EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN MUTU AUDIT DI … · 7 1. Pengertian Audit ... (SPM 1:2011) dalam SA...
Transcript of EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN MUTU AUDIT DI … · 7 1. Pengertian Audit ... (SPM 1:2011) dalam SA...
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN MUTU AUDIT
DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK
Studi Kasus di Kantor Akuntan Publik Payamta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Yohana Ika Tri Juniati
NIM : 122114012
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN MUTU AUDIT
DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK
Studi Kasus di Kantor Akuntan Publik Payamta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Yohana Ika Tri Juniati
NIM : 122114012
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
” Kita adalah arsitek dari hidup kita sendiri maka rangkailah hidup kita
sebaik dan seindah mungkin bagi diri kita sendiri dan orang-orang yang kita
sayangi dan cintai”
Kupersembahkan skripsi ini untuk:
Tuhan Yang Maha Esa
Keluarga Tercinta
Semua sahabat yang mendukung dan memberikan semangat serta doa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul Evaluasi Sistem Pengendalian Mutu Audit Di Kantor
Akuntan Publik (Studi Kasus di Kantor Akuntan Publik Payamta). Penulisan
skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana pada Progran Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih yang tak terhingga kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., PhD., selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
3. Drs. YP.Supardiyono, M.Si, akt, QIA selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Universitas Sanata Dharma.
4. Dra.YFM. Gien Agustinawansari, M.M., Ak., C.A., selaku Dosen
Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberi
bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Dr. Payamta, SE, Msi, Ak, C.A, CPA., selaku Direktur Utama Kantor
Akuntan Publik Payamta yang telah memberikan ijin untuk melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………… iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS……………... v
HALAMAN KATA PENGANTAR ……………………………………….. vii
HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................. ix
HALAMAN DAFTAR TABEL…… ………………………………………. xi
ABSTRAK ....................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 3
C. Batasan Masalah ..................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian .................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian .................................................................. 4
F. Sistematika Penulisan ............................................................. 5
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................... 7
A. Audit ....................................................................................... 7
1. Pengertian Audit ............................................................... 7
2. Jenis-Jenis Audit………………………………………... 10
B. Kantor Akuntan Publik ........................................................... 11
C. Sistem Pengendalian Mutu ..................................................... 12
1. Sistem Pengendalian Mutu……………………………... 13
2. Penetapan Kebijakan dan Prosedur Pengendalian Mutu.. 14
3. Penetapan Tanggung Jawab ............................................... 19
4. Komunikasi ........................................................................ 19
5. Pemantauan ........................................................................ 20
6. Perumusan Kebijakan dan Prosedur Pengendalian Mutu... 21
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 24
A. Jenis Penelitian ....................................................................... 24
B. Subjek dan Objek Penelitian .................................................. 24
C. Waktu danTempat Penelitian ................................................. 24
D. Jenis dan Sumber Data ........................................................... 25
E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 25
F. Teknik Analisis Data .............................................................. 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ..................................... 31
A. Profil dan Sejarah Kantor Akuntan Publik ............................... 31
B. Tim Manajemen dan Staff Pendukung ................................... 32
C. Bidang Usaha ......................................................................... 34
D. Visi dan Misi Kantor Akuntan Publik Payamta ..................... 37
E. Rekanan .................................................................................... 38
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .................................. 39
A. Paparan Data............................................................................. 39
1. Rangkuman Hasil Wawancara ........................................... 39
2. Deskripsi Sistem Pengendalian Mutu di Kantor Akuntan
Publik Payamta ................................................................... 48
B. Analisis Data .......................................................................... 61
C. Pembahasan ............................................................................ 70
BAB VI PENUTUP .................................................................................... 80
A. Kesimpulan ............................................................................. 80
B. Keterbatasan Penelitian .......................................................... 80
C. Saran ....................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 81
LAMPIRAN .................................................................................................... 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Daftar Karyawan Tetap Kantor Akuntan Publik Payamta ............... 33
Tabel 2 Daftar Karyawan Tidak Tetap Kantor Akuntan Publik Payamta…. 33
Tabel 3 Daftar Tim Manajemen Kantor Akuntan Publik Payamta ............... 33
Tabel 4 Estimasi Anggaran Biaya Training Atau Diklat .............................. 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
ABSTRAK
Evaluasi Sistem Pengendalian Mutu Audit Di Kantor Akuntan
Publik
Studi Kasus di Kantor Akuntan Publik Payamta
Yohana Ika Tri Juniati
122114012
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2016
Sistem pengendalian mutu merupakan salah satu standar yang harus
dimiliki oleh kantor akuntan publik yang dijadikan pedoman dalam pengelolaan
kantor akuntan publik. Sistem pengendalian mutu yang diterapkan kantor akuntan
publik terkait dengan independensi, penugasan personel, konsultasi, supervisi,
pemekerjaan (Hiring), pengembangan profesional, promosi, penerimaan dan
keberlanjutan klien, dan inspeksi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi apakah penerapan
sistem pengendalian mutu di Kantor Akuntan Publik Payamta sudah sesuai
dengan Standar Pengendalian Mutu yang telah ditetapkan oleh Institut Akuntan
Publik Indonesia.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data diperoleh dengan wawancara,
dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah mendeskripsikan
sistem pengendalian mutu yang diimplementasikan di Kantor Akuntan Publik
Payamta dan membandingkan dengan teori sistem pengendalian mutu yang
terdapat dalam Standar Pengendalian Mutu oleh Institut Akuntan Publik
Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pengendalian mutu yang
sudah diterapkan di Kantor Akuntan Publik Payamta telah sesuai dengan Standar
Profesional Akuntan Publik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
ABSTRACT
THE EVALUATION OF AUDIT QUALITY CONTROL SYSTEM IN PUBLIC
ACCOUNTANT FIRM
Case Study At Payamta Public Accountant Firm
Yohana Ika Tri Juniati
122114012
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2016
Quality control system is a standard that must be held by a public
accountant firm (KAP). It can be used as guidelines for management of the firm.
Quality control system implemented by the firm is related to the independence,
assignment of personnel, consulting, supervision, hiring, professional
development, promotion, acceptance and sustainability of the client, and
inspection.
The purpose of this research is to evaluate whether the application of
quality control system at Payamta Public Accountant Firm is in conformity with
Public Accountant Firm Quality Controlling Standard which has been set by the
Indonesia Institute of Public Accountant.
The type of this research is a case study. The data were obtained from
interviews, and documentation. The techniques of data analysis was describing the
quality control system implemented at Payamta Accountant Public Firm and then
comparing it with the theory of quality control system which was found by the
Indonesia Institute of Public Accountant in Public Accountant Firm Quality
Controlling Standard.
The result of this research shows that the quality control system has been
applied at Payamta Accountant Firm in accordance with the Public Accountant
Professional Standards.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi saat ini lingkungan bisnis entitas menjadi kompleks
dan rumit. Keanekaragaman jenis entitas tersebut harus diikuti dan dipahami
oleh pihak berkepentingan, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman informasi
terhadap suatu entitas tertentu. Keanekaragaman entitas bisnis tentunya diikuti
dengan keanekaragaman cara dalam menjalankan proses bisnis yang dapat
menimbulkan keanekaragaman kualitas dari suatu entitas perusahaan. Salah
satu indikator untuk melihat sehat atau tidaknya kualitas dari entitas
perusahaan, masyarakat dapat melihatnya dari opini auditor. Opini auditor
dibuat oleh akuntan publik yang bekerja di Kantor Akuntan Publik.
Auditor dalam membuat opini harus menjalankan tahapan-tahapan yang
harus dijalankan. Sehingga, dapat menghasilkan opini yang benar-benar sesuai
keadaan yang sebenarnya. Auditor dengan profesionalnya dapat membantu
pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi dalam laporan keuangan.
Opini yang dikeluarkan auditor akan memberikan tingkat keyakinan lebih
dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang berkualitas
harus memenuhi kriteria andal, relevan, dapat dipercaya, dan tepat waktu
dalam penyajiannya. Berdasarkan opini audit pihak berkepentingan akan lebih
yakin kalau laporan keuangan yang disajikan telah memenuhi kriteria tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Pemakai laporan keuangan akan lebih yakin terhadap kualitas laporan
keuangan perusahaan yang telah diaudit.
Auditor dalam menjalankan profesinya, auditor mempunyai pedoman
standar yaitu standar profesional akuntan publik yang merupakan ketentuan
dan pedoman audit yang harus dipatuhi auditor. Dalam standar ini terdapat
standar audit yang terdiri dari standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan
standar pelaporan. Standar umum bersifat pribadi dan berkaitan dengan
persyaratan seorang auditor. Standar pekerjaan lapangan memuat hal-hal yang
harus ada dan dikerjakan dalam suatu aktivitas audit. Standar pelaporan
memuat hal-hal yang harus dipenuhi dalam penyusunan laporan hasil audit.
Kantor Akuntan Publik dalam menjaga kualitas kinerja staf dan auditornya
menerapkan sistem pengendalian mutu, agar hasil kerja auditor tersebut sesuai
dengan standar yang ditetapkan. Menurut (SPM 1:2011) dalam SA no. 220
menyatakan bahwa sistem pengendalian mutu Kantor Akuntan Publik
mencakup unsur-unsur yaitu tanggung jawab kepemimpinan Kantor Akuntan
Publik atas mutu, ketentuan etika dan profesi yang berlaku, penerimaan dan
keberlanjutan hubungan dengan klien dan perikatan tertentu, dan pemantauan.
Sistem pengendalian mutu harus dirancang selaras dengan kebijakan, struktur
organisasi, dan sifat praktik Kantor Akuntan Publik.
Sistem pengendalian mutu mengendalikan tiap unsur yang terdapat di
Kantor Akuntan Publik. Namun dengan adanya sistem pengendalian mutu ini
belum diketahui penerapannya di Kantor Akuntan Publik serta kepatuhan
auditor dalam menjalankan standar yang terdapat dalam standar pengendalian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
mutu. Menurut (SPAP:2011) dalam SPM seksi 100 no. 07 terdapat sembilan
unsur prosedur dalam penerapan sistem pengendalian mutu di suatu Kantor
Akuntan Publik. Kesembilan unsur tersebut adalah independensi, penugasan
personel, konsultasi, supervisi, pemekerjaan, pengembangan profesional,
promosi, penerimaan dan keberlanjutan klien, dan inspeksi.
Pengevaluasian sistem pengendalian mutu ini diharapkan agar Kantor
Akuntan Publik Payamta dapat meningkatkan mutu atas jasa audit yang
diberikan untuk masyarakat. Sistem pengendalian mutu ini diterapkan agar
semua kebijakan yang diterapkan berjalan dengan baik. Sehingga, masyarakat
ataupun entitas yang menjadi klien dapat merasakan manfaatnya dan Kantor
Akuntan Publik Payamta dapat mencapai tujuannya menjadi Kantor Akuntan
Publik yang amanah dan profesional.
Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini difokuskan untuk mengetahui
penerapan dan kepatuhan auditor di Kantor Akuntan Publik dalam menerapkan
sistem pengendalian mutu. Penelitian ini diberi judul “Evaluasi Sistem
Pengendalian Mutu Audit di Kantor Akuntan Publik Studi Kasus di Kantor
Akuntan Publik Payamta’’.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah sistem pengendalian
mutu yang diterapkan Kantor Akuntan Publik Payamta sudah sesuai dengan
Standar Pengendalian Mutu yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik
Indonesia?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
C. Batasan Masalah
Penelitian ini hanya fokus pada penerapan sistem pengendalian mutu audit di
Kantor Akuntan Publik Payamta.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi apakah penerapan sistem
pengendalian mutu di Kantor Akuntan Publik Payamta sudah sesuai dengan
Standar Pengendalian Mutu yang telah ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik
Indonesia (yang selanjutnya disingkat IAPI).
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Kantor Akuntan Publik dan Auditor
Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dan pertimbangan Kantor
Akuntan Publik untuk meningkatkan penerapan sistem pengendalian mutu
serta tingkat kepatuhan auditor terhadap standar pengendalian mutu yang
sudah berlaku.
2. Bagi Mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini dapat dijadikan referensi bacaan dan penambah ilmu
pengetahuan dibidang auditing serta penelitian ini dapat memberikan
informasi bagi mahasiswa terhadap pentingnya penerapan sistem
pengendalian mutu audit di Kantor Akuntan Publik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
3. Bagi Penulis
Penelitian ini memberikan gambaran umum mengenai pentingnya
penerapan sistem pengendalian mutu di Kantor Akuntan Publik dalam
melakukan perencanaan dan penugasan audit serta pentingnya kepatuhan
auditor terhadap standar yang diterapkan.
F. Sistematika Penulisan
Pembahasan dalam penelitian ini, disusun secara sistematis ke dalam enam
bab, dengan urutan sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
dan sistematika penulisan.
Bab II : Landasan Teori
Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang digunakan sebagai
landasan di penelitian yang dilakukan.
Bab III : Metode Penelitian
Bab ini menguraikan tentang jenis penelitian yang dilakukan,
waktu dan tempat penelitian, subjek dan objek penelitian, data
yang dicari dalam penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik
analisis data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Bab IV : Gambaran Umum Kantor Akuntan Publik Payamta
Bab ini berisi tentang sejarah Kantor Akuntan Publik Payamta,
struktur organisasi dan staf pendukung, bidang usaha yang
dilakukan, dan data lain yang diperoleh dari hasil penelitian
mengenai profil Kantor Akuntan Publik Payamta.
Bab V : Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini berisi tentang analisis terhadap data-data yang telah
diperoleh dalam penelitian dengan dasar teknik analisis data.
Bab VI : Penutup
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil analisis data, dan
keterbatasan dalam penelitian.
Daftar Pustaka
Lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Audit
1. Pengertian Auditing
Auditing menurut Jusup (2001:11) merupakan proses sistematis untuk
mendapatkan dan mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi
tentang tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi secara obyektif
untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi tersebut dengan kriteria
yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-
pihak berkepentingan. Pengertian audit diatas mempunyai beberapa unsur
penting yaitu proses sistematis, mendapatkan dan mengevaluasi bukti
secara obyektif, asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian
ekonomi, tingkat kesesuaian antara asersi dengan kriteria yang telah
ditetapkan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak
berkepentingan.
Orang yang melakukan tindakan audit disebut dengan auditor. Auditor
diklasifikasikan menjadi tiga jenis adalah auditor pemerintah, auditor
internal, dan auditor independen (eksternal). Auditor pemerintah adalah
auditor yang bertugas melakukan audit atas keuangan Negara dan instansi-
instansi pemerintah. Auditor internal adalah auditor yang bekerja pada
suatu perusahaan yang dimana posisi auditor dibawah pihak dan pengaruh
manajemen perusahaan. Sedangkan, auditor independen (eksternal) adalah
auditor yang bekerja secara independen atau biasa sebagai akuntan publik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
yang bekerja di Kantor Akuntan Publik dan memberikan jasa
profesinya dengan cara mengaudit laporan keuangan yang diterbitkan oleh
perusahaan-perusahaan secara profesional. Walaupun terdapat perbedaan
profesi dan kerja audit yang dilakukan, ketiga klasifikasi ini harus tetap
menjaga independensi dan profesionalitas dalam menjalankan profesinya
sebagai auditor.
Proses sistematis yang diterapkan dalam mengaudit tergantung
terhadap jenis audit atau bidang jasa yang dilakukan, proses sistematis ini
dipengaruhi oleh jenis klien yang sedang diaudit oleh auditor. Proses
sistematis ini mengandung implikasi yang berkaitan dengan berbagai hal,
yaitu:bahwa perencanaan audit dan perumusan strategi audit merupakan
bagian penting dari proses auditing, perencanaan audit dan strategi audit
harus berhubungan dengan pemilihan dan penilaian bukti untuk tujuan
audit tertentu, bahwa banyak tujuan audit tertentu dan bukti untuk
mencapai tujuan-tujuan audit tersebut menuntut auditor untuk membuat
banyak keputusan didalam perencanaan dan pelaksanaan audit.
Mendapatkan dan mengevaluasi bukti merupakan hal yang paling
utama dalam pengauditan. Jenis bukti yang diperoleh dan kriteria yang
digunakan untuk mengevaluasi bukti bisa berbeda-beda antara audit yang
satu dengan audit lainnya, semua audit berfokus pada proses mendapatkan
dan mengevaluasi. Audit laporan keuangan bukti tentang tingkat
kesesuaian dengan asersi dalam laporan laporan keuangan dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum terdiri dari data akuntansi dan informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
pendukung. Bukti yang diperoleh harus diinterpretasikan dan dievaluasi
agar auditor dapat membuat pertimbangan akuntansi yang biasanya
diperlukan sebelum sampai pada kesimpulan bahwa asersi-asersi telah
sesuai dengan kriteria yang obyektif.
Asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi
merupakan pernyataan yang dibuat manajemen perusahaan yang melekat
pada laporan keuangan yang akan menjadi subyek dari audit atas laporan
keuangan tersebut. Auditor juga harus memahami asersi-asersi yang tidak
diungkapkan secara tertulis dalam laporan keuangan yang akan diaudit.
Tingkat kesesuaian antara asersi dengan kriteria yang telah ditetapkan
merupakan segala sesuatu yang dilakukan selama audit dilaksanakan
memiliki satu tujuan utama, yaitu untuk merumuskan pendapat audit
mengenai asersi-asersi tentang tindakan-tindakan atau kejadian-kejadian
ekonomi yang telah diaudit. Opini auditor akan menunjukkan seberapa
jauh asersi-asersi sesuai dengan standar atau kriteria yang telah ditetapkan.
Hasil akhir dari segala macam audit adalah laporan yang berisi informasi
bagi pihak-pihak yang berkepentingan mengenai tingkat kesesuaian asersi
yang dibuat oleh klien dengan kriteria tertentu yang telah ditetapkan untuk
mengevaluasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2. Jenis-Jenis Audit
Jenis-jenis audit menurut Mulyadi (2002:30) dibedakan menjadi tiga jenis
yaitu:
a. Audit Laporan Keuangan
Audit laporan keuangan adalah audit yang dilakukan oleh auditor
independen terhadap laporan keuangan yang disajikan oleh klien untuk
menyatakan pendapat mengenai kewajaran laporan tersebut. Audit
laporan keuangan ini auditor menilai kewajaran laporan keuangan atas
dasar prinsip-prinsip akuntansi berterima umum. Hasil audit laporan
keuangan disajikan dalam bentuk tertulis berupa laporan-laporan audit.
Laporan audit ini dibagikan kepada pihak-pihak berkepentingan.
b. Audit Kepatuhan
Audit kepatuhan adalah audit yang tujuannya menentukan apakah yang
diaudit sesuai dengan kondisi atau peraturan tertentu. Hasil audit
kepatuhan umumnya dilaporkan kepada pihak yang berwenang dalam
membuat kriteria. Audit kepatuhan umumnya dilakukan dilingkungan
pemerintahan.
c. Audit Operasional
Audit operasional adalah audit yang merupakan review sistematis dari
kegiatan organisasi atau bagian daripadanya, yang kegiatan organisasi
tersebut berhubungan dengan tujuan tertentu. Tujuan audit operasional
adalah untuk :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
1) Mengevaluasi kinerja.
2) Mengidentifikasi kesempatan untuk peningkatan.
3) Membuat rekomendasi untuk perbaikan tindakan lebih lanjut.
Pihak yang memerlukan audit operasional adalah pihak manajemen
atau pihak ketiga. Hasil audit operasional diserahkan kepada pihak
yang meminta dilaksanakan audit tersebut.
B. Kantor Akuntan Publik
Menurut Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.01/2008 tentang jasa
akuntan publik, Kantor Akuntan Publik adalah badan usaha yang telah
mendapatkan ijin dari menteri keuangan sebagai wadah bagi akuntan publik
dalam memberikan jasanya. Kantor Akuntan Publik memberikan berbagai
macam jasa bagi masyarakat. Penggolongan jasa tersebut menurut Mulyadi
(2002:5) dibedakan menjadi tiga jenis yaitu:
1. Jasa Assurance
Jasa assurance adalah jasa profesional independen yang meningkatkan
mutu informasi yang diperlukan bagi pengambil keputusan. Pengambil
keputusan memerlukan informasi yang andal dan relevan sebagai basis
pengambilan keputusan. Oleh karena itu, pengambil keputusan mencari
jasa assurance untuk meningkatkan mutu yang dijadikan sebagai basis
keputusan yang akan mereka lakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2. Jasa Atestasi
Jasa atestasi merupakan suatu pernyataan pendapat atas pertimbangan
orang yang independen dan kompeten tentang apakah asersi suatu entitas
sesuai dalam segala hal yang material dengan kriteria yang telah
ditetapkan. Asersi merupakan pernyataan manajemen bahwa laporan
keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi.
3. Jasa Nonassurance
Jasa nonassurance merupakan jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik
yang didalamnya auditor tidak memberikan pendapat, keyakinan negatif,
ringkasan temuan, atau temuan lainnya. Jasa nonassurance terdiri dari jasa
kompilasi, jasa perpajakan, dan jasa konsultasi.
C. Sistem Pengendalian Mutu
Menurut Standar Profesional Akuntan Publik (2011:16000.1) Kantor
Akuntan Publik wajib memiliki sistem pengendalian mutu dan menjelaskan
unsur-unsur pengendalian mutu dan hal-hal terkait dengan implementasi
secara efektif sistem tersebut. Pengendalian mutu Kantor Akuntan Publik
harus diterapkan oleh setiap Kantor Akuntan Publik yang melakukan jasa
audit, atestasi, akuntansi, review, dan konsultasi yang standarnya telah
ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dalam Standar
Profesional Akuntan Publik (SPAP).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Kantor Akuntan Publik dalam memberikan jasa profesionalnya,
bertanggung jawab mematuhi Standar Profesional Akuntan Publik. Kantor
Akuntan Publik dalam pemenuhan tanggung jawab wajib mempertimbangkan
integritas stafnya dalam menentukan hubungan profesionalnya, bahwa Kantor
Akuntan Publik dan staf Kantor Akuntan Publik akan independen terhadap
kliennya sebagaimana diatur oleh kode etik. Kantor Akuntan Publik kompeten
secara profesional, obyektif, dan menggunakan kemahiran profesionalnya
dengan cermat dan seksama (due professional care). Kantor Akuntan Publik
harus memiliki sistem pengendalian mutu untuk memberikan keyakinan
memadai tentang kesesuaian perikatan profesional dengan standar profesi
akuntan publik.
1. Sistem Pengendalian Mutu
Sistem pengendalian mutu menurut Standar Profesional Akuntan
Publik (2011:16000.1) mencakup struktur organisasi, kebijakan dan
prosedur yang di tetapkan Kantor Akuntan Publik untuk memberikan
keyakinan memadai tentang kesesuaian perikatan profesional dengan
standar profesional akuntan publik. Sistem pengendalian mutu harus
komprehensif, dan harus dirancang selaras dengan struktur organisasi,
kebijakan, dan sifat praktik Kantor Akuntan Publik.
Sistem pengendalian mutu memiliki keterbatasan bawaan yang dapat
berpengaruh terhadap efektivitas. Perbedaan kinerja antara staf dan
pemahaman persyaratan profesional dapat mempengaruhi tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur pengendalian mutu Kantor
Akuntan Publik yang kemudian mempengaruhi efektivitas sistem tersebut.
Sistem pengendalian mutu Kantor Akuntan Publik harus dapat
memberikan keyakinan memadai bahwa bagian dari perikatan suatu
Kantor Akuntan Publik yang dilaksanakan oleh kantor cabang, kantor
afiliasi, atau kantor koresponden telah dilaksanakan sesuai standar yang
terdapat dalam standar profesional akuntan publik.
2. Penetapan Kebijakan dan Prosedur Pengendalian Mutu
Menurut Standar Profesional Akuntan Publik (2011:16000.2)
kebijakan dan prosedur pengendalian mutu yang ditetapkan oleh Kantor
Akuntan Publik tergantung pada berbagai faktor antara lain ukuran Kantor
Akuntan Publik, tingkat otonomi yang diberikan kepada stafnya dan
kantor-kantor cabangnya, sifat praktik, organisasi kantornya, dan
mempertimbangkan biaya dan manfaat.
Kantor Akuntan Publik wajib mempertimbangkan setiap unsur
pengendalian mutu yang dibahas berikut ini, sejauh yang diterapkan dalam
praktiknya, penetapan kebijakan dan prosedur pengendalian mutunya.
Unsur-unsur pengendalian mutu berhubungan satu sama lain. Oleh karena
itu, praktik pemekerjaan Kantor Akuntan Publik memengaruhi kebijakan
pelatihan. Praktik pelatihan memengaruhi kebijakan promosi. Praktik
kedua kategori tersebut memengaruhi kebijakan supervisi. Praktik
supervisi memengaruhi kebijakan pelatihan dan promosi. Kantor Akuntan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Publik wajib membuat kebijakan dan prosedur pengendalian mutu
mengenai:
a. Independensi menurut H.S. Munawir (1999:71) adalah suatu penilaian
atau pandangan yang tidak berprasangka dalam melakukan pengujian,
pengujian terhadap hasil-hasil dalam penyajian laporan audit. Selain
itu, menurut Standar Profesional Akuntan Publik (2011:17000.2)
independensi adalah kebijakan atau prosedur yang memberikan
keyakinan memadai bahwa setiap personel pada setiap tingkat
organisasi mempertahankan independensi sebagaimana diatur oleh
Kode Etik Profesi Akuntan Publik.
b. Penugasan personel menurut Standar Profesional Akuntan Publik
(2011:17000.4) merupakan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu
mengenai personel. Kebijakan dan prosedur ini digunakan untuk
memberikan keyakinan memadai bahwa perikatan dilaksanakan oleh
staf profesional yang memiliki tingkat pelatihan dan keahlian teknis
untuk perikatan tersebut.
c. Konsultasi menurut Standar Profesional Akuntan Publik
(2011:17000.6) merupakan suatu kebijakan atau dialog yang
memberikan keyakinan bahwa personel memperoleh informasi yang
dibutuhkan dari orang yang memiliki tingkat pengetahuan,
kompetensi, dan pertimbangan (judgement) yang memadai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
d. Supervisi menurut (IAI:2001) dalam SA seksi 311. PSA no 05.
Supervisi mencakup pengarahan usaha asisten dalam mencapai tujuan
audit dan penentuan apakah tujuan tersebut tercapai. Selain itu,
supervisi menurut Standar Profesional Akuntan Publik (2011:17000.7)
merupakan suatu kebijakan yang memberikan keyakinan bahwa
pelaksanaan perikatan memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh
Kantor Akuntan Publik. Lingkup supervisi dan review yang sesuai
pada suatu kondisi tertentu, tergantung atas beberapa faktor, antara lain
kerumitan masalah, kualifikasi staf pelaksana perikatan, dan lingkup
konsultasi yang tersedia dan yang telah digunakan. Tanggung jawab
Kantor Akuntan Publik untuk menetapkan prosedur mengenai
supervisi berbeda dengan tanggung jawab staf secara individual untuk
merencanakan dan melakukan supervisi secara memadai atas perikatan
tertentu.
e. Pemekerjaan (hiring) menurut Standar Profesional Akuntan Publik
(2011:17000.9) merupakan kebijakan yang dibuat Kantor Akuntan
Publik untuk memberikan keyakinan bahwa karyawan yang
dipekerjakan mempunyai pengetahuan, dan karakteristik yang tepat
sehingga memungkinkan mereka melakukan perikatan secara
kompeten. Akhirnya, mutu pekerjaan Kantor Akuntan Publik
tergantung kepada integritas, kompetensi, dan motivasi personel yang
melaksanakan dan melakukan supervisi atas pekerjaan. Oleh karena
itu, program pemekerjaan Kantor Akuntan Publik menjadi salah satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
unsur penentu untuk mempertahankan mutu pekerjaan Kantor Akuntan
Publik.
f. Pengembangan Profesional menurut Standar Profesional Akuntan
Publik (2011:17000.11) merupakan kebijakan dan prosedur mutu
mengenai pengembangan profesional personel yang memiliki
pengetahuan memadai sehingga memungkinkan mereka memenuhi
tanggung jawabnya. Pendidikan profesional berkelanjutan dan
pelatihan merupakan sarana bagi Kantor Akuntan Publik untuk
memberikan kepada personelnya pengetahuan memadai untuk
memenuhi tanggung jawab mereka dan kemajuan karier mereka di
Kantor Akuntan Publik.
g. Promosi menurut Standar Profesional Akuntan Publik (2011:17000.14)
merupakan kebijakan dan prosedur yang Kantor Akuntan Publik
tetapkan untuk pengembangan karyawan. Semua personel terseleksi
untuk promosi memiliki kualifikasi seperti yang disyaratkan untuk
lapis tanggung jawab yang lebih tinggi. Praktik promosi personel akan
berakibat terhadap mutu pekerjaan Kantor Akuntan Publik. Kualifikasi
personel terseleksi untuk promosi harus mencakup, tetapi tidak
terbatas pada karakter, intelegensi, pertimbangan, dan motivasi.
h. Penerimaan dan Keberlanjutan Klien menurut Standar Profesional
Akuntan Publik (2011:17000.16) merupakan kebijakan Kantor
Akuntan Publik untuk menentukan apakah suatu perikatan dari klien
akan diterima atau dilanjutkan untuk meminimumkan kemungkinan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
terjadinya hubungan dengan klien yang manajemennya tidak memiliki
integritas. Adanya keharusan bagi Kantor Akuntan Publik untuk
menetapkan prosedur dengan tujuan seperti tersebut, tidak berarti
bahwa Kantor Akuntan Publik bertugas untuk menentukan integritas
atau keandalan klien, dan tidak juga berarti bahwa Kantor Akuntan
Publik berkewajiban kepada siapa pun, kecuali kepada dirinya, untuk
menerima, menolak atau mempertahankan kliennya. Namun, dengan
berdasarkan pada prinsip pertimbangan hati-hati, Kantor Akuntan
Publik harus selektif dalam menentukan hubungan profesionalnya.
i. Inspeksi menurut Standar Profesional Akuntan Publik (2011:17000.18)
adalah prosedur yang dibuat untuk menjamin bahwa setiap elemen
sistem pengendalian mutu efektif dilaksanakan. Prosedur inspeksi
dapat dirancang dan dilaksanakan oleh individu yang bertindak
mewakili kepentingan manajemen Kantor Akuntan Publik. Jenis
prosedur inspeksi yang akan digunakan tergantung kepada
pengendalian yang ditetapkan oleh Kantor Akuntan Publik dan
penetapan tanggung jawab di Kantor Akuntan Publik untuk
melaksanakan kebijakan dan prosedur pengendalian mutunya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
3. Penetapan Tanggung Jawab
Menurut Standar Profesional Akuntan Publik (2011:16000.4) Kantor
Akuntan Publik dapat menetapkan tanggung jawab kepada personelnya,
agar dapat melaksanakan kebijakan dan prosedur pengendalian mutunya
secara efektif. Hal-hal yang harus mendapatkan pertimbangan memadai
dalam penetapan tanggung jawab adalah kompetensi individu, penetapan
wewenang, dan lingkup supervisi yang diberikan.
4. Komunikasi
Menurut Standar Profesional Akuntan Publik (2011:16000.4) Kantor
Akuntan Publik wajib mengkomunikasikan kebijakan dan prosedur
pengendalian mutu kepada personelnya dengan suatu cara yang akan
memberikan keyakinan memadai bahwa kebijakan dan prosedur tersebut
dapat dipahami. Bentuk dan lingkup komunikasi tersebut harus cukup
komprehensif sehingga komunikasi tersebut dapat menyampaikan kepada
personel Kantor Akuntan Publik informasi mengenai kebijakan dan
prosedur pengendalian yang berhubungan dengan mereka. Pada umumnya,
komunikasi akan lebih baik apabila dilakukan secara tertulis. Namun,
efektivitas sistem pengendalian mutu Kantor Akuntan Publik tidak
terpengaruh oleh ketiadaan dokumentasi kebijakan dan prosedur
pengendalian mutu yang telah ditetapkan oleh Kantor Akuntan Publik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Ukuran, struktur, dan sifat praktik Kantor Akuntan Publik harus
dipertimbangkan dalam menentukan apakah dokumentasi kebijakan dan
prosedur pengendalian mutu diperlukan, dan jika diperlukan, seberapa luas
dokumentasi tersebut dilaksanakan. Umumnya, dokumentasi kebijakan
dan prosedur pengendalian mutu pada Kantor Akuntan Publik besar akan
lebih ektensif dibanding pada Kantor Akuntan Publik kecil.
5. Pemantauan
Menurut Standar Profesional Akuntan Publik (2011:16000.4) Kantor
Akuntan Publik diharuskan memantau efektivitas sistem pengendalian
mutu dengan cara mengevaluasi secara rutin kebijakan dan prosedur
pengendalian mutunya, penetapan tanggung jawab, dan komunikasi
kebijakan dan prosedurnya. Ukuran, struktur, dan sifat praktik Kantor
Akuntan Publik memengaruhi keterbatasan dan persyaratan yang harus
dipenuhi oleh fungsi pemantauan Kantor Akuntan Publik. Tersirat dalam
fungsi pemantauan adalah perubahan rutin yang terjadi dalam kebijakan
dan prosedur, penetapan tanggung jawab, dan bentuk serta lingkup
komunikasi. Karena adanya perubahan keadaan, seperti perluasan praktik
atau pembukaan kantor baru, penggabungan Kantor Akuntan Publik atau
pemerolehan praktik. Inspeksi yang merupakan salah satu unsur
pengendalian mutu termasuk dalam kegiatan pemantauan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
6. Perumusan Kebijakan dan Prosedur Pengendalian Mutu
Menurut Standar Profesional Akuntan Publik (2011:17000.1). Sistem
pengendalian mutu Kantor Akuntan Publik, sebagaimana dijelaskan dalam
SPM Seksi 100 (PSPM No. 1) sistem pengendalian mutu Kantor Akuntan
Publik mencakup kebijakan dan prosedur pengendalian mutu, penetapan
tanggung jawab, komunikasi, dan pemantauan. Seksi ini memberikan
pedoman dalam perumusan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu,
berdasarkan paragraph 06 dan 07 SPM seksi 100 tersebut.
Kedua paragraf dalam seksi tersebut menyatakan bahwa jenis dan
lingkup kebijakan dan prosedur pengendalian mutu Kantor Akuntan
Publik tergantung atas beberapa faktor antara lain : ukuran Kantor
Akuntan Publik, tingkat otonomi yang diberikan kepada personel dan
kantor-kantor cabangnya, sifat praktik, organisasi kantornya, dan
pertimbangan biaya dan manfaat.
Kantor Akuntan Publik dituntut untuk mempertimbangkan setiap
unsur pengendalian mutu sejauh unsur pengendalian mutu tersebut dapat
diterapkan dalam praktiknya, dalam merumuskan kebijakan dan prosedur
pengendalian mutu. Beberapa unsur pengendalian mutu berkaitan satu
sama lain. Oleh karena itu, praktik pemekerjaan (hiring) di suatu Kantor
Akuntan Publik memengaruhi kebijakan pelatihannya. Praktik pelatihan
karyawan Kantor Akuntan Publik memengaruhi kebijakan promosi.
Praktik pemekerjaan (hiring) dan praktik promosi tersebut memengaruhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
kebijakan supervisi. Sebaliknya, praktik supervisi memengaruhi kebijakan
pelatihan dan promosi.
Seksi ini, definisi istilah Kantor Akuntan Publik, standar profesional
akuntan publik (SPAP), dan personel, sama dengan definisi istilah tersebut
dalam SPM seksi 100 (PSPM No. 1). Istilah kebijakan berkaitan dengan
tujuan dan sasaran Kantor Akuntan Publik untuk menjadikan unsur
pengendalian mutu tersebut efektif. Istilah prosedur berkaitan dengan
langkah-langkah yang diambil untuk melaksanakan kebijakan yang telah
ditetapkan.
Kantor Akuntan Publik juga harus mempertimbangkan perumusan
kebijakan pada bidang yang diidentifikasi dalam setiap unsur pengendalian
mutu dalam seksi ini sejauh kebijakan tersebut juga dapat diterapkan pada
praktiknya. Contoh untuk memberikan gambaran mengenai prosedur
dirancang untuk mengimplementasikan kebijakan tersebut, juga disajikan
dalam seksi ini. Prosedur yang ditetapkan oleh Kantor Akuntan Publik
tidak harus mencakup semua contoh tersebut atau juga tidak harus dibatasi
hanya pada contoh tersebut.
Suatu Kantor Akuntan Publik bergabung (merger) dengan atau
mengakuisisi praktik Kantor Akuntan Publik lain, Kantor Akuntan Publik
gabungan tersebut harus memberikan perhatian khusus kepada aspek
pengendalian mutunya. Kebijakan dan prosedur pengendalian mutu Kantor
Akuntan Publik gabungan harus dievaluasi untuk menentukan apakah
kebijakan dan prosedur tersebut tetap dapat diterapkan dalam kondisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
lingkungan yang telah berubah. Perhatian khusus tersebut juga harus
diberikan kepada aspek pengendalian mutu apabila Kantor Akuntan Publik
berpisah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Penelitian studi kasus
adalah penelitian dengan cara mengamati langsung secara menyeluruh pada
kondisi sebenarnya dari berbagai sumber data. Hasil penelitian ini diharapkan
dapat bermanfaat bagi pengembangan dan peningkatan mutu audit di Kantor
Akuntan Publik Payamta.
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah staf auditor junior atau senior, dan manajer
yang bekerja di Kantor Akuntan Publik Payamta.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah penerapan sistem pengendalian mutu audit di
Kantor Akuntan Publik Payamta
C. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kantor Akuntan Publik Payamta Jl. Ir. Sutami
No. 25 Sekarpace, Surakarta
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Mei 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
D. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer merupakan data yang didapat dari hasil wawancara.
Sedangkan, data sekunder berupa data yang berada di Kantor Akuntan Publik
tersebut yang digunakan secara langsung maupun tidak langsung untuk
analisis data. Data sekunder berupa gambaran umum dan sejarah Kantor
Akuntan Publik, struktur organisasi, visi dan misi Kantor Akuntan Publik.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Wawancara
Wawancara menurut Arikunto (1996:144) merupakan dialog lisan yang
dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari yang
terwawancara. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
terstruktur maupun tidak terstruktur untuk memperoleh informasi yang
lebih luas mengenai objek yang akan diteliti. Sumber data yang ada dalam
penelitian ini diperoleh melalui wawancara terhadap informan yang terdiri
atas:
a. Bapak Payamta sebagai pemilik dari Kantor Akuntan Publik yang
memiliki tugas dan wewenang dalam penerapan sistem pengendalian
mutu audit di Kantor Akuntan Publik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
b. Tiga orang auditor yang terdiri dari auditor senior atau junior yang
bekerja di Kantor Akuntan Publik Payamta. Ketiga orang ini memiliki
tugas dan fungsi untuk menerapkan sistem pengendalian mutu di setiap
audit.
Wawancara dalam penelitian ini akan membahas topik yang berhubungan
dengan penerapan sistem pengendalian mutu di Kantor Akuntan Publik
dan kesesuaian sistem pengendalian yang diterapkan di Kantor Akuntan
Publik dengan standar pengendalian mutu yang ditetapkan oleh Institut
Akuntan Publik Indonesia. Topik dalam penelitian ini menggunakan
beberapa elemen yang memengaruhi sistem pengendalian mutu Kantor
Akuntan Publik yang berkaitan dengan standar pengendalian mutu yang
ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia yaitu:
a. Independensi, auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik Payamta
mempertahankan independensi sebagaimana diatur dalam Kode Etik
Profesi Akuntan Publik secara rinci, Kode Etik No. 1, integritas,
objektivitas, dan independensi.
b. Penugasan personel, penugasan akan dilaksanakan oleh auditor yang
memiliki tingkat pelatihan dan keahlian teknis untuk penugasan
tersebut. Dalam proses penugasan personel, sifat dan lingkup supervisi
harus dipertimbangkan. Umumnya, apabila personel yang ditugaskan
semakin cakap dan berpengalaman, maka supervisi secara langsung
terhadap personel tersebut, semakin tidak diperlukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
c. Konsultasi, auditor Kantor Akuntan Publik Payamta memperoleh
informasi yang memadai sesuai yang dibutuhkan dari orang yang
memiliki tingkat pengetahuan, kompetensi, dan pertimbangan yang
memadai. Sifat konsultasi akan tergantung atas beberapa faktor, antara
lain ukuran Kantor Akuntan Publik dan tingkat pengetahuan,
kompetensi dan pertimbangan yang dimiliki oleh staf pelaksana
perikatan.
d. Supervisi, pelaksanaan perikatan Kantor Akuntan Publik Payamta
memenuhi standar mutu yang ditetapkan. Lingkup supervisi dan
review yang sesuai pada suatu kondisi tertentu, tergantung atas
beberapa faktor antara lain kerumitan masalah, kualifikasi staf
pelaksana perikatan, dan lingkup konsultasi yang tersedia dan telah
digunakan tanggung jawab Kantor Akuntan Publik untuk menetapkan
prosedur mengenai supervisi berbeda dengan tanggung jawab staf
secara individual untuk merencanakan dan melakukan supervisi secara
memadai atas perikatan tertentu.
e. Pemekerjaan, semua staf profesional Kantor Akuntan Publik Payamta
memiliki karakteristik yang tepat sehingga memungkinkan mereka
melakukan perikatan secara kompeten.
f. Pengembangan profesional, auditor memiliki pengetahuan memadai
sehingga memungkinkan mereka memenuhi tanggung jawabnya.
Pendidikan profesional berkelanjutan dan pelatihan merupakan wahana
bagi Kantor Akuntan Publik untuk memberikan kepada personelnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
pengetahuan memadai untuk memenuhi tanggung jawab mereka dan
untuk kemajuan karier mereka di Kantor Akuntan Publik.
g. Promosi, semua auditor terseleksi untuk promosi memiliki kualifikasi
seperti disyaratkan Kantor Akuntan Publik untuk lapis tanggung jawab
yang lebih tinggi. Praktik promosi personel akan berakibat terhadap
mutu pekerjaan Kantor Akuntan Publik.
h. Penerimaan dan keberlanjutan klien, Kantor Akuntan Publik akan
menerima atau melanjutkan perikatan dari klien. Hal ini dilakukan
untuk meminimumkan hubungan dengan klien yang manajemennya
tidak memiliki integritas.
i. Inspeksi, Kantor Akuntan Publik Payamta telah menerapkan unsur-
unsur pengendalian mutu secara efektif. Prosedur inspeksi dapat
dirancang dan dilaksanakan oleh individu yang bertindak mewakili
kepentingan manajemen Kantor Akuntan Publik.
Pedoman wawancara di lampiran diambil dari kuesioner penelitian yang
dilakukan oleh Bagus Wibowo ( 2007) dengan judul Penilaian Kepatuhan
Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik Terhadap Standar Auditing
dan Standar Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik ( Studi Kasus
Pada Enam Kantor Akuntan Publik di Yogyakarta). Daftar pertanyaan
didalam kuesioner yang kemudian di perbaiki menjadi daftar pertanyaan
didalam pedoman wawancara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu metode pengumpulan data yang digunakan
untuk menelusuri data-data yang berada diKantor Akuntan Publik yang
tersedia dalam bentuk gambaran umum Kantor Akuntan Publik, struktur
organisasi, dan visi misi dari Kantor Akuntan Publik.
F. Teknis Analisis Data
Analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif. Analisis deskriptif adalah teknik analisis data yang digunakan
untuk menjelaskan dan mengumpulkan data dari objek yang diteliti. Teknik
analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Memilih, merangkum, dan mendeskripsikan data atau informasi yang telah
diperoleh dari informan yang kemudian difokuskan berdasarkan masalah
yang akan diungkap tentang kebijakan Kantor Akuntan Publik dalam
mempertimbangkan penerapan unsur-unsur pengendalian mutu dalam
setiap audit.
2. Menyajikan data tentang sistem pengendalian mutu yang dilakukan oleh
Kantor Akuntan Publik Payamta, data ini disajikan dalam bentuk uraian
singkat yang dideskripsikan dalam bentuk naratif.
3. Penarikan kesimpulan berdasarkan hasil wawancara dan analisis data
mengenai unsur-unsur penerapan sistem pengendalian mutu di kantor
akuntan dan cara penerapan sistem pengendalian mutu oleh auditor yang
bekerja di Kantor Akuntan Publik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
4. Membandingkan data yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara dan
dokumentasi mengenai penerapan sistem pengendalian mutu di Kantor
Akuntan Publik Payamta dengan kajian teori yang ada.
5. Menyajikan data tentang perbandingan penerapan sistem pengendalian
mutu di Kantor Akuntan Publik Payamta dengan kajian teori yang ada ke
dalam bentuk uraian singkat yang dideskripsikan dalam bentuk naratif dan
tabel.
6. Penarikan kesimpulan yang dilakukan pada penelitian ini berdasarkan
hasil perbandingan dan analisis data mengenai kesesuaian penerapan
sistem pengendalian mutu di Kantor Akuntan Publik Payamta dengan
kajian teori yang ada. Jika ditemukan ketidaksesuaian akan di analisis dan
di cari penyebab atau bagian mana yang menimbulkan tidak sesuai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Profil dan Sejarah Kantor Akuntan Publik
Kantor Akuntan Publik Payamta terletak di Jalan Ir. Sutami 25, Surakarta
ini berdiri sejak tahun 1999. Kantor ini didirikan oleh Dr. Payamta, SE, MSi,
Ak, CA, CPA. Beliau akuntan profesional yang juga aktif sebagai akademisi
dan praktisi di bidangnya. Pengalamannya sebagai auditor telah dirintis sejak
awal tahun 1990-an di Kantor Akuntan Publik Hadori cabang Surakarta dan
Kantor Akuntan Publik Djaka Surasa dan rekan. Selain sebagai auditor beliau
juga konsultan dibeberapa perusahaan di Surakarta. Sebagai seorang akdemisi
beliau dipercaya sebagai direktur program magister akuntansi fakultas
ekonomi universitas sebelas maret (UNS), juga aktif sebagai peneliti dan
dosen pada program magister manajemen, program doktor ilmu ekonomi, dan
program profesi akuntansi di universitas sebelas maret (UNS).
Kantor Akuntan Publik ini terdaftar pada kementerian keuangan yang telah
dipercaya sebagai auditor rekanan pada berbagai lembaga keuangan baik
badan pemeriksa keuangan, Bank Indonesia, bank-bank BUMN, bank swasta
nasional, perusahaan yang bergerak diberbagai bidang industri skala kecil
maupun besar, dan kantor pelayanan pajak di Indonesia.
Izin praktik akuntan publik diperoleh dari Menteri Keuangan RI Nomor:
KEP. 379/KMK.17/1999 dan nomor AP: 99.1.0695, yang telah diperbarui
dengan nomor AP. 0420, pada Kementrian Keuangan Republik Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Terdaftar sebagai anggota aktif pada Institut Akuntan Publik Indonesia
(IAPI) dengan nomor IAPI: 1067, Terdaftar juga sebagai Certified Public
Accountant (CPA). Kantor Akuntan Publik mendapatkan izin usaha dari
Menteri Keuangan Nomor: KEP-338/KM.17/2000, yang diperbarui dengan
surat keputusan Menteri Keuangan RI No: 111/KM.1/2010. Tercatat sebagai
anggota profesional akuntan pada Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan
nomor register akuntan 11.D9858, dan telah mendapat pengakuan akuntan
profesional akuntan dengan sebutan Chartered Accountant (CA).
B. Tim Manajemen dan Staf Pendukung
Kantor Akuntan Publik Payamta dalam memberikan jasanya di dukung
oleh beberapa staf profesional yang berkompeten dibidangnya masing-masing
berjumlah 14 orang. Mereka terbagi menjadi 2 yaitu sebanyak 5 orang staf
merupakan karyawan tetap yang bertugas melaksanakan perikatan serta
bergabung dalam tim manajerial di Kantor Akuntan Publik Payamta dan
sebanyak 9 orang merupakan karyawan tidak tetap yang bertugas membantu
melaksanakan suatu perikatan jika dibutuhkan oleh Kantor Akuntan Publik
Payamta. 9 karyawan tidak tetap ini merupakan orang yang berkompeten
dibidangnya masing-masing. Daftar karyawan tetap dan karyawan tidak tetap
Kantor Akuntan Publik Payamta dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2.
Tim manajemen Kantor Akuntan Publik Payamta terdiri dari direktur
utama, office manager, dan direktur divisi. Ada dua divisi utama yaitu divisi
audit dan divisi konsultasi dan SIM, Selain dua divisi utama Kantor Akuntan
Publik Payamta juga memiliki divisi lain yaitu divisi jasa training dan diklat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Daftar tim manajemen Kantor Akuntan Publik Payamta dapat dilihat pada
Tabel 3.
Tabel 1. Daftar Karyawan Tetap Kantor Akuntan Publik Payamta
No. Nama
Karyawan Tetap
1 Dr. Payamta, SE, M.Si,Ak,CA,CPA
2 Vidya Ria Shintawati, SE, Ak
3 Agus Widodo, SE, M.Si, Ak
4 Ahmad Ridwan, SE, M.Si, Ak
5 Mamin Suparmin, SE Sumber : Kantor Akuntan Publik Payamta
Tabel 2. Daftar Karyawan Tidak Tetap Kantor Akuntan Publik Payamta
No. Nama Karyawan Tidak Tetap
1 Drs. Soetarman, M.Si, BKP
2 Dr. Slamet Haryono, M.Si, Ak
3 Dr. Bandi, M.Si, Ak
4 Veni Prabasita, SE, M.Si, Ak
5 Drs. Jaka Winarna, M. Si, Ak
6 Taufik Arifin, SE, M.Sc, Ak
7 Dr. Mulyanto, SE, M.Ek
8 Sutaryo, SE, M.Si
9 Heru Najib, SE, Ak Sumber : Kantor Akuntan Publik Payamta
Tabel 3. Daftar Tim Manajeman Kantor Akuntan Publik Payamta
1 Direktur Utama Dr. Payamta, SE, M.Si,Ak,CA,CPA
2 Direktur Div. Audit Vidya Ria Shintawati, SE, Ak
3 Direktur Div. Jasa Training dan Diklat Agus Widodo, SE, M.Si, Ak
4 Direktur Div. Jasa Konsultasi dan SIM Ahmad Ridwan, SE, M.Si, Ak
5 Office Manager Mamin Suparmin, SE Sumber : Kantor Akuntan Publik Payamta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
C. Bidang Usaha
Kantor Akuntan Publik Payamta menyediakan berbagai layanan jasa
dibidang audit, jasa akuntansi dan pelaporan keuangan, penyusunan sistem
informasi manajemen, sistem informasi akuntansi, komputerisasi, sistem
akuntansi dan perpajakan, accurate accounting system, manajemen keuangan
dan perpajakan, riset bisnis yang meliputi:
1. Jasa Penyusunan Laporan Keuangan
Jasa ini dimaksudkan untuk membantu perusahaan yang tidak mempunyai
sistem akuntansi atau sumber daya yang memadai dalam penyusunan
laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum.
Penyusunan laporan keuangan tersebut meliputi neraca, laporan laba rugi
atau penghitungan hasil usaha (koperasi), laporan arus kas, laporan
perubahan ekuitas, kebijakan akuntansi yang diterapkan dan catatan atas
laporan keuangan yang mendukung. Jasa ini juga diberikan untuk
membantu penyusunan laporan keuangan Pemda/SKPD/unit-unit lembaga
pemerintah, sekolah, badan layanan umum, rumah sakit, perguruan tinggi,
dan yayasan.
2. Jasa Perancangan Sistem Informasi Akuntansi dan SIM
Jasa yang diberikan Kantor Akuntan Publik Payamta terbagi dalam dua
scope yaitu scope luas dan sempit. Dalam scope yang sempit, jasa yang
diberikan Kantor Akuntan Publik Payamta hanya menyangkut sistem
informasi akuntansi. Sedangkan, dalam scope luas, jasa yang diberikan
Kantor Akuntan Publik Payamta meliputi sistem informasi manajemen,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
sistem informasi yang dikembangkan dapat berbentuk sistem informasi
manual maupun sistem informasi komputer yang berbasis accurate
software.
3. Jasa Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Pegawai
Jasa ini diberikan kepada perusahaan untuk pengembangan sumber daya
manusia dalam bentuk pendidikan dan pelatihan terutama yang berkaitan
dengan tugas-tugas di bidang akuntansi, perpajakan, informasi keuangan,
internal audit. Selain jasa untuk pengembangan sumber daya manusia,
Kantor Akuntan Publik Payamta juga menyediakan bantuan jasa
rekruitmen pegawai. Beberapa bidang yang diberikan dalam jasa ini
diantaranya: akuntansi keuangan dasar, analisis laporan keuangan,
akuntansi syariah, penganggaran sektor publik, audit kinerja perusahaan,
perencanaan pajak perusahaan, dan lain sebagainya dengan estimasi
anggaran biaya training atau diklat yang dapat berubah sewaktu-waktu dan
terkena pajak yang berlaku di kawasan Surakarta meliputi:
Tabel 4. Estimasi Anggaran Biaya Training Atau Diklat
Perincian Anggaran Biaya Pelatihan (Dalam Rupiah)
Fee Instruktur (2 hari x 8 jam x Rp 600.000) Rp 9.600,000
Pengadaan Materi ( 8 sesi x 20 orang x Rp 15.000) Rp 2.400,000
Transportasi dan Akomodasi ( 2 hari/ sesi/@ Rp 400.000) Rp 400.000
Sertifikat (20 orang x Rp 15.000) Rp 300.000 Sumber : Kantor Akuntan Publik Payamta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
4. Jasa Appraisal Atau Penilaian Bisnis Properti
Jasa ini diberikan untuk membantu penilaian atas properti atau aset-aset
pribadi atau perusahaan yang berguna untuk membantu menaksir nilai
wajar atas suatu aset. Jasa ini dilakukan oleh appraisal yang independen
yang terdaftar dalam Departemen Keuangan. Untuk memberikan jasa ini
Kantor Akuntan Publik Payamta sudah berafiliasi dengan KJPP
Sihwiryadi dan Rekan.
5. Jasa Penyusunan Proposal Atau Studi Kelayakan Bisnis
Jasa ini dimaksudkan untuk membantu manajemen perusahaan dalam
mengembangkan usaha yang telah ada atau manajemen perusahaan yang
ingin mendirikan usaha baru.
6. Jasa Pemeriksaan Keuangan
Jasa ini dimaksudkan untuk membantu perusahaan, perbankan, industri,
koperasi, dan lain sebagainya untuk menilai tingkat kewajaran pelaporan
keuangan historis.
7. Jasa Audit Khusus
Jasa ini diberikan Kantor Akuntan Publik kepada klien untuk melakukan
penilaian apakah manajemen suatu perusahaan atau badan usaha koperasi
telah berjalan secara efektif dan efisien. Jasa ini juga sering disebut
sebagai audit atas kinerja perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
8. Jasa Konsultasi Manajemen
Jasa ini dimaksudkan untuk membantu dalam mengelola badan usaha
dalam mengidentifikasi masalah yang dihadapi dan membantu badan
usaha tersebut dalam mencarikan serta mengimplementasikan solusi untuk
pemecahan masalah tersebut.
9. Jasa Konsultasi Perpajakan
Jasa ini dimaksudkan untuk membantu pengelolaan badan usaha dalam
kaitannya dengan perhitungan pajak yang harus dibayar serta pengisian
SPT tahunan, komputerisasi jasa perpajakan khususnya PPN dan PPh
badan.
D. Visi dan Misi Kantor Akuntan Publik Payamta
1. Visi
Menjadi Kantor Akuntan Publik yang amanah dan profesional.
2. Misi
Memberikan jasa audit dan jasa-jasa lain dibidang akuntansi dan
manajemen terkait dengan tujuan untuk membantu klien meningkatkan
pengelolaan dan kinerja perusahaan yang telah akuntabel, transparan,
jujur, dan bertanggung jawab berlandaskan pada sifat-sifat
profesionalisme, saling menghormati, dan setia kepada komitmen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
E. Rekanan
Kantor Akuntan Publik Payamta memiliki jaringan dan rekanan yang luas
untuk membantu dalam memberikan pelayanan kepada klien yaitu:
1. Bank Indonesia.
2. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia.
3. Bank-Bank Pemerintah dan Bank Swasta (Bank BNI, BCA, dan BRI)
4. Terdaftar sebagai auditor dana kampanye di IAPI.
5. PPA fakultas ekonomi Universitas Sebelas Maret (UNS).
6. Program Magister Akuntansi FE UNS.
7. KJPP Sihwiryadi dan Rekan.
8. KKP Sutarman, M. Si, BPK.
9. Kantor-Kantor Pelayan Pajak.
10. Kantor Dinas Koperasi di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Paparan Data
1. Rangkuman Hasil Wawancara
Penelitian ini dilakukan dengan cara mewawancarai 5 karyawan tetap yang
bekerja di Kantor Akuntan Publik Payamta, yang diperoleh data sebagai
berikut:
a. Independensi
Kualifikasi auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik Payamta,
yaitu: pendidikan minimal SI akuntansi, mempunyai pengalaman kerja
minimal 3 tahun, memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup
sebagai auditor, memiliki independen dalam setiap mental, dan
menggunakan keahlian profesionalnya dengan cermat dan seksama
sebagai seorang auditor.
Kode Etik Profesi Akuntan Publik menetapkan prinsip dasar dan
aturan etika profesi yang harus diterapkan oleh setiap auditor dalam
Kantor Akuntan Publik atau jaringan Kantor Akuntan Publik yang
memberikan jasa profesionalnya yang meliputi jasa assurance,
nonassurance, dan atestasi.
Sikap independensi di pertahankan oleh auditor yang bekerja di Kantor
Akuntan Publik Payamta dibagi menjadi 2 yaitu secara penampilan
dan secara fakta atau nyata. Secara penampilan auditor diharuskan
berpakaian rapi dan sopan saat melakukan penugasan. Yang kedua,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
secara fakta dengan cara memperhatikan standar teknik profesi dan
etika dan berupaya terus meningkatkan kemampuan independensi
yaitu: kecakapan, kemampuan atau kompetisi, kecakapan profesional,
dan ketekunan.
b. Penugasan Personel
Perencanaan audit yang dilakukan Kantor Akuntan Publik Payamta
melalui beberapa tahapan yaitu: tahapan pendahuluan perencanaan,
pemahaman bisnis klien, pemahaman proses akuntansi, pemahaman
struktur pengendalian internal, penetapan risiko pengendalian,
melakukan analisis awal, menentukan tingkat materialitas, membuat
program audit, risk assessment atas akun, dan fraud discussion dengan
manajemen.
Menentukan tim audit terdiri dari : seorang partner yang bertanggung
jawab terhadap penyelesaian keseluruhan perikatan audit, satu atau
lebih manajer yang akan mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan
program audit, dan staf asisten yang melaksanakan berbagai prosedur
audit yang diperlukan dalam pelaksanaan program audit.
Penetapan fee atas jasa audit yang dilakukan Kantor Akuntan Publik
Payamta merupakan otorisasi dan wewenang Bapak Payamta selaku
pemilik Kantor Akuntan Publik dan mengacu pada Surat Keputusan
No. KEP.024/IAPI/VII/2008 tentang Kebijakan Penentuan Fee Audit
yang diterbitkan oleh ketua umum Institut Akuntan Publik Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
c. Konsultasi
Konsultasi dengan pihak berwenang dilakukan untuk mengidentifikasi
kondisi khusus dan resiko luar biasa yang dijadikan pertimbangan
untuk menolak perikatan. Selain itu, konsultasi juga dimaksudkan
untuk mengevaluasi kemungkinan ketersediaan laporan keuangan
calon klien diaudit seperti: ketersediaan catatan akuntansi penting
(buku besar, jurnal, buku besar pembantu), memadainya pengendalian
intern yang diterapkan dalam perusahaan calon klien.
Penyelesaian perbedaan pendapat dengan para spesialis dilakukan
dengan cara berdiskusi tentang masing-masing pendapat yang
dikemukakan sudah sesuai dengan kriteria tertentu yang ditemukan
selama proses audit.
Dokumentasi tentang hasil konsultasi dilakukan dengan cara membuat
arsip tentang evaluasi terhadap integritas manajemen. Evaluasi ini
bertujuan agar auditor mendapatkan keyakinan bahwa manajemen
perusahaan klien dapat dipercaya. Sehingga, laporan keuangan yang
diaudit bebas dari salah saji material. Hal ini dilakukan dengan cara:
komunikasi dengan auditor pendahulu, melakukan review terhadap
pengalaman auditor di masa lalu dalam berhubungan dengan klien
yang bersangkutan, misal: lancar atau tidaknya proses audit dulu,
apakah ada kendala dalam proses audit, dan meminta keterangan
kepada pihak ketiga. Bisa berupa penasihat hukum, pejabat bank, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
pihak lain dalam masyarakat keuangan dan bisnis yang mempunyai
hubungan bisnis dengan calon klien.
d. Supervisi
Prosedur ini mengatur tentang perencanaan perikatan, standar mutu
untuk kegiatan audit, review kertas kerja dan laporan perikatan.
Perencanaan perikatan dilakukan dengan cara: identifikasi calon klien,
analisis kondisi bisnis klien untuk diterima atau tidaknya perikatan.
Standar mutu Kantor Akuntan Publik Payamta dipertahankan dengan
cara: menjaga kualitas auditnya, menjaga integritas dan kepercayaan
dari klien. Review kertas kerja dan laporan perikatan dilakukan melalui
supervisi oleh senior.
e. Pemekerjaan
Kualifikasi untuk auditor yang akan bekerja di Kantor Akuntan Publik
Payamta dibagi menjadi 2 yaitu: kualifikasi untuk supervisor dan
kualifikasi untuk ketua tim audit atau auditor.
Kualifikasi untuk supervisor yaitu: mempunyai pengetahuan teknis
yang cukup, minimal S1 Akuntansi, mempunyai pengalaman kerja
sebagai ketua tim atau auditor minimal 5 tahun, mempunyai
kemampuan analitis dan judgemental, mempunyai kemahiran
memimpin dan melatih serta berkomunikasi, mempunyai kemampuan
dalam menjaga hubungan dengan klien, dan mempunyai sikap mental
pribadi dan profesional (karakter, intelegensi, motivasi, dan
pertimbangan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Kualifikasi untuk ketua tim audit atau auditor yang akan bekerja di
Kantor Akuntan Publik Payamta yaitu: mempunyai pengetahuan teknis
yang cukup, minimal S1 atau D3 Akuntansi, mempunyai pengalaman
kerja asisten audit minimal 3 tahun, mempunyai kemampuan analitis
dan judgemental, mempunyai kemahiran memimpin dan melatih serta
berkomunikasi, mempunyai kemampuan dalam menjaga hubungan
dengan klien, dan mempunyai sikap mental pribadi dan profesional
(karakter, intelegensi, motivasi, dan pertimbangan).
Pelatihan yang dirancang Kantor Akuntan Publik Payamta yaitu:
pelatihan audit, audit intern, dan perpajakan
Pemilihan staf ditentukan melalui program seleksi dan wawancara.
Selain itu, pada saat wawancara Kantor Akuntan Publik Payamta juga
menginformasikan kepada pelamar mengenai kebijakan dan prosedur
yang ditetapkan.
f. Pengembangan profesional
Program pelatihan audit, perpajakan, sistem informasi, dan accurate
accounting system merupakan program yang dibutuhkan auditor untuk
mengembangkan profesionalitas selama bekerja. Dengan seminar dan
pelatihan merupakan salah satu cara yang dilakukan auditor agar dapat
mengembangkan profesionalitas.
Pelatihan mengenai cara mengevaluasi integritas manajemen klien dan
membuat surat perikatan merupakan salah satu pelatihan di tempat
kerja (on the job training) selama pelaksanaan perikatan. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
mengikuti seminar dan membaca buku inilah auditor mendapatkan
informasi terkini mengenai standar profesional untuk aktivitas
pengembangan dini.
g. Promosi
Auditor yang ingin mengembangkan karirnya selama bekerja harus
memiliki kriteria sebagai berikut: memiliki pengetahuan teknis yang
cukup, jenjang pendidikan minimal S1 akuntansi, mempunyai
pengalaman audit, memiliki kemampuan analitis dan judgement, dapat
menjaga hubungan dengan klien, dan mempunyai kemahiran
memimpin.
Mengevaluasi kinerja dan kemajuan auditornya dapat dilihat dari
pengalaman masa kerja dan evaluasi ini dilakukan secara periodik.
h. Penerimaan Dan Keberlanjutan Klien
Setiap calon klien terlebih dahulu sebelum diterima menjadi klien,
evaluasi ini meliputi: review informasi keuangan calon klien, review
informasi manajemen calon klien atau pihak ketiga, komunikasi
dengan auditor pendahulu, pertimbangan keadaan yang mungkin
Kantor Akuntan Publik memerlukan perhatian khusus atau risiko yang
tidak wajar, dan evaluasi independensi dan komunitas dan kemampuan
Kantor Akuntan Publik untuk menyediakan jasa bagi calon klien
seperti kebutuhan dan keahlian khusus.
Prosedur penilaian dibuat untuk menilai integritas manajemen klien.
Penilaian ini digunakan untuk menyakinkan auditor bahwa manajemen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
perusahaan dapat dipercaya dan penilaian tersebut digunakan untuk
bahan pertimbangan menerima atau menolak perikatan.
i. Inspeksi
guna memperoleh hasil inpeksi yang optimal. Beberapa tahapan yang
harus diikuti yaitu:
1) Persiapan
Persiapan memadai sebelum dimulainya suatu inspeksi akan
menghasilkan hasil inspeksi yang memuaskan. Pada tahap ini
beberapa hal yang perlu dilakukan adalah:
a) Memulai dengan sikap yang positif. Tidak membuat inspeksi
seolah mencari-cari kesalahan.
b) Mengetahui apa yang akan dicapai.
c) Mempersiapkan daftar periksa (checklist).
d) Mempersiapkan peralatan yang diperlukan.
2) Inspeksi
Pada tahap ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:
a) Menggunakan rencana awal yang telah ditentukan.
b) Menggunakan daftar periksa (checklist).
c) Menekankan segi positif.
d) Mengambil tindakan perbaikan sementara sebelum perbaikan
permanen dilakukan.
e) Mengklasifikasi risiko.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
3) Mengembalikan langkah perbaikan
Tahap ini merupakan tahap koreksi yaitu pengembangan langkah-
langkah perbaikan atas apa yang terdeteksi saat inspeksi. Banyak
pilihan yang dapat dilakukan untuk memperbaiki keadaan yang
tidak memenuhi standar, yang sangat bervariasi baik dalam biaya,
efektifitas maupun metode kontrolnya. Beberapa diantaranya
mampu mengurangi peluang dan besarnya kerugian apabila
kecelakaan yang auditor duga benar-benar terjadi.
4) Tindak lanjut perbaikan
Rekomendasi yang dibuat jika tidak diikuti tindak lanjut tidak akan
memberikan bobot terhadap inspeksi. Oleh karena itu, Kantor
Akuntan Publik perlu memeriksa sistem formal yang berpola dan
memonitor pelaksanaan rekomendasi. Rekomendasi hendaknya
memuat siapa petugas yang bertanggung jawab melakukan
tindakan koreksi dan tetapkan target penyelesaiannya.
Rekomendasi-rekomendasi yang tidak disetujui atau karena suatu
hal tidak dapat dilaksanakan hendaknya dijelaskan secara teknis
tertulis. Karena hal ini perlu didiskusikan dengan ketua tim yang
bersangkutan sebagai tindak lanjut rekomendasi yaitu:
a) Mengeluarkan perintah kerja.
b) Membuat anggaran dan memantau pengadaan bahan dan biaya
perbaikan.
c) Memastikan ketepatan waktu penyelesaian perbaikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
d) Memeriksa rencana dan jadwal kerja, ikuti jalannya proses
konstruksi atau modifikasi.
e) Memeriksa dan memastikan bahwa pekerjaan perbaikan telah
selesai dilakukan secara memadai (sesuai waktu yang
ditentukan). Misalnya, dengan memeriksa peralatan,
melakukan evaluasi pelatihan yang diperlukan, atau menelaah
prosedur yang ada.
f) Menelaah kembali secara keseluruhan untuk menentukan
efektifitas tindakan perbaikan, kendala atau kemungkinan
timbulnya efek samping.
5) Pelaporan inspeksi
Laporan inspeksi merupakan bagian penting karena laporan ini
dapat membantu membuat keputusan yang lebih baik pada
peralatan, material, dan orang-orang yang dibutuhkan dalam semua
unsur-unsur program. Seperti: pelatihan, salinan laporan yang
dibagi-bagikan, dan informasi. Laporan ini dibuat secara tertulis
agar auditor dapat melihat lebih baik mengenai penggolongan
risiko, informasi tentang kondisi-kondisi dan praktek yang dibawah
standar. Laporan tertulis mendorong auditor untuk ingat apa yang
harus mereka lakukan. Laporan mendokumentasikan semua
tindakan sehingga tidak terulang lagi. Tindakan korektif yang tidak
teratur sering menimbulkan konflik dan pemborosan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
2. Deskripsi Sistem Pengendalian Mutu di Kantor Akuntan Publik
Payamta yang berkaitan dengan Standar Pengendalian Mutu IAPI.
a. Mendeskripsikan Sikap Independensi
Auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik Payamta harus
memiliki pendidikan minimal S1 dan memiliki pengalaman kerja
minimal 3 tahun. Selain itu, auditor yang bekerja juga dituntut untuk
memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai seorang
auditor, juga harus memiliki sikap independen dalam setiap mental
disamping itu auditor yang bekerja dituntut untuk menggunakan
keahlian profesional dengan cermat dan seksama sebagai seorang
auditor.
Kode etik akuntan publik ditetapkan sebagai prinsip dasar dan aturan
etika profesi oleh setiap individu yang bekerja di Kantor Akuntan
Publik dalam memberikan jasa profesionalnya. Kode etik ini terdiri
dari dua bagian yaitu: bagian A dan bagian B. Bagian A menjelaskan
mengenai prinsip-prinsip dasar etika profesi yaitu: integritas,
objektivitas, dan kompetensi. Selain itu, terdapat juga sikap
kecermatan dan kehati-hatian profesional, prinsip kerahasiaan, dan
perilaku profesional. Bagian B menjelaskan mengenai konsep ancaman
dan pencegahan serta memberikan pedoman mengenai aturan etika
berbagai situasi yang mencakup benturan kepentingan, penunjukan
praktisi atau KAP, pendapat kedua, imbalan jasa profesional dan
bentuk remunerasi lainnya, pemasaran jasa profesional, penerimaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
hadiah atau bentuk keramah tamahan lainnya, penyimpanan aset milik
klien, objektivitas dalam semua jasa profesional, dan independensi
dalam perikatan assurance. Kode etik inilah yang menjadi alasan
auditor harus mematuhi ketentuan independensi yang diatur IAPI.
Auditor dalam mempertahankan sikap independensi dilakukan dengan
cara auditor harus memperhatikan penampilan dengan berpakaian rapi
dan sopan saat bekerja, memperhatikan standar teknik profesi dan
etika, dan berupaya terus untuk meningkatkan kemampuan
independensi meliputi:
1) Kecakapan (due care), diharapkan anggota melaksanakan tanggung
jawab profesional dengan ketekunan dan kecakapan. Hal ini
memperlihatkan suatu kewajiban dalam pengadaan dan pelayanan
yang profesional untuk mendapatkan kemampuan anggota yang
memperhatikan kepentingan utama dari pelayanan atau jasa yang
diadakan dan konsisten dengan tanggung jawab profesi bagi
masyarakat.
2) Kemampuan atau kompetisi didapatkan dari perpaduan pendidikan
dan pengalaman. Dimulai dengan penguasaan pendidikan umum
bagi penunjukkan sebagai auditor independen. Pemeliharaan
kemampuan mengharapkan suatu komitmen untuk mempelajari
dan meningkatkan kemampuan profesional yang merupakan
tanggung jawab anggota. Dalam semua penugasan dan tanggung
jawab setiap anggota harus berusaha mencapai tingkat kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
yang menjamin bahwa kualitas pelayanan anggota telah sesuai
dengan tingkat professional yang dituntut oleh standar profesi.
Setiap anggota bertanggung jawab menilai kemampuan mereka,
mengevaluasi apakah pendidikan, pengalaman, dan
pertimbangannya cukup untuk suatu bentuk tanggung jawab yang
dimaksudkan.
3) Semua anggota harus tekun dalam melaksanakan tanggung jawab
terhadap klien. Ketekunan membuat suatu pelayanan yang tepat
dan teliti secara keseluruhan dan memperhatikan standar profesi
yang dapat dipakai dan etika.
4) Kecakapan profesional meminta auditor merencanakan dan
mengawasi dengan cukup aktivitas profesional untuk pertanggung
jawaban mereka.
b. Penugasan Personel
Perencanaan audit merupakan suatu tahapan terperinci yang
menyangkut prosedur dan rencana auditor yang akan digunakan dalam
pelaksanaan suatu audit. Dalam mengaudit laporan keuangan auditor
harus benar-benar merencanakan audit agar efektif dan efisien.
Tahap perencanaan audit yang dilakukan Kantor Akuntan Publik
Payamta untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan dilakukan
dengan cara: pendahuluan perencanaan, pemahaman bisnis klien,
pemahaman proses akuntansi, pemahaman struktur pengendalian
internal, penetapan risiko pengendalian, melakukan analisis awal,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
menentukan tingkat materialitas, membuat program audit, risk
assessment atas akun, dan fraud discussion dengan manajemen.
Tahap selanjutnya adalah tahap menentukan tim audit yang terdiri dari:
1) Seorang partner yang bertanggung jawab terhadap penyelesaian
keseluruhan perikatan audit.
2) Satu atau lebih manajer yang bertugas mengkoordinasi dan
mengawasi pelaksanaan program audit.
3) Staf asisten yang bertugas melaksanakan berbagai prosedur audit
yang diperlukan dalam pelaksanaan program audit.
Penetapan fee atas jasa audit yang dilakukan Kantor Akuntan Publik
Payamta merupakan otorisasi dan wewenang Bapak Payamta dan
mengacu pada Surat Keputusan No. KEP.024/IAPI/VII/2008 tentang
Kebijakan Penentuan Fee Audit yang diterbitkan oleh ketua umum
Institut Akuntan Publik Indonesia.
c. Konsultasi
Auditor harus berkonsultasi dengan pihak berwenang mengenai
kondisi khusus dan luarbiasa karena auditor dapat mengidentifikasi
kondisi khusus dan resiko luarbiasa tersebut dan mempertimbangkan
untuk menolak perikatan audit, jika auditor mendapatkan informasi
dari pihak berwenang tentang calon kliennya. Seperti, calon kliennya
mempunyai masalah kesulitan keuangan yang dapat mendorong
manajemen melakukan salah saji material dalam pelaporan keuangaan
untuk menutupi masalah keuangan tersebut. Selain itu, auditor dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
mengevaluasi kemungkinan ketersediaan laporan keuangan calon klien
yang akan diaudit seperti: ketersediaan catatan akuntansi penting
(jurnal, buku besar, buku besar pembantu, ketersediaan dokumen
pendukung transaksi yang dicatat dalam catatan akuntansi,
memadainya pengendalian internal yang diterapkan dalam perusahaan
calon klien).
Auditor dalam menyelesaikan perbedaan pendapat dengan para
spesialis dilakukan dengan cara berdiskusi tentang masing-masing
pendapat yang dikemukakan sudah sesuai dengan kriteria tertentu yang
ditemukan selama proses audit.
Auditor mendokumentasikan tentang hasil konsultasi mengenai
masalah atau situasi khusus yang mengharuskan adanya konsultasi
dengan cara membuat arsip tentang evaluasi terhadap integritas
manajemen. Evaluasi ini bertujuan agar auditor mendapatkan
keyakinan bahwa manajemen perusahaan klien dapat dipercaya.
Sehingga, laporan keuangan yang diaudit bebas dari salah saji material.
Hal ini dilakukan dengan cara:
1) Komunikasi dengan auditor pendahulu dengan cara meminta
keterangan kepada auditor pendahulu mengenai masalah-masalah
yang spesifik terkait dengan hasil audit.
2) Melakukan review terhadap pengalaman auditor di masa lalu dalam
berhubungan dengan klien yang bersangkutan, misal: lancar atau
tidaknya proses audit dulu, apakah ada kendala dalam proses audit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
3) Meminta keterangan kepada pihak ketiga. Bisa berupa penasihat
hukum, pejabat bank, dan pihak lain dalam masyarakat keuangan
dan bisnis yang mempunyai hubungan bisnis dengan calon klien.
d. Supervisi
Kantor Akuntan Publik Payamta mempunyai prosedur yang dibuat
mengenai supervisi. Prosedur ini mengatur tentang perencanaan
perikatan, standar mutu untuk kegiatan audit, review kertas kerja dan
laporan perikatan. Prosedur yang dilakukan Kantor Akuntan Publik
Payamta dalam perencanaan perikatan dilakukan dengan cara:
identifikasi calon klien, analisis kondisi bisnis klien untuk diterima
atau tidaknya perikatan. Dalam menpertahankan standar mutu Kantor
Akuntan Publik Payamta berusaha menjaga kualitas auditnya, menjaga
integritas dan kepercayaan dari klien. Review kertas kerja dan laporan
perikatan dilakukan melalui supervisi oleh senior.
Pertimbangan menerima atau tidaknya suatu perikatan dilihat dari
hasil:
1) Evaluasi integritas manajemen ini bertujuan untuk memastikan
bahwa manajemen klien dapat dipercaya dan laporan keuangan
yang diaudit bebas dari salah saji.
2) Mengidentifikasi keadaan khusus seperti adanya persoalan hukum
yang dialami oleh klien.
3) Evaluasi ketersediaan catatan akuntansi klien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
e. Pemekerjaan
Kantor Akuntan Publik Payamta memiliki kualifikasi untuk auditor
yang akan bekerja. Kualifikasi ini dibagi menjadi 2 yaitu: kualifikasi
untuk supervisor dan kualifikasi untuk ketua tim audit atau auditor.
Kualifikasi untuk supervisor yaitu:
1) Mempunyai pengetahuan teknis yang cukup, minimal S1
Akuntansi.
2) Mempunyai pengalaman kerja sebagai ketua tim atau auditor,
minimal 5 tahun.
3) Mempunyai kemampuan analitis dan judgemental.
4) Mempunyai kemahiran dalam memimpin dan melatih serta
berkomunikasi.
5) Mempunyai kemampuan dalam menjaga hubungan dengan klien.
6) Mempunyai sikap mental pribadi dan profesional (karakter,
intelegensi, motivasi, dan pertimbangan).
Kualifikasi untuk ketua tim audit atau auditor yang akan bekerja di
Kantor Akuntan Publik Payamta yaitu:
1) Mempunyai pengetahuan teknis yang cukup, minimal S1 atau D3
Akuntansi.
2) Mempunyai pengalaman kerja asisten audit, minimal 3 tahun.
3) Mempunyai kemampuan analitis dan judgemental.
4) Mempunyai kemahiran memimpin dan melatih serta
berkomunikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
5) Mempunyai kemampuan dalam menjaga hubungan dengan klien.
6) Mempunyai sikap mental pribadi dan profesional (karakter,
intelegensi, motivasi, dan pertimbangan).
Kantor Akuntan Publik Payamta memberikan pelatihan audit, audit
intern, dan perpajakan untuk memperoleh auditor berkemampuan.
Melalui program seleksi yang bersifat tertulis dan wawancara inilah
Kantor Akuntan Publik Payamta dapat memilih dan menentukan staf
yang akan bekerja. Pada saat interview biasanya digunakan Kantor
Akuntan Publik Payamta untuk menginformasikan semua kebijakan
dan prosedur yang ditetapkan kepada pelamar dan auditor baru.
f. Pengembangan profesional
Program pelatihan audit, perpajakan, sistem informasi, dan accurate
accounting system merupakan program yang dibutuhkan auditor untuk
mengembangkan profesionalitas selama bekerja di Kantor Akuntan
Publik. Bagi auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik Payamta
mereka diberi pelatihan dan seminar agar dapat mengembangkan
profesionalitasnya. Pelatihan mengenai cara mengevaluasi integritas
manajemen klien dan membuat surat perikatan diberikan oleh Kantor
Akuntan Publik Payamta sebagai pelatihan di tempat kerja (on the job
training) selama pelaksanaan perikatan. Dengan mengikuti seminar
dan membaca buku inilah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan
Publik Payamta mendapatkan informasi terkini mengenai standar
profesional untuk aktivitas pengembangan dini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
g. Promosi
Auditor jika ingin mengembangkan karirnya selama bekerja di Kantor
Akuntan Publik Payamta harus memiliki kriteria sebagai berikut:
1) Memiliki pengetahuan teknis yang cukup.
2) Jenjang pendidikan minimal S1 akuntansi.
3) Mempunyai pengalaman audit.
4) Memiliki kemampuan analitis dan judgement.
5) Dapat menjaga hubungan dengan klien
6) Mempunyai kemahiran memimpin
Kantor Akuntan Publik Payamta tidak membuat batasan mengenai
auditor yang ingin mengembangkan karirnya. Untuk mengevaluasi
kinerja dan kemajuan auditornya Kantor Akuntan Publik Payamta
dapat melihat dari pengalaman masa kerja dan evaluasi ini dilakukan
secara periodik.
Level auditor terdiri dari beberapa tingkatan yaitu:
1) Staf auditor harus melewati 6-9 bulan masa kerja untuk menjadi
auditor junior.
2) Auditor junior harus dilakukan penilaian secara obyektif atas
kinerja oleh senior auditor dan manajer untuk menjadi senior
auditor.
3) Senior auditor atau manajer harus dilakukan penilaian masa kerja,
pengalaman oleh partner untuk menjadi supervisor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
4) Supervisor harus memiliki sertifikat CPA (certified accountant
public) pengalaman, kinerja yang baik untuk menjadi partner.
h. Penerimaan Dan Keberlanjutan Klien
Kantor Akuntan Publik Payamta mengevaluasi setiap calon klien
terlebih dahulu sebelum diterima menjadi klien, evaluasi ini meliputi:
1) Review informasi keuangan calon klien.
2) Review informasi manajemen calon klien atau pihak ketiga.
3) Komunikasi dengan auditor pendahulu.
4) Pertimbangan keadaan yang mungkin Kantor Akuntan Publik
memerlukan perhatian khusus atau risiko yang tidak wajar.
5) Evaluasi independensi dan komunitas dan kemampuan Kantor
Akuntan Publik untuk menyediakan jasa bagi calon klien seperti
kebutuhan dan keahlian khusus.
Selain mengevaluasi calon klien Kantor Akuntan Publik Payamta juga
membuat penilaian terhadap integritas manajemen calon klien.
Penilaian ini digunakan untuk menyakinkan auditor bahwa manajemen
perusahaan dapat dipercaya dan memutuskan untuk menerima atau
tidaknya sebuah perikatan. Keberlanjutan hubungan dengan klien
ditentukan dengan mengikuti prosedur pra perikatan yang telah
disepakati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
i. Inspeksi
Inspeksi yang dilakukan Kantor Akuntan Publik Payamta memerlukan
beberapa tahapan guna memperoleh hasil inpeksi yang optimal.
Beberapa tahapan yang harus diikuti yaitu:
1) Persiapan
Persiapan memadai sebelum dimulainya suatu inspeksi akan
menghasilkan hasil inspeksi yang memuaskan. Pada tahap ini
beberapa hal yang perlu dilakukan adalah:
a) Memulai dengan sikap yang positif. Tidak membuat inspeksi
seolah mencari-cari kesalahan.
b) Mengetahui apa yang akan dicapai.
c) Mempersiapkan daftar periksa (checklist).
d) Mempersiapkan peralatan yang diperlukan.
2) Inspeksi
Pada tahap ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:
a) Menggunakan rencana awal yang telah ditentukan.
b) Menggunakan daftar periksa (checklist).
c) Menekankan segi positif.
d) Mengambil tindakan perbaikan sementara sebelum perbaikan
permanen dilakukan.
e) Mengklasifikasi risiko.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
3) Mengembalikan langkah perbaikan
Tahap ini merupakan tahap koreksi yaitu pengembangan langkah-
langkah perbaikan atas apa yang terdeteksi saat inspeksi. Banyak
pilihan yang dapat dilakukan untuk memperbaiki keadaan yang
tidak memenuhi standar, yang sangat bervariasi baik dalam biaya,
efektifitas maupun metode kontrolnya. Beberapa diantaranya
mampu mengurangi peluang dan besarnya kerugian apabila
kecelakaan yang auditor duga benar-benar terjadi.
4) Tindak lanjut perbaikan
Rekomendasi yang dibuat jika tidak diikuti tindak lanjut tidak akan
memberikan bobot terhadap inspeksi. Oleh karena itu, Kantor
Akuntan Publik perlu memeriksa sistem formal yang berpola dan
mampu memonitor pelaksanaan rekomendasi. Rekomendasi
hendaknya memuat siapa petugas yang bertanggung jawab
melakukan tindakan koreksi dan tetapkan target penyelesaiannya.
Rekomendasi-rekomendasi yang tidak disetujui atau karena suatu
hal tidak dapat dilaksanakan hendaknya dijelaskan secara teknis
tertulis. Karena hal ini perlu didiskusikan dengan ketua tim yang
bersangkutan sebagai tindak lanjut rekomendasi yaitu:
a) Mengeluarkan perintah kerja.
b) Membuat anggaran dan memantau pengadaan bahan dan biaya
perbaikan.
c) Memastikan ketepatan waktu penyelesaian perbaikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
d) Memeriksa rencana dan jadwal kerja, ikuti jalannya proses
konstruksi atau modifikasi.
e) Memeriksa dan memastikan bahwa pekerjaan perbaikan telah
selesai dilakukan secara memadai (sesuai waktu yang
ditentukan). Misalnya, dengan memeriksa peralatan,
melakukan evaluasi pelatihan yang diperlukan, atau menelaah
prosedur yang ada.
f) Menelaah kembali secara keseluruhan untuk menentukan
efektifitas tindakan perbaikan, kendala atau kemungkinan
timbulnya efek samping.
5) Pelaporan inspeksi
Laporan inspeksi merupakan bagian penting karena laporan ini
dapat membantu membuat keputusan yang lebih baik pada
peralatan, material, dan orang-orang yang dibutuhkan dalam semua
unsur-unsur program. Seperti: pelatihan, salinan laporan yang
dibagi-bagikan, dan informasi. Laporan ini dibuat secara tertulis
agar auditor dapat melihat lebih baik mengenai penggolongan
risiko, informasi tentang kondisi-kondisi dan praktek yang dibawah
standar. Laporan tertulis mendorong auditor untuk ingat apa yang
harus mereka lakukan. Laporan mendokumentasikan semua
tindakan sehingga tidak terulang lagi. Tindakan korektif yang tidak
teratur sering menimbulkan konflik dan pemborosan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
B. Analisis Perbandingan kajian teori tentang komponen dalam sistem pengendalian mutu menurut IAPI dengan yang ada
di Kantor Akuntan Publik Payamta.
No. Teori Kantor Akuntan Publik Payamta
Sudah di
terapkan/Tidak Di
terapkan/
Diterapkan
Sebagian
1 Independensi,
Suatu prosedur yang memberikan keyakinan
memadai bahwa, pada setiap lapis
organisasi, semua staf profesional
mempertahankan independensi sebagaimana
diatur dalam Kode Etik Profesi Akuntan
Publik secara rinci, Kode Etik No. 1,
Integritas, objektivitas, dan independensi,
memuat contoh-contoh penerapan yang
berlaku untuk akuntan publik.
1. Independensi
Independensi dibagi 2 yaitu: secara fakta dan
penampilan. Secara fakta auditor harus bersikap jujur,
bebas dan objektif dalam melaksanakan penugasan. Hal
ini berarti auditor tidak memihak dalam menyatakan
peendapatnya dan mempertimbangkan fakta-fakta yang
dipakai sebagai dasar pemberian opini audit Secara
penampilan semua auditor yang bekerja harus
menghindari hubungan baik dengan klien seperti
hubungan keluarga dan hubungan keuangan yang dapat
menimbulkan kecurigaan masyarakat terhadap
independensi dari auditornya.
Sudah Diterapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
2 Penugasan personel,
Prosedur yang memberikan keyakinan
memadai bahwa penugasan akan
dilaksanakan oleh staf profesional yang
memiliki tingkat pelatihan dan keahlian
teknis untuk penugasan tersebut. Dalam
proses penugasan personel, sifat dan
lingkup supervisi harus dipertimbangkan.
Umumnya, apabila personel yang
ditugaskan semakin cakap dan
berpengalaman, maka supervisi secara
langsung terhadap personel tersebut,
semakin tidak diperlukan.
2. Penugasan Personel
Penentuan tim audit untuk pelaksanaan penugasan
terdiri dari:
a. Partner yang bertanggung jawab terhadap
penyelesaian keseluruhan perikatan audit.
b. Satu/lebih manajer yang akan mengkoordinasi dan
mengawasi pelaksanaan program audit.
c. Staf asisten yang melaksanakan berbagai prosedur
audit yang diperlukan dalam pelaksanaan program
audit.
Pelatihan yang diberikan Kantor Akuntan Publik
Payamta adalah pelatihan audit, audit intern, dan
perpajakan
Sudah Diterapkan
3 Konsultasi,
Personel akan memperoleh informasi yang
memadai sesuai yang dibutuhkan dari
orang yang memiliki tingkat pengetahuan,
kompetensi, dan pertimbangan yang
memadai. Sifat konsultasi akan tergantung
atas beberapa faktor, antara lain ukuran
Kantor Akuntan Publik dan tingkat
pengetahuan, kompetensi dan pertimbangan
yang dimiliki oleh staf pelaksana perikatan.
3. Konsultasi
Informasi didapatkan dengan cara mengidentifikasi
kondisi khusus atau risiko luarbiasa yang dialami oleh
klien seperti informasi tentang kesulitan keuangan.
Kondisi ini dapat menjadi pertimbangan auditor untuk
menolak perikatan audit.
Auditor membuat arsip mengenai evaluasi terhadap
integritas manajemen. Evaluasi ini dilakukan dengan
cara:
Sudah Diterapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
a. Komunikasi dengan auditor pendahulu mengenai
masalah-masalah spesifik terkait dengan hasil audit.
b. Melakukan review terhadap pengalaman auditor
dimasa lalu dalam berhubungan dengan klien missal:
lancar atau tidaknya proses audit dulu, apakah ada
kendala dalam proses audit.
c. Meminta keterangan kepada pihak ketiga. Bisa
berupa penasihat hukum, pihak bank, dan pihak lain
dalam masyarakat keuangan dan bisnis yang ada
hubungan dengan klien.
Perbedaan pendapat antara spesialis (konsultan,
appraiser, penasihat hukum) dan auditor pelaksanaan
penugasan diselesaikan dengan berdiskusi tentang
pendapat yang dikemukakan apakah sudah sesuai
dengan kriteria tertentu yang ditemukan selama proses
audit
4 Supervisi,
Pelaksanaan perikatan memenuhi standar
mutu yang ditetapkan oleh Kantor Akuntan
Publik. Lingkup supervisi dan review yang
sesuai pada suatu kondisi tertentu,
tergantung atas beberapa faktor antara lain
kerumitan masalah, kualifikasi staf
pelaksana perikatan, dan lingkup konsultasi
yang tersedia dan telah digunakan tanggung
jawab Kantor Akuntan Publik untuk
menetapkan prosedur mengenai supervisi
4. Supervisi
Prosedur perencanaan perikatan terdiri dari: identifikasi
calon klien, analisis kondisi bisnis klien untuk diterima
atau tidaknya perikatan.
Pertimbangan menerima atau tidaknya suatu perikatan
dilihat dari hasil:
a. Evaluasi integritas manajemen ini bertujuan untuk
memastikan bahwa manajemen klien dapat
dipercaya dan laporan keuangan yang diaudit bebas
dari salah saji.
Sudah Diterapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
berbeda dengan tanggung jawab staf secara
individual untuk merencanakan dan
melakukan supervisi secara memadai atas
perikatan tertentu.
b. Mengidentifikasi keadaan khusus seperti adanya
persoalan hukum yang dialami oleh klien.
c. Evaluasi ketersediaan catatan akuntansi klien.
Mempertahankan standar mutu dilakukan dengan cara:
menjaga kualitas auditnya, menjaga integritas dan
kepercayaan dari klien.
Mereview kertas kerja dan laporan perikatan melalui
supervisi oleh senior.
5 Pemekerjaan (hiring),
Semua staf profesionalnya memiliki
karakteristik yang tepat sehingga
memungkinkan mereka melakukan
perikatan secara kompeten. Akhirnya, mutu
pekerjaan Kantor Akuntan Publik
tergantung kepada integritas, kompetensi,
dan motivasi personel yang melaksanakan
dan melakukan supervisi atas pekerjaan.
Oleh karena itu, program pemekerjaan
Kantor Akuntan Publik menjadi salah satu
unsur penentu untuk mempertahankan mutu
pekerjaan Kantor Akuntan Publik.
5. Pemekerjaan (hiring),
Kualifikasi untuk calon auditor dibedakan menjadi 2
posisi yaitu posisi supervisor dan posisi ketua tim audit
atau auditor.
Kualifikasi untuk posisi supervisor yaitu:
a. Mempunyai pengetahuan teknis yang cukup,
minimal S1 akuntansi.
b. Pengalaman kerja sebagai ketua tim atau auditor,
minimal 5 tahun.
c. Mempunyai kemampuan analitis dan judgemental.
d. Mempunyai kemahiran memimpin dan melatih serta
berkomunikasi.
e. Mempunyai kemampuan dalam menjaga hubungan
dengan klien.
f. Mempunyai sikap mental pribadi dan profesional
(karakter,intelegensi, motivasi, dan pertimbangan).
Kualifikasi untuk ketua tim audit atau auditor yaitu:
a. Mempunyai pengetahuan teknis yang cukup,
minimal D3 atau S1 akuntansi.
Sudah Diterapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
b. Pengalaman kerja sebagai staf asisten audit, minimal
3 tahun.
c. Mempunyai kemampuan analitis dan judgemental.
d. Mempunyai kemahiran memimpin dan melatih serta
berkomunikasi.
e. Mempunyai kemampuan dalam menjaga hubungan
dengan klien.
f. Mempunyai sikap mental pribadi dan profesional
(karakter,intelegensi, motivasi, dan pertimbangan)..
Pelatihan audit, audit intern, dan perpajakan program
yang dirancang memperoleh auditor berkemampuan.
Informasi mengenai kebijakan dan prosedur Kantor
Akuntan Publik diinformasikan kepada pelamar saat
interview atau wawancara
6 Pengembangan profesional,
Personel memiliki pengetahuan memadai
sehingga memungkinkan mereka memenuhi
tanggung jawabnya. Pendidikan profesional
berkelanjutan dan pelatihan merupakan
sarana bagi Kantor Akuntan Publik untuk
memberikan kepada personelnya
pengetahuan memadai untuk memenuhi
tanggung jawab mereka dan kemajuan
karier mereka di Kantor Akuntan Publik.
6. Pengembangan profesional,
Kantor Akuntan Publik Payamta memberikan pelatihan
atau training dan seminar untuk mengembangkan
profesionalitas auditornya.
Pelatihan ditempat kerja (on the job training) yaitu:
membuat surat perikatan dan cara mengevaluasi
integritas klien.
Informasi mengenai perkembangan terkini dalam
standar profesional diberikan melalui buku dan
mengikuti seminar.
Sudah Diterapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
7 Promosi,
Semua personel terseleksi untuk promosi
memiliki kualifikasi seperti yang
disyaratkan untuk lapis tanggung jawab
yang lebih tinggi. Praktik promosi personel
akan berakibat terhadap mutu pekerjaan
Kantor Akuntan Publik. Kualifikasi
personel terseleksi untuk promosi harus
mencakup, tetapi tidak terbatas pada
karakter, intelegensi, pertimbangan, dan
motivasi.
7. Promosi
Kualifikasi bagi auditor Kantor Akuntan Publik
Payamta yang ingin mengembangkan karirnya ke
tingkat tanggung jawab yang lebih tinggi yaitu:
a. Memiliki pengetahuan teknis yang cukup.
b. Jenjang pendidikan minimal S1 akuntansi.
c. Mempunyai pengalaman audit.
d. Mempunyai kemampuan analitis dan judgemental.
e. Dapat menjaga hubungan dengan klien.
f. Mempunyai kemahiran memimpin.
Evaluasi kinerja auditor dilihat dari pengalaman selama
masa kerja dan dilakukan secara periodik.
Level auditor terdiri dari beberapa tingkatan yaitu:
a. Staf auditor harus melewati 6-9 bulan masa kerja
untuk menjadi auditor junior.
b. Auditor junior harus dilakukan penilaian secara
obyektif atas kinerja oleh senior auditor dan manajer
untuk menjadi senior auditor.
c. Senior auditor atau manajer harus dilakukan
penilaian masa kerja, pengalaman oleh partner untuk
menjadi supervisor.
d. Supervisor harus memiliki sertifikat CPA (certified
accountant public) pengalaman, kinerja yang baik
untuk menjadi partner.
Sudah Diterapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
8 Penerimaan dan keberlanjutan klien,
Perikatan dari klien akan diterima atau
dilanjutkan untuk meminimumkan
hubungan dengan klien yang manajemennya
tidak memiliki integritas. Adanya keharusan
bagi Kantor Akuntan Publik untuk
menetapkan prosedur dengan tujuan seperti
tersebut, tidak berarti bahwa Kantor
Akuntan Publik bertugas untuk menentukan
integritas atau keandalan klien, dan tidak
juga berarti bahwa Kantor Akuntan Publik
berkewajiban kepada siapa pun, kecuali
kepada dirinya, untuk menerima, menolak
atau mempertahankan kliennya. Namun,
dengan berdasarkan pada prinsip
pertimbangan hati-hati, Kantor Akuntan
Publik disarankan selektif dalam
menentukan hubungan profesionalnya.
8. Penerimaan dan keberlanjutan klien,
Setiap calon klien dievaluasi terlebih dahulu sebelum
menjadi klien. Evaluasi tersebut meliputi:
a. Review informasi keuangan calon klien.
b. Review informasi manajemen calon klien atau pihak
ketiga.
c. Komunikasi dengan auditor pendahulu.
d. Pertimbangan keadaan yang mungkin Kantor
Akuntan Publik memerlukan perhatian khusus atau
risiko yang tidak wajar.
e. Evaluasi independensi, komunitas, dan kemampuan
Kantor Akuntan Publik untuk menyediakan jasa bagi
calon klien seperti kebutuhan dan keahlian khusus.
Sudah Diterapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
9 Inspeksi,
Prosedur yang berhubungan dengan unsur-
unsur pengendalian mutu telah diterapkan
secara efektif. Prosedur inspeksi dapat
dirancang dan dilaksanakan oleh individu
yang bertindak mewakili kepentingan
manajemen Kantor Akuntan Publik. Jenis
prosedur inspeksi yang akan digunakan
tergantung kepada pengendalian yang
ditetapkan oleh Kantor Akuntan Publik dan
penetapan tanggung jawab di Kantor
Akuntan Publik untuk melaksanakan
kebijakan dan prosedur pengendalian
mutunya.
9. Inspeksi
Inspeksi dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu:
a. Persiapan
Tahap ini memerlukan beberapa hal yang perlu
dilakukan yaitu:
1) Memulai dengan sikap positif.
2) Mengetahui apa yang akan dicapai.
3) Mempersiapkan daftar periksa (checklist).
4) Mempersiapkan peralatan yang diperlukan
b. Inspeksi
Tahap ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1) Menggunakan rencana awal.
2) Menggunakan daftar periksa.
3) Menekankan segi positif
4) Mengambil tindakan perbaikan sementara
sebelum perbaikan permanen dilakukan.
5) Mengklasifikasikan risiko.
c. Mengembalikan Langkah Perbaikan
Tahap ini merupakan tahap koreksi yaitu tahap
pengembangan langkah-langkah perbaikan atas apa
yang terdeteksi saat inspeksi seperti: pemborosan
peralatan, tenaga, material ditempat kerja.
d. Tindak Lanjut Perbaikan
Rekomendasi yang tidak disetujui atau tidak
dilaksanakan dijelaskan secara teknis tertulis.
Sebagai tindak lanjut dari rekomendasi yaitu:
Sudah Diterapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
1) Mengeluarkan perintah kerja.
2) Membuat anggaran dan memantau pengadaan
bahan dan biaya perbaikan.
3) Memastikan ketepatan waktu penyelesaian
perbaikan.
4) Memeriksa rencana dan jadwal kerja.
5) Memeriksa dan memastikan bahwa pekerjaan
perbaikan telah selesai dilakukan secara
memadai (sesuai waktu yang ditentukan).
Misalnya, dengan memeriksa peralatan,
melakukan evaluasi pelatihan yang diperlukan,
atau menelaah prosedur yang ada.
6) Menelaah kembali secara keseluruhan untuk
menentukan efektifitas tindakan perbaikan,
kendala atau kemungkinan timbulnya efek
samping.
e. Pelaporan Inspeksi
Laporan ini dibuat secara tertulis agar auditor dapat
melihat lebih baik mengenai penggolongan risiko,
informasi tentang kondisi-kondisi dan praktek yang
dibawah standar. Laporan tertulis mendorong
auditor untuk ingat apa yang harus mereka lakukan.
Laporan mendokumentasikan semua tindakan
sehingga tidak terulang lagi. Tindakan korektif yang
tidak teratur sering menimbulkan konflik dan
pemborosan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
C. Pembahasan
Sistem pengendalian mutu suatu Kantor Akuntan Publik melibatkan 9
unsur yaitu:
1. Independensi
Independensi menjelaskan bahwa semua staf profesional setiap lapis
organisasi harus mempertahankan independensi sebagaimana diatur dalam
Kode Etik Profesi Akuntan Publik secara rinci.
Independensi di Kantor Akuntan Publik Payamta dilaksanakan oleh semua
auditor yang bekerja dengan 2 cara. Yaitu secara fakta dan penampilan.
Secara fakta auditor harus bersikap jujur, bebas dan objektif dalam
melaksanakan penugasan. Hal ini berarti auditor tidak memihak dalam
menyatakan peendapatnya dan mempertimbangkan fakta-fakta yang
dipakai sebagai dasar pemberian opini audit Secara penampilan semua
auditor yang bekerja harus menghindari hubungan baik dengan klien
seperti hubungan keluarga dan hubungan keuangan yang dapat
menimbulkan kecurigaan masyarakat terhadap independensi dari
auditornya. Hal ini menunjukkan bahwa independensi di Kantor Akuntan
Publik Payamta sudah sesuai dengan teori yang ada.
2. Penugasan Personel
Penugasan personel menjelaskan bahwa penugasan akan dilaksanakan oleh
staf profesional yang memiliki tingkat pelatihan dan keahlian teknis untuk
penugasan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Penugasan personel yang dilakukan di Kantor Akuntan Publik Payamta
dengan cara memilih staf profesionalnya menjadi tim audit untuk
melaksanakan penugasan. Tim audit ini terdiri dari: Seorang partner yang
bertanggung jawab terhadap penyelesaian keseluruhan perikatan audit,
satu atau lebih manajer yang bertugas mengkoordinasi dan mengawasi
pelaksanaan program audit, dan staf asisten yang bertugas melaksanakan
berbagai prosedur audit yang diperlukan dalam pelaksanaan program
audit. Pelatihan yang di berikan oleh Kantor Akuntan Publik Payamta
adalah pelatihan audit, audit intern, dan perpajakan. Hal ini menunjukkan
bahwa penugasan personel di Kantor Akuntan Publik Payamta sudah
sesuai dengan teori yang ada.
3. Konsultasi
Konsultasi menjelaskan auditor memperoleh informasi yang memadai dari
orang yang memiliki tingkat pengetahuan, kompetensi, dan pertimbangan
yang memadai. Selain itu, Kantor Akuntan Publik harus menentukan
dokumentasi yang dilakukan terhadap hasil konsultasi mengenai masalah
khusus yang mengharuskan adanya konsultasi serta prosedur yang diikuti
untuk menyelesaikan perbedaan pendapat dengan para spesialis.
Konsultasi yang diterapkan Kantor Akuntan Publik Payamta mengatur
mengenai informasi yang diperlukan oleh auditor. Informasi didapatkan
dengan cara mengidentifikasi kondisi khusus atau risiko luarbiasa yang
dialami oleh klien seperti informasi tentang kesulitan keuangan. Kondisi
ini dapat menjadi pertimbangan auditor untuk menolak perikatan audit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Auditor Kantor Akuntan Publik Payamta juga membuat arsip mengenai
evaluasi terhadap integritas manajemen. Evaluasi ini dilakukan dengan
cara:
a. Komunikasi dengan auditor pendahulu mengenai masalah-masalah
spesifik terkait dengan hasil audit.
b. Melakukan review terhadap pengalaman auditor dimasa lalu dalam
berhubungan dengan klien misal: lancar atau tidaknya proses audit
dulu, apakah ada kendala dalam proses audit.
c. Meminta keterangan kepada pihak ketiga. Bisa berupa penasihat
hukum, pihak bank, dan pihak lain dalam masyarakat keuangan dan
bisnis yang ada hubungan dengan klien.
Perbedaan pendapat antara spesialis (konsultan, penasihat hukum, dan
appraiser) dengan auditor pelaksanaan penugasan diselesaikan dengan
berdiskusi tentang pendapat yang dikemukakan apakah sudah sesuai
dengan kriteria tertentu yang ditemukan selama proses audit. Hal ini
menunjukkan bahwa konsultasi di Kantor Akuntan Publik Payamta sudah
sesuai dengan teori ada.
4. Supervisi
Supervisi menjelaskan bahwa Pelaksanaan perikatan memenuhi standar
mutu yang ditetapkan oleh Kantor Akuntan Publik. Supervisi juga
mengatur bahwa Kantor Akuntan Publik harus menyediakan prosedur
perencanaan perikatan, mempertahankan standar mutu, dan review atas
kertas kerja dan laporan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Supervisi yang ditetapkan menyangkut prosedur perencanaan perikatan
terdiri dari: identifikasi calon klien, analisis kondisi bisnis klien untuk
diterima atau tidaknya perikatan.
Pertimbangan menerima atau tidaknya suatu perikatan dilihat dari hasil:
a. Evaluasi integritas manajemen ini bertujuan untuk memastikan bahwa
manajemen klien dapat dipercaya dan laporan keuangan yang diaudit
bebas dari salah saji.
b. Mengidentifikasi keadaan khusus seperti adanya persoalan hukum
yang dialami oleh klien.
c. Evaluasi ketersediaan catatan akuntansi klien.
Kantor Akuntan Publik Payamta dalam mempertahankan standar mutu
dilakukan dengan cara menjaga kualitas auditnya, menjaga integritas dan
kepercayaan dari klien. Untuk mereview kertas kerja dan laporan perikatan
melalui supervisi oleh senior. Hal ini menunjukkan kebijakan supervisi
Kantor Akuntan Publik Payamta sudah sesuai dengan teori yang ada.
5. Pemekerjaan (hiring)
Pemekerjaan mengatur tentang kualifikasi untuk calon karyawan, cara
menginformasikan kebijakan Kantor Akuntan Publik ke calon karyawan,
dan program untuk memperoleh auditor berkemampuan.
Pemekerjaan (hiring) mengatur tentang kualifikasi untuk calon auditor
yang dibedakan menjadi 2 posisi yaitu posisi supervisor dan posisi ketua
tim audit atau auditor. Kualifikasi untuk posisi supervisor yaitu:
a. Mempunyai pengetahuan teknis yang cukup, minimal S1 akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
b. Pengalaman kerja sebagai ketua tim atau auditor, minimal 5 tahun.
c. Mempunyai kemampuan analitis dan judgemental.
d. Mempunyai kemahiran memimpin dan melatih serta berkomunikasi.
e. Mempunyai kemampuan dalam menjaga hubungan dengan klien.
f. Mempunyai sikap mental pribadi dan profesional (karakter,intelegensi,
motivasi, dan pertimbangan).
Kualifikasi untuk ketua tim audit atau auditor yaitu:
a. Mempunyai pengetahuan teknis yang cukup, minimal D3 atau S1
akuntansi.
b. Pengalaman kerja sebagai staf asisten audit, minimal 3 tahun.
c. Mempunyai kemampuan analitis dan judgemental.
d. Mempunyai kemahiran memimpin dan melatih serta berkomunikasi.
e. Mempunyai kemampuan dalam menjaga hubungan dengan klien.
f. Mempunyai sikap mental pribadi dan profesional (karakter,intelegensi,
motivasi, dan pertimbangan).
Pelatihan audit, audit intern, dan perpajakan adalah program yang
dirancang memperoleh auditor berkemampuan. Informasi mengenai
kebijakan dan prosedur Kantor Akuntan Publik diinformasikan kepada
pelamar saat wawancara. Hal ini menunjukkan bahwa pemekerjaan
(hiring) di Kantor Akuntan Publik Payamta sudah sesuai dengan teori ada.
6. Pengembangan Profesional
Pengembangan profesional merupakan sarana bagi Kantor Akuntan Publik
untuk memberikan kepada auditornya pengetahuan memadai untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
memenuhi tanggung jawab mereka dan kemajuan karier di Kantor
Akuntan Publik.
Pengembangan profesionalitas diberikan Kantor Akuntan Publik Payamta
melalui pelatihan dan seminar. Pelatihan yang diberikan merupakan
pelatihan audit, audit intern, dan perpajakan. Selain itu, pelatihan ditempat
kerja (on the job training) yang diberikan untuk auditor adalah membuat
surat perikatan dan cara mengevaluasi integritas klien. Informasi mengenai
perkembangan terkini dalam Standar Profesional Akuntan Publik
diberikan melalui buku dan mengikuti seminar. Hal ini menunjukkan
bahwa pengembangan profesional di Kantor Akuntan Publik Payamta
sudah sesuai dengan teori yang ada.
7. Promosi
Auditor harus memiliki kualifikasi yang disyaratkan untuk tingkat lapis
tanggung jawab yang lebih tinggi. Promosi juga mengatur mengenai
evaluasi kinerja auditor.
Promosi yang diterapkan Kantor Akuntan Publik Payamta mengatur
tentang kualifikasi bagi auditor Kantor Akuntan Publik Payamta yang
ingin mengembangkan karirnya ke tingkat tanggung jawab yang lebih
tinggi yaitu:
a. Memiliki pengetahuan teknis yang cukup.
b. Jenjang pendidikan minimal S1 akuntansi.
c. Mempunyai pengalaman audit.
d. Mempunyai kemampuan analitis dan judgemental.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
e. Dapat menjaga hubungan dengan klien.
f. Mempunyai kemahiran memimpin.
Level auditor terdiri dari beberapa tingkatan yaitu:
a. Staf auditor harus melewati 6-9 bulan masa kerja untuk menjadi
auditor junior.
b. Auditor junior harus dilakukan penilaian secara obyektif atas kinerja
oleh senior auditor dan manajer untuk menjadi senior auditor.
c. Senior auditor atau manajer harus dilakukan penilaian masa kerja,
pengalaman oleh partner untuk menjadi supervisor.
d. Supervisor harus memiliki sertifikat CPA (certified accountant public)
pengalaman, kinerja yang baik untuk menjadi partner.
Evaluasi kinerja auditor dilihat dari pengalaman selama masa kerja dan
dilakukan secara periodik. Hal ini menunjukkan bahwa promosi di Kantor
Akuntan Publik Payamta sudah sesuai dengan teori ada.
8. Penerimaan dan Keberlanjutan Klien
Penerimaan dan keberlanjutan klien mengatur perikatan dari klien akan
diterima atau dilanjutkan untuk meminimumkan hubungan dengan klien
yang manajemennya tidak memiliki integritas. Penerimaan dan
keberlanjutan klien juga menjelaskan tentang perlunya evaluasi terhadap
calon klien.
Penerimaan dan keberlanjutan klien yang diterapkan Kantor Akuntan
Publik Payamta mengatur mengenai pertimbangan Kantor Akuntan Publik
dalam menerima dan melanjutkan hubungan dengan klien, penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
terhadap calon klien. Dalam menerima calon klien Kantor Akuntan Publik
melakukan evaluasi terlebih dahulu sebelum menjadi klien. Evaluasi
tersebut meliputi:
a. Review informasi keuangan calon klien.
b. Review informasi manajemen calon klien atau pihak ketiga.
c. Komunikasi dengan auditor pendahulu.
d. Pertimbangan keadaan yang mungkin Kantor Akuntan Publik
memerlukan perhatian khusus atau risiko yang tidak wajar.
e. Evaluasi independensi, komunitas, dan kemampuan Kantor Akuntan
Publik untuk menyediakan jasa bagi calon klien seperti kebutuhan dan
keahlian khusus.
Penilaian dilakukan Kantor Akuntan Publik Payamta terhadap integritas
manajemen. Penilaian ini digunakan untuk menyakinkan auditor bahwa
manajemen perusahaan dapat dipercaya, dan memutuskan untuk menerima
atau tidaknya sebuah perikatan. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan
dan keberlanjutan klien di Kantor Akuntan Publik Payamta sudah sesuai
dengan teori ada.
9. Inspeksi
Inspeksi berhubungan dengan unsur-unsur pengendalian mutu diterapkan
secara efektif. Inspeksi dapat dirancang dan dilaksanakan oleh individu
yang bertindak mewakili kepentingan manajemen Kantor Akuntan Publik.
Inspeksi Kantor Akuntan Publik Payamta melalui beberapa tahapan yang
harus diikuti, hal ini dilakukan agar hasil inspeksi optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Tahapan-tahapan inspeksi yaitu:
a. Persiapan
Tahap ini memerlukan beberapa hal yang perlu dilakukan yaitu:
1) Memulai dengan sikap positif.
2) Mengetahui apa yang akan dicapai.
3) Mempersiapkan daftar periksa (checklist).
4) Mempersiapkan peralatan yang diperlukan
b. Inspeksi
Tahap ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1) Menggunakan rencana awal.
2) Menggunakan daftar periksa.
3) Menekankan segi positif
4) Mengambil tindakan perbaikan sementara sebelum perbaikan
permanen dilakukan.
5) Mengklasifikasikan risiko.
c. Mengembalikan Langkah Perbaikan
Tahap ini merupakan tahap koreksi yaitu tahap pengembangan
langkah-langkah perbaikan atas apa yang terdeteksi saat inspeksi
seperti: pemborosan peralatan, tenaga, dan material yang digunakan
ditempat kerja.
d. Tindak Lanjut Perbaikan
Rekomendasi yang tidak disetujui atau tidak dilaksanakan dijelaskan
secara teknis tertulis. Sebagai tindak lanjut dari rekomendasi yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
1) Mengeluarkan perintah kerja.
2) Membuat anggaran dan memantau pengadaan bahan dan biaya
perbaikan.
3) Memastikan ketepatan waktu penyelesaian perbaikan.
4) Memeriksa rencana dan jadwal kerja.
5) Memeriksa dan memastikan bahwa pekerjaan perbaikan telah
selesai dilakukan secara memadai (sesuai waktu yang ditentukan).
Misalnya: memeriksa peralatan, melakukan evaluasi pelatihan yang
diperlukan, atau menelaah prosedur yang ada.
6) Menelaah kembali secara keseluruhan untuk menentukan
efektifitas tindakan perbaikan, kendala atau kemungkinan
timbulnya efek samping.
e. Pelaporan Inspeksi
Laporan ini dibuat secara tertulis agar auditor dapat melihat lebih baik
mengenai penggolongan risiko, informasi tentang kondisi-kondisi dan
praktek yang dibawah standar. Laporan tertulis mendorong auditor
untuk mengingat apa yang harus mereka lakukan. Laporan
mendokumentasikan semua tindakan sehingga tidak terulang lagi.
Tindakan korektif yang tidak teratur sering menimbulkan konflik dan
pemborosan.
Inspeksi yang sudah diterapkan di Kantor Akuntan Publik Payamta sudah
sesuai dengan teori ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil evaluasi atas penelitian yang dilakukan di Kantor
Akuntan Publik Payamta, maka dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian
mutu yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia sudah diterapkan
di Kantor Akuntan Publik Payamta.
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan yang ada dalam penelitian ini adalah
1. Tidak adanya data secara rinci mengenai prosedur supervisi dan prosedur
penerimaan dan keberlanjutan klien karena data tersebut merupakan
kerahasiaan Kantor Akuntan Publik dan tidak bisa dijelaskan secara rinci.
2. Data hanya didapatkan dari hasil wawancara yang belum dikonfirmasi
oleh responden selanjutnya atas jawaban dari responden sebelumnya.
Sehingga, data tidak didapat berkaitan dengan penelitian
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang diajukan
untuk peneliti mendatang yaitu: Menambah indikator pengukur yang lain dan
lebih luas, tentunya menggunakan Standar Profesi Akuntan Publik yang
ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia yaitu: standar auditing, standar
atestasi, standar jasa akuntansi dan review, dan standar jasa konsultasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Daftar Pustaka
Hartono, Jogiyanto. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan
Pengalaman-Pengalaman. Edisi Keenam. BPFE, Yogyakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. Standar Audit. Salemba Empat, Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik.
Salemba Empat, Jakarta.
Jusup, Haryono. 2001. Auditing (Pengauditan). Bagian Penerbitan STIE
YKPN, Yogyakarta.
Menteri Keuangan, Peraturan Menteri Keuangan No 17/PMK/2008 tentang
Jasa Akuntan Publik.
Mulyadi. 2002. Auditing. Salemba Empat, Jakarta.
Munawir. 1999. Auditing Modern. Edisi Kesatu. BPFE, Jogyakarta.
Nasution, Putrama Buntoro. 2008. “Pengaruh Sistem Pengendalian Mutu
Kantor Akuntan Publik Terhadap Pekerjaan Lapangan Audit”.
Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, Jakarta.
Panduan Penulisan Skripsi Program Studi Akuntansi. Universitas Sanata
Dharma. 2010. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Pradipto, Agustinus Adhi Yudho. 2010. “Analisis Perencanaan Audit
Laporan Keuangan Pada Kantor Akuntan Publik Joachim Sulistyo
dan Rekan”. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Pembangunan
nasional Veteran, Yogyakarta.
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 05 Tahun 2011 tentang
Akuntan Publik.
Spillane, J, James. 2008. Metodologi Penelitian Bisnis. Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.
Suharsimi, Arikunto. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Praktek. Rajawali
Press, Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Tuanakotta, Theodorus. 2013. Audit Berbasis ISA. Salemba Empat, Jakarta.
Wibowo, Bagus. 2007. ”Penilaian Kepatuhan akuntan Publik dan Kantor
Akuntan Publik Terhadap Standar Auditing dan Standar
Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik”. Skripsi Tidak
Dipublikasikan. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Lampiran Pertanyaan Wawancara
1. Independensi
a. Kualifikasi apa saja yang dimiliki auditor yang bekerja di KAP
Payamta?
b. Mengapa semua auditor pada setiap tingkat organisasi diwajibkan
untuk mematuhi ketentuan independensi yang diatur oleh IAPI?
c. Bagaimana cara auditor mempertahankan sikap independensi?
2. Penugasan Personel
a. Bagaimana cara Kantor Akuntan Publik membuat perencanaan dalam
setiap penugasan?
b. Bagaimana cara Kantor Akuntan Publik membentuk tim penugasan
yang bertanggung jawab dalam penugasan?
c. Bagaimana cara Kantor Akuntan Publik dalam menetapkan fee atas
jasa auditnya?
3. Konsultasi
a. Mengapa auditor harus berkonsultasi dengan pihak yang berwenang
mengenai masalah yang komplek dan tidak biasa?
b. Bagaimana cara menyelesaian perbedaan pendapat antara auditor
dengan para spesialis?
c. Bagaimana cara auditor mendokumentasikan tentang hasil konsultasi
mengenai masalah atau situasi khusus yang mengharuskan adanya
konsultasi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
4. Supervisi
a. Apa ada prosedur yang dibuat mengenai supervisi?
b. Bagaimana prosedur untuk perencanaan perikatan?
c. Bagaimana Kantor Akuntan Publik mempertahankan standar mutu
untuk kegiatan auditnya?
d. Prosedur apa saja yang dilakukan untuk mereview kertas kerja dan
laporan perikatan?
5. Pemekerjaan
a. Apa kualifikasi yang harus dimiliki auditor jika akan bekerja di KAP
Payamta?
b. Program atau pelatihan apa saja yang dirancang Kantor Akuntan
Publik untuk memperoleh auditor berkemampuan?
c. Bagaimana Kantor Akuntan Publik menginformasikan kepada pelamar
dan auditor baru mengenai semua kebijakan dan prosedur yang
ditetapkan oleh Kantor Akuntan Publik?
d. Bagaimana KAP Payamta dalam menentukan dan memilih staff ?
6. Pengembagan Profesional
a. Program apa saja yang dibutuhkan auditor dalam mengembangkan
profesionalitas selama bekerja di Kantor Akuntan Publik?
b. Bagaimana cara Kantor Akuntan Publik dalam mengembangkan
profesionalitas bagi auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik
tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
c. Pelatihan apa saja yang dilakukan di tempat kerja (on the job training)
selama pelaksanaan perikatan?
d. Bagaimana cara kantor akuntan memberikan informasi terkini dalam
standar profesional bagi auditor untuk terlibat dalam aktivitas
pengembangan diri?
7. Promosi
a. Kriteria apa saja yang dibutuhkan auditor dalam mengembangkan
karirnya selama bekerja di Kantor Akuntan Publik?
b. Apa ada batasan yang dibuat KAP Payamta mengenai pengembangan
karir auditornya?
c. Bagaimana Kantor Akuntan Publik mengevaluasi kinerja auditornya
dan secara periodik memberitahu auditor tersebut untuk kemajuan
auditor?
8. Penerimaan Dan Keberlanjutan Klien
a. Apa pertimbangan Kantor Akuntan Publik dalam menerima klien?
b. Apa ada prosedur yang dibuat berkaitan dengan penilaian terhadap
klien?
c. Bagaimana Kantor Akuntan Publik menentukan keberlanjutan
hubungannya dengan klien?
9. Inspeksi
a. Apa ada rancangan yang dibuat mengenai inspeksi?
b. Jenis prosedur inspeksi apa yang ditetapkan oleh Kantor Akuntan
Publik Payamta?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
c. Bagaimana Kantor Akuntan Publik menetapkan isi dan batas lingkup
program inspeksi?
d. Bagaimana implementasi hasil dari inspeksi yang dilakukan oleh
Kantor Akuntan Publik?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Lampiran Hasil Wawancara
1. Kualifikasi apa saja yang dimiliki auditor yang bekerja di Kantor Akuntan
Publik Payamta?
a. Responden A: minimal pendidikan S1 akuntansi, memiliki keahlian
yang cukup sebagai auditor.
b. Responden B: pengalaman kerja 3 tahun, memiliki pelatihan teknis
yang cukup sebagai auditor, memiliki independen disetiap mental.
c. Responden C: minimal pendidikan S1 akuntansi, pengalaman kerja 3
tahun, memiliki independen dalam setiap mental.
d. Responden D: menggunakan keahlian profesionalnya dengan cermat
dan seksama sebagai auditor, memiliki keahlian dan pelatihan teknis.
e. Responden E: memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup
sebagai auditor, memiliki sikap independen dalam setiap mental,
menggunakan keahlian profesionalnya dengan cermat dan seksama.
f. Rangkuman: Kualifikasi auditor yang bekerja di Kantor Akuntan
Publik Payamta terdiri dari : pendidikan minimal S1 akuntansi,
pengalaman kerja minimal 3 tahun, memiliki sikap independen dalam
setiap mental, memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup
sebagai auditor, dan menggunakan keahlian profesionalnya dengan
cermat dan seksama sebagai seorang auditor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
2. Mengapa semua auditor pada setiap tingkat organisasi diwajibkan untuk
mematuhi ketentuan independensi yang diatur oleh IAPI?
a. Responden A: auditor dituntut mematuhi independensi yang diatur
oleh IAPI karena itu berkaitan dengan kode etik.
b. Responden B: saya mematuhi kode etik profesi akuntan publik yang
mengatur mengenai integritas, objektivitas,dan kompetensi.
c. Responden C: karena hal tersebut terkait dengan kode etik profesi
akuntan publik.
d. Responden D: saat memberikan jasa audit sebagai auditor saya dituntut
untuk menjalankan kode etik profesi akuntan publik dan aturan etika
profesi.
e. Responden E: kami dalam memberikan jasa profesional selalu
mengikuti prinsip dasar dan aturan etika profesi yang ditetapkan oleh
kode etik profesi akuntan publik.
f. Rangkuman: Auditor pada setiap tingkat organisasi diwajibkan untuk
mematuhi ketentuan tentang independensi yang diatur oleh IAPI
karena setiap memberikan jasa profesionalnya ataupun jasa audit
mereka dituntut mematuhi kode etik profesi akuntan publik yang
menetapkan prinsip dasar dan aturan etika profesi mengenai integritas,
objektivitas, dan kompetensi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
3. Bagaimana cara auditor mempertahankan sikap independensi?
a. Responden A: memakai pakaian yang rapi dan sopan , dan berupaya
meningkatkan kemampuan independensi.
b. Responden B: auditor harus memiliki kecakapan (due care) dengan
kecakapan ini diharapkan auditor melaksanakan tanggung jawab
profesional dengan kecakapan dan ketekunan. Hal ini memperlihatkan
dalam memberikan pelayanan yang profesional untuk mendapatkan
kemampuan auditor yang memperhatikan kepentingan utama dari
setiap pelayanan/ jasa yang diadakan dan konsisten dengan tanggung
jawab profesi bagi masyarakat.
c. Responden C: semua auditor harus tekun dalam melaksanakan
tanggung jawabnya terhadap klien, pekerjaan, dan masyarakat.
Ketekunan membuat pelayanan yang tepat dan teliti secara
keseluruhan dan memperhatikan standar profesi yang dapat dipakai
dan etika.
d. Responden D: auditor harus memperhatikan standar teknik profesi dan
etika, berusaha meningkatkan kemampuan independensi, dan dilihat
dari kemampuan atau kompetisi yang didapat auditor dari perpaduan
pendidikan dan pengalaman. Dimulai dengan penguasaan pendidikan
umum bagi penunjukkan sebagai auditor independen. Pemeliharaan
kemampuan mengharapkan suatu komitmen untuk mempelajari dan
meningkatkan kemampuan profesional yang merupakan tanggung
jawab auditor dalam semua penugasan dan tanggung jawabnya. Setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
anggota harus berusaha mencapai tingkat kemampuan yang menjamin
bahwa kualitas pelayanan auditor telah sesuai dengan tingkat
profesional yang dituntut oleh standar profesi.
e. Responden E: memiliki kecakapan profesional yang meminta auditor
untuk merencanakan dan mengawasi dengan cukup aktivitas
profesional untuk pertanggung jawaban mereka, dan memakai pakaian
rapi dan sopan pada setiap penugasan dan bertemu klien.
f. Rangkuman: Auditor mempertahankan sikap independensi dilakukan
dengan cara : auditor harus memperhatikan standar teknik profesi dan
etika, berpakaian rapi dan sopan setiap penugasan dan bertemu klien,
auditor harus berupaya terus meningkatkan kemampuan independensi,
memiliki kecakapan, ketekunan, kecakapan profesional, dan
kemampuan atau kompetisi yang didapat dari pendidikan dan
pengalaman.
4. Bagaimana cara Kantor Akuntan Publik membuat perencanaan dalam
setiap penugasan?
a. Responden A: perencanaan audit dimulai dengan tahapan pendahuluan
perencanaan, pemahaman bisnis klien, pemahaman proses akuntansi,
pemahaman struktur PI, penetapan risiko, analisis awal, tentukan
tingkat materialitas, program audit, risk assessment atas akun, dan
fraud discussion dengan manajemen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
b. Responden B: tahapan pendahuluan perencanaan, pemahaman bisnis
klien, pemahaman proses akuntansi, pemahaman struktur PI,
penetapan risiko, analisis awal, tentukan tingkat materialitas, program
audit, risk assessment atas akun, dan fraud discussion dengan
manajemen.
c. Responden C: perencanaan audit setiap penugasan ditetapkan sesuai
prosedur yang telah ditentukan.
d. Responden D: pendahuluan perencanaan, pemahaman bisnis klien,
pemahaman proses akuntansi, pemahaman struktur PI, penetapan
risiko, analisis awal, tentukan tingkat materialitas, program audit, risk
assessment atas akun, dan fraud discussion dengan manajemen.
e. Responden E: perencanaan audit setiap penugasan ditetapkan sesuai
prosedur yang telah ditentukan yaitu: pendahuluan perencanaan,
pemahaman bisnis klien, pemahaman proses akuntansi, pemahaman
struktur PI, penetapan risiko, analisis awal, tentukan tingkat
materialitas, program audit, risk assessment atas akun, dan fraud
discussion dengan manajemen.
f. Rangkuman: Perencanaan audit yang dibuat Kantor Akuntan Publik
payamta di setiap penugasan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan
yaitu: pendahuluan perencanaan, pemahaman bisnis klien, pemahaman
proses akuntansi, pemahaman struktur PI, penetapan risiko, analisis
awal, tentukan tingkat materialitas, program audit, risk assessment atas
akun, dan fraud discussion dengan manajemen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
5. Bagaimana cara Kantor Akuntan Publik membentuk tim penugasan yang
bertanggung jawab dalam penugasan?
a. Responden A: memilih tim penugasan yang terdiri dari partner,
manajer, staf asisten atau auditor.
b. Responden B: partner yang bertanggung jawab terhadap penyelesaian
keseluruhan perikatan audit, manajer yang akan mengkoordinasi dan
mengawasi pelaksanaan program audit, dan staf asisten atau auditor
yang melaksanakan berbagai prosedur yang diperlukan dalam
pelaksanaan program audit.
c. Responden C: tim penugasan biasanya terdiri dari partner, satu/ lebih
manajer, dan auditor
d. Responden D: menentukan tim audit terdiri dari seorang partner yang
bertanggung jawab terhadap penyelesaian perikatan audit, satu atau
lebih manajer yang bertugas mengkoordinasi dan mengawasi, dan staf
asisten atau auditor yang melaksanakan berbagai prosedur audit.
e. Responden E: membentuk tim untuk melaksanakan penugasan
biasanya tim tersebut terdiri dari 3 bagian yaitu partner, manajer, dan
auditor yang mempunyai tugas berbeda.
f. Rangkuman: Kantor Akuntan Publik Payamta membentuk tim audit
yang bertanggung jawab dalam penugasan terdiri dari: seorang partner
yang bertanggung jawab terhadap penyelesaian keseluruhan perikatan
audit, satu atau lebih manajer yang akan mengkoordinasi dan
mengawasi pelaksanaan program audit, dan staf asisten atau auditor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
yang melaksanakan berbagai prosedur audit yang diperlukan dalam
pelaksanaan program audit.
6. Bagaimana cara Kantor Akuntan Publik dalam menetapkan fee atas jasa
auditnya?
a. Responden A: setahu saya fee audit ditetapkan oleh bapak Payamta.
b. Responden B: mengenai berapa jumlah fee atas jasa yang sudah
diberikan itu merupakan otorisasi bapak Payamta.
c. Responden C: fee audit mengacu surat keputusan yang dikeluarkan
oleh IAPI
d. Responden D: penetapan fee atas jasa audit diotorisasi oleh saya dan
mengacu pada surat keputusan No. KEP.024/IAPI/VII/2008 tentang
kebijakan penentuan fee audit yang diterbitkan oleh ketua umum
Institut Akuntan Publik Indonesia.
e. Responden E: penetapan fee audit mengacu pada surat keputusan No.
KEP.024/IAPI/VII/2008.
f. Rangkuman: Penetapan fee atas jasa audit yang diberikan kepada
perusahaan atau klien merupakan otorisasi dari bapak Payamta selaku
pemilik Kantor Akuntan Publik dan mengacu pada surat keputusan No.
KEP.024/IAPI/VII/2008 tentang kebijakan penentuan fee audit yang
diterbitkan oleh ketua umum Institut Akuntan Publik Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
7. Mengapa auditor harus berkonsultasi dengan pihak berwenang mengenai
masalah yang komplek dan tidak biasa?
a. Responden A: konsultasi ada 2 cara yaitu mengidentifikasi kondisi
khusus dan risiko luar biasa, dan mengevaluasi kemungkinan
ketersediaan laporan keuangan calon klien yang diaudit. Dengan cara
ini auditor dapat mempertimbangkan untuk menerima atau menolak
perikatan.
b. Responden B: untuk mendapatkan informasi mengenai calon kliennya.
c. Responden C: agar auditor dapat mengevaluasi ketersediaan laporan
keuangan calon klien dan mempertimbangkan perikatan audit.
d. Responden D: mendapatkan informasi mengenai kondisi kliennya.
e. Responden E: mendapatkan informasi mengenai calon kliennya
misalnya informasi mengenai kesulitan keuangan yang dapat
menyebabkan manajemen melakukan salah saji material. Selain itu,
dengan berkonsultasi dapat membantu pertimbangan kami untuk
membuat suatu perikatan audit.
f. Rangkuman: Auditor harus berkonsultasi dengan pihak berwenang
mengenai kondisi khusus atau komplek karena auditor akan
mendapatkan informasi mengenai calon kliennya yang dapat
digunakan untuk mempertimbangkan perikatan dan auditor dapat
mengevaluasi ketersediaan laporan keuangan calon klien diaudit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
8. Bagaimana cara penyelesaian perbedaan pendapat antara auditor dengan
spesialis.?
a. Responden A: berbicara atau berdiskusi.
b. Responden B: mengemukakan pendapat masing-masing apakah sudah
sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu selama proses audit.
c. Responden C: diskusi
d. Responden D: mendiskusikan pendapat masing-masing kemudian
disesuaikan dengan temuan-temuan selama proses audit
e. Responden E: untuk penyelesaian perbedaan pendapat biasanya
dilakukan dengan diskusi dan mengemukakan pendapat masing-
masing.
f. Rangkuman: Penyelesaian pendapat dengan spesialis dilakukan auditor
dengan cara berdiskusi mengenai masing-masing pendapat yang
dikemukakan sudah sesuai dengan kriteria atau temuan tertentu yang
ditemukan selama proses audit.
9. Bagaimana cara auditor mendokumentasikan tentang hasil konsultasi
mengenai masalah atau situasi khusus yang mengharuskan adanya
konsultasi?
a. Responden A: dokumentasi hasil konsultasi masalah khusus dilakukan
dengan cara pengarsipan.
b. Responden B: dibuat arsip mengenai evaluasi integritas manajemen
yang kami tanyakan kepada auditor pendahulu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
c. Responden C: pengarsipan terutama masalah eveluasi integritas
manajemen yang kami lakukan untuk mendapat keyakinan bahwa
manajemen klien dapat dipercaya dan laporan keuangan yang diaudit
bebas dari salah saji material.
d. Responden D: arsip mengenai evaluasi integritas manajemen yang
dilakukan dengan review terhadap pengelaman auditor dimasa lalu
dalam berhubungan dengan klien yang bersangkutan missal lancar atau
tidaknya proses audit dulu, apakah ada kendala dalam proses audit.
e. Responden E: meminta keterangan pihak ketiga bisa berupa penasihat
hukum, bank, dan pihak lain dalam masyarakat keuangan dan bisnis
yang mempunyai hubungan bisnis dengan calon klien.
f. Rangkuman: Auditor mendokumentasikan tentang hasil konsultasi
mengenai masalah atau situasi khusus yang mengharuskan adanya
konsultasi dengan cara membuat arsip tentang evaluasi terhadap
integritas manajemen. Evaluasi ini bertujuan agar auditor mendapatkan
keyakinan bahwa manajemen perusahaan klien dapat dipercaya.
Sehingga, laporan keuangan yang diaudit bebas dari salah saji material.
Hal ini dilakukan dengan cara: Komunikasi dengan auditor pendahulu
dengan cara meminta keterangan kepada auditor pendahulu mengenai
masalah-masalah yang spesifik terkait dengan hasil audit, melakukan
review terhadap pengalaman auditor di masa lalu dalam berhubungan
dengan klien yang bersangkutan, misal: lancar atau tidaknya proses
audit dulu, apakah ada kendala dalam proses audit, dan meminta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
keterangan kepada pihak ketiga. Bisa berupa penasihat hukum, pejabat
bank, dan pihak lain dalam masyarakat keuangan dan bisnis yang
mempunyai hubungan bisnis dengan calon klien.
10. Apa ada prosedur yang dibuat mengenai supervisi?
a. Responden A: ada
b. Responden B: ada prosedur supervisi
c. Responden C: ada prosedur yang dibuat untuk supervisi itu
d. Responden D: ada
e. Responden E: ada
f. Rangkuman: Kantor Akuntan Publik Payamta membuat prosedur
untuk supervisi.
11. Bagaimana prosedur untuk perencanaan perikatan?
a. Responden A,B,C,D,E: prosedur perencanaan perikatan terdiri dari
identifikasi calon klien, analisis kondisi bisnis klien, dan ditentukan
diterima atau tidaknya perikatan.
b. Rangkuman: Prosedur perencanaan perikatan Kantor Akuntan Publik
Payamta terdiri dari identifikasi calon klien, analisis kondisi bisnis
klien, dan ditentukan diterima atau tidaknya perikatan.
12. Bagaimana Kantor Akuntan Publik mempertahankan standar mutu untuk
kegiatan auditnya?
a. Responden A: jaga kualitas audit dan integritas auditor
b. Responden B: menjaga kepercayaan dari klien dan menjaga kualitas
audit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
c. Responden C: menjaga kualitas auditnya, menjaga integritas auditor
dan kepercayaan dari klien.
d. Responden D: menjaga integritas kami selaku auditor dan kepercayaan
dari klien.
e. Responden E: semua auditor harus menjaga kualitas auditnya,
integritasnya dan kepercayaan dari klien.
f. Rangkuman: Kantor Akuntan Publik Payamta mempertahankan
standar mutu untuk kegiatan auditnya dilakukan dengan cara menjaga
kualitas auditnya, menjaga integritas, dan kepercayaan dari klien.
13. Prosedur apa saja yang dilakukan untuk mereview kertas kerja dan laporan
perikatan?
a. Responden A,B,C,D,E: untuk mereview kertas kerja dan laporan
perikatan dilakukan melalui supervisi oleh senior.
b. Rangkuman: Kantor Akuntan Publik Payamta mereview kertas kerja
dan laporan perikatan dilakukan melalui supervisi oleh senior.
14. Apa kualifikasi yang harus dimiliki auditor jika akan bekerja di Kantor
Akuntan Publik Payamta?
a. Responden A: kualifikasi bagi calon karyawan dibagi menjadi 2 yaitu
untuk supervisor dan auditor atau ketua tim audit. Supervisor harus
mempunyai pengalaman sebagai ketua tim audit atau auditor selama 5
tahun. Sedangkan, untuk posisi ketua tim audit atau auditor
pengalaman kerja sebagai staf asisten selama 3 tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
b. Responden B: kualifikasi lainnya untuk menjadi supervisor dan auditor
atau ketua tim yaitu mempunyai pengetahuan teknis yang cukup
minimal S1 untuk supervisor dan D3/S1 untuk posisi auditor/ ketua tim
audit.
c. Responden C: untuk menjadi seorang auditor atau supervisor harus
mempunyai kemampuan analitis dan judgemental dan mempunyai
kemahiran memimpin dan melatih serta komunikasi.
d. Responden D: mempunyai kemampuan dalam menjaga hubungan
dengan klien dan mempunyai sikap mental pribadi dan profesional
(karakter, intelegensi, motivasi, dan pertimbangan)
e. Responden E: calon karyawan yang dibutuhkan dikantor ini harus
mempunyai sikap kepemimpinan, pengamalan kerja minimal 3-5
tahun, pendidikan minimal D3 atau S1 dan mempunyai kemampuan
analitis.
f. Rangkuman: Kantor Akuntan Publik Payamta memiliki kualifikasi
untuk auditor yang akan bekerja. Kualifikasi ini dibagi menjadi 2
yaitu: kualifikasi untuk supervisor dan kualifikasi untuk ketua tim
audit atau auditor. Kualifikasi untuk supervisor yaitu: mempunyai
pengetahuan teknis yang cukup, minimal S1 Akuntansi, mempunyai
pengalaman kerja sebagai ketua tim atau auditor minimal 5 tahun,
mempunyai kemampuan analitis dan judgemental, mempunyai
kemahiran memimpin dan melatih serta berkomunikasi, mempunyai
kemampuan dalam menjaga hubungan dengan klien, dan mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
sikap mental pribadi dan profesional (karakter, intelegensi, motivasi,
dan pertimbangan). Kualifikasi untuk ketua tim audit atau auditor yang
akan bekerja di Kantor Akuntan Publik Payamta yaitu: mempunyai
pengetahuan teknis yang cukup, minimal S1 atau D3 Akuntansi,
mempunyai pengalaman kerja asisten audit minimal 3 tahun,
mempunyai kemampuan analitis dan judgemental, mempunyai
kemahiran memimpin dan melatih serta berkomunikasi, mempunyai
kemampuan dalam menjaga hubungan dengan klien, dan mempunyai
sikap mental pribadi dan profesional (karakter, intelegensi, motivasi,
dan pertimbangan).
15. Program atau pelatihan apa saja yang dirancang Kantor Akuntan Publik
untuk memperoleh auditor berkemampuan?
a. Responden A: pelatihan audit
b. Responden B: perpajakan
c. Responden C: pelatihan audit dan perpajakan
d. Responden D: perpajakan dan audit intern
e. Responden E: pelatihan audit
f. Rangkuman: Pelatihan yang dirancang untuk mendapatkan auditor
berkemampuan adalah pelatihan audit, perpajakan, dan audit intern.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
16. Bagaimana Kantor Akuntan Publik menginformasikan kepada pelamar dan
auditor baru mengenai semua kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh
Kantor Akuntan Publik?
a. Responden A,B,C,D,E: pada saat interview atau wawancara.
b. Rangkuman: Auditor baru dan pelamar memperoleh informasi
mengenai kebijakan dan prosedur yang ditetapkan pada saat interview
atau wawancara.
17. Bagaimana Kantor Akuntan Publik Payamta dalam menentukan dan
memilih staff?
a. Responden A,B,C,D,E: staff ditentukan melalui program seleksi
tertulis dan wawancara.
b. Rangkuman: Kantor Akuntan Publik Payamta dalam menentukan dan
memilih staff melalui program seleksi tertulis dan wawancara.
18. Program apa saja yang dibutuhkan auditor dalam mengembangkan
profesionalitas selama bekerja diKantor Akuntan Publik?
a. Responden A,B: program pelatihan audit dan perpajakan yang paling
penting untuk meningkatkan kemampuan
b. Responden C: program pelatihan sistem informasi dan perpajakan
c. Responden D: audit dan accurate accounting system.
d. Responden E: perpajakan dan audit
e. Rangkuman:Program yang dibutuhkan auditor dalam mengembangkan
profesionalitas adalah pelatihan perpajakan, pelatihan audit, sistem
informasi, dan accurate accounting system.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
19. Bagaimana cara Kantor Akuntan Publik dalam mengembangkan
profesionalitas bagi auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik
tersebut?
a. Responden A,B,C,D,E: lewat seminar dan pelatihan atau training
b. Rangkuman: Auditor yang bekerja diberi pelatihan dan seminar untuk
mengembangkan profesionalitasnya.
20. Pelatihan apa saja yang dilakukan di tempat kerja (on the job training)
selama pelaksanaan perikatan?
a. Responden A,B,C,D,E: pelatihan mengenai cara mengevaluasi
integritas manajemen klien dan membuat surat perikatan audit.
b. Rangkuman: On the job training yang dilakukan selama pelaksanaan
perikatan adalah membuat surat perikatan dan pelatihan mengenai cara
mengevaluasi integritas manajemen klien.
21. Bagaimana cara kantor akuntan memberikan informasi terkini dalam
standar professional bagi auditor untuk terlibat dalam aktivitas
pengembangan diri?
a. Responden A,B,C,D,E: mengikuti seminar dan membaca buku.
b. Rangkuman: Kantor akuntan memberikan informasi terkini dengan
cara mengikuti seminar dan membaca buku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
22. Kriteria apa saja yang dibutuhkan auditor dalam mengembangkan karirnya
selama bekerja diKantor Akuntan Publik?
a. Responden A: memiliki pengetahuan teknis yang cukup dan
mempunyai kemampuan analitis dan judgement.
b. Responden B: jenjang pendidikan minimal S1 akuntansi, mempunyai
pengalaman audit, dan memiliki pengetahuan yang cukup
c. Responden C: mempunyai kemampuan analitis dan judgement,
mempunyai pengalaman, dan mempunyai kemahiran memimpin
d. Responden D: dapat menjaga hubungan dengan klien, jenjang
pendidikan minimal S1 akuntansi, dan mempunyai pengalaman yang
cukup.
e. Responden E: jenjang minimal S1 akuntansi, mempunyai pengalaman,
mempunyai kemampuan analitis dan pengetahuan teknis yang cukup,
dan memiliki kemampuan judgement.
f. Rangkuman: Kriteria yang dibutuhkan auditor untuk mengembangkan
karirnya adalah : jenjang pendidikan minimal S1 akuntansi,
mempunyai pengalaman audit, memiliki pengetahuan teknis yang
cukup, memiliki kemampuan analitis dan judgement, dapat menjaga
hubungan dengan klien, dan mempunyai kemahiran memimpin.
23. Apa ada batasan yang dibuat Kantor Akuntan Publik Payamta mengenai
pengembangan karir auditornya?
a. Responden A,B,C,D,E: tidak ada batasan yang dibuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
b. Rangkuman: Kantor Akuntan Publik Payamta tidak membuat batasan
untuk pengembangan karir auditornya.
24. Bagaimana Kantor Akuntan Publik mengevaluasi kinerja auditornya dan
secara periodik memberitahu auditor tersebut untuk kemajuan auditor?
a. Responden A,B,C,D,E: Kantor Akuntan Publik Payamta dalam
mengevaluasi kinerja auditornya secara periodik dilihat dari
pengalaman selama masa kerja.
b. Rangkuman: Cara mengevaluasi kinerja auditornya dilihat dari
pengalaman selama masa kerja auditornya.
25. Apa pertimbangan Kantor Akuntan Publik dalam menerima klien?
a. Responden A,B,C,D,E: setiap calon klien harus dievaluasi terlebih
dahulu sebelum diterima menjadi klien, meliputi: review informasi
keuangan calon klien, review informasi manajemen calon klien atau
pihak ketiga, komunikasi dengan auditor pendahulu, pertimbangan
keadaan yang mungkin Kantor Akuntan Publik memerlukan perhatian
khusus atau risiko yang tidak wajar, dan evaluasi independensi dan
komunitas dan kemampuan Kantor Akuntan Publik untuk
menyediakan jasa bagi calon klien seperti kebutuhan dan keahlian
khusus.
b. Rangkuman: Pertimbangan Kantor Akuntan Publik dalam menerima
klien adalah setiap calon klien harus dievaluasi terlebih dahulu
sebelum diterima menjadi klien, meliputi: review informasi keuangan
calon klien, review informasi manajemen calon klien atau pihak ketiga,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
komunikasi dengan auditor pendahulu, pertimbangan keadaan yang
mungkin Kantor Akuntan Publik memerlukan perhatian khusus atau
risiko yang tidak wajar, dan evaluasi independensi dan komunitas dan
kemampuan Kantor Akuntan Publik untuk menyediakan jasa bagi
calon klien seperti kebutuhan dan keahlian khusus.
26. Apa ada prosedur yang dibuat berkaitan dengan dengan penilaian terhadap
klien?
a. Responden A: ada.
b. Responden B: ada.
c. Responden C: ada berkaitan dengan integritas manajemen klien
d. Responden D: penilaian dilakukan berkaitan dengan manajemen klien,
penilaian ini berguna menyakinkan auditor bahwa manajemen
perusahaan dapat dipercaya.
e. Responden E: ada penilaian untuk manajemen klien yang digunakan
untuk menyakinkan auditor terhadap integritas manajemen perusahaan
tersebut dapat dipercaya dan penilaian tersebut digunakan untuk bahan
pertimbangan menerima atau menolak perikatan.
f. Rangkuman: Prosedur penilaian dibuat untuk menilai integritas
manajemen klien. Penilaian ini digunakan untuk menyakinkan auditor
bahwa manajemen perusahaan dapat dipercaya dan penilaian tersebut
diigunakan untuk bahan pertimbangan menerima atau menolak
perikatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
27. Bagaimana Kantor Akuntan Publik menentukan keberlanjutannya dengan
klien?
a. Responden A,B,C,D,E: untuk menentukan keberlanjutannya dengan
klien dilakukan dengan cara mengikuti prosedur pra perikatan yang
telah disepakati.
b. Rangkuman: Keberlanjutan hubungan dengan klien ditentukan dengan
mengikuti prosedur pra perikatan yang telah disepakati.
28. Apa ada rancangan yang dibuat mengenai inspeksi?
a. Responden A,B,C,D,E: ada rancangan yang dibuat mengenai inspeksi.
b. Rangkuman: Kantor Akuntan Publik Payamta memiliki rancangan
mengenai inspeksi.
29. Jenis prosedur inspeksi apa yang ditetapkan oleh Kantor Akuntan Publik
Payamta?
a. Responden A,B,C,D,E: wewenang supervisor
b. Rangkuman: Jenis prosedur inspeksi merupakan wewenang supervisor.
30. Bagaimana kantor akuntan menetapkan isi dan batas lingkup program
inspeksi?
31. Bagaimana implementasi hasil dari inspeksi yang dilakukan oleh Kantor
Akuntan Publik?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
a. Jawaban untuk pertanyaan no 30 dan 31 merupakan tahapan dari
prosedur inspeksi secara keseluruhan. Jawaban dari responden
A,B,C,D,E yaitu:
guna memperoleh hasil inpeksi yang optimal. Beberapa tahapan yang
harus diikuti yaitu:
1) Persiapan
Persiapan memadai sebelum dimulainya suatu inspeksi akan
menghasilkan hasil inspeksi yang memuaskan. Pada tahap ini
beberapa hal yang perlu dilakukan adalah:
a) Memulai dengan sikap yang positif. Tidak membuat inspeksi
seolah mencari-cari kesalahan.
b) Mengetahui apa yang akan dicapai.
c) Mempersiapkan daftar periksa (checklist).
d) Mempersiapkan peralatan yang diperlukan.
2) Inspeksi
Pada tahap ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:
a) Menggunakan rencana awal yang telah ditentukan.
b) Menggunakan daftar periksa (checklist).
c) Menekankan segi positif.
d) Mengambil tindakan perbaikan sementara sebelum perbaikan
permanen dilakukan.
e) Mengklasifikasi risiko.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
3) Mengembalikan langkah perbaikan
Tahap ini merupakan tahap koreksi yaitu pengembangan langkah-
langkah perbaikan atas apa yang terdeteksi saat inspeksi. Banyak
pilihan yang dapat dilakukan untuk memperbaiki keadaan yang
tidak memenuhi standar, yang sangat bervariasi baik dalam biaya,
efektifitas maupun metode kontrolnya. Beberapa diantaranya
mampu mengurangi peluang dan besarnya kerugian apabila
kecelakaan yang auditor duga benar-benar terjadi.
4) Tindak lanjut perbaikan
Rekomendasi yang dibuat jika tidak diikuti tindak lanjut tidak akan
memberikan bobot terhadap inspeksi. Oleh karena itu, Kantor
Akuntan Publik perlu memeriksa sistem formal yang berpola dan
mampu memonitor pelaksanaan rekomendasi. Rekomendasi
hendaknya memuat siapa petugas yang bertanggung jawab
melakukan tindakan koreksi dan tetapkan target penyelesaiannya.
Rekomendasi-rekomendasi yang tidak disetujui atau karena suatu
hal tidak dapat dilaksanakan hendaknya dijelaskan secara teknis
tertulis. Karena hal ini perlu didiskusikan dengan ketua tim yang
bersangkutan sebagai tindak lanjut rekomendasi yaitu:
a) Mengeluarkan perintah kerja.
b) Membuat anggaran dan memantau pengadaan bahan dan biaya
perbaikan.
c) Memastikan ketepatan waktu penyelesaian perbaikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
d) Memeriksa rencana dan jadwal kerja, ikuti jalannya proses
konstruksi atau modifikasi.
e) Memeriksa dan memastikan bahwa pekerjaan perbaikan telah
selesai dilakukan secara memadai (sesuai waktu yang
ditentukan). Misalnya, dengan memeriksa peralatan,
melakukan evaluasi pelatihan yang diperlukan, atau menelaah
prosedur yang ada.
f) Menelaah kembali secara keseluruhan untuk menentukan
efektifitas tindakan perbaikan, kendala atau kemungkinan
timbulnya efek samping.
5) Pelaporan inspeksi
Laporan inspeksi merupakan bagian penting karena laporan ini
dapat membantu membuat keputusan yang lebih baik pada
peralatan, material, dan orang-orang yang dibutuhkan dalam semua
unsur-unsur program. Seperti: pelatihan, salinan laporan yang
dibagi-bagikan, dan informasi. Laporan ini dibuat secara tertulis
agar auditor dapat melihat lebih baik mengenai penggolongan
risiko, informasi tentang kondisi-kondisi dan praktek yang dibawah
standar. Laporan tertulis mendorong auditor untuk ingat apa yang
harus mereka lakukan. Laporan mendokumentasikan semua
tindakan sehingga tidak terulang lagi. Tindakan korektif yang tidak
teratur sering menimbulkan konflik dan pemborosan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
b. Rangkuman : prosedur inspeksi terbagi menjadi 5 tahapan yaitu
persiapan, inspeksi, mengembalikan langkah perbaikan, tindak lanjut
perbaikan, dan pelaporan inspeksi. Tahapan persiapan untuk
menentukan isi dan batas lingkup inspeksi. Sedangkan, tahapan
mengembalikan perbaikan sampai pelaporan merupakan implementasi
dari hasil inspeksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI