FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI...

128
i PROBLEMATIKA IMPLEMENTASI METODE GALLERY WALK DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI POKOK VIRUS KELAS X DI MA ISLAMIYAH AT-TANWIR TALUN SUMBERREJO BOJONEGORO TAHUN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Ilmu Pendidikan Tadris Biologi Oleh : A ARIF BUDIHARTO NIM: 063811018 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010

Transcript of FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI...

Page 1: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

i

PROBLEMATIKA IMPLEMENTASI METODE GALLERY WALKDALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI POKOK VIRUS

KELAS X DI MA ISLAMIYAH AT-TANWIR TALUNSUMBERREJO BOJONEGORO TAHUN 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)

Ilmu Pendidikan Tadris Biologi

Oleh :

A ARIF BUDIHARTONIM: 063811018

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2010

Page 2: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

ii

ABSTRAK

A Arif Budiharto (NIM: 063811018), Problematika Implementasi MetodeGallery Walk dalam Pembelajaran Biologi Materi Pokok Virus Kelas X di MAIslamiyah AT-TANWIR Talun Sumberrejo Bojonegoro Tahun 2010/2011.Semarang: Program Strata Satu (S. 1), Jurusan Pendidikan Tadris Biologi, Tahun2010.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui problematika implementasipembelajaran Biologi menggunakan metode Gallery Walk pada materi pokokVirus, serta untuk mengetahui solusi problematika implementasi pembelajaranBiologi menggunakan metode Gallery Walk pada materi pokok Virus di MAIslamiyah At-Tanwir Talun Sumberrejo Bojonegoro.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field reseach), denganmetode pengumpulan data, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian inimnggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Data yang terkumpul kemudiandi analisis dengan menggunakan metode deskriplif yaitu metode pembahasanyang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, dan kejadian yang terjadipada saat penelitian. Sedangkan metode induktif yaitu suatu pengambilankeputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta yangsifatnya umum kemudian digeneralisasikan kepada hal-hal yang bersifat khusus.

Hasil penelitian tentang problematika Implementasi metode Gallery Walkdalam pembelajaran biologi pada materi pokok virus di MA Islamiyah At-TanwirTalun Sumberrejo Bojonegoro serta solusi dari problematika pembelajarantersebut dan didukung oleh teori-teori yang ada. Bahwa, problemetikaimplementasi metode Gallery Walk dalam pelaksanaan pembelajaran Biologi diMA Islamiyah At-Tanwir Talun Sumberrejo Bojonegoro, secara langsungmaupun tidak langsung melibatkan tiga komponen yakni: Problem yang dihadapioleh guru dalam mempersiapkan dan penerapan matode Gallery Walk. Problemyang dihadapi oleh peserta didik dalam mengikuti pembelajaran Biologi denganmetode Gallery Walk. Problem pada pelaksanaan belajar mengajar pada pelajaranBiologi materi pokok Virus dengan metode Gallery Walk.

Solusi problematika implementasi metode Gallery Walk dalampembelajaran Biologi materi pokok Virus di MA Islamiyah At-Tanwir, baik dariteori-teori yang ada serta analisis lapangan yang penulis terapkan, maka terdapatbeberapa solusi untuk menyelesaikan problematika implementasi tersebut yaitu:MA Islamiyah At-Tanwir harus meningkatkan sumber daya guru denganmeningkatkan profesionalitas guru, meningkatkan kinerja dari superviser yaituKepala Sekolah, Kurikulum, dari Pihak Yayasan, dan mengembangan instrumenkegiatan belajar mengajar (KBM) secara maksimal serta mengevaluasinya.

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasidan masukan bagi mahasiswa para tenaga pengajar, instutusi sekolah MA/SMA,para peneliti dan semua pihak yang membutuhkan di lingkungan FakultasTarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

Page 3: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 4 (empat) eksemplarHal : Naskah Skripsi

A.n. A Arif BudihartoNIM: 063811018 Kepada Yth.

Dekan Fakultas TarbiyahIAIN Walisongo Semarangdi-Semarang

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama inikami kirim naskah skripsi saudara:Nama : A Arif BudihartoNIM : 063811018Judul : Problematika Implementasi Metode Gallery Walk dalam

Pembelajaran Biologi Materi Pokok Virus Kelas X di MAIslamiyah At-Tanwir Talun Sumberrejo Bojonegoro Tahun2010/2011.

Dengan ini kami mohon kiranya skripsi Saudara tersebut dapatdimunaqosahkan.

Demikian persetujuan ini dibuat, atas perhatinya kami ucapkanterimakasih.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Semarang, 15 Desember 2010

Pembimbing I, Pembimbing II,

Nur Khasanah, S.Pd., M.Kes. Drs. Achmad Sudja’i, M.Ag.NIP. 19751113 200501 2 001 NIP. 19511005 197612 1 001

Page 4: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

iv

PENGESAHAN

Skripsi Saudara : A Arif BudihartoNomor Induk : 063811018Judul : Problematika Implementasi Metode Gallery Walk dalam

Pembelajaran Biologi Materi Pokok Virus Kelas X di MAIslamiyah At-Tanwir Talun Sumberrejo Bojonegoro Tahun2010/2011.

Telah dimunaqosahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah Institut AgamaIslam Negeri Walisongo, dan dinyatakan lulus dengan predikatcumlaude/baik/cukup, pada tanggal:

20 Desember 2010.

Dan dapat diterima sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu(S.1) tahun akademik 2010/2011.

Semarang, 27 Desember 2010

Page 5: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

v

MOTTO

)املائدة :(

...dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, danjangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah

kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.(QS. Al-Maidah: 2) 1

”Sesungguhnya tiada penyesalan dalam hidup teruslah melangkahuntuk mencari hakikat hidup”

MFC ’06

1 Soenarjo, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Semarang: Toha Putra, 1998), hlm. 320.

Page 6: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

vi

PERNYATAAN

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan

bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang telah di tulis oleh orang

lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi pikiran-

pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi

yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, 20 Desember 2010

deklarator,

A Arif BudihartoNIM: 063811018

Page 7: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

vii

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati dan penuh kebahagiaan skripsi ini penulis

persembahkan kepada mereka orang-orang yang telah membuat hidup ini menjadi

berarti:

1. Ayahanda Abdurrohman bin Sudja’, Ibunda Mufrotin bin Sholeh, Adik-adikku

tercinta Moh. Asnan Thohari dan Moh. Shofwan Anwari, serta seluruh

keluarga penulis yang tidak henti-hentinya memberikan dorongan baik moril

maupun materiil dan tak pernah bosan mendoakan penulis dalam menempuh

studi dan mewujudkan cita-cita.

2. Eyang Sholeh, Eyang Puti Nur Sholikhah, om Fatkhur, om Imam S, dan Pakde

Mujid, terima kasih atas segala nasehat dan motivasinya dalam menghadapi

kehidupan.

3. Almagfullah KH. Sholeh, Almagfullah KH. Salal Sholeh, Al-Mukarrom KH.

Aly Chumaidy, dengan segala berkah dan doanya kepada penulis.

4. Adinda terkasih dan tercinta Evin Fatmawati, dengan segala kelebihan dan

kekuranganya menemani, memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini. thanks for your supports and anything did you.

5. Kawan-kawan MFC Biologi ’06 your are my frienship forever, Kawan-kawan

terbaiku di Mushola An-Nur (Amri, Subkan, Salam) your are my spirit.

6. Teman-teman PPL di SMP 28 Semarang, Teman-teman KKN posko 03

Gringsing. terima kasih atas semuanya.

7. Rekan-rekan di HMI (MPO/DIPO), PMII, dan IMM, lanjutkan perjuangan

untuk menjadi manusia sejati (insanun sadiidan fi kulli zaman)

Page 8: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah

melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya,. Akhirnya penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang merupakan tugas dan syarat yang

wajib dipenuhi guna memperoleh gelar kesarjanaan dari Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang.

Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi

Muhammad SAW. Yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmu

pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu ke-Islaman, sehingga dapat menjadi bekal

hidup kita, baik di dunia dan di akhirat kelak.

Penulis sadar sepenuhnya, bahwa skripsi ini tidak terselesaikan jika tanpa

uluran tangan, bimbingan dan bantuan dari semua pihak baik bersifat moril,

materiil maupun spiritual. Dengan teriring rasa hormat, penulis mengucapkan

terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Dr. Sudja’i, M.A. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang

2. Segenap dosen Tadris Biologi, Kajur Tadris, Kaprodi Biologi dan khususnya

Hj. Nur Khasanah, S.Pd, M.Kes., Lianah, M.Pd, Listiyono, M.Pd. dan dr. Dina

Islamiya, yang selalu membina dan mengarahkan penulis selama menempuh

Kuliah.

3. Dosen pembimbing, Nur Khasanah, S.pd., M. Kes., dan Drs. Achmad

Sudja’I, M.Ag, yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama proses

penulisan skripsi.

4. Kepala Sekolah MA Islamiyah At-Tanwir Talun Sumberrejo Bojonegoro, Drs.

Mahmudi Thoha, yang berkenan memberikan izin pada penulis untuk

melakukan penelitian di MA Islamiyah At-Tanwir.

5. Guru pengampu bidang studi Biologi Drs. Mustam, yang memberikan banyak

arahan dan informasi tentang data penelitian.

6. Segenap dosen Fakultas Tarbiyah yang telah membekali banyak pengetahuan

kepada penulis dalam menempuh studi di Fakultas Tarbiyah.

Page 9: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

ix

7. Segenap pegawai Fakultas Tarbiyah, pegawai Perpustakaan IAIN, pegawai

perpustakaan Fakultas Tarbiyah dan pegawai perpustakaan Bailai TKPS Kota

Semarang yang telah memberikan layanan yang baik bagi penulis.

8. Ayahanda Abdurrohman, Ibunda Mufrotin, Adikku tercinta Moh. Asnan

Thohari, Moh. Shofwan Anwari. Serta seluruh keluarga penulis yang tidak

henti-hentinya memberikan dorongan baik moril maupun materiil dan tidak

pernah bosan mendoakan penulis dalam menempuh studi dan mewujudkan

cita-cita.

Atas jasa-jasa mereka, penulis hanya dapat memohon doa semoga amal

mereka diterima di sisi Allah SWT. Dan mendapat balasan pahala yang lebih baik

serta mendapatkan kesuksesan baik didunia maupun di akhrat kelak.

Penulis dalam hal ini juga mengharap kritik dan saran yang konstruktif

dari para pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan akhirnya penulis

berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan

bagi para pembaca pada umumnya. Amin.

Semarang, 20 Desember 2010

Penulis,

A Arif BudihartoNIM: 063811018

Page 10: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

ABSTRAK PENELITIAN............................................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................. iii

PENGESAHAN .............................................................................................. iv

MOTTO........................................................................................................... v

PERNYATAAN .............................................................................................. vi

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1

B. Penegasan Istilah ...................................................................... 4

C. Rumusan Masalah ..................................................................... 6

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 7

E. Kajian Pustaka .......................................................................... 7

F. Metode Penelitian...................................................................... 9

BAB II : KONSEP PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE GALLERY WALK

A. Metode Pembelajaran Gallery Walk ......................................... 13

1. Pengertian Pembelajaran .................................................... 13

2. Metode Gallery walk .......................................................... 17

B. Pembelajaran Biologi Materi Pokok Virus ............................... 20

1. Tujuan dalam Pembelajaran Biologi ................................... 20

2. Hakekat Ilmu Pengetahuan Alam........................................ 23

3. Tinjauaan Materi Pokok Virus ............................................ 24

C. Dasar Strategi Pembelajaran Biologi Menggunakan Metode

Gallery Walk ............................................................................. 40

Page 11: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

xi

1. Pembelajaran Aktif (active learning).................................. 40

2. Aplikasi Active learning dalam Pembelajaran Biologi ....... 44

BAB III: GAMBARAN UMUM MA ISLAMIYAH AT-TANWIR

A. Gambaran Umum di MA Islamiyah At-Tanwir ....................... 50

1. Tinjauan Historis ................................................................ 50

2. Visi Misi.............................................................................. 51

3. Struktur Organisasi.............................................................. 52

4. Keadaan Guru, Karyawan ................................................... 53

5. Keadaan Siswa .................................................................... 54

6. Sarana dan Fasilitas............................................................. 55

B. Pembelajaran Biologi di MA Islamiyah At-Tanwir ................. 56

1. Perencanaan Pembelajaran ................................................. 56

2. Pendekatan pembelajaran.................................................... 57

3. Metode Pembelajaran Biologi............................................. 58

4. Media Pembelajaran ........................................................... 59

5. Evaluasi .............................................................................. 59

6. Penutup ............................................................................... 60

C. Impelentasi Metode Gallery Walk dalam Pembelajaran

Biologi di MA Islamiyah At-Tanwir......................................... 60

1. Perencanaan Guru .............................................................. 61

2. Penerapan Metode Gallery Walk ....................................... 62

D. Problematika Implementasi Metode Gallery Walk di di MA

Islamiyah At-Tanwir ................................................................. 64

1. Problema Guru .................................................................... 64

2. Problema Peserta Didik....................................................... 66

3. Problema Pada Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)............ 67

BAB IV : ANALISIS PROBLEMATIKA IMPLEMENTASI METODE

GALLERY WALK DAN SOLUSINYA DALAM

PEMBELAJARAN BIOLOGI DI MA ISLAMIYAH AT-

TANWIR

Page 12: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

xii

A. Analisi Problematika Implementasi metode Gallery Walk

dalam Pembelajaran Biologi di MA Islamiyah At-Tanwir ....... 69

B. Analisis Problematika Implementasi Metode Gallery Walk

dalm Pembelajaran Biologi.................................................... ... 85

C. Solusi Problematika Implementasi Metode Gallery Walk

dalam Pembelajaran Biologi di MA Islamiyah At-Tanwir ....... 89

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 94

B. Saran-Saran ............................................................................... 94

C. Penutup...................................................................................... 96

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BIODATA PENULIS

Page 13: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

xiii

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Lampiaran 1 Silabus

2. Lampiaran 2 RPP (Rencana Pelaksanaan Pemebelajaran)

3. Lampiaran 3 Pedoman Wawancara Kepala Sekolah

4. Lampiaran 4 Hasil Wawancara Kepala Sekolah

5. Lampiaran 5 Pedoman Wawancara Guru

6. Lampiaran 6 Hasil Wawancara Guru

7. Lampiaran 7 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Biologi

Kelas X IPA A

8. Lampiaran 8 Hasil Observasi Kesesuaian Dengan Rpp Pelajaran

Biologi Kelas X IPA A

9. Lampiaran 9 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Biologi

Kelas X IPA B

10. Lampiaran 10 Hasil Observasi Kesesuaian Dengan Rpp Pelajaran

Biologi Kelas X IPA B

11. Lampiaran 11 Pedoman Analisis Dokumen Silabus dan RPP

Pemebelajaran Biologi

12. Lampiaran 12 Analisis Dokumen Silabus dan RPP Pemebelajaran

Biologi

13. Lampiaran 13 Kisi-Kisi Angket Siswa

14. Lampiaran 14 Hasil Angket Siswa

15. Lampiaran 15 Rekapitulasi Angket

16. Lampiaran 16 Data Siswa Kelas X A dan X B

17. Lampiaran 17 Arsip MA Islamiyah At-Tanwir

Page 14: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

xiv

DAFTAR

GAMBAR DAN TABEL

1. Gambar 1 Perbandingan ukuran tubuh Sel dan Virus

2. Gambar 2 Struktur bentuk Virus

3. Gambar 3 Bakteri dan Bakteriofage, Virus T menempel pada bakteri

4. Gambar 4 Siklus Bakteri dan Bakteriofage

5. Gambar 5 Virus AIDS

6. Tabel 1 Nama-Nama Virus

7. Tabel 2 Struktur Kepala Sekolah

8. Tabel 3 Data Guru

9. Tabel 4 Tenaga Administrasi

10. Tabel 5 Jumlah Guru Mata Pelajaran

11. Tabel 6 Rombel (Rombongan Siswa)

12. Tabel 7 Sarana dan Prasarana

Page 15: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan yang berorientasi pada kualitas sumber daya manusia

tentulah memerlukan perhatian praktisi pendidikan. Salah satu komponennya

adalah guru di samping strategi yang digunakan dalam sistem pembelajaran di

sekolah, metode juga sangat penting sebagai upaya mencetak peserta didik

menjadi generasi yang unggul setelah lulus sekolah. Untuk itu dibutuhkan

seorang guru yang profesional sesuai dengan kebutuhan. Saat ini, mengajar

dalam pemahaman tersebut, memerlukan strategi belajar mengajar yang sesuai,

sebagai upaya untuk membantu peserta didik dalam menguasai kompetensi yang

ditetapkan.1

Penerapan sistem pendidikan di Indonesia sekarang ini masih perlu

dibenahi kembali, sehingga sistem pendidikan menjadi lebih baik. Sesuai

dengan cita-cita bangsa Indonesia yaitu untuk mencedaskan kehidupan bangsa.

Dengan menggunakan kurikulum pembelajaran yang tepat sasaran dan

mengandung nilai-nilai instrinsik dan ekstrinsik yang sejalan dengan materi

pelajaran. Secara fungsional dapat dipakai untuk merealisasikan nilai-nilai ideal

yang terkandung dalam pendidikan. Jadi antara metode, kurikulum dan tujuan

pendidikan mengandung keterkaitan dalam proses pendidikan.

Guru sebagai salah satu komponen penting dalam pendidikan, peran,

tugas, dan kewajiban guru sekarang semakin berat. Guru tidak hanya datang,

masuk kelas, menyampaikan materi pelajaran dan selesai, namun harus

mengetahui kebutuhan dan potensi peserta didik dengan baik. Oleh karena itu,

sosok guru harus memiliki kompetensi yang cukup, sesui dengan kompetensi

tenaga pendidik yakni: kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan

profesional.2

1 Djohar MS, Pendidikan Strategik: Alternatif untuk Pendidikan Masa Depan, (Yogyakarta:Lesfi, 2003), hlm. 49.

2 Drs. H. Martinis Yamin, M.Pd, Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia, (Jakarta: GaungPersada Press, 2006), hlm. 96.

Page 16: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

2

Undang-Undang R.I Nomor 20 tahun 2003 tentanga sistem Pendidikan

Nasional menjelaskan:

Guru sebagai pendidik adalah tenaga profesional yang bertugasmerencanakan dan melaksanakan proses pembalajaran, menilai hasilpembelajaran, melakukan penelitian dan pelatihan, serta melakukanpenelitian dan pengabdian pada masyarakat, terutama bagi pendidik padaperguruan tinggi.3

Dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

menjelaskan bahwa, tujuan Pendidikan Nasional adalah mengembangkan

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri

dan menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggungjawab.4

Pendidikan mempunyai peranan penting, karena pendidikan akan mampu

meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga sumber daya

alam di tanah air akan terolah dengan baik. Oleh karena itu, program yang

disusun pemerintah hendaknya dilakukan secara matang dan benar-benar

didasarkan pada potensi daerah masing-masing.5

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-

unsur manusiawi, internal, material, fasilitas perlengkapan, dan prosedur yang

saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan pembelajaran. Menurut E.

Mulyasa, pembelajaran pada hakekatnya adalah interaksi antara peserta didik

dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih

baik. Dalam pembelajaran, banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, baik

faktor internal yang datang dari diri individu, maupun faktor ekternal yang

datang dari lingkungan individu.6

Pembelajaran terkait dengan bagaimana mengajarkan siswa atau

bagaimana membuat siswa dapat belajar dengan mudah dan terdorong oleh

3 Undang-Undang R.I. Nomor 20 Tahun 2003 Tentang “ SISDIKNAS (SistemPendidikanNasional) Beserta Penjelasanya”, (Bandung: Citra Umbara, 2003), hlm 30.

4 Tim Redaksi Fokus Media, UU Sistem Pendidikan Nasional (Nomor 20 Tahun 2003),(Bandung: Fokus Media, 2003), hlm. 6-7.

5 Munawir Shaleh, Politik Pendidikan; Membangun Sumber Daya Bangsa denganPeningkatan Kualitas Pendidikan, (Jakarta: Grafindo Khasanah Ilmu, 2005), hlm. 12.

6 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Konsep, Karakteristik dan Implementasi),(Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2004), hlm. 100.

Page 17: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

3

kemauannya sendiri untuk mempelajari apa yang teraktualisasi dalam kurikulum

sebagai kebutuhan peserta didik. Oleh karena itu pembelajaran berupaya

menjabarkan nilai-nilai yang terkandung dalam kurikulum dengan menganalisa

tujuan pembelajaran dan karakteristik isi, bidang studi pendidikan yang

terkandung dalam kurikulum. Selanjutnya dilakukan kegiatan untuk memilih,

menetapkan dan mengembangkan cara-cara (model, strategi, media dan metode

pembelajaran) yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan

sesuai dengan kondisi yang ada. Agar kurikulum dapat diaktualisasikan dalam

proses pembelajaran sehingga belajar terwujud dalam peserta didik.

Strategi dapat dipahami sebagai suatu seni dan ilmu dari pembuatan

(formulating), penerapan (implementation) dan evaluasi (evaluating). Dengan

mempertimbangkan faktor lingkungan strategis, baik internal maupun eksternal

satuan pendidikan, serta mengakomodir kepentingan-kepentingan di dalamnya

untuk mencapai tujuan.7 Dalam pembelajaran Biologi di sekolah selama ini

masih banyak para guru lebih menggunakan metode verbalistik ceramah dan

tanya jawab.

Di MA Islamiyah At-Tanwir Talun Sumberrejo Bojonegoro dalam

proses belajar mengajar, khususnya pelajaran Biologi telah menggunakan

berbagai macam metode pembelajaran baik active learning maupun cooperative

learning. Salah satunya adalah metode Gallery Walk, kelebihan metode galelly

walk adalah menanamkan kreatifitas, pembelajaran kooperatif dalam

memecahkan masalah serta active learning. Metode ini sangat efektif diterapkan

dalam proses pembelajaran pada materi pokok Virus. Akan tetapi proses

pembelajaran tidak akan maksimal jika tidak di dukung oleh siswa, guru, sarana

prasana serta supervisi.

Menurut Drs. Mustam, pembelajaran Biologi dengan menggunakan

metode Gallery Walk di MAI At-Tanwir Sumberrejo Bojonegoro khususnya

pada materi pokok Virus sangat efektif. Karena pelajaran Biologi sangat

membutuhkan kreatifitas, daya imajinatif serta pembuktian pemahaman di

lingkungan. Materi Virus merupakan materi pelajaran Biologi yang sangat

7 W. Sulo, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Grasindo, 2003), hlm. vii-viii.

Page 18: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

4

kompleks, materi ajar yang langsung membidik fenomena-fenomenana di sekitar

kita dan untuk mengetahui aspek-aspek kerugian dan manfaat Virus itu sendiri.

Memungkinkan peserta didik akan sangat mudah dalam menerima materi

tersebut. Penerapan metode Gallery Walk sangat efektif diterapan untuk

membuat iklim suasana belajar efektif-edukatif. Akan tetapi sistem pembelajaran

dengan metode ini tidak akan efektif, jika dalam aplikasinya tidak maksimal.

Maka, dari permasalahan yang belum efektif dari metode ini, perlu dicari

problematika serta sistem penerapan metode tersebut, yaitu untuk memberikan

solusi pada problem-problem dalam penerapan metode Gallery Walk.

Berdasarkan latar belakang tersebut, Peneliti mencoba meneliti

pembelajaran menggunakan metode Gallery Walk di MAI At-Tanwir Talun

Sumberrejo Bojonegoro untuk mengetahui kelebihan, kekurangan, kelemahan

dan problematikanya serta solusi dalam pembelajaran menggunakan metode

Gallery Walk, maka dalam penelitian ini peneliti mengambil judul:

“PROBLEMATIKA IMPLEMENTASI METODE GALLERY WALK DALAM

PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI POKOK VIRUS KELAS X DI MA

ISLAMIYAH AT-TANWIR TALUN SUMBERREJO BOJONEGORO

TAHUN 2010/2011”.

B. Penegasan istilah

Untuk menghindari kesalahan dalam memahami judul skripsi ini, maka

disertakan pula definisi peristilahan yang dimaksud perlu untuk memperjelas

mengenai istilah-istilah dalam judul skripsi yaitu:

1. Problematika

Problem yaitu “kondisi atau situasi yang tidak menentu, sifatnya

meragukan dan sukar dimengerti, masalah atau pernyataan yang

memerlukan pemecahan masalah”.8 Sedangkan problematika adalah “suatu

hal yang menimbulkan masalah atau hal yang belum bisa dipecahkan

(permasalah)”.9 Jadi yang dimaksudkan problematika di sini adalah masalah

8 Sudarsono, Kamus Konseling, (Jakarta: PT. Rineka Cipta), hlm. 1879 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Ed.2

Balai Pustaka, 1994), hlm. 789

Page 19: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

5

atau problem yang dihadapi atau yang terjadi pada proses implementasi

pembelajaran Biologi dengan menggunakan metode Gallery Walk di MA

Islamiyah At-Tanwir Talun Sumberrejo Bojonegoro.

2. Implementasi

Implementasi dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah

pelaksanaan, penerapan.10 Sedangkan E. Mulyasa mendefinisikan

implementasi adalah “proses penerapan ide, konsep, kebijakan atau inovasi

dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik perubahan

pengetahuan, keterampilan, kreatifitas maupun nilai dan sikap”.11

Implementasi yang dimaksud dalam hal ini adalah penerapan pembelajaran

dengan menggunakan metode Gallery Walk di MA Islamiyah At-Tanwir

Talun Sumberrejo Bojonegoro.

3. Metode Gallery Walk

Metode adalah “jalan atau cara yang dilalui untuk mencapai

tujuan”.12 Suatu metode sangat terkait langsung dengan pembelajaran,

maksunya terkait langsung antara guru dan peserta didik dalam suatu

pembelajaran. Sedangkan strategi berfungsi untuk mengatur ketepatan

penggunaan berbagai metode dalam pembelajaran.

Metode Gallery Walk atau galeri belajar merupakan salah satu

strategi pembelajaran aktif (PAIKEM), sebagai metode alternatif yang dapat

digunakan oleh guru untuk mendorong keaktifkan peserta didik, baik secara

individu maupun kelompok. Metode ini digunakan dalam proses interaksi

belajar dalam mengimplementasikan pembelajaran active learning.

4. Pembelajaran Biologi

Pembelajaran adalah “suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

sedemikian rupa, sehingga tingkah laku peseta didik berubah ke arah yang

lebih baik”.13 Pengertian lain mengatakan bahwa pembelajaran merupakan

10 Tim Penyusun Kamus Besar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus BesarBahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1994), Cet. II, hlm. 374.

11 E. Mulyasa, Op.cit., hlm. 10012 Armai Arif, Pengantar Ilmu Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 2002),

hlm. 40.13 Max Darsono dkk., Belajar dan Pembelajaran, (Semarang: CV. IKIP Semarang Press,

2000), hlm. 24.

Page 20: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

6

kegiatan yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan peserta didik

dalam belajar, bagaimana belajar memperoleh dan memproses pengetahuan,

keterampilan dan sikap.14

Biologi adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk makhluk hidup,

hewan, tumbuhan dan jasad renik, masing-masing dikenal sebagai Zoologi

dan Botani.15 Pembelajaran Biologi merupakan proses kegiatan yang

diselenggarakan guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar. Bagaimana

memperoleh dan memproses pengetahuan, ketrampilan dan sikap dalam

mempelajari seluk beluk makhluk hidup.

5. Materi Pokok Virus

Virus adalah salah satu materi Biologi pada kelas X semester ganjil

pada Standar Kompetensi (SK.2), memahami prinsip-prinsip

pengelompokan makhluk hidup. Kompetensi Dasar (KD.21),

mendiskripsikan ciri-ciri, replikasi dan peran Virus dalam kehidupan.16

6. MAI At-Tanwir Talun Sumberrejo Bojonegoro

Salah satu sekolah semi modern adopsi dari kurikulum pendidikan

dari Pondok Pesantren Darussalam Gontor. MA Islamiyah At-Tanwir

bernaung dalam yayasan Pondok Pesantren At-Tanwir yang terletak di Desa

Talun Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro provinsi Jawa Tumur

yang didirikan oleh Almagfullah KH. Mohammad Sholeh.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, rumusan

masalah secara jelas akan dipergunakan sebagai pedoman dalam menggunakan

langkah selanjutnya. Adapun pokok masalah dalam penelitian adalah:

1. Apa saja problematika implementasi pembelajaran Biologi menggunakan

metode Gallery Walk pada materi pokok Virus kelas X di MA Islamiyah At-

Tanwir Talun Sumberrejo Bojonegoro?

14 Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 157.15 MH. Sitorus, Istilah-istilah Biologi, (Bandung: Irama Widjaya, 1999), hlm. 23.16 Badan Standar Nasional Pendidikan, Petunjuk Teknios Pengembangan Silabus Mata

Pelajaran Biologi, Jakarta: BSNP, 2006, hlm. 03.

Page 21: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

7

2. Bagaimana solusi problematika implementasi pembelajaran Biologi

menggunakan metode Gallery Walk pada materi pokok Virus kelas X di MA

Islamiyah At-Tanwir Talun Sumberrejo Bojonegoro?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan

Tujuan dalam penelitian ini mengacu pada permasalahan di atas,

adalah:

a. Mengetahui problematika implementasi pembelajaran Biologi

menggunakan metode Gallery Walk pada materi pokok Virus kelas X di

MA Islamiyah At-Tanwir Talun Sumberrejo Bojonegoro.

b. Mengetahui solusi problematika implementasi pembelajaran Biologi

menggunakan metode Gallery Walk pada materi pokok Virus kelas X di

MA Islamiyah At-Tanwir Talun Sumberrejo Bojonegoro.

2. Manfaat

Manfaat secara teoritis penelitian ini berguna untuk mengembangkan

ilmu pendidikan dalam pembelajaran Metode dibidang Biologi, dan juga

memberikan masukan pada Fakultas Tarbiyah untuk menambah koleksi

kepustakaan. Sedangkan secara praktis manfaat penelitian ini dapat menjadi

sumbangan pemikiran dan masukan untuk meningkatkan pembelajaran

Biologi baik bagi sekolah, guru, di Lingkungan MA Islamiyah At-Tanwir

Talun Sumberrejo Bojonegoro khusnya dan bagi sekolah-sekolah lain pada

umumnya. Untuk itu dari hasil penelitian ini dapat mendeskripsikan bahwa

pembelajaran metode Gallery Walk dapat digunakan sebagai metode dan

instrumen mengajar yang dapat memberikan kesadaran pada peserta didik

menjadi aktif, kreatif, inovatif dan belajar dengan menyenangkan.

E. Kajian Pustaka

Berdasarkan judul skripsi di atas, ada beberapa literatur yang sudah

penulis baca sebagai referensi dan dasar skripsi ini, diantara buku yang sudah

dibaca adalah :

Page 22: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

8

Buku Strategi Belajar Mengajar, karya Syaiful Bahri Djamarah dan

Aswan Zain yang berisi tentang berbagai pendekatan dalam belajar mengajar

yang bisa diterapkan oleh guru sehingga proses pembelajaran dapat mencapai

tujuan yang diinginkan. Pendekatan tersebut diantaranya pendekatan individual,

pendekatan kelompok, pendekatan bervariasi, dan lain-lain.

Buku Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM karya

Ismail, SM., yang berisi tentang berbagai metode, strategi dan pendekatan dalam

proses belajar mengajar yang relevan, untuk digunakan oleh guru sehingga

proses pembelajaran menjadi aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan.

Di samping sejumlah literatur di atas, penulis juga berusaha menelusuri

dan menela’ah beberapa hasil kajian skripsi yang sudah ada. Sebagai bahan

perbandingan peneliti mengkaji beberapa penelitian terdahulu untuk

menghindari kesamaan obyek dalam penelitian ini, antara lain:

Pertama, Siti Sumiati D01205101 (IAIN Sunan Ampel), “Penerapan

Metode Gallery Walk Dalam Memotivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

Akidah Akhlak Di Madrasah Aliyah Sunan Cendana Kwanyar Bangkalan”.

Berdasarkan hasil analisis data statistik dengan prosentase dan perhitungan “r”

(product moment) dengan hasil rxy = 0.977. dan dari hasil signifikansi 5% dan

1% diketahui dari sini dapat diketahui bahwa “rxy” >“rt” maka hipotesis

diterima. Dengan kata lain, Penerapan Metode Gallery Walk dalam

meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak

diterima. Artinya metode Gallery Walk dapat diterapkan dengan baik oleh

siswa-siswi Madrasah Aliyah Sunan Cendana Kwanyar Bangkalan. Berarti

metode Gallery Walk sangat berpengaruh dalam meningkatkan motivasi belajar

aqidah akhlak.

Kedua, Listianingsih (UNNES) dalam skripsinya yang berjudul

"Problematika Penerapan Metode Problem Solving Dalam Meningkatkan

Aktifitas Siswa Pada Proses Belajar Mengajar IPS di kelas 5 SD Panaruban

Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal". Dalam skripsi ini membahas tentang

bagaimana proses belajar mengajar pada mata pelajaran IPS melalui metode

problem solving dapat meningkatkan aktifitas belajar pada siswa. Penerapan

Page 23: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

9

metode problem solving dalam problematikanya dapat diketahui bahwa

motivasi, dari guru masih kurang maksimal dan sarana dan prasara kurang

mendukung sehingga perlu ada solusinya.

Ketiga, Khusnul Khatimah (IAIN Walisongo) yang berjudul “Study

Tentang Implementasi Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan

(PAKEM) Pada Mata Pelajaran PAI di SD Pasuruan 02 Mertusudan

Magelang”, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa siswa dapat lebih

berprestasi dalam setiap pembelajaran dan diberikan kesempatan agar tetap

aktif, efektif dalam setiap proses belajar mengajar, baik dalam hubungan siswa

dengan guru atau sesama siswa.

Kemudian posisi penelitian ini berbeda dari penelitian-penelitian diatas,

penelitian disini lebih memfokuskan pada apa saja serta bagaimana solusi dari

problematika implementasi pembelajaran Biologi menggunakan metode Gallery

Walk pada materi pokok Virus kelas X di MA Islamiyah At-Tanwir Talun

Sumberrejo Bojonegoro.

F. Metodologi Penelitian

Metode penelitian mengandung prosedur dan cara melakukan veritifikasi

yang diperlukan untuk memecahkan dan menjawab penelitian. Dengan kata

tyhylain metode penelitian akan memberikan petunjuk bagaimana penelitian itu

dilaksanakan.17

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualititaf, yaitu penelitian yang

bersifat atau memiliki karakteristik, bahwa dasarnya menyatakan dalam

keadaan sebenarnya atau sebagaimana adanya (natural setting) dengan tidak

merubah dalam bentuk simbol-simbol atau bilangan.18

Berdasarkan sifat masalahnya, penelitian ini merupakan penelitian

deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha

menggambarkan dan menginterpretasikan obyek sesuai dengan apa

17 Nana Sudjna dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar BaruAgesindo, 2001), Cet. 2, hlm. 16.

18 Hadani Nawawi dan Mini Martini, Penelitian Terapan, (Yogyakarta: Gajah MadaUniversity Prees, 1996), hlm. 174.

Page 24: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

10

adanya.19 Penelitian menggambarkan proses pelaksanaan pembelajaran

Biologi dengan metode Gallery Walk di MA Islamiyah At-Tanwir Talun

Sumberrejo Bojonegoro.

2. Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini penulis lebih memfokuskan pada masalah

penelitian yang bertumpu pada pelaksanaan pembelajaran, apa saja

problematika, serta bagaimana solusi dari implementasi metode Gallery

Walk di MA Islamiyah At-Tanwir Talun Sumberrejo Bojonegoro.

3. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini melitiputi guru, peserta didik, sarana dan

prasarana dan supervisi. Serta segala sesuatu yang menyangkut dalam topik

penelitian tentang problematika implementasi pembelajaran Biologi

menggunakan metode Gallery Walk pada materi pokok Virus pada kelas X

di MA Islamiyah At-Tanwir Talun Sumberrejo Bojonegoro.

4. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek di mana data

diperoleh untuk memperjelas sumber data maka perlu dibedakan menjadi 2

macam, yaitu:

a. Data primer

Data primer adalah “data yang diperoleh secara langsung dari

subjek penelitian dengan menggunakan alat, pengambilan langsung dari

subjek sebagai informasi yang dicari”.20 Sumber data primer terkait

dengan pokok permasalahan penelitian, yang diambil dari data lapangan

melalui pengamatan langsung (observasi) dan wawancara.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah “data yang diperoleh dari sumber

pendukung untuk memperjelas sumber data primer berupa data

kepustakaan yang berkorelasi dengan pembahasan objek penelitian

19Sukardi, Metodelogi Penelitian Pendidikan Kopetensi dan Praktekkanya, (Jakarta: BumiAksara, 2003), hlm. 157.

20 Saefudin Anwar, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hlm. 91.

Page 25: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

11

termasuk dokumentasi”.21 Sumber-sumber relevan yang mendukung

obyek penelitian ini kaitannya dengan pembelajaran Biologi

menggunakan metode Gallery Walk pada materi pokok Virus di MA

Islamiyah At-Tanwir Talun Sumberrejo Bojonegoro.

5. Metode Pengumpulan Data

a. Metode Observasi

Observasi adalah “pemusatan perhatian terhadap suatu objek

dengan menggunakan seluruh alat indra”.22 Metode ini peneliti gunakan

untuk mendapatkan data melalui observasi langsung terhadap fenomena-

fenomena yang diselidiki meliputi pelaksanaan pembelajaran Biologi

dengan metode Gallery Walk pada materi Pokok Virus di MA Islamiyah

At-Tanwir Sumberrejo Bojonegoro, serta data-data lain yang diperlukan.

Observasi ini peneliti menggunakan, observasi langsung dengan

menggunakan pedoman sebagai pengamatan. Pedoman observasi berisi

sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan akan diamati.

Dalam observasi pangamat tinggal memberi tanda pada kolom tempat

peristiwa muncul.

b. Interview

Interview (wawancara) merupakan metode pengumpulan data

yang menghendaki komunikasi langsung antara penyelidik dengan

subjek atau responden.23 Dalam melaksanakan interview pewawancara

membawa pedoman yang hanya garis besar tentang hal-hal yang akan

ditanyakan. Tanya jawab ini dilakukan oleh peneliti kepada guru dan

siswa yang bersangkutan untuk memperoleh data tentang pembelajaran

Biologi serta kendala-kendala yang dihadapi oleh subyek dan obyek

pembelajaran Biologi dengan metode Gallery Walk pada materi pokok

Virus di MA Islamiyah At-Tanwir Sumberrejo Bojonegoro.

21 Ibid.,22 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka

Cipta, 1996), hlm. 145.23 Yatim Rianto, Metodologi Penelitan Pendidikan: Suatu Tinjauan Dasar, (Surabaya: SIC,

1996), hlm. 67.

Page 26: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

12

c. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu “sekumpulan data yang berbentuk

tulisan seperti dokumen, buku-buku, majalah, peraturan-paraturan,

catatan harian dan sebagainya”.24 Metode ini digunakan untuk

mengumpulkan data tentang pembelajaran Biologi seperti perangkat

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), Silabus dan lain-lain.

6. Metode Analisa Data

Dalam penelitian ini penulis menerapkan fakta pola pikir serta

metode analisis data non statistk, dengan menggunakan analisis deskriptif

kualitatif yaitu “mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang

terjadi”.25 Metode deskripsitif yang penulis gunakan dengan menggunakan

pendekatan induktif yaitu, peneliti menganalisis berangkat dari yang bersifat

umum bedasarkan pengalaman nyata (ucapan atau perilaku obyek penelitian

atau situasi di lapangan) untuk kemudian dirumuskan menjadi konsep teori,

prinsip, proposisi atau definisi yang bersifat khusus.26

Adapun langkah-langkah analisis data sebagaimana yang ditawarkan

oleh Lexi Meleong yaitu “dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari

berbagai sumber, setelah dibaca, dipelajari dan ditelaah kemudian

mengadakan reduksi yang dilakukan dengan jalan membuat abstrakasi, dan

selanjutnya adalah menyusunnya dalam satuan-satuan”.27 Metode ini

digunakan untuk menjelaskan ketarangan-ketarangan dari pihak yang terkait

dan dengan selalu memperhatikan sisi mana suatu analisa dikembangkan

secara berimbang dengan melihat kelebihan dan kekurangan obyek

penelitian.

24 Suharsimi Arikunto, op. cit., hlm. 144.25 Nana Sudjna dan Ibrahim, op.cit., hlm. 64.26 Dedi Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001),

hlm. 18127 Lexi Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remja Rosdakarya,

1993), Cet.4, hlm.190.

Page 27: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

13

BAB II

KONSEP PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE GALLERY WALK

A. Metode Pembelajaran Gallery Walk

1. Pengertian Pembelajaran

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai pengertian pembelajaran

dengan menggunakan metode Gallery Walk, terlebih dahulu penulis

kemukakan mengenai pengertian belajar. Karena belajar dan pembelajaran

memiliki keterkaitan yang sangat erat.

Definisi tentang belajar berbeda-beda menurut teori belajar yang

dianut oleh para ahli. Menurut pendapat tradisional, belajar adalah

“menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan”.1 Dalam hal ini

dipentingkan pendidikan intelektual. Peserta didik diberikan bermacam-

macam mata pelajaran untuk menambah pengetahuan yang dimilikinya.

Pendapat yang lebih modern, menganggap belajar sebagai a change

in behavior atau perubahan kelakuan, seperti belajar apabila ia dapat

melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukannya sebelum ia belajar, atau

bila kelakuanya berubah sehingga lain caranya menghadapi suatu situasi

dari pada sebelum itu.2 Dalam arti yang luas, ini melingkupi pengamatan,

pengenalan, pengertian, perbuatan, keterampilan, perasaan, minat,

penghargaan dan sikap. Jadi belajar tidak hanya mengenai pendidikan

intelektual, tetapi mengenai seluruh pribadi anak.

Bertolak dari pengertian belajar di atas, pengertian pembelajaran

menurut E. Mulyasa bahwa, definisi pembelajaran adalah “proses interaksi

antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan

perilaku ke arah yang lebih baik”.3

1Tabrani Rusyan, dkk., Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: CV.Remaja Rosdakarya, 1989), hlm. 9.

2 Ibid., hlm. 9.3 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm.

100.

13

Page 28: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

14

Sedangkan menurut Hamzah B. Uno yang dikutip dari pendapatnya

Dedeng, pembelajaran adalah “upaya untuk membelajarkan siswa atau

peserta didik”.4 Secara implisit, dalam pengajaran terdapat kegiatan

memilih, menetapkan, mengembangkan pendekatan, strategi, metode dan

model untuk mencapai hasil pengajaran yang diinginkan. Pemilihan,

penetapan dan pengembangan metode didasarkan pada kondisi pengajaran

yang ada. Jadi pembelajaran yang dimaksud oleh Hamzah B. Uno hampir

sama dengan pendapatnya OP Dahama dan OP Bhatnagar yaitu:

Teaching is prosess of creating situation the facilitate the learningprocess. Creating situation includes providing activities, materials, andguidance needed by the learnes.5

Pembelajaran adalah keadaan dari proses berkreasi. Situasi berkreasitermasuk menghasilkan aktifitas, materi dan petunjuk yang dibutuhkandalam pembelajaran.

Dalam Undang-Undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional, 1 ayat

20, pembelajaran adalah “proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”.6 Selaras dengan terciptanya

pendidikan yang merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuataan spiritual keagamaan, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.7

Jadi, pengertian pembelajaran dapat ditarik kesimpulah bahwa,

pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar sehingga terjadi perilaku ke

arah yang lebih baik. Karena pengajaran berlangsung sebagai suatu proses

saling mempengaruhi antara guru, peserta didik serta lingkungan disekitar.

Diantara kesemuanya terdapat hubungan atau komunikasi interaksi, guru

4 Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm. 2.5 OP Dahama dan OP Bhatnagar, Education an Comunication for Development, (New

Delhi: Oxford and IBH,1980), hlm. 152.6 6 Tim Fokus Media, Himpunan Peraturan Perundangan Standar Nasional Pendidikan,

(Bandung: Tim Redaksi Fokus Media, 2005), cet Pertama, hlm. 97.7 Ibid., hlm. Hlm. 96.

13

Page 29: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

15

mengajar disatu pihak dan siswa belajar dilain pihak, sedangkan lingkungan

merupakan tempat proses interaksi tersebut. Hal ini menunjukkan aktivitas

yang seimbang hanya saja berbeda perannya.

Setiap guru pasti menginginkan keberhasilan dalam proses

pembelajarannya. Hal ini dapat diukur melalui evaluasi yang dilakukannya.

Keberhasilan atau kegagalan guru dalam menjalankan pembelajaran banyak

ditentukan oleh kecakapannya dalam memilih dan menggunakan strategi

atau metode yang tepat dalam mengajar. Proses belajar mengajar itu sangat

vital, karena mengajar merupakan proses membimbing kegiatan belajar, dan

kegiatan belajar akan bermakna apabila terjadi kegiatan belajar pada peserta

didik. Oleh karena itu, penting sekali bagi setiap guru memahami sebaik-

baiknya tentang proses belajar mengajar siswa, agar ia dapat memberikan

bimbingan dan menyediakan lingkungan belajar yang tepat dan serasi bagi

peserta didik.8

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud ra.

Rasulullah SAW bersabda:

ابنعنوائلاىبعناالعمشعنسفياناخربنا: قاليوسفبنحممدحدثنالساعةكراههااليامباملوعظةيتخولناوسلمعليهاهللاصلىالنىبكان: قالمسعود

9).البخاريرواه(علينا

“Dari Muhammad bin Yusuf, dari Sufyan, dari A’masy, dari Abi Wail,dari Ibn Mas’ud yang mengatakan: Bahwa Nabi SAW, selalu mengaturwaktu ketika memberi nasihat-nasihat kepada kita dalam beberapa harikarena khawatir kita menjadi bosan”. (HR. Bukhari)

Maksud dari hadist di atas bahwa, Rasulullah dalam memberi

nasihat-nasihat para sahabatnya, Rasulullah sangat berhati-hati dan

memperhatikan situasi dan keadaan para sahabat. Nasehat itu diberikan pada

waktu-waktu tertentu saja, tidak dilakukan setiap hari agar tidak

membosankan.

8 Trianto, Model-Model Inovatif Berorentasi Konstruktivis, (Jakarta: Prestasi Pustaka,2007), hal. 1.

9 Ibn Hajar Al-Asqalani, Irsyad As-Sari Li Syarh Shahih Al-Bukhari (Libanon: Dar Al-Fikr,1304 H), cet VI, hal 169.

Page 30: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

16

Dari proses belajar mengajar ini akan diperoleh suatu hasil, yang

pada umumnya disebut hasil pengajaran, atau dikenal dengan istilah tujuan

pembelajaran atau hasil belajar. Tetapi agar memperoleh hasil yang optimal,

maka proses belajar mengajar harus dilakukan dengan sadar dan sengaja

serta terorganisasi secara baik.10

Dalam proses pembelajaran guru tidak boleh selalu mendominasi

proses pembelajaran. Guru bertugas menyediakan bahan pelajaran, tetapi

yang mengelola dan mencerna adalah peserta didik sesuai dengan bakat,

kemampuan dan latar belakang masing-masing. Belajar adalah berbuat dan

sekaligus merupakan proses yang membuat peserta didik menjadi aktif,

kreatif dan inovatif dalam setiap berlangsungnya proses belajar.

Proses pembelajaran harus dibuat dengan mudah, aktif dan sekaligus

menyenangkan, agar peserta didik tidak tertekan secara psikologis dan

merasa bosan terhadap suasana di kelas dengan pelajaran yang diajarkan

oleh gurunya. Karena belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja

siswa sendiri. Penyelesaian dan pemeragaan semata-mata tidak akan

membuat hasil mutlak. Guru dapat menjelaskan atau mendeskripsikan

sesuatu kepada peserta didik dengan cepat, namun peserta didik akan

melupakan apa yang dijelaskan atau diceritakan itu dengan cepat pula.11

Sebagaimana yang dikatakan Konfusius, seorang filosuf Cina "Yang saya

dengar saya lupa, yang saya lihat saya ingat, yang saya kerjakan saya

pahami".12

Karena, Otak dapat memproses informasi dengan baik sangat

membantu proses refleksi secara internal. Jika peserta didik diajar dengan

berdiskusi, membuat sebuah karya, menjawab pertanyaan ataupun membuat

pertanyaan, maka otak akan bekerja lebih baik, sehingga efek dari proses

pembelajaran dapat terjadi dengan lebih baik. Otak perlu beberapa langkah

untuk dapat menyimpan dan menambah informasi. Langkah-langkah itu

10Sardiman AM. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2006), 21.

11Melvin L Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: NusaMedia dan Nuansa, 2006), Edisi revisi, hal. 16.

12Ibid., hlm. 15.

Page 31: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

17

biasanya berupa pengulangan informasi, mempertanyakan informasi atau

mengajarkan kepada orang lain. Oleh sebab itu betapapun menariknya

materi pelajaran yang disampaikan dengan ceramah, otak tidak akan lama

menyimpannya informasi yang diberikan karena tidak terjadi proses

penyimpanan dengan baik.13

2. Metode Gallery Walk

a. Pengertian Metode Gallery Walk

Gallery adalah “pameran”, pameran merupakan kegiatan untuk

memperkenalkan produk, karya atau gagasan kepada khalayak ramai.

Sedangkan Walk artinya “berjalan, melangkah”. Menurut Melvin L.

Silberman Gallery Walk atau galeri belajar merupakan suatu cara untuk

menilai dan mengingat apa yang telah dipelajari siswa selama

berlangsungnya pembelajaran. Metode ini baik digunakan untuk

membangun kerja sama kelompok (cooperative learning) serta

pembelajaran aktif (active learning), saling memberi apresiasi dan

koreksi dalam belajar.14

Metode Gallery Walk atau disebut juga galeri belajar adalah

sebagai salah satu metode dari pembelajaran aktif (active learning),

yakni suatu metode pembelajaran efektif, yang mudah dipersiapkan

asalkan memahami langkah-langkah metode tersebut. Metode Gallery

Walk atau galeri belajar adalah metode pembelajaran yang menuntut

siswa untuk membuat suatu daftar baik berupa gambar maupun skema

sesuai hal-hal apa yang ditemukan atau diperoleh pada saat diskusi yang

dilakukan di setiap kelompok belajar. Hasilnya untuk dipajang di dinding

atau di depan kelas.

Masing-masing kelompok diskusi menyiapkan satu orang wakil,

untuk mempresentasikan hasil diskusi yang dibuat di kertas plano atau lif

flat, yang kemudian di tempel di dinding/depan kelas. Sedangkan

kelompok lain mendengarkan presentasi serta mengoreksi hasil karya,

13Hisyam Zaini, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Center For Teaching StaffDevelofment, 2007), cet. 6, hal. xvii-xviii

14Ibid., hal. 274.

Page 32: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

18

secara bergantian dari kelompok satu ke kelompok yang lain sambil

berjalan mengelilingi karya-karya yang digalerikan. Setelah selesai

pameran gallery, kemudian dipertanyakan saat diskusi kelompok dan

ditanggapi. Penggalerian hasil kerja dilakukan saat peserta didik telah

selesai mengerjakan tugasnya, sesuai waktu yang telah ditetapkan

sebelumnya.

Hal inilah yang menjadikan metode Gallery Walk merupakan

salah satu metode pembelajaran active learning sekaligus cooperative

learning dan metode yang sangat efektif dalam pembelajaran. Karena

Gallery Walk atau galeri belajar merupakan suatu cara untuk menilai dan

mengingat apa yang telah peserta didik pelajari selama proses

pembelajaran.15

Berdasarkan uraian tersebut, Gallery Walk (galeri belajar)

merupakan suatu metode pembelajaran yang mampu mengakibatkan

daya emosional siswa untuk menemukan pengetahuan baru dan dapat

mempermudah daya ingat jika sesuatu yang ditemukan itu dilihat secara

langsung. Gallery Walk juga dapat memotivasi keaktifan dan kreatifitas

peserta didik dalam proses belajar, sebab bila sesuatu yang baru

ditemukan berbeda antara satu dengan yang lainnya maka, dapat saling

mempresentasikan atau mengkoreksi antara peserta didik, baik kelompok

maupun antar peserta didik itu sendiri.

b. Aplikasi Pelaksanaan Metode Gallery Walk

Prosedur pelaksanaan pendekatan penilaian diri dengan

menggunakan metode Gallery Walk adalah:

1) Mengelompokkan peserta didik menjadi beberapa kelompok yang

beranggotakan dua hingga empat orang.

2) Membuat masalah-masalah dari meteri pelajaran yang diajarkan dan

membagikannya kepada masing-masing kelompok secara acak.

15Ismail, SM, M.Ag., Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang:RaSAIL Media Group, 2008), hlm. 89.

Page 33: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

19

3) Memerintahkan tiap kelompok untuk mendiskusikan masalah yang

diberikan oleh guru kemudian didiskusikan dari materi pelajaran

yang mereka pelajari.

Hal itu boleh jadi mencakup berikut ini:

a) Pengetahuan barub) Keterampilan baruc) Kreatifitasd) Peningkatan atau minat dalam bidange) Percaya diri16

4) Perintahkan mereka untuk membuat sebuah daftar bisa berupa

gambar ataupun skema pada kertas plan berisi hasil (pembelajaran)

hasil diskusi. Dan memberi judul atau menemui daftar itu (hal-hal

yang didapatkan).

5) Masing-masing kelompok menempelkan hasil diskusi tersebut pada

dinding atau di depan kelas dan menyiapkan guide (presentator)

untuk mempresentasikan galeri yang dibuat.

6) Peseta didik diperintahkan untuk berjalan mengamati, mencatat,

mengoreksi galeri hasil diskusi dan melewati tiap galeri.

7) Surveilah hasilnya, cermati hasil materi pembelajaran yang paling

umum didapatkan. Menjelaskan sebagian hasil pembelajaran yang

tidak biasa atau tidak sesuai dengan materi pelajaran.

8) Kelompok siswa yang ditanggapi diberi kesempatan untuk

mempertahankan hasil kerjanya.

9) Mengklarifikasi hasil yang kurang dan menyimpulkan semua materi

yang telah dipelajari bersama.17

c. Kelebihan dan Kelemahan Metode Gallery Walk

1) Kelebihan Metode Gallery Walka) Siswa terbiasa membangun budaya kerjasama memecahkan

masalah dalam belajar.b) Terjadi sinergi saling menguatkan pemahaman terhadap tujuan

pembelajaran.c) Membiasakan siswa bersikap menghargai dan mengapresiasi

hasil belajar kawannya.

16 Melvin L. Silberman., Op.cit., hlm. 293.17 Op.cit.,

Page 34: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

20

d) Mengaktifkan fisik dan mental siswa selama proses belajarmenjadi lebih kreatif.

e) Membiasakan siswa memberi dan menerima kritik.f) Melatih dan menamkan sikap percaya diri. 18

d. Kelemahan Metode Gallery Walk

1) Bila anggota kelompok terlalu banyak akan terjadi sebagian siswamenggantungkan kerja kawannya.

2) Guru perlu ekstra cermat dalam memantau dan menilai keaktifanindividu dan kolektif.

3) Pengaturan setting kelas yang lebih rumit.19

B. Pembelajaran Biologi Materi Pokok Virus

1. Tujuan Pembelajaran Biologi

Setiap individu terlibat dalam proses pendidikan, khususnya guru

Biologi, sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar, seyogyanya

pendidik harus memahami betul apa tujuan pembelajaran. Tanpa mengetahui

tujuan pembelajaran, sulit dibayangkan apa yang akan dikerjakan saat

kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung, materi apa yang dicukupi

dalam KBM. Sebagaimana tercantum dalam Badan Strandar Nasional

Pendidikan (BNSP), dan sesuai dengan Standar Isi (SI) yang meliputi

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), untuk dapat

diketahui keberhasilan KBM-nya. Maka pendidik perlu memahami:

a. Tujuan Pendidikan

Dalam Undang-undang nomor 2 pasal 4 tahun 2003 tentang

sistem pendidikan, bahwa tujuan pendidikan nasional adalah:20

Pendidikan Nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupanbangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yangberiman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudipekerti luhur, memiliki pengetahuan yang mantap dan mandiri sertarasa tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Tujuan pendidikan nasional seperti dikutip diatas merupakan

tujuan yang sangat umum dan luas. Untuk dapat mencapainya tentu saja

tujuan tersebut perlu dijabarkan, dirinci dan dirumuskan agar dapat

18 http://id.mc766.mail.yahoo.com/mc/welcome?.19Ibid.,20Undang-Undang R.I. Nomor 20 Tahun 2003 Tentang “ SISDIKNAS (Sistem Pendidikan

Nasional) Beserta Penjelasanya”, (Bandung: Citra Umbara, 2003), hlm 30.

Page 35: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

21

bersifat operasional. Semua lembaga (institusi) pendidikan sesuai dengan

jalur, jenis dan jenjang pendidikan yang diembannya, masing-masing

memiliki tujuan pendidikan. Semuanya mengacu dan mendukung

ketercapaian tujuan pendidikan tersebut. Kelompok mata pelajaran ilmu

pengetahuan pada SMA/MA/SMALB dimaksudkan untuk memperoleh

kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan

berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri. Lembaga tersebut

merupakan lembaga institusi jalur pendidikan sekolah, jenjang

pendidikan menengah mencantumkan tujuan pendidikan institusionalnya

sebagai berikut:

1) Meningkatkan pengetahuan peserta didik untuk melanjutkan

pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan dapat

mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi

2) Meningkatkan pengetahuan peserta didik sebagai anggota

masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan

lingkungan sosial, budaya, dan alam sekitarnya.

b. Misi Mengajar Biologi

Setiap institusi mempunyai program, atau mata pelajaran

memiliki misi tersendiri. Begitu juga mata pelajaran Biologi pada

jenjang tertentu. Untuk jenjang SMA/MA/SMALB, ada tiga misi utama

yaitu aspek empiris, aspek evaluasi, dan aspek sintesis. Belajar Biologi

berarti berupaya mengenali proses kehidupan nyata dilingkungan, atau

belajar Biologi dari aspek empiris (purpose in empirical evidence).

Belajar Biologi berarti berupaya mengenali diri sendiri sebagai mahluk,

atau belajar Biologi dari aspek evaluasi (purpose in human institution).

Belajar Biologi diharapkan bermanfaat untuk meningkatkan kualitas

kehidupan manusia dan lingkungannya, atau belajar Biologi dari aspek

sintesis (purpose in human life).21

21Nuryani Y. Rustaman, end., Starategi Belajar Mengajar Biologi, (Universitas Indonesia,2003), hlm. 33-34

Page 36: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

22

c. Peranan Biologi dalam Membangun Pengetahuan dan Proses Berfikir

Biologi memberikan sumbangan besar terhadap proses

membangun pengetahuan melalui peninderaan, adaptasi, dan abstraksi

harus menjadi acuan. Konsep-konsep dalam Biologi untuk menjelaskan

proses tersebut. Keseimbangan antara asimilasi (penerapan skema yang

dimiliki pada situasi baru), akomodasi (mengubah skema lama

berdasarkan situasi baru) yang termasuk ke dalam proses adaptasi

diperlukan untuk mengembangkan penalaran dan pengetahuan.22

Observasi dan eksperimen sangat penting dalam mempelajari

Biologi. Kemampuan observasi sangat mendasar untuk melakukan

eksplorasi terhadap lingkungan dan untuk menguji gagasan dengan

melibatkan penggunaan semua indera. Maka seorang Biologiawan atau

yang mempelajari Biologi memerlukan ketelitian berfikir yang lebih

cermat dibandingkan dengan ilmuwan dibidang yang lain, bahkan dalam

bidang IPA sekalipun.

d. Karakteristik dalam Pembelajaran Biologi

Ilmu pengetahuan alam atau IPA didefinisikan sebagai

pengetahuan yang diperoleh melalui pengumpulan data dengan

eksperimen, pengamatan, dan deduksi untuk menghasilkan suatu

penjelasan tentang sebuah gejala yang dapat dipercaya.

Ada tiga kemampuan dalam IPA yaitu:

1) Kemampuan untuk mengetahui apa yang diamati.

2) Kemampuan untuk memprediksi apa yang belum diamati, dan

kemampuan untuk menguji tindak lanjut hasil eksperimen.

3) Dikembangkannya sikap ilmiah.

Kegiatan pembelajaran Biologi mencakup pengembangan

kemampuan dalam mengajukan pertanyaan, mencari jawaban,

memahami jawaban, menyempurnakan jawaban tentang “apa”,

“mengapa”, dan “bagaimana tentang gejala alam maupun karakteristik

22Ibid, hlm. 34-35.

Page 37: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

23

alam sekitar melalui cara-cara sistematis yang akan diterapkan dalam

lingkungan dan teknologi.23

2. Hakekat Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu pengetahuan alam (Biologi) merupakan dasar dari teknologi

yang merupakan tulang punggung pembangunan. Dalam memahami hakikat

ilmu pengetahuan alam ilmu yang mempelajari mahluk hidup. Pada

akhirnya sebagai guru dapat mengajarkan ilmu pengetahuan alam disekolah-

sekolah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Sehingga dapat

memanfaatkan dan mengamalkannya baik bagi pribadi sendiri, lingkungan

dan masyarakat luas.24 Untuk itulah maka: 25

a. Rasa ingin tahu hingga menjadi pengetahuan

Rasa ingin tahu hanya dimiliki oleh mahluk hidup, baik manusia,

hewan, maupun tumbuh-tumbuhan. Hanya ada perbedaan pada masing-

masing mahluk hidup tersebut. Manusia juga memiliki instink, namun

bedanya manusia dikaruniai kelebihan oleh tuhan dengan adanya

kemampuan “berpikir”. Rasa ingin tahunya berkembang tidak “ide”.

Manusia akan bertanya terus, setelah tahu tentang apa, bagaimana dan

selanjutrnya mengapa begitu dipermasalahkan.

b. Ilmu Pengetahuan Alam/Biologi

Ilmu pengetahuan alam adalah ilmu pengetahuan yang bidang

sasarannya adalah alam raya atau alam semesta. Ilmu pengetahuan alam

natural berkembang dengan ilmu pengetahuan yang besar yaitu ilmu

alam dengan bidang saran benda-benda tak hidup, dan Biologi atau ilmu

hayat dengan bidang saran adalah mahluk hidup.

Sebagaimana ketetntuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19

Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, setiap

Sekolah/Madrasah mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan

23Bambang Soehendro, Badan Standar Nasional Pendidikan, (Jakarta: Ketua BSNP, 2006),hlm. 7.

24Udin S. Winataputra, dkk., Strategi Belajar Mengajar IPA, (Jakarta: Universitas Terbuka,2001), hlm.117.

25Op.cit., hlm. 35

Page 38: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

24

Standar Isi (SI) dan pedoman yang ditetapkan oleh Badan Standar

Nasional Pendidikan (BSNP).26 Virus adalah salah satu materi Biologi

pada kelas X semester ganjil pada Standar kompetensi (SK.2),

memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup. Kompetensi

dasar (KD.21), mendiskripsikan ciri-ciri, replikasi dan peran Virus dalam

kehidupan.

3. Tinjauan Materi Pokok Virus

Kita sering mendengar tentang istilah Virus. Kata Virus bersal dari

bahasa latin virion yang berarti racun. Diartikan sebagai racun karena

hampir semua jenis Virus dapat menyebabkan penyakit, baik pada

tumbuhan, hewan, atau manusia.27

Istilah Virus sering dikaitkan dengan berbagai macam penyakit yang

ditimbulkannya, terhadap tumbuhan, hewan, maupun manusia. Kita tentu

pernah mendengar tentang penyakit AIDS, influenza, dan rabies. Begitu juga

penyakit SARS, yang mulai mewabah pada pertengahan bulan Maret 2003.

H1N1 Virus flu burung yang menyerang unggas, serta flu babi yang

disebabkan oleh Virus H5N1 baru-baru ini dapat ditularkan kepada manusia.

Dalam Islam Virus juga disinggung sebagaimana yang terkandung

yakni QS. Al-Furqon, Ayat 2 berbunyi:

“Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan dia tidakmempunyai anak, dan tidak ada sekutu baginya dalamkekuasaan(Nya), dan dia Telah menciptakan segala sesuatu, dan diamenetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya”. (QS. Al-Furqon: 2).28

Dari penjelasan diatas Allah SWT., menciptakan segala sesuatu di

dunia pasti ada manfaatnya, menciptakan bentuk yang berukuran serapi-

26Badan Standar Nasional Pendidikan, Petunjuk Teknios Pengembangan Silabus MataPelajaran Biologi, (Jakarta: BSNP, 2006), hlm. I-3

27Drs. Sudjino, MS, Drs. Langkah Sembiring, M.Sc., Ph.d., Biologi Kelas X Semester IUntuk SMA dan MA, (Klaten: PT. Intan Pariwara, 2006), hlm. 46.

28Depag RI, Al-Qur'an dan Terjemahan, (Bandung: Jumanatul Ali-Art, 2004), hlm. 273.

Page 39: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

25

rapinya. Disinilah pemahaman baru tentang Virus, Virus mempunyai

manfaat, bentuk dan ukuranya yang sangat kecil akan tetapi masih bisa

dilihat dengan mikroskop elektron dan juga dapat bereplikasi.

a. Sejarah Penemuan Virus

Sejarah awal mula Virus pertama kali diungkap pada tahun 1883.

Adalah Adolf Mayer,29 seorang saintis Jerman, melakukan percobaan

untuk mengetahui penyebab penyakit mosaik pada tanaman tembakau.

Penyakit tersebut ditandai dengan adanya bercak-bercak berwarna

kuning pada daun tembakau. Pada percobaannya, Adolf Mayer

menyemprotkan ekstrak daun tembakau yang terkena penyakit mosaik ke

tanaman tembakau yang sehat. Berdasarkan hasil percobaannya tersebut,

Adolf Mayer mengungkapkan bahwa penyakit mosaik dapat menular ke

daun-daun tanaman yang sehat melalui ekstrak daun tembakau yang

disemprotkan. Namun, A. Mayer tidak menemukan adanya mikroba

penyebab penyakit tersebut pada ekstrak daun tembakau yang terinfeksi.

la menduga bahwa penyakit mosaik tersebut disebabkan oleh bakteri

berukuran kecil yang tidak dapat dilihat dengan mikroskop cahaya.

Gambar-2.1. Ukuran Tubuh Mikroorganisme Perbandingan ukuran tubuh Sel dan Virus.30

29 Ibid., baca juga Mikro Biologi Umum.30 Mode Screen Only Dibawah Pembatasan UU Haki Tujuan Eksperimenta, Biologi SMA

Kelas I, Referensi Nasional Archive. www.referensinasional.com

cyzobacterium

euobacterium

cell

virus

Page 40: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

26

Sepuluh tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1892 seorang ahli

Biologi Rusia bernama Dimitri Ivanowsky menyatakan bahwa, penyebab

penyakit mozaik lebih kecil dari bakteri. Hal ini dibuktikan dengan

lolosnya penyebab penyakit mosaik melalui saringan yang tidak dapat

dilalui oleh bakteri. Ivanovsky membuat eksperimen, jika ektrak daun

yang terserang penyakit mosaik dioleskan pada daun yang sehat,

beberapa waktu kemudian daun yang sehat itu terserabut penyakit.

Tetapi jika ekstrak tersebut dipanaskan sampai mendidih dan setelah

dioleskan, tidak menyebabkan sakit pada daun sehat.

Dimitri Ivanovsky memberikan simpulan sementara bahwa

penyakit mosaik pada tembakau disebabkan oleh bakteri patogen (bakteri

penyebab penyakit). Namun ketika beliau pada tahun 1893 menyaring

ekstrak daun tembakau yang terserang patogen itu dengan saring

keramik (ceramic filter), kemudian cairan hasil saringan itu dioleskan ke

daun tembakau yang sehat, ternyata daun tersebut menjadi sakit.

Seandainya penyakit itu disebabkan oleh bakteri, daun tembakau akan

tetap sehat karena bakteri tersaring oleh sarungan keramik. Ivanovsky

menduga bahwa penyebab penyakit mosaik pada daun tembakau itu

adalah bakteri yang sangat kecil.31

Pada tahun 1935 Ilmuan Wendell M. Stanley,32 dari Rockefeller

Institute, Amerika Serikat berhaasil mengisolasi dan mengkristalkan

Virus mosaik tembakau, da ia menyimpulkan bahwa Virus berbeda

dengan bakteri. Jika kristal viru diinjeksikan ke tanaman tembakau yang

sehat, Virus akan aktif, mengganda dan menyebabkan penyakit. Karena

Virus dapat dikristalkan berarti bukan sel. Virus dianggap sebagai

peralihan antara benda abiotik dan biotik. Virus yang menyerang

tembakau diberi nama Virus mosaik tembakau (Tobacco Mosaik Virus,

31Drs. Koes Irianto, MikroBiologi, Menguak Dunia Mikroorganisme, (Bandung: CV. YramaWidya, 2000), cet. 2, hlm. 188.

32Prof. Dr. D. Dwidjoseputro, Dasar-Dasar MikroBiologi, (Jakarta: Djambatan, 2005), hlm.157.

Page 41: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

27

disingkat TMV). Sekarang telah diketahui lebih daripada 100 Virus

tanaman. 33

b. Sifat dan Struktur Virus

1) Sifat Virus

Sampai saat ini, penggolongan Virus sebagai benda hidup

atau benda tidak hidup masih belum pasti. Hal ini disebabkan Virus

mempunyai sifat antara benda hidup dan benda tidak hidup. Virus

dikatakan hidup, karena dapat memperbanyak diri. Virus dikatakan

benda tidak hidup karena tidak melakukan metabolisme dan sangat

tergantung pada hospesnya (inangnya) untuk tetap hidup dan

memperbanyak diri. Disamping itu Virus tidak terdiri atas sel. Virus

hanya mengandung salah satu asam nukleat saja yang berupa

Deoxyribosa Nucleic Acid (DNA) atau Ribosa Nucleic Acid (RNA).

Inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa Virus hanya dapat

bereplikasi jika terdapat pada (inang).34

Virus bukanlah sel karena ukurannya sangat kecil, tidak

memiliki sitoplasma, membran sel, ribosom dan dapat dikristalkan.

Virus memiliki sebagian sifat yang dapat menyatakannya sebagai

makhluk hidup, namun tidak semua kriteria kehidupan dipenuhinya.

Apabila kita meninggalkan Virus dalam suatu botol yang kering,

Virus akan menghambur seperti Kristal garam atau gula, dan tidak

akan tumbuh, berkembang, berkembang biak ataupun mati. Dengan

demikian Virus merupakan peralihan antara hidup dan tidak hidup.35

2) Bentuk Virus

Saat ini telah diketahui bahwa bentuk Virus bermacam-

macam. Ada yang berbentuk memanjang (batang), oval, bulat dan

ada pula yang bentuknya seperti huruf T (Virus T).

Ciri lain Virus yang tidak dimiliki oleh makhluk hidup adalah

tubuh Virus hanya tersusun atas selubung, disebut kapsit yang

33Op.cit., hlm. 190.34www.referensinasional.com Op.cit., hlm. 47.35Op.cit., hlm. 193.

Page 42: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

28

tersusun atas molekul protein, dan bagian ini yang tersusun atas asam

nukleat. Jadi, Virus tidak memiliki sitoplasma seperti pada sel, serta

tidak memiliki organela, sehingga tidak melakukan metabolisme.

Karena itu para pakar tidak menggolongkan Virus sebagai sel atau

organisme. Ukuran Virus yang sangat kecil tidak memungkinkannya

untuk memiliki struktur sebagaimana struktur sel. Satu unit lengkap

Virus yang mampu menginfeksi organisme hidup disebut virion.36

3) Bagian Tubuh luar

Tubuh Virus bagian luar tersusun atas kepala, leher, dan ekor,

sebagai contoh Virus T, terdiri atas bagian-bagian sebagia berikut:

a) Kepala, berbentuk polyhedral (segi banyak), berisi DNA danbagian luarnya diselubungi protein yang disebut kapsid. Kapsidtersusun atas unit-unit yang disebut kapsomer

b) Leher, sebagai penghubung antara kepala dan ekorc) Ekor, terdiri atas penyangga dasar dan serabut ekor. Ekor ini

berfungsi untuk melektkan diri dan menginfeksi badan sel yangdiserangnya. Setiap ujung serabut ekor terdapat reseptor yangberfungsi untuk menerima rangsang. 37

Gambar-2.2. Struktur bentuk Virus (perbesaran 15 x 10-6mm)38

Tubuh Virus, misalnya bakteriofage T, (Virus penginveksi

bakteri) merupakan Virus yang paling kompleks, terdiri atas kepala

36Ibid., hlm. 191.37Drs. Langkah Sembiring, M.Sc., Ph.d., Op.cit., hlm. 47.38www.referensinasional.com Op.cit.,

Page 43: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

29

dan ekor dengan serabut ekor yang dapat mengenal dan menancap

pada dinding sel inangnya. Kepala memiliki bentuk bersegi delapan

yang didalamnya mengandung inti Virus dan dikenal sebagai kepala

Virus. Dari kepala Virus muncul selubung memanjang (tubus) yang

disebut sebagai ekor Virus. Pada bagian ujungnya ditumbuhi serabut-

serabut ekor. Ujung serabut ekor merupakan penerima rangsang

(reseptor). Ekor berfungsi sebagai alat penginfeksi. Bagian kepala

dan ekor memiliki selubung yang disebut kapsid. Selubung atau

kapsid tersusun atas molekul-molekul protein. Satu unit protein yang

menyususn kapsid yang disebut sebagai kapsomer.39

4) Bagian Inti

Tubuh Virus bagian inti tersusun atas dari senyawa-senyawa

berikut:

a) Asam nukleat, yaitu asam deosiribonukleat (DNA) atau asamribonukleat (RNA) sebagai bagian inti.

b) Protein, merupakan komponen utama yanag menyusun bagianterbesar dari kapsid

c) Lipid, terdapat pada Virus dalam bentuk fosfilpid, glikolipid,asam lemak, kolesterol, dan lemek-lemak alami lainnya.

d) Karbohidrat, terdapat dalam bentuk ribose atau deoksiribosadalam asam nukleat.40

Bagian inti tersusun atas asam inti (asam nukleat). Asam

nukleat yang menyusun Virus pada umumnya hanya satu untaian.

Kecuali pada Virus influenza terdapat 6-8 untaian. Setiap untaian

asam nuklet mengandung 3.500 sampai 600.000 nukleotida. Jika

diperkirakan 1 gen tersusun atas 1000 nukleotida, maka diperkirakan

Virus hanya tersusun atas 2 sampai beberapa ratus gen.

Virus memiliki asam nukleat yang bervariasi, ada yang

memiliki Deoxyribonucleid Acid (DNA). Atau asam

deoksiribosanukleat ganda berpilin dan DNA tunggal berpilin. DNA

tersebut berbentuk linier (lurus) atau sirkuler (melingkar). Beberapa

Virus yang ada yang memiliki asam nukleat yang berupa Ribonucleid

39Drs. Koes Irianto, Op.cit., hlm. 192.40Op.cit.,

Page 44: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

30

Acid (RNA) atau asam ribonukleat. RNA ini ada yang berupa rantai

tunggal, ada yang berupa rantai ganda. DNA atau RNA merupakan

materi genetik, yakni berisi kode-kode peristiwa pembawa sifat

Virus.41

Jadi, berdasarkan inti yang dikandungnya, Virus dapat

dibedakan menjadi Virus DNA dann Virus RNA. Sebagian besar

Virus yang menginfeksi manusia merupakan Virus RNA, contohnya

Virus influenza dan HIV, Virus cacar merupakan Virus DNA. Selain

itu di dalam isi Virus terdapat beberapa macam enzim.

5) Ukuran Virus

Virus adalah partikel berukuran sangat kecil yang dapat

menginfeksi hampir semua jenis organisme. Ukurannya sekitar 20-

300 milimikron (1 milimikron = 1x 10-6mm), jadi ukurannya jauh

lebih kecil dibandingkan bakteri yang berukuran 10 mikron (1

mikron = 1x10-3mm).42

Karena ukurannya yang kecil itu, Virus tidak dapat diamati

dengan mikroskop cahaya. Virus hanya dapat diamati dengan

menggunakan mikroskop electron. Virus dapat lolos dari saringan

keramik (ceramic filter), padahal bakteri tidak. Jadi seandainya

cairan yang mengandung bakteri dan Virus disaring dengan saringan

keramik, bakteri dapat disaring sedangkan Virus tidak.

c. Reproduksi (Replikasi) Virus

Virus dapat mengekspresikan gen-gennya dan melakukan

reproduksi hanya di dalam sel-sel yang hidup. Akan tetapi, reproduksi

Virus berbeda dalam beberapa cara dengan reproduksi yang terjadi pada

sel. Pada Virus, reproduksi terjadi dengan cara penggandaan (replikasi)

dari materi genetik. Gen-gen tersebut terbentuk dengan menggunakan

enzim, ribosom, nutrien, dan sumber-sumber lain dari sel inangnya untuk

mengganti sel membuat beberapa salinan dari materi genetik dan protein

41Op.cit., baca MikroBiologi Umum Jilid I.42Ibid., hlm. 193

Page 45: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

31

kapsid. Artinya, ketika bereproduksi Virus mengambil alih metabolisme

sel inang untuk membentuk materi genetik Virus itu sendiri.43

Virus yang menginfeksi bakteri disebut sebagai bakteriofage atau

disingkat fag. Bakteriofage ada berbagai tipe, antara lain tipe T4, M13,

MS2, dan tipe lamda. Virus yang menginfeksi cacar, polio, hepatitis,

mata belek, influenza, demam berdarah, dan diare. Termasuk HIV yang

menyerang sistem kekebalan tubuh dan mengakibatkan penyakit

Acquired Immuno Defeficiency Syndrome (AIDS), yaitu sindrom

runtuhnya kekebalan tubuh.44

Gambar-2.3. (a) Bakteri dan Bakteriofage Ketika Virus T menempel pada bakteri, hanya ADNyang masuk ke dalam sel, (b) dan selanjutnya orthoxVirus akan membentuk banyakVirus (bereplikasi)45

Tahap-tahap yang dilakukan dalam reproduksi Virus adalah

adsorpsi (fase peletakan/penempelan) Virus pada sel inang, injeksi (fase

memasukkan asam inti), sistesis (fase pembentukan), perakitan, dan lisis

(fase pemecahan sel inang).46

43Op.cit., Baca MikroBiologi Umum Jilid I.44www.referensinasional.com Op.cit.,45Ibid.,46Drs. Koes Irtianto, Op.cit., hlm. 194

Page 46: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

32

Berdasarkan tahapan-tahapannya itu daur hidup Virus dapat

dibedakan menjadi daur litik dan daur lisogenik.

1) Daur Litik

a) Fase adsorpsi (peletakan), ini ditandai dengan melekatnya ekor Viruspada dinding sel bakter

b) Fase injeksi, ini terjadi setelah terbentuk lubang, kapsid Virusberkontraksi untuk memompa aam nukleatnya (DNA atau RNA) masukke dalam sel.

c) Fase sintesis, Virus tidak memiliki “mesin” biointetik sendiri. Viruakan menggunakan mesin biosintetik inang untuk melakukankehidupan. DNA Virus memproduksi enzim penghancur, enzimtersebut digunakan untuk menghancurkan DNA bakteri, setelahdihancurkan maka Viruslah yang berperan dan DNA Virus mengambilalih kehidupan.

d) Fase perakitan, kapsid yang disintesis mula-mula terpisah antarakepala, ekor dan serabut ekor. Bagian-bagian kapsid itu dirakit menjadikapsid Virus yang utuh, kemudian DNA Virus masuk di dalamnya,maka terbentuklah tubuh Virus yang utuh.

e) Fase litik, ketika perakitan Virus selesai, Virus memproduksi enzimlisozim lagi, untuk menghanculkan bakteri, bakteri hancur, maka selbakteri mengalami lisis (pecah), dan Virus-Virus baru akan keluarmencari inang baru. Fase ini merupakan fase lisisnya sel bakteri namunbagi Virus merupakan fase penghamburan Virus.47

2) Daur Lisogenik

Selain melakukan daur litik, kadang-kadang Virus juga

melakukan daur lisogenik, sebagaimana penjelasan dibawah ini:

a) Fase adsorpsi, dan fase injeksi, sama dengan daur litikb) Fase penggabungan, ketika memasuki fase injeksi, DNA Virus masuk

ke dalam tubuh bakteri . Selanjutnya, DNA Virus menyisip ke dalamDNA bakteri atau melakukan penggabungan. Dan akhirnya terbentukDNA sirkuler baru yang telah disisipi DNA Virus.

c) Fase pembelahan, dalam keadaan itu, DNA Virus tidak aktif, yangdikenal sebagai profag. Karena DNA Virus menjadi satu dengan DNAbakteri. Maka jika DNA bakteri melakukan replikasi, profag juga ikutmelakukan replikasi.

d) Fase sintesis, karena suatu hal (radiasi, zat kimia, dan laian-lain),profag aktif dan memisahkan diri DNA bakteri, dan menghancurkanDNA bakteri. Selanjutnya, DNA Virus melakukan sintesis. DNA Virusmelakukan sintesis protein sebagai kapsid pada Virus baru danmelakukan replikassi DNA. Sehingga DNA Virus menjadi banyak.

e) Fase litik, setelah terbentuk Virus-Virus baru terjadilah lisis sel bakteri(sama dengan daur litik). Virus-Virus yang terbentuk berhamburankeluar sel bakteri guna menyerang bakteri baru, maka dalam daur

47Drs. Langkah Sembiring, M.Sc. Ph.D., hlm. 50.

Page 47: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

33

selanjutnya Virus dapat mengalami daur litik atau lisogenik. Demikianseterusnya.48

Pada Bakteriofage49 atau fage yaitu sejenis Virus yang biasa

hidup dalam tubuh Escherichia coli. Virus ini pertama kali ditemukan

pada 1915. Tipikal bakteriofage di dalam tubuh bakteri E. coli, fage

dapat melakukan reproduksi dengan dua mekanisme alternatif, yaitu

melalui siklus litik dan siklus lisogenik.

Gambar.-2.4. Siklus Bakteri dan Bakteriofage50

48Op.cit., hlm. 200-20149Baca. MikroBiologi Umum jilid I, hlm. 269.50Ibid., dan baca: Michael J. Pelczar, dan E.C.S. Chan, hlm. 294-295

Page 48: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

34

Siklus reproduksi pada baketeriofage terdiri dari dua siklus

yaitu siklus litik dan lisogenik:

1) Siklus LitikSiklus litik dimulai ketika serabut-serabut ekor virion T

menempel pada sisi reseptor khusus pada permukaan luar sel bakteri E.coli. Pembungkus ekor kemudian berkontraksi, membuat lubang intipada dinding dan membran sel. Setelah terbentuk lubang, fagekemudian menginjeksikan DNA-nya ke dalam sel. Di dalam sel, DNAfage dengan cepat merusak DNA bakteri. DNA fage sendiri terlindungikarena mengandung modifikasi bentuk sitosin.

Setelah DNA bakteri dirusak, genom fage secara penuhmengendalikan sel, menginduksi mesin metabolik untuk menghasilkankomponen-komponen fage, seperti protein-protein, salinan genom fage,ekor, serabut-serabut ekor, dan kepala polihedral. Selanjutnya, fagememproduksi suatu enzim untuk merusak dinding sel bakteri.Rusaknya dinding sel bakteri menyebabkan tekanan osmosis selmeningkat sehingga akhirnya pecah (lisis). Lisis pada bakteri akanmelepaskan 100 hingga 200 partikel-partikel fage yang kemudian dapatmenginfeksi sel-sel bakteri lain yang berdekatan.

2) Siklus LisogenikVirus dapat melakukan reproduksi tanpa harus membunuh

inangnya. Siklus lisogenik dimulai ketika fage menempel di permukaansel E. coli dan menginjeksikan DNA-nya. Kemudian, DNA Virusmenyisip melalui cara rekombinasi genetik ke dalam sisi khusus padakromosom bakteri. Ketika menyisip, materi genetik fage menyatudengan materi genetik bakteri membentuk profage. Di dalam profage,gen-gen bakteri menjadi tidak aktif, sedangkan gen profage selalu aktif.

Selama sel melakukan pembelahan, sel bakteri menyalinsepanjang gen profage beserta DNA-nya pula. Akibatnya, setiap selterbagi menjadi dua anakan sel, maka tiap anakan sel bakteri memilikiprofage dan DNA yang selanjutnya dapat memulai siklus reproduksikembali. Satu sel tunggal yang sudah terinfeksi dapat dengan segeramenghasilkan sejumlah besar populasi bakteri yang membawa profage.Selanjutnya, satu sel bakteri yang membawa profage dalam kromosom-kromosomnya akan mengalami lisis dan melepaskan partikelpartikelfage. Fage-fage tersebut akan menginfeksi bakteri lainnya dan kembalimengalami siklus hidupnya. 51

Replikasi pada Virus-Virus Hewan Cara replikasinya hampir

sama dengan cara bakteriofage. Akan tetapi, replikasi pada Virus hewan

memiliki beberapa modifikasi atau penetrasi yang berbeda dengan cara

fage. Pada Virus hewan, materi genetik bersama selubung proteinnya

(kapsid) masuk ke dalam sel inang. Di dalam sel inang kapsid terbuka

sehingga Virus tidak berselubung. Selanjutnya materi genetik Virus

51www.referensinasional.com., Op.cit., dan baca: MikroBiologi Umum Jilid I., Ibid.,. hlm.277.

Page 49: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

35

(DNA atau RNA) bebas ikut proses biosintesis untuk mencetak Virus-

Virus baru. Virus-Virus baru tersebut akhirnya keluar dari inang dengan

cara pembentukan tunas (budding). Selama pembentukan tunas, Virus-

Virus tersebut menyusun kapsul pembungkus (amplop) yang terdiri atas

lemak protein, dan karbohidrat. Semua bahan tersebut berasal dan

membran plasma atau membran inti sel inang.52

1) Tahap-tahap Replikasi Virus Hewan

a) Penetrasi: Virus mungkin masuk seperti ditelan oleh sel inangnya(endositosis). Beberapa Virus memiliki permukaan protein yannberhubungan kepada reseptor membran plasma sel inang danmerangsang endositosis.

b) Replikasi: materi genetik Virus membuat tiruan-tiruan beberapakali.

c) Transkripsi: materi genetik Virus digunakan sebagai blueprintmembentuk messenger RNA (mRNA).

d) Sintesis Protein: dalam sitoplasma sel inang, materi genetik Virus(mRNA) digunakan untuk pembentukan protein Virus.

e) Perakitan Virus: materi genetik Virus dan enzim dikelilingi olehlapisan protein.

f) Pelepasan: setelah bentuk Virus sempurna, Virus keluar dari selinang melalui pembentukan tunas (budding) pada membran selinang.53

2) Beberapa Contoh Replikasi Virus Hewan

a) HIV (Human Immunodeficiency Virus)54

Virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) termasuk

salah satu retroVirus yang secara khusus menyerang sel darah

putih (sel T). RetroVirus adalah Virus RNA hewan yang

mempunyai tahap DNA. Virus tersebut mempunyai suatu enzim,

yaitu enzim transkriptase balik yang mengubah rantai tunggal

RNA (sebagai cetakan) menjadi rantai ganda kopian DNA

(cDNA).

52Ibid.,53Ibid.,54Op.cit., hlm. 194

Page 50: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

36

Gambar-2.5. Virus AIDS55

b) Virus Herpes56

Virus herpes merupakan Virus DNA dengan rantai ganda

yang kemudian disalin menjadi mRNA.

c) OrthomyxoVirus (Virus Infuenza)57

Siklus replikasi Virus influenza hampir same dengan

siklus replikasi Virus herpes. Hanya saja, pada Virus influenza

materi genetiknya berupa rantai tunggal RNA yang kemudian

mengalami replikasi menjadi mRNA.

d) ParamyxoVirus

ParamyxoVirus adalah semacam Virus RNA yang

selanjutnya mengalami replikasi menjadi mRNA. ParamyxoVirus

merupakan penyebab penyakit campak dan gondong.58

d. Peranan Virus dalam Kehidupan

Secara umum, Virus bersifat merugikan karena jenis-jenis Virus

yang berbeda menginfeksi dan menyebabkan berbagai penyakit pada

tumbuhan, hewan, dan manusia.

55Ibid.,56Theresia Tri Suharni, dkk., MikroBiologi Umum, (Yogjakarta: Umiversitas Atmajaya,

2008), hlm. 78.57Ibid., hlm. 7958Drs. Langkah Sembiring, M.Sc., Ph.d., Op.cit., hlm. 48.

Page 51: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

37

Namun demikian, tidak berarti bahwa Virus hanya memiliki

peran yang merugikan dengan dengan kemajuan bioteknologi dan

rekayasa genetika, para ilmuwan telah memanfaat Virus untuk tujuan

yang menguntungkan. Virus juga dapat dimanipulasi agar menjadi Virus

yang menguntungkan (misal gen yang menghasilkan antitoksin, untuk

melemahkan bakteri dan memproduksi vaksin).

Virus yang digunakan untuk memproduksi iinteferon. Interferon

merupakan protein kecil yang dihasilkan oleh sel normal sebagai respon

terhadap infeksi Virus, interferon berfungsi untuk mencegah replikasi

Virus dalam sel inang.

Anti toksin dapat dibuat, karena DNA adalah materi genetik yang

dapat menentukan sifat mahkluk hidup. Jika DNA berubah, maka sifat

mahkluk hidup pun berubah. Untuk menghasilkan anti toksin sebagai

contoh DNA Virus disambungkan ke DNA (gen) manusia yang

mengkontrol sintesis antitoksin (pelawan penyakit), selanjutnya oleh

Virus lisogenik gen tadi disambungkan ke sel bakteri. Kemudian sel

bakteri ini membuat gen manusia (gen penghasil antotoksin manusia),

maka bakteri tersebut mampu memproduksi antitoksin manusia. Bila

bakteru membelah terus menerus, maka setiap sel bakteri baru

mengandung DNA manusia dan mampu memproduksi antitoksin. Dan

anti toksin yang diproduksi dapat dipisahkan dan dapat digunakan untuk

melawan penyakit manusia yang disebabkan oleh Virus.59

Virus dalam kehidupan manusia tidak selalu menimbulkan

kerugian, ada juga Virus yang menguntungkan bagi kehidupan manusia.

