Factors Influencing the Fatigue of the Drivers in Regional Terminal of Daya

7/18/2019 Factors Influencing the Fatigue of the Drivers in Regional Terminal of Daya

http://slidepdf.com/reader/full/factors-influencing-the-fatigue-of-the-drivers-in-regional-terminal-of-daya 1/80

FACTORS INFLUENCING THE FATIGUE OF THE DRIVERS IN REGIONAL

TERMINAL OF DAYA, CITY OF MAKASSAR, ON DECEMBER

2013

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KELELAHAN

PADA PENGEMUDI DI TERMINAL REGIONAL DAYA,

KOTA MAKASSAR, PADA BULAN DESEMBER

2013

KHYKMATIAR

NIM : 10542 022 10

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana kedokteran

FAKULTAS KEDOKTERAN

53



UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2014

53



MEDICAL FACULTY

MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF MAKASSAR

K!"#$%&'%(

T!)*'*, +%-%(" 2014

.FACTORS INFLUENCING THE FATIGUE OF THE DRIVERS IN REGIONAL

TERMINAL OF DAYA, CITY OF MAKASSAR, ON DECEMBER 2013/ABSTRACT

BACKGROUND: Fatigue is a body protection mechanism to prevent our body fromtrouble or disease so that out body can recover soon after taking a rest or intermission.Fatigue is centrally managed by brain. One of the factors causing accidents in the highwayis fatigue got by the drivers so that it can make dereliction in the street. Therefore, the fitcondition of the drivers is urgently needed to drive the car. The data taken from the PoliceDepartment of ndonesia !PO"#$ that has been processed by Direktorat %eselamatanTransportasi Darat, Dit&en 'ubungan Darat, %ementerian Perhubungan of ndonesia in())* shows that accidents happening in the street reach the number of +(.*+). The victimsof accidents in ())* are )+.-/, caught deaths victims are*.*0*, dangerous wounded

victims are (-./+*, flesh wound victims are +(.-*+, and the loss of material is D# -+.(* billion.

RESEARCH METHOD: This research was applied to the public transportation drivers inregional terminal of Daya, Daya, 1iringkanaya subdistrict, city of 2akassar, 3outh3ulawesi, on December ()-. This research is observational 4uantitative to see the level of the Fatigue because of driving. The research design used in this research is cross sectionalresearch, it is a non5e6perimental 4uestionnaire research and analy7ed by using chi s4uarein 3P33 ver. 0.

RESULT: The total samples involved in this research are )/ people. Found that there isno any relationship between the nutrient status !2T$ and the level of the fatigue!p8).)99$. Found that there is relationship between the driving duration and the level of thefatigue !p8).)-$, working time and the fatigue !p8).))/$ and between the age and theFatigue !p8).)//$ of the samples in #egional Terminal of Daya.

CONCLUSION: From the research, it is found that some factors influencing the level of the fatigue of the drivers like the age, driving duration and working time influencesignificantly to the fatigue of the driver because the driver is getting easier to feel tiredwhen his age is getting older as well, the long duration of driving and also the workinghour more than - years. ll of the drivers are men and they feel tired.

KEYORDS: The factors of fatigue, drivers, #egional terminal of daya.

2



FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

K!"#$%&'%(

S#('*', +%-%(' 2014

.FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KELELAHAN PADA

PENGEMUDI DI TERMINAL REGIONAL DAYA, KOTA MAKASSAR, PADABULAN DESEMBER 2013/

6; +9 halaman;( tabel;/ lampiran; daftar pustakaABSTRAK

LATAR BELAKANG : %elelahan adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih lan&ut sehingga ter&adi pemulihan setelah istirahat.%elelahan diatur secara sentral oleh otak. 3alah satu faktor penyebab ter&adinya kecelakaandi &alan raya adalah kelelahan yang dialami oleh pengemudi kendaraan sehinggamenimbulkan kelalaian di &alan raya. 3ebab itulah kondisi pengemudi yang prima sangatdiperlukan untuk dapat melakukan per&alanan. Data dari PO"# yang telah diolah olehDirektorat %eselamatan Transportasi Darat, Dit&en 'ubungan Darat, %ementrian

Perhungan ndonesia tahun ())* ke&adian kecelakaan lalu lintas mencapai +(.*+). %orbankecelakaan lalu lintas sepan&ang tahun ())* )+.-/ orang, meninggal dunia *.*0* orang,luka berat (-./+* orang, luka ringan +(.*-+ orang dengan &umlah kerugian materil -+,(*milyar rupiah.

METODE PENELITIAN : Penelitian ini dilaksanakan pada pengemudi angkutan umumdi Terminal #egional Daya, %elurahan Daya, %ecamatan 1iringkanaya, %ota 2akassar 3ulawesi 3elatan pada bulan Desember. Penelitian ini bersifat kuantitatif observasionaluntuk mengetahui tingkat kelelahan akibat kegiatan mengemudi. Desain penelitian yangdigunakan pada penelitian ini adalah desain penelitian crosssectional yakni penelitian non5eksperimental menggunakan kuesioner kemudian di analisis dengan menggunakan u&i Chi

Square pada program SPSS ver. 17.

HASIL : <umlah sampel yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak )/ responden.Didapatkan tidak ada hubungan antara status gi7i !2T$ dengan kelelahan !p8).)99$.Didapatkan ada hubungan antara durasi mengemudi dengan tingkat kelelahan !p8),)-$,masa ker&a dengan tingkat kelelahan !p8),))/$ dan usia dengan tingkat kelelahan!p8),)//$ pada sampel di terminal #egional Daya.

KESIMPULAN : Dari hasil penelitian menemukan bahwa beberapa faktor yangmempengaruhi tingkat kelelahan pada pengemudi, seperti usia, durasi mengemudi dan

masa ker&a sangat mempengaruhi karena seseorang semakin mudah merasa lelah &ikaumurnya semakin tua, durasi mengemudi yang lama serta masa ker&a yang lebih dari -tahun. Pengemudi kesemuanya adalah laki5laki dan merasa lelah.

K%&% K-' : faktor kelelahan, pengemudi, terminal regional daya

3



DAFTAR RIAYAT HIDUP

=ama : %hykmatiar

Tempat> Tanggal "ahirn : 1a&o, Oktober **(

<enis %elamin : "aki5laki

gama : slam

3tatus Perkawinan : 1elum 2enikah

lamat #umah : <l. 2onumen ?mmy 3aelan no 0 2akassar,3ulawesi 3elatan

=ama Orang Tua :

yah : Tasman

bu : 2aryam li

?mail : thyar@)-Ayahoo.co.id

Telepon : )9(99()-+

#iwayat Pendidikan :

. 3D =egeri 1a&o, %ab. "uwu : Tahun **5 ())/

(. 32P =egeri 1a&o, %ab. "uwu : Tahun ())/5())0

-. 32 =egeri ) Bnggulan %amanre, %ab "uwu : Tahun ())05())

/. Pergurun Tinggi Program 3 Pend. Dokter Fakultas %edokteran Bnivesitas

2uhammadiyah 2akassar : Tahun ())5sekarang

iv

mailto:[email protected]

mailto:[email protected]



%T P?=C=T#

Pu&i syukur kepada Tuhan ang 2aha Pengasih atas segala berkat dan karunia5=ya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan &udul .Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Tingkat Kelelahan pada Pengemudi di Terminal Regional Daya, Kota

Makassar, Pada Bulan Desember 20!" dengan baik.

3halawat serta salam penulis limpahkan kepada &un&ungan =abi besar kita

2uhammad 3E beserta para sahabat dan keluarganya yang membawa kita sebagai umat5

=ya ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

3kripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi 3

lmu %edokteran Fakultas %edokteran Bniversitas 2uhammadiyah 2akassar. Dalam

Penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bantuan dan bimbingan dari berbagai

pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

. 1apak Dr. '. rwan kib, 2,Pd selaku #ektor Bniversitas 2uhammadiyah

2akassar

(. 1apak dr. 2ahmud Cha7nawi, Ph.D selaku Dekan Fakultas %edokteran

Bniversitas 2uhammadiyah 2akassar

-. dr. #um #ahim, 2.3c, selaku Dosen pembimbing yang telah membantu,

membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

/. dr. =urmila, selaku pengu&i sekaligus selaku Pembimbing kademik atas arahan

dan petun&uk dari beliau telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. dr. Bmmu %alsum 2alik, selaku Dosen pengu&i yang memberi saran dan kritik

untuk membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

+. 3eluruh Dosen khususnya yang berada di lingkungan &urusan program studi

kedokteran Bniversitas 2uhammadiyah 2akassar yang tidak bisa disebutkan

namanya secara satu persatu

iv



0. 3eluruh 3taf khususnya yang berada di lingkungan &urusan program studi

kedokteran Bniversitas 2uhammadiyah 2akassar yang tidak bisa disebutkan

namanya secara satu persatu.

. %epala PD. Terminal 2akassar 2etro beserta staf &a&arannya, terimakasih atas

segala bantuannya yang telah anda berikan sehingga proses pengambilan data

hingga pembuatan skripsi ini dapat terselesaikan.

*. 3eluruh rekan5rekan mahasiswa>i di Fakultas kedokteran universitas

2uhammadiyah 2akassar, terkhusus angkatan ()) 'ipothalamus

). 3eluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang &uga ikut

berperan dalam proses penyelesaian skripsi ini.

Teristimewa ucapan terima kasih kepada orang tua tercinta, Tasman dan 2aryam li,

yang telah melahirkan, membesarkan, mendidik penulis se&ak kecil, serta yang senantiasa

memberikan dukungan doa, materi, moral.

Penulis sadar bahwa skripsi ini masih perlu disempurnakan, maka dari itu penulis

mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun dan

memperkaya materi skripsi ini. 3emoga Tuhan ang 2aha Pengasih selalu menyertai dan

memberkati kita semua dan semoga tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkannya.

2akassar, -) <anuari ()/

Penulis

%hykmatiar

DAFTAR ISI

'alaman'alaman Pengesahan ....................................................................................................... ibstract .............................................................................................................. iibstrak ............................................................................................................ iiiDaftar #iwayat 'idup . iv%ata Pengantar . vDaftar si ........................................................................................................................ viiDaftar Tabel .................................................................................................................. 6

11 Pendahuluan

. "atar 1elakang ................................................................................................... 1. #umusan masalah ................................................................................................ -

iv



G. Tu&uan Penelitian ................................................................................................ -. Tu&uan Bmum ............................................................................................... -(. Tu&uan %husus ............................................................................................... -

D. 2anfaat Penelitian ............................................................................................. -

11 ( Tin&auan Pustaka. Definisi %elelahan ............................................................................................ 91. 3item Penggerak %elelahan .............................................................................. +G. 3tadium kelelahan ............................................................................................. 0D. Penyebab %elelahan ....................................................................................... ?. %lasifikasi %elelahan ...................................................................................... F. Faktor %arakteristik Pengemudi ..................................................................... 0

. Faktor Bmur ................................................................................................. 0(. Faktor 3tatus Ci7i ....................................................................................... -. Faktor %ondisi Tubuh ................................................................................ ()

C. Faktor Peker&aan .............................................................................................. (. Faktor Durasi menegmudi ........................................................................... ((. Faktor Shift ker&a ........................................................................................ ((-. Faktor waktu stirahat ................................................................................ (//. Faktor <adwal %er&a .................................................................................... (9

'. Faktor %endaraan .............................................................................................. (0. Faktor "ingkungan ........................................................................................... (*<. Pengukuran %elelahan .................................................................................... -)%. Ce&ala %elelahan ............................................................................................. -9". %erangka Teori ................................................................................................ /)

11 - %erangka %onsep dan Definisi Operasional ................................................... /

. %erangka %onsep .............................................................................................. /1. Definisi Operasional ......................................................................................... /(G. 'ipotesis Penelitian ......................................................................................... //

11 / 2etodelogi Penelitian ...................................................................................... /9

. <enis dan Desain penelitian .............................................................................. /91. "okasi dan waktu penelitian ........................................................................... /9G. 1esar 3ampel ................................................................................................... /9

D. nstrumen Penelitian ....................................................................................... /+?. Tehnik Pengumpulan Data .......................................................................... /0F. Pengolahan dan nalisa Data ........................................................................ /0C. ?tika Penelitian ........................................................................................ /*

11 9 'asil Penelitian ........................................................................................... 9)

11 + Pembahasan ............................................................................................... 9/

11 0 %a&ian slamik .................................................................................................. 9

11 %esimpulan dan 3aran .......................................................................... +(

Daftar Pustaka

iv



"ampiran

. %uesioner Penelitian

(. 2aster Data 'asil Penelitian

-. 'asil Output nalisis Bnivariat dan 1ivariat

/. 3urat 7in Penelitian

DAFTAR TABEL

Tabel .. <umlah %ecelakaan dan %endaraan 1ermotor 1erdasar Tingkat

%ecelakaan

(

Tabel (.. %lasifikasi 3tatus Ci7i 1erdasarkan 2T menurut E'O !())-$

..

()

Tabel (.(. 3tatus Ci7i 1erdasarkan 2T menurut Dep%es # !())0$

(

Tabel 9.. Distribusi Tingkat %elelahan

9(

Tabel 9.(. Distribusi Bmur .

9-

Tabel 9.-. Distribusi 2asa %er&a ...

9-

iv



Tabel 9./. Distribusi 3tatus Ci7i .

9/

Tabel 9.9. Distribusi Durasi 2engemudi .

9/

Tabel 9.+. 'ubungan 3tatus Ci7i dengan Tingkat %elelahan .

99

Tabel 9.0. 'ubungan Durasi 2engemudi dengan Tingkat %elelahan ..

99

Tabel 9.. 'ubungan 2asa %er&a dengan Tingkat %elelahan

9+

Tabel 9.*. 'ubungan Bsia dengan Tingkat %elelahan .

90

iv



BAB I

PENDAHULUAN

A L%&%( B)%#%

%elelahan adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari

kerusakan lebih lan&ut sehingga ter&adi pemulihan setelah istirahat. %elelahan diatur secara

sentral oleh otak. 3alah satu faktor penyebab ter&adinya kecelakaan di &alan raya adalah

kelelahan yang dialami oleh pengemudi kendaraan sehingga menimbulkan kelalaian di

&alan raya. 3ebab itulah kondisi pengemudi yang prima sangat diperlukan untuk dapat

melakukan per&alanan. <ika seorang pengemudi mengalami kelelahan atau mengantuk dan

berkeras mengendarai kendaraannya, apalagi dengan kecepatan tinggi maka akan

mengalami kecelakaan lalu lintas.

%ecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di &alan yang tidak disangka5sangka

dan tidak disenga&a melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pemakai &alan lainnya,

mengakibatkan korban manusia atau kerugian harta benda !Peraturan Pemerintah no. /-

Tahun **- tentang Prasarana dan "alu "intas <alan Pasal *-$.

%ecelakaan lalu lintas di &alan raya merupakan suatu peristiwa yang tidak dapat

diduga seringkali diakibatkan oleh faktor manusia. Penyebab kecelakaan tersebut pada

umumnya terdiri atas / !empat$ faktor yaitu manusia, kendaraan, &alan dan lingkungan.

Pengemudi pada umumnya memacu kendaraannya dengan kecepatan yang tinggi dan haltersebut memerlukan suatu kondisi fisik yang cukup prima, karena pada kecepatan yang

tinggi masalah waktu merupakan suatu hal yang sangat sensitif dan dapat berakibat fatal,

apabila pengemudi tidak mempunyai daya refleks yang baik.

