Farmakologi Pada Sistem Perkemihan

31
F F armakologi armakologi Dalam Dalam Sistem Perkemihan Sistem Perkemihan Ramadhaniyati Ramadhaniyati

description

farmakologi

Transcript of Farmakologi Pada Sistem Perkemihan

FFarmakologiarmakologi Dalam DalamSistem PerkemihanSistem Perkemihan

RamadhaniyatiRamadhaniyati

Sasaran belajar:Sasaran belajar:

Ruang lingkup farmakologiRuang lingkup farmakologiDefinisi farmakologiDefinisi farmakologiPengertian farmakodinamikPengertian farmakodinamikTeori reseptor, dosis dan respon obat, dan Teori reseptor, dosis dan respon obat, dan indeks terapiindeks terapiKonsep interaksi obat dan mekanismeKonsep interaksi obat dan mekanisme

FarmakologiFarmakologi– Substansi yang berinteraksi dengan suatu sistem Substansi yang berinteraksi dengan suatu sistem

yang hidup melalui proses kimia, terutama terikat yang hidup melalui proses kimia, terutama terikat pada molekul pengatur dan memacu atau pada molekul pengatur dan memacu atau menghambat proses-proses normal tubuhmenghambat proses-proses normal tubuh

FarmakodinamikFarmakodinamik– Cara kerja obat, efek obat terhadap fungsi berbagai Cara kerja obat, efek obat terhadap fungsi berbagai

organ, dan pengaruh obat terhadap reaksi biokimia organ, dan pengaruh obat terhadap reaksi biokimia dan struktur organdan struktur organ

I. TEORI RESEPTORI. TEORI RESEPTOR

RECEPTOR

DRUG

Perubahan:• aktivitas biokimia• biofisika makromolekul

1. menentukan efek farmakologis2. selektivitas efek obat3. membantu peran antagonis farmakologi obat

II. KERJA OBAT TANPA II. KERJA OBAT TANPA PERANTARAAN RESEPTORPERANTARAAN RESEPTOR

1.1. Efek non spesifik dan gangguan pada Efek non spesifik dan gangguan pada membranmembran

• Perubahan sifat osmotik (urea, manitol, MgSO4)Perubahan sifat osmotik (urea, manitol, MgSO4)• Perubahan sifat asam-basa (antasida, NH4Cl, Perubahan sifat asam-basa (antasida, NH4Cl,

NaHCO3)NaHCO3)• Kerusakan non spesifik (antiseptik-desinfektan)Kerusakan non spesifik (antiseptik-desinfektan)• Gangguan fungsi membran (anestesi volatile)Gangguan fungsi membran (anestesi volatile)

2.2. Interaksi dengan molekul kecil atau ion Interaksi dengan molekul kecil atau ion (CaNa2EDTA- Pb2+)(CaNa2EDTA- Pb2+)

3.3. Masuk ke dalam komponen sel (obat kanker)Masuk ke dalam komponen sel (obat kanker)

IIIIII. INTERAKSI OBAT. INTERAKSI OBAT

Menguntungkan Menguntungkan MerugikanMerugikan

Terbagi 3 kategori:Terbagi 3 kategori:1.1. InkompatibilitasInkompatibilitas2.2. Interkasi farmakokinetikInterkasi farmakokinetik3.3. Interaksi farmakodinamikInteraksi farmakodinamik

Istilah-istilah pada interaksi obat-Istilah-istilah pada interaksi obat-reseptorreseptor

AgonisAgonisAntagonis (penghambat/Antagonis (penghambat/blockerblocker))– KompetitifKompetitif : dapat diatasi dengan : dapat diatasi dengan

peningkatan dosispeningkatan dosis– Non kompetitifNon kompetitif : tidak dapat diatasi dengan : tidak dapat diatasi dengan

peningkatan dosispeningkatan dosis

Agonis/antagonis parsial (nalorfin)Agonis/antagonis parsial (nalorfin)

