Faktor Risiko HNP

3
Faktor-Faktor Risiko 1. Faktor Fisik/Pekerjaan Mengangkat dan membawa beban dan membungkuk serta memutar menunjukkan adanya keterkaitan dengan cidera tulang belakang. Kebanyakan pekerjaan yang terdiri dari kombinasi mengangkat dan pergerakan lainnya seperti mengangkat dan memutar memiliki resiko yang besar. Faktor pekerjaan secara umum termasuk juga forceful exertion (gerakan yang diluar jangkauan), postur janggal, dan gerakan yang berulang. Seperti: mengangkat atau memindahkan pasien yang berat, gerakan yang dipaksakan atau spontan. Postur atau posisi janggal pada saat bekerja seperti membungkuk, memutar dan menjangkau diluar jangkauan dapat menyebabkan terjadinya nyeri pada leher, bahu dan bagian belakang bawah. Karena tekanan pada diskus pada bagian belakang bawah meningkat, pusat atau nucleus dipaksa untuk keluar. Jika diskus membengkak atau robek, ini dapat merusak saraf disekitarnya. 2. Faktor Psikososial dan Lingkungan Kerja Beberapa studi menunjukkan bahwa cidera tulang belakang terkait dengan lingkungan psikososial yang buruk. Hasil dari studi epidemiologi terkait dengan perubahan generative ke factor mekanis telah dikaburkan oleh kenyataan bahwa ada banyak factor yang dapat menyebabkan terjadinya nyeri pada tulang belakang. Seperti, factor psikologi yang biasanya berperan pada orang-orang yang mengeluh nyeri atau sakit. Dalam hal nyeri pada spinal, tingkat pendidikan yang rendah, status ekonomi social yang rendah, intelegensi yang rendah, dan persepsi dari

description

hnp

Transcript of Faktor Risiko HNP

Faktor-Faktor Risiko

1. Faktor Fisik/PekerjaanMengangkat dan membawa beban dan membungkuk serta memutar menunjukkan adanya keterkaitan dengan cidera tulang belakang. Kebanyakan pekerjaan yang terdiri dari kombinasi mengangkat dan pergerakan lainnya seperti mengangkat dan memutar memiliki resiko yang besar. Faktor pekerjaan secara umum termasuk juga forceful exertion (gerakan yang diluar jangkauan), postur janggal, dan gerakan yang berulang. Seperti: mengangkat atau memindahkan pasien yang berat, gerakan yang dipaksakan atau spontan. Postur atau posisi janggal pada saat bekerja seperti membungkuk, memutar dan menjangkau diluar jangkauan dapat menyebabkan terjadinya nyeri pada leher, bahu dan bagian belakang bawah. Karena tekanan pada diskus pada bagian belakang bawah meningkat, pusat atau nucleus dipaksa untuk keluar. Jika diskus membengkak atau robek, ini dapat merusak saraf disekitarnya. 2. Faktor Psikososial dan Lingkungan KerjaBeberapa studi menunjukkan bahwa cidera tulang belakang terkait dengan lingkungan psikososial yang buruk. Hasil dari studi epidemiologi terkait dengan perubahan generative ke factor mekanis telah dikaburkan oleh kenyataan bahwa ada banyak factor yang dapat menyebabkan terjadinya nyeri pada tulang belakang. Seperti, factor psikologi yang biasanya berperan pada orang-orang yang mengeluh nyeri atau sakit. Dalam hal nyeri pada spinal, tingkat pendidikan yang rendah, status ekonomi social yang rendah, intelegensi yang rendah, dan persepsi dari kinerja pekerjaan yang menurutnya tidak penting semuanya dapat mempengaruhi untuk absen/ tidak masuk kerja dikarenakan nyeri pada pinggang. Pekerja yang berpikir pekerjaannya penuh tekanan, gelisah, atau penuh tantangan fisik juga dapat meningkatkan kejadaian nyeri pada tulang belakang.Selain itu, factor lingkungan kerja seperti pencahayaan yang ada dilingkungan kerja juga dapat mempengaruhi postur tubuh seseorang. Seperti, posisi orang tersebut saat memperbaiki penglihatannya. Mereka bekerja lebih dekat ketika tingkat iluminasinya rendah dan beramsumsi melihat sudut yang mengurangi refleksi.3. Faktor Individu dan Gaya Hidup Umur. Keberadaan nyeri pada tulang belakang meningkat seiring dengan bertambahnya usia sekitar umur 50-60 tahun, walaupun itu terlihat akan dipatahkan. HNP terjadi pada usia 30-50 tahun, saat nucleus pulposus masih bersifat gelatinous. Kandungan air di dalam diskus akan berkurang secara alamiah akibat bertambahnya usia. Jenis Kelamin. Beberapa studi menunjukkan bahwa prevalensi dari cidera tulang belakang lebih tinggi pada pria daripada wanita, dimana cidera musculoskeletal pada ekstremitas atas lebih sering pada wanita. Bagaimanapun, interpretasi dari perbedaan jenis kelamin terletak juga pada perbedaan pekerjaan dan tugas-tugas. Overweight. Pada beberapa studi, kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko terjadinya cidera tulang belakang. Merokok. Merokok diindikasikan sebagai factor risiko untuk terjadinya cidera pada tulang belakang pada beberapa studi. Keterkaitan antara merokok dengan batuk telah ditemukan, yang dapat meningkatkan tekanan intradiscal yang membawa pada pembengkakan diskus dan hernia. Penjelasan lainnya adalah efek dari nikotin yang mengurangi aliran darah pada vertebral dan merusak metabolism diskus dan membuat diskus lebih sensitive pada stress fisik.

Kesumaningtyas, Ami. 2009. Jurnal: Gambaran Faktor-Faktor HNP. Universitas Indonesia.