FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB...

71
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS XII IPS1 PADA MATA PELAJARAN SEJARAH di SMA NEGERI 17 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2016/2017 Skripsi Oleh: Agus Mastrianto FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Transcript of FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR

SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA

KELAS XII IPS1 PADA MATA PELAJARAN SEJARAH

di SMA NEGERI 17 BANDAR LAMPUNG

TAHUN AJARAN 2016/2017

Skripsi

Oleh:

Agus Mastrianto

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 2: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

ABSTRAK

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR

SEBAYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN SEJARAH KELAS XII IPS1

SMA NEGERI 17 BANDAR LAMPUNG

TAHUN AJARAN 2016/2017

Oleh

Agus Mastrianto

Berdasarkan observasi pendahuluan di SMA Negeri 17 Bandar Lampung,

diketahui minat belajar siswa terbilang rendah. Hal tersebut dilatar belakangi

oleh rendahnya aktivitas belajar siswa. Untuk mengatasi permasalahan tersebut,

peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran Tutor sebaya yang

diharapkan efektiv meningkatkan minat belajar siswa dalam mengikuti

pembelajaran di dalam kelas.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan model

pembelajaran Tutor Sebaya efektiv dalam meningkatkan minat belajar siswa kelas

XII IPS1 pada Mata Pelajaran Sejarah di SMA Negeri 17 Bandar Lampung tahun

ajaran 2016/2017. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas

penggunaan model pembelajaran Tutor Sebaya terhadap minat belajar siswa kelas

XII IPS1 pada Mata Pelajaran Sejarah di SMA Negeri 17 Bandar Lampung.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen, dengan desain

One Shot Case Study. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket,

dokumentasi, dan wawancara. Sedangkan Teknik analisis data yang digunakan

adalah teknik analisis data statistik deskriptif.

Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa indikator minat belajar siswa pada

pertemuan ke tiga terdapat 25 siswa masuk kedalam kategori skor minat sedang

dengan jumlah presentase sebesar 89,28% dan 3 siswa lainnya masuk kedalam

kategori minat tinggi dengan presentase 10,71%. Sedangkan untuk hasil kuesioner

efektivitas model pembelajaran tutor sebaya terdapat 18 siswa yang masuk

kedalam kategori efektivitas tinggi/ efektive dengan presentase 64,3% dan 10

siswa lainnya masuk kedalam katgeori efektivitas sangat tinggi dengan presentse

35,7%. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan model pembelajaran tutor sebaya

masuk kedalam kategori sangat efektiv untuk meningkatkan minat belajar siswa

hal ini dilihat dari perolehan skor minat yang masuk dalam kategori efektivitas

tinggi/efektive dalam memicu peningkatan minat belajar.

Page 3: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR

SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA

KELAS XII IPS1 PADA MATA PELAJARAN SEJARAH

di SMA NEGERI 17 BANDAR LAMPUNG

TAHUN AJARAN 2016/2017

Oleh:

Agus Mastrianto

(Skripsi)

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Sejarah

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 4: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal
Page 5: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal
Page 6: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal
Page 7: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 24

Agustus 1993 merupakan anak Kedua dari dua bersaudara

dari pasangan Tri Bakti dan Astuti.

Penulis memulai pendidikan dasar di TK Aisyiyah

Kecamatan Panjang Bandar Lampung. Lalu penulis

melanjutkan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1

Karang Maritim Kecamatan Panjang Bandar Lampung

pada Tahun 2005, setelah itu penulis melanjutkan pendidikan menengah pertama

di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah 5 Bandar Lampung dan

selesai pada Tahun 2008. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan menengah

atas di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 17 Bandar Lampung dan selesai

pada Tahun 2011. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan menengah atas di

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 17 Bandar Lampung dan selesai pada

Tahun 2011.

Pada Tahun 2012 penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Program Studi

Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

melalui jalur Ujian Mandiri (UM). Tahun 2015 penulis melaksanakan Program

Pengalaman Lapangan (PPL) di MTS Bina Islami dan melaksanakan Kuliah Kerja

Nyata (KKN) di Pekon Balai Kencana Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Pesisir

Barat. Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif diberbagai organisasi

kemahasiswaan kampus, Organisasi FOKMA sejarah sebagai kepala bidang

hubungan senior dan alumni pada periode 2013-2014, sebagai anggota bidang

sosial masyarakat pada periode 2014-2015, Baramuda Himapis 2012-2013 dan

tercatat sebagai anggota pada staff sosmas.

Page 8: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

Persembahan

Dengan rasa syukur dan kerendahan hati, Sebagai ungkapan terima kasihkupersembahkan lembaran-lembaran sederhana ini untuk orang-orang terkasihku :

Ibuku Mastuti, perempuan luar biasa yang ada dihidupku yang telah mendidik

dan membesarkan dengan penuh kasih sayang serta tiada henti-hentinya

berdo’a untuk keberhasilan serta kesuksesan anak-anaknya. Semoga butir-

butir air mata dan tetesan keringatmu terwujud sebagai kebahagian dan

keberhasilanku.

Bapakku Tri Bakti, terima kasih telah menjadi bapak terbaik untuk anak-

anaknya, semoga butir-butir air mata dan tetesan keringatmu terwujud sebagai

kebahagian dan keberhasilanku.

kakakku Rani Aprilianti yang tak lelah mendoakanku

Para pendidikku

Almamater tercinta Universitas Lampung

Page 9: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

MOTTO

“ Learn from Yesterday, life for today, hope for tomorrow”(belajar dari hari kemarin, hidup untuk hari ini, berharap untuk hari esok)

(albert einstein)

“Gantungkan cita-citamu setinggi langit. Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akanjatuh di antara bintang-bintang”(SOEKARNO)

Arah yang diberikan pendidikan adalah untukmengawali hidup seseorang akan menentukan masa

depannya(Plato)

“Selain Kesungguhan niat serta ketaatan perbuatan, keadaan jugaakan lebih berpihak kepada yang tidak pernah menyerah”

(Deva Mahendra)

Page 10: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

SANWACANA

Assalamualaikum Wr.Wb.

Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan demi

sebuah harapan dan tanggung jawab untuk mengemban amanah dari orang-orang

yang selalu merindukan keberhasilanku, maka tidak ada kata yang pantas yang

patut penulis ucapkan kecuali ucapan rasa syukur kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan sebuah karya tulis ini, yang berjudul “Efektivitas Penggunaan

Model Pembelajaran Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa

Kelas IIX IPS1 Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMA Negeri 17 Bandar Lampung

Tahun Ajaran 2016/2017” penulis selesaikan sebagai salah satu syarat untuk

meraih gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung.

Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, motivasi, bimbingan,

dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih

yang setulusnya kepada:

1. Bapak Dr. Muhammad Fuad, M.Hum, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si, Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Page 11: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

3. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.S,Wakil Dekan Bidang Keuangan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Wakil Dekan Drs. Supriyadi, M.Pd. Bidang Kemahasiswaan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si selaku ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung.

6. Bapak Drs. Syaiful M, M.Si Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung terimakasih

atas dukungan, masukan dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

7. Bapak Drs. Ali Imron, M.Hum. Selaku pembimbing akademik (PA) dan

pembimbing I terimakasih atas segala saran, dukungan, dan masukan

dalam penyusunan skripsi ini.

8. Bapak Drs. Maskun, M.H.; Selaku pembimbing II skripsi yang dengan

ikhlas dan senantiasa sabar membimbing, mengarahkan, dan memotivasi

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

9. Ibu Dr. Risma Margaretha Sinaga, M.Hum. Selaku pembahas skripsi

terimakasih atas dukungan, masukan dan saran dalam penyusunan skripsi

ini.

10. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung, Drs. H. Iskandar Syah, M.H, Drs. Wakidi, M.Hum,

Drs. H. Tontowi Amsia, M. Basri, S.Pd, M.Pd, M.Si, Drs. Henry Susanto,

M.Si, M.Hum, Yustina Sri Ekwandari, S.Pd, M.Hum dan Suparman Arif

Page 12: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

S.Pd, M.Pd, Myristica Imanita, S.Pd, M.Pd, Bapak Marzius Insani, S.Pd

dan Bapak Chery Saputra, S.Pd, M.Pd sebagai dosen Pendidikan Sejarah

FKIP Unila yang telah membimbing penulis selama menjadi mahasiswa di

Program Studi Pendidikan Sejarah.

11. Bapak Muhammad Ali, S.Pd, M.Pd selaku kepala SMA Negeri 17 Bandar

Lampung yang telah memberikan izin peneliti untuk melakukan penelitan.

12. Ibu Dra. Dewi Arniyati, M.Pd selaku guru bidang studi sejarah SMA

Negeri 17 Bandar Lampung yang memberi bantuan dan saran dalam

melaksanakan penelitian.

13. Teman sekaligus keluarga Tri Putra ( M. Nur Rohim, Okta Darma Yudha, I

Wayan Chandra, Indra Teja Lesmana, Ridwan Kesuma, Ridho Wilian

Tama, Aryan Sugara, Enggal Dona Martyn, Edo Pratama Yuda), teman

Amdalucia (Ody Iqbal, Sudiro Harsuno, Deni Satria, Bahtiar Afwan, Land

Roma N. S, Andi Wahyudi, Dwi Santoso, Andi Novrianto) dan Teman –

teman seperjuangan Nandar Setya Nugraha, Yogi Putra, Mardiansyah, M.

Ilham, Egi Setiawan. Teman-teman seperjuangan angkatan 2012 yang tidak

bisa disebutkan satu persatu, terima kasih untuk kekeluargaan dan

kebersamaan selama ini.

14. Sahabat terkasih Hayatun Maya Purnama yang selalu memberikan masukan,

semangat dan dukungan dalam penyusunan skripsi.

15. R. Adinda Kusuma Jati yang setia menemani hari – hariku dan selalu

memberikan semangat dan motivasi.

16. Adik-adikku tercinta, Maya Asmarina dan Himawati Putri atas doa,

bantuan, keceriaan dan kebersamaan selama ini. Kalian Penyemangatku

Page 13: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

17. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan skripsi.

Semoga amal ibadah dan ketulusan hati kalian semua mendapat imbalan dari

Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Amin.

