Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia

download Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia

of 41

Transcript of Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia

  • 8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia

    1/41

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar BelakangSebagai sebuah negara yang perekonomiannya terbuka, Indonesia terkena

    imbas dinamika pasar keuangan global. Termasuk krisis keuangan yang berawal

    dari Amerika Serikat, yang menerpa negara-negara lainnya, dan kemudian meluas

    menjadi krisis ekonomi secara global sejak tahun 2008. Melihat faktor tersebut,

    sektor perbankan merupakan sumber yang sangat penting pembiayaan bagi

    sebagian besar bisnis. Saat ini wilayah yang paling akrab dengan risiko bank

    konvensional dan syariah adalah risiko likuiditas. Menurut Akhtar et al. (2011),

    risiko likuiditas adalah hasil dari kesenjangan yang melibatkan jatuh tempo dari

    dua sisi neraca. Perbedaan ini menghasilkan kelebihan uang yang ingin

    diinvestasikan atau mengakibatkan kekurangan kas yang ingin dibiayai. Risiko

    likuiditas antara lain disebabkan bank tidak mampu memenuhi kewajiban yang

    telah jatuh tempo.

    Sebagai lembaga kepercayaan masyarakat yang mengemban fungsi

    intermediasi, perbankan dihadapkan pada berbagai risiko usaha yang harus

    dikelola sehingga dapat meminimalkan potensi kerugian. Salah satu risiko yang

    krusial adalah risiko likuiditas. Untuk itu bank harus memiliki suatu kebijakan dan

    praktek manajemen risiko likuiditas yang bertujuan untuk mengidentifikasi,

    mengukur, memonitor serta mengendalikan risiko likuiditas sehingga dapat

  • 8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia

    2/41

    2

    mengurangi dampaknya pada tingkat yang dapat ditoleransi (risk tolerance)

    (Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan BI, 2009).

    Perbankan syariah dikenal sebagai Beyond Banking, yaitu perbankan

    yang menyediakan produk dan jasa keuangan yang lebih beragam serta didukung

    oleh skema keuangan yang lebih bervariasi. Ini diprediksi bahwa di masa-masa

    mendatang akan semakin tinggi minat masyarakat Indonesia untuk menggunakan

    bank syariah. Hal tersebut akan meningkatkan signifikansi peran bank syariah

    dalam mendukung stabilitas sistem keuangan nasional, bersama-sama secara

    sinergis dengan bank konvensional (Islamic Banking (IB), 2008). Ketika kita

    mencermati dari sisi mikro, meningkatnya persaingan untuk memperoleh dana

    nasabah, semakin berkembangnya produk-produk pendanaan dari pasar modal dan

    kemajuan teknologi telah mengubah cara bank memperoleh pendanaan dan

    mengelola risiko likuiditas. Salah satu faktor utama yang dapat menentukan

    kesinambungan dan pertumbuhan industri perbankan Syariah adalah seberapa

    intens lembaga ini dapat mengelola risiko yang muncul dari layanan keuangan

    Syariah yang diberikan (Rahmani, 2009).

    Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan Akhtar et al.(2011)

    tentang manajemen risiko likuiditas antara bank syariah dan bank konvensional di

    Pakistan. Penelitian tersebut meneliti Size of the firm, Networking Capital, Return

    on Equity, Capital Adequacy, dan Return on Assets (ROA) sebagai faktor yang

    mempengaruhi liquidity risk management (LRM) sebagai variabel dependen di

    bank konvensional dan Islam Pakistan. Penelitian tersebut didasarkan pada data

    sekunder, yang mencakup kurun waktu empat tahun, yaitu 2006-2009. Penelitian

  • 8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia

    3/41

    3

    tersebut menemukan hubungan positif tetapi tidak signifikan Size of the firm dan

    Networking Capital dengan risiko likuiditas pada kedua model. Di samping itu

    rasio Capital Adequacy di bank konvensional dan Return on Assets (ROA) di

    bank-bank syariah yang ditemukan positif dan signifikan pada tingkat signifikansi

    10%.

    Asim et al. (2012) juga meneliti tentang manajemen risiko likuiditas

    dengan perbandingan antara bank domestik dan bank asing di Pakistan. Penelitian

    ini menemukan bahwa hubungan ukuran bank dengan risiko likuiditas adalah

    negatif dan signifikan di bank dalam negeri dan negatif dan tidak signifikan di

    bank asing. Hubungan debt to equity ratiodengan risiko likuiditas adalah negatif

    dan signifikan baik di bank domestik dan asing. Hubungan rasio investasi

    terhadap aset dengan risiko likuiditas adalah negatif dan signifikan baik di bank

    domestik dan asing. Hubungan Return on Equitydengan risiko likuiditas adalah

    negatif dan signifikan baik di bank domestik dan asing. Hubungan aset likuid

    dengan risiko likuiditas adalah negatif dan signifikan di bank dalam negeri dan

    positif dan signifikan di bank asing.

    Asdini (2012) meneliti mengenai risiko likuiditas pada Bank

    Pembangunan Daerah di Indonesia dengan jumlah sampel sebanyak 26 pada

    periode 2007-2011. Faktor-faktor yang digunakan untuk menganalisis

    pengaruhnya terhadap risiko likuiditas adalah LDR, NPL dan CAR. Penelitian ini

    menemukan bahwa LDR, NPL dan CAR secara bersama-sama signifikan

    berpengaruh terhadap Risiko Likuiditas pada tingkat signifikansi 5%. LDR

    berpengaruh signifikan negatif terhadap Risiko Likuiditas, NPL berpengaruh

  • 8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia

    4/41

    4

    signifikan negatif terhadap Risiko Likuiditas, dan CAR berpengaruh signifikan

    positif terhadap Risiko Likuiditas.

    Iqbal (2012) meneliti mengenai liquidity risk management (LRM) dengan

    melakukan studi komparasi antara bank konvensional dan bank syariah di

    Pakistan. Penelitian tersebut menemukan hubungan yang signifikan dan positif

    pada CAR, ROA, ROE dan Ukuran Bank dengan likuiditas di bank syariah

    maupun konvensional. Sedangkan NPL memiliki hubungan negatif dan signifikan

    terhadap likuiditas pada kedua model.

    Dengan mempertimbangkan penelitian di atas penulis tertarik melakukan

    penelitian tentang likuiditas. Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian

    sebelumnya yaitu penelitian ini akan meneliti hubungan Size of the bank,

    Networking Capital, Return on Equity, Capital Adequacy Ratio, dan Return on

    Assets pada Likuiditasbank syariah di Indonesia. Populasi penelitian ini adalah

    seluruh perbankan syariah dan unit usaha syariah di Indonesia periode 2008-2012.

    Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

    mengenai FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LIKUIDITAS

    BANK SYARIAH DI INDONESIA.

    B. Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini

    adalah sebagai berikut:

    1. Apakah Size of the Bankberpengaruh terhadap Likuiditas bank syariah diIndonesia?

  • 8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia

    5/41

    5

    2. ApakahNetworking Capitalberpengaruh terhadap Likuiditas bank syariahdi Indonesia?

    3. ApakahReturn on Equityberpengaruh terhadap Likuiditas bank syariah diIndonesia?

    4. Apakah Capital Adequacy Ratio berpengaruh terhadap Likuiditas banksyariah di Indonesia?

    5. ApakahReturn on Assetsberpengaruh terhadap Likuiditas bank syariah diIndonesia?

    6. ApakahSize of the bank, Networking Capital, Return on Equity, CapitalAdequacy, dan Return on Assets secara simultanberpengaruh terhadap

    Likuiditas bank syariah di Indonesia?

    C. Tujuan PenelitianPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Size of the Bank,

    Networking Capital, Return on Equity, Capital Adequacy Ratio, dan Return on

    Asset terhadap Likuiditas bank syariah di Indonesia.

    D.

    Manfaat Penelitian

    Penelitian ini dilakukan agar dapat member manfaat bagi pihak-pihak

    berikut ini :

    1. Bagi PenulisDapat memperdalam ilmu penulis mengenai keuangan perbankan,

    khususnya Likuiditas.

  • 8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia

    6/41

    6

    2. Bagi Perbankan SyariahPenelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi dalam

    mengetahui hal-hal yang berpengaruh terhadap Likuiditas bank syariah

    di Indonesia. Sehingga bank syariah di Indonesia dapat memanajemen

    risiko likuiditasnya dengan lebih baik.

    3. Bagi PemerintahPenelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi pemerintah untuk

    mendukung perkembangan praktik bank syariah maupun transaksi

    syariah di Indonesia dengan mendukung pula pengelolaan manajemen

    likuiditas.

    4. Bagi Akademisi dan dunia AkuntansiPenelitian ini dapat menambah pengetahuan para akademisi dan

    memperkaya referensi atas penelitian selanjutnya mengenai likuiditas,

    khususnya perbankan.

  • 8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia

    7/41

    7

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Bank SyariahBank Syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan

    pada bunga. Bank syariah dapat diartikan sebagai lembaga keuangan/perbankan

    yang dalam operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan Al-Quran

    dan Hadits Nabi Shalallahu alaihi wassalam. Syafii (2001) membedakan

    menjadi dua pengertian, yaitu Bank Islam dan Bank yang beroperasi dengan

    prinsip syariah Islam. Bank Islam adalah bank yang beroperasi dengan prinsip

    syariah Islam yang tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan

    Al-Quran dan Hadits. Bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip syariah Islam

    adalah bank yang dalam beroperasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariah

    Islam, khususnya yang menyangkut tata cara ber-muamalatsecara Islam.

    Pengembangan sistem perbankan syariah di Indonesia dilakukan dalam

    kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka

    Arsitektur Perbankan Indonesia (API), untuk menghadirkan alternatif jasa

    perbankan yang semakin lengkap kepada masyarakat Indonesia. Secara bersama-

    sama, sistem perbankan syariah dan perbankan konvensional secara sinergis

    mendukung mobilisasi dana masyarakat secara lebih luas untuk meningkatkan

    kemampuan pembiayaan bagi sektor-sektor perekonomian nasional.

    Karakteristik sistem perbankan syariah yang beroperasi berdasarkan

    prinsip bagi hasil memberikan alternatif sistem perbankan yang saling

  • 8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia

    8/41

    8

    menguntungkan bagi masyarakat dan bank, serta menonjolkan aspek keadilan

    dalam bertransaksi, investasi yang beretika, mengedepankan nilai-nilai

    kebersamaan dan persaudaraan dalam berproduksi, dan menghindari kegiatan

    spekulatif dalam bertransaksi keuangan. Dengan menyediakan beragam produk

    serta layanan jasa perbankan yang beragam dengan skema keuangan yang lebih

    bervariatif, perbankan syariah menjadi alternatif sistem perbankan yang kredibel

    dan dapat dinimati oleh seluruh golongan masyarakat Indonesia tanpa terkecuali

    (Syafii, 2001).

    Dengan telah diberlakukannya Undang-Undang No.21 Tahun 2008

    tentang Perbankan Syariah yang terbit tanggal 16 Juli 2008, maka pengembangan

    industri perbankan syariah nasional semakin memiliki landasan hukum yang

    memadai dan akan mendorong pertumbuhannya secara lebih cepat lagi. Dengan

    progres perkembangannya yang impresif, yang mencapai rata-rata pertumbuhan

    aset lebih dari 65% pertahun dalam lima tahun terakhir, maka diharapkan peran

    industri perbankan syariah dalam mendukung perekonomian nasional akan

    semakin signifikan.

    B.

    Likuiditas dan Risiko Likuiditas

    Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh

    kewajiban yang harus dilunasi segera dalam waktu yang singkat. Sebuah

    perusahaan dikatakan likuid apabila mempunyai alat pembayaran berupa harta

    lancar yang lebih besar dibandingkan dengan seluruh kewajibannya (Kamus Bank

  • 8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia

    9/41

    9

    Indonesia). Sehingga semakin mudah suatu aset itu diperjualbelikan makin

    semakin tinggi tingkat likuiditasnya (Djauhari, 2008).

    Sedangkan risiko likuiditas adalah risiko yang antara lain disebabkan bank

    tidak mampu memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo. Bank memiliki dua

    sumber utama bagi likuiditasnya, yaitu aset dan liabilitas. Apabila bank menahan

    aset seperti surat-surat berharga yang dapat dijual untuk memenuhi kebutuhan

    dananya, maka resiko likuiditasnya bisa lebih rendah. Sementara menahan aset

    dalam bentuk surat- surat berharga membatasi pendapatan, karena tidak dapat

    memperoleh tingkat penghasilan yang lebih tinggi dibandingkan pembiayaan

    (Wulandari, 2007).

    Menurut Greuning dan Zamir (2011), dalam perbankan syariah, Risiko

    Likuiditas menjadi salah satu risiko yang paling penting dihadapi bank syariah

    dikarenakan:

    1. Terbatasnya ketersediaan pasar uang berbasis syariat, yaitu larangan hukumsyariat untuk meminjam dengan bunga telah membatasi pilihan bank syariah

    dalam mengelola likuiditasnya secara efisien.

    2. Pasar sekunder yang dangkal dengan keterbatasan instrument keuangan yangdapat diperdagangkan serta hukum syariat menetapkan batasan-batasan dalam

    perdagangan surat utang keuangan, merupakan sumber risiko likuiditas yang lain.

    3. Pengelolaan likuiditas umum yang tersedia bagi bank konvensional; pasar antarbank; pasar sekunder untuk instrument utang; dan diskon dari pemberi pinjaman

    akhir (bank sentral), dianggap sebagai riba sehingga tidak dapat diterima.

  • 8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia

    10/41

    10

    4. Karakteristik tertentu dari beberapa instrument syariah menimbulkan risikolikuiditas. Sebagai contoh dalam pembatalan transaksi murabahah atau

    ketidakmampuan untuk menjual perjanjian murabahah yang hanya dapat

    diperdagangkan pada nilai nominal.

    5. Bank syariah memegang sebagian besar dananya dalam bentuk simpanan giro direkening giro, dan dapat ditarik kapan saja. Bank menjamin pengembalian bagi

    simpanan pokok, dan nasabah tidak memiliki hak dalam pembagian keuntungan.

    Faktor kuncinya adalah bank tidak dapat leluasa memaksimumkan

    pendapatan karena adanya desakan kebutuhan likuiditas. Oleh karena itu bank

    harus memperhatikan jumlah likuiditas yang tepat. Terlalu banyak likuiditas akan

    mengorbankan tingkat pendapatan dan terlalu sedikit akan berpotensi untuk

    meminjam dana dengan harga yang tidak dapat diketahui sebelumnya, yang akan

    berakibat meningkatnya biaya dan akhirnya menurunkan profitabilitas. (Zaenal

    Arifin, 2009)

    Menjaga tingkat likuiditas penting bagi sebuah perusahaan baik

    perusahaan jasa perbankan maupun jasa industri, karena likuiditas dapat

    mempengaruhi tingkat kredibilitas perusahaan yang bersangkutan. Kelebihan dan

    kekurangan likuiditas sama-sama memiliki dampak kepada bank. Jika bank terlalu

    konservatif mengelola likuiditas dalam pengertian terlalu besar memelihara

    likuiditas akan mengakibatkan profitabilitas bank menjadi rendah walaupun dari

    sisi liquidity shortage risk akan aman. Sebaliknya jika bank menganut

    pengelolaan likuiditas yang agresif maka cenderung akan dekat dengan liquidity

  • 8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia

    11/41

    11

    shortage risk akan tetapi memiliki kesempatan untuk memperoleh profit yang

    tinggi (Rachmawan, 2012).

    C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas.Dalam penelitian ini penulis mengacu pada penelitian Akhtar et al. (2011)

    yang memperkirakan beberapa faktor yang berpengaruh terhadap Likuiditas,

    antara lain :

    a. Size of The Bank(Ukuran Bank)Size yang dimaksud adalah total asset yang dimiliki oleh bank, dimana

    total asset ini dapat dilihat pada total aktiva yang terdapat pada laporan keuangan

    bank tersebut pada bagian neraca. Sizediduga mempunyai pengaruh terhadap laba

    yang diperoleh pada suatu bank, dimana semakin besar size dari suatu bank maka

    semakin besar pula kemungkinan laba yang diperoleh bank tersebut. Perusahaan

    dengan total asset yang besar mencerminkan kemapanan perusahaan. Perusahaan

    yang sudah mapan biasanya kondisi keuangannya juga sudah stabil. Ukuran bank

    yang besar lebih diinginkan karena memungkinkan bank menyediakan menu jasa

    keuangan yang lebih luas. Dengan luasnya jasa keuangan yang ditawarkan, maka

    berpengaruh dalam menjaga likuiditas bank tersebut (Ismail, 2004, dalam Putri,

    2010).

    b. Networking CapitalKata jaringandalam perbankan adalah memiliki hubungan dengan bank

    lain, memiliki jaringan dalam cabang-cabang bank di tempat lain, yang

  • 8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia

    12/41

    12

    terintegrasi dalam sistem yang baik. Sedangkan modal jaringan adalah modal

    yang dibutuhkan bank untuk membentuk sebuah jaringan yang baik tersebut.

    Ketika modal jaringan sebuah bank itu baik, maka bank akan dapat membangun

    jaringan dengan baik pula (Akhtar et al., 2011).

    c. Return on Equi ty (ROE)ROE mencakup tiga pilar manajemen perusahaan; profitabilitas,

    manajemen aset, dan leverage keuangan (Motley 2008). ROE mengukur tingkat

    pengembalian atas kepemilikan (ekuitas) dari pemilik saham biasa. Ini mengukur

    efisiensi suatu perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap unit

    ekuitas. ROE menunjukkan seberapa baik perusahaan menggunakan dana

    investasi untuk menghasilkan pertumbuhan laba. ROE antara 15% dan 20%

    umumnya dianggap baik. Namun pada umumnya bank yang mengejar

    profitabilitas yang tinggi akan mengalami kesulitan likuiditas, sebaliknya jika

    bank terlalu berhati-hati dalam menjaga likuiditasnya maka akan memperoleh

    profitabilitas yang rendah (Bordeleau & Graham, 2010, pada Rachmawan, 2012)

    d.Capital Adequacy Ratio (CAR)

    CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah rasio kecukupan modal yang

    berfungsi menampung risiko kerugian yang kemungkinan dihadapi oleh bank.

    Semakin tinggi CAR maka semakin baik kemampuan bank tersebut untuk

    menanggung risiko dari setiap kredit/aktiva produktif yang berisiko. Jika nilai

    CAR tinggi maka bank tersebut mampu membiayai kegiatan operasional dan

  • 8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia

    13/41

    13

    memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas. Besarnya suatu

    modal bank akan mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja

    bank (Mawardi, 2005). Tingginya rasio capital dapat melindungi nasabah

    sehingga dapat meningkatkan kepercayaan nasabah terhadap bank

    (Werdaningtyas, 2002).

    Berdasarkan Surat Keputusan Direksi BI No.26/20/Kep/DIR dan SE BI

    No.26/2/BPPP masing-masing tanggal 29 Mei 1993, telah ditetapkan kewajiban

    penyediaan modal minimum (CAR). Ketentuan tersebut mengatur bahwa

    penyediaan modal minimum bank diukur dari persentase tertentu terhadap Aktiva

    Tertimbang Menurut Resiko (ATMR) sebesar 8%. Kewajiban Penyediaan Modal

    Minimum atau Capital Adequacy Ratio tersebut pada dasarnya suatu ukuran

    modal yang diharapkan dapat menjamin bahwa bank yang beroperasi secara

    internasional maupun nasional akan beroperasi secara baik.

    e. Return on Asset (ROA)Menurut Horne dan Wachowicz (2005), ROA mengukur efektivitas

    keseluruhan dalam menghasilkan laba melalui aktiva yang tersedia; daya untuk

    menghasilkan laba dari modal yang diinvestasikan. Semakin besar ROA

    menunjukkan kinerja keuangan yang semakin baik, karena tingkat pengembalian

    semakin besar. Apabila ROA meningkat, berarti profitabilitas perusahaan

    meningkat, sehingga dampak akhirnya adalah peningkatan profitabilitas yang

    dinikmati oleh pemegang saham.Return on Assetsadalah sosok umum digunakan

    untuk membandingkan kinerja lembaga keuangan, karena mayoritas aset mereka

  • 8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia

    14/41

    14

    akan memiliki nilai tercatat yang dekat dengan nilai pasar yang sebenarnya.