Sebagaimana firman Allah SWT QS. Al-Baqarah ayat 26:

………

“Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupanyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yangberiman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari

59Op.cit., hlm. 206

Page 52: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

38

Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakahmaksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?"…..” (QS. Al-Baqarah: 26). 60

Dengan ayat tersebut Allah SWT membuat perumpamaan seperti

nyamuk atau yang lebih rendah dari itu memiliki manfaat bagi orang-

orang yang mengetahuinya dan bagi orang-orang fasik akan disesatkan.

e. Macam-macam penyakit pada manusia yang disebabkan oleh Virus

Berikut ini memuat beberapa macam penyakit yang disebabkan

oleh Virus.61

Tabel. 2. 1

Nama-nama penyakit dan Penyebanya

No Nama Penyakit Penyebab Bagian Tubuh yang dipengaruhi

1Influenza MyxoVirus A (Virus

RNA),Melalui saluran respirasi;epitelium dalam ada tiga tipe;A,B, dan C dari trakea danbronchitis

2Demam Sejumlah besar

Virus, terutamaRhinoVirus (VirusRNA)

Melalui saluran respirasi;biasanya hanya saluran sebelahatas

3Cacar Virus Variola

(Virus DNA)Melalui saluran respirasikemudian kulit

4Gondong ParamyxoVirus A

(Virus RNA)Melalui saluran respirasi,infeksi melalui darah,terutama kelenjar ludah; juga ditestis pria dewasa

5

Campak ParamyxoVirus A(Virus RNA)

Melalui saluran respirasi (darimulutke brork) menyebar ke kulit danusus halus

6Campak jerman Virus Rubella Melalui saluran respirasi;

(Rubella) kelenjar limfa dileher, mata, dan kulit

7PoliomyelitisVirus

Polio (Virus RNA) Faring dan usus halus,kemudian darah; neuromotorikdi vertebrae (tulang punggung)

60Depag RI, op.cit., hlm. 6.61www.Maindexchange.com archive.Op.cit.,

Page 53: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

39

8Demam kuning ArboVirus (Virus

RNA)Pembuluh darah sebelah dalamdan hati.Biasanya ditularkan oleh hewanArthropoda

9Hepatitis Virus Hepatitis

(Virus RNA).Sekarang dikenaltipe-tipe Hepatitis;A,B,C,D, E

Hati; mulai pengerasan (sirosis)hingga kanker hati

10Cacar air Virus Varicella

(Virus ADN) F, danG

Kulit; titik-titik merah dangatal, melepuh, kering, danmenghasilkan kerak (krusta) dikulit

11AIDS, (acquiredImmunedeficiencysyndrome)

HIV, humanimmuno- deficiencyVirus (Virus RNA).Tipe HIV-1 danHIV-2

Sel T pada sel darah putih, yangbertanggung jawab terhadaprespon kebal

Selain manusia, Virus juga menyebabkan kesengsaraan bagi hewan

dan tumbuhan. Tidak sedikit pula kerugian yang diderita peternak atau

petani akibat ternaknya yang sakit atau hasil panennya yang berkurang.

1) Beberapa macam penyakit pada hewan yang disebabkan oleh Virus

a) Penyakit tetelo, yakni jenis penyakit yang menyerang bangsa unggas,terutama ayam. Penyebabnya adalah new castle disease Virus(NCDV).

b) Penyakit kuku dan mulut, yakni jenis penyakit yang menyerangternak sapi dan kerbau.

c) Penyakit kanker pada ayam oleh rous sarcoma Virus (RSV).d) Penyakit rabies, yakni jenis penyakit yang menyerang anjing, kucing,

dan monyet. Penyebabnya adalah Virus rabies.

2) Beberapa macam penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh Virusa) Penyakit mosaik, yakni jenis penyakit yang menyerang tanaman

tembakau. Penyebabnya adalah Tobacco Mosaic Virus (TMV)b) Penyakit tungro, yakni jenis penyakit yang menyerang tanaman padi.

Penyebabnya adalah Virus Tungro.c) Penyakit degenerasi pembuluh tapis pada jeruk. Penyebabnya adalah

Virus citrus vein phloem degeneration (CVPD).62

62Ibid., baca: MikroBiologi Umum Jilid I.

Page 54: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

40

C. Dasar Strategi Pembelelajaran Biologi Mengunakan Metode Gallery Walk

1. Pembelajaran Aktif (Active Learning)

a. Pengertian Strategi Pembelajaran

Kata strategi berasal dari bahasa Inggris yaitu strategy yang

berarti “the art of planning operation in war, especially of the armies

and navies into favourable position for fighting skill in managing any

affair”.63 Istilah strategi digunakan dalam dunia militer yang diartikan

sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan

sesuatu peperangan. Seorang yang berperan dalam mengatur strategi,

untuk memenangkan peperangan sebelum melakukan suatu tindakan, ia

akan menimbang bagaimana kekuatan pasukan yang dimilikinya baik

dilihat dari kuantitas maupun kualitas.

Istilah strategi bila dikaitkan dengan dunia pendidikan dapat

berarti bahwa pendidikan merupakan pola umum perbuatan guru dan

peserta didik dalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar.64 Pengertian

ini menunjukkan pada karakteristik abstrak perbuatan guru dan siswa

dalam proses pembelajaran aktual tertentu. Senada dengan hal diatas,

Nasution S. dalam bukunya Kurikulum dan Pengajaran, juga

mengungkapkan bahwa strategi pembelajaran adalah “pendekatan umum

dalam mengajar, tidak begitu terinci dan bervariasi dibandingkan dengan

kegiatan belajar peserta didik seperti yang tercantum dalam rencana

instruksional atau persiapan satuan pelajaran”.65 Jadi secara umum

strategi pembelajaran berarti pola-pola umum kegiatan siswa dalam

perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah

digariskan.

Menurut Arthur I Costa (1985), dalam buku Strategi Belajar

Mengajar Biologi, stategi merupakan “suatu pola kegiatan pembelajaran

yang berurutan yang diterapkan dari waktu ke waktu dan diarahkan

63Hornby, AS., Oxford Advance Learnes Dictonary, (London: Oxford University Press,1977), ph. 870.

64Hasibuan, JJ., Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Karya. 1986), hlm. 1.65Nasution, S., Kurikulum dan Pengajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), cetakan kedua,

hlm. 79.

Page 55: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

41

untuk mencapai suatu hasil belajar peserta didik yang diinginkan”.66

Sedangkan menurut David sebagaimana dikutip oleh Sanjaya

mendefenisikannya dengan: “a plan, method, or series of activities

designed to achieves a particular educational goal”.67 Dengan demikian

strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi

tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu.

Pengertian di atas memberikan dua petunjuk. Pertama, strategi

pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan)

termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya

atau kekuatan dalam pembelajaran. Ini berarti penyusunan suatu strategi

baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum sampai pada

tindakan. Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu.

Artinya, arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah

pencapaian tujuan. Dengan demikian, penyusunan langkah-langkah

pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar

semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan. Oleh sebab itu,

sebelum menentukan strategi, perlu dirumuskan tujuan yang jelas yang

dapat diukur keberhasilannya.

Agar proses pembelajaran itu dapat berjalan secara optimal, maka

seorang guru tentunya harus membuat strategi, yaitu strategi belajar

mengajar. Strategi sendiri bisa diartikan sebagai suatu rencana kegiatan

yang dirancang secara seksama untuk mencapai tujuan yang ditunjang

atau didukung oleh hasil pemilihan pengetahuan atau keterampilan yang

telah dikuasai.68

Strategi sangat dibutuhkan dalam mengimplementasikan

pembelajaran, karena strategi merupakan cara yang sistematis dalam

mengkomunikasikan isi materi pelajaran kepada peserta didik untuk

mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Oleh sebab itu, strategi

66Nuryati Y. Rustaman, Op.cit., hlm. 2.67Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:

Kencana, 2006), hlm. 124.68Op.cit., hlm. 3.

Page 56: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

42

pembelajaran berkaitan dengan cara menyampaikan isi materi

pelajaran.69 Penguasaan terhadap strategi pembelajaran akan

memungkinkan bagi guru untuk memiliki pedoman, dan alternatif

pilihan dalam suatu kegiatan pembelajaran agar berlangsung secara

teratur, sistematis, terarah, lancar dan efektif.

Guru dalam konteks ini dapat memilih strategi pembelajaran

untuk mengaktifkan peserta didik. Keaktifan peserta didik merupakan

sarana penting untuk menciptakan partisipasi, yang pada akhirnya lebih

memaksimalkan penyerapan materi pelajaran.

b. Pembelajaran Aktif (Active learing)

Istilah active berarti “gesit, giat dan bersemangat”,70 sedangkan

learning artinya “mempelajari”. Learning diartikan sebagai pengetahuan

perbuatan belajar mengandung arti dalam diri seseorang. Perubahan

dalam belajar bisa berbentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian,

pengetahuan atau apresiasi (penerimaan atau penghargaan).71

Perubahan tersebut bisa meliputi keadaan dirinya, pengetahuan

atau perbuatannya artinya, orang yang sudah melakukan perbuatan

belajar bisa merasa lebih bahagia, lebih pandai menjaga kesehatan,

memanfaatkan alam sekitar, meningkatkan pengabdian untuk

kepentingan umum, dapat berbicara lebih baik, dapat memainkan suatu

alat peraga atau melakukan suatu penambahan ataupun perluasan.

Pendek data, di dalam diri orang yang belajar terdapat perbedaan

keadaan antara sebelum dan sesudah.

Jadi, Istilah active learning adalah sebuah kesatuan sumber

kumpulan strategi pembelajaran yang berusaha untuk membangkitkan

minat, adanya melakukan kegiatan belajar keterlibatan penuh dan

terciptanya makna, pemahaman nilai yang membahagiakan pada diri

pendidik atau guru.

69Atwi Suparman, Desain Instruksional, (Jakarta: Ditjen Dikti Departemen PendidikanNasional, 2001), hlm. 166.

70Jhon M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta: Gramedia, 1992),9.

71Ibid., hlm. 12.

Page 57: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

43

Dalam pembelajaran aktif (active learning) terdapat beberapa

prinsip yang harus diperhatikan, prinsip-prinsip tersebut dibagi dalam

lima dimensi yaitu:

1) Prinsip yang terlibat pada peserta didika) Keberanian untuk mewujudkan niat, keinginan serta dorongan

yang terdapat pada anak dalam proses belajar mengajar.b) Keinginan dan keberanian untuk mencari kesempatan guna

berpartisipasi dalam persiapan proses belajar mengajar.c) Dorongan ingin tahu yang besar pada peserta didik untuk

mengetahui dan mengajarkan sesuatu yang baru dalam prosesbelajar mengajar.

2) Prinsip yang terlihat pada gurua) Adanya usaha mendorong, membina gairah belajar dan

partisipasi siswa secara aktif.b) Kemampuan menjalankan fungsi dan peranan guru sebagai

inovator dan motivator yang senantiasa menemukan hal-hal yangbaru dalam proses belajar mengajar.

c) Pemberian kesempatan kepada peserta didik untuk belajarmenurut cara dan keadaan masing-masing.

3) Prinsip yang terlibat pada dimensi program pengajarana) Tujuan pengajaran, konsep maupun pengajaran sesuai dengan

kebutuhan, minat serta kemampuan peserta didik.b) Program cukup jelas, dapat dimengerti siswa dan menantang

siswa untuk melakukan kegiatan belajar.4) Prinsip yang terlibat pada situasi belajar mengajar

a) Adanya komunikasi antara guru dengan murid, murid denganmurid yang intim, hangat dan produktif.

b) Adanya keyakinan dan kegembiraan belajar dikalangan pesertadidik.

5) Dari segi sarana belajara) Ada sumber-sumber belajar bagi peserta didikb) Fleksibel waktu untuk kegiatan belajarc) Dukungan dari berbagai jenis media pengajarand) Kegiatan belajar peserta didik tidak terbatas dalam kelas (ruang

kelas) tetapi juga di luar kelas. 72

Adapun beberapa ciri-ciri yang harus tampak dalam proses

belajar aktif (active learning), yaitu :

1) Situasi kelas menantang peserta didik melakukan kegiatan belajar

secara bebas tetapi terkendali.

72Dave Meler, Keserasian dalam Belajar, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung:Alfabeta), hlm. 40.

Page 58: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

44

2) Guru tidak mendominasi pembicaraan, tetapi lebih banyak

memberikan rangsangan berpikir kepada peserta didik dalam

memecahkan masalah.

3) Guru menyediakan dan mengusahakan sumber belajar bagi peserta

didik.

4) Kegiatan belajar peserta didik bervariasi.

5) Hubungan guru dengan peserta didik sifatnya harus mencerminkan

hubungan manusiawi.

6) Adanya keberanian peserta didik untuk mengajukan pendapat

melalui pertanyaan dan pernyataan.73

2. Aplikasi Active Learning (belajar aktif) dalam Pembelajaran Biologi

Implementasi metode pembelajaran Gallery Walk akan dapat

mengatasi kendala-kendala pembelajaran. Karena metode Gallery Walk

merupakan metode pembelajaran yang menuntut peserta didik untuk

membuat suatu daftar.74 Daftar itu bisa berupa gambar maupun skema sesuai

kreasi atau hal-hal apa saja yang ditemukan atau diperoleh pada saat diskusi

di setiap kelompok untuk dipajang di dinding atau di depan kelas.

Teknik aplikasi active learning dalam pembelajaran Biologi dengan

metode Gallery Walk dapat diterapkan dalam sekolah. Agar pembelajaran

maksimal maka, komponenen pembelajaran yang seharusnya dipersiapkan

meliputi tiga hal yaitu: pertama, perencanaan pembelajaran; kedua, model

atau pendekatan pembelajaran; ketiga, media pembelajaran.

a. Perencanaan Pembelajaran

Untuk mempermudah dalam mencapai tujuan proses belajar

mengajar maka guru dapat membuat sebuah rencana atau langkah-

langkah pembelajaran, yaitu dengan membuat Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Kompetensi (SK) dan

Kompetensi Dasar (KD), sesusi dengan kurikulum Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).

73Melvin L. Silbermen, op.cit., hlm. 40.74Ibid.,

Page 59: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

45

Rencana kegiatan pembelajaran disusun oleh guru berdasar

satuan pelajaran yang disusun oleh tim rekayasa kurikulum, dan

dikembangkan sendiri oleh masing-masing guru mata pelajaran. Rencana

pembelajaran ini memuat metode pelajaran, perkiraan waktu,

pemanfaatan fasilitas, pola penilaian dan tindak lanjut.75

Menurut Sciati dan Prasetya Irawan yang dikutip C. Asri

Budiningsih dalam buku ”Belajar dan Pembelajaran” dijelaskan secara

umum, langkah-langkah pembelajaran yang dapat digunakan dalam

merencanakan pembelajaran.

Adapun diantara langkah-langkah tersebut meliputi:

1) Menentukan tujuan pembelajaran.2) Menganalisis lingkungan kelas yang ada saat ini termasuk

mengidentifikasi pengetahuan awal (entry behavior) siswa.3) Menentukan materi pembelajaran.4) Menentukan metode/strategi, model serta media pembelajaran5) Memecah materi pelajaran menjadi bagian kecil-kecil, meliputi

pokok bahasan, sub pokok bahasan, topik, dan sebagainya.6) Menyajikan materi pelajaran.7) Memberikan stimulus, dapat berupa: pertanyaan lisan maupun

tulisan, teks/kuis, latihan, atau tugas-tugas.8) Mengamati dan mengkaji respons yang diberikan siswa.9) Memberikan penguatan/reinforcement (mungkin penguatan positif

ataupun penguatan negatif), ataupun hukuman.10) Memberikan stimulus baru.11) Mengamati dan mengkaji respons yang diberikan siswa.12) Memberikan penguatan lanjutan atau hukuman.13) Evaluasi hasil belajar.14) Demikian dan seterusnya.76

Karena proses pembelajaran dalam kelas dapat terealisasikan

dengan baik apabila sebelum pembelajaran terlebih dahulu dipersiapkan

langkah-langkah pembelajaran yang dapat digunakan dalam merancang

pembelajaran. Sesuai dengan tujuan pembelajaran yaitu membantu para

siswa agar memperoleh berbagai pengalaman dan dengan pengalaman

itu tingkah laku siswa bertambah, baik kuantitas maupun kualitasnya.77

75Mohammad Joko Susilo, M.Pd., Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2008), cet. 3, hlm. 56.

76C. Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineke Cipta, 2005), hlm. 30.77Darsono, Max, dkk, Belajar dan Pembelajaran, (Semarang : Ikip Smg, 2000), hlm. 7.

Page 60: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

46

b. Pendekatan/Model Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau

sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada

pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat

umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari

metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari

pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu:

1) Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa

(student centered approach)

2) Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru

(teacher centered approach).78

Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya

diturunkan ke dalam strategi pembelajaran. Newman dan Logan (Abin

Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur strategi dari

setiap usaha, yaitu:79

1) Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil(out put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, denganmempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yangmemerlukannya.

2) Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basicway) yang paling efektif untuk mencapai sasaran.

3) Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yangakan dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran.

4) Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) danpatokan ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai tarafkeberhasilan (achievement) usaha.

Jika pendekatan tersebut, diterapkan dalam konteks

pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:

1) Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakniperubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik.

2) Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaranyang dipandang paling efektif.

3) Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur,metode dan teknik pembelajaran.

78Http://Media-Grafika.Com., Pengertian Pendekatan Strategi Metode Teknik Taktik danModel Pembelajaran.

79Ibid.,

Page 61: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

47

4) Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilanatau kriteria dan ukuran baku keberhasilan.80

Model pembelajaran adalah suatu pembelajaran yang

mengimplementasikan suatu strategi, pendekatan, metode dan atau

teknik tertentu dengan segala kelengkapannya.81 Menurut Winata Putra

(2001) dalam Buku “Model-model Pembelajaran Inovatif” adalah

“kerangka konseptual yang melukiskan prosedur prosedur yang

sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman dan para pengajar

dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapaitujuan

tertentu”.82 Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi para

perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan

melaksanakan aktivitas pembelajaran.

Sekolah memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan dan

ditingkatkan efektivitasnya untuk menunjang keberhasilan suatu program

pengajaran. Potensi yang ada di sekolah, yaitu semua sumber daya baik

guru, peserta didik dan sarana prasarana, kesemuanya dapat

mempengaruhi hasil dari proses belajar mengajar.

Pemilihan model dan metode pembelajaran menyangkut strategi

dalam pembelajaran. Strategi pembelajaran adalah perencanaan dan

tindakan yang tepat dan cermat mengenai kegiatan pembelajaran agar

kompetensi dasar dan indikator pembelajarannya dapat tercapai. Pada

prinsipnya strategi pembelajaran sangat terkait dengan pemilihan model

dan metode pembelajaran yang dilakukan guru dalam menyampaikan

materi bahan ajar kepada para siswanya. Model pembelajaran yang dapat

diterapkan oleh para guru sangat beragam.

Banyak model atau strategi pembelajaran yang dikembangkan

para pakar, hal ini tidaklah berarti semua pengajar menerapkan

80Ibid.,81Isti Hidayah dan H. Suhito, Modul matematika TOT, Pembentukan dan Pemanfaatan

Media Pembelajaran MIPA Bagi Guru Pamong KKG Provinsi Jateng, (MDC Kanwil Depag Jatengdan LAPIS, 2007), hlm. 12.

82Drs. Sugiyanto, M.Si., Model-Model Pembelajaran Inovatif, (Surakarta: Panitia SetifikasiGuru Rayon 13 FKIP UNS Surakarta, 2009), hlm. 3.

Page 62: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

48

semuanya untuk setiap mata pelajaran karena untuk setiap mata pelajaran

karena tidak semua model cocok untuk setiap topik atau mata pelajaran.

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih

model atau strategi pembelajaran yaitu, 1) tujuan pembelajaran yang

ingin dicapai, sifat bahan atau materi ajar, 2) kondisi siswa, 3)

ketersidiaan sarana dan prasarana belajar.

Menurut Killen (1988) prinsip dalam memilih strategi

pembelajaran yaitu;

1) Berorientasi pada tujuan;2) Mendorong aktivitas siswa;3) Memperhatikan aspek individual siswa;4) Mendorong proses interaksi;5) Menantang siswa untuk berfikir;6) Menimbulkan inspirasi siswa untuk berbuat dan menguji;7) Menimbulkan proses belajar yang menyenangkan; serta8) Mampu memotivasi siswa belajar lebih lanjut.83

Tindakan setiap model atau strategi pembelajaran mampu

mengembangkan 8 prinsip penggunaan model pembelajaran, karena

setiap model pembelajaran memberikan tekanan pada aspek tertentu.

Oleh karena itu, setiap pendidik dapat memilih model pembelajaran

secara bergantian atau simultan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang

ingin dicapainya.

Berdasarkan uraian di atas, bahwa untuk dapat melaksanakan

sebagai guru secara profesional, seorang guru dituntut dapat memahami

dan memliki keterampilan yang memadai dalam mengembangkan

berbagai model pembelajaran yang efektif, kreatif, inovatif dan

menyenangkan, sebagaimana diisyaratkan dalam Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan.

c. Media Pembelajaran

Media pelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan

pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan peserta

sehingga dapat mendo-rong terjadinya proses belajar pada diri peserta

83Ibid., hlm. 2.

Page 63: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

49

didik. Media juga diartikan sebagai alat yang dapat membantu proses

belajar mengajar yang berfungsi memperjelas makna pesan yang

disampaikan sehingga tujuan pengajaran dapat tercapai lebih baik, lebih

sempurna.84

Sedangkan tujuan utama penggunaan media dalam pembelajaran

adalah agar pesan atau informasi yang dikomunikasikan dapat terserap

semaksimal mungkin oleh para siswa sebagai penerima pesan/informasi.

Sedangkan manfaat untuk guru sebagai sumber informasi tidak

mengalami kesulitan di dalam menyampaikan informasi dalam bentuk

verbal. Kegunaan yang lain diantaranya menyajikan pesan atau informasi

secara serempak, mengatasi batasan waktu dan ruang serta mengon-trol

arah maupun kecepatan belajar siswa.85

Hamalik mengemukakan dalam Arsyad (2000) berpendapat

bahwa "Pemakaian media dalam proses belajar mengajar dapat

membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan pembelajaran".86

Karena penggunaan media pembelajaran pada tahap pengenalan

pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses belajar mengajar

dan penyampaian pesan dan minat siswa. Media pengajaran juga dapat

membantu siswa meningkatkan pemahaman dan memudahkan

penafsiran yang akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

84Prof. Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993), hlm. 2585Sudjana, Nana & Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algensindo,

2002), Cet ke-2, hlm. 172.86Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000), hlm. 23.

Page 64: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

50

BAB III

IMPLEMENTASI METODE GALLERY WALK DALAM

PEMBELAJARAN BIOLOGI

A. Gambaran Umum MA Islamiyah At-Tanwir

1. Tinjauan Historis

Pondok Pesantren At-Tanwir Talun Sumberrejo Bojonegoro berdiri

tahun 1933 Almagfurllah KH. M Sholeh sebagai pendiri mulai merintis

kegiatan mengajar anak-anak di sebuah musholla. Kegiatan ini dimulai

dengan belajar membaca dan menulis huruf arab, membaca Al-Qur’an, tata

cara beribadah dan lain sebagainya.

Dengan segala keterbatasannya, pendiri terus berusaha untuk dapat

memenuhi harapan dan tuntutan umat sesuai dengan kemampuan yang

dimiliki waktu itu. Kalau semula pelaksanaan belajar mengajar dengan

sistem weton saja, maka pada tahun 1951 ditambah dengan sitem klassikal,

yaitu dengan membuka diniyah dengan masa belajar 2 tahun.

Kemudian pada tahun 1954 jenjang pendidikannya di tingkatkan, dari

Madrasah Diniyah 2 tahun menjadi Madrasah Ibtidaiyah 6 tahun.

Selanjutnya untuk menampumg tamatan Madrasah Ibtidaiyah ini, maka pada

tahun 1961 membuka Madrasah Mu’allimin Al-Islamiyah (MMI) 4 tahun

dengan menggunakan kurikulum ala Pondok Modern Gontor, oleh karena itu

sebagian ustadznya terdiri dari alumni pondok tersebut. Sedang pembelajaran

dengan sistem weton tetap berjalan.1

Perkembangan selanjutnya, Madrasah Mua’allimin Al-Islamiyah

(MMI) 4 tahun ini mengalami perubahan nama menjadi Pendidikan Guru

Agama (PGA) dan ditingkatkan menjadi 6 tahun. Dan seiring dengan

tuntutan zaman dan juga kebutuhan kemudian dirubah lagi menjadi

Madrasah Tsanawiyah Islamiyah 3 tahun dan Madrasah Aliyah Islamiyah 3

tahun. Adapun keberadaan madrasah Aliyah Islamiyah dengan status

TERDAFTAR sesuai dengan SK dari Kantor Wilayah Departemen Agama

1Arsip Dokumen dan Wawancara Kepala Sekolah MA Islamiyah At-Tanwir TalunSumberrejo Bojonegoro, lampiran 3, 4 dan 17.

50

Page 65: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

51

Jawa Timur Nomor: LM/3/114/1978, kemudian dengan SK Dirjen Lembaga

Islam No. 25/E.IV/PP. 03.2/Kep/III/1997 tanggal 13 Maret 1997. Dengan

status DIAKUI. Berdasakan hasil Akreditasi Madrasah yang dilakukan oleh

Dewan Akreditasi Provinsi Jawa Timur dengan Klasifikasi UNGGUL (A)

dengan Nomor: A/KW.13.4/MA/926/2006.2

Sejak resmi menjadi nama “Madrasah Aliyah Islamiyah At-Tanwir”

Talun, Madrasah ini telah mengalami 5 masa kepemimpinan, yaitu:3

a. H. Machin Ichsan Aka : Tahun 1961 - 1966

b. H. Ma’fuan : Tahun 1966 - 1968

c. K. Huma Islamiyahdi Aly : Tahun 1968 - 1974

d. KH. Hammam Munaji : Tahun 1974 - 1996

e. Drs. Nafik Sahal, SH.MM : Tahun 1996 - 2009

f. Drs. Mahmudi Thoha : Tahun 2009 - sekarang

2. Visi dan Misi

a. Visi MA Islamiyah At-Tanwir

Tinggi dalam prestasi, mahir dalam bahasa dan kompetitif dalam

bersaing.

1) Indikator Tinggi dalam Prestasi:

a) Tinggi Prestasi Akademis

b) Tinggi Prestasi Non Akademis

2) Indikator Mahir dalam Bahasa:

a) Mahir Dalam Berbahasa Arab

b) Mahir Dalam Berbahasa Inggris

3) Indikator Kompetitif dalam Bersaing:

a) Kompetitif dalam Berpidato Bahasa Arab maupun Inggris

b) Kompetitif dalam Persaingan Kerja

c) Kompetitif dalam SPMB/PMDK

d) Kompetitif dalam Persaingan Seni dan Olahraga

2Arsip Dokumen MA Islamiyah At-Tanwir Talun Sumberrejo Bojonegoro, Tahun 2009.3Arsip dan Wawancara Kepala Sekolah MA Islamiyah At-Tanwir Talun Sumberrejo

Bojonegoro, lampiran 3, 4 dan 17.

Page 66: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

52

b. Misi MA Islamiyah At-Tanwir

1) Memberdayakan segala potensi (Fisik dan SDM) secara kolaboratif

dan sinergis guna menunjang pencapaian visi madrasah

2) Meningkatkan kualitas kelembagaan dengan mengembangkan sarana

dan prasarana pendidikan

3) Menerapkan pembelajaran secara efektif dan efisien melalui strategi

multimetode

4) Meningkatkan kualitas mutu pendidikan melalui pengembangan

kurikulum dan sillabi secara komprehensif dan signifikan sehingga

bisa mencapai hasil yang optimal

5) Mengembangkan kreatifitas siswa melalui kegiatan intra dan

ekstrakurikuler.

6) Menumbuhkan semangat belajar dan berprestasi untuk meningkatkan

wawasan IPTEK dan IMTAQ

7) Membekali penguasaan vocational skill siswa.

3. Struktur Organisasi4

Gambar- 3.1

4Arsip dokumen, MA Islamiyah At-Tanwir Tahun 2009/2014

KEPALA MA

Drs. Mahmudi

MUDIRUL MADRASAH

Drs. H. NAFIK SAHAL, SH.MM

KEPALA MTs

Fatkhur Rohman, S.Ag., S.Pd

KEPALA TUJUNAIDI AMIN, S.Pd

BENDAHARAMOH. AFIF, S.E

Kabid KurikulumHADI MULYO, S.Pd.

Kabid SaranaSHOLIHIN UMRI, S.Pd.

Kabid KesiswaanSURONO, S.E

Kabid HumasNAJID, S.Ag..

Lab. KomputerA. FARKHAN, S.Pd.

Kabid BP/ BKBASIRON, S.Pd.

KOPSISISMAIL, BA.

UKS/PPMEKO MARGONO, S.Pd.

PerpurtakaanMUNAWAR, S.Pd.

Page 67: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

53

4. Keadaan Guru dan Karyawan5

a. Data guru menurut tingkat pendidikan

Tabel. 3.1

Tingkat

Pendidikan

Jumlah GuruKet

Nip 15 Nip 13 GTY Kontrak Total

SLTA - - 8 - 8 -SARMUD - - 3 - 3 -

S1 - - 56 - 56 -S2 - - 4 - 4 -

Jumlah - - 71 - 71 -

b. Data tenaga administrasi dan lainnya

Tabel. 3.2

TingkatPendidikan

KeteranganAdministrasi Pustakawan Laboran Tek. Ketr. SatpamPNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PPT

SLTA - 1 - - - 2 - 1 3S1 - 2 - 1 - 1 - - -

Jumlah - 3 - 1 - 3 - 1 3

c. Jumlah guru mata pelajaran6

Tabel. 3.4

No Mata PelajaranJumlah yang ada

Ket.Nip 15 Nip 13 GTY GTT

1 Qur’an Hadits - - 4 - -

2 Aqidah Akhlak - - 4 - -

3 Fiqih - - 4 - -

4 Bahasa Arab - - 6 - -

5 SKI - - 2 - -

6 PKn - - 3 - -

7 Bahasa Indonesia - - 6 - -

5Arsip Dokumen MA Islamiyah At-Tanwir Talun Sumberrejo Bojonegoro, Tahun 2010lampiran 17.

6Ibid.,

Page 68: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

54

8 Bahasa Inggris - - 6 - -

9 Matematika - - 6 - -

10 Kesenian - - 2 - -

11 Pendidikan Jasmani - - 2 - -

12 Sejarah - - 4 - -

13 Geografi - - 3 - -

14 Ekonomi - - 4 - -

15 Fisika - - 3 - -

16 Kimia - - 3 - -

17 Biologi - - 4 - -

18 Sosiologi - - 3 - -

19 TIK - - 2 - -

Jumlah 71

5. Keadaan Siswa

Jumlah siswa dan rombongan belajar (rombel) tiga tahun terakhir

adalah sebagai berikut: 7

Tabel. 3.5

NoKeadaan

Siswa

Kelas X Kelas XI Kelas XII Jumlah Tamatan DO/

( % )Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr Jml

TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008

1 Jml Siswa 157 281 200 246 156 244 156 244 400 0,2

2 Rombel 11 11 10 10

TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009

1 Jml Siswa 147 278 149 272 150 239 180 236 416 0.1

2 Rombel 10 10 11 11

TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

1 Jml Siswa 161 263 137 270 136 264

2 Rombel 10 10 11

7Arsip Dokumen MA Islamiyah At-Tanwir Mulai Tahun 2007 sampai 2014 lampiran 17.

Page 69: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

55

6. Sarana dan Fasilitas

Fasilitas dan sarana prasarana MA Islamiyah At-Tanwir adalah

sebagai berikut: 8

Tabel. 3.6

No. Jenis BangunanLuas

M 2

Thn.

Bangunan

Permanen

BaikRusak

Berat

Rusak

Ringan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

Ruang Ka. Mad.

Ruang Guru

Ruang Tata Usaha

Ruang Bendahara

Ruang Kelas

Perpustakaan

Laboratorium-Komputer

Ruang Ketrampilan

Aula

Ruang Waka/BP

Ruang UKS

Ruang OSIS (putra)

Ruang OSIS (putri)

Ruang Asskar

Masjid

Koperasi Siswa

Asrama Guru

Sanggar Pramuka

Gudang

42

63

42

28

1326

49

98

63

336

36

15

30

24

15

300

36

42

18

24

2006

2002

2006

2001

62-08

1990

2003

1983

2002

1985

1983

2003

2003

1983

1959

1990

1985

1985

1988

1

1

1

1

21

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

-

-

-

-

9

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

8Arsip Dokumen MA Islamiyah At-Tanwir Mulai Tahun 2007 sampai 2014. Lampiran 17.

Page 70: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

56

B. Pembelajaran Biologi di MA Islamiyah At-Tanwir Talun Sumberrejo

Bojonegoro

Proses pembelajaran Biologi di MA Islamiyah At-Tanwir Talun

Sumberrejo Bojonegoro, mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) tahun 2006, sesuai dengan standar Badan Standar Nasional Pendidikan

(BSNP), dan kurikulumnya berdasarkan kurikulum Kementerian Agama RI

(dulu Depag RI).9

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan dengan pendekatan keterampilan

dan bekal skil pada peserta didik, MA Islamiyah At-Tanwir

mengimplementasikan metode-metode pembelajaran efektif, yaitu, acitive

learning dan cooperative learning, salah satu dari metode tersebut adalah

mengimplementasikan metode Gallery Walk, pada pembelajaran Biologi

khususnya materi pokok Virus.

Penyelenggaraan dan pelaksanaan pembelajaran, MA Islamiyah At-

Tanwir menerapkan beberapa langkah-langkah yaitu:

1. Perencanaan Pembelajaran

Persiapan dan perencanaan dilakukan untuk merealisasikan

rancangan yang telah disusun dalam silabus, merupakan serangkaian

kegiatan atau pengalaman belajar yang harus dilewati untuk mencapai

ketuntasan belajar. Silabus disusun oleh seluruh guru Biologi MA Islamiyah

At-Tanwir sendiri dan di Musyarawahkan dalam Majelis Guru Mata

Pelajaran (MGMP), dengan memperhatikan contoh-contoh yang telah

dikembangkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Guru Biologi kelas X di MA Islamiyah At-Tanwir hanya bertindak

sebagai fasilitator dalam melaksanakan pembelajaran Biologi, salah satu

metode yang digunakan dalam mengoptimalkan pembelajaran yaitu dengan

metode Gallery Walk. Guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman

luas untuk memberikan wadah kreatifitas, keterampilan dan pemahaman baru

pada peserta didik. Guru Biologi dalam mengembangkan materi pelajaran

harus sesuai dengan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) pada

9 Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah MA Islamiyah At-Tanwir Talun SumberrejoBojonegoro, lampiran 3 dan 4.

Page 71: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

57

setiap materi pelajaran. Hal tersebut, juga harus disesuaikan dengan

kompetensi yang dimiliki peseta didik dan perkembangan di lingkungan

sekitar.

Hal-hal yang dilakukan guru MA Islamiyah At-Tanwir dalam

pengembangan silabus antara lain:

a. Mendefinisikan dan menentukan jenis-jenis standar kompetensi dan

kompetensi dasar dari setiap bidang studi

b. Mengkonsep setiap bidang studi sesuai materi pokok yang akan

disampaikan

c. Mengembangkan dasar kompetensi dan standar kompetensi, dari materi

pokok, serta mengelompokkannya sesuai dengan pengetahuan,

pemahaman, kemampuan (keterampilan), nilai dan sikap

d. Mengembangkan indikator untuk setiap kompetensi dan kriteria

pencapaiannya

e. Mengembangkan materi sesuai dengan SK dan KD. Dan merencanakan

proses pembelajaran yang akan dilakukan.10

2. Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau

sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada

pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat

umum. Di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatar-

belakangi metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.

Pendekatan pembelajaran sangat penting dalam proses pembelajaran,

dengan pendekatan guru mencari metode dan strategi pembelajar yang efektif

yang harus diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga memudahkan

peserta didik dalam menerima dan memahami materi pelajaran yang

diberikan oleh guru.

Pendekatan yang diterapkan di MA Islamiyah At-Tanwir adalah

dengan menerapkan pembelajaran active learning dan cooperatif learning.

Agar pembelajaran tersebut dapat berjalan maksimal maka, guru atau

10Hasil Wawancara dengan Drs. Mustam, Guru Biologi dan Kepala Sekolah MA IslamiyahAt-Tanwir, lampiran 5 dan 6.

Page 72: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

58

pendidik harus memilih strategi, pendekatan atau model dan metode

pembelajaran yang efektif salah satunya penerapanya adalah dengan metode

Gallery Walk. 11

3. Metode Pembelajaran Biologi di MA Islamiyah At-Tanwir

Pelaksanaan pembelajaran di MA Islamiyah At-Tanwir

menggunakan active learning dan cooperative learning. Dengan pendekatan

ini peserta didik diharapkan terjadi kegiatan belajar yang susungguhnya.

Yaitu aktif, kreatif inovatif, menyenangkan, eksperimental dan

mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta menumbuhkan dan

mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut. Ketika peserta didik belajar

Biologi diharapkan mereka dapat mengetahui, memahami, dan melaksanakan

materi yang disampaikan (dipraktekkan) dalam kehidupan sehari-hari,

misalnya pada materi pembelajaran Virus, peserta didik diharapkan

mengetahui Virus-Virus yang membahayakan manusia. Salah satu

pembelajaran active learning di MA At-Tanwir adalah pembelajaran dengan

motode Gallery Walk.

Menurut Drs. Mustam, Metode Gallery Walk merupakan metode

pembelajaran yang menginginkan peserta didik lebih aktif, kreatif dan

imajinatif, untuk dapat melakukan dan menemukan sendiri fakta-fakta yang

diamati. Mengumpulkan data kemudian mencari persamaan dan perbedaan

materi yang dipelajari. Jadi peserta didik yang aktif sedangkan guru hanya

memotivasi dan mengamati kerja dari peseta didik.

Pengelolaan kelas dan formasi yang digunakan dalam pembelajaran

dengan penerapan metode Gallery Walk adalah dengan pengembangan jenis-

jenis kreatifitas dan daya imajinatif peserta didik. Jenis-jenis kreatifitas dan

daya imajinatif inilah yang harus dikembangkan kepada peserta didik, agar

dalam proses pembelajaran dalam terlaksana sesuai dengan tujuan

pendidikan yaitu membentuk karakter peserta didik agar akitf dan kreatif dan

berbudi luhur.

Perencanan pembelajaran di MA Islamiyah At-Tanwir yang

11Ibid.,

Page 73: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

59

seharusnya dilakukan oleh para guru sebelum KBM berjalan, akan tetapi

dengan berbagai kendala guru dalam proses penyusunan pembelajaran,

masih belum maksimal diantaranya dalam proses pembuatan rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP), yang seharusnya diserahkan lebih awal

sebelum kegiatan belajar mengajar (KBM) dikelas dilaksanakan, hal tersebut

belum terlaksana secara maksimal.12

4. Media Pembelajaran

Media pembelajaran Biologi atau di MA Islamiyah At-Tanwir

khususnya di laborarium Biologi sudah 80% tersedia, dengan dibangunya

laboratorium yang representatif dan media-media pembelajaran di kelas

seperti blackboard, spidol, kerta presentasi dan lain-lain sudah dikembangkan

sesuai dengan kebutuhan pembelajaran maupun KBM. Ini dilakukan agar

para guru dan peserta didik dapat menjalankan proses pembelajaran dengan

maksimal.

Media pembelajaran sangat dibutuhkan pada pembelajaran Biologi,

ini dimaksudkan untuk mendukung penggunaaan pendekatan, strategi,

metode serta kreatifitas guru dalam mengelola media, karena hal ini sangat

berpengaruh dalam keberhasilan pembelajaran. MA Islamiyah At-Tanwir,

memfasilitasi setiap kelas dengan papan tulis, sebagai alat pembelajaran dan

buku acuan yang relevan sebagai bahan pembelajaran.13

5. Evaluasi Pembelajaran

Penerapan pembelajaran tidak dapat diketahui hasilnya, tanpa melalui

evaluasi hasil belajar. Evaluasi pembelajaran Biologi di MA Islamiyah At-

Tanwir menggunakan perincian sebagai berikut:

1) Penilaian proses

Penilaian proses dilakukan terhadap partisipasi peserta didik baik

secara individu maupun kelompok, selama proses pembelajaran

berlangsung. Standar evaluasi yang digunakan di MA Islamiyah At-

Tanwir dalam penilaian proses dapat dilihat dari keterlibatan peserta didik

12Wawancara dengan Drs. Mustam, dan Drs. Mahmudi Thoha Kepala Sekolah MAIslamiyah At-Tanwir, lampiran 3, 4, 5, 6.

13Observasi dan Wawancara dengan Drs. Mahmudi Thoha, Kepala Sekolah, lampiran 3, 4, 7dan 8.

Page 74: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

60

secara aktif, baik fisik, mental, maupun sosial. Hal ini dapat dilihat dari

aspek afektif dan psikomotor dilihat juga dari tingkah laku dan

kepribadian peserta didik.

2) Penilaian hasil

Untuk mengetahui penerapan pendekatan dengan menggunakan

strategi dan metode pembelajaran metode Gallery Walk dalam

pembelajaran Biologi materi pokok Virus berhasil atau tidak, dapat dilihat

dari hasil tes yang diberikan oleh guru dapat dilihat hasilnya dari proses

secara kognitif, dapat dilakukan dengan tes tertulis maupun tes lisan, serta

aspek afektif dan psikomotor dilihat dari tingkah laku dan kepribadian

peserta didik.

6. Penutup

Pembelajaran diakhiri dengan tes evaluasi, untuk mengevaluasi

penguasaan peserta didik tentang pengayaan materi pokok. Guru memberikan

soal tes baik tes tertulis maupun tes lisan yang terancang sebelumnya oleh

guru. Selanjutnya guru memberikan motivasi belajar kepada peserta didik

serta memberikan tugas rumah dan diakhiri dengan doa bersama.14

C. Implementasi Metode Gallery Walk dalam Pembelajaran Biologi di MA

Islamiyah At-Tanwir

Pembelajaran menggunakan metode Gallery Walk dimaksudkan sebagai

metode pembelajaran yang dirancang agar peserta didik menjadi aktif, inovatif,

dan imajinatif untuk mengembangkan kreatifitas peserta didik sehingga

pembelajaran dalam terlaksana secara maksimal dan menyenangkan.

Metode Gallery Walk dimaksudkan dalam proses pembelajaran guru

diharuskan menciptakan suasana sedemikian rupa, sehingga peserta didik dapat

mengeksplorasi imajinatifnya dalam sebuah karya bersama, bertanya,

mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Hal ini dimaksudkan agar

aktifitas dan kreatifitas dalam pembelajaran terealisasi pada diri peserta didik.

Aktifitas dan kreatifitas dimaksudkan agar peserta didik juga menciptakan

14Observasi lapangan Ketika Guru menyampaikan Materi dengan Metode gallery walk..lampiran 7 dan 8.

Page 75: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

61

kegiatan suasana belajar tersendiri dan beragam dan guru memotivasi peserta

didik untuk aktif, kratif, dan inovatif, hal ini dimaksudkan untuk memenuhi

berbagai tingkat kemampuan peserta didik.15

Karena, pembelajaran merupakan esensi dalam pendidikan maka,

implementasi metode adalah sarana untuk mencapai tujuan pendidikan yang

harus dikelola dan dipersiapkan oleh guru, dalam kegiatan belajar mengajar di

kelas. Implementasi metode Gallery Walk dalam pembelajaran Biologi materi

pokok Virus di MA Islamiyah At-Tanwir dilaksanakan oleh guru Biologi adalah

sebagai berikut:

1. Perencanan Guru

Perencanaan sebelum pembelajaran sangat penting dilakukan oleh

seorang guru, agar pembelajaran dapat terealisasi dengan baik. Menurut Drs.

Mustam, sebelum pembelajaran dilakukan, guru mempersiapkan dengan

matang terlebih dahulu. Mencari strategi, metode, model pembelajaran yang

cocok serta penguasaan materi Virus secara optimal. Pada pembelajaran

Biologi materi pokok Virus ini, Guru mempersiapkan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) sesuai dengan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi

Dasar (KD) dan menjabarkan indikator-indikatornya sendiri, menyiapkan

media pembelajaran, alat dan bahan-bahan pembelajaran serta sarana

pendukungnya sehingga pembelajaran terlaksana dengan maksimal.

Materi pokok Virus adalah salah satu materi pelajaran Biologi yang

sangat komplek, materi pokok Virus dalam di MA Islamiyah At-Tanwir

sangat cocok diterapkan dengan menggunakan metode Gallery Walk, karena

materi pokok Virus menekankan pada aspek pemahaman, pengetahuan baru,

menumbuhkan minat, kreatifitas, percaya diri, daya imajinitas dan

kompetensi yang dimiliki peserta didik sendiri. Sehingga dalam analisa

pemecahan masalah yang ada pada peserta didik sangat dibutuhkan, untuk

memahamkan dan memberikan pengetahuan kepada peserta didik.

15Wawancara dengan Guru Biologi dan Kepala sekolah MA Islamiyah At-Tanwir. Lampiran3, 4, 5, 6.

Page 76: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

62

2. Penerapan Metode Gallery Walk

Implementasi metode Galley Walk materi pokok Virus di MA

Islamiyah At-Tanwir, guru menggunakan langkah-langkah dan tahapan-

tahapan sebagai berikut:

a. Tahap awal

Pada tahap dalam pembelajaran Biologi materi pokok Virus guru

membuka pelajaran sebagaimana materi pokok Virus yang akan

dipelajari, dengan menyajikan dan mempertayakan fenomena penyakit-

penyakit yang mematikan, misal flu babi Virus H1N1, flu burung Virus

H5N1 dan lain-lain. Sehingga membuat peserta didik rasa ingin tahunya

tinggi. Menerangkan secara singkat materi pokok Virus dan

memunculkan masalah-masalah yang berkenaan dengan meteri pokok

Virus. Masalah-masalah yang dimunculkan oleh guru inilah yang harus

dicari dan dijelaskan peserta didik dengan menggunakan media kertas

plano atau lif flat kemudian digalerikan. Adapun masalah masalah dari

materi Virus tersebut dibagikan secara acak yang meliputi, sejarah

penemuan Virus, sifat dan struktur Virus, reproduksi (replikasi) Virus,

peranan Virus dalam kehidupan, macam-macam penyakit pada manusia

yang disebabkan oleh Virus.

Selanjutnya guru membagi siswa menjadi 5 kelompok masing-

masing kelompok terdapat anggota 8 orang. Guru memerintahkan

masing-masing kelompok untuk memilih salah satu peserta kelompok

sebagai presentator yang bertugas mempresentasikan hasil karya

kelompok. Kemudian guru membagikan kerta plano atau lif flat dan

spidol kepada masing-masing kelompok untuk membuat sebuah karya

bersama dalam sebuah kertas plano tersebut.

b. Tahap Inti

Pada tahap inti peserta didik mendiskusikan masalah-masalah

yang telah diberikan oleh guru. Masing-masing kelompok satu masalah,

guru juga memberikan batas waktu yang diberikan untuk mendiskusikan

dan memecahkan masalah. Guru memantau pekerjaan mereka dalam

Page 77: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

63

memecahkan masalah yang telah diberikan. Masing-masing kelompok

sibuk mendiskusikan masalah dengan rekan-rekan sekelompoknya

dengan buku-buku serta beberapa referensi materi pelajaran Virus yang

telah dibawa oleh peserta didik sendiri atau yang dibawa oleh guru.

Dengan habisnya waktu yang diberikan oleh guru kepada masing-

masing kelompok. Masing-masing kelompok menempelkan hasil karya

untuk digalerikan di dinding kelas kiri kanan kelas. Salah satu dari

peserta kelompok berjaga dimasing-masing hasil karya, yang bertugas

mempresentasikan hasil karya secara singkat yang terbatas waktunya.

Sementara masing-masing kelompok berjalan mengelilingi satu persatu

hasil karya kelompok lain yang digalerikan dan mencatat apa yang telah

disampaikan oleh presentator pada masing-masing hasil karya.

Setelah bergantian berjalan melihat, memperhatikan,

mendengarkan dan mendatangi semua hasil karya yang telah digalerikan,

peserta didik duduk kembali berkumpul sesuai kelompok. Kemudian

memberikan saran dan kritikan serta pertanyaan kepada kelompok lain

secara bergantian. Kelompok yang mendapatkan pertanyaan dan saran

kritik memberi tanggapan yang telah dibebankan.

Setelah selesai semua kelompok menanggapi pertanyaan dan

saran kritik, guru memberikan evaluasi seadaanya, mengklarifikasi

materi yang sekiranya belum lengkap dan memberikan motivasi kepada

peserta didik terhadap pentingnya belajar pengetahuan mengenai materi

Virus tersebut.

c. Penutup

Pembelajaran diakhiri dengan tes evaluasi, untuk mengevaluasi

penguasaan peserta didik tentang pengayaan materi pokok Virus sesuai

dengan tujuan pembelajaran yang telah tersusun dalam indikator pada

RPP. Soal tes terancang banyak menggunakan analisis dan jawaban

Page 78: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

64

terbuka dengan post tes. Setelah jam berakhir peserta didik

mengumpulkan jawaban dan diakhiri doa bersama. 16

D. Problematika Implementasi Pembelajaran Biologi dengan Menggunakan

Metode Gallery Walk di MA Islamiyah ATanwir

Problematika pelaksanaan pembelajaran Biologi dengan menggunakan

metode Gallery Walk, melibatkan tiga komponen sekaligus; pertama, guru

sebagai fasilitator menjadikan peserta didik lebih kreatif dalam menerima dan

belajar materi pelajaran; kedua, peserta didik sebagai obyek materi pembelajaran

yang menerima langsung pelajaran yang telah diprogram oleh guru, belajar

memahami materi pelajaran; dan ketiga, KBM menjadi kompoen sangat sangat

urgen dan satu komponen dalam KBM, adalah metode pembelajaran sebagai

sarana dan instrumen guru dalam menyampaikan materi pelajaran agar tepat

sasaran dan membuat suasana kegiatan belajar mengajar maksimal dan kondusif

yaitu aktif, kreatif, inovaif dan menyenangkan.

Lebih jelasnya problematika penerapan metode Gallery Walk dalam

pembelajaran Biologi pada materi pokok Virus yang sangat urgen adalah sebagai

berikut:

1. Problema Guru

Sesuatu yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan pengajaran

adalah membuat perencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan

mengacu pada standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) materi

pelejaran. Karena dengan perencanaan guru dapat mengarahkan tujuan

pembelajaran pada peserta didik dan mengetahui hasil di akhirnya nanti.

Menurut kepala MA Islamiyah At-taanwir Drs. Mahmudi, perencanaan

pembelajaran yang seharusnya di buat oleh oleh guru sebelum melaksanakan

kegiatan belajar mengajar (KBM), belum terlaksana secara maksimal karena

seharunya RPP diberikan kepada supervisor sebelum KBM untuk dikoreksi,

guru hanya mempersiapkan secara sederhana.

16Hasil observasi dan wawancara Guru Biologi dalam proses pelaksanaan pembelajaran dikelas dan wawancara dengan Guru Biologi, lampiran 5, 6 dan 7 dan 8.

Page 79: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

65

Dalam pelaksanaanya, kegiatan pembelajaran sebenarnya sangat

menarik bagi siswa ini terlihat begitu responsifnya siswa dalam proses

kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode Gallery Walk.

Peserta didik sangat aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran di kelas. Tetapi, karena pengaturan persiapan kelas dan

pembagian peserta didik yang terlalu banyak, menyebabkan pembagian

pengelompokan anggota belajar di kelas kurang bisa optimal. Dengan

demikian proses pembelajaran dengan metode Gallery Walk juga masih

kurang optimal.17

Berkaitan dengan kompetensi yang ada pada diri guru, kompetensi

yang dimaksudkan disini adalah kompetensi yang meliputi kepribadian,

professional, penguasaan bahan, menejemen kelas dan cara-cara mengajar.

Dalam kompetensi kepribadian, tidak ada masalah-masalah yang berarti

yang ada pada guru-guru MA Islamiyah At-Tanwir. Semua guru sudah

diseleksi melalui proses yang ketat, sehingga guru yang terpilihpun

merupakan guru pilihan yang berkepribadian luhur.

Kompetensi penguasaan bahanpun sudah dimiliki oleh guru-guru MA

Islamiyah At-Tanwir, melalui pengetahuan akademis yang mereka dapatkan

dari sekolah keguruan, yang kemudian mereka ubah menjadi kesanggupan-

kesanggupan dalam memahami apa yang seharusnya diajarkan. Jadi dalam

penguasaan bahan merekapun tidak menemui masalah yang berarti. Tetapi

hambatan yang sangat mendasar adalah kurang adanya pengembangan-

pengembangan bahan pelajaran dan materi-materi yang disampaikan kepada

peserta didik, yang dimasukkan dalam indikator materi pelajaran.18

Sedangkan permasalahan yang terlihat adalah dalam pelaksanaan

kegiatan pembelajarannya, yaitu berhubungan dengan persiapan guru yaitu

dalam proses pelaksanaan pembelajaran dan pengaturan kelompok belajar

masih kurang optimal, sehingga kondusifitas suasana kelas dalam proses

bembelajaran juga kurang maksimal.

17Wawancara Drs Mahmudi Thoha, Guru pelajaran Biologi dengan penulis, lampiran 3 dan4.

18 Hasil observasi dan Wawancara Guru Biologi MA Islamiyah At-Tanwir, lampiran 5, 6dan 7 dan 8.

Page 80: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

66

Jadi sebagaima problematika dan kendala yang dihadapi oleh Guru

dalam aplikasi metode Gallery Walk dapat diklasifikasikan yaitu, penyerahan

RRP materi Virus yang dibuat oleh guru Biologi tidak tepat waktu,

penjabaran indikator belum sesuai dengan silabus, kurang teliti dalam

mengawasi dan memperhatikan peserta didik dalam mengerjakan tugas yang

telah diberikan kepada masing-masing kelompok ketika penerapan Metode

Gallery Walk, serta kurang efektif dalam penyettingan ruang kelas disaat

metode ini berlangsung.

2. Problema Peserta Didik

Peserta didik sebagai obyek pembelajaran yang merupakan

komponenen strategis dalam KBM, mempunyai peran yang sangat urgen

dalam menyukseskan kegiatan pembelajaran. Peserta didik harus siap secara

maksimal baik dari aspek kognitif, afekftif, maupun psikomotorik, ketiga

aspek tersebut harus sinergis, karena aspek teserbut merupakan modal dalam

menyukseskan proses pembelajaran yang harus dipersiapkan oleh peserta

didik.

Dari latar belakang peserta didik MA Islamiyah At-Tanwir, sebagian

tinggal di rumah yang pulang pergi dari ke sekolah dan sebagian lagi tinggal

di Pondok pesantren yang letaknya tak jauh dari sekolah, karena lokasinya

masih satu komplek. MA Islamiyah At-Tanwir memisahkan antara peserta

didik putra dan putri, jadi lingkup kelas menjadi homogen. Siswa putra di

kelas sendiri dan siswi putri sama-sama siswa putri. Sehingga kegiatan

belajar mengajar dipisahkan antara siswa putra dengan siswa putri.

Problema atau kendala yang berkembang dari peserta didik sendiri,

terlihat pada saat pelaksanaan pembelajaran di kelas, memang peserta didik

sangat aktif dalam menerima pelajaran dangan sistem penerapan metode

Gallery Walk saat pembelajaran, akan tetapi masih ada kendala yang

dihadapi peserta didik sendiri, seperti kadang ada peserta didik yang luput

dari pengawasan guru dengan bergurau sendiri, sehingga membuat suasana

belajar menjadi kurang optimal.

Page 81: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

67

Kegiatan belajar peserta didik yang masih kurang teratur,

dikarenakan setting pembagian kelompok belajar, pada saat diskusi

pembelajaran Biologi pada materi Virus dengan metode Gallery Walk kurang

begitu optimal. Menyebabkan jalanya proses belajar mengajar juga kurang

maksimal. Ada satu dua anak yang luput dari pengawasan guru sehingga

kadang-kadang membuat gaduh. Pembelajaran di MA Islamiyah At-Tanwir

Talun, kebanyakan materi hafalan. Sehingga memungkinkan peserta didik

kurang lebih berkonsentrasi pada pelajaran berikutnya karena terforsir

dengan pembelajaran sebelumnya.

Kendala atau problem lain yang bisa dilihat yaitu kurang optimalnya

pengelolaan dan pengaturan kelas, mengakibatkan suasana kelas juga kurang

kondusif. Ini juga sangat berpengaruh terhadap peserta didik. Banyaknya

jumlah siswa dalam satu kelas terdapat 42 anak dibagi menjadi 5 kelompok

dan masing-masing kelompok terdapat 8 orang ada juga yang 9 siswa.19

Jadi, dari berbagai pemaparan kelah dikemukakan dari faktor-faktor

yang ada pada peserta didik. Dari kendala atau problem yang ada dapat

dilihat yakni, banyaknya peserta didik, setting dan pengaturan kelas yang

kurang kondusif, peserta didik sebelumnya sudah terforsir dengan dengan

pelajaran hafalan. Dan dari permasalahan inilah yang harus dicarikan

sosusinya.

3. Problem Pada KBM

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dana pengaturan

mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu. Dari pengertian tersebut, kurikulum berisi seperangkat

rencana dan pengaturan tentang kompetensi yang dibakukan untuk mencapai

tujuan Nasional dan cara pencapaiannya disesuaikan dengan keadaan dan

kemampuan daerah dan juga satuan pendidikan.

Kurikulum pembelajaran di MA Islamiyah At-Tanwir ini, di samping

sebagai obyek utama adalah kurikulum Kementerian Agama RI, tetapi juga

19Hasil observasi dan Wawancara Guru Biologi MA Islamiyah At-Tanwir, lampiran 5, 6 dan7 dan 8.

Page 82: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

68

menggunakan kurikum muatan lokal, kurikulum ini diadopsi dari kurikulum

pembelajaran yang ada di Pondok Pesantren Gontor Ponorogo yang

mengakibatkan proses pengurangan waktu belajar dimasing-masing

pelajaran, serta banyaknya pelajaran muatan lokal yang proses

pembelajaranya dengan metode hafalan, dan pemahaman sistesa pelajaran

yang mendalam.

Kurikulum sendiri mencakup pendekatan, metode, dan model

pembelajaran, dan yang lebih urgen kendalanya adalah pada proses

pembelajaranya yakni dari metode, terjadinya pengurangan waktu sekitar 5

menit dari waktu standar pembelajar yang ada, yang seharusnya 45 menit

menjadi 40 menit, jadi proses kegiatan pembelajaran menjadi berkurang 5

menit. Pada metode sendiri jika dikalkulasikan membutuhkan waktu standar

45 menit sehingga kegiatan pembelajaran juga harus ada pengurangan.

Metode Gallery Walk sendiri mempunyai beberapa kelemahan yang

harus disiasati, kelemahan-kelemahan itu meliputi, bila anggota kelompok

terlalu banyak akan terjadi sebagian siswa menggantungkan kerja kawannya,

guru perlu ekstra cermat dalam memantau dan menilai keaktifan individu

dan kolektif, pengaturan setting kelas yang lebih rumit.20

20Hasil observasi Silabus dan RPP serta wawancara Kepala Sekolah, MA, Islamiyah At-Tanwir, lampiran 3, 4 dan 7, 8, 9, 10.

Page 83: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

69

BAB IV

ANALISIS PROBLEMATIKA IMPLEMENTASI METODE GALLERY WALK

DAN SOLUSINYA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI

DI MA ISLAMIYAH AT-TANWIR

A. Analisis Implementasi Pembelajaran Biologi dengan Menngunakan

Metode Gallery Walk di MA Islamiyah At-Tanwir

Setelah peneliti mengamati dan mencermati proses implementasi

pembelajaran Gallery Walk dalam pembelajaran Biologi materi pokok Virus

kelas X MA Islamiyah At-Tanwir Talun Sumberrejo Bojonegoro Tahun Ajaran

2010/2011. Menurut peneliti metode Gallery Walk dalam pembelajaran

Biologi khususnya pada materi pokok Virus, dapat dijadikan sebagai salah satu

alternatif cara pengajaran pelajaran Biologi. juga bisa digunakan pada materi-

materi yang lain. Jadi metode Gallery Walk, tidak saja bisa digunakan dalam

pembelajaran materi Virus, akan tetapi bisa juga digunakan untuk materi-

materi pelajaran lainnya.

Pembelajaran dapat diartikan sebagai interaksi antara peserta didik

dengan lingkungannya meliputi, guru, peserta didik , ruang kelas, dan lain-lain.

Sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.1 Dari pengertian

ini dapat dipahami bahwa pembelajaran dapat dimaksudkan bagaimana

membelajarkan peserta didik atau bagaimana membuat peserta didik dapat

belajar dengan mudah. Dorongan atau motivasi dari diri peserta didik sendiri

dan juga dari guru sangat penting dalam menunjang keefektifan metode

Gallery Walk, untuk memahami materi-materi pelajaran. Sebagaimana telah

tertuang dalam kurikulum pendidikan yang menjadi kebutuhan dari peserta

didik.

Dari pernyataan di atas, maka dalam proses pembelajaran dibutuhkan

pendekatan, model, strategi dan juga metode pembelajaran yang harus terus

diperbaharui dan dikembangkan. Agar ditemukan inovasi-inovasi baru yang

1E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2004),hlm. 100.

69

Page 84: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

70

dapat mengoptimalkan tujuan dari pembelajaran itu sendiri. Metode Gallery

Walk sebagai metode pembelajaran aktif (active learning) memberikan inovasi

yang berbeda dalam kegiatan belajar mengajar.2 Metode ini mencakup,

pengetahuan baru, keterampilan baru, memupuk kreatifitas, peningkatan dalam

bidang, menumbuhkan minat baru dibidang, menanamkan rasa percaya diri.

Biologi berasal dari kata latin yaitu bios (hidup), dan logos (ilmu), jadi

Biologi berarti ilmu yang mempelajari mahluk hidup. Pelajaran Biologi

mencakup berbagai materi, salah satunya adalah materi Virus. Dengan belajar

materi Virus peserta didik diharapkan dapat mengetahui, memahami manfaat

dan kerugian yang diakibatkan oleh Virus bagi kehidupan, baik itu pada

hewan, manusia maupun tumbuhan. Peserta didik juga mengetahui, apa

sebenarnya Virus itu, bagaimana bentuk struktur dan cara berkembang

biaknya. Maka dengan metode Gallery Walk materi Virus akan sangat

memudahkan peserta didik untuk belajar materi pelajaran di kelas sekaligus

penerapan dan manfaatnya di lingkungan dan masyarakat.

Strategi pembelajaran lama atau teori pembelajaran tradisional,

khususnya pembelajaran Biologi. Pada pelaksanaan proses pembelajaranya

lebih memfokuskan pada angan-angan, ceramah yang kadang-kadang

membosankan. Pembelajaran tradisional ini biasanya yang mendominasi pada

waktu pembelajaran adalah guru, anggapan guru yang penting hanya

materinya, sehingga tidak memperhatikan kebutuhan kompetensi peserta didik.

Padahal keberhasilan proses pembelajaran juga memperhatikan dari segi

psikologis, dari segi kepribadian dan tingkah laku peserta didik.

Teori pembelajaran yang lebih modern, pelaksanaaan proses

pembelajarannya lebih menekankan pada kompetensi peserta didik,

penyampaian materi-materi yang membutuhkan daya pegetahuan, imajinasi

serta mengeksplorasi seluruh kemampuan, keterampilan dari peserta didik

sendiri. Sedangkan guru hanya bertindak sebagai fasilitator. Karena, belajar

akan berhasil apabila berdasarkan pada motivasi yang berasal dari diri peserta

2Ismail, SM, M.Ag. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang:Rasail Media Group, 2008), hlm. 89.

Page 85: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

71

didik sendiri. Dengan penerapan strategi pembelajaran menggunakan metode

Gallery Walk akan dapat menumbuhkan motivasi belajar, mengaktifkan proses

pembelajaran, menjadikan peserta didik kreatif dan inovatif serta menciptakan

iklim pembelajaran yang menyenangkan.

Oleh karena itu, peserta didik tidak boleh dianggap sebagai bejana

kosong yang harus terus menerus diisi. Melainkan harus diperhatikan bahwa

peserta didik sebenarnya telah memiliki fitrah atau bakat yang telah ia bawa

sejak lahir. Sehingga dalam proses pembelajaran fitrah atau bakat peserta didik

ini harus terus menerus dioptimalkan.

Pembelajaran menggunakan metode Gallery Walk dimaksudkan

sebagai metode pembelajaran yang dirancang agar peserta didik menjadi aktif,

kretif, inovatif, dan imajinatif. Sehingga, pembelajaran dapat terlaksana secara

optimal dan menyenangkan. Penerapan metode Gallery Walk di MA Islamiyah

At-Tanwir, sebagai sarana dan instrumen untuk mencapai tujuan pendidikan

yang dikelola dan dipersiapkan oleh guru, dalam kegiatan belajar mengajar

peserta didik. Lingkungan sekitar juga merupakan sarana pembelajaran Biologi

baik itu lingkungan kelas maupun lingkungan secara umum. Materi Virus

sendiri terkait dengan lingkungan, karena Virus sangat merugikan bagi

kehidupan. dengan pengetahuan pula Virus juga dapat dimanfaatkan. Akan

tetapi yang lebih penting adalah bagaimana peserta didik dapat mengetahui,

memahami serta mengaplikasikan materi pelajaran yang disampaikan guru.

Wottuba dan Wright (1975) menyimpulkan ada tujuh indikator yang

menunjukkan penerapan pembelajaran efektif, yaitu:

1. Pengorganisasian pembelajaran dengan baik;

2. Komunikasi secara efektif;

3. Penguasaan dan antusiasme dalam mata pelajaran;

4. Sikap positif terhadap peserta didik;

5. Pemberian ujian dan nilai yang adil;

6. Keluwesan dalam pendekatan pembelajaran;

7. Hasil belajar peserta didik yang baik.3

3Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya, (Jakarta: PTRineka Cipta, 2008), Cet I, hlm. 289.

Page 86: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

72

Semua indikator tersebut, tercakup dalam kegiatan perencanaan,

proses, evaluasi dan supervisi. Maka hasil analisis data tersebut kemudian

dijabarkan dalam tiga pembagian sesuai dengan urutan pembelajaran secara

kronologis, berupa perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran, evaluasi

pembelajaran dan supervisi

Implementasi metode Gallery Walk dalam pembelajaran Biologi materi

pokok Virus di MA Islamiyah At-Tanwir merupakan pengembangan

berdasarkan atas Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sesuai dengan

KTSP, MA Islamiyah At-Tanwir sendiri menggunakan kurikulum

Kementerian Agama RI (Kemenag), yang dilaksanakan oleh guru Biologi

dilaksanakan melalui beberapa tahapan yaitu perencanaan pembelajaran,

pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran.

Berdasarkan tiga tahapan pembelajaran tersebut, dapat di analisis

sebagai berikut:

1. Analisis Tahapan Perencanaan Pembelajaran

Tahapan persiapan yang dilakukan pada saat penerapan

pembelajaran, merupakan bagian dari sebuah kegiatan dan persiapan

sebagai sarana untuk mencapai tujuan. Begitu juga dalam implementasi

metode Gallery Walk memerlukan persiapan perencanaan pembelajaran.

Apalagi pelajaran Biologi materi pokok Virus .

Perencanaan yang dimaksud di sini meliputi silabus dan RPP

(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), untuk membatasi agar tidak keluar

dari ruang lingkup masalah penelitian yang dikaji, untuk menilai silabus

dan RPP, apakah sudah baik ataukah masih kurang. Hal itu dapat diketahui

setelah dipraktekkan dalam proses pembelajaran, kemudian dilihat hasilnya

melalui nilai peserta didik atau cara lain yang dapat menggambarkan

tercapainya tujuan dan penguasaan kompetensi oleh peserta didik. Apabila

dalam proses pembelajaran peserta didik aktif, kreatif menjadi termotivasi,

dapat menangkap informasi yang diberikan guru serta nilai hasil belajarnya

memuaskan, maka dapat dikatakan perencanaan yang dibuat telah baik,

begitu juga sebaliknya.

Page 87: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

73

Metode Gallery Walk sebagai sarana pembelajaran dalam proses

belajar mengajar di MA Islamiyah At-Tanwir adalah kenyataan yang tidak

dapat dipungkiri. Karena metode Gallery Walk akan membantu tugas guru

sebagai instrumen mengajar dalam menyampaikan pesan-pesan dari materi

pelajaran yang diberikan kepada peserta didik. Penggunaan alat bantu

sebagai media tidak bisa sembarangan menurut kehendak guru, tetapi harus

memperhatikan dan mempertimbangkan tujuan keefektifan pelaksanaan

metode Gallery Walk dan tujuan pembelajaran.4

Problem yang ada pada silabus dan RPP yang sering ditemui oleh

kepala sekolah sebagai supervisior yakni dalam penyusunannya masih

sering tidak tepat waktu. Seharusnya silabus dan RPP yang disusun guru

sesegera mungkin dapat diserahkan kepada kepala sekolah. sehingga dapat

dilakukan koreksi. Keterlambatan membuat silabus dan RPP berakibat

ketika melaksanakan pembelajaran tanpa persiapan yang matang sangatlah

merugikan bagi guru dan peserta didik.

Berdasarkan data hasil wawancara dengan Drs. Mustam sebagai

guru Biologi bahwa silabus dan RPP semester ganjil ini beliau menyusun

sendiri pada awal semester tahun pelajaran baru 2010/2011, kemudikan

dibahas dalam rapat Musyawarah Guru mata Pelajaran (MGMP). Dalam

teknis penyusunannya hambatan yang beliau temui seperti, penjabaran

indikator masih kurang mengena secara keseluruhan dari SK, KDnya,

problem yang biasa beliau ditemui ketika pelakanaan proses pembelajaran

disebabkan banyaknya peserta didik sehingga pengaturan pengelolaan

kelas juga kurang maksimal, juga faktor setting kelas masih kurang

optimal.5

Selain dengan wawancara, seperti yang telah dijelaskan

sebelumnya, untuk mengetahui apakah perencanaan pembelajaran berupa

silabus dan RPP telah memenuhi standar penyusunannya, digunakan

4Analisis Silabus dan RPP serta wawancara Kepala sekolah, guru Biologi, MA IslmiyahAt-Tanwir, lampiran, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8.

5Analisis hasil wawancara guru Biologi dan kepala MA Islamiyah AT-Tanwir Talunterlampir, lampiran 5 dan 6.

Page 88: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

74

analisis dokumen silabus dan RPP kelas X semester ganjil pada pelajaran

Biologi materi Virus . Indikator yang menentukan dalam analisis dokumen

silabus dan RPP apakah telah memenuhi standar ataukah belum

berdasarkan enam indikator, yaitu:

a. Format Silabus dan RPP

Pertama dimulai dengan melihat format silabus dan RPP

tersebut. Perencanaan pembelajaran meliputi silabus dan rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP), yang memuat sekurang-kurangnya

tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar,

dan penilaian hasil belajar.6

Hasil analisis dokumen tersebut menunjukkan bahwa format

silabus maupun RPP yang telah disusun oleh guru telah memenuhi

standar seperti apa yang dimaksudkan dalam Peraturan Perundangan

Standar Nasional Pendidikan sesuai dengan apa yang tertuang dalam

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).7

b. Tujuan Pembelajaran RPP

Indikator kedua untuk menganalisis tujuan pembelajaran yang

ada di RPP. Tujuan dan indikator dirumuskan melalui identifikasi

Kompetensi dasar. Sehingga antara tujuan, indikator dan kompetensi

dasar harus ada kesesuaian.

Hasil analisis menunjukkan telah adanya kesesuaian antara

SK/KD dengan tujuan yang ingin dirumuskan. Tetapi pada RPP materi

pada penjabaran indikatornya tidak sesuai dengan silabusnya antara

tujuan dengan materi ajar, materi Virus . Secara keseluruhan tujuan

telah sesuai dengan SK/KD, namun masih belum mewakili apa yang

seharusnya dicapai dalam indikatornya. Selain itu pada setiap satuan

RPP indikator yang dirumuskan belum memenuhi untuk dapat

digunakan mengukur ketercapaian kompetensi dasar karena hanya

terdiri dari satu indikator dan tidak dalam bentuk sepesifik seperti

6Himpunan Peraturan Perundangan Standar Nasional Pendidikan, (UU RI No. 20. Tahun2003), (Bandung : Fokusmedia, 2005), hlm. 16.

7Analisis Lembar observasi Silabus dan RPP, lampiran 8, 9, 1 dan 2.

Page 89: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

75

bentuk perilaku nyata, mengandung muatan yang menjadi materi

standar, yang dapat diidentifikasi berdasarkan kebutuhan peserta didik,

kebutuhan masyarakat, ilmu pengetahuan dan filsafat. Identifikasi

kompetensi perlu dilakukan dengan baik dan benar, karena kesalahan

dalam mengidentifikasi kompetensi dapat mengaburkan makna dan

hakekat pembelajaran.8

c. Materi Pelajaran dan bahan Ajar

Indikator ketiga untuk menganalisis materi pelajaran dan bahan

ajar. Materi pelajaran dalam buku KTSP karangan Khairuddin dkk.,

disebut sebagai materi standar. Materi standar merupakan bahan

pembelajaran berkenaan dengan jawaban atas, “apa yang harus

dipelajari oleh peserta didik untuk membentuk kompetensi?”. Materi

standar merupakan isi kurikulum yang diberikan kepada peserta didik

dalam proses pembelajaran dan pembentukan kompetensi.9 Sedangkan

Fatah Syukur pada bukunya Teknologi Pendidikan menyebutnya

sebagai materi pokok. Materi pokok adalah pokok-pokok materi

pembelajaran yang harus dipelajari peserta didik sebagai sarana

pencapaian kompetensi dasar dan yang akan dinilai dengan

menggunakan instrumen penilaian yang disusun berdasarkan indikator

pencapaian belajar.10 Maka, materi pelajaran atau materi standar atau

materi pokok haruslah sesuai dengan kompetensi dasar.

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa telah ada

kesesuaian antara materi pelajaran dengan kompetensi dasar yang sesui

dengan yang diinginkan. Penyusunan perencanaan dan indikator materi

pelajaran tersebut juga telah tersusun secara sistematis. Karena

penyusunan materi pelajaran dengan sistematis akan memudahkan bagi

peserta didik untuk belajar dan tentunya kompetensi yang diharapkan

dikuasai peserta didik dapat tercapai.

8Analisis Lembar observasi Silabus dan RPP, MA Islamiyayh At-Tanwir, lampiran, 1, 2,8, dan 9.

9Ibid.10Fatah Syukur, Teknologi Pendidikan, (Semarang: RaSAIL, 2005), Cet I, hlm. 70.

Page 90: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

76

d. Strategi/Metode Pembelajaran

Strategi pembelajaran dan metode pembelajaran memeiliki

penegertian yang berbeda. Strategi pembelajaran merupakan suatu

kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik

agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.11

Sedangkan metode pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang

ditempuh yang sesuai dan serasi untuk menyajikan suatu hal sehingga

akan tercapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai

yang diharapkan.12 Penentuan metode pembelajaran erat kaitannya

dengan pemilihan strategi pembelajaran yang paling efisien dan efektif

dalam memberikan kegiatan pembelajaran yang diperlukan untuk

membentuk kompetensi dasar.

Analisis dokumen strategi/metode pembelajaran dalam RPP

didasarkan pada pemilihan metode yang sesuai dengan kompetensi

yang ingin dicapai dan materi pelajaran. Metode yang dicantumkan

memang telah sesuai dengan materi dan kompetensi yang diharapkan

dikuasai peserta didik. Dan metode yang digunakan adalah metode

Gallery Walk. Penentuan metode juga tidak luput dari pertimbangan

waktu yang digunakan. Penataan alokasi waktu telah sesuai dengan

proporsi. Namun masih ada keganjilan penghitungan waktu. Dalam

silabus sudah dicantumkan dengan tepat. Yakni dalam pada SK, KD

materi Virus terdiri dari 2 x 45 jam jam tatap muka. Sedangkan dalam

RPPnya hanya 2 x 40 jam tatap muka.13

e. Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan alat atau sarana yang

digunakan untuk membantu dalam menyampaikan materi sehingga

lebih mudah dipahami, lebih menarik dan membuat peserta didik lebih

termotivasi. Pemilihan media harus didasarkan pada tujuan

11Bambang Warsita, op.cit., hlm. 268.12Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang: RaSAIL,

2008), Cet I, hlm. 8.13Analisis Lembar observasi kegiatan belajar mengajar (KBM) dan RPP, di MA Islamiyah

At-Tanwir, lampiran 8, 9, 4, dan 2.

Page 91: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

77

pembelajaran, materi pokok atau materi pelajaran, strategi dan metode

pembelajaran.

Media yang dicantumkan dalam RPP secara keseluruhan tidak

menyimpang dari tujuan pembelajaran, materi pokok atau materi

pelajaran, strategi atau metode pembelajaran. Mengingat metode yang

digunakan adalah metode Gallery Walk, seperti gambar, papan tulis

beberapa alat seperti seperangkat perlengkapan moderasi, gambar, buku

ajar, Lks, spidol.

Selain itu juga, selesai materi yang diajarkan biasanya menurut

Drs. Mustam peserta didik diperlihatkan secara visual gambar-gambar

Virus menggunakan LCD dan proyektor yang tersedia di ruang

multimedia MA Islamiyah At-Tanwir sekaligus guru memberikan

pemahaman klarifikasi terhadap materi pokok Virus dengan

menggunakan power point yang dibuat oleh guru. Disamping itu

peserta didik diberi tugas untuk membuat media berupa gambar

replika-replika Virus, cara replikasi Virus dan macam-macam Virus.

f. Evaluasi

Indikator terakhir ialah evaluasi. Penentuan evaluasi tidaklah

mudah. Melalui beberapa tahap, yakni dari penentuan jenis evaluasi,

bentuk evaluasi sampai menyusun soal yang sesuai dengan kompetensi

yang ingin dicapai. Dari hasil analisis dokumen RPP tersebut, soal-soal

yang dibuat guru sudah mengacu pada masing-masing tujuan satuan

RPP di mana soal tersebut dicantumkan. Secara otomatis dapat

diketahui pula bentuk evaluasi. Jenis evaluasi dan cara penilaiannya

juga ditulis dalam RPP tersebut. Dengan demikian evaluasi menjadi

lebih jelas dan terarah.

Hasil analisis tahap evaluasi, sudah tercapai beliau mengadakan

tes evaluasi secara lisan maun tulis, dengan melaksanakan post tes

diakhir pembelajaran. Untuk hasil nilai harian sendiri peserta didik

Page 92: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

78

dengan nilai-rata-rata sudah mencapai standar yaitu dengan nilai-rata

ulangan harian post tes 76. 14

Persiapan yang dilakukan oleh guru MA Islamiyah At-Tanwir

dalam mengimplementasikan metode Gallery Walk pada pembelajaran

Biologi. Dimulai dengan menyediakan, silabus, RPP, sarana dan prasarana

yang mendukung proses pembelajarannya, penekanan ini terletak pada

efektivitas dan efisiensi pengadaan sarana pembelajaran. Disajikan cukup

sederhana bagaimana metode tersebut memudahkan peserta didik

memahami materi yang diberikan guru. Karena persiapan kegiatan belajar

mengajar yang optimal akan menghasilkan tujuan yang signifikan, hal ini

tergantung bagaimana konsep yang disajikan sesua dengan konsep dan

teori sebelum pelaksanaan metode Gallery Walk sebagai sarana dan

intrumen pembelajaran.

2. Analisis Tahapan Pelaksanaan Pembelajaran Biologi Materi Pokok Virus

Pengumpulan data proses pembelajaran Biologi kelas X di MA

Islamiyah At-Tanwir, dilakukan dengan wawancara guru dan Kepala

Sekolah, observasi proses pembelajaran serta angket yang diberikan

kepada peserta didik .

a. Analisis hasil Angket

Angket yang digunakan untuk mengetahui keefektifan

pembelajaran pembelajaran menggunakan metode Gallery Walk dalam

pembelajaran Biologi di MA Islamiyah At-Tanwir. Berdasarkan pada

bagaimana kinerja guru dalam membuka pelajaran, kegiatan inti, dan

menutup pembelajaran serta sikap peserta didik sendiri. Lebih

singkatnya yaitu cara guru dalam menyampaiakan pelajaran dan sikap

peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Angket ini diberikan

kepada peserta didik kelas X Jurusan IPA yaitu Kelas X A yang

berjunlaah 42 peserta didik dan Kelas X B juga 42 peserta didik ,

secara keseluruhan angket berjumlah 84 buah.

14Analisis Hasil observasi lapangan KBM, Silabus dan wawancara guru Biologi MAIslaniyah At-Tanwir, Tanggal 09 sampai 14 September 2010, lampiran, 1. 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9.

Page 93: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

79

Dari hasil rata-rata angket, yang telah di isi oleh peserta didik

ke masing-masing kelas IPA X A diperoleh rata-rata 77%, sedangkan

di kelas IPA X B diperoleh hasil angket rata-rata 78%, jadi sini dapat

dianalisis bahwa dari nilai-rata-rata sikap guru dalam mengajar dan

sikap peserta didik dalam mengikuti pelajaran Biologi di MA

Islamiyah At-Tanwir di Kelas IPA X A dan B sudah baik.15

b. Analisis hasil observasi

Observasi dilakukan dua kali dan pada dua pertemuan di hari

yang berbeda. Observasi dilakukan di kelas X MA Islamiyah At-

Tanwir jurusan IPA A dan B. Observasi difokuskan pertama ialah pada

proses pembelajaran mulai dari membuka pembelajaran, inti

pembelajaran dan menutup pembelajaran. Kedua ialah kondisi peserta

didik . Ketiga kesesuaian proses pembelajaran dengan RPP.

Wingkel mengemukakan dalam bukunya Hamzah B. Uno.

bahwa membuka pelajaran diartikan dengan perbuatan guru untuk

menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian peserta

didik agar terpusat kepada apa yang akan dipelajari.16 Sedangkan

menurut Saidiman, bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta

respon dari seseorang yang dikenali. Respon yang diberikan dapat

berupa pengetahuan sampai dengan hal-hal yang merupakan hasil

pertimbangan. Jadi, bertanya merupakan stimulus efektif yang

mendorong kemampuan berfikir.17

Sebelumnya Guru mempersiapkan secara matang metode

Gallery Walk. Sebab instrumen utama menunjang keberhasilan guru

dalam mengajar dan mengembangkan metode yang dipakainya.

Dengan memanfaatkan daya guna media pembelajaran barulah yang

menjadikan metode Gallery Walk menjadi bermakna bagi

15Analisis Lembar rekapitulasi angket dan analisis angket penelitian terlampir, lampiran15, dan 16.

16Hamzah B. Uno, Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran, (Jakarta: PT BumiAksara, 2008), Cet III. hlm. 174.

17Ibid., hlm. 170.

Page 94: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

80

pertumbuhan, pengetahuan, keteramplian, kreatifitas dan pembentukan

sikap serta pribadi peserta didik.

Guru membuka pelajaran dengan salam kemudian menertibkan

peserta didik sesuai dengan tempat duduknya, setelah semua peserta

didik tertib guru membuka pelajaran dengan appersepsi, menggali

pertanyaan dari peserta didik materi Virus. Guru juga menyuguhkan

sesuatu yang menarik mengenai materi Virus seperti Virus apa yang

sangat membahayakan manusia dan lain-lain. Kemudian guru masuk ke

materi pokok virus, dari hasil-hasil pertayaan pesrta didik dan

tambahan pertayaan dari guru. Selanjutnya guru membagi kelompok

diskusi menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 8

peserta didik, dan diberikan kertas serta spidol untuk menuliskan hasil

diskusi dalam sebuah karya bersama di kertas plano.18

Pada inti pembelajaran guru, guru membagikan permasalahan-

permasalah seputar materi Virus untuk didiskusikan dimasing-masing

kelompok, selanjutnya dengan waktu 35 menit peserta didik disuruh

mengerjakan tugas yang diberikan. Setelah selesai guru menyuruh

menempelkan hasil diskusi kelompok untuk ditempel di dinding, dan

menyuruh salah satu peserta didik untuk berjaga mempresentasikan

hasil diskusi. Selanjutnya masing-masing kelompok diperintahkan

melihat, mengamati dan mendengar presentasi penjaga hasil diskusi,

peserta didik mencacat yang perlu, untuk dipertanyakan.

Setelah peserta didik peserta didik melihat, mengamati,

mencermati serta mendengarkan presentasi hasil diskusi yang berupa

karya, peserta didik diperintahkan untuk duduk kembali sesuai

kelompok masing-masing. Guru mengambil alih waktu, kemudian

peserta didik yang ingin mempertayakan dari hasil, pengamatan, dan

penjelasan dari presentator tadi dipersilahkan. Dan kelompok yang

mendapat pertayaan menanggapinya.

18Analisis observasi pembelajaran dengan menggunakan metode Gallery Walk dalampembelajaran Biologi, lampiran 7, 8, 9, 10.

Page 95: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

81

Di akhir pelajaran guru mengklarifikasi dari hasil-hasil diskusi

yang belum lengkap dan masih dipertayakan serta menjelaskan hal-hal

yang perlu dijelaskan. Guru menyuruh beberapa anak untuk

menyimpulkan pelajaran yang telah dipelajari bersama, kemudian

selalu selalu memberikan contoh tentang tokoh dan kata-kata yang

dapat menimbulkan semangat dan motivasi peserta didik . Evaluasi

juga selalu dilakukan dengan soal yang berkaitan dengan materi yang

disampaikan. Tugas-tugas yang berupa pengayaan materi yang belum

tersampaikan.

Kesesuain indikator belum sepenuhnya sesui dengan silabus,

untuk RPP sudah sesuai dengan yang telah dilaksanakan di kelas.

Penggunaan waktu dan teknik penilaian belum sesuai dari yang

direncanakan. Dalam RPP tertulis adanya penilaian hasil pembelajaran.

Pada prakteknya metode Gallery Walk tidak digunakan evaluasi

sehingga tidak ada hasil diskusi yang dinilai. Cakupan materi yang

diajarkan guru sudah sesuai dengan materi yang dicantumkan di RPP.

Sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran dan penggunaan media

juga demikian. 19

Adapun pelaksanaan metode Gallery Walk yang diterapkan

pada kelas X MA Islamiyah At-Tanwir dalam pembelajaran Biologi

materi pokok Virus, bertujuan untuk menyelenggarakan bahan

pelajaran dalam satu jam pelajaran, dapat menjadi sarana yang sesuai

dengan keadaan suasana belajar peserta didik menerima materi pokok

Virus.

Setelah peserta didik melaksanakan metode Gallery Walk dan

berdiskusi bersama untuk menghasilkan sebuah karya pada kelompok

masin-masing. Peserta didik yang terdiri dari 5 kelompok yang masing-

masing kelompok melaksanakan tugas sesuai dengan apa yang telah

diperintahkan guru. Sedangkan peran hanya guru sebagai fasilitator

19Analisis Lembar observasi Pada saat pembelajaran (KBM) pada pembelajaran Biologimateri pokok Virus, lampiran 8 dan 9.

Page 96: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

82

harus mengawasi, mengontrol sampai dimana tugas yang telah

diberikan yaitu membuat suatu karya yang kemudian digalerikan dan

pengetahuan mengenai materi tersebut.20

c. Analisis hasil wawancara guru dan kepala sekolah

Saat wawancara Mahmudi Thoha mengemukakan bahwa

masalah dan hambatan yang masih banyak ditemui guru berkaitan

pelaksanaan pembelajaran di kelas ialah pada pengelolaan kelas,

kurangnya perhatian guru terhadap kompetensi peserta didik juga

perkembangan sikap peserta didik. Kadang-kadang juga masih ditemui

materi yang diajarkan kurang sesuai dengan kompetensi yang harus

dicapai.

Saat mengajar Biologi di kelas, Drs. Mustam menerapkan

beberapa cara dalam pengelolaan kelas, pertama membuat peserta didik

disiplin sesuai dengan tata tertib yang ada. Guru juga tegas sehingga

dalam mengajar, guru membuat beberapa peraturan saat mengajar saat

pelajaran Biologi, sebelumnya juga membuat dan mengatur kelompok

diskusi. Guru memberikan reward (penghargaan) bagi peserta didik

yang prestasinya baik. Secara teknis dalam pelaksanaan peraturan

tersebut tidak ada kendala. Justru diterapkannya peraturan tersebut

peserta didik menjadi lebih semangat, lebih termotivasi dan lebih

disiplin.

Menurut Drs. Mustam, media yang ada di sekolah dari pihak

sekolah telah mencukupinya. Sehingga pelaksanaan pembelajaran

untuk media sendiri tidak ada kendalanya, pihak sekolah sampai saat

ini selalu menyedikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam

menunjang KBM di madrasah, sebagai contoh tersedianya lab Biologi,

dan ruang multi media serta perpustakaan.

Bahan atau sumber belajar berupa artikel dari internet, buku-

buku yang ada di perpustakaan dan buku penunjang lain. Tergantung

20Analisis Lembar observasi lapangan di Kelas X, dalam KBM Pelajaran Biologi materivirus, lampiran 5.

Page 97: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

83

dari setiap materi dan kompetensi, mana yang lebih komprehensif maka

buku tersebut yang digunakan. Sedangkan buku pegangan peserta didik

sendiri adalah, buku Biologi Untuk SMA/MA, terbitan Intan Pariwara,

Yogyakarta, Erlangga, Jakarta dan buku-buku Biologi di perpustakaan.

Karena memang materi Biologi itu juga sangat banyak dan salah

satunya materi Virus. Sejauh ini buku pegangan peserta didik ataupun

sumber belajar peserta didik sebagian besar peserta didik telah

memiliki buku pegangan, selain buku pegangan juga disarankan

mencari artikel-artikel yang didapatkan dari browsing internet, serta

buku-buku yang disediakan di perpustakaan.

Saat proses pembelajaran berlangsung peserta didik cukup aktif

dan interaktif peserta didik mengikuti mengikuti pelajaran. Untuk

tugas pekerjaan rumah yang diberikan kepada peserta didik, selalu

dikerjakan sesuai dengan waktu yang diberikan. Selain tugas individu

juga ada tugas kelompok, guru memberikan reward bagi yang

mendapatkan nilai tertinggi.21

3. Analisis Tahapan Evaluasi

Tidak semua orang menyadari bahwa setiap saat kita selalu

melakukan pekerjaan evaluasi. Dalam kegiatan sehari-hari, kita jelas-jelas

mengadakan pengukuran dan penilaian. Dari dua kalimat di atas kita sudah

menemui tiga buah istilah yaitu: evaluasi, pengukuran dan penilaian.

Istilah asingnya, pengukuran adalah measurement, sedang penilaian adalah

evaluation. Dari kata evaluation inilah diperoleh kata Indonesia evaluasi

yang berarti menilai (tetapi dilakukan dengan mengukur terlebih dahulu).22

Definisi yang pertama tentang evaluasi dikembangkan oleh Ralph

Tyler (1950). Para ahli mengemukakan bahwa evaluasi adalah sebuah

proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa,

dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Jika belum bagian

21Analisis Lembar hasil wawancara guru Biologi dan kepala MA ISlamiyah At-Tanwirterlampir, lampiran 11 dan 13.

22Ibid., hlm. 3.

Page 98: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

84

mana yang belum dan apa sebabnya.23

Evaluasi merupakan penilaian hasil dari proses belajar mengajar

dengan menggunakan metode gallery walk, penilaian yang diterapkan

pada pembelajaran Biologi materi pokok Virus di MA Islamiyah At-

Tanwir adalah dengan penilaian kognitif, afektif dan psikomotor. Tahapan

tes evaluasi, dimaksudkan untuk mengevaluasi penguasaan peserta didik

tentang pengayaan materi pokok Virus sesuai dengan tujuan pembelajaran

yang telah tersusun dalam indikator pada RPP. Soal tes terancang banyak

menggunakan analisis dan jawaban terbuka dengan post tes.

Problem yang sering terjadi dalam evaluasi menurut Drs. Mahmudi,

selaku supervisior atau Kepala Sekolah ialah tidak adanya tindak lanjut

dari evaluasi yang dilakukan guru. Seharusnya setelah guru mengetahui

kekurangan peserta didik ada tindak lanjut untuk memperbaiki. Penentuan

nilai peserta didik kadang-kadang juga masih kurang obyektif.

Penilaian berdasarkan atas nilai ulangan harian baik itu nilai pre

test maupun post tes pada materi pokok Virus, setelah itu akan di adakan

tes yang dilakukan pada semester gasal atau disebut mid semester

(imtihan). Evaluasi pembelajaran dilihat juga dari tingkah laku peserta

didik dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode Gallery

Walk. Berdasarkan wawancara dengan Drs. Mustam bahwa hasil belajar

peserta didik dengan nilai harian tuntas, dari rata-rata peserta didik IPA

Kels X MA Islamiyah At-Tanwir sebanyak 84 peserta didik, nilai rata-

ratanya sudah 76, dan nilai ini sudah mencapai standar dari KKM.

Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman

belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar

peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar

lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar.24 Proses belajar

sebagai upaya proses perubahan perilaku seseorang sebagai akibat interaksi

peserta didik dengan berbagai sumber yang ada disekitarnya. Salah satu

23Ibid.,24Bambang Warsita, op.cit., hlm. 266.

Page 99: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

85

tanda seorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dalam

dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut meliputi perubahan pengetahuan

(kognitif), keterampilan (psikomotor), dan nilai sikap (afektif).25

B. Analisis Problematika Implementasi Pembelajaran Biologi dengan

Menngunakan Metode Gallery Walk di MA Islamiyah At-Tanwir

Pembelajaran dengan metode Gallery Walk dalam pembelajaran

Biologi khususnya pada materi pokok Virus, hanya dapat terjadi apabila

terdapat partisipasi yang aktif dari peserta didik. Demikian juga peserta didik

tidak akan aktif apabila guru juga tidak aktif dan kreatif dalam pembelajaran

memberikan motivasi belajar dan pandai menciptakan iklim pembelajaran

yang menyenangkan. Metode Gallery Walk sendiri, merupakan motode

pembelajaran dengan kerangka pemikiran bahwa pembelajaran itu harus

berlangsung secara aktif, kreatif, efektif, inovatif dan membuat suasana belajar

menjadi menyenangkan.

Dasar teori di atas, pembelajaran aktif telah diterapkan di MA

Islamiyah At-Tanwir dalam pembelajaran Biologi di kelas X pada materi

pokok Virus , yakni menggunakan metode pembelajaran Gallery Walk. Selain

penerapan metode yang tepat, pembelajaran di MA Islamiyah At-Tanwir juga

mengembangkan variasi-variasi metode Gallery Walk dalam penerapannya,

diantaranya menciptakan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik.

Dengan memajang hasil-hasil karya peserta didik. Karena setelah pembelajaran

selesai setiap kelompok diwajibkan memperbaiki dan melengkapi hasil

karyanya dan menyetorkan kepada guru sebagai bahan belajar di pajang di

laboratorium Biologi. Hal ini dimaksudkan dapat memotivasi peserta didik

untuk belajar lebih baik dan mendalami materi yang telah diberikan.

Pelaksanaan pembelajaran Biologi dengan menggunakan metode

Gallery Walk di MA Islamiyah At-Tanwir juga tidak lepas dari kendala atau

masalah dalam penerapanya. Problematika atau kendala yang dihadapi dalam

penerapan metode Gallery Walk di MA Islamiyah At-Tanwir, secara lebih rinci

25Ibid., hlm. 62.

Page 100: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

86

melibatkan tiga komponen. pertama adalah guru, kedua peserta didik dan

komponen yang ketiga terdapat pada kegiatan belajar mengajar. Dari ketiga

komponen tersebut problem-problem pembelajaran pada metode Gallery Walk

di MA Islamiyah At-Tanwir dapat peneliti analisis sebagai berikut:

1. Analisa Problematika Guru

Seorang guru tentunya perlu persiapan perencanaan sebelum

pelaksanaan pengajaran. Persiapan-persiapan tersebut meliputi perencanaan

pelaksanaan pembelajaran dalam bentuk silabus dan RPP, dengan mengacu

pada standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) materi pelejaran,

mempersiapan media pembelajaran dan memilih metode yang tepat sesuai

dengan materi yang diajarkan.

Guru sebagai agent of education harus mampu menjadi fasilitator

yang baik. Sehingga dengan peranya mampu menemukan solusi dalam

berbagai problem yang terjadi dalam pembelajaran. Sebagai falitator dalam

menjadikan peserta didik kebih kreatif, di sini harus ada usaha seorang

guru mendorong, membina gairah belajar dan partisipasi peserta didik

secara aktif. Kemampuan menjalankan fungsi dan peranan guru sebagai

inovator dan motivator yang senantiasa menemukan hal-hal yang baru

dalam proses belajar mengajar.

Dari analisa peneliti, bahwa problematika yang dihadapi oleh guru

di MA Islamiyah At-Tanwir dalam penerapan metode Gallery Walk dalam

pembelajaran Biologi materi Pokok Virus dapat diklasifikasikan yaitu,

pembuatan RRP oleh guru Biologi yang kurang optimal ketidaksesuaian

kegiatan RPP dengan yang ada di silabus, penyerahan RPP tidak tepat

waktu, penjabaran indikator materi virus belum menyeluruh, kurang teliti

dalam mengawasi dan memperhatikan peserta didik dalam mengerjakan

tugas yang telah diberikan kepada masing-masing kelompok ketika

penerapan metode Gallery Walk, serta kurang efektif dalam penyettingan

ruang kelas.26

26Analisis Analisis KBM, dan wawancara Guru Biologi, dan Kepala Sekolah lampiran, 3,4, 5, 6. 7, 8, 9, 10.

Page 101: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

87

2. Analisa Probematika Peserta didik

Dalam diri peserta didik harus tertanam keberanian untuk

mewujudkan niat, karena keinginan serta dorongan pada peserta didik

dalam proses belajar mengajar sangat dibutuhkan. Keinginan dan

keberanian ini untuk mencari kesempatan guna berpartisipasi dalam

persiapan proses belajar mengajar. Dorongan ingin tahu yang besar pada

peserta didik untuk mengetahui dan mengajarkan sesuatu yang baru dalam

proses belajar mengajar. Karena disini peserta didik merupakan obyek

sekaligus subyek pembelajaran.

Analisa problematika yang sering dihadapi pada peserta didik

dalam pelaksanaan pembelajaran pada penerapan metode Gallery Walk di

MA Islamiyah At-Tanwir pada pembelajaran Biologi khususnya materi

pokok Virus yaitu, karena banyaknya anggota kelompok sehingga peserta

didik kurang menyeluruh dalam mengerjakan tugas, ada satu dua anak

yang ramai sendiri sehingga membuat suasana kelas menjadi kurang

kondusif, persiapan peserta didik dalam menerima pelajaran, dan perhatian

serta pengawasan dari guru juga kurang maksimal.

Jadi, dari berbagai pemaparan telah dikemukakan dari faktor-faktor

kendala yang dihadapi peserta didik, tentang kendala dan problem yang ada

dapat dilihat yakni, banyaknya peserta didik dalam pempelajaran Biologi

dengan metode Gallery Walk, setting dan pengaturan kelas yang kurang

kondusif, serta kurangnya pengawasan dan perhatian guru.27

3. Analisa Problematika Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran yang bertujuan

untuk mencapai tujuan pendidikan Nasional. Kurikulum berisi seperangkat

rencana dan pengaturan tentang kompetensi yang telah dibakukan untuk

27Analisis KBM, dan wawancara Guru Biologi, dan Kepala Sekolah lampiran, 3, 4, 5, 6. 7,8, 9, dan 10.

Page 102: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

88

mencapai tujuan Pendidikan Nasional dan cara pencapaiannya disesuaikan

dengan keadaan dan kemampuan daerah dan juga satuan pendidikan.

Pengembangan kurikulum di MA Islamiyah At-Tanwir, perlu

didukung dengan iklim pembelajaran yang kondusif. Artinya, proses

kegiatan penyelenggaraan pendidikan harus mengedepankan keamanan,

kenyamanan ketertiban sehingga terjadi suasana yang menyenangkan.

Terciptanya suasana tersebut akan memujudkan pembelajaran yang aktif,

kreatif, efektif, inovatif dan bermakna.

Kemandirian yang dimiliki seorang guru akan menjadikan proses

penyelenggaraan pembelajaran lebih akutal dan mampu menyediakan

pembelajaran PAIKEM (pembelajaran aktif, kreatif inovatif dan

menyenangkan) sesuai dengan tujuan Pendidikan Nasional dengan sistem

pembelajaran yang menarik serta bermakna.

Penyelengaan kegiatan belajar mengajar di MA Islamiyah At-

Tanwir ini, menggunakan kurikulum Kementerian Agama RI (depag RI),

sesuai dengan standar BNSP (Badan Standar Nasional Pendidikan) dengan

Kurikum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), tetapi juga menggunakan

kurikum muatan lokal, kurikulum ini diadopsi dari kurikulum pembelajaran

yang ada di Pondok Pesantren Gontor Ponorogo.

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di MA Islamiyah At-Tanwir,

sendiri mencakup pendekatan, metode, dan model pembelajaran,

pengaturan waktu, perencanan. Dimaksudkan akan menciptakan iklim

pembelajaran maksimal, pada proses pembelajaranya di masing-masing

materi pelajaran, terjadi pengurangan waktu sekitar 5 menit dari waktu

standar pembelajar yang ada, yang seharusnya 45 menit menjadi 40 menit,

jadi proses kegiatan pembelajaran menjadi berkurang 5 menit. Karena pada

metode Gallery Walk sendiri dalam pelaksanaanya membutuhkan waktu

standar 45 menit.

Dari penerapan metode Gallery Walk sendiri, untuk kendala yang

dihadapi dalam pelaksanaan metode dari dari kelemahan metode ini sendiri

yaitu, bila anggota kelompok terlalu banyak akan terjadi sebagian peserta

Page 103: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

89

didik menggantungkan kerja kawannya, guru perlu ekstra cermat dalam

memantau dan menilai keaktifan individu dan kolektif, pengaturan setting

kelas yang lebih rumit.28

C. Solusi Terhadap Peoblematika Implementasi Pembelajaran Biologi

dengan Menggunakan Gallery Walk di MAI At-Tanwir

Melihat problematika kendala dan hambatan yang ada dalam

menerapkan metode Gallery Walk di MA Islamiyah At-Tanwir perlu upaya

untuk memperbaikinya dan memaksimalkan pelaksanaan penerapan metode

Gallery Walk dalam pembelajaran Biologi khususnya pada materi pokok

Virus. Kendala-kendala dari berbagai problematika tersebut, perlu diupayakan

solusi untuk memecahkan problem-problem dalam penerapan metode tersebut,

Adapun upaya-upaya dan solusi problematika dari komponen-

komponen yang sangat urgen dalam implementasi metode Gallery Walk dalam

pembelajaran Biologi di MA Islamiyah At-Tanwir tersebut adalah:

1. Meningkatkan Sumber Daya Guru

Guru sangat berperan penting dalam menyukseskan penerapan

metode Gallery Walk. Oleh sebab itu sumber daya yang handal dan

professional dalam menyukseskan penerapan metode Gallery Walk di MA

Islamiyah At-Tanwir perlu ditingkatkan. Karena dalam dengan metode

Gallery Walk dibutuhkan guru atau pendidik yang kreatif menciptakan

inovasi dan kreativitas baru dalam pembelajarannya.

Secara umum MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) atau

Musyawarah Guru Bidang Studi (MGBS) mempunyai tujuan

meningkatkan kompetensi dan profesionalitas guru dalam rangka

meningkatkankualitas pendidikan.29 Untuk itu MGMP di MA Islamiyah

At-Tanwir harus ada upaya untuk dikembangkan serta mengevaluasi

perkembangan kemajuan KBM. Karena kegiatan MGMP sendiri, secara

intensif dapat menjadi wahana pengembangan diri guru dan meningkatkan

28Analisis Silabus, RPP, dan wawancara Kepala Sekolah, lampiran, 1, 2, 3 dan 4.29Mulyasa , Kurikulum Tingkat Stuan Pendidikan Sebuah Panduan Praktis, (Bandung: PT.

Remaja Rosydakarya, 2006), hlm. 37.

Page 104: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

90

kapasitas kemampuannya untuk menambah pengetahuanya dalam proses

pembelajaran. Dengan fungsi yang lebih sederhana adalah guru mampu

meningkatkan sistem pembelajaran lebih efektif sebagai usaha untuk

meningkatkan kualitas pendidikan bangsa.

Untuk meningkatkan sumber daya guru, dalam mengatasi

problematika yang berkembang dalam pelaksanaan metode Gallery Walk,

meliputi problem-problem yang telah dijelaskan di atas, maka MA

Islamiyah At-Tanwir, sangat perlu untuk memanfaatkan Musyawarah Guru

Mata Pelajaran (MGMP) sebagai forum diskusi guru. Hal tersebut harus

sebaik mungkin harus dapat dimanfaatkan untuk membuat perangkat

pembelajaran seperti silabus dan RPP, penjabaran indikator, penyettingan

lingkungan kelas, berdasarkan masukan-masukan dari para guru di MGMP

dengan mempertimbangkan faktor lain seperti, kompetensi peserta didik,

biaya, sarana dan prasarana, lingkungan, dan kondisi peserta didik dan

masalah-masalah yang timbul. Dengan usaha tersebut maka akan terjadi

transfer ilmu bagi guru untuk membuat perangkat pembelajaran, sehingga

pada saat KBM berjalan sesui dengan yang diharapkan.

Meningkatkan profesionalitas guru, karena Guru profesional harus

mampu mengembangkan perangkat pembelajaran seperti RPP yang baik,

logis, dan sistematis, karena di samping untuk melaksanakan pembelajaran,

juga mengembangkan “professional accountability”. Sehingga guru dapat

mempertanggungjawabkan apa yang telah dan akan dilakukannya, karena

RPP yang dikembangkan guru memiliki makna yang cukup mendalam

bukan hanya kegiatan rutinitas untuk memenuhi kelengkapan administratif,

tetapi merupakan cermin dari pandangan, sikap dan keyakinan professional

guru mengenai apa yang terbaik untuk peserta didiknya. Oleh karena itu

setiap guru harus memiliki RPP yang matang sebelum melaksanakan

pembelajaran, baik persiapan tertulis maupun tidak tertulis.30 Perencanaan

yang tidak tersusun dengan baik akan mengurangi ketepatan seorang guru

dalam mencapai pembelajaran efektif.

30Ibid., hlm. 148.

Page 105: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

91

Seorang guru harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi

sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani serta memiliki tujuan

untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kompetensi sebagai agen

pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta

pendidikan anak usia dini, seorang guru harus memiliki kompetensi

meliputi: kompetensi pedagogik; kompetensi kepribadian; kompetensi

profesional; dan kompetensi sosial.31

Profesionalitas seorang guru harus diperhatikan untuk

memaksimalkan KBM, karena dengan adanya guru yang profesional maka

akan dihasilkan tercapainya pembelajaran secara maksimal. Untuk itu guru

di MA Islamiyah At-Tanwir perlu meningkatkan profesionalitas guru-

gurunya khususnya guru pelajaran Biologi.

Dengan adanya profesionalisme guru di MA Islamiyah At-Tanwir

juga akan berpengaruh terciptanya suasana yang enjoyable learning secara

tidak langsung akan memupuk jiwa peserta didik lebih adaptif dan proaktif.

Sehingga akan mengurangi kecenderungan rasa ketergantungan peserta

didik terhadap guru. Selain itu pada peserta didik akan tumbuh sikap

inovatif, kreatif, dan aktif berani mengambil resiko dengan sendirinya

sejalan dengan proses pembelajaran.

Profesionalitas guru dapat ditingkatkan salah satunya melalui,

pengikut sertaan guru dalam pelatihan-pelatihan sumber daya guru,

profesionalisme guru dan lain-lain. Pengawasan yang ketat dari kepala

sekolah yang melibatkan supervisi yang ada di MA Islamiyah At-Tanwir

juga sangat menentukan profesionalisme guru.

2. Meningkatan Kinerja dari Supervisi

Pemerintah, pemerintah daerah, dewan pendidikan, dan komite

sekolah atau madrasah juga harus melakukan pengawasan atas

penyelenggaraan pendidikan pada semua jenjang dan jenis pendidikan

31Tim Fokus Media, Himpunan Peraturan Perundangan Standar Nasional Pendidikan,(Bandung: Tim Redaksi Fokus Media, 2005), cet Pertama, hlm. 19.

Page 106: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

92

sesuai kewenangan masing-masing, dilakukan dengan prinsip transparansi

dan akuntabilitas publik.

Karena setiap satuan pendidikan dipimpin oleh seorang kepala

satuan sebagai penanggung jawab penyelenggaraan pendidikan. Dan pada

jenjang pendidikan SMA/MA dalam melaksanakan tugasnya dibantu

minimal oleh tiga wakil kepala satuan pendidikan yang masing-masing

secara berturut-turut membidangi akademik, sarana prasana serta

kepesertadidikan.

Ada bermacam-macam konsep supervisi. Secara historis mula-mula

diterapkan konsep supervisi yang tradisional, yaitu pekerjaan inspeksi,

mengawasi dalam pengertian mencari kesalahan dengan tujuan untuk

diperbaiki.32 Namun sekarang telah banyak digunakan berbagai model

supervisi yang dirasa lebih efektif. Sehingga pengertian supervisi tidak

seperti yang dipaparkan di atas. Supervisi adalah usaha menstimulasi,

mengkoordinasi dan membimbing secara kontinu pertumbuhan guru-guru

di sekolah baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih

mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran.33

Maka berhasilnya suatu pembelajaran juga ditentukan baik tidaknya

supervisi yang mendukung proses tersebut. Pembelajaran yang efektif

dapat tercapai juga ditentukan oleh supervisi yang mendukung.

Jadi, pelaksanaan penyelenggaraan pembelajaran di MA Islamiyah

At-Tanwir sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja supervisi harus lebih

ditingkatkan untuk memaksimalkan terselenggarannya pendidikan dengan

baik dan terencana.

3. Mengembangan Instrumen Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

Pembelajaran dilaksanakan sebagai suatu proses pembudayaan dan

pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hidup. Kegiatan

belajar mengajar (KBM), dengan mengembangkan budaya membaca,

menulis, berkreasi, berinovasi, dan KBM dilaksanakan untuk untuk

32Piet A. Sahertian, Konsep Dan Teknis Supervisi Pendidikan Dalam RangkaPengembangan Sumberdaya Manusia, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000), Cet I, hlm. 16.

33Ibid., hlm 17.

Page 107: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

93

memberdayakan dan mengembangkan masyarakat belajar. Yang bertujuan

untuk memaksimalkan pembelajaran di kelas.

Pada dasarnya instrumen belajar yang dipakai dalam pendidikan

atau pelatihan adalah suatu sistem yang terdiri dari sekumpulan bahan atau

situasi yang dikumpulkan secara sengaja dan dibuat agar memungkinkan

peserta didik belajar secara individual.34 Selain itu sumber belajar adalah

segala macam sumber yang ada di luar diri seseorang (peserta didik) dan

yang memungkinkan (memudahkan) terjadinya proses belajar. Oleh karena

itu, dalam pemilihan sumber dan instrumen belajar yang baik, perlu

memperhatikan beberapa kriteria, yaitu: ekonomis, praktis, dan sederhana,

mudah diperoleh, bersifat fleksibel (luwes), dan komponen-komponennya

sesuai dengan tujuan pembelajaran.35

Instrumsen dalam kegiatan belajar mengajar meliputi, silabus,

rencana pelaksanaan pembelajara dengan pengembangan indikatornya,

waktu, media, pemilihan metode, penyediaan sarana prasarana, pendidik,

peserta didik, serta supervisi kesemuanya harus di tingkatkan untuk

mencapai profesonalitas masing-masing komponen. Dari masing-masing

instrumen tersebut kemudian, dievaluasi untuk ditemukan kelemahan dan

manfaatnya, untuk dicarikan solusi dan dikembangkan oleh sekolah.

Jadi, kegiatan belajar mengajar di MA Islamiyah At-Tanwir, perlu

mengembangkan perangkat maupun instrumen dalam KBMnya. Untuk

memaksimalkan keberhasilan dalam pendidikan di Madrasah sehingga

akan tercapai hasil KBM yang maksimal dan memuaskan sesuai yang telah

direncanakan bersama.

34Fatah Syukur, op.cit., hlm. 97.35Bambang Warsita, op.cit., hlm. 211.

Page 108: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

94

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang problematika Implementasi metode

Gallery Walk dalam pembelajaran Biologi pada materi pokok Virus di MA

Islamiyah At-Tanwir Talun Sumberrejo Bojonegoro serta solusi dari

problematika pembelajaran tersebut dan didukung oleh teori-teori yang ada,

maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Problemetika implementasi metode Gallery Walk dalam pelaksanaan

pembelajaran Biologi di MA Islamiyah At-Tanwir Talun Sumberrejo

Bojonegoro, secara langsaung maupun tidak langsung melibatkan tiga

komponen yaitu: Problem yang dihadapi oleh guru dalam mempersiapkan

dan penerapan matode Gallery Walk. Problem yang dihadapi oleh peserta

didik dalam mengikuti pembelajaran Biologi dengan metode Gallery Walk.

Problem pada pelaksanaan belajar mengajar pada pelajaran Biologi materi

pokok Virus dengan metode Gallery Walk.

2. Solusi problematika implementasi metode Gallery Walk dalam

pembelajaran Biologi materi pokok Virus di MA Islamiyah At-Tanwir, baik

dari teori-teori yang ada serta analisis lapangan yang penulis terapkan,

maka terdapat beberapa solusi untuk menyelesaikan problematika

implementasi tersebut yaitu: MA Islamiyah At-Tanwir harus meningkatkan

sumber daya guru dengan meningkatkan profesionalitas guru,

meningkatkan kinerja dari superviser yaitu Kepala Sekolah, Kurikulum,

dari Pihak Yayasan, dan mengembangan instrumen kegiatan belajar

mengajar (KBM) secara maksimal serta mengevaluasinya.

B. Sarara-saran

1. Untuk MA Islamiyah At-Tanwir

Pihak madrasah hendaknya, memberikan dan menyediakan serta

melengkapi sarana dan prasarana yang diperlukan belajar mengajar mata

94

Page 109: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

95

pelajaran Bilologi/IPA, serta mengawasi, mengevaluasi, pembejaran yang

dilangsanakan oleh guru Biologi. Diharapkan untuk meningkatkan Sumber

daya guru yang profesional dengan mengikusertakan guru Biologi dalam

pelatihan-pelatihan peningkatan mutu pembelajaran Biologi. Sehingga

tercipta tujuan yang hendak dicapai dari pembelajaran tersebut.

Kedisiplinan hendaknya ditingkatkan baik oleh guru sendiri peseta

didik, dan pengawasan dari supervisi, sebab dengan kedisiplinan dari

masing-masing komponen yang baik terlaksana kegiatan belajar mengajar

(KBM) maksimal.

2. Untuk Guru

Setiap guru Biologi di MA Islamiyah At-Tanwir hendaknya lebih

mengembangkan potensi diri. Sehingga guru dapat memahami empat

kompetensi, yaitu: kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan

sosial. Karena jika seorang guru memiliki empat kompetensi tersebut, guru

akan mengetahui dimana kewajiban dan tanggung jawabnya terhadap anak

didiknya.

Hendaknya guru juga memahami karakteristik, kondisi psikologis

peserta didik. Hal ini dimaksudkan untuk memunculkan inovasi-inovasi

dalam pelaksanaan dan penyelenggaran Kegiatan belajar mengajar.

Sehingga guru dapat memilih metode dan mengembangkannya secara tepat,

dan meniciptakan iklim pembelajaran dalam suasana yang komunikatif dan

menyenangkan dalam proses pembelajaran.

3. Peserta Didik

Peserta didik di MA Islamiyah At-Tanwir, hendaknya peserta didik

lebih memfokuskan diri ketika melaksanakan kegiatan belajar mengajar,

serta mengikutinya dengan sebaik-baiknya, membangkitkan motivasi

sendiri untuk menyukai materi pelajaran, serta mengkomunikasikan ke guru

pelajaran Biologi jika ada prolem dan kendala yang dihadapi peserta didik

dalam menerima, mengikuti serta aktif dalam mengikuti mata pelajaran

Biologi khususnya materi Virus.

Page 110: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

96

C. Penutup

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT.

Atas rahmat taufiq dan hidayah Allah SWT., penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang sederhana ini tanpa memenuhi hambatan yang berarti. Penulis

penyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan-kekurangan penulis

menerima saran-saran penyempurnaan atau kritik yang bersifat konstruktif

yang senantiasa penulis harapkan dari beberapa pihak demi untuk perbaikan.

Dan akhirnya penulis berharap mudah-mudahan skripsi ini dapat ridho

Allah SWT. Sehingga dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para

pembaca yang berbudiman pada umumnya Amin.

Page 111: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

1

DAFTAR PUSTAKA

Al-Asqalani, Ibn Hajar, Irsyad As-Sari Li Syarh Shahih Al-Bukhari, Libanon: Daral-Fikr, 1304 H, cet VI.

Anwar, Saefudin, Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001.

Arif, Armai, Pengantar Ilmu Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press,2002.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:Rineka Cipta, 1996.

Azhar, Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000.

B. Uno, Hamzah, Perencanaan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2006.

Badan Standar Nasional Pendidikan, Petunjuk Teknis Pengembangan Silabus MataPelajaran Biologi, Jakarta: BSNP, 2006.

Budiningsih, C. Asri, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineke Cipta, 2005.

Dahama, OP dan OP Bhatnagar, Education an Comunication for Development,New Delhi: Oxford and IBH,1980..

Darsono, Max dkk., Belajar dan Pembelajaran, Semarang: CV. IKIP SemarangPress, 2000.

Daryanto, Perencanaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 1993.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta: Ed.2 Balai Pustaka, 1994.

Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2002.

Djamarah, Saiful Bahari dan Aswan Zain, Startegi Belajar Mengajar, Jakarta:Rineka Cipta, 2002

Djohar, MS, Pendidikan Strategik: Alternatif untuk Pendidikan Masa Depan,Yogyakarta: Lesfi, 2003.

Echols, Jhon M. dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta: Gramedia,1992.

Error! Hyperlink reference not valid.

Hasibuan, JJ., Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Karya. 1986.

Hidayah, Isti dan H. Suhito, Modul matematika TOT, Pembentukan danpemanfaatan media pembelajaran MIPA Bagi Guru Pamong KKG ProvinsiJateng, MDC Kanwil Depag Jateng dan LAPIS, 2007.

Page 112: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

Hornby, AS., Oxford Advance Learnes Dictonary, London: Oxford UniversityPress, 1977.

http://id.mc766.mail.yahoo.com/mc/welcome?.

Ismail, SM, M,Ag, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM,Semarang: RaSAIL Media Group, 2008.

Langkah Sembiring, dan Sudjino, MS., Biologi Kelas X Semester I Untuk SMA danMA, Klaten: PT. Intan Pariwara, 2006.

Meleong, J. Lexi, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. RemajaRosdakarya, 1993, Cet.4.

Mode Screen Only Dibawah Pembatasan Uu Haki Tujuan Eksperimenta, BiologiSMA Kelas I, Referensi Nasional Archive. www.referensinasional.com

Mulyana, Dedi, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya,2001.

Mulyasa. E., Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Konsep, Karakteristik danImplementasi), Bandung: P.T. Remaja Rosda Karya, 2004.

Nasution, S., Kurikulum dan Pengajaran, cetakan kedua, Jakarta: Bumi Aksara,1995.

Nawawi, Hadani dan Mini Martini, Penelitian Terapan, Yogyakarta: Gajah MadaUniversity Prees, 1996.

Rianto, Yatim, Metodologi Penelitan Pendidikan: Suatu Tinjauan Dasar,Surabaya: SIC, 1996.

Rustaman, Nuryani Y., end., Starategi Belajar Mengajar Biologi, UniversitasIndonesia, 2003.

Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,Jakarta: Kencana, 2006.

Sardiman AM. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja GrafindoPersada, 2006.

Shaleh, Munawir, Politik Pendidikan; Membangun Sumber Daya Bangsa denganPeningkatan Kualitas Pendidikan, Jakarta: Grafindo Khasanah Ilmu, 2005.

Silberman, Melvin L., 101 Active Learning, Bandung: Nusa Media dan Nuansa,2006, edisi revisi.

Sitorus, MH., Istilah-istilah Biologi, Bandung: Irama Widjaya, 1999.

Soehendro, Bambang, Badan Standar Nasional Pendidikan, Jakarta: Ketua BSNP,2006.

Sudjana, Nana & Ahmad Rivai, Media Pengajaran, Bandung: Sinar BaruAlgensindo, 2002, Cet ke-2

Page 113: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

Sugiyanto, Model-Model Pembelajaran Inovatif, Surakarta: Panitia Setifikasi GuruRayon 13 FKIP UNS Surakarta, 2009.

Sukardi, Metodelogi Penelitian Pendidikan Kopetensi dan Praktekkanya, Jakarta:BumiAksara, 2003.

Sulo, W., Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Grasindo, 2003.

Suparman, Atwi, Desain Instruksional, Jakarta: Ditjen Dikti DepartemenPendidikan Nasional, 2001.

Susilo, Mohammad Joko, Kurikulum Tinkat Satuan Pendidikan, Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2008, cet. 3.

Tabrani Rusyan, dkk., Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: CV.Remaja Rosdakarya, 1989.

Tim Penyusun Kamus Besar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, KamusBesar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1994, Cet. II.

Tim Redaksi Fokus Media, UU Sistem Pendidikan Nasional (Nomor 20 Tahun2003), Bandung: Fokus Media, 2003.

Trianto, Model-Model Inovatif Berorentasi Konstruktivis Jakarta: Prestasi Pustaka,2007.

Undang-Undang R.I. Nomor 20 Tahun 2003 Tentang “ SISDIKNAS(SistemPendidikan Nasional) Beserta Penjelasanya”, Bandung : CitraUmbara, 2003.

UU Sisdiknas 2003, Jakarta: Pustaka Pelajar, 2006.

Winataputra, Udin S., dkk, Strategi Belajar Mengajar IPA, Jakarta: UniversitasTerbuka, 2001.

Yamin, H. Martinis, M.Pd, Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia,(Jakarta:Gaung Persada Press, 2006.

Zaini, Hisyam, Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Center For TeachingStaff Develofment, 2007, Cet, 6.

Page 114: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

AT-TANWIR

Oleh:MA Islamiyah At-Tanwir

TALUN SUMBERREJO BOJONEGOROJAWA TIMUR

TAHUN 2009-2014

Page 115: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

PROFIL SINGKATMADRASAH ALIYAH ISLAMIYAH ATTANWIR

TALUN SUMBERREJO BOJONEGORO

A. IDENTITAS MADRASAH

NAMA MADRASAH : MA ISLAMIYAH ATTANWIRNSN : 131235220005NPSN : 20504582STATUS : TERAKRIDITASI AALAMAT : Jl. Raya No. 220 TALUNNO. TELP. / FAX : ( 0353 ) 332008KECAMATAN : SUMBERREJOKODE POS : 62191TAHUN BERDIRI : 1961PROGGRAM YANG TERSEDIA : IPA DAN IPSWAKTU BELAJAR : P A G I ( 07.15 – 12.25)KABUPATEN : BOJONEGOROPROPINSI : JAWA TIMUR

B. IDENTITAS KEPALA MADRASAHNAMA KEPALA MADRASAH : Drs. MAHMUDIPENDIDIKAN : SARJANA S-1FAKULTAS/JURUSAN : DAKWAH/ PPsAI

C. SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA MADRASAHPondok Pesantren Attanwir Talun Sumberrejo Bojonegoro berdiri tahun 1933

KH. M Sholeh sebagai pendiri mulai merintis kegiatan mengajar anak-anak di sebuahmusholla. Kegiatan ini dimulai dengan belajar membaca dan menulis huruf arab,membaca Al-qur’an, tata cara beribadah dan lain sebagainya.

Dengan segala keterbatasannya, pendiri terus berusaha untuk dapat memenuhiharapan dan tuntutan umat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki waktu itu. Kalausemula pelaksanaan belajar mengajar dengan sistem weton saja, maka pada tahun1951 ditambah dengan sitem klassikal, yaitu dengan membuka diniyah dengan masabelajar 2 tahun.

Kemudian pada tahun 1954 jenjang pendidikannya di tingkatkan, dariMadrasah Diniyah 2 tahun menjadi Madrasah Ibtidaiyah 6 tahun. Selanjutnya untukmenampumg tamatan Madrasah Ibtidaiyah ini, maka pada tahun 1961 membukaMadrasah Mu’allimin Al-Islamiyah (MMI) 4 tahun dengan menggunakan kurikulumala Pondok Modern Gontor, oleh karena itu sebagian ustadznya terdiri dari alumnipondok tersebut. Sedang pembelajaran dengan sistem weton tetap berjalan.

Perkembangan selanjutnya, Madrasah Mua’allimin Al-Islamiyah (MMI) 4tahun ini mengalami perubahan nama menjadi Pendidikan Guru Agama (PGA) danditingkatkan menjadi 6 tahun. Dan seiring dengan tuntutan zaman dan jugakebutuhan kemudian dirubah lagi menjadi Madrasah Tsanawiyah Islamiyah 3 tahundan Madrasah Aliyah Islamiyah 3 tahun. Adapun keberadaan madrasah AliyahIslamiyah dengan status TERDAFTAR sesuai dengan SK dari Kantor Wilayah

Page 116: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

Departemen Agama Jawa Timur Nomor : LM / 3 / 114 / 1978, kemudian dengan SKDirjen Binbaga Islam No. 25 / E. IV / PP. 03 .2 / Kep / III / 1997 tanggal 13 Maret1997.dengan status DIAKUI. Berdasakan hasil Akreditasi Madrasah yang dilakukanoleh Dewan Akreditasi Provinsi Jawa Timur dengan Klasifikasi UNGGUL ( A )dengan Nomor : A / Kw.13.4 / MA / 926 / 2006.

Sejak resmi menjadi nama “Madrasah Aliyah Islamiyah Attanwir” Talun,Madrasah ini telah mengalami 5 masa kepemimpinan, yaitu :1. H. Machin Ichsan Aka : Tahun 1961 - 19662. H. Ma’fuan : Tahun 1966 - 19683. K. Humaidi Aly : Tahun 1968 - 19744. KH. Hammam Munaji : Tahun 1974 - 19965. Drs. Nafik Sahal, SH.MM : Tahun 1996 - 20096. Drs. Mahmudi : Tahun 2009 - sekarang

D. VISI DAN MISI MADRASAH ALIYAH ISLAMIYAH ATTANWIR.I. VISI MA ISLAMIYAH ATTANWIR TALUN.

TINGGI DALAM PRESTASI, MAHIR DALAM BAHASA DANKOMPETITIF DALAM BERSAING.Indikator Tinggi Dalam Prestasi : a. Tinggi Prestasi Akademis.

b. Tinggi Prestasi Non Akademis.Indikator Mahir Dalam Bahasa :

a. Mahir Dalam Berbahasa Arab.b. Mahir Dalam Berbahasa Inggris.

Indikator Kompetitif Dalam Bersaing:a. Kompetitif Dalam Berpidato Bahasa Arab maupun

Bahasa Inggris.b. Kompetitif Dalam Persaingan Kerja.c. Kompetitif Dalam SPMB / PMDKd. Kompetitif Dalam Persaingan Seni dane. Olahraga.

II. MISI MA ISLAMIYAH ATTANWIR TALUN.a. Memberdayakan segala potensi ( Fisik dan SDM ) secara kolaboratif dan

sinergis guna menunjang pencapaian visi madrasah.b. Meningkatkan kualitas kelembagaan dengan mengembangkan sarana dan

prasarana pendidikan.c. Menerapkan pembelajaran secara efektif dan efisien melalui strategi

multimetode.d. Meningkatkan kualitas mutu pendidikan melalui pengembangan kurikulum

dan sillabi secara komprehensif dan signifikan sehingga bisa mencapai hasilyang optimal.

e. Mengembangkan kreatifitas siswa melalui kegiatan intra dan ekstrakurikuler.f. Menumbuhkan semangat belajar dan berprestasi untuk meningkatkan

wawasan IPTEK dan IMTAQ.g. Membekali penguasaan Vocational Skill siswa.

Page 117: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

E. STUKTUR ORGANISASI DEWAN GURU MADRASAH1. STRUKTUR ORGANISASI MADRASAH

MUDIRUL MADRASAHDrs. H. NAFIK SAHAL, SH.MM

KEPALA MA KEPALA MTs.Drs. MAHMUDI FATCHURROHMAN, S.Ag. S.Pd

Kepala Tata UsahaJUNAIDI AMIN, S.Pd

Kabid Kurikulum Kabid Kesiswaan Kabid Sarana Kabid HumasHADI MULYO, S.Pd SURONO, SE, S.Pd SHOLIHIN

Perpustakaan BP/ BK Laboratorium KopsisMUNAWAR, S.Pd Drs. BASYIRON Komputer ISMA'IL BA.

UKS MOH. AFIF, S.PdEKO MARGONO, S.Pd

2. DEWAN GURU MADRASAHNO. NAMA NO. NAMA

1 Drs. H. Nafik S, SH. MM. 34 Istikmaludin, S. Ag.2 H. A. Fuad 35 Janji Purwanto, S.Pd3 Abd. Rozaq, S.Ag. 36 Jinasihin, S.Pd4 Abduh 37 Lasuri5 Abdul Azis,S.Ag. 38 M. Harsono6 Abdul Majid, Lc. 39 M. Idrus Fahrudin, S.ThI7 Abdul Salam, S.Pd 40 M. Saifuddin Zuhri,SE,MM8 Agus Eko Julianto, S.Si 41 M. Shoim9 Agus Mujib Nasrullah, S. Ag 42 M. Sholichin10 Ahmad Asyif, S.Ag. 43 Malik11 Ahmad Farhan,S.Pd 44 Masrukhin12 Ali Musthofa 45 Moch. Bahtiyar, S. PdI, S.Pd13 Amin Musthofa, S.Pd 46 Moh. Zamhari, S. Ag14 Andik Wahyudi, S.Pd 47 Muhammad Warnadi,S.Pd15 Arif Teguh Iwana, S.Pd 48 Muntholib, BA.16 Asfari Aly 49 Mutamam S, SE.17 Asmungi, S.Pd 50 Narto,S.Ag18 Chafid, S. Pd. 51 Nur Hadi19 Drs. Basiran 52 Robbi Amrullah Qoris Mawardi S pd20 Drs. H. Mohammad Rofiq 53 Safi'I, S.Pd21 Drs. Ichwan 54 Samsuri, S.PdI22 Drs. M. Hasan Zubaedi 55 Shobron, S.Pd23 Drs. M. Ihsan 56 Suparmanto, S.si24 Drs. Mahmudi 57 Surono,SE. S.Pd25 Drs. Mustam 58 Syahir, S.Pd26 Drs. Suratni 59 Tabi'in Riyanto27 Fatchurrohman, S.Ag, S.Pd 60 Umar

Page 118: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

28 H. Arimun, BA 61 Yusuf, S.Pd29 H. Jama'ah 62 Moh. Afif, S.Pd30 H. Sadzili Imron 63 Mashuri, S.Pd31 Hamim Moh. Irham, S.Pd32 Imam Ekwanto, S.Pd33 Ismail, BA

F. KONDISI OBYEKTIF MADRASAH1. POTENSI FISIK / SARANA DAN PRASARANA

a. Tanah yang dimiliki Luas tanah seluruhnya : 17972 m 2

Tanah menurut sumber ( m 2 )

SumberTanah

Status Kepemilikan SudahDigunakan m

2

BelumDigunakan m 2Sudah

SertifikatBelum

Sertifikat-Pemerintah- Wakaf- Pinjam /Sewa

-17.972 m2

-

---

-3.235 m2

-

Sisa :taman,halaman,lapangan,kebun/sawah

b. Bangunan yang ada

No. Jenis BangunanJml

LuasM 2

Thn.Bangun

an

PermanenSemi

Permanen

BaikRusak

RinganBaik

RusakRingan

1234567

8

91011121314151617

1819

Ruang Ka. Mad.Ruang GuruRuang Tata UsahaRuang BendaharaRuang KelasPerpustakaanLaboratorium-KomputerRuang -KetrampilanAulaRuang Waka/BPRuang UKSRuang OSIS (putra)Ruang OSIS (putri)Ruang AsskarMasjidKoperasi SiswaAsrama GuruSanggar PramukaGudang

1111321

1

111111111111

42634228

132649

98

63336361530241530036421824

200620022006200162-081990

2003

198320021985198320032003198319591990198519851988

1111211

-

-11--1-1----

----9-

-

------------

------

1

1--11-1-111-

------

-

-----------1

Page 119: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

c. Fasilitas lainnya Telepon/ Fax : 1 buah Listrik : 4600 Watt Internet

2. POTENSI SDMa. Data guru menurut tingkat pendidikan

TingkatPendidikan

Jumlah GuruKet

Nip 15 Nip 13 GTT Kontrak TotalSLTA - - 10 - 10 -

SARMUD - - 3 - 3 -S1 - - 50 - 50 -S2 - - 1 - 1 -

Jumlah - - 64 - 64 -

b. Data tenaga administrasi dan lainnya

TingkatPendidikan

KeteranganAdministrasi Pustakawan Laboran Tek.Ketr. Tukang Kebun

PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PPT

SLTA - 1 - - - 2 - 1 - 1S1 - 2 - 1 - 1 - - - -

Jumlah - 3 - 1 - 3 - 1 - 1

c. Jumlah guru mata pelajaran

No Mata PelajaranJumlah yang ada Keterangan

(Kekurangan)Nip 15 Nip 13 GTY GTT1 Qur’an Hadits 42 Aqidah akhlak 43 Fiqih 44 Bahasa Arab 65 SKI 26 PKn 37 Bahasa Indonesia 68 Bahasa Inggris 69 Matematika 610 Kesenian 211 Pendidikan Jasmani 212 Sejarah 413 Geografi 314 Ekonomi 415 Fisika 316 Kimia 317 Biologi 418 Sosiologi 319 TIK 2

Jumlah 71

Page 120: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

d. Jumlah siswa dan rombel tiga tahun terakhir

NoKeadaan

SiswaKelas X Kelas XI Kelas XII Jumlah Tamatan Angka

DO( % )Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr Jml

TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008

1 Jml Siswa 157 281 200 246 156 244 156 244400

0,2

2 Rombel 11 11 10 10TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009

1 Jml Siswa 147 278 149 272 150 239 180 236416

0.1

2 Rombel 10 10 11 11TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

1 Jml Siswa 161 263 137 270 136 2642 Rombel 10 10 11

e. Daya tampung madrasah

TahunPelajaran

JumlahPendaftar

Jml. DiterimaSiswa Baru

RasioPendaftaran/Diterima

(%)Keterangan

Lk Pr Jml Lk Pr Jml2007/2008 157 281 438 157 281 438 1002008/2009 147 278 425 147 278 425 1002009/2010 161 263 424 161 263 424 100

f. Tingkat pendidikan orang tua siswaNo Tingkat Pendidikan Jumlah ( % ) Keterangan1 SD 42,52 SLTP 28,73 SLTA 20,34 Diploma/Akademi 5,45 S1 3,16 S2 0

g. Tingkat pendapatan orang tuaNo Tingkat Pendapatan Jumlah ( % ) Keterangan1 <300.000 40,42 300.000 – 500.000 30,83 500.000 – 1.000.000 18,54 1.000.000 – 2.000.000 10,3

h. Lingkungan madrasah Pesantren Desa Pertanian Agamis

Page 121: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

i. Sistem manajerial Struktur Organisasi profesional Job Discription ( terlampir ) Mekanisme Pengambilan Kebijakan ( melalui kerjasama team work,

Kurikulum , Kesiswaan, Humas dan TU/ Ketenagaan melalui kegiatanlokakarya dan hasilnya ditetapkan oleh Pengurus Pondok Pesantren yangpada akhirnya ditetapkan sebagai RAPBM)

j. Output / outcome Data yang melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi 60 % Yang diterima diperguruan tinggi 52 %

k. Lain –lain ( Prestasi yang pernah dicapai )

No Jenis Lomba Tahun Juara Tingkat

1 Lomba CCA 1987 II Kab. Bojonegoro

2 Kaligrafi 1990 II Kab. Bojonegoro

3 Gerak Jalan 1994 II Kecamatan

4 Kaligrafi 2001 I Jawa – Bali

5 Busana Muslim 2001 II Jawa - Bali

6 Pidato 2001 III Jawa – Bali

7 Kaligrafi 2002 III Jawa Timur

8 Kaligrafi 2003 III Kab. Bojonegoro

9 Pidato 2007 I Kab. Bojonegoro

10 Gerak Jalan 2008 I Kecamatan

11 Gerak Jalan 2009 I Kecamatan

12 Gerak Jalan 2009 II Kecamatan

13 MTQ Jawa Timur 2009 I Propinsi

l. Sumber dana BP 3 Bantuan pemerintah

Bojonegoro, 18 Juli 2009Kepala MA Islamiyah Attanwir,

Drs. MAHMUDINIP.

Page 122: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

URAIAN TUGAS POKOKKEPALA, WAKIL KEPALA, WALI KELAS, GURU MAPEL, KA.URS. TATA

USAHA DAN PEGAWAI MA ISLAMIYAH ATTANWIR

1. KEPALA MADRASAH TSANAWIYAHA. UMUM.

1. Menyusun Program Kerja Madrasah.2. Membagi tugas seluruh personal3. Menyiapkan Kalender Pendidikan4. Mengkoordinasikan semua bidang kemadrasahan5. Menghadiri rapat-rapat dinas6. Bekerja sama dengan pihak-pihak terkait7. Memimpin rapat-rapat dan menandatangani surat-surat8. Memberikan pembinaan jajaran Madrasah9. Menyusun Peraturan-peraturan Madrasah bersama Team Work10. Bertanggung jawab intern dan ekstern atas tugasnya

B. MENGATUR PROSES KBM1. Menyusun program tahunan, semester sesuai Kaldik2. Membagi jam mengajar dan mapel pada guru3. Mengordinasikan stabilitas KBM4. Pelaksanaan Tes Mid Semester, UUS, dan UANAS5. Penentuan kreteria penilaian6. Penetapan kenaikan kelas dan ketamatan7. Mengadakan supervisi pendidikan8. Pelaporan kemajuan hasil prestasi akademis dan non akademis9. Mengkordinasikan kegiatan KBM pada Waka Kurikulum

C. MENGATUR ADMINISTRASI1. Administrasi Kantor2. Administrasi Kepegawaian3. Administrasi Keuangan4. Administrasi Kesiswaan5. Administrasi Kurikulum / Pengajaran6. Administrasi Perpustakaan7. Administrasi Sarana Prasarana8. Administrasi BK9. Mengkordinasikan pada Kaur Tata Usaha

D. MENGATUR PEMBINAAN GURU DAN PEGAWAI1. Memotivasi dan membimbing semua personal2. Meningkatkan ketertiban dan kedisiplinan dan etos kerja3. Mencukupi kebutuhan administrasi yang diperlukan4. Mengusahakan peningkatan kesejahteraan5. Mengusahakan peningkatan prestasi dan karier6. Mengusahakan terpenuhinya baseting formasi yang ada

Page 123: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

E. MENGATUR PENGEMBANGAN SARANA1. Upaya melengkapi sarana dan fasilitas Madrasah2. Upaya pengembangan Madrasah3. Perawatan dan pengembangan sarana fisik4. Penambahan/pengadaan sarpras5. Mengkordinasikan pada Waka Sarpras

F. MENGATUR HUBUNGAN DENGAN MASYARAKAT1. Pembentukan Pengurus Majelis/Komite Madrasah2. Penyelenggaraan rapat wali murid3. Hubungan instansi, dinas, lembaga lain dengan baik4. Mengkoordinasikan kegiatan KBM5. Memberdayakan wali murid dan alumni sebagi warga Madrasah6. Mengkordinasikan pada Waka Humas

II. WAKIL – WAKIL KEPALA MADRASAHA. WAKIL KEPALA MADRASAH URUSAN KURIKULUM

1. Melaksanakan tugas pokok, memberikan pendidikan dan pengajaran diMadrasah sesuai kurikulum

2. Membantu Kepala Madrasah membuat jadwal kegiatan Madrasah3. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran4. Menyusun jadwal evaluasi belajar beserta penilaian5. Menyusun laporan pelaksanaan pengajaran secara berkala6. Pendayagunaan, guru melalui MGMP7. Mengintensifkan kegiatan intern, ko dan ektra kurikuler8. Mengkordinir pelaksanaan UU Mid Semester/Semester dan UANAS9. Mengatur kepanitiaan UUS dan UANAS10. Mengatur proses kenaikan kelas dan ketamatan11. Mengatur penugasan pengawasan dan pemeriksaan UAN12. Membuat grafik daya serap hasil UUS dan UANAS13. Tugas lain atas perintah Kepala/atasaan

B. WAKIL KEPALA MADRASAH URUSAN KESISWAAN1. Melaksanakan tugas pokok, memberi pendidikan dan pengajaran di

Madrasah sesuai kurikulum yang berlaku2. Membantu Kepala Madrasah menyusun Tata Tertib Siswa3. Mensosialisasikan pelaksanaan tata tertib siswa4. Melaksanakan kegiatan Penerimaan Siswa Baru dan MOS5. Menyusun program pembinaan kesiswaan/OSIS6. Memberikan pengarahan dalam reformasi pengurus OSIS7. Mengkordidin pelaksanaan Karyawisata / Wisata Ziarah8. Mengkordinir pelaksanaan kegiatan ektra kurikuler9. Mengarahkan, memotivasi dan memantau ketertiban dan kedisiplinan siswa10. Menyelenggarakan kegiatan Ramadhan dan latihan Qurban11. Mengembangkan potensi siswwa melalui lomba-lomba12. Menyelenggarakan kegiatan pelepasan siswa13. Mendayagunakan alumni sebagai warga Madrasah dan mengkordinasikan

kegiatan reuni alumni14. Mengkordinasikan penanganan JPS, BKM, GNOTA

Page 124: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

15. Tugas lain atas perintah Kepala/atasan

C. WAKIL KEPALA MADRASAH URUSAN SARANA PRASARANA1. Melaksanakan tugas pokok memberi pendidikan dan pengajaran sesuai

kurikulum yang berlaku2. Menginventarisasi sarana prasarana yang ada3. Mendayagunakan sarana prasarana yang ada4. Memelihara sarana prasarana yang ada dengan baik5. Mengusahakan kelengkapan atribut/instrumen Madrasah6. Mengusulkan kebutuhan sarpras dengan skala preoritas kepada Kepala

Madrasah7. Mengondisikan rehab sarana fisik8. Mengondisikan kelancaran sarana air bersih9. Pelaksanaan kebersihan, keindahan, kenyamanan dan kerindangan10. Mengusahakan pengadaan kelengkapan sarana yang belum ada11. Tugas lain atas perintah Kepala/atasan

D. WAKIL KEPALA MADRASAH URUSAN HUMAS1. Melaksanakan tugas pokok, memberikan pendidikan dan pengajaran di

Madrasah sesuai dengan kurikulum yang berlaku2. Menyampaikan informasi kepada jajaran Madrasah3. Mensosialisasikan kebijakan/program dan perkembangan Madrasah kepada

guru dan pegawai, murid, wali murid dan masyarakat4. Mengatur penyelenggaraan PHBI dan PHBN dikordinasikan dengan Wakaur

Kesiswaan5. Mengatur penyelenggaraan hubungan kerjasama dengan Majelis Madrasah6. Membantu Kepala Madrasah dalam pengondisian kerjasama dengan instansi,

dinas dan lembaga lain7. Menyelenggarakan bakti sosial dan bakti masyarakat8. Menampung saran dan pendapat dari warga Madrasah demi kemajuan

Madrasah9. Mengedarkan surat kepada anggota KKM10. Menyiapkan dan melayani kegiatan rapat KKM11. Mengkoordinir keperluan silaturrahmi, bezuk dan ta’ziyah pada warga

Madrasah12. Tugas lain atas perintah Kepala/atasan

III. GURU SEBAGAI PEMBIMBING / PEMBINA / WALI KELAS, DAN GMPA. GURU KOORDINATOR BIMBINGAN DAN PENYULUHAN/BK

1. Melaksanakan tugas pokok, memberikan pendidikan dan pengajaran sesuaikurikulum yang berlaku

2. Menyusun program BK dan program Bimbingan Karier3. Mengkordinasikan pelaksanaan BK pada umumnya dan BK pada khususnya4. Membuat instrumen administrasi ke BP-an5. Membimbing dan membina siswa yang bermasalah6. Mengerjakan buku pantauan dan administrasi BK7. Mengadakan kegiatan Home Visit bagi siswa bermasalah8. Memantau perkembangan siswa bermasalah setelah di BK

Page 125: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

9. Memberi laporan pemantauan pelanggaran setiap semester bersamapenerimaan raport kepada wali murid

10. Tugas lain yang menunjang

B. GURU SEBAGAI KETUA GUDEP/PEMBINA PRAMUKA1. Melaksanakan tugas pokok, memberikan pendidikan dan pengajaran sesuai

kurikulum yang berlaku2. Membantu Wakaur Kesiswaan dalam melaksanakan program pembinaan

kesiswaan dalam bidang Kepramukaan3. Mengadakan kegiatan latihan Kepramukaan secara rutin4. Pelaksanaan Perkemahan Pramuka5. Mengusahakan tenaga pengajar Kepramukaan dari Kwaran/Kwarcab

dikordinasikan pada Wakaur Kesisiwaan dan Humas6. Mengkordinasikan penyelenggaraan upacara HUT Pramuka7. Mengodisikan penilaian seragam Pramuka pada hari Sekolah8. Membuat laporan secara periodik mengenai pelaksanaan kegiatan Program

Pembinaan Kepramukaan9. Tugas lain yang menunjang

C. GURU SEBAGAI PEMBINA PMR1. Melaksanakan tugas pokok, memberi pendidikan dan pengajaran sesuai

dengan kurikulum yang berlaku2. Membantu Wakaur Kesiswaan dalam melaksanakan program pembinaan

kesiswaan dalam bidang PMR3. Mengadakan kegiatan Latihan PMR secara rutin4. Pelaksanaan penerimaan anggota baru PMR5. Mengusahakan tenaga pengajar/pembina dari PMI Kabupaten6. Mengkordinasikan keikutsertaan lomba PMR7. Mengatur pemakaian badge PMR pada seragam siswa8. Membuat laporan periodik mengenai pelaksanaan kegiatan PMR9. Tugas lain yang menunjang kegiatan PMR

D. GURU SEBAGAI PEMBINA OLAH RAGA1. Melaksanakan tugas pokok, memberi pendidikan dan pengajaran sesuai

dengan kurikulum yang berlaku2. Membantu Wakaur Kesiswaan dalam melaksanakan program pembinaan

kesiswaan dalam bidang olah raga3. Mengadakan kegiatan latihan olah raga secara rutin4. Menyeleksi siswa yang berprestasi dalam olah raga untuk diintensifkan

dalam latihan5. Mengkordinir kegiatan olah raga dalam menyambut Hari Besar Nasional

dalam kegiatan lomba6. Mengusahakan pertandingan olah raga dengan sekolah lain dengan

mempersiapkan Tiem-nya7. Mempersiapkan kader-kader olah raga untuk mengikuti PORSENI MTsN8. Mengkordinasikan kegiatan olah raga berprestasi bersama guru olah raga dan

para pembina terkait9. Mengembangkan jenis olah raga yang sesuai untuk siswa MTsN10. Mengkordinasikan kegiatan SKJ masal bagi siswa MTsN pada waktu tertentu

Page 126: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

11. Tugas lain yang menunjang pengembangan olah raga

E. GURU SEBAGAI PEMBINA SENI BACA ALQUR’AN1. Melaksanakan tugas pokok, memberi pendidikan dan pengajaran sesuai

dengan kurikulum yang berlaku2. Membantu Wakamad Kesiswaan dalam melaksanakan program pembinaan

kesiswaan dalam bidang Seni Baca Alqur’an3. Mengadakan kegiatan latihan seni Baca Alqur’an secara rutin4. Menyeleksi siswa yang memiliki prestasi seni baca alqur’an untuk diikutkan

lomba MTQ Pelajar dan Porseni5. Membentuk Jam’iyah/Majelis Qiro’atul Qur’an siswa6. Mengkordinir kegiatan Tadarus Alqur’an dalam kegiatan Ramadhan7. Mengatur upaya penguasaan bacaan Alqur’an dan hafalan Juz Amma8. Tugas lain yang menunjang

F. GURU SEBAGAI WALI KELAS1. Melaksanakan tugas pokok, memberikan pendidikan dan pengajaran sesuai

dengan kurikulum yang berlaku2. Membentuk pengurus kelas pada awal Tahun Pelajaran3. Mengatur kelengkapan instrumen administrasi kelas :4. Susunan pengurus kelas5. Struktur organisasi kelas6. Jadwal pelajaran7. Daftar regu kerja/jadwal piket kelas8. Daftar siswa dan cita-citanya9. Hiasan ruangan kelas yang bernuansa Islami dan edukatif10. Peraturan Tata Tertib Madrasah11. Menyiapkan dan mengontrol jurnal kelas dan daftar hadir siswa12. Menyiapkan dan mengerjakan leger dan buku rapot13. Membuat statistik keadaan kelas/siswa yang dikelola14. Membuat catatan mutasi siswa15. Membantu guru BK mengenai pencatatan kasus siswa16. Melayani pembagian rapat kepada wali murid17. Mengontrol pembayaran SPP/BP3/Infaq pada siswa18. Merekap absensi siswa setiap akhir bulan19. Membimbing, memacu dan memotivasi siswa untuk berkopetensi dengan

siswa lain dalam berprestasi20. Melaporkan hasil daya serap setiap dilaksanakan evaluasi21. Tugas-tugas lain yang menunjang

G. GURU MATA PELAJARAN1. Memahami dan menguasai pengembangan kurikulum dan GBPP yang

berlaku2. Melaksanakan tugas pokok, memberi pendidikan dan pengajaran sesuai

kurikulum/GBPP3. Dinamis dan menciptakan kreatifitas dalam tugas mengajar dan mendidik

siswa4. Menyiapkan Satuan Pelajaran (silabus dan RPP)5. Menyiapkan buku referensi untuk mengajar

Page 127: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

6. Membuat buku agenda kegiatan belajar mengajar7. Mengisi jurnal kelas8. Mengabsen siswa setiap jam pelajaran9. Membuat kisi-kisi penyusunan naskah soal10. Membuat bahan-bahan evaluasi11. Membuat diagram pencapaian sasaran kurikulum12. Membuat diagram daya serap siswa13. Menyiapkan dan mengerjakan Buku Nilai14. Melaporkan keadaan siswa dikordinasikan pada wali kelas/guru

BK/Wakamad Kesiswaan15. Mensosialisasikan kebijakan Madrasah yang telah ditetapkan16. Membimbing dan memotivasi siswa agar berprestasi secara optimal setiap

mengajar/memberi less17. Menciptakan stabilitas Kegiatan Belajar Mengajar18. Tugas lain yang menunjang

Page 128: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Biodata

Nama : A Arif Budiharto

NIM : 063811018

Jurusan/Prodi : Tarbiyah/ Tadris Biologi

Tempat/Tanggal/Lahir: Bojonegoro 11 Agustus 1987

Alamat : Jl. Diponegoro RT 1/I Mojosari Kepohbaru Bojonegoro

Pendidikan Formal

MI Tarbiyatus Tsibyan Brangkal Kepoh Baru Bojonegoro

MTs Islamiyah At-Tanwir Talun Sumberrejo Bojonegoro

MA Islamiyah At-Tanwir Talun Sumberrejo Bojonegoro

Strata Satu (S.1) Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang

Non Formal

Madrasah Diniyah Al-Islamiyah Mojosari Kepohbaru Bojonegoro

Pondok Pesantren At-Tanwir Talun Sumberrejo Bojonegoro

Pengalaman Organisasi

Ketua Umum Ikatan Keluarga Arek Jawa Timur Semarang (IKAJATIM)

Kepala Bidang (PIK) HMI MPO Komisariat Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang

Pimpinan Redaksi Buletin El-Fikr Lembaga Perss Mahasiswa Islam Semarang

IMM (Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah Komisariat Al-Faruqi) Semarang.

Sekretaris PJS. Kopma IAIN Walisongo Semarang

Sekjen. Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Perkoperasiat (EL-DIKLAT) Kopma Walisongo

Pemandu Out Bound LAPENKOP Wilayah Jawa Tengah