Faktor yang mempengaruhi masalah pendidikan

21

Click here to load reader

Transcript of Faktor yang mempengaruhi masalah pendidikan

Page 1: Faktor yang mempengaruhi masalah pendidikan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERKEMBANGNYA PERMASALAHAN

PENDIDIKAN A. PERKEMBANGAN IPTEK dan SENI

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN/ SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI

DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

Perkembangan teknologi yang canggih saat ini tidaklah terjadi dalam waktu singkat, begitu

pula nilai seni yang mengikutinya. Perkembangan teknologi diperoleh berdasarkan

pengembangan ilmu pengetahuan/ sains yang telah ada, sehingga diterapkan membentuk

sebuah teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan berkembang secara bertahap sesuai

dengan perkembangan dari zaman ke zaman.

a. Zaman Purba

Zaman purba sering disebut juga zaman batu. Zaman batu terjadi sekitar 4. 000.000 tahun

sebelum masehi sampai sekitar 20.000/10.000 tahun sebelum masehi. Meskipun ukuran

tahun tersebut merupakan kira-kira untuk memberikan ancar-ancar dasar pemikiran

karena tidak ada batasan waktu yang cukup tajam. Tetapi pada zaman ini telah ditemukan

alat-alat dari batu dan tulang, tulang belulang hewan, sisa-sisa dari beberapa tanaman,

gambar dalam gua-gua, tempat-tempat penguburan, dan tulang belulang manusia purba.

Dengan munculnya kemampuan menulis dan berhitung sehingga peristiwa akan segera

dicatat, sehingga kesalahan dapat diperkecil. Dengan adanya tulisan ilmu pengetahuan

dan perkembangan teknologi yang telah dialami pada suatu zaman dapat disampaikan

oeh generasi ke generasi . Sebab tulisan lah, perkembangan yang dicapai dalam waktu

10.000 tahun sangat besar setelah zaman batu, sebagai bukti terjelmanya kerajaan Mesir,

Sumeria, Babylon juga kerajaan di India dan Cina.

b. Zaman Yunani Romawi

Masa 600 sebelum Masehi sampai 200 sesudah masehi Pada masa ini disebut dengan

zaman Yunani. Zaman Yunani telah memberikan corak baru pada perkembangan ilmu

pengetahuan yang mendasar sehingga Bangsa Yunani mampu merdeka serta mempunyai

kerajaan-kerajaan sendiri. Bangsa yunani memiliki sikap receptive attitude yang

memyebabkan perubahan yang sangat besar. Perubahan yang besar itulah yang dianggap

sebagai dasar dalam ilmu pengetahuan modern. Perubahan tersebut tergambarkan pada

Page 2: Faktor yang mempengaruhi masalah pendidikan

sikap dan jiwa bangsa Yunani tidak dapat menerima pengalaman-pengalaman secara

pasif-reseptif. Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman Yunani dapat dilihat pada

para tokoh yang telah berhasil meletakan landasan dasar pemikiran ilmu pengetahuan

saat ini. Tokoh fisafat pada zaman Yunani seperti Thales (624-548), Pythagoras (580-500

BC) berhasil menemukan hokum dan dalil Pythagoras. Socrates (470-339) telah mencari

dengan metode kebidanan. Plato (427-347) memiliki kesempurnaan ide dan kepastian

matematis yang memunculkan matematika menjadi pelajaran wajib dalam pendidikan,

sehingga orang yang tidak mempelajari matematika tidak diterima. Aristoleles (348-322),

merupakan tokoh yang pertama kali menuliskan semua karyanya dalam sebuah buku,

misal buku ilmu pengetahuan seperti, logika, biologi dan metafisika. Eukleides berhasil

menyumbang penyusunan ilmu ukur bidang datar. Apollonius (265- 190) mempelajari

potongan kerucut bidang datar. Achimendes (287-212) telah mempelajari soal-soal

matematika, fisika, kimia serta menerapkan penemuan dalam usaha menemukan alat-alat.

