FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ......SD Negeri 004 Sebatik Barat (2003-2009) SMP Negeri 1 Sebatik...
Transcript of FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ......SD Negeri 004 Sebatik Barat (2003-2009) SMP Negeri 1 Sebatik...
THE RELATION OF WORK DURATION WITH LOW BACK PAIN
SYMPTOM IN ONLINE TAXI DRIVER AT MAKASSAR CITY
HUBUNGAN DURASI KERJA DENGAN KELUHAN LOW BACK PAIN
PADA DRIVER TAXI ONLINE DI KOTA MAKASSAR
EMI ANDIRA
NIM. 1054 20633 15
Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Kedokteran
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2018/2019
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR
TELAH DISETUJUI UNTUK DICETAK DAN DIPERBANYAK
Judul Skripsi :
“HUBUNGAN DURASI KERJA DENGAN KELUHAN LOW BACK
PAIN PADA DRIVER TAXI ONLINE DI KOTA MAKASSAR”
MAKASSAR, 06 MARETI 2019
Pembimbing,
(dr. A. Weri Sompa, M.Kes., Sp.S )
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR
PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Judul Skripsi :
“HUBUNGAN DURASI KERJA DENGAN KELUHAN LOW BACK
PAIN PADA DRIVER TAXI ONLINE DI KOTA MAKASSAR”
EMI ANDIRA
10542063315
Skripsi ini telah disetujui dan diperiksa oleh pembimbing skripsi
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar
MAKASSAR, 06 MARETI 2019
Pembimbing,
(dr. A. Weri Sompa, M.Kes., Sp.S )
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nama : Emi Andira
Ayah : Dedi
Ibu : Hj. Ros Naeini
Tempat, Tanggal Lahir : Binalawan, 01 Mei 1997
Agama : Islam
Alamat : Jl.Sultan Alauddin no.311 Gn. Sari, Rappocini,
Kota
Makassar Sulawesi Selatan 90221
Nomor Telepon/Hp : 081355636120
Email : [email protected]
RIWAYAT PENDIDIKAN
SD Negeri 004 Sebatik Barat (2003-2009)
SMP Negeri 1 Sebatik Barat (2009-2012)
SMA Negeri 1 Sebatik (2012-2015)
Universitas Muhammadiyah Makassar (2015-2019)
i
MEDICAL FACULTY
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Undergraduate Thesis, 06th
maret 2019
EMI ANDIRA, NIM 10542 063315
THE RELATION OF WORK DURATION WITH LOW BACK PAIN
SYMPTOM IN ONLINE TAXI DRIVER AT MAKASSAR CITY
(vi+60pages, 4tables, 7pictures, 3appendices)
ABSTRACT
Background: : Online taxi driver is an occupation that just recently exist and
becoming a trend in this new technology era, so it is not surprising that many
people change their job to be an online taxi driver with hope to increase their
income. One of the causative factors of low back pain is a long work duration.
Low back pain cases are not caused by organic abnormality, but wrong body
position at work. Low back pain is also the main cause of disability that affect
work and well-being. Mostly, pain was arise as the outcome of factors that
work using length of sit position and maintain posture while working.
Objectives: To determine the relation between work duration and low back
pain symptom in online taxi driver.
Method: This research is using an analytic observational method with cross
sectional approach. The amount of respondent in this research is 33
respondents. The samples are online taxi drivers at Makassar city, Sulawesi
Selatan. Collecting data is using a direct questionnaire to object with
answering the questions in it. Furthermore, the data was processed using Chi-
Square test.
Research Result: There were 16,7% respondents with work duration <8 hours
are having low back pain and 83,3% respondents with work duration >8 hours
are having low back pain symptom. The result of statistic test using Chi-
Square is p=0,026< 0,05. So it can be concluded that there is a relation
between work duration and low back pain symptom in online taxi driver at
Makassar.
Conclusion: When there is activity that we do frequently and for long period
of time, surely it can disturb the body. Duration of work causing continual
static load and worker that pay no attention to ergonomic factors can lead to
having low back pain symptom.
Key words:Low Back Pain,Work Duration, Driver taxi online
ii
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Skripsi, 06 Maret 2019
EMI ANDIRA, NIM 10542 0633 15
HUBUNGAN DURASI KERJA DENGAN KELUHAN LOW BACK PAIN
PADA DRIVER TAXI ONLINE DI KOTA MAKASSAR
(vi+60halaman, 4tabel,7gambar, 3lampiran)
ABSTRAK
Latar Belakang: Driver taxi online merupakan profesi yang tergolong baru dan
menjadi tren di era teknologi seperti saat ini maka tidak heran apabila banyak
orang yang beralih profesi dari pekerjaan sebelumnya menjadi seorang driver taxi
online, dengan iming-iming penghasilan yang lebih baik. Salah satu faktor
penyebab terjadinya low back pain adalah durasi kerja yang lama. Kasus LBP
bukan disebabkan oleh kelainan organik, melainkan oleh kesalahan posisi tubuh
dalam bekerja. LBP juga merupakan penyebab utama kecacatan yang
mempengaruhi pekerjaan dan kesejahteraan umum. Nyeri biasanya timbul sebagai
akibat dari faktor-faktor yang bekerja menggunakan panjang posisi duduk dan
menjaga postur saat bekerja.
Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan antara durasi kerja dengan kejadian
Low Back Pain (LBP) pada pekerja Driver Taxi Online
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode penelitian Observasional
Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Total responden dalam penelitian ini
adalah 33 responden. Sampel yang digunakan adalah driver taxi online di kota
Makassar, Sulawesi Selatan. Metode pengumpulan data menggunakan metode
mengisi kuisoner (daftar pertanyaan) langsung kepada obyek dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang sudah terdapat dalam angket. Data diolah
menggunakan Uji Chi-Square
Hasil: Sebanyak 16,7% dengan durasi kerja <8 jam memiliki keluhan LBP dan
sebanyak 83,3% responden dengan durasi kerja >8 jam memiliki keluhan LBP.
Hasil uji statistik dengan menggunakan Uji Chi-Square didapatkan nilai p=0,026<
0,05 .Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan durasi kerja
dengan keluhan LBP pada driver taxi online di Makassar.
Kesimpulan: Apabila aktivitas tersebut dilakukan terus menerus dalam jangka
waktu bertahun-tahun tentunya dapat mengakibatkan gangguan pada tubuh. Masa
kerja menyebabkan beban statik yang terus menerus dan pekerja yang tidak
memperhatikan faktor-faktor ergonomi maka akan menimbulkan keluhan LBP
Kata Kunci: Low Back Pain, durasi kerja, driver taxi online
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Sang pencipta alam
semesta. Berkat limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, penulis mampu
menyelesaikan skripsi dengan judul “HUBUNGAN DURASI KERJA
DENGAN KELUHAN LOW BACK PAIN PADA DRIVER TAXI ONLINE
DI KOTA MAKASSAR. Penulisan skripsi ini dikerjakan demi memenuhi salah
satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Makassar. Penulisan skripsi ini tidak lepas dari peran
berbagai pihak.
Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terimakasih kepada:
1. Rasulullah SAW. Yang telah menunjukkan jalan kebenaran bagi umat
Islam dan tak pernah berhenti memikirkan ummatnya hingga di akhir
hidupnya
2. Kepada kedua orang tua saya, Ayahanda Dedi, dan Ibunda Hj.Ros Naeni,
yang tak pernah lelah memberikan semangat, kasih sayang dan doa yang
tidak pernah putus sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
3. dr. H. Machmud Gaznawi Sp.PA(K) selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Makassar beserta jajarannya.
4. dr. A.Weri Sompa, M.Kes., Sp.S sebagai Dosen Pembimbing yang telah
membimbing, memotivasi, dan meluangkan waktunya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.
iv
5. dr. Miftahul Akhyar Latief, Ph.D, Sp.M, M.Sc sebagai dosen penguji yang
telah memberikan kritik serta saran guna melengkapi kekurangan dalam
skripsi ini.
6. Dra.A. Fajriwati Tajuddin, M.A.,Ph.D sebagai dosen penguji yang telah
memberikan kritik serta saran guna melengkapi kekurangan dalam skripsi
ini.
7. Saudaraku tersayang, adinda erni dan evi tamala yang telah memberikan
semangat kepada saya untuk menyelesaikan skripsi ini.
8. Sahabat-sahabat Sekala Bumbumku (Dhia Falih Annisa, Nurul Mukhlisa
Tahir, Husnul Khatimah Nasir, Risna Ramadanti dan Magefirah
Hasanuddin), yang senantiasa memberikan dukungan, semangat dan
menjadi teman diskusi dalam berbagai hal termasuk dalam penyusunan
skripsi ini.
9. Teman-teman sepembimbinganku, chairil, anti dan Iqbal. yang merupakan
teman paling dekat selama penyusunan skripsi ini.
10. Sahabat terbaikku Najwa citra azahra, Nur Azma, Jihan yang telah
memberikan semangat dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Seluruh teman-teman angkatan 2015 Sinoatrial yang telah member
semangat. Serta semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Saya menyadari bahwa tulisan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu
saran dan kritik diperlukan demi kesempurnaan tulisan ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan bernilai ibadah di
sisi-Nya. Amin yarabbalal amin.
Makassar, 06 Maret 2019
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
PERNYATAAN PENGESAHAN
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT
ABSTRAC...............................................................................................................i
ABSTRAK..............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii
BAB I : PENDAHULUAN.....................................................................................1
A.Latar Belakang...........................................................................................................................................................................................................1
B.Rumusan Masalah..........................................................................................................................................4
C.Tujuan Penelitian....................................................................................................................................................4
1.TujuanUmum................................................................................................................................................................4
2.TujuanKhusus.............................................................................................4
D.ManfaatPenelitian..........................................................................................4
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................6
A.Low Back Pain..............................................................................................6
1. Definisi Low Back Pain...........................................................................6
2.Insidensi ................................................................................................. . 9
3. Etiologi...................................................................................................10
4. Penatalaksanaan dan Pencegahan .......................................................... 11
5. Faktor Resiko ........................................................................................ 12
B.Anatomi dan Fisiologi ................................................................................ 18
C.Tes Pemeriksaan untuk diagnosa LBP ....................................................... 22
vi
D.Pengukuran Nyeri ...................................................................................... 27
E.Kerangka Teori ........................................................................................... 29
BAB III : KERANGKA KONSEP .................................................................... 30
A . Konsep Pemikiran .................................................................................... 30
B. Variabel Penelitian .................................................................................... 30
C. Hipotesis .................................................................................................... 31
BAB IV : METODE PENELITIAN .................................................................. 32
A. Obyek Penelitian ....................................................................................... 32
B. Metode Penelitian ..................................................................................... 32
C. Teknik pengambilan sampel ...................................................................... 33
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 34
E. Teknik Analisis Data ................................................................................. 35
F. Alur Penelitian ........................................................................................... 36
G. Etika Penelitian ......................................................................................... 37
BAB V : HASIL PENELITIAN ......................................................................... 38
A. Gambaran Umum Populasi/Sampel...........................................................38
B. Analisis .................................................................................... 39
1. KarakteristikResponden.....................................................................39
2. Analisis Univariat .............................................................................. 39
3. Analisis Bivariat ................................................................................ 41
BAB VI : PEMBAHASAN ................................................................................. 43
A. Analisis Hubungan Durasi Kerja Dengan Kejadian Low Back Pain Pada
Driver Taxi Online diKota Makassar........................................................44
B.Tinjauan Islam.............................................................................................46
C. Kekurangan Dan Kelebihan Peneliti.........................................................50
BAB VII : PENUTUP ......................................................................................... 51
A. Kesimpulan ............................................................................................... 51
B. Saran .......................................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 52
LAMPIRAN ......................................................................................................... 56
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Distribusi Umum Karakteristik Responden .......................................... 39
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Durasi Kerja Responden ..................................... 39
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Keluhan Low Back Pain ...................................... 40
Tabel 5.4 Hubungan Durasi Kerja Dengan LBP ................................................... 41
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tulang Belakang ............................................................................ 19
Gambar 2.2 Tes Laseque ................................................................................ 25
Gambar 2.3 Tes Baragard .............................................................................. 25
Gambar 2.4 Tes Patrick .................................................................................. 25
Gambar 2.5 Tes Valsalva ............................................................................... 27
Gambar 2.6 Kerangka Teori ........................................................................... 29
Gambar 3.1 Konsep Pemikiran ...................................................................... 30
Gambar 4.1 Alur Penelitian ........................................................................... 36
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Keterangan
Lampiran
1 Olah Data Analisis Bivariat
2 Olah Data Analisis Univariat
3 Format Pengisian Quesioner
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Low Back Pain (LBP) atau sering disebut nyeri punggung bawah
didefinisikan sebagai suatu kondisi tidak spesifik yang mengacu pada keluhan
nyeri akut atau kronik dan ketidaknyamanan pada atau di dekat daerah
lumbosakral.Serta merupakan masalah kesehatan yang sering dijumpai
dikalangan masyarakat, LBP termasuk juga dari salah satu gangguan
muskuloskeletal, gangguan psikologis, dan akibat dari mobilitas yang salah.
LBP bukan merupakan penyakit ataupun diagnosis untuk suatu penyakit
namun merupakan istilah untuk nyeri yang dirasakan di area anatomi yang
terkena dengan berbagai variasi lama terjadinya nyeri.1
Angka kejadian Low
Back Pain di Amerika setiap tahunnya mencapai 15% - 45% dari populasi dan
70% - 80% orang memiliki nyeri pada tulang belakang selama
hidupnya.Insiden low back pain berdasarkan kunjungan pasien ke beberapa
rumah sakit di Indonesia berkisar antara 3-17%.2
Data epidemiologi mengenai LBP di Indonesia belum ada, namun
diperkirakan 40% penduduk pulau Jawa Tengah berusia diatas 65 tahun
pernah menderita nyeri punggung, prevalensi pada laki-laki 18,2% dan pada
wanita 13,6%. LBP gejalah yang paling umum kedua keluhan neurologis di
Amerika Serikat, kedua setelah sakit kepala dan merupakan penyebab paling
umum kecacatan pada orang yang kurang dari 45 tahun. Itu prognosis LBP ini
biasanya sebagian besar akan baik. Untuk 90% orang, bahkan mereka dengan
2
iritasi akar saraf, gejalah ini akan membaik dalam waktu dua bulan meski
pasien berobat rutin atau pun tidak ada perawatan sama sekali.3
Kasus LBP bukan disebabkan oleh kelainan organik, melainkan oleh
kesalahan posisi tubuh dalam bekerja. LBPjuga merupakan penyebab utama
kecacatan yang mempengaruhi pekerjaan dan kesejahteraan umum. Nyeri
biasanya timbul sebagai akibat dari faktor-faktor yang bekerja menggunakan
panjang posisi duduk dan menjaga postur saat bekerja, pekerjaan yang
membutuhkan posisi duduk untuk waktu yang lama seperti sopir mobil. Jadi
driver taxi online sangat berpotensi terkena gejala LBP. 1
Driver taxi online merupakan profesi yang tergolong baru dan menjadi
tren di era tegnologi seperti saat ini maka tidak heran apa bila banyak orang
yang beralih profesi dari pekerjaan sebelumnya menjadi seorang driver taxi
online, dengan iming-iming penghasilan yang lebih baik. Salah satu faktor
penyebab terjadinya low back pain adalah durasi kerja yang lama. Namun
seiring dengan perjalanan waktu perusahaan sebagai aplikator tidak mampu
membendung minat pelamar untuk menjadi driver taxi online. Maka oleh
sebab itu tingkat persaingan driver semakin padat, secara otomatis durasi
kerja dan energi semakin besar namun penghasilan semakin menurun. Oleh
sebab itu tingkat setres dan gangguan low back pain mulai dikeluhkan oleh
sebahagian driver taxi online bahkan tidak jarang dari mereka memilih untuk
tidur dan beristirahat di tepi jalan didalam mobil.
3
Allah SWT memerintahkan manusia agar berusaha mencari nafkah untuk
mencukupi kebutuhan hidupnya. Hukum memberi nafkah keluarga adalah wajib
bagi seorang suami.
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran:
هو الذي جعل لكم الرض ذلول فامشوا في مناكبها وكلوا من
زقه وإليه النشور ر
Terjemahannya:
“Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah
disegala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. Dan hanya
kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (Q.S Al-Mulk [67]:15).
Ibnu Katsir mengatakan bahwa, makna dari ayat di atas yaitu lakukanlah
perjalanan kemana saja yang kalian kehendaki dari seluruh belahannya serta
bertebaranlah kalian di segala penjurunya untuk menjalankan berbagai macam
usaha dan perdagangan.4
Dalam surah lain Allah SWT berfirman:
وجعلنا النهار معاشا
Terjemahannya:
“Dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan,” (Q.S. An-Naba’
[78]:11)
Ibnu Katsir mengatakan bahwa, maksud dari ayat di atas yaitu Kami jadikan
siang itu cerah, terang dan bersinar, agar ummat manusia dapat pulang pergi
untuk mencari penghidupan dan berusaha serta berdagang dan lain sebagainya.4
4
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian apakah
ada hubungan antara durasi kerja dengan keluhan Low back Pain pada driver
taxi online dikota Makassar.
B. Rumusan Masalah
Adakah hubungan antara durasi kerja dengan kejadian low back pain pada
pengemudi driver online?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
a. Mengetahui hubungan antara durasi kerja dengan kejadian Low Back
Pain (LBP) pada pekerja Driver Taxi Online
2. Tujuan Khusus
a. Menentukan lamanya durasi kerja
b. Menentukan kejadian Low Back Pain
c. Menentukan hubungan durasi kerja dengan Low Back Pain
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Dapat menambah wawasan,pengetahuan serta pengalamandalam
melakukan penelitian dan hasil penelitian serta dapat menjadi dasar untuk
penelitian selanjutnya.
2. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini dapat dijadikan sumber data yang bermanfaat bagi
peneliti selanjutnya, sehingga semakin memperkaya ilmu pengetahuan
tentang hubungan durasi kerja dengan kejadian Low Back Pain.
5
3. Bagi ilmu pengetahuan
Menambah pengetahuan dan referensi bagi mahasiswa atau
pembaca serta peneliti berikutnya.
4. Bagi Masyarakat
Dapat dijadikan pedoman atau masukan pada masyarakatpada
umumnya tentang efek samping akibat durasi duduk yang lama pada saat
sedang bekerja atau beraktivitas serta dapat mencegah terjadinya LBP
yang diakibatkan karna duduk lama.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Low Back Pain
1. Definisi Low Back Pain
Low Back Pain adalah nyeri yang dirasakan daerah punggung bawah,
dapat merupakan nyeri lokal maupun nyeri radikuler atau keduanya.Nyeri
ini terasa diantara sudut iga terbawah sampai lipat bokong bawah yaitu di
daerah lumbal atau lumbo-sakral. LBP yang lebih dari 6 bulan disebut
kronik.5Nyeri punggung juga merupakan salah satu kondisi umum yang
dapat mengganggu aktifitas sehari-hari. Gejalanya bias berupa rasa sakit
yang dating dan pergi, sendi yang terasa kaku atau sulit digerakkan dan
rasa tegang. Nyeri punggung dapat dipicu postur tubuh yang salah saat
duduk, berdiri, membungkuk, atau mengangkat benda yang berat
(Alodokter, 2015).
Nyeri punggang bawah dapat dibagi dalam 6 jenis nyeri, yaitu:
a. Nyeri pinggang lokal Jenis ini paling sering ditemukan. Biasanya
terdapat di garis tengah dengan radiasi ke kanan dan ke kiri. Nyeri ini
dapat berasal dari bagian-bagian dibawahnya seperti fasia, otot-otot
paraspinal, korpus vertebra, sendi danligamen.
b. Iritasi pada radiks Rasa nyeri dapat berganti-ganti dengan parestesi
dan dirasakan pada dermatom yang bersangkutan pada salah satu sisi
badan. Kadang- kadang dapat disertai hilangnya perasaan atau
7
gangguan fungsimotoris. Iritasi dapat disebabkan oleh proses desak
ruang pada foramen vertebra atau didalam kanalis vertebralis.
c. Nyeri rujukan somatis Iritasi serabut-serabut sensoris dipermukaan
dapat dirasakan lebih dalam pada dermatom yang bersangkutan.
Sebaliknya iritasi di bagian-bagian dalam dapat dirasakan di bagian
lebih superficial.
d. Nyeri rujukan viserosomatis Adanya gangguan pada alat-alat
retroperitonium, intraabdomen atau dalam ruangan panggul dapat
dirasakan di daerah pinggang.
e. Nyeri karena iskemia Rasa nyeri ini dirasakan seperti rasa nyeri pada
klaudikasio intermitens yang dapat dirasakan di pinggang bawah, di
gluteus atau menjalar ke paha. Dapat disebabkan oleh penyumbatan
pada percabangan aorta atau pada arteri iliakakomunis.
f. Nyeri psikogen Rasa nyeri yang tidak wajar dan tidak sesuai dengan
distribusi saraf dan dermatom dengan reaksi wajah yang sering
berlebihan.9 Nyeri punggung bawah berdasarkan sumber :
1) Nyeri punggung bawah Spondilogenik Nyeri yang disebabkan
karena kelainan vertebrata, sendi, dan jaringan lunaknya. Antara
lain spondilosis, osteoma, osteoporosis, dan nyeri punggung
miofasial.
2) Nyeri punggung bawah Viserogenik Nyeri yang disebabkan
karena kelainan pada organ dalam, misalnya kelainan ginjal,
kelainan ginekologik, dan tumor retroperitoneal
8
3) Nyeri punggung bawah Vaskulogenik Nyeri yang disebabkan
karena kelainan pembuluh darah, misalnya aneurisma, dan
gangguan peredaran darah.
4) Nyeri punggung bawah Psikogenik Nyeri yang disebabkan karena
gangguan psikis seperti neurosis, ansietas, dan depresi. Nyeri ini
tidak menghasilkan definisi yang jelas, juga tidak menimbulkan
gangguan anatomi dari akar saraf atau saraf tepi. Nyeri ini
superficial tetapi dapat juga dirasakan pada bagian dalam secara
nyata atau tidak nyata, radikuler maupun non radikuler, berat atau
ringan. Lama keluhan tidak mempunyai pola yang jelas, dapat
dirasakan sebentar ataupun bertahun– tahun.6
Dalam agama Islam, Nabi Muhammad telah mengingatkan kepada
umatnya agar tidak lalai ketika diberi kesehatan . Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
Yang artinya:
”Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan
waktu senggang”. (HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas).32
Nikmat sehat itulah yang dikatakan oleh Abu Darda’,ة غنى الجسد ح “الص
Sehat adalah ghina jasad (yaitu bentuk kecukupan yang ada pada badan kita)”.33
Wahab bin Munabbih berkata bahwa telah tertulis dalam hikmah keluarga
Daud, لك الخفي .”Sehat itu bagaikan kerajaan yang tersembunyi“العافية الم 34
Ibnul Jauzi mengatakan, dunia adalah ladang beramal untuk menuai hasil
di akhirat kelak. Dunia adalah tempat kita menjajakan barang dagangan,
9
sedangkan keuntungannya akan diraih di akhirat nanti. Barangsiapa yang
memanfaatkan waktu luang dan nikmat sehat dalam rangka melakukan ketaatan,
maka dialah yang akan berbahagia. Sebaliknya, barangsiapa memanfaatkan
keduanya dalam maksiat, dialah yang betul-betul tertipu. Sesudah waktu luang
akan datang waktu yang penuh kesibukan. Begitu pula sesudah sehat akan datang
kondisi sakit yang tidak menyenangkan.35
Hadits di atas mengingatkan untuk selalu menjaga kesehatan, karena
disadari atau tidak kedua hal tersebut memang sering sekali dilalaikan. Kita baru
memperhatikan kesehatan kita ketika ia telah meninggalkan kita, yaitu ketika
sakit. Menurut Ibnu Al-Qayyim menjaga kesehatan itu tergantung pada
bagaimana mengatur makan dan minum, pakaian, tempat tinggal, ventilasi udara,
waktu tidur dan jaga, pengaturan gerak, istirahat, hubungan seksual, buang hajat,
dan santai.36
2. Insidensi
LBP sering dijumpai dalam praktek sehari-hari, terutama di negara-
negara industri.Diperkirakan 70-85% dari seluruh populasi pernah
mengalami episode ini selama hidupnya. Prevalensi tahunannya bervariasi
dari 15-45%, dengan point prevalence rata-rata 30%. Di AS nyeri ini
merupakan penyebab yang urutan palingsering dari pembatasan aktivitas
pada penduduk dengan usia.
3. Etiologi
Penyebab LBP dapat dibagi menjadi:
10
a. Diskogenik (sindroma spinal radikuler) Sindroma radikuler biasanya
disebabkan oleh suatu hernia nukleus pulposus yang merusak saraf-
saraf disekitar radiks. Diskus hernia ini bisa dalam bentuk suatu
protrusio atau prolaps dari nukleus pulposus dan keduanya dapat
menyebabkan kompresi pada radiks. Lokasinya paling sering di
daerah lumbal atau servikal dan jarang sekali padadaerah torakal.
Nukleus terdiri dari mega molekul proteoglikan yang dapat
menyerap air sampai sekitar 250% dari beratnya. Sampai dekade ke
tiga, gel dari nukleus pulposus hanya mengandung 90% air, dan akan
menyusut terus sampai dekade ke empat menjadi kira- kira 65%.
Nutrisi dari anulus fibrosis bagian dalam tergantung dari difusi air
dan molekul-molekul kecil yang melintasi tepian vertebra. Hanya
bagian luar dari anulus yang menerima suplai darah dari ruang
epidural. Pada trauma yang berulang menyebabkan robekan serat-
serat anulus baik secara melingkar maupun radial. Beberapa robekan
anular dapat menyebabkan pemisahan lempengan, yang
menyebabkan berkurangnya nutrisi dan hidrasi nukleus. Perpaduan
robekan secara melingkar dan radial menyebabkan massa nukleus
berpindah keluar dari anulus lingkaran ke ruang epidural dan
menyebabkan iritasi ataupun kompresi akar saraf.
11
b. Non-diskogenik
Biasanya penyebab LBP yang non-diskogenik adalah iritasi pada
serabut sensorik saraf perifer, yang membentuk n. iskiadikus dan bisa
disebabkan oleh neoplasma, infeksi, proses toksik atau imunologis,
yang mengiritasi n.iskiadikus dalam perjalanannya dari pleksus
lumbosakralis, daerah pelvik, sendi sakro-iliaka, sendi pelvis sampai
sepanjang jalannya n. Iskiadikus (neuritis n. iskiadikus).8
4. Penatalaksanaan dan Pencegahan
Low Back Pain Biasanya low back pain hilang secara
spontan.Kekambuhan sering terjadi karena aktivitas yang disertai
pembebanan tertentu. Penderita yang sering mengalami kekambuhan
harus diteliti untuk menyingkirkan kelainan neurologik yang mungkin
tidak jelas sumbernya.20 Berbagai telaah yang dilakukan untuk melihat
perjalanan penyakit menunjukkan bahwa proporsi pasien yang masih
menderita low back pain selama 12 bulan adalah sebesar 62% (kisaran 42
% - 75 %), agak bertentangan dengan pendapat umum bahwa 90% gejala
low back pain akan hilang dalam 1 bulan.9
Penanganan terbaik terhadap penderita LBP adalah dengan
menghilangkan penyebabnya (kausal) walaupun tentu saja pasien pasti
lebih memilih untuk menghilangkan rasa sakitnya terlebih dahulu
(simptomatis).Jadi perlu digunakan kombinasi antara pengobatan kausal
dan simptomatis. Secara kausal, penyebab nyeri akan diatasi sesuai kasus
penyebabnya. Misalnya untuk penderita yang kekurangan vitamin saraf
12
akan diberikan vitamin tambahan. Para perokok dan pecandu alkohol
yang menderita LBP akan disarankan untuk mengurangi konsumsinya.
Pengobatan simptomatik dilakukan dengan menggunakan obat untuk
menghilangkan gejala-gejala seperti nyeri, pegal, atau kesemutan. Pada
kasus LBP karena tegang otot dapat dipergunakan Tizanidine yang
berfungsi untuk mengendorkan kontraksi otot (muscle relaxan). Untuk
pengobatan simptomatis lainnya kadang-kadang memerlukan campuran
antara obat-obat analgesik, anti inflamasi, NSAID, obat penenang, dan
lain-lain.11
5. Faktor Resiko
Low Back Pain Berdasarkan penelitian secara mekanik dan data
statistik didapatkan kesimpulan bahwa terdapat dua faktor yang
menyebabkan terjadinya cidera otot (MSDs) akibat bekerja.7
a. Faktor Pekerjaan
Berikut ini faktor-faktor pekerjaan yang mampu menyebabkan
terjadinya cidera otot atau jaringan tubuh :
1) Posisi saat Bekerja Posisi tubuh saat bekerja yang menyimpang
dari normal dan dilakukan secara berulang akan meningkatkan
resiko terjadinya LBP.16 Kriteria Penilaian sikap tubuh:
a) Sikap tubuh normal : tegak/sedikit membungkuk 0-20 derajat
dari garis vertikal
b) Sikap tubuh fleksi sedang : membungkuk 20-45 derajat dari
garis vertikal
13
c) Sikap tubuh fleksi berlebih : membungkuk >45derajat dari
garis vertikal
d) Sikap tubuh fleksi ke samping atau berputar : menekuk ke
samping kanan atau kiri atau berputar >15 derajat dari
vertikal.
Hasil penelitian Keyserling (2008) yaitu LBP pada pekerja
dengan sikap tubuh fleksi sedang pada kasus lima kali lebih
banyak dari kontrol dan pada pekerja dengan sikap tubuh fleksi
berlebih, fleksi ke samping dan berputar enam kali lebih banyak
dari kontrol.7
2) Masa Bekerja
Masa bekerja merupakan lamanya seseorang bekerja di suatu
perusahaan.Berkaitan dengan hal tersebut, MSDs merupakan
penyakit kronis yang membutuhkan waktu lama untuk
bermanifestasi. Jadi semakin lama seseorang bekerja di suatu
perusahaan atau semakin lama terpajan oleh faktor resiko, maka
semakin tinggi pula terjadinya MSDs.14
3) Durasi Bekerja
Sukarto (2007) mengatakan bahwa ketika manusia duduk,
beban yang diterima lebih berat 6-7 kali dari berdiri. Jika riding
position-nya salah, bagian tulang belakang yakni vertebra lumbal
2-3 akan terserang LBP. Durasi bekerja yang produktif adalah 8-
14
10 jam sehari. Diperkirakan apabila lebih dari 10 jam
produktivitas kerja akan menurun.14
4) Repetisi
Pengulangangerakan kerja yang terjadi secara terus menerus
dengan pola yang sama mampu meningkatkan terjadinya LBP.
Hal ini dapat terlihat dimana frekuensi pekerjaan yang harus
dikerjakan tinggi, sehingga pekerja harus terus menerus bekerja
sesuai sistem yang ada. Gerakan bekerja yang berulang mampu
menyebabkan degenerasi tulang punggung daerah lumbal.8
5) Pekerjaan statis
Berdasarkan penelitian oleh Riihiimaki (1995) disebutkan
bahwa pekerjaan dengan postur yang dinamis, memiliki resiko
MSDs lebih rendah dibandingkan dengan pekerjaan yang
menuntut postur statis. Hal ini disebabkan karena dengan postur
yang statis mampu menurunkan sirkulasi darah dan nutrisi pada
jaringan otot.8
6.) Pekerjaan yang membutuhkan tenaga atau beban
Pekerjaan yang membutuhkan tenaga besar akan memberikan
beban mekanik yang besar terhadap otot, tendon, ligamen, dan
sendi. Beban yang berat tersebut akan menyebabkan iritasi,
inflamasi otot, kerusakan otot, tendon dan jaringan lainnya.10
b. Faktor Individu
1) Usia
15
Menurut Riihimaki et al (1989) menjelaskan bahwa umur
mempunyai hubungan yang sangat erat terhadap keluhan otot,
terutama otot leher dan bahu. Pada umur 50-60 tahun kekuatan
otot menurun sebesar 25%, kemampuan sensoris motoris
menurun sebesar 60%, dan kemampuan fisik seseorang berusia
>60 tahun akan menurun hingga 50% dari seseorang yang
berumur 25 tahun.8
2) Jenis Kelamin
Jenis kelamin sangat mempengaruhi terjadinya keluhan
otot.Hal ini secara fisiologis, kemampuan otot wanita lebih
rendah daripada pria. Berdasarkan beberapa penelitian yang
menunjukkan prevalensi kasus MSDs lebih tinggi wanita
dibanding pria dengan perbandingan keluhan otot antara pria dan
wanita adalah 1:3.13
3) Kebiasaan Merokok
Beberapa penelitian mengatakan bahwa riwayat merokok
berhubungan dengan terjadinya keluhan otot.Semakin lama dan
semakin tinggi kebiasaan merokok, maka semakin tinggi pula
tingkat keluhan otot yang dirasakan.14 Kebiasaan merokok
mampu menurunkan kapasitas paru-paru, sehingga kemampuan
untuk mengkonsumsi oksigen juga menurun. Bila seseorang
dituntut untuk melakukan tugas yang berat, maka akan cepat lelah
karena kandungan oksigen dalam darah rendah. Menurut
16
Boshuizen et al (1993) nikotin pada rokok mampu menyebabkan
berkurangnya aliran oksigen dalam darah, sehingga otot mudah
lelah.15
4) Kebiasaan Olahraga
Aerobic fitness meningkatkan kontraksi otot.Delapan puluh
persen (80%) kasus LBP disebabkan karena kurangnyakelenturan
tonus otot atau kurang berolahraga. Berdasarkan laporan dari
NIOSH (1979) menyatakan bahwa tingkat kesegaran tubuh yang
rendah, maka risiko terjadinya keluhan sebesar 7,1%, tingkat
tingkat kesegaran jasmani yang sedang risiko terjadinya gangguan
otot rangka adalah 3,2% dan tingkat kesegaran jasmani yang
tinggi maka risiko untuk terjadinya keluhan otot rangka sebesar
0,8%.13
5) Tinggi Badan
Berdasarkan penelitian oleh NIOSH dipaparkan bahwa tinggi
seseorang berpengaruh terhadap herniated lumbar disc pada jenis
kelamin pria dan wanita serta pendeknya seseorang berpengaruh
terhadap keluhan leher dan bahu.13
6) Obesitas
Obesitas atau kegemukan adalah terjadinya penimbunan
lemak di jaringan lemak tubuh.Keadaan ini diakibatkan konsumsi
kalori tidak seimbang dengan kebutuhan energi.Seseorang
dikatakan obesitas apabila berat badan lebih dari 20% dari berat
17
badan ideal. Berat badan berlebihan (obesitas) menyebabkan
tonus abdomen melemah, sehingga menimbulkan kelelahan pada
otot paravertebra, hal ini merupakan faktor resiko terjadinya
LBP.12
c. Faktor Lingkungan
1) Getaran (vibrasi)
Getaran merupakan suatu serangkaian arus bolak-balik, arus
mekanis bolak-balik, dan pergerakan partikel mengitari suatu
keseimbangan, merupakan sebagian kecil yang dikemukakan.
Adanya getaran memberikan reaksi fisiologis tubuh yang
berakibat pada seluruh tubuh dapat bersumber dari kendaraan
atau peralatan berat termasuk mobil, truk, bis, kereta api, pesawat
terbang, dan mesin-mesin untuk konstruksi bangunan.
2) Temperatur ekstrim
Temperatur yang tinggi dapat menyebabkan berkurangnya
daya kerja sensor tubuh, aliran darah, kekuatan otot dan
keseimbangan. Sedangkan temperatur rendah dapat menyebabkan
pekerja merasa cepat lelah.12
B. Anatomi dan Fisiologi
Tubuh Manusia Tubuh manusia terdiri dari beberapa sistem,
diantaranya yaitu antaranya adalah sistem rangka, sistem pencernaan,
sistem peredaran darah, sistem pernafasan, sistem saraf, sistem
penginderaan, sistem otot, dan sebagainya.Sistem tersebut berkaitan satu
18
dengan yang lainnya berperan menunjang kehidupan manusia. Dalam hal
ergonomik, hal yang paling mempengaruhi yaitu sistem otot, sistem
rangka dan sistem syaraf.16
1. Anatomi Muskuloskeletal
Kerangka merupakan dasar bentuk tubuh sebagai tempat melekatnya
otot-otot, pelindung organ tubuh yang lunak, penentuan tinggi, pengganti
sel-sel yang rusak, memberikan sistem sambungan untuk gerak pengendali
dan untuk menyerap reaksi dari gaya serta beban kejut. Rangka manusia
terdiri dari tulang-tulang yang menyokong tubuh manusia yang terdiri atas
tulang tengkorak, tulang badan dan tulang anggota gerak.16
Fungsi dari sistem muskuloskeletal adalah mendukung dan
melindungi tubuh dan organ-organnya dalam melakukan gerakan.
Terdapat enam elemen dari muskuloskeletal antara lain: tendon, ligamen,
fascia (pembungkus), kartilago, tulang sendi dan otot. Tendon, ligamen,
fascia dan otot sering disebut sebagai jaringan lunak, sedangkan tulang
sendi diperlukan untuk pergerakan antara segmen tubuh.
Sistem otot dan rangka merupakan rangkaian alat gerak yang mampu
mempengaruhi postur dalam bekerja.Sistem ini bergunadalam mendesain
atau merancang tempat kerja, peralatan kerja dan produk baru yang harus
disesuaikan dengan karakteristik manusia.Sistem otot dan rangka
berpengaruh dalam kemampuan dan keterbatasan manusia dalam
melakukan suatu pekerjaan.
19
2. Anatomi Tulang Belakang
Gambar 2.1 Tulang Belakang
Tulang belakang merupakan bagian terpenting dalam menentukan
posisi ergonomi terutama saat bekerja karena bagian ini merupakan rangka
yang menyokong tubuh manusia bersama dengan panggul
mentransmisikan beban kepada kedua kaki melalui persendian pangkal
paha. Tulang belakang terdiri dari beberapa bagian yaitu:
a. Tulang Belakang Servikal
Terdiri dari tujuh tulang yang memiliki bentuk tulang yang kecil
dengan spina atau proccesus spinosus (bagian seperti sayap pada
belakang tulang) yang pendek kecuali tulang ke-2 dan ke-7.Tulang ini
merupakan tulang yang mendukung bagian leher.
b. Tulang Belakang Thorax
Terdiri dari 12 tulang (tulang dorsal).Proccesus spinosus pada tulang
ini terhubung dengan rusuk.Kemungkinan beberapa gerakan memutar
dapat terjadi pada tulang ini.
c. Tulang Belakang Lumbal
20
Terdiri dari lima tulang yang merupakan bagian yang paling tegap
konstruksinya dan menanggung beban terberat dari tulang yang
lainnya. Bagian ini memungkinkan gerakan fleksi dan ekstensi tubuh,
dan beberapa gerakan rotasi dengan derajat yang kecil.
d. Tulang Belakang Sakrum
Terdiri dari lima tulang dimana tulang-tulangnya bergabung dan
tidak memiliki celah atau intervertebral disc satu samalainnya. Tulang
ini menghubungkan antara bagian punggung dengan bagian panggul.
e. Tulang Belakang Coccyx
Terdiri dari 4 tulang yang juga tergabung tanpa celah antara 1
dengan yang lainnya.Tulang coccyx dan sacrum tergabung menjadi
satu kesatuan dan membentuk tulang yang kuat.
Pada tulang belakang terdapat bantalan yaitu intervertebral disc
yang terdapat di sepanjang tulang belakang sebagai sambungan antar
tulang dan berfungsi melindungi jalinan tulang belakang.Bagian luar
dari bantalan ini terdiri dari annulus fibrosus yang terbuat dari tulang
rawan dan nukleus pulposus yang berbentuk seperti jeli dan
mengandung banyak air.
Dengan adanya bantalan ini memungkinkan terjadinya gerakan
pada tulang belakang dan sebagai penahan jika terjadi tekanan pada
tulang belakang seperti dalam keadaan melompat.Jika terjadi
kerusakan pada bagian ini maka tulang dapat menekan syaraf pada
tulang belakang sehingga menimbulkan kesakitan pada punggung
21
bagian bawah dan kaki.Struktur tulang belakang ini harus
dipertahankan dalam kondisiyang baik agar tidak terjadi kerusakan
yang dapat menyebabkan cidera.
3. Fisiologi Kontraksi Otot
Sistem otot terdiri dari sejumlah besar otot yang berperan dalam
pergerakan (body movement) dan menyusun sekitar 40% dari total massa
tubuh manusia. Sel otot merupakan sel khusus yang memiliki kemampuan
untuk melakukan kontraksi dan relaksasi sehingga menimbulkan
gerakan.17
Ketika melakukan kontraksi, otot membutuhkan energi yang diperoleh
dari reaksi pemecahan ATP (adenosine triphospate) menjadi (adenosine
diphospate) dan energy.Jika kontraksi dilakukan terus-menerus, aliran
darah ke otot terhambat sehingga energi diperoleh dari senyawa glukosa
otot (glikogen).Glukosa kemudian mengalami glikolisis menjadi asam
piruvat dan ATP yang menghasilkan energy untuk kontraksi otot serta
asam laktat sebagai produk sampingan yang mengakibatkan timbulnya
rasa pegal atau kelelahan. Otot yang bekerja terus-menerus akan
mengalami kejang otot.17
Terdapat dua jenis kerja otot, yaitu kerja otot statis dan dinamis.Dalam
pemanfaatan energy, pekerjaan dinamis lebih baik daripada pekerjaan
statis.Pada pekerjaan statis, peredaran darah ke otot berkurang sehingga
energi yang dihasilkanpun berkurang pula. Hal ini menyebabkan konsumsi
22
energy yang lebih besar pada pekerjaan statis disbanding pekerjaan
dinamis pada beban kerja yang sama.17
C. Tes Pemeriksaan untuk Diagnosa LBP
Diagnosa LBP dapat ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan beberapa
pemeriksaan diantaranya pemeriksaan fisik yang dilakukan secara menyeluruh
pada penderita dengan perhatian khusus pada fungsi, motorik, sensorik dan
otonom lumbal dan kaki.
Menurut Utami (2012) beberapa hal yang harus dilakukan adalah:19
a. Inspeksi Pada inspeksi yang peru diperhatikan :
1) Kurvatura yang berlebihan, pendataran arkus lumbal, adanya
angulasi, pelvis yang miring atau asimetris, muskular paravertebral
atau pantat yang asimetris, postur tungkai yang abnormal.
2) Observasi punggung, pelvis, dan tungkai selama bergerak apakah ada
hamb atan selama melakukan gerakan.
3) Pada saat penderita menanggalkan atau mengenakan pakaian, apakah
ada gerakan yang tidak wajar atau terbatas.
4) Observasi penderita saat berdiri, duduk, bersandar maupun berbaring
dan bangun dari berbaring.
5) Perlu dicari kemungkinan adanya atrofi otot, fasikulasi,
pembengkakan, perubahan warna kulit.
23
b. Palpasi dan perkusi
1) Pada palpasi, terlebih dahulu diraba daerah yang sekitarnya paling
ringan rasa nyerinya, kemudian menuju ke arah daerah yang terasa
paliag nyeri.
2) Ketika meraba kolumna vertebralis seyogyanya dicari kemungkinan
adanya deviasi ke lateral atau anterior posterior
c. Pemeriksaan Neurologik
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk memastikan apakah kasus nyeri
pinggang bawah adalah benar karena adanya gangguan saraf atau karena
sebab yang lain.
1) Pemeriksaan sensorik
Bila nyeri pinggang bawah disebabkan oleh gangguan pada salah satu
saraf tertentu maka biasanya dapat ditentukan adanya gangguan
sensorik dengan menentukan batas-batasnya, dengan demikian
segmen yang terganggu dapat diketahui.Pemeriksaan sensorik ini
meliputi pemeriksaan rasa rabaan, rasa sakit, rasa suhu, rasa dalam
dan rasa getar (vibrasi).Bila ada kelainan maka tentukanlah batasnya
sehingga dapat dipastikan dermatom mana yang terganggu.
2) Pemeriksaan motorik
Dengan mengetahui segmen otot mana yang lemah maka segmen
mana yang terganggu akan diketahui, misalnya lesi yang mengenai
segmen L4 maka m.tibialis anterior akan menurun kekuatannya.
Pemeriksaan yang dilakukan :
24
a) Kekuatan Fleksi dan ekstensi tungkai atas, tungkai bawah, kaki,
ibu jari, dan jari lainnya dengan menyuruh penderita melakukan
gerakan fleksi dan ekstensi, sementara pemeriksaan menahan
gerakan tadi.
b) Perhatikan atrofi otot
c) Perlu perhatikan adanya fasikulasi ( kontraksi involunter yang
bersifat halus) pada otot – otot tertentu.
3) Pemeriksaan reflek
Reflek tendon akan menurun pada atau menghilang pada lesi motor
neuron bawah dan meningkat pada lesi motor atas. Pada nyeri
punggung bawah yang disebabkan HNP maka reflek tendon dari
segmen yang terkena akan menurun atau menghilang
Refleks lutut/patela : lutut dalam posisi fleksi (penderita dapat
berbaring atau duduk dengan tungkai menjuntai), tendo patela dipukul
dengan palu refleks. Apabila ada reaksi ekstensi tungkai bawah, maka
refleks patela postitif. Pada HNP lateral di L4-L5, refleksi ini negatif.
a) Refleks tumit/achiles : penderita dalam posisi berbaring, lutut
dalam posisi fleksi, tumit diletakkan di atas tungkai yang satunya,
dan ujung kaki ditahan dalam posisi dorsofleksi ringan, kemudian
tendo achiles dipukul. Apabila terjadi gerakan plantar fleksi maka
refleks achiles positif. Pada HNP lateral L5-S1, refleksi ini negatif.
Beberapa pemeriksaan dan tes provokasi yang dapat membantu
menegakkan diagnosa LBP antara lain:
25
1. Tes Laseque (straight leg raising)
Gambar 2.2 Test Laseque (Todingan, 2015)
Tungkai difleksikan pada sendi coxae sedangkan sendi
lutut tetap lurus. Saraf ischiadicus akan tertarik. Bila nyeri
punggungdikarenakan iritasi pada saraf ini maka nyeri
akandirasakan pada sepanjang perjalanan saraf ini, mulai dari
pantat sampai ujung kaki.
2. Tes Bragard
Gambar 2.3 Tes Bragard (Todingan, 2015)
Modifikasi yang lebih sensitifdari tes laseque. Caranya
sama seperti tes laseque dengan ditambah dorsofleksi kaki.
Bila nyeri punggung dikarenakan iritasi pada saraf ini maka
nyeri akan dirasakan pada sepanjang perjalanan saraf ini,
mulai dari pantat sampai ujung kaki.
3. Tes Sicard
26
Sama seperti tes laseque namun ditambah dorsofleksi dari ibu
jari kaki. Bila nyeri punggung dikarenakan iritasi pada saraf ini
maka nyeri akan dirasakan pada sepanjang perjalanan saraf ini,
mulai dari pantat sampai ujung kaki.
4. Tes Patrick
Gambar 2.4 Tes Patrick (Todingan, 2015)
Pada tes ini Pasien berbaring, tumit dari salah satu kaki
diletakkan pada sendi lutut tungkai yang lain. Setelah ini
dilakukan penekanan pada sendi lutut hingga terjadi rotasi
keluar.Bila timbul rasa nyeri maka hal ini berarti ada suatu
sebab yang non neurologik misalnya coxitis.Tes ini dilakukan
pada kedua kaki.
5. Tes Kontra Patrick
Tes kontra patrick dilakukan saat pasien tidur terlentang, sama
halnya dengan melakukan tes patrick akan tetapi kaki di rotasi
kedalam (internal). Tangan pemeriksa memegang pergelangan
kaki dan bagian lateral dari lutut.Setelah itu lakukan
penekanan pada sendi lutut ke rotasi dalam.Apabila nyeri
timbul (+) menunjukkan sumber nyeri di sacroiliaka.
27
6. Tes Valsalva
Gambar 2.5 Tes valsalva (Todingan, 2015)
Pasien disuruh menutup mulut dan hidung kemudian meniup
sekuat-kuatnya. Hasil positif pada hernia nukleus pulposus
(HNP).
D. Pengukuran Nyeri
Nyeri pada kasus LBP dapat diukur menggunakan metode pengukuran
nyeri Visual Analogue Scale (VAS). Skala yang pertama sekali dikemukakan
oleh Keele pada tahun 1948 yang merupakan skala dengan garis lurus 10 cm,
dimana awal garis (0) penanda tidak ada nyeri dan akhir garis (10) menandakan
nyeri hebat. Pengukuran nyeri dilakukan dengan cara pasien diminta untuk
menandai sepanjang garis tersebut untuk mengekspresikan nyeri yang
dirasakan. Nilai VAS antara 0–4 cm dianggap sebagai tingkat nyeri yang
rendah dan nilai VAS > 4 dianggap nyeri sedang menuju berat sehingga pasien
merasa tidak nyaman. Setelah itu nilai tersebut dicatat untuk melihat kemajuan
dari intervensi yang sudah dilakukan.
Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan kuisioner The Pain
Distress scale (William J.K Zung,1993) dan Quisioner penelitian dalam
Primala, A yang terdiri dari 20 pertanyaan dan tanpa melakukan
28
pemeriksaan fisik secara lamgsung dikarenakan adanya keterbatasan
waktu dan kesempatan, adapun alasan mengapa peneliti mengangkat
kuisioner ini menjadi alat untuk mengukur tingkat atau keluhan pasien
dibandingkan kuisioner lain karena selain telah teruji kevalidtannya
kuisioner ini juga banyak digunakan dari penelitian sebelumnya.
E. Kerangka Teori
(Gambar 2.6) kerangka teori
PEKERJA
(Driver Taxi Online)
LOW BACK PAIN
DURASI KERJA
Posisi Kerja
Postur Kerja
Beban Static
Otot Overuse
Spasme Otot
Penekanan saraf
Iritasi Saraf
29
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Konsep Pemikiran
Variabel independen Variabel Dependen
(Gambar 3.1) konsep pemikiran
B. Variable Penelitian
1. Definisi operasional durasi kerja
a. Definisi: Jumlah jam kerja seseorang dalam suatu pekerjaan rutin
tertentu.
b. Alatukur: Kuisoner
Low Back Pain Durasi Kerja
Variabel perancu
1. Umur
2. Berat Badan
3. Riwayat Penyakit
4. Kebiasaan Olahraga
5. Kebiasaan Merokok
6.
7.
Keterangan
: Diteliti
: Tidak Diteliti
30
c. Cara pengukuran : Responden mengisi kuisioner yang disediakan
d. Skala ukur : Kategorik
e. Hasilukur :
1. <8 jam : Normal
2. ≥ 8 jam : Lama
2. Definisi operasional Low Back Pain
a. Definisi: Sensasi nyeri atau rasa tidak nyaman pada daerah
punggung belakang bagian bawah
b. Alatukur : Kuisoner berdasarkan The Pain and Distress Scale
(William J.K Zung, 1993) dan kuisioner penelitian dari Primala, A.
c. Cara pengukuran : Responden mengisi kuisioner berdasarkan
gejala yang dirasakan.
d. Skala ukur : Kategorik
e. Kriteria objektif :
1. Ya : Ada keluhan LBP
2. Tidak : Tidak ada keluhan
C. Hipotesis
1. Hipotesis null (H0): Tidak ada hubungan antara durasi kerja dengan
keluhan Low Back Pain pada driver taxi Online.
2. HipotesisAlternatif (Ha) : Ada hubungan antara durasi kerja dengan
keluhan Low Back Pain pada driver taxi Online.
31
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Obyek penelitian
1. Populasi dan Sampel Penelitian
a. Populasi
Populasi target adalah seluruh driver taxi online di kota
Makassar.
Populasi terjangkau adalah driver taxi online di kota makassar.
b. Sampel
Sebagian dari populasi yang memenuhi syarat criteria seleksi.
2. Waktu dan Tempat Penelitian
a. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan januari sampai dengan
bulan maret 2019.
b. Tempat penelitian
Penelitian dilaksanakan di Kota Makassar.
B. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi analitik, dengan
pendekatan Cross sectional yaitu suatu penelitian dimana pengukuran
terhadap variable dependen dan independen dilakukan hany asatu kali,
pada satu saat atau pengamatan sewaktu.
32
C. Teknik Pengambilan Sampel
1. Besar Sampel
Menggunakan rumus :
n1= n2 = (𝑍𝛼√2𝑃𝑄+𝑍𝛽√𝑃1𝑄1+𝑃2𝑄2)
(𝑃1−𝑃2)
2
Berdasarkan rumus yang digunakan diatas didapatkan jumlah
sampel sebanyak 33 sampel.
2. Metode Sampling
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan
teknik total sampling, sehingga pengambilan sampel dibedakan pada
pekerja dengan durasi kerja duduk lama terhadap Low Back Pain.
3. Sampel
Sampel diambil berdasarkan criteria atau pertimbangan. Data
tersebut diambil dari pengisian kuisioner oleh pasien yang memenuhi
kriteria.
KriteriaSampel :
a. Kriteria Inklusi
1) Pekerja yang masih aktif bekerja
2) Pekerja dengan durasi duduk yang lama
3) Pekerja yang tidak memiliki keluhan atau penyakit penyerta
lainnya
4) Bersedia menjadi responden penelitian
b. Kriteria Eksklusi
1) Pekerja tidak bersedia menjadi responden
33
2) Usia > 60 tahun
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Jenis Data dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan sumber data primer. Data primer yaitu
data yang diambil secara langsung dari obyek dengan menggunakan
kuisoner. Sementara itu, peneliti mencatat hasilnya dan selanjutnya
membagikan angket dalam bentuk kuisoner (daftar pertanyaan)
langsung kepada obyek dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
sudah terdapat dalam angket.
2. Instrumen Pengambilan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa
kuisoner yang disusun oleh peneliti dan kemudian diisioleh obyek
penelitian. Sebelum kuisoner dibagikan, telah dilakukan uji validitas
reabilitas terhadap kuisoner yang menyatakan semua item pertanyaan
dinyatakan valid dan reabilitas dengan nilai Chronbach alpha > 0,05.
3. Manajemen Penelitian
a. Pengumpulan data
Pengumpulan data membutuhkan waktu kuranglebih 10 menit
untuk setiap obyek. Kuisoner tentang hubungan durasi kerja
dengan keluhan Low Back Pain yang dikumpulkan setelah dijawab
oleh obyek sehingga data yang dikumpulkan biasa diolah oleh
peneliti.
b. Pengeditan data
34
1) Penyuntingan data
Pengecekan dilakukan untuk memeriksa nama dan kelengkapan
identitasdan data obyek serta memastikan semua jawaban telah
diisi sesuai dengan pertanyaan penelitian.
2) Pengkodean
Diberikan pembagian jawaban dengan memberikan kode-kode
untuk memudahkan proses pengolahan data.
3) Penginputan data
Dimasukkan dalam program computer untuk proses analisis.
4) Penyusunan
Dalam bentuk tabel untuk mempermudah pengolahan data.
E. Teknik Analisis data
1. Analisis Univariat
Dilakukan untuk menggambarkan distribusi frekuensi, variabel
bebas, terikat, dan karakteristik .
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara variabl
edependen dengan variable independen. Analisis bivariat dilakukan
dengan uji chisquare untuk melihat ada tidaknya hubungan antara
variable bebas dan variable terikat. Dasar pengambilan hipotesis
berdasarkan pada tingkat signifikan (nilai p), yaitu :
a. Jika nilai p > 0,05 maka hipotesis penelitian ditolak
b. Jika nilai p < 0,05maka hipotesis penelitian diterima.
35
3. Penyajian Data
Hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk table dengan rumus
chisquare dilakukan dengan menggunakan program Statistical
Package For the Social Sciences 24.0 for Windows (SPSS.inc)
F. Alur Penelitian
(Gambar 4.1) alur penelitian
G. Etika penelitian
1. Menyertakan surat pengantar yang ditunjukan kepada instansi terkait
antara lain kepala manager taxi online .
2. Setiap obyek yang berpartisipasi dalam penelitian ini akan
dijagakerahasiaan identitasnya, sehingga tidak ada yang merasa
dirugikan atas penelitian yang akan dilakukan.
PenjelasanPenelitianK
epadaResponden
onden
Driver Online di Kota
Makassar
Setuju
Quisioner
TidakSetuju
Pengumpulan Data
Drop Out
36
3. Sebelum menjawab kuisoner, terlebih dahulu obyek menandatangani
informed concern sebagai anda persetujuan obyek untuk mengikuti dan
menjawab kuisoner tanpa ada paksaan dan manupilasi data.
37
BAB V
HASIL PENELITIAN
B. Gambaran Umum Populasi/Sampel
Telah dilakukan penelitian tentang Hubungan Durasi kerja dengan
keluhan Low Back Pain pada Driver Taxi Online di Makassar pada tanggal
19 Januari 2019 sampai dengan 19 Maret 2019.
Subjek penelitian atau sampel yang dibutuhkan yakni Driver Taxi
Online Di Kota Makassar. Banyak sampel yang dibutuhkan adalah 33
sampel sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Banyaknya sampel
yang dibutuhkan sesuai dengan hasil yang didapatkan pada rumus besar
sampel.
Data yang dikumpulkan berupa data primer dengan menggunakan
Kuesioner dari “The Pain and Distress Scale” (William J.K Zung, 1993)
dan kuisioner penelitian dari Primala, A. Kuisioner terdiri dari 20
pertanyaan yang mengindikasikan adanya keluhan gejalah LBP.Setelah
data terkumpul, selanjutnya data tersebut disusun dalam tabel induk
(master table) dengan menggunakan program komputerisasi yaitu
Microsoft Excel. Dari tabel induk tersebut kemudian data di pindahkan dan
diolah menggunakan program SPSS.24 dan kemudian disajikan dalam
bentuk tabel frekuensi maupun tabel silang (cross table).
38
C. Analisis
1. Karakteristik Responden
Tabel 5.1 Distribusi umum karakteristik responden
Karasteristik
responden
Frekuensi (n) Persentase (%)
Usia
15-25
26-40
>40
7
16
10
21.2
48.5
30.3
Masa kerja
<2 tahun
≥ 2 tahun
18
15
54.5
45.5
Sumber : Data Primer, 2019
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah responden yang
berusia 15-25 hanya terdapat 7 orang sedangkan jumlah terbanyak
adalah usia 26-40 (16 orang). Dan dilihat dari segi Masa Kerja terlihat
masa kerja yang lebih dari 2 tahun (18 orang) terhitung lebih banyak
dibanding masa kerja dibawah 2 tahun (15 orang).
2. Analisis Univariat
a. Durasi Kerja
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi durasi kerja responden
Kriteria Jumlah (n) Persentasi (%)
> 8 jam 22 66,7
< 8 jam 11 33,3
Total 33 100
Sumber : Data Primer, 2019
Berdasarkan tabel di atas menggambarkan durasi kerja responden.
Dari 33 responden, terdapat 11 (33,3%) responden yang memiliki
39
durasi kerja < 8 jam perhari. Sedangkan terdapat 22 (66,7%)
responden yang memiliki durasi kerja > 8 jam perhari.
b.Keluhan Low Back Pain
Tabel 5.3 Distribusi frekuensi keluhan Low Back Pain responden
Kriteria Jumlah (n) Persentasi (%)
Ya 18 54,5
Tidak 15 45,5
Total 33 100
Sumber : Data Primer, 2019
Berdasarkan tabel diatas menggambarkan keluhan LBP responden.
Dari 33 responden, terdapat 15(45,5%) responden yang tidak
memiliki keluhan LBP. Sedangkan terdapat 18 (54,5%) responden
yang memiliki keluhan LBP.
40
3. Analisis Bivariat
Hubungan durasi kerja dengan keluhan LBP adalah sebagai berikut :
Tabel 5.4 Hubungan durasi kerja dengan keluhan LBP
Durasi
Kerja
Keluhan LBP Total p OR (min-
max)
Tidak Ya
Jumlah
(n)
Persentas
e (%)
Jumlah
(n)
Persentase
(%)
Jumlah
(n)
Persentase
(%)
< 8 jam 8 53,3 3 16,7 11 33,3 0,026 5,714
> 8 jam 7 46,7 15 83,3 22 66,7
Total 15 45,5 18 54,5 33 100
Sumber : Data Primer, 2019
Berdasarkan tabel diatas diperoleh 11 responden yang memiliki
durasi kerja< 8 jam dan diantaranya terdapat 8 responden (53,3%) yang
tidak mengalami keluhan LBP, sisanya terdapat 3 responden (16,7%)
yang mengalami keluhan LBP. Sementara tedapat 22 responden yang
memiliki durasi kerja > 8 jam, 7 (46,7%) diantaranya tidak mengalami
keluhan LBP dan sisanya terdapat 15 (83,3%) yang mengalami keluhan
LBP.
Hasil uji statistic dengan menggunakan Uji Chi-Square didapatkan
nilai p=0,026< 0,05 .Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan durasi kerja dengan keluhan LBP pada driver taxi online di
41
makssar . Nilai Odds Rasio (OR) adalah 5,714 yang artinya driver yang
memiliki durasi kerja > 8 jam memiliki 5 kali cenderung memiliki
keluhan LBP dibanding dengan responden durasi kerja < 8 jam.
42
BAB VI
PEMBAHASAN
Penelitian ini dilaksanakan dikota makassar sulawesi selatan pada pekerja
driver taxi online makassar, perkerjaan ini lebih cenderung diminati oleh kaum
pria dibanding dengan wanita karena pekerjaan ini tergolong pekerjaan yang
membutuhkan waktu dan energi lebih banyak dari pekerjaan pada umumnya.
Driver taxi online merupakan profesi yang tergolong baru dan menjadi tren di era
tegnologi seperti saat ini maka tidak heran apa bila banyak orang yang beralih
profesi dari pekerjaan sebelumnya menjadi seorang driver taxi online, dengan
iming-iming penghasilan yang lebih baik. Salah satu faktor penyebab terjadinya
low back pain adalah durasi kerja yang lama.
Namun seiring dengan perjalanan waktu perusahaan sebagai aplikator tidak
mampu membendung minat pelamar untuk menjadi driver taxi online, maka oleh
sebab itu tingkat persaingan driver semakin padat, secara otomatis durasi kerja
dan energi semakin besar namun penghasilan semakin menurun. Oleh sebab itu
tingkat setress dan gangguan low back pain mulai dikeluhkan oleh sebahagian
driver taxi online bahkan tidak jarang dari mereka memilih untuk tidur dan
beristirahat di tepi jalan didalam mobil.
Berdasarkan dari usia pada tabel 5.1, kebanyakan usia driver berada pada
jenjang 26-40 tahun sebanyak 16 responden (48,5), kemudian diikuti usia >40
tahun (30,3) dan usia 15-25 tahun (21,2).
43
Dari segi masa kerja pada tabel 5.1, responden dari masa kerja diatas 2
tahun lebih banyak dengan total responden 18 (54,5), dibanding dengan pekerja
yang baru bekerja dibawah 2 tahun. Berdasarkan teori gejala LBP akan semakin
dapat dirasakan ketika seseorang yang telah bekerja lama dalam suatu pekerjaan.
A. Analisis Hubungan Durasi Kerja dengan Keluhan Low Back Pain pada
Driver Taxi Online di Kota Makassar
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.4 dapat kita lihat terdapat 11
responden yang memiliki durasi kerja< 8 jam dan diantaranya terdapat 8
responden (53,3%) yang tidak mengalami keluhan LBP, sisanya terdapat 3
responden (16,7%) yang mengalami keluhan LBP. Sementara tedapat 22
responden yang memiliki durasi kerja > 8 jam, 7 (46,7%) diantaranya tidak
mengalami keluhan LBP dan sisanya terdapat 15 (83,3%) yang mengalami
keluhan LBP. Hasil uji statistik dengan menggunakan Uji Chi-Square
didapatkan nilai p=0,026< 0,05 .Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
adanya hubungan durasi kerja dengan keluhan LBP pada driver taxi online di
makssar .
Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukanoleh Dalope
(2013) yang menunjukkan adanya hubungan antara keluhan nyeri pinggang
dengan durasi mengemudi (pvalue=0,003)pada sopir bus trayek
Manado/Langowandi terminal Karombasan.
Dalam satu minggu kerja, biasanya seseorang dapat bekerja dengan baik
selama 40-50 jam, apabila melebihi waktu tersebut kemungkinan untuk
terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan bagi tenaga kerja itu sendiri dan
44
pekerjaan yang di lakukan. Makin panjang waktu kerja dalam satu minggu
kerja, akan membuat hal-hal negatif yang akan terjadi semakin besar. Untuk
jumlah 40 jam dalam seminggu dapat dibuat 5 atau 6 hari kerja tergantung
dari berbagai faktor, namun fakta menunjukan bekerja 5 hari dari 40 jam
kerja dalam seminggu adalah fenomena yang berlaku dan semakin di
terapkan di manapun (Suma’mur, 2009).