Bandar Lampung, Juni 2017Penulis,

Agus MastriantoNPM 1213033003

Page 14: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPULABSTRAKHALAMAN PERSETUJUANDAFTAR ISIDAFTAR TABELDAFTAR LAMPIRANI. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................. 11.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 81.3 Tujuan, Penelitian, Ruang Lingkup Penelitian ................................ 8

1.3.1 Tujuan Penelitian ................................................................. 81.3.2 Kegunaan Penelitian ............................................................ 81.3.3 Ruang Lingkup Penelitian ................................................... 9

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA DANHIPOTESIS2.1 Tinjauan Pustaka ............................................................................. 11

2.1.1 Konsep Efektivitas............................................................... 112.1.2 Konsep Model Pembelajaran ............................................... 122.1.3 Konsep Model Tutor Sebaya ............................................... 132.1.4 Konsep Minat Belajar .......................................................... 172.1.5 Konsep Pembelajaran Sejarah ............................................. 22

2.2 Kerangka Pikir................................................................................. 232.3 Paradigma ........................................................................................ 24

III. METODOLOGI PENELITIAN3.1 Metode Penelitian ............................................................................ 273.2 Desain Penelitian ............................................................................. 273.3 Populasi dan Sampel........................................................................ 283.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel................... 29

3.4.1 Variabel Penelitian............................................................... 293.4.2 Definisi Operasional Variabel ............................................. 30

3.5 Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 313.5.1 Kuesioner Angket ................................................................ 313.5.2 Tehnik Observasi ................................................................. 323.5.3 Tehnik Kepustakaan ............................................................ 33

Halaman

Page 15: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

3.5.4 Tehnik Dokumentasi............................................................ 333.6 Langkah-langkah Penelitian ............................................................ 343.7 Instrumen Penelitian ........................................................................ 353.8 Uji Instrumen Penelitian.................................................................. 38

3.8.1 Uji Validitas......................................................................... 383.8.2 Uji Reliabilitas ..................................................................... 39

3.9 Teknik Analisis Data ...................................................................... 40

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN4.1 Hasil Penelitian................................................................................ 44

4.1.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian ...................................... 444.1.1.1 Sejarah Berdirinya SMA Negeri 17 Bandar Lampung ... 444.1.1.2 Visi, Misi SMA Negeri 17 Bandar Lampung ................. 464.1.1.3 Situasi dan Kondisi SMA N 17 Bandar Lampung.......... 46

4.1.2 Hasil Uji Instrumen.............................................................. 474.1.2.1 Uji Validitas .................................................................... 484.1.2.2 Uji Reliabilitas ................................................................ 48

4.1.3 Deskripsi Hasil Penelitian.................................................... 494.1.3.1 Pelaksanaan Hasil Pembelajaran .................................... 49

4.1.4 Analisis Data Hasil Penelitian ............................................. 554.1.4.1 Pengkategorian Data ....................................................... 554.1.4.2 Pertemuan Pertama ......................................................... 564.1.4.3 Pengukuran Kedua .......................................................... 574.1.4.4 Pengukuran Ketiga.......................................................... 584.1.4.5 Rekapitulasi Pengukuran Data Score Minat ................... 594.1.4.6 Kategori Minat ................................................................ 60

4.1.5. Presentase Keefektivitasan Model Pembelajaran TutorSebaya.................................................................................. 64

4.1.5.1 Skor Efektivitas Pertemuan Pertama .............................. 664.1.5.2 Skor Efektivitas Pertemuan Kedua ................................. 674.1.5.3 Skor Efektivitas Pertemuan Ketiga................................. 684.1.5.4 Rekapitulasi Skor Akhir Pertemuan ............................... 69

4.2 Pembahasan ..................................................................................... 71V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan...................................................................................... 755.2 Saran ................................................................................................ 77

DAFTAR PUSTAKA

Page 16: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Nilai Mid Semester Mata Pelajaran Sejarah Siswa Kelas XII IPS 1 SMANegeri 17 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2015/2016................................ 2

2. Populasi Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 17 Bandar Lampung ............. 293. Kriterian Penilaian Angket........................................................................... 324. Kisi – kisi instrumen Efektivitas Model Pembelajaran Tutor Sebaya ......... 365. Kisi-kisi Instrumen Minat Belajar Siswa..................................................... 366. Kriteria Kategori Minat Belajar Siswa ........................................................ 377. Kriteria Reliabilitas ...................................................................................... 398. Kategori Skala Likert ................................................................................... 409. Nilai Kriteria Presentase Efektivitas ............................................................ 41

10. Daftar Nama Kepala Sekolah SMA Negeri 17 Bandar Lampung ............... 4411. Daftar Nama Guru........................................................................................ 4512. Daftar Nama Staf Administrasi dan Penjaga Sekolah ................................. 4513. Daftar Sarana dan Prasarana di SMAN 17 Bandar Lampung...................... 4714. Hasil Uji Validitas Minat Belajar ................................................................ 4815. Hasil Uji Reliabilitas Minat Belajar............................................................. 4816. Nama Anggota Kelompok Kelas XII IPS1 Tahap 1 .................................... 5017. Nama Anggota Kelompok Kelas XII IPS1 Tahap 2 .................................... 5218. Nama Anggota Kelompok Kelas XII IPS1 Tahap 3 .................................... 5419. Data Score Minat Pertemuan Pertama ......................................................... 5620. Data Score Minat Pertemuan ke dua............................................................ 5721. Data Score Minat Pertemuan ke tiga ........................................................... 5822. Rekapitulasi Score Minat Belajar Siswa Kelas XII IPS1 ............................ 5923. Pedoman Pembagian Kategori Minat Belajar Siswa ................................... 6224. Kategori Minat Belajar Siswa ...................................................................... 6325. Pembagian Kategori Minat Belajar Siswa ................................................... 6326. Tabel Interpretasi Efektivitas Model Tutor Sebaya ..................................... 6527. Data Skor Kuesioner Pertemuan Pertama Efektivitas penggunaan Model

Tutor Sebaya pada Kelas XII IPS1 .............................................................. 6628. Data Skor Kuesioner Pertemuan Kedua Efektivitas penggunaan Model

Tutor Sebaya pada Kelas XII IPS1 .............................................................. 67

Page 17: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

29. Data Skor Kuesioner Pertemuan Ketiga Efektivitas penggunaan ModelTutor Sebaya pada Kelas XII IPS1 .............................................................. 68

30. Rekapitulasi Skor Efektivitas Model Pembelajaran Tutor Sebaya padapertemuan ke 3 di Kelas XII IPS1. .............................................................. 69

31. Presentase Skor Minat dan Skor Efektivitas Pada Masing – MasingPertemuan . .................................................................................................. 70

Page 18: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

A. Surat Izin PenelitianLampiran A.1 Surat Izin Penelitian Pendahuluan Kepada Sma Negeri 17

Bandar Lampung................................................................... 82Lampiran A.2 Surat Izin Penelitian Kepada Sma Negeri 17 Bandar

Lampung ................................................................................ 83Lampiran A.3 Surat Balasan Izin Penelitian Kepada Sma Negeri 17 Bandar

Lampung ................................................................................ 84

B. Perangkat PembelajaranLampiran B.1 Silabus...................................................................................... 85Lampiran B.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................. 88

C. Perangkat PenelitianLampiran C.1 Lembar Angket Minat.............................................................. 93Lampiran C.2 Lembar Angket/Kuesioner Efektivitas Model Pembelajaran

Tutor Sebaya............................................................................. 96Lampiran C.3 Daftar Score Angket Minat Pada Pertemuan Pertama

Sampai Ketiga .......................................................................... 99Lampiran C.4 Daftar Score Efektivitas Pada Pertemuan Pertama

Sampai Ketiga ......................................................................... 102Lampiran C.5 Uji Validitas ............................................................................ 106Lampiran C.6 Uji Reabilitas .......................................................................... 131

D. Foto – fotoLampiran D.1 Denah Lokasi Sekolah ............................................................ 137Lampiran D.2 Foto – Foto Kegiatan Pembelajaran ....................................... 138

Page 19: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

I. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Manusia adalah mahluk sosial dan berbudaya, dimana seluruh aspek

kehidupannya merupakan pembelajaran agar individu tersebut mampu hidup di

tengah-tengah masyarakat. Berdasarkan hal tersebut tentunya seorang individu

sangat memerlukan pendidikan dalam menjalani kehidupan bermasyarakat,

tujuannya agar mampu hidup sesuai dengan norma dan hukum yang berlaku.

Melalui pendidikan, manusia dapat belajar menjadi lebih baik. Pendidikan juga

dapat mempengaruhi dan merubah tingkat kedewasaan, mengembangkan potensi

diri, meningkatkan kecerdasan, serta memiliki keterampilan untuk menjadikan

dirinya berguna dalam kehidupan bermasyarakat. Menurut Dictionary of

education dalam fuad ihsan menyebutkan bahwa:

Pendidikan dalam UUSPN No. 20 tahun 2013 diartikan sebagai suatuusaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan prosespembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensidirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukandirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Syaiful Sagala 2013:3).

Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat

menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dengan demikian

akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan untuk berfungsi

Page 20: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

2

secara kuat dalam kehidupan masyarakat (Oemar Hamalik, 2008: 79). Dalam

keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan

yang paling pokok. Hal ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan

pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses belajar mengajar dirancang

dan dijalankan secara professional.

Proses kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah (SMP dan SMA/ SMK)

seharusnya berlangsung menarik, aktivitas siswa sebagai pembelajar selalu

antusias dalam mengikuti setiap mata pelajaran. Namun kenyataan di lapangan

menunjukan lain, kegiatan pembelajaran yang seharusnya menarik, penuh

aktivitas, kreativitas dan ide-ide cemerlang, ternyata tidak berlangsung sesuai

harapan. Sehingga proses belajar mengajar di kelas hanyalah proses belajar

mengajar yang pasif. Terkesan dimana kenyataan yang terjadi hanya pemberian

informasi dari guru kepada siswa. Siswa hanya mendengarkan sambil mencatat

hal-hal yang dianggap penting untuk dicatat.

Pelaksanaan proses belajar mengajar yang demikian dapat dilihat dari hasil yang

diperoleh pada penelitian pendahuluan yang penulis lakukan di SMA Negeri 17

Bandar Lampung pada 1 Maret 2016. Pada hasil penelitian menunjukan bahwa

masih banyak siswa yang hasil belajarnya rendah. Berikut ini adalah tabel hasil

belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 17 Bandar Lampung.

Tabel 1.1 Nilai Mid Semester Mata Pelajaran Sejarah Siswa Kelas XII IPS 1SMA Negeri 17 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2015/2016

No Nama KKM Nilai

1 Ade ayu lestari 75 59

2 Alim prasetyo 75 65

3 Anggun Komalasari 75 60

Page 21: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

3

4 Ayu aprianti 75 55

5 Ayu Wandira 75 57

6 Doni Setiawan 75 54

7 Eka Nuraini 75 53

8 Elsa Fitriani 75 57

9 Feri Syafrizal 75 48

10 Fitriani 75 56

11 Imas Sumiyati 75 58

12 Indri Yani 75 60

13 Jefri Saputra 75 70

14 Leni Yanti 75 56

15 Mita Anggaraini 75 65

16 Nanda Nikola 75 65

17 Novia Prastiwi 75 67

18 Okta Venanda Dela Saputri 75 60

19 Putri Lestari Istiqomah 75 55

20 Rahmayanti 75 51

21 Ratyah 75 58

22 Rizka Fauziah 75 67

23 Rohim 75 55

24 Rusdamayanti 75 69

25 Selvani Fadilah Putri 75 66

26 Tomi Dimiyati 75 65

27 Zulian Fantinur 75 67

28 Wildan Pangestu Widodo 75 70

Sumber : Buku lager mata pelajaran sejarah SMA negeri 17 Bandar Lampung

Berdasarkan Tabel 1.1, dapat diketahui bahwa hasil belajar Sejarah siswa kelas

XII IPS 1 masih tergolong rendah yaitu siswa yang mencapai kriteria ketuntasan

minimum ( KKM) yang berlaku di SMA Negeri 17 Bandar Lampung yaitu 75 itu

Page 22: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

4

berarti belum ada siswa dari jumlah seluruh siswa kelas XI IPS 1 yang mencapai

nilai KKM, sehingga presentasenya masih 0%. Sebagaimana pendapat Djamarah

(2006:128) “apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 65% dikuasai

oleh siswa maka persentase keberhasilan siswa pada mata pelajaran tersebut

tergolong rendah”. Rendahnya hasil belajar siswa ini dimungkinkan berbagai

faktor internal mau pun eksternal yaitu metode pembelajaran, media, minat,

motivasi siswa dalam belajar dan sebagainya. Berdasarkan data nilai hasil belajar

siswa di atas menunjukkan bahwa proses pembelajaran sejarah yang dilakukan

belumlah optimal sehingga belum dapat mengembangkan kemampuan kognitif

siswa yang merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai.

Faktor Ekstern yang mempengaruhi pembelajaran salah satunya yaitu faktor

model pembelajaran. Menurut Arends, sebagaimana dikutip oleh Suprijono

(2009:46), model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan,

termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan

pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas

yang dilakukan oleh seorang guru sebagai fasilitator membuat peranan guru

sangat penting bagi keberhasilan suatu pembelajaran di kelas.

Seorang guru dalam menyampaikan materi perlu memilih model yang sesuai

dengan keadaan kelas atau siswa sehingga siswa merasa tertarik untuk mengikuti

pelajaran yang diajarkan. Model mengajar guru yang kurang baik akan

mempengaruhi hasil belajar siswa menjadi kurang baik pula. Misalkan guru

kesehariannya dalam mengajar biasa menggunakan model ceramah, siswa akan

menjadi bosan, mengantuk, hanya mencatat, akhirnya siswa menjadi pasif.

Jelaslah bahwa model pembelajaran itu mempengaruhi hasil belajar. Oleh karena

Page 23: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

5

itu, seorang guru harus yang progresif berani mencoba model-model pembelajaran

yang baru untuk meningkatkan keaktifan siswa. Dalam kegiatan belajar mengajar,

seorang guru sebaiknya memposisikan seorang siswa sebagai insan yang perlu

dihargai potensinya, sehingga hendaknya seorang siswa diberi kesempatan untuk

aktif sehingga dapat mengembangkan potensinya. Maka dari itu, proses belajar

mengajar perlu suasana yang akrab, terbuka dan saling menghargai. Hal tersebut

sejalan dengan pendapat La Iru dan La Ode dalam bukunya Analisis Penerapan

Pendekatan, Metode, Strategi dan Model-Model Pembelajaran

Kompetensi dan tujuan pembelajaran akan tercapai secara optimal apabilapemilihan pendekatan, metode, strategi, dan model-model pembelajarantepat dan sesuai dengan materi, tingkat kemampuan siswa, karakteristiksiswa, sarana dan prasarana dan kemampuan guru dalam menerapkansecara tepat guna pendekatan, metode, strategi dan model-modelpembelajaran (La Iru dan La Ode 2012:1).

Pembelajaran secara simpel dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan

antara pengembangan dan pengalaman hidup. Dalam pemahaman yang lebih

kompleks pembelajaran hakikatnya adalah usaha sadar dari seorang guru untuk

membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar

lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan (Trianto, 2009: 17).

Pembelajaran dapat terlaksana jika adanya interaksi antara guru dengan siswa.

Interaksi tersebut diharapkan mampu menjadikan suasana pembelajaran menjadi

lebih aktif.

Interaksi belajar-mengajar mengandung suatu arti adanya kegiatan interaksidari tenaga pengajar yang melaksanakan tugas mengajar di satu pihak,dengan warga belajar (siswa,anak didik/subjek belajar) yang sedangmelaksanakan kegiatan belajar dipihak lain. Interaksi antara pengajardengan warga belajar, diharapkan merupakan proses motivasi. Maksudnya,bagaimana dalam proses interaksi itu pihak pengajar mampu memberikandan mengembangkan motivasi serta reinforcement kepada pihak warga

Page 24: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

6

belajar/siswa/subjek didik, agar dapat melakukan kegiatan belajar secaraoptimal (Sardiman, 2008: 2).

Menurut Slameto minat didefinisikan sebagai suatu rasa lebih suka dan rasa

ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh (Slameto,

2010: 180). Di dalam proses belajar, minat memiliki pengaruh yang besar dalam

pencapaian keberhasilan belajar peserta didik. Minat belajar yang besar cenderung

menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar kurang akan

menghasilkan prestasi yang rendah (Dalyono, 2012: 56). Minat besar

pengaruhnya terhadap aktivitas belajar siswa (Syaiful Bahri Djamrah 2011: 167).

Siswa yang sikap belajarnya positif (berminat) akan belajar lebih aktif dengan

demikian akan memperoleh hasil yang lebih baik dibanding siswa yang sikap

belajarnya negatif (Djaali, 2008: 116).

Sesuai observasi pendahuluan dan wawancara yang dilakukan dengan guru mata

pelajaran Sejarah kelas XII IPS 1 di SMA Negeri 17 Bandar Lampung, minat

belajar sejarah masih tergolong rendah dan aktivitas belajar siswa yang masih

kurang kondusif serta rendahnya kesadaran siswa akan pentingya belajar menjadi

faktor rendahnya minat belajar siswa. Hal tersebut dipengaruhi dari dalam diri

siswa, diantaranya ialah siswa yang kurang tertarik pada mata pelajaran Sejarah

karena pelajaran Sejarah terkesan hanya menceritakan kejadian di masa lampau

dan siswa mengalami kesulitan dalam mengingat materi pelajaran sejarah.

Menurut Widja (1998) dalam Leo Agung & Sri Wahyuni menegaskan bahwa:

Pengajaran sejarah di sekolah sering memunculkan kesan tidak menarik,bahkan cenderung membosankan sebab guru sejarah hanya memberikanfakta-fakta sering berupa urutan tahun dan peristiwa belaka. Sementara itu,siswa merasa bahwa pelajaran sejarah hanya mengulang hal-hal yang samadari tingkat SD, SMP, sampai SMA (Leo Agung & Sri Wahyuni, 2013: 64).

Page 25: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

7

Selain itu siswa masih kurang bersungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran

dikelas, hal itu terlihat ketika guru menyampaikan materi siswa kurang

memperhatikan dan terkesan acuh terhadap pembelajaran yang sedang

disampaikan. (Hasil wawancara dengan guru Mata Pelajaran Sejarah kelas XII, 6

Januari 2016). Berdasarkan permasalahan tersebut perlu dicari solusi yang tepat

untuk meningkatkan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Sejarah. Salah

satu upaya bagi guru dalam meningkatkan minat belajar siswa dapat dilakukan

dengan menerapkan model pembelajaran Tutor Sebaya.

Model pembelajaran Tutor Sebaya dilakukan dengan cara memberdayakan

kemampuan siswa yang memiliki daya serap tinggi, siswa tersebut mengajarkan

materi kepada teman-temannya yang belum paham sehingga memenuhi

ketuntasan belajar semuanya. Jadi, diharapkan dengan adanya tutor sebaya, siswa

yang kurang aktif akan menjadi aktif, karena tidak malu untuk bertanya dan

mengeluarkan pendapat secara bebas kepada teman sebayanya.

Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono kelebihan dari model tutor adalah

adanya hubungan yang lebih dekat dan akrab, dapat meningkatkan rasa tanggung

jawab dan kepercayaan pada diri tutor sendiri dan kegiatannya merupakan

pengayaan, menambah motivasi dan minat belajar siswa dalam pembelajaran

(Abu Ahmadi, 2013: 184). Sehingga proses belajar mengajar di kelas, suasana

belajar tidak monoton dan membosankan bagi siswa dan mempermudah siswa

memahami materi pembelajaran sejarah.

Berdasakan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Tutor Sebaya

Page 26: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

8

terhadap Minat Belajar Siswa Kelas XII IPS 1 pada Mata Pelajaran Sejarah di

SMA Negeri 17 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017”.

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Apakah penggunaan model pembelajaran tutor sebaya

efektif untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah kelas

XII IPS 1 SMA Negeri 17 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2016/2017”?

1.3 Tujuan Kegunaan dan Ruang Lingkup

1.3.1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui efektivitas penggunaan model tutor sebaya untuk meningkatkan

minat belajar pada mata pelajaran Sejarah kelas XII IPS 1 di SMA Negeri 17

Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2016/2017.

1.3.2. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kegunaan bagi

beberapa pihak, yaitu:

1. Bagi Peneliti: Menambah pengetahuan dalam menggunakan model

pembelajaran Tutor Sebaya sebagai bekal untuk menjadi calon guru

yang profesional.

Page 27: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

9

2. Bagi Guru: Memberikan informasi mengenai variasi model

pembelajaran sebagai salah satu alternatif dan bahan pertimbangan

guru untuk memilih model pembelajaran dalam mengajar sejarah.

3. Bagi Siswa: Penelitian ini akan memberikan bantuan pada siswa

untuk lebih fokus dan aktif dalam pembelajaran, sehingga proses

pembelajaran menjadi lebih menarik, menyenangkan, serta dapat

meningkatkan pemahaman siswa.

4. Bagi Sekolah: Untuk menambah daftar pustaka sekolah,

meningkatkan kualitas pembelajaran sejarah dan perlu dicoba untuk

diterapkan pada pelajaran lain.

1.3.3. Ruang Lingkup Penelitian

1. Ruang Lingkup Subjek: Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII

SMA Negeri 17 Bandar Lampung tahun ajaran 2016/2017.

2. Ruang Lingkup Objek: Objek penelitian ini adalah efektivitas model

pembelajaran Tutor Sebaya terhadap minat belajar.

3. Ruang Lingkup Wilayah: Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri

17 Bandar Lampung.

4. Ruang Lingkup Waktu: Penelitian ini dilakukan pada tahun ajaran

2016/2017.

5. Ruang Lingkup Ilmu: Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini

adalah Ilmu Pendidikan khususnya Pendidikan IPS.

Page 28: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

REFERENSI

Syaiful, Sagala. 2013. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.Halaman 3.

Syaiful Djamarah & Zain Aswan. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Rineka Cipta. Halaman 128.

Suprijono. 2009. Cooperative Learning (Teori & Aplikasi PAIKEM). Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Halaman 46.

Iru, La dan La Ode. 2012. Analisis Penerapan Pendekatan, Metode, Strategi danModel-Model Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo. Halaman 1.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inivatif-Progresif: Konsep,Landasan, dan Implementasinya pada KTSP. Jakarta: Kencana. Halaman:17.

Sardiman A.M. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta :Rajawali Press. Halaman 2.

Dalyono, 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Halaman 56.

Oemar Hamalik.2008.Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Halaman 116.

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. 2013. Psikologi Belajar Edisi Revisi.Jakarta: Rineka Cipta. Halaman 184.

Page 29: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

REFERENSI

Syaiful, Sagala. 2013. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Halaman 3

Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

Rineka Cipta. Halaman 128.

Suprijono. 2009. Cooperative Learning (Teori & Aplikasi PAIKEM). Yogyakarta:

Pustaka Pelajar. Halaman 46.

Iru, La dan La Ode. 2012. Analisis Penerapan Pendekatan, Metode, Strategi dan

Model-Model Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo. Halaman 1

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inivatif-Progresif: Konsep,

Landasan, dan Implementasinya pada KTSP. Jakarta: Kencana. Halaman:

17

Sardiman A.M. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta :

Rajawali Press. Halaman 2.

Dalyono, 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Halaman 56

Oemar Hamalik. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT.BumiAksara.

Halaman 79.

Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Halaman 116.

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. 2013. Psikologi Belajar Edisi Revisi.

Jakarta: Rineka Cipta. Halaman 184.

Page 30: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA, DAN

HIPOTESIS

2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1. Konsep Efektivitas

Menurut Effendy (1989) mendefinisikan efektivitas sebagai berikut:

”Komunikasi yang prosesnya mencapai tujuan yang direncanakan sesuai

dengan biaya yang dianggarkan, waktu yang ditetapkan dan jumlah

personil yang ditentukan (Effendy, 1989:14).

Menurut Chung dan Maginson yang dikutip Mulyasa menyatakan bahwa

efektivitas merupakan kesesuaian antara orang yang melaksanakan tugas

dengan sasaran yang ingin dicapai. Efektivitas berkaitan dengan

terlaksananya semua tugas pokok, tercapainya tujuan, terbentuknya

kompetensi, ketepatan waktu, dan adanya partisipasi aktif dari anggota

(Mulyasa, 2009:173).

Menurut Susanto, efektivitas merupakan daya pesan untuk mempengaruhi

atau tingkat kemampuan pesan-pesan untuk mempengaruhi

(Susanto,2004:156). Menurut pengertian Susanto diatas, efektivitas bisa

Page 31: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

12

diartikan sebagai suatu pengukuran akan tercapainya tujuan yang telah

direncanakan sebelumnya secara matang.

2.1.2. Konsep Model Pembelajaran

Sukamto, dkk. mengemukakan maksud dari model pembelajaran adalah

kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar

tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang

pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktifitas belajar

mengajar (Trianto, 2009: 22).

Model pembelajaran adalah rangkaian dari pendekatan, strategi, metode,

teknik, dan taktik pembelajaran. Model pembelajaran pada dasarnya

merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir

yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model

pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu

pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran (Sutirman, 2013:

22).

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran ialah konsep atau cara penyampaian materi yang dilakukan

oleh guru dengan cara khas yang tergambar dari awal hingga akhir guna

mempermudah penyampaian materi pelajaran agar tujuan pembelajaran

dapat tercapai secara maksimal.

Page 32: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

13

2.1.3. Konsep Model Tutor Sebaya

Tutor sebaya merupakan sekelompok siswa yang telah tuntas terhadap

bahan pelajaran, dan memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami

kesulitan dalam memahami bahan pelajaran yang dipelajarinya. Seorang

atau beberapa orang siswa yang ditunjuk oleh guru, untuk membantu guru

dalam melakukan bimbingan terhadap kawan sekelas. Dengan sistem

pembelajaran menggunakan tutor sebaya, akan membantu siswa yang belum

mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ), atau kurang cepat

menerima pelajaran dari guru (Herianto dkk., 2010:2)

Tutor sebaya dikenal dengan pembelajaran teman sebaya atau pemberian

pembelajaran antar siswa atau peserta didik. Hal ini bisa terjadi ketika

peserta didik yang lebih mampu menyelesaikan pekerjaannya sendiri, dan

kemudian membantu peserta didik lain, yang kurang mampu. Hal ini

merupakan strategi untuk mendukung pengajaran, sesama peserta didik

didalam kelas. Strategi ini menempatkan seluruh tanggung jawab

pengajaran kepada seluruh anggota kelas ( Setiawati, 2009: 9)

Pembelajaran tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa, sumber

belajar tidak hanya dari guru melainkan dari teman sekelas yang nilai

KKMnya lebih tinggi. Bantuan belajar oleh teman sebaya dapat

menghilangkan kecanggungan, bahasa teman sebaya lebih mudah dipahami,

selain itu dengan teman sebaya tidak ada rasa malu untuk mengungkapkan

kesulitan-kesulitan yang dihadapinya. Tutor berfungsi sebagai pelaksana

mengajar yang cara mengajarnya telah disiapkan secara khusus dan

terperinci. Untuk menimbulkan suasana kompetitif, setiap kelompok harus

Page 33: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

14

terus dipacu untuk menjadi kelompok yang terbaik. Peran tutor sangat besar

pengaruhnya terhadap keberhasilan kelompok dalam mempelajari materi

ajar yang disajikan melalui metode diskusi kelompok tutor sebaya (Herianto

dkk., 2010:2-3)

Menurut Surya dikutif (Soeprodjo dkk., 2008:295) Metode tutor sebaya

merupakan metode yang dilakukan dengan cara memperdayakan

kemampuan siswa yang memiliki daya serap tinggi, siswa tersebut

mengajarkan materi atau latihan kepada teman-temannya yang belum

paham. Pemakaian tutor dari teman mereka memungkinkan siswa tidak

merasa enggan untuk bertanya, dengan adanya tutor dapat memberikan

keringanan pada guru dalam memberikan contoh soal atau latihan. Peran

guru adalah mengawasi kelancaran pelaksanaan metode ini dengan memberi

pengarahan dan lain-lain. Dalam memilih tutor sebaya hendaknya

diperhatikan segi kemampuan dalam penguasaan materi dan kemampuan

dalam membantu orang lain. Ini berarti bahwa tutor adalah murid yang

tergolong baik dalam prestasi. Ada beberapa keuntungan metode tutor

sebaya antara lain, 1 ) adanya suasana hubungan lebih akrab antara murid

dengan tutor, 2 ) bersifat efisien, 3 ) bagi tutor merupakan pengayaan dan, 4

) dapat meningkatkan rasa tanggung jawab. Namun demikian ada

kekurangannya yaitu guru harus tahu siswa yang mempunyai pemahaman

lebih, pengawasan tutor harus dilakukan dengan baik dan proses tutoring

akan terhambat manakala siswa yang ditutori merasa rendah diri.

Pemasalahan dalam metode ini antara lain apabila di dalam kelas tidak ada

yang mampu dan bersedia menjadi tutor sebaya.

Page 34: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

15

Langkah-Langkah Pelaksanaan Model Pembelajaran Tutor Sebaya

Tahapan-tahapan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran

tutor sebaya. Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

a. langkah perencanaan, guru mempelajari bahan ajar dengan seksama dan

mengedentifikasi bagian-bagian yang sulit dari isi bahan ajar kemudian

menyusun strategi untuk membantu siswa menghadapi kesulitan agar bisa

mempelajari bagian yang sulit.

b. langkah persiapan, guru menyiapkan bahan ajar tambahan seperti variasi,

contoh-contoh penyelesaian soal atau LKS.

c. langkah pelaksanaan, guru mengidentifikasi siswa yang menghadapi

kesulitan dalam memahami bahan ajar yang diberikan dan sulit dipahami

dan melaksanakan tutorial dengan menggunakan bahan dan langkah-

langkah yang telah disiapkan.

d. langkah evaluasi, guru melakukan tanya jawab untuk meyakinkan bahwa

siswa tersebut telah mengatasi kesulitan belajarnya dan memahami materi

yang sedang dipelajari dan memberikan tugas mandiri.

Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Tutor Sebaya

Menurut Syaiful Bahri Djamarah, dan Aswan Zain yakni sebagai berikut:

Kelebihan Model Pembelajaran Tutor Sebaya :

1. Adakalanya hasil lebih baik bagi beberapa anak yang mempunyai perasaan

takut dan enggan kepada gurunya.

Page 35: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

16

2. Bagi tutor pekerjaan tutoring, akan mempunyai akibat memperkuat konsep

yang dibahas.

3. Bagi tutor merupakan kesempatan untuk melatih diri, memegangrasa

tanggung jawab dalam mengemban suatu tugas, dan melatih kesabaran.

4. Mempererat hubungan sesama siswa sehingga mempertebal perasaan

sosial.

Kekurangan Model Pembelajaran Tutor Sebaya:

1. Siswa yang dibantu sering kali belajar kurang serius karena berhadapan

dengan temannya sendiri, sehingga hasilnya kurang memuaskan.

2. Ada beberapa anak yang menjadi malu bertanya karena takut rahasianya

diketahui oleh temannya.

3. Pada kelas-kelas tertentu pekerjaan tutoring ini sukar dilaksanakan karena

perbedaan kelamin antara tutor dengan siswa yang diberi program

perbaikan.

4. Bagi guru sukar untuk menemukan tutor yang tepat bagi seseorang atau

beberapa orang siswa yang hars dibimbing.

5. Tidak semua siswa yang pandai atau cepat waktu belajarnya dapat

mengerjakannya kembali pada kawan-kawannya.

Syarat-Syarat Menjadi Tutor

Untuk menentukan seorang siswa layak atau tidak dijadikan tutor, maka siswa

tersebut harus memenuhi beberapa persyaratan menjadi tutor yaitu sebagai

berikut:

Page 36: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

17

a) Murid yang tergolong prestasi belajarnya baik

b) Mempunyai hubungan sosial yang baik dengan teman-temannya.

Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain mengemukakan

bahwa yang terpenting untuk menjadi seorang Tutor Sebaya adalah sebagai

berikut:

a) Dapat diterima (disetujui) oleh siswa yang mendapatkan program

perbaikan sehingga siswa tidak mempunya rasa takut atau enggan untuk

bertanya kepadanya.

b) Tidak tinggi hati, kejam atau keras hati terhadap sesama kawan.

c) Mempunyai daya kreatif yang cukup untuk memberikan bimbingan yang

dapat menerangkan pembelajaran kepada temannya.

Untuk memperoleh siswa yang memenuhi persyaratan tersebut memang agak

sukar, akan tetapi hal tersebut dapat diatasi dengan jalan memberikan petunjuk

sejelas-jelasnya tentang apa yang harus dilakukan. Petunjuk ini memang mutlak

diperlukan bagi setiap tutor karena hanya gurulah yang mengetahui jenis

kelemahan siswa, sedangkan tutor sebaya membantu pelaksanaan perbaikan,

bukan mendiagnosa. Dan dengan adanya persyaratan-persyaratan tersebut maka

guru tidak sembarangan dalam menentukan tutor, sehingga siswa yang memiliki

kesulitan belajar bisa terbantu.

2.1.4. Konsep Minat Belajar

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang,

diperhatikan terus menerus yang disertai rasa senang. (Slameto, 2003).

Page 37: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

18

Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk

melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Bila

mereka melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan, mereka merasa

berminat. Ini kemudian mendatangkan kepuasan. Bila kepuasan berkurang,

minatpun berkurang. (Hurlock,1999). Minat adalah kecenderungan yang

menetap dalam subyek untuk merasa senang dan tertarik pada bidang/ hal

tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu.

Menurut Djaali (2008:122) minat adalah perasaan ingin tahu, mempelajari,

mengagumi atau memiliki sesuatu. Menurut John Crites (Djaali,

2008:122), bahwa minat merupakan bagian dari ranah afeksi, mulai dari

kesadaran sampai pada pilihan nilai. Gerungan (Djaali, 2008:122)

menyebutkan minat merupakan pengerahan perasaan dan menafsirkan

untuk sesuatu hal (ada unsur seleksi). Sedangkan Holland (Djaali,

2008:122) mengatakan, minat adalah kecenderungan hati yang tinggi

terhadap sesuatu. Minat tidak timbul sendirian melainkan ada unsur

kebutuhan, misalnya minat belajar.

“Selain itu, guru harus mampu memelihara minat belajar siswa dalam

belajar, yaitu dengan memberikan kebebasan tertentu untuk pindah dari

satu aspek ke lain aspek pelajaran dalam situasi belajar

”(Slameto,2003:176)

a. Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar

Seseorang akan berminat dalam belajar manakala ia dapat merasakan

manfaat terhadap apa yang dipelajari, baik untuk masa kini maupun masa

yang akan datang dan dirasakan ada kesesuaian dengan kebutuhan yang

Page 38: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

19

sedang dihadapi, sehingga dapat disimpulkan bahwa factor-faktor yang

mempengaruhi tumbuh berkembangnya minat maupun sebaliknya

mematikan minat belajar adalah sebagai berikut :

1. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang berada dalam diri siswa antara lain :

a. Kematangan

Kematangan dalam diri siswa dipengaruhi oleh pertumbuhan mental-

nya. Mengajarkan sesuatu pada siswa dapat dikatakan berhasil jika taraf

pertumbuhan pribadi telah memungkinkan dan potensi jasmani serta

rohaninya telah matang untuk menerima hal yang baru.

b. Latihan dan Ulangan

Oleh karena telah terlatih dan sering mengulangi sesuatu, maka

kecakapan dan pengetahuanyang dimiliki siswa dapat menjadi semakin

dikuasai. Sebaliknya tanpa latihan pengalaman-pengalaman yang telah

dimiliki dapat hilang atau berkurang. Oleh karena latihan dan seringkali

mengalami sesuatu, maka seseorang dapat timbul minatnya pada

sesuatu.

c. Motivasi

Motivasi merupakan pendorong bagi siswa untuk melakukan sesuatu.

Motivasi dapat mendorong seseorang, sehingga akhirnya orang itu

menjadi spesialis dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu. Tidak

mungkin seseorang mau berusaha mempelajari sesuatu dengan sebaik-

baiknya jika ia tidak mengetahui betapa penting dan faedahnya hasil

Page 39: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

20

yang akan dicapai dari belajarnya bagi dirinya (Purwanto, 2006 : 103-

104).

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa, antara lain:

a. Faktor Guru

Seorang guru mestinya mampu menumbuhkan dan mengembangkan

minat diri siswa. Segala penampilan seseorang guru yang tersurat

dalam kompetensi guru sangat mempengaruhi sikap guru sendiri dan

siswa. Kompetensi itu terdiri dari kompetensi personal yaitu

kompetensi yang berhubungan dengan kepribadian guru dan

kompetensi professional yaitu kemampuan dalam penguasaan segala

seluk beluk materi yang menyangkut materi pelajaran, materi

pengajaran maupun yang berkaitan dengan metode pengajaran. Hal

demikian ini dapat menarik minat siswa untuk belajar, sehingga

mengembangkan minat belajar siswa.

b. Faktor Metode

Minat belajar siswa sangat dipengaruhi metode pengajaran yang

digunakan oleh guru. Menarik tidaknya suatu materi pelajaran

tergantung pada kelihaian guru dalam menggunakan metode yang tepat

sehingga siswa akan timbul minat untuk memperhatikan dan tertarik

untuk belajar

Page 40: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

21

c. Faktor Materi Pelajaran

Materi pelajaran yang diberikan atau dipelajari bila bermakna bagi diri

siswa, baik untuk kehidupan masa kini maupun masa yang akan datang

menumbuhkan minat yang besar dalam belajar.(Hamalik, 2006 : 30-

32).

Ada beberapa indikator untuk mengetahui minat siswa dalam pelajaran

diantaranya:

1) adanya perasaan suka atau perasaan senang

2) adanya perhatian

3) aktivitas belajar siswa

4) adanya kesadaran atau upaya-upaya untuk belajar

(Syaiful Bahri Djamrah, 2011: 166-167).

Lebih lanjut Syaiful Bahri Djamarah mengungkapkan bahwa minat dapat

diekspresikan anak didik melalui pernyataan lebih menyukai sesuatu dari

pada yang lainnya, dapat juga di implementasikan melalui partisipasi aktif

dalam suatu kegiatan (Syaiful Bahri Djamrah, 2011: 116-117). Kegiatan

yang dimaksud dalam hal ini adalah kegiatan atau aktivitas pembelajaran.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah rasa suka

atau rasa ketertarikan terhadap sesuatu hal atau aktivitas tertentu dalam hal

ini adalah pelajaran atau aktivitas belajar sebagai akibat dari adanya suatu

kebutuhan atau keinginan tertentu yang ingin dicapai. Membangkitkan

minat belajar dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya

menggunakan berbagai macam metode mengajar dan salah satu model

Page 41: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

22

pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran Tutor

Sebaya.

2.1.5. Konsep Pembelajaran Sejarah

Sudjana (2004:28), pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya

yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan agar terjadi kegiatan

interaksi edukatif antara dua pihak, yaitu antar peserta didik (warga

belajar) dan pendidik (sumber belajar) yang melakukan kegiatan

membelajarkan (Rusman, dkk., 2012: 16).

Sejarah ialah cerita perubahan-perubahan, peristiwa atau kejadian-kejadian

masa lampau yang telah diberi tafsir atau alasan dan dikaitkan sehingga

membentuk suatu pengertian yang lengkap (Hugiono dan P.K.

Poerwantana, 1992:2).Sedangkan menurut (Leo Agung & Sri Wahyuni,

2013: 55)Sejarah adalah mata pelajaran yang menanamkan pengetahuan,

sikap, dan nilai-nilai mengenai proses perubahan dan perkembangan

masyarakat Indonesia dan dunia dari masa lampau hingga kini.

Pengajaran sejarah di sekolah bertujuan agar siswa memperoleh

kemampuan berpikir historis dan pemahamansejarah. Melalui pengajaran

sejarah, siswa mampu mengembangkan kompetensi untuk berpikir secara

kronologis dan memiliki pengetahuan tentang masa lampau yang dapat

digunakan untuk memahami dan menjelaskan proses perkembangan dan

perubahan masyarakat serta keragaman sosial budaya dalam rangka

Page 42: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

23

menemukan dan menumbuhkan jati diri bangsa di tengah-tengah

kehidupan masyarakat dunia (Leo Agung & Sri Wahyuni, 2013: 56).

Pembelajaran sejarah berfungsi untuk menyadarkan siswa akan adanya

proses perubahan dan perkembangan masyarakat dalam dimensi waktu dan

untuk membangun perspektif serta kesadaran sejarah dalam menemukan,

memahami dan menjelaskan jati diri bangsa di masa lalu, masa kini, dan

masa depan di tengah-tengah perubahan dunia (Leo Agung & Sri

Wahyuni, 2013: 56).

2.2. Kerangka Pikir

Efektivitas adalah komunikasi yang prosesnya mencapai tujuan yang

direncanakan sesuai dengan biaya yang dianggarkan, waktu yang ditetapkan

dan jumlah personil yang ditentukan. Pengertian di atas mengartikan bahwa

efektivitas merupakan proses untuk mencapai tujuan yang yang telah

ditentukan.

Penelitian ini menggunakan model pembelajaran tutor sebaya sebagai model

pembelajaran yang akan diberikan untuk melihat apakah penggunaan model

pembelajaran tutor sebaya efektif dalam meningkatkan minat belajar Sejarah

kelas XII IPS 1 SMAN 17 Bandar Lampung tahun ajaran 2016/2017

Oleh karena itu, diperlukan suatu model pembelajaran yang cocok dan tepat

untuk dapat membuat suasana kelas menjadi aktif dan tidak terfokus hanya

pada guru, dengan saling berdiskusi dan bertukar informasi sesama teman,

dapat lebih meningkatkan minat siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Page 43: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

24

Meningkatkan minat belajar pada diri siswa terutama pada mata pelajaran

memperbaiki sistem stater dan pengisian, siswa perlu diberikan strategi

pembelajaran baru, sehingga terdapat suasana yang selalu berbeda setiap

kesempatan pembelajaran. Jika minat belajar siswa mengalami peningkatan,

maka kecenderungan untuk meningkatkan hasil belajar siswa akan jauh lebih

mudah.

2.3. Paradigma

r

Keterangan :

X = Model Tutor SebayaY = Minat Belajar Siswar = Garis efektivitas

YX

Page 44: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

25

DAFTAR PUSTAKA

Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Halaman 116

Effendy, Onong Uchjana. (1989). Kamus Komunikasi. Bandung:Informatika

Herianto, D. Persaoran, S. Jajang, K. 2010. Efektivitas Model Pembelajaran TutorSebaya terhadap Hasil Belajar Siswa. Bandung: Skrifsi. UniversitasPendidikan Indonesia. Bandung

Hugiono dan Poerwantara P.K. 1992. Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta: RinekaCipta.

Leo Agung S. & Sri Wahyuni. 2013. Perencanaan Pembelajaran Sejarah.Yogyakarta: Ombak.

Mulyasa. 2009. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,

Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara Halaman 173

Oemar Hamalik.2008.Kurikulum dan Pembelajaran.Jakarta:PT.Bumi Aksara.

Purwanto. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda karya

Rusman, dkk. 2012. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan

Komunikasi: Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Setiawati, D. 2009. "Perbandingan Hasil Belajar Siswa yang Menggunakan

Metode Diskusi Kelompok Model Tutor Sebaya dengan yang Menggunakan

Metode Diskusi Kelompok Biasa Untuk Mata Pelajaran Biologi di SMA

Negeri 1 Indralaya". Skripsi. Indralaya: FKIP Universitas Sriwijaya.

Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: RinekaCipta. Halaman 180.

Suharsimi, Arikunto.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta

Page 45: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

26

Susanto, Azhar.(2004). Sistem Informasi Manajemen:Konsep dan Pengembangan.

Bandung:Lingga Jaya.

Sutirman. 2013. Media dan Model-Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta:Graha Ilmu.

Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: Rineka Cipta.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inivatif-Progresif: Konsep,Landasan, dan Implementasinya pada KTSP. Jakarta: Kencana.

Page 46: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

REFERENSI

Effendy, Onong Uchjana. 1989. Kamus Komunikasi. Bandung:Informatika.

Halaman 14.

Mulyasa. 2009. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,Kemandirian

Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara Halaman 173.

Susanto, Azhar. 2004. Sistem Informasi Manajemen:Konsep dan

Pengembangan.Bandung:Lingga Jaya. Halaman 156.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inivatif-Progresif: Konsep,

Landasan, dan Implementasinya pada KTSP. Jakarta: Kencana. Halaman:

22

Sutirman. 2013. Media dan Model-Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta:

Graha Ilmu. Halaman 22.

Herianto, D. Persaoran, S. Jajang, K. 2010. Efektivitas Model Pembelajaran Tutor

Sebaya terhadap Hasil Belajar Siswa. Bandung: Skrifsi. Universitas

Pendidikan Indonesia. Bandung. Halaman 2.

Setiawati, D. 2009. "Perbandingan Hasil Belajar Siswa yang Menggunakan

Metode Diskusi Kelompok Model Tutor Sebaya dengan yang

Menggunakan Metode Diskusi Kelompok Biasa Untuk Mata Pelajaran

Biologi di SMA Negeri 1 Indralaya".Skripsi.Indralaya: FKIP Universitas

Sriwijaya. Halaman 9.

Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Halaman 122.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka

Cipta. Halaman 176.

Purwanto. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda karya.

Halaman 103-104.

Oemar Hamalik.2006.Kurikulum dan Pembelajaran.Jakarta:PT.Bumi Aksara.

Halaman 30-32.

Syaiful Bahri Djamrah. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Halaman 166-167.

Page 47: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

Syaiful Bahri Djamrah. Op.cit., halaman 116-117.

Rusman, dkk. 2012. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan

Komunikasi: Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: Rajawali

Pers. Halaman 16.

Hugiono dan Poerwantara P.K. 1992.Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta: Rineka

Cipta. Halaman 2.

Leo Agung S. & Sri Wahyuni. 2013. Perencanaan Pembelajaran Sejarah.

Yogyakarta: Ombak. Halaman 55.

Leo Agung S. & Sri Wahyuni. Op.cit., halaman 56.

Page 48: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan sifat rasional, empiris, dan sistematis,

sehingga dalam penelitian tersebut dapat diterima dengan akal, dapat diamatai

oleh indera ,manusia, dan bersifat logis Sugiyono (2012: 3). Metode penelitian

yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif

karena data dari penelitian ini berupa angka-angka dan dianalisis menggunakan

stastistik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat Efektivitas model pembelajaran

Tutor Sebaya terhadap peningkatan minat belajar siswa pada Mata Pelajaran

Sejarah yang dapat diketahui sesudah diterapkan model pembelajaran Tutor

Sebaya dalam proses belajar-mengajar yang dilihat berdasarkan lembar angket

minat siswa.

3.2. Desain Penelitian

Bentuk pre-experimental designs ada beberapa macam yaitu: One-Shot Case

Study, One-Group Pretest-Posttest Design, dan Intact-Group Comparison. dalam

penelitian ini menggunakan One Shot Case Study. Menurut Sugiyono(2012:110),

Page 49: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

28

pada desain ini terdapat suatu kelompok diberi treatment atau perlakuan dan

selanjutnya diobservasi hasilnya.

Untuk mengukur minat yang dapat dilakukan pertama kali yaitu dengan cara

memberikan angket minat kepada siswa setelah diberi treatment atau perlakuan

dengan menggunakan model pembelajaran, angket minat tersebut dibuat dengan

memeperhatikan kondisi yang dirasakan oleh siswa dikelas yang berhubungan

dengan pelajaran yang disampaikan oleh guru, dan tanggapan atau minat yang

muncul pada diri masing-masing siswa. Model Pembelajaran yang digunakan

dalam hal ini yaitu Tutor Sebaya, yang akan digunakan dalam proses belajar

mengajar di kelas dalam jangka waktu tertentu yaitu selama tiga kali pertemuan

dengan masing-masing pertemuan diadakan postest, dan kemudian dilihat

perbandingannya. Rancangan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

3.3. Populasi dan Sampel

“Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu. ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan” Sugiyono (2012:115).

Treatment Posttest

Model Pembelajaran Tutor Sebaya

Page 50: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

29

Pada penelitian ini yang menjadi populasinya adalah seluruh kelas XII IPS1 SMA

Negeri 17 Bandar Lampung. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik

sampel jenuh yakni teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi

digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2012:68). Sampel pada penelitian ini adalah

siswa kelas XII IPS1 pada semester genap tahun pelajaran 2016/2017, seperti

tampak pada tabel berikut ini.

Tabel. 2 Anggota Populasi Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 17 BandarLampung Tahun Ajaran 2016/2017

No. KelasJumlah Siswa

JumlahLaki-laki Perempuan

1. XII IPS 1 8 20 28Sumber : Guru mata pelajaran Sejarah SMA Negeri 17Bandar Lampung

Dari tabel dapat diketahui yang menjadi sampel penelitian adalah kelas XII IPS1

SMA Negeri 17 Bandar Lampung tahun ajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa

sebanyak 28 orang siswa.

3.4. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.4.1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek

atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya Sugiono (2012: 61).

Penelitian ini memiliki dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat,

Dimana variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahanya atau timbulnya variabel devenden.

Page 51: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

30

a. Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau disebut X dalam

penelitian ini variabel bebasnya adalah model pembelajaran Tutor Sebaya

b. Varibel terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang disebut variabel

Y. Dalam hal ini variabel terikatnya adalah minat belajar siswa SMA

Negeri 17 Bandar Lampung atau yang menjadi akibat, karena adanya

variabel bebas.

3.4.2. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan definisi yang akan dioperasionalkan dan dapat

diukur, setiap variabel akan dirumuskan dalam bentuk rumusan tertentu yang

berguna untuk membatasi ruang lingkup yang dimaksud dan memudahkan

pengukurannya, agar setiap variabel dalam penelitian ini dapat diukur dan

diamati. Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini yaitu:

a. Model Pembelajaran Tutor Sebaya

Model pembelajaran Tutor Sebaya merupakan bagian inti dari

kegiatan dari penelitian ini. Belajar dengan teman sebaya diharapakan

memberikan keberhasilan belajar dari setiap individu tergantung pada

kemampuan dan minat individu dalam belajar, baik secara individual

maupun secara kelompok. Guru harus selalu merancang kelompok -

kelompok belajar yang heterogen, apapun materi yang diajarkan.

b. Minat Belajar

Minat belajar diperoleh setelah proses penerapan pembelajaran.

Rendahnya minat belajar siswa tidak semata-mata disebabkan oleh

kurang berhasilnya guru dalam mengajar. minat belajar dapat dilihat

Page 52: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

31

dari interaksi keberhasilan belajar antara siswa yang belajar dengan

guru pengajar.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan

data penelitiannya ”. (Arikunto, 2002:136)

Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa metode penelitian adalah

cara yang dipergunakan untuk mengumpulkan data yang di perlukan dalam

penelitian. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan yaitu sebagai berikut:

3.5.1 Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya (Sugiyono, 2012: 199).

Tujuan penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap mengenai

suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden

memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian

daftar pertanyaan (Sudaryono dkk, 2013: 31)

Dalam penelitian ini angket digunakan untuk mengetahui minat belajar siswa

dalam Mata Pelajaran Sejarah baik sebelum maupun sesudah diberikan model

pembelajaran Tutor Sebaya. Angket yang dipakai dalam penelitian ini adalah

instrumen quesioner skala Likert yang terdiri atas pertanyaan positif dan

negatif misalnya:

Page 53: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

32

Tabel. 3 Kriteria Penilaian AngketNo Pernyataan Skor1. Setuju/selalu/ sangat positif 5

2. Setuju/positif 4

3. Ragu – ragu/kadang – kadang/netral 3

4. Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif 2

5. Sangat tidak setuju 1

Instrumen penelitian yang menggunakan skala Linkert dapat dibuat dalam

bentuk checlist ataupun pilihan ganda (Sugiyono, 2012: 135).

3.5.2. Observasi

Observasi merupakan cara menghimpun bahan-bahan keterangan atau data

yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara

sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran

pengamatan.

Pengumpulan data dengan observasi adalah cara pengambilan data dengan

menggunakan mata tanpa pertolongan alat standar lain untuk keperluan

tersebut (Moh.Nazir, 2005: 175).

Teknik observasi dalam tulisan ini adalah dengan cara memperoleh data

secara langsung ke sekolah di mana penulis mengadakan penelitian.

Dalam penelitian ini data difokuskan kepada minat belajar Sejarah siswa

kelas XII IPS1 SMA Negeri 17 Bandar Lampung.

Page 54: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

33

3.5.3 Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan merupakan kegiatan yang diwajibkan dalam penelitian,

khususnya penelitian akademik yang tujuan utamanya adalah

mengembangkan aspek teoritis maupun aspek manfaat praktis. (Sukardi,

2009)

Studi kepustakaan dilakukan oleh setiap peneliti dengan tujuan yang utama

yaitu mencari dasar pijakan atau fondasi untuk memperoleh dan

membangun landasan teori, kerangka berfikir, dan menetukan dugaan

sementara atau sering pula disebut sebagai hipotesis penelitian sehingga

para peneliti dapat mengerti, melokasikan, mengorganisasikan, dan

kemudian menggunakan variasi pustaka dalam bidangnya. Dengan

melakukan studi kepustakaan penulis mempunyai pendalaman yang lebih

luas dan mendalam terhadap masalah yang hendak diteliti.

3.5.4. Dokumentasi

Menurut Arikunto (2006:158) “Dokumentasi adalah mencari dan

mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku,

surat kabar, majalah, notulen, rapot, agenda dan sebagainya.”

Metode dokumentasi ini dimaksudkan untuk memperoleh data berdasarkan

sumber data yang ada di sekolah, yaitu berupa :

a) Profil sekolah

b) Struktur organisasi

c) Hasil penilaian prestasi belajar

Page 55: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

34

Metode dokumentasi merupakan metode yang digunakan dengan mencari

data melalui peninggalan tertulis seperti arsip dan termasuk juga buku- buku

tentang pendapat, teori dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah

penelitian. Dokumen yang dikumpulkan berupa profil sekolah, data siswa

dan rencana pelaksanaan pembelajaran, hal ini dimaksudkan untuk

memperoleh data yang berhubungan dengan model pembelajaran Tutor

Sebaya pada pembelajaran Sejarah kelas XII IPS1 di SMA Negeri 17

Bandar Lampung.

3.6. Langkah-Langkah Penelitian

Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Melakukan observasi awal untuk melihat kondisi lapangan atau tempat

penelitian seperti banyak kelas, jumlah siswa dan cara guru mengajar.

2. Menentukan populasi dan menentukan kelas kontrol dan eksperimen.

3. Menyusun dan menetapkan materi pelajaran yang akan digunakan dalam

penelitian.

4. Menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

5. Membuat instrumen angket penelitian.

6. Melakukan validitas instrumen.

7. Mengujicobakan instrumen.

8. Mengadakan posttest pada kelas eksperimen.

9. Menganalisis data dan membuat kesimpulan

Page 56: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

35

3.7. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan angket untuk mengetahui tingkat

efektivitas model pembelajaran tutor sebaya dan besarnya minat belajar siswa

terhadap mata pelajaran Sejarah.

Angket atau kuesioner adalah alat penelitian untuk digunakan secara berulang

yang menjajaki atau menulusuri suatu perubahan perilaku pada suatu tahap yang

telah direncanakan sebelumnya. (Vivienne Baumfield, 2009:87)

Angket ini diberikan kepada siswa untukmemperoleh data mengenai tanggapan

tentang Model pembelajarant Tutor Sebaya terhadap minat belajar siswa pada

pembelajaran sejarah. Jenis angket yang dipakai dalam penelitian ini adalah

instrument quesioner skala Likert yang terdiri atas pertanyaan positif dan

pertanyaan negatif.

Masing-masing butir pertanyaan diikuti dengan empat alternatif jawabanyaitu:1. Sangat Setuju ( SS )2. Setuju ( S )3. Tidak Setuju ( TS )4. Sangat Tidak Setuju ( STS )Pertanyaan tersebut menggunakan scoring 4,3,2,1 untuk pertanyaan positifdan 1,2,3,4 untuk pertanyaan negatif(Sugiono, 2007: 199)

Angket dalam penelitian ini adalah angket tertutup yaitu angket yang telah

dilengkapi dengan pilihan jawaban sehingga responden hanya member jawaban

pada jawaban yang telah dipilih. Pada angket ini digunakan skala likert dengan

alternatif jawaban yang disediakan yaitu sangat setu (SS), setuju (S), tidak setuju

(TS), dan sangat tidak setuju (STS), dengan skor masing-masing butir adalah 4, 3,

2, 1 untuk pernyataan positif. Pemberian bobot penilaian tersebut digunakan

Page 57: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

36

untuk menjaring data yang diperoleh dari responden. Selanjutnya dianalisis

menggunakan rumus stastistik yang digunakan dalam teknik analisis data.

1. Kisi – kisi Instrumen Penelitian

Tabel. 4 Kisi – kisi Instrumen Efektivitas Model Pembelajaran Tutor SebayaVariabel indikator Jumlah item Skor

Maximal

Penggunaan

Model

Pembelajaran

Tutor Sebaya

Aktivitas Belajar 5 25

Mengemukakan Pendapat 5 25

Bertanya 5 25

Berdiskusi 5 25

Jumlah 20 100

Tabel. 5 Kisi-kisi Instrumen minat belajarVariabel Indikator Deskripsi Nomor

SoalJumlahSoal

SkorMaximal

Minat Belajar

PerasaanSenang

a. Selalu hadir (masukkelas)

b. Berhubungan denganketertarikan siswa untukterus belajar

c. Berhubungan dengansiswa menggemaripelajaran Sejarah

d. Senang mengumpulkantugas

e. Senang terhadappenerapan metodepembelajaran

1,2,3,4,5,6,7,8,9

9 45

Perhatian a. Mengikuti prosespembelajaran yangdisampaikan guru

b. Mempunyai respon yangbaik dalam menerimamateri tersebut

c. Menunjukkan sikap baiksaat mengikuti pelajaran

d. Berhubungan dengan rasamembutuhkan untukbelajar Sejarah

10.11,12,13,14

5 20

Page 58: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

37

Aktivitas a. Bertanya dan menjawabpertanyaan

b. Menciptakankenyamanan dalampembelajaran

c. Mencatat penjelasan gurud. Berusaha mencari

jawaban ataspermasalahan yangterjadi dalampembelajaran

15,16,17,18,19,20

6 30

Total 21 95

1. Penetapan skor dan pengadaan

Pada tahap ini peneliti menetapkan skor yang diberikan pada tiap-tiap item.

Dalam penelitin ini skor yang diberikan pada masing-masing option dengan

menggunakan skala Likert yang terdiri dari empat alternative pada lembar angket

untuk masing-masing indikator penelitian. Untuk indikator pertama alternatif

jawaban adalah sangat setuju dengan skor = 4, setuju dengan skor = 3, tidak setuju

dengan skor = 2. Sedangkan alternatif keempat seperti sangat tidak setuju dengan

skor = 1.

selain itu, dihitung pula kategori minat yang dibagi menjadi 3 kriteria, yakni

rendah, sedang, dan tinggi dengan metode perhitungan dibawah ini

Tabel 6. Kriteria kategori minat belajar siswa.No Pedoman Kategori1 X ≥ (µ+1. ) Tinggi2 (µ-1. ) ≥ X < (µ+1. ) Sedang3 X < (µ-1. ) Rendah

(Sumber: Arikunto, 2010: 28)

Page 59: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

38

3.8. Uji Prasyarat Instrumen

3.8.1 Uji Validitas

Validitas atau kesahihan berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana

ketetapan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.

Dengan kata lain, validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan

sejauh mana tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur (Sudaryono

dkk, 2013: 103).

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan

data (mengukur) itu valid (Sugiyono, 2012: 173). Pengujian validitas

instrumen dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi product

moment yaitu sebagai berikut:

= (∑ ) − (∑ .∑ )[ ∑ − (∑ ) ][ ∑ − (∑ ) ]Keterangan:

r = Koefisien korelasi Pearson

∑xy = Jumlah hasil dari X dan Y setelah dikalikan

∑x = Jumlah skor X

∑y = Jumlah skor Y

∑x2 = Jumlah kuadrat dari skor X

∑y2 = Jumlah kuadrat dari skor Y

N = Jumlah sampel

(Suharsimi Arikunto, 2013: 75)

Page 60: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

39

3.8.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas yang berasal dari kata reliability berarti sejauhmana hasil suatu

pengukuran dapat dipercaya (Sudaryono dkk, 2013: 120). Reliabilitas

berhubungan dengan kemantapan, ketepatan dan homogenitas suatu alat

ukur.

Suatu instrumen dikatakan mantap apabila dalam mengukur sesuatu

berulangkali, dengan syarat bahwa kondisi saat pengukuran tidak berubah,

instrumen tersebut memberikan hasil yang sama (Margono, 2007: 181).

Rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini

adalah menggunakan rumus alpha, yaitu:

= − 1 1 − ƩKeterangan:

= Reliabilitas yang dicariƩ = Jumlah varians skor tiap-tiap item

= Varians total

(Suharsimi Arikunto, 2008:109)

Kriteria untuk menentukan reliabilitas yakni sebagai berikut :

Tabel 7.Kriteria ReliabilitasKoefisien relibilitas (r11) Kriteria

0,80 <r11≤ 1,00 Sangat tinggi

0,60< r11 ≤ 0,80 Tinggi

0,40< r11≤ 0,60 Cukup

0,20< r11≤ 0,40 Rendah

0,00 < r11≤ 0,20 Sangat rendah

Sumber: Suharsimi Arikunto (2008: 75)

Page 61: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

40

3.9. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif.

Penelitian yang menggunakan teknik deskriptif kuantitatif adalah menggambarkan

data yang ada guna memperoleh bentuk nyata dari responden, sehingga lebih

mudah dimengerti peneliti atau orang lain yang tertarik dengan hasil penelitian

yang dilakukan. Data yang diperoleh berupa angka maka cara mendeskripsikan

data dapat dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif. Tujuan dilakukan

analisis deskriptif dengan menggunakan teknik statistika adalah untuk meringkas

data agar menjadi lebih mudah dilihat dan dimengerti (Sukardi,2008;86).

Data mengenai efektivitas model pembelajaran tutor sebaya yang terkumpul

melalui kuesioner dianalisis dengan kriteria sebagai berikut :

Tabel 8. Kategori Skala Likert

(Sumber : Sugiyono, 2014:93)

Setelah data yang diperoleh dianalisis sesuai tabel 3.5, kemudian dijumlahkan

total keseluruhan data. Setiap pernyataan apabila mendapat skor tertinggi yakni 5

maka akan diperoleh skor yang diharapkan dari tiap aspek ataupun skor yang

diharapkan dari keseluruhan pernyataan. Skor yang diharapkan merupakan skor

maksimal atau skor tertinggi dari tiap aspek apabila tiap pernyataan diberi skor 5

sehingga mencapai skor ideal. Untuk mencari skor yang diharapkan maka dapat

digunakan rumus sebagai berikut :

Penilaian NilaiSangat setuju 5Setuju 4Ragu - Ragu 3Tidak Setuju 2Sangat Tidak Setuju 1

Page 62: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

41

Skor ideal (skor yang diharapkan) dari keseluruhan kuesioner efektivitas model

pembelajaran tutor sebaya adalah 70.

Data yang diperoleh dari kuesioner kemudian dianalisis dengan rumus persentase

sebagai berikut :

Presentase = 100%Keterangan

n = Nilai yang diperoleh

N = Jumlah seluruh nilai

(Muhammad Ali, 1992:186)

Hasil akhir dari skor persentase kuesioner lalu dikategorikan ke dalam tabel

interpretasi skor efektivitas sebagai berikut:

Tabel. 9 Kriteria Presentase EfektivitasSkala interval Keterangan

0% - 20% Tidak Efektif

21% - 40% Kurang Efektif

41% - 60% Netral/cukup

61% - 80% Efektif

81% - 100% Sangat Efektif

Sumber: Riduwan, 2013:22

(Skor tertinggi tiap butir instrumen ) x (jumlah instrumen tiap aspek)

Page 63: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

42

DAFTAR PUSTAKA

Margono, S. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Moh. Nazir.2005.Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Riduwan.2013.Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian.Bandung:

Alfabeta.

Sudaryono, dkk. 2013. Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sudjono, Anas.2011Pengantar Statistik Pendidikan.Jakarta: Raja GrafindoPersada.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Suharsimi, Arikunto.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta

Sukardi.2009.Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan

Praktiknya.Jakarta: Bumi Aksara

Page 64: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

REFERENSI

Ali, Mohammad. 1992. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung:

Angkasa Halaman 1.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:

Alfabeta. Halaman 3.

Sugiyono. Op.cit., halaman 110.

Sugiyono. Op.cit., halaman 115.

Suharsimi, Arikunto.2010. ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktik. Jakarta:

Rineka Cipta Halaman 174.

Sugiyono. Op.cit., halaman 122.

Sugiyono. Op.cit., halaman 124.

Sugiyono. Op.cit., halaman 61.

Suharsimi, Arikunto.2002. ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktik. Jakarta:

Rineka Cipta Halaman 136.

Sugiyono. Op.cit., halaman 199.

Sudaryono, dkk. 2013. Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan.

Yogyakarta: Graha Ilmu. Halaman 31.

Sugiyono. Op.cit., halaman 135.

Sukardi.2009.Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan

Praktiknya.Jakarta: Bumi Aksara

Suharsimi, Arikunto. Op.cit., halaman 158.

Sugiyono. Op.cit., halaman 119.

Suharsimi, Arikunto. Op.cit., halaman 28.

Sudaryono. Op.cit., halaman 103.

Sugiyono. Op.cit., halaman 173.

Page 65: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

Suharsimi, Arikunto. Op.cit., halaman 75.

Sudaryono. Op.cit., halaman 120.

Margono, S. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Halaman 181.

Moh.Nazir. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. Halaman 175.

Suharsimi, Arikunto. Op.cit., halaman 109.

Suharsimi, Arikunto. Op.cit., halaman 75.

Sugiyono. Op.cit., halaman 207.

Sudjono, Anas.2011Pengantar Statistik Pendidikan.Jakarta: Raja Grafindo

Persada. Halaman 43.

Riduwan.2013.Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian.Bandung:

Alfabeta. Halaman 22.

Page 66: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan maka dapat disimpulkan beberapa hal:

1. Efektivitas model pembelajaran tutor sebaya ditinjau dari indikator minat

belajar siswa secara rata-rata didapati bahwa indikator 1 yaitu perhatian

terhadap materi yang diberikan oleh seorang tutor mendapatkan skor

paling tinggi sebesar 9,13% , indikator 2 mendapatkan skor 9,11% dan

indikator 3 mendapatkan skor 9,14%.

2. Besarnya perolehan skor pada indikator 3 menunjukan bahwa penggunaan

model pembelajaran tutor sebaya efektiv dalam meningkatkan minat

belajar siswa khususnya aktivitas belajar siswa terhadap materi yang

diberikan oleh tutor dalam proses pembelajaran sejarah dikelas sehingga

memicu peningkatan minat belajar di kelas XII IPS 1.

3. Hasil penskoran kuesioner efektivitas model pembelajaran tutor sebaya

pada 3 kali pertemuan terlihat bahwa pada pertemuan pertama terdapat 26

siswa yang mendapatkan skor efektivitas tinggi dengan presentase sebesar

96,4% dan 1 siswa menadapatkan skor efektivitas sangat tinggi dengan

presentase 3,57%.

Page 67: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

76

4. Pada pertemuan ke dua terdapat 20 siswa yang mendapatkan skor

efektivitas tinggi dengan presentase 71,42% dan 8 siswa lainnya

mendapatkan skor efektivitas sangat tinggi dengan presentase 28,57%.

5. Pada pertemuan terakhir atau yang ke tiga terdapat 18 siswa mendapatkan

skor efektivitas tinggi dengan jumlah presentase 64,3% dan 10 siswa

lainnya mendapatkan skor efektivitas sangat tinggi dengan jumlah

presentase 35,7%.

6. Dari data skor minat dan skor efektivitas yang di telah di ukur pada masing

– masing pertemuan1 dan 2, maka pada skor pertemuan ke 3 yang

dijadikan hasil akhir dalam penelitian ini. Dimana pada pertemuan ke 3

terdapat 26 siswa dengan jumlah persentase 64,3% masuk kedalam

kategori efektivitas tinggi dengan perolehan skor minat belajar siswa

sebesar 89,28% dari 25 siswa yang masuk dalam kategori minat sedang.

7. Dapat dikatakan bahwa efektivitas penggunaan model pembelajaran tutor

sebaya untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas XII IPS1 masuk

dalam kategori Sangat Efektiv dengan perolehan skor yaitu 89,28% . Hal

ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran tutor sebaya

masuk dalam kategori Sangat Efektiv untuk meningkatkan Minat Belajar

siswa.

Hal ini menunjukan bahwa efektivitas penggunaan model pembelajaran

tutor sebaya dikatakan efektiv apabila siswa memahami materi yang diberikan

oleh seorang tutor pada saat proses pembelajaran dikelas sehingga memicu

peningkatan minat belajar di kelas XII IPS 1.

Page 68: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

77

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan di atas, maka saran

yang dapat diberikan pada penelitian ini adalah:

1. Bagi guru pembelajaran menggunakan model pembelajaran tutor sebaya

dapat dijadikan salah satu alternatif sebagai salah satu model yang dapat

diterapkan pada pelajaran Sejarah.

2. Bagi siswa diharapakan melalui model pembelajaran tutor teman sebaya

dapat membiasakan siswa untuk komunikatif, aktif dan partisipatif pada

saat suasana pembelajaran berlangsung.

Page 69: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. 2013. Psikologi Belajar Edisi Revisi. Jakarta:

Rineka Cipta. Halaman 184.

Ali, Mohammad. 1992. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung:

Angkasa Halaman 1

Dalyono, 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Halaman 56

Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Halaman 116

Herianto, D. Persaoran, S. Jajang, K. 2010. Efektivitas Model Pembelajaran Tutor

Sebaya terhadap Hasil Belajar Siswa. Bandung: Skrifsi. Universitas Pendidikan

Indonesia. Bandung

Hugiono dan Poerwantara P.K. 1992. Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta: Rineka Cipta.

Iru, La dan La Ode. 2012. Analisis Penerapan Pendekatan, Metode, Strategi dan

Model-Model Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo

Leo Agung S. & Sri Wahyuni. 2013. Perencanaan Pembelajaran Sejarah.

Yogyakarta: Ombak.

Margono, S. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2000), cet. 5

Moh. Nazir.2005.Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Oemar Hamalik.2008.Kurikulum dan Pembelajaran.Jakarta:PT.Bumi Aksara.

Poerwadarminta. 2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Purwanto. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda karya

Page 70: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

Rusman, dkk. 2012. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi:

Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Sardiman A.M. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta : Rajawali

Press

Setiawati, D. 2009. "Perbandingan Hasil Belajar Siswa yang Menggunakan Metode

Diskusi Kelompok Model Tutor Sebaya dengan yang Menggunakan Metode

Diskusi Kelompok Biasa Untuk Mata Pelajaran Biologi di SMA Negeri 1

Indralaya". Skripsi. Indralaya: FKIP Universitas Sriwijaya.

Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka

Cipta. Halaman 180.

Soeprodjo. Eko Budi, S. Sukron. 2008. Komparasi Hasil Belajar dengan Metode

Tutor Sebaya dan Team Work Learning dalam Pembelajaran Kimia. Journal

Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 2,No. 2, 2008, hlm 294-298.

Sudaryono, dkk. 2013. Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Sudjana. 2005. Metoda Statistik. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Suharsimi, Arikunto.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta

Sukardi.2009.Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.Jakarta:

Bumi Aksara

Suprijono. 2009. Cooperative Learning (Teori & Aplikasi PAIKEM). Yogyakarta:

Pustaka Pelajar. Halaman 46.

Page 71: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/28883/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

Sutirman. 2013. Media dan Model-Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Sutrisno Hadi.2004.Analisis regresi.Yogyakarta: Andi Offset

Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

Rineka Cipta.

Syaiful Bahri Djamarah. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Halaman.

166-167

Syaiful, Sagala. 2013. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Halaman 3

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inivatif-Progresif: Konsep, Landasan,

dan Implementasinya pada KTSP. Jakarta: Kencana.

Vivienne Baumfield.2009.Action Research di Ruang Kelas. Jakarta: Indeks