Aristarcus (310-230) menerangkan bahwa, bumi itu berbentuk bulat dan berputar sendiri

mengelilingi matahari. Muncullah tokoh yang menentang atau menolak pandangan

Aristarcus yaitu pandangan heliosentris dengan memperkuat pandangan geosentris.

c. Zaman Kekuasaan Romawi

Pada zaman kekuasaan Romawi, ilmu pengetahuan tidaklah maju dengan pesat.

Meskipun dalam bidang politik, perdagangan, militer, pelayaran, jalan raya, dan hukum

sangat maju. Lambatnya perkembangan ilmu pengetahuan karena ilmu pengetahuan

hanya berpegang pada karya-karya Aristoteles, tanpa mengadakan banyak perubahan.

Keadaan seperti ini telah dikenal dengan sebutan Eropa masuk dalam kegelapan. Bahkan

pada abad pertengahan yang terjadi antara 500 hingga awal 1500 bidang kehidupan

mengalami kemacetan dan kemunduran. Akhirnya hingga pada abad pertengahan antara

abad ke-11 awal abad 15, perkembangan ilmu pengetahuan lebih cerah dibanding dalam

keadaan sebelumnya. Perkembangan ilmu pengetahuan terjadi khususnya setelah

peristiwa perang salib, ilmu pengetahuan dari dunia islam masuk ke Eropa. Dunia islam

bukan hanya mewarisi ilmu pengetahuan dari filsafat Yunani, tetapi juga mampu

mempertahankan dan mengembangkan didunia arab tanpa pengaruh dunia Yunani.

Sebagai contoh Battani (928) dan Biruni (937-1048) mengadakan sejumlah koreksi

terhadap sejumlah pandangan ptolameios antara lain tentang garis edar bumi, harga

Page 3: Faktor yang mempengaruhi masalah pendidikan

terhadap tahap-tahap pergantian siang dan malam. Al Razi (850-925) berhasil

membedakan campak dari cacar dan juga Al Razi dalam percobaan kimianya telah

menghasilkan proses penyulingan, pendinginan, pelarutan, kristalisasi, penguapan, dan

perembesan. Tokoh Islam lainya yaitu Ibnu Khosraw dan Al Kazini yang menentukan

berat jenis berbagai macam logam. Ibnu Haitham (965-1039) sudah dapat membuat

cermin cekung dan cermin cembung, untuk mempelajari sifat-sifat pembiasan cahaya.

Penemuan- penemuan ilmu pengetahuan di dunia Islam dari tokoh-tokoh Islam diatas dan

tokoh Islam yang lainnya, akhirnya masuk ke Eropa. Masuknya ilmu pengetahuan ke

Eropa setelah perang salib menjadikan bahan bakar baru bangsa Eropa.

d. Zaman Modern

1. Zaman Renaissance

Pada zaman modern tahap renaissance ilmu pengetahuan berkembang pesat. Sebagai

gambaran berkembangannya ilmu pengetahuan pada zaman ini, yaitu dengan

munculnya tokoh Roger Bacon (1214-1294) dengan pendapatnya bahwa, pengalaman

menjadi landasan utama untuk permulaan dan merupakan ujian terakhir bagi semua

pengetahuan serta ilmu pengetahuan. Sejak saat itu matematika menjadi syarat

mutlak, untuk mengolah semua ilmu pengetahuan. Muncul juga tokoh yang berasal

dari Italia, merupakan ahli aljabar yaitu Leonardo Pisa (1170). Leonardo pisa telah

mengadakan penyelidikan yang akhirnya ia menemukan tiga akar dari persamaan

pangkat tiga. Tokoh yang lain yaitu Copernicus (1473-1543), menolak pendapat

Hipparchus (161-126) dan ptolemaios yang telah menentang pendapat Aristarchus

(310-230 BC). Copernicus pada waktu itu berpendapat bahwa bumi dan planet-planet

semua mengelilingi matahari, matahari menjadi pusat peredaran (Heliosentris).

Perkembangan ilmu pengetahuan juga Nampak dengan munculnya tokoh pada zaman

ini seperti Copernicus, Galileo, dan Johanes Keppler yang telah berhasil

memunculkan karyanya berupa aastronomi, ilmu alam, dan matematika. Sedangkan

pada tahun 1596-1650 seorang tokoh yang terkenal dengan ucapanya Cogito ergo

sum (oleh karena saya tahu saya berfikir, maka saya ada), yaitu Rene Descrates. Pada

zaman itu juga ditemukan projective geometry oleh Desarque (1662). Sedangkan

Fermat (1601-1665) dan Descrates (1596-1650), mengembangkan orthologonal

system.

Page 4: Faktor yang mempengaruhi masalah pendidikan

2. Abad ke- 17 sampai 18

Awal perkembangan ilmu pengetahuan pada abad ini menurut john locke mengatakan

bahwa, mula-mula rasio manusia harus dianggap as a white paper dan seluruh isinya

berasal dari pengalaman. Di prancis tokoh filsuf negarawan Montesqieu (1748).

Memunculkan ide yang menyebabkan ia terkenal, hingga saat ini dengan suasana

undang-undang dan Trias politika yang dikemukakanya. Selanjutnya 14 tahun

kemudian pada tahun 1762, JJ Rousseau telah menguraikan pemikiran-pemikiran

tentang pendidikan. Pemikiran-pemikiran pendidikan itulah ia terkenal sebagai ahli

politik dan sosial. Salah satu pemikirannya yaitu ia tuangkan dalam bukunya Contrak

Social, menguraikan bahwa negara itu merupakan kontak sosial, berupa persetujuan

yang dilakukan individu untuk memungkinlah hidup bersama secara damai. Pada

tahun 1687 Isaac Newton telah menghasilkan banyak karya diantaranya adalah

tentang teori grafitasi, perhitungan calcius, dan optika. Perhitungan calcius juga

diikuti oleh Gottfried Wilhelm Leibniz (1646-1716) namun, terdapat perbedaan pada

penyusunan notasinya. Ahli kimia dalam abad 17 dan 18 ini telah berhasil

menemukan CO2 yaitu Joseph Black. Hingga muncul setelahnya Joseph Priestley

(1733-1804), menemukan sembilan hawa NO dan Oksigen dalam tanaman. Muncul

juga pada abad ini, penemu dalam bidang logika seperti, Heminton, Morgan, dan

George Boole.

3. Abad ke-19 hingga sekarang

Perkembangan ilmu pengetahuan pada abad ke-19 ditandai dengan kemajuan industri

yang sangat pesat, sehingga sebagai akibatnya timbullah Revolusi Prancis. Pada abad

ini perkembangan industri telah mampu membawa kemajuan dalam bidang-bidang

yang lain dalam kehidupan yang lainnya. Kemajuanya membawa akibat terhadap

kemajuan ekonomi, kesehatan, kesejahteraan, pendidikan. Pada abad inilah muncul

cabang cabang ilmu pengetahuan seperti ilmu-ilmu sosial yang antara lain sosiologi,

ekonomi, sejarah, jurnalistik, kemanusiaan dan ilmu-ilmu kemasyarakatan.

A. PERKEMBANGAN IPTEK

Adanya perkembangn ilmu pengetahuan, teknologi dan seni telah membawa kemakmuran

bagi manusia. Perkembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi telah menimbulkan

cabang ilmu pengetahuan yang baru antara lain : Teknik modern, teknologi gedung dan

Page 5: Faktor yang mempengaruhi masalah pendidikan

teknologi hutan. Kemudahan yang didapat dari penerapan pengunaan teknik modern

misalnya. Dengan dengan teknik modern berupa bendungan. Bendungan mendatangkan

manfaat pada petani mendapatkan kemudahan mendapatkan dan memperoleh air.

Keuntungan tersebut diperoleh dari penerapan teknik modern dengan teknik mengendalikan

aliran air sungai. Contoh lain yaitu pengunaan teknik hutan, dengan teknik tersebut manusia

mampu memanfaatkan hutan secara maksimal. Adapun hasil penerapan teknologi hutan

berupa industry kayu lapis, pembuatan kertas , obyek pariwisata dan sebagainya. Pendidikan

dengan iptek erat sekali, karena IP hasil eksploitasi secara sistem dan terorganisasi mengenai

alam semestas, dan teknologi penerapan yang direncanakan dari ilmu pengetahuan untuk

kebutuhan masyarakat. Dan karena manusia tidak memiliki rasa puas maka timbul inovasi

baru yang mengundang masalah. Pertama karena belum ada jaminan inovasi itu membawa

hasil. Kedua, pada dasarnya orang merasa ragu dan gusar menghadapi hal baru. Masalahnya

ialah bagaimana cara mengenalkan inovasi agar orang menerima, karena inovasi

mengandung 2 aspek yaitu konsepsional dan operasional. Pengaruh langsung dalam sistem

pendidikan dalam berbagai macam inovasi atau pembaharuan dengan eksentuasi tujuan yang

bermacam pula. Ada yang bertujuan untuk mengatasi kekurangan guru dan gedung sekolah

seperti pamong dan SMPT, pengadaan guru relative cepat, perlindungan terhadap profesi

guru. Hampir setiap inovasi mengundang masalah. Ketidaksiapan bangsa menerima

perubahan zaman membawa perubahan tehadap mental dan keadaan Negara ini.

Bekembangnya ilmu pengetahuan telah membentuk teknologi baru dalam segala bidang, baik

bidang social, ekonomi, hokum, pertanian dan lain sebagainya. Sejalan dengan

berkembangnya arus globalisasi di negara kita, terutama dengan pesatnya peningkatan

teknologi komunikasi, membuat segala sesuatu harus dilakukan dengan cepat dan tepat.

Implikasinya di dalm masyarakat sangat tersa. Oleh karena itu pendidikan harsu senantiasa

menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.

B. PERKEMBANGAN SENI

Seni merupakan kebutuhan hidup manusia. Pengembangan kualitas seni secara terprogram

menuntut tersedianya sarana pendidikan tersendiri disamping program-program lain dalam

sistem pendidikan. Kesenian merupakan aktivitas berkreasi manusia, secara individual atau

kelompok yang menghasilkan sesuatu yang indah. Kesenian menjadi kebutuhan karena

melalui seni kita dapat mengalurkan dorongan berkreasi (mencipta) yang bersifat orisinil dan

Page 6: Faktor yang mempengaruhi masalah pendidikan

spontanitas dalam menemukan keindahan. Dilihat dari segi dari tujuan pendidikan, yaitu

terbentuknya manusia seutuhnya aktivitas kesenian mempunyai andil yang besar karena

dapat mengisi pengembangan dominan efektif khususnya emosi yang positif dan konstruksi

serta keterampilan disamping domain kognitif yang sudah diagram melalui program atau

bidang studi lain. Sudah seyogianyaseni dikembangkan melalui sistem pendidikankarena dari

segi lapangan kerja dewasa ini dunia seni mengalami perkembangan pesat dan mendapat

tempat dalam kehidupan masyarakat.

LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK

Laju pertumbuhan penduduk yang pesat, akan menyebabkan perkembangan masalah pendidikan

misalnya masalah pemerataan, penyebab penduduk yang tidak merata ditanah air akan

menimbulkan masalah baru, misalnya bagaimana merencanakan dan menyediakan sarana

pendidikan yang dapat melayani daerah padat (kota) dan daerah terisolir yang anak usia sekolah

tidak seberapa orang. Dampak pertumbuhan penduduk terhadap kualitas pendidikan di Indonesia

Suatu wilayah dengan pertambahan penduduk yang pesat dapat menyebabkan masalah- masalah

pendidikan, pengangguran, kesenjangan sosial dan masalah-masalah lainnya. Dengan jumlah

penduduk yang besar maka fasilitas- fasilitas sosial, pendidikan dan pekerjaan juga ikut

meningkat. Jika penduduk di suatu kota yang padat tidak terpenuhi fasilitas pendidikannya maka

akan menyebabkan penurunan tingkat pendidikan wilayah tersebut. Tingkat pendidikan yang

rendah dapat menyebabkan pengangguran sehingga dampak pada tingkat perekonomian juga

memburuk. Jika masalah ini terus diabaikan maka kemerosotan negara tidak dapat dihindari.

Tingkat pendidikan yang buruk dapat menyebabkan anak-anak mengalami depresi. Hal ini

memicu terjadinya pekerjaan-pekerjaan yang tidak layak dilakukan oleh anak-anak di bawah

umur. Bahkan dampak lain dari masalah ini bisa menyebabkan tingkat tindakan kriminal yang

dilakukan anak-anak meningkat. Generasi muda dan anak-anak yang cerdas adalah kunci

kemajuan suatu negara. Jika masa kanak-kanak mereka diisi dengan hal-hal negatif maka jalan

menuju kesuksesan bangsa akan semakin jauh. Penduduk merupakan pelaku pembangunan.

Maka kualitas penduduk yang tinggi akan lebih menunjang laju pembangunan ekonomi. Usaha

yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kualitas penduduk melalui fasilitas pendidikan,

perluasan lapangan pekerjaan dan penundaan usia kawin pertama. Di negara-negara yang

Page 7: Faktor yang mempengaruhi masalah pendidikan

anggaran pendidikannya paling rendah, biasanya menunjukkan angka kelahiran yang tinggi.

Tidak hanya persediaan dana yang kurang, tetapi komposisi usia secara piramida pada penduduk

yang berkembang dengan cepat juga berakibat bahwa rasio antara guru yang terlatih dan jumlah

anak usia sekolah akan terus berkurang. Negara Indonesia merupakan negara yang sedang

berkembang sehingga untuk melaksanakan pembangunan dalam segala bidang belum dapat

berjalan dengan cepat, karena kekurangan modal maupun tenaga tenaga ahli/ terdidik, Akibatnya

fasilitas secara kualitatif dalam bidang pendidikan masih terbatas. Pertambahan penduduk yang

cepat, lepas daripada pengaruhnya terhadap kualitas dan kuantitas pendidikan, cenderung untuk

menghambat perimbangan pendidikan. Kekurangan fasilitas pendidikan menghambat program

persamaan atau perimbangan antara pedesaan dan kota, dan antara bagian masyarakat yang kaya

dan miskin. Oleh karena itu, masyarakat dalam mencapai pendidikan yang tinggi masih sedikit

sekali. Hal ini disebabkan karena :

a. Tingkat kesadaran masyarakat untuk bersekolah rendah.

b. Besarnya anak usia sekolah yang tidak seimbang dengan penyediaan sarana pendidikan.

c. Pendapatan perkapita penduduk di Indonesia rendah sehingga belum dapat memenuhi

Kebutuhan hidup primer, dan untuk biaya sekolah.

Dampak yang ditimbulkan dari rendahnya tingkat pendidikan terhadap pembangunan adalah:

a. Rendahnya penguasaan teknologi maju, sehingga harus mendatangkan tenaga ahli dari

negara maju. Keadaan ini sungguh ironis, di mana keadaan jumlah penduduk Indonesia

besar, tetapi tidak mampu mencukupi kebutuhan tenaga ahli yang sangat diperlukan

dalam pembangunan.

b. Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan sulitnya masyarakat menerima hal-hal

yang baru. Hal ini nampak dengan ketidak mampuan masyarakat merawat hasil

pembangunan secara benar, sehingga banyak fasilitas umum yang rusak karena

ketidakmampuan masyarakat memperlakukan secara tepat. Kenyataan seperti ini apabila

terus dibiarkan akan menghambat jalannya pembangunan.

Pengaruh daripada dinamika penduduk terhadap pendidikan juga dirasakan pada keluarga.

Penelitian yang dilakukan pada beberapa negara dengan latar belakang budaya yang berlainan

Page 8: Faktor yang mempengaruhi masalah pendidikan

menunjukkan bahwa jika digabungkan dengan kemiskinan, keluarga dengan jumlah anak banyak

dan jarak kehamilan yang dekat, menghambat perkembangan berfikir anak-anak, berbicara dan

kemauannya, di samping kesehatan dan perkembangan fisiknya. Kesulitan orang tua dalam

membiayai anak-anak yang banyak, lebih mempersulit masalah ini. Masalah kependudukan dan

kependidikan bersumber pada dua hal, yaitu pertambahan penduduk dan penyebaran penduduk.

1. Pertambahan Penduduk dan Tingkat Pendidikan.

Suatu wilayah dengan pertambahan penduduk yang pesat dapat menyebabkan masalah-

masalah pendidikan, pengangguran, kesenjangan sosial dan masalah-masalah lainnya.

Dengan jumlah penduduk yang besar maka fasilitas- fasilitas sosial, pendidikan dan

pekerjaan juga ikut meningkat. Jika penduduk di suatu kota yang padat tidak terpenuhi

fasilitas pendidikannya maka akan menyebabkan penurunan tingkat pendidikan wilayah

tersebut. Tingkat pendidikan yang rendah dapat menyebabkan pengangguran sehingga

dampak pada tingkat perekonomian juga memburuk. Jika masalah ini terus diabaikan

maka kemerosotan negara tidak dapat dihindari. Tingkat pendidikan yang buruk dapat

menyebabkan anak-anak mengalami depresi. Hal ini memicu terjadinya pekerjaan-

pekerjaan yang tidak layak dilakukan oleh anak-anak di bawah umur. Bahkan dampak

lain dari masalah ini bisa menyebabkan tingkat tindakan kriminal yang dilakukan anak-

anak meningkat. Generasi muda dan anak-anak yang cerdas adalah kunci kemajuan suatu

negara. Jika masa kanak-kanak mereka diisi dengan hal-hal negatif maka jalan menuju

kesuksesan bangsa akan semakin jauh. Dengan bertambah jumlah penduduk maka

penyediaan sarana dan prasarana pendidikan beserta komponen penunjang terselenggara

pendidikan harus ditambah. Dan itu berarti perubahan pembangunan nasional menjadi

bertambah. Pertumbuhan penduduk yang dibarengi dengan meningkatnya usia rata-rata

dan penurunan angka kematian, mengakibatkan berubahnya struktur kependudukan yaitu

proporsi penduduk usia sekolah dasar menurun sedangkan proporsi penduduk usia

sekolah lanjutan, angkatan kerja dimana penduduk usia tua meningkat berkat kemajuan

bidang gizi dan kesehatan.

2. Penyebaran peduduk

Penyebaran penduduk di seluruh pelosok tanah air tidak merata. Ada daerah yang padat

penduduk , terutama di kota-kota besar dan daerah yang penduduknya jarang yaitu di

daerah pedalaman khususnya di daerah terpencil yang berlokasi di pegunungan dan

Page 9: Faktor yang mempengaruhi masalah pendidikan

pulau-pulau sebaran penduduk seperti seperti digambarkan itu menimbulkan kesulitan

dalam penyediaan sarana pendidikan. Sebagai contoh adalah dibangunnya SD kecuali

untuk melayani kebutuhan akan pendidikan di daerah terpencil pada pelita V. Di samping

SD yang reguler. Belum lagi kesulitan dalam hal penyediaan dan penempatan guru. Di

samping sebaran penduduk seperti digambarkan itu dengan pola yang statis (di kota

padat, di desa jarang) juga perlu diperhitungkan adanya arus perpindahan penduduk dari

desa ke kota (urbanisasi) yang terus menerus terjadi peristiwa ini menimbulkan pola yang

dinamis dan laibel yang lebih menyulitkan perencanaan penyediaan kerja yang

seharusnya menjadi acuan dalam pengadaan tenaga kerja. Usaha-usaha pemerintah dalam

meningkatkan kualitas pendidikan Usaha-usaha tersebut di antaranya:

a. Pencanangan wajib belajar 9 tahun.

b. Mengadakan proyek belajar jarak jauh seperti SMP Terbuka dan Universitas Terbuka.

c. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan (gedung sekolah, perpustakaan,

laboratorium, dan lain-lain).

d. Meningkatkan mutu guru melalui penataran-penataran.

e. Menyempurnakan kurikulum sesuai perkembangan zaman.

f. Mencanangkan gerakan orang tua asuh.

g. Memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi.

C. ASPIRASI MASYARAKAT

Dalam dua dasa warsa terakhir ini aspirasi masyarakat dalam berbagai hal mengingat,

khususnya aspirasi terhadap pendidikan hidup yang sehat, aspirasi terhadap pekerjaan,

kesemuanya ini mempengaruhi peningkatan aspirasi terhadap pendidikan. Orang melalui melihat

bahwa untuk dapat hidup yang lebih layak dan sehat harus ada pekerjaan tetap yang menopang,

dan pendidkan memberi jaminan untuk memperoleh hidup yang layak dan menetap itu.

Pendidikan dianggap memberikan jaminan bagi peningkatan taraf hidup dan pendakian ditangga

sosial. Sebagai akibat dari aspirasi terhadap pendidikan maka orang tua mendorong anaknya

untuk bersekolah, agar nanti anak-anaknya memperoleh pekerjaan yang lebih layak dari pada

orang tuanya sendiri. Dorongan yang kuat ini terdapat pada anak-anak sendiri. Mereka (orang tua

dan anak-anak) merasa susuah jika mendapat rintangan dalam bersekolah dan melanjutkan studi.

Page 10: Faktor yang mempengaruhi masalah pendidikan

Mungkin ini dapat dipandang sebagai indikator tentang betapa besarnya aspirasi orang tua dan

anak terhadap pendidikan itu.

Belakngan ini aspirasi masyarakat semakin meningkat sejalan dengan peningkatan

pemahaman masyarakat terhadap informasi. Aspirasi tersebut menyangkut kesempatan

pendidikan. Kelayakan pendidikan dan jaminan terhadap taraf hidup setelah mereka menjalani

proses pendidikan. Keterbelakangan budaya adalah istilah yang diberikan oleh sekelompok

masyarakat kepada masayarakat lain pendukung suatu budaya.

Peningkatan aspirasi masayarakat terhadap pendidikan ini akan meningkatkan anak-anak

menyerbu dan membanjiri sekolah (lembaga pendidikan). Kondisi seperti ini akan menimbulkan

berbagai masalah seperti sistem siswa, mahasiswa baru, ratio guru-siswa, waktu belajar,

permasalahan akan terus berkembang karena saling terkait.

Gejala yang timbul ialah membanjirnya pelamar pada sekolah-sekolah. Arus pelajar

menjadi meningkat. Di kota-kota, disamping pendidikan formal mulai bermunculan beraneka

ragam pendidikan nonformal. Beberapa hal yang tidak dikendaki antara lain ialah seleksi

penerimaan siswa pada berbagai jenis dan jejang pendidikan kurang menjadi obyektif, jumlah

murid dan siswa perkelas menjadi kurang semestinya, jumlah kelas setiap sekolah membengkak,

diadakan kesempatan belajar bergilir pagi dan sore dengan pengurangan jam belajar, kekurangan

sarana belajar, kekurangan guru, dan seterusnya.

Dampak langsung dan tidak langsung dari kondisi sebagaimana digambarkan itu ialah

terjadinya penurunan kadar efektifitas. Dengan kata lain, massalisasi pendidikan menghambat

pemecahan mutu pendidikan. Massalisasi pendidikan ibarat perusahaan konveksi pakaian yang

hanya melayani ukuran (large, medium, dan small). Kebutuhan individu yang khusus tidak

terlayani. Namun demikian tidak berarti bahwa aspirasi terhadap pendidikan harus diredam,

justru sebaliknya harus tetap dibangkitkan dan ditingkatkan, umumnya pada masyarakat yang

belum maju dan masyarakat didaerah terpencil, sebab aspirasi menjadi motor penggerak roda

kemajuan.

Page 11: Faktor yang mempengaruhi masalah pendidikan

KETERBELAKANGAN BUDAYA dan SARANA

Keterbelakangan budaya adalah istilah yang diberikan oleh sekelompok masyarakat (yang

menganggap dirinya sudah maju) kepada masyarakat lain pendukung suatu budaya. Bagi

masyarakat pendukung budaya, kebudayaannya pasti dipandang sebagai sesuatu yang

bernilai dan baik. Sesungguhnya tidak ada kebudayaan yang secara mutlak statis, apalagi

mandeg, tidak mengalami perubahan. Sekurang-kurangnya bagian unsur-unsurnya yang

berubah jika tidak seluruhnya secara utuh. Perubahan kebudayaan terjadi karena ada

penemuan baru dari luar maupun dari dalam lingkungan masyarakat sendiri. Kebudayaan

baru itu baik bersifat material seoerti peralatan-peralatan pertanian, rumah tangga,

transportasi, telekomunikasi, dan yang bersifat non matreial seperti paham atau konsep baru

tentang keluarga berencana, budaya menabung, penghargaan terhadap waktu, dan lain-lain.

Keterbelakangan budaya terjadi karena:

a. Letak geografis tempat tinggal suatu masyarakat (misal terpencil)

b. Penolakan masyarakat terhadap datangnya unsur budata baru karena tidak dipahami atau

karena dikhawatirkan akan merusak sendik masyarakat.

c. Ketidakmampuan masyarakat secara ekonomis menyangkut unsur kebudayaan tersebut.

d. Sehubungan dengan faktor penyebab terjadinya keterbelakangan budaya umumnya

dialami oleh:

e. Masyarakat daerah terpencil.

f. Masyarakat yang tidak mampu secara ekonomis.

g. Masyarakat yang kurang terdidik.

Yang menjadi masalah ialah bahwa kelompok masyarakat yang terbelakang budayanya tidak

ikut berperan serta dalam pembangunanmsebab mereka kurang memiliki dorongan untuk

maju. Jadi inti permasalahannya ialah menyadarkan mereka akan ketertinggalannya, dan

bagaimana cara menyediakan sarana kehidupan, dan bagaimana sistem pendidikan dapat

melibatkan mereka. Jika sistem pendidikan dapat menggapai masyarakat terbelakang

kebudayaanya berarti melibatkan mereka untuk berperan serta dalam pembangunan

Masyarakat yang umumnya beradah di daerah terpencil, yang ekonominya lemah, dan

kurang terdidik akan mengalami keterbelakangan budaya dan sarana kehidupan. Keadaan

seperti ini, sudah jelas akan menimbulkan masalah bagi pendidikan. Permasalahannya antara

Page 12: Faktor yang mempengaruhi masalah pendidikan

lain bagaimana menyadarkan mereka akan keterbelakangan/ketinggalannya bagaimana cara

menyediakan sarana kehidupan dengan lebih baik, khususnya bagaimana sistem pendidikan

dapat menjangkau dan melibatkan mereka sehingga mereka keluar dari keterbelakangan

tersebut.

Penanggulangan Permasalahan Pendidikan.

Penanggulangan (pemecahan masalah) sebagai pengaruh ke 4 faktor tersebut ialah:

a. Pendidikan harus senantiasa diperbaharui (direnovasi) sesuai dengan perkembangan

yang terjadi di luar bidang pendidikan itu sendiri. Misalnya kurikulum harus fleksibel,

jika perlu dibaharui. Kurikulum jangan mengakibatkan para pelakunya (siswa atau anak

didik) selalu tertinggal dibidang dengan kemajuan IPTEK di luar dunia pendidikan

tersebut.

b. Pendidikan (bersama bidang terkait) berusaha menahan laju pertumbuhan penduduk atau

pendidikan harus mencari system baru yang dapat melayani semua orang yang

memerlukan pendidikan.

c. Aspirasi masyarakat terhadap pendidikan didukung dan didorong terus agar lebih

meningkat lagi. Sementara itu system pendidikan dibaharui/dikembangkan sehingga

dapat memenuhi aspirasi tersebut. d. Sistem pendidikan meningkatkan peran /fungsinya

sebagai pengembangan kebudayaan diseluruh plosok tanah air. Sejalan dengan itu pihak

lain yang terkait harus dapat membuka keterisolasian dan/membuka sarana kehidupan

yang lebih baik.

Page 13: Faktor yang mempengaruhi masalah pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

Ebekunt. 2009. Masalah Efisiensi, Efektivitas, dan Relevansi Pendidikan dalam Perspektif Manajemen Pendidikan dalam http://ebekunt.wordpress.com/2009/04/14/masalah-efisiensi-efektivitas-dan-relevansi-pendidikan-dalam-perspektif-manajemen-pendidikan/

Hartoto. 2008. Bab VII Permasalahan Pendidikan dalam http://fatamorghana.wordpress.com/2008/07/22/bab-vii-permasalahan-pendidikan/

Tim Pembina MK Pengantar Pendidikan. 2008. Bahan Ajar Pengantar Pendidikan. Padang: FIP UNP

Tirtahardja, Umar dan SL La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta