediaan dengan

KOH 20 ataupun dibuat sediaan apus dengan pewarnaan Giemsa

Infeksi jamur pada paru tidak memberikan gejalagambaran klinis dan

radiologik yang khas Untuk menegakkan diagnosa klinis jamur paru dalam

anamnese perlu ditanyakan mengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan faktor

predisposisi terjadinya infeksi jamur pada paru seperti adakah riwayat menderita

DM riwayat penyakit paru kronis riwayat pemakaian obat-obat antibiotika

steroid atau radiomimetik (antineoplastik) jangka panjang Juga ditanyakan

mengenai hobi pasien apakah hobi memelihara unggas hobi bertualang

memasuki gua-gua Pada pemeriksaan jasmani juga tidak dijumpai gambaran

yang khas pasien bisa anemis demam pembesaran kelenjar limfe

hepatosplenomegali ulkus dimulut laring dan sebagainya

Pada pemeriksaan fota dada yang perlu diperhatikan ialah adanya fungus

ball yang bisa dijumpai pada aspergilosis paru sedangkan pada kriptokokosis bisa

dijumpai bayangan seperti tumor Bayangan infiltrat efusi pleura dan kalsifikasi

bisa saja dijumpai ada berbagai infeksi jamur paru

Spesimen lain selain dahak dapat juga bilasan atau cucian bronkus dari

pemeriksaan bronkoskopi Pemeriksaan bronkoskopi disamping untuk melihat

langsung keadaan saluran nafas juga dapat dilakukan pengambilan spesimen

secara biopsi atau bilasan bronkus

Secara umum diagnosis jamur paru ditegakkan melalui

1 Kecurigaan yang tinggi terhadap kemungkinan infeksi jamur di paru

2 Pemeriksaan diagnostik yang lazim terhadap penyakit paru

1048766 Foto toraks PA dan lateral CT Scant toraks

1048766 Sputum mikroskopis jamur dan kultur

1048766 Bronkoskopi sekret bronkus bilasan bronkus transbronkial lung

biopsi

1048766 Aspirasi paru dengan jarum

3 Pemeriksaan laboratorium darah

1048766 Kultur darah

1048766 Pemeriksaan serologi

II JENIS JAMUR PENYEBAB INFEKSI SUSUNAN SARAF PUSAT

21 CRYPTOCOCCUS NEOFARMANS

Cryptococcus neofarmans adalah jamur seperti ragi (yeast like fungus)

yang ada dimana-mana di seluruh dunia Jamur ini menyebabkan penyakit jamur

sistemik yang disebut cryptococcosis dahulu dikenal dengan nama Torula

histolitica Jamur ini paling dikenal sebagai penyebab utama meningitis jamur

dan merupakan penyebab terbanyak morbiditas dan mortalitas pasien dengan

gangguan imunitas Cryptococcus neofarmans dapat ditemukan pada kotoran

burung (terutama merpati) tanah binatang juga pada kelompok manusia

(colonized human) Gejalanya seperti meningitis klasik yang melibatkan

meningitis secara difus Dengan adanya AIDS insiden cryptococcal meningitis

meningkat drastis Di Amerika meningitis ini termasuk lima besar penyebab

infeksi oportunistik pada pasien AIDS

bull Klasifikasi

Kingdom Fungi

Phylum Basidiomycota

Subphylum Basidiomycotina

Class Urediniomycetes

Order Sporidiales

Family Sporidiobolaceae

Genus Filobasidiella (Cryptococcus)

Species Cryptococcus neoformans

Scientific name Cryptococcus neoformans

Synonym Filobasidiella neoformans

Other names Filobaxidiella neoformans

211 MIKOLOGI

Cryptococcus neofarmans merupakan yeast like fungus Pada jaringan

yang terinfeksi organisme ini membentuk kapsul polisakarida yang merupakan

antigenpenting yang dapat mempengaruhi tubuh host Kapsul ini terdiri dari

empat serotipe antigen yang telah dapat diisolasi yairu ABC dan D

Berdasarkan antigen kapsul ini Cryptococcus neofarmans dibagi menjadi dua

subgroup Vneofarmans var neofarmans (serotipe A dan D) dan Cneofarmans

var gatti (serotipe B dan C) Serotipe A merupakan serotipe yang paling sering

diisolasi dan yang terutama di Amerika Serotipe D biasanya ditemukan di Eropa

B dan C ditemukan di daerah tropis dan subtropis Pada pasien AIDS serotipe

yang paling sering ditemukan aialah serotipe B dan C Serotipe B dan C dapat

pula menginfeksi manusia (nonimmunosupressant host) dan lebih banyak

menginvasi parenkim otak menyebabkan lesi massa yang disebut toruloma

Isolasi jamur dapat dilakukan dengan membuat sediaan cairan serebrospinal yang

dicampur dengan tinta India kemudian diperiksa pada mikroskop Ukuran

diameter yeast 4-6 μm dengan kapsul berukuran 1-30 μm Jika pemeriksaan ini

dilakukan dengan hati-hati maka dapat positif pada lebih kurang setengah kasus

meningitis cryptococcal dan lebih tinggi pada penderita AIDS Perhitungan

kwantitatif pasien meningitis daro 103- 107 count forming unit (CFU)

perdarahan milimeter cairan serebrospinal

212 PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI

Infeksi pertama terbanyak terjadi akibat inhalasi yeast dari lingkungan

sekitar Pada saat dalam tubuh host Cryptococcus membentuk kapsul

polisakarida yang besar yang resisten terhadap fagositosis Produksi kapsul

distimulasi oleh konsentrasi fisiologis karbondioksida dalamparu Keadaan ini

meyebabkan jamur ini beradaptasi sangat baik dalam host mamalia Reaksi

inflamasi ini menghasilkan reaksi kompleks primer paru kelenjar limfe (primary

lung lymp node complex) yang biasanya membatasi penyebaran

organismeKebanyakan infeksi paru ini tanpa gejala tetapi secara klinis dapat

terjadi seperti gejala pneumonia pada infeksi pertama dengan gejala yang

bervariasi beratnya Keadaan ini biasanya membaik perlahan dalam beberapa

minggu atau bulan dengan atau tanpa pengobatan Pada pasien lainnya dapat

terbentuk lesi pulmonar fokal atau nodular Cryptococcus dapat dorman dalam

paru atau limfenodus sampai pertahanan host melemah Cryptococcus

neofarmans dapat menyebar dari paru dan limfenodus torakal ke aliran darah

terutama pada host yang sistem kekebalannya terganggu Keadaan ini dapat

terjadi selama infeksi primer atau selama masa reaktivasi bertahun-tahun

kemudian Jika terjadi infeksi jauh maka tempat yang paling sering terkena

adalah susunan saraf pusat Keadaan dimana predileksi infeksi ini terutama pada

ruang subarakhnoid belum dapat diterangkan Ada beberapa faktor yang

berperanan dalam patogenesis infeksi Cryptococcus neofarmans pada susunan

saraf pusat Jamur ini mempunyai beberapa fenotif karakteristik yang diaktakan

berhubungan dengan invasi pada susunan saraf pusat seperti produksi

phenoloxidase adanya kapsul polisakaridadan kemampuan untuk berkembang

dengan cepat pada suhu tubuh hostInformasi terakhir mengatakan bahwa

melanin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi organisme ini dari

mekanisme pertahanan tubuh host Faktor karakteristik lainnya yaitu kemampuan

kapsul untuk melindungi jamur dari pertahanan tubuh terutama fagositosis

dankemampuan jamur untuk hidup dan berkembang pada suhu tubuh manusia

213 PATOLOGI

Ada tiga pola dasar infeksi jamur pada susunan saraf pusat yaitu

meningitis kronisvaskulitis daninvasi parenkimalpada infeksi Cryptococcal

jaringan otak menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen bsal

yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dpt

mengobstruksi aliran likuor dari foramen Luschka dan Magendi sehingga terjadi

hidrosefalus Pada jaringan otak terdapat substansi gelatinosa pada ruang

subarakhnoid dan kista kecil didalam parenkim yang terletak terutama pada

ganglia basilis pada distribusi arteri lentikulostriata Lesi parenkimal terdiri dari

agregasi atau gliosis Infiltrat meningen terdiri dari sel-sel ingflamasi dan

fibroblast yang bercampur dengan Cryptococcus Bentuk granuloma tidak sering

ditemukan pada beberapa kasus terlihat reaksi inflamasi kronis danreaksi

granulomatosa sama dengan yang terlihat pada Mtuberculosa dengan segala

bentuk komplikasinya Menurut Prockopperubahan susunan saraf pusat

termasuk infiltrasi meningen oleh sel mononuklear dan organisma Organisma ini

dapat tersebar pada parenkim otak dengan reaksi inflamasi yang minimal atau

tanpa reaksi inflamasi Kadang-kadang terdapat abses pada jaringan otak dan

granuloma pada meningen otak dan medula spinalis Gejala klinis infeksi jamur

pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien

paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis

yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang

empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala

seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau

defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat

ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan

keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit

sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur

Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa

kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran

ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai

akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam

cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur

dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau

batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya

Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI

214 DIAGNOSA

Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan

seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi

Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat

terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan

glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan

menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta

India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan

percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan

sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan

serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses

sputum dan sum-sum tulang

215 TERAPI

Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik

Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan

enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya

cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B

dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini

memberikan hasil yang lebih baik

216 PROGNOSA

Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi

kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan

eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama

tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan

22 MUCORMYCOSIS

Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat

disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera

rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan

makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu

terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus

yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif

penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini

masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan

sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi

trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena

dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata

serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda

infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-

kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati

penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah

terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan

meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala

perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu

proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan

dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya

Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga

menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan

otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan

sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat

berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in

ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat

jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan

merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi

terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti

diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik

secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit

23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)

Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat

dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur

oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang

kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang

menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka

bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter

terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan

penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk

patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses

intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis

Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih

hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan

serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan

amphotericin B

24 ASPERGILOSIS

Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf

pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis

atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran

hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami

neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa

infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)

dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan

masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis

pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada

duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa

kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi

paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan

dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti

ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih

dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi

pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan

25 COCCODIODOMYCOSIS

Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya

hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai

pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi

diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran

kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan

meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena

Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian

melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10

pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B

diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan

serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari

cairan likuor

26 HISTOPLASMOSIS

Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah

Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan

pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama

infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif

(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated

immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan

pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia

gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang

terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian

ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada

anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan

dosis total sekitar 35

III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR

Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima

Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo

SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni

1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat

2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain

3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari

4 Gunting kuku tangan dan kaki

5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih

Page 12: febri jamur.doc

susu didalam dahak bisa dijumpai Kandida albikans namun perlu diingat bahwa

Kandida albicans dalam keadaan normal bisa dijumpai sebagai saprofit dirongga

mulut dan pipi Pada sekitar 50 penderita Tb paru bisa dijumpai Kandida

albikans dalam dahak mereka sehingga untuk menetapkan bahwa seseorang

menderita Kandidiasis bronkial harus diperiksa dan dijumpai kepositipan

organisme ini di dahak secara berulang ulang Jadi tidak cukup sekali

pemeriksaan Gambaran radiologik foto dada biasanya normal saja ataupun

paling dijumpai pengaburan berupa garis dilapangan tengah dan bawah paru

Pasien yang menderita Kandidiasis paru biasanya tampak lebih sakit

mengeluh demam dengan pernapasan dan nadi yang cepat Batuk-batuk hemaptoe

sesak dan nyeri dada Pada foto dada biasa tampak pengaburan dengan batas tidak

jelas terutama dilapangan bawah paru Bayangan lebih padat atau bahkan efusi

pleura bisa juga terjadidijumpai pada foto dada Diagnosa dengan menemukan

jamur Kandida di sputum serta kultur yang positip dengan medium agar

Sabouraud pada pemeriksaan berulang-ulang

152 ASPERGILLOSIS PARU

Aspergillosis jarang sekali mengenai individu yang normal dan sehat

Penyakit ini selalu mengenai orang-orang yang memang sudah sakit parah dan

lama Penyakit ini disebabkan oleh jamur kontaminan yang terdapat banyak

ditumpukan sampah dan jerami Diketahui ada tujuh spesies yang dapat

menginfeksi manusia namun penyebab infeksi paru-paru 90 adalah Asp

fumigatus Gambaran klinis bisa berupa pneumonitis brolootis Dalam parenkim

paru-paru terjadi lesi-lesi granulomatus yang dapat sembuh dan terjadi klasifikasi

membentuk ldquocoin lesion Sputum biasanya mukopurulen dan kadang-kadang

terdapat bercak darah Penyebaran secara hematogen biasanya keginjal dan organ-

organ lain

Aspergilosis paru-paru biasanya adalah suatu secondary disease

(superinfection) pada penderita dengan kelainan menahun seperti tuberkulosis

abses paru-paru bronkiectasis tumor paru dan kelainan bronkus Aspergilosis

fumigatus terbukti menghasilkan endotoksin yang mampu menghemolisa eritrosit

manusia dan hewan Jamur A fumigatus ternyata memang merupakan yang paling

sering menimbulkan aspergilosis pada manusia Jamur Aspergillus lain yang

menyebabkan Aspergillosis pada manusia ialah Aspergillus niger Aspergillus

flavus dan Aspergillus nidulans Temyata jamur Aspergillus clavatus bisa pula

menyebabkan Alveolitis alergika

Ada empat jenis Aspergllosis Bronkhopulmonal

1 Allergic Bronkhopulnlonary Aspergillosis (ABPA)

Penyakit ini umumnya ditemukan pada penyandang asma bronkhial dan

asma pada penderita ini kambuh pada eksaserbasi demam Aspergillosis

proliferasi pada mukus yang pekat dan biasanya intiltrat terlihat pada rota rontgen

Mucous plug diekspektorasikan dan eosinofili pada darah verner sering

dijumpai Eksaserbasi berulang Aspergillosis alergik secara bertahap akan

merusak mukosa bronkhus clan menyebabkan terjadinya bronkiekatasis sekunder

2 Bola jamur (fungus ball) atau Aspergiloma

Aspergillus dapat tumbuh pada kavitas yang berhubungan dengan saluran

nafas Kavitas ini umumnya merupakan lesi residu sekunder terhadap

tuberkulosis penyakif jamur karsinoma atau bronkiektasis Reaksi inflamasi

terjadi disekitar kavitas tapi jamur tidak menginvasinya Gejala klinis umumnya

adalah batuk darah

3 Aspergilosis Nekrotikans

Bentuk ini adalah bentuk antara Aspergiloma dan Aspergillosis invasif

Infeksi umumnya terjadi pada penderita usia menengah atau perokok lama yang

mengalami kerusakan jaringan paru akibat rokok Jamur tumbuh pada rongga

udara yang abnormal dan perlahan-perlahan menginvasi dan merusak paru

menyebabkan terjadinya kavitas fibrotik yang biasanya terdapat pada lobus atas

4 Aspergilosis lnvasif

Aspergilosis dengan bentuk invasif ini sering dijumpai pada penderita

dengan gangguan immun dan netropeni merupakan faktor predisposisi yang

pentingSpora terinhalasi menyebabkan pneumonia jamur yang dapat menyebar

ketempat-tempat yang jauh Gambaran rontgen dapat berubah secara cepat dari

normal menjadi abnormal lnfiltrat biasanya bilaterlal berbentuk bulat dan

noduler Area infiltrat ini dengan cepat mengalami kavitasi khususnya jika

sumsum tulang pulih dan proses sitotoksit dan hitung lekosit darah tepi

meningkat Batuk darah dapat terjadi pada saat ini Aspergilosis invasif

merupakan penyakit progresif dan kematian akan terjadi dalam waktu 1-3

minggu Reagresivitas tergantung dari beratnya supresi sistem immun dan

mungkin saat dimulainya terapi antifungal Aspergilosis invasif tidak sering

terjadi pada penderita sakit paru yang menggunakan kortikosteroid tapi harus

dipikirkan bila terjadi pneumonia atau kavitas dengan infiltrat

153 HISTOPLASMOSIS

Histoplasma capsulatum yang hidup diatas permukaan tanah (soil) pada

daerah daerah geografis tertentu kalau terhirup sporanya akan menyebabkan

gangguan pada sistem retikuloendotelial Muncul dalam 2 bentuk yaitu

Histoplasmosis primer yang relatif jinak dan histoplasmosis progresif Infeksi

jamur histoplasma capsulatum bersifat oportunistik sehingga orang orang tua yang

sudah lama sakit mudah sekali terkena Pada anak anak bila terinteksi mudah

sekali berkembang kebentuk progresif

Histoplasmosis primer selalu tanpa gejala dan selalu diagnosa ditegakkan

pada pemeriksaan foto atau uji kulit histoplasmin yang positif Gambaran

radiologi berupa pengaburan yang difus ataupun gambaran miliair dengan hilar

limphadenopati Histoplasmosis primer dengan gejala malaise anoreksi sakit

dada demam demam batuk batuk dan hemoptisis Keadaan ini bisa menyembuh

cepat bisa pula bertahan berbulan-bulan menyerupai gambaran bronkitis

pneumoni atau Tb kronis Penyembuhan bisa berakibat seluruh lesi radiologik

paru menjadi bersih total ataupun sesekali terjadi kalsifikasi dan fibrosis

Pada Histoplasmosis progresif akut dijumpai gejala klinis badan yang

makin kurus demam anemi lekopeni hepatosplenomegali serta adanya

granuloma mukokutan (selaput lendir dan kulit) dan dimulut Pada anak-anak baik

klinis maupun radiologik amat mirip dengan Tb miliair Prognosa Histoplasmosis

progresif akut ini pada anak anak selalu jelek meskipun kesembuhan masih

mungkin diperoleh

Pada Histoplasmosis progresif kronis gambaran klinis maupun radiologik

sangat mirip dengan Tb paru kronis sehingga banyak kasus yang justru

disangkakan menderita Tb paru dan dirawat di Rumah sakit Tb di USA

Gambaran kaverne dan fibrosis sangat sering dijumpai Satu hal yang perlu

dicatat ialah Histoplasmosis progresif ini selalu menjadi penyulit dari Tb paru dan

sarkoidosis retikulosis dan leukemia Sekitar 01 penderita Histoplasma

berkembang menjadi progresif Diagnosa ditegakkan dengan ditemukannya

organisme dalam sputum secra pulasan salngsung dan dikonfoirmasi dengan

kultur Pemeriksaan inokulasi bahan yang terinfeksi kepada tikus berakibat fatal

(bagi tikus percobaan) dengan terjadinya infeksi retikuloendotelial

154 KOKSIDIOIDOMIKOSIS

Infeksi jamur Coccidioides terjadi akibat menghirup spora jamur ini yang

terdapat didebu dengan ukuran 2 x 5 micron Diparu spora ini dindingnya

menebal sehingga ukuran menjadi berdiameter 20-80 micron yang dinamakan

dengan sporangis atau spherules Sporangis ini kemudian berisis endospora yang

bila terbebas akan menjadi sporangis yang baru pula dijaringan Ada 2 bentuk

Koksidioidomikosis ini yaitu bentuk primer dan progresif Koksidioidomikosis

paru primer yang terjadi setelah 10-18 hari infeksi pertama dengan jamur ini

biasanya tanpa gejala namun kadang-kadang ada juga dengan gejala yang mirip

influensa dan nasoparingitis Pada sekitar 5 kasus dijumpai eritemanodosum dan

eritemamultiforme

Gambaran radiologik foto dada selalu berupa pengaburan berupa

kelompok-kelompok (Patchy opacities) yang tersebar luas dan selalu disertai

bayangan hilar adenopathy yang bilateral Efusi pleura bisa juga dijumpai Hampir

semua kasus Koksidioidomikosis primer sembuh tanpa cacat dalam masa 1 ndash 2

bulan Kelainan radiologik bisa bertahan lebih lama dengan gambaran mirip

infiltrat Tb paru atau mirip tumor ataupun tuberkuloma paru Hanya sekitar 01

kasus dengan Koksidioidomikosis paru primer yang berlanjut menjadi

Koksidioidomikosis paru progresif dan ini memakan masa beberapa bulan

kemudian setelah infeksi primer Gejala klinis ialah demam anoreksia badan

makin kurus serta adanya tanda bronkopneumoni Progresifitas kearah bentuk

miliair akut dan menyebar dapat berakibat fatal dalam 3 bulan Yang lebih sering

perjalanan penyakit menjadi kronis dan terjadilah reaksi granulasi dikulit tulang

dan paru serta kelenjar kelenjar limfe dan meningen ataupun otak Gambaran

radiologi paru berupa pengaburan yang berkumpul(confluent) ataupun tersebar

(patchy) bayangan bayangan miliair serta rongga rongga (cavity) berdinding tipis

Diagnosa laboratorium ialah dijumpainya sporangis didahak aspirasi bronkus

ataupun bilasan lambung Diagnosa cepat juga dapat dilakukan dengan

pemeriksaan fluorescent antibodies Uji Coccidioidin (mirip uji Tuberkulin)

apabila posistif (umumnya 1 bulan setelah infeksi) menunjukkan infeksi baru atau

telah pernah terinfeksi

155 BLASTOMIKOSIS

Blastomikosis America Utara disebabkan Blastomyces dermatitides

sedangkan Blastomikosis Amerika Selatan oleh Paracoccidioides brasiliensis

Gejala klinis pada keduanya tidak khas bisa dijumpai gejala batuk-batuk kronis

namun pada Blastomikosis Amerika Utara selalu juga dijumpai gejala mirip

pneumoni sub akut dengan demam-demam yang tak seberapa tinggi sesak dan

batuk-batuk dengan sputum yang purulen dan kadang kadang bercampur darah

Gejala nyeri dada dan pleuritis dengan efusi bisa terjadi pada perkembangan

selanjutnya dari penyakit ini

156 KRlPTOKOKOSIS (Torulosis)

Penyakit ini biasanya suatu infeksi jamur yang oportunistik dan bisa sub

akut ataupun kronis pada paru kulit dan tulang yang paling disukai ialah otak

dan meningen Kriptokokosis paru sering asimptomatik ataupun gejalanya ringan

saja seperti mirip flu tapi bisa juga nyeri dada demam dan batuk berdahak campur

darah sehingga mirip Tb paru Gambaran radiologik bervariasi bisa berupa

infiltrat seperti Tb paru ataupun bayangan padat seperti tumor paru

Diagnosa dengan menemukan organisme dalam dahak baik secara langsung

ataupun dengan kultur

16 DlAGNOSA MIKOSIS PARU

Sangat sulit untuk menentukan infeksi jamur di paru oleh karena sebagian

besar gejalanya mula-mula tidak mencolok dan seringkali seperti gejala flu biasa

atau infeksi paru oleh sebab lain Gejala jamur sistemik tidak khasspecific dan

dapat menyerupai penyakit lain juga susah untuk membedakan antara infeksi

bakteri dan infeksi jamur sehingga menambah kesulitan untuk mengenali infeksi

jamur sistemik Kesadaran akan kemungkinan penyakit jamur terutama bila

terdapat faktor presdiposisi ditindak lanjuti dengan pemeriksaan bahan klinik

yang tepat akan membawa diagnosis yang pasti Kendala lain ialah meskipun

banyak terdapat laboratorium klinik jarang yang melakukan pemeriksaan untuk

mikosis sistemik Mungkin ini disebabkan oleh tidak terdapatnya tenaga

pemeriksaan terdidik atau peralatan antigen tidak terdapat dilaboratorium tersebut

Permasalahan lain dalam mendiagnosa infeksi oleh jamur paru yaitu kita harus

dapat menentukan apakah jamur hanya bersifat koloni atau telah terjadi

infeksipatogen Ha ini perlu dapat dipastikan oleh karena pengobatan dengan anti

jamur dapat menimbulkan efek toksis sehingga sedapat mungkin dibuat sediaan

biopsi jaringan jamur dapat ditemukan dalam bentuk ragi pseudohifa dan hifa

Menurut Jan Susilo diagnosa infeksi jamur dapat tercapai bila

kemungkinan infeksi jamur difikirkan pengambilan bahan klinik tepat cara

pengiriman bahan klinik tepat bahan klinik sampai dilaboratorium dalam keadaan

baik dan perlakuan bahan klinik tersebut dilaboratorium dilakukan dengan baik

dan tepat

Pada pasien dengan immunokompromise sangat penting untuk dapat

menegakkan diagnostik sistemik fungal infeksi secara dini Keberhasilan

diagnosis dan terapi dari infeksi jamur pada pasien-pasien dengan keadaan umum

yang lemah sangat tergantung pada kerjasama dari team work antara lain ahli

mikrobiologi onkologist histopatologist ahli penyakit infeksi dan staff

laboratorium

Penyakit jamur dikatakan positif apabila dapat dibuktikan adanya fungi

penyebabnya baik melalui pemeriksaan secara langsung maupun melalui biakan

Disamping itu dapat pula dilakukan uji serologi komplemen fiksation test uji

hewan percobaan dan uji fermentasi Pemeriksaan laboratorium untuk diagnostik

jamur paru dapat pula dilakukan dengan pemeriksaan spesimen dahak Dahak

dikeluarkan oleh penderita setelah sebelumnya berkumur-kumur dengan air bersih

berkali-kali untuk menyingkirkan kontaminan kandida Actinomyces israeli yang

hidup komensal dimulut dan rongga pipi Tanpa pengawet dahak dikirim

secepatnya untuk pemeriksaan Dengan pemeriksaan langsung dibawah

mikroskop biasanya dapat dikenali dan nampak sporahipa clan blastospore

Pengenalan akan lebih mudah dan jelas bila dilakukan penetesan sediaan dengan

KOH 20 ataupun dibuat sediaan apus dengan pewarnaan Giemsa

Infeksi jamur pada paru tidak memberikan gejalagambaran klinis dan

radiologik yang khas Untuk menegakkan diagnosa klinis jamur paru dalam

anamnese perlu ditanyakan mengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan faktor

predisposisi terjadinya infeksi jamur pada paru seperti adakah riwayat menderita

DM riwayat penyakit paru kronis riwayat pemakaian obat-obat antibiotika

steroid atau radiomimetik (antineoplastik) jangka panjang Juga ditanyakan

mengenai hobi pasien apakah hobi memelihara unggas hobi bertualang

memasuki gua-gua Pada pemeriksaan jasmani juga tidak dijumpai gambaran

yang khas pasien bisa anemis demam pembesaran kelenjar limfe

hepatosplenomegali ulkus dimulut laring dan sebagainya

Pada pemeriksaan fota dada yang perlu diperhatikan ialah adanya fungus

ball yang bisa dijumpai pada aspergilosis paru sedangkan pada kriptokokosis bisa

dijumpai bayangan seperti tumor Bayangan infiltrat efusi pleura dan kalsifikasi

bisa saja dijumpai ada berbagai infeksi jamur paru

Spesimen lain selain dahak dapat juga bilasan atau cucian bronkus dari

pemeriksaan bronkoskopi Pemeriksaan bronkoskopi disamping untuk melihat

langsung keadaan saluran nafas juga dapat dilakukan pengambilan spesimen

secara biopsi atau bilasan bronkus

Secara umum diagnosis jamur paru ditegakkan melalui

1 Kecurigaan yang tinggi terhadap kemungkinan infeksi jamur di paru

2 Pemeriksaan diagnostik yang lazim terhadap penyakit paru

1048766 Foto toraks PA dan lateral CT Scant toraks

1048766 Sputum mikroskopis jamur dan kultur

1048766 Bronkoskopi sekret bronkus bilasan bronkus transbronkial lung

biopsi

1048766 Aspirasi paru dengan jarum

3 Pemeriksaan laboratorium darah

1048766 Kultur darah

1048766 Pemeriksaan serologi

II JENIS JAMUR PENYEBAB INFEKSI SUSUNAN SARAF PUSAT

21 CRYPTOCOCCUS NEOFARMANS

Cryptococcus neofarmans adalah jamur seperti ragi (yeast like fungus)

yang ada dimana-mana di seluruh dunia Jamur ini menyebabkan penyakit jamur

sistemik yang disebut cryptococcosis dahulu dikenal dengan nama Torula

histolitica Jamur ini paling dikenal sebagai penyebab utama meningitis jamur

dan merupakan penyebab terbanyak morbiditas dan mortalitas pasien dengan

gangguan imunitas Cryptococcus neofarmans dapat ditemukan pada kotoran

burung (terutama merpati) tanah binatang juga pada kelompok manusia

(colonized human) Gejalanya seperti meningitis klasik yang melibatkan

meningitis secara difus Dengan adanya AIDS insiden cryptococcal meningitis

meningkat drastis Di Amerika meningitis ini termasuk lima besar penyebab

infeksi oportunistik pada pasien AIDS

bull Klasifikasi

Kingdom Fungi

Phylum Basidiomycota

Subphylum Basidiomycotina

Class Urediniomycetes

Order Sporidiales

Family Sporidiobolaceae

Genus Filobasidiella (Cryptococcus)

Species Cryptococcus neoformans

Scientific name Cryptococcus neoformans

Synonym Filobasidiella neoformans

Other names Filobaxidiella neoformans

211 MIKOLOGI

Cryptococcus neofarmans merupakan yeast like fungus Pada jaringan

yang terinfeksi organisme ini membentuk kapsul polisakarida yang merupakan

antigenpenting yang dapat mempengaruhi tubuh host Kapsul ini terdiri dari

empat serotipe antigen yang telah dapat diisolasi yairu ABC dan D

Berdasarkan antigen kapsul ini Cryptococcus neofarmans dibagi menjadi dua

subgroup Vneofarmans var neofarmans (serotipe A dan D) dan Cneofarmans

var gatti (serotipe B dan C) Serotipe A merupakan serotipe yang paling sering

diisolasi dan yang terutama di Amerika Serotipe D biasanya ditemukan di Eropa

B dan C ditemukan di daerah tropis dan subtropis Pada pasien AIDS serotipe

yang paling sering ditemukan aialah serotipe B dan C Serotipe B dan C dapat

pula menginfeksi manusia (nonimmunosupressant host) dan lebih banyak

menginvasi parenkim otak menyebabkan lesi massa yang disebut toruloma

Isolasi jamur dapat dilakukan dengan membuat sediaan cairan serebrospinal yang

dicampur dengan tinta India kemudian diperiksa pada mikroskop Ukuran

diameter yeast 4-6 μm dengan kapsul berukuran 1-30 μm Jika pemeriksaan ini

dilakukan dengan hati-hati maka dapat positif pada lebih kurang setengah kasus

meningitis cryptococcal dan lebih tinggi pada penderita AIDS Perhitungan

kwantitatif pasien meningitis daro 103- 107 count forming unit (CFU)

perdarahan milimeter cairan serebrospinal

212 PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI

Infeksi pertama terbanyak terjadi akibat inhalasi yeast dari lingkungan

sekitar Pada saat dalam tubuh host Cryptococcus membentuk kapsul

polisakarida yang besar yang resisten terhadap fagositosis Produksi kapsul

distimulasi oleh konsentrasi fisiologis karbondioksida dalamparu Keadaan ini

meyebabkan jamur ini beradaptasi sangat baik dalam host mamalia Reaksi

inflamasi ini menghasilkan reaksi kompleks primer paru kelenjar limfe (primary

lung lymp node complex) yang biasanya membatasi penyebaran

organismeKebanyakan infeksi paru ini tanpa gejala tetapi secara klinis dapat

terjadi seperti gejala pneumonia pada infeksi pertama dengan gejala yang

bervariasi beratnya Keadaan ini biasanya membaik perlahan dalam beberapa

minggu atau bulan dengan atau tanpa pengobatan Pada pasien lainnya dapat

terbentuk lesi pulmonar fokal atau nodular Cryptococcus dapat dorman dalam

paru atau limfenodus sampai pertahanan host melemah Cryptococcus

neofarmans dapat menyebar dari paru dan limfenodus torakal ke aliran darah

terutama pada host yang sistem kekebalannya terganggu Keadaan ini dapat

terjadi selama infeksi primer atau selama masa reaktivasi bertahun-tahun

kemudian Jika terjadi infeksi jauh maka tempat yang paling sering terkena

adalah susunan saraf pusat Keadaan dimana predileksi infeksi ini terutama pada

ruang subarakhnoid belum dapat diterangkan Ada beberapa faktor yang

berperanan dalam patogenesis infeksi Cryptococcus neofarmans pada susunan

saraf pusat Jamur ini mempunyai beberapa fenotif karakteristik yang diaktakan

berhubungan dengan invasi pada susunan saraf pusat seperti produksi

phenoloxidase adanya kapsul polisakaridadan kemampuan untuk berkembang

dengan cepat pada suhu tubuh hostInformasi terakhir mengatakan bahwa

melanin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi organisme ini dari

mekanisme pertahanan tubuh host Faktor karakteristik lainnya yaitu kemampuan

kapsul untuk melindungi jamur dari pertahanan tubuh terutama fagositosis

dankemampuan jamur untuk hidup dan berkembang pada suhu tubuh manusia

213 PATOLOGI

Ada tiga pola dasar infeksi jamur pada susunan saraf pusat yaitu

meningitis kronisvaskulitis daninvasi parenkimalpada infeksi Cryptococcal

jaringan otak menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen bsal

yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dpt

mengobstruksi aliran likuor dari foramen Luschka dan Magendi sehingga terjadi

hidrosefalus Pada jaringan otak terdapat substansi gelatinosa pada ruang

subarakhnoid dan kista kecil didalam parenkim yang terletak terutama pada

ganglia basilis pada distribusi arteri lentikulostriata Lesi parenkimal terdiri dari

agregasi atau gliosis Infiltrat meningen terdiri dari sel-sel ingflamasi dan

fibroblast yang bercampur dengan Cryptococcus Bentuk granuloma tidak sering

ditemukan pada beberapa kasus terlihat reaksi inflamasi kronis danreaksi

granulomatosa sama dengan yang terlihat pada Mtuberculosa dengan segala

bentuk komplikasinya Menurut Prockopperubahan susunan saraf pusat

termasuk infiltrasi meningen oleh sel mononuklear dan organisma Organisma ini

dapat tersebar pada parenkim otak dengan reaksi inflamasi yang minimal atau

tanpa reaksi inflamasi Kadang-kadang terdapat abses pada jaringan otak dan

granuloma pada meningen otak dan medula spinalis Gejala klinis infeksi jamur

pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien

paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis

yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang

empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala

seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau

defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat

ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan

keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit

sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur

Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa

kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran

ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai

akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam

cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur

dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau

batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya

Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI

214 DIAGNOSA

Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan

seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi

Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat

terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan

glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan

menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta

India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan

percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan

sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan

serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses

sputum dan sum-sum tulang

215 TERAPI

Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik

Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan

enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya

cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B

dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini

memberikan hasil yang lebih baik

216 PROGNOSA

Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi

kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan

eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama

tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan

22 MUCORMYCOSIS

Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat

disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera

rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan

makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu

terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus

yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif

penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini

masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan

sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi

trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena

dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata

serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda

infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-

kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati

penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah

terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan

meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala

perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu

proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan

dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya

Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga

menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan

otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan

sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat

berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in

ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat

jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan

merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi

terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti

diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik

secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit

23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)

Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat

dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur

oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang

kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang

menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka

bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter

terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan

penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk

patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses

intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis

Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih

hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan

serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan

amphotericin B

24 ASPERGILOSIS

Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf

pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis

atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran

hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami

neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa

infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)

dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan

masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis

pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada

duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa

kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi

paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan

dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti

ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih

dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi

pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan

25 COCCODIODOMYCOSIS

Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya

hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai

pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi

diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran

kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan

meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena

Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian

melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10

pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B

diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan

serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari

cairan likuor

26 HISTOPLASMOSIS

Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah

Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan

pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama

infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif

(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated

immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan

pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia

gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang

terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian

ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada

anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan

dosis total sekitar 35

III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR

Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima

Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo

SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni

1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat

2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain

3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari

4 Gunting kuku tangan dan kaki

5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih

Page 13: febri jamur.doc

manusia dan hewan Jamur A fumigatus ternyata memang merupakan yang paling

sering menimbulkan aspergilosis pada manusia Jamur Aspergillus lain yang

menyebabkan Aspergillosis pada manusia ialah Aspergillus niger Aspergillus

flavus dan Aspergillus nidulans Temyata jamur Aspergillus clavatus bisa pula

menyebabkan Alveolitis alergika

Ada empat jenis Aspergllosis Bronkhopulmonal

1 Allergic Bronkhopulnlonary Aspergillosis (ABPA)

Penyakit ini umumnya ditemukan pada penyandang asma bronkhial dan

asma pada penderita ini kambuh pada eksaserbasi demam Aspergillosis

proliferasi pada mukus yang pekat dan biasanya intiltrat terlihat pada rota rontgen

Mucous plug diekspektorasikan dan eosinofili pada darah verner sering

dijumpai Eksaserbasi berulang Aspergillosis alergik secara bertahap akan

merusak mukosa bronkhus clan menyebabkan terjadinya bronkiekatasis sekunder

2 Bola jamur (fungus ball) atau Aspergiloma

Aspergillus dapat tumbuh pada kavitas yang berhubungan dengan saluran

nafas Kavitas ini umumnya merupakan lesi residu sekunder terhadap

tuberkulosis penyakif jamur karsinoma atau bronkiektasis Reaksi inflamasi

terjadi disekitar kavitas tapi jamur tidak menginvasinya Gejala klinis umumnya

adalah batuk darah

3 Aspergilosis Nekrotikans

Bentuk ini adalah bentuk antara Aspergiloma dan Aspergillosis invasif

Infeksi umumnya terjadi pada penderita usia menengah atau perokok lama yang

mengalami kerusakan jaringan paru akibat rokok Jamur tumbuh pada rongga

udara yang abnormal dan perlahan-perlahan menginvasi dan merusak paru

menyebabkan terjadinya kavitas fibrotik yang biasanya terdapat pada lobus atas

4 Aspergilosis lnvasif

Aspergilosis dengan bentuk invasif ini sering dijumpai pada penderita

dengan gangguan immun dan netropeni merupakan faktor predisposisi yang

pentingSpora terinhalasi menyebabkan pneumonia jamur yang dapat menyebar

ketempat-tempat yang jauh Gambaran rontgen dapat berubah secara cepat dari

normal menjadi abnormal lnfiltrat biasanya bilaterlal berbentuk bulat dan

noduler Area infiltrat ini dengan cepat mengalami kavitasi khususnya jika

sumsum tulang pulih dan proses sitotoksit dan hitung lekosit darah tepi

meningkat Batuk darah dapat terjadi pada saat ini Aspergilosis invasif

merupakan penyakit progresif dan kematian akan terjadi dalam waktu 1-3

minggu Reagresivitas tergantung dari beratnya supresi sistem immun dan

mungkin saat dimulainya terapi antifungal Aspergilosis invasif tidak sering

terjadi pada penderita sakit paru yang menggunakan kortikosteroid tapi harus

dipikirkan bila terjadi pneumonia atau kavitas dengan infiltrat

153 HISTOPLASMOSIS

Histoplasma capsulatum yang hidup diatas permukaan tanah (soil) pada

daerah daerah geografis tertentu kalau terhirup sporanya akan menyebabkan

gangguan pada sistem retikuloendotelial Muncul dalam 2 bentuk yaitu

Histoplasmosis primer yang relatif jinak dan histoplasmosis progresif Infeksi

jamur histoplasma capsulatum bersifat oportunistik sehingga orang orang tua yang

sudah lama sakit mudah sekali terkena Pada anak anak bila terinteksi mudah

sekali berkembang kebentuk progresif

Histoplasmosis primer selalu tanpa gejala dan selalu diagnosa ditegakkan

pada pemeriksaan foto atau uji kulit histoplasmin yang positif Gambaran

radiologi berupa pengaburan yang difus ataupun gambaran miliair dengan hilar

limphadenopati Histoplasmosis primer dengan gejala malaise anoreksi sakit

dada demam demam batuk batuk dan hemoptisis Keadaan ini bisa menyembuh

cepat bisa pula bertahan berbulan-bulan menyerupai gambaran bronkitis

pneumoni atau Tb kronis Penyembuhan bisa berakibat seluruh lesi radiologik

paru menjadi bersih total ataupun sesekali terjadi kalsifikasi dan fibrosis

Pada Histoplasmosis progresif akut dijumpai gejala klinis badan yang

makin kurus demam anemi lekopeni hepatosplenomegali serta adanya

granuloma mukokutan (selaput lendir dan kulit) dan dimulut Pada anak-anak baik

klinis maupun radiologik amat mirip dengan Tb miliair Prognosa Histoplasmosis

progresif akut ini pada anak anak selalu jelek meskipun kesembuhan masih

mungkin diperoleh

Pada Histoplasmosis progresif kronis gambaran klinis maupun radiologik

sangat mirip dengan Tb paru kronis sehingga banyak kasus yang justru

disangkakan menderita Tb paru dan dirawat di Rumah sakit Tb di USA

Gambaran kaverne dan fibrosis sangat sering dijumpai Satu hal yang perlu

dicatat ialah Histoplasmosis progresif ini selalu menjadi penyulit dari Tb paru dan

sarkoidosis retikulosis dan leukemia Sekitar 01 penderita Histoplasma

berkembang menjadi progresif Diagnosa ditegakkan dengan ditemukannya

organisme dalam sputum secra pulasan salngsung dan dikonfoirmasi dengan

kultur Pemeriksaan inokulasi bahan yang terinfeksi kepada tikus berakibat fatal

(bagi tikus percobaan) dengan terjadinya infeksi retikuloendotelial

154 KOKSIDIOIDOMIKOSIS

Infeksi jamur Coccidioides terjadi akibat menghirup spora jamur ini yang

terdapat didebu dengan ukuran 2 x 5 micron Diparu spora ini dindingnya

menebal sehingga ukuran menjadi berdiameter 20-80 micron yang dinamakan

dengan sporangis atau spherules Sporangis ini kemudian berisis endospora yang

bila terbebas akan menjadi sporangis yang baru pula dijaringan Ada 2 bentuk

Koksidioidomikosis ini yaitu bentuk primer dan progresif Koksidioidomikosis

paru primer yang terjadi setelah 10-18 hari infeksi pertama dengan jamur ini

biasanya tanpa gejala namun kadang-kadang ada juga dengan gejala yang mirip

influensa dan nasoparingitis Pada sekitar 5 kasus dijumpai eritemanodosum dan

eritemamultiforme

Gambaran radiologik foto dada selalu berupa pengaburan berupa

kelompok-kelompok (Patchy opacities) yang tersebar luas dan selalu disertai

bayangan hilar adenopathy yang bilateral Efusi pleura bisa juga dijumpai Hampir

semua kasus Koksidioidomikosis primer sembuh tanpa cacat dalam masa 1 ndash 2

bulan Kelainan radiologik bisa bertahan lebih lama dengan gambaran mirip

infiltrat Tb paru atau mirip tumor ataupun tuberkuloma paru Hanya sekitar 01

kasus dengan Koksidioidomikosis paru primer yang berlanjut menjadi

Koksidioidomikosis paru progresif dan ini memakan masa beberapa bulan

kemudian setelah infeksi primer Gejala klinis ialah demam anoreksia badan

makin kurus serta adanya tanda bronkopneumoni Progresifitas kearah bentuk

miliair akut dan menyebar dapat berakibat fatal dalam 3 bulan Yang lebih sering

perjalanan penyakit menjadi kronis dan terjadilah reaksi granulasi dikulit tulang

dan paru serta kelenjar kelenjar limfe dan meningen ataupun otak Gambaran

radiologi paru berupa pengaburan yang berkumpul(confluent) ataupun tersebar

(patchy) bayangan bayangan miliair serta rongga rongga (cavity) berdinding tipis

Diagnosa laboratorium ialah dijumpainya sporangis didahak aspirasi bronkus

ataupun bilasan lambung Diagnosa cepat juga dapat dilakukan dengan

pemeriksaan fluorescent antibodies Uji Coccidioidin (mirip uji Tuberkulin)

apabila posistif (umumnya 1 bulan setelah infeksi) menunjukkan infeksi baru atau

telah pernah terinfeksi

155 BLASTOMIKOSIS

Blastomikosis America Utara disebabkan Blastomyces dermatitides

sedangkan Blastomikosis Amerika Selatan oleh Paracoccidioides brasiliensis

Gejala klinis pada keduanya tidak khas bisa dijumpai gejala batuk-batuk kronis

namun pada Blastomikosis Amerika Utara selalu juga dijumpai gejala mirip

pneumoni sub akut dengan demam-demam yang tak seberapa tinggi sesak dan

batuk-batuk dengan sputum yang purulen dan kadang kadang bercampur darah

Gejala nyeri dada dan pleuritis dengan efusi bisa terjadi pada perkembangan

selanjutnya dari penyakit ini

156 KRlPTOKOKOSIS (Torulosis)

Penyakit ini biasanya suatu infeksi jamur yang oportunistik dan bisa sub

akut ataupun kronis pada paru kulit dan tulang yang paling disukai ialah otak

dan meningen Kriptokokosis paru sering asimptomatik ataupun gejalanya ringan

saja seperti mirip flu tapi bisa juga nyeri dada demam dan batuk berdahak campur

darah sehingga mirip Tb paru Gambaran radiologik bervariasi bisa berupa

infiltrat seperti Tb paru ataupun bayangan padat seperti tumor paru

Diagnosa dengan menemukan organisme dalam dahak baik secara langsung

ataupun dengan kultur

16 DlAGNOSA MIKOSIS PARU

Sangat sulit untuk menentukan infeksi jamur di paru oleh karena sebagian

besar gejalanya mula-mula tidak mencolok dan seringkali seperti gejala flu biasa

atau infeksi paru oleh sebab lain Gejala jamur sistemik tidak khasspecific dan

dapat menyerupai penyakit lain juga susah untuk membedakan antara infeksi

bakteri dan infeksi jamur sehingga menambah kesulitan untuk mengenali infeksi

jamur sistemik Kesadaran akan kemungkinan penyakit jamur terutama bila

terdapat faktor presdiposisi ditindak lanjuti dengan pemeriksaan bahan klinik

yang tepat akan membawa diagnosis yang pasti Kendala lain ialah meskipun

banyak terdapat laboratorium klinik jarang yang melakukan pemeriksaan untuk

mikosis sistemik Mungkin ini disebabkan oleh tidak terdapatnya tenaga

pemeriksaan terdidik atau peralatan antigen tidak terdapat dilaboratorium tersebut

