Evaluation of Shoulder Pain

34
EVALUATION OF SHOULDER PAIN (EVALUASI PADA NYERI BAHU) by: Tarun Kumar Reddy dan Rammurthy Kulkarni Oleh : Nor Ezyan Syamin Binti Nor Yazmi C111 10 857 Pembimbing : dr.Adrian H. Nainggolan SUPERVISOR: dr. Ratnawati Sp.An Journal reading BAGIAN ANESTESI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

description

anest

Transcript of Evaluation of Shoulder Pain

EVALUATION OF SHOULDER PAIN (EVALUASI PADA NYERI BAHU) by: Tarun Kumar Reddy dan Rammurthy Kulkarni

EVALUATION OF SHOULDER PAIN(EVALUASI PADA NYERI BAHU)by: Tarun Kumar Reddy dan Rammurthy KulkarniOleh :Nor Ezyan Syamin Binti Nor YazmiC111 10 857Pembimbing :dr.Adrian H. NainggolanSUPERVISOR: dr. Ratnawati Sp.AnJournal readingBAGIAN ANESTESIFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS HASANUDDIN

Pengenalan Nyeri bahu : Penyebab ketiga tertinggi pasien datang ke pelayanan muskuloskeletal.Terjadi banyak pada usia dewasa (40-60tahun)Kualitas hidup pasien terganggu

Kalsifikasi nyeri bahuShoulder Anatomy:Struktur TulangHumerusScapulaGlenoidAcromionCoracoidScapular bodyClaviculaSternum

Shoulder Anatomy:PersendianGlenohumeralAcromioclavicularSternoclavicularScapulothoracic articulation

Brandon Mines, MDEmory Sports Medicine CenterMarch 18th, 2010

5Glenohumeral JointTerdiri daripada:Fibrous capsuleLigamenOtot-ototGlenoid labrum

Otot Rotator Cuff

S Supraspinatus

I Infraspinatus

t - Teres minor

S- Supscapularis

Garry W. K. Ho, M.D.VCU / Fairfax Family PracticeSports Medicine FellowJanuary 2007

7Shoulder anatomy:Rotator cuff musclesSupraspinatus: AbduksiInfraspinatus: External rotasiTeres Minor: External rotasiSubscapularis: Internal rotasi

AnatomyBursa

Subacromial(Subdeltoid)

Subscapular

AnatomyNeurologic

Nerve roots

Brachial plexus

Peripheral nerves

Anamnesis Menyingkirkan semua indikator bendera merahTumorRobekan rotator cuff akutDislokasi tidak diperbaikiInfeksiKelainan sensori dan motorik yang idiopatikKelainan pulmonal dan vaskularUsia Riwayat trauma

Cont.Riwayat nyeri : Onset SifatDurasiFaktor memperberat, memperingan gejalaKualitas nyeriLokasimenjalar atau tidakRiwayat terdahuluRiwayat penyakit komorbidPenyakit sistemikRiwayat pengobatanPemeriksaan fisis InspeksiAtrofiPembengkakkan Deformitas(dislokasi)Jaringan parutEkimosisDistensi vena* Selalu bandingkan dengan bahu yang tidak sakitPalpasi : daerah sendi dan tulangGlenohumeralAcromioclavicularSternoclavicularTulang belakang sekitar cervikalRotator cuffBicipital groove*bandingkan dengan bahu yang tidak sakit

Range of motionPasif & aktifFleksi kedepanAdduksiAbduksiInternal RotasiEksternal rotasi

Apleys Scratch Test

Kekuatan ototEmpty can testMenguji kekuatan otot supraspinatusPasien duduk atau berdiri, bahu 90, tangan didepakan, jempol menghala ke bawah.Pemeriksa menekan tangan pasien ke arah bawah, pasien diminta menahan tekanan tersebut.Perhatikan jika ada kelemahan otot

Belly press testUntuk mengelak kemungkinan robekkan subscapula, alternatif kepada lift-off test.Pasien duduk dengan tangan yang sakit di perutPasien menekan perut sehingga tangan mencapai maksimal internal rotasi.Jika pasien mengalami lemah otot, posisi tersebut tidak dapat dipertahankan

Tes kekuatan otot infraspinatus dan teres minorTangan pasien ke samping dan di fleksikan 90Pemeriksa menolak tangan pasien ke dalam dan pasien menahan tekanan ke arah yang berlawanan.Bandingkan dengan tangan normal

Tes khusus Impingemet testNeers TestTurbeculum mayor bergeser dengan supraspinatus dan bursa subacromion menekan acromionPasien mengelevasi tangan ke depanPerhatikan jika timbulnya nyeri pada bahu.

Hawkins-kennedy testTuberositas mayor menekan tendon supraspinatus ke ligamen coracoacromialPasien duduk atau berdiri, tangan di elevasi ke depan 90, dilakukan internal rotasi secara pasif.Perhatikan jika munculnya rasa nyeri.

Rotator cuff testDrop arm testRobekkan pada otot supraspinatus dan infrasinatusPasien mendepakan kedua tangan, kemudian diminta menjatuhkan keduanya.Perhatikan jika tangan yang sakit lebih duluan jatuh atau tidak.

Eksternal rotation lag signRobekkan parsial tendon infraspinatud dan supraspinatus.Tangan pasien diabduksi 20, siku 90 fleksi, maksimal eksternal lokasiPemeriksa memegang pergelangan tangan pasien dan dilepaskan.

Instabilitas bahuApprehension testTekanan yang dikenakan menyebabkan terjadi subluksasi bahu Posisi supine atau duduk, bahu abduksi 90, maksimal eksternal rotasiPemeriksa menarik atau menolak tangan pasien ke posteriorRelocation testPosisi supine atau duduk, tangan diabduksi 90Pemeriksan melakukan eksternal rotasi dengan 1 tangan dan tangan yang lain menekan caput humerusAnterior releas testCaput humerus tersubluksasi ke anteriorPemeriksa memberi tekanan dari arah posterior caput humerus , kemudian dilepaskan.Perhatikan ada nyeri yang muncul tiba-tiba, merasa semakin nyeri atau tahanan yang dirasakan.

Tes Untuk Mendiagnosa Patologi pada Acromioclavicular(AC)Obrien testDigunakan sebagai tes konfirmasi.Acromion tertolak oleh tuberculum mayor, menekan sendi AC.Tangan difleksi 90, adduksi 10-15, supinasi dan pronasi.Perhatikan timbulnya nyeri yang lebih menonjol saat dilakukan pronasi.

Speed Testjika tes positif, dicurigai adanya tendinitis pada bicipitalBahu difleksi kedepan 90 dengan siku ekstensi, lengan supinasiPemeriksa meletakkan tangan di atas tangan pasien.Pemeriksa melakukan tekanan ke bawah, pasien menahan tekanan.Perhatikan jika ada nyeri yg timbul disekitar bicipital groove.

AC Joint Tenderness TestTes dikatakan positif bila pasien terasa nyeri saat dipalpasi.Sensitivitas 96%, spesifisitas 10%Yergason TestPasien mengsupinasi tangan , menahan tekanan dari pemeriksa.Tes positif bila terasa nyeri di sekitar bicipital groove.

Investigasi Foto PolosTidak bermakna untuk mengevaluasi nyeri bahu non-traumatikDiminta pada kasus-kasus pasien kehilangan ROM, nyeri berat, dan traumaBisa mengidentifikasi :Fraktur pada proksimal humerus, clavicula dan scapulaDislokasi glenohumeralArthritis atau kecederaan di sendi ACArthritis pada sendi sternoclaviculaMagnetic Resonance Imaging(MRI)Diminta pada pasien impingement atau cedera rotator cuffDigunakan juga untuk mendiagnosa necrosis avascular, tendinopati bisep dan ruptur, proses inflamatori dan tumor.

UltrsonographyHarus operator yang mahirMengidentifikasi robekkan pada rotator cuff, robekkan labra dan tendon bisep, dislokasi.Relatif lebih murahIntervensiInjeksi diagnostik : stellate ganglion blockT2/T3 sympathetic blockRadikulopati : blok pada akar sarafNyeri miofasial : injeksi pada trigger poin.