INTERAKSI INTERAKSI FARMAKODINAMIKFARMAKODINAMIK

Interaksi pada tingkat reseptor (antagonis Interaksi pada tingkat reseptor (antagonis pada reseptor)pada reseptor)

ReseptorReseptor AgonisAgonis AntagonisAntagonisHistamin Histamin H2H2

HistaminHistamin Simetidin, ranitidin, Simetidin, ranitidin, nizatidinenizatidine

Interaksi fisiologis (antagonis fisiologis) Interaksi fisiologis (antagonis fisiologis) bekerja pada organ yang sama, reseptor bekerja pada organ yang sama, reseptor berbedaberbeda

OBAT AOBAT A OBAT BOBAT B EFEKEFEKAntidiabetikAntidiabetik Beta blokerBeta bloker Efek obat A Efek obat A

meningkatmeningkat

Perubahan keseimbangan cairan dan Perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit elektrolit – Terutama berpengaruh pada obat jantung, Terutama berpengaruh pada obat jantung,

transmisi neuromuskular dan ginjaltransmisi neuromuskular dan ginjal

OBAT AOBAT A OBAT BOBAT B EFEKEFEKDigitalisDigitalis Diuretik, Diuretik,

amfoteresin amfoteresin BB

Hipokalemi oleh Hipokalemi oleh obat B, toksisitas obat B, toksisitas obat A meningkatobat A meningkat

DIURETIK DAN ANTI DIURETIKDIURETIK DAN ANTI DIURETIK

DIURETIKDIURETIKAdalah obat-obat atau bahan yang bekerja diginjal Adalah obat-obat atau bahan yang bekerja diginjal untuk menambah/mempercepat pengeluaran urine untuk menambah/mempercepat pengeluaran urine dan zat-zat yang terlarut didalamnyadan zat-zat yang terlarut didalamnya

Diuresis dapat dengan beberapa cara :Diuresis dapat dengan beberapa cara :1.1. Dari luar ginjalDari luar ginjal

a.a. Menghambat hormon anti diuretik dengan Menghambat hormon anti diuretik dengan memberi air banyak, larutan hipotonik dan memberi air banyak, larutan hipotonik dan alkoholalkohol

b.b. Meningkatkan kardiak output Meningkatkan kardiak output meningkat- meningkat- kan peredaran ginjal dengan digitalis kan peredaran ginjal dengan digitalis

c.c. Memobilisasi cairan udema perifer Memobilisasi cairan udema perifer albumin albumin

2.2. Pada Ginjal (Sebagai Dierutik) Pada Ginjal (Sebagai Dierutik)a.a. Pada tubulus renalis proxinal Pada tubulus renalis proxinal mencegah mencegah

reabpsorspsi air reabpsorspsi air osmotic diuretik osmotic diuretikb.b. Pada ansa henle asenden = loop diuretik Pada ansa henle asenden = loop diuretik

menghambat transportasi klorida dan menghambat transportasi klorida dan reapsorpsi natrium reapsorpsi natrium volume urine volume urine

Contoh : furosemide, etakrinik acid dan Contoh : furosemide, etakrinik acid dan bumetanidebumetanidec.c. Pada kortikal diluting segmen ansa henle Pada kortikal diluting segmen ansa henle

mencegah reapsorpsi natrium : mencegah reapsorpsi natrium : tiazide tiazided.d. Pada tubulus distalPada tubulus distalMengeluarkan natrium Mengeluarkan natrium , tetapi menarik , tetapi menarik kalium : kalium :

triamteren, amiloride, triamteren, amiloride, spironolakton bila Na tidak spironolakton bila Na tidak diapsorpsi, air diapsorpsi, air juga tidak diapsorpsi juga tidak diapsorpsi hasilnya : hasilnya : diuresis diuresis

Rangking (kekuatan) diuresis sesuai kekuatan megeluarkan naRangking (kekuatan) diuresis sesuai kekuatan megeluarkan nattrium rium 11.. Yang paling kuat (loop diuretik) 15 – 25 % Yang paling kuat (loop diuretik) 15 – 25 % mengeluarkan natrium : furosemid, bumetiazid, etakrinik mengeluarkan natrium : furosemid, bumetiazid, etakrinik

asidasid2.2. Yang sedang (5 – 10% mengeluarkan natrium) Yang sedang (5 – 10% mengeluarkan natrium) tiazid tiazid

dan derivat-derivatnya, klortalidon, clopamid, xipamod, dan derivat-derivatnya, klortalidon, clopamid, xipamod, meprusidmeprusid

3.3. Yang paling ringan (5 % ekresi natrium) Yang paling ringan (5 % ekresi natrium) triamteren, triamteren, amilorid, spironolaktonamilorid, spironolakton

Efek-efek yang tidak diinginkan dari diuretikEfek-efek yang tidak diinginkan dari diuretikAdalah kehilangan/kekurangan kalium.Adalah kehilangan/kekurangan kalium.

Tandanya : kelemahan otot, konstipasi, anoreksi Tandanya : kelemahan otot, konstipasi, anoreksi perubahan ECG ( S – T depesi), inversi gel. T, perubahan ECG ( S – T depesi), inversi gel. T, pemanjangan QT interval)pemanjangan QT interval)

Kekurangan kalium dapat diatasi dengan :Kekurangan kalium dapat diatasi dengan :1.1. Intake kalium lewat diet 8 m.mcl/hIntake kalium lewat diet 8 m.mcl/h2.2. Intermitten dengan diuretik hemat kaliumIntermitten dengan diuretik hemat kalium3.3. Kalium tambahan (aspar k)Kalium tambahan (aspar k)4.4. Dengan kombinasi obat-obat peghambat kaliumDengan kombinasi obat-obat peghambat kalium

Obat-obat Kelompok Tiazide (Benzotiadiazine)Obat-obat Kelompok Tiazide (Benzotiadiazine)Cukup luas digunakan dan efektif bila digunakan per Cukup luas digunakan dan efektif bila digunakan per

oral. Dia menekan transport natrium terutama pada oral. Dia menekan transport natrium terutama pada segmen-segmen 3 dibagian proksinal pergantian natrium segmen-segmen 3 dibagian proksinal pergantian natrium dan kalium. Dapat mengeluarkan 5 – 10 % Na. dan kalium. Dapat mengeluarkan 5 – 10 % Na.

Tiazide kurang mempengaruhi keseimbangan asam Tiazide kurang mempengaruhi keseimbangan asam basa. Dia dapat mengeluarkan kalium basa. Dia dapat mengeluarkan kalium sehingga sehingga hipokaliemi. hipokaliemi.

Tiazid juga mempunyai efek hipotensi, oleh karena Tiazid juga mempunyai efek hipotensi, oleh karena dapat menurunkan volume plasma dan juga menurunkan dapat menurunkan volume plasma dan juga menurunkan resistensi perifer pembuluh darah.resistensi perifer pembuluh darah.

Tiazide tidak menambah diuresis pada diabetes Tiazide tidak menambah diuresis pada diabetes insipidus, bahkan dapat menurunkan volume urine. Pada insipidus, bahkan dapat menurunkan volume urine. Pada manusia tiazid menghambat eskresi asam urat dan manusia tiazid menghambat eskresi asam urat dan meningkatkan kadarnya dalam darah.meningkatkan kadarnya dalam darah.

FarmakokinetikFarmakokinetik

Absorpsi melalui saluran cerna baik dengan efeknya mulai Absorpsi melalui saluran cerna baik dengan efeknya mulai nampak sesudah 1 jam. Lama kerjanya tergantung nampak sesudah 1 jam. Lama kerjanya tergantung preparatnya yang larutair (cyclopentiazid, chlorothiazid, preparatnya yang larutair (cyclopentiazid, chlorothiazid, hidroklorotiazid) sangat cepat dielminasi 4 – 12 jam. hidroklorotiazid) sangat cepat dielminasi 4 – 12 jam. Dieskresi dalam bentuk utuh oleh tubulus proksinal. Dieskresi dalam bentuk utuh oleh tubulus proksinal.

Pada yang lipid soluble (polytiazid, cyclotiazid, Pada yang lipid soluble (polytiazid, cyclotiazid, metylclotiazid) didistribusi lebih luas kedalam jaringan dan metylclotiazid) didistribusi lebih luas kedalam jaringan dan bekerja > 24 jam. Tiazid baik digunakan untuk T/ bekerja > 24 jam. Tiazid baik digunakan untuk T/ hipertensi.hipertensi.

Intoksikasi dan Efek SampingIntoksikasi dan Efek Samping

Jarang terjadi, antara lain : reaksi allergi, kelaianan kulit, Jarang terjadi, antara lain : reaksi allergi, kelaianan kulit, purpura, dermatitis, fotosensitivitas dan kelaianan darah. purpura, dermatitis, fotosensitivitas dan kelaianan darah. Pada terapi yang lama dapat menyebabkan hiperglukemi Pada terapi yang lama dapat menyebabkan hiperglukemi terutama pada d.m. laten, mungkin oleh karena hambatan terutama pada d.m. laten, mungkin oleh karena hambatan pelepasan insulin oleh pankreas. Dapat meningkatkan pelepasan insulin oleh pankreas. Dapat meningkatkan eskresi kalium eskresi kalium hipokaliemi. Kadar asam urat darah hipokaliemi. Kadar asam urat darah meningkat meningkat dapat menyebabkan serangan dapat menyebabkan serangan goutgout. .

Indikasi. Tiazid bermanfaat pada :Indikasi. Tiazid bermanfaat pada :1.1. Payah jantung kronikPayah jantung kronik2.2. Penyakit hati dan ginjal yang disertai edemaPenyakit hati dan ginjal yang disertai edema3.3. Pada hipertensi dengan kombinasi a.h. lainPada hipertensi dengan kombinasi a.h. lain4.4. Pada toksemia gravidarum Pada toksemia gravidarum diuresis meningkat diuresis meningkat

menurunkan udem dan menurunkan tekanan darahmenurunkan udem dan menurunkan tekanan darah5.5. Pada edema kronik untuk mempertahankan b.b. Pada edema kronik untuk mempertahankan b.b. 6.6. Pada diabetes insipidus Pada diabetes insipidus diurese menurun diurese menurunPosologi :Posologi :

Klorotiazid tab 250, 500 mgKlorotiazid tab 250, 500 mg dosis D. 500 – 1.000 mg/h dosis D. 500 – 1.000 mg/h Hidroklorotiazid tabHidroklorotiazid tab .25,50 mg.25,50 mg dosis D. 25 – 100 mg/hdosis D. 25 – 100 mg/hFlumetiazid tab.500 mgFlumetiazid tab.500 mg dosis 50 – 2.000 mg/hdosis 50 – 2.000 mg/hHidroflumetiazid tab. 50 mgHidroflumetiazid tab. 50 mg dosis 25 – 50 mg/hdosis 25 – 50 mg/hPolitiazid tab. 1,2,4 mgPolitiazid tab. 1,2,4 mg dosis 4 – 8 mg/hdosis 4 – 8 mg/hBentiazid tab. 50 mg Bentiazid tab. 50 mg dosis 25 – 50 mg/hdosis 25 – 50 mg/h

Diuretik Kuat (Loop Diuretik)Diuretik Kuat (Loop Diuretik)

Furosemide (Fruseid, Lasix)Furosemide (Fruseid, Lasix)Tablet 20, 40, 500 mg (Injeksi 10 mg/ml) struktur kimia Tablet 20, 40, 500 mg (Injeksi 10 mg/ml) struktur kimia berkaitan dengan tiazid. Tapi tempat kerjanya pada loop berkaitan dengan tiazid. Tapi tempat kerjanya pada loop henle asenen, kemungkinan sepanjang nefron, kecuali henle asenen, kemungkinan sepanjang nefron, kecuali pada bagian distal, tempat aldosteron bekerja. pada bagian distal, tempat aldosteron bekerja. Pengeluaran urine bertambah progressive. Efeknya mulai Pengeluaran urine bertambah progressive. Efeknya mulai > 1 jam dan berakhir > 1 jam dan berakhir ± 10 l/24 jamdan dapat ± 10 l/24 jamdan dapat circulatory circulatory collaps. Furosemide masih efektif pada kegagalan jantung collaps. Furosemide masih efektif pada kegagalan jantung dan ginjal dimana diuretik lain gagal. Furosemid hanya dan ginjal dimana diuretik lain gagal. Furosemid hanya sedikit di m.b. sebagian besar dieskresi melalui urine dan sedikit di m.b. sebagian besar dieskresi melalui urine dan feses. Banyak digunakan dan berhasil untuk menurunkan feses. Banyak digunakan dan berhasil untuk menurunkan edema. Efek yang tidak diinginkan adalah gangguan-edema. Efek yang tidak diinginkan adalah gangguan-gangguan elektrolit dan hipotensi.gangguan elektrolit dan hipotensi.

Kadang Kadang nausea, pankreatitis dan tuli terutama pada nausea, pankreatitis dan tuli terutama pada pemberian I.V. cepat pada insuff ginjal. Dosis 20 – 120 mg pemberian I.V. cepat pada insuff ginjal. Dosis 20 – 120 mg (total oral). 20 – 50 mg i.m., i.v. Oral 1 – 2 x 1 tab dapat >p (total oral). 20 – 50 mg i.m., i.v. Oral 1 – 2 x 1 tab dapat >p I 120 mg/x. Pada gagal ginjal sampai 500 mg.I 120 mg/x. Pada gagal ginjal sampai 500 mg.

Asam Etakrinat (50 mg, 50 mg vial)Asam Etakrinat (50 mg, 50 mg vial)Struktur kimia beda dengan furosemid, antara lain efeknya Struktur kimia beda dengan furosemid, antara lain efeknya pada nephron = furosemid. Di i.m. sebagian di hati, pada nephron = furosemid. Di i.m. sebagian di hati, sebagai melalui urine tanpa perubahan. Kurang digunakan sebagai melalui urine tanpa perubahan. Kurang digunakan oleh karena efeknya pada t.cr.i dan perdarahan sama oleh karena efeknya pada t.cr.i dan perdarahan sama dengan furosemid dengan furosemid kehilangan banyak Na. dan kehilangan banyak Na. dan hipotensi. Dapat hipotensi. Dapat tuli bail per oral/parentral. Dosis 50 – tuli bail per oral/parentral. Dosis 50 – 150 mg utuk 1 (2) dosis 150 mg utuk 1 (2) dosis kadang spi 400 mg, tab 25, 50 kadang spi 400 mg, tab 25, 50 mg. sangat merangsang bila mg. sangat merangsang bila s.c., i.m. s.c., i.m.

Intoksikasi Intoksikasi dehidrasi, allkalosis, hipoensi dia dapat dehidrasi, allkalosis, hipoensi dia dapat meningkatkan kadar asam urat meningkatkan kadar asam urat gout. gout. Indikasi terutama untuk edema yang refrakter dengan Indikasi terutama untuk edema yang refrakter dengan diuretik lain. Efek maksimal 2 jam lamanya 6 – 8 jam.diuretik lain. Efek maksimal 2 jam lamanya 6 – 8 jam.Bumetanide (Burinex) Bumetanide (Burinex) (1.5. mg Iny. 0,25 mg/cc)(1.5. mg Iny. 0,25 mg/cc)Efeknya sama dengan furosemid. Kekuatannya 50 x > kuat Efeknya sama dengan furosemid. Kekuatannya 50 x > kuat dari furosemid. Mulai > ½ jam dari furosemid. Mulai > ½ jam berakhir 4 – 6 jam. berakhir 4 – 6 jam. Digunakan pada keadaan = furosemid. Dapat Digunakan pada keadaan = furosemid. Dapat hiperurikemi, kerusakan otot (pada dosis tinggi), kerusakan hiperurikemi, kerusakan otot (pada dosis tinggi), kerusakan telinga (jarang) dosis 1 – 5 mg (oral). Digunakan telinga (jarang) dosis 1 – 5 mg (oral). Digunakan udema udema pulmo akut pulmo akut 2 mg i.v. 2 mg i.v.

Diuretik Hemat Kalium Diuretik Hemat Kalium -- Antagonis aldosteronAntagonis aldosteron-- TriamterenTriamteren-- AmiloridAmilorid

Antagonis Aldosteron (spironolakton – aldacton) Antagonis Aldosteron (spironolakton – aldacton) (25, (25, 100 mg)100 mg)

Merupakan sintetik streoidlacton. Bekerja berlawanan Merupakan sintetik streoidlacton. Bekerja berlawanan dengan efek aldosteron pada tubulus renalis secara dengan efek aldosteron pada tubulus renalis secara bersaingan. Dia menghambat abs. Na pada tubulus distal bersaingan. Dia menghambat abs. Na pada tubulus distal dan mencegah keluarnya kalium. Penggunaan dan mencegah keluarnya kalium. Penggunaan spironolakton sangat baik pada sirosis hepatitis dan spironolakton sangat baik pada sirosis hepatitis dan nefrotik sindrom, dimana terjadi oedema dengan nefrotik sindrom, dimana terjadi oedema dengan hiperaldosteron . Dapat digunakan untuk hipertensi. hiperaldosteron . Dapat digunakan untuk hipertensi. Spironolakton dapat menurunkan eksr. kalium pada T/ Spironolakton dapat menurunkan eksr. kalium pada T/ tiazid dan diuretik lain. Dapat tiazid dan diuretik lain. Dapat retensi urat. retensi urat.

Dosis oral 50 – 100 mg/h (1 - > h). Diuresis maksimal spi 4 Dosis oral 50 – 100 mg/h (1 - > h). Diuresis maksimal spi 4 h. Side efek jarang h. Side efek jarang -- Gynecomasti, gangguan mentalGynecomasti, gangguan mental-- Mengantuk, sakit perutMengantuk, sakit perut

Amiloride (midamor)Amiloride (midamor)Meningkatkan ekresi Na dan kalium kurang dieskresi pada Meningkatkan ekresi Na dan kalium kurang dieskresi pada tubulus distal. Tak ada kaitan dengan aldosteron baik diberi tubulus distal. Tak ada kaitan dengan aldosteron baik diberi bersama tiazid (moduretik bersama tiazid (moduretik amilorid 5 mg + HCL 50 mg) amilorid 5 mg + HCL 50 mg) digunakan untuk hipertensi dan edema. Efak maksimal 6 digunakan untuk hipertensi dan edema. Efak maksimal 6 jam per oral jam per oral 24 jam. Dosis total 5 – 20 mg/h. 24 jam. Dosis total 5 – 20 mg/h.

Triamteren (dytac) amiloridTriamteren (dytac) amiloridSebagian besar di m.b. dan sebagian dieksresi utuh Sebagian besar di m.b. dan sebagian dieksresi utuh melalui urine. Efek diuretik melalui urine. Efek diuretik 10 jam. Dapat 10 jam. Dapat gangguan gangguan intest. Dosis oral 50 – 300 mg.intest. Dosis oral 50 – 300 mg.Intoksikasi : beban jantungIntoksikasi : beban jantung bertambahbertambah

Osmotik DiuretikOsmotik DiuretikTidak termasuk elektrolit, tapi mudah dan cepat dieksresi Tidak termasuk elektrolit, tapi mudah dan cepat dieksresi oleh ginjal. Syarat-syarat osmotik diuretik oleh ginjal. Syarat-syarat osmotik diuretik 1.1. Difiltrasi bebas oleh glomerulusDifiltrasi bebas oleh glomerulus2.2. Tidak/sedikit direabsorpsi oleh sel tubulus ginjalTidak/sedikit direabsorpsi oleh sel tubulus ginjal3.3. Dia merupakan zat inertDia merupakan zat inertContoh : manitol, urea, sukrosa, glukosaContoh : manitol, urea, sukrosa, glukosaMonitol paling sering digunakan. Dia tidak di m.b. dan Monitol paling sering digunakan. Dia tidak di m.b. dan sedikit direabsorpsi.sedikit direabsorpsi.

Bermanfaat pada olikuri akut oleh karena syok Bermanfaat pada olikuri akut oleh karena syok hipopolemik. Reaksi transfusi dan nekrosis tubuli. hipopolemik. Reaksi transfusi dan nekrosis tubuli. Penggunaan manitol pada :Penggunaan manitol pada :1.1. Profilaksis kegagalan ginjal akut oleh karena operasi Profilaksis kegagalan ginjal akut oleh karena operasi

jantungjantung2.2. Menurunkan volume, tekanan cairan intra oculer, Menurunkan volume, tekanan cairan intra oculer,

intra cererospinal dengan meningkatkan tekanan intra cererospinal dengan meningkatkan tekanan osmotik plasma osmotik plasma

Intoksikasi : beban jantung bertambahIntoksikasi : beban jantung bertambahDosis : untuk profilaksis 50 – 100 gr. Untuk menurunkan Dosis : untuk profilaksis 50 – 100 gr. Untuk menurunkan tekanan 1,5 – 29 r (kg bb)tekanan 1,5 – 29 r (kg bb)Kontra indikasi Kontra indikasi Pada penyakit ginjal berat dan anuri kongesti dan edema Pada penyakit ginjal berat dan anuri kongesti dan edema paru yang berat.paru yang berat.

Jenis Diuretik Yang LainJenis Diuretik Yang Lain1.1. Garam pembentuk asamGaram pembentuk asam

Garam yang dapat Garam yang dapat asidosis asidosis diuresis meningkat diuresis meningkatOleh karena peningkatan tekanan osmotik tubuli dan Oleh karena peningkatan tekanan osmotik tubuli dan keasaman meningkat.keasaman meningkat.Contoh : amonium kloridaContoh : amonium klorida

2.2. Penghambat mekanisme ransport elektrolit Penghambat mekanisme ransport elektrolit a.a. Diuretik merkuri Diuretik merkuri menghambatfungsi tubuli dalam menghambatfungsi tubuli dalam

reapsopsi natrium dan klorida (jarang digunakan)reapsopsi natrium dan klorida (jarang digunakan)b.b. Penghambat karbonik anhidrase : azetasolamid.Penghambat karbonik anhidrase : azetasolamid.

Menghambat enzym karb. Anhid Menghambat enzym karb. Anhid ginjal ginjal Eksresi bikarbonat, natrium dan kalium meningkatEksresi bikarbonat, natrium dan kalium meningkat

Diurine Diurine alkali alkaliIndikasi Indikasi menurun tekanan intra okuler menurun tekanan intra okuler

Pengobatan dengan diuretikaPengobatan dengan diuretika1.1. Untuk menurunkan volume darah dan cairan interstital Untuk menurunkan volume darah dan cairan interstital

meningkatkan eskresi Na, cl dan airmeningkatkan eskresi Na, cl dan air2.2. Diuresis cepat perlu pada edema paruDiuresis cepat perlu pada edema paru

furosemid, etakrinad i.vfurosemid, etakrinad i.v3.3. Edema Edema payah jantung, penyakit hati, sindrom nefrotik payah jantung, penyakit hati, sindrom nefrotik

perlu suplemen kalium perlu suplemen kalium4.4. Edema dan payah ginjalEdema dan payah ginjal

Dengan diuretik kuat Dengan diuretik kuat dosis besar dosis besar5.5. Hipertensi oleh karena ekresi natrium dan vasodelatasi Hipertensi oleh karena ekresi natrium dan vasodelatasi

tiazid sebagai obat terpilihtiazid sebagai obat terpilih6.6. Diabetes insipidus Diabetes insipidus tiazid dapat menurunkan ekresi tiazid dapat menurunkan ekresi

airair7.7. Batu ginjal Batu ginjal tiazid menurunkan ekresi Ca. tiazid menurunkan ekresi Ca.8.8. Hipercalsemia Hipercalsemia furosemid dosis tinggi i.v. reabs di tub furosemid dosis tinggi i.v. reabs di tub

menurunmenurun

Efek samping diuretikEfek samping diuretik1.1. Hipokalemia Hipokalemia tiazid tiazid2.2. Hiperurikemia Hiperurikemia semua diuretik – asam urat semua diuretik – asam urat meningkat meningkat dapat menyebabkan gout. Artr. dapat menyebabkan gout. Artr.3.3. Gangguan toleransi glukosa Gangguan toleransi glukosa D.M. D.M. tiazid dan tiazid dan

furosemidfurosemid4.4. Hipercalcemia Hipercalcemia tiazid tiazid5.5. Hiperlakemia Hiperlakemia diuretik hemat kalium diuretik hemat kalium6.6. Sindroma edema idiopatik Sindroma edema idiopatik diuretik kuat diuretik kuat7.7. Volume depletion Volume depletion diuretik kuat diuretik kuat8.8. Hiponatremia Hiponatremia furosemid dosis besar furosemid dosis besar

Anti Diuretik Hormon = VasopressinAnti Diuretik Hormon = VasopressinMerupakan obat yang mempengaruhi konservasi airMerupakan obat yang mempengaruhi konservasi airSekresi vasopressin diatur oleh :Sekresi vasopressin diatur oleh :1.1. Osmoreseptor Osmoreseptor bila dehidrasi, sekresi adh bila dehidrasi, sekresi adh meningkatmeningkat2.2. Volume reseptor Volume reseptor bila volume darah menurun bila volume darah menurun

sekresi ADH meningkatsekresi ADH meningkat3.3. Stres emosional dan fisik Stres emosional dan fisik ADH meningkat ADH meningkat4.4. Obat-obat nikotin dan morfin Obat-obat nikotin dan morfin ADH meningkat ADH meningkat5.5. Alkohol dan feniton Alkohol dan feniton ADH menurun ADH menurunKekurangan A.D.H. Kekurangan A.D.H. diabetes insipidus diabetes insipidusKelebihan A.D.H. Kelebihan A.D.H. retensi air dan hidronatremia retensi air dan hidronatremia dilusionaldilusionalA.D.H. tempat kerjanya pada tubuli ginjal distalA.D.H. tempat kerjanya pada tubuli ginjal distal

ADH ADH interaksi sel tubuli interaksi sel tubuli permeabilitas meningkat permeabilitas meningkat masa kerja vasopressin pendek. Vasopressin tanat masa kerja vasopressin pendek. Vasopressin tanat masa kerja lebih panjang masa kerja lebih panjang

PenggunaanPenggunaanADH digunakan untuk diabetes insipidus. Dosis 0.25 – 14/hADH digunakan untuk diabetes insipidus. Dosis 0.25 – 14/hADH + tiazid ADH + tiazid kerjanya > baik. Vasopressin (ADH) dosis kerjanya > baik. Vasopressin (ADH) dosis tinggi (10 – 20 u) dapat tinggi (10 – 20 u) dapat perdaharan varises ostofagus. perdaharan varises ostofagus.

Efek samping Efek samping vasokontriksi dan tekanan darah tinggi vasokontriksi dan tekanan darah tinggiPeristaltik usus meningkat, mual dan kolik usus. Pada Peristaltik usus meningkat, mual dan kolik usus. Pada perempuan perempuan spasme uterus dan serangan angina p. spasme uterus dan serangan angina p. Preparat : vasopressin (pitressin) 20u/ml Preparat : vasopressin (pitressin) 20u/ml 0,5 – 1 ml 0,5 – 1 ml s.k., 1 m. Vasopressin tanat 5 u/m.l – 1 ms.k., 1 m. Vasopressin tanat 5 u/m.l – 1 m

TERIMA KASIHTERIMA KASIH