FASE KERJA TOKSIKAN€¦ · PPT file · Web viewFASE KERJA TOKSIKAN Last modified by User ...
Transcript of FASE KERJA TOKSIKAN€¦ · PPT file · Web viewFASE KERJA TOKSIKAN Last modified by User ...
PEMAJANAN RACUN-RACUN YANG UMUM DI SEKITAR KITA
UVradiation
PM
mercuryindoorair
pesticides& toxics
biologicals
lead
ozone
asbestos
?
? ?
? ?
??
?
?
Suatu kerja toksik pada umumnya merupakan hasil dari sederetan proses fisika, biokimia, dan biologik yang sangat rumit dan komplek.
Fase kerja toksikan terbagi dalam tahap berikut:
Fase Eksposisi Fase Toksikokinetik Fase
Toksikodinamik
Fase EksposisiPada fase eksposisi, toksikan dapat diubah
melalui reaksi kimia menjadi senyawa yang lebih toksik atau kurang toksik dari senyawa awal.
Ketersediaan farmasetik yaitu bagian dari dosis aktif yang tersedia untuk diabsorbsi.
Fase eksposisi disebut juga fase farmasetika.
Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat polutan tersebut adalah atmosfer, air dan biota. Transportasi dan transformasi zat/polutan di lingkungan berhubungan erat dengan sifat-sifat fisikokimia polutan; proses transportasi polutan di lingkungan dan transformasi polutan yang terjadi di lingkungan. Pemaparan bahan polutan ke lingkungan akan mengalami berbagai proses transformasi tergantung atas media transportasinya antara lain air, udara, tanah dan biota ( Connel Des. W . and Gregory J. Miller, 1984).
1. Gas dan Uap Gas :- Zat tanpa bentuk, mengisi slrh ruang pada kondisi normal (1 atmosfir, suhu kamar)- Mempunyai dimensi tekanan, volume dan suhu- Dapat berubah wujud dengan merubah ke tiga dimensi tsb : - LPG (liquified petroleum gas)
- Amoniak cair- CO2 padat (es kering)
Uap : Adalah gas yang pada keadaan normal berupa cairan atau padatan : - Volatile organic compound (VOC) : - Uap air, dsb.
Efek toksik akibat paparan gas / uap pada saluran pernapasan karena 2 hal :
1. paparan gas/uap irritan2. paparan gas asfiksian
GAS / UAP IRITAN- Menyebabkan iritasi - korosi- Contoh : NH3, formaldehid, ozon, NOx, SOx, H2S, HCl, Cl2, kromium, dll.- Sangat larut air efek pada sal. napas atas- Kurang larut air efek pada saluran napas bawah- Efek : - inflamasi
- akut / kronis
GAS ASFIKSIANMenyebabkan asfiksia (gagal napas) :
1. ASFIKSIAN SEDERHANA- Gas CO2, NH4, Asetilin, gas inert- Sering pada confined space- Penyebab : tekanan parsial oksigen turun - Udara : 79% N2, 20 % O2, 1% lain-lain- Tekanan oksigen < 16% fatal,
kematian sangat cepat
2. ASFIKSIAN KEMIKAL
a. Gas CO kegagalan transpor O2 oleh Hb
CO mempunyai afinitas terhadap Hb 300 x
darpada O2 b. Gas sianida inhibisi sistem
enzim sitokrom
oksidase (siklus Kreb),
kegagalan pembentukan
ATP
2. Debu
Partikel padat, melayang di udara, organik/anorganik
Bentuk : debu, seratUkuran : - debu respirable (< 10 mikron)
- debu nonrespirable (> 10 mikron)Inhalasi debu deposit pada saluran pernapasan s.d.
AlveoliDi mana debu akan terdeposit ? tergantung :
ukuran densitas debupola pernapasan
struktur saluran pernapasan
Jumlah dan lamanya deposisi akan mempengaruhi besar kecilnya efek
Proses pembersihan debu (lung clearence):- mekanis (batuk, bersin)- mucocilliary escalator - fagositosis (by alveolar macrophag)
Asap rokok, alkohol dan bahan kimia tertentu melemahkan fungsi tersebut
3. KabutPartikel cair berasal dari proses
spraying dsb.Tergantung sifat cairan : mudah larut /
sukar larut
4. FumePartikel padat, berasal dari kondensasi
uap metal dengan oksigen oksida logamUkuran : < 1 mikronEfek : bergantung sifat metalnyaContoh : Pb oksida, Seng oksida, dsb.
2.1.2.Media Transpor racunMedia transpor dapat berupa :-Udara-Air-Tanah-Makanan-Organisme-Rantai Makanan-Dll
Fase ToksikokinetikDalam fase toksikokinetik bagian prosesnya
yaitu invasi (absorbsi dan distribusi) dan evasi (biotransformasi dan ekskresi) sangat menentukan daya kerja zat.
Jenis proses yang berperan: Proses transpor, meliputi absorbsi,
distribusi, dan ekskresi Perubahan metabolik, meliputi
biotransformasi
Toxicokinetics Toxicokinetics (Determines the no. molecules that can reach the receptors)UptakeTransportMetabolism & transformation
SequestrationExcretion
Uptake routes1. Ingestion (toxicity may be
modified by enzymes, pH and microbes)
2. Respiration (Air borne toxicants)
3. Body surface (Lipid soluble toxicants such as carbon terta chloride and organophosphate)
Exposure Site (skin, Gastro Intestinum, respiratory,
placenta)
Ultimate TargetTarget molecule(protein, lipid, DNA, RNA)
DeLIVERy
AbsorptionDistributionReabsorptionToxication
Presystemic EliminationDistribution Away from Target ExcretionDetoxication
Uptake and Elimination Biological
SystemUptake EliminationK1 K2
K1 > K2 : Accumulation & Toxic effect
Lebih toksik
Efek lokal Bioaktivasi
Pemapar Absorpsi Distribusi Biotransformasi Metabolit
fisika Pernapas. antar sel fase 1kimia Kulit sirkulasi fase 2konsentr. Pencern.
Bioinaktivasi
Penyimpanan Efek
Ekskresi
Ekskresi
Fase ToksikodinamikMeliputi interaksi kimia antara molekul zat
toksikan dan tempat kerja spesifik (reseptor).
Konsentrasi zat aktif pada tempat sasaran menentukan kekuatan efek biologi yang dihasilkan.
Exposure to Exogenous Substances
Food Drugs Toxicants
ABSORPTION THROUGH THE GI TRACT, LUNGS, SKIN AND
VENOUS CIRCULATION
DISTRIBUTION WITHIN THE BODY
METABOLISM
ELIMINATION
PHYSIOLOGIC EFFECT AT A TARGET SITE STORAGE
SECRETION OF ENDOGENOUS SUBSTANCES
Pharmaco- and Toxicodynamics
Pharmaco- and Toxicokinetics
ToxicodynamicsToxicodynamics (Determines the no. of receptors that can interact with toxicants)Binding Interaction Induction of toxic effects
BAHAN KIMIA ABSORPSI INTERAKSI AN- DI AMBIEN : DISTRIBUSI TARA TOKSON - GAS / UAP PENYIMPANAN DENGAN RESEP - DEBU METABOLISME TOR DALAM - KABUT EKSKRESI ORGAN - FUME
1 2 3 FASE FASE FASE EKSPOSISI TOKSIKOKINETIK
TOKSIKODINAMIK
ToxicodynamicsToxicodynamics (Determines the no. of receptors that can interact with toxicants)Binding Interaction Induction of toxic effects
Zat beracunAbsorbsi
Sirkulasi sistemik
disposisi
distribusi
Tempat AksiReseptorSel sasaran(antaraksi)
EFEK TOKSIK
eliminasi
metabolisme ekskresi
metabolit
toksik Tak toksik
Keberadaan zat kimia dalam tubuh menimbulkan efek toksik melalui 2 cara :
Toksik intrasel (toksisitas yg diawali dgn interaksi secara langsung antara zat kimia atau metabolitnya dgn reseptornya)
Toksik ekstrasel (toksisitas scr tdk langsung dgn mempengaruhi lingkungan sel sasaran tp dpt brpengaruh pd sel sasaran).
B. Mekanisme Aksi Efek Toksik
Sifatnya langsung/primer Zat kimia atau metabolitnya masuk pd sel
sasaran dan sebabkan gangguan sel/organelanya melalui pendesakan, ikatan kovalen, subtitusi, atau peroksidasi dsb)
Mekanisme Efek Toksik Intrasel
Sebelumnya tubuh beradaptasi atau melakukan perbaikan
Bila respon pertahanan tdk mampu eliminir gangguan, akan ada efek toksik
Wujud terjadinya perubahan adalah kekacauan biokimiawi, fungsional dan struktural
Lanjutan..
Adanya zat di lingkungan sel dapat mengganggu aktivitas sel dan dapat menimbulkan perubahan struktur atau gangguan fungsi sel
Untuk kelangsungan hidup sel, minimal dibutuhkan oksigen, zat makan dan cairan ekstrasel
Mekanisme Efek Toksik Ekstrasel
Merupakan perubahan biokimia, fungsional atau struktural yang terjadi dalam tubuh
Wujud efek toksik dpt berupa gabungan dr perubahan di atas.
Mis. Perubahan struktural berakibat tjd perubahan biokimia atau fungsi dr sel.
Perubahan biokimia dpt sebabkan perubahan fungsional.
C. Wujud Efek Toksik
Wujud efek toksik berupa perubahan atau kekacauan biokimia dari sel akibat adanya antaraksi zat beracun dan tempat aksi yg sifatnya terbalikan (reversible)
Misal trjadi penghambatan respirasi sel, perubahan keseimbangan cairan & elektrolit, dan gangguan hormonal.
1. Perubahan biokimia
Contoh : sianida menghambat transport elektron, shg mnghambat respirasi sel dan gangguan pasok energi
Lanjutan…
Wujud efek toksik yg dpt mempengaruhi fungsi homeostasis yg sifatnya terbalikkan (reversible)
Misal terjadinya anoksia, gangguan pernafasan, gangguan SSP, hipo/hipertensi, hiperglikemia, perubahan kontraksi/relaksasi otot, hipo/hipertermi
2. Perubahan Fungsional
Contoh :Insektisida organofosfat malation menyebabkan kejangnya otot2 pernafasan sebagai akibat penumpukan asetilkolin yg berlebihan krn hambatan trhdp enzim asetilkolinesterase.
Lanjutan…
Wujud efek toksik yg berkaitan dgn perubahan morfologi sel shg terwujud sebagai kekacauan struktural.(dpt reversible/irreversible)
Terdapat 3 respon histopatologi krn adanya luka sel yaitu degenerasi, proliferasi, inflamasi
3. Perubahan struktural
Contoh Tetrasiklin dapat menyebabkan terjadinya
perlemakan hati Aflatoksin dapat sebabkan nekrosis hati
Lanjutan..