farmakognosi

11
8 Farmakognosi Flos Bunga (Flos) Bunga atau kembang (bahasa Latin: flos) adalah alat reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga (divisio Magnoliophyta atau Angiospermae, "tumbuhan berbiji tertutup"). Pada bunga terdapat organ reproduksi, yaitu benang sari dan putik. Bunga dapat muncul secara tunggal maupun bersama-sama dalam satu rangkaian. Bunga yang muncul secara bersama-sama disebut sebagai bunga majemuk atau inflorescence. Pada beberapa spesies, bunga majemuk dapat dianggap awam sebagai bunga (tunggal), misalnya pada Anthurium dan bunga matahari. Satuan bunga yang menyusun bunga majemuk disebut floret. Secara botani, bunga adalah bagian tanaman untuk menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang lebih lanjut membentuk buah. Pada tumbuhan berbunga, buah adalah struktur yang membawa dan melindungi biji. Fungsi bunga Fungsi biologi bunga adalah organ seksual, sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Bahwa bunga adalah analog dengan organ seksual pada hewan baru disadari secara ilmiah pada abad ke- 17 di Eropa. Beberapa bunga memiliki warna yang cerah berfungsi sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga bertujuan memikat hewan untuk membantu penyerbukan. Kelompok 12 Semester III A D3 Farmasi Stikes Muhammadiyah Banjarmasin

description

farmakognosi

Transcript of farmakognosi

Page 1: farmakognosi

8

Farmakognosi Flos

Bunga (Flos)

Bunga atau kembang (bahasa Latin: flos) adalah alat reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga (divisio Magnoliophyta atau Angiospermae, "tumbuhan berbiji tertutup"). Pada bunga terdapat organ reproduksi, yaitu benang sari dan putik.

Bunga dapat muncul secara tunggal maupun bersama-sama dalam satu rangkaian. Bunga yang muncul secara bersama-sama disebut sebagai bunga majemuk atau inflorescence. Pada beberapa spesies, bunga majemuk dapat dianggap awam sebagai bunga (tunggal), misalnya pada Anthurium dan bunga matahari. Satuan bunga yang menyusun bunga majemuk disebut floret.

Secara botani, bunga adalah bagian tanaman untuk menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang lebih lanjut membentuk buah. Pada tumbuhan berbunga, buah adalah struktur yang membawa dan melindungi biji.

Fungsi bunga

Fungsi biologi bunga adalah organ seksual, sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Bahwa bunga adalah analog dengan organ seksual pada hewan baru disadari secara ilmiah pada abad ke-17 di Eropa.

Beberapa bunga memiliki warna yang cerah berfungsi sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga bertujuan memikat hewan untuk membantu penyerbukan.

Bunga juga dapat dianggap sebagai organ untuk bertahan pada kondisi kurang menguntungkan bagi pertumbuhan. Sejumlah tumbuhan akan segera membentuk bunga apabila mengalami kekurangan air atau suhu rendah. Contoh yang paling dikenal adalah bunga kertas Bougainvillea. Bunga mengurangi metabolisme dan apabila tumbuhan mati, biji diharapkan telah terbentuk sebagai usaha sintasan (survival).

Manusia sejak lama terpikat oleh bunga, khususnya yang berwarna-warni sehingga memiliki arti kultural. Bunga menjadi salah satu penentu nilai suatu tumbuhan sebagai tanaman hias.

Kelompok 12 Semester III A D3 Farmasi Stikes Muhammadiyah Banjarmasin

Page 2: farmakognosi

8

Farmakognosi Flos

Morfologi bunga

Bagian-bagian bunga sempurna. 1. Bunga sempurna, 2. Kepala putik (stigma), 3. Tangkai putik (stilus), 4. Tangkai sari (filament, bagian dari benang sari), 5. Sumbu bunga (axis), 6. artikulasi, 7. Tangkai bunga (pedicel), 8.Kelenjar nektar, 9.Benang sari (stamen), 10. Bakal buah(ovum), 11. Bakal biji (ovulum), 12. , 13.Serbuk sari (pollen), 14. Kepala sari (anther), 15. Perhiasan bunga (periantheum), 16. Mahkota bunga (corolla), 17. Kelopak bunga (calyx).

Bunga adalah daun dan batang di sekitarnya yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlahenzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secaragenetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air (lihat bagian Bunga:Pembentukan bunga).

Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetri bentuknya: aktinomorf ("berbentuk bintang", simetri radial) dan zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai.

Tumbuhan Crateva religiosaberbunga sempurna: memiliki stamendan pistillum.

Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci atau

Kelompok 12 Semester III A D3 Farmasi Stikes Muhammadiyah Banjarmasin

Page 3: farmakognosi

8

Farmakognosi Flos

hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga lengkapapabila memiliki semua bagian utama bunga. Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut:

Kelopak bunga atau calyx;

Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan;

Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia: rumah pria) berupa benang sari;

Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita") berupa putik.

Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.

Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur [[tumbuhan yang "umum", spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan tumbuhan monokotilmemiliki tiga organ atau kelipatannya.

Bunga Anggrek / Orchid ( Orchidaceae ) Bunga Merak ( caesalpinia pulcherrima )

Kelompok 12 Semester III A D3 Farmasi Stikes Muhammadiyah Banjarmasin

Page 4: farmakognosi

8

Farmakognosi Flos

Pembentukan bunga

Terbentuknya bunga sejak lama menjadi perhatian orang, karena banyak nilai ekonomi tanaman budidaya bergantung pada pembentukan bunga. Bunga tidak akan terbentuk sebelum jaringan tempat ia akan muncul telah mencapai tahap kematangan (maturity) tetapi belum terlalu tua (senile).

Pada tumbuhan berbentuk pohon, jaringan yang baru terbentuk atau masih berkembang (juvenile) akan sangat sulit membentuk bunga. Jaringan yang mencapai tahap kematangan sering kali ditandai dengan nisbah karbon-nitrogen (nisbah C-N) yang tinggi. Kandungan karbon tinggi karena telah banyak metabolit tertimbun dalam bentuk polisakarida dalam jaringan tersebut. Pembentukan bunga memerlukan energi yang besar.

Nisbah C-N yang tinggi biasanya cukup sebagai pendorong terbentuknya bunga. Namun, banyak ditemukan jenis-jenis tumbuhan yang memerlukan pemicu agar bunga muncul. Pemicu ini dapat berupa suhu rendah selama beberapa waktu (vernalisasi), panjang (durasi) penyinaran (fotoperiodisme), dan kekurangan air (kekeringan). Gandum roti tipe winter (musim dingin, karena ditanam menjelang musim dingin) tidak akan berbunga jika tidak mengalami musim dingin dalam tahappertumbuhan dan perkembangannya. Anggrek merpati memunculkan bunga apabila mengalami malam yang dingin. Berbagai kultivar yute bersifat fotoperiodik sehingga waktu tanam sangat vital dalam menentukan hasil panen. Tanaman kopi dikenal memerlukan periode kering sekitar dua bulan dan diikuti oleh hujan secukupnya untuk memicu terbentuknya bunga.

Kajian yang dilakukan pada Arabidopsis thaliana, suatu tumbuhan model, menunjukkan bekerjanya Teori ABC dalam pembentukan bunga. Substansi A diperlukan untuk membentuk daun kelopak (sepal) dan daun mahkota (petal). Substansi B diperlukan dalam pembentukan daun mahkota dan benang sari (stamen). Substansi C diperlukan untuk terbentuknya benang sari dan daun buah (carpellum, sebagai penyusun putik).

Kelompok 12 Semester III A D3 Farmasi Stikes Muhammadiyah Banjarmasin

Page 5: farmakognosi

8

Farmakognosi Flos

Proses Pembuatan Simplisia

Waktu Panen 

Panen merupakan salah satu rangkaian tahapan dalam proses budidaya tanaman obat. Waktu, cara pemanenan dan penanganan bahan setelah panen merupakan periode kritis yang sangat menen-tukan kualitas dan kuantitas hasil tanaman. Oleh karena itu waktu, cara panen dan penanganan tanaman yang tepat dan benar merupakan faktor penentu kua-litas dan kuantitas. Setiap jenis tanaman memiliki waktu dan cara panen yang berbeda. Tanaman yang dipanen buahnya memiliki waktu dan cara panen yang berbeda dengan tanaman yang dipanen berupa biji, rimpang, daun, kulit dan batang. Begitu juga tanaman yang mengalami stres lingkungan akan memiliki waktu panen yang ber-beda meskipun jenis tanamannya sama. Berikut ini diuraikan saat panen yang tepat untuk beberapa jenis tanaman obat.

Bunga digunakan dalam industri farmasi dan kosmetik dalam bentuk segar maupun kering. Bunga yang digunakan dalam bentuk segar, pemanenan dilakukan pada saat bunga kuncup atau setelah per-tumbuhannya maksimal. Berbeda dengan bunga yang digunakan dalam bentuk kering, pemanenan dilakukan pada saat bunga sedang mekar. Seperti bunga piretrum, bunga yang dipanen dalam keadaan masih kuncup menghasilkan kadar piretrin yang lebih tinggi dibandingkan dengan bunga yang sudah mekar.

Alamanda Teratai (Nelumbo Nucifera)

Kelompok 12 Semester III A D3 Farmasi Stikes Muhammadiyah Banjarmasin

Page 6: farmakognosi

8

Farmakognosi Flos

Secara umum cara membuatnya sebagai berikut: 

Tumbuhan/tanaman (atau bagiannya, misal daun, batang, bunga, kelopak bunga, dll.) yang telah masuk usia panen dikumpulkan dengan cara dipetik atau dengan menggunakan gunting tanaman. Pengumpulan bahan dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 08-12 (siang).

Bahan yang telah dikumpulkan kemudian dicuci dengan air bersih yang mengalir untuk membersihkan tanah atau pengotor lainnya, kemudian ditiriskan.

Siapkan kertas koran bekas secukupnya sesuai banyaknya bahan yang dikumpulkan dan hamparkan di tempat terbuka. Hindari paparan sinar matahari secara langsung, kecuali untuk pengeringan bahan yang keras seperti kayu. Kertas koran yang digunakan cukup 1 (satu) lapisan saja.

Untuk bahan rimpang, batang, akar, kayu (rhizome, cauli, radix, lignum) perlu dilakukan perajangan untuk mempercepat proses pengeringan. Untuk bahan yang mengandung minyak atsiri, perajangan tidak boleh terlalu tipis.

Bahan dihamparkan di atas kertas koran yang telah disiapkan sebelumnya. Usahakan agar hamparan bahan tersebut tidak tebal supaya mudah kering.

Proses pengeringan dapat berlangsung sekitar 3-4 hari bila cuaca cerah, namun dapat berlangsung hingga 7-10 hari bila cuaca agak mendung. Lamanya proses pengeringan juga tergantung dari bahan yang dikeringkan. Misal, pengeringan bahan daun (folium) akan lebih cepat dibanding bahan rimpang (rhizome).

Proses pengeringan bahan telah cukup bila kadar air dari bahan sudah mencapai sekitar 10%.

Setelah kering, bahan dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam plastik yang kedap udara. Penyimpanan simplisia dengan cara seperti ini dapat menjaga kualitas simplisia hingga 1 tahun atau lebih.

  DASAR PEMBUATAN SIMPLISIA

a.   Simplisia dibuat dengan cara pengeringan

Pembuatan simplisia dengan cara ini dilakukan dengan pengeringan cepat, tetapi dengan suhu yang tidak terlalu tinggi. Pengeringan yang terlalu lama akan mengakibatkan simplisia yang diperoleh ditumbuhi kapang. Pengeringan dengan suhu yang tinggi akan mengakibatkan perubahan kimia pada kandungan senyawa aktifnya. Untuk mencegah hal tersebut, untuk simplisia yang memerlukan perajangan perlu diatur panjang perajangannya, sehingga diperoleh tebal irisan yang pada pengeringan tidak mengalami kerusakan.

Kelompok 12 Semester III A D3 Farmasi Stikes Muhammadiyah Banjarmasin

Page 7: farmakognosi

8

Farmakognosi Flos

b.   Simplisia dibuat dengan fermentasi.

Proses fermentasi dilakukan dengan seksama, agar proses tersebut tidak berkelanjutan kearah yang tidak diinginkan.

c.    Simplisia dibuat dengan proses khusus.

Pembuatan simplisia dengan penyulingan, pengentalan eksudat nabati, penyaringan sari air dan proses khusus lainnya dilakukan dengan berpegang pada prinsip bahwa pada simplisia yang dihasilkan harus memiliki mutu sesuai dengan persyaratan.

d.   Simplisia pada proses pembuatan memerlukan air.

Pati, talk dan sebagainya pada proses pembuatannya memerlukan air. Air yang digunakan harus terbebas dari pencemaran serangga, kuman patogen, logam berat dan lain-lain.

Cara-cara menanam bunga di lahan terbuka dan dalam pot tidak jauh berbeda, yang perlu diperhatikan adalah untuk penanaman dalam pot, dasar pot perlu dimasukkan pecahan batu bata atau genteng merah, atau ijuk sebagai pengikat air dan memberikan rongga udara bagi pernapasan akar.

Dengan pemilihan media tanam yang baik, lalu gali lubang pada media tanam dan masukkan tanaman serta padatkan batang dengan tanah di sekelilingnya. Untuk media pot, usahakan agar tanah tidak sampai pada bibir pot, atau sisakan 2 cm.

Lakukan penyiraman yang baik yaitu pada pagi dan sore hari. Penyiraman lebih baik menggunakan semprotan sehingga tanaman dapat tersiram secara merata. Yang disiram adalah akar atau media tanam, dan jangan terkena daun dan bunga agar tidak mudah layu.

Pastikan tanaman bunga mendapat cahaya matahari yang cukup, dan bagi bunga dalam pot dalam ruangan sebaiknya dikeluarkan selama 2-3 jam untuk menyerap sinar matahari dan kemudian masukkan kembali.

Agar tidak mudah layu, tanaman bunga juga perlu diberi semprotan pestisida atau suntikan anti hama sehingga tidak diganggu hama atau lainnya.

Lakukan pemangkasan menggunakan gunting pada daun tua dan batang kering agar tanaman dapat terus tumbuh subur.

Jika anda ingin memetik bunga, maka gunakan gunting sehingga bunga tidak mudah layu.

Kelompok 12 Semester III A D3 Farmasi Stikes Muhammadiyah Banjarmasin

Page 8: farmakognosi

8

Farmakognosi Flos

Bunga Sakura/Cherry Blossom ( Rosaceae ) Bunga Matahari / Sunflower( Helianthus annus )

Kembang sepatu ( Hibiscus rosa-sinensis) Bunga Kertas (Bougainvillea spectabilis)

Kelompok 12 Semester III A D3 Farmasi Stikes Muhammadiyah Banjarmasin