%ondisi fisik seseorang dalam peker&aannya dipengaruhi oleh beberapa hal antara

lain kondisi peker&aan yang monoton, beban, dan lamanya beker&a, faktor ke&iwaan dan

sakit atau rasa sakit atau kurang gi7i serta usia pengemudi.

iv



Data dari PO"# yang telah diolah oleh Direktorat %eselamatan Transportasi

Darat, Dit&en 'ubungan Darat, %ementrian Perhungan ndonesia dari tahun ())9 sampai

())* meskipun antara tahun ())9 sampai ()) menurun, akan tetapi pada tahun ())*

kembali menun&ukkan angka peningkatan ke&adian kecelakaaan, korban serta kerugian

yang dialami baik pengemudi, penumpang dan pengguna &alan lainnya. 3eperti tabel di

bawah ini.

T%6) 11

1erdasarkan data dari bagian 'ubungan 2asyarakat Polisi republik ndonesia

!'umas Polri$ angka kecelakaan lalu lintas di ndonesia sepan&ang tahun ()( terdapat

0.0 kasus. ngka tersebut lebih rendah &ika dibandingkan dengan tahun () yang

mencapai .// kasus.

iv



1erdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui

faktor5faktor apa sa&a yang berpengaruh terhadap kelelahan pengemudi di kota 2akassar.

B R-$-*% M%*%%!

1erdasarkan hal tersebut maka rumusan masalah, HFaktor5faktor apa sa&akah yang

mempengaruhi kelelahan ker&a pada pengemudi IJ

C T-7-%

1 T-7-% U$-$

Bntuk mengetahui faktor5faktor penyebab kelelahan pada pengemudi.

2 T-7-% K!-*-*

. Bntuk mengetahui gambaran kelelahan ker&a pada pengemudi

(. Bntuk mengetahui gambaran faktor pada pengemudi

-. Bntuk mengetahui gambaran masa ker&a, durasi mengemudi, faktor usia, dan

status gi7i

/. Bntuk mengetahui hubungan antara masa ker&a dengan kelelahan

9. Bntuk mengetahui hubungan durasi mengemudi dengan kelelahan

+. Bntuk mengetahui hubungan antara usia dengan kelelahan

0. Bntuk mengetahui hubungan antara status gi7i dengan kelelahan

D M%8%%&

. Bntuk Peneliti

5 3ebagai bahan pembela&aran agar mengetahui faktor5faktor apa

sa&a yang mempengaruhi kelelahan pada pengemudi.

(. Bntuk nstansi Terkait

5 'asil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi bagi

perusahaan atau pengambil kebi&akan yang terkait mengenai

iv



kondisi lingkungan ker&a yang berdampak terhadap kelelahan

ker&a pada pengemudi, sehingga kesehatan dan keselamatan di

&alan raya dapat men&adi lebih baik.

5 3ebagai bahan evaluasi bagi Pemerintah %ota 2akassar,

terkhusus Dinas Perhubungan %ota 2akassar agar lebih

memperhatikan kondisi para pengemudi untuk mengurangi

&umlah tinggakat kecelakaan

-. Bntuk Peneliti lain

5 3ecara teoritis hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai

bahan ka&ian pustaka bagi peneliti lain terutama peneliti yang

karena pertimbangan tertentu ingin melakukan penelitian

lan&ut atau ingin melakukan penelitian se&enis

iv



BAB 2

TIN+AUAN PUSTAKA

A D)8''*' K))%!% 9Fatigue

%elelahan adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari

kerusakan lebih lan&ut sehingga ter&adi pemulihan setelah istirahat. %elelahan diatur secara

sentral oleh otak ! Tarwaka, ()) $. %elelahan mempengaruhi kapasitas fisik, mental, dan

tingkat emosional seseorang, dimana dapat mengakibatkan kurangnya kewaspadaan, yang

ditandai dengan kemunduran reaksi pada sesuatu dan berkurangnya kemampuan motorik

! Australian safety and Compensation Council , ())+$.

%elelahan merupakan hasil dari akumulasi produk yang dihasilkan akibat

metabolisme tubuh dan ditambah dengan mekanisme kontraksi otot !2acsaac, nstitute of

!iomedical "ngineering #niversity of $e% !runs%ick $. %elelahan adalah keadaan yang

terus menerus lelah yang mempengaruhi performa peker&a, kesehatan dan keselamatan dan

membutuhkan istirahat atau tidur untuk pemulihannya, efek yang ditimbulkan dari

kelelahan antara lain kehilangan kewaspadaan, penurunan pertimbangan atau pemikiran,

mengantuk saat mengemudi, tertidur saat berkendara, penurunan daya ingat dan perubahan

suasana hati>mood .

<ob dan Dal7iel !())$ mendefinisikan kelelahan berdasarkan pada tingkatan

keadaan otot tubuh, viscera atau sistem syaraf pusat, dimana didahului oleh aktivitas fisik

dan proses mental, serta waktu istirahat yang mencukupi, sebagai hasil dari kapasitas sel

yang tidak mencukupi atau cakupan energi untuk memelihara tingkatan aktivitas yang

alami dan atau diproses dengan menggunakan sumber5sumber yang normal ! Australian

safety and Compensation Council , ())+$.

1erdasarkan teori di atas maka penulis merumuskan kelelahan adalah sebagai suatu

pertanda yang diberikan tubuh karena adanya penurunan dari fungsi tubuh akibat proses

iv



ker&a yang membutuhkan keterpaduan pada seluruh sistem di dalam tubuh. 3aat sistem

tersebut mulai mengalami perubahan dari kondisi baik ke kondisi buruk maka pada

tahapan ini muncul sinyal kelelahan yang memberikan tanda tubuh sedang memerlukan

pemulihan untuk mengatasinya. Tanda yang diberikan ini berbentuk ge&ala5ge&ala yang

dirasakan tubuh baik fisik maupun mental dan pada setiap individu berbeda5beda karena

dipengaruhi oleh berbagai faktor.

B S'*&)$ P))(%# K))%!%

%elelahan diatur secara terpusat di otak. 3eperti di&elaskan oleh tarwaka !())$,

kelelahan adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakan

lebih lan&ut sehingga ter&adi pemulihan setelah istirahat. %elelahan diatur secara sentral

oleh otak. %eadaan dan perasaan lelah merupakan reaksi fungsional dari pusat kesadaran

yaitu corte& cerebri yang dipengaruhi oleh sistem penghambat !inhibisi$ dan sistem

penggerak !aktivasi$ yang saling bergantian. 3istem penghambat terdapat dalam thalamus

yang beker&a menurunkan kemampuan manusia bereaksi dan mengakibatkan

kecenderungan untuk tidur, sedangkan sistem penggerak terdapat formation retikularis

yang dapat merangsang pusat5pusat vegetatif untuk konversi ergotropis dari peralatan

dalam tubuh untuk beker&a, berkelahi, melarikan diri, dan lainnya.

Diungkapkan oleh 3umaKmur!**$, perasaan lelah adalah reaksi fungsionil dari

pusat kesadaran yaitu corte6 cerebri, yang dipengaruhi oleh dua sistem antagonistik, yaitu

sistem penghambat !inhibisi$ dan sistem penggerak !aktivasi$. 3istem penghambat terdapat

di thalamus yang mampu menurunkan kemampuan manusia bereaksi dan menyebabkan

kecenderungan untuk tidur. dapun sistem penggerak terdapat dalam formatio retikularis

yang dapat merangsang pusat5pusat vegetatif untuk konversi ergotropis dari peralatan

dalam tubuh untuk beker&a. 2aka keadaan seseorang pada suatu saat sangat tergantung

kepada hasil ker&a diantara dua sistem antagonistis tersebut. pabila sistem penghambat

iv



lebih kuat, seseorang berada dalam kelelahan. 3ebaliknya, manakala sistem aktivasi lebih

kuat seseorang dalam keadaan segar untuk beker&a. !#usseng, ()$

C S&%;'-$ K))%!%

2enurut #odahl kelelahan yaitu berkurangnya skill performance dikarenakan

penggunaan skill itu terlalu lama atau berulang5ulang dan hal itu dapat diperbesar

oleh faktor5 faktor stress fisik, fisiologis, dan psikologis. Terdapat - stadium keadaan

performa pada manusia dalam aktivitasnya yang kontinyu seperti pada gambar di

bawah ini !riani, ())*$ :

a. 3tadium

Terdapat permulaan aktivitas, performa dengan cepat meningkat !kekuatan

ker&a meningkat$. Pada kondisi ini seseorang sulit untuk berkonsentrasi, tetapi

peker&aan yang dilakukan masih dirasakan ringan. %ondisi ini disebut dengan

H%armed upJ

b. 3tadium (

Performanya mencapai ketinggian yang optimal dan ber&alan tetap untuk waktu

yang lama. Pada kondisi ini, seseorang akan merasa bahwa ia dapat melakukan

aktivitasnya dalam waktu yang lama tetapi suatu saat ia akan sadar bahwa

tenaganya terbatas dan merasakan peker&aan yang di&alaninya sangat berat. 'al ini

merupakan tanda bahwa ia mulai mengalami kelelahan, tetapi performanya belum

menurun dan baru mulai akan menurun beberapa saat kemudian. 'al ini

dimungkinkan karena adanya :

L #asa tanggung &awab

L 'raining yang baik

L %esehatan yang baik

c. 3tadium -

iv



Pada aktivitas selan&utnya kelelahan akan terus bertambah sedangkan performa

ker&anya akan terus menurun. Tetapi efek emosi yang hebat dapat menaikkan

performanya dengan tiba5tiba, bahkan bisa lebih tinggi dari keadaan optimalnya.

D P)")6%6 K))%!%

Penyebab kelelahan secara garis besar disebabkan oleh beban ker&a baik berupa

beban ker&a faktor eksternal berupa tugas !task$ itu sendiri, organisasi !waktu ker&a,

istirahat, ker&a gilir, ker&a malam, dll$ dan lingkungan ker&a !fisik, kimia biologi, ergonomis

dan psikologis$. 3edangkan beban ker&a faktor internal yang berasal dari dalam tubuh itu

sendiri berupa faktor somatis !umur, &enis kelamin, ukuran tubuh, kondisi kesehatan, status

gi7i$ dan faktor psikis !motivasi, kepuasan ker&a, keinginan, dll$. !#usseng,()$

. Faktor 3iklus Gircadian

Tubuh memiliki siklus alamiah yang akan terus berulang selama (/ &am yang

biasa disebut siklus circadian. 3iklus ini yang mengatur pola tidur, suhu tubuh,

tingkat level, pencernaan dan berbagai fungsi tubuh lainnya dan membantu

melindungi organ5organ tubuh. 3aat siklus circadian memberikan sinyal akan

mengakibatkan yang biasa disebut jet lag . 3iklus circadian mengatur seseorang untuk

tidur pada malam hari dan terbangun>sadar pada siang hari. 3uhu tubuh akan

menurun pada malam hari sehingga dapat tertidur dan naik pada siang hari untuk

membantu perasaan tersadar. Dan pada malam hari sistem pencernaan tubuh akan

menurun karena pada malam hari tidak makan dan produksi hormon akan meningkat

untuk memulihkan tubuh dari kondisi selama siang hari. 3elain itu, siklus circadian

&uga mengontrol sebagian kegiatan berdasarkan cahaya terang dan gelap. Pada

cahaya pagi hari membuat seseorang akan lebih sadar, setelah makan siang tingkat

kesadaran akan menurun, dan pada petang kesadaran kembali naik. 3edangkan untuk

malam hari kesadaran akan semakin berkurang karena untuk mempersiapkan waktu

iv



tidur. Dan setelah tengah malam suhu tubuh dan kesadaran menurun sampai pada

tingkat paling rendah.

(. Faktor Tidur

<umlah waktu tidur yang cukup memang berbeda pada setiap orang. #ata5 rata

waktu tidur sehari yaitu antara +5 &am pada orang dewasa pada umumya. Dan orang

yang waktu tidurnya yang kurang dari +5 &am akan mengalami kekurangan tidur.

%ondisi kurangan tidur ini akan terus bertambah setiap harinya &ika terus menerus

tidak memiliki kecukupan waktu tidur. Pengemudi yang beker&a pada &adwal yang

tidak tentu atau shift ker&a secara rutin akan terpa&an untuk kondisi yang mengurangi

&umlah dan kualitas tidur mereka.

pabila setiap hari pengemudi yang mengalami kelelahan, tidur dengan waktu

yang tidak cukup akan semakin membahayakan. %arena kelelahan akan terus

bertambah selama pengemudi kehilangan waktu tidurnya. %arena kekerangan terus

bersifat seperti pemin&aman, maka hanya dengan tidur yang cukup keadaan ini dapat

pulih. Tidur dalam waktu singkat dapat sedikit membantu mengganti kekurangan

tidur yang dirasakan, tetapi ini tidak dapat di&adikan sebagai waktu tidur pengganti

terus menerus.

-. Faktor %esehatan

3ebagian besar orang yang berusia lebih dari 9) tahun terkadang mendengkur

pada saat tidur malam hari, dan bagi beberapa orang ini merupakan masalah yang

serius. %ondisi ini ter&adi ketika batang tenggorokan mengempis selama tidur &adi

udara yang mencapai paru5paru men&adi sedikit dan mengakibatkan kekurangan

kandungan oksigen. 3elain itu, beberapa penyakit seperti diabetes &ika tidak dikontrol

dapat menyebabkan kelelahan. 3eseorang yang obesitas dan biasanya rentan terhadap

penyakit. Dan obesitas dan menyebabkan gangguan tidur dan sangat berkontribusi

iv



terhadap gangguan bernapas saat tidur. %elelahan dan stress yang terus menerus &uga

dapat berkontribusi pada efek kesehatan &angka pan&ang seperti gangguan &antung.

3elain itu, konsumsi alkohol, obat5obatan dan merokok &uga mempengaruhi

kelelahan. 1anyak pengemudi yang merokok karena percaya hal ini dapat membantu

mengkatkan kesadaran tetapi sebenaranya dapat meningkatkan risiko terkena

penyakit &antung dan paru5paru. %onsumsi kafein yang berlebih &uga dapat

mempengaruhi sistem pencernaan, &antung dan sakit kepala. 2akan5makan yang

bergi7i dan melakukan olahraga yang rutin dapat membantu pengemudi dalam

kondisi yang fit saat beker&a.

/. Faktor Peker&aan

Faktor yang &uga berkontribusi terhadap kelelahan antara lain &am ker&a yang

pan&ang, waktu per&alanan yang mengharuskan ontime, waktu pengaturan yang tidak

fleksibel, masalah muatan dan distribusi dll.

3edangkan pendapat lain menyebutkan, penyebab kelelahan terdiri dari /

komponen yang saling mempengaruhi yaitu : !riani,())*$

a. Tuntutan Peker&aan yang terdiri dari beban ker&a, durasi shift ker&a, dan

&enis peker&aan.

b. Organisasi ker&a yaitu &adwal ker&a, perkiraan waktu ker&a, dan sistem

pengga&ian.

c. 1iologis tubuh yang dipengaruhi oleh faktor tidur, s iklus circadian,

kesehatan dan umur.

d. "ingkungan keluarga dan social antara lain keluarga dan teman,

perubahan dan pandangan hidup.

E K%*'8'#%*' K))%!%

iv



. %elelahan berdasarkan kapasitas ker&a

a.%elelahan lokal yaitu kelelahan yang disebabkan oleh &enis peker&aan.

%elelahan lokal ini sering disebut dengan kelelahan otot. %elelahan otot

merupakan tremor pada otot atau nyeri di otot.

1erdasarkan &enis peker&aan, penyebab kelelahan otot yaitu :

. %er&astatis !Static%ork $

%er&a otot statis biasanya disebut dengan ker&a bersikap atau menetap. Pada

ker&a otot statis suatu otot menetap berkontraksi pada suatu periode waktu

secara terus5menerus. Pada peker&aan statis, pan&ang otot tetap dan seolah tidak

terlihat dari ker&a luar, sehingga energi tidak dapat diperhitungkan dari

besarnya kekuatan. Otot yang berkontraksi statis tidak mendapat glukosa dan

oksigen dari darah dan harus menggunakan cadangan5cadangan yang tersedia.

3isa metabolisme tidak dapat dikeluarkan, hal ini menyebabkan ter&adi

penimbunan pada sisa metabolisme pada tubuh.

(. %er&a dinamis ! (ynamic%ork $

%er&a otot yang dinamis atau berirama, memiliki kadar ker&a yang dapat

diukur sebagai hasil dari memendeknya otot dengan tenaga yang dipakai. Pada

ker&a otot dinamis, kerutan dan pengenduran suatu otot ter&adi silih berganti.Pada ker&a otot dinamis, energi ker&a adlah hasil pengkalian antara selisih

pan&ang otot sebelum dan pada keadaan maksimum kontraksi dengan besarnya

kekuatan. %er&a dinamis lebih menyerupai beker&anya suatu eletromagnetik

yang bebannya tetap, sekalipun harus tetap mempertahankan tingkat energi.

%er&a otot dinamis memperoleh banyak glukosa dan oksigen, sehingga kaya

akan tenaga dan sisa metabolisme yang dibuang oleh tubuh. 1erdasarkan

iv



klasifikasi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa:

Peker&aan yang bersifat statis cenderung lebih menderita atau merasakan nyeri

dan otot men&adi lelah. Oleh karena itu peker&aan yang bersifat statis tidak dapat

bertahan lama.

#asa nyeri dan kelelahan memaksa untuk menghentikan ker&a otot statis.

3ebaliknya ker&a otot dinamis dengan irama yang tepat dapat lama

berkelan&utan tanpa kelelahan otot.

%elelahan yang disebabkan oleh ker&a statis berbeda dengan kelelahan yang

disebabkan oleh ker&a dinamis.

2enurut strand and #odhal !*00$, pada ker&a otot statis, dengan pengerahan

tenaga 9)M dari kekuatan maksimum otot hanya dapat beker&a selama menit.

3edangkan pada pengerahan tenaga N()M ker&a fisik tidak dapat berlangsung

cukup lama. =amun pengerahan tenaga otot statis sebesar 95()M akanmenyebabkan kelelehan dan nyeri &ika pembebanan berlangsung sepan&ang hari.

%er&a dapat dipertahankan beberapa &am per hari tanpa ge&ala kelelahan &ika

tenaga yang dikerahkan tidak melebihi M dari maksimum ker&a otot.

!ndiningsari,())*$

Pada keadaan berdiri, se&umlah otot kaki, paha, punggung, dan leher berada

dalam kontraksi statis. Oleh karena itu ker&a otot statis inilah, bagian tubuh

dapat dipertahankan dalam posisi yang tepat. Pada keadaan duduk, ker&a otot

statis pada tungkai bawah tidak diperlukan dan beban ker&a di oto relatif

berkurang. Pada keadaan berbaring, sangat sedikit kontraksi otot ter&adi.

Dengan demikian istirahat dengan berbaring merupakan posisi terbaik untuk

istirahat.

iv



%on7 !**+$ menyatakan bahwa ketahanan otot adalah kemampuan spesifik

kelompok otot untuk dapat terus melakukan perker&aan sampai seseorang tidak

mampu lagi untuk mempertahankan peker&aannya. %etahanan otot dapat diukur

dalam waktu bertahan !maksimum lamanya waktu selama seseorang mampu

mempertahankan suatu beban ker&a secara terus5menerus$. Daya tahan otot

pada prinsipnya dapat dilatih dan dikembangkan se&ak usia dini sampai dengan

usia () tahun dan telah mencapai kemampuan maksimum pada usia (95-)

tahun.!ndiningsari,())*$

b. %elelahan umum, yaitu kelelahan yang biasanya ditandai dengan berkurangnya

kemampuan untuk beker&a yang disebabkan oleh monotoni, intensitas, dan

lamanya ker&a fisik, keadaan lingkungan, kondisi mental, status kesehatan, dan

keadaan gi7i. %elelahan umum dapat diklasifikasikan berdasarkat tingkatannya,

diantaranya:

5 Physical fatigue, dapat ter&adi ketika seseorang mulai mengurangi kemampuan

fisik yang digunakan dari biasanya karena &enis peker&aan yang sangat banyak

pada setiap &am ker&anya. Pada umumnya seseorang dapat beker&a secara terus5

menerus dalam waktu 9) menit per &am atau -9M pada &am ker&a digunakan

sebagai aktivitas fisik maksimal untuk menghindari munculnya kelelahan.

5Circadian fatigue, ditandai dengan denyut nadi yang lemah, pelan, atau cepat.

5 Acute fatigue, ter&adi pada suatu aktivitas tubuh > otot, terutama dikarenakan

banyak menggunakan otot, gangguan kebisingan, dan sebagainya. 'al ini

disebabkan karena suatu organ atau seluruh tubuh beker&a secara terus5menerus

dan melebihi kapasitas tubuh. %elelahan ini akan hilang dengan istirahat cukup

atau menghilangkan gangguan5gangguannya.

iv



5Cummulative fatigue, adalah kelelahan yang disebabkan kelelahan fisik atau

mental yang ter&adi pada periode waktu tertentu. 3alah satu penyebab kelelahan

ini adalah kurangnya waktu istirahat.

5 Chronic fatigue, merupakan kelelahan akut yang terus terakumulasi dalam

tubuh akibat dari tugas yang terus5menerus tanpa pengaturan &arak tugas yang

baik atau teratur. %elelahan ini berlangsung setiap hari, berkepan&angan, dan

bahkan telah ter&adi sebelum memulai suatu peker&aan. %elelahan ini diperoleh

dari tugas terdahulu yang belum hilang hingga dteruskan dengan tugas ker&a

selan&utnya, berkelan&utan setiap harinya dan tingkat kelelahannya akan

semakin bertambah. 3alah satu peker&a yang sudah mengalami kelelahan kronis

adalah sudah merasa lelah sebelum melaksanakan tugasnya, ketika bangun

tidur perasaan lelah sudah ada. %eadaan seperti ini istirahat sa&a tidak cukup

untuk memulihkan, dan &ika dibiarkan maka akan membahayakan tugas yang

sedang dilakukannya atau &angka pan&ang dapat menimbulkan bahaya bahkan

kecelakaan ker&a !%roemer and Crand&ean, ()))$.

(. %elelahan 1erdasarkan Faktor Penyebab

2enurut 3oetomo !*$ mengklasifikasikan kelelahan berdasarkan faktor

penyebabnya, diantaranya!ndiningsari,()$:

a. %elelahan fisik ! physical ) muscular fatigue$

3uplai darah yang mecukupi dan aliran darah yang lancar ke otot sangat

penting, dikarenakan menentukan kemampuan proses metabolisme dan

memungkinkan kontraksi otot tetap ber&alan. %ontraksi otot yang kuat

menghasilkan tekanan di dalam otot dan dapat menghentikan aliran darah,

sehingga kontraksi maksimal hanya akan berlangsung beberapa detik. Cangguan

iv



pada aliran darah mengakibatkan kelelahan otot yang berakibat otot tidak dapat

berkontraksi, meskipun rangsangan syaraf motorik masih ber&alan !#odahl, **($.

b. %elelahan psikologi

%elelahan psikologi berkaitan dengan depresi, gugup, dan kondisi psikososial

yang lain. %elelahan &enis ini diperburuk dengan adanya stress.

c. %elelahan mental !mental fatigue$

%elelahan mental disebabkan karena faktor psikis. Peker&a memiliki persoalan

ke&iwaan yang belum terselesaikan dan menyebabkan stress psikis. Gontohnya

sedang mengemudi anggota keluarga sakit, sehingga pengemudi tidak konsentrasi

dengan peker&aannya.

d. %elelahan keterampilan ! skill fatigue$

%elelahan ini disebabkan oleh adanya tugas5tugas yang memerlukan ketelitian

dan pemecahan persoalan cukup sulit.

-. %elelahan berdasarkan Tahapan mengemudi

Dasar yang digunakan dalam *addon matri& untuk menganalisis dan

menangani kelelahan pada pengemudi ialah membagi klasifikasi kelelahan

berdasarkan tahapan mengemudi, yakni tahap sebelum mengemudi yang

mempertimbangkan faktor manusia, ketika mengemudi mempertimbangkan faktor

kendaraan, dan setelah mengemudi dengan pertimbangan faktor lingkungan sekitar.

3elain itu, &uga mempertimbangkan faktor5faktor pendukung lainnya yang

mempengaruhi kelelahan pada pengemudi, antara lain faktormedis,

psychophysiological , dan sociodomestic.

a. Tahap sebelum mengemudi

iv



. Faktormedis, terdiri atas kondisi kesehatan, gangguan penglihatan dan

pendengaran, kondisi &antung, riwayat penyakit !Diabetes dan ?pilepsi$,

kerusakan pada nervous system, serta mengkonsumsi beberapa obat5

obatan terlarang, alkohol, dan sedang dalam pengobatandan semua

perilaku yang menyebabkan kelelahan.

(. Faktor psychophysiological , terdiri atas kekurangan tidur, usia

!pengemudi yang berusia lebih dari /9 tahun lebih rentan untuk

mengalami kelelahan$, kurangnya pengalaman, kegelisahan, dan

kurangnya pelatihan mengemudi

-. Faktor sosiodomestic, terdiri atas adanya masalah di dalam keluarga,

kehidupan sosial, serta kegelisahan terhadap kondisi keuangan.

b. Tahap ketika mengemudi

a. Faktor medis, terdiri atas kondisi kesehatan yang kurang baik, kadar gula

darah yang rendah, durasi mengemudi yang pan&ang dengan kontraksi

otot statis akan berdampak pada peningkatan pada tekanan di pembuluh

darah.

b. Faktor psychophysiological , terdiri atas tugas mengemudi &arak &auh,

stress, kebosanan, mengantuk ketika mengemudi, kurangnya waktu

istirahat ketika beker&a, &am ker&a yang tidak menentu, sikap agresif

ketika mengemudi, kurangnya nutrisi, halusinasi, konsumsi alkohol

ketika sedang dalam per&alanan, kondisi cuaca yang tidak menentu, dan

ketakutan akan bahaya ketika sedang mengemudi.

c. Faktor sosiodomestic, terdiri atas kondisi kendaraan: tingkat kebisingan

yang tinggi di dalam kabin, hembusan angin yang berasal dari &endela

kendaraan yang terbuka, temperatur kendaraan yang terlalu tinggi akibat

iv



dari kurangnya ventilasi kendaraan, asap pembuangan kendaraan dan

gas5gas yang keluar, terutama gas karbon monoksida.

c. Tahap setelah mengemudi

. Faktor medis, terdiri atas riwayat penyakit yang timbul akibat dari

kecelakaan lalu lintas.

(. Faktor psychophysiological , terdiri atas tugas5tugas ekstra, seperti

melakukan peker&aan bongkar muat barang yang akan menambah waktu

ker&a

-. Faktor sosiodomestik, terdiri atas kurangnya periode pemulihan untuk

istirahat, tidur, melakukan rekreasi, meluangkan waktu untuk keluarga,

kurangnya waktu untuk libur dari peker&aan, konsumsi alkohol dan obat5

obatan terlarang, serta masih dalam pengobatan.

/. Faktor Peker&aan Tambahan seperti menaikkan dan menurunkan barang atau

muatan dapat menambah durasi ker&a

9. Faktor %elelahan antara lain akumulasi dari ketidak cukupan waktu yang

disediakan beristirahat dan pemulihan, dan rendahnya efisiensi mengemudi.

F F%#&<( K%(%#&)('*&'# P))$-;'

. Faktor Bmur

2enurut #O3P, beberapa penelitian telah mengidentifikasikan pada

pengemudi yang berusia dibawah -) tahun, sebagai salah satu kelompok paling

berisiko kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh kelelahan. 'orne !**9$

menemukan bahwa sekitar setengah dari pengemudi yang pernah mengalami

kecelakaan akibat merasa mengantuk ketika berkendara adalah ber&enis kelamin laki5

laki yang berusia di bawah -) tahun dengan usia paling rendah dan paling tinggi

yaitu (5(9 tahun !riani, ())*$.

iv



Penelitian mengenai kelelahan pada pengemudi yang dilakukan di merika

memperlihatkan bahwa pola tidur berkontribusi ter&adinya kecelakaan lalu lintas.

Pola tidur ini dipengaruhi oleh usia seseorang. 2ereka yang berusia hingga /9 tahun

lebih berisiko pada waktu dini hari, sedangkan mereka yang berusia diantara /9

hingga +9 tahun memiliki risiko pada pukul )0.)) pagi, dan mereka yang berusia

lebih dari 0) tahun memiliki periode puncak pada pukul 9.)).

(. Faktor 3tatus Ci7i> 2T

3tatus Ci7i didefinisikan sebagai keadaan tubuh sebagai akibat mengkonsumsi

makanan dan penggunaan 7at57at gi7i, dibedakan men&adi status gi7i buruk, kurang,

baik, dan lebih.3alah satu pengukuran antropometri untuk mengetahui status gi7i

adalah dengan menghitung indeks massa tubuh !2T$. ndeks 2assa Tubuh !2T$

atau 1ody 2ass nde6 !12$ merupakan alat atau cara yang sederhana untuk

memantau status gi7i orang dewasa, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan

dan kelebihan berat badan. 1erat badan kurang dapat meningkatkan risiko

terhadap penyakit infeksi, sedangkan berat badan lebih akan meningkatkan risiko

terhadap penyakit degeneratif. Oleh karena itu, mempertahankan berat badan normal

memungkinkan seseorang dapat mencapai usia harapan hidup yang lebih pan&ang.

Bntuk memantau indeks masa tubuh orang dewasa digunakan timbangan

berat badan dan pengukur tinggi badan.

Bntuk mengetahui nilai 2T ini, dapat dihitung dengan rumus berikut:

1erat 1adan !%g$

2T 8 5555555555555555555555555555555555555555555555555555

Tinggi 1adan !m$ Tinggi 1adan !m$

E'O !())-$ mengklasifikasikan status gi7i berdasarkan nilai 2T. 3eseorang

dikatakan overweight !kelebihan berat badan$ &ika 2T (9 dan dikatkan obesitas

iv



&ika 2T -)

Tabel (.

%lasifikasi 3tatus Ci7i 1erdasarkan 2T menurut E'O !())-$

ndeks 2assa Tubuh %lasifikasiN ,9 Bnderweight !kurus$

,9 Q (/,* =ormal (9 Overweight

(9 Q (*,* Pre5obese-),) Q -/,* Obese tingkat -9,) Q -*,* Obese tingkat (

/) Obese tingkat -

3umber: E'O, ())-

Depkes # !())0$ &uga mengklasifikasikan status gi7i berdasarkan 2T.

Pengklasifikasian status gi7i oleh Depkes lebih sederhana dibandingkan

pengklasifikasian oleh E'O, hal ini didasari oleh postur tubuh orang ndonesia

yang lebih kecil dibandingkan postur tubuh orang luar sehingga pengklasifikasian

E'O tidak cocok dengan keadaan fisik orang ndonesia.

Tabel (.(.

3tatus Ci7i 1erdasarkan 2T menurut Dep%es

%ategori "aki5laki Perempuanndeks 2assa Tubuh ndeks 2assa Tubuh

%urus N 0 kg>m( N kg>m( =ormal 05(- kg>m( 5(9 kg>m(

%egemukan (-5(0 kg>m( (95(0 kg>m(Obesitas R (0 kg>m( R (0 kg>m(3umber : Pedoman praktis terapi gi7i medis Departemen %esehatan #, ())0

Pada berat badan kurang > gi7i kurang maka tubuh rentan akan penyakit dan

berakibat daya tahan tubuh menurun.

da beberapa faktor yang mempengaruhi status gi7i seseorang menurut

indeks massa tubuh, diantaranya faktor biologis !umur, &enis kelamin, genetik dan

hormon$, faktor psikologis !emosi$, faktor sosial budaya !ekonomi, pendidikan,

iv



peker&aan, status perkawinan dan pengetahuan gi7i$, pola konsumsi makanan,

faktor perilaku !kebiasaan merokok dan aktivitas fisik$ dan keadaan kesehatan.

-. Faktor %ondisi Tubuh !%esehatan$

Faktor tenaga ker&a seperti kondisi kesehatan mempengaruhi tingkat

kelelahan yang ter&adi pada peker&a. Tingkat kesehatan terbagi men&adi (, yaitu

tingkat kesehatan fisik dan tingkat kesehatan psikologis atau mental.%esehatan

mental ataupun psikologis &uga mempengaruhi kelelahan ker&a.2anusia memiliki

pikiran5pikiran dan pertimbangan5pertimbangan.3alah satu pikiran yang selalu

mengganggu adalah kekhawatiran dimana kekhawatiran ini meningkat dan

men&adi tegangan pikiran yang mengakibatkan peker&a yang bersangkutan

men&adi sakit. Tekanan hidup &uga tercermin dalam peker&aannya misalnya

perlambatan ker&a ataupun kerusakan alat !Putri, ())$.

%roemer !**0$ menyatakan bahwa kelelahan secara fisiologis dan

psikologis dapat ter&adi &ika tubuh dalam kondisi tidak fit > sakit atau seseorang

mempunyai keluhan terhadap penyakit tertentu. 3emakin besar kondisi kesehatan

yang dirasakan kurang sehat oleh peker&a maka kelelahan akan semakin cepat

timbul. %ondisi tubuh yang tidak sehat yang men&adikan atau diikuti dengan

kenaikan suhu di dalam tubuh banyak berpengaruh pula terhadap keperluan energi

minimal di dalam tubuh. 2enurut penelitian para pakar, setiap ter&adinya kenaikan

suhu )G diperlukan peningkatan energi basal sekitar - M, oleh karena itu

kelelahan akan semakin cepat dirasakan !2arsetyo, **9$.

G F%#&<( P)#)(7%%

. Faktor Durasi 2engemudi

Peraturan mengenai waktu ker&a pada pengemudi yang diterapkan di negara5

negara ?ropa, bahwa pengemudi diperbolehkan beker&a hingga +) &am dalam satu

iv



minggu, akan tetapi selama periode / bulan diharuskan ada satu minggu ker&a

dengan &umlah &am ker&a / &am dalam satu minggu. Dalam satu hari ker&a, durasi

maksimal mengemudi tidak boleh melebihi dari * &am dan &umlah &am ker&a.

3elama dua minggu berturut5turut &umlah maksimum &am ker&a pengemudi yakni

*) &am. <umlah waktu istirahat setidaknya &am dalam satu hari. &umlah tersebut

dapat berkurang hingga * &am dalam satu hari dan dilakukan - kali dalam

seminggu dengan kompensasi, namun tidak boleh dilakukan dalam satu minggu

penuh !1eaulieu, ())9$.

3elain itu 1eauliue, ())9 menyebutkan peraturan yang diterapkan di =ew

Sealand, pengemudi dian&urkan untuk tidak mengemudi lebih dari 9 non5stop

dan harus melakukan istirahat selama &am setelah mengemudi selama 9 &am

non5stop. Pengemudi tidak diperbolehkan mengemudi selama &am dalam satu

hari ker&a. %onvensi "O =o.9- tahun *0* mengenai waktu ker&a dan periode

waktu istirahat pada sektor transportasi, memiliki beberapa ketentuan dalam

mengatur waktu ker&a di dalam sektor transportasi, diantaranya:

a. 3etiap pengemudi harus melakukan istirahat, setelah mengemudi selama /

&am atau setelah 9 &am mengemudi secara berturut5turut

b. <umlah durasi maksimal mengemudi dalam satu hari ker&a tidak boleh

melebihi dari * &am

c. Total maksimum waktu mengemudi dalam satu minggu tidak boleh lebih

dari / &am

d. Eaktu untuk melakukan istirahat secara keseluruhan dalam satu hari harus

tidak boleh kurang dari &am berturut5turut !1eaulieu, ())9$.

(. Faktor 3hift %er&a

Peker&a shift memiliki waktu tidur yang lebih sedikit dan meiliki gangguan

iv



dalam tidurnya bila dibandingkan dengan peker&a non shift. Dan hal ini

mempengaruhi terhadap ge&ala kelelahan karena gangguan siklus circadian

berhubungan dengan dampak yang ditimbulkan yaitu kurangnya perhatian dan

performa ker&a serta menurunnya respons tubuh seseorang terhadap sesuatu.

!#O3P,())$. "amanya seseorang beker&a sehari5hari secara baik pada umumnya

+5 &am dan sisanya !+5 &am$ dipergunakan untuk kehidupan dalam keluarga dan

masyarakat, istirahat, tidur dan lainnya. <am ker&a seseorang yang baik dalam

seminggu adalah /) &am, memperpan&ang waktu ker&a lebih dari kemampuan tersebut

biasanya tidak disertai efisiensi yang tinggi bahkan bisa terlihat adanya

penurunan produktivitas serta kecenderungan untuk timbulnya kelelahan, penyakit,

dan kecelakaan.

Pheasant dalam bukunya yang ber&udul "rgonomics+ ,ork - *ealth tahun

**0 menyatakan bahwa para peker&a di sektor industri pada negara berkembang

menggunakan shift ker&a antara 9M dan -)M. 3hift ker&a adalah ker&a yang

ter&adwal, baik secara tetap maupun tidak tetap atau diluar &am5&am normal dalam

beker&a. 3hift ker&a dapat men&adi ker&a malam secara permanen, selama beker&a

tetap pada malam hari atau &am5&am ker&a yang dapat diubah pola peker&aannya.

3etiap sistem shift memiliki keuntungan dan kerugian. Dari sistem tersebut dapat

menimbulkan akibat pada kenyamanan, kesehatan, kehidupan sosial, dan

performance ker&a. Pengoperasian shift kendaraan yang tidak dian&urkan adalah

antara tengah malam sampai &am + pagi atau dini hari. 3erta ukuran kendaraan dan

banyaknya muatan yang dibawa oleh kendaraan &uga mempengaruhi tingkat

kelelahan yang dirasakan oleh pengemudi.

Pada umumnya shift ker&a menggunakan tiga shift setiap harinya dengan waktu

ker&a &am>hari. Pengkategorian tiga sistem shift ker&a menurut 2onk dan Folkard,

iv



yaitu :

a. 3istem bergilir permanen, setiap peker&a hanya beker&a pada satu giliran dari

tiga giliran ker&a setiap &am>hari.

b. 3istem ker&a bergilir dengan rotasi ker&a cepat dimana peker&a secara bergilir

beker&a dengan periode rotasi (5- hari.

c. 3istem %er&a bergilir rotasi lambat merupakan kombinasi antara sistem

bergilir permanen dan sistem bergilir rotasi cepat. Periode rotasi sistem ker&a

ini adalah mingguan, dua mingguan, dan bulanan. #otasi ker&a gilir dengan

rotasi lambat tidak direkomendasikan karena akan mengakibatkan

perubahan pada circadian rhythm !irama di dalam tubuh$.

3elain itu, "O !**$ membagi shift ker&a sebagai berikut U

a. 3istem - giliran / regu !system /6 hours continous shift work$ Tiga regu

bergiliran setiap &am ker&a sedangkan regu lagi beristirahat dengan rotasi

ker&a bergilir (5- hari. 3hift ker&a yang seperti ini biasanya digunakan pada

perusahaan yang berproduksi terus menerus dan tidak ada hari libur.

b. 3istem - giliran - regu !system -6 hours semi continous shift work$ Tiga

regu bergilir setiap &am dan akhir minggu libur dengan rotasi ker&a bergilir

9 hari

-. Faktor Eaktu stirahat

Dalam hal lamanya waktu ker&a melebihi ketentuan yang telah ditetapkan !

&am perhari atau /) &am perminggu$, maka perlu adanya pengaturan mengenai

waktu5waktu istirahat khusus agar kemampuan ker&a dan kesegaran &asmani tetap

dapat dipertahankan dalam batas5batas toleransi. Pemberian waktu istirahat tersebut

dimaksudkan untuk:

a. 2encegah ter&adinya kelelahan yang berakibat kepada penurunan kemampuan

iv



fisik dan mental serta kehilangan efisiensi ker&a

b. 2emberi kesempatan tubuh untuk melakukan pemulihan atau

penyegaran

c. 2emberi kesempatan waktu untuk melakukan kontak sosial

3ecara fisiologis istirahat sangat diperlukan untuk mempertahankan kapasitas ker&a.

Terdapat / &enis istirahat, yaitu:

a. stirahat secara spontan, istirahat pendek setelah melakukan beban ker&a

b. stirahat curian, ter&adi &ika beban ker&a tidak dapat diimbangi oleh

kemampuan ker&a

c. stirahat karena adanya kaitan dengan proses ker&a, ter&adi tergantung dari

beker&anya mesin, peralatan, dan sumber5sumber ker&a

d. stirahat yang ditentukan adalah istirahat yang telah ditentukan berdasarkan

undang5undang, seperti istirahat paling sedikit -) menit setelah / &am beker&a

berturut5turut.

3umaKmur !**+$ menyatakan bahwa produktivitas mulai menurun setelah

empat &am beker&a terus menerus !apapun &enis peker&aannya$ yang disebabkan oleh

menurunnya kadar gula di dalam darah. tulah sebabnya istirahat sangat diperlukan

minimal setengah &am setelah empat &am beker&a terus menerus agar peker&a

memperoleh kesempatan untuk makan dan menambah energi yang diperlukan tubuh

untuk beker&a.!hmad. ())0$

2anuaba !**)$ men&elaskan bahwa &am ker&a berlebihan, &am ker&a lembur

diluar batas kemampuan akan mempercepat timbulnya kelelahan, menurunkan

ketepatan, dan ketelitian. Oleh karena itu setiap fungsi tubuh memerlukan

keseimbangan yang ritmis antara asupan energi dan penggantian energi !ker&a5

istirahat$, maka diperlukan adanya waktu istirahat pendek dengan sedikit kudapan

iv



!9 menit setelah ,95( &am ker&a$ untuk mempertahankan efisiensi dan performa

ker&a. .!hmad. ())0$

/. Faktor <adwal %er&a

1erdasarkan hasil penelitian di ustralia menun&ukkan bahwa hampir +0M

pengemudi truk dengan &adwal ker&a yang tidak teratur termasuk ke dalam kelompok

kecelakaan yang berhubungan dengan kelelahan bila dibandingkan dengan

pengemudi yang memilliki &adwal ker&a yang teratur yaitu hanya -M. ! Proceeding

of the 17th A!Conference 95* gustus **/$. <adwal ker&a dan siklus istirahat

yang tidak teratur menyebabkan kesulitan untuk tidur, sehingga pengemudi

kurangnya waktu tidur lebih dari / hari pada shift ker&anya yang memperburuk

tingkat kesadarannya dalam siklus circadian. kibat kombinasi faktor5faktor ini akan

menyebabkan pengemudi mengantuk dan kehilangan kewaspadaannya dan

menyebabkan kecelakaan di &alan raya.

2ackie dan 2iller, *0 : +( menggambarkan pada pengemudi truk yang

mengoperasikan kendaraannya dengan &adwal ker&a yang tidak teratur menderita

kelelahan sub&ektif, tingkat stress dan perubahan performa yang lebih besar bila

dibandingkan dengan pengemudi truk yang telah memiliki &adwal yang terencana

atau teratur dalam mengoperasikan kendaraannya !riani.())*$.

9. Faktor 3istem Pengga&ian

Penelitian di B3 dan ustralia melaporkan rata5rata kegagalan penerapan

peraturan mengenai &am ker&a hampir 0-M. Tekanan ekonomi yang memicu

ter&adinya pelanggaran ini.Di B3 berdasarkan &arak tempuh atau kapasitas muatan,

yang berpotensi meningkatkan pelanggaran peraturan mengenai tun&angan atau ga&i.

3edangkan menurut =O3', metode pemberian ga&i yang berdasarkan &arak tempuh

dan kapasitas muatan ini dilarang di beberapa negara seperti 3wedia dan Perancis

iv



dikarenakan pembayaran ga&i pengemudi truk dengan berdasarkan se&auh mana &arak

yang ditempuh dapat menambah waktu mengemudi sehingga meningkatkan ge&ala

akan kelelahan pada pengemudi tersebut.

2enurut 2unley V Gartwright !/00 $, perusahaan sangat mudah untuk

memperkirakan keuntungan yang akan didapatkan yaitu dengan mendorong para

pengemudi truk untuk dapat mengemudikan lebih dari &am ker&a ker&a normal atau

dengan waktu istirahat yang lebih singkat untuk dapat meningkatkan pendapatan

mereka. 'al ini karena penilaian pendapatan yang didasarkan pada &arak yang

diemepuh oleh pengemudi sebagai dasar pertimbangan dalam menentukan

pendapatan.=amun faktor pendapatan ini tidak hanya satu5satunya faktor yang

mempengaruhi kelelahan pada pengemudi truk. %ekhawatiran pengemudi truk untuk

pulang ke rumah saat akhir pekan atau dorongan untuk menghindari kemacetan &alan

selama &am sibuk>&am ker&a. 2aka perusahaan menawarkan tambahan upah untuk

tambahan waktu ker&a. !riani,())*$

H F%#&<( K);%(%%

2enurut 2inistry of Transport cited by 1rown, *+0 terdapat hubungan yang

signifikan mengenai kecelakaan karena kelelahan terhadap kendaraan yang digunakan.

%ecelakaan akibat kelelahan pada &enis kendaraan yang bermuatan menempati urutan

tertinggi pada penelitian tersebut. 3edangkan penelitian lain !Wulcan, *0$ menyebutkan

bahwa &enis kendaraan semi5trailer memiliki risiko kecelakaan tiga kali lebih besar bila

dibandingkan dengan kendaraan se&enisnya seperti truk. !riani.())*$

Penyediaan lingkungan ker&a beserta fasilitasnya yang sesuai merupakan faktor

utama dalam meminimalkan risiko yang berkaitan dengan kelelahan di sektor transportasi,

salah satu diantaranya adalah kendaraan. %abin atau tempat duduk kendaraan harus

dirancang sesuai dengan standar ergonomi, agar ketika beroperasi pengemudi merasa

iv



nyaman dan aman.

Di ustralia telah dikeluarkan standar mengenai akomodasi tempat duduk di

kendaraan, khususnya!,ork Cover $e% South ,ales$. !riani.())*$:

L %abin kendaraan harus memiliki sistem ventilasi yang baik

L 3istem pemasangan tempat duduk kendaraan agar disesuaikan berdasarkan

tinggi dan berat badan pengemudi

L %endaraan &uga didesain dan dilengkapi untuk keperluan tidur pengemudi

&ika dibutuhkan bagi pengemudi untuk melakukan istirahat di dalam kendaraan.

. Faktor <enis %endaraan

<enis kendaraan diklasifikasikan berdasarkan kapasitas muatannya terdiri dari

ukuran ringan, sedang, ringan5berat dan berat.

Definisi heavy truck menurut =3E legislation, ())9 adalah kendaraan

bermotor dengan CW2 ! gross vehicle mass$ lebih dari ( ton atau kendaraan

bermotor yang salah satu bagian tambahan, &ika total CW2 kendaraan dengan

tambahannya adalah lebih dari ( ton. 3edangkan menurut $ational 'ransport

Commission+ /00 heavy vehicle adalah se&enis kendaraan bermotor atau kendaraan

gandeng !trailer $ yang memiliki CW2 lebih dari /,9 ton. CW2 atau gross vehicle

mass adalah berat>bobot maksimum total kendaraan yang terdiri dari kendaraan,

bakan bakar beserta muatannya. 3edangkan pengertian trailer adalah kendaraan yang

dibuat untk digandeng atau ditarik oleh kendaraan lain.

a. Bkuran #ingan kelas dengan CW2 N - ton antara lain mobil pick up dan

van. 3edangkan untuk kelas ( dengan CW2 -59 ton yaitu untuk mobil &enis5

&enis van antara lain Step 2an+ Small Courier 2an

b. Bkuran 3edang atau kelas - dengan CW2 950 ton yaitu &enis kendaraan 3etro

2an+ Small 'o% 'ruck . Bntuk kelas /, CW2 05 ton yaitu untuk &enis

iv



kendaraan 4lat !ed . 3edangkan kelas 9 dengan CW2 sekitar 5*,9 ton terdiri

dari &enis 5arge 'o% 'ruck+ Stake 'ruck+ Package (elivery 2an.

c. Bkuran #ingan51erat atau kelas + dengan CW2 sekitar *,95- ton yaitu &enis

kendaraan Single #nit 'ruck 6089+ 3oving 2an+ !everage 'ruck+ *ome

*eating :il 'ruck+ Armored Car+ 3ini !us

d. Bkuran 1erat kelas 0 dengan CW2 sekitar -5+,9 ton yaitu &enis kendaraan

'ractor)'railer 6;089+ 3oving 'ruck+ (ump 'ruck+ 'ransit !us. Dan untuk kelas

dengan CW2 R +,9 ton yaitu &enis 'ractor)'railer 6<089+ 3oving 'ruck+

4reight 'ruck+ Concrete 'ruck+ =ravel 'ruck+ Articulated !us+ =reyhound !us.

%elas berat>bobot kendaraan didefinisikan oleh pemerintah B3 dan digunakan

secara konsisten di perindustrian. 1eberapa pertimbangan dalam menentukan

kelas atau kategori kendaraan truk adalah berdasarkan bobot kendaraan atau bobot

kendaraan dan rata5rata bobot atau kapasitas muatan. !WB3, ())9$.

3edangkan untuk &enis kendaraan bulk truck yang beroperasi di PT. '"

terdapat beberapa &enis kendaraan yaitu &enis bulk tronton, bulk tronton kumbong,

bulk trailer >F" * %ompressor, F" ) %ompressor dan 4lat !ed 'railer . Bntuk

&enis bulk tronton memiliki kapasitas muatan maksimal ton. 3edangkan &enis

bulk tronton kumbong memiliki kapasitas muatan maksimal -) ton, dan untuk

&enis trailer memiliki kapasitas muatan hingga - ton.

I F%#&<( L'#-%

"ingkungan sekitar peker&aan &uga mempengaruhi beban peker&aan pada peker&a,

antara lain :

. "ingkungan ker&a fisik seperti intensitas penerangan, kebisingan, vibrasi, tekanan

udara, mikrolimat !suhu udara ambien, kelembaban udara, kecepatan rambat udara,

suhu radiasi, dan lain5lain$.

iv



(. "ingkungan ker&a kimiawi seperti debu, gas5gas pencemar udara, uap logam, fume

dalam udara.

-. "ingkungan ker&a biologis seperti bakteri, virus, parasit, &amur, serangga dan

lainnya.

"ingkungan ker&a psikologis seperti pemilihan dan penempatan tenaga ker&a,

hubungan antar peker&a, hubungan peker&a dengan atasan, hubungan peker&a dengan

keluarga dan peker&a dengan lingkungan sosial sekitar serta hal lain yang dapat berdampak

pada performa ker&a.

3ebagian besar penelitian mengenai kelelahan pada pengemudi telah teridentifikasi

bahwa kondisi &alan yang sepi, &alan yang monoton dapat meningkatkan risiko yang

berhubungan dengan kecelakaan yang disebabkan oleh perasaan mengantuk ketika

mengemudi. kan tetapi, tidak memungkinkan untuk medesain &alan yang sesuai. 3eperti

halnya &alan bebas hambatan yang dapat mempengaruhi pengemudi ketika berkendara.

=amun telah ada beberapa &alan raya yang telah didesain dengan teknik pengukuran dan

dapat digunakan dengan sukses. 2aycock !**9$ dalam penelitiannya menemukan bahwa

pengemudi yang beker&a dibawah suatu perusahaan memiliki kemungkinan yang tinggi

untuk tidur ketika bekendara, karena para pengemudi cenderung mengemudi dengan &arak

&auh dan monoton.

+ P)-#-(% K))%!%

3ampai saat ini belum ada cara untuk mengukur tingkat kelelahan secara langsung.

Pengukuran5pengukuran yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya hanya berupa indikator

yang menu&ukkan ter&adinya kelelahan akibat ker&a.

%roemer and Crand&ean !()))$, mengelompokkan metode pengukuran kelelahan

dalam beberapa kelompok, yakni:

. %ualitas dan %uantitas %er&a yang dilakukan

iv



%ualitas dan kuantitas dari hasil ker&a kadang kala digunakan sebagai cara

pengukuran kelelahan tidak langsung pada industri atau pada tempat ker&a. %uantitas

atau &umlah output dapat digambarkan sebagai angka dari masing5 masing unit

proses. Eaktu yang dihabiskan pada masing5masing unit atau sebaliknya sebagai

angka atau &umlah kiner&a operasional per unit waktu. %elelahan dan dan rata5rata

&umlah produksi tentunya saling berhubungan secara umum, akan tetapi hal ini tidak

dapat digunakan sebagai bentuk pengukuran langsung, dikarenakan masih banyak

faktor lainnya yang harus dipertimbangkan, seperti halnya target produksi, faktor

sosial, dan sikap psikologi dalam beker&a. %adang kala kelelahan membutuhkan

pertimbangan dalam hubungannya dengan kualitas hasil !kiner&a buruk, produk

gagal, dan properti yang rusak$ atau ke&adian kecelakaan, dan yang terakhir yakni

dengan keberadaan kelelahan tidak hanya men&adi faktor penyebab !%roemer, **0$.

(. B&i Psikomotor

B&i psikomotorik mengukur fungsi yang terdiri atas persepsi, interpretasi, dan

reaksi motorik. B&i yang digunakan pada umumnya:

a. Eaktu reaksi yang sederhana dan selektif

b. B&i sentuhan atau dengan menusukkan ke &aringan tubuh

c. B&i kemampuan

d. B&i mengemudi dengan test simulasi mengemudi

e. B&i mengetik

f. Test tachistoscopic untuk mengukur kiner&a

g. B&i persepsi

Pada u&i seperti ini dapat pula diasumsikan bahwa penurunan kiner&a seseorang

dapat digambarkan sebagai tanda kelelahan.kan tetapi bagaimanapun &uga,

kemampuan untuk performa u&i psikomotorik bergantung dari faktor lain, seperti

iv



halnya motivasi, yang terkadang diragukan &ika kelelahan secara umum benar5benar

men&adi penyebab dalam penurunan kiner&a seseorang.

%erugian dari u&i psikomotorik, yakni muncul suatu kenyataan bahwa pada u&i

ini sering kali membuat permintaan yang sulit pada subyek yang diteliti, sehingga

dapat mengakibatkan peningkatan ketertarikan. Pada pandangan sebelumnya, sangat

memungkinkan bila u&i ini akan menyebabkan beberapa &enis kegiatan yang

berhubungan dengan pemggunaan otak, dimana dapat memungkinkan untuk

menimbulkan kelelahan !%roemer, ()))$.

-. B&i 'ilangnya %elipan ! 4licker>fusion test $

Frekuensi kerlingan mulus ! 4licker 4usion 4requency$ dari mata adalah

kemampuan mata untuk membedakan cahaya berkedip dengan cahaya kontinu. Gara

mengu&inya ialah sebagai berikut: responden yang diteliti kemampuannya didudukan

di depan sumber cahaya yang berkedip. %edipan dimulai dari lambat !frekuensi

rendah$, kemudian perlahan5lahan dinaikkan semakin cepat dan cahaya tersebut

dianggap bukan sebagai lagi, melainkan sebagai cahaya yang kontinu !mulus$.

Frekuensi batas > ambang dari kelipan itulah disebut Jfrekuensi kelipan mulusJ. 1agi

orang yang tidak lelah, frekuensi ambang itu ( 'ert7 &ika memakai cahaya pendek

atau ).+ 'ert7 &iak memakai cahaya siang !day light$.<ika seseorang dalam keadaan

lelah, maka angka frekuensi berkurang dari ( 'ert7 atau ).+ 'ert7. Pada seseorang

yang lelah sekali atau setelah menghadapi peker&aan monoton, angka frekuensi

kerling mulus bias antara ).9 'ert7 atau lebih dibawah feekuensi kerling mulus dari

orang yang sedang dalam keadaan tidak lelah !riani.())*$.

/. Perasaan %elelahan 3ecara 3ubyektif

Pengukuran kelelahan salah satunya dapat dilakukan dengan menga&ukan

beberapa pertanyaan mengenai ge&ala5ge&ala atau perasaan yang secara subyektif

iv



dirasakn oleh responden.

3ub&ective Feelings of Fatigue

Terbagi men&adi 9 %ategori ge&ala kelelahan yang antara lain :

a. Ce&ala 2engantuk yang terdiri dari 0 pertanyaan yaitu

5 Perasaan berat di kepala

5 "elah diseluruh badan

5 %aki terasa berat

5 2enguap

5 2erasa pikiran kacau

5 2erasa mengantuk

5 2erasa ada beban di kepala

b. Ce&ala %elelahan yang terdiri dari - pertanyaan yaitu

5 %aku dan canggung dalam bergerak

5 Tidak seimbang dalam berdiri5 2erasa ingin berbaring

c. Ce&ala penurunan mental dalam motivasi ker&a yang terdiri dari )

pertanyaan

5 2erasa sulit untuk berfikir

5 "elah berbicara

5 2en&adi Cugup

5 Tidak dapat berkonsentrasi

5 Tidak dapat mempunyai perhatian > memusatkan perhatian

5 Genderung untuk lupa

5 %urang kepercayaan

5 Gemas terhadap sesuatu

iv



5 Tidak dapat mengontrol sikap

5 tidak dapat tekun dalam beker&a

d. Ce&ala khusus keluhan tubuh yang terdiri dari

5 3akit kepala

5 2erasa kaku di bagian bahu

5 2erasa nyeri di bagian pinggang

5 2erasa pernafasan tertekan

5 'aus

5 3uara serak

e. Cangguan sistem syaraf otonom antara lain

5 2erasa pening > pusing

5 %elopak mata terasa berat

5 Cemetar pada bagian tubuh tertentu

5 2erasa kurang sehat!3kala F#G dalam 3aito, ***$

2etode pengukuran kelelahan menggunakan skala yang dikeluarkan oleh

ndustrial 4atigue esearch Committee 64C9 atau dapat disebut Subjective

Symptoms 'est 6SS'9 dimana berisi se&umlah pertanyaan yang berhubungan dengan

ge&ala5ge&ala kelelahan. 3kala 4C ini terdapat -) ge&ala kelelahan yang disusun

dalam bentuk daftar pertanyaan. <awaban untuk kuesioner 4C tersebut terbagi

men&adi / kategori besar yaitu sangat sering 6SS9 dengan diberi nilai /, sering !3$

dengan diberi nilai -, kadang5kadang !%$ dengan diberi nilai (, dan tidak pernah !TP$

dengan diberi nilai . Dalam menentukan tingkat kelelahan, &awaban tiap pertanyaan

di&umlahkan kemudian disesuaikan dengan kategori tertentu. %ategori yang

diberikan antara lain:

iv



=ilai -) 8 Tidak lelah

=ilai -5+) 8 %elelahan ringan

=ilai +5*) 8 %elelahan menengah

=ilai *5() 8 %elelahan 1erat !Putri, ())$

9. B&i Performa 2ental

B&i performa mental meliputi:

a. 2asalah aritmatika

b. B&i konsentrasi !crossing5out test$

c. B&i estimasi !dengan u&i estimasi interval waktu$

d. B&i memori atau ingatan

%onsep awal dari test ini hampir sama dengan u&i psikomotor. B&i ini sendiri

dapat memacu seseorang untuk menentukan dan mengeluarkan tanda5tanda

kelelahan. Faktor lain yang berperan adalah akibat pelatihan dan pengalaman.

pabila u&i terus dilakukan, maka ge&ala kelelahan akan muncul dengan sendirinya!%roemer, ()))$.

K G)7%% K))%!%

%elelahan dapat digambarkan dengan ge&ala yang diawali perasaan lelah dengan

pengurangan dan ketidakinginan seseorang dalam melakukan aktivitasnya. Ce&ala

kelelahan dibagi men&adi - kategori antara lain :

. Ce&ala psikologis

Fatigue dinterpretasikan sebagai penurunan fungsi organ atau keseluruhan

organisme. 'al itu menghasilkan reaksi psikologis sebagai contoh adanya

peningkatan frekuensi detak &antung.

(. Fatigue diinterpretasikan sebagai penurunan parameter kiner&a, sebagai contoh

peningkatan kesalahan dalam menyelesaikan beberapa tugas atau meningkatkan

iv



variability kiner&a.

-. Ce&ala Psiko5Fisik

Fatigue diinterpretasikan sebagai peningkatan perasaan kesibukan dan sensasi

penurunan, tergantung dari intensitas, durasi, dan komposisi faktor pendorong.

%elelahan adalah istilah umum yang dipergunakan untuk menggambarkan

suatu keadaan yang dialami oleh seseorang dan ditandai dengan berbagai ge&ala

seperti lemah, lesu, &enuh, menurunnya perhatian, konsentrasi berkurang dan

sebagainya.

a. %elelahan otot mempunyai ge&ala: antara stimulus dengan kontraksi awal &araknya

semakin lama atau lamban, kontraksi dan relaksasi melambat.

b. %elelahan umum mempunyai ge&ala, antara lain :

5 Perasaan sub&ektif kelelahan, mengantuk, pusing, tidak suka beker&a.

5 Pikiran loyo>lamban

5 1erkurangnya kewaspadaan

5 Persepsi lamban

5 %etidakinginan untuk beker&a

5 %emunduran dalam performa ker&a baik fisik maupun mental

c. %elelahan kronis mempunyai ge&ala :

5 3akit kepala

5 2enggigil

5 %ehilangan waktu tidur

5 rregular heart rate

5 Tiba5tiba berkeringat

5 %ehilangan nafsu makan

5 Permasalahan pencernaan

iv



3umaKmur memaparkan bahwa tanda5tanda kelelahan yang utama adalah hambatan

terhadap fungsi5fungsi kesadaran otak dan perubahan5perubahan pada organ5organ di luar

kesadaran serta proses pemulihan. 3eseorang dikatakan mengalami kelelahan ditandai

dengan beberapa hal dibawah ini, yaitu :

L Perhatian yang menurun

L Persepsi melambat dan menghambat

L %emampuan berprestasi menurun

L %egiatan mental dan fisik men&adi kurang efisien

a. Ce&ala %elelahan pada Pengemudi

Ce&ala kelelahan pada pengemudi terbagi atas ge&ala obyektif, subyektif, serta

dalam ge&ala awal dan Ce&ala akhir.

. Ce&ala wal: bertambahnya ketegangan vasomotor

L Ce&ala subyektif:

5 3akit kepala yang tidak &elas penyebabnya5 'ilangnya nafsu makan

5 Diare

5 1anyak buang air kecil

5 Fisik lesu: kelelahan akut dapat ditolong dengan istirahat

yang cukup. 3edangkan kelelahan kronis tidak dapat

ditolong, meskipun dengan istirahat beberapa malam

berturut5turut, dan memerlukan perawatan khusus.

L Ce&ala obyektif:

5 Tension tremor

5 #espon kaget meningkat

5 1ertambahnya mengkonsumsi alkohol dan merokok

iv



5 2encari kesalahan, dan terlalu kritis

5 Gemas dan takut

5 Preokupasi

5 Tidak tegas, gagal bergaul, dan mengambil risiko yang tidak

diperlukan.

(. Ce&ala khir:

L Ce&ala subyektif

5 Cangguan pada penglihatan dan pendengaran

5 Cangguan dada sebelah kiri, paUpitasi, dan sukar bernafas

5 1uang air kecil terasa panas, konsentrasi dan asiditas tinggi

5 %onstipasi dan distensi

5 Perasaan tidak nyaman pada tungkai

5 3ukar tidur dan tidak dapat istirahat

5 Tidak sanggup berkonsentrasi lama5 =afsu se6 berkurang

5 %adang5kadang pingsan mendadak

L Ce&ala obyektif

5 1erkurangnya respon kaget

5 Gonfusion dan penuh dengan ketakutan

5 2erasa tidak > kurang berharga

5 1erkurangnya minat atau semangat

5 1erkurangnya kebersihan pribadi

5 Tidak suka bergaul

5 Timbul spasme pelupuk mata dan disekitar wa&ah

5 Cagap

iv



5 ?6tra systole

2enurut 1eaulieu ())9 yang termasuk ge&ala5ge&ala kelelahan yang dialami oleh

pengemudi antara lain :

$ %ehilangan kewaspadaan

($ %esulitan men&aga mata untuk tetap fokus

-$ 3ering menguap

/$ %ehilangan konsentrasi

9$ Penurunan kesadaran sekitar seperti pandangan terhadap kendaraan yang ada di

depannya

+$ Penurunan ingatan

0$ %egagalan dalam melihat kaca spion untuk melihat kondisi belakang

kendaraan

$ Tanpa disadari kecepatan kendaraan berubah5ubah

*$ Perubahan yang tidak menentu)$ 2engemudi terlalu cepat atau terlalu lambat

$ 2engemudi keluar &alur

iv



L K)(%#% T)<('

iv

. nternal :

U*'%

• <enis kelamin

S&%&-* '='• #itme circadian• %ondisi fisik !kesehatan$• Penyakit

M%*% #)(7%

• Penggunaan obat5obatan• %onsumsi alkohol• Psikososial !motivasi, kekhawatiran, tanggung

&awab$

KELELAHAN

SAAT

MENGEMUD

I

(. ?ksternal : ,ork>related

D-(%*' $))$-;'

• Eaktu istirahat• Shift ker&a• 3istem ker&a• 2onotomi!variasi ker&a$• 3istem ker&a• :ver time

=on work5related• Psikososial !mana&emen, tanggung &awab,

kekhawatiran, kompetensi antar pengemudi,motivasi, dukungan keluarga$

• %ondisi finannsial !keuangan$• %egiatan sosial dan pola olah raga

9. "ingkungan

/. kendaraan

-. %ondisi <alan



BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

A K)(%#% K<*)

1erdasarkan kerangka teori di 11 sebelumnya bahwa, ada beberapa variabel yang

akan diteliti berhubungan dengan kelelahan baik dari faktor internal !usia, status gi7i, dan

masa ker&a$ dan faktor eksternal ! durasi mengemudi $.

Wariabel independen

Wariabel Perancuh Wariabel Dependen

iv

nternal :• Bsia• 3tatus gi7i• 2asa ker&a

?ksternal• Durasi mengemudi

. lkohol(. 2inuman

berenergi-. %ondisi fisik /. Shift ker&a

KELELAHAN

SAAT

MENGEMUDI



B D)8''*' O)(%*'<%

N< V%('%6) D)8''*' C%(% U#-( S#%%

U#-(

H%*' U#-(

%elelahan

saat

mengemu

di

3uatu keadaan kompleks yang

dialami pengemudi berupa keluhan

sub&ektif pengemudi yang

menyangkut kelelahan fisiologis dan

psikologis serta memiliki hubungan

dominan dengan pelemahan

motivasi, dan gambaran kelelahan

fisik yang diukur menggunakan

skala 4C 6SS' 8 Subjective

Symptom 'est9

- 2engisi

kuesioner

Ordinal .Tidak lelah !nilai N

/+$

(."elah ringan ! nilai

/+5+)$

-."elah sedang !nilai

+5()$

/."elah berat !nilai

R()$

F%#&<( I&)(%

Bsia Bmur pengemudi yang dihitung

berdasarkan tanggal lahir pengemudi

bersangkutan.

- 2engisi

kuesioner

Ordinal .N /) tahun !usia

tidak beresiko$X

(.R /) tahun !usia

beresiko$XX3tatus gi7i %eadaan gi7i responden yang

dinyatakan dengan ndeks 2assa

Tubuh !2T$ !hasil perbandingan

antara berat badan responden dalam

%g dengan tinggi badan dalam

m2

$

!Depkes #, ())-$

- 2engisi

kuesioner

nterval .0,))5(- kg> m2

!normal>tidak

beresiko$X

(.N 0,)) dan R (-

kg> m2

!beresiko$XX

2asa

ker&a

"ama beker&a sebagai pengemudi,

se&ak mulai masuk ker&a hingga saat

- 2engisi

kuesioner

nterval .N - tahun !tidak

beresiko$X

iv



penelitian dilakukan (.R - tahun

!beresiko$XXF%#&<(

E#*&)(%. Durasi

mengemu

di

Total lamanya waktu yang

digunakan pengemudi untuk

beroprasi mengemudikan kendaraan

dalam satu hari ker&a

.N 0 &am !normal$

(.R 0 &am !berat$

!konvensi 5: =o. 9-, *0*$

2engisi

kuesioner

Ordinal .N 0 &am !tidak

beresiko$

(.R 0 &am !beresiko$

Xtidak beresiko? tidak mempengaruhi tingkat kelelahan

@@beresiko? dapat mempengaruhi tingkat kelelahan

iv



C H'<&)*'* P))'&'%

. 'ubungan antara usia dengan ter&adinya kelelahan pada pengemudi

'o : tidak ada hubungan antara usia dengan ter&adinya kelelahan pada pengemudi

'a : ada hubungan antara usia dengan ter&adinya kelelahan pada pengemudi

(. 'ubungan antara status gi7i !2T$ dengan ter&adinya kelelahan pada pengemudi.

'o : tidak ada hubungan antara status gi7i !2T$ dengan ter&adinya kelelahan pada

pengemudi.

'a : ada hubungan antara antara status gi7i !2T$ dengan ter&adinya kelelahan pada

pengemudi.

-. 'ubungan antara masa ker&a dengan ter&adinya kelelahan pada pengemudi.

'o : tidak ada hubungan antara masa ker&a dengan ter&adinya kelelahan pada

pengemudi.

'a : ada hubungan antara masa ker&a dengan ter&adinya kelelahan pada pengemudi.

/. 'ubungan antara durasi mengemudi dengan ter&adinya kelelahan pada pengemudi.

'o : tidak ada hubungan antara durasi mengemudi dengan ter&adinya kelelahan pada

pengemudi.

'a : ada hubungan antara durasi mengemudi dengan ter&adinya kelelahan pada

pengemudi.

iv



BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A +)'* ;% D)*%' P))'&'%

Penelitian ini bersifat kuantitatif observasional untuk mengetahui tingkat kelelahan

! fatigue$ akibat kegiatan mengemudi pada pengemudi. Desain penelitian yang digunakan

pada penelitian ini adalah desain penelitian crosssectional !potong lintang$ yakni penelitian

non5eksperimental menggunakan data primer kuesioner untuk mengetahui hubungan antara

variabel dependen yang diambil pada saat yang sama !bersamaan$.'asil penelitian disa&ikan dalam bentuk deskriptif yaitu untuk melihat tingkat

kelelahan dan analitik untuk melihat distribusi frekuensi tingkat kelelahan berdasarkan

faktor5faktor yang mempengaruhinya, serta melihat hubungan variabel5variabel yang

berbeda pada suatu populasi penelitian.

B L<#%*' ;% %#&- P))'&'%

Penelitian ini dilakukan pada bulan =ovember ()- sampai Desember ()- di

Terminal #egional Daya, kelurahan Daya, kecamatan 1iringkanaya %ota 2akassar

Provinsi 3ulawesi 3elatan..

C B)*%( S%$)

1esar sampel adalah keseluruhan ob&ek yang diteliti, dimana pada penelitian ini

karena menggunakan rancangan crosssectional dan &umlah populasi tidak diketahui maka

besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus :

n=Zα

2 p . q

d2

n 8 1esar sampel

iv

6Snedecor =, - Cochran ,=+

179 5emesho%b dkk+17



Y 8 tingkat kemaknaan !ditetapkan$8 9M

SY 8 simpangan rata5rata distribusi normal standar pada dera&at Y!9M$8 ,*+

p 8 proporsi keadaan yang akan dicari

4 8 5p 8 5 ),98 ),9

d 8 tingkat ketetapan absolut yang dikehendaki !ditetapkan$8) M

2aka

n=1,96

2 x0,5 x 0,5

0,12

n=3,84 x 0,25

0,01❑

n= 0,96

0,01

❑

n=96 responden

D I*&(-$) P))'&'%

nstrumen utama yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner. %uesioner

dalam penelitian ini terdiri atas + bagian, bagian pertama adalah data diri responden yang

berisi usia, berat badan, dan tinggi badan. 1agian kedua, ketiga, keempat, kelima, dan

keenam adalah daftar pertanyaan mengenai pertanyaan umum !pendidikan terakhir, masa

ker&a, serta durasi mengemudi$, kondisi fisik, shift ker&a, waktu istirahat, dan ge&ala5ge&ala

kelelahan dengan menggunakan skala yang dikeluarkan oleh ndustrial 4atigue esearch

Commitee yaitu dengan metode pengukuran Subjective Symptom 'est 6SS'9. 2etode

pengukuran 6SS'9 ini merupakan pengukuran kelelahan secara umum, sehingga dapat

iv



diterapkan pada &enis peker&aan apapun.

E T)#'# P)-$-% D%&%

. Data primer

Data primer yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara terstruktur dengan

menggunakan alat bantu kuesioner yang memuat beberapa pertanyaan seperti data diri

responden, usia, status gi7i melalui pengukuran ndeks 2asa Tubuh !2T$ dengan

membagi antara berat badan !%g$ dengan tinggi badan dikuadratkan ! m2

$, pertanyaan

umum !pendidikan terakhir, massa ker&a, serta durasi mengemudi, kondisi fisik, shift ker&a,

waktu istirahat, dan ge&ala kelelahan dari sumber ndustrial 4atigue esearch Commitee

64C9 dengan menggunakan metode pengukuran Subjective Symptom 'est 6SS'9.

F P)<%!% ;% A%'*'* D%&%

'asil penelitian ini akan di olah, dimana dari semua data yang masuk untuk

memudahkan melakukan pengklasifikasian maka dilakukan tahapan5tahapan sebagai

berikut:

. $umbering : memberikan nomor dan kode pada setiap kuesioner yang akan

diberikan

(. "diting : melakukan pengecekkan termasuk kelengkapan dan ke&elasan isi padakuesioner

-. Coding : mengubah data kuesioner dalam bentuk kode5kode

%uesioner yang digunakan untuk mengukur tingkat kelelahan yang dirasakan oleh

peker&a diberikan nilai dari -) item pertanyaan mengenai ge&ala5ge&ala kelelahan.

iv



%lasifikasi penilaian terbagi men&adi sangat sering dengan nilai /, sering dengan nilai -,

&arang dengan nilai (, dan tidak pernah dengan nilai :

5 #ingan !nilai:-)5+)$

5 3edang !nilai: +5*)$

5 1erat !nilai:*5()$

/. Processing: memproses data agar dapat dilakukan analisa dengan cara entry data

kedalam program statistik komputer, yakni menggunakan program 3P33 ver. 0.

9. nali7ing: melakukan analisa terhadap hasil pemrosesan data, analisis ini dibantu

dengan perangkat lunak statistik komputer

+. 3koring : masing5masing variabel diberi nilai untuk memudahkan

pengkelompokkan &awaban dan mengkategorikan responden sesuai dengan &umlah

&awaban benar yang di&awabnya.

nalisa data merupakan kelan&utan dari tahapan pengolahan data. 3etelah data diberi

nilai !skor$ dan dimasukkan !entry$, kemudian data dianalisis dengan menggunakan

software computer yaitu 3P33 ver. 0. nalisis data dilakukan dengan menggunakan dua

metode analisis, yaitu analisis univariat dan analisis bivariat.

. nalisis univariat

nalisis univariat merupakan analisis yang dilakukan pada setiap variable yang

diamati. 'asilnya berupa distribusi frekuensi, besarnya proporsi, presentase, dan statistik

deskriptif. nalisis univariat ini disa&ikan dalam bentuk deskriptif berupa teks, tabel,

ataupun grafik.

(. nalisis bivariat

iv



nalisis bivariat merupakan analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yang

diduga berhubungan atau berkorelasi yaitu melihat hubungan antara variable independen

!status gi7i melalui pengukuran ndeks 2asa Tubuh, kondisi fisik, masa ker&a, durasi

mengemudi, shift ker&a, serta waktu istirahat$ dengan variable dependen !tingkat

kelelahan pada pengemudi$.

C. ?tika Penelitian

. nformed consent

Bntuk menghindari hal5hal yang tidak diinginkan responden ditetapkan setelah

terlebih dahulu mendapat pen&elasan tentang maksud dan tu&uan penelitian.

(. nonimity !tanpa nama$

%erahasiaan terhadap responden yang di&adikan sampel dalam penelitian ini

men&adi prioritas dengan cara tidak akan disebutkan namanya dalam kuesioner maupundalam lapangan penelitian dan penamaan hanya dengan menggunakan kode.

-. Gonfidentiallity !kerahasiaan informasi$

%erahasiaan informasi yang diberikan responden yang di&adikan sampel dalam

penelitian di&amin oleh peneliti.

BAB V

HASIL PENELITIAN

iv



A G%$6%(% U$-$ L<#%*'

Terminal #egional Daya merupakan salah satu terminal besar di 3ulawesi 3elatan

dan melayani hampir ke semua daerah di 3ulawesi 3elatan serta beberapa wilayah di pulau

3ulawesi. 1erada di kelurahan Daya, kecamatan 1iringkanaya %ota 2akassar Provinsi

3ulawesi 3elatan.

B H%*' A%'*'* U'>%('%&

. Distribusi Tingkat %elelahan

T'#%& #))%!% ?

Tidak "elah ) )"elah ringan - -+.9

"elah 3edang ++ +-.9

"elah 1erat ) )

Total )/ ))

'able <.1.

1erdasarkan tabel di atas, dapat di ketahui bahwa dari )/ responden terdapat -responden yang merasakan kelelahan ringan dalam mengemudi, dan se&umlah ++ yang

merasakan kelelahan sedang dalam mengemudi serta tidak ada responden yang

mengalami lelah berat dan tidak lelah.

(. Distribusi Bmur

U$-( ?

Tidak beresiko * 9.+

1eresiko 9 /./

T<&% 104 1000

'abel <./.

iv



Pada tabel diatas menun&ukkan distribusi umur yang terlihat kelompok umur yang

beresiko merupakan kelompok umur yang terbanyak dengan &umlah sampel sebanyak

* orang, sedangkan untuk kategori umur yang beresiko hanya sebanyak 9 orang.

-. Distribusi 2asa %er&a

M%*% K)(7% ?

Tidak beresiko /,+

1eresiko + 9,/

T<&% 104 1000

'abel <..

Dari tabel diatas dapat dilihat pengemudi yang tidak memiliki resiko lelah

berdasarkan masa ker&a adalah sebanyak orang dan pengemudi yang memiliki resiko

lelah ditemukan sebanyak + orang.

/. Distribusi 3tatus Ci7i

S&%&-* G'=' ?

=ormal +0 +/./1eresiko -0 -9.+

T<&% 104 1000

'abel <.;.

Dari tabel diatas dapat dilihat pengemudi yang memiliki status gi7i !2T$ yang normal

adalah sebanyak +0 orang dan -0 orang pengemudi yang memiliki status gi7i !2T$

beresiko.

9. Distribusi Durasi 2engemudi

D-(%*' M))$-;' ?

Tidak 1eresiko ) *.+

1eresiko */ *)./

T<&% 104 1000

'abel <.<.

Dari tabel diatas dapat dilihat pengemudi yang memiliki durasi mengemudi yang beresiko

adalah sebanyak */ orang dan ) orang yang tidak beresiko.

iv



C H%*' A%'*'* B'>%('%&

. 'ubungan 3tatus Ci7i dengan Tingkat %elelahan

S&%&-*

G'='

T'#%& K))%!%+-$%!

OR 5?

CL pR'% S);%

? ? ?

=ormal (* 43.3 - 56.7 +0 ))(.-0/

).*0(59.0**

),)991eresiko

* 24.3 ( 75.7 -0 ))

T<&% 3@ 104

'abel <..

Dari data di atas dapat diketahui bahwa sampel dengan status gi7i normal sebanyak

+0 responden dimana yang mengalami tingkat kelelahan sedang dengan &umlah -

responden dan mengalami kelelahan ringan (* responden. 3edangkan sampel dengan

status gi7i beresiko yang mengalami kelelahan sedang ( responden dan yang mengalami

kelelahan ringan dengan &umlah * responden dari -0 responden yang memiliki status gi7i

beresiko.

Dilihat hasil u&i statistik !Chi>Square$ yang telah dilakukan, didapatkan nilai p

value sebesar 8 ).)99 yang berarti p value lebih besar dari ).)9, 'o diterima sedangkan 'a

ditolak. 2aka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan ntara 3tatus Ci7i

dengan tingkat kelelahan pada pengemudi.

(. 'ubungan Durasi 2engemudi dengan Tingkat %elelahan

D-(%*'

M))$-

;'

T'#%& K))%!%+-$%! OR

5?

CL p

R'% S);%

? ? ?

Tidak 1eresiko

) 0 ) 100 ) ))

).)(./(

5.*-

),)-

1eresiko- 40.4 9+ 59.6 */ ))

T<&% 3@ 104

'abel <.7.

Dari data di atas dapat diketahui bahwa sampel dengan durasi mengemudi tidak beresiko

sebanyak ) responden dengan ) responden yang mengalami kelelahan ringan dan yang

mengalami kelelahan sedang sebanyak ) responden. 3edangkan sampel dengan durasi

iv



mengemudi beresiko yang mengalami kelelahan sedang 9+ responden dan yang mengalami

kelelahan ringan dengan &umlah - responden dari total */ responden dengan durasi

mengemudi beresiko.

Dilihat hasil u&i statistik Chi>Square yang telah dilakukan, didapatkan nilai p value

sebesar 8 ).)- yang berarti p value lebih kecil dari ).)9, 'o ditolak sedangkan 'a

diterima. 2aka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara Durasi 2engemudi

dengan Tingkat %elelahan pada Pengemudi.

-. 'ubungan 2asa %er&a dengan Tingkat %elelahan

M%*%K)(7%

T'#%& K))%!%+-$%! OR

5?

CL pR'% S);%

? ? ?

Tidak 1eresiko

(0 30.7 + 69.3 ))

).()).)+/

5).+-9

),))/

1eresiko 68.8 9 31.2 + ))

T<&% 3@ 104

'abel <.B

Dari data di atas dapat diketahui bahwa sampel dengan masa ker&a tidak

beresiko sebanyak (0 responden dan yang mengalami kelelahan sedang sebanyak +

responden. 3edangkan sampel dengan masa ker&a beresiko yang mengalami kelelahan

sedang sebanyak 9 responden dan yang mengalami kelelahan ringan dengan &umlah

responden.

Dilihat hasil u&i statistik Chi>Square yang telah dilakukan, didapatkan nilai p value

sebesar 8 ).))/ yang berarti p value lebih kecil dari ).)9, 'o ditolak sedangkan 'a

diterima. 2aka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara 2asa %er&a dengan

Tingkat %elelahan.

/. . 'ubungan Bsia dengan Tingkat %elelahan

U*'% T'#%& K))%!% +-$%! OR 5?

CL

p

R'% S);%

iv



? ? ?

Tidak 1eresiko

-+ 40.4 9- 59.6 * ))

(.-0/).*(0

59.0**

),)//

1eresiko( 13.3 - 86.7 9 ))

T<&% 3@ 104

'abel <..

Dari data di atas dapat diketahui bahwa sampel yang memiliki usia tidak

beresiko sebnyak * responden dimana yang mengalami kelelahan ringan sebanyak -+

responden dan yang mengalami kelelahan sedang sebanyak 9- responden. 3edangkan

sampel dengan usia beresiko yang mengalami kelelahan sedang ( responden dan yang

mengalami kelelahan ringan dengan &umlah - responden dari 9 responden yang memiliki

usia beresiko.

Dilihat hasil u&i statistik Chi>Square yang telah dilakukan, didapatkan nilai p value sebesar

8 ).)// yang berarti p value lebih kecil dari ).)9, 'o ditolak sedangkan 'a diterima. 2aka

dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara Bsia dengan Tingkat %elelahan.

iv



BAB VI

PEMBAHASAN

A P()>%)*' K))%!% %;% P))$-;'

Dari hasil penelitian dari )/ responden menun&ukkan bahwa semua responden

mengalami kelelahan dengan distribusi kelelahan ringan sebesar -+.9M, kelelahan sedang

+-.9M, kelelahan berat )M dan tidak lelah )M.

3ebuah survei dari Finlandia mengemukakan bahwa diantara -0 pengemudi truk

laki5laki khususnya yang &arak &auh mengalami kelelahan pada saat mengemudi, lebih /)

M tertidur sebentar !doing off $ pada - bulan terakhir dan (9 M dilaporkan mengalami

ke&adian yang kedua kalinya pada pada periode yang sama. kan tetapi, pada pengemudi

truk &arak dekat hanya 9 M yang dilaporkan tertidur sebentar !do7ing off$ pada saat

mengemudi. Demikian &uga yang dilaporkan $ational Sleep 4oundation !())(5())9$ di

B3 bahwa +) M pengemudi dewasa dan 9 M pengemudi rema&a, mengemudi dalam

keadaan mengantuk !dro%sy$ sedikitnya sekali dalam setahun, / M dari pengemudi

dewasa dan 9 M dari pengemudi rema&a mengatakan bahwa, mengemudi dalam keadaan

mengantuk !dro%sy$ sedikitnya sekali dalam seminggu, -0 M dari pengemudi dewasa dan

9 M pengemudi rema&a mengatakan bahwa kepala ter&atuh ! nodded off $ atau tertidur

! fallen asleep$ pada saat sedang mengemudi.!#usseng,())*$

Di beberapa daerah di ndonesia seperti di kota 2anado !pengemudi bis trayek

2anado5murang yang berada di terminal 2alalayang$ ditemukan ()M pengemudi

mengalami kelelahan ringan, kelelahan sedang /)M, dan kelelahan berat 0,M.

! Damopoli, ()$

54



'asil dari penelitian ini dan beberapa penelitian lainnya, memperlihatkan

prevalensi tingkat kelelahan yang dialami pengemudi hampir merata dan dirasakan oleh

seluruh pengemudi bahkan terdapat pengemudi yang mengalami kelelahan berat.

B H-6-% %&%(% S&%&-* G'=' 9IMT ;)% K))%!%

'asil analisis dengan u&i5chi s4uare didapatkan nilai p value sebesar 8 ).)99 berarti

tidak ada hubungan antara 2T dengan kelelahan. %ategori untuk 2T normal adalah bila

2T 0,))5(- kg> m2

dan tidak normal bila N0,)) kg> m2

5 R(- kg> m2

. #asio

berat badan per tinggi badan mengindikasikan hubungan berat badan dengan tinggi badan

yang digunakan untuk menilai over%eight dan obesitas pada orang dewasa, dihitung

sebagai berat badan !kg>tinggi badan!m($$ .

Penurunan daya tahan tubuh rentan terhadap penyakit, dengan demikian hal ini

men&adi seperti lingkaran yang akan diperberat dengan kondisi ker&a shift !%roemer, **0$.

3edangkan menurut penelitian Eiegand !())*$ menyimpulkan adanya hubungan status

gi7i obesitas terhadap tingkat kelelahan yang diderita karena berkaitan adanya gangguan

tidur dan penyakit degenaratif seperti diabetes, pada seseorang yang memiliki 12

obesitas. 3eseorang dengan 12 obesitas memiliki risiko mengalami kelelahan lebih tinggi

bila dibandingkan dengan orang memiliki 12 nonobesitas !Eiegand,())*$.

Tetapi berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan tidak terdapat hubungan antara

status gi7i !2T$ dengan kelelahan ini dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain &umlah

sampel yang teliti lebih banyak daripada peneliti serta perbedaan waktu dan tempat.

C H-6-% D-(%*' M))$-;' ;)% T'#%& K))%!%

1erdasarkan 'asil B&i Chi>square diperoleh pN),)9 berarti terdapat hubungan yang

bermakna secara statistik durasi mengemudi dengan tingkat kelelahan pada pengemudi.

Pengemudi dengan durasi mengemudi tidak beresiko yang mengalami kelelahan hanya

55



*,+M dan pengemudi dengan durasi yang berisko sebesar *),/M. 3aperti dilaporkan bahwa

kebiasaan pengemudi beker&a !mengemudi$ lebih 9 &am tanpa istirahat !Gastro V "oureiro,

())/$. 3epertinya hal ini sangat berpengaruh karna semakin lama mengemudi tingkat

konsentrasi pengemudi semakin berkurang.

'al ini seperti halnya perpan&angan aktivitas yang tidak dapat dielakkan akan

menyebabkan kelelahan fisik dan mental. Para peneliti menghubungkan lamanya suatu

aktivitas atau disebut &uga time5on5task dengan simptom kelelahan. 3alah satu penyebab

kelelahan pada pengemudi adalah time5on5task, yaitu lamanya waktu mengemudi.

%elelahan yang disebabkan oleh perpan&angan waktu mengemudi dapat dikurangi dengan

sering beristirahat. Bntuk pengemudi profesional, time5on task relevannya lebih baik

dilihat sebagai total waktu ker&a!termasuk waktu mengemudi$.

D H-6-% M%*% K)(7% ;)% K))%!%

Dari hasil analisis menggunakan u&i korelasi pearson didapat hasil p8),))(

!pN),)9$ artinya terdapat hubungan antara masa ker&a dan kelelahan, berdasarkan hipotesis

berarti 'o ditolak dan 'a diterima. Dilihat secara statistik terdapat hubungan antara masa

ker&a dengan kelelahan pada pengemudi. 3eperti penelitian yang dilakukan oleh Farrah

!()$ bahwa terdapat hubungan antara masa ker&a dengan kelelahan ker&a pada supir bis

trayek 2anado5murang di terminal 2alalayang. Dari hasil u&i statistik dengan

menggunakan u&i korelasi pearson didapat hasil p8),))( !pN),)9$. 3emakin lama

seseorang beker&a, akan semakin berpengalaman dalam melakukan peker&aannya. 2asa

ker&a &uga dapat berdampak negatif karena dapat menimbulkan kebosanan dan kelelahan

ker&a

2asa ker&a &uga berpengaruh karena berdampak positif, dimana semakin lama

seseorang beker&a, akan semakin berpengalaman dalam melakukan peker&aannya. 2asa

56



ker&a &uga dapat berdampak negatif karena dapat menimbulkan kebosanan dan kelelahan

ker&a !1udiono, ())$.

E H-6-% U*'% ;)% T'#%& K))%!%

1erdasarkan hasil analisis statistik dengan menggunakan u&i korelasi pearson

didapat hasil p8),)// !pN),)9$, yang berarti ada hubungan antara usia dan kelelahan ker&a.

Bmur responden pada penelitian rerata masuk dalam rentan kelompok umur produktif,

dimana kelompok umur ini masih memiliki semangat ker&a yang tinggi tanpa

memperhatikan faktor5faktor yang mempengaruhi timbulnya kelelahan ker&a.

3ama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh 'eru !())($ tentang 1eberapa

Faktor yang 1erhubungan dengan %elelahan Pada Pengemudi 1is <urusan Crabag5

1orobudur dimana hasil penelitian menun&ukkan dari - responden yang diteliti +*,(-M

mengalami kelelahan ker&a ringan dan -),00M mengalami kelelahan ker&a sedang.

'arrison !())+$ mensurvei pengemudi yang berumur antara 5(9 tahun di Wictoria bahwa

/- M mengalami kelelahan mental dan mengantuk pada saat mengemudi, /) M mengalami

dengan kelelahan fisik tired or worn out$, ) M mengakui sebelum mengemudi tidak tidur

selama (/ &am dalam ( minggu terakhir dan - M mengakui kepala ter&atuh !nodding off $

pada saat mengemudi. !Damopoli, ()$.

%arakteristik individu seperti usia, kondisi fisik, alkoholis dan sebagainya, &uga

mempengaruhi seberapa cepat pengemudi mengalami kelelahan dan seberapa baik mereka

dapat mengatasinya. Gontohnya, manula !berumur 0) tahun lebih $ dan manusia dengan

kondisi kesehatan yang buruk rentan terkena kelelahan. Ealaupun beberapa negara taelah

memakai standar usia untuk peker&a!pengemudi$ angkutan umum namun hal ini belum

berlaku efektif di ndonesia. Dimana semakin tua usia maka semakin rendah tingkat

konsentrasi serta semakin lambat beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.

57



BAB VII

KA+IAN ISLAMIK

1 B)#)(7%3etiap peker&aan yang baik hendaknya dimulai dengan menyebut asma

llah, seperti beker&a, makan, minum, menyembelih hewan, mengemudi, dan

sebagainya. llah ialah 7at yang maha suci yang berhak disembah dengan sebenar5

benarnya yang tidak membutuhkan makhluk5=ya tapi makhluk yang

membutuhkannya. llah senantiasa bersifat rahmah yang menyebabkan dia selalu

melimpahkan rahmat5=ya kepada makhluk5=ya.llah 3ET berfirman dalam surah l5Fatihah ayat satu :

D(engan menyebut nama Allah Eang 3aha Pemurah lagi 3aha PenyayangF. !Z3.

l5Fatihah[\ : $

Dalam ayat yang disebutkan di bawah ini, menun&ukkan bahwa beker&a

merupakan perbuatan yang sangat mulia dalam a&aran slam. Dalam slam beker&a

bukan sekadar memenuhi kebutuhan perut, tapi &uga untuk memelihara harga diri

dan martabat kemanusiaan yang seharusnya di&un&ung tinggi. %arenanya, beker&a

dalam slam menempati posisi yang teramat mulia. slam sangat menghargai orang

yang beker&a dengan tangannya sendiri.

من فض له و ذك و له كثي !"# و $%& ' ف و +, ف *(") / ضي . ف 0ذ

1 ل ل DApabila telah ditunaikan shalat+ maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan

carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak>banyaknya supaya kamu

beruntung.F !l5<umKat [+(\ : )$

Dan dalam ayat lain llah 3ET berfirman :

58



%(9 : هي;و ه /<% من لكو *=> ك*9 م ' ف ( م* ف ? ذ $%& @ AB CD(ialah yang menjadikan bumi ini mudah bagimu+ maka berjalanlah di segala

penjurunya dan makanlah sebagian dari riki>$ya. (an hanya kepada>$ya lah

kamu 6kembali setelah9 dibangkitkan.F !l52ulk[+0\: 9$

] ^ _` ^ ̂ ^ j ^` ^ ̂ j ^ q_ ^ ^ _ ̀ ̂ ` x ^ ^ z ^ { | } ^ D(an setiap orang memperoleh tingkatan sesuai dengan apa yang telah mereka

kerjakan+ dan agar Allah mencukupkan balasan perbuatan mereka+ dan mereka

tidak dialimi.F !Z3. l h4af [/*\ : *$*D* م %*=9 و@ ل 9*

DGami telah membuat %aktu siang untuk mengusahakan kehidupan 6bekerja9.F

!=abaK[0\: $و1 ( * م , يل / EF* م *= يف *9 ل @و $%& ' ف ك*9 م GH و

DGami telah menjadikan untukmu semua di dalam bumi itu sebagai

lapangan mengusahakan kehidupan 6bekerja9. 'etapi sedikit sekali di antaramu

yang bersyukur.F !Kraf [0\ : )$

3elain itu beker&a merupakan perintah llah 3ET, dan men&adi kewa&iban

setiap manusia, semen&ak masa =abi dam as hingga =abi 2uhammad 3E. =abi

2uhammad 3E pernah bersabda :

I ل J *C*J%K .9 ك ) L*H ف .)Kو ه #*MK L*H ف 9! IJ% ?; * يN >) له O# * م

P م C& QF% /D'idak seorang asul pun diutus Allah kecuali ia bekerja sebagai penggembala

domba. Para sahabat bertanya+ Dbagaimana dengan dirimu+ %ahai asulullahH

!eliau menja%ab+ DEa+ saya dulu mengembala domba untuk penduduk

3akkah.F!'#. 1ukhari, >($

2 K))%!%

%elelahan adalah sebagai suatu pertanda yang diberikan tubuh karena

adanya penurunan dari fungsi tubuh akibat proses ker&a yang membutuhkan

5R



keterpaduan pada seluruh sistem di dalam tubuh. 3aat sistem tersebut mulai

mengalami perubahan dari kondisi baik ke kondisi buruk maka pada tahapan ini

muncul sinyal kelelahan yang memberikan tanda tubuh sedang memerlukan

pemulihan untuk mengatasinya. Tanda yang diberikan ini berbentuk ge&ala5ge&ala

yang dirasakan tubuh baik fisik maupun mental dan pada setiap individu berbeda5

beda karena dipengaruhi oleh berbagai faktor.llah 3ET telah menetapkan waktu untuk makhluknya beristirahat

يل SFS FGH T ذ

U *)*>VW XH و YX( و *9Z يل @و [*>M\

] * فD(ia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat+ dan

6menjadikan9 matahari dan bulan untuk perhitungan. tulah ketentuan Allah Eang

3aha Perkasa lagi 3aha 3engetahui.F !l5anKam [+\ : *+$Dan pada ayat lain llah 3ET berfirman :

_̂ H _̀ *Fa T ذ ' ف 1; > م %*=9 و هيف 9V" يل @ AB C

1XVFD(ialah yang menjadikan malam bagi kamu supaya kamu beristirahat padanya

dan 6menjadikan9 siang terang benderang 6supaya kamu mencari karunia Allah9.

Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda>tanda 6kekuasaan Allah9

bagi orang>orang yang mendengar.F !Z3. unus [)\ : +0$3urat l5Zashash !0(50-$ :

ي bF cي ه dه

U ; H ي *م Pمن ^F I U ; G م Z %*=9 يل J @ 1; "FK%Kه /

e- , فK 19Vفيه _ يل #fg1و >h!f$ ل و هلضف نم !">" و هيف 9V" %*=9 و ي @ % "XWه ومن

و1 (H GatakanlahIJ'erangkanlah kepadaku+ jika Allah menjadikan untukmu siang itu

terus menerus sampai hari kiamat+ siapakah 'uhan selain Allah yang akan

mendatangkan malam kepadamu yang kamu beristirahat padanyaH 3aka apakah

kamu tidak memperhatikanHJ. (an karena rahmat>$ya+ (ia jadikan untukmu

malam dan siang+ supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu

mencari sebahagian dari karunia>$ya 6pada siang hari9 dan agar kamu bersyukur

kepada>$ya.FF !Z3. l5Zashash [(\ : 0(50-$

6j



yat di atas men&elaskan bahwa malam dimaksudkan agar manusia bisa

beristirahat dari lelah dan memperoleh ketenangan serta siang untuk beker&a atau

mencari nafkah di muka bumi. 3udah barangtentu ketenangan tubuh manusia

diperoleh dengan tidur dan istirahat, hal ini bisa mengembalikan ketenangan &iwa

dan ruhnya. Dengan melakukan doa dan muna&at kepada llah khususnya di tengah

malam yang sunyi dapat memberikan ketenangan pada &iwa manusia itu. 3ementara

siang, dapat manusia gunakan untuk beker&a dan berusaha untuk memenuhi

keperluan hidupnya.

6k



BAB VIII

KESIMPULAN DAN SARAN

. %esimpulan

Dari hasil penelitian menemukan bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi

tingkat kelelahan pada pengemudi, seperti usia, durasi mengemudi dan masa ker&a

sangat mempengaruhi karena seseorang semakin mudah merasa lelah &ika umurnya

semakin tua, durasi mengemudi yang lama serta masa ker&a yang lebih dari - tahun.

Pengemudi kesemuanya adalah laki5laki dan merasa lelah.

. 1erdasarkan hasil penelitian ditemukan sampel yang keseluruhan mengalami

kelelahan.(. Dari semua faktor yang di teliti hanya status gi7i yang tidak berhubungan

dengan tingkat kelelahan, sedangkan faktor lain ! usia, masa ker&a, dan durasi

mengemudi$ sangat mempengaruhi tingkat kelelahan pengemudi.-. #erata masa ker&a para pengemudi di terminal regional Daya berada pada tabel

tidak beresiko !/,+M$ atau kurang dari atau sama dengan tiga tahun beker&a

sebagai pengemudi. 1erdasarkan usianya para pengemudi yang di&adikan

sampel berada pada rentan tidak beresiko !9,+M$ atau kurang dari atau sama

dengan /) tahun. 3tatus gi7i dari pengemudi yang di&adikan sampel yang

dihitung berdasarkan 2T yang normal sebanyak +/,/M sampel. 3edangkan

durasi mengemudi dari sampel yang beresiko atau mengemudi lebih dari atau

sama dengan 0 &am dalam sehari sebanyak *),/M, dari keseluruhan sampel./. 'ubungan antara masa ker&a dengan kelelahan berdasarkan u&i chi>square

menun&ukkan hubungan yang signifikan dengan p?),))/ sehingga memenuhi

syarat.9. 'ubungan antara durasi mengemudi dengan kelelahan berdasarkan u&i chi>

square menun&ukkan hubungan yang signifikan dengan p?),)- sehingga

memenuhi syarat.

62



+. 'ubungan antara usia dengan kelelahan berdasarkan u&i chi>square

menun&ukkan hubungan yang signifikan dengan p?),)// sehingga memenuhi

syarat.

0. 'ubungan antara status gi7i dengan kelelahan berdasarkan u&i chi>square

menun&ukkan tidak adanya hubungan yang signifikan dengan p?),)99 sehingga

memenuhi syarat.1. 3aran

. Bntuk mengurangi tingkat kelelahan perlu dibatasi waktu mengemudi dalam

seminggu ataupun sehari, masa ker&a serta usia. 3erta penyediaan fasilitas5

fasilitas yang dapat mengurangi kelelahan.

(. Perlunya pemeriksaan kesehatan, surat5surat dan kendaraan yang lengakap

secara berkala pada pengemudi untuk mengurangi tingkat kelelahan.-. 2emberikan inforasi berupa poster dan leaflet kepada masyarakat tentang

ge&ala, penyebab, dan tanda Q tanda serta akibat mengemudi dalam keadaan

lelah./. Penyuluhan tentang kesehatan ker&a terhadap masyarakat terutama pengemudi

sebaiknya rutin dilakukan di tempat5tempat umum seperti terminal agar

pengemudi semakin sadar dan mengerti bahwa betapa petingnya men&aga

kebugaran saat mengemudi.

63



DAFTAR PUSTAKA

lmatseir,s,())/. Prinsip (asar lmu =ii. PT. Cramedia Pustaka Bmum. <akarta.

ndiningsari Pratiwi. ())*. *ubungan faktor internal dan eksternal terhadap kelelahan

6fatigue9 pada pengemudi travel K 'rans Lakarta 'rayek Lakarta>!andung . F%2

B : Depok.

riani Diah =ova. ())*. 'injauan 4aktor>4aktor yang 3empengaruhi 'ingkat 64atigue9

pada Pengemudi !ulk truck P'. !CS Subkontraktoraa P'. *olcim ndonesia 'bk

Plant $arogong 'ahun /00. F%2 B: Depok

ustralian 3afety and Gompensation Gouncil. ())+. Summary of ecent ndicative

esearchI ,ork>elated fatigue. ustralian Covernment: ustralia.

1udiono 23, <usuf #23, dan Pusparini. , ()). *iperkes - GG . 3emarang: 1adan

Penerbit Bniversitas Diponegoro 3emarang.

1eaulieu, <. %. ())9. 'he ssues of 4atigue and ,orking 'ime in the oad 'ransport

Sector. =eneva: nternational "abour Organi7ation, [cited ())0 Feb. )\. Ceneva.

Gastro,<.#, V "oureiro,<.C. ())/. 'iredness And Sleepiness n !us (rivers And oad

Accident n Peru : Zuantitative 3tudy, Pan merica 'ealth Organi7ation !P'O$

,E'O,vol.+, no..

Darmawan 3usilo. (). *ubungan 4aktor nternal dan "ksternal 'erhadap Gelelahan

64atigue9 pada Pengemudi !us Antar Gota 'rayek Semarang>Lepara di 'erminal

'erboyo Semarang. B=DP : 3emarang.

Depkes #, ())0. Pedoman Praktis 'erapi =ii 3edis (epartemen Gesehatan . <akarta

%roemer and Crand&ean. ())): 4atigue.M 4itting the 'ask to 'he *uman+ A 'e&tbook of

:ccupational "rgonomics, 9 th edt.

2arsetyo, '. V C. %artasapoetra. **9. lmu Ci7i Gorelasi =ii+ Gesehatan+ dan

Produktifitas Gerja, PT. #ineka Gipta. <akarta.



Putri, Duhita Pangestu.()). *ubungan 4aktor nternal dan "ksternal Pekerja 'erhadap

Gelelahan 64atigue9 Pada :perator Alat !erat P'. ndonesia Po%er #nit !isnis

Pembangkitan Suralaya [3kripsi\. F%2 B: Depok

#ahman idil V 'ermana 1udi. ())0. Faktor5faktor yang 2empengaruhi %elelahan

Pengendara 2obil Pribadi. Fakultas Bniversitas Cunadarma : Depok.

#odahl,%. **(. 'he Analysis of :rganiational as a Conceptual ool for "rgonomics

Practitioners. "dited by ,ilson+ L. - Corleet+ ".$ 1/. "valuation of *uman

,ork a practical "rgonomics 3ethodology. 'ailor - 4rancis. "ondon, Eashington

DG.

#usseng 3yamsiar.3, ())*. S'A'#S =N (A$ G"5"5A*A$ G"LA 6Gajian Pada

Pengemudi !us 3alam di Sula%esi Selatan dan !arat9[Disertasi\. F%2 B='3 :

2akassar

Eiegand, Douglas 2 et al. ())*. Commercial 3otor 2ehicle *ealth and 4atigue Study.

'he $ational Surface 'ransportation Safety Center for "&ccellent. !lackburg :

Wirginia Technology Transportation nstitute.

Eork Gover =ew 3outh Eales. ())+. 4act Sheet (river 4atigue 3anagement Plans

3anaging 5ong (istance 'ruck (river 4atigue in $e% South ,ales.ustralia:

www.workcover.nsw.gov.au access : : -)>>()- ():-(

http:>>gis.dephub.go.id>mapping>3tatistik>Darat>Tabel@@@/@).htm access : (->)>()-

*:)

http://www.workcover.nsw.gov.au/

http://gis.dephub.go.id/mapping/Statistik/Darat/Tabel_A_1_4_01.htm

http://www.workcover.nsw.gov.au/

http://gis.dephub.go.id/mapping/Statistik/Darat/Tabel_A_1_4_01.htm



MASTER DATA HASIL PENELITIAN



lmnop

qros rtstqruoohowte

wsrsxyz{shts|

qle

pqzsrowyluywqpoh{s

we

xy}y}s|sl

rtstqruook

pw xy}y}s|slk

qrosk wx

k 4j 24 2 2j 8j 2 2 2 k k2 3j 23 4 k3 5j k 2 k k 23 3R 27 3 k8 53 2 2 k k k4 2R 2k 2 2j 8k k 2 2 k k5 4j 22 2 R 74 k 2 2 k k6 33 2R k k4 67 2 2 2 k k7 2R 2k k k3 6j k 2 k k k8 25 24 2 7 75 2 k 2 k kR 3j 2j 2 kk 83 k 2 2 k k

kj 27 2k 3 k3 75 k 2 2 k kkk 2j 23 3 8 46 k 2 k k kk2 4j 24 2 2j 8j 2 2 2 k kk3 3j 23 4 k3 5j k 2 k k 2k4 3R 27 3 k8 53 2 2 k k kk5 47 2k 4 2j 8k k 2 2 2 2k6 4j 22 2 R 74 k 2 2 k kk7 33 2R k k4 67 2 2 2 k kk8 2R 2k k k3 6j k 2 k k kkR 25 24 2 7 75 2 k 2 k k2j 3j 2j 2 kk 83 k 2 2 k k2k 27 2k 3 k3 75 k 2 2 k k22 2j 23 3 8 46 k 2 k k k23 42 24 2 2j 8j 2 2 2 2 k24 3j 23 4 k3 5j k 2 k k 225 3R 27 3 k8 53 2 2 k k k26 2R 2k 2 2j 8k k 2 2 k k27 42 22 2 R 74 k 2 2 2 k28 33 2R k k4 67 2 2 2 k k2R 2R 2k k k3 6j k 2 k k k3j 25 24 2 7 75 2 k 2 k k3k 3j 2j 2 kk 83 k 2 2 k k32 27 2k 3 k3 75 k 2 2 k k33 2j 23 3 8 46 k 2 k k k34 4j 24 2 2j 8j 2 2 2 k k35 3j 23 4 k3 5j k 2 k k 236 3R 27 3 k8 53 2 2 k k k37 4R 2k 5 2j 8k k 2 2 2 238 4j 22 2 R 74 k 2 2 k k

Factors Influencing the Fatigue of the Drivers in Regional Terminal of Daya

Documents

Transcript of Factors Influencing the Fatigue of the Drivers in Regional Terminal of Daya