FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB GANGGUAN JIWA

3
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB GANGGUAN JIWA 1. Faktor Somatogenik (fisik-biologis) Gangguan jiwa yang diakibatkan karena gangguan fisik serta ketidaknormalan pada gen dan kromosom pada individu. Nerokimia, misal: gangguan pada kromosom no 21 menyebabkan munculnya gangguan perkembangan Down Syndrome yang merupakan bentuk keterbelakangan mental yang secara genetis paling umum diturunkan, disebabkan oleh munculnya suatu kromosom tambahan. Seseorang yang mengalami Down Syndrome memiliki wajah yang bundar, tengkorak yang rata, lipatan kulit tambahan sepanjang kelopak mata, lidah yang menonjol keluar, tungkai dan lengan yang pendek, dan keterbelakangan kemampuan motorik dan mental. Nerofisiologi Neroanatomi Tingkat kematangan dan perkembangan organik Faktor-faktor prenatal dan perinatal 2. Faktor Psikogenik (psikologis) Interaksi ibu-anak Interaksi ayah-anak : peranan ayah Jika seorang ayah dan ibu tidak menjalankan peranan mereka sebagai orangtua dengan baik, seperti kurangnya memberikan perhatian dengan melakukan interaksi dengan anak. Sehingga komunikasi antara orangtua dan anak tidak berjalan dengan baik. Anak juga tidak akan nyaman berada dirumah dan bisa saja anak juga tidak nyaman berada disamping orangtua mereka sendiri. Sibling rivalry Hubungan dalam keluarga, pekerjaan, permainan, dan masyarakat. Lingkungan keluarga dan lingkungan sosialnya yang acuh (tidak peduli). Kehilangan : Lossing of love object. Individu kehilangan kasih sayang dan cinta dari orangtua, teman dan pacar. Konsep dini : pengertian identitas diri VS peranan yang tidak menentu

description

isi-isi

Transcript of FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB GANGGUAN JIWA

Page 1: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB GANGGUAN JIWA

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB GANGGUAN JIWA

1.    Faktor Somatogenik (fisik-biologis)Gangguan jiwa yang diakibatkan karena gangguan fisik serta ketidaknormalan pada gen dan kromosom pada individu.

    Nerokimia, misal: gangguan pada kromosom no 21 menyebabkan munculnya gangguan perkembangan Down Syndrome yang merupakan bentuk keterbelakangan mental yang secara genetis paling umum diturunkan, disebabkan oleh munculnya suatu kromosom tambahan. Seseorang yang mengalami Down Syndrome memiliki wajah yang bundar, tengkorak yang rata, lipatan kulit tambahan sepanjang kelopak mata, lidah yang menonjol keluar, tungkai dan lengan yang pendek, dan keterbelakangan kemampuan motorik dan mental.

           Nerofisiologi           Neroanatomi           Tingkat kematangan dan perkembangan organik           Faktor-faktor prenatal dan perinatal

2.    Faktor Psikogenik (psikologis)           Interaksi ibu-anak           Interaksi ayah-anak : peranan ayah

Jika seorang ayah dan ibu tidak menjalankan peranan mereka sebagai orangtua dengan baik, seperti kurangnya memberikan perhatian dengan melakukan interaksi dengan anak. Sehingga  komunikasi antara orangtua dan anak tidak berjalan dengan baik. Anak juga tidak akan nyaman berada dirumah dan bisa saja anak juga tidak nyaman berada disamping orangtua mereka sendiri.

           Sibling rivalry           Hubungan dalam keluarga, pekerjaan, permainan, dan masyarakat.

Lingkungan keluarga dan lingkungan sosialnya yang acuh (tidak peduli).             Kehilangan : Lossing of love object.

Individu kehilangan kasih sayang dan cinta dari orangtua, teman dan pacar.           Konsep dini : pengertian identitas diri VS peranan yang tidak menentu           Tingkat perkembangan emosi       Pola adaptasi dan pembelaan sebagai reaksi terhadap bahaya : Mekanisme pertahanan diri yang

tidak efektif.Mereprese diri secara terus-menerus sehingga menimbulkan konflik dalam diri yang tidak dapat diatasi.

      Ketidakmatangan atau terjadinya fiksasi atau regresi pada tahap perkembangannya. Dimana individu mengalami

          Traumatic Event          Distorsi Kognitif          POLA ASUH PATOGENIK : sumber gangguan penyesuaian diri pada anak

Page 2: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB GANGGUAN JIWA

3.    Pola Asuh Patogenik           Melindungi anak secara berlebihan karena memanjakannya           Melindungi anak secara berlebihan karena sikap “berkuasa” dan “harus tunduk saja”           Penolakan (rejected child)           Menentukan norma-norma etika dan moral yang terlalu tinggi           Disiplin yang terlalu keras           Disiplin yang tidak teratur atau yang bertentangan           Perselisihan antara ayah-ibu           Perceraian           Persaingan yang kurang sehat diantara para saudaranya           Nilai-nilai yang buruk (yang tidak bermoral)           Perfeksionisme dan ambisi (cita-cita yang terlalu tinggi bagi si anak)           Ayah dan atau ibu mengalami gangguan jiwa (psikotik atau non-psikotik)

4.    Faktor Sosiogenik (sosial-budaya)           Tingkat ekonomi           Lingkungan tempat tinggal : perkotaan VS pedesaan    Masalah kelompok minoritas yg meliputi prasangka, fasilitas kesehatan, pendidikan, dan

kesejahteraan yang tidak memadai          Pengaruh rasial dan keagamaan          Nilai-nilai

  SUMBERBahan Ajar Zarina AkbarSantrock, John W., 2002. Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup. Edisi Kelima.

Jakarta: Erlangga.