fasilitatorkonflik
-
Upload
natasyarini -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
Transcript of fasilitatorkonflik
-
8/16/2019 fasilitatorkonflik
1/5
Latar Belakang
Konflik pengelolaan hutan di Indonesia selama ini meniscayakan dua hal yaknikemiskinan dan kerusakan hutan yang berlarut-larut. Ketegangan para pihakdalam pengelolaan kawasan hutan membuat stakeholder utama terjebak padapersoalan mempertahankan posisi dan hak kelola masing-masing, sehingga
kearifan lokal masyarakat dalam mendukung hutan lestari sudah tidak terpikirkanlagi sementara itu Pemerintah disibukkan dalam pengamanan hutan, sementaraaktifitas pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan publik terlupakan. Konflikini harus diretas, salah satunya adalah dengan berusaha membangun konsensus-konsensus yang diawali proses-proses kesepahaman para pihak.
Belum jelasnya sistem tenurial yang berkeadilan ditengah tumpang tindih hukumsektoral menimbulkan banyak konflik pengelolaan hutan. Dibutuhkan komitmenpara pihak dalam penuntasan reforma agraria sektor kehutanan.
Beberapa hasil pembelajaran yang didapatkan oleh Fakultas Kehutanan Universitas
Hasanuddin bahwa peran dan posisi para pihak sering berbenturan karena tidakbertemunya kepentingan para pihak, padahal substansi kebutuhan para pihaksebenarnya dapat dipertemukan dan dimediasi. Transformasi konflik menujuperubahan yang lebih berkeadilan terhadapa masyarakat lokal dan kelestarianhutan semestinya mampu diperankan oleh masing-masing posisi dan peran parapihak tersebut.
Transformasi konflik melalui reforma agraria di sektor kehutanan dipandang salahsatu media efektif dalam mengurai persoalan substantif dari tata kelola konflikini. Kebijakan pemerintah pusat aktual telah cukup memberikan akses kepada
masyarakat untuk pengelolaan hutan melalui beberapa skema antara lain HutanKemasyarakatan (HKm), Hutan Desa (HD), dan Hutan Tanaman Rakyat (HTR)melalui dukungan kebijakan berupa PP 6/2007 jo PP 3/2008 yang di dalamnyamemuat bentuk KM yaitu Hutan Kemasyarakatan (HKm) dan Hutan Desa, yangselanjutnya diatur dalam Peraturan Menteri Kehutanan (Permenhut) No. 37/2007dan Permenhut No. 49/2008 tentang Hutan Desa. Sementara itu skema HutanAdat sementara masih dalam diskursus dan belum menemukan kesepahamanpara pihak baik dalam segi konsepsi maupun prosedural dan implementasinya.
Transformasi konflik ini membutuhkan fasilitataor pengelolaan konflik yang kuat
dan berdedikasi. Berdasarkan hal tersebut diatas maka Fakultas Kehutanan UNHASdengan bantuan mitra lainnya akan melaksanakan Pelatihan Pengelolaan KonflikSumberdaya hutan
Pelatihan FasilitatorPengelolaan Konflik
Sumberdaya Hutan2
-
8/16/2019 fasilitatorkonflik
2/5
Tujuan Pelatihan
Tujuan keseluruhan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan danketerampilan masyarakat mengelola konflik sumberdaya hutan . Pada pelatihanini diharapkan peserta dapat bertukar pikiran dan berbagi pengalaman mengenai
konflik pengelolaan hutan di daerah mereka masing-masing serta mencobamengoptimalkan peran dalam mengelola konflik tersebut
1. Berbagi pengalaman dan saling belajar tentang konflik sumberdaya hutanyang mereka alami selama ini.
2. Berbagi pengalaman dan saling belajar tentang teknik mengelola (analisisdan mediasi) konflik sumberdaya hutan di daerah masing-masing.
3. Saling berbagi pengetahuan dan keterampilan tentang agenda, dan peranpeserta dalam tata kelola konflik didaerahnya masing-masing.
Desain Pelatihan dan Proses
Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, pelatihan ini didesain dengan pendekatanpartisipatif. Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan selama pelatihan adalahsebagai berikut:
Tahap I - Pelatihan Indoor
1. Menetapkan konteks pelatihan2. Diskusi tentang konflik pengelolaan kawasan hutan3. Teknik analisis konflik pengelolaan hutan secara partisipatif4. Praktek analisis konflik pengelolaan hutan
5. Mediasi Konflik Pengelolaan Sumberdaya Hutan6. Praktek Mediasi Konflik Pengelolaan Sumberdaya Hutan7. Evaluasi Pemahaman Peserta tentang Pengelolaan Konflik Sumberdaya
Hutan8. Agenda tata kelola konflik di daerah masing-masing
Tahap II - Pelatihan Outdoor
Peserta kembali ke lokasi masing-masing untuk praktek pengelolaan konflik dandimonitoring oleh fasilitator pelatihan
Tahap III - Monitoring dan Evaluasi
Peserta dapat kembali ke ruang pelatihan (indoor) untuk saling berbagi danmegkomunikasikan hasil prakte. Tahap ini juga dapat dilakukan melalui diskusimelalui media elektronik seperti email, dll
Pelatih dan Penyelenggara
Pelatihan akan difasilitasi oleh pelatih profesional dan berpengalaman dari DosenFakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin, Tim Layanan Kehutanan Masyarakat(TLKM) UNHAS dan juga mitra lain seperti SCF dan Forum Komunikasi Kehutanan
Masyarakat (FKKM). Pada pelatihan ini akan diundang narasumber yang selama initelah berpengalaman dalam melakukan mediasi konflik pengelolaan sumberdayahutan
-
8/16/2019 fasilitatorkonflik
3/5
Peserta
Pelatihan ini akan diikuti oleh individu ataupun lembaga yang sedang menanganiatau memediasi konflik pengelolaan sumberdaya hutan (baik secara langsungmaupun tidak langsung). Individu atau lemabaga tersebut dapat berasal dari staf
Dinas Kehutanan Kabupaten dan Kota, staf Dinas Kehutanan Provinsi, Staf BP DAS(Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai) LSM Lokal, pendamping dan penggiatKehutanan Masyarakat lainnya
Waktu dan Tempat Penyelenggaraan
Pelatihan akan dilaksanakan di Fakultas Kehutanan UNHAS Makassar, pada bulanMaret – November 2012
Fasilitas
Fasilitas yang akan didapatkan oleh peserta:1. Ruang Pelatihan yang nyaman2. Tempat Praktek yang sesuai3. Tempat penginapan4. Sertifikat5. Akomodasi
Biaya Pelatihan
Biaya pelatihan akan menggunakan dua skema:
1. Skema I : Biaya akan ditanggung oleh peserta dengan total biaya Rp. 2.000.000per orang.
2. Skema II : Biaya akan ditanggung oleh penyelenggara jika mendapatkansponsor dari pihak-pihak terkait.
Jadwal Pelatihan
Jadwal Materi
Tahap I
Hari I. 1. Menetapkan konteks pelatihan2. Diskusi tentang konflik pengelolaan sumberdaya hutan3. Diskusi tentang transformasi konflik pengelolaan
sumberdaya hutan
Hari II 1. Teknik analisis konflik pengelolaan hutan secarapartisipatif
2. Praktek analisis konflik pengelolaan hutan
-
8/16/2019 fasilitatorkonflik
4/5
Hari III 1. Mediasi Konflik Pengelolaan Sumberdaya Hutan2. Praktek Mediasi Konflik Pengelolaan Sumberdaya Hutan3. Evaluasi Pemahaman Peserta tentang Pengelolaan Konflik
Sumberdaya Hutan4. Agenda tata kelola konflik di daerah masing-masing
Tahap II
Bulan I danBulan II
Peserta kembali ke lokasi masing-masing untuk praktekpengelolaan konflik dan dimonitoring oleh fasilitatorpelatihan
Bulan III Peserta dapat kembali ke ruang pelatihan (indoor) untuksalaing berbagi dan megkomunikasikan hasil prakte. Tahap ini
juga dapat dilakukan melalui diskusi melalui media elektronikseperti email, dll
Informasi Lanjut dan PendaftaranSekretariat Pelatihan LabratoriumFakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin TamalanreaCP : Muhammad Alif KS, S.Hut., M.Si. (085255981027)Email : [email protected]
-
8/16/2019 fasilitatorkonflik
5/5
Formulir Pendaftaran
Nama :
Instansi :
Alamat :
No.Telp/HP :
e-mail :
Menyatakan ikut serta dalam pelatihan :
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
Investasi akan :
Ditransfer rekening panitia Bank BNI Cabang Tamalanrea,Makassar dengan No Rek. 0133372739 A/N. FakultasKehutanan Unhas
Dibayarkan ke panitia seminggu sebelum pelaksanaanpelatihan
Tanggal : ………………..,……………………………..
Tandatangan
_______________________________
Catatan:
1. Beri tanda silang di pilihan metode pembayaran2. Formulir pendaftaran yang telah diisi harap difax ke sekretariat
panitia