F1071131004 RESSI DOMITILA Inventaris Alat Laboratorium
-
Upload
ressi-dominika -
Category
Documents
-
view
40 -
download
1
description
Transcript of F1071131004 RESSI DOMITILA Inventaris Alat Laboratorium
PRAKTIKUM
TEKNIK LABORATORIUM
Inventaris Alat Laboratorium
OLEH
RESSI DOMITILA
F1071131004
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN dan ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2014
Praktikum 4
Inventarisasi Alat Laboratorium
A. PENDAHULUAN
Inventarisasi peralatan laboratorium dan bahan kimia sangat
penting dan merupakan asset pendidikan yang sangat berharga sehingga
harus dilakukan secara ketat. Peralatan sangat mahal sehingga harus
diamankan dari kehilangan, kerusakan fatal, penyalahgunaan, pencurian dan
kebakaran. Adapun tujuan penataan alat dan bahan kimia adalah:
1).Memahami cara menata dan menyimpan alat dan bahan di laboratorium.
2).Memahami cara mengadministrasikan alat dan bahan di Laboratorium.
3).Mengenal dan mengisi perangkat Administrasi.
4).Menerapkan cara menata, menyimpan, dan mengadministrasikan alat dan
bahan di Laboratorium.
Prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan alat di
laboratorium adalah aman, mudah diambil, mudah dicari, serta
memperhitungkan sumber kerusakan alat dan bahan tersebut. Cara
menyimpan alat laboratorium dengan memperhatikan bahan pembuat alat
tersebut, bobot alat, keterpakaiannya, serta sesuai pokok bahasannya.
Penyimpanan alat menurut aturan tertentu harus disepakati antara pengelola
laboratorium dan diketahui oleh pengguna /praktikan. Cara menyimpan
bahan laboratorium dengan memperhatikan kaidah penyimpanan, seperti
halnya pada penyimpanan alat laboratorium. Sifat masing-masing bahan
harus diketahui sebelum melakukan penyimpanan.
Inventarisasi peralatan laboratorium sangat penting karena
menyangkut tentang pengadministrasian dari alat tersebut.
Pengelolaan laboratorium merupakan suatu proses pendayagunaan
sumber daya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu sasaran yang
diharapkan secara optimal dengan memperhatikan keberlanjutan fungsi
sumber daya. Pengelolaan hendaknya dijalankan berkaitan dengan unsur
atau fungsi-fungsi manajer, yakni perencanaan, pengorganisasian,
pemberian komando, pengkoordinasian, dan pengendalian. Fungsi-fungsi
manajemen yang penting adalah perencanaan, pengorganisasian, pengadaan
tenaga kerja, pemberian bimbingan, pengkoordinasian, pelaporan, dan
penganggaran. Dalam pengelolaan laboratorium meliputi beberapa aspek
yaitu sebagai berikut :
1. Perencanaan
2. Penataan
3. Pengadministrasian
4. Pengamanan, perawatan, dan pengawasan (Dahar, 1986).
Keselamatan laboratorium harus menjadi bagian integral dari hari ini
kimia-ilmu berdasarkan pemeriksaan laboratorium. Kami ahli kimia telah
membuat banyak langkah yang telah meningkatkan dan memperkuat upaya
kami dalam keselamatan saat bekerja di laboratorium kami. Pengalaman masa
lalu telah membentuk keselamatan laboratorium saat ini termasuk insiden,
inovasi, legislasi, litigasi, peraturan, dan standar. Tulisan ini akan membahas
bagaimana keselamatan laboratorium telah muncul sejak awal praktek kimia
hingga modern laboratorium-hari ini menjadi sub-disiplin kimia dan bagian
penting dari pendidikan kimia. Prospek masa depan dan bagaimana kita dapat
terus berkembang keselamatan laboratorium juga akan dibahas(Robert, 2006 :
Volume 14. Hal 14-19).
Inventarisasi adalah kegiatan melaksanakan pengurusan,
penyelenggaraan, pengaturan, pencatatan dan pendaftaran barang
inventaris/hak
milik. Inventaris mengacu pada segala persedian barang sumber daya yang
digunakan dalam sebuah organisasi yang dapat berbentuk sebagai berikut:
1. Bahan mentah
2. Pekerjaan dalam proses
3. Barang jadi
4. Suku cadang komponen (Rianto, 2011).
Alat yang digunakan dalam kegiatan di Laboratorium memerlukan
perlakuan khusus sesuai sifat dan karakteristik masing-masing. Perlakuan
yang salah dalam membawa, menggunakan dan menyimpan alat di
Laboratorium dapat menyebabkan kerusakan alat dan bahan, terjadinya
kecelakaan kerja serta dapat menimbulkan penyakit. Cara memperlakukan
alat di Laboratorium secara tepat dapat menentukan keberhasilan dan
kelancaran kegiatan.
Inventarisasi peralatan laboratorium sangat penting dan merupakan
asset pendidikan yang sangat berharga sehingga harus dilakukan secara ketat.
Peralatan sangat mahal sehingga harus diamankan dari kehilangan, kerusakan
fatal dan penyalahgunaan, pencurian dan kebakaran (Susanti, 1999).
Penataan terkait erat dengan pengelompokan, penempatan,
penyimpanan dan kemudahan pemeliharaan dan penggunaannya. Alat
laboratorium dimaksudkan adalah alat-alat yang digunakan untuk
pelaksanaan praktikum atau penelitian kimia. Alat laboratorium
dikelompokkan sesuai dengan bahasan penataan alat. Untuk praktisnya alat –
alat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori, seperti :
1) Alat kegiatan (pengamatan & pengukuran), seperti mikroskop, osiloskop,
perangkat alat optik, kamera, anemometer, kalorimeter, timbangan, dsb.
2) Alat-alat dasar, digunakan untuk melengkapi alat/perangkat alat percobaan,
seperti gelas kimia, tabung reaksi, pipa kapiler, erlenmeyer, pelubang
gabus, selang plastik, dst.
3) Alat peraga seperti Kit IPA, termasuk di dalamnya model, torso,
insektarium dan alat-alat lain yang serupa, digunakan untuk meragakan
suatu struktur suatu objek.
4) Charta, foto, atau bagan, digunakan untuk menjelaskan suatu hal
5) Perkakas dan alat penunjang seperti obeng, alat bor, tang, catut, gunting,
soldier, alat pemadam kebakaran, jas lab, masker, kulkas, dst yang
digunakan untuk memperbaiki macam-macam peralatan lab (Reida, 2011.
Online).
Prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan alat di
laboratorium :
1. Aman
Alat disimpan supaya aman dari pencuri dan kerusakan, atas dasar alat yang
mudah dibawa dan mahal harganya seperti stop watch perlu disimpan pada
lemari terkunci. Aman juga berarti tidak menimbulkan akibat rusaknya alat
dan bahan sehingga fungsinya berkurang.
2. Mudah dicari
Untuk memudahkan mencari letak masing – masing alat dan bahan, perlu
diberi tanda yaitu dengan menggunakan label pada setiap tempat
penyimpanan alat (lemari, rak atau laci).
3. Mudah diambil
Penyimpanan alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan seperti
lemari, rak dan laci yang ukurannya disesuaikan dengan luas ruangan yang
tersedia.
Cara penyimpanan alat dan bahan dapat berdasarkan jenis alat, pokok
bahasan, golongan percobaan dan bahan pembuat alat : .
1. Pengelompokan alat – alat kimia berdasarkan bahan pembuat alat tersebut
seperti : logam, kaca, porselen, plastik dan karet
2. Alat berbentuk set, penyimpanannya harus dalam bentuk set yang tidak
terpasang.
3. Ada alat yang harus disimpan berdiri, misalnya higrometer, neraca lengan
dan beaker glass.
4. Alat yang memiliki bobot relatif berat, disimpan pada tempat yang
tingginya tidak melebihi tinggi bahu.
5. Penyimpanan alat perlu memperhatikan frekuensi pemakaian alat. Apabila
alat itu sering dipakai maka alat tersebut disimpan pada tempat yang mudah
diambil (Anonim, 2012. Online).
Didalam praktikum ini terdapat permaslahan-permasalahan dan akan
ditanyakan seperti apa yang dimaksud dengan inventarsisasi alat dan bahan
apa fungsi dari inventarisasi? Mengapa dalam iventarisasi alat dan bahan
terdapat bahasa inggris dan bahasa indonesia?
Adapun tujuan pada praktikum kali ini yaitu mengetahui cara
inventarisasi alat laboratorium, mengetahui kode nomor, nama alat,
spesifikasi, jumlah,merk, harga alat, dan jenis dari alat yang di inventarisasi
serta mengetahui perbedaan alat consumable dan non consumable.
B. METODOLOGI
Praktikum ini dilakukan pada hari rabu tanggal 6 mei 2014, jam
12:30-14.00 WIB. Di laboratorium Pendidikan Biologi FKIP UNTAN.
Adapun alat yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu lancets,
soil pH & Moisture Tester, barometer, stopwatch, multitester, hand
counter, pipet ukur, labu ukur, gelas ukur, Erlenmeyer, pipet bulb, tabung
reaksi, kompas, lup, thermometer digital, haemometer, neurological reflex
hammer, stetoskop, pengering rambut, pHmeter.
Pada praktikum kali ini, praktikan ditunjukkan dengan 2 alat untuk
setiap kelompok, di identifikasi kode nomornya, nama alat yang di
identifikasi, diketahui fungsi dari alat, jumlahnya, merk alat , harga dan
jenias bahan yang di inventarisasi, termasuk consumable ataupun
nonconsumable. Kemudian alat dirollingkan ke kelompok lain, dan kita
mengidentifikasi alat yang ada pada kelompok kita sampai tercapai 20 alat
yang di identifikasi.
Tabel Hasil Pengamatan
No Kode
nomo
r
Name
of
equp
ment
specif
icatio
n
qua
ntity
rem
ark
Unit
pric
e
To
tal
pri
ce
No
te
nc
/c
picture
1 Iwaki
TE-32
Tabun
g
reaksi
Merea
ksikan
zat
dalam
jumla
h
sediki
t
1
buah
pyre
x
C
2 Iwaki
TE-32
Labu
ukur
Melar
utkan
zat
padat
dan
cair
dalam
konse
ntrasi
tertent
u
1
buah
pyre
x
C
3 Iwaki
TE-32
Pipet
gondo
k
Meng
ambil
cairan
yang
berba
1
buah
pyre
x
C
haya
4 Iwaki
TE-32
Pipet
ukur
Meng
ambil
laruta
n
dalam
jumla
h
yang
tepat
1
buah
pyre
x
C
5 C551 Komp
as
Mene
ntuka
n arah
mata
angin
1
buah
Lens
atic
com
pass
Rp.
32.5
00
C
6 SP-
20D
Multit
ester
Meng
ukur
tegan
gan
listrik
1 set kym
co
Rp.1
30.0
00
C
7 LS-
101-
BK
Stetho
scope
Meng
etahui
daya
detak
jantun
g
1 set spect
rum
N
C
8 SHD-
302
Hair
dryer
Meng
eringk
an
bahan
yang
basah
1 sayo
ta
N
C
9 - Kaca
pemb
esar
Meng
amati
benda
yang
kecil
yang
kasat
mata
Glas
s
N
C
10 CT
S6IC
Digita
l
therm
omete
r
Meng
ukur
suhu
1 Citiz
en
N
C
11 - Haem
omete
r
Meng
ukur
kadar
hemo
globin
1 - N
C
12 FH-
102
Hand
count
er
Meng
hitung
debu
1 Togi
shi
N
C
13 - Baro
meter
Meng
ukur
tekana
udara
1 Fisc
her
N
C
14 RI
AKL
11104
50035
8
Neuro
logica
l
reflex
hamm
ers
Tes
reflex
1 Gen
eral
care
N
C
15 DM-
15
Soil
pH
and
moist
ure
tester
Meng
ukur
deraja
t
keasa
man
dan
kelem
bapan
tanah
1 Take
mur
a
elect
ric
wors
N
C
16 - Lance
ts
Meng
ambil
sampe
l
darah
1 medi
lanc
e
N
C
17 ISO
901
pH
meter
digital
Meng
ukur
deraja
t
keasa
man
1 hann
a
instr
ume
ns
N
C
18 200-3 Stopw
atch
Meng
ukur
waktu
1 diam
ond
N
C
19 Iwaki
TE-32
Erlen
mayer
Untuk
titrasi
1 Pyre
x
C
20 Iwaki
TE-32
Gelas
ukur
Meng
ukur
laruta
n
1 pyre
x
C
Pada praktikum kali ini, yaitu mengenai Inventaris Alat Laboratorium
adapun tujuannya yaitu agar kita mengetahui cara inventaris alat
laboratorium, mengetahui kode nomor alat, nama alat, spesifikasi, jumlah,
harga, dan jenis alat yang di inventarisasi serta untuk mengetahui mana alat
yang yang termasuk consumable dan nonconsumable.
Saat inventarisasi, nama peralatan laboratorium ditulis dengan
menggunakan bahasa inggris. Tujuannya adalah agar ketika praktikum kita
tidak hanya mengetahui bahasa indonesianya saja, sehingga pengetahuan
kita menjadi luas, menambah wawasan dan menjaga standar mutu
pendidikan kita. Yang kita ketahui bahwa bahasa inggris merupakan bahasa
internasional.
Inventarisasi merupakan kegiatan melaksanakan pengurusan berupa
penyelenggaraan, pengaturan, pencatatan barang-barang, menyusun daftar
barang yang bersangkutan ke dalam suatu daftar inventaris barang secara
teratur dan menurut ketentuan yang berlaku. Inventaris alat secara garis
umum bertujuan untuk meudahkan dalam penyimpanan, pengambilan,
pemeriksaan, dan pembelian alat-alat laboratorium lainnya. Agar jika ingin
menambah alat laboratorium dapat melihat daftar alat laboratorium.
Sehingga barang yang masuk ke laboratorium itu dapat terkendali dan tidak
menimbulkan pemborosan jika terjadi penambahan.
Inventarisasi peralatan yang umum dilakukan berdasarkan pengamatan
yaitu dengan mengidentifikasi kode nomor alat, nama alat, spesifikasi alat
( fungsi alat), jumlah alat, merk alat, harga per unit, harga keseluruhan dan
consumable or nonconsumable.
Kode Nomor Alat
Koder nomor ini merupakan suatu tanda yang terdiri dari huruf dan angka.
Kode ini berfungsi untuk memudahkan pengelola untuk membeli alat jika
terjadi kerusakan , yaitu dengan melihat kode yang tertera pada kemasan,
juga dapat mengetahui alat yang bagus menggunakan kode tertentu.
Nama Alat
Nama alat laboratorium bertujuan untuk menunjukkan identitas dari alat
tersebut. Anam alat ini ada yang berbahasa Indonesia yaitu sebagai bahasa
yang kita gunakan, dan bahasa Inggris. Adapun tujuan diberikannya dua
bahasa untuk alat yaitu untuk memudahkan kita dalam pencarian barang.
Seperti yang kita ketahui, bahasa Inggris merupakan bahasa internasional,
jadi selayaknya kita mengetahui nama alat dalam bahasa Inggris sebagai
bahasa universal, kemudian manfaat lainnya kita mengetahui nama alat
dengan bahasa Inggris karena kebanyakan alat-alat yang diproduksi itu
berasal dari luar negeri, jadi untuk memudahkan pembelian alat.
Spesifikasi
Spesifikasi alat merupakan fungsi / kegunaan dari alat tersebut , yang
merupakan cirri khas yang membedakannya dengan alat lainnya, baik itu
fungsi, bentuk, ukuran, bahan yang terkandung, kemurnian, unit satuan dll.
Spesifikasi ini sangat diperlukan untuk pengelompokan alat-alat pada waktu
penyimpanan, penggunaan, dan perawatan alat.
Jumlah
Jumlah (Quantity) merupakan penunjuk banyaknya alat tersebut di dalam
laboratorium. Ada yang sedikit ada yang banyak jumlah alat ini tergantung
dari batas jumlah alat yang dibutuhkan di laboratorium, ada yang maksimal
dan ada yang minimla. Bertujuan dalam proses pengelolaannya.
Remark
Remark merupakan merk alat yang digunakan. Remark ini menunjukkan
nama perusahaan yang memproduksi alat tersebut, ia sekaligus juga
menunjukkan kualitas dari alat tersebut. Karena jika ia merupakan merk
terkenal, pasti alat tersebut bagus dan tahan lama. Merk juga digunakan
sebagai pembanding untuk berbagai kualitas alat di pasaran.
Unit Price
Harga per unit merupakan harga alat per satu barang, misalnya alat yang
dibeli dengan satuan, maka harus menggunakan harga per unit.
Total Price
Total price yaitu harga keseluruhan dari alat yang dibeli.
Harga per unit dan harga total ini perlu diketahui agar dapat
memperhitungkan biaya pengeluaran dari pembelian alat, yang dapat
dilakukan pengadaannya dengan anggaran.
Consumable or Nonconsumable
Peralatan laboratorium yang Consumable adalah peralatan laboratorium
yang sering dipakai, mudah rusak, tidak tahan lama. Alat consumable
umumnya terbuat dari alat gelas, yang mudah dibuat dan bentuk dari alat
consumable pun tidak rumit sehingga mudah dibuat kembali. Sedangkan
peralatan non consumable adalah alat laboratorium yang dipakai jarang,
tahan lama, mahal. Alat nonconsumable ini biasanya terbuat dari bahan
aluminium, logam, dan mempunyai listrik seperti oven, autoklaf, incubator,
waterbath, dsb.
Adapun alat-alat laboratorium berdasarakan pengamatan, termasuk ke
dalam alat consumable dan nonconsumable yaitu :
Consumable
1. Tabung reaksi
Kode nomor pada alat ini :
IWAKI TE-32.
Name of equipment : tabung
reaksi.
Specifacation : Untuk
meraksikan zat dalam jumlah
yang sedikit.
Quantity : 1 unit
Remark : Pyrex.
Termasuk consumable.
Berfungsi untuk mereaksikan suatu zat dalam jumlah kecil,
berjumlah 100 buah, dan termasuk consumable.
2. Labu ukur
Kode nomor pada alat ini :
IWAKI TE-32.
Name of equipment : Labu
ukur.
Specification : Untuk
melarutkan zat padar dan
cair dalam konsentrasi
tertentu.
Quantity : 1 unit.
Remark : Pyrex.
Termasuk consumable.
Labu ukur berfungsi untuk mereaksikan larutan dalam jumlah
tertentu , terdapat 5 buah di laboratorium dengan merk Iwaki
Pyrex. Termasuk Consumable.
3. Pipet gondok
Kode nomor pada alat ini :
IWAKI TE-32.
Name of equipment : Pipet
gondok.
Specification : Untuk
mengambil cairan yang
berbahaya.
Quantity : 1 unit.
Remark : Pyrex.
Termasuk consumable.
4. Pipet ukur
Kode nomor pada alat ini :
IWAKI TE-32.
Name of equipment : Pipet
ukur.
Specification : Untuk
mengambil larutan dalam
jumlah yang tepat.
Quantity : 1 unit.
Remark : Pyrex.
Termasuk consumable
mengukur volume larutan dan untuk mengambil larutan dengan
jumlah tepat, dengan kode nomor TE-32. Berjumlah sebanyak
10 buah di laboratorium , dengan merk Iwaki Pyrex. Termasuk
consumable karena mudah pecah.
5. Erlenmeyer
Kode nomor pada alat ini :
IWAKI TE-32.
Name of equipment :
Erlenmeyer.
Specification : Untuk proses
titrasi.
Quantity : 1 unit.
Remark : Pyrex.
Termasuk consumable.
Dengan kode nomor alatt TE-32, Erlenmeyer berfungsi untuk
mereaksikan suatu zat dan untuk titrasi, terdapat sebanyak 22 buah
dengan merk Iwaki Pyrex, Consumable.
6. Gelas ukur
Kode nomor pada alat ini :
IWAKI TE-32.
Name of equipment : Gelas
ukur.
Specification : Untuk
mengukur larutan.
Quantity : 1 unit.
Remark : Pyrex.
Termasuk consumable.
Gelas Ukur berfungsi untuk mengukur volume suatu zat
tertentu, terdapat sebanyak 21 buah dengan merk yang sama yaitu
Iwaki Pyrex dan consumable.
7. Pipet bulb
Dengan kode nomor TE-32, Pipet bulb berfungsi untuk menghisap
zat cair , sebanyak 5 buah di laboratorium dengan merk Fortuna.
Termasuk consumable.
8. Haemometer
Adalah alat yang digunakan untuk menghitung butir debu, dengan
merk Superior. Berjumlah sebanyak 9 buah dan termasuk alat
consumable karena terdiri dari alat kaca yang mudah pecah.
Non Consumable
1. Kompas
kode nomor pada alat ini
C551.
name of equipment : kompas
specification :untuk
menentukan arah mata angin.
Quantity : 1 unit
Remark : pyrex
Termasuk non consumable.
Kompas merupakan alat untuk menentukan arah angin, ia memiliki
dengan nama bahasa Inggris yaitu Lensatic Compass. Kompas
yang terdapat di laboratorium berjumlah 6 buah, dengan harga per
unit Rp. 32.500. Termasuk Nonconsumable.
2. Multitester
Kode nomor pada alat ini :
SP-20D.
Name of equipment :
Multitester Specifitation :
mengukur tegangan listrik.
Quantity : 1 unit.
Remark : kymco
Unit price : Rp. 130.000,00
Termasuk non consumable
Alat untuk mengukur besaran yang berhubungan dengan listrik,
seperti tegangan, hambatan dan kuat arus. dengan kode nomor SP-
200. Harga per unit yaitu 130.000 rupiah, sedangkan harga total Rp
260.000,00
3. Stethoscope
Kode nomor pada alat ini :
LS-
101-BK
Name of equipment :
Stethoscope
Specification : Mengetahui
daya detak jantung.
Quantity : 1 unit.
Remark : Spectrum
Termasuk non consumable.
Merupakan alat untuk mendeteksi detak jantung, terdiri dari satu
buah dengan merk Sectrum, kode nomor LS-101-BK. Merupakan
alat nonconsumable.
4. Hair dryer
Kode nomor pada alat ini :
SHD-302.
Name of equipment : Hair
dryer
Specification : Untuk
mengeringkan bahan yang
basah.
Quantity : 1 unit.
Remark : Sayota.
Termasuk non consumable.
Hair dryer digunakan untuk mengeringkan rambut, merupakan alat
nonconsumable dengan merk Sayota, kode nomor SHD-302 ,
termasuk non consumable.
5. Digital thermometer
Kode nomor pada alat ini :
CT-561C.
Name of equipment : Digital
thermometer.
Specification : untuk
mengukur suhu.
Quantity : 1 unit
Remark : Citizen
Termasuk non consumable.
Termometer digital merupakan alat untuk mengukur suhu dengan
otomatis, terdapat 2 buah dengan merk citizen, dengan kode nomor
alat yaitu CT561C. Perbedaan thermometer digital dengan
termometer biasa dimana thermometer digital ini terdiri dari alat
penghitung yang otomatis sedangkan thermometer biasa
merupakan alat untuk mengukur suhu secara manual.
Cara penyimpanan : Diletakan pada ruangan dan tempat kering.
6. Kaca pembesar
Name of equipment : Lup
Specification : Untuk
mengamati benda yang kecil
atau kasat mata.
Quantity : 1 unit.
Remark : Glass
Tidak memiliki kode nomor alat, berguna untuk memperbesar
suatu objek yang akan diamati,benda-benda kecil yang tidak dapat
di lihat dengan mata secara langsung dengan menggunakan lensa
cembung atau lensa positif. Terdapat sebanyak 3 buah, merupakan
merk Glass Straiht Shank.
Cara Penyimpanan : Di simpan dalam almari kaca yang
dalam keadaan kering.
Cara kerja : Di letakkan di atas objek yang akan di amati
sehingga terjadi perubahan dalam bentuk objek yang awal kecil
menjadi besar dan dapat di amati dengan jelas.
Prinsip kerja : Alat yang menggunakan prinsip kerja
tekanan udara (barometrik), yaitu setiap ketinggian memiliki
lapisan udara dan tekanan yang berbeda-beda
7. Haemometer
Name of equipment :
Haemometer.
Specification : Untuk
mengukur kadar hemoglobin
darah.
Quantity : 1 unit.
Termasuk non consumable.
8. Hand counter
Kode nomor pada alat ini :
FH-102.
Name of equipment : Hand
counter.
Specification : Untuk
menghitung debu.
Quantity : 1 unit.
Remark : Togoshi.
Termasuk non consumable.
Merupakan alat penghitung , bisa menghidung debu dsb. Memili
kode nomor FH-102, dengan jumlah 10 buah di laboratorium dan
termasuk merk Togoshi.
9. Barometer
Name of equipment :
Barometer
Specification : untuk
mengukur tekanan udara.
Quantity : 1 unit.
Remark : Fischer.
Termasuk non consumable.
Barometer merupakan alat untuk mengukur tekanan udara
dan kecepatan angin. Alat ini kami inventarisasi dengan kode
nomor alat yaitu 15.01-001, termasuk non consumable dan terdapat
sebanyak 2 buah di laboratorium biologi dengan merk Takemura
Electric Works, LTD. Adapun cara penyimpanan alat ini yaitu di
simpan dalam lemari yang tertutup. Cara kerja alat ini yaitu
barometer diletakkan pada pada pohon, kemudian dilihat skalanya.
Prinsip kerjanya mengetahui berapa besar kecepatan angin.
10. Neurological reflex hammers
Kode nomor pada alat ini :
RI AKL 11104500358.
Name of equipment :
Neurological reflex
hammers.
Specification : untuk
mengukur tes reflex.
Quantity : 1 unit.
Remark : General carp.
Termasuk non consumable.
11. Soil PH and moisture tester
Kode nomor pada alat ini :
DM-15.
Name of equipment : Soil
PH ans moisture tester.
Specification : Untuk
mengukur derajat keasaman
tanah dan kelembaban tanah.
Quantity : 1 unit.
Remark : Takemura electric
wors.
Termasuk non consumable.
12. Lancets
Name of equipment :
Lancets.
Specification : Untuk
mengambil sampel darah.
Quantity : 1 set.
Remark : Medilance
Termasuk non consumable.
Sebuah lancet darah, atau hanya lanset adalah alat medis
yang kecil yang digunakan untuk pengambilan sampel darah
kapiler. Sebuah lancet darah mirip dengan pisau bedah kecil tapi
dengan pisau bermata dua atau jarum. Lancets digunakan untuk
membuat tusukan, seperti fingerstick, untuk mendapatkan
spesimen darah kecil. Lancets darah umumnya sekali pakai.
Lancets juga digunakan untuk menusuk kulit tes kulit untuk alergi.
Lancets yang ada di Laboratorium memiliki kode nomor
alat 21g, dengan merk Medilance. Termasuk Consumable Sebuah
perangkat darah-sampling, juga dikenal sebagai perangkat lancing,
adalah instrumen dapat digunakan kembali dilengkapi dengan
lanset. Hal ini juga paling sering digunakan oleh penderita diabetes
selama pemantauan glukosa darah. Kedalaman penetrasi kulit
dapat disesuaikan untuk berbagai ketebalan kulit. Perangkat
Panjang lancing digunakan untuk janin tes darah kulit kepala untuk
mendapatkan ukuran status asam basa janin.
13. PH meter digital
Kode nomor pada alat ini :
ISO9001.
Name of equipment : PH
meter digital.
Specification : Untuk
mengukur derajat keasaman.
Quantity : 1 unit.
Remark : Hanna instruments.
Termasuk non consumable.
Soil pH merupakan alat untuk mengukur pH tanah, sedangkan
Moisture pH untuk mengukur kelembapan tanah. Termasuk alat
non consumable, dengan kode nomor alat yaitu DM-15, dengan
merk Takemura Electric Works, LTD. Jumlah alat soil tester yang
ada di laboratorium itu hanya 5 buah.
Spesifikasi secara umum :
- Soil Tester
Fungsi : Mengukur ph Kelembapan tanah
Cara Penyimpanan : Lemari Kaca yang tertutup
Cara Kerja :
1) Menancapkan ujung alat runcing ke dalam tanah hingga sel-
selnya terbenam dalam tanah dan membiarkan beberapa saat.
2) Melihat skala besar/atas untuk penentuan pH tanah.
3) Menekan tombol yang berada di samping alat untuk
menentukan kelembaban tanah setelah dibiarkan beberapa saat dan
melihat skala kecil/bawah sebagai penunjuk kelembaban tanah.
Prinsip kerja :Masukan ujung tester ke dalam
tanah,kemudian muncul hasil ph pada kelembaban.
14. Stopwach
Kode nomor pada alat ini :
200-3.
Name of equipment :
Stopwach.
Specification : Untuk
mengukur waktu.
Stopwatch merupakan alat penghitung waktu, meiliki kode nomor
alat yaitu 200-3 1144 SKR. Terdapat sebanyak 1 buah , dengan
merk Diamond.
Prisip kerja :Zat untuk termometer haruslah zat cair
dengan sifat termometrik artinya mengalami perubahan fisis pada
saat dipanaskan atau didinginkan ,misalnya raksa dan alkohol.
Di laboratorium fisika terdapat ruang persiapan,ruang kalibrasi
dan gudang serta terdapat ruang praktek atau ruang belajar. Gudang
berfungsi untuk menyimpan alat-alat yang ruksak atau sudah tdk terpakai
lagi.
Laboatorium kimia adalah suatu bangunan yang di dalamnya
diperlengkapi dengan peralatan dan bahanbahan kimia untuk kepentingan
pelaksanaan eksperimen
Di dalam ruangan laboratorium banyak alat dan bahan yang
berkaitan dengan mahluk hidup , dan alam sekitar manusia
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dapa disimpulkan dengan
proses inventarisasi kita dapat penggelompokkan alat-alat apa saja yang
termasuk peralatan consumable dan non-consumable. Peralatan consumable
adalah peralatan yang sering digunakan, mudah rusak atau pecah dan
disediakan dalam jumlah banyak. Peralatan non-consumable adalah
peralatan yang jarang digunakan, tidak mudah rusak, dan disediakan dalam
jumlah sedikit. Dengan adanya inventarisasi alat praktikum dapat membuat
spesifikasi dari alat-alat laboratorium yang diperlukan agar dapat
mengetahui kode nomor, nama alat, spesifikasi, jumlahnya dan merk. Pada
alat laboratorium kita perlu menginventaris alat-alat laboratorium,
tujuannnya untuk mengelompokkan alat-alat laboratorium agar lebih mudah
dalam pengadministrasian alat-alat. Termasuk ke dalam inventarisasi yang
umum yaitu terdapat kode nomor alat, nama dalam bahasa Inggris dan
Indonesia, spesifikasi yaitu menyangkut fungsinya, bentuk dan karakteristik
alat tersebut yang membedakannya dengan alat yang lain, jumlahnya, harga
erunit dan harga total serta keterangan termasuk consumable atau
nonconsumable. Consumbale adalah alat yang mudah pecah dan sering
digunakan, biasanya terdiri dari alat gelas, sedangkan alat nonconsumable
adalah alat yang tahan lama dan jarang digunakan. Contohn dari kedua alat
ini adalah Tabung reaksi yang termasuk consumable dan barometer yang
termasuk nonconsumable. Contoh dari kegiatan inventaris yaitu Multitester.
Merupakan alat untuk mengukur besaran yang berhubungan dengan listrik,
seperti tegangan, hambatan dan kuat arus. Memiliki merk KYMCO, dengan
kode nomor SP-200. Harga per unit yaitu 130.000 rupiah, sedangkan harga
total Rp 260.000,00
Dari praktikum sebaiknya para praktikan bisa mengambil
pelajaran dan kesalahan yang seharusnya tidak terjadi, bisa membedakan
mana alatconumable dan yang non-consumable. Dan agar praktikan dalam
praktikum tidak terlalu ribut, sehingga waktu bisa dimamfaatkan seefektif
mungkin
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Strategi Inventarisasi Alat dan Bahan. Online.
http://kimia-smart.blogspot.com/2012/12/strategi-inventarisasi-
alat-dan-bahan.html. Diakses tanggal 5 Mei 2013.
Dahar, R.W. dan Aa Sumarna, 1986, Pengelolaan Pengajaran Kimia,
Karunika, Jakarta.
Rianto. Puspita, Eru,S.Kom,M.Kom. Yuwono,Wiratmoko ST. 2011.
Perencanaan Inventarisasi : Vol 1. Hal 2. Surabaya : Institut
Teknologi Sepuluh Nopember.
Reida, Resty. 2011. Penyimpanan Alat Laboratorium. Online.
http://analitikkimia.blogspot.com/2012/12/penyimpanan-alat-
laboraatorium.html. diakses tanggal 5 Mei 2013.
Robert H. Hill. 2006. Laboratory Safety Management : Volume 14. Page
14-19. Atlanta Analytical Services, Battelle Memorial Institute.
Susanti, E., 1999, Teknis Penyimpanan Bahan Kimia dan Pembuangan
Limbahnya, Media Komunikasi Kimia, No. 1, tahun 3. Malang :
Kimia FPMIPA IKIP Malang.
Wilkins, C.K. [1998]. “Electronic Equipment Heat Gains in Buildings”.
ASHRAE Transactions. 1998, V. 104, Pt. 1. Atlanta, Georgia:
American Society of Heating, Refrigerating and Air-conditioning
Engineers.
LAMPIRAN
1. Spesifikasi adalah suatu cara mengindentifikasi dari suatu barang
agar diketahui ciri-ciri yang terdapat dari suatu objek yang diamati.
Tujuan perlunya informasi spesifikasi suatu alat laboratorium yaitu
untuk memperkecil kekeliruan dalam penggunaan alat
laboratorium. Selain itu untuk mengetahui secara khusus peralatan
di laboratorium serta memposisikan sesuai fungsinya.
2. Bila peralatan consumable minim akan berdampak terhambatnya
kerja atau praktikum di laboratorium
3. Nama alat dalam bahasa inggris perlu diketahui untuk
mengantisipasi pembelian peralatan tersebut yang tidak dijual di
dalam negeri yang otomatis menggunakan bahasa inggris.
4. Multitester adalah alat untuk mengukur arus, tegangan dan
hambatan peralatan elektronik tertentu.
Analog : Skala, nilai arus dan lain lain ditunjukkan dengan
jarum penunjuk.
LCD/ digital : Besarnya arus dan lain-lain ditunjukkan
dengan angka-angka seperti pada kalkulator.