FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL...

72
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA PENGECATAN MOBIL DI KOTA BANDARLAMPUNG FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2020 (Skripsi) Oleh MEIUTA HENING PRASTIWI

Transcript of FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL...

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN

FUNGSI PARU PADA PEKERJA PENGECATAN MOBIL

DI KOTA BANDARLAMPUNG

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2020

(Skripsi)

Oleh

MEIUTA HENING PRASTIWI

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI

PARUPADA PEKERJA PENGECATAN MOBIL DI KOTA

BANDARLAMPUNG

Oleh:

MEIUTA HENING PRASTIWI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA KEDOKTERAN

Pada

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2020

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan
Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan
Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan
Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Metro, 25 Mei 1998, merupakan anak kedua dari tiga

bersaudara, dari Bapak Hartanto dan Ibu Astuti Ningsih.

Pendidikan taman kanak-kanak diselesaikan di TK Perwanida pada tahun 2003,

Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SD Muhammadiyah Metro Pusat pada tahun

2010, Sekolah Menengah Pertama (SMP) diselesaikan di SMP Negeri 1 Metro

pada tahun 2013, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) diselesaikan di SMA

Negeri 2 BandarLampung pada tahun 2016. Tahun 2015, penulis terdaftar sebagai

mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung melalui jalur penerimaan

SNMPTN.

Selama menjadi mahasiswa penulis pernah menjadi asisten dosen patologi

anatomi pada periode 2017-2018. Selain itu penulis aktif pada organisasi Badan

Eksekutif Mahasiswa sebagai staff ahli pada Biro Fundraising pada tahun 2017-

2018.

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

JIKA SUDAH WAKTUNYA, ALLAH PUNYA BANYAK

CARA UNTUK MEMPERTEMUKANNYA...

“Sebuah karya sederhana untuk yang terkasih semua

keluarga, saudara, sahabat dan teman-teman”

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

SANWACANA

Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala

pertolongan dan kemudahan yang diberikan-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan Fungsi Paru

Pada Pekerja Pengecatan Mobil di Kota Bandarlampung‖ adalah salah satu syarat

untuk memperoleh gelar sarjana Kedokteran di Universitas Lampung. Dalam

kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Karomani, M.Si., selaku Rektor Universitas Lampung.

2. Dr. Dyah Wulan SRW, SKM., M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Lampung.

3. Para responden di Bengkel Pengecatan di Kota BandarLampung yang dengan

tulus dan ikhlas membantu saya dan bersedia menjadi responden penelitian

saya.

4. dr. Diana Mayasari., M.K.K. selaku Pembimbing Satu yang telah bersedia

meluangkan waktu, memberikan bimbingan, kritik, saran dan nasihat yang

bermanfaat dalam penelitian skripsi ini.

5. Dr. dr. TA Larasati., M.Kes. selaku Pembimbing Dua yang telah bersedia

meluangkan waktu, memberikan masukan, kritik, saran dan nasihat bermanfaat

dalam penyelesaian skripsi ini.

6. dr. Fitria Saftarina., M.Sc selaku Pembahas skripsi yang telah bersedia

meluangkan waktu dan kesediannya untuk memberikan kritik, saran dan

nasihat yang bermanfaat dalam proses penyelesaian skripsi ini.

7. dr. Rizki Hanriko, Sp.PA selaku Pembimbing Akademik atas waktu, nasihat,

serta bimbingannya.

8. Papa dan Mama tercinta, Bapak Hartanto dan Ibu Astuti Ningsih, atas segala

doa, cinta, kasih dan sayang serta segala dukungan baik secara langsung

maupun tidak langsung yang telah diberikan kepadaku hingga saat ini.

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

9. Kakak dan adik tercinta, Hapsari Supraba dan Syafira Maia yang selalu

memberikan dukungan dan kasih sayang.

10. Seluruh staf pengajar dan karyawan Fakultas Kedokteran Universitas

Lampung atas segala ilmu dan bimbingan yang kelak akan digunakan sebagai

bekal dalam menjalankan tugas sebagai dokter.

11. Sahabat-sahabat saya: Nabila, Yosi, Sasa, Sindi, Tiara, Via yang selalu

mendukung dan selalu ada buat saya.

12. Teman-teman pembimbing 1 dan 2 saya: Neema, Carlos, Pingkan, Marla, Nia,

Kiki, Tyas, Nada.

13. Sahabat-sahabat saya: Alan, Erwin, Abi, Rio, Ihsan, Janu, Nabila, Yosi, Sasa,

Sindi, Via yang selalu mendukung saya.

14. Sahabat-sahabat SMA saya: Momon, Annisa, Ica, Dwi yang selalu

mendukung saya.

15. Sepupu seperjuangan saya : Ayu Kartika yang telah menemani dan

mendukung saya.

16. Motivator yang selalu memberi saya semangat dan dukungan yaitu Lazulfa

Inda.

17. Kakak tingkat saya yang selalu mendukung dan memberi nasihat kepada saya

yaitu Kak Mundo, Kak Winda, Kak Adel.

18. Teman-teman Trigeminus angkatan 2016 yang tidak dapat saya sebutkan satu

persatu.

19. Dan seluruh pihak yang terlibat dan membantu dalam setiap pembuatan

skripsi maupun dalam kegiatan pembelajaran selama di FK yang tidak bisa

saya sebutkan satu persatu.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Akan tetapi, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna untuk pembaca.

Bandarlampung, Januari 2019

Penulis

Meiuta Hening Prastiwi

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

ABSTRACT

FACTORS THAT INFLUENCE DECREASE

LUNG FUNCTION IN CAR PAINTING WORKERS

IN THE CITY OF BANDAR LAMPUNG

By

MEIUTA HENING PRASTIWI

Background: Every job has risks that affect health. Decreased lung function

capacity is one of the effects of car painting work. Impaired lung function is still

one of the diseases caused by paint particles in the form of dangerous vapors

inhaled by workers. Therefore the car painting job has a high risk of decreased

lung function.

Method: The design of this study was observational analytic with cross sectional

approach. There were 65 respondents who participated in this study taken using

consecutive sampling. Research data were collected by questionnaire to assess

age, years of service, length of work, use of PPE, workplace and smoking

behavior and measurement of lung function using peak flow meter. Data were

tested using the Chi Square Test with 95% CI (α = 5%).

Results: The results showed that 72.7% had poor lung function, 58.5% were aged

≥30 years, 32.2% with dengan10 years of work, length of work ≥8 were 56.9%,

there were 50.8% working in a confined space, there were 47.7% not using

respiratory protective equipment and 63.1% were heavy smokers. There was a

significant relationship between age (p = 0.049), years of service (p = 0.029),

duration of painting (p = 0.017), workplace (p = 0.029), use of respiratory

protective equipment (p = 0.023) and smoking with decreased lung function on

car painting workers in the city of Bandar Lampung (p = 0.001)

Conclusion: There is a relationship between age, work period, length of work,

workplace, use of respiratory protective equipment and smoking with decreased

lung function

Keywords: lung function, car painting workers, peak flow meter.

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN

FUNGSI PARU PADA PEKERJA PENGECATAN MOBIL

DI KOTA BANDAR LAMPUNG

Oleh

MEIUTA HENING PRASTIWI

Latar Belakang: Setiap pekerjaan memiliki risiko yang berdampak pada

kesehatan. Penurunan kapasitas fungsi paru merupakan salah satu efek dari

pekerjaan pengecatan mobil. Gangguan fungsi paru masih merupakan salah satu

penyakit akibat partikel cat berupa uap berbahaya yang terhirup ole pekerja. Oleh

karenanya pekerjaan pengecatan mobil memiliki risiko tinggi terhadap penurunan

fungsi paru.

Metode: Desain penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan

cross sectional. Terdapat 65 responden yang mengikuti penelitian ini yang

diambil dengan menggunakan consecutive sampling. Data penelitian dikumpulkan

dengan kuisioner untuk menilai usia, masa kerja, lama kerja, penggunaan APD,

tempat kerja dan perilaku merokok serta pengukuran fungsi paru menggunakan

peak flow meter. Data diuji menggunakan Chi Square Test dengan CI 95%

(α=5%).

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 72.7% mengalami fungsi paru yang

buruk, 58,5% berusia ≥30 tahun, 32,2% dengan masa kerja ≥10 tahun, lama kerja

≥8 sebanyak 56,9%, terdapat 50,8% bekerja di tempat tertutup, terdapat 47,7%

tidak menggunakan alat pelindung pernapasan dan 63,1% adalah perokok berat.

Terdapat hubungan signifikan antara usia (p=0,049), masa kerja (p=0,029), lama

pengecatan (p=0,017), tempat kerja (p=0,029), penggunaan alat pelindung

pernapasan (p=0,023) dan merokok dengan penurunan fungsi paru pada pekerja

pengecatan mobil di Kota Bandar Lampung (p=0,001)

Kesimpulan: Terdapat hubungan antara usia, masa kerja, lama kerja, tempat

kerja, penggunaan alat pelindung pernapasan dan merokok dengan penurunan

fungsi paru

Kata kunci: fungsi paru, pekerja pengecatan mobil, peak flow meter.

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 6

1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 7

1.3.1 Tujuan Umum ..................................................................... 7

1.3.2 Tujuan Khusus .................................................................... 7

1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 9

1.4.1 Manfaat Teoritis .................................................................. 9

1.4.2 Manfaat Praktis ................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Proses Pengecatan Mobil ........................................................... 10

2.2 Bahaya Kandungan Pada Cat Mobil Terhadap Saluran

Pernapasan .................................................................................. 11

2.3 Usia ............................................................................................ 14

2.4 Masa Kerja dan Lama Kerja ...................................................... 15

2.5 Alat Pelindung Pernapasan ........................................................ 16

2.6 Tempat Kerja ............................................................................. 17

2.6.1 Posisi Terhadap Pekerja Lain ........................................... 18

2.6.2 Posisi Terhadap Spray dan Ventilasi ................................ 19

2.6.3 Posisi Terhadap Ketinggian Objek Yang Dicat ............... 20

2.7 Merokok ..................................................................................... 20

2.8 Genetik ....................................................................................... 21

2.9 Fisiologi Pernapasan ................................................................. 22

2.10 Dampak Gangguan Pernapasan pada Pekerja Pengecatan

Mobil ........................................................................................... 24

2.11 Cara Penilaian Fungsi Paru ........................................................ 26

2.12 Penyakit Yang Mempengaruhi Fungsi Paru .............................. 31

2.13 Kerangka Teori .......................................................................... 35

2.14 Kerangka Konsep ....................................................................... 36

2.15 Hipotesis .................................................................................... 36

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

ii

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian .......................................................................... 38

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian .................................................... 38

3.3 Variabel Penelitian ..................................................................... 38

3.3.1 Variabel Bebas ................................................................. 38

3.3.2 Variabel Terikat ................................................................ 39

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian ................................................ 39

3.4.1 Populasi Penelitian ........................................................... 39

3.4.2 Sampel Penelitian ............................................................. 39

3.4.3 Kriteria inklusi .................................................................. 40

3.4.4 Kriteria eksklusi ............................................................... 40

3.5 Definisi Operasional .................................................................. 40

3.6 Metode Pengumpulan Data ........................................................ 41

3.7 Instrumen Penelitian ................................................................... 42

3.8 Langkah Kerja ............................................................................. 42

3.8.1 Penyebaran Kuisioner ....................................................... 42

3.8.2 Pengukuran Puncak Laju Aliran Udara

(Peak Flow Rate) ............................................................... 42

3.9 Pengolahan Data dan Analisis Data ........................................... 43

3.9.1 Pengolahan Data ............................................................... 43

3.9.2 Analisis Data .................................................................... 44

3.10 Alur Penelitian ........................................................................... 46

3.11 Etika Penelitian ........................................................................... 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil penelitian ............................................................................ 48

4.1.1 Gambaran Umum Penelitian ........................................... 48

4.1.2 Karakteristik Responden ................................................. 49

4.1.3 Analisis Univariat ............................................................. 50

4.1.4 Analisis Bivariat ............................................................... 56

4.1.5 Analisis Multivariat .......................................................... 61

4.2 Pembahasan .................................................................................. 66

4.3 Keterbatasan Penelitian ................................................................ 84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ................................................................................... 85

5.2 Saran ............................................................................................. 87

DAFTAR PUSTAKA

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

DAFTAR TABEL

5. Kandungan bahan cat pada bengkel pengecatan .................................. 49

3. Karakteristik responden ......................................................................... 50

4. Distribusi frekuensi responden berdasarkan fungsi paru ....................... 50

6. Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia ................................... 51

7. Distribusi frekuensi responden berdasarkan masa kerja ......................... 52

8. Distribusi frekuensi responden berdasarkan lama kerja ......................... 53

9. Distribusi frekuensi responden berdasarkan tempat kerja ...................... 54

10. Distribusi frekuensi responden berdasarkan penggunaan APD.............. 54

11. Distribusi frekuensi responden berdasarkan perilaku merokok ............. 55

12. Hubungan usia dengan fungsi paru......................................................... 56

13. Hubungan masa kerja dengan fungsi paru .............................................. 57

14. Hubungan lama jam kerja dengan fungsi paru ...................................... 58

15. Hubungan tempat kerja dengan fungsi paru ........................................... 59

16. Hubungan penggunaan APD dengan fungsi paru ................................... 60

17. Hubungan merokok dengan fungsi paru ................................................. 60

18. Hasil analisis seleksi bivariat .................................................................. 62

Tabel halaman

............................................................................... 42

2. Jumlah responden dan fungsi paru pada bengkel pengecatan .............. 49

1. Definisi operasional

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

iv

19. Hasil uji regresi logistik tahap 1 ............................................................. 63

20. Hasil uji regresi logistik tahap 2 ............................................................. 64

21. Hasil uji regresi logistik tahap 3 ............................................................. 64

22. Model akhir multivariat .......................................................................... 65

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

DAFTAR GAMBAR

Gambar halaman

1. Pekerja sprayer mobil (NASCAR, 2006). .............................................. 11

2 Masker P95 (NIOSH, 2004). ................................................................. 16

3. Posisi terhadap pekerja lain .................................................................. 18

4. Posisi pekerja terhadap ventilasi dan penggunaan nozzle semprot ........ 19

5. Posisi terhadap ketinggian objek yang dicat. ......................................... 20

6. Volume dan kapasitas paru-paru. ........................................................... 24

7. Peak flow meter. .................................................................................... 27

8. Cara menggunakan peak flow meter ...................................................... 29

9. Contoh spirometri dengan mouthpiece,filter dan tampilan real-time ... 30

10. Kerangka teori ....................................................................................... 35

11. Kerangka konsep .................................................................................... 36

12. Alur Penelitian ........................................................................................ 46

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar penjelasan penelitian

Lampiran 2. Lembar kuisioner

Lampiran 3. Hasil penelitian

Lampiran 4. Hasil Pengolahan Data

Lampiran 5. Dokumentasi Penelitian

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan jumlah penduduk yang meningkat secara pesat telah mendorong

lahirnya era industrialisasi. Peran teknologi otomotif di bidang industri body

repair mobil membuat kehidupan dunia otomotif semakin dinamis. Salah satu

komponen penting dalam perancangan body repair mobil adalah desain warna

pengecatan (Gunadi, 2008). Terdapat beberapa hal yang menjadi alasan

seseorang datang untuk melakukan pengecatan ulang mobil mereka. Pertama,

kecelakaan dapat menyebabkan goresan yang apabila dibiarkan dapat menjadi

berkarat. Kedua, cat mobil memudar disebabkan oleh paparan sinar

matahari, salju maupun pencucian mobil yang tidak maksimal (Kelly, 2009).

Proses pengecatan mobil memiliki beberapa tahapan pekerjaan, mulai dari

pengamplasan, pendempulan, pengecatan dasar dan pengecatan warna. Dalam

proses tersebut, pekerja dapat berisiko terpapar partikel cat saat melakukan

tahapan pengecatan warna. Salah satu praktik yang tidak tepat pada aktivitas

pengecatan mobil adalah posisi pengecat yang berhadapan satu dengan

lainnya, sehingga dapat membahayakan kesehatan pekerja karena paparan

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

2

yang overspray. Untuk menghindari paparan yang overspray pekerja harus

menghindari arah pengecatan yang berhadapan terhadap pekerja lainnya

(Queensland Government, 2013).

Di tempat proses pengecatan mobil terdapat bahaya potensial kerja yang

dapat mempengaruhi kesehatan tenaga kerja. Bahaya potensial kimia berasal

dari kandungan bahan kimia pada cat mobil berupa zat isosianat dan xylene

yang dapat bersifat toksik dan iritan. Bahaya potensial listik berasal dari

penggunaan alat cat semprot elektrik. Bahaya potensial fisik lainnya seperti

kebisingan pada saat proses pengecatan di dalam spray booth, suhu panas

akibat paparan sinar matahari langsung di tempat terbuka ataupun ruang

tertutup dengan ventilasi yang kurang adekuat. Bahaya potensial ergonomi

oleh karena posisi statis saat mengecat menggunakan spray gun (Queensland

Government, 2013).

Selama proses pengecatan, partikel cat yang dilepaskan ke udara melalui nosel

semprot akan menghasilkan uap berbahaya yang berpotensi untuk terhirup ke

dalam saluran pernapasan. Partikel cat dalam aktivitas pengecatan tersebut

terdiri dari bahan kimia berbahaya seperti cadmium, chromium, lead

chromate, resin, isocyanate dan pelarut toluene (ILO, 2013). Kandungan

bahan pelarut cat berupa isocyanates dapat memberikan pengaruh terhadap

saluran pernapasan berupa iritasi, asma, pneumonitis hipersensitivitas dan

gejala pernapasan asimtomatis disertai dengan penurunan fungsi paru (Numan,

2012). Menurut penelitian cohort oleh Saab (2016) di Kanada, bahan pelarut

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

3

cat semprot berupa isocyanate yang terinhalasi dalam kurun waktu yang

cukup lama dapat meningkatkan faktor risiko terjadinya gangguan pernapasan

yang bermanifestasi klinis sebagai batuk mengi (Saab, 2016).

Prevalensi penurunan kapasitas fungsi paru pada pekerja pengecatan mobil

dari hasil beberapa penelitian menunjukkan besaran masalah yang cukup

signifikan. Penelitian oleh Numan di Baghdad (2012), sebanyak 36,4 %

pekerja cat mobil mengalami penurunan fungsi paru dan hati. Penelitian yang

dilakukan Piirila (2005) menunjukkan dari 13 pekerjaan di Finlandia,

pekerjaan yang prevalensi kejadian penyakit saluran pernapasannya paling

tinggi adalah pengecatan mobil. Penelitian di Indonesia juga menunjukkan hal

yang sama, misalnya penelitian Veronica (2018), menunjukkan bahwa

penggunaan masker dan masa kerja berhubungan dengan faktor risiko

gangguan paru pada pekerja pengecatan mobil di Kota Palu.

Penurunan fungsi paru pada pekerja pengecatan mobil dapat dipengaruhi oleh

faktor karakteristik pekerjaan diantaranya adalah usia, masa kerja, lama jam

kerja per-hari, penggunaan alat pelindung pernapasan dan tempat kerja

(Budiono, 2007). Tingkat arus puncak ekspirasi/Peak Expiratory Flow Rate

(PEFR) mencapai puncaknya pada usia 30-35 tahun dan kemudian menurun,

terutama setelah usia 45 tahun. PEFR berkurang 4L/menit/tahun pada pria dan

2,5 L/menit/tahun pada wanita. Penurunan ini dapat menunjukkan adanya

penyakit saluran napas kecil berdasarkan kurva flow-volume (Hasan, 2017).

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

4

Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor

PER.13/MEN/X/2011(2011), kadar partikel respirable ditetapkan nilai

ambang batasnya sebesar 3 mg/m3. Apabila selama 8 jam bekerja tiap harinya

atau 40 jam selama seminggu, pekerja terpapar oleh partikel lebih dari 3

mg/m3, maka pekerja akan mempunyai risiko untuk terjadinya gangguan

fungsi paru. Lama waktu yang dibutuhkan untuk terjadinya gangguan fungsi

paru adalah setelah terpapar kurang lebih selama 10 tahun. Paparan yang

rendah namun terjadi dalam waktu yang lama juga dapat menimbulkan efek

kumulatif sehingga pada akhirnya pekerja dapat mengalami gangguan fungsi

paru (Budiono, 2007).

Aktivitas pengecatan di tempat terbuka memungkinkan suplai udara bersih

secara otomatis, namun pajanan cat semprot dapat menyebar pada radius 15

meter. Sehingga, zona pembatas tempat cat dengan sekitarnya berjarak 6 m

secara horizontal dan 2 meter secara vertikal. Sementara aktivitas pengecatan

di tempat tertutup dilakukan dalam oven booth harus memiliki ventilasi yang

baik agar dapat menggantikan udara dalam ruangan yang telah terkontaminasi

oleh partikel cat (Queensland Government, 2013).

Pekerja cat semprot harus menggunakan alat pelindung pernapasan berupa

respirator yang memiliki filter terhadap paparan cat. Jenis respirator yang

disarankan oleh NIOSH (2004) berupa masker P95 yang dapat menyaring uap

berbahaya dengan tingkat ketahanan tinggi terhadap partikel berukuran 0,3

mikron yang berbahan dasar cair ataupun minyak (NASCAR, 2006). Selain

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

5

itu, jenis masker yang banyak digunakan pekerja berupa masker fiber dan

kain penutup biasa berfungsi untuk menyaring debu dengan ukuran sebesar

10 mikron (Shaughnessy, 2017).

Berdasarkan hasil penelitian oleh Budiono tahun 2007 menunjukkan beberapa

faktor risiko gangguan fungsi paru pada pekerja pengecatan mobil di Kota

Semarang. Pekerja dengan masa kerja ≥ 10 tahun mengalami gangguan fungsi

paru sebesar 92,3 %. Pekerja dengan usia ≥ 30 tahun mengalami gangguan

fungsi sebesar 61,7%. Pekerja yang memiliki lama jam kerja/minggu ≥ 40 jam

sebesar 51,6 %. Pekerja yang kadang-kadang menggunakan masker memiliki

gangguan fungsi paru sebesar 80,5% (Budiono, 2007). Selain itu, hasil studi

oleh Damayanti di Semarang pada tahun 2016 menunjukkan bahwa aktivitas

pengecatan mobil yang tidak dilakukan di dalam ruang khusus pengecatan

memiliki faktor risiko untuk terjadinya rhinitis akibat kerja sebesar 87,1 %

(Damayanti, 2016).

Dikarenakan keterbatasan sumber data jumlah populasi bengkel pengecatan di

Kota Bandarlampung maka teknik pengambilan sampel bengkel pengecatan

pada penelitian ini menggunakan teknik Snowball sampling, dimana tempat

bengkel tersebut diambil secara berantai yang berasal dari pengetahuan satu

informan ke informan lainnya hingga didapatkan informasi yang cukup.

Berdasarkan hasil survei tersebut, didapatkan 15 bengkel pengecatan dengan

jumlah pekerja sebanyak 68 orang di Kota Bandarlampung yang terdiri 7

tempat pengecatan tertutup dan 8 tempat pengecatan terbuka. Selain itu,

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

6

beberapa pekerja sudah bekerja dalam waktu lebih dari 10 tahun, sementara

kepedulian terhadap penggunaan alat pelindung pernapasan masih kurang.

Masker pelindung yang banyak digunakan pekerja tersebut berupa masker

yang terbuat dari kain serta masker fiber. Tempat yang digunakan pekerja

untuk melakukan aktivitas pengecatan terdiri atas tempat yang terbuka yang

dilakukan di lingkungan luar dan tempat tertutup yang dilakukan di dalam

oven booth. Selain itu belum adanya penelitian yang pernah dilakukan di Kota

Bandarlampung terkait dengan penurunan fungsi paru akibat kerja pada

pekerja pengecatan mobil, maka hal ini menjadi dasar untuk peneliti

melakukan penelitian ini.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka peneliti tertarik

untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penurunan fungsi

paru pada pekerja pengecatan mobil dengan melihat beberapa variabel,

seperti, usia, masa kerja, lama jam kerja per-hari, penggunaan alat pelindung

pernapasan tempat kerja dan merokok. Dengan demikian dapat dilakukan

upaya pencegahan yang lebih efektif untuk menurunkan risiko dan angka

morbiditas terjadinya penurunan fungsi paru pada pekerja pengecatan mobil.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah sehubungan dengan

ditemukan adanya berbagai penurunan kapasitas fungsi paru yang cukup

signifikan pada pekerja pengecatan mobil di Indonesia, maka rumusan

masalah umum dalam penilitian ini adalah ―Faktor-faktor apa saja yang dapat

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

7

mempengaruhi penurunan fungsi paru pada pekerja pengecatan mobil di Kota

Bandarlampung?‖.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan penurunan

fungsi paru pada pekerja pengecatan mobil.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui gambaran fungsi paru pekerja pengecatan mobil pada

pekerja pengecatan mobil di Kota Bandarlampung.

2. Mengetahui gambaran usia pada pekerja pengecatan mobil di

Kota Bandarlampung.

3. Mengetahui gambaran masa kerja pada pekerja pengecatan mobil

di Kota Bandarlampung.

4. Mengetahui gambaran lama jam kerja per-hari pada pekerja

pengecatan mobil di Kota Bandarlampung.

5. Mengetahui gambaran tempat kerja pada pekerja pengecatan

mobil di Kota Bandarlampung.

6. Mengetahui gambaran perilaku penggunaan alat pelindung

pernapasan pada pekerja pengecatan mobil di Kota

Bandarlampung.

7. Mengetahui gambaran kebiasaan merokok pekerja pengecatan

mobil di Kota Bandarlampung.

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

8

8. Mengetahui hubungan antara usia dengan penurunan fungsi paru

pada pekerja pengecatan mobil di Kota Bandarlampung

9. Mengetahui hubungan antara masa kerja dengan penurunan

fungsi paru pada pekerja pengecatan mobil di Kota

Bandarlampung.

10. Mengetahui hubungan antara lama jam kerja per-hari dengan

penurunan fungsi paru pada pekerja pengecatan mobil di Kota

Bandarlampung.

11. Mengetahui hubungan antara tempat kerja dengan penurunan

fungsi paru pada pekerja pengecatan mobil di Kota

Bandarlampung.

12. Mengetahui hubungan merokok dengan penurunan fungsi paru

pada pekerja pengecatan mobil di Kota Bandarlampung.

13. Mengetahui hubungan antara penggunaan alat pelindung

pernapasan dengan penurunan fungsi paru pada pekerja

pengecatan mobil di Kota Bandarlampung.

14. Mengetahui faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap

penurunan fungsi paru pada pekerja pengecatan mobil di Kota

Bandarlampung.

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

9

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

tambahan di bidang kesehatan untuk mengurangi risiko penurunan

fungsi paru akibat kerja.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi peneliti diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan

tentang faktor-faktor risiko yang berpotensi terhadap penurunan

fungsi paru pada pekerja pengecatan mobil.

2. Bagi pekerja diharapkan dapat memperhatikan tentang

keselamatan kerja agar dapat menurunkan faktor risiko penurunan

fungsi paru akibat kerja.

3. Bagi Institusi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

diharapkan dapat menambah bahan kepustakaan.

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Proses Pengecatan Mobil

Beberapa proses dalam teknik pengecatan mobil antara lain adalah: (Gunadi,

2008).

1. Pekerjaan pengecatan dimulai dari pengamplasan permukaan body mobil

menggunakan amplas. Kemudian dilakukan pendempulan untuk

memperoleh hasil yang maksimal.

2. Untuk melindungi komponen yang tidak akan dicat perlu ditutup terlebih

dahulu.

3. Kemudian kendaraan dibawa ke ruangan khusus pengecatan (spray booth).

Hal ini dilakukan agar saat melakukan pengecatan, tidak terganggu oleh

debu dan kotoran disekitar pengecatan.

4. Setelah pengecatan selesai, maka kendaraan dibawa ke ruang khusus untuk

dipanaskan. Pemanasan ini penting untuk mempercepat proses

pengeringan cat. Sumber dari panas bisa menggunakan lampu pemanas

biasa atau sekarang sudah banyak menggunakan ruangan pemanas atau

oven.

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

11

5. Agar kendaraan lebih mengkilap dan cat benar-benar rata, maka dilakukan

polishing atau poles cat. Poles dapat dilakukan dengan menggunakan

mesin, dapat juga menggunakan tangan.

Gambar 11. Pekerja sprayer mobil (NASCAR, 2006).

2.2 Bahaya Kandungan Pada Cat Mobil Terhadap Saluran Pernapasan

Bahan cat yang digunakan dalam pengecatan mobil berbentuk cair yang

kemudian dimasukkan ke sebuah tabung untuk disemprotkan melalui nosel

semprot. Cat semprot berbentuk partikel halus berupa aerosol yang

berpotensi untuk masuk ke dalam saluran pernapasan. Lokasi deposisi dari

aerosol cat mobil pada saluran pernapasan ditentukan oleh ukuran partikel

(Wahyuningsih, 2003).

Ukuran dan bentuk suatu partikel yang masuk bersama udara kedalam

saluran napas akan menentukan terjadinya deposisi atau pengendapan di

dalam saluran pernapasan. Partikel yang berpotensi untuk mengendap di

saluran napas atas adalah partikel dengan ukuran 10 mikrometer atau

lebih, sementara dengan ukuran lebih kecil akan berpotensi untuk

Page 29: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

12

terdeposit di saluran napas yang lebih dalam (Tena, 2012). Cat semprot

memilki ukuran partikel sekitar 0,5-2,5 mikrometer yang berpotensi untuk

mengendap pada saluran napas bawah dan dalam waktu lama dapat

berpotensi untuk menimbulkan gangguan pernapasan (Dahlin, 2008).

Selain itu, zat kimia berupa isocyanate juga digunakan sebagai bahan

dasar perindustrian cat mobil. Isocyanate dapat terhirup dan masuk

melalui saluran pernapasan. Beberapa gejala klinis yang menunjukkan

akibat dari inhalasi isocyanate antara lain adalah iritasi pada saluran napas,

kesulitan dalam bernapas, batuk, mengi, gejala asma, sakit kepala dan rasa

tidak nyaman. Timbulnya efek terhadap saluran napas dapat terjadi pada

malam hari atau beberapa jam setelah selesai bekerja (Australian

Government, 2015).

Bahan cat mobil pada umumnya berbahan dasar air atau minyak dan

terdiri atas tiga komponen penting yakni :

1. Tiner

Semua cat mengandung pelarut yang biasanya berupa tiner. Tiner akan

menguap segera setelah cat dioleskan, pekerja cat dapat menghisap

bahan berbahaya dalam tiner. Inhalasi tiner kurang dari 1 mL dapat

menyebabkan gejala gangguan pernapasan berupa batuk dan obstruksi

saluran napas setelah paparan beberapa jam serta pulih kembali setelah

2-8 hari. Kemudian diikuti dengan gejala chemical pneumonitis yang

menyebabkan iritasi saluran napas (Kocak, 2019).

Page 30: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

13

2. Binder

Binder merupakan bahan perekat cat mobil yang mengandung zat

kimia berupa resin yang dapat menyebabkan reaksi hipersensitivitas.

Paparan awal tehadap resin dapat menimbulkan sensitisasi sehingga

tubuh membentuk antibodi. Paparan yang berulang mampu

menyebabkan inflamasi saluran napas hingga kerusakan paru secara

permanen (Hines et al., 2011).

3. Pigmen

Pigmen berguna untuk mewarnai dan meningkatkan ketahanan cat

mobil. Pigmen mengandung bahan kimia berupa lead chromate,

chromium dan cadmium. Bahan kimia pada pigmen cat menyebabkan

toksisitas pada sel dan menginduksi mekanisme karsinogenitas melalui

kerusakan kromosom dan tumor promoter (Wang, 2017).

Terdapat beberapa mekanisme penimbunan partikel di dalam saluran

pernapasan, antara lain adalah (Suma’mur, 2009) :

a. Inersia

Partikel akan terperangkap dan menempel di permukaan saluran

pernapasan. Pengaruh inersia menyebabkan partikel bergerak

mengikuti bentuk saluran napas. Partikel yang lebih besar akan

menempel dan mengendap di lekukan saluran napas dan selaput

lendir. Partikel dengan ukuran diameter 1µm dan panjang 200 µm

dapat terdeposisi pada bifurkasi trakea. Sementara, partikel dengan

ukuran 10µm dapat terdeposisi pada area hidung dan tenggorokan.

Page 31: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

14

b. Sedimentasi

Dengan adanya gaya gravitasi, partikel akan mengendap pada

saluran napas seperti pada bronkus dan bronkiolus, kecepatan arus

udara penapasan kurang dari 1 cm/detik sehingga dapat

mengendapkan partikel dengan ukuran kurang dari 0,05 µm.

c. Gerakan brown

Pada proses difusi terjadi gerakan brown, yaitu mekanisme gerakan

secara acak untuk partikel yang berukuran kurang dari 0,1 μ.

Partikel-partikel kecil ini mengalami gerakan brown dan

terperangkap di dalam alveolus.

2.3 Usia

Dengan bertambahnya usia, saluran udara pernapasan termasuk alveolus

mengalami perubahan menjadi lebih kaku dan kurang elastis. Selain itu,

dinding dada juga menjadi lebih kaku. Sehingga dapat menyebabkan

penurunan kapasitas paru-paru. Pada dasarnya, kapasitas vital (jumlah

maksimum udara yang dapat diekspirasikan setelah inhalasi maksimal)

dapat menurun sebanyak 35% pada usia 70 tahun (Tortora & Derrickson,

2014).

Hal-hal yang mengalami penurunan seiring dengan usia antara lain adalah

penurunan kadar oksigen didalam darah, penurunan aktivitas makrofag

alveolar, dan berkurangnya aktivitas siliaris epitel yang melapisi saluran

pernapasan. Dengan demikian, karena sistem pernapasan berkaitan dengan

faktor-faktor usia, maka orang lanjut usia akan lebih banyak dan rentan

terhadap terjadinya beberapa penyakit pernapasan seperti pneumonia,

Page 32: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

15

bronchitis, emfisema, dan lainnya. Perubahan terkait usia dalam hal

struktur dan fungsi paru juga dapat berkontribusi pada orang yang lebih

tua seiring dengan berkurangnya kemampuan untuk melakukan latihan

berat, seperti berlari (Tortora & Derrickson, 2014).

2.4 Masa Kerja dan Lama jam kerja per-hari

Masa kerja didefinisikan sebagai lamanya waktu seorang pekerja pada

suatu tempat kerja (Bachman, 2015). Waktu yang dibutuhkan seseorang

yang terpapar oleh debu untuk terjadinya gangguan fungsi paru kurang

lebih sekitar 10 tahun. Beberapa bahan cat yang bersifat karsinogenik

antara lain seperti chromium, cadmium dan chromate dapat berpotensi

untuk meningkatkan kejadian kanker setelah pajanan lebih dari 20 - 30

tahun akibat terakumulasi dalam tubuh dalam waktu lama (Budiono,

2007).

Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor

PER.13/MEN/X/2011 (2011) tentang Nilai Ambang Batas Faktor Kimia

untuk partikel respirable yaitu 0,3 mg/m3. Apabila masa kerja pekerja ≥ 5

tahun dan mereka terpapar selama 10 jam/hari maka kemungkinan

terpaparnya potensi bahaya dapat memungkinkan terjadinya gangguan

fungsi paru. (Budiono, 2007). Masa kerja menentukan lama jam kerja per-

hari seseorang terhadap faktor risiko terpapar debu, sehingga semakin

besar lama jam kerja per-hari seseorang maka semakin besar pula risiko

terkena penyakit paru (Suma’mur, 2009).

Page 33: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

16

2.5 Alat Pelindung Pernapasan

Alat pelindung pernapasan adalah alat pelindung yang berfungsi untuk

melindungi organ pernapasan dengan cara menyalurkan udara bersih dan

sehat dan/atau menyaring cemaran bahan kimia, mikro-organisme, partikel

yang berupa debu, kabut (aerosol), uap, asap, gas, dan sebagainya

(Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia &

Indonesia, 2010).

Masker fiber dan kain penutup biasa dengan tali yang dikaitkan di telinga

hanya berfungsi untuk menyaring percikan air, darah dan debu dengan

ukuran sebesar 10 mikron, hal ini disebabkan bahan karbon aktif untuk

pembuatan masker tersebut memiliki serat-serat halus yang tidak tertutup

rapat (Shaughnessy, 2017).

Alat pelindung pernapasan yang tepat dan sesuai standar bagi tenaga kerja

yang berada pada lingkungan kerja dengan paparan uap seperti pada

pekerja cat semprot adalah jenis masker atau respirator P95. Masker jenis

P95 mampu menyaring 95% dari berbagai jenis partikel berbahaya serta

didesain dengan ventilasi yang baik. Kemampuan masker P95 mampu

menahan partikel hingga ukuran kecil 0,3 mikron (NIOSH, 2004).

Gambar 12 Masker P95 (NIOSH, 2004).

Page 34: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

17

2.6 Tempat Kerja

Menurut Undang-Undang No 1 Tahun 1970, pengertian tempat kerja dalam

K3 secara umum adalah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka,

bergerak atau tetap dimana tenaga kerja bekerja, atau sering dimasuki

tempat kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau

sumber-sumber bahaya. Tempat kerja pada aktivitas pengecatan mobil

terdiri atas tempat terbuka ataupun tempat tertutup didalam ruang khusus

pengecatan berupa oven booth. Ruang khusus pengecatan merupakan salah

satu hal yang penting untuk meminimalkan risiko paparan bahan

berbahaya. Ventilasi udara yang ada di dalam ruang pengecatan juga harus

diperhatikan sehingga udara segar dapat menggantikan udara dalam ruangan

yang telah terkontaminasi oleh debu cat (Budiono, 2007). Berdasarkan

penelitian yang dilakukakn oleh Andhita 2016 menunjukan 27 orang terkena

penyakit rhinitis akibat kerja pada bengkel pengecatan mobil yang tidak

memiliki ruang khusus pengecatan.

Ruang pengecatan yang cukup dibutuhkan untuk meminimalkan risiko

paparan bahan berbahaya. Aktivitas pengecatan tanpa dilengkapi dengan

ventilasi yang baik akan menyebabkan tingkat kontaminasi yang tinggi dan

oksigen mungkin akan turun konsentrasinya sampai batas yang

membahayakan kesehatan. Aktivitas pengecatan di ruang terbuka meskipun

memungkinkan suplai udara bersih secara otomatis, namun menimbulkan

dampak buruk yaitu pajanan zat isosianat yang terkandung dalam bahan cat

dapat menyebar pada radius 15 meter, sehingga untuk mengurangi faktor

Page 35: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

18

risiko bahaya pajanan tersebut maka setiap orang dalam radius tersebut

harus menggunakan masker (Queensland Government, 2013).

Selain itu adanya ruang khusus pengecatan juga harus dilengkapi dengan

ventilasi udara yang baik . Apabila ventilasi tidak tersedia secara cukup

maka kemungkinan selanjutnya dapat menyebabkan konsentrasi debu cat

meningkat. Pertukaran udara harus diatur sehingga dapat menggantikan

udara dalam ruangan yang telah terkontaminasi dengan debu cat. Untuk

memastikan pertukaran udara segar tersebut maka diperlukan air exhaust

dalam ruangan pengecatan (Queensland Government, 2013).

2.6.1 Posisi Terhadap Pekerja Lain

Gambar 13. Posisi terhadap pekerja lain (Queensland Government, 2013).

Salah satu praktik yang tidak tepat pada aktivitas pengecatan menurut

petunjuk keselamatan pengecatan mobil yang dikeluarkan pemerintah

Australia adalah posisi pengecat yang berhadapan satu dengan

lainnya. Posisi tersebut dapat membahayakan kesehatan pekerja

karena papaan yang overspray. Dianjurkan posisi yang benar adalah

posisi yang memungkinkan setiap pekerja tidak terpapar oleh paparan

Page 36: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

19

secara overspray, yaitu dengan cara menghindari arah pengecatan

terhadap pekerja lainnya (Queensland Government, 2013).

2.6.2 Posisi Terhadap Spray dan Ventilasi

Gambar 14. Posisi pekerja terhadap ventilasi dan penggunaan nozzle semprot

(Queensland Government, 2013).

Selain itu, untuk menghindari paparan yang overspray pekerja harus

memperhatikan arah angin apabila pengecatan dilakukan di ruangan

terbuka atau aliran udara apabila pengecatan dilakukan di ruang

pengecatan yang menggunakan air exhaust. Posisi yang benar seperti

pada gambar di atas adalah apabila pekeja menempatkan diri pada

posisi di belakang alat spray dan alat spray ada dibelakang exhaust

air (Queensland Government, 2013).

Page 37: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

20

2.6.3 Posisi Terhadap Ketinggian Objek Yang Dicat

Gambar 15.Posisi terhadap ketinggian objek yang dicat (Queensland Government,

2013).

Ketinggian objek yang di cat juga dapat mempengaruhi jumlah

paparan yang diterima oleh pekerja cat. Obyek pengecatan yang

tinggi, besar dan sulit untuk dipindahkan memiliki kemungkinan

untuk menimbulkan paparan yang lebih besar bagi pekerja. Pada

keadaan tersebut, yaitu pekerja menangani obyek pengecatan yang

ukurannya besar, maka diperlukan alat pendukung berupa gantry atau

lift (Queensland Government, 2013).

2.7 Merokok

Merokok dapat menurunkan fungsi paru yaitu melalui penurunan kapasitas

vital paksa (FVC) dan volume ekspirasi paksa dalam satu detik (FEV1),

FEV1/FVC dan ekspirasi paksa 25-75 % (Tantisuwat, 2014). Hal tersebut

dapat menunjukkan indikasi adanya obstruksi jalan napas maupun

penyakit saluran napas. Pada orang dengan fungsi paru normal dan tidak

merokok mengalami penurunan FEV1 20 ml pertahun, sedangkan pada

orang yang merokok akan mengalami penurunan FEV1 lebih dari 50 ml

pertahunnya (Gold, 2005).

Page 38: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

21

Menghirup asap rokok baik secara aktif dan pasif beruhubungan dengan

irirtasi kronik dan ketidaknyamanan pada mata, hidung serta orofaring.

Beberapa zat yang terbukti toksik pada asap rokok antara lain adalah

acrolein, formaldehyde, karbon monoksida, nikotin, kotinin, dan lain-lain

yang berpotensi toksik pada epitel pernapasan. Asap rokok dapat

mengurangi fungsi pergerakan silia baik pada paparan akut maupun

kronik. Selain itu asap rokok dapat mempengaruhi fungsi produksi mukus

melalui perubahan metaplasia pada sel goblet sehingga meningkatkan

sekresi pada saluran pernapasan atas. Disamping perubahan secara

fungsional, asap rokok juga dapat menyebabkan penurunan viabilitas sel

dan apoptosis silia (Tamashiro, 2009).

2.8 Genetik

Defisiensi alpha 1-antitrypsin (A1AT) adalah kelainan yang ditandai

dengan rendahnya kosentrasi protein bernama alpha 1-antitrypsin yang

dapat ditemukan di dalam darah. Penyakit ini merupakan penyakit bawaan

yang diturunkan dari orang tua kepada anaknya. Defisiensi A1AT dapat

menjadi predisposisi terjadinya penyakit kronik yang berhubungan dengan

liver (sirosis hati dan hepatoma), paru (PPOK), dan kulit (panikulitis).

Mayoritas akan berefek pada paru, kemudian menyebabkan cedera pada

parenkim paru akibat tidak terkompensasinya aktivitas penghancuran oleh

neutrophil elastase dan mengakibatkan individu terdiagnosa PPOK yang

bermanifestasi emfisema. Tipe emfisema yang sering terjadi adalah tipe

panasinar. Emfisema adalah penyakit kronik progresif yang menyebabkan

nafas tersengal-sengal, mengi, dan batuk produktif (Stolk,2008).

Page 39: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

22

2.9 Fisiologi Pernapasan

Ventilasi pulmonal merupakan proses inhalasi, ekshalasi dan pertukaran

udara antara atmosfer dengan alveolus. Pada ventilasi pulmonal, udara

mengalir diantara atmosfer dan alveolus karena terjadi perbedaan tekanan

akibat kontraksi dan relaksasi otot-otot pernapasan. Laju pertukaran udara

dan usaha yang dibutuhkan untuk bernapas juga dipengaruhi oleh

tegangan permukaan alveolus, kapasitas paru dan resistensi jalan napas.

Udara masuk kedalam paru ketika tekanan udara didalam paru lebih

rendah dibandingkan dengan tekanan di atmosfer. Udara keluar paru

ketika tekanan didalam paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan

udara di atmosfer. Mekanisme pernapasan terdiri atas beberapa proses

berikut (Tortora & Derrickson, 2014) :

1. Masuknya udara ke dalam sistem pernapasan disebut juga dengan

inhalasi. Sebelum proses inhalasi, tekanan udara didalam paru sama

dengan tekanan udara di atmosfer, dengan besar tekanan 760 mmHg.

Supaya udara masuk kedalam paru, tekanan didalam alveolus harus

lebih rendah dibandingkan tekanan di atmosfer. Kondisi tersebut

dicapai dengan meningkatkan ukuran paru. Perbedaan tekanan

disebabkan oleh perubahan volume didalam paru sehingga mendorong

udara kedalam paru pada saat mekanisme inhalasi. Selama inhalasi,

diafragma dan otot interkostal eksterna berkontraksi. Rongga dada

mengembang dan tekanan alveolus menurun dibawah tekanan

atmosfer. Udara masuk kedalam paru akibat perubahan gradient

tekanan dan ekspansi volume paru. Saat inhalasi yang dalam otot

Page 40: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

23

sternocleidomastoiseus dan scalene mengembangkan paru lebih lanjut

dan menyebabkan penurunan tekanan alveolus yang lebih besar.

2. Selama ekshalasi, diafragma dan otot intercostal eksterna mengalami

relaksasi. Dada dan paru mengalami recoil, sehingga rongga dada

akan berkontraksi dan tekanan alveolus meningkat diatas tekanan

atmosfer. Udara mengalir keluar paru akibat gradien tekanan dan

volume paru menurun. Selama ekshalasi yang lebih dalam, otot

abdominal dan intercostal interna akan berkontraksi, sehingga

mengurangi ukuran rongga dada disertai peningkatan tekanan alveolus.

Terdapat beberapa jenis volume paru. Pertama, volume tidal, adalah

jumlah udara yang masuk ke dalam dan ke luar paru pada pernapasan

nomal (500 ml). Kedua, volume cadangan inspirasi (inspiratory

reserve volume), adalah jumlah udara yang masih dapat masuk

kedalam paru pada inspirasi maksimal setelah inspirasi biasa. Sekitar

3100 ml pada pria dewasa and 1900 ml pada wanita dewasa. Ketiga,

volume cadangan ekspirasi (expiratory reserve volume), adalah jumlah

udara yang dikeluarkan secara aktif dari dalam paru setelah ekspirasi

biasa. Sekitar 1200 ml pada pria dan 700 ml pada wanita. Keempat,

volume residu (residual volume), adalah jumlah udara yang tersisa

dalam paru setelah ekspirasi maksimal. Sekitar 1200 ml pada pria dan

1100 ml pada wanita (Tortora & Derrickson, 2014).

Kapasitas paru merupakan kemampuan paru untuk menampung udara

pernapasan. Kapasitas Inspirasi adalah jumlah volume tidal dan

Page 41: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

24

volume cadangan inspirasi (500 ml + 3100 ml + 3600 ml pada pria and

500 ml + 1900 mL + 2400 ml pada wanita). Kapasitas residual

fungsional adalah jumlah volume residual dan volume cadangan

ekspirasi (1200 ml + 1200 ml + 2400 ml pada pria dan 1100 ml + 700

ml + 1800 ml pada wanita). Kapaitas vital adalah jumlah volume

cadangan inspirasi, volume tidal, dan volume cadangan ekspirasi

(4800 ml pada pria dan 3100 ml pada wanita). Kapasitas total pulmo

adalah jumlah kapasitas vital dan volume residual (4800 ml + 1200 ml

+ 6000 ml pada pria dan 3100 ml + 1100 ml + 4200 ml pada wanita)

(Tortora & Derrickson, 2014).

Gambar 16. Volume dan kapasitas paru-paru (Tortora & Derrickson, 2014).

2.10 Dampak Gangguan Pernapasan pada Pekerja Pengecatan Mobil

1. Asma

Asma akibat kerja terjadi sekitar 25% atau lebih pada usia dewasa.

Penyebab dari asma akibat kerja adalah sensitisasi suatu agen dan

iritan yang dikarakterisasi oleh sindrom disfungsi saluran napas. Tes

diagnostik dan manajemen yang paling tepat adalah dengan menilai

Page 42: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

25

apakah seorang sensitif atau tidak terhadap suatu bahan iritan dan

mengidentifikasi apakah bahan iritan tersebut merupakan bahan

dengan berat molekul tinggi seperti protein atau bahan kimia reaktif

berat molekul rendah seperti suatu isocyanate (Dykewicz, 2009).

2. Kanker

Jenis cat mobil sangat bervariasi tergantung pada jenis mobil. Warna

cat yang paling sering digunakan adalah warna perak dan kuning yang

diduga mengandung kandungan tertinggi logam berat seperti kromium

hexavalen. Senyawa yang terkandung dalam cat tersebut diduga

sebagai bahan karsinogenik paru. Paparan tinggi senyawa tersebut

melalui inhalasi dialami oleh pekerja pengecatan selama menggunakan

cat semprot. Hasil pemindaian tomografi pada penelitian tersebut

dilakukan pada pasien laki-laki berusia 46 tahun yang bekerja sebagai

car spray painting selama 15 tahun menunjukkan bahwa pasien

memiliki massa 5,0 cm x 3,4 cm. Selain itu, hasil aspirasi jarum

menunjukkan diagnosis non-small lung carcinoma (Kim, 2013).

3. Pneumonitis Hipersensitivitas

Pajanan terhadap isosianat aerosol dapat mengakibatkan pneumonitis

hipersensitivitas. Pada keadaan akut didapatkan penurunan kapasitas

vital paksa; walaupun didapatkan perubahan ventilasi perfusi regional,

resistensi saluran nafas masih normal. Beberapa penelitian

mendapatkan penurunan kapasitas difusi beberapa jam setelah terpajan

isosianat. Pada keadaan subakut mungkin hanya dijumpai penurunan

kapasitas difusi dan compliance paru; pada fase kronik dapat

Page 43: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

26

berkembang menjadi fibrosis yang progresif, perubahan saluran nafas

obstruktif dan restriktif (Budiono, 2007).

2.11 Cara Penilaian Fungsi Paru

Penilaian fungsi Paru dilakukan untuk mengevaluasi sistem pernapasan,

atau kelainan yang berhubungan dengan fungsi paru. Selain itu penilaian

fungsi paru juga berguna untuk pengobatan dan evaluasi gejala pernapasan

seperti sesak nafas, batuk, untuk menilai praoperasi dan diagnosis penyakit

seperti asma bronkial dan penyakit paru obstruktif. Instrumen atau alat

yang dapat digunakan untuk menilai fungsi paru adalah menggunakan alat

Spirometri dan Peak Flow Meter. Perbedaan kedua alat tersebut terlihat

dari fungsi dari alat tersebut. Jika Spirometri memiliki empat fungsi yakni

monitoring, diagnostik, evaluasi kecacatan, dan kesehatan masyarakat.

Sedangkan Peak Flow Meter hanya memiliki fungsi sebagai alat

diagnostik yakni sebagai deteksi dini adanya risiko terkena penyakit paru

(Harahap, 2012).

1. Peak Flow Meter

Arus puncak ekspirasi dapat diukur dengan menggunakan alat yang

disebut dengan peak flow meter. Peak flow meter merupakan suatu alat

untuk mengukur dan memantau fungsi paru sehingga dapat melihat

seberapa cepat seseorang dapat menghembuskan udara saat ekshalasi

secara kuat setelah inhalasi maksimum. Peak flow meter terdiri dari

sebuah ruang berbentuk tabung yang didalamnya terdapat sebuah

saluran disertai dengan penunjuk yang dapat dipindahkan ke suatu

jarak (Adeniyi, 2011). Terdapat, dua jenis utama: peak flow meter

Page 44: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

27

aliran rendah yang digunakan untuk anak dengan usia 4 dan 9 tahun,

dan peak flow meter yang digunakan untuk orang dewasa. Keuntungan

pengukuran arus puncak ekspirasi dengan menggunakan peak flow

meter antara lain adalah alat ini mudah digunakan, sederhana, dan

tidak mahal (Adeniyi, 2011).

Gambar 17. Peak flow meter (Adeniyi, 2011).

Terdapat beberapa penggunaan klinis peak flow meter diataranya

mendiagnosis dan memanajemen diri pada pasein asma. Salah satu

gejala klinis asma adalah terdapat variasi obstruksi aliran udara. Arus

puncak ekspirasi dapat dikur dua kali sehari, sebaiknya pagi dan malam

hari. Selain itu, pengukuran arus puncak ekspirasi dapat menentukan

apakah pasien sudah diperbolehkan untuk dirawat dirumah setelah

terjadi serangan akut. Penurunan yang besar merupakan indikasi bahwa

asma yang dialami tidak dibawah kontrol dan membutuhkan

modifikasi terapi pengobatan selanjutnya. Variasi diurnal seharusnya

kurang dari 25% dan pasien dapat dipulangkan jika pengukuran arus

Page 45: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

28

puncak ekspirasi telah kembali normal atau setidaknya 75% dari nilai

prediksi (Adeniyi, 2011).

Intepretasi dari Peak Flow Meter dilihat berdasarkan tiga zona, yaitu

zona hijau dengan nilai FEV1/FVC sekitar 80% berarti fungsi paru

baik. Zona kuning dengan FEV1/FVC sekitar 50-79 % berarti fungsi

paru mengalami penurunan dengan aktivitas terbatas, batuk kronis, dan

terdapat gangguan tidur, terakhir adalah zona merah dengan

FEV1/FVC kurang dari 50% berarti fungsi paru sudah mulai buruk

(Adeniyi, 2011). Cara penggunaan peak flow meter terdapat beberapa

lagkah: (PAMF, 2014)

a. Atur kursor pada angka 0 dan jangan menyentuh kursor saat

menghembuskan napas.

b. Berdiri dan pegang peak flow meter secara horizontal didepan

mulut.

c. Tarik napas dalam-dalam dan tutup mulut di sekitar corong agar

tidak ada kebocoran udara.

d. Hembuskan napas sekeras dan secepat mungkin serta perhatikan

angka yang ditunjukan oleh kursor.

e. Kembalikan kursor dan ulangi urutan tersebut sebanyak dua kali

hingga memperoleh tiga bacaan. Pembacaan tertinggi dari hasil

ketiga pengukuran tersebut adalah arus puncak respirasi dan harus

dicatat atau direkan pada diagram aliran puncak pernapasan.

Page 46: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

29

Gambar 18. Cara menggunakan peak flow meter (Adeniyi, 2011).

2. Spirometri

Spirometri merupakan suatu pemeriksaan yang menilai fungsi

terintegrasi mekanik paru, dinding dada dan otot-otot pernapasan

dengan mengukur jumlah volume udara yang dihembuskan dari

kapasitas paru total (TLC). Indikasi spirometri antara lain sebagai

diagnostik individu yang memiliki gejala penyakit paru, menentukan

prognosis penyakit, menilai intervensi terapeutik, menentukan pasien

yang membutuhkan program rehabilitasi dan survei epidemiologis

untuk menetapkan standar nilai normal dan penelitian klinis. Kontra

indikasi absolut spirometri meliputi peningkatan tekanan intracranial,

ablasio retina, space occupying lesion dan lain-lain. Sementara kontra

indikasi relatif antara lain hemoptysis yang tidak diketahui

penyebabnya, pneumotoraks, angina pectoris tidak stabil, hernia

inguinalis, dan lain-lain (Uyainah, 2014).

Page 47: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

30

Gambar 19. Contoh spirometri dengan mouthpiece,filter dan tampilan real-time

(Department of Labour, 2013).

Di dalam menentukan hasil interpretasi spirometri maka pada awalnya

harus ditentukan nilai referensi normal FEV1 dan FVC pasien

berdasarkan jenis kelamin, umur dan tinggi badan (beberapa tipe

spirometri dapat menghitung nilai normal dengan memasukkan data

pasien). Kemudian pilih 3 hasil FEV1 dan FVC yang konsisten dari

pemerikssan spirometri yang selanjutnya dibandingkan dengan nilai

normal yang sudah ditentukan sebelumnya untuk mendapatkan

presentase nilai prediksi (Uyainah, 2014). Interpretasi spirometri antara

lain adalah : (Uyainah, 2014).

a. Fungsi paru normal menunjukkan nilai FEV1>80% dan FVC> 80%

b. Obstructive Ventilatory Defects (OVD). Penyempitan saluran napas

dan gangguan aliran udara di dalamnya. Kelainan ini berupa

penurunan rasio FEV1: FVC <70%. Ketika sudah ditetapkan

diagnosis OVD, maka selanjutnya menilai beratnya obstruksi,

kemungkinan reversibelitas dari obstruksi, menentukan adanya

hiperinflasi, dan air trapping.

Page 48: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

31

c. Restrictive Ventilatory Defects (RVD). Gangguan restriktif yang

menjadi masalah adalah hambatan dalam pengembangan paru dan

akan mempengaruhi kerja pernapasan dalam mengatasi resistensi

elastik. Manifestasi spirometrik yang biasanya timbul akibat

gangguan ini adalah penurunan pada volume statik. RVD

menunjukkan reduksi patologik pada TLC (< 80%).

2.12 Penyakit Yang Mempengaruhi Fungsi Paru

1. Tuberkulosis Paru

Tuberkulosis (TB) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang

penting di dunia ini. Saat ini Indonesia masih menduduki urutan ke 3

di dunia untuk jumlah kasus TB setelah India dan China. Kuman

tuberkulosis yang masuk melalui saluran napas akan bersarang di

jaringan paru, dimana ia akan membentuk suatu sarang pneumonik,

yang disebut sarang primer atau afek primer (Perhimpunan Dokter

Paru Seluruh Indonesia, 2006).

Kompleks primer ini akan mengalami sembuh tidak meninggalkan

cacat sama sekali, sembuh dengan meninggalkan kompleks Ghon atau

mengalami penyebaran secara perkontinitatum, bronkogen, hematogen

ataupun limfogen. Komplikasi penyebaran ini dapat sembuh dengan

meninggalkan sekuele ataupun meninggal dunia. Gejala respiratorik

berupa batuk lebih dari dua minggu, batuk mengandung lendir darah,

sesak nafas dan nyeri dada sedangkan untuk gejala sistemik berupa

demam, malaise, keringat malam, serta anoreksia dan penurunan berat

Page 49: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

32

badan yang drastis (Perhimpunan Dokter Paru Seluruh Indonesia,

2006).

Selain dari gejala klinis tersebut penegakan diagnosis Tuberkulosis

Paru dapat dikonfirmasi dngan pemeriksaan sputum BTA (Basil Tahan

Asam) SPS (Sewaktu-Pagi-Sewaktu) dengan intepretasi apabila dalam

3 kali pemeriksaan positif atau 2 kali positif dan satu negatif berarti

BTA positif, sedangkan jika 1 kali pemeriksaan positif dan 2 kali

negatif ulangi pemeriksaan BTA 3 kali kemudian jika 1 kali

pemeriksaan positif, 2 kali negatif berarti BTA positif dan apabila

ketiga pemeriksaan negatif berarti BTA negatif dan bukan TB paru

(Werdhani, 2011).

2. Asma Bronkial

Asma merupakan penyakit inflamasi paru yang terdiri atas inflamasi

akut dan kronik. Pertama, inflamasi akut diawali oleh faktor pencetus.

Pencetus serangan asma dapat disebabkan oleh sejumlah faktor antara

lain alergen, virus, iritan yang dapat menginduksi respons inflamasi

akut yang terdiri atas reaksi asma tipe cepat dan pada sejumlah kasus

diikuti reaksi asma tipe lambat. Reaksi asma tipe cepat terjadi karena

alergen akan terikat pada IgE yang menempel pada sel mast dan terjadi

degranulasi sel mast tersebut. Degranulasi tersebut mengeluarkan

mediator seperti histamin, protease, leukotrien, prostaglandin dan PAF

yang menyebabkan kontraksi otot polos bronkus, sekresi mukus dan

vasodilatasi. Sementara, reaksi tipe lambat timbul antara 6-9 jam

setelah paparan alergen dan melibatkan aktivasi eosinofil, sel T CD4+,

Page 50: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

33

neutrofil dan makrofag. Proses inflamasi kronik pada asma akan

meimbulkan kerusakan jaringan yang secara fisiologis akan diikuti

oleh proses penyembuhan (healing process) yang menghasilkan

perbaikan (repair) dan pergantian sel-sel yang rusak dengan sel-sel

yang baru (Perhimpunan Dokter Paru Seluruh Indonesia, 2003).

Diagnosis asma didasari oleh gejala yang bersifat episodik, gejala

berupa batuk, sesak napas, mengi, rasa berat di dada dan keadaan yang

berkaitan dengan cuaca, dan biasanya gejala tersebut diperberat pada

malam hari. Anamnesis yang baik dapat menegakkan diagnosis,

ditambah dengan pengukuran fungsi paru, akan lebih

meningkatkan nilai diagnostik (Perhimpunan Dokter Paru Seluruh

Indonesia, 2003).

3. Penyakit Paru Obstruktif Kronik

Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) sebagai penyakit respirasi

kronis ditandai adanya hambatan aliran udara yang persisten dan

biasanya bersifat progresif serta serta berhubungan dengan

peningkatan respons inflamasi kronis saluran pernapasan. Gejala yang

paling sering terjadi pada pasien PPOK adalah sesak napas. Sesak

napas juga biasanya menjadi keluhan utama pada pasien PPOK karena

terganggunya aktivitas fisik akibat gejala ini. Sesak napas biasanya

menjadi keluhan ketika FEV1 <60% prediksi.Sesak napas merupakan

peningkatan usaha untuk bernapas, rasa berat saat bernapas, gasping,

dan air hunger. Batuk bisa muncul secara hilang timbul, tapi biasanya

batuk kronis adalah gejala awal perkembangan PPOK. Gejala ini juga

Page 51: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

34

biasanya merupakan gejala klinis yang pertama kali disadari oleh

pasien.10 Batuk kronis pada PPOK bisa juga muncul tanpa adanya

dahak. Faktor risiko PPOK berupa merokok, genetik, paparan terhadap

partikel berbahaya, usia, status sosioekonomi, dan infeksi (Soerto,

2014).

Pada bronkitis kronik terdapat pembesaran kelenjar mukosa bronkus,

metaplasia sel goblet, inflamasi, hipertrofi otot polos pernapasan serta

distorsi akibat fibrosis. Terdapat gambaran yang khas seperti penderita

kurus, kulit kemerahan dan pernapasan pursed - lips breathing,

Sedangkan, pada emfisema ditandai oleh pelebaran rongga udara distal

bronkiolus terminal, disertai kerusakan dinding alveoli. Sementara,

pada bronkitis kronik memiliki gambaran penderita gemuk sianosis,

terdapat edema tungkai dan ronki basah di basal paru, sianosis sentral

dan perifer (Perhimpunan Dokter Paru Seluruh Indonesia, 2003).

Page 52: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

35

2.13 Kerangka Teori

Gambar 20. Kerangka teori

(Budiono,2007)

Keterangan :

Variabel yang diteliti

Variabel yang tidak diteliti

Terhirup dan

masuk melalui

saluran

pernapasan

Penurunan

Fungsi Paru

Deposisi

partikel cat di

saluran napas

Usia Genetik Merokok

Menurunkan fungsi

silia, pembengkakan

epitel

Defisiensi

alpha 1

antitripsin

Proses

Pengecatan

Penggunaan Alat

Pelindung Pernapasan

Penyebaran

partikel di

udara

Lama kerja

Masa kerja

Tiner : isosianat

Binder : resin

Pigmen: chromate,

cadmium,

chromium

Melebihi ambang

batas

Kandungan cat

Toksik

Kerentanan

individu

Tempat kerja

Terbuka

Tertutup

Penyakit gangguan

pernapasan :

TBC

PPOK

Asma Bronkial

Inflamasi

jaringan paru

Page 53: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

36

2.14 Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian merupakan suatu kaitan antara konsep-konsep

atau variabel-variabel yang akan diamati atau diukur melalui penelitian.

Berikut kerangka konsep dalam penelitian ini:

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 21. Kerangka konsep

2.15 Hipotesis

Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. H0 : Tidak terdapat hubungan antara usia dengan penurunan fungsi

paru

Ha : Terdapat hubungan antara usia dengan penurunan fungsi paru

2. H0 : Tidak terdapat hubungan antara masa kerja dengan penurunan

fungsi paru

Ha : Terdapat hubungan antara masa kerja dengan penurunan fungsi

paru

3. H0 : Tidak terdapat hubungan antara penggunaan alat pelindung

pernapasan dengan penurunan fungsi paru

Ha : Terdapat hubungan antara penggunaan alat pelindung

pernapasan dengan penurunan fungsi paru

1. Usia

2. Masa kerja

3. Penggunaan alat

pelindung pernapasan

4. Tempat kerja

5. Lama jam kerja per-

hari

6. Merokok

Penurunan Fungsi Paru

Page 54: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

37

4. H0 : Tidak terdapat hubungan antara tempat kerja dengan penurunan

fungsi paru

Ha : Terdapat hubungan antara tempat kerja dengan penurunan fungsi

paru

5. H0 : Tidak terdapat hubungan antara lama jam kerja per-hari dengan

penurunan fungsi paru

Ha : Terdapat hubungan antara lama jam kerja per-hari dengan

penurunan fungsi paru

6. H0 : Tidak terdapat hubungan antara merokok dengan penurunan

fungsi paru

Ha : Terdapat hubungan antara merokok dengan penurunan fungsi

paru

Page 55: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

38

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Desain penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan

pengambilan data Cross sectional. Adapun sumber data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah data primer yang diambil melalui pemeriksaan

fungsi paru dengan menggunakan Peak Flow Meter.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di 15 bengkel pengecatan mobil yang di Kota

Bandarlampung pada bulan Oktober-Desember 2019.

3.3 Variabel Penelitian

3.3.1 Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain. Dalam

penelitian ini yang merupakan variabel bebas adalah usia, masa kerja,

penggunaan alat pelindung pernapasan, tempat kerja, lama jam kerja per-

hari, dan merokok.

Page 56: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

39

3.3.2 Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi variabel lain. Dalam

penelitian ini yang merupakan variabel terikat adalah penurunan fungsi

paru.

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

3.4.1 Populasi Penelitian

Populasi target pada penelitian ini adalah pekerja di bengkel pengecatan

mobil yang ada di Lampung, sementara populasi terjangkau adalah 68

pekerja di 15 bengkel pengecatan mobil yang ada di Kota Bandarlampung.

3.4.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah sekumpulan subyek maupun obyek yang diambil mewakili

suatu populasi. Sampel dari penelitian ini yaitu pekerja pengecatan mobil di

Kota Bandarlampung.

1) Besar Sampel

Untuk menentukan jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan

rumus Slovin sebagai berikut :

n =

=

=

=

n= 60 orang

Keterangan :

n = Besar sampel

N = Besar populasi pada 15 bengkel pengecatan mobil di Kota

Bandarlampung (68 orang)

d = Presisi penelitian (5%)

Page 57: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

40

Pada penelitian ini digunakan sampel sebanyak 65 orang, dikarenakan 3

dari 68 sampel termasuk kedalam kriteria eksklusi, yaitu 2 orang pernah

terdiagnosis penyakit Tuberkulosis dan 1 orang terdiagnosis asma.

2) Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode pengambilan sampel dengan menggunakan Consecutive

Sampling yang berarti semua pekerja yang masuk dalam kriteria inklusi

akan menjadi sampel penelitian.

3.4.3 Kriteria inklusi

1. Bersedia mengikuti proses penelitian hingga selesai.

3.4.4 Kriteria eksklusi

1. Tidak masuk kerja pada saat pengambilan data.

2. Pernah terdiagnosis penyakit gangguan paru seperti: Tuberkulosis

(TBC), Asma Bronkial, Penyakit Paru Obstruktif Kronik.

3.5 Definisi Operasional

Tabel 2. Definisi operasional

No Variabel Definisi

Operasional Cara Ukur Hasil Ukur Skala

1. Usia Usia responden

(dalam tahun) saat

dilaksanakan

penelitian dan

dipastikan dengan

melihat kartu

tanda penduduk

responden.

Wawancara 1. ≥30 tahun

2. <30 tahun

(Budiono,2007)

Skala

Ordinal

2. Masa Kerja Lamanya

responden telah

bekerja (dalam

tahun dan bulan)

sebagai pengecat

mobil.

Wawancara 1. ≥10 tahun

2. <10 tahun

(Budiono,2007)

Skala

Ordinal

Page 58: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

41

3. Penggunaan

Alat

Pelindung

Pernapasan

Penggunaan

masker

oleh responden

pada saat bekerja.

Wawancara/

observasi

langsung

1. Menggunakan

2. Tidak

menggunakan

(Budiono,2007)

Skala

Nominal

4.

Tempat

Kerja

Tempat yang

digunakan pada

saat melakukan

aktivitas

pengecatan.

Wawancara/

observasi

langsung

1. Tertutup

2. Terbuka

(Budiono,2007)

Skala

Nominal

5. Lama Jam

Kerja Per-

Hari

Jumlah jam kerja

responden selama

satu hari.

Wawancara/

observasi

langsung

1. ≥8 jam

2. <8 jam

(Budiono,2007)

Skala

Ordinal

6. Merokok Kebiasaan

merokok

responden yang

dinilai melalui

pengukuran

derajat merokok.

Kuisoner

Indeks

Brinkman

1. Perokok Ringan

(0-200)

2. Perokok Sedang

(200-600)

3. Perokok Berat

(>600)

(Perhimpunan Dokter

Paru Seluruh

Indonesia, 2003).

Skala

Ordinal

7. Fungsi Paru Penilaian fungsi

paru yang

dilakukan pada

responden dengan

mengunakan peak

flow meter untuk

mengukur aliran

udara ekspirasi.

Peak flow

meter

1. Hijau; jika fungsi

paru dalam

keadaan baik

(normal) (80-

100%).

2. Kuning; jika

fungsi paru

mengalami

penurunan fungsi

sedang (50-79%).

3. Merah, jika

fungsi paru

mengalami

penurunan fungsi

secara berat

(<50%).

(Adeniyi, 2011)

Skala

Ordinal

3.6 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer

diambil melalui proses mengisi kuisoner serta wawancara untuk menilai usia,

masa kerja, penggunaan alat pelindung pernapasan saat bekerja, tempat kerja,

Page 59: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

42

lama jam kerja per-hari dalam satu hari, serta penilaian langsung untuk

menilai fungsi paru menggunakan alat ukur fungsi paru yakni Peak Flow

Meter. Data sekunder diambil dari data jumlah pengecatan di lokasi penelitian.

3.7 Instrumen Penelitian

1. Kuisoner untuk wawancara dan mengisi data pribadi sampel penelitian

2. Alat bantu Peak Flow Meter

3.8 Langkah Kerja

3.8.1 Penyebaran Kuisioner

a. Mengajukan surat permohonan izin penelitian kepada institusi

pendidikan sebagai landasan permohonan mengadakan penelitian di

Bengkel pengecatan mobil di Kota Bandarlampung.

b. Surat tersebut akan diajukan kepada pihak pemilik bengkel pengecatan

mobil sebagai permohonan izin untuk melakukan penelitian.Setelah

mendapat izin kemudian peneliti akan melakukan observasi, wawancara

dan pengisian kuisoner, penilaian fungsi paru

3.8.2 Pengukuran Puncak Laju Aliran Udara (Peak Flow Rate)

a. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dengan cara mengukur dan

mencatat nilai PEFR pada kelompok kontrol dan kelompok sampel yang

sebelumnya sudah dilakukan informed consent terlebih dahulu.

b. Sebelum dilakukan pemeriksaan PEFR, tiap sampel diterangkan terlebih

dahulu mengenai rencana pemeriksaan, cara kerja, alat yang dipakai, dan

hasil yang akan dicatat.

Page 60: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

43

c. Setiap sample berada dalam posisi berdiri sambil memegang sendiri alat

Peak Flow Meter, kemudian melakukan inspirasi maksimal melalui

hidung dan memposisikan bibir menutup kuat disekitar corong.

d. Kemudian secara cepat mengeluarkan napas dengan dihembuskan secara

kuat melalui mulut yang sudah ada alatnya dan tidak boleh ada udara

yang keluar melalui hidung.

e. Dilakukan 3 kali pengukuran berturut-turut pada tiap sample dan dapat

diselingi istirahat.

f. Setiap akan ganti probandus, alat dibersihkan dengan alkohol swab.

g. Baca setiap hasil pengukuran puncak laju aliran udara pada skala peak

flow meter (dalam L/menit), untuk menghindari kesalahan pembacaan

pada skala peak flow meter maka di rekam dengan menggunakan video.

3.9 Pengolahan Data dan Analisis Data

3.9.1 Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan apabila data sudah terkumpul dan akan diubah

ke dalam bentuk tabel dan diolah menggunakan program komputer. Proses

tersebut terdiri dari beberapa langkah yakni:

1. Coding, menerjemahkan data yang terkumpul selama penelitian ke

dalam simbol yang cocok untuk analisis.

2. Data entry, memasukkan data ke komputer.

3. Verification, memasukkan data pemeriksaan secara visual data yang

dimasukkan dalam komputer

4. Output komputer, hasil yang telah dianalisis kemudian dicetak.

Page 61: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

44

3.9.2 Analisis Data

Analisis statistika dalam program komputer untuk mengolah data yang

telah diperoleh menggunakan tiga macam analisis data, yaitu :

1) Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik

variabel bebas dan terikat. Pada umunya digunakan untuk

menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel.

2) Analisis Bivariat

Analisis bivariat adalah analisis menggunakan uji chi square untuk

mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Kemaknaan perhitungan stastitika digunakan batas α=0,05 terhadap

hipotesis, berarti jika p value < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima,

artinya ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Jika

p value >0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada

hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat yang diuji.

Apabila uji chi square tidak memenuhi syarat, uji alternatif untuk

penelitian ini adalah uji penggabungan sel.

3) Analisis Multivariat

Analisis multivariat digunakan regresi logistik ganda karena variabel

terikat pada penelitian ini termasuk variabel dikotomi dan variabel

bebasnya termasuk variabel categorical. Analisis multivariat

ditunjukkan untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel

Page 62: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

45

terikat sehingga faktor-faktor penentu apa saja yang paling berpengaruh

terhadap gangguan fungsi paru.

Page 63: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

46

3.10 Alur Penelitian

Gambar 22 Alur Penelitian

Tahap Persiapan

Tahap Pelaksanaan

Tahap Pengolahan Data

Hasil

Pembuatan proposal

Pengajuan surat izin

penelitian

Pemilihan sampel sesuai

kriteria

Responden memenuhi

kriteria dan bersedia

Observasi, wawancara

dan pengisian kuisoner,

penilaian fungsi paru

Pencatatan

Melakukan input data

Analisis data spesifik

Uji statistik

Page 64: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

47

3.11 Etika Penelitian

Penelitian ini memperhatikan aspek etika penelitian dengan cara

mengajukan persetujuan surat keterangan etik dari Komite Etika Penelitian

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung dengan nomor

3179/UN26.18/PP.05.02.00/2-19. Proses pelaksanaannya akan memberikan

penjelasan mengenai prosedur penelitian dan meminta izin kepada

responden dengan menandatangani lembar informed consent dan

merahasiakan identitas guna melindungi dan menghormati responden.

Page 65: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Simpulan yang diperoleh setelah dilakukan penelitian ini adalah:

1. Pekerja pengecatan di Kota Bandarlampung dengan usia ≥30 tahun

sebanyak 30 responden (55,4%), dan sebanyak 29 responden (44,6%)

berusia < 30 tahun.

2. Pekerja pengecatan di Kota Bandarlampung dengan masa kerja <10

tahun sebanyak 44 responden (67,7%) dan sebanyak 21 responden

(32,3%) dengan masa kerja >10 tahun.

3. Pekerja pengecatan di Kota Bandarlampung dengan lama jam kerja per-

hari ≥8 jam sebanyak 28 responden (43,1 %) dan sebanyak 37 responden

(56,9%) dengan lama jam kerja per-hari < 8 jam.

4. Pekerja pengecatan di Kota Bandarlampung yang bekerja di tempat kerja

tertutup sebanyak 18 responden (27,7%) dan sebanyak 47 responden

(72,3%) bekerja di tempat terbuka.

5. Pekerja pengecatan di Kota Bandarlampung yang merupakan perokok

ringan sebanyak 24 responden (36,9%), perokok sedang 6 responden

(9,2%) dan perokok berat sebanyak 35 responden (53,8%) .

5.1 Kesimpulan

Page 66: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

86

6. Pekerja pengecatan di Kota Bandarlampung yang sudah menggunakan

alat pelindung pernapasan sebanyak 34 responden (52,3 %) dan sebanyak

31 responden (47,7) tidak menggunakan alat pelindung pernapasan.

7. Terdapat hubungan signifikan antara usia dengan penurunan fungsi paru

pada pekerja pengecatan mobil di Kota Bandar Lampung. (p=0,049)

8. Terdapat hubungan signifikan antara masa kerja dengan penurunan

fungsi paru pada pekerja pengecatan mobil di Kota Bandar Lampung.

(p=0,029)

9. Terdapat hubungan signifikan antara lama jam kerja per-hari dengan

penurunan fungsi paru pada pekerja pengecatan mobil di Kota Bandar

Lampung (p=0,017)

10. Terdapat hubungan signifikan antara tempat kerja dengan penurunan

fungsi paru pada pekerja pengecatan mobil di Kota Bandar Lampung.

(p=0,029)

11. Terdapat hubungan signifikan antara penggunaan alat pelindung

pernapasan dengan penurunan fungsi paru pada pekerja pengecatan

mobil di Kota Bandar Lampung. (p=0,023).

12. Terdapat hubungan signifikan antara merokok dengan penurunan fungsi

paru pada pekerja pengecatan mobil di Kota Bandar Lampung (p=0,001).

13. Perilaku merokok merupakan faktor paling dominan berpengaruh

terhadap penurunan fungsi paru pada pekerja pengecatan mobil di Kota

Bandar Lampung (p value=0,001)

Page 67: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

87

1. Bagi para pekerja, disarankan untuk menggunakan alat pelindung

pernapasan (APD) pada saat bekerja untuk menurunkan kemungkinan

paparan cat yang dapat terhisap.

2. Pekerja perlu berupaya menjaga kesehatan fungsi paru dengan cara

mengurangi kebiasaan merokok.

3. Perlu diadakannya pemeriksaan kesehatan paru secara berkala pada

pekerja.

4. Bagi peneliti selanjutnya, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pada

pekerja pengecatan mobil mengenai faktor-faktor lain yang dapat

mempengaruhi fungsi paru dengan menggunakan jumlah sampel yang

lebih besar dari penelitian ini agar hasil pengolahan data lebih

berdistribusi dengan baik.

5. Bagi pemilik bengkel pengecatan mobil sebaiknya perlu menyediakan

fasilitas berupa tempat khusus pengecatan yang dilengkapi oleh ventilasi

berupa blower untuk meminimalisir bahaya paparan cat bagi pekerja cat

dan orang-orang disekitar lingkungan pengecatan.

5.2 Saran

Page 68: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

DAFTAR PUSTAKA

Adeniyi BO. 2011. The peak flow meter and its use in clinical practice. AJRM.

33(2): 22–4.

Australian Government. 2015. Guide for handling isocyanates. Australia: Safe

Work Australia.

Bachmann R, Felder R, Frings H, Giesecke M, Rzepka S. 2015. Job tenure in

turbulent times. Luxembourg: Office of the European Union.

Baratawidjaja K, Harjono T. 2001. Asma akibat kerja. Dalam: Buku Ajar Ilmu

Penyakit Dalam Jilid II. Edisi ke-3.Balai Penerbit FKUI Jakarta. hlm. 33-42.

Boskabady MH, Dehghani H, Esmaeilzadeh M. 2003. Pulmonary function tests

and their reversibility in smokers. NRITLD. 2(8):23-30

Budiono, I. 2007. Faktor risiko gangguan fungsi paru pada pekerja pengecatan

mobil di kota semarang. JOUR [Online Journal] [diunduh 5 November

2019]. Tersedia dari https://www.researchgate.net.

Dahlan S. 2010. Besar sampel dan cara pengambilan sampel. Jakarta: Salemba

Medika.

Dahlin J, Spanne M, Dalene M, Karlsson D, Skarping G. 2008. Size-separated

sampling and analysis of isocyanates in workplace aerosols - Part II: Aging

of aerosols from thermal degradation of polyurethane. Ann Occup Hyg.

52(5): 375–83.

Damayanti, AR, Yusmawan W, Naftali Z. 2016. Faktor risiko rinitis akibat kerja

pada pekerja pengecatan mobil pengguna cat semprot (studi pada bengkel

pengecatan mobil di kota semarang). JKD. 5(4): 375–85.

Darmawan, A. 2013. Penyakit sistem respirasi akibat kerja. JMJ.1(1): 1-5.

Department of Labour. 2013. Spirometry Testing in Occupational Health

Programs. US: Occupational Safety And Health Administration.

Dykewicz, M. S. 2009. Occupational asthma: Current concepts in pathogenesis,

diagnosis, and management. J Allergy Clin Immun. 123(3). 519–528.

Page 69: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

89

Ellis. 2015. Methyl Acetate : Safety Data Sheet. USA : Ellis Paint Company.

Faidawati, R. 2003. Penyakit paru obstruktif kronik dan asma akibat kerja. JRI. 7 -

11.

Fathmaulida A. 2013. Faktor-faktor yang berhubungan dengan gangguan fungsi

paru pada pekerja pengolahan batu kapur di desa Tamansari Kabupaten

Karawang. [Skripsi]. Jakarta: FKIK UIN Syarif Hidayatullah.

Fisher. 2018. Resin : Safety Data Sheet. Canada : Fisher Scientific.

Global Safety Management. 2014. Polyurethane : Safety Data Sheet. USA : GSM

Gold D, Wypij XW. 2015. Effect of cigarette smoking on lung function in

adolescent boys and girls. N Eng J Med. 335(13) : 931-7

Grafina MD, Fihir MI. 2013. Analisis gangguan fungsi paru pada pekerja di

bengkel body repair X. Fakultas Kesehatan Masyarakat : Universitas

Indonesia.

Gunadi. 2008. Teknik Bodi Otomotif Jilid 1. Jakarta: Departemen Pendidikan

Nasional.

Guyton C. Arthur. 2014. Fisiologi Kedokteran. Edisi 12. Jakarta : Penerbit buku

kedokteran EGC.

Harahap F, Aryastuti E. 2012. Uji fungsi paru. Departemen Pulmonologi dan Ilmu

Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RS.

Persahabatan Jakarta, Indonesia. CDK 192. 39(4): 305.

Haryanto M, Kurniawan B, Suyoto T. 2018. Faktor yang berhubungan dengan

gangguan fungsi paru pada pekerja pengecatan mobil di ligu semarang.

Semarang : Universitas Muhammadiyah Semarang.

Hasan H, Maranatha RA. 2017. Perubahan fungsi paru pada usia tua. JR . 3(2):

52-7.

Hines SE, Barker E, Knight V, Robinson M, Duvall K, Gaitens J, et al. 2011.

Respiratory symptoms, spirometry and immunologic sensitivity in epoxy

resin workers. J Clin Transl Res. 6(8): 722-8.

Hugo M, Arielle M, Priscila T. 2011. Occupational risk assessment of paint

industry workers. Indian J Occup Environ Med. 15(2): 52-8.

Ibrahim I, Abuelfadl A, Ebiarya EA, Maddaha EE, Shourbagy ES. 2010.

Pulmonary toxicity in car spray painters. MJFCT. 1(18): 51-64.

Page 70: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

90

Ichsani N. 2015. Faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas vital paru pada

pekerja pengolahan batu split PT Indonesia Utra Pertama Cilegon. [Skripsi].

FKIK UIN Syarif Hidayatullah.

Interpid Coatings. 2016. Nitrocellulose : Safety Data Sheet. USA : Interpid

Coatings

ILO. 2013. The prevention of occupational disease. Jakarta : International Labour

Organization.

Kelly C. 2009. Automotive paint technology into the 21st century. Australia :

International Specialised Skills Institute Inc.

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. 2011. Peraturan

menteri tenaga kerja dan transmigrasi republik indonesia

No.PER13/MEN/X/2011 tentang nilai ambang batas faktor fisika dan faktor

kimia di tempat kerja.

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. 2018. Peraturan

menteri tenaga kerja dan transmigrasi republik indonesia

No.PER08/MEN/VII/2010 tentang alat pelindung diri.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Tentang penyelenggaraan

pelayanan penyakit akibat kerja. Jakarta: Kementrian Kesehatan.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Infodatin Hari Tanpa

Tembakau Sedunia. Jakarta: Kemenkes.

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. 1970. Peraturan

menteri tenaga kerja dan transmigrasi republik indonesia

No.PER01/MEN/1970 tentang keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja.

Kim B, Yoon J, Choi B, Shin YC. 2013. Exposure assessment suggests exposure

to lung cancer carcinogens in a painter working in an automobile bumper

shop. SH@W. 4(4): 216–20.

Kocak M, Aciksari K. 2019. Chemical pneumonia due to paint thinner ingestion:

a case report and literature review. Eurasian J Emerg Med 18(01):55-7.

Lalley PM. 2013. The aging respiratory system—Pulmonary structure, function

and neural control. Respiratory Physiology & Neurobiology.

National Institute for Occupational Safety and Health. 2004. NIOSH respirator

selection logic. U. S. Departement of Health and Human Services Centers for

Disease Control and Prevention.

Page 71: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

91

NASCAR. 2006. Automotive respirators and safety products. USA : 3M.

Numan, AT. 2012. Effect of car painting vapours on pulmonary and liver function

of Automobile painting worker within Baghdad governorate area. Al-kindy

Col Med J 8(02): 58–64.

PAMF. 2014. How to use a peak flow meter. palo alto medical foundation.

[diunduh 6 Agustus 2019]. Tersedia dari: www.sutterhealth.org/

pamf/services/asthma.

Perhimpunan Dokter Paru Seluruh Indonesia. 2003. Pedoman diagnosis &

penatalaksanaan asma di Indonesia. Jakarta: PDPI.

Perhimpunan Dokter Paru Seluruh Indonesia. 2006. Pedoman diagnosis &

penatalaksanaan Tuberkulosis di Indonesia. Jakarta: PDPI.

Perhimpunan Dokter Paru Seluruh Indonesia. 2003. Pedoman diagnosis &

penatalaksanaan penyakit paru obstruksi kronis di indonesia. Jakarta: PDPI.

Piirilä PL, Keskinen HM, Luukkonen R, Salo SP, Tuppurainen M, Nordman H.

2005. Work, unemployment and life satisfaction among patients with

diisocyanate induced asthma - A prospective study. J Occup Health. 47(2):

112–8.

Politon FVM, Christine. 2018. Faktor Risiko Gangguan Fungsi Paru Pada Pekerja

Bengkel Pengecatan Mobil Di Kota Palu. JIK. 12(1): 28-33.

Price AS, Wilson ML. 2005. Konsep klinis proses-proses penyakit. Edisi 6.

Jakarta : EGC.

Pronk A, Preller L, Heimsoth MR, Jonkers ICL, Lammers JW, Wouters IM,

Doekes G, et al . 2007. Respiratory symptoms, sensitization, and exposure–

response relationships in spray painters exposed to isocyanates. Am J Respir

Crit Care Med. 80(176): 1090-7.

Queensland Government. 2013. Spray painting and powder coating. Australia:

Safe Work Australia.

Saab L. 2016. Risiko gangguan pernapasan akibat pajanan isosianat di tempat

kerja yang dinilai menggunakan kuesioner, estimasi pajanan oleh ahli

higiene, serta matriks pajanan penyebab asma di tempat kerja. Majalah

Kedokteran UKI 32 (1).

Sirait, Manna. 2011. Hubungan karakteristik pekerja dengan faal paru di kilang

padi Kecamatan Porsea Tahun 2010. UJ [Online Journal] [diunduh 10

November 2019]. Tersedia dari http://www.repository.usu.ac.id

Page 72: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FUNGSI PARU …digilib.unila.ac.id/61216/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Skripsi ini berjudul ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan

92

Shaughnessy P, Ramirez J. 2017. Filter penetration and breathing resistance

evaluation of respirators and dust masks. J Occup Environ Hyg.14(2): 148-

157

Siddanagoudra SP, Kanyakumari DH, Nataraj SM. 2012. Respiratory morbidity in

spray paint workers in an automobile sector. Int J Health Allied Sci.1(4):269-

73.

Soerto AY, Suryadinata H. 2014. Penyakit paru obstruktif kronik. Ina J Chest Crit

and Emerg Med. 1: 83-88.

Stolk J, Fregonese L.2003.Hereditary alpha-1antitrypsin deficiency and its clinical

consequences. Orphanet J Rare Dis. 3(16):1-9

Suma’mur PK. 2009. Higene perusahaan dan kesehatan kerja (HIPERKES).

Jakarta: CV Haji Masagung.

Tamashiro E, Cohen NA, Palmer JN, Lima WTA. 2007. Effect of cigarette

smoking on the respiratory epithelium and its role in the pathogenesis of

chronic rhinosinusitis. Braz J Otorhinolaryngol. 75(6): 903-7.

Tantisuwat A, Thaveeratitham P. 2014. Effects on smoking on chest expansion ,

lung function, and respiratory muscle strength of youths. J. Phys. Ther. Sci.

26 : 167-70.

Tena AF, Clarà PC. 2012. Deposition of Inhaled Particles in the Lungs. Arch

Bronconeumol. 48(7): 240–246.

Tortora GJ, Derrickson B. 2014. Principles of anatomy & physiology (14th

Edition). USA : John Wiley & SonsWiley.

Undang-undang Republik Indonesia No 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.

Uyainah A, Amin Z, Thufeilsyah F. 2014. Spirometri. Ina J Chest Crit and Emerg

Med. Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM. 1(1):35-38.

Valtech. 2012. Xylene : Safety Data Sheet. USA : Valtech Diagnostic Inc.

Wahyuningsih, Faisal Yunus, Mukhtar Ikhsan. 2003. Dampak inhalasi cat

semprot terhadap kesehatan paru. Cermin kedokteran (138): 12 - 7.

Wang Y, Su H, Gu Y, Song X, Zhao J. 2017. Carcinogenity of chromium and

chemoprevention : a brief update. Dove Med Press (10): 406-7

Werdhani R. 2011. Patofisiologi, diagnosis, dan klasifikasi tuberkulosis.

Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas, Okupasi, Keluarga. Jakarta: FKUI.