farmako Hasil pembahasan

2
Farmakologi Hasil Percobaan 1. Katak A (diberi Sulfas Athropine 0,5ml) Waktu 0 menit 3 menit 6 menit 9 menit 12 menit 15 menit HR (Denyut) 65 85 86 81 75 80 Pengamatan yang lain : a. Irama : Normal b. Ukuran : Membesar pada 15 menit terakhir c. Warna : Merah terang d. Kekuatan Kontraktil : Stabil 2. Katak B sebagai kontrol (diberi RL) Waktu 0 menit 3 menit 6 menit 9 menit 12 menit 15 menit HR (Denyut) 72 62 60 59 64 69 Pengamatan yang lain : a. Irama : Normal b. Ukuran : Normal c. Warna : Merah Tua d. Kekuatan Kontraktil : Sedikit lemah Pembahasan Pada praktikum kali ini, dilakukan dua pengamatan pada dua katak yang diberi perlakuan yang berbeda. Pertama Katak A diberi larutan Sulfas Athropine untuk mengetahui pengaruh larutan tersebut pada jantung. Kedua Katak B digunakan sebagai Kontrol diberi RL. Lalu diamati mulai dari denyut, ukuran, warna, irama dan kekuatan kontraktil. Setelah dilakukan percobaan dan pengamatan ternyata didapatkan data bahwa Katak B yang bertindak sebagai kontrol denyutnya cenderung menurun, namun iramanya reguler, ukuran

description

farmako

Transcript of farmako Hasil pembahasan

FarmakologiHasil Percobaan1. Katak A (diberi Sulfas Athropine 0,5ml)Waktu0 menit3 menit6 menit9 menit12 menit15 menit

HR (Denyut)658586817580

Pengamatan yang lain :a. Irama: Normalb. Ukuran: Membesar pada 15 menit terakhirc. Warna: Merah terangd. Kekuatan Kontraktil: Stabil

2. Katak B sebagai kontrol (diberi RL)Waktu0 menit3 menit6 menit9 menit12 menit15 menit

HR (Denyut) 726260596469

Pengamatan yang lain :a. Irama: Normalb. Ukuran: Normalc. Warna: Merah Tuad. Kekuatan Kontraktil: Sedikit lemahPembahasanPada praktikum kali ini, dilakukan dua pengamatan pada dua katak yang diberi perlakuan yang berbeda. Pertama Katak A diberi larutan Sulfas Athropine untuk mengetahui pengaruh larutan tersebut pada jantung. Kedua Katak B digunakan sebagai Kontrol diberi RL. Lalu diamati mulai dari denyut, ukuran, warna, irama dan kekuatan kontraktil.Setelah dilakukan percobaan dan pengamatan ternyata didapatkan data bahwa Katak B yang bertindak sebagai kontrol denyutnya cenderung menurun, namun iramanya reguler, ukuran tetap normal, kemudian warnanya cenderung memucat dan kekuatannya juga semakin lama semakin melemah.Sedangkan untuk Katak A yang telah diberi sulfas athropine denyutnya cenderung meningkat, irama reguler, ukuran jantung membesar pada 15 menit terakhir, warnanya merah terang, kekuatan kontraktil stabil.Mekanisme Kerja dari Sulfas Athropine yaitu inotropik positif dan kronotropik positif. Inotropik positif berarti Sulfas Athropine memberikan efek meningkatkan kontraktilitas sel otot jantung. Sedangkan kronotropik positif memberi efek meningkatkan kecepatan atau irama denyut jantung (Dewoto, 2011 dalam Farmakologi dan Terapi, FKUI).Hasil perrcobaan kali ini sesuai dengan teori diatas, karena pada Katak A yang telah diberi Sulfas Athropine denyut jantung katak cenderung meningkat, namun untuk kekuatan kontraktilnya stabil, tidak menunjukan adanya peningkatan. Hasil percobaan bisa dipengaruhi dari banyak faktor yang pertama dosis kerja yang diberikan sudah mencukupi atau belum dan juga ukuran katak yang berbeda.