Permasalahan lain dalam mendiagnosa infeksi oleh jamur paru yaitu kita harus

dapat menentukan apakah jamur hanya bersifat koloni atau telah terjadi

infeksipatogen Ha ini perlu dapat dipastikan oleh karena pengobatan dengan anti

jamur dapat menimbulkan efek toksis sehingga sedapat mungkin dibuat sediaan

biopsi jaringan jamur dapat ditemukan dalam bentuk ragi pseudohifa dan hifa

Menurut Jan Susilo diagnosa infeksi jamur dapat tercapai bila

kemungkinan infeksi jamur difikirkan pengambilan bahan klinik tepat cara

pengiriman bahan klinik tepat bahan klinik sampai dilaboratorium dalam keadaan

baik dan perlakuan bahan klinik tersebut dilaboratorium dilakukan dengan baik

dan tepat

Pada pasien dengan immunokompromise sangat penting untuk dapat

menegakkan diagnostik sistemik fungal infeksi secara dini Keberhasilan

diagnosis dan terapi dari infeksi jamur pada pasien-pasien dengan keadaan umum

yang lemah sangat tergantung pada kerjasama dari team work antara lain ahli

mikrobiologi onkologist histopatologist ahli penyakit infeksi dan staff

laboratorium

Penyakit jamur dikatakan positif apabila dapat dibuktikan adanya fungi

penyebabnya baik melalui pemeriksaan secara langsung maupun melalui biakan

Disamping itu dapat pula dilakukan uji serologi komplemen fiksation test uji

hewan percobaan dan uji fermentasi Pemeriksaan laboratorium untuk diagnostik

jamur paru dapat pula dilakukan dengan pemeriksaan spesimen dahak Dahak

dikeluarkan oleh penderita setelah sebelumnya berkumur-kumur dengan air bersih

berkali-kali untuk menyingkirkan kontaminan kandida Actinomyces israeli yang

hidup komensal dimulut dan rongga pipi Tanpa pengawet dahak dikirim

secepatnya untuk pemeriksaan Dengan pemeriksaan langsung dibawah

mikroskop biasanya dapat dikenali dan nampak sporahipa clan blastospore

Pengenalan akan lebih mudah dan jelas bila dilakukan penetesan sediaan dengan

KOH 20 ataupun dibuat sediaan apus dengan pewarnaan Giemsa

Infeksi jamur pada paru tidak memberikan gejalagambaran klinis dan

radiologik yang khas Untuk menegakkan diagnosa klinis jamur paru dalam

anamnese perlu ditanyakan mengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan faktor

predisposisi terjadinya infeksi jamur pada paru seperti adakah riwayat menderita

DM riwayat penyakit paru kronis riwayat pemakaian obat-obat antibiotika

steroid atau radiomimetik (antineoplastik) jangka panjang Juga ditanyakan

mengenai hobi pasien apakah hobi memelihara unggas hobi bertualang

memasuki gua-gua Pada pemeriksaan jasmani juga tidak dijumpai gambaran

yang khas pasien bisa anemis demam pembesaran kelenjar limfe

hepatosplenomegali ulkus dimulut laring dan sebagainya

Pada pemeriksaan fota dada yang perlu diperhatikan ialah adanya fungus

ball yang bisa dijumpai pada aspergilosis paru sedangkan pada kriptokokosis bisa

dijumpai bayangan seperti tumor Bayangan infiltrat efusi pleura dan kalsifikasi

bisa saja dijumpai ada berbagai infeksi jamur paru

Spesimen lain selain dahak dapat juga bilasan atau cucian bronkus dari

pemeriksaan bronkoskopi Pemeriksaan bronkoskopi disamping untuk melihat

langsung keadaan saluran nafas juga dapat dilakukan pengambilan spesimen

secara biopsi atau bilasan bronkus

Secara umum diagnosis jamur paru ditegakkan melalui

1 Kecurigaan yang tinggi terhadap kemungkinan infeksi jamur di paru

2 Pemeriksaan diagnostik yang lazim terhadap penyakit paru

1048766 Foto toraks PA dan lateral CT Scant toraks

1048766 Sputum mikroskopis jamur dan kultur

1048766 Bronkoskopi sekret bronkus bilasan bronkus transbronkial lung

biopsi

1048766 Aspirasi paru dengan jarum

3 Pemeriksaan laboratorium darah

1048766 Kultur darah

1048766 Pemeriksaan serologi

II JENIS JAMUR PENYEBAB INFEKSI SUSUNAN SARAF PUSAT

21 CRYPTOCOCCUS NEOFARMANS

Cryptococcus neofarmans adalah jamur seperti ragi (yeast like fungus)

yang ada dimana-mana di seluruh dunia Jamur ini menyebabkan penyakit jamur

sistemik yang disebut cryptococcosis dahulu dikenal dengan nama Torula

histolitica Jamur ini paling dikenal sebagai penyebab utama meningitis jamur

dan merupakan penyebab terbanyak morbiditas dan mortalitas pasien dengan

gangguan imunitas Cryptococcus neofarmans dapat ditemukan pada kotoran

burung (terutama merpati) tanah binatang juga pada kelompok manusia

(colonized human) Gejalanya seperti meningitis klasik yang melibatkan

meningitis secara difus Dengan adanya AIDS insiden cryptococcal meningitis

meningkat drastis Di Amerika meningitis ini termasuk lima besar penyebab

infeksi oportunistik pada pasien AIDS

bull Klasifikasi

Kingdom Fungi

Phylum Basidiomycota

Subphylum Basidiomycotina

Class Urediniomycetes

Order Sporidiales

Family Sporidiobolaceae

Genus Filobasidiella (Cryptococcus)

Species Cryptococcus neoformans

Scientific name Cryptococcus neoformans

Synonym Filobasidiella neoformans

Other names Filobaxidiella neoformans

211 MIKOLOGI

Cryptococcus neofarmans merupakan yeast like fungus Pada jaringan

yang terinfeksi organisme ini membentuk kapsul polisakarida yang merupakan

antigenpenting yang dapat mempengaruhi tubuh host Kapsul ini terdiri dari

empat serotipe antigen yang telah dapat diisolasi yairu ABC dan D

Berdasarkan antigen kapsul ini Cryptococcus neofarmans dibagi menjadi dua

subgroup Vneofarmans var neofarmans (serotipe A dan D) dan Cneofarmans

var gatti (serotipe B dan C) Serotipe A merupakan serotipe yang paling sering

diisolasi dan yang terutama di Amerika Serotipe D biasanya ditemukan di Eropa

B dan C ditemukan di daerah tropis dan subtropis Pada pasien AIDS serotipe

yang paling sering ditemukan aialah serotipe B dan C Serotipe B dan C dapat

pula menginfeksi manusia (nonimmunosupressant host) dan lebih banyak

menginvasi parenkim otak menyebabkan lesi massa yang disebut toruloma

Isolasi jamur dapat dilakukan dengan membuat sediaan cairan serebrospinal yang

dicampur dengan tinta India kemudian diperiksa pada mikroskop Ukuran

diameter yeast 4-6 μm dengan kapsul berukuran 1-30 μm Jika pemeriksaan ini

dilakukan dengan hati-hati maka dapat positif pada lebih kurang setengah kasus

meningitis cryptococcal dan lebih tinggi pada penderita AIDS Perhitungan

kwantitatif pasien meningitis daro 103- 107 count forming unit (CFU)

perdarahan milimeter cairan serebrospinal

212 PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI

Infeksi pertama terbanyak terjadi akibat inhalasi yeast dari lingkungan

sekitar Pada saat dalam tubuh host Cryptococcus membentuk kapsul

polisakarida yang besar yang resisten terhadap fagositosis Produksi kapsul

distimulasi oleh konsentrasi fisiologis karbondioksida dalamparu Keadaan ini

meyebabkan jamur ini beradaptasi sangat baik dalam host mamalia Reaksi

inflamasi ini menghasilkan reaksi kompleks primer paru kelenjar limfe (primary

lung lymp node complex) yang biasanya membatasi penyebaran

organismeKebanyakan infeksi paru ini tanpa gejala tetapi secara klinis dapat

terjadi seperti gejala pneumonia pada infeksi pertama dengan gejala yang

bervariasi beratnya Keadaan ini biasanya membaik perlahan dalam beberapa

minggu atau bulan dengan atau tanpa pengobatan Pada pasien lainnya dapat

terbentuk lesi pulmonar fokal atau nodular Cryptococcus dapat dorman dalam

paru atau limfenodus sampai pertahanan host melemah Cryptococcus

neofarmans dapat menyebar dari paru dan limfenodus torakal ke aliran darah

terutama pada host yang sistem kekebalannya terganggu Keadaan ini dapat

terjadi selama infeksi primer atau selama masa reaktivasi bertahun-tahun

kemudian Jika terjadi infeksi jauh maka tempat yang paling sering terkena

adalah susunan saraf pusat Keadaan dimana predileksi infeksi ini terutama pada

ruang subarakhnoid belum dapat diterangkan Ada beberapa faktor yang

berperanan dalam patogenesis infeksi Cryptococcus neofarmans pada susunan

saraf pusat Jamur ini mempunyai beberapa fenotif karakteristik yang diaktakan

berhubungan dengan invasi pada susunan saraf pusat seperti produksi

phenoloxidase adanya kapsul polisakaridadan kemampuan untuk berkembang

dengan cepat pada suhu tubuh hostInformasi terakhir mengatakan bahwa

melanin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi organisme ini dari

mekanisme pertahanan tubuh host Faktor karakteristik lainnya yaitu kemampuan

kapsul untuk melindungi jamur dari pertahanan tubuh terutama fagositosis

dankemampuan jamur untuk hidup dan berkembang pada suhu tubuh manusia

213 PATOLOGI

Ada tiga pola dasar infeksi jamur pada susunan saraf pusat yaitu

meningitis kronisvaskulitis daninvasi parenkimalpada infeksi Cryptococcal

jaringan otak menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen bsal

yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dpt

mengobstruksi aliran likuor dari foramen Luschka dan Magendi sehingga terjadi

hidrosefalus Pada jaringan otak terdapat substansi gelatinosa pada ruang

subarakhnoid dan kista kecil didalam parenkim yang terletak terutama pada

ganglia basilis pada distribusi arteri lentikulostriata Lesi parenkimal terdiri dari

agregasi atau gliosis Infiltrat meningen terdiri dari sel-sel ingflamasi dan

fibroblast yang bercampur dengan Cryptococcus Bentuk granuloma tidak sering

ditemukan pada beberapa kasus terlihat reaksi inflamasi kronis danreaksi

granulomatosa sama dengan yang terlihat pada Mtuberculosa dengan segala

bentuk komplikasinya Menurut Prockopperubahan susunan saraf pusat

termasuk infiltrasi meningen oleh sel mononuklear dan organisma Organisma ini

dapat tersebar pada parenkim otak dengan reaksi inflamasi yang minimal atau

tanpa reaksi inflamasi Kadang-kadang terdapat abses pada jaringan otak dan

granuloma pada meningen otak dan medula spinalis Gejala klinis infeksi jamur

pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien

paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis

yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang

empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala

seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau

defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat

ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan

keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit

sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur

Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa

kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran

ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai

akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam

cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur

dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau

batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya

Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI

214 DIAGNOSA

Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan

seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi

Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat

terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan

glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan

menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta

India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan

percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan

sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan

serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses

sputum dan sum-sum tulang

215 TERAPI

Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik

Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan

enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya

cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B

dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini

memberikan hasil yang lebih baik

216 PROGNOSA

Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi

kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan

eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama

tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan

22 MUCORMYCOSIS

Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat

disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera

rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan

makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu

terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus

yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif

penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini

masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan

sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi

trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena

dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata

serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda

infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-

kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati

penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah

terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan

meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala

perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu

proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan

dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya

Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga

menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan

otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan

sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat

berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in

ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat

jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan

merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi

terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti

diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik

secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit

23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)

Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat

dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur

oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang

kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang

menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka

bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter

terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan

penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk

patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses

intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis

Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih

hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan

serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan

amphotericin B

24 ASPERGILOSIS

Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf

pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis

atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran

hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami

neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa

infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)

dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan

masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis

pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada

duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa

kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi

paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan

dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti

ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih

dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi

pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan

25 COCCODIODOMYCOSIS

Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya

hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai

pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi

diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran

kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan

meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena

Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian

melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10

pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B

diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan

serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari

cairan likuor

26 HISTOPLASMOSIS

Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah

Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan

pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama

infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif

(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated

immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan

pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia

gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang

terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian

ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada

anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan

dosis total sekitar 35

III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR

Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima

Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo

SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni

1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat

2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain

3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari

4 Gunting kuku tangan dan kaki

5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih

Page 14: febri jamur.doc

2 Bola jamur (fungus ball) atau Aspergiloma

Aspergillus dapat tumbuh pada kavitas yang berhubungan dengan saluran

nafas Kavitas ini umumnya merupakan lesi residu sekunder terhadap

tuberkulosis penyakif jamur karsinoma atau bronkiektasis Reaksi inflamasi

terjadi disekitar kavitas tapi jamur tidak menginvasinya Gejala klinis umumnya

adalah batuk darah

3 Aspergilosis Nekrotikans

Bentuk ini adalah bentuk antara Aspergiloma dan Aspergillosis invasif

Infeksi umumnya terjadi pada penderita usia menengah atau perokok lama yang

mengalami kerusakan jaringan paru akibat rokok Jamur tumbuh pada rongga

udara yang abnormal dan perlahan-perlahan menginvasi dan merusak paru

menyebabkan terjadinya kavitas fibrotik yang biasanya terdapat pada lobus atas

4 Aspergilosis lnvasif

Aspergilosis dengan bentuk invasif ini sering dijumpai pada penderita

dengan gangguan immun dan netropeni merupakan faktor predisposisi yang

pentingSpora terinhalasi menyebabkan pneumonia jamur yang dapat menyebar

ketempat-tempat yang jauh Gambaran rontgen dapat berubah secara cepat dari

normal menjadi abnormal lnfiltrat biasanya bilaterlal berbentuk bulat dan

noduler Area infiltrat ini dengan cepat mengalami kavitasi khususnya jika

sumsum tulang pulih dan proses sitotoksit dan hitung lekosit darah tepi

meningkat Batuk darah dapat terjadi pada saat ini Aspergilosis invasif

merupakan penyakit progresif dan kematian akan terjadi dalam waktu 1-3

minggu Reagresivitas tergantung dari beratnya supresi sistem immun dan

mungkin saat dimulainya terapi antifungal Aspergilosis invasif tidak sering

terjadi pada penderita sakit paru yang menggunakan kortikosteroid tapi harus

dipikirkan bila terjadi pneumonia atau kavitas dengan infiltrat

153 HISTOPLASMOSIS

Histoplasma capsulatum yang hidup diatas permukaan tanah (soil) pada

daerah daerah geografis tertentu kalau terhirup sporanya akan menyebabkan

gangguan pada sistem retikuloendotelial Muncul dalam 2 bentuk yaitu

Histoplasmosis primer yang relatif jinak dan histoplasmosis progresif Infeksi

jamur histoplasma capsulatum bersifat oportunistik sehingga orang orang tua yang

sudah lama sakit mudah sekali terkena Pada anak anak bila terinteksi mudah

sekali berkembang kebentuk progresif

Histoplasmosis primer selalu tanpa gejala dan selalu diagnosa ditegakkan

pada pemeriksaan foto atau uji kulit histoplasmin yang positif Gambaran

radiologi berupa pengaburan yang difus ataupun gambaran miliair dengan hilar

limphadenopati Histoplasmosis primer dengan gejala malaise anoreksi sakit

dada demam demam batuk batuk dan hemoptisis Keadaan ini bisa menyembuh

cepat bisa pula bertahan berbulan-bulan menyerupai gambaran bronkitis

pneumoni atau Tb kronis Penyembuhan bisa berakibat seluruh lesi radiologik

paru menjadi bersih total ataupun sesekali terjadi kalsifikasi dan fibrosis

Pada Histoplasmosis progresif akut dijumpai gejala klinis badan yang

makin kurus demam anemi lekopeni hepatosplenomegali serta adanya

granuloma mukokutan (selaput lendir dan kulit) dan dimulut Pada anak-anak baik

klinis maupun radiologik amat mirip dengan Tb miliair Prognosa Histoplasmosis

progresif akut ini pada anak anak selalu jelek meskipun kesembuhan masih

mungkin diperoleh

Pada Histoplasmosis progresif kronis gambaran klinis maupun radiologik

sangat mirip dengan Tb paru kronis sehingga banyak kasus yang justru

disangkakan menderita Tb paru dan dirawat di Rumah sakit Tb di USA

Gambaran kaverne dan fibrosis sangat sering dijumpai Satu hal yang perlu

dicatat ialah Histoplasmosis progresif ini selalu menjadi penyulit dari Tb paru dan

sarkoidosis retikulosis dan leukemia Sekitar 01 penderita Histoplasma

berkembang menjadi progresif Diagnosa ditegakkan dengan ditemukannya

organisme dalam sputum secra pulasan salngsung dan dikonfoirmasi dengan

kultur Pemeriksaan inokulasi bahan yang terinfeksi kepada tikus berakibat fatal

(bagi tikus percobaan) dengan terjadinya infeksi retikuloendotelial

154 KOKSIDIOIDOMIKOSIS

Infeksi jamur Coccidioides terjadi akibat menghirup spora jamur ini yang

terdapat didebu dengan ukuran 2 x 5 micron Diparu spora ini dindingnya

menebal sehingga ukuran menjadi berdiameter 20-80 micron yang dinamakan

dengan sporangis atau spherules Sporangis ini kemudian berisis endospora yang

bila terbebas akan menjadi sporangis yang baru pula dijaringan Ada 2 bentuk

Koksidioidomikosis ini yaitu bentuk primer dan progresif Koksidioidomikosis

paru primer yang terjadi setelah 10-18 hari infeksi pertama dengan jamur ini

biasanya tanpa gejala namun kadang-kadang ada juga dengan gejala yang mirip

influensa dan nasoparingitis Pada sekitar 5 kasus dijumpai eritemanodosum dan

eritemamultiforme

Gambaran radiologik foto dada selalu berupa pengaburan berupa

kelompok-kelompok (Patchy opacities) yang tersebar luas dan selalu disertai

bayangan hilar adenopathy yang bilateral Efusi pleura bisa juga dijumpai Hampir

semua kasus Koksidioidomikosis primer sembuh tanpa cacat dalam masa 1 ndash 2

bulan Kelainan radiologik bisa bertahan lebih lama dengan gambaran mirip

infiltrat Tb paru atau mirip tumor ataupun tuberkuloma paru Hanya sekitar 01

kasus dengan Koksidioidomikosis paru primer yang berlanjut menjadi

Koksidioidomikosis paru progresif dan ini memakan masa beberapa bulan

kemudian setelah infeksi primer Gejala klinis ialah demam anoreksia badan

makin kurus serta adanya tanda bronkopneumoni Progresifitas kearah bentuk

miliair akut dan menyebar dapat berakibat fatal dalam 3 bulan Yang lebih sering

perjalanan penyakit menjadi kronis dan terjadilah reaksi granulasi dikulit tulang

dan paru serta kelenjar kelenjar limfe dan meningen ataupun otak Gambaran

radiologi paru berupa pengaburan yang berkumpul(confluent) ataupun tersebar

(patchy) bayangan bayangan miliair serta rongga rongga (cavity) berdinding tipis

Diagnosa laboratorium ialah dijumpainya sporangis didahak aspirasi bronkus

ataupun bilasan lambung Diagnosa cepat juga dapat dilakukan dengan

pemeriksaan fluorescent antibodies Uji Coccidioidin (mirip uji Tuberkulin)

apabila posistif (umumnya 1 bulan setelah infeksi) menunjukkan infeksi baru atau

telah pernah terinfeksi

155 BLASTOMIKOSIS

Blastomikosis America Utara disebabkan Blastomyces dermatitides

sedangkan Blastomikosis Amerika Selatan oleh Paracoccidioides brasiliensis

Gejala klinis pada keduanya tidak khas bisa dijumpai gejala batuk-batuk kronis

namun pada Blastomikosis Amerika Utara selalu juga dijumpai gejala mirip

pneumoni sub akut dengan demam-demam yang tak seberapa tinggi sesak dan

batuk-batuk dengan sputum yang purulen dan kadang kadang bercampur darah

Gejala nyeri dada dan pleuritis dengan efusi bisa terjadi pada perkembangan

selanjutnya dari penyakit ini

156 KRlPTOKOKOSIS (Torulosis)

Penyakit ini biasanya suatu infeksi jamur yang oportunistik dan bisa sub

akut ataupun kronis pada paru kulit dan tulang yang paling disukai ialah otak

dan meningen Kriptokokosis paru sering asimptomatik ataupun gejalanya ringan

saja seperti mirip flu tapi bisa juga nyeri dada demam dan batuk berdahak campur

darah sehingga mirip Tb paru Gambaran radiologik bervariasi bisa berupa

infiltrat seperti Tb paru ataupun bayangan padat seperti tumor paru

Diagnosa dengan menemukan organisme dalam dahak baik secara langsung

ataupun dengan kultur

16 DlAGNOSA MIKOSIS PARU

Sangat sulit untuk menentukan infeksi jamur di paru oleh karena sebagian

besar gejalanya mula-mula tidak mencolok dan seringkali seperti gejala flu biasa

atau infeksi paru oleh sebab lain Gejala jamur sistemik tidak khasspecific dan

dapat menyerupai penyakit lain juga susah untuk membedakan antara infeksi

bakteri dan infeksi jamur sehingga menambah kesulitan untuk mengenali infeksi

jamur sistemik Kesadaran akan kemungkinan penyakit jamur terutama bila

terdapat faktor presdiposisi ditindak lanjuti dengan pemeriksaan bahan klinik

yang tepat akan membawa diagnosis yang pasti Kendala lain ialah meskipun

banyak terdapat laboratorium klinik jarang yang melakukan pemeriksaan untuk

mikosis sistemik Mungkin ini disebabkan oleh tidak terdapatnya tenaga

pemeriksaan terdidik atau peralatan antigen tidak terdapat dilaboratorium tersebut

Permasalahan lain dalam mendiagnosa infeksi oleh jamur paru yaitu kita harus

dapat menentukan apakah jamur hanya bersifat koloni atau telah terjadi

infeksipatogen Ha ini perlu dapat dipastikan oleh karena pengobatan dengan anti

jamur dapat menimbulkan efek toksis sehingga sedapat mungkin dibuat sediaan

biopsi jaringan jamur dapat ditemukan dalam bentuk ragi pseudohifa dan hifa

Menurut Jan Susilo diagnosa infeksi jamur dapat tercapai bila

kemungkinan infeksi jamur difikirkan pengambilan bahan klinik tepat cara

pengiriman bahan klinik tepat bahan klinik sampai dilaboratorium dalam keadaan

baik dan perlakuan bahan klinik tersebut dilaboratorium dilakukan dengan baik

dan tepat

Pada pasien dengan immunokompromise sangat penting untuk dapat

menegakkan diagnostik sistemik fungal infeksi secara dini Keberhasilan

diagnosis dan terapi dari infeksi jamur pada pasien-pasien dengan keadaan umum

yang lemah sangat tergantung pada kerjasama dari team work antara lain ahli

mikrobiologi onkologist histopatologist ahli penyakit infeksi dan staff

laboratorium

Penyakit jamur dikatakan positif apabila dapat dibuktikan adanya fungi

penyebabnya baik melalui pemeriksaan secara langsung maupun melalui biakan

Disamping itu dapat pula dilakukan uji serologi komplemen fiksation test uji

hewan percobaan dan uji fermentasi Pemeriksaan laboratorium untuk diagnostik

jamur paru dapat pula dilakukan dengan pemeriksaan spesimen dahak Dahak

dikeluarkan oleh penderita setelah sebelumnya berkumur-kumur dengan air bersih

berkali-kali untuk menyingkirkan kontaminan kandida Actinomyces israeli yang

hidup komensal dimulut dan rongga pipi Tanpa pengawet dahak dikirim

secepatnya untuk pemeriksaan Dengan pemeriksaan langsung dibawah

mikroskop biasanya dapat dikenali dan nampak sporahipa clan blastospore

Pengenalan akan lebih mudah dan jelas bila dilakukan penetesan sediaan dengan

KOH 20 ataupun dibuat sediaan apus dengan pewarnaan Giemsa

Infeksi jamur pada paru tidak memberikan gejalagambaran klinis dan

radiologik yang khas Untuk menegakkan diagnosa klinis jamur paru dalam

anamnese perlu ditanyakan mengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan faktor

predisposisi terjadinya infeksi jamur pada paru seperti adakah riwayat menderita

DM riwayat penyakit paru kronis riwayat pemakaian obat-obat antibiotika

steroid atau radiomimetik (antineoplastik) jangka panjang Juga ditanyakan

mengenai hobi pasien apakah hobi memelihara unggas hobi bertualang

memasuki gua-gua Pada pemeriksaan jasmani juga tidak dijumpai gambaran

yang khas pasien bisa anemis demam pembesaran kelenjar limfe

hepatosplenomegali ulkus dimulut laring dan sebagainya

Pada pemeriksaan fota dada yang perlu diperhatikan ialah adanya fungus

ball yang bisa dijumpai pada aspergilosis paru sedangkan pada kriptokokosis bisa

dijumpai bayangan seperti tumor Bayangan infiltrat efusi pleura dan kalsifikasi

bisa saja dijumpai ada berbagai infeksi jamur paru

Spesimen lain selain dahak dapat juga bilasan atau cucian bronkus dari

pemeriksaan bronkoskopi Pemeriksaan bronkoskopi disamping untuk melihat

langsung keadaan saluran nafas juga dapat dilakukan pengambilan spesimen

secara biopsi atau bilasan bronkus

Secara umum diagnosis jamur paru ditegakkan melalui

1 Kecurigaan yang tinggi terhadap kemungkinan infeksi jamur di paru

2 Pemeriksaan diagnostik yang lazim terhadap penyakit paru

1048766 Foto toraks PA dan lateral CT Scant toraks

1048766 Sputum mikroskopis jamur dan kultur

1048766 Bronkoskopi sekret bronkus bilasan bronkus transbronkial lung

biopsi

1048766 Aspirasi paru dengan jarum

3 Pemeriksaan laboratorium darah

1048766 Kultur darah

1048766 Pemeriksaan serologi

II JENIS JAMUR PENYEBAB INFEKSI SUSUNAN SARAF PUSAT

21 CRYPTOCOCCUS NEOFARMANS

Cryptococcus neofarmans adalah jamur seperti ragi (yeast like fungus)

yang ada dimana-mana di seluruh dunia Jamur ini menyebabkan penyakit jamur

sistemik yang disebut cryptococcosis dahulu dikenal dengan nama Torula

histolitica Jamur ini paling dikenal sebagai penyebab utama meningitis jamur

dan merupakan penyebab terbanyak morbiditas dan mortalitas pasien dengan

gangguan imunitas Cryptococcus neofarmans dapat ditemukan pada kotoran

burung (terutama merpati) tanah binatang juga pada kelompok manusia

(colonized human) Gejalanya seperti meningitis klasik yang melibatkan

meningitis secara difus Dengan adanya AIDS insiden cryptococcal meningitis

meningkat drastis Di Amerika meningitis ini termasuk lima besar penyebab

infeksi oportunistik pada pasien AIDS

bull Klasifikasi

Kingdom Fungi

Phylum Basidiomycota

Subphylum Basidiomycotina

Class Urediniomycetes

Order Sporidiales

Family Sporidiobolaceae

Genus Filobasidiella (Cryptococcus)

Species Cryptococcus neoformans

Scientific name Cryptococcus neoformans

Synonym Filobasidiella neoformans

Other names Filobaxidiella neoformans

211 MIKOLOGI

Cryptococcus neofarmans merupakan yeast like fungus Pada jaringan

yang terinfeksi organisme ini membentuk kapsul polisakarida yang merupakan

antigenpenting yang dapat mempengaruhi tubuh host Kapsul ini terdiri dari

empat serotipe antigen yang telah dapat diisolasi yairu ABC dan D

Berdasarkan antigen kapsul ini Cryptococcus neofarmans dibagi menjadi dua

subgroup Vneofarmans var neofarmans (serotipe A dan D) dan Cneofarmans

var gatti (serotipe B dan C) Serotipe A merupakan serotipe yang paling sering

diisolasi dan yang terutama di Amerika Serotipe D biasanya ditemukan di Eropa

B dan C ditemukan di daerah tropis dan subtropis Pada pasien AIDS serotipe

yang paling sering ditemukan aialah serotipe B dan C Serotipe B dan C dapat

pula menginfeksi manusia (nonimmunosupressant host) dan lebih banyak

menginvasi parenkim otak menyebabkan lesi massa yang disebut toruloma

Isolasi jamur dapat dilakukan dengan membuat sediaan cairan serebrospinal yang

dicampur dengan tinta India kemudian diperiksa pada mikroskop Ukuran

diameter yeast 4-6 μm dengan kapsul berukuran 1-30 μm Jika pemeriksaan ini

dilakukan dengan hati-hati maka dapat positif pada lebih kurang setengah kasus

meningitis cryptococcal dan lebih tinggi pada penderita AIDS Perhitungan

kwantitatif pasien meningitis daro 103- 107 count forming unit (CFU)

perdarahan milimeter cairan serebrospinal

212 PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI

Infeksi pertama terbanyak terjadi akibat inhalasi yeast dari lingkungan

sekitar Pada saat dalam tubuh host Cryptococcus membentuk kapsul

polisakarida yang besar yang resisten terhadap fagositosis Produksi kapsul

distimulasi oleh konsentrasi fisiologis karbondioksida dalamparu Keadaan ini

meyebabkan jamur ini beradaptasi sangat baik dalam host mamalia Reaksi

inflamasi ini menghasilkan reaksi kompleks primer paru kelenjar limfe (primary

lung lymp node complex) yang biasanya membatasi penyebaran

organismeKebanyakan infeksi paru ini tanpa gejala tetapi secara klinis dapat

terjadi seperti gejala pneumonia pada infeksi pertama dengan gejala yang

bervariasi beratnya Keadaan ini biasanya membaik perlahan dalam beberapa

minggu atau bulan dengan atau tanpa pengobatan Pada pasien lainnya dapat

terbentuk lesi pulmonar fokal atau nodular Cryptococcus dapat dorman dalam

paru atau limfenodus sampai pertahanan host melemah Cryptococcus

neofarmans dapat menyebar dari paru dan limfenodus torakal ke aliran darah

terutama pada host yang sistem kekebalannya terganggu Keadaan ini dapat

terjadi selama infeksi primer atau selama masa reaktivasi bertahun-tahun

kemudian Jika terjadi infeksi jauh maka tempat yang paling sering terkena

adalah susunan saraf pusat Keadaan dimana predileksi infeksi ini terutama pada

ruang subarakhnoid belum dapat diterangkan Ada beberapa faktor yang

berperanan dalam patogenesis infeksi Cryptococcus neofarmans pada susunan

saraf pusat Jamur ini mempunyai beberapa fenotif karakteristik yang diaktakan

berhubungan dengan invasi pada susunan saraf pusat seperti produksi

phenoloxidase adanya kapsul polisakaridadan kemampuan untuk berkembang

dengan cepat pada suhu tubuh hostInformasi terakhir mengatakan bahwa

melanin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi organisme ini dari

mekanisme pertahanan tubuh host Faktor karakteristik lainnya yaitu kemampuan

kapsul untuk melindungi jamur dari pertahanan tubuh terutama fagositosis

dankemampuan jamur untuk hidup dan berkembang pada suhu tubuh manusia

213 PATOLOGI

Ada tiga pola dasar infeksi jamur pada susunan saraf pusat yaitu

meningitis kronisvaskulitis daninvasi parenkimalpada infeksi Cryptococcal

jaringan otak menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen bsal

yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dpt

mengobstruksi aliran likuor dari foramen Luschka dan Magendi sehingga terjadi

hidrosefalus Pada jaringan otak terdapat substansi gelatinosa pada ruang

subarakhnoid dan kista kecil didalam parenkim yang terletak terutama pada

ganglia basilis pada distribusi arteri lentikulostriata Lesi parenkimal terdiri dari

agregasi atau gliosis Infiltrat meningen terdiri dari sel-sel ingflamasi dan

fibroblast yang bercampur dengan Cryptococcus Bentuk granuloma tidak sering

ditemukan pada beberapa kasus terlihat reaksi inflamasi kronis danreaksi

granulomatosa sama dengan yang terlihat pada Mtuberculosa dengan segala

bentuk komplikasinya Menurut Prockopperubahan susunan saraf pusat

termasuk infiltrasi meningen oleh sel mononuklear dan organisma Organisma ini

dapat tersebar pada parenkim otak dengan reaksi inflamasi yang minimal atau

tanpa reaksi inflamasi Kadang-kadang terdapat abses pada jaringan otak dan

granuloma pada meningen otak dan medula spinalis Gejala klinis infeksi jamur

pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien

paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis

yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang

empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala

seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau

defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat

ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan

keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit

sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur

Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa

kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran

ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai

akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam

cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur

dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau

batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya

Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI

214 DIAGNOSA

Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan

seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi

Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat

terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan

glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan

menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta

India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan

percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan

sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan

serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses

sputum dan sum-sum tulang

215 TERAPI

Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik

Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan

enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya

cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B

dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini

memberikan hasil yang lebih baik

216 PROGNOSA

Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi

kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan

eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama

tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan

22 MUCORMYCOSIS

Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat

disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera

rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan

makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu

terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus

yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif

penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini

masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan

sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi

trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena

dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata

serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda

infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-

kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati

penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah

terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan

meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala

perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu

proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan

dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya

Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga

menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan

otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan

sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat

berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in

ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat

jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan

merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi

terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti

diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik

secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit

23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)

Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat

dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur

oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang

kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang

menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka

bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter

terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan

penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk

patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses

intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis

Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih

hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan

serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan

amphotericin B

24 ASPERGILOSIS

Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf

pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis

atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran

hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami

neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa

infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)

dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan

masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis

pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada

duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa

kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi

paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan

dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti

ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih

dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi

pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan

25 COCCODIODOMYCOSIS

Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya

hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai

pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi

diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran

kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan

meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena

Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian

melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10

pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B

diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan

serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari

cairan likuor

26 HISTOPLASMOSIS

Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah

Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan

pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama

infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif

(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated

immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan

pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia

gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang

terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian

ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada

anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan

dosis total sekitar 35

III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR

Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima

Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo

SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni

1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat

2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain

3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari

4 Gunting kuku tangan dan kaki

5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih

Page 15: febri jamur.doc

Histoplasmosis primer yang relatif jinak dan histoplasmosis progresif Infeksi

jamur histoplasma capsulatum bersifat oportunistik sehingga orang orang tua yang

sudah lama sakit mudah sekali terkena Pada anak anak bila terinteksi mudah

sekali berkembang kebentuk progresif

Histoplasmosis primer selalu tanpa gejala dan selalu diagnosa ditegakkan

pada pemeriksaan foto atau uji kulit histoplasmin yang positif Gambaran

radiologi berupa pengaburan yang difus ataupun gambaran miliair dengan hilar

limphadenopati Histoplasmosis primer dengan gejala malaise anoreksi sakit

dada demam demam batuk batuk dan hemoptisis Keadaan ini bisa menyembuh

cepat bisa pula bertahan berbulan-bulan menyerupai gambaran bronkitis

pneumoni atau Tb kronis Penyembuhan bisa berakibat seluruh lesi radiologik

paru menjadi bersih total ataupun sesekali terjadi kalsifikasi dan fibrosis

Pada Histoplasmosis progresif akut dijumpai gejala klinis badan yang

makin kurus demam anemi lekopeni hepatosplenomegali serta adanya

granuloma mukokutan (selaput lendir dan kulit) dan dimulut Pada anak-anak baik

klinis maupun radiologik amat mirip dengan Tb miliair Prognosa Histoplasmosis

progresif akut ini pada anak anak selalu jelek meskipun kesembuhan masih

mungkin diperoleh

Pada Histoplasmosis progresif kronis gambaran klinis maupun radiologik

sangat mirip dengan Tb paru kronis sehingga banyak kasus yang justru

disangkakan menderita Tb paru dan dirawat di Rumah sakit Tb di USA

Gambaran kaverne dan fibrosis sangat sering dijumpai Satu hal yang perlu

dicatat ialah Histoplasmosis progresif ini selalu menjadi penyulit dari Tb paru dan

sarkoidosis retikulosis dan leukemia Sekitar 01 penderita Histoplasma

berkembang menjadi progresif Diagnosa ditegakkan dengan ditemukannya

organisme dalam sputum secra pulasan salngsung dan dikonfoirmasi dengan

kultur Pemeriksaan inokulasi bahan yang terinfeksi kepada tikus berakibat fatal

(bagi tikus percobaan) dengan terjadinya infeksi retikuloendotelial

154 KOKSIDIOIDOMIKOSIS

Infeksi jamur Coccidioides terjadi akibat menghirup spora jamur ini yang

terdapat didebu dengan ukuran 2 x 5 micron Diparu spora ini dindingnya

menebal sehingga ukuran menjadi berdiameter 20-80 micron yang dinamakan

dengan sporangis atau spherules Sporangis ini kemudian berisis endospora yang

bila terbebas akan menjadi sporangis yang baru pula dijaringan Ada 2 bentuk

Koksidioidomikosis ini yaitu bentuk primer dan progresif Koksidioidomikosis

paru primer yang terjadi setelah 10-18 hari infeksi pertama dengan jamur ini

biasanya tanpa gejala namun kadang-kadang ada juga dengan gejala yang mirip

influensa dan nasoparingitis Pada sekitar 5 kasus dijumpai eritemanodosum dan

eritemamultiforme

Gambaran radiologik foto dada selalu berupa pengaburan berupa

kelompok-kelompok (Patchy opacities) yang tersebar luas dan selalu disertai

bayangan hilar adenopathy yang bilateral Efusi pleura bisa juga dijumpai Hampir

semua kasus Koksidioidomikosis primer sembuh tanpa cacat dalam masa 1 ndash 2

bulan Kelainan radiologik bisa bertahan lebih lama dengan gambaran mirip

infiltrat Tb paru atau mirip tumor ataupun tuberkuloma paru Hanya sekitar 01

kasus dengan Koksidioidomikosis paru primer yang berlanjut menjadi

Koksidioidomikosis paru progresif dan ini memakan masa beberapa bulan

kemudian setelah infeksi primer Gejala klinis ialah demam anoreksia badan

makin kurus serta adanya tanda bronkopneumoni Progresifitas kearah bentuk

miliair akut dan menyebar dapat berakibat fatal dalam 3 bulan Yang lebih sering

perjalanan penyakit menjadi kronis dan terjadilah reaksi granulasi dikulit tulang

dan paru serta kelenjar kelenjar limfe dan meningen ataupun otak Gambaran

radiologi paru berupa pengaburan yang berkumpul(confluent) ataupun tersebar

(patchy) bayangan bayangan miliair serta rongga rongga (cavity) berdinding tipis

Diagnosa laboratorium ialah dijumpainya sporangis didahak aspirasi bronkus

ataupun bilasan lambung Diagnosa cepat juga dapat dilakukan dengan

pemeriksaan fluorescent antibodies Uji Coccidioidin (mirip uji Tuberkulin)

apabila posistif (umumnya 1 bulan setelah infeksi) menunjukkan infeksi baru atau

telah pernah terinfeksi

155 BLASTOMIKOSIS

Blastomikosis America Utara disebabkan Blastomyces dermatitides

sedangkan Blastomikosis Amerika Selatan oleh Paracoccidioides brasiliensis

Gejala klinis pada keduanya tidak khas bisa dijumpai gejala batuk-batuk kronis

namun pada Blastomikosis Amerika Utara selalu juga dijumpai gejala mirip

pneumoni sub akut dengan demam-demam yang tak seberapa tinggi sesak dan

batuk-batuk dengan sputum yang purulen dan kadang kadang bercampur darah

Gejala nyeri dada dan pleuritis dengan efusi bisa terjadi pada perkembangan

selanjutnya dari penyakit ini

156 KRlPTOKOKOSIS (Torulosis)

Penyakit ini biasanya suatu infeksi jamur yang oportunistik dan bisa sub

akut ataupun kronis pada paru kulit dan tulang yang paling disukai ialah otak

dan meningen Kriptokokosis paru sering asimptomatik ataupun gejalanya ringan

saja seperti mirip flu tapi bisa juga nyeri dada demam dan batuk berdahak campur

darah sehingga mirip Tb paru Gambaran radiologik bervariasi bisa berupa

infiltrat seperti Tb paru ataupun bayangan padat seperti tumor paru

Diagnosa dengan menemukan organisme dalam dahak baik secara langsung

ataupun dengan kultur

16 DlAGNOSA MIKOSIS PARU

Sangat sulit untuk menentukan infeksi jamur di paru oleh karena sebagian

besar gejalanya mula-mula tidak mencolok dan seringkali seperti gejala flu biasa

atau infeksi paru oleh sebab lain Gejala jamur sistemik tidak khasspecific dan

dapat menyerupai penyakit lain juga susah untuk membedakan antara infeksi

bakteri dan infeksi jamur sehingga menambah kesulitan untuk mengenali infeksi

jamur sistemik Kesadaran akan kemungkinan penyakit jamur terutama bila

terdapat faktor presdiposisi ditindak lanjuti dengan pemeriksaan bahan klinik

yang tepat akan membawa diagnosis yang pasti Kendala lain ialah meskipun

banyak terdapat laboratorium klinik jarang yang melakukan pemeriksaan untuk

mikosis sistemik Mungkin ini disebabkan oleh tidak terdapatnya tenaga

pemeriksaan terdidik atau peralatan antigen tidak terdapat dilaboratorium tersebut

Permasalahan lain dalam mendiagnosa infeksi oleh jamur paru yaitu kita harus

dapat menentukan apakah jamur hanya bersifat koloni atau telah terjadi

infeksipatogen Ha ini perlu dapat dipastikan oleh karena pengobatan dengan anti

jamur dapat menimbulkan efek toksis sehingga sedapat mungkin dibuat sediaan

biopsi jaringan jamur dapat ditemukan dalam bentuk ragi pseudohifa dan hifa

Menurut Jan Susilo diagnosa infeksi jamur dapat tercapai bila

kemungkinan infeksi jamur difikirkan pengambilan bahan klinik tepat cara

pengiriman bahan klinik tepat bahan klinik sampai dilaboratorium dalam keadaan

baik dan perlakuan bahan klinik tersebut dilaboratorium dilakukan dengan baik

dan tepat

Pada pasien dengan immunokompromise sangat penting untuk dapat

menegakkan diagnostik sistemik fungal infeksi secara dini Keberhasilan

diagnosis dan terapi dari infeksi jamur pada pasien-pasien dengan keadaan umum

yang lemah sangat tergantung pada kerjasama dari team work antara lain ahli

mikrobiologi onkologist histopatologist ahli penyakit infeksi dan staff

laboratorium

Penyakit jamur dikatakan positif apabila dapat dibuktikan adanya fungi

penyebabnya baik melalui pemeriksaan secara langsung maupun melalui biakan

Disamping itu dapat pula dilakukan uji serologi komplemen fiksation test uji

hewan percobaan dan uji fermentasi Pemeriksaan laboratorium untuk diagnostik

jamur paru dapat pula dilakukan dengan pemeriksaan spesimen dahak Dahak

dikeluarkan oleh penderita setelah sebelumnya berkumur-kumur dengan air bersih

berkali-kali untuk menyingkirkan kontaminan kandida Actinomyces israeli yang

hidup komensal dimulut dan rongga pipi Tanpa pengawet dahak dikirim

secepatnya untuk pemeriksaan Dengan pemeriksaan langsung dibawah

mikroskop biasanya dapat dikenali dan nampak sporahipa clan blastospore

Pengenalan akan lebih mudah dan jelas bila dilakukan penetesan sediaan dengan

KOH 20 ataupun dibuat sediaan apus dengan pewarnaan Giemsa

Infeksi jamur pada paru tidak memberikan gejalagambaran klinis dan

radiologik yang khas Untuk menegakkan diagnosa klinis jamur paru dalam

anamnese perlu ditanyakan mengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan faktor

predisposisi terjadinya infeksi jamur pada paru seperti adakah riwayat menderita

DM riwayat penyakit paru kronis riwayat pemakaian obat-obat antibiotika

steroid atau radiomimetik (antineoplastik) jangka panjang Juga ditanyakan

mengenai hobi pasien apakah hobi memelihara unggas hobi bertualang

memasuki gua-gua Pada pemeriksaan jasmani juga tidak dijumpai gambaran

yang khas pasien bisa anemis demam pembesaran kelenjar limfe

hepatosplenomegali ulkus dimulut laring dan sebagainya

Pada pemeriksaan fota dada yang perlu diperhatikan ialah adanya fungus

ball yang bisa dijumpai pada aspergilosis paru sedangkan pada kriptokokosis bisa

dijumpai bayangan seperti tumor Bayangan infiltrat efusi pleura dan kalsifikasi

bisa saja dijumpai ada berbagai infeksi jamur paru

Spesimen lain selain dahak dapat juga bilasan atau cucian bronkus dari

pemeriksaan bronkoskopi Pemeriksaan bronkoskopi disamping untuk melihat

langsung keadaan saluran nafas juga dapat dilakukan pengambilan spesimen

secara biopsi atau bilasan bronkus

Secara umum diagnosis jamur paru ditegakkan melalui

1 Kecurigaan yang tinggi terhadap kemungkinan infeksi jamur di paru

2 Pemeriksaan diagnostik yang lazim terhadap penyakit paru

1048766 Foto toraks PA dan lateral CT Scant toraks

1048766 Sputum mikroskopis jamur dan kultur

1048766 Bronkoskopi sekret bronkus bilasan bronkus transbronkial lung

biopsi

1048766 Aspirasi paru dengan jarum

3 Pemeriksaan laboratorium darah

1048766 Kultur darah

1048766 Pemeriksaan serologi

II JENIS JAMUR PENYEBAB INFEKSI SUSUNAN SARAF PUSAT

21 CRYPTOCOCCUS NEOFARMANS

Cryptococcus neofarmans adalah jamur seperti ragi (yeast like fungus)

yang ada dimana-mana di seluruh dunia Jamur ini menyebabkan penyakit jamur

sistemik yang disebut cryptococcosis dahulu dikenal dengan nama Torula

histolitica Jamur ini paling dikenal sebagai penyebab utama meningitis jamur

dan merupakan penyebab terbanyak morbiditas dan mortalitas pasien dengan

gangguan imunitas Cryptococcus neofarmans dapat ditemukan pada kotoran

burung (terutama merpati) tanah binatang juga pada kelompok manusia

(colonized human) Gejalanya seperti meningitis klasik yang melibatkan

meningitis secara difus Dengan adanya AIDS insiden cryptococcal meningitis

meningkat drastis Di Amerika meningitis ini termasuk lima besar penyebab

infeksi oportunistik pada pasien AIDS

bull Klasifikasi

Kingdom Fungi

Phylum Basidiomycota

Subphylum Basidiomycotina

Class Urediniomycetes

Order Sporidiales

Family Sporidiobolaceae

Genus Filobasidiella (Cryptococcus)

Species Cryptococcus neoformans

Scientific name Cryptococcus neoformans

Synonym Filobasidiella neoformans

Other names Filobaxidiella neoformans

211 MIKOLOGI

Cryptococcus neofarmans merupakan yeast like fungus Pada jaringan

yang terinfeksi organisme ini membentuk kapsul polisakarida yang merupakan

antigenpenting yang dapat mempengaruhi tubuh host Kapsul ini terdiri dari

empat serotipe antigen yang telah dapat diisolasi yairu ABC dan D

Berdasarkan antigen kapsul ini Cryptococcus neofarmans dibagi menjadi dua

subgroup Vneofarmans var neofarmans (serotipe A dan D) dan Cneofarmans

var gatti (serotipe B dan C) Serotipe A merupakan serotipe yang paling sering

diisolasi dan yang terutama di Amerika Serotipe D biasanya ditemukan di Eropa

B dan C ditemukan di daerah tropis dan subtropis Pada pasien AIDS serotipe

yang paling sering ditemukan aialah serotipe B dan C Serotipe B dan C dapat

pula menginfeksi manusia (nonimmunosupressant host) dan lebih banyak

menginvasi parenkim otak menyebabkan lesi massa yang disebut toruloma

Isolasi jamur dapat dilakukan dengan membuat sediaan cairan serebrospinal yang

dicampur dengan tinta India kemudian diperiksa pada mikroskop Ukuran

diameter yeast 4-6 μm dengan kapsul berukuran 1-30 μm Jika pemeriksaan ini

dilakukan dengan hati-hati maka dapat positif pada lebih kurang setengah kasus

meningitis cryptococcal dan lebih tinggi pada penderita AIDS Perhitungan

kwantitatif pasien meningitis daro 103- 107 count forming unit (CFU)

perdarahan milimeter cairan serebrospinal

212 PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI

Infeksi pertama terbanyak terjadi akibat inhalasi yeast dari lingkungan

sekitar Pada saat dalam tubuh host Cryptococcus membentuk kapsul

polisakarida yang besar yang resisten terhadap fagositosis Produksi kapsul

distimulasi oleh konsentrasi fisiologis karbondioksida dalamparu Keadaan ini

meyebabkan jamur ini beradaptasi sangat baik dalam host mamalia Reaksi

inflamasi ini menghasilkan reaksi kompleks primer paru kelenjar limfe (primary

lung lymp node complex) yang biasanya membatasi penyebaran

organismeKebanyakan infeksi paru ini tanpa gejala tetapi secara klinis dapat

terjadi seperti gejala pneumonia pada infeksi pertama dengan gejala yang

bervariasi beratnya Keadaan ini biasanya membaik perlahan dalam beberapa

minggu atau bulan dengan atau tanpa pengobatan Pada pasien lainnya dapat

terbentuk lesi pulmonar fokal atau nodular Cryptococcus dapat dorman dalam

paru atau limfenodus sampai pertahanan host melemah Cryptococcus

neofarmans dapat menyebar dari paru dan limfenodus torakal ke aliran darah

terutama pada host yang sistem kekebalannya terganggu Keadaan ini dapat

terjadi selama infeksi primer atau selama masa reaktivasi bertahun-tahun

kemudian Jika terjadi infeksi jauh maka tempat yang paling sering terkena

adalah susunan saraf pusat Keadaan dimana predileksi infeksi ini terutama pada

ruang subarakhnoid belum dapat diterangkan Ada beberapa faktor yang

berperanan dalam patogenesis infeksi Cryptococcus neofarmans pada susunan

saraf pusat Jamur ini mempunyai beberapa fenotif karakteristik yang diaktakan

berhubungan dengan invasi pada susunan saraf pusat seperti produksi

phenoloxidase adanya kapsul polisakaridadan kemampuan untuk berkembang

dengan cepat pada suhu tubuh hostInformasi terakhir mengatakan bahwa

melanin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi organisme ini dari

mekanisme pertahanan tubuh host Faktor karakteristik lainnya yaitu kemampuan

kapsul untuk melindungi jamur dari pertahanan tubuh terutama fagositosis

dankemampuan jamur untuk hidup dan berkembang pada suhu tubuh manusia

213 PATOLOGI

Ada tiga pola dasar infeksi jamur pada susunan saraf pusat yaitu

meningitis kronisvaskulitis daninvasi parenkimalpada infeksi Cryptococcal

jaringan otak menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen bsal

yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dpt

mengobstruksi aliran likuor dari foramen Luschka dan Magendi sehingga terjadi

hidrosefalus Pada jaringan otak terdapat substansi gelatinosa pada ruang

subarakhnoid dan kista kecil didalam parenkim yang terletak terutama pada

ganglia basilis pada distribusi arteri lentikulostriata Lesi parenkimal terdiri dari

agregasi atau gliosis Infiltrat meningen terdiri dari sel-sel ingflamasi dan

fibroblast yang bercampur dengan Cryptococcus Bentuk granuloma tidak sering

ditemukan pada beberapa kasus terlihat reaksi inflamasi kronis danreaksi

granulomatosa sama dengan yang terlihat pada Mtuberculosa dengan segala

bentuk komplikasinya Menurut Prockopperubahan susunan saraf pusat

termasuk infiltrasi meningen oleh sel mononuklear dan organisma Organisma ini

dapat tersebar pada parenkim otak dengan reaksi inflamasi yang minimal atau

tanpa reaksi inflamasi Kadang-kadang terdapat abses pada jaringan otak dan

granuloma pada meningen otak dan medula spinalis Gejala klinis infeksi jamur

pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien

paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis

yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang

empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala

seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau

defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat

ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan

keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit

sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur

Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa

kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran

ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai

akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam

cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur

dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau

batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya

Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI

214 DIAGNOSA

Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan

seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi

Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat

terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan

glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan

menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta

India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan

percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan

sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan

serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses

sputum dan sum-sum tulang

215 TERAPI

Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik

Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan

enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya

cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B

dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini

memberikan hasil yang lebih baik

216 PROGNOSA

Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi

kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan

eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama

tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan

22 MUCORMYCOSIS

Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat

disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera

rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan

makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu

terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus

yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif

penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini

masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan

sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi

trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena

dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata

serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda

infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-

kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati

penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah

terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan

meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala

perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu

proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan

dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya

Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga

menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan

otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan

sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat

berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in

ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat

jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan

merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi

terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti

diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik

secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit

23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)

Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat

dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur

oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang

kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang

menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka

bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter

terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan

penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk

patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses

intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis

Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih

hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan

serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan

amphotericin B

24 ASPERGILOSIS

Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf

pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis

atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran

hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami

neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa

infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)

dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan

masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis

pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada

duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa

kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi

paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan

dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti

ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih

dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi

pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan

25 COCCODIODOMYCOSIS

Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya

hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai

pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi

diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran

kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan

meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena

Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian

melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10

pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B

diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan

serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari

cairan likuor

26 HISTOPLASMOSIS

Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah

Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan

pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama

infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif

(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated

immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan

pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia

gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang

terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian

ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada

anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan

dosis total sekitar 35

III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR

Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima

Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo

SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni

1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat

2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain

3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari

4 Gunting kuku tangan dan kaki

5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih

Page 16: febri jamur.doc

dicatat ialah Histoplasmosis progresif ini selalu menjadi penyulit dari Tb paru dan

sarkoidosis retikulosis dan leukemia Sekitar 01 penderita Histoplasma

berkembang menjadi progresif Diagnosa ditegakkan dengan ditemukannya

organisme dalam sputum secra pulasan salngsung dan dikonfoirmasi dengan

kultur Pemeriksaan inokulasi bahan yang terinfeksi kepada tikus berakibat fatal

(bagi tikus percobaan) dengan terjadinya infeksi retikuloendotelial

154 KOKSIDIOIDOMIKOSIS

Infeksi jamur Coccidioides terjadi akibat menghirup spora jamur ini yang

terdapat didebu dengan ukuran 2 x 5 micron Diparu spora ini dindingnya

menebal sehingga ukuran menjadi berdiameter 20-80 micron yang dinamakan

dengan sporangis atau spherules Sporangis ini kemudian berisis endospora yang

bila terbebas akan menjadi sporangis yang baru pula dijaringan Ada 2 bentuk

Koksidioidomikosis ini yaitu bentuk primer dan progresif Koksidioidomikosis

paru primer yang terjadi setelah 10-18 hari infeksi pertama dengan jamur ini

biasanya tanpa gejala namun kadang-kadang ada juga dengan gejala yang mirip

influensa dan nasoparingitis Pada sekitar 5 kasus dijumpai eritemanodosum dan

eritemamultiforme

Gambaran radiologik foto dada selalu berupa pengaburan berupa

kelompok-kelompok (Patchy opacities) yang tersebar luas dan selalu disertai

bayangan hilar adenopathy yang bilateral Efusi pleura bisa juga dijumpai Hampir

semua kasus Koksidioidomikosis primer sembuh tanpa cacat dalam masa 1 ndash 2

bulan Kelainan radiologik bisa bertahan lebih lama dengan gambaran mirip

infiltrat Tb paru atau mirip tumor ataupun tuberkuloma paru Hanya sekitar 01

kasus dengan Koksidioidomikosis paru primer yang berlanjut menjadi

Koksidioidomikosis paru progresif dan ini memakan masa beberapa bulan

kemudian setelah infeksi primer Gejala klinis ialah demam anoreksia badan

makin kurus serta adanya tanda bronkopneumoni Progresifitas kearah bentuk

miliair akut dan menyebar dapat berakibat fatal dalam 3 bulan Yang lebih sering

perjalanan penyakit menjadi kronis dan terjadilah reaksi granulasi dikulit tulang

dan paru serta kelenjar kelenjar limfe dan meningen ataupun otak Gambaran

radiologi paru berupa pengaburan yang berkumpul(confluent) ataupun tersebar

(patchy) bayangan bayangan miliair serta rongga rongga (cavity) berdinding tipis

Diagnosa laboratorium ialah dijumpainya sporangis didahak aspirasi bronkus

ataupun bilasan lambung Diagnosa cepat juga dapat dilakukan dengan

pemeriksaan fluorescent antibodies Uji Coccidioidin (mirip uji Tuberkulin)

apabila posistif (umumnya 1 bulan setelah infeksi) menunjukkan infeksi baru atau

telah pernah terinfeksi

155 BLASTOMIKOSIS

Blastomikosis America Utara disebabkan Blastomyces dermatitides

sedangkan Blastomikosis Amerika Selatan oleh Paracoccidioides brasiliensis

Gejala klinis pada keduanya tidak khas bisa dijumpai gejala batuk-batuk kronis

namun pada Blastomikosis Amerika Utara selalu juga dijumpai gejala mirip

pneumoni sub akut dengan demam-demam yang tak seberapa tinggi sesak dan

batuk-batuk dengan sputum yang purulen dan kadang kadang bercampur darah

Gejala nyeri dada dan pleuritis dengan efusi bisa terjadi pada perkembangan

selanjutnya dari penyakit ini

156 KRlPTOKOKOSIS (Torulosis)

Penyakit ini biasanya suatu infeksi jamur yang oportunistik dan bisa sub

akut ataupun kronis pada paru kulit dan tulang yang paling disukai ialah otak

dan meningen Kriptokokosis paru sering asimptomatik ataupun gejalanya ringan

saja seperti mirip flu tapi bisa juga nyeri dada demam dan batuk berdahak campur

darah sehingga mirip Tb paru Gambaran radiologik bervariasi bisa berupa

infiltrat seperti Tb paru ataupun bayangan padat seperti tumor paru

Diagnosa dengan menemukan organisme dalam dahak baik secara langsung

ataupun dengan kultur

16 DlAGNOSA MIKOSIS PARU

Sangat sulit untuk menentukan infeksi jamur di paru oleh karena sebagian

besar gejalanya mula-mula tidak mencolok dan seringkali seperti gejala flu biasa

atau infeksi paru oleh sebab lain Gejala jamur sistemik tidak khasspecific dan

dapat menyerupai penyakit lain juga susah untuk membedakan antara infeksi

bakteri dan infeksi jamur sehingga menambah kesulitan untuk mengenali infeksi

jamur sistemik Kesadaran akan kemungkinan penyakit jamur terutama bila

terdapat faktor presdiposisi ditindak lanjuti dengan pemeriksaan bahan klinik

yang tepat akan membawa diagnosis yang pasti Kendala lain ialah meskipun

banyak terdapat laboratorium klinik jarang yang melakukan pemeriksaan untuk

mikosis sistemik Mungkin ini disebabkan oleh tidak terdapatnya tenaga

pemeriksaan terdidik atau peralatan antigen tidak terdapat dilaboratorium tersebut

Permasalahan lain dalam mendiagnosa infeksi oleh jamur paru yaitu kita harus

dapat menentukan apakah jamur hanya bersifat koloni atau telah terjadi

infeksipatogen Ha ini perlu dapat dipastikan oleh karena pengobatan dengan anti

jamur dapat menimbulkan efek toksis sehingga sedapat mungkin dibuat sediaan

biopsi jaringan jamur dapat ditemukan dalam bentuk ragi pseudohifa dan hifa

Menurut Jan Susilo diagnosa infeksi jamur dapat tercapai bila

kemungkinan infeksi jamur difikirkan pengambilan bahan klinik tepat cara

pengiriman bahan klinik tepat bahan klinik sampai dilaboratorium dalam keadaan

baik dan perlakuan bahan klinik tersebut dilaboratorium dilakukan dengan baik

dan tepat

Pada pasien dengan immunokompromise sangat penting untuk dapat

menegakkan diagnostik sistemik fungal infeksi secara dini Keberhasilan

diagnosis dan terapi dari infeksi jamur pada pasien-pasien dengan keadaan umum

yang lemah sangat tergantung pada kerjasama dari team work antara lain ahli

mikrobiologi onkologist histopatologist ahli penyakit infeksi dan staff

laboratorium

Penyakit jamur dikatakan positif apabila dapat dibuktikan adanya fungi

penyebabnya baik melalui pemeriksaan secara langsung maupun melalui biakan

Disamping itu dapat pula dilakukan uji serologi komplemen fiksation test uji

hewan percobaan dan uji fermentasi Pemeriksaan laboratorium untuk diagnostik

jamur paru dapat pula dilakukan dengan pemeriksaan spesimen dahak Dahak

dikeluarkan oleh penderita setelah sebelumnya berkumur-kumur dengan air bersih

berkali-kali untuk menyingkirkan kontaminan kandida Actinomyces israeli yang

hidup komensal dimulut dan rongga pipi Tanpa pengawet dahak dikirim

secepatnya untuk pemeriksaan Dengan pemeriksaan langsung dibawah

mikroskop biasanya dapat dikenali dan nampak sporahipa clan blastospore

Pengenalan akan lebih mudah dan jelas bila dilakukan penetesan sediaan dengan

KOH 20 ataupun dibuat sediaan apus dengan pewarnaan Giemsa

Infeksi jamur pada paru tidak memberikan gejalagambaran klinis dan

radiologik yang khas Untuk menegakkan diagnosa klinis jamur paru dalam

anamnese perlu ditanyakan mengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan faktor

predisposisi terjadinya infeksi jamur pada paru seperti adakah riwayat menderita

DM riwayat penyakit paru kronis riwayat pemakaian obat-obat antibiotika

steroid atau radiomimetik (antineoplastik) jangka panjang Juga ditanyakan

mengenai hobi pasien apakah hobi memelihara unggas hobi bertualang

memasuki gua-gua Pada pemeriksaan jasmani juga tidak dijumpai gambaran

yang khas pasien bisa anemis demam pembesaran kelenjar limfe

hepatosplenomegali ulkus dimulut laring dan sebagainya

Pada pemeriksaan fota dada yang perlu diperhatikan ialah adanya fungus

ball yang bisa dijumpai pada aspergilosis paru sedangkan pada kriptokokosis bisa

dijumpai bayangan seperti tumor Bayangan infiltrat efusi pleura dan kalsifikasi

bisa saja dijumpai ada berbagai infeksi jamur paru

Spesimen lain selain dahak dapat juga bilasan atau cucian bronkus dari

pemeriksaan bronkoskopi Pemeriksaan bronkoskopi disamping untuk melihat

langsung keadaan saluran nafas juga dapat dilakukan pengambilan spesimen

secara biopsi atau bilasan bronkus

Secara umum diagnosis jamur paru ditegakkan melalui

1 Kecurigaan yang tinggi terhadap kemungkinan infeksi jamur di paru

2 Pemeriksaan diagnostik yang lazim terhadap penyakit paru

1048766 Foto toraks PA dan lateral CT Scant toraks

1048766 Sputum mikroskopis jamur dan kultur

1048766 Bronkoskopi sekret bronkus bilasan bronkus transbronkial lung

biopsi

1048766 Aspirasi paru dengan jarum

3 Pemeriksaan laboratorium darah

1048766 Kultur darah

1048766 Pemeriksaan serologi

II JENIS JAMUR PENYEBAB INFEKSI SUSUNAN SARAF PUSAT

21 CRYPTOCOCCUS NEOFARMANS

Cryptococcus neofarmans adalah jamur seperti ragi (yeast like fungus)

yang ada dimana-mana di seluruh dunia Jamur ini menyebabkan penyakit jamur

sistemik yang disebut cryptococcosis dahulu dikenal dengan nama Torula

histolitica Jamur ini paling dikenal sebagai penyebab utama meningitis jamur

dan merupakan penyebab terbanyak morbiditas dan mortalitas pasien dengan

gangguan imunitas Cryptococcus neofarmans dapat ditemukan pada kotoran

burung (terutama merpati) tanah binatang juga pada kelompok manusia

(colonized human) Gejalanya seperti meningitis klasik yang melibatkan

meningitis secara difus Dengan adanya AIDS insiden cryptococcal meningitis

meningkat drastis Di Amerika meningitis ini termasuk lima besar penyebab

infeksi oportunistik pada pasien AIDS

bull Klasifikasi

Kingdom Fungi

Phylum Basidiomycota

Subphylum Basidiomycotina

Class Urediniomycetes

Order Sporidiales

Family Sporidiobolaceae

Genus Filobasidiella (Cryptococcus)

Species Cryptococcus neoformans

Scientific name Cryptococcus neoformans

Synonym Filobasidiella neoformans

Other names Filobaxidiella neoformans

211 MIKOLOGI

Cryptococcus neofarmans merupakan yeast like fungus Pada jaringan

yang terinfeksi organisme ini membentuk kapsul polisakarida yang merupakan

antigenpenting yang dapat mempengaruhi tubuh host Kapsul ini terdiri dari

empat serotipe antigen yang telah dapat diisolasi yairu ABC dan D

Berdasarkan antigen kapsul ini Cryptococcus neofarmans dibagi menjadi dua

subgroup Vneofarmans var neofarmans (serotipe A dan D) dan Cneofarmans

var gatti (serotipe B dan C) Serotipe A merupakan serotipe yang paling sering

diisolasi dan yang terutama di Amerika Serotipe D biasanya ditemukan di Eropa

B dan C ditemukan di daerah tropis dan subtropis Pada pasien AIDS serotipe

yang paling sering ditemukan aialah serotipe B dan C Serotipe B dan C dapat

pula menginfeksi manusia (nonimmunosupressant host) dan lebih banyak

menginvasi parenkim otak menyebabkan lesi massa yang disebut toruloma

Isolasi jamur dapat dilakukan dengan membuat sediaan cairan serebrospinal yang

dicampur dengan tinta India kemudian diperiksa pada mikroskop Ukuran

diameter yeast 4-6 μm dengan kapsul berukuran 1-30 μm Jika pemeriksaan ini

dilakukan dengan hati-hati maka dapat positif pada lebih kurang setengah kasus

meningitis cryptococcal dan lebih tinggi pada penderita AIDS Perhitungan

kwantitatif pasien meningitis daro 103- 107 count forming unit (CFU)

perdarahan milimeter cairan serebrospinal

212 PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI

Infeksi pertama terbanyak terjadi akibat inhalasi yeast dari lingkungan

sekitar Pada saat dalam tubuh host Cryptococcus membentuk kapsul

polisakarida yang besar yang resisten terhadap fagositosis Produksi kapsul

distimulasi oleh konsentrasi fisiologis karbondioksida dalamparu Keadaan ini

meyebabkan jamur ini beradaptasi sangat baik dalam host mamalia Reaksi

inflamasi ini menghasilkan reaksi kompleks primer paru kelenjar limfe (primary

lung lymp node complex) yang biasanya membatasi penyebaran

organismeKebanyakan infeksi paru ini tanpa gejala tetapi secara klinis dapat

terjadi seperti gejala pneumonia pada infeksi pertama dengan gejala yang

bervariasi beratnya Keadaan ini biasanya membaik perlahan dalam beberapa

minggu atau bulan dengan atau tanpa pengobatan Pada pasien lainnya dapat

terbentuk lesi pulmonar fokal atau nodular Cryptococcus dapat dorman dalam

paru atau limfenodus sampai pertahanan host melemah Cryptococcus

neofarmans dapat menyebar dari paru dan limfenodus torakal ke aliran darah

terutama pada host yang sistem kekebalannya terganggu Keadaan ini dapat

terjadi selama infeksi primer atau selama masa reaktivasi bertahun-tahun

kemudian Jika terjadi infeksi jauh maka tempat yang paling sering terkena

adalah susunan saraf pusat Keadaan dimana predileksi infeksi ini terutama pada

ruang subarakhnoid belum dapat diterangkan Ada beberapa faktor yang

berperanan dalam patogenesis infeksi Cryptococcus neofarmans pada susunan

saraf pusat Jamur ini mempunyai beberapa fenotif karakteristik yang diaktakan

berhubungan dengan invasi pada susunan saraf pusat seperti produksi

phenoloxidase adanya kapsul polisakaridadan kemampuan untuk berkembang

dengan cepat pada suhu tubuh hostInformasi terakhir mengatakan bahwa

melanin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi organisme ini dari

mekanisme pertahanan tubuh host Faktor karakteristik lainnya yaitu kemampuan

kapsul untuk melindungi jamur dari pertahanan tubuh terutama fagositosis

dankemampuan jamur untuk hidup dan berkembang pada suhu tubuh manusia

213 PATOLOGI

Ada tiga pola dasar infeksi jamur pada susunan saraf pusat yaitu

meningitis kronisvaskulitis daninvasi parenkimalpada infeksi Cryptococcal

jaringan otak menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen bsal

yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dpt

mengobstruksi aliran likuor dari foramen Luschka dan Magendi sehingga terjadi

hidrosefalus Pada jaringan otak terdapat substansi gelatinosa pada ruang

subarakhnoid dan kista kecil didalam parenkim yang terletak terutama pada

ganglia basilis pada distribusi arteri lentikulostriata Lesi parenkimal terdiri dari

agregasi atau gliosis Infiltrat meningen terdiri dari sel-sel ingflamasi dan

fibroblast yang bercampur dengan Cryptococcus Bentuk granuloma tidak sering

ditemukan pada beberapa kasus terlihat reaksi inflamasi kronis danreaksi

granulomatosa sama dengan yang terlihat pada Mtuberculosa dengan segala

bentuk komplikasinya Menurut Prockopperubahan susunan saraf pusat

termasuk infiltrasi meningen oleh sel mononuklear dan organisma Organisma ini

dapat tersebar pada parenkim otak dengan reaksi inflamasi yang minimal atau

tanpa reaksi inflamasi Kadang-kadang terdapat abses pada jaringan otak dan

granuloma pada meningen otak dan medula spinalis Gejala klinis infeksi jamur

pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien

paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis

yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang

empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala

seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau

defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat

ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan

keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit

sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur

Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa

kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran

ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai

akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam

cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur

dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau

batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya

Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI

214 DIAGNOSA

Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan

seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi

Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat

terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan

glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan

menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta

India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan

percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan

sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan

serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses

sputum dan sum-sum tulang

215 TERAPI

Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik

Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan

enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya

cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B

dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini

memberikan hasil yang lebih baik

216 PROGNOSA

Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi

kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan

eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama

tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan

22 MUCORMYCOSIS

Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat

disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera

rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan

makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu

terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus

yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif

penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini

masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan

sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi

trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena

dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata

serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda

infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-

kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati

penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah

terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan

meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala

perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu

proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan

dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya

Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga

menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan

otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan

sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat

berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in

ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat

jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan

merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi

terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti

diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik

secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit

23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)

Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat

dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur

oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang

kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang

menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka

bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter

terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan

penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk

patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses

intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis

Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih

hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan

serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan

amphotericin B

24 ASPERGILOSIS

Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf

pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis

atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran

hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami

neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa

infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)

dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan

masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis

pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada

duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa

kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi

paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan

dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti

ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih

dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi

pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan

25 COCCODIODOMYCOSIS

Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya

hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai

pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi

diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran

kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan

meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena

Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian

melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10

pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B

diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan

serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari

cairan likuor

26 HISTOPLASMOSIS

Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah

Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan

pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama

infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif

(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated

immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan

pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia

gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang

terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian

ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada

anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan

dosis total sekitar 35

III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR

Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima

Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo

SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni

1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat

2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain

3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari

4 Gunting kuku tangan dan kaki

5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih

Page 17: febri jamur.doc

radiologi paru berupa pengaburan yang berkumpul(confluent) ataupun tersebar

(patchy) bayangan bayangan miliair serta rongga rongga (cavity) berdinding tipis

Diagnosa laboratorium ialah dijumpainya sporangis didahak aspirasi bronkus

ataupun bilasan lambung Diagnosa cepat juga dapat dilakukan dengan

pemeriksaan fluorescent antibodies Uji Coccidioidin (mirip uji Tuberkulin)

apabila posistif (umumnya 1 bulan setelah infeksi) menunjukkan infeksi baru atau

telah pernah terinfeksi

155 BLASTOMIKOSIS

Blastomikosis America Utara disebabkan Blastomyces dermatitides

sedangkan Blastomikosis Amerika Selatan oleh Paracoccidioides brasiliensis

Gejala klinis pada keduanya tidak khas bisa dijumpai gejala batuk-batuk kronis

namun pada Blastomikosis Amerika Utara selalu juga dijumpai gejala mirip

pneumoni sub akut dengan demam-demam yang tak seberapa tinggi sesak dan

batuk-batuk dengan sputum yang purulen dan kadang kadang bercampur darah

Gejala nyeri dada dan pleuritis dengan efusi bisa terjadi pada perkembangan

selanjutnya dari penyakit ini

156 KRlPTOKOKOSIS (Torulosis)

Penyakit ini biasanya suatu infeksi jamur yang oportunistik dan bisa sub

akut ataupun kronis pada paru kulit dan tulang yang paling disukai ialah otak

dan meningen Kriptokokosis paru sering asimptomatik ataupun gejalanya ringan

saja seperti mirip flu tapi bisa juga nyeri dada demam dan batuk berdahak campur

darah sehingga mirip Tb paru Gambaran radiologik bervariasi bisa berupa

infiltrat seperti Tb paru ataupun bayangan padat seperti tumor paru

Diagnosa dengan menemukan organisme dalam dahak baik secara langsung

ataupun dengan kultur

16 DlAGNOSA MIKOSIS PARU

Sangat sulit untuk menentukan infeksi jamur di paru oleh karena sebagian

besar gejalanya mula-mula tidak mencolok dan seringkali seperti gejala flu biasa

atau infeksi paru oleh sebab lain Gejala jamur sistemik tidak khasspecific dan

dapat menyerupai penyakit lain juga susah untuk membedakan antara infeksi

bakteri dan infeksi jamur sehingga menambah kesulitan untuk mengenali infeksi

jamur sistemik Kesadaran akan kemungkinan penyakit jamur terutama bila

terdapat faktor presdiposisi ditindak lanjuti dengan pemeriksaan bahan klinik

yang tepat akan membawa diagnosis yang pasti Kendala lain ialah meskipun

banyak terdapat laboratorium klinik jarang yang melakukan pemeriksaan untuk

mikosis sistemik Mungkin ini disebabkan oleh tidak terdapatnya tenaga

pemeriksaan terdidik atau peralatan antigen tidak terdapat dilaboratorium tersebut

Permasalahan lain dalam mendiagnosa infeksi oleh jamur paru yaitu kita harus

dapat menentukan apakah jamur hanya bersifat koloni atau telah terjadi

infeksipatogen Ha ini perlu dapat dipastikan oleh karena pengobatan dengan anti

jamur dapat menimbulkan efek toksis sehingga sedapat mungkin dibuat sediaan

biopsi jaringan jamur dapat ditemukan dalam bentuk ragi pseudohifa dan hifa

Menurut Jan Susilo diagnosa infeksi jamur dapat tercapai bila

kemungkinan infeksi jamur difikirkan pengambilan bahan klinik tepat cara

pengiriman bahan klinik tepat bahan klinik sampai dilaboratorium dalam keadaan

baik dan perlakuan bahan klinik tersebut dilaboratorium dilakukan dengan baik

dan tepat

Pada pasien dengan immunokompromise sangat penting untuk dapat

menegakkan diagnostik sistemik fungal infeksi secara dini Keberhasilan

diagnosis dan terapi dari infeksi jamur pada pasien-pasien dengan keadaan umum

yang lemah sangat tergantung pada kerjasama dari team work antara lain ahli

mikrobiologi onkologist histopatologist ahli penyakit infeksi dan staff

laboratorium

Penyakit jamur dikatakan positif apabila dapat dibuktikan adanya fungi

penyebabnya baik melalui pemeriksaan secara langsung maupun melalui biakan

Disamping itu dapat pula dilakukan uji serologi komplemen fiksation test uji

hewan percobaan dan uji fermentasi Pemeriksaan laboratorium untuk diagnostik

jamur paru dapat pula dilakukan dengan pemeriksaan spesimen dahak Dahak

dikeluarkan oleh penderita setelah sebelumnya berkumur-kumur dengan air bersih

berkali-kali untuk menyingkirkan kontaminan kandida Actinomyces israeli yang

hidup komensal dimulut dan rongga pipi Tanpa pengawet dahak dikirim

secepatnya untuk pemeriksaan Dengan pemeriksaan langsung dibawah

mikroskop biasanya dapat dikenali dan nampak sporahipa clan blastospore

Pengenalan akan lebih mudah dan jelas bila dilakukan penetesan sediaan dengan

KOH 20 ataupun dibuat sediaan apus dengan pewarnaan Giemsa

Infeksi jamur pada paru tidak memberikan gejalagambaran klinis dan

radiologik yang khas Untuk menegakkan diagnosa klinis jamur paru dalam

anamnese perlu ditanyakan mengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan faktor

predisposisi terjadinya infeksi jamur pada paru seperti adakah riwayat menderita

DM riwayat penyakit paru kronis riwayat pemakaian obat-obat antibiotika

steroid atau radiomimetik (antineoplastik) jangka panjang Juga ditanyakan

mengenai hobi pasien apakah hobi memelihara unggas hobi bertualang

memasuki gua-gua Pada pemeriksaan jasmani juga tidak dijumpai gambaran

yang khas pasien bisa anemis demam pembesaran kelenjar limfe

hepatosplenomegali ulkus dimulut laring dan sebagainya

Pada pemeriksaan fota dada yang perlu diperhatikan ialah adanya fungus

ball yang bisa dijumpai pada aspergilosis paru sedangkan pada kriptokokosis bisa

dijumpai bayangan seperti tumor Bayangan infiltrat efusi pleura dan kalsifikasi

bisa saja dijumpai ada berbagai infeksi jamur paru

Spesimen lain selain dahak dapat juga bilasan atau cucian bronkus dari

pemeriksaan bronkoskopi Pemeriksaan bronkoskopi disamping untuk melihat

langsung keadaan saluran nafas juga dapat dilakukan pengambilan spesimen

secara biopsi atau bilasan bronkus

Secara umum diagnosis jamur paru ditegakkan melalui

1 Kecurigaan yang tinggi terhadap kemungkinan infeksi jamur di paru

2 Pemeriksaan diagnostik yang lazim terhadap penyakit paru

1048766 Foto toraks PA dan lateral CT Scant toraks

1048766 Sputum mikroskopis jamur dan kultur

1048766 Bronkoskopi sekret bronkus bilasan bronkus transbronkial lung

biopsi

1048766 Aspirasi paru dengan jarum

3 Pemeriksaan laboratorium darah

1048766 Kultur darah

1048766 Pemeriksaan serologi

II JENIS JAMUR PENYEBAB INFEKSI SUSUNAN SARAF PUSAT

21 CRYPTOCOCCUS NEOFARMANS

Cryptococcus neofarmans adalah jamur seperti ragi (yeast like fungus)

yang ada dimana-mana di seluruh dunia Jamur ini menyebabkan penyakit jamur

sistemik yang disebut cryptococcosis dahulu dikenal dengan nama Torula

histolitica Jamur ini paling dikenal sebagai penyebab utama meningitis jamur

dan merupakan penyebab terbanyak morbiditas dan mortalitas pasien dengan

gangguan imunitas Cryptococcus neofarmans dapat ditemukan pada kotoran

burung (terutama merpati) tanah binatang juga pada kelompok manusia

(colonized human) Gejalanya seperti meningitis klasik yang melibatkan

meningitis secara difus Dengan adanya AIDS insiden cryptococcal meningitis

meningkat drastis Di Amerika meningitis ini termasuk lima besar penyebab

infeksi oportunistik pada pasien AIDS

bull Klasifikasi

Kingdom Fungi

Phylum Basidiomycota

Subphylum Basidiomycotina

Class Urediniomycetes

Order Sporidiales

Family Sporidiobolaceae

Genus Filobasidiella (Cryptococcus)

Species Cryptococcus neoformans

Scientific name Cryptococcus neoformans

Synonym Filobasidiella neoformans

Other names Filobaxidiella neoformans

211 MIKOLOGI

Cryptococcus neofarmans merupakan yeast like fungus Pada jaringan

yang terinfeksi organisme ini membentuk kapsul polisakarida yang merupakan

antigenpenting yang dapat mempengaruhi tubuh host Kapsul ini terdiri dari

empat serotipe antigen yang telah dapat diisolasi yairu ABC dan D

Berdasarkan antigen kapsul ini Cryptococcus neofarmans dibagi menjadi dua

subgroup Vneofarmans var neofarmans (serotipe A dan D) dan Cneofarmans

var gatti (serotipe B dan C) Serotipe A merupakan serotipe yang paling sering

diisolasi dan yang terutama di Amerika Serotipe D biasanya ditemukan di Eropa

B dan C ditemukan di daerah tropis dan subtropis Pada pasien AIDS serotipe

yang paling sering ditemukan aialah serotipe B dan C Serotipe B dan C dapat

pula menginfeksi manusia (nonimmunosupressant host) dan lebih banyak

menginvasi parenkim otak menyebabkan lesi massa yang disebut toruloma

Isolasi jamur dapat dilakukan dengan membuat sediaan cairan serebrospinal yang

dicampur dengan tinta India kemudian diperiksa pada mikroskop Ukuran

diameter yeast 4-6 μm dengan kapsul berukuran 1-30 μm Jika pemeriksaan ini

dilakukan dengan hati-hati maka dapat positif pada lebih kurang setengah kasus

meningitis cryptococcal dan lebih tinggi pada penderita AIDS Perhitungan

kwantitatif pasien meningitis daro 103- 107 count forming unit (CFU)

perdarahan milimeter cairan serebrospinal

212 PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI

Infeksi pertama terbanyak terjadi akibat inhalasi yeast dari lingkungan

sekitar Pada saat dalam tubuh host Cryptococcus membentuk kapsul

polisakarida yang besar yang resisten terhadap fagositosis Produksi kapsul

distimulasi oleh konsentrasi fisiologis karbondioksida dalamparu Keadaan ini

meyebabkan jamur ini beradaptasi sangat baik dalam host mamalia Reaksi

inflamasi ini menghasilkan reaksi kompleks primer paru kelenjar limfe (primary

lung lymp node complex) yang biasanya membatasi penyebaran

organismeKebanyakan infeksi paru ini tanpa gejala tetapi secara klinis dapat

terjadi seperti gejala pneumonia pada infeksi pertama dengan gejala yang

bervariasi beratnya Keadaan ini biasanya membaik perlahan dalam beberapa

minggu atau bulan dengan atau tanpa pengobatan Pada pasien lainnya dapat

terbentuk lesi pulmonar fokal atau nodular Cryptococcus dapat dorman dalam

paru atau limfenodus sampai pertahanan host melemah Cryptococcus

neofarmans dapat menyebar dari paru dan limfenodus torakal ke aliran darah

terutama pada host yang sistem kekebalannya terganggu Keadaan ini dapat

terjadi selama infeksi primer atau selama masa reaktivasi bertahun-tahun

kemudian Jika terjadi infeksi jauh maka tempat yang paling sering terkena

adalah susunan saraf pusat Keadaan dimana predileksi infeksi ini terutama pada

ruang subarakhnoid belum dapat diterangkan Ada beberapa faktor yang

berperanan dalam patogenesis infeksi Cryptococcus neofarmans pada susunan

saraf pusat Jamur ini mempunyai beberapa fenotif karakteristik yang diaktakan

berhubungan dengan invasi pada susunan saraf pusat seperti produksi

phenoloxidase adanya kapsul polisakaridadan kemampuan untuk berkembang

dengan cepat pada suhu tubuh hostInformasi terakhir mengatakan bahwa

melanin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi organisme ini dari

mekanisme pertahanan tubuh host Faktor karakteristik lainnya yaitu kemampuan

kapsul untuk melindungi jamur dari pertahanan tubuh terutama fagositosis

dankemampuan jamur untuk hidup dan berkembang pada suhu tubuh manusia

213 PATOLOGI

Ada tiga pola dasar infeksi jamur pada susunan saraf pusat yaitu

meningitis kronisvaskulitis daninvasi parenkimalpada infeksi Cryptococcal

jaringan otak menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen bsal

yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dpt

mengobstruksi aliran likuor dari foramen Luschka dan Magendi sehingga terjadi

hidrosefalus Pada jaringan otak terdapat substansi gelatinosa pada ruang

subarakhnoid dan kista kecil didalam parenkim yang terletak terutama pada

ganglia basilis pada distribusi arteri lentikulostriata Lesi parenkimal terdiri dari

agregasi atau gliosis Infiltrat meningen terdiri dari sel-sel ingflamasi dan

fibroblast yang bercampur dengan Cryptococcus Bentuk granuloma tidak sering

ditemukan pada beberapa kasus terlihat reaksi inflamasi kronis danreaksi

granulomatosa sama dengan yang terlihat pada Mtuberculosa dengan segala

bentuk komplikasinya Menurut Prockopperubahan susunan saraf pusat

termasuk infiltrasi meningen oleh sel mononuklear dan organisma Organisma ini

dapat tersebar pada parenkim otak dengan reaksi inflamasi yang minimal atau

tanpa reaksi inflamasi Kadang-kadang terdapat abses pada jaringan otak dan

granuloma pada meningen otak dan medula spinalis Gejala klinis infeksi jamur

pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien

paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis

yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang

empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala

seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau

defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat

ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan

keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit

sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur

Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa

kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran

ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai

akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam

cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur

dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau

batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya

Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI

214 DIAGNOSA

Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan

seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi

Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat

terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan

glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan

menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta

India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan

percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan

sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan

serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses

sputum dan sum-sum tulang

215 TERAPI

Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik

Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan

enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya

cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B

dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini

memberikan hasil yang lebih baik

216 PROGNOSA

Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi

kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan

eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama

tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan

22 MUCORMYCOSIS

Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat

disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera

rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan

makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu

terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus

yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif

penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini

masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan

sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi

trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena

dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata

serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda

infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-

kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati

penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah

terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan

meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala

perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu

proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan

dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya

Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga

menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan

otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan

sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat

berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in

ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat

jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan

merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi

terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti

diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik

secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit

23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)

Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat

dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur

oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang

kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang

menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka

bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter

terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan

penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk

patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses

intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis

Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih

hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan

serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan

amphotericin B

24 ASPERGILOSIS

Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf

pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis

atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran

hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami

neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa

infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)

dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan

masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis

pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada

duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa

kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi

paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan

dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti

ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih

dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi

pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan

25 COCCODIODOMYCOSIS

Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya

hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai

pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi

diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran

kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan

meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena

Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian

melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10

pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B

diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan

serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari

cairan likuor

26 HISTOPLASMOSIS

Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah

Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan

pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama

infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif

(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated

immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan

pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia

gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang

terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian

ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada

anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan

dosis total sekitar 35

III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR

Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima

Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo

SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni

1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat

2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain

3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari

4 Gunting kuku tangan dan kaki

5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih

Page 18: febri jamur.doc

Diagnosa dengan menemukan organisme dalam dahak baik secara langsung

ataupun dengan kultur

16 DlAGNOSA MIKOSIS PARU

Sangat sulit untuk menentukan infeksi jamur di paru oleh karena sebagian

besar gejalanya mula-mula tidak mencolok dan seringkali seperti gejala flu biasa

atau infeksi paru oleh sebab lain Gejala jamur sistemik tidak khasspecific dan

dapat menyerupai penyakit lain juga susah untuk membedakan antara infeksi

bakteri dan infeksi jamur sehingga menambah kesulitan untuk mengenali infeksi

jamur sistemik Kesadaran akan kemungkinan penyakit jamur terutama bila

terdapat faktor presdiposisi ditindak lanjuti dengan pemeriksaan bahan klinik

yang tepat akan membawa diagnosis yang pasti Kendala lain ialah meskipun

banyak terdapat laboratorium klinik jarang yang melakukan pemeriksaan untuk

mikosis sistemik Mungkin ini disebabkan oleh tidak terdapatnya tenaga

pemeriksaan terdidik atau peralatan antigen tidak terdapat dilaboratorium tersebut

Permasalahan lain dalam mendiagnosa infeksi oleh jamur paru yaitu kita harus

dapat menentukan apakah jamur hanya bersifat koloni atau telah terjadi

infeksipatogen Ha ini perlu dapat dipastikan oleh karena pengobatan dengan anti

jamur dapat menimbulkan efek toksis sehingga sedapat mungkin dibuat sediaan

biopsi jaringan jamur dapat ditemukan dalam bentuk ragi pseudohifa dan hifa

Menurut Jan Susilo diagnosa infeksi jamur dapat tercapai bila

kemungkinan infeksi jamur difikirkan pengambilan bahan klinik tepat cara

pengiriman bahan klinik tepat bahan klinik sampai dilaboratorium dalam keadaan

baik dan perlakuan bahan klinik tersebut dilaboratorium dilakukan dengan baik

dan tepat

Pada pasien dengan immunokompromise sangat penting untuk dapat

menegakkan diagnostik sistemik fungal infeksi secara dini Keberhasilan

diagnosis dan terapi dari infeksi jamur pada pasien-pasien dengan keadaan umum

yang lemah sangat tergantung pada kerjasama dari team work antara lain ahli

mikrobiologi onkologist histopatologist ahli penyakit infeksi dan staff

laboratorium

Penyakit jamur dikatakan positif apabila dapat dibuktikan adanya fungi

penyebabnya baik melalui pemeriksaan secara langsung maupun melalui biakan

Disamping itu dapat pula dilakukan uji serologi komplemen fiksation test uji

hewan percobaan dan uji fermentasi Pemeriksaan laboratorium untuk diagnostik

jamur paru dapat pula dilakukan dengan pemeriksaan spesimen dahak Dahak

dikeluarkan oleh penderita setelah sebelumnya berkumur-kumur dengan air bersih

berkali-kali untuk menyingkirkan kontaminan kandida Actinomyces israeli yang

hidup komensal dimulut dan rongga pipi Tanpa pengawet dahak dikirim

secepatnya untuk pemeriksaan Dengan pemeriksaan langsung dibawah

mikroskop biasanya dapat dikenali dan nampak sporahipa clan blastospore

Pengenalan akan lebih mudah dan jelas bila dilakukan penetesan sediaan dengan

KOH 20 ataupun dibuat sediaan apus dengan pewarnaan Giemsa

Infeksi jamur pada paru tidak memberikan gejalagambaran klinis dan

radiologik yang khas Untuk menegakkan diagnosa klinis jamur paru dalam

anamnese perlu ditanyakan mengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan faktor

predisposisi terjadinya infeksi jamur pada paru seperti adakah riwayat menderita

DM riwayat penyakit paru kronis riwayat pemakaian obat-obat antibiotika

steroid atau radiomimetik (antineoplastik) jangka panjang Juga ditanyakan

mengenai hobi pasien apakah hobi memelihara unggas hobi bertualang

memasuki gua-gua Pada pemeriksaan jasmani juga tidak dijumpai gambaran

yang khas pasien bisa anemis demam pembesaran kelenjar limfe

hepatosplenomegali ulkus dimulut laring dan sebagainya

Pada pemeriksaan fota dada yang perlu diperhatikan ialah adanya fungus

ball yang bisa dijumpai pada aspergilosis paru sedangkan pada kriptokokosis bisa

dijumpai bayangan seperti tumor Bayangan infiltrat efusi pleura dan kalsifikasi

bisa saja dijumpai ada berbagai infeksi jamur paru

Spesimen lain selain dahak dapat juga bilasan atau cucian bronkus dari

pemeriksaan bronkoskopi Pemeriksaan bronkoskopi disamping untuk melihat

langsung keadaan saluran nafas juga dapat dilakukan pengambilan spesimen

secara biopsi atau bilasan bronkus

Secara umum diagnosis jamur paru ditegakkan melalui

1 Kecurigaan yang tinggi terhadap kemungkinan infeksi jamur di paru

2 Pemeriksaan diagnostik yang lazim terhadap penyakit paru

1048766 Foto toraks PA dan lateral CT Scant toraks

1048766 Sputum mikroskopis jamur dan kultur

1048766 Bronkoskopi sekret bronkus bilasan bronkus transbronkial lung

biopsi

1048766 Aspirasi paru dengan jarum

3 Pemeriksaan laboratorium darah

1048766 Kultur darah

1048766 Pemeriksaan serologi

II JENIS JAMUR PENYEBAB INFEKSI SUSUNAN SARAF PUSAT

21 CRYPTOCOCCUS NEOFARMANS

Cryptococcus neofarmans adalah jamur seperti ragi (yeast like fungus)

yang ada dimana-mana di seluruh dunia Jamur ini menyebabkan penyakit jamur

sistemik yang disebut cryptococcosis dahulu dikenal dengan nama Torula

histolitica Jamur ini paling dikenal sebagai penyebab utama meningitis jamur

dan merupakan penyebab terbanyak morbiditas dan mortalitas pasien dengan

gangguan imunitas Cryptococcus neofarmans dapat ditemukan pada kotoran

burung (terutama merpati) tanah binatang juga pada kelompok manusia

(colonized human) Gejalanya seperti meningitis klasik yang melibatkan

meningitis secara difus Dengan adanya AIDS insiden cryptococcal meningitis

meningkat drastis Di Amerika meningitis ini termasuk lima besar penyebab

infeksi oportunistik pada pasien AIDS

bull Klasifikasi

Kingdom Fungi

Phylum Basidiomycota

Subphylum Basidiomycotina

Class Urediniomycetes

Order Sporidiales

Family Sporidiobolaceae

Genus Filobasidiella (Cryptococcus)

Species Cryptococcus neoformans

Scientific name Cryptococcus neoformans

Synonym Filobasidiella neoformans

Other names Filobaxidiella neoformans

211 MIKOLOGI

Cryptococcus neofarmans merupakan yeast like fungus Pada jaringan

yang terinfeksi organisme ini membentuk kapsul polisakarida yang merupakan

antigenpenting yang dapat mempengaruhi tubuh host Kapsul ini terdiri dari

empat serotipe antigen yang telah dapat diisolasi yairu ABC dan D

Berdasarkan antigen kapsul ini Cryptococcus neofarmans dibagi menjadi dua

subgroup Vneofarmans var neofarmans (serotipe A dan D) dan Cneofarmans

var gatti (serotipe B dan C) Serotipe A merupakan serotipe yang paling sering

diisolasi dan yang terutama di Amerika Serotipe D biasanya ditemukan di Eropa

B dan C ditemukan di daerah tropis dan subtropis Pada pasien AIDS serotipe

yang paling sering ditemukan aialah serotipe B dan C Serotipe B dan C dapat

pula menginfeksi manusia (nonimmunosupressant host) dan lebih banyak

menginvasi parenkim otak menyebabkan lesi massa yang disebut toruloma

Isolasi jamur dapat dilakukan dengan membuat sediaan cairan serebrospinal yang

dicampur dengan tinta India kemudian diperiksa pada mikroskop Ukuran

diameter yeast 4-6 μm dengan kapsul berukuran 1-30 μm Jika pemeriksaan ini

dilakukan dengan hati-hati maka dapat positif pada lebih kurang setengah kasus

meningitis cryptococcal dan lebih tinggi pada penderita AIDS Perhitungan

kwantitatif pasien meningitis daro 103- 107 count forming unit (CFU)

perdarahan milimeter cairan serebrospinal

212 PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI

Infeksi pertama terbanyak terjadi akibat inhalasi yeast dari lingkungan

sekitar Pada saat dalam tubuh host Cryptococcus membentuk kapsul

polisakarida yang besar yang resisten terhadap fagositosis Produksi kapsul

distimulasi oleh konsentrasi fisiologis karbondioksida dalamparu Keadaan ini

meyebabkan jamur ini beradaptasi sangat baik dalam host mamalia Reaksi

inflamasi ini menghasilkan reaksi kompleks primer paru kelenjar limfe (primary

lung lymp node complex) yang biasanya membatasi penyebaran

organismeKebanyakan infeksi paru ini tanpa gejala tetapi secara klinis dapat

terjadi seperti gejala pneumonia pada infeksi pertama dengan gejala yang

bervariasi beratnya Keadaan ini biasanya membaik perlahan dalam beberapa

minggu atau bulan dengan atau tanpa pengobatan Pada pasien lainnya dapat

terbentuk lesi pulmonar fokal atau nodular Cryptococcus dapat dorman dalam

paru atau limfenodus sampai pertahanan host melemah Cryptococcus

neofarmans dapat menyebar dari paru dan limfenodus torakal ke aliran darah

terutama pada host yang sistem kekebalannya terganggu Keadaan ini dapat

terjadi selama infeksi primer atau selama masa reaktivasi bertahun-tahun

kemudian Jika terjadi infeksi jauh maka tempat yang paling sering terkena

adalah susunan saraf pusat Keadaan dimana predileksi infeksi ini terutama pada

ruang subarakhnoid belum dapat diterangkan Ada beberapa faktor yang

berperanan dalam patogenesis infeksi Cryptococcus neofarmans pada susunan

saraf pusat Jamur ini mempunyai beberapa fenotif karakteristik yang diaktakan

berhubungan dengan invasi pada susunan saraf pusat seperti produksi

phenoloxidase adanya kapsul polisakaridadan kemampuan untuk berkembang

dengan cepat pada suhu tubuh hostInformasi terakhir mengatakan bahwa

melanin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi organisme ini dari

mekanisme pertahanan tubuh host Faktor karakteristik lainnya yaitu kemampuan

kapsul untuk melindungi jamur dari pertahanan tubuh terutama fagositosis

dankemampuan jamur untuk hidup dan berkembang pada suhu tubuh manusia

213 PATOLOGI

Ada tiga pola dasar infeksi jamur pada susunan saraf pusat yaitu

meningitis kronisvaskulitis daninvasi parenkimalpada infeksi Cryptococcal

jaringan otak menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen bsal

yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dpt

mengobstruksi aliran likuor dari foramen Luschka dan Magendi sehingga terjadi

hidrosefalus Pada jaringan otak terdapat substansi gelatinosa pada ruang

subarakhnoid dan kista kecil didalam parenkim yang terletak terutama pada

ganglia basilis pada distribusi arteri lentikulostriata Lesi parenkimal terdiri dari

agregasi atau gliosis Infiltrat meningen terdiri dari sel-sel ingflamasi dan

fibroblast yang bercampur dengan Cryptococcus Bentuk granuloma tidak sering

ditemukan pada beberapa kasus terlihat reaksi inflamasi kronis danreaksi

granulomatosa sama dengan yang terlihat pada Mtuberculosa dengan segala

bentuk komplikasinya Menurut Prockopperubahan susunan saraf pusat

termasuk infiltrasi meningen oleh sel mononuklear dan organisma Organisma ini

dapat tersebar pada parenkim otak dengan reaksi inflamasi yang minimal atau

tanpa reaksi inflamasi Kadang-kadang terdapat abses pada jaringan otak dan

granuloma pada meningen otak dan medula spinalis Gejala klinis infeksi jamur

pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien

paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis

yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang

empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala

seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau

defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat

ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan

keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit

sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur

Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa

kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran

ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai

akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam

cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur

dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau

batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya

Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI

214 DIAGNOSA

Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan

seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi

Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat

terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan

glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan

menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta

India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan

percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan

sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan

serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses

sputum dan sum-sum tulang

215 TERAPI

Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik

Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan

enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya

cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B

dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini

memberikan hasil yang lebih baik

216 PROGNOSA

Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi

kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan

eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama

tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan

22 MUCORMYCOSIS

Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat

disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera

rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan

makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu

terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus

yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif

penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini

masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan

sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi

trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena

dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata

serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda

infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-

kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati

penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah

terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan

meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala

perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu

proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan

dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya

Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga

menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan

otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan

sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat

berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in

ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat

jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan

merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi

terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti

diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik

secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit

23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)

Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat

dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur

oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang

kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang

menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka

bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter

terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan

penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk

patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses

intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis

Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih

hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan

serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan

amphotericin B

24 ASPERGILOSIS

Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf

pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis

atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran

hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami

neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa

infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)

dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan

masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis

pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada

duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa

kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi

paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan

dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti

ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih

dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi

pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan

25 COCCODIODOMYCOSIS

Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya

hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai

pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi

diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran

kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan

meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena

Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian

melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10

pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B

diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan

serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari

cairan likuor

26 HISTOPLASMOSIS

Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah

Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan

pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama

infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif

(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated

immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan

pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia

gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang

terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian

ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada

anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan

dosis total sekitar 35

III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR

Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima

Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo

SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni

1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat

2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain

3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari

4 Gunting kuku tangan dan kaki

5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih

Page 19: febri jamur.doc

Penyakit jamur dikatakan positif apabila dapat dibuktikan adanya fungi

penyebabnya baik melalui pemeriksaan secara langsung maupun melalui biakan

Disamping itu dapat pula dilakukan uji serologi komplemen fiksation test uji

hewan percobaan dan uji fermentasi Pemeriksaan laboratorium untuk diagnostik

jamur paru dapat pula dilakukan dengan pemeriksaan spesimen dahak Dahak

dikeluarkan oleh penderita setelah sebelumnya berkumur-kumur dengan air bersih

berkali-kali untuk menyingkirkan kontaminan kandida Actinomyces israeli yang

hidup komensal dimulut dan rongga pipi Tanpa pengawet dahak dikirim

secepatnya untuk pemeriksaan Dengan pemeriksaan langsung dibawah

mikroskop biasanya dapat dikenali dan nampak sporahipa clan blastospore

Pengenalan akan lebih mudah dan jelas bila dilakukan penetesan sediaan dengan

KOH 20 ataupun dibuat sediaan apus dengan pewarnaan Giemsa

Infeksi jamur pada paru tidak memberikan gejalagambaran klinis dan

radiologik yang khas Untuk menegakkan diagnosa klinis jamur paru dalam

anamnese perlu ditanyakan mengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan faktor

predisposisi terjadinya infeksi jamur pada paru seperti adakah riwayat menderita

DM riwayat penyakit paru kronis riwayat pemakaian obat-obat antibiotika

steroid atau radiomimetik (antineoplastik) jangka panjang Juga ditanyakan

mengenai hobi pasien apakah hobi memelihara unggas hobi bertualang

memasuki gua-gua Pada pemeriksaan jasmani juga tidak dijumpai gambaran

yang khas pasien bisa anemis demam pembesaran kelenjar limfe

hepatosplenomegali ulkus dimulut laring dan sebagainya

Pada pemeriksaan fota dada yang perlu diperhatikan ialah adanya fungus

ball yang bisa dijumpai pada aspergilosis paru sedangkan pada kriptokokosis bisa

dijumpai bayangan seperti tumor Bayangan infiltrat efusi pleura dan kalsifikasi

bisa saja dijumpai ada berbagai infeksi jamur paru

Spesimen lain selain dahak dapat juga bilasan atau cucian bronkus dari

pemeriksaan bronkoskopi Pemeriksaan bronkoskopi disamping untuk melihat

langsung keadaan saluran nafas juga dapat dilakukan pengambilan spesimen

secara biopsi atau bilasan bronkus

Secara umum diagnosis jamur paru ditegakkan melalui

1 Kecurigaan yang tinggi terhadap kemungkinan infeksi jamur di paru

2 Pemeriksaan diagnostik yang lazim terhadap penyakit paru

1048766 Foto toraks PA dan lateral CT Scant toraks

1048766 Sputum mikroskopis jamur dan kultur

1048766 Bronkoskopi sekret bronkus bilasan bronkus transbronkial lung

biopsi

1048766 Aspirasi paru dengan jarum

3 Pemeriksaan laboratorium darah

1048766 Kultur darah

1048766 Pemeriksaan serologi

II JENIS JAMUR PENYEBAB INFEKSI SUSUNAN SARAF PUSAT

21 CRYPTOCOCCUS NEOFARMANS

Cryptococcus neofarmans adalah jamur seperti ragi (yeast like fungus)

yang ada dimana-mana di seluruh dunia Jamur ini menyebabkan penyakit jamur

sistemik yang disebut cryptococcosis dahulu dikenal dengan nama Torula

histolitica Jamur ini paling dikenal sebagai penyebab utama meningitis jamur

dan merupakan penyebab terbanyak morbiditas dan mortalitas pasien dengan

gangguan imunitas Cryptococcus neofarmans dapat ditemukan pada kotoran

burung (terutama merpati) tanah binatang juga pada kelompok manusia

(colonized human) Gejalanya seperti meningitis klasik yang melibatkan

meningitis secara difus Dengan adanya AIDS insiden cryptococcal meningitis

meningkat drastis Di Amerika meningitis ini termasuk lima besar penyebab

infeksi oportunistik pada pasien AIDS

bull Klasifikasi

Kingdom Fungi

Phylum Basidiomycota

Subphylum Basidiomycotina

Class Urediniomycetes

Order Sporidiales

Family Sporidiobolaceae

Genus Filobasidiella (Cryptococcus)

Species Cryptococcus neoformans

Scientific name Cryptococcus neoformans

Synonym Filobasidiella neoformans

Other names Filobaxidiella neoformans

211 MIKOLOGI

Cryptococcus neofarmans merupakan yeast like fungus Pada jaringan

yang terinfeksi organisme ini membentuk kapsul polisakarida yang merupakan

antigenpenting yang dapat mempengaruhi tubuh host Kapsul ini terdiri dari

empat serotipe antigen yang telah dapat diisolasi yairu ABC dan D

Berdasarkan antigen kapsul ini Cryptococcus neofarmans dibagi menjadi dua

subgroup Vneofarmans var neofarmans (serotipe A dan D) dan Cneofarmans

var gatti (serotipe B dan C) Serotipe A merupakan serotipe yang paling sering

diisolasi dan yang terutama di Amerika Serotipe D biasanya ditemukan di Eropa

B dan C ditemukan di daerah tropis dan subtropis Pada pasien AIDS serotipe

yang paling sering ditemukan aialah serotipe B dan C Serotipe B dan C dapat

pula menginfeksi manusia (nonimmunosupressant host) dan lebih banyak

menginvasi parenkim otak menyebabkan lesi massa yang disebut toruloma

Isolasi jamur dapat dilakukan dengan membuat sediaan cairan serebrospinal yang

dicampur dengan tinta India kemudian diperiksa pada mikroskop Ukuran

diameter yeast 4-6 μm dengan kapsul berukuran 1-30 μm Jika pemeriksaan ini

dilakukan dengan hati-hati maka dapat positif pada lebih kurang setengah kasus

meningitis cryptococcal dan lebih tinggi pada penderita AIDS Perhitungan

kwantitatif pasien meningitis daro 103- 107 count forming unit (CFU)

perdarahan milimeter cairan serebrospinal

212 PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI

Infeksi pertama terbanyak terjadi akibat inhalasi yeast dari lingkungan

sekitar Pada saat dalam tubuh host Cryptococcus membentuk kapsul

polisakarida yang besar yang resisten terhadap fagositosis Produksi kapsul

distimulasi oleh konsentrasi fisiologis karbondioksida dalamparu Keadaan ini

meyebabkan jamur ini beradaptasi sangat baik dalam host mamalia Reaksi

inflamasi ini menghasilkan reaksi kompleks primer paru kelenjar limfe (primary

lung lymp node complex) yang biasanya membatasi penyebaran

organismeKebanyakan infeksi paru ini tanpa gejala tetapi secara klinis dapat

terjadi seperti gejala pneumonia pada infeksi pertama dengan gejala yang

bervariasi beratnya Keadaan ini biasanya membaik perlahan dalam beberapa

minggu atau bulan dengan atau tanpa pengobatan Pada pasien lainnya dapat

terbentuk lesi pulmonar fokal atau nodular Cryptococcus dapat dorman dalam

paru atau limfenodus sampai pertahanan host melemah Cryptococcus

neofarmans dapat menyebar dari paru dan limfenodus torakal ke aliran darah

terutama pada host yang sistem kekebalannya terganggu Keadaan ini dapat

terjadi selama infeksi primer atau selama masa reaktivasi bertahun-tahun

kemudian Jika terjadi infeksi jauh maka tempat yang paling sering terkena

adalah susunan saraf pusat Keadaan dimana predileksi infeksi ini terutama pada

ruang subarakhnoid belum dapat diterangkan Ada beberapa faktor yang

berperanan dalam patogenesis infeksi Cryptococcus neofarmans pada susunan

saraf pusat Jamur ini mempunyai beberapa fenotif karakteristik yang diaktakan

berhubungan dengan invasi pada susunan saraf pusat seperti produksi

phenoloxidase adanya kapsul polisakaridadan kemampuan untuk berkembang

dengan cepat pada suhu tubuh hostInformasi terakhir mengatakan bahwa

melanin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi organisme ini dari

mekanisme pertahanan tubuh host Faktor karakteristik lainnya yaitu kemampuan

kapsul untuk melindungi jamur dari pertahanan tubuh terutama fagositosis

dankemampuan jamur untuk hidup dan berkembang pada suhu tubuh manusia

213 PATOLOGI

Ada tiga pola dasar infeksi jamur pada susunan saraf pusat yaitu

meningitis kronisvaskulitis daninvasi parenkimalpada infeksi Cryptococcal

jaringan otak menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen bsal

yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dpt

mengobstruksi aliran likuor dari foramen Luschka dan Magendi sehingga terjadi

hidrosefalus Pada jaringan otak terdapat substansi gelatinosa pada ruang

subarakhnoid dan kista kecil didalam parenkim yang terletak terutama pada

ganglia basilis pada distribusi arteri lentikulostriata Lesi parenkimal terdiri dari

agregasi atau gliosis Infiltrat meningen terdiri dari sel-sel ingflamasi dan

fibroblast yang bercampur dengan Cryptococcus Bentuk granuloma tidak sering

ditemukan pada beberapa kasus terlihat reaksi inflamasi kronis danreaksi

granulomatosa sama dengan yang terlihat pada Mtuberculosa dengan segala

bentuk komplikasinya Menurut Prockopperubahan susunan saraf pusat

termasuk infiltrasi meningen oleh sel mononuklear dan organisma Organisma ini

dapat tersebar pada parenkim otak dengan reaksi inflamasi yang minimal atau

tanpa reaksi inflamasi Kadang-kadang terdapat abses pada jaringan otak dan

granuloma pada meningen otak dan medula spinalis Gejala klinis infeksi jamur

pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien

paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis

yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang

empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala

seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau

defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat

ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan

keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit

sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur

Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa

kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran

ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai

akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam

cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur

dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau

batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya

Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI

214 DIAGNOSA

Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan

seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi

Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat

terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan

glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan

menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta

India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan

percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan

sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan

serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses

sputum dan sum-sum tulang

215 TERAPI

Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik

Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan

enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya

cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B

dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini

memberikan hasil yang lebih baik

216 PROGNOSA

Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi

kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan

eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama

tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan

22 MUCORMYCOSIS

Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat

disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera

rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan

makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu

terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus

yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif

penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini

masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan

sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi

trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena

dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata

serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda

infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-

kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati

penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah

terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan

meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala

perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu

proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan

dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya

Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga

menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan

otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan

sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat

berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in

ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat

jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan

merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi

terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti

diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik

secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit

23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)

Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat

dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur

oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang

kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang

menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka

bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter

terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan

penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk

patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses

intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis

Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih

hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan

serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan

amphotericin B

24 ASPERGILOSIS

Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf

pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis

atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran

hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami

neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa

infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)

dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan

masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis

pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada

duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa

kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi

paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan

dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti

ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih

dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi

pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan

25 COCCODIODOMYCOSIS

Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya

hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai

pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi

diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran

kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan

meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena

Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian

melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10

pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B

diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan

serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari

cairan likuor

26 HISTOPLASMOSIS

Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah

Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan

pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama

infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif

(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated

immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan

pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia

gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang

terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian

ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada

anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan

dosis total sekitar 35

III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR

Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima

Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo

SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni

1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat

2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain

3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari

4 Gunting kuku tangan dan kaki

5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih

Page 20: febri jamur.doc

Pada pemeriksaan fota dada yang perlu diperhatikan ialah adanya fungus

ball yang bisa dijumpai pada aspergilosis paru sedangkan pada kriptokokosis bisa

dijumpai bayangan seperti tumor Bayangan infiltrat efusi pleura dan kalsifikasi

bisa saja dijumpai ada berbagai infeksi jamur paru

Spesimen lain selain dahak dapat juga bilasan atau cucian bronkus dari

pemeriksaan bronkoskopi Pemeriksaan bronkoskopi disamping untuk melihat

langsung keadaan saluran nafas juga dapat dilakukan pengambilan spesimen

secara biopsi atau bilasan bronkus

Secara umum diagnosis jamur paru ditegakkan melalui

1 Kecurigaan yang tinggi terhadap kemungkinan infeksi jamur di paru

2 Pemeriksaan diagnostik yang lazim terhadap penyakit paru

1048766 Foto toraks PA dan lateral CT Scant toraks

1048766 Sputum mikroskopis jamur dan kultur

1048766 Bronkoskopi sekret bronkus bilasan bronkus transbronkial lung

biopsi

1048766 Aspirasi paru dengan jarum

3 Pemeriksaan laboratorium darah

1048766 Kultur darah

1048766 Pemeriksaan serologi

II JENIS JAMUR PENYEBAB INFEKSI SUSUNAN SARAF PUSAT

21 CRYPTOCOCCUS NEOFARMANS

Cryptococcus neofarmans adalah jamur seperti ragi (yeast like fungus)

yang ada dimana-mana di seluruh dunia Jamur ini menyebabkan penyakit jamur

sistemik yang disebut cryptococcosis dahulu dikenal dengan nama Torula

histolitica Jamur ini paling dikenal sebagai penyebab utama meningitis jamur

dan merupakan penyebab terbanyak morbiditas dan mortalitas pasien dengan

gangguan imunitas Cryptococcus neofarmans dapat ditemukan pada kotoran

burung (terutama merpati) tanah binatang juga pada kelompok manusia

(colonized human) Gejalanya seperti meningitis klasik yang melibatkan

meningitis secara difus Dengan adanya AIDS insiden cryptococcal meningitis

meningkat drastis Di Amerika meningitis ini termasuk lima besar penyebab

infeksi oportunistik pada pasien AIDS

bull Klasifikasi

Kingdom Fungi

Phylum Basidiomycota

Subphylum Basidiomycotina

Class Urediniomycetes

Order Sporidiales

Family Sporidiobolaceae

Genus Filobasidiella (Cryptococcus)

Species Cryptococcus neoformans

Scientific name Cryptococcus neoformans

Synonym Filobasidiella neoformans

Other names Filobaxidiella neoformans

211 MIKOLOGI

Cryptococcus neofarmans merupakan yeast like fungus Pada jaringan

yang terinfeksi organisme ini membentuk kapsul polisakarida yang merupakan

antigenpenting yang dapat mempengaruhi tubuh host Kapsul ini terdiri dari

empat serotipe antigen yang telah dapat diisolasi yairu ABC dan D

Berdasarkan antigen kapsul ini Cryptococcus neofarmans dibagi menjadi dua

subgroup Vneofarmans var neofarmans (serotipe A dan D) dan Cneofarmans

var gatti (serotipe B dan C) Serotipe A merupakan serotipe yang paling sering

diisolasi dan yang terutama di Amerika Serotipe D biasanya ditemukan di Eropa

B dan C ditemukan di daerah tropis dan subtropis Pada pasien AIDS serotipe

yang paling sering ditemukan aialah serotipe B dan C Serotipe B dan C dapat

pula menginfeksi manusia (nonimmunosupressant host) dan lebih banyak

menginvasi parenkim otak menyebabkan lesi massa yang disebut toruloma

Isolasi jamur dapat dilakukan dengan membuat sediaan cairan serebrospinal yang

dicampur dengan tinta India kemudian diperiksa pada mikroskop Ukuran

diameter yeast 4-6 μm dengan kapsul berukuran 1-30 μm Jika pemeriksaan ini

dilakukan dengan hati-hati maka dapat positif pada lebih kurang setengah kasus

meningitis cryptococcal dan lebih tinggi pada penderita AIDS Perhitungan

kwantitatif pasien meningitis daro 103- 107 count forming unit (CFU)

perdarahan milimeter cairan serebrospinal

212 PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI

Infeksi pertama terbanyak terjadi akibat inhalasi yeast dari lingkungan

sekitar Pada saat dalam tubuh host Cryptococcus membentuk kapsul

polisakarida yang besar yang resisten terhadap fagositosis Produksi kapsul

distimulasi oleh konsentrasi fisiologis karbondioksida dalamparu Keadaan ini

meyebabkan jamur ini beradaptasi sangat baik dalam host mamalia Reaksi

inflamasi ini menghasilkan reaksi kompleks primer paru kelenjar limfe (primary

lung lymp node complex) yang biasanya membatasi penyebaran

organismeKebanyakan infeksi paru ini tanpa gejala tetapi secara klinis dapat

terjadi seperti gejala pneumonia pada infeksi pertama dengan gejala yang

bervariasi beratnya Keadaan ini biasanya membaik perlahan dalam beberapa

minggu atau bulan dengan atau tanpa pengobatan Pada pasien lainnya dapat

terbentuk lesi pulmonar fokal atau nodular Cryptococcus dapat dorman dalam

paru atau limfenodus sampai pertahanan host melemah Cryptococcus

neofarmans dapat menyebar dari paru dan limfenodus torakal ke aliran darah

terutama pada host yang sistem kekebalannya terganggu Keadaan ini dapat

terjadi selama infeksi primer atau selama masa reaktivasi bertahun-tahun

kemudian Jika terjadi infeksi jauh maka tempat yang paling sering terkena

adalah susunan saraf pusat Keadaan dimana predileksi infeksi ini terutama pada

ruang subarakhnoid belum dapat diterangkan Ada beberapa faktor yang

berperanan dalam patogenesis infeksi Cryptococcus neofarmans pada susunan

saraf pusat Jamur ini mempunyai beberapa fenotif karakteristik yang diaktakan

berhubungan dengan invasi pada susunan saraf pusat seperti produksi

phenoloxidase adanya kapsul polisakaridadan kemampuan untuk berkembang

dengan cepat pada suhu tubuh hostInformasi terakhir mengatakan bahwa

melanin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi organisme ini dari

mekanisme pertahanan tubuh host Faktor karakteristik lainnya yaitu kemampuan

kapsul untuk melindungi jamur dari pertahanan tubuh terutama fagositosis

dankemampuan jamur untuk hidup dan berkembang pada suhu tubuh manusia

213 PATOLOGI

Ada tiga pola dasar infeksi jamur pada susunan saraf pusat yaitu

meningitis kronisvaskulitis daninvasi parenkimalpada infeksi Cryptococcal

jaringan otak menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen bsal

yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dpt

mengobstruksi aliran likuor dari foramen Luschka dan Magendi sehingga terjadi

hidrosefalus Pada jaringan otak terdapat substansi gelatinosa pada ruang

subarakhnoid dan kista kecil didalam parenkim yang terletak terutama pada

ganglia basilis pada distribusi arteri lentikulostriata Lesi parenkimal terdiri dari

agregasi atau gliosis Infiltrat meningen terdiri dari sel-sel ingflamasi dan

fibroblast yang bercampur dengan Cryptococcus Bentuk granuloma tidak sering

ditemukan pada beberapa kasus terlihat reaksi inflamasi kronis danreaksi

granulomatosa sama dengan yang terlihat pada Mtuberculosa dengan segala

bentuk komplikasinya Menurut Prockopperubahan susunan saraf pusat

termasuk infiltrasi meningen oleh sel mononuklear dan organisma Organisma ini

dapat tersebar pada parenkim otak dengan reaksi inflamasi yang minimal atau

tanpa reaksi inflamasi Kadang-kadang terdapat abses pada jaringan otak dan

granuloma pada meningen otak dan medula spinalis Gejala klinis infeksi jamur

pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien

paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis

yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang

empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala

seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau

defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat

ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan

keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit

sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur

Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa

kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran

ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai

akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam

cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur

dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau

batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya

Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI

214 DIAGNOSA

Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan

seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi

Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat

terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan

glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan

menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta

India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan

percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan

sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan

serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses

sputum dan sum-sum tulang

215 TERAPI

Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik

Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan

enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya

cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B

dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini

memberikan hasil yang lebih baik

216 PROGNOSA

Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi

kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan

eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama

tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan

22 MUCORMYCOSIS

Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat

disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera

rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan

makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu

terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus

yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif

penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini

masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan

sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi

trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena

dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata

serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda

infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-

kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati

penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah

terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan

meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala

perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu

proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan

dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya

Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga

menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan

otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan

sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat

berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in

ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat

jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan

merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi

terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti

diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik

secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit

23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)

Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat

dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur

oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang

kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang

menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka

bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter

terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan

penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk

patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses

intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis

Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih

hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan

serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan

amphotericin B

24 ASPERGILOSIS

Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf

pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis

atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran

hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami

neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa

infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)

dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan

masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis

pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada

duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa

kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi

paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan

dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti

ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih

dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi

pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan

25 COCCODIODOMYCOSIS

Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya

hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai

pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi

diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran

kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan

meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena

Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian

melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10

pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B

diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan

serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari

cairan likuor

26 HISTOPLASMOSIS

Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah

Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan

pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama

infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif

(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated

immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan

pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia

gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang

terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian

ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada

anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan

dosis total sekitar 35

III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR

Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima

Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo

SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni

1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat

2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain

3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari

4 Gunting kuku tangan dan kaki

5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih

Page 21: febri jamur.doc

(colonized human) Gejalanya seperti meningitis klasik yang melibatkan

meningitis secara difus Dengan adanya AIDS insiden cryptococcal meningitis

meningkat drastis Di Amerika meningitis ini termasuk lima besar penyebab

infeksi oportunistik pada pasien AIDS

bull Klasifikasi

Kingdom Fungi

Phylum Basidiomycota

Subphylum Basidiomycotina

Class Urediniomycetes

Order Sporidiales

Family Sporidiobolaceae

Genus Filobasidiella (Cryptococcus)

Species Cryptococcus neoformans

Scientific name Cryptococcus neoformans

Synonym Filobasidiella neoformans

Other names Filobaxidiella neoformans

211 MIKOLOGI

Cryptococcus neofarmans merupakan yeast like fungus Pada jaringan

yang terinfeksi organisme ini membentuk kapsul polisakarida yang merupakan

antigenpenting yang dapat mempengaruhi tubuh host Kapsul ini terdiri dari

empat serotipe antigen yang telah dapat diisolasi yairu ABC dan D

Berdasarkan antigen kapsul ini Cryptococcus neofarmans dibagi menjadi dua

subgroup Vneofarmans var neofarmans (serotipe A dan D) dan Cneofarmans

var gatti (serotipe B dan C) Serotipe A merupakan serotipe yang paling sering

diisolasi dan yang terutama di Amerika Serotipe D biasanya ditemukan di Eropa

B dan C ditemukan di daerah tropis dan subtropis Pada pasien AIDS serotipe

yang paling sering ditemukan aialah serotipe B dan C Serotipe B dan C dapat

pula menginfeksi manusia (nonimmunosupressant host) dan lebih banyak

menginvasi parenkim otak menyebabkan lesi massa yang disebut toruloma

Isolasi jamur dapat dilakukan dengan membuat sediaan cairan serebrospinal yang

dicampur dengan tinta India kemudian diperiksa pada mikroskop Ukuran

diameter yeast 4-6 μm dengan kapsul berukuran 1-30 μm Jika pemeriksaan ini

dilakukan dengan hati-hati maka dapat positif pada lebih kurang setengah kasus

meningitis cryptococcal dan lebih tinggi pada penderita AIDS Perhitungan

kwantitatif pasien meningitis daro 103- 107 count forming unit (CFU)

perdarahan milimeter cairan serebrospinal

212 PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI

Infeksi pertama terbanyak terjadi akibat inhalasi yeast dari lingkungan

sekitar Pada saat dalam tubuh host Cryptococcus membentuk kapsul

polisakarida yang besar yang resisten terhadap fagositosis Produksi kapsul

distimulasi oleh konsentrasi fisiologis karbondioksida dalamparu Keadaan ini

meyebabkan jamur ini beradaptasi sangat baik dalam host mamalia Reaksi

inflamasi ini menghasilkan reaksi kompleks primer paru kelenjar limfe (primary

lung lymp node complex) yang biasanya membatasi penyebaran

organismeKebanyakan infeksi paru ini tanpa gejala tetapi secara klinis dapat

terjadi seperti gejala pneumonia pada infeksi pertama dengan gejala yang

bervariasi beratnya Keadaan ini biasanya membaik perlahan dalam beberapa

minggu atau bulan dengan atau tanpa pengobatan Pada pasien lainnya dapat

terbentuk lesi pulmonar fokal atau nodular Cryptococcus dapat dorman dalam

paru atau limfenodus sampai pertahanan host melemah Cryptococcus

neofarmans dapat menyebar dari paru dan limfenodus torakal ke aliran darah

terutama pada host yang sistem kekebalannya terganggu Keadaan ini dapat

terjadi selama infeksi primer atau selama masa reaktivasi bertahun-tahun

kemudian Jika terjadi infeksi jauh maka tempat yang paling sering terkena

adalah susunan saraf pusat Keadaan dimana predileksi infeksi ini terutama pada

ruang subarakhnoid belum dapat diterangkan Ada beberapa faktor yang

berperanan dalam patogenesis infeksi Cryptococcus neofarmans pada susunan

saraf pusat Jamur ini mempunyai beberapa fenotif karakteristik yang diaktakan

berhubungan dengan invasi pada susunan saraf pusat seperti produksi

phenoloxidase adanya kapsul polisakaridadan kemampuan untuk berkembang

dengan cepat pada suhu tubuh hostInformasi terakhir mengatakan bahwa

melanin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi organisme ini dari

mekanisme pertahanan tubuh host Faktor karakteristik lainnya yaitu kemampuan

kapsul untuk melindungi jamur dari pertahanan tubuh terutama fagositosis

dankemampuan jamur untuk hidup dan berkembang pada suhu tubuh manusia

213 PATOLOGI

Ada tiga pola dasar infeksi jamur pada susunan saraf pusat yaitu

meningitis kronisvaskulitis daninvasi parenkimalpada infeksi Cryptococcal

jaringan otak menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen bsal

yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dpt

mengobstruksi aliran likuor dari foramen Luschka dan Magendi sehingga terjadi

hidrosefalus Pada jaringan otak terdapat substansi gelatinosa pada ruang

subarakhnoid dan kista kecil didalam parenkim yang terletak terutama pada

ganglia basilis pada distribusi arteri lentikulostriata Lesi parenkimal terdiri dari

agregasi atau gliosis Infiltrat meningen terdiri dari sel-sel ingflamasi dan

fibroblast yang bercampur dengan Cryptococcus Bentuk granuloma tidak sering

ditemukan pada beberapa kasus terlihat reaksi inflamasi kronis danreaksi

granulomatosa sama dengan yang terlihat pada Mtuberculosa dengan segala

bentuk komplikasinya Menurut Prockopperubahan susunan saraf pusat

termasuk infiltrasi meningen oleh sel mononuklear dan organisma Organisma ini

dapat tersebar pada parenkim otak dengan reaksi inflamasi yang minimal atau

tanpa reaksi inflamasi Kadang-kadang terdapat abses pada jaringan otak dan

granuloma pada meningen otak dan medula spinalis Gejala klinis infeksi jamur

pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien

paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis

yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang

empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala

seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau

defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat

ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan

keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit

sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur

Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa

kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran

ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai

akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam

cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur

dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau

batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya

Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI

214 DIAGNOSA

Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan

seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi

Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat

terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan

glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan

menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta

India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan

percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan

sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan

serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses

sputum dan sum-sum tulang

215 TERAPI

Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik

Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan

enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya

cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B

dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini

memberikan hasil yang lebih baik

216 PROGNOSA

Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi

kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan

eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama

tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan

22 MUCORMYCOSIS

Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat

disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera

rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan

makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu

terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus

yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif

penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini

masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan

sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi

trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena

dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata

serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda

infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-

kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati

penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah

terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan

meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala

perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu

proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan

dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya

Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga

menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan

otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan

sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat

berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in

ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat

jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan

merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi

terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti

diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik

secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit

23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)

Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat

dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur

oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang

kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang

menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka

bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter

terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan

penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk

patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses

intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis

Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih

hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan

serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan

amphotericin B

24 ASPERGILOSIS

Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf

pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis

atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran

hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami

neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa

infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)

dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan

masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis

pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada

duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa

kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi

paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan

dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti

ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih

dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi

pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan

25 COCCODIODOMYCOSIS

Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya

hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai

pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi

diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran

kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan

meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena

Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian

melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10

pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B

diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan

serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari

cairan likuor

26 HISTOPLASMOSIS

Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah

Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan

pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama

infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif

(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated

immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan

pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia

gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang

terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian

ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada

anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan

dosis total sekitar 35

III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR

Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima

Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo

SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni

1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat

2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain

3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari

4 Gunting kuku tangan dan kaki

5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih

Page 22: febri jamur.doc

var gatti (serotipe B dan C) Serotipe A merupakan serotipe yang paling sering

diisolasi dan yang terutama di Amerika Serotipe D biasanya ditemukan di Eropa

B dan C ditemukan di daerah tropis dan subtropis Pada pasien AIDS serotipe

yang paling sering ditemukan aialah serotipe B dan C Serotipe B dan C dapat

pula menginfeksi manusia (nonimmunosupressant host) dan lebih banyak

menginvasi parenkim otak menyebabkan lesi massa yang disebut toruloma

Isolasi jamur dapat dilakukan dengan membuat sediaan cairan serebrospinal yang

dicampur dengan tinta India kemudian diperiksa pada mikroskop Ukuran

diameter yeast 4-6 μm dengan kapsul berukuran 1-30 μm Jika pemeriksaan ini

dilakukan dengan hati-hati maka dapat positif pada lebih kurang setengah kasus

meningitis cryptococcal dan lebih tinggi pada penderita AIDS Perhitungan

kwantitatif pasien meningitis daro 103- 107 count forming unit (CFU)

perdarahan milimeter cairan serebrospinal

212 PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI

Infeksi pertama terbanyak terjadi akibat inhalasi yeast dari lingkungan

sekitar Pada saat dalam tubuh host Cryptococcus membentuk kapsul

polisakarida yang besar yang resisten terhadap fagositosis Produksi kapsul

distimulasi oleh konsentrasi fisiologis karbondioksida dalamparu Keadaan ini

meyebabkan jamur ini beradaptasi sangat baik dalam host mamalia Reaksi

inflamasi ini menghasilkan reaksi kompleks primer paru kelenjar limfe (primary

lung lymp node complex) yang biasanya membatasi penyebaran

organismeKebanyakan infeksi paru ini tanpa gejala tetapi secara klinis dapat

terjadi seperti gejala pneumonia pada infeksi pertama dengan gejala yang

bervariasi beratnya Keadaan ini biasanya membaik perlahan dalam beberapa

minggu atau bulan dengan atau tanpa pengobatan Pada pasien lainnya dapat

terbentuk lesi pulmonar fokal atau nodular Cryptococcus dapat dorman dalam

paru atau limfenodus sampai pertahanan host melemah Cryptococcus

neofarmans dapat menyebar dari paru dan limfenodus torakal ke aliran darah

terutama pada host yang sistem kekebalannya terganggu Keadaan ini dapat

terjadi selama infeksi primer atau selama masa reaktivasi bertahun-tahun

kemudian Jika terjadi infeksi jauh maka tempat yang paling sering terkena

adalah susunan saraf pusat Keadaan dimana predileksi infeksi ini terutama pada

ruang subarakhnoid belum dapat diterangkan Ada beberapa faktor yang

berperanan dalam patogenesis infeksi Cryptococcus neofarmans pada susunan

saraf pusat Jamur ini mempunyai beberapa fenotif karakteristik yang diaktakan

berhubungan dengan invasi pada susunan saraf pusat seperti produksi

phenoloxidase adanya kapsul polisakaridadan kemampuan untuk berkembang

dengan cepat pada suhu tubuh hostInformasi terakhir mengatakan bahwa

melanin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi organisme ini dari

mekanisme pertahanan tubuh host Faktor karakteristik lainnya yaitu kemampuan

kapsul untuk melindungi jamur dari pertahanan tubuh terutama fagositosis

dankemampuan jamur untuk hidup dan berkembang pada suhu tubuh manusia

213 PATOLOGI

Ada tiga pola dasar infeksi jamur pada susunan saraf pusat yaitu

meningitis kronisvaskulitis daninvasi parenkimalpada infeksi Cryptococcal

jaringan otak menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen bsal

yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dpt

mengobstruksi aliran likuor dari foramen Luschka dan Magendi sehingga terjadi

hidrosefalus Pada jaringan otak terdapat substansi gelatinosa pada ruang

subarakhnoid dan kista kecil didalam parenkim yang terletak terutama pada

ganglia basilis pada distribusi arteri lentikulostriata Lesi parenkimal terdiri dari

agregasi atau gliosis Infiltrat meningen terdiri dari sel-sel ingflamasi dan

fibroblast yang bercampur dengan Cryptococcus Bentuk granuloma tidak sering

ditemukan pada beberapa kasus terlihat reaksi inflamasi kronis danreaksi

granulomatosa sama dengan yang terlihat pada Mtuberculosa dengan segala

bentuk komplikasinya Menurut Prockopperubahan susunan saraf pusat

termasuk infiltrasi meningen oleh sel mononuklear dan organisma Organisma ini

dapat tersebar pada parenkim otak dengan reaksi inflamasi yang minimal atau

tanpa reaksi inflamasi Kadang-kadang terdapat abses pada jaringan otak dan

granuloma pada meningen otak dan medula spinalis Gejala klinis infeksi jamur

pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien

paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis

yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang

empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala

seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau

defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat

ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan

keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit

sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur

Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa

kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran

ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai

akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam

cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur

dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau

batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya

Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI

214 DIAGNOSA

Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan

seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi

Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat

terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan

glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan

menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta

India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan

percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan

sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan

serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses

sputum dan sum-sum tulang

215 TERAPI

Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik

Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan

enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya

cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B

dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini

memberikan hasil yang lebih baik

216 PROGNOSA

Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi

kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan

eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama

tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan

22 MUCORMYCOSIS

Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat

disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera

rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan

makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu

terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus

yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif

penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini

masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan

sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi

trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena

dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata

serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda

infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-

kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati

penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah

terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan

meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala

perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu

proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan

dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya

Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga

menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan

otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan

sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat

berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in

ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat

jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan

merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi

terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti

diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik

secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit

23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)

Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat

dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur

oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang

kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang

menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka

bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter

terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan

penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk

patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses

intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis

Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih

hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan

serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan

amphotericin B

24 ASPERGILOSIS

Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf

pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis

atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran

hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami

neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa

infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)

dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan

masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis

pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada

duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa

kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi

paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan

dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti

ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih

dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi

pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan

25 COCCODIODOMYCOSIS

Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya

hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai

pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi

diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran

kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan

meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena

Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian

melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10

pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B

diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan

serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari

cairan likuor

26 HISTOPLASMOSIS

Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah

Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan

pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama

infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif

(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated

immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan

pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia

gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang

terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian

ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada

anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan

dosis total sekitar 35

III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR

Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima

Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo

SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni

1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat

2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain

3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari

4 Gunting kuku tangan dan kaki

5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih

Page 23: febri jamur.doc

kemudian Jika terjadi infeksi jauh maka tempat yang paling sering terkena

adalah susunan saraf pusat Keadaan dimana predileksi infeksi ini terutama pada

ruang subarakhnoid belum dapat diterangkan Ada beberapa faktor yang

berperanan dalam patogenesis infeksi Cryptococcus neofarmans pada susunan

saraf pusat Jamur ini mempunyai beberapa fenotif karakteristik yang diaktakan

berhubungan dengan invasi pada susunan saraf pusat seperti produksi

phenoloxidase adanya kapsul polisakaridadan kemampuan untuk berkembang

dengan cepat pada suhu tubuh hostInformasi terakhir mengatakan bahwa

melanin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi organisme ini dari

mekanisme pertahanan tubuh host Faktor karakteristik lainnya yaitu kemampuan

kapsul untuk melindungi jamur dari pertahanan tubuh terutama fagositosis

dankemampuan jamur untuk hidup dan berkembang pada suhu tubuh manusia

213 PATOLOGI

Ada tiga pola dasar infeksi jamur pada susunan saraf pusat yaitu

meningitis kronisvaskulitis daninvasi parenkimalpada infeksi Cryptococcal

jaringan otak menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen bsal

yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dpt

mengobstruksi aliran likuor dari foramen Luschka dan Magendi sehingga terjadi

hidrosefalus Pada jaringan otak terdapat substansi gelatinosa pada ruang

subarakhnoid dan kista kecil didalam parenkim yang terletak terutama pada

ganglia basilis pada distribusi arteri lentikulostriata Lesi parenkimal terdiri dari

agregasi atau gliosis Infiltrat meningen terdiri dari sel-sel ingflamasi dan

fibroblast yang bercampur dengan Cryptococcus Bentuk granuloma tidak sering

ditemukan pada beberapa kasus terlihat reaksi inflamasi kronis danreaksi

granulomatosa sama dengan yang terlihat pada Mtuberculosa dengan segala

bentuk komplikasinya Menurut Prockopperubahan susunan saraf pusat

termasuk infiltrasi meningen oleh sel mononuklear dan organisma Organisma ini

dapat tersebar pada parenkim otak dengan reaksi inflamasi yang minimal atau

tanpa reaksi inflamasi Kadang-kadang terdapat abses pada jaringan otak dan

granuloma pada meningen otak dan medula spinalis Gejala klinis infeksi jamur

pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien

paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis

yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang

empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala

seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau

defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat

ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan

keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit

sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur

Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa

kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran

ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai

akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam

cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur

dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau

batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya

Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI

214 DIAGNOSA

Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan

seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi

Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat

terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan

glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan

menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta

India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan

percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan

sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan

serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses

sputum dan sum-sum tulang

215 TERAPI

Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik

Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan

enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya

cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B

dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini

memberikan hasil yang lebih baik

216 PROGNOSA

Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi

kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan

eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama

tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan

22 MUCORMYCOSIS

Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat

disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera

rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan

makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu

terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus

yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif

penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini

masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan

sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi

trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena

dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata

serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda

infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-

kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati

penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah

terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan

meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala

perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu

proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan

dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya

Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga

menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan

otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan

sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat

berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in

ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat

jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan

merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi

terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti

diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik

secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit

23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)

Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat

dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur

oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang

kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang

menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka

bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter

terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan

penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk

patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses

intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis

Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih

hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan

serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan

amphotericin B

24 ASPERGILOSIS

Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf

pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis

atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran

hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami

neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa

infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)

dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan

masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis

pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada

duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa

kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi

paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan

dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti

ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih

dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi

pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan

25 COCCODIODOMYCOSIS

Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya

hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai

pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi

diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran

kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan

meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena

Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian

melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10

pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B

diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan

serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari

cairan likuor

26 HISTOPLASMOSIS

Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah

Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan

pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama

infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif

(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated

immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan

pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia

gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang

terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian

ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada

anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan

dosis total sekitar 35

III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR

Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima

Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo

SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni

1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat

2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain

3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari

4 Gunting kuku tangan dan kaki

5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih

Page 24: febri jamur.doc

pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien

paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis

yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang

empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala

seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau

defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat

ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan

keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit

sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur

Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa

kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran

ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai

akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam

cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur

dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau

batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya

Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI

214 DIAGNOSA

Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan

seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi

Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat

terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan

glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan

menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta

India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan

percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan

sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan

serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses

sputum dan sum-sum tulang

215 TERAPI

Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik

Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan

enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya

cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B

dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini

memberikan hasil yang lebih baik

216 PROGNOSA

Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi

kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan

eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama

tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan

22 MUCORMYCOSIS

Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat

disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera

rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan

makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu

terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus

yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif

penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini

masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan

sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi

trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena

dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata

serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda

infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-

kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati

penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah

terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan

meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala

perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu

proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan

dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya

Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga

menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan

otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan

sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat

berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in

ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat

jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan

merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi

terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti

diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik

secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit

23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)

Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat

dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur

oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang

kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang

menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka

bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter

terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan

penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk

patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses

intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis

Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih

hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan

serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan

amphotericin B

24 ASPERGILOSIS

Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf

pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis

atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran

hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami

neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa

infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)

dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan

masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis

pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada

duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa

kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi

paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan

dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti

ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih

dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi

pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan

25 COCCODIODOMYCOSIS

Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya

hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai

pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi

diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran

kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan

meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena

Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian

melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10

pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B

diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan

serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari

cairan likuor

26 HISTOPLASMOSIS

Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah

Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan

pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama

infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif

(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated

immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan

pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia

gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang

terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian

ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada

anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan

dosis total sekitar 35

III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR

Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima

Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo

SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni

1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat

2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain

3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari

4 Gunting kuku tangan dan kaki

5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih

Page 25: febri jamur.doc

215 TERAPI

Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik

Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan

enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya

cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B

dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini

memberikan hasil yang lebih baik

216 PROGNOSA

Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi

kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan

eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama

tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan

22 MUCORMYCOSIS

Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat

disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera

rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan

makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu

terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus

yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif

penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini

masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan

sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi

trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena

dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata

serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda

infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-

kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati

penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah

terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan

meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala

perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu

proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan

dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya

Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga

menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan

otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan

sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat

berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in

ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat

jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan

merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi

terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti

diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik

secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit

23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)

Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat

dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur

oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang

kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang

menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka

bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter

terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan

penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk

patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses

intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis

Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih

hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan

serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan

amphotericin B

24 ASPERGILOSIS

Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf

pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis

atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran

hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami

neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa

infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)

dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan

masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis

pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada

duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa

kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi

paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan

dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti

ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih

dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi

pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan

25 COCCODIODOMYCOSIS

Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya

hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai

pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi

diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran

kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan

meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena

Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian

melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10

pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B

diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan

serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari

cairan likuor

26 HISTOPLASMOSIS

Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah

Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan

pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama

infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif

(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated

immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan

pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia

gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang

terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian

ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada

anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan

dosis total sekitar 35

III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR

Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima

Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo

SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni

1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat

2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain

3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari

4 Gunting kuku tangan dan kaki

5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih

Page 26: febri jamur.doc

terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan

meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala

perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu

proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan

dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya

Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga

menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan

otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan

sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat

berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in

ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat

jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan

merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi

terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti

diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik

secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit

23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)

Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat

dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur

oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang

kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang

menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka

bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter

terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan

penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk

patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses

intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis

Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih

hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan

serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan

amphotericin B

24 ASPERGILOSIS

Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf

pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis

atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran

hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami

neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa

infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)

dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan

masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis

pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada

duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa

kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi

paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan

dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti

ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih

dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi

pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan

25 COCCODIODOMYCOSIS

Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya

hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai

pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi

diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran

kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan

meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena

Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian

melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10

pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B

diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan

serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari

cairan likuor

26 HISTOPLASMOSIS

Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah

Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan

pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama

infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif

(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated

immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan

pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia

gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang

terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian

ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada

anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan

dosis total sekitar 35

III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR

Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima

Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo

SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni

1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat

2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain

3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari

4 Gunting kuku tangan dan kaki

5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih

Page 27: febri jamur.doc

serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan

amphotericin B

24 ASPERGILOSIS

Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf

pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis

atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran

hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami

neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa

infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)

dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan

masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis

pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada

duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa

kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi

paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan

dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti

ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih

dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi

pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan

25 COCCODIODOMYCOSIS

Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya

hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai

pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi

diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran

kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan

meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena

Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian

melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10

pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B

diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan

serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari

cairan likuor

26 HISTOPLASMOSIS

Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah

Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan

pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama

infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif

(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated

immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan

pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia

gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang

terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian

ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada

anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan

dosis total sekitar 35

III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR

Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima

Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo

SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni

1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat

2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain

3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari

4 Gunting kuku tangan dan kaki

5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih

Page 28: febri jamur.doc

diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan

serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari

cairan likuor

26 HISTOPLASMOSIS

Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah

Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan

pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama

infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif

(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated

immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan

pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia

gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang

terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian

ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada

anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan

dosis total sekitar 35

III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR

Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima

Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo

SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni

1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat

2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain

3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari

4 Gunting kuku tangan dan kaki

5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih

Page 29: febri jamur.doc

4 Gunting kuku tangan dan kaki

5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih