Luqman Al – Hakim berkata kepada putranya:

Abu Laits berkata: Orang

– orang yang duduk

bersama orang alim dan tidak

dapat mengingati

ilmunya, akan mendapat

tujuh kebesaran.

الكتاب الله يؤتيه أن لبشر كان ماكونوا للناس يقول ثم والنبوة والحكم

كونوا ولكن الله دون من لي عباداوبما الكتاب تعلمون كنتم بما ربانيين

تدرسون Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allahكنتمberikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu

menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah." Akan tetapi (dia berkata):

"Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan

disebabkan kamu tetap mempelajarinya.

Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu

menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah." Akan tetapi (dia berkata):

"Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan

disebabkan kamu tetap mempelajarinya.

Seorang datang bertanya kepada Nabi s.a.w.: Bilakah hari qiyamat? Nabi s.a.w. bersabda: Apakah yang sudah kamu

persiapkan untuk menghadapi hari qiyamat? Saya tidak bersedia untuknya dengan memperbanyak sholat atau puasa, hanya saya

merasa cinta kepada Allah dan Rasulullah. Maka sabda Nabi s.a.w.:

Seorang akan berkumpul dengan siapa yang dicinta dan kamu juga bersama

yang kamu cinta.

Anas berkata: Dan tidak pernah kaum muslimin merasa gembira sebagaimana gembira mereka ketika mendengar sabda ini.

Siapa orang yang duduk dengan orang – orang kaya bertambah suka kepada

dunia.

Siapa yang duduk bersama orang – orang miskin bertambah syukur dan ridha

terhadap pemberian Allah kepadanya.

Siapa yang duduk dengan raja bertambah keras hati dan sombong

Siapa yang duduk bersama anak – anak bertambah suka main – main

dan bergurau

Siapa yang duduk

bersama pelacur

bertambah berani berbuat ma’shiyat dan

menunda-nunda taubat

Siapa yang duduk bersama orang – orang sholeh

bertambah senang ibadah dan menjauhi ma’shiyat.