Fasisme-KWN.doc
-
Upload
margaapsari -
Category
Documents
-
view
13 -
download
2
description
Transcript of Fasisme-KWN.doc
FASISME DI MATA PANCASILA.
PENGERTIAN
Fasisme berasal dari bahasa Italia yang berarti fascio atau grup dan dari bahasa latin yaitu
ikatan yang berada disebah golok, yang berarti segala perintah adalah berdasarkan ketua atau
pemimpin. Asal mula kata ini bermotto “strength through unity” yaitu berarti jika bersama-
sama maka kebersamaan akan susah untuk dihancurkan.
Fasisme adalah suatu paham yang mementingkan bangsa sendiri dan menganggap rendah
bangsa lain. Dengan kata lain, fasisme adalah sikap nasionalisme yang berlebihan.Fasisme
juga merupakan paham yang percaya bahwa suatu negara selalu menghadapi bahaya konflik
sehingga harus senantiasa diperkuat untuk menghadapi bahaya perang.
Fasisme mempunyai satu ciri, yaitu percaya pada kekuasaan eksekutif yang otoriter.
Fasisme mempunyai sifat yang dapatmenghambat multikulturalisme, yaitu:
1. Ultra nasionalis
2. Rasis
3. Militeris
4. Imperialis
****
TERBENTUKNYA FASISME
Perang dunia II terjadi karena adanya perkembangan ideologi fasis di Italia, Jerman, dan
Jepang yang ingin meluaskan pengaruh ekstra-nasionalis. Kemudian paham fasisme mulai
muncul di awal perang dunia II tersebut. Dalam pembentukan negara fasis, hal-hal yang
penting adalah militer, birokrasi, prestise individu dan dukungan massa. Untuk mendapatkan
dukungan besar, maka pola kepemimpinan suatu negara fasis harus semakin keras.
Negara fasisme terbentuk karena adanya perkembangan industrialisasi. Munculnya negara
industri inilah yang menyebabkan ketegangan sosial dan ekonomi. Lain dengan liberalisme
yang menyelesaikan ketegangan dengan cara damai, fasisme menyelesaikannya dengan cara
paksaan. Lahirnya fasisme juga dengan keinginan menjadikan negaranya lebih baik atau
paling baik diantara yang lain.
Pendukung fasisme:
· Industriawan dan tuan tanah : kedua golongan ini mengharapkan lenyapnya
kelompok yang dapat menghambat kemajuan proses produksi dalam industri
· Pegawai negeri : mereka melihat fasisme sebagai sarana untuk mempertahankan
prestise dan mendapatkan perlindungan politik
· Kaum militer : sebagai jalan menuju militerisasi rakyat
· Rakyat lapisan bawah : mereka merasa dirinya tidak berguna akibat jadi
pengangguran karena adanya depresi ekonomi. Fasisme bekerja dengan menunjukkan
bahwa mereka adalah ras unggul sehingga mereka merasa dimiliki.
****
CONTOH FASISME
Nazi
Bukan ideologi baru tapi merujuk pada ideologi yang sudah ada seperti nasionalisme dan
sosialisme. Awalnya Nazisme adalah partai kecil yang tidak berpengaruh pada pemerintahan
jerman. Tetapi setelah Adolf Hitler bergabung dan menjadi ketua dan pemimpin dari partai
tersebut pahamnya berubah menjadi nasionalisme dan sosialisme. Adolf Hitler bukan
sendirian, dibaliknya ada nama-nama seperti Himmler, yaitu motor Hitler yang
membantunya menjalankan beberapa rencana Nazi. Hitler dikenal sebagai Fuhrer atau
pemimpin yang memiliki kekuasaan penuh atas Jerman. Banyak pemberontakan terjadi di
masanya tetapi banyak juga yang dibunuh atas pemberontakan tersebut. Nazi disebut kejam
karena mereka merasa mereka adalah yang paling benar dan ras mereka lah yang seharusnya
ada di dunia, mereka merasa keturunan dewa dan tidak ingin disaingi. Jew, atau Yahudi
adalah musuh besar mereka. Beranggapan bahwa Yahudi adalah orang-orang pintar yang bisa
mengancam keberadaan mereka maka dengan kekuasaan yang besar Nazi dipimpin oleh
Hitler melakukan pembantaian habis-habisan terhadap Yahudi. Holocaust, atau camp yang
menampung para Yahudi yang kebanyakan tidak bersalah menjadi saksi kekejaman Nazi.
Tujuan utama Nazi tiada lain adalah menjadi paling hebat dan menguasai dunia dengan
pahamnya. Memang, karena Hitler cukup disipli, militer Jerman sangat maju dan
berkembang. Para tentara sudah terlatih dari kecil dan sudah bermental besi melawan musuh.
Tetapi, hal itu juga menyebabkan rakyat menjadi resah atas kekuasaan Hitler yang merajalela.
Banyak rakyat Jerman yang akhirnya memberontak meminta Hitler diturunkan dan
menjadikan Jerman yang lebih aman tanpa peperangan.
Fasisme Italia
Dipimpin oleh Benito Mussolini, tidak jauh berbeda dengan Nazi. Fasisme di Italia juga
bersifat doktriner dimana sesuatu harus berjalan sesuai dengan aturan yang ada.Setelah
perang dunia kedua, fasisme di Italia semakin merajalela. Walaupun, fasisme di Italia ini
tidak sekejam Nazi tapi tetap menjadikan Italia tidak aman bagi rakyatnya sendiri. Banyak
gencatan senjata terjadi, para orang asing di Italia segera di deportasi karena keadaan disana
yang runyam. Militer di Italia berkembang pesat, industri dan ekonomi juga. Italia menjadi
negara yang tidak tersaingi dengan negara lain, kekhawatiran rakyat adalah kekuasaan Benito
Mussolini yang semakin merasa dirinya dewa dan tidak pernah salah. Motto terkenal dari
fasisme italia adalah “Me ne frego” yang berarti “I don’t give a damn” berarti bahwa fasisme
di Italia tidak peduli dengan apapun yang menerjangnya dan tetap melaksanakan perintah
Mussolini menerjang musuh dan menjadikan Italia negara yang tiada tanding.
****
Unsur-unsur Fasisme:
Pertama, ketidak percayaan pada kemampuan nalar. Bagi fasisme, keyakinan yang
bersifat fanatik adalah sesuatu yang sudah pasti benar dan tidak boleh lagi didiskusikan.
Terutama pemusnahan nalar digunakan dalam rangka “tabu” terhadap masalah ras, kerajaan
atau pemimpin.
Kedua, pengingkaran derajat kemanusiaan. Bagi fasisme manusia tidaklah sama,
justru pertidaksamaanlah yang mendorong munculnya idealisme mereka. Bagi fasisme, pria
melampaui wanita, militer melampaui sipil, anggota partai melampaui bukan anggota partai,
bangsa yang satu melampaui bangsa yang lain dan yang kuat harus melampaui yang lemah.
Jadi fasisme menolak konsep persamaan tradisi yang berdasarkan aspek kemanusiaan, dan
menggantikan dengan ideology yang mengedepankan kekuatan.
Ketiga, kode prilaku yang didasarkan pada kekerasan dan kebohongan. Dalam
pandangan fasisme, negara adalah satu dan memiliki satu pemimpin. Jika ada yang
bertentangan dengan kehendak negara, maka mereka adalah musuh yang harus dimusnahkan.
Dalam pendidikan mental, mereka mengenal adanya indoktrinasi pada kamp-kamp
konsentrasi. Setiap orang akan dipaksa dengan jalan apapun untuk mengakui kebenaran
doktrin pemerintah. Hitler konon pernah mengatakan, bahwa “kebenaran terletak pada
perkataan yang berulang-ulang”. Jadi, bukan terletak pada nilai obyektif kebenarannya.
Keempat, pemerintahan oleh kelompok elit. Dalam prinsip fasis, pemerintahan harus
dipimpin oleh segelintir elit yang lebih tahu keinginan seluruh anggota masyarakat. Jika ada
pertentangan pendapat, maka yang berlaku adalah keinginan si-elit.
Kelima, totaliterisme. Untuk mencapai tujuannya, fasisme bersifat total dalam
meminggirkan sesuatu yang dianggap “kaum pinggiran”. Hal inilah yang dialami kaum
wanita, dimana mereka hanya ditempatkan pada wilayah 3 K yaitu: kinder (anak-anak),
kuche (dapur) dan kirche (gereja). Bagi anggota masyarakat, kaum fasis menerapkan pola
pengawasan yang sangat ketat. Sedangkan bagi kaum penentang, maka totaliterisme
dimunculkan dengan aksi kekerasan seperti pembunuhan dan penganiayaan.
Keenam, Rasialisme dan imperialisme. Menurut doktrin fasis, dalam suatu negara
kaum elit lebih unggul dari dukungan massa dan karenanya dapat memaksakan kekerasan
kepada rakyatnya. Dalam pergaulan antar negara maka mereka melihat bahwa bangsa elit,
yaitu mereka lebih berhak memerintah atas bangsa lainnya. Fasisme juga berpacu bahwa ras
mereka lebih unggul dari pada lainnya, sehingga yang lain harus tunduk atau dikuasai.
Dengan demikian hal ini memunculkan semangat imperialisme.
Ketujuh, fasisime memiliki unsur menentang hukum dan ketertiban internasional.
Konsensus internasional adalah menciptakan pola hubungan antar negara yang sejajar dan
cinta damai. Sedangkan fasis dengan jelas menolak adanya persamaan tersebut. Dengan
demikian fasisme mengangkat perang sebagai derajat tertinggi bagi peradaban manusia.
Sehingga dengan kata lain bertindak menentang hukum dan ketertiban internasional. Atau
bisa disebut, fasisme adalah paham yang mengagungkan negaranya sendiri dengan tidak
melihat kebutuhan yang mereka butuhkan dari negara lain sehingga susah untuk berhubungan
secara diplomatik dengan negara lain yang berbeda paham.
Pancasila
Dari poin-poin yang tertera pada pancasila, dapat disimpulkan mengapa fasisme tidak cocok
di Indonesia dan menggantikan Pancasila. Fasisme tidak bersifat “Persatuan” dimana di
Pancasila jelas tertulis jika sesama bangsa harus bersatu, pada fasisme hanya kaum yang
memiliki kepentinganlah yang bersatu. Fasisme tidak bersifat “Permusyawarahan” yang
bertolak belakang dengan Pancasila yang menjunjung tinggi musyawarah, fasisme hanya
memiliki satu pemimpin yang berkuasa atas segalanya. Fasisme sangat bertentangan dengan
Pancasila dimana dikedepankan gotong royong dan persatuan sedangkan fasisme lebih
bersifat doktriner dimana segalanya harus berdasarkan prosedur yang kaku dan tidak sesuai
jaman.
****
KEKURANGAN fasisme antara lain :
Dapat menghambat proses multikulturalisme yaitu : penghambatan tentang
penerimaan realitas keagamaan , pluralitas, dan multikultural yang terdapat dalam
kehidupan masyarakat.karena besifat :
- Militeris : suatu pemerintahan yang didasarkan pada jaminan keamanannya
terletak pada kekuatan militernya
- Imperialis : kondisi dimana negara besar dapat memegang kendali atas daerah
lain agar negara itu bisa berkembang.
- Ultra Nasionalis
- Rasis : menyatakan bahwa perbedaan biologis yang melekat pada ras manusia
menentukan tercapainya budaya atau individu yang lebih memiliki hak untuk
mengatur yang lainnya
Menolak konsep persamaan tradisi yahudi-kristen (dan juga Islam) yang berdasarkan
aspek kemanusiaan, dan menggantikan dengan ideologi yang mengedepankan
kekuatan.
Tidak mengharagai adanya kaum perempuan dan hanya menempatkan perempuan
pada kedudukan yang bisa dibilang rendah.
Lebih memilih berperang untuk mengangkat derajat kaumnya
Menganggap rendah bangsa lain, menganggap bangsanya adalah keturunan Dewa
sehingga apapun yang bangsanya lakukan adalah benar. Untuk pemimpin suatu
negara paham fasisme, apapun yang dikatakannya bersifat absolute dan tidak bisa
diganggu gugat.
****
KELEBIHAN
Disamping dampak yang merugikan masyarakat, ideologi mempunyai kelebihan yang
menonjol yaitu ideologi fasisme adalah ideologi yang sangat nasionalis. Nasionalis adalah
sebuah paham yang mewujudkan konsep identitas bersama dengan cara menciptakan dan
mempertahankan kedaulatan sebuah negara. Dengan demikian, masyarakatnya mempunyai
jiwa nasionalisme yang tinggi.
Selain nasionalisme yang tinggi, fasisme membuat suatu negara menjadi bekembang dan
tidak mau terkalahkan dengan negara yang lain. Sehingga dari berbagai sector apalagi senjata
sangat dikembangkan agar tidak kalah dengan negara lain.
Paham ini membuat semua rakyat taat akan hukum yang berlaku, karena apapun yang mereka
langgar akan dikenakan sanksi yang membuat mereka taat dan patuh akan peraturan.
Kriminalitas akan menurun walaupun banyak pemberontak, tetapi karena militer sudah
terlatih maka mengatasi pemberontak bukan hal yang sulit untuk dilakukan.
PERTANYAAN
1. Apakah faham fasisme masih digunakan di zaman sekarang?
2. Apakah ada akibat dari fasisme yang dapat kita rasakan?
3. Dimana negara besar yang masih menganut fasisme?
4. Apakah fasisme dan rasisme sama?
5. Indonesia tidak menganut fasisme, kalau ada apa dampak yang kita rasakan?
KESIMPULAN PERTANYAAN:
Fasisme sudah tidak digunakan oleh negara-negara pada zaman sekarang tetapi
fasisme sudah menjadi bentuk lain yang bisa kita lihat di negara-negara besar. Seperti
Jepang, mereka masih menerapkan kalau kaisar adalah pemimpin yang paling benar tetapi
mereka tidak menerapkan fasisme secara utuh. Akibat fasisme yang dapat kita rasakan
yang paling besar adalah rasisme yang masih banyak terjadi di negara-negara lain, kadang
ras lain selain kauskasia tidak diterima atau malah dicemooh. Hal ini menjadi masalah
serius bagi ras lain karena akan memicu perperangan antar ras. Mengenai rasisme,
rasisme termasuk fasisme karena didalam unsur fasisme terdapat rasis yaitu membeda-
bedakan ras dan melebih-lebihkan ras yang dianggap paling tinggi padahal semua ras
sama rata.
Indonesia menganut paham atau ideologi Pancasila yang dirasa sudah paling cocok
untuk negara kita. Jika Indonesia menganut ideologi fasisme, mungkin kita akan maju dan
tidak terjajah tetapi negara kita akan menjadi dingin dan tidak demokratis dan akan
banyak pemberontakan yang terjadi di daeurah NKRI.