    Return on Assetsmenggambarkan apa yang perusahaan dapat lakukan dengan apa

    yang dimilikinya, yaitu berapa banyak rupiah dari pendapatan mereka berasal dari

    setiap rupiah aset yang mereka kontrol.

    D. Kerangka PemikiranTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Size of the

    Bank, Networking Capital, Return on Equity, Capital Adequacy Ratio, dan Return

    on Asset terhadap Likuiditas bank syariah di Indonesia dalam periode tahun 2008

    sampai dengan 2012. Likuiditas merupakan variabel dependen penelitian ini. Size

    of the Bank, Networking Capital, Return on Equity, Capital Adequacy Ratio, dan

    Return on Asset merupakan variabel independen penelitian ini. Sedangkan

    kerangka pemikiran yang menggambarkan model penelitian dan hubungan antar

    variabel dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

    Variabel Independen Variabel Dependen

    Ukuran Bank (X1): H1 Networking Capital(X2): H2 Return on Equity(X3): H3 Likuiditas (Y) Capital Adequacy Ratio(X4): H4 Retur n on Asset (X5): H5

  • 8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia

    15/41

    15

    E. HipotesisHipotesis merupakan hubungan yang diperkirakan secara logis di antara

    dua atau lebih variabel yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang dapat

    diuji (Sekaran, 2007). Dalam suatu riset, sebuah hipotesis mempunyai beberapa

    fungsi penting, antara lain: menuntun arah studi; mengidentifikasi fakta yang

    relevan dan yang tidak; menyarankan bentuk desain riset mana yang mungkin

    paling cocok; memberikan kerangka untuk menyususn kesimpulan yang

    dihasilkan. Pengembangan dari hipotesis yang diajukan dan akan diuji dalam

    penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Pengaruh Ukuran Bank terhadap LikuiditasUkuran bank dalam penelitian ini diukur dengan logaritma dari total aset.

    Ukuran bank yang besar lebih diinginkan karena memungkinkan bank

    menyediakan menu jasa keuangan yang lebih luas. Dengan luasnya jasa keuangan

    yang ditawarkan, maka berpengaruh dalam menjaga likuiditas bank tersebut

    (Ismail, 2004, dalam Putri, 2010). Dalam penelitian Asim et al. (2012) dan Iqbal

    (2012) menemukan bahwa hubungan ukuran bank dengan likuiditas adalah positif

    dan signifikan pada bank syariah. Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya

    dapat dikatakan bahwa semakin besar aset perusahaan maka likuiditasnya juga

    semakin baik. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa :

    H1 : Ukuran bank memiliki pengaruh positif terhadap Likuiditas.

  • 8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia

    16/41

    16

    2. Pengaruh Networking Capital terhadap LikuiditasModal jaringan adalah modal yang dibutuhkan bank untuk membentuk

    sebuah jaringan yang baik. Ketika modal jaringan sebuah bank itu baik, maka

    bank akan dapat membangun jaringan dengan baik pula. Dalam penelitian Akhtar

    et al. (2011) tentang manajemen risiko likuiditas antara bank syariah dan bank

    konvensional di Pakistan menghasilkan temuan bahwa Networking Capital

    memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap likuiditas. Berdasarkan

    penelitian sebelumnya dapat dikatakan bahwa semakin besar rasio dari networking

    capital maka likuiditasnya juga semakin baik. Berdasarkan penjelasan di atas,

    dapat disimpulkan bahwa :

    H2 :Networking Capital memiliki pengaruh positif terhadap Likuiditas.

    3. Pengaruh Return on Equityterhadap LikuiditasROE (Return on Equity) mengkaji sejauh mana suatu perusahaan

    mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberikan laba atas

    ekuitas (Fahmi, 2011, dalam Rachmawan 2012). Semakin besar ROE suatu bank,

    semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin

    baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan ekuitas. Dalam penelitian

    Iqbal (2012) ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap Likuiditas pada

    Bank Syariah. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa :

    H3 :Return on Equitymemiliki pengaruh positif terhadap Likuiditas.

  • 8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia

    17/41

  • 8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia

    18/41

    29

    tingkat signifikansi 5%. Jika nilai signifikansi F < 0,05 artinya terdapat pengaruh

    yang signifikan antara semua variabel independen terhadap variabel dependen.

    Jika nilai signifikansi F > 0,05 artinya tidak terdapat pengaruh antara variabel

    independen terhadap variabel dependen.

    c. Uji Signifikansi Parameter Individual (t-value)Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas

    secara individual dapat menjelaskan variasi variabel terikat (Ghozali, 2006).

    Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%. Jika nilai

    signifikansi t < 0,05 artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara satu variabel

    independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika nilai signifikansi t > 0,05

    artinya tidak terdapat pengaruh antara satu variabel independen terhadap variabel

    dependen.

  • 8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia

    19/41

    30

    BAB IV

    ANALISIS DAN PEMBAHASAN

    A. Deskripsi DataDalam deskripsi data ini akan dijelaskan mengenai populasi data, jumlah

    sampel, dan persentase masing-masing sampel yang digunakan dan analisis

    deskriptif dari data yang telah diperoleh.

    1. Seleksi Sampel.Total populasi bank syariah dan unit usaha syariah di Indonesia adalah 35

    pada tahun 2012, yang terdiri dari 11 bank umum syariah dan 24 unit usaha

    syariah). Berdasarkan teknik pengambilan sampel di BAB III, maka data diambil

    dari angka tahun, yaitu laporan keuangan bank lima tahun terakhir pada tahun

    2008-2012. Karena tidak semua dari 35 bank tersebut telah berdiri pada tahun

    2008 dan memiliki data yang lengkap, maka ada beberapa bank yang hanya

    memiliki data satu atau dua tahun terakhir dari tahun yang ditentukan. Sehingga

    diperoleh data sejumlah 88.

  • 8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia

    20/41

    31

    Tabel 4.1Seleksi Sampel

    No Distribusi Sampel Jumlah

    1 Perusahaan industri bank umum syariah yang

    terdaftar di Bank Indonesia dalam periode tahun

    2008 s/d 2012.

    11

    2 Perusahaan industri unit usaha syariah yang

    terdaftar di Bank Indonesia dalam periode tahun

    2008 s/d 2012.

    24

    Jumlah BUS dan UUS dikalikan 5 (angka

    tahun)

    175

    3 Perusahaan yang tidak menyampaikan datanyasecara lengkap sesuai informasi yang

    diperlukan, yaitu anual report tahun 2008 s/d

    2012

    (77)

    4 Outlier (10)

    Jumlah 88

    2. Statistik DeskriptifAnalisis deskriptif memberikan gambaran umum mengenai data dan

    penyebaran data yang digunakan dalam penelitian ini. Penggambaran yang

    dimaksud meliputi nilai rata-rata (mean), nilai tertinggi (maximum), nilai terendah

    (minimum) serta nilai standar deviasi yang menggambarkan penyebaran data

    penelitian ini.

    Dari hasil pengumpulan data sekunder mengenai risiko likuiditas dalam

    laporan keuangan perbankan syariah di Indonesia tahun 2008-2012, maka statistik

    deskriptif yaitu minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi variabel

    penelitian adalah sebagai berikut :

  • 8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia

    21/41

    32

    Tabel 4.2Statistik Deskriptif

    N Minimum Maximum Mean

    Std.

    Deviation

    RL 88 .0091 .5964 .142648 .1380290

    UB 88 5.0850 7.7342 6.272988E0 .6339845

    NWC 88 -.5701 .7260 .131625 .1998666

    ROE 88 -2.9399 .5193 .044106 .3354227

    CAR 88 .0957 2.4587 .230630 .2756759ROA 88 -.1723 .1192 .015952 .0319931

    Valid N (listwise) 88

    Sumber : hasil pengolahan data denganSPSS 16.0 for Windows

    Berdasarkan Tabel 4.2, RL (Likuiditas) memiliki rata-rata 0,14 dengan

    nilai minimal sebesar 0,0091 (BPD Jambi tahun 2012) dan nilai maksimal sebesar

    0,596 (BPD Kalimantan Barat tahun 2011). Berdasarkan Tabel 4.2, dapat

    diketahui bahwa UB (Ukuran Bank) memiliki rata-rata 6,27 dengan nilai minimal

    sebesar 5,085 yang diperoleh dari Logaritma total asset BPD Jambi tahun 2012

    senilai Rp121.623.000.000,00 dan nilai maksimal sebesar 7,734 yang diperoleh

    dari Logaritma total asset Bank Syariah Mandiri tahun 2012 senilai

    Rp54.229.396.000.000,00. Berdasarkan Tabel 4.2, NWC (Networking Capital)

    memiliki rata-rata 0,132 dengan nilai minimal sebesar -0,57 (BPD Sumatra Barat

    tahun 2012) dan nilai maksimal sebesar 0,726 (Bank Panin Syariah tahun 2009).

    Berdasarkan Tabel 4.2, ROE (Return on Equity) memiliki rata-rata 0,44 dengan

    nilai minimal sebesar -2,94 (BPD Jawa Tengah tahun 2011) dan nilai maksimal

    sebesar 0,519 (HSBC tahun 2012). Berdasarkan Tabel 4.2, CAR (Capital

    Adequacy Ratio) memiliki rata-rata 0,23 dengan nilai minimal 0,0957 (Bank DKI

  • 8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia

    22/41

    33

    tahun 2011) dan nilai maksimal 2,459 (Bank Panin Syariah tahun 2009).

    Berdasarkan Tabel 4.2, ROA (Return on Asset) memiliki rata-rata 0,16 dengan

    nilai minimal -0,172 (BPD Jawa Tengah tahun 2011) dan nilai maksimal 0,119

    (HSBC tahun 2011).

    B. Pengujian Hipotesis1. Pengujian Asumsi Klasik

    Model regresi dalam penelitian dapat digunakan untuk estimasi dengan

    signifikan dan representative jika model regresi tersebut tidak menyimpang dari

    asumsi dasar klasik regresi berupa: normalitas, autokorelasi, heterokdastisitas, dan

    multikolnieritas. Berikut ini hasil asumsi klasik atas data yang digunakan dalam

    penelitian.

    a. Uji NormalitasUji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data terdistribusi

    secara normal atau tidak. Dalam penelitian ini menggunakan dua cara untuk

    mengetahui normalitas data yaitu analisis grafik dan analisis statistik. Untuk

    menguji normalitas data secara grafik menggunakan histogram dan normal

    probability plot. Sedangkan secara statistik menggunakan One-Sample Kolmogrov

    Smirnov test. Hasil pengujian normalitas adalah sebagai berikut:

  • 8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia

    23/41

    34

    Gambar 4.1

    Hasil Uji Normalitas Histogram : Sebelum Transformasi

    Gambar 4.2Hasil Uji Normalitas P Plot : Sebelum Transformasi

  • 8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia

    24/41

    35

    Tabel 4.3

    Hasil Uji Kolomogorov- Smirnov Sebelum Transformasi

    One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

    Unstandardized

    Residual

    N 88

    Normal Parametersa Mean .0000000

    Std. Deviation .00556662Most Extreme Differences Absolute .090

    Positive .090

    Negative -.058

    Kolmogorov-Smirnov Z .840

    Asymp. Sig. (2-tailed) .480

    a. Test distribution is Normal.

    Sumber : hasil pengolahan data denganSPSS 16.0 for Windows

    Dilihat dari Gambar 4.1 menunjukan bahwa grafik histogram sudah

    membentuk lonceng atau pola distribusi normal. Sedangkan pada Gambar 4.2

    hasil uji normalitasprobability plotpenyebaran titik-titiknya cenderung mengikuti

    garis diagonal atau pola terdistribusi normal. Berdasarkan pada Tabel 4.3, uji

    normalitas terhadap data residual menunjukan bahwa besarnya Asymp. Sig (2-

    tailed)sebesar 0,480 diatas tingkat signifikansi 0,05. Berdasarkan analisis grafik

    dan statistik diatas dapat diketahui bahwa model regresi memenuhi asumsi

    normalitas. Namun terjadi autokorelasi sehingga mempengaruhi hasil uji

    normalitas. Transformasi data dilakukan dengan mengubah ukuran semua variabel

    menjadi LagRL, LagNwc, LagROE, LagCAR, dan LagROA.

  • 8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia

    25/41

    36

    Gambar 4.3

    Hasil Uji Normalitas Histogram : Setelah Transformasi

    Gambar 4.4

    Hasil Uji Normalitas P Plot : Setelah Transformasi

  • 8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia

    26/41

    37

    Tabel 4.4Hasil Uji Kolomogorov- Smirnov Setelah Transformasi

    One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

    Unstandardized

    Residual

    N 87

    Normal Parametersa Mean .0000000

    Std. Deviation .09614063

    Most Extreme Differences Absolute .134

    Positive .134

    Negative -.078

    Kolmogorov-Smirnov Z 1.245

    Asymp. Sig. (2-tailed) .090

    a. Test distribution is Normal.

    Sumber : hasil pengolahan data denganSPSS 16.0 for Windows

    Gambar 4.3 setelah transformasi data menunjukan bahwa grafik histogram

    sudah membentuk lonceng atau pola distribusi normal. Sedangkan pada Gambar

    4.4 hasil uji normalitas probability plot penyebaran titik-titiknya cenderung

    mengikuti garis diagonal atau pola terdistribusi normal. Berdasarkan pada Tabel

    4.4, uji normalitas terhadap data residual menunjukan bahwa besarnyaAsymp. Sig

    (2-tailed) sebesar 0,090 diatas tingkat signifikansi 0,05. Berdasarkan analisis

    grafik dan statistik diatas dapat diketahui bahwa model regresi memenuhi asumsi

    normalitas.

    b. Uji MultikolineritasUji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi

    antar variabel independen. Model regresi yang baik tidak terjadi korelasi antar

    variabel independen. Uji ini dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance

  • 8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia

    27/41

    38

    Inflation Factor (VIF). Nilai cut-off yang sering dipakai adalah nilai tolerance

    0,10 atau sama dengan nilai VIF diatas 10, sehingga data yang tidak terkena

    multikolinearitas nilai toleransinya harus lebih dari 0,10 atau nilai VIF kurang dari

    10.

    Tabel 4.5

    Hasil Uji Multikolinieritas Sebelum Transformasi

    Sumber : hasil pengolahan data denganSPSS 16.0 for Windows

    Tabel 4.6

    Hasil Uji Multikolinieritas Setelah Transformasi

    Model Tolerance VIF Keterangan

    LUB .832 1.202 Tidak terjadi multikolinearitas

    LNWC .749 1.335 Tidak terjadi multikolinearitas

    LROE .395 2.529 Tidak terjadi multikolinearitas

    LCAR .769 1.300 Tidak terjadi multikolinearitas

    LROA .395 2.530 Tidak terjadi multikolinearitas

    Sumber : hasil pengolahan data denganSPSS 16.0 for Windows

    Tabel di atas adalah hasil uji multikolinearitas. Pada Tabel 4.6 setelah

    transformasi data hasil pengujian tolerancemenunjukan bahwa tidak ada variabel

    independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 (10%). Hasil

    perhitungan VIF juga menunjukan bahwa tidak ada variabel independen yang

    memiliki nilai VIF lebih dari 10. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tidak

    ada multikolinearitas antara variabel independen.

    Model Tolerance VIF Keterangan

    UB .777 1.287 Tidak terjadi multikolinearitas

    NWC .757 1.320 Tidak terjadi multikolinearitas

    ROE .389 2.568 Tidak terjadi multikolinearitas

    CAR .798 1.253 Tidak terjadi multikolinearitas

    ROA .401 2.495 Tidak terjadi multikolinearitas

  • 8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia

    28/41

    39

    c. Uji AutokorelasiUji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada

    korelasi antara kesalahan pengganggu pada hubungan yang terjadi antara anggota-

    anggota dari serangkaian observasi yang terletak berderetan secara series dalam

    bentuk waktu (time series) atau hubungan antara tempat yang berdekatan (cross

    sectional).Pada penelitian ini menggunakan alat uji Durbin Watson.

    Tabel 4.7

    Model Summaryb

    Model R R Square

    Adjusted R

    Square

    Std. Error of

    the Estimate Durbin-Watson

    1 .620a .384 .347 .1115585 1.138

    a. Predictors: (Constant), ROA, UB, CAR, NWC, ROE

    b. Dependent Variable: RL

    Sumber : hasil pengolahan data denganSPSS 16.0 for Windows

    Tabel 4.8

    Model Summaryb

    Model R R Square

    Adjusted R

    Square

    Std. Error of the

    Estimate Durbin-Watson

    1 .551a .303 .260 .09906 1.994

    a. Predictors: (Constant), LROA, LUB, LCAR, LNWC, LROE

    b.Dependent Variable: LRL

    Sumber : hasil pengolahan data denganSPSS 16.0 for Windows

    Dari tabel uji Durbin Watson Tabel 4.7 dapat kita lihat hasil uji Durbin

    Watson dengan nilai 1,138. Untuk menguji ada atau tidaknya autokorelasi, hasil

    uji Durbin Watson ini dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai

    signifikansi 5%, jumlah sampel 88, dan jumlah variabel independen = 5 (K=5).

  • 8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia

    29/41

    40

    Setelah dibandingkan dengan nilai tabel, didapat nilai dl sebesar 1,542 dan du

    sebesar 1,776. Nilai Durbin Watson berada di bawah nilai dl. Kemudian dilakukan

    transformasi data dengan menggunakan nilai estimasi p Durbin Watson untuk

    mengobati terjadinya autokorelasi.

    Setelah dilakukan transformasi dengan mengubah ukuran semua variabel

    menjadi LagRL, LagNwc, LagROE, LagCAR, dan LagROA didapati data

    penelitian normal 87 data. Dari Tabel 4.7 didapati hasil Durbin Watson dengan

    nilai 1,994. Setelah dibandingkan dengan nilai tabel pada jumlah sampel 87,

    didapat nilai dl sebesar 1,542 dan du sebesar 1,776. Hasil Durbin Watson 1,994

    berada di daerah diterima dengan nilai 1,776

  • 8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia

    30/41

    41

    Gambar 4.5

    Hasil Uji Heteroskedaksitas Sebelum Transformasi

    Gambar 4.6

    Hasil Uji Heteroskedaksitas Setelah Transformasi

    Berdasarkan Gambar 4.6 setelah transformasi data menunjukan titik-titik

    yang tersebar secara acak, tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta

    tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y. Hal ini

    berarti tidak terjadi heteroskedaksitas.

  • 8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia

    31/41

    42

    2. Model RegresiTujuan penelitian ini adalah memperoleh bukti empiris terkait pengaruh

    ukuran bank, networking capital, return on equity, capital adequacy ratio, dan

    return on asset terhadap likuiditas.Untuk tujuan penelitian tersebut, maka dalam

    melakukan analisis data penelitian digunakan Uji Koefisien Determinasi (Adjusted

    R2), uji statistik F, dan uji statistik t dalam model regresi.

    a. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)Koefisien determinasi menyatakan persentase total variasi dari variabel

    dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen dalam model. Untuk

    model regresi dengan satu variabel independen koefisien determinasi ditunjukkan

    oleh nilai R square(R2) dan untuk model regresi dengan menggunakan dua atau

    lebih variabel independen koefisien determinasi ditunjukkan oleh nilai adjustedR

    square (adj R2). Penelitian ini menggunakan nilai adjusted R2 determinasi

    (Ghozali, 2006). Berikut ini disajikan hasil uji koefisien determinasi penelitian.

    Tabel 4.9

    Model R R Square Adjusted R Square

    Std. Error of the

    Estimate

    1 .551a .303 .260 .09906

    a. Predictors: (Constant), LROA, LUB, LCAR, LNWC, LROE

    b. Dependent Variable: LRL

    Sumber : hasil pengolahan data denganSPSS 16.0 for Windows

    Hasil pengujian mengindikasikan bahwa nilai adjusted R2 sebesar 0,260.

    Hal ini berarti menunjukkan bahwa variabel independen penelitian ini yang terdiri

    dari ukuran bank, networking capital, ROE, CAR, dan ROA mampu menjelaskan

  • 8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia

    32/41

    43

    variabel dependen Likuiditas sebesar 26%. Sementara itu, sisanya sebesar 74%

    dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian ini.

    b. Uji Statistik FUji statistik F dilakukan guna menentukan good of fittest atau uji

    kelayakan model regresi untuk digunakan dalam melakukan analisis hipotesis

    dalam penelitian. Pengujian ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua

    variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai

    pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Kriteria yang

    digunakan dalam pengujian ini adalah probability value(sig), apabilaprobability

    value dalam hasil pengujian lebih kecil dari 5%, maka dapat dinyatakan bahwa

    model layak (fit) untuk digunakan sebagai model regresi dan sebaliknya jika

    probability valuelebih besar dari 5%, maka dapat dinyatakan bahwa model tidak

    layak untuk digunakan dalam pengujian hipotesis penelitian. Berikut disajikan

    hasil uji signifikansi-F dalam penelitian ini.

    Tabel 4.10

    Hasil Uji Statistik F

    Model

    Sum of

    Squares df Mean Square F Sig.

    1 Regression .346 5 .069 7.057 .000a

    Residual .795 81 .010

    Total 1.141 86

    a. Predictors: (Constant), LROA, LUB, LCAR, LNWC,

    LROE

    b. Dependent Variable: LRL

    Sumber : hasil pengolahan data denganSPSS 16.0 for Windows

  • 8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia

    33/41

    44

    Tabel di atas menunjukkan bahwa probability value dari model regresi

    yang digunakan dalam penelitian lebih kecil dari tingkat signifikansi 5% sebesar

    0,000. Hasil ini mengindikasikan bahwa model regresi yang digunakan dalam

    penelitian ini layak (fit) untuk digunakan sebagai model regresi dalam pengujian

    hipotesis.

    c. Uji Signifikansi Parameter Individual (t-value)Uji signifikansi t dimaksudkan untuk menguji pengaruh variabel

    independen terhadap variabel dependen dalam penelitian sebagaimana dinyatakan

    dalam hipotesis penelitian ini. Selain untuk menguji pengaruh tersebut, uji ini juga

    dapat digunakan untuk mengetahui tanda koefisien regresi masing-masing

    variabel independen sehingga dapat ditentukan arah pengaruh masing-masing

    variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan

    kesimpulan atas hasil pengujian adalah probability value (sig)-t, apabila

    probability value (sig)-t lebih kecil dari atau 5%, maka dapat dinyatakan bahwa

    variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen sehingga hipotesis

    yang diajukan dalam penelitian dapat diterima atau didukung oleh data penelitian.

  • 8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia

    34/41

    45

    Tabel 4.11

    Uji Signifikansi t

    Model

    Unstandardized Coefficients

    t Sig.B Std. Error

    1 (Constant) .122 .096 1.272 .207

    LUB -.019 .026 -.719 .474

    LNWC .275 .068 4.045 .000**

    LROE -.145 .045 -3.205 .002

    LCAR -.023 .044 -.534 .595

    LROA 1.232 .483 2.553 .013*

    a. Dependent Variable: LRL

    b. * : signifikan pada level. 5%

    c. ** : signifikan pada level. 1%

    Sumber : hasil pengolahan data denganSPSS 16.0 for Windows

    Hasil pengujian data seperti tersaji di atas mengindikasikan bahwa variabel

    independen dalam penelitian yang berupa Networking Capital, ROE, dan ROA

    berpengaruh secara signifikan terhadap Likuiditas karena nilai signifikansinya

    lebih kecil dari 5%. Nilai sig. untuk Networking Capital adalah 0,000 dan sig.

    ROE adalah 0,002, merupakan signifikan pada level 1%. Sedangkan sig. ROA

    adalah 0,013 yang merupakan signifikan pada level 5%. Selain itu ternyata

    variabel Ukuran Bank dan CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap Likuidias

    karena tingkat signifikansinya lebih dari 5%.

    Tanda koefisien regresi untuk variabel NWC dan ROA adalah positif,

    masing-masing sebesar 0,275 untuk NWC dan 1,232 untuk ROA. Sedangkan

    variabel UB, ROE, dan CAR adalah negatif, masing-masing sebesar -0,19 untuk

    UB, -0,145 untuk ROE, dan -0,023 untuk CAR.

  • 8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia

    35/41

    46

    C. PembahasanPenelitian ini menggunakan Likuiditas sebagai variabel dependen.

    Dijelaskan oleh lima variabel independen, yaitu Ukuran Bank, Networking

    Capital, ROE, CAR, dan ROA. Hasil pengujian dalam penelitian ini berhasil

    membuktikan secara empiris bahwa hipotesis kedua dan kelima dalam penelitian

    ini tidak dapat ditolak.

    1. Pengaruh rasio Ukuran Bank terhadap Likuiditas.Hipotesis pertama pada penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh

    rasio Ukuran Bank terhadap Likuiditas. Pada Tabel 4.11, menunjukkan tingkat

    signifikansi rasio Ukuran Bank berada di atas 5%. Hal ini berarti hipotesis

    pertama tidak mampu didukung, yaitu rasio Ukuran Bank tidak berpengaruh

    secara signifikan terhadap Likuiditas. Hasil ini sejalan dengan penelitian Akhtar et

    al. (2011) akan tetapi tidak sejalan dengan penelitian Asim et al. (2012) yang

    menyatakan Ukuran Bank berpengaruh signifikan terhadap Likuiditas.

    Kemungkinan bank memiliki kredit tidak lancar itu besar terjadi. Belum

    tentu bank dengan ukuran yang besar kreditnya pasti lancar. Ini akan berpengaruh

    terhadap pendapatan bank sehingga menyebabkan penurunan modal sehingga

    setiap ada kenaikan aset atau total aset akan menyebabkan penurunan likuiditas.

    2. Pengaruh rasio Networking Capital terhadap Likuiditas.Hipotesis kedua pada penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh

    rasio Networking Capital terhadap Likuiditas. Pada Tabel 4.11, menunjukkan

    tingkat signifikansi rasioNetworking Capitalberada di bawah 5%. Hal ini berarti

  • 8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia

    36/41

  • 8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia

    37/41

    48

    pendeknya. Solvabel tetapi belum tentu likuid. Sehingga walaupun berpengaruh

    secara signifikan, akan tetapi berpengaruh negatif terhadap Likuiditas. Semakin

    tinggi nilai ROE maka risiko likuiditasnya juga akan tinggi.

    Dalam penelitian Noraini (2012), Bank IMB memiliki ROE dan ROE yang

    tertinggi, akan tetapi memiliki pula Risiko Likuiditas yang tertinggi. Sehingga

    hubungan antara risiko likuiditas dan kinerja keuangan tidak selalu bisa diprediksi

    oleh teori keuangan konvensional high risk-high return.

    4. Pengaruh Capital Adequacy Ratio(CAR) terhadap Likuiditas.Hipotesis keempat pada penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh

    rasio CAR terhadap Likuiditas. Pada Tabel 4.11, menunjukkan tingkat

    signifikansi rasio CAR berada di atas 5%. Hal ini berarti hipotesis keempat tidak

    mampu didukung, yaitu rasio CAR berpengaruh negatif dan tidak signifikan

    terhadap Likuiditas. Hal ini sejalan dengan penelitian Akhtar (2011) yang

    menyatakan rasio CAR berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap

    Likuiditas. Namun tidak sejalan dengan penelitian Iqbal (2012) yang menemukan

    bahwa CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap Likuiditas.

    Akhtar (2012) menyebutkan bahwa di Pakistan saat ini bank konvensional

    jauh lebih berkembang dibandingkan bank syariah. Sehingga bank konvensional

    memiliki lebih baik tentang profitabilitas dan LRM dibandingkan dengan bank

    syariah. Kondisi ini sama dengan kondisi di Indonesia. Sehingga wajar ketika

    bank syariah yang baru berkembang tersebut rasio CAR nya berpengaruh negatif

    dan tidak signifikan terhadap Likuiditas.

  • 8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia

    38/41

    49

    Di Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Direksi BI No.26/20/Kep/DIR

    dan SE BI No.26/2/BPPP masing-masing tanggal 29 Mei 1993, telah ditetapkan

    kewajiban penyediaan modal minimum (CAR). Ketentuan tersebut mengatur

    bahwa penyediaan modal minimum bank diukur dari persentase tertentu terhadap

    Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR) sebesar 8%. Sehingga ketika sudah

    ada regulasi seperti ini maka bank akan cenderung hanya memenuhi kriteria

    yang telah ditetapkan.

    5. Pengaruh Return on Asset (ROA) terhadap Likuiditas.Hipotesis kelima pada penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh

    rasio ROA terhadap Likuiditas. Pada Tabel 4.11, menunjukkan tingkat

    signifikansi rasio ROA berada di bawah 5%. Hal ini berarti hipotesis kelima

    berhasil didukung, yaitu rasio ROA berpengaruh positif secara signifikan terhadap

    Likuiditas. Hal ini sejalan dengan penelitian Akhtar (2011) dan Iqbal (2012) yang

    berpengaruh secara signifikan positif terhadap Likuiditas. ROA merupakan

    refleksi tingkat profitabilitas suatu bank. Jika ROA semakin besar maka semakin

    besar pula tingkat keuntungan yang diperoleh bank, dengan laba yang besar akan

    meningkatkan modal sehingga bank dapat menyalurkan kredit lebih banyak dan

    dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

  • 8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia

    39/41

    50

    BAB V

    PENUTUP

    A. KesimpulanBerdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan maka

    dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

    1. Ruang lingkup penelitian ini merupakan perbankan syariah di Indonesia.Periode waktu yang diteliti adalah dari tahun 2008 hingga 2012. Diperoleh

    data berjumlah 88.

    2. Hipotesis pertama, ketiga, dan keempat tidak berhasil didukung atau dapatdikatakan bahwa rasio Ukuran Bank dan CAR tidak berpengaruh secara

    signifikan terhadap Likuiditas. Sedangkan ROE berpengaruh negatif

    secara signifikan terhadap Likuiditas.

    3. Hipotesis kedua berhasil didukung atau dapat dikatakan bahwa rasioNetworking Capital berpengaruh positif secara signifikan terhadap

    Likuiditas. Ini artinya bank memiliki permodalan jaringan yang bagus

    dengan perbankan lain maupun dengan induk bank, Bank Indonesia, baik

    menyimpan dana pada bank lain maupun menerima dana simpanan.

    4. Hipotesis kelima berhasil didukung atau dapat dikatakan bahwa rasio ROAberpengaruh positif secara signifikan terhadap Likuiditas. Jika ROA

    semakin besar maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang

    diperoleh bank, dengan laba yang besar akan meningkatkan modal

  • 8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia

    40/41

    51

    sehingga bank dapat menyalurkan kredit lebih banyak dan dapat

    memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

    5. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Size of the Bank,Networking Capital, Return on Equity, Capital Adequacy, danReturn on

    Assets secara simultanberpengaruh terhadap Likuiditas bank syariah di

    Indonesia.

    B. KeterbatasanPenelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan dan kekurangan.

    Keterbatasan penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Periode penelitian ini hanya mencakup lima tahun (2008-2012) sehinggadimungkinkan kurang untuk melakukan generalisasi atas penelitian ini,

    2. Variabel yang mempengaruhi Likuiditas yang diteliti hanyalah limavariabel, yaitu Ukuran Bank, Networking Capital, ROE, CAR, dan ROA.

    Sementara masih banyak yang lain bisa digunakan sebagai variabel seperti

    LDR dan lain-lain, sehingga nilai adjusted R-squarehanya sebesar 0,260.

    Hal ini berarti model regresi dapat menjelaskan variasi Likuiditas hanya

    sebesar 26%, sedangkan sisanya (100%-26% = 74%) dijelaskan oleh

    sebab-sebab lain di luar model.

    C. SaranBerdasarkan penelitian ini, untuk penelitian di masa mendatang disarankan

    untuk memperpanjang periode penelitian sehingga jumlah sampel lebih banyak.

  • 8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia

    41/41

    52

    Hal ini dapat meningkatkan distribusi data yang lebih baik. Dan juga variabel

    yang digunakan akan lebih bervariasi dan lebih lengkap, yang bisa diperkirakan

    berpengaruh terhadap Likuiditas.