Fadell Punk

57
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PERCOBAAN II LIPID NAMA : OKI LATUAMURY NIM : 12-071-014-067 KELOMPOK : III (TIGA) TGL. MASUK : 26 MEI 2013 ASISTEN : MOEHAMMAD ZHAFRAN JURUSAN KEPERAWATAN

description

KMB

Transcript of Fadell Punk

Page 1: Fadell Punk

LAPORAN PRAKTIKUMBIOKIMIA

PERCOBAAN II

LIPID

NAMA : OKI LATUAMURY

NIM : 12-071-014-067

KELOMPOK : III (TIGA)

TGL. MASUK : 26 MEI 2013

ASISTEN : MOEHAMMAD ZHAFRAN

JURUSAN KEPERAWATANFAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM MAKASSARMAKASSAR

2013

Page 2: Fadell Punk

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan aktivitas, baik yang telah

merupakan kebiasaan misalnya berdiri, berjalan, mandi, makan, dan

sebagainya atau yang hanya kadang-kadang saja kita lakukan. Untuk

melakukan aktivitas itu kita memerlukan energy, energy yang diperlukan ini

kita peroleh dari bahan makanan yang kita makan. Pada umumnya bahan

makanan itu mengandung tiga kelompok utama senyawa kimia yaitu

karbohidrat, protein, dan lemak (Sediaoetama,2000).

Lipid adalah segolongan senyawaan organic yang terdapat dialam. Lipid

dapat diekstraksi dari jaringan binatang maupun tumbuh-tumbuhan dengan

menggunakan pelarut lemak. Hasil ekstraksi merupakan campuran yang

kompleks, mengandung diantaranya triasilgliserol, fosfolipid, glikolipid,

bermacam-macam sterol dan senyawaan-senyawaan lain yang terbentuk

sebagai hasil hidrolisis zat-zat tersebut diatas triagliserol, kolesterol dan ester

kolesterol dinamakan juga lipid netral karena tidak bermuatan

(Sirajuddin,2012).

Lipid merupakan komponen penting dalam membrane sel, termasuk

diantaranya fosfolipid, glikolipid, dan sel hewan adalah kolesterol. Kolesterol

merupakan senyawa induk bagi steroid lain yang disintesis dalam tubuh.

Steroid tersebut adalah hormon-hormon yang penting seperti hormone korteks

adrenal serta hormone seks, vitamin D, dan asam empedu (Sirajuddin,2012).

Berdasarkan pernyataan diatas bahwa lipid merupakan senyawaan organic

yang terdapat dialam, akan tetapi terkadang kita tidak mengetahui yang mana

Page 3: Fadell Punk

saja yang termasuk dalam lipid dan klasifikasi lipid tersebut. Oleh karena itu,

dilakukanlah percobaan mengenai lipid.

1.2 Tujuan Percobaan

1.2.1 Tujuan Umum

1. Mengetahui sifat-sifat fisikokimia dari lipid.

2. Mengetahui reaksi-reaksi yang terjadi pada identifikasi sifat minyak.

3. Mengetahui pembentukan emulsi dari lipid.

4. Mengidentifikasi adanya sterol pada suatu bahan.

1.2.2 Tujuan khusus

1. Uji Kelarutan lipid

Mengetahui kelarutan lipid pada pelarut tertentu.

2. Uji Pembentukan Emulsi

Mengetahui terjadinya pembentukan emulsi dari minyak.

3. Uji Keasaman Minyak

Mengetahui sifat asam basa minyak kelapa.

4. Uji Penyabunan Minyak

Mengetahui terjadinya hidrolisis pada minyak oleh alkali.

5. Uji Kolesterol

Mengetahui adanya sterol (kolesterol) dalam suatu bahan secara

kualitatif.

6. Uji Kristal Kolesterol

Mengetahui bentuk Kristal dari kolesterol.

I.3 Prinsip Percobaan

1. Uji Kelarutan Lipid

Pada umumnya, lemak dan minyak tidak larut dalam air, tetapi sedikit

larut dalam alcohol dan larut sempurna dalam pelarut organic seperti eter,

kloroform, aseton, benzene, atau pelarut non polar lainnya.

Page 4: Fadell Punk

Minyak dalam air akan membentuk emulsi yang tidak stabil karena bila

dibiarkan, maka kedua cairan akan memisah menjadi dua lapisan. Sebaliknya,

minyak dalam soda (Na2CO3) akan membentuk emulsi yang stabil karena

asam lemak yang bebas dalam larutan lemak bereaksi dengan soda

membentuk sabun. Sabun mempunyai daya aktif permukaan, sehingga

minyak tersebar seluruhnya.

2. Uji Pembentukan Emulsi

Emulsi adalah disperse atau suspense metastabil suatu cairan dalam

cairan lain dimana keduanya tidak saling melarutkan. Agar terbentuk emulsi

yang stabil, diperlukan suatu zat pengemulsi yang disebut emulsifier atau

emulsifying agent, yang berfungsi menurunkan tegangan antara kedua fase

cairan. Bahan emulsifier dapat berupa protein, gum, sabun, atau garam

empedu.

Daya kerja emulsifier terutama disebabkan oleh bentuk molekulnya

yang dapat terikat, baik pada minyak maupun air. Emulsifier akan membentuk

lapisan disekeliling minyak sebagai akibat menurunnya tegangan permukaan

dan diadsorpsi melapisi butir-butir minyak, sehingga mengurangi

kemungkinan bersatunya butir-burtir minyak, sehingga mengurangi

kemungkinan butir-butir minyak satu sama lain.

3. Uji Keasaman Minyak

Minyak murni umunya bersifat netral, sedangkan minyak yang sudah

tengik bersifat asam. Hal ini disebabkan minyak mengalami hidrolisis dan

oksidasi menghasilkan aldehid, keton dan asam-asam lemak bebas.

Proses ketengikan pada lemak atau minyak dapat dipercepat oleh

adanya cahaya, kelembapan, pemanasan, aksi mikroba, dan katalis logam

tertentu, seperti Fe, Ni, atau Mn. Sebaliknya, zat-zat yang dapat menghambat

terjadinya proses ketengikan disebut antioksidan. Misalnya, tokoferol

(Vitamin E), asam askorbat (Vitamin C), Polifenol, hidroquinon, dan

flavonoid.