LBP merupakan fenomena yang seringkali dijumpai pada setiap
pekerjaan. Posisi statis dalam bekerja kadang-kadang tidak dapat
terhindarkan. Bila posisi ini berlanjut maka dapat menyebabkan gangguan
pada tubuh, salah satunya adalah LBP. LBP yang muncul dapat
mengakibatkan kehilangan jam kerja sehingga mengganggu produktivitas
kerja (Samara, 2005).
Masa kerja merupakan akumulasi aktivitas kerja seseorang yang
dilakukan dalam jangka waktu yang panjang. Apabila aktivitas tersebut
dilakukan terus menerus dalam jangka waktu bertahun-tahun tentunya dapat
mengakibatkan gangguan pada tubuh. Masa kerja menyebabkan beban statik
yang terus menerus dan pekerja yang tidak memperhatikan faktor-faktor
ergonomi maka akan menimbulkan keluhan LBP (Ayuningtyas, 2012).
Menurut Chang dalam Nanda (2014) 60% orang dewasa mengalami
nyeri pinggang bawah karena masalah duduk yang terjadi pada mereka yang
bekerja atau aktifitasnya lebih banyak dilakukan dengan duduk. Berdasarkan
fenomena ini seluruh driver taxi online menghabiskan waktu untuk bekerja
dengan posisi duduk, ini menjadi salah satu factor resiko terjadinya LBP.
45
Sikap kerja dapat mempengaruhi postur tubuh seseorang saat bekerja. Postur
merupakan sikap tubuh seseorang, baik dengan support selama otot tidak
bekerja (non-aktif) maupn dengan koordinasi kerja beberapa otot untuk
mempertahankan stabilitas (Arni, 2012). Pada posisi kerja seseorang, tubuh
akan mempertahankan posisinya, sehingga membuat otot aktif bekerja. Otot
yang bekerja lebih (overuse) dapat menimbulkan terjadinya spasme otot.
Spasme otot inilah yang bisa memicu terjadinya LBP (Syahputra, 2013).
Penelitian tentang waktu kerja dan posisi kerja terhadap LBP pernah
dilakukan Dyah (2014). pada pekerja pengolahan bandeng presto. Dalam
penelitiannya ditemukan hasil sebesar 74,9% dari 44 sampel yang
mengeluhkan kejadian LBP berdasarkan posisi kerjanya. Sedangkan
penelitian yang dilakukan Djajakusuli (2013) mengenai factor yang
berhubungan dengan LBP pada pekerja batu bata di kabupaten Sidrap
menjelaskan bahwa ada hubungan antara masa kerja dan sikap kerja terhadap
tingkat kejadian LBP. Sebanyak 24 responden dari 44 responden
mengeluhkan tingkat kejadian LBP (44,4%).
B. Tinjauan Keislaman
Dalam islam, bekerja secara halal merupakan jihad. Namun sebagai
manusia biasa, kita juga membutuhkan tidur sebagai bentuk dari istirahat.
Terkadang akibat tuntutan pekerjaan, seseorang harus bekerja sampai malam
hari yang menyebabkan waktu tidurnya menjadi berkurang. Jika kurang tidur
berlangsung kronis, maka dapat mengganggu konsentrasi yang akan
mengakibatkan menurunnya produktivitas seseorang dalam bekerja.
46
Manusia diciptakan di dunia ini sebagai makhluk yang paling sempurna
bentuknya (fi ahsani taqwīm), yang ditugaskan untuk menyembah Allah dan
menjauhi larangannya. Manusia merupakan makhluk jasmaniah dan rohaniah
yang memiliki sejumlah kebutuhan sandang, pangan, papan, udara dan
sebagainya. Guna memenuhi kebutuhan jasmaniah itu manusia bekerja,
berusaha, walaupun tujuan itu tidak semata-mata hanya untuk keperluan
jasmaniah semata.25
Setiap manusia pada dasarnya wajib bekerja untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya baik jasmaniah maupun rohaniah.
Sebagaimana firman Allah:
ون إلى عملكم ورسوله والمؤمنون وسترد وقل اعملوا فسيرى الل
عالم الغيب والشهادة فينبئكم بما كنتم تعملون
Terjemahannya:
Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu maka Allah akan melihat
pekerjaanmu, begitu juga rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu
akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang gaib dan yang
nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.”
(Q.S. At-Taubah [9]:105).24
Bekerja bagi manusia merupakan fitrah sekaligus identitas
kemanusiaannya itu sendiri. Dengan demikian bekerja yang berdasarkan pada
prinsip-prinsip tauhid, bukan saja menunjukkan fitrah seorang muslim, tetapi
sekaligus meninggikan martabat dirinya sebagai hamba Allah yang berperan
sebagai khalifah-Nya di muka bumi dalam mengelola alam semesta sebagai
wujud rasa syukurnya atas nikmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala.26
47
Selain perintah untuk bekerja, manusia juga diperintahkan untuk tidur
sebagai bentuk dari istirahat.Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
﴾١٠﴾ وجعلنا الليل لباسا﴿٩وجعلنا نومكم سباتا﴿
Terjemahannya:
“Dan Kami menjadikan tidurmu untuk istirahat. Dan Kami menjadikan
malam sebagai pakaian.” (Q.S. An-Naba’[78]: 9-10).24
Ibnu Katsir mengatakan bahwa yakni menghentikan gerakan agar
dapat beristirahat setelah melakukan pekerjaan dan berusaha dalam
menghadapi kehidupan di siang hari. Dengan tidur, ketenangan dan rasa
lapang dapat tercapai dan rasa lelah serta kepenatan dapat hilang. Gelap dan
hitamnya malam itu membuat orang-orang tenang. Mengenai firman Allah
“Dan Kami menjadikan malam sebagai pakaian”, Qatadah mengatakan yakni
ketenangan.
Saat tidur, manusia membangun kemampuan kognitifnya. Selain itu,
kemampuan konsentrasi, kreativitas, ketelitian, semangat, dan emosi positif,
semuanya dibangun saat manusia tidur. Tidur adalah suatu fenomena
kehidupan yang berlangsung dalam suatu siklus circadian yang memengaruhi
siklus endokrin dan pola sikap secara langsung atau tidak langsung. Jika
kurang tidur berlangsung kronis, maka dapat mengganggu konsentrasi.27
Sebagian driver online sebagian pekerja harus lembur sampai malam
hari hanya untuk menyelesaikan target yang harus dicapai demi mendapatkan
bonus tambahan . Lajnah Daimah pernah ditanya mengenai hukum bekerja di
waktu malam. Jawaban Lajnah yaitu:
48
“Tidaklah mengapa bekerja di malam ataupun siang hari, selama hal
tersebut tidak menimbulkan kemungkaran, meninggalkan shalat secara
berjamaah atau menyebabkan menunda shalat di luar waktunya”.28
Demikian pula yang dinyatakan dalam Fatwa Syabakah Islamiyah,
“Bekerja di waktu malam hukum asalnya tidak terlarang. Selama bergadang
ini, tidak menyebabkan dia meninggalkan shalat atau kewajiban lainnya. Jika
itu terjadi, hukumnya haram”.29
Meski pun bekerja di malam hari dibolehkan, namun terdapat risiko
yang dapat ditimbulkan. Sebuah riset ilmiah mengatakan pekerja yang
bekerja pada shift malam lebih banyak merasakan keluhan dibandingkan
dengan pekerja yang bekerja pada shift pagi. Keluhan-keluhan tersebut
berdampak pada performasi, kesehatan, dan psikososial pekerja.30
Nikmat
sehat merupakan salah satu anugerah terbesar dari Allah Swt. terhadap
hamba-Nya. Dengan badan dan akal yang sehat, seseorang akan dapat belajar,
beramal, bekerja keras, berjuang untuk agamanya, harga diri, harta dan tanah
airnya. Maka nikmat Allah yang berupa kesehatan ini merupakan perantara
bagi kita untuk lebih dekat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, taat kepada-
Nya dan melaksanakan kewajiban dengan jalan yang paling sempurna.31
C. Kekurangan dan kelebihan Penelitian
Penelitian ini memiliki kekurangan dan keterbatasan dan hendaknya
dapat diperbaiki untuk penelitian selanjutnya. Salah satunya adalah beberapa
variabel yang tidak signifikan. Hal ini disebabkan karena responden yang
acuh saat mengisi kuesioner sehingga banyak yang mengisi keusioner tanpa
membaca dengan teliti terlebih dahulu Serta dalam pengambilan data
49
penelitian menggunakan kuisioner dan penggunaan kuisioner ini diisi oleh
peneliti dikarenakan ada beberapa responden yang kurang memahami bahasa
indonesia bahkan belum lancar baca, sehingga peneliti harus membacakan isi
pertanyaan kuisioner. Dan salah satu kekuranngan dalam penelitian ini juga
tidak sempat melakukan pemeriksaan fisik dikarenakan responden memiliki
waktu yang terbatas, tapi peneliti sangat berharap untuk penelitian
selanjutnya bisa ditambahkan adanya pemeriksaan fisik. Tapi dalam
penelitian ini tidak juga banyak kekurangan tetapi juga memiliki kelebihan
yang dapat kita andalkan, karena penelitian ini termasuk baru di era
masyarakat, jadi kita dapat menjadikan sebagai referensi dalam mengadakan
penyuluhan terhadap pekerja driver taxi online atau pekerjaan sejenisnya, dan
penelitian ini juga dapat kita jadikan acuan pembelajaran dalam pentingnya
menjaga atau mengatur waktu dalam bekerja.
50
BAB VII
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian mengenai hubungan durasi kerja dengan
kejadian low back pain pada driver taxi online di kota makassar dapat kita
simpulkan bahwa, adanya hubungan durasi kerja dengan kejadian low
back pain pada driver taxi online di kota makassar.
B. SARAN
Berdasarkan penelitian mengenai hubungan durasi kerja dengan
kejadian low back pain pada driver taxi online di kota makassar, ada
beberapa saran yang diajukan peneliti:
1. Pekerja diharapkan dapat melakukan istrahat yang teratur 15-20
menit dengan cara berdiri dan berjalan mengelilingi mobil atau
berjalan disekitar mobil sambil melakukan pemanasan atau gerakan
kecil agar otot atau tulang dapat melakukan peregangan agar tidak
kaku dan kelelahan dalam keadaan yang diam atau hanya duduk
terus menerus didalam mobil.
2. Saran untuk peneliti selanjutnyayang ingin menjadikan penelitian
ini sebagai dasar penelitiannya sangat diharapkan dapat melakukan
penelitian yang dapat menambahkan variabel-variabel lain, seperti
sikap kerja , tingkat pendidikan, bahkan lingkungan kerja. Agar
penelitian selanjutnya pembaca dapat mengetahui dengan pasti
penyebab LBP pada driver taxi online.
51
DAFTAR PUSTAKA
1. Ayuningtyas, S. 2012. Hubungan antara masa kerja dengan risiko
terjadinya nyeri punggung bawah (NPB) pada karyawan PT. Krakatau
Steel di Cilegon Banten diperoleh tanggal 10 Juni 2015
2. Mario Polo Widjaya H, Aswar SP. 2014.Faktor-faktor Yang Berhubungan
Dengan Kejadian Low Back Pain Pada Pekerja Furniture.
3. Arya, RK. 2014. Low back pain – Signs, symptoms, and management.
Journal Indian Academy of Clinical Medicine. Vol. 15, No. 1.
4. Abdullah Bin Muhammad Bin Abdurrahman Bin Ishaq Al-
Sheikh.2005.Tafsir Ibnu Katsir Jilid 8. Bogor: Pustaka Imam asy-Syafi’i.
5. Harnitz JC.2016.Low back pain. Pathophysiology event.
6. Jannis J. Pathophysiology event on low backpain. Jakarta: Bagian
NeurologiFKUI/RSUPN-CM;2 Oktober. Dalam pertemuanPerdossi Jaya.
7. Armstrong T, Fine L, Radwin R, Silverstein B.1987. Ergonomics and the
effects ofvibration in hand intensive work. Scand J Work Environ Health.
8. Riihimaki H. 1995.Hands up or back to work: future challenges in
epidemiologic research on musculoskeletal disease. Scan J Work Environ
Health .
9. Zanni, Guido dan Jeannette, Wick.2003. Low back pain : eliminating
mythsandelucidating realities.AmericanPharmaceutical Association.
10. Anies.2014. Kedokteran okupasi, berbagai penyakit akibat kerja dan
upayapenanggulangan dari aspek kedokteran. Dalam: Penyebab penyakit
akibatkerja. Cetakan I. Yogyakarta:Ar-Ruzz Media
52
11. Alcouffe J, Maniler P,et all.1999. Analysis by sex of low back pain among
workers from small companies in theParisarea:severity
andoccupationalconsequences. Occup Environ Med.
12. Nurmianto, E.2004.Ergonomi konsep dasar dan aplikasinya. Surabaya:
PenerbitGuna Widya.
13. NIOSH. Musculoskeletal Disorders and Workplace Faktors:
ACriticalReviewof Epidemiologic Evidence for Work Related
MusculoskeletalDisorder.NIOSH: Centers of DiseaseControl and
Prenvention.
14. Anies.2014.Kedokteran okupasi, berbagai penyakit akibat kerja dan
upayapenanggulangan dari aspek kedokteran. Dalam: Ergonomi dan
penyakit akibatkerja. Cetakan I. Yogyakarta:Ar-Ruzz Media.
15. Quilatco, F.M.1975.Modern occupational health.
Makati,Manila:BancomDevelopment Corporation;
16. Soleha, Siti.2009. Hubungan Faktor Risiko Ergonomi
DenganKeluhanMusculoskeletal disorders (MSDs) Pada Operator Can
Plant PT. X,PlantCiracas Jakarta Timur Tahun 2009. Skripsi; Jakarta:
FakultasKedokterandan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah.
17. Suma’mur P.K.2009. Ergonomi untuk Produktivitas Kerja.Jakarta:CV
HajiMasagung.
18. Nurrahman, Riza.2016. hubungan masa kerja terhadap kejadian low back
pain pada penenung di kampoeng BNI Kab.Wajo
53
19. Alodokter. 2015. Nyeri punggung gejala penyebab dan mengobati,
(Online), (http://www.alodokter.com, diakses 12 februari 2016)
20. Nanda, M. 2014. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat Nyeri
Pinggang Bawah operator komputer badan koordinasi penenaman modal
daerah provinsi Sulawesi Selatan 2014. Universitas Hasnuddin .
21. Djadjakusuli, R., & all, e. 2013. Faktor yang berhubungan dengan keluhan
Nyeri Punggung Bawah pada pekerja batu bata di kelurahan Lawawoi
Kabupaten Sidrap. Universitas Hasanuddin .
22. Arni. 2012. Studi tentang gambaran drajat nyeri kaitannya dengan posisi
tubuh pada penderita LBP di poliklinik Physio Sakti. Universitas
Hasanuddin .
23. Syahputra, R. 2013. latihan pada nyeri pinggang bawah, (Online)
(http://www.majalahkesehatan.com diakses 24 februari 2016).
24. Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Kementerian Agama Republik
Indonesia Al-Qur’an Cordoba. Al-Qur’an Cordoba. 1st ed. Bandung: PT
Cordoba Internasional Indonesia; 2012. 203-582 p.
25. Dhita Juliena. Etos Kerja Dalam Perspektif Al-Qur’an. 2015;2–6.
26. Nur Kholis. Etika Kerja Dalam Perspektif Islam. 2004;3:145–57.
27. Ade Hashman. Rahasia Kesehatan Rasulullah: Meneladani Gaya Hidup
Sehat Nabi Muhammad Saw. Jakarta: Noura; 2012. 202 p.
28. Fatawa Lajnah Daimah Jilid 14. 395 p.
29. Fatwa Syabakah Islamiyah No. 187913.
30. Taufik A Hidayat. Analisis Pengaruh Shift Kerja Terhadap Beban Kerja
54
Pada Pekerja di PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. Bandung; 2011.
31. Hamad Hasan Raqith. Hidup Sehat Cara Islami: Seluk Beluk Kesehatan
32. Muhammad Nashiruddin Al-Albani. As-Silsilah Ash-Shahihah. Yordania;
1970.
33. Kitabusy Syukr, hal. 102. Dinukil dari Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 2: 76.
34. Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam. 2:76.
35. Fathul Bari, Ibnu Hajar, 18/219, Mawqi’ Al Islam.
36. Yusuf Al-Qardhawi. As-Sunnah Sebagai Sumber Iptek dan Peradaban,
Terj. Setiawan Budi Utomo. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar; 1998. 184 p.
55
LAMPIRAN
QUESIONER LOW BACK PAIN (LBP)
PETUNJUK PENGISIAN
a. Isilah data saudara/i dengan lengkap sesuai keadaan yang sebenarnya
sesuai keadaan yang sebenarnya sebelum menjawab
b. Mohon dibaca dengan cermat semua pertanyaan sebelum menjawab
c. Semua pertanyaan yang ada harus dijawab.
d. Berilah tanda check list (√) pada jawaban yang saudara/i anggap paling
tepat dan sesuai dengan yang dirasakan saat ini.
e. Apabila saudara/i ingin memperbaiki atau mengganti jawaban semula,
cukup dengan mencoret jawaban semula dan memberi tanda check list (√)
pada jawaban yang baru.
Keterangan
SL : Selalu
SR : Sering
JR : Jarang
TP : Tidak Pernah
I. IDENTITAS RESPONDEN
No. Responden
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin :Pria Wanita
4. Masa Kerja :
5. Apakah anda seorang perokok?
56
a. Ya b. Tidak
6. Berapa lama anda bekerja dalam satu sehari?
a. ≥(lebih) 8 jam b. ≤ (kurang) 8 jam
7. Apakah anda duduk terus menerus selama 8 jam?
a. Ya b. Tidak
8. Apakah anda duduk selama 8 jam dan ada selisih istrahat?
a. Ya b. Tidak
9. Apakah anda menyempatkan berolahraga sekali seminggu?
a. Ya b. Tidak
10. Apakah anda memilih makanan yang berdasarkan konsep sehat dan
tidak mengkonsumsi jajanan sembarangan?
a. Ya b. Tidak
II. Pertanyaan Untuk Keluhan Low Back Pain(LBP)
Quesioner berdasarkan The Pain and Distress Scale (William J.K
Zunga, 1993) Dan Quesioner Penelitian dalam Primala, A.
No. Pertanyaan SL SR JR TP
1. Saya merasakan panas pada daerah punggung
bagian bawah
2. Saya merasakan kaku di punggung bagian
bawah
3. Saya merasakan nyeri tertusuk-tusuk di
punggung bagian bawah
4. Saya merasakan nyeri punggung bawah
sebelum beraktifitas pekerjaan
5. Saya merasakan nyeri pada bagian punggung
bawah secara terus menerussaat melakukan
57
pekerjaan
6. Saya merasakan nyeri punggung setelah
melakukan aktifitas pekerjaan
7. Saya merasakan nyeri punggung bawah hanya
pada saat melakukan pekerjaan
8. Saya merasakan nyeri pada punggung bawah
pada saat beristirahat
9. Saya merasa kesulitan pada saat
membungkukkan badan
10. Saya tidak bisa berjalan karena nyeri punggung
bawah
11. Saya merasa sulit untuk memutar badan saya
ke kiri dan kekanan
12. Saya merasa kesemutan pada daerah punggung
bawah
13. Saya tidak merasakan nyeri dari bagian
punggung sampai tungkai kaki
14. Nyeri punggung yang saya rasakan sembuh
dengan sendirinya
15. Nyeri punggung yang saya rasakan sembuh
pada saat beristirahat
16. Nyeri punggung saya rasakan pada saat duduk
17. Saya merasakan baal (mati rasa) dari punggung
58
dawah sampai tungkai kaki
18. Adanya trauma atau kecelakaan/bawaan lahir
yang menyebabkan nyeri bagian punggung
bawah
19. Saya memeriksakan diri/melaporkan rasa sakit
ke puskesmas/klinik
20. Saya pernah melakukan pengobatan untuk
menghilangkan rasa sakit yang saya derita.
LAMPIRAN
OLAH DATA ANALISIS BIVARIAT
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Durasi Kerja * LBP 33 100.0% 0 0.0% 33 100.0%
Durasi Kerja * LBP Crosstabulation
lbp
Total tidak ya
Durasi Kerja < 8 jam Count 8 3 11
Expected Count 5.0 6.0 11.0
% within durasikerja 72.7% 27.3% 100.0%
% within lbp 53.3% 16.7% 33.3%
% of Total 24.2% 9.1% 33.3%
> 8 jam Count 7 15 22
Expected Count 10.0 12.0 22.0
% within durasikerja 31.8% 68.2% 100.0%
% within lbp 46.7% 83.3% 66.7%
% of Total 21.2% 45.5% 66.7%
Total Count 15 18 33
Expected Count 15.0 18.0 33.0
% within durasikerja 45.5% 54.5% 100.0%
% within lbp 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 45.5% 54.5% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymptotic
Significance
(2-sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 4.950a 1 .026
Continuity Correctionb 3.438 1 .064
Likelihood Ratio 5.062 1 .024
Fisher's Exact Test .061 .031
Linear-by-Linear
Association
4.800 1 .028
N of Valid Cases 33
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,00.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value
95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for durasikerja (< 8
jam / > 8 jam)
5.714 1.152 28.352
For cohort lbp = tidak 2.286 1.123 4.652
For cohort lbp = ya .400 .146 1.094
N of Valid Cases 33
LAMPIRAN
OLAH DATA ANALISIS UNIVARIAT
Frequency :
Statistics
Durasi Kerja LBP
N Valid 33 33
Missing 0 0
Minimum 0 0
Maximum 1 1
Frequency Table
Durasi kerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid < 8 jam 11 33.3 33.3 33.3
> 8 jam 22 66.7 66.7 100.0
Total 33 100.0 100.0
LBP
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak 15 45.5 45.5 45.5
Ya 18 54.5 54.5 100.0
Total 33 100.0 100.0