Page 5: Fadell Punk

4. Uji Penyabunan Minyak

Lemak dan minyak dapat dihidrolisis menghasilkan asam lemak dan

gliserol. Proses hidrolisis yang disengaja biasa dilakukan dengan

penambahann basa kuat, seperti NaOH atau KOH, melalui pemanasan dan

menghasilkan gliserol dan sabun. Proses hidrolisis minyak oleh alkali disebut

reaksi penyabunan atau saponifikasi.

5. Uji Kolesterol

Kelompokn lipid seperti fosfolipid dan sterol merupakan komponen

penting yang terdapat dalam membrane semua sel hidup. Kolesterol adalah

sterol utama yang banyak terdapat dialam.untuk mengetahui adanya sterol dan

olesterol, dapat dilakukan uji kolesterol menggunakan reaksi warna. Salah

satu diantaranya ialah Lieberman Burchard. Uji ini positif bila reaksi

menunjukkan warna yang berubah dari merah, kemudian biru dan hijau.

Warna hiaju yang terjadi sebanding dengan kolesterol dalam bahan.

6. Uji Kristal Kolesterol

Kolesterol terdapat pada hamper semua sel hewan dan manusia. Pada

tubuh manusia, kolesterol terdapat dalam darah, empedu, kelenjar adrenalin

bagian luar (adrenal cortex), dan jaringan syaraf. Jika kadar kolesterol darah

terlalu tinggi, maka akan mengendap membentuk Kristal. Endapan kolesterol

dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah (arteriosclerosis) karena

dindingnya menjadi tebal. Akibatnya, elastisitas pembuluh darah menjadi

berkurang, sehingga aliran darah terganggu.

Kolesterol dalam serum tidak terdapat bebas, melainkan berkonjugasin

sebagai lipoproteida, yaitu pembentuk protein yang terdiri atas 25% kolesterol

dan 75% ester asam lemak tidak jenuh.

Page 6: Fadell Punk

I.4 Manfaat Percobaan

1. Dapat mengetahui sifat-sifat fisikokimia dari lipid.

2. Dapat mengetahui reaksi-reaksi yang terjadi pada identifikasi sifat minyak.

3. Dapat mengetahui pembentukan emulsi dari lipid.

4. Dapat mengidentifikasi adanya sterol pada suatu bahan.

Page 7: Fadell Punk

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Lipid adalah sekelompok senyawa heterogen, meliputi lemak, minyak, steroid,

lilin (wax), dan senyawa terkait, yang berkaitan lebih karena sifat fisiknya dari pada

sifat kimianya. Lipid memiliki sifat umum berupa relatif tidak larut dalam air, dan

larut dalam pelarut nonpolar misalnya eter dan kloroform. Senyawa ini merupakan

konstituen makanan yang penting tidak saja karena nilai energinya yang tinggi, tetapi

juga karena vitamin larut lemak dan asam lemak esensial yang terkandung di dalam

lemak makanan alami. Lemak di simpan di jaringan adiposa. Tempat senyawa ini

juga berfungsi sebagai insulator panas di jaringan subkutan dan disekitar organ

tertentu. Lipid nonpolar berfungsi sebagai insulstor listrik, dan memungkinkan

penjalaran gelombang dipolarisasi di sepanjang saraf bermielin (Kartasapoetra,2003).

Kombinasi lipid dan protein (lipoprotein) adalah konstituen sel yang penting,

yang terdapat baik di membran sel maupun di mitokondria, dan juga berfungsi

sebagai alat pengangkut lipid dalam darah. Pengetahuan tentang biokimia lipid di

perlukan untuk memahami banyak bidan biomedis penting, misalnya obesitas,

diabetes melitus, atelokrelosis, dan peran berbagai asam lemak tak jenuh ganda dalam

gizi dan kesehatan (Poedjiadi,2009).

Lipid di klasifikasikan menjadi lipid sederhana atau kompleks (Sediaotama,2000):

1. lipid sederhana : ester asam lemak dengan berbagai macam alkohol.

a. Lemak (fat): ester asam lemak dengan gliselor.

b. Minyak (oil) adalah lemak dalam keadaan cair.

c. Wax (malam): ester asam lemak dengan alkohol monohidrat berberat molekul

tinggi.

Page 8: Fadell Punk

2. Lipid kompleks: ester asam lemak yang mengandung gugus-gugus lain selain

alkohol dengan asam lemak.

a. Fosfolipid : lipid yang mengandung suatu residu asam fosfor, selain asam

lemak dengan alkohol. Lipid ini sering memiliki basah yang mengandung

nitrogen dan substituen, misalnya alkohol pada gliserofosfolipid dan

sfingofosfolipid.

b. Glikolipid (glikongfingolipid): lipid yang mengandung asam lemak, sfingosin,

dan karbohidrat.

c. Lipid kompleks lain: lipidseperti sulfolipid dan aminolipid. Lipoprotei juga

dapatdi masukkan ke dalam kelompok ini.

3. Prekursor dan lipid turunan: kelompok ini mencakup asma lemak gliserol, steroid,

alkohol lain, aldehida lemak, dan badan keton, hidrokarbon, vitamin larut lemak,

dan hormon. Sedangkan asilgliserol (gliserida), kolesterol, ester kolesterol tidak

bermuatan sehingga di sebut lipid netral.

Asam lemak adalah asam karboksilat alifatik. Asam lemak terutama terdapat

sebagai ester dalam minyak dan lemak alami, tetapi terdapat dalam bentuk

takteresterifikasi sebagai asam lemak bebas, yaitu suatu bentuk transpor yang

terdapat dalam plasma. Sedangkan asam lemak yang terdapat dalam lemak alami

biasanya turunan rantai lurus yang mengandung rantai karbon berjumlah genap rantai

tersebut dapat jenuh yang tidak mengandung ikatan rangkap sedangkan tidak jenuh

mengandung satu atau lebih ikatan rangkap (Hafiz,2001).

Asam lemak dinamai berdasarkan hidrokarbon terkait tata nama sistematik

yang paling sering di gunakan menamai asam lemak berdasarkan hidrokarbon dengan

jumlah dan susunan atau karbon yang sama, dengan oat. Untuk akhiran –e (sistem

jenewa). Asam attanoat, daan asam tak jenuh dengan ikatan rangkap memiliki akhiran

–enoat, misalnya asam oktadesenoat (Asam lemak jenuh tidak mengandung ikatan

rangkap). Asam lemak jenuh dapat di gambarkan asam asetat (CH3COOH) sebagai

anggota pertama rangkaian dengan CH2 yang di tambah di antara gugus CH3 dan

COOH terminal, contohnya anggota- anggota lain yang lebih tinggi dari rangkaian ini

Page 9: Fadell Punk

terdapat, terutama di lilin (wax). Beberarapa asam lemak rantai bercabang juga

pernah di solasi dari sumber nabati dan hewani. Asam lemak tidak jenuh mengandung

satu atau lebih ikatan rangkap.asam lemak tidak jenuh dapat dibagi menjadi tiga

ikatan rangkap. Asam tidak jenuh tunggal (moneotonoid, monoenoat), mengadung

satu ikatan rangkap (Poedjiadi,2009).

Asam tidak jenuh ganda (polietonoid, polienoat), mengadung dua atau lebih

dua ikatan rangkap Eikosonoid: senyawa yang berasal dari asam lemak eikosa (20-

karbon) polienot ini, terdiri dari prostanoit, leukotrien, lipoks. Prostanoit mencakup

prosta glanding, prostasiklin, dan tromboksan. Prostaglanding terdapat pada hampir

semua jaringan mamalia yang bekerja sebagai hormon lokal, zat ini memiliki aktifitas

fisiologis dan farmakologis yang penting. Senyawa golongan ini disentesis in vivo

dengan cara siklisasi bagian tenga rantai karbon dari asam lemak tak jenuh ganda 20-

karbon (eikosanuat) misalnya asam arakidonat untuk menbentuk suatu cincin

siklopentanah. Serangkaian senyawa terkait teromboksan, memiliki cicin seklopen

tanah yang di selingi oleh sebua atom oksigen (cincin oksana) (Poedjiadi,2009).

Tiga asam lemak ekosamnoat yang berbeda menghasilkan tiga gugus

eikosanoid yang di tandai oleh jumlah ikatan rangkap di samping,misalnya PG1, PG2,

PG3. Gugus subsituen berbeda yang melekat pada cincin menghasilkan serangkaian

prostaglanding dan tromboksan yang di namai A, B, dst. Memiliki sebuah gugus

keton diposisi gugus hidroksil diposisi ini.neokotrien dan lipoksin adalah kelompok

ke tiga turunan eukesanoit yang terbentuk melalui jalur lipoksigenase. Kelompok ini

masing-masing di tandai oleh adanya tiga atau empat ikatan rangkap terkonjuksi.

Leukotrien menyebabkan bronkokonstriksi dan merupakan proinflamasi kuat serta

berperan dalam asma. Sebagian besar asam lemak tak jenuh alami memiliki ikatan

rangkap cis rantai karbon asam lemak jenuh membentuk suatu pola zigzat jika

terentang seperti pada suhu rendah . pada suhu yang lebih tinggi sebagian ikatan

berputar dan menyebabkan rantai memendek dan menjelaskan mengapa biomembran

menjadi lebih tipis seiring dengan menigkatnya suhu. Pada asam lemak tak jenuh di

temukan suatu tipe isomerisme geometrik, bergantung pada orientasi ataom atau

Page 10: Fadell Punk

gugus di sekitar sumbu ikatan rangkap yang tidak memungkinkan rotasi jika rantai

asli terletak di sisi yang dengan ikatan terbentuk ikatan rangkap cis. Seperti pada

asam oleat, jika rotasi asli terletak di sisi berlawanan terbentuk ikatan seperti pada

asam elaidat yaitu isometer transs asam oleat (Kartasapoetra,2003).

Transigliserol adalah ester trihidrat alkohol gliserol dan asam dan

diasigliserol lemak. Mono dan diasigliserol, tempat satu atau dua asam lemak

teresterifikasi dengan gliserol, juga di temukan di jaringan. Senyawa-senyawa ini

penting dalam sintesis dan hidrolisis triasilgliserol (Sediaotama,2000).

Untuk menomeri atom-atom, karbon pada gliserol tanpa keliru, digunakan

sistem penomoran sterokimia. Perlu disadari bahwa karbon 1 dan 3 gliserol tidak

identik jika dilihat dalam tiga dimensi. Enzim- enzim mudah membedakan keduanya

dan hampir selalu spesifik untuk karbon dan spesifik untuk karbon yang

bersangkutan misalnya gliserol, selalu terfosforilasi di sn- 3 oleh gliserol kinase untuk

menghasilkan gliserol 3- fosfat dan bukan gliserol 1- fosfat (Hafiz,2001).

Fosfolipid adalah konstituen lipid utama pada membran. Fosfolipid di

anggap sebagai turunan asam fosfatidat dengan fosfat yang terestirifikas OH alkohol

yang sesuai. Asam fosfatidat adalah zat antara yang penting dalam pembentukan

triasilgliserol serta fosfogliserol, tetapi tidak di temukan dalam jumlah banyak di

jaringan (Poedjiadi,2009).

Glikolipid (glikosfignolipid) penting di jaringan saraf dan di membran sel.

Glikolipid tersebar luas di setiap jaringan tubuh, terutama di jaringan saraf seperti

otak. Senyawa golongan ini terdapat terutama di lapisan luar membran plasma,

tempat senyawa ini ikut membentuk karbohidrat permukan sel. Likulipit utama yang

terdapat di jaringan hewan adalah glikunfigulipit utama di otak dan jaringan sraf lain,

dan jumlahnya relatif sedikit di jaringan lain. Senyawa ini mengandung sejumlah

asam lemak C24 khas, misalnya asam serebronat. Galaktosiretseramit dapat di ubah

menjadi sulfogalaktosiredsermid (sulfa tida) yang terdapat dalam jumlah besar dalam

miyelim glukosilseramit adalah likonfinglopid sedaerhana yag paling menonjol di

jaringan selain saraf serta juga terdapat di otak dan jumlah sedikit (Sediaotama,2000).

Page 11: Fadell Punk

Gangliosida adalah glikosfingolipi kiompleks yang berasal dari

glukosilserami yang mengandung satu atau leebih molekul asam sialat. Asam

meuraminat adalah asam sialat utama yang terdapat di Jaringan manusia

(Kartasapoetra,2003).

Gangliosida juga terdapat di jaringan saraf dalam konsentrasi. Senyawa

golongan ini tampak memiliki fungsi preseptor dan fungsi lain. Gangliosida yang

paling sederha di jaringan adalah GM3 yang mengandung seramid, satu molekul

glukosa, dan satu molekul NeunAc. Dalam tata nama singkat di gunakan G mewakili

gangliosida M adalah spesies yang mengandung monosialo dan subscript 3 adalah

angka yang di tentukan berdasarkan migrasi kromatografi (Hafiz,2001).

Stereod memiliki banyak peras fisiologis. Kolesterol merupakan seruid yang

paling banyak di kenal karena keterkaitanya dengan aterosklerosis dan penyakit

jantung. Namun, secara biokimiawi senyawa ini penting karena merupakan prekursol

bagi sejumlah besar seroid yang sama pentingnya serta mencakup asam empedu,

hormon adenokorteks, hormon seks, vitamin D, klikosida jantung, sitosterol

tumbuhan, dan bebrapa alkoloit. Peroksidasi auto oksidasi lipid yang terpajam oleh

oksigen bertanggung jawab tidak saja terhadap pembusukan makanan (rancydit,

tengik) tetapi juga kerusakan jaringan in vivo. Peroksidasi ini dapat menjadi

penyebab kanker, penyakit peradangan, aterosklerosis, dan penuan. Efek merugikan

perkirakan disebabkan oleh radikal bebas (ROO, RO, OH) yang di hasilkan sewaktu

terbentuknya pereoksida dari asam lemak yang mengandung ikatan rangkap yang

diseluingj metilen, radikal yang bebas asam lemak yang terdapat pada asam lemak

tidak jenuh ganda alami. Peroksidasi lipid adalah suatu reaksi berantai yang

menghasilkan radikal secara terus menerus dan proksidasi lebih lanjut. Karena

prekursor molekular untuk proses inisisasi umumnya adalah produk hidroproksida

ROOH, peroksidasi lipid adalah suatu reaksi berantai yang berpotensi merugikan.

Untuk mengendalikan dan mengurangi peroksidasi lipid, baik manusia dalam

aktivitasnya maupun dalam menggunakan antioksidan (Kartasapoetra,2003).

Page 12: Fadell Punk

BAB III

METODE PERCOBAAN

III.1 Alat dan Bahan

1. Uji Kelarutan Lipid

Adapun alat yang diguanakan pada perrcobaan ini ialah tabung

reaksi, penjepit tabung, pipet ukur, dan pipet tetes.

Adapun bahan yang digaunakan pada percobaan ini ialah minyak

kelapa, alcohol 96%, kloroform, eter, air suling (aquades), dan larutan

Na2CO3 0,5%.

2. Uji Pembentukan Emulsi

Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini ialah tabung reaksi,

pipet ukur, dan pipet tetes.

Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini ialah minyak

kelapa, larutan Na2CO3 0,5, larutan sabun, larutan protein 2%, dan larutan

empedu encer.

3. Uji Keasaman Minyak

Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini ialah porselin tetes,

dan pipet tetes.

Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini ialah minyak

kelapa, minyak kelapa tengik, dan kertas lakmus merah dan biru.

4. Uji Penyabunan Minyak

Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini ialah erlenmeyer,

tabung reaksi, alat pemanas, dan neraca analitis.

Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini ialah minyak

kelapa, alcohol 95%, NaOH, larutan detergen, asam asetat encer (5 M),

larutan CaCl2 5%, larutan MgSO4 5%, dan larutan Pb-asetat 5%.

Page 13: Fadell Punk

5. Uji Kolesterol

Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini ialah tabung reaksi,

pipet ukur dan pipet tetes.

Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini ialah kolesterol

0,5% dealam kloroform, minyak kelapa, minyak ikan, asam asetat anhidrid,

kloroform, dan H2SO4 pekat.

6. Uji Kristal Kolesterol

Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini ialah gelas objek,

gelas preparat, pipet tetes, dan mikroskop.

Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini ialah kolesterol,

dan alcohol.

III.2 Prosedur kerja

1. Uji Kelarutan Lipid

1. Disiapkan 5 tabung reaksi yang bersih dan kering. Berturut-turut isilah

dengan air suling, alcohol 96%, eter, kloroform, dan larutan Na2CO3

0,5% sebanyak 2 mL.

2. Ditambahkan pada setiap tabung 4 tetes minyak kelapa.

3. Dikocok sampai homogeny, lalu biarkan beberapa saat.

4. Diamati sifat kelarutannya.

2. Uji Pembentukan Emulsi

1. Disiapkan 5 tabung reaksi yang bersih dan kering.

Tabung 1: diisi 3 mL air dan 3 tetes minyak kelapa.

Tabung 2: diisi 3 mL air, 2 tetes minyak kelapa, dan 3 tetes Na2CO3

0,5%.

Tabung 3: diisi 2 mL air, 3 tetes minyak kelapa, dan 3 tetes larutan

sabun.

Tabung 4: diisi 3 mL larutan protein 2% dan 3 tetes minyak kelapa.

Page 14: Fadell Punk

Tabung 5: disii 3 mL larutan empedu encer dan 2 tetes minyak kelapa.

2. Dikocok setiap tabung dengan kuat, lalu biarkan beberapa saat.

3. Diamati terjadinya pembentukan emulsi.

3. Uji Keasaman Minyak

1. Diteteskan sedikit minyak kelapa pada porselin tetes.

2. Diuji dengan kertas lakmus.

3. Diamati perubahan warna yang terjadi pada kertas lakmus.

4. Diulangi percobaan dengan menggunakan minyak kelapa tengik.

4. Uji Penyabunan Minyak

a. Uji Sifat-sifat Sabun

1. Dimasukkan 2,5 mL minyak kelapa ke dalam tabung reaksi.

2. Ditambahkan 1,5 g NaOH dan 25 mL alcohol 95%.

3. Dipanaskan sampai mendidih selam 15 menit.

4. Untuk mengetahui apakah reaksi penyabunan telah sempurna,

diambil 3 tetes larutan, kemudian larutkan dalam air. Bila larut,

maka menunjukkan reaksi telah sempurna.

5. Setelah sempurna, uapkan alcohol yang tersisa sampai habis.

6. Didinginkan, lalu ditambahkan 75 mL air dan panaskan semua sabun

larut.

b. Uji Sifat-sifat Sabun

1. Diambil 6 mL larutan sabun dengan pipet ukur, lalu netralkan

dengan asam asetat encer.

2. Larutan sabun yang telah netral dibagi menjadi tiga bagian, masing-

masing dimasukkan kedalam tabung reaksi.

3. Didalam tabung reaksi 1, 2 dan 3 berturut-turut ditambahkan CaCl2

5%, MgSO4 5%, dan Pb-asetat 5% sebanyak 5mL . Dilakukan

pengocokan dengan kuat.

4. Diamati dan dicatat perubahan yang terjadi.

Page 15: Fadell Punk

5. Diulangi percobaan menggunakan detergen, lalu bandingkan

hasilnya.

5. Uji Kolesterol

1. Disiapkan 3 mL tabung reaksi yang bersih dan kering. Tabung pertama

diisi dengan 1 mL minyak kelapa, tabung kedua dengan 5 tetes minyak

ikan, dan tabung ketiga dengan 5 tetes kolesterol 0,5%.

2. Pada setiap tabung, ditambahkan kloroform sebanyak 2 mL.

3. Ditambahkan pula 10 tetes asam asetat anhidrid.

4. Melalui dinding tabung, ditambahkan 2-3 tetes H2SO4 pekat.

5. Dikocok hati-hati dan diamkan beberapa detik.

6. Diamati perubahan yang terjadi.

6. Uji Kristal Kolesterol

1. Dilarutkan sedikit kolesterol dalam alcohol panas pada gelas objek.

2. Diambil setetes kolesterol dan teteskan pada gelas preparat.

3. Dibiarkan sampai semua alkoholnya menguap.

4. Diperiksa Kristal kolesterol dibawah mikroskop.

Page 16: Fadell Punk

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil

IV.1.1 Tabel Pengamatan

1. Uji Kelarutan Lipid

BahanTabung 1 Tabung

2

Tabung

3

Tabung

4

Tabung

5

Air suling

Alcohol 96%

Eter

Kloroform

Na2CO3 0,5%

Minyak kelapa

2 mL

-

-

-

-

4 tetes

-

2 mL

-

-

-

4 tetes

-

-

2 mL

-

-

4 tetes

-

-

-

2 mL

-

4 tetes

-

-

-

-

2 mL

4 tetes

Kocok tabung sampai homogeny, biarkan beberapa saat

Hasil:

Larut/tidak

Larut/terbentuk

Emulsi

Tidak

larut

Tidak

larut

sempur

na

Larut

sempur

na

Larut

sempur

na

Tidak larut

Sempurna

Page 17: Fadell Punk

2. Uji Pembentukan Emulsi

BahanTabung

1

Tabung 2 Tabung

3

Tabung

4

Tabung

5

Air suling

Na2CO3 0,5%

Minyak kelapa

Larutan sabun

Larutan

protein

Larutan

empedu

3 mL

-

3 tetes

-

-

-

3 mL

3 tetes

3 tetes

-

-

-

3 mL

-

3 tetes

-

-

-

-

-

3 tetes

-

3 mL

-

-

-

3 tetes

-

-

3 mL

Kocok tabung sampai homogeny, biarkan beberapa saat

Hasil:

Larut/tidak

Larut/

terbentuk

emulsi

Tidak

terjadi

emulsi

Emulsi

stabil

Emulsi

stabil

Emulsi

stabil

Emulsi

stabil

Page 18: Fadell Punk

3. Uji Keasaman Minyak

No Zat UjiPerubahan Warna Sifat

Asam/basaLakmus Merah Lakmus Biru

1 Minyak Kelapa Merah/tidak

berubah

Biru/tidak

berubah

Netral

2 Minyak Tengik Merah/tidak

brubah

Biru/tidak

berubah

Netral

4. Uji Ketidakjenuhan Minyak

5. Uji Penyabunan Minyak

a. Uji sifat-sifat Sabun

Bahan Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3

Bahan Tabung 1 Tabung 2

Minyak kelapa 3 tetes 3 tetes

Margarin Seujung spatel Seujung spatel

Kloroform 3 Ml 3 Ml

Hasil: jumlah tetes air brom 5 tetes 3 tetes

Page 19: Fadell Punk

Larutan Sabun

Larutan CaCl2 5%

Larutan MgSO4 5%

Larutan Pb-asetat

5%

2 mL

5 mL

-

-

2 mL

-

5 mL

-

2 mL

-

-

5 mL

Kocok tabung dengan kuat.

Hasil:

Ada endapan/tidak

ada

Ada endapan

(+2)

Ada endapan

(+)

Ada endapan

(+3)

b. Uji sifat-sifat sabun

Bahan Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3

Larutan Detergen

Larutan CaCl2 5%

Larutan MgSO4 5%

Larutan Pb-asetat

5%

2 mL

5 mL

-

-

2 mL

-

5 mL

-

2 mL

-

-

5 mL

Kocok tabung dengan kuat.

Hasil:

Ada endapan/tidak

ada

Ada endapan

(+)

Tidak ada

endapan (-)

Ada endapan

(+)

Page 20: Fadell Punk

6. Uji Kolesterol

Bahan Tabung 1 Tabung 2

Minyak Kelapa

Minyak ikan

kloroform

1 mL

-

2 mL

-

-

2 mL

Uji dengan Lieberman Burchard

Hasil:

Terbentuk warna merah,

kemudian biru dan hijau (+/-)

Tidak terjadi

perubahan

(-)

Terjadi

perubahan warna

dari merah ke

biru

(+)

7. Uji Kristal Kolesterol

Zat Uji Gambar Kristal Pengamatan Kristal

Kolesterol dalam alkoholBerbentuk Kristal

seperti pecahan kaca

IV.1.2 Gambar Hasil

Page 21: Fadell Punk

1. Uji Kelarutan Lipid

2. Uji Pembentukan Emulsi

3. Uji Keasaman Minyak

Page 22: Fadell Punk

4. Uji Sifat Ketidakjenuhan Minyak

5. Uji Penyabunan Minyak

a. Hidrolisis Minyak kelapa

b. Uji sifat-sifat minyak

Page 23: Fadell Punk

6. Uji Kolesterol

7. Uji Kristal Kolesterol

Zat Uji Gambar Kristal Pengamatan Kristal

Kolesterol dalam

alcohol

Berbentuk Kristal

seperti pecahan kaca

IV.2 Reaksi

Page 24: Fadell Punk

1. Uji Kelarutan Lipid

O

CH2 CO ( CH2 ) 6 ( H3 + 3Na OCI CH ONa 3CH2

(CH3 ) 6 O O C HNCI O

CH2 ONa

CH2 OH

CH2 – O .........

CH2 – O ......... + 3H2O

CH2 – O .........

2. Uji Pembentukan Emulsi

CH2 OH CH3 OH

O CH O C R2 CH3 OH

O O

CH2 O C R3 CH3 O C R3

Digusarida monoglisarida

3. Uji Keasaman Minyak

O

Page 25: Fadell Punk

CH2 O C R CH2 OH O

CH O CR panas,air CH2 OH + R O H Keasaman enzim

CH2 O C R CH2 OH ALB Minyak Gliserol

4. Uji Penyabunan Minyak

5. Uji Penyabunan Minyak

6. Uji Kolesterol

Kolestelor oleate + H2O CHET

Kolesterol + fatty acids

Page 26: Fadell Punk

Kolesterol + O2 CHOX cholest – 4en – 30 one + H2O2

7. Uji Kristal Kolesterol

IV.3 Pembahasan

1. Uji Kelarutan Lipid

Page 27: Fadell Punk

Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui kelarutan lipid pada

pelarut tertentu. Pada larutan organic seperti eter, alcohol 96%, dan

kloroform dapat larut dalam minyak kelapa. Hal ini disebabkan karena eter,

alcohol 96% dan kloroform merupakan pelarut polar sehingga minyak

kelapa dapat larut sempurna. Pada larutan Na2Co3 0,5%, minyak kelapa

terbentuk emulsi yang stabil karena asam lemak yang bebas dalam larutan

lemak bereaksi dengan soda membentuk sabun. Sabun mempunyai daya

aktif permukaan, sehingga tetes-tetes minyak tersebar seluruhnya.

Sedangkan pada air suling, minyak tidak larut didalamnya. Hal ini

disebabkan karena minyak dalam air tidak larut, sehingga jika dibiarkan

maka kedua cairan akan memisah menjadi dua lapisan.

2. Uji Pembentukan Emulsi

Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya pembentukan

emulsi dari minyak. Pada air suling yang ditambahkan minyak kelapa, tidak

terbentuk emulsi karena sifatnya yang tidak dapat larut dalam air. Kecuali

jika ditambahkan emulsifier yang berfungsi sebagai zat pengemulsi. Pada

larutan air suling yang ditambahkan minyak kelapa dan Na2CO3 0,5%,

terbentuk emulsi yang tidak stabil karena terbentuk 2 fase larutan yang

terjadi secara perlahan-lahan. Hal ini juga terjadi pada larutan minyak

kelapa yang ditambahkan larutan protein dan larutan minyak kelapa yang

ditambahkan larutan empedu, terbentuk emulsi yang tidak stabil. Sedangkan

pada larutan air suling yang ditambahkan minyak kelapa dan larutan sabun

terbentuk emulsi yang stabil, karena larutan sabun merupakan salah satu

bahan emulsifier yang berfungsi menurunkan tegangan permukaan antara

kedua fase cairan sehingga terbentuk emulsi yang stabil.

3. Uji Keasaman Asam

Page 28: Fadell Punk

Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui sifat asam basa minyak

kelapa. Pada minyak kelapa dihasilkan sifat netral, hal ini disebabkan karena

minyak kelapa (minyak murni) tidak mengalami hidrolisis dan oksidasi

sehingga warna lakmus merah tetap berwarna merah dan kertas lakmus biru

tetap berwarna biru yang menandakan sifat netral dari minyak kelapa.

Sedangkan pada minyak tengik, dihasilkan sifat asam. Bersifat asam karena

minyak tengik mengalami hidrolisis dan oksidasi menghasilkan aldehid,

keton dan asam-asam lemak bebas. Sifat asam dari minyak tengik, ditandai

dengan adanya perubahan dari lakmus biru yaitu berwarna merah dan pada

lakmus merah tetap berwarna merah. Pada lemak dan minyak dapat

mengalami ketengikan (rancidity), karena dapat terhidrolisis dan teroksidasi

bila dibiarkan terlalu lama kontak dengan udara. Pada proses hidrolisis,

lemak atau minyak akan diubah menjadi asam lemak bebas dan gliserol.

Reaksi hidrolisis dapat mengakibatkan kerusakan lemak atau minyak karena

terdapat sejumlah air didalamnya, sehingga meninggalkan bau tengik.

Reaksi demikian dikatalis oleh asam, basa, atau enzim lipase.

4. Uji Penyabunan Minyak

Sabun adalah senyawa yang dihasilkan dari reaksi antara asam

lemak dengan alkali. Asam lemak ini terdapat di dalam minyak nabati dan

lemak hewan. Reaksi dari minyak nabati dan lemak hewan dengan alkali

disebut dengan reaksi saponifikasi. Selain berasal dari minyak atau lemak,

sabun juga dibuat dari minyak bumi dan gas alam maupun langsung dari

tanaman. Secara teoritis semua minyak atau lemak dapat digunakan untuk

membuat sabun. Sifat-sifat sabun yaitu sabun bersifat basa, sabun

menghasilkan buih atau busa, sabun mempunyai sifat membersihkan,

Lemak dan minyak dapat terhidrolisis menghasilkan asam lemak dan

gliserol, proses hidrolisis minyak oleh alkali akan terbentuk penyabunan

atau saponifikasi. Semakin banyak endapan yang terbentuk, maka semakin

tinggi nomor atomnya.

Page 29: Fadell Punk

Pada uji sifat-sifat sabun digunakan 3 bahan uji, yaitu larutan

CaCl2 5%, larutan MgSO4, dan larutan Pb-asetat 5%. Pada larutan detergen

yang ditambahkan larutan CaCl2 5%, terbentuk endapan dalam jumlah yang

sedang. Pada larutan detergen yang ditambahkan larutan MgSO4 5%,

terbentuk endapan dalam jumlah sedikit. Sedangkan pada larutan detergen

yang ditambahkan Pb-asetat 5%, terbentuk endapan dalam jumlah yang

banyak. Jumlah endapan yang terbentuk menandakan jumlah air sadah yang

terdapat dalam larutan. Semakin banyak endapan, maka semakin tinggi

kesadahannya. Air sadah yaitu air yang mengandung mineral yang tinggi.

Air sadah mengandung ion Ca2+ dan Mg2+. Air sadah menyebabkan sabun

dan detergen sukar berbuih dan timbulnya sejenis karang dan kerak. Sabun

dan detergensukar berbuih karena ion Ca2+ dan Mg2+ mengendapkan

sabun dan detergen.

5. Uji Kolesterol

Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui adanya sterol (kolesterol)

dalam suatu bahan secara kualitatif. Kolesterol hanya terdapat pada manusia

dan hewan, sedangkan pada tumbuhan tidak terdapat kolesterol. Kolesterol

yang terdapat dalam tubuh manusia yaitu dalam bentuk lemak yang sangat

diperlukan oleh otak. Untuk mengetahui adanya kolesterol, dapat dilakukan

uji kolesterol menggunakan reaksi warna. Salah satu diantaranya ialah

reaksi Lieberman Burchard. Hasil negative didapatkan pada minyak

kelapa yang terbentuk warna kuning atau tidak terjadi perubahan warna

pada minyak kelapa. Sedangkan pada minyak ikan dan kolesterol 0,5%

dalam kloroform terjadi perubahan warna menjadi warna merah yang

menandakan hasil positif dan sesuai dengan reaksi Lieberman Burchard.

Dimana, uji positif bila reaksi menunjukkan warna yang berubah dari

merah, kemudian biru dan hijau. Warna hijau yang terjadi sebanding dengan

konsentrasi kolesterol dalam bahan.

Page 30: Fadell Punk

6. Uji Kristal Kolesterol

Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui bentuk kristal dari

kolesterol. Pada tubuh manusia, kolesterol terdapat dalam darah, empedu,

kelenjar adrenalin bagian luar (adrenal cortex), dan jaringan syaraf. Jika

kadar kolesterol dalam darah terlalu tinggi, maka akan mengendap

membentuk Kristal. Endapan kolesterol dapat menyebabkan penyempitan

pembuluh darah (arteriosclerosis) karena dindingnya menjadi tebal. Hasil

pengamatan kristal yang diamati yaitu terbentuknya kristal seperti pecahan

kaca, sedangkan hasil Kristal kolesterol yang didapatkan dari internet juga

seperti pecahan kaca.

Perbandingan gambar Kristal

Gambar kristal yang diamati Gambar Kristal dari internet

BAB V

Page 31: Fadell Punk

PENUTUP

V.I Kesimpulan

Adapun Kesimpulan dari percobaan ini adalah :

1. Hasil uji kelarutan lipid yaitu pada air suling tidak larutdan emulsinya tidak

stabil. Pada larutan alcohol 96%, eter, dan Kloroform, minyak tidak larut

sempurna dan emulsinya stabil. Sedangkan pada Na2CO3 tidak larut sempurna,

membentuk sabun dan emulsinya tidak stabil.

2. Hasil uji pembentukan emulsi yaitu pada air suling dengan penambahan

minyak kelapa tidak stabil dan tidak keruh. Pada Na2CO3 0,5% keruh dan

emulsi stabil. Begitu pula pada larutan sabun, air, dan minyak emulsi stabil

dan ada butiran-butiran. Pada protein butiranya lebih besar dari sabun dan

emulsinya kecil stabil sedangkan pada penambahan minyak kelapa pada

larutan empedu berubah warna gelap dan emulsinya stabil.

3. Hasil uji keasaman minyak pada minyak kelapa perubahan warna pada

lakmus merah adalah merah pada lakmus biru adalah biru dan bersifat netral

dan pada minyak tengik perubahan warna pada lakmus merah adalah merah

pada lakmus biru adalah biru bersifat netral juga

4. Hasil uji sifat ketidakjenuhan minyak yaitu pada minyak kelapa hasil jumlah

air brom 10 tetes, pada margarin dan kloroform jumlah tetes air brom >10

tetes.

5. Hasil uji penyabunan minyak yaitu pada hidrolisis minyak kelapa oleh basa

dihasilkan sabun. Proses hidrolisisnya disebut saponifikasi. Sedangkan pada

uji sifat-sifat sabun (saponifikasi), Pada larutan detergen yang ditambahkan

larutan CaCl2 5%, terbentuk endapan dalam jumlah yang sedang. Pada larutan

detergen yang ditambahkan larutan MgSO4 5%, terbentuk endapan dalam

jumlah sedikit.

Sedangkan pada larutan detergen yang ditambahkan Pb-asetat 5%, terbentuk

endapan dalam jumlah yang banyak.

Page 32: Fadell Punk

6. Hasil uji kolesterol yaitu hasil negatif didapatkan pada minyak kelapa yang

terbentuk warna bening atau tidak terjadi perubahan warna pada minyak

kelapa. Sedangkan pada minyak ikan terjadi perubahan warna menjadi

warna hitam dan ada endapan merahnya.

7. Hasil uji Kristal kolesterol yaitu terbentuknya kristal seperti pecahan kaca.

VI.2. Saran

1. Untuk Dosen

Diharapkan sebelum masuk lab dosen sudah harus mengajarkan materinya

agar mahasiswa mempunyai bekal untuk masuk lab nanti.

2. Untuk Asisten

Peran dari asisten sangat kami harapkan.

3. Untuk Laboratorium

Sebaiknya, alat dan bahan yang digunakan selama percobaan bisa

dilengkapi, untuk memudahkan praktikan dalam melakukan percobaan

sehingga praktikum dapat berjalan lancar, sesuai dengan penuntun, dan

tidak ada yang tertunda..

4. Untuk Praktikum

Sebaiknya pada saat praktikum berjalan tidak ada keributan sehingga tidak

mengganggu konsentrasi teman yang lain.

Page 33: Fadell Punk

DAFTAR PUSTAKA

Dr.Saifuddin Sirajuddin, (2013), Penuntun Praktikum Biokimia, Universitas

Hasanuddin: Makassar

Kamaluddin Latief, (2009), Mengenal Gizi untuk pemula, Ditjen POM RI: Jakarta

Machael Purba, (2009), Kimia,Erlangga: Jakarta

Nana Surrosna, (2005),Cerdas Belajar Kimia, Erlangga: Jakarta

Tim Dosen Kimia, (2006), Kimia Organik, Universitas Hasanuddin: Makassar

Page 34: Fadell Punk

LAMPIRAN

1. Uji Kelarutan lipid

1. Dalam ilmu kimia, untuk mengetahui kelarutan zat dalam pelarut tertentu,

dikenal istilah like dissoloves like. Jelaskan maksud istilah tersebut!

Jawab: "Like dissolves like", maksudnya adalah suatu zat akan terlarut

sempurna di dalam pelarutnya jika keduanya memiliki kepolaran

yang sama. Meski terdengar menjadi agak terlalu disederhanakan,

karena mengabaikan bentuk interaksi pelarut-terlarut lainnya,

pernyataan tersebut cukup bisa dijadikan sebagai pegangan untuk

memprediksi kelarutan.

2. Jelaskan mengapa minyak sedikit larut dalam alcohol, tetapi larut sempurna

dalam pelarut seperti eter dan kloroform!

Jawab: karena eter dan kloroform tergolong pelarut non polar, dimana

minyak hanya dapat larut sempurna dalam pelarut non polar.

2. Uji Pembentukan Emulsi

1. Pada nomor tabung berapa diperoleh bentuk emulsi yang stabil? Mengapa!

Jawab: pada tabung nomor 3, karena larutan sabun merupakan salah satu

bahan emulsifier yang berfungsi menurunkan tegangan permukaan

antara kedua fase cairan sehingga terbentuk emulsi yang stabil.

Page 35: Fadell Punk

2. Berdasarkan jenisnya, emulsi dapat dibedakan menjadi dua. Sebutkan apa

saja dan bagaimana cara membedakannya!

Jawab:

Emulsi minyak dalam air (O/W), adalah emulsi dimana bahan

pengemulsinya mudah larut dalam air sehingga dikatakan sebagai

fase eksternal.

Emulsi air dalam minyak (W/O), adalah emulsi dimana bahan

pengemulsinya mudah larut dalam minyak.

3. Sebutkan salah satu kegunaan emulsi!

Jawab: sebagai suspense metastabil suatu cairan dalam cairan lain sehingga

menurunkan tegangan permukaan antara kedua fase cairan dan

dapat saling melarutkan.

3. Uji Keasaman Minyak

1. Apa pengaruh bagi kesehatan, bila sering mengkonsumsi makanan dari

hasil penggorengan minyak yang sudah tengik atau berulang-ulang

digunakan? Carilah literature atau hasil penelitian yang mengandung

alasan tersebut.

Jawab: Minyak yang telah digunakan untuk menggoreng akan mengalami

peruraian molekul-molekul, sehingga titik asapnya turun. Bila

minyak digunakan berulang kali, semakin cepat terbentuk akrolein.

Yang membuat batuk orang yang memakan hasil gorengannya.

Jelantah juga mudah mengalami reaksi oksidasi sehingga jika

disimpan cepat berbau tengik.

Selain itu, minyak jelantah juga disukai jamur aflatoksin

sebagai tempat berkembang biak. Jamur ini menghasilkan racun

aflatoksin yang menyebabkan berbagai penyakit, terutama

hati/liver. Minyak Jelantah merupakan limbah dan bila ditinjau dari

komposisi kimianya, minyak jelantah mengandung senyawa-

Page 36: Fadell Punk

senyawa yang bersifat karsinogenik (penyebab kanker). Jadi, jelas

bahwa pemakaian minyak jelantah dapat merusak kesehatan

manusia. Menimbulkan penyakit kanker, dan akibat selanjutnya

dapat mengurangi kecerdasan generasi berikutnya.

4. Uji Ketidakjenuhan Minyak

1. Pada percobaan, manakah yang membutuhkan air brom lebih banyak,

minyak atau margarine? Mengapa ?

Jawab: Yang membutuhkan air brom lebih banyak itu minyak karena

minyak itu mempunyai ikatan rangkap 2 dimana dia membutuhkan air

brom untuk memutuskan ikatan rangkap tersebut.

5. Uji Penyabunan Minyak

1. Salah satu sifat sabun adalah mempunyai kemampuan untuk

mengemulsikan kotoran berminyak. Mengapa ?

Jawab: karena sabun termasuk salah satu jenis surfaktan yang terbuat dari

minyak atau lemak alami. Surfaktan mempunyai struktur bipolar.

Bagian kepala bersifat hidrofilik dan bagian ekor bersifat

hidrofobik. Sifat inilah yang menyebabkan sabun mempunyai

kemampuan untuk mengemulsikan kotoran berminyak.

2. Jelaskan apa yang dimaksud air sadah dan sebutkan macamnya!

Jawab: Air sadah adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi,

berdasarkan jenis anion yang mengikat kation terbagi atas 2, yaitu:

a. Air sadah sementara

b. Air sadah tetap

3. Bagaimana pengaruh penambahan air sadah terhadap larutan sabun dan

detergen. Jelaskan ?

Jawab: Air sadah pada larutan sabun dan detergen, tidak menghasilkan

busa yang banyak ataupun sedikit busa.

4. Tuliskan reaksi penambahan air sadah dengan larutan sabun!

Page 37: Fadell Punk

Jawab:

6. Uji Kolesterol

1. Apakah reaksi Lieberman-Burchard dapat digunakan untuk menentukan

kolesterol secara kuantitatif? Jelaskan pendapat anda!

Jawab: Tidak bisa, karena pada reaksi Lieberman-Burchard digunakan

hanya untuk mengetahui sterol dan olesterol dengan menggunakan

reaksi warna tanpa dilakukan perhitungan kadar kolesterol dalam

suatu bahan.

2. Sebutkan jenis uji lain yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi

adanya kolesterol!

Jawab: Uji Salkowski

3. Sebutkan komposisi bahan pereaksinya!

Jawab: Kloroform dan H2SO4 pekat

4. Tuliskan cara kerjanya secara singkat!

Jawab: - Disiapkan 3 mL tabung reaksi yang bersih dan kering. Tabung

pertama diisi dengan 1 mL minyak kelapa, tabung kedua dengan

5 tetes minyak ikan, dan tabung ketiga dengan 5 tetes kolesterol

0,5%.

- Pada setiap tabung, ditambahkan kloroform sebanyak 2 mL.

- Ditambahkan pula 10 tetes asam asetat anhidrid.

- Melalui dinding tabung, ditambahkan 2-3 tetes H2SO4 pekat.

Page 38: Fadell Punk

- Dikocok hati-hati dan diamkan beberapa detik.

- Diamati perubahan yang terjadi.

7. Uji Kristal Kolesterol

1. Sebutkan sumber makanan yang banyak mengandung kolesterol!

Jawab: Ikan, telur, susu, keju, jeroan dll.

2. Jelaskan mengapa tingginya kolesterol di dalam darah sangat berbahaya

bagi kesehatan!

Jawab: jika kadar kolesterol didalam darah terlalu tinggi, maka akan

mengendap membentuk Kristal. Endapan kolesterol dapat

menyebabkan pembuluh darah (arteriosclerosis) karena

dindingnya menjadi tebal. Akibatnya, elastisitas pembuluh darah

menjadi berkurang, sehingga aliran darah terganggu.

3. Dimanakah kolesterol disintesis dalam tubuh

Jawab: kolesterol dapat disintesis sendiri didalam tubuh dibagian hati,

korteks, adrenal, kulit, testis, lambung, otot, jaringan adipose dan

otak.

4. Tuliskan struktur kimia kolesterol!

Jawab: O

H N O NH

N N O H H