EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI...

80
EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI MASSAL PADA KEMENTRIAN AGAMA KOTA JAKARTA BARAT TAHUN 2015 Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Diajukan Oleh : Fahrul Yusuf 1111053100012 KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMRAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H / 2015 M

Transcript of EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI...

Page 1: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI MASSAL

PADA KEMENTRIAN AGAMA KOTA JAKARTA BARAT TAHUN 2015

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Diajukan Oleh :

Fahrul Yusuf

1111053100012

KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMRAH

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H / 2015 M

Page 2: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji
Page 3: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji
Page 4: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli penulis yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana S1 di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang penulis gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli penulis atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 15 September 2015

Fahrul Yusuf

Page 5: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

i

ABSTRAK

Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji Massal Pada Kementrian Agama Kota Jakarta Barat Tahun 2015.

Penyelenggaraan Ibadah Haji di Indonesia merupakan salah satu tugas yang diemban oleh pemerintah yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008, pemerintah merupakan pelaksana dan penanggung jawab atas penyelenggaraan Ibadah Haji. Kementrian Agama Kota Jakarta Barat adalah sebuah lembaga Kementrian Agama tingkat daerah Kota, yang melakukan penyelenggaraan Ibadah Haji, salah satunya adalah melakukan penyelenggaraan bimbingan manasik haji kepada para calon jamaah haji. Maka setelah program penyelenggaraan bimbingan manasik haji dilaksanakan pihak Kementrian Agama Kota Jakarta Barat selalu melakukan evaluasi untuk menentukan berapa jumlah jamaah dan seperti apa latar belakang pendidikan, pekerjaan serta usia jamaah haji. Dan apakah pelaksanaan bimbingan manasik sesuai denga rencana dan peaturan yang ada.

Penelitian ini digunakan untuk mengetahui secara umum tentang penyelenggaraan bimbingan manasik haji massal yang dilakukan oleh Kementrian Agama Kota Jakarta Barat terhadap para calon jamaah haji. perumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan dan evaluasi pada penyelenggaraan bimbingan manasik haji massal di Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Barat.

Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriftif kualitatif, yang mana metode ini menggambarkan dan menginterpertasikan objek yang sesuai dengan apa adanya.

Dari hasil penelitian ini Kementrian Agama Kota Jakarta Barat melaksanakan bimbingan manasik haji massal yang sesuai dengan peraturan pemerintah berjalan cukup lancar, dengan melaksanakan tugasnya sesuai dengan Standar Operasional Prosedur yang diterbitkan oleh Pemerintah, dan sesuai dengan rencana yang dibuat. Baik dari materi, pembimbing, metode, lokasi dan waktu serta media yang digunakan. Itu semua telah sesuai dengan apa yang direncanakan dan ditetapkan oleh Pemerintah. Serta mengetahui latar belakang jamaah yang terdiri dari beragam usia, tingkat pendidikan dan pekerjaan.

Kata Kunci : Evaluasi, Bimbingan Manasik Haji.

Page 6: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillahirabbil’alamin, sujud syukur kehadirat ALLAH SWT. Atas

limpahan kasih sayang, rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Sehingga

kita dapat mengembangkan kegiatan baik perkuliahan maupun pekerjaan serta

ibadah kita sehari-hari.

Shalawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita Baginda

Nabi Muhammad SAW, semoga tercurahkan limpahan rahmatnya kepada kita

semua selaku umatnya.

Alhamdulillah saya ucapkan atas rasa syukur kepada Allah SWT, atas

nikmat dan karunianya saya dapat menyelesaikan tugas skripsi dengan judul

“Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji Massal Pada Kementrian

Agama Kota Jakarta Barat Tahun 2015”.

Penyusun menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

oleh karena itu, kritik dan saran yang dapat membangun, sangat saya harapkan

untuk kesempurnaaan penyusunan yang akan datang.

Saya mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah ikut serta

membantu dan mendukung dalam penyusunan skripsi ini. Untuk itu sebagai

rasa syukur perkenankan saya mengucapkan rasa terima kasih kepada :

1. Kedua Orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi dan

semangat baik moril maupun materil, sehingga saya dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan tepat waktu.

2. Bapak Dr. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi.

3. Suparto, M.Ed, Ph.D selaku Wakil Dekan I, Dr. Roudhonah, MA selaku

Wakil Dekan II, Dr. Suhaimi, M.Si selaku Wakil Dekan III Fakultas

Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

Page 7: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

iii

4. Bapak Drs. Cecep Castrawijaya, MA, selaku Ketua Jurusan Manajemen

Dakwah yang selalu memberikan dukungan dan motivasi dalam perkuliahan

selama ini.

5. Bapak Drs. Sugiharto, MA, selaku Sekertaris Jurusan Manajemen Dakwah

yang selalu memberikan dukungan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Muamar Aditya, SE., MM, selaku Dosen Pembimbing Akademis

Program Study Manajemen Haji dan Umrah Th 2011.

7. Ibu Dra. H. Jundah Sulaiman, MA, selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan arahan serta dukungan atas penulisan skirpsi ini.

8. Para Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Manajemen Dakwah Haji dan Umrah

yang telah berbagi ilmu dan pengalaman yang berharga bagi kami.

9. Kawan-kawan Manajemen Haji dan Umrah UIN Syarif Hidayatullah Tahun

2011 yang setia menemani dan memberikan dukungan atas penyusunan

skripsi ini.

10. Bapak Drs. H. Mudehir selaku Kasi Haji & Umrah Kemenag Jakarta Barat

yang telah membantu dalam penelitian skripsi ini.

11. Seluruh Karyawan Staff Divisi Haji dan Umrah Kemenag Jakarta Barat

atas bantuan dalam penelitian skripsi ini.

Demikianlah, mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi

saya selaku penyusun dan pembaca pada umumnya. Semoga Allah SWT

meridhoi dan memberkahi usaha saya untuk mendapatkan hasil yang

diharapkan. Aamiin.

Jakarta, September 2015

Penyusun

Fahrul Yusuf

Page 8: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... iv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Pembatasan & Rumusan Masalah .................................................................. 5

C. Tujuan & Manfaat Penelitian ......................................................................... 6

D. Metodelogi Penelitian ................................................................................... 7

E. Tinjauan Pustaka ........................................................................................... 9

F. Sistematika Penulisan .................................................................................... 11

BAB II TINJAUAN TEORI TENTANG EVALUASI PROGRAM DAN

BIMBINGAN MANASIK HAJI MASSAL

A. Evaluasi Program .......................................................................................... 13

1. Pengertian Evaluasi Program ................................................................... 13

2. Jenis – jenis Evaluasi ............................................................................... 16

3. Tujuan dan Pentingnya Evaluasi ............................................................... 20

4. Langkah – langkah Evaluasi .................................................................... 22

B. Bimbingan Manasik Haji Massal .................................................................... 24

1. Penyelanggaraan Ibadah Haji .................................................................... 24

2. Bimbingan Manasik Haji ......................................................................... 25

3. Fungsi dan Tujuan Bimbingan Manasik Haji ........................................... 28

Page 9: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

v

4. Bentuk dan Metode Bimbingan Manasik Haji .......................................... 29

BAB III GAMBARAN UMUM KEMENTRIAN AGAMA KOTA JAKARTA

BARAT

A. Sejarah Kementrian Agama Kota Jakarta Barat .............................................. 31

B. Visi Misi ........................................................................................................ 34

1. Visi Kantor Kemenag Jak-Bar ................................................................. 34

2. Misi Kantor Kemenag Jak-Bar ................................................................ 34

C. Struktur Organisasi ......................................................................................... 35

D. Tugas dan Fungsi .......................................................................................... 37

1. Tugas Pokok Kantor Kemenag Jak-Bar ..................................................... 37

2. Fungsi Pokok Kantor Kemang Jak-Bar ..................................................... 37

3. Tugas Fungsi Kasi Haji ............................................................................. 38

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN MANASIK HAJI MASSAL

KEMENTRIAN AGAMA KOTA JAKARTA BARAT

A. Pelaksana dan Unsur – unsur Bimbingan Manasik Haji Massal...................... 39

B. Analisis Evaluasi Bimbingan Manasik haji Massal .......................................... 43

1. Evakuasi Input Bimbingan Manasik .......................................................... 43

2. Evaluasi Proses Bimbingan Manasik ......................................................... 53

3. Evaluasi Hasil ............................................................................................ 55

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 58

B. Saran ................................................................................................................ 60

Page 10: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

vi

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR WAWANCARA

LAMPIRAN

Page 11: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

vii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran Surat Bimbingan

2. Lampiran Surat Bukti Penelitian

3. Lampiran Daftar Wawancara Bimbingan Manasik Haji

Page 12: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ibadah Haji merupakan salah satu jenis ibadah mahdloh yang tata-cara

pelaksanaannya dianggap paling rumit, tidak sebagaimana ibadah-ibadah

mahdloh lainnya. Oleh karenanya, disamping niat yang tulus kepada Allah

SWT, melaksanakan Ibadah Haji merupakan seperangkat ilmu pengetahuan

yang memadai, setidaknya pengetahuan-pengetahuan yang berhubungan

dengan Ibadah Haji tersebut.1

Indonesia adalah Negara dengan jumlah umat Islam terbesar di muka

bumi ini. Maka wajar jika jumlah jamaah haji asal Indonesia merupakan

jumlah terbesar dibandingkan dengan jamaah haji dari Negara-negara lain.

Jumlah jamaah haji asal Indonesia berjumlah 211 ribu jamaah tiap tahunnya,

dengan beragam latar belakang ekonomi, budaya dan pendidikan masing-

masing.

Bagi bangsa Indonesia, penyelenggaraan Ibadah Haji merupakan tugas

nasional karena disamping menyangkut kesejahteraan lahir batin jamaah haji,

juga menyangkut nama baik dan martabat Indonesia di luar negeri, Khususnya

Arab Saudi. Mengingat pelaksanaannya bersifat massal dan berlangsung dalam

waktu yang terbatas, penyelenggaraan Ibadah Haji memerlukan manajemen

yang baik, agar aman, tertib dan lancar.

1 Muhammad Ilyas Abdul Ghani, Sejarah Makkah, (Madina Munawwara: Al-Rashed Printers, 2003), hal 8.

Page 13: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

2

Oleh karena itu, dengan berbagai cara Pemerintah Indonesia dalam hal

ini pemerintah senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan dan pemenuhan

kebutuhan jamaah haji dari tahun ke tahun, sekaligus ikut mendorong

partisipasi masyarakat meningkatkan kualitas Ibadah Hajinya sebagaimana

yang dituntunkan dalam syariat.

Sesuai dengan undang-undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang

penyelenggaraan Ibadah Haji, pemerintah merupakan pelaksana dan

penanggug jawab atas penyelenggaraan Ibadah Haji, maka dari itu pemerintah

secara terus menerus berupaya melakukan perbaikan penyelenggaraan haji,

utamanya melalui pembenahan sistem dalam berbagai aspek, termasuk sistem

pelayanan, pembinaan dan perlindungan Ibadah Haji.

Peningkatan pelayanan pendaftaran dan perlindungan serta pembinaan

terhadap jamaah haji diupayakan melalui penyempurnaan sistem.

Penyempurnaan sistem dan manajemen tersebut dimaksudkan agar calon

jamaah haji lebih siap dan mandiri dalam menunaikan Ibadah Haji sesuai

dengan tuntunan agama sehingga menjadi haji yang mabrur. Upaya

peningkatan dan penyempurnaan pelayanan tersebut dilaksanakan agar tidak

terulang kembali kesalahan dan kekurangan yang terjadi pada masa-masa

sebelumnya.

Untuk tercapainya maksud tersebut, diperlukan suasana yang kondusif

bagi warga Negara yang akan melaksanakan Ibadah Haji. Suasana kondusif

tersebut dapat dicapai apabila pihak penyelenggara Ibadah Haji mampu

Page 14: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

3

memberikan pelayanan yang prima dalam pendaftaran, pembinaan dan

perlindungan kepada calon jamaah haji.2

Penyelenggaraan Ibadah Haji dilaksanakan berdasarkan asas keadilan,

profesionalitas dan akuntabilitas dengan prinsip nirlaba. Penyelenggaraan

Ibadah Haji juga bertujuan untuk memberikan pembinaan, pelayanan dan

perlindungan yang sebaik-baiknya bagi jamaah haji. Dan pihak Pemerintah

juga memberikan kepastian hukum bagi jamaah untuk menunaikan Ibadah

Haji.

Untuk tercapainya kelancaran dan kemudahan dalam praktek ritual

Ibadah Haji berlangsung, maka jamaah harus diberikan bekal oleh Pemerintah

yang sesuai dengan kebutuhan jamaah. sesuai dengan UU No 13 Tahun 2008

maka Pemerintah harus memberikan pembinaan bimbingan manasik haji

kepada jamaah, untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman serta wawasan

kepada setiap jamaah haji sehingga jamaah memperoleh haji yang mabrur.

Selanjutnya dalam pelaksanaan Ibadah Haji diperlukan fisik dan mental

yang baik, tidak hanya memerlukan ilmu manasik haji saja, akan tetapi jamaah

perlu mempersiapkan kesehatan dan pengetahuan tentang perjalanan ibadah

haji baik dipesawat maupun menyiasati situasi di Tanah Suci. Maka dari itu

Pemerintah wajib memberikan pengetahuan yang akan hal seperti itu, demi

kelancaran pelaksanaan Ibadah Haji berlangsung.

2 Departemen Agama RI, Perundang-undangan Tentang Penyelenggaraan Haji, (Jakarta: Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji, 2002), h. 19-20

Page 15: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

4

Secara permanen puncak organisasi penyelenggara ibadah haji di tingkat

pusat duduk Mentri Agama RI selaku penanggung jawab secara nasional.

Sedangkan kegiatan hariannya dilaksankan oleh Direktur Jendral Haji.

Kemudian pada setiap tahun musim haji dibentuk organisasi panitia pelaksana

yang bersifat temporal. Antara lain panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH)

yang ditempatkan disetiap lokasi penyelenggaraan ibadah haji mulai dari

tingkat pusat, propinsi, kabupaten/kota, embarkasi dan Arab Saudi.3

Adapun penanggung jawab tingkat propinsi adalah Gubernur selaku

coordinator. Kegiatan sehari-harinya dilaksanakan oleh Kepala Kantor Wilayah

Departemen Agama Propinsi selaku kepala staff penyelengaraan ibadah haji

dan dibantu oleh kepala bidang urusan haji. Sedangkan penanggung jawab

dibidang kabupaten kota adalah Bupati atau Walikota selaku coordinator

penyelenggara ibadah haji. Kegiatan sehari harinya dilaksanakan oleh kepala

kantor departemen agama selaku kepala staff penyelenggaraan ibadah haji

kabupaten kota, dibantu oleh penyelenggara bimbingan urusan haji (PBUH)

pada kantor departemen agama kabupaten kota selaku sekertaris penyelenggara

ibadah haji.

Dalam penyelenggaraan Ibadah Haji dimulai dari Kementrian Agama

tingkat Kabupaten / Kota, dimana Kemenag Kab/Kota adalah yang paling

dekat dengan masyarakat. Oleh karna itu, sebagai suatu instansi pemerintah

khususnya Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Barat mempunyai tugas

pokok untuk menyelenggarakan Ibadah Haji.

3 M. Basyuni, Muhammad, Reformasi Manajemen Haji, (Jakarta : FDK PRESS, 2008), hal 117.

Page 16: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

5

Salah satu tugas Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta adalah

melaksanakan program bimbingan manasik haji berdasarkan amanat nyang

terkandung dalam UU No 13 Tahun 2008. Untuk mengukur bagaimana hasil

yang dicapai dalam setiap pelaksanaan bimbingan manasik haji, maka pihak

penyelenggara selalu melakukan evaluasi agar mengetahui apakah program

yang dilakukan telah sesuai dengan rencana atau tidak. Berdasarkan latar

belakang masalah yang ada maka penulis akan mengkaji dalam sebuah karya

tulis “skripsi” dengan judul :

“Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji Massal Pada Kementrian

Agama Kota Jakarta Barat Tahun 2015”

B. Pemabatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka penulis membatasi

masalah yang akan dibahas pada Evaluasi Program Penyelenggaraan Haji

Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Barat Tahun 2015. Evaluasi hanya

meliputi bimbingan manasik haji massal.

2. Rumusan Masalah

Untuk mempermudah dalam melakukan penulisan, maka penulis membuat

perumusan masalah agar arah dan tujuan penulisan ini jelas adanya. Adapun

perumusan masalah sebagai berikut :

a. Bagaimana pelaksanaan penyelenggaraan bimbingan manasik haji massal

Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Barat Tahun 2015?

Page 17: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

6

b. Bagaimana evaluasi dalam penyelenggaraan bimbingan manasik haji

massal Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Barat?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian :

Berdasarkan pokok permasalahan diatas, maka tujuan dari penelitian ini

antara lain adalah:

a. Untuk mengetahui penyelenggaraan bimbingan manasik haji massal

Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Barat tahun 2015.

b. Untuk mengetahui hasil evaluasi kegiatan penyelenggaraan bimbingan

manasik haji massal Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Barat.

2. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, maka penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat antara lain :

a. Manfaat akademis adalah dapat memberikan dan memperluas

pengetahuan tentang bagaimana penyelenggaraan bimingan manasik haji

yang baik pada umumnya dan dalam seputaran penyelenggaraan haji

Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Barat pada khususnya.

b. Manfaat praktis dari penelitian ini adalah dapat memberikan masukan

atau input kepada Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Barat dalam

melakukan pelayanan yang baik, ramah serta santun terhadap calon

jamaah haji.

Page 18: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

7

D. Metodelogi Penelitian

1. Metode penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif yaitu dengan

melakukan penelitian yang menghasilkan data deskriftif, berupa data-data

tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Metode

penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada

filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang

alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah

sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan

secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi

(gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian

kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.4

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta

Barat, yang merupakan dari sekumpulan orang-orang dari staff dan kasi

bidang haji yang dapat memberikan informasi refresentatif. Dan yang

menjadi objek dari penelitian ini adalah Evaluasi Bimbingan Manasik Haji

Massal Kementrian Agama Kota Jakarta Barat.

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian ini, penulis juga menggunakan beberapa teknik

untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan pembahasan penulisan

skripsi ini, yaitu antara lain :

4 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta, 2013), hal. 15

Page 19: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

8

a. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistemastis terhadap

gejala-gejala yang diteliti.5 Pengamatan mengoptimalkan kemampuan

peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian, perilaku tak sadar,

kebiasaan dan sebagainya. Pengamatan memungkinkan pengamat untuk

melihat dunia sebagaimana dilihat oleh subjek penelitian. Pengamatan

juga memungkinkan peneliti merasakan apa yang dirasakan dan dihayati

oleh subjek, sehingga memungkinkan pula peneliti menjadi sumber data.

Dan juga memungkinkan pembentukan pengetahuan yang diketahui

bersama, baik dari pihaknya maupun dari pihak subjek.6

b. Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data atau informasi dengan cara

Tanya jawab sepihak, dikerjakan secara sistematik dan berlandaskan

pada tujuan penyelidikan. Tujuan wawancara sendiri adalah

mengumpulkan data atau informasi (keadaan, gagasan/pendapat,

sikap/tanggapan, keterangan dan sebagainya) dari suatu pihak tertentu.7

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-

dokumen.8 Penulis menggunakan data-data dan sumber-sumber yang ada

5 Husin Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metedologi Penelitian Sosial (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2003), cet ke 4, hal. 53 6 Lexy J. Moleong, Metedologi Penelitian Kualitatif (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hal. 175 7 Arief Subyantoro dan FX. Suwarto, Metode dan Teknik Penelitian Sosial (Yogyakarta : CV. Andi Offset, 2007), hal. 97

8 Husin Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metedologi Penelitian Sosial, cet ke 4, hal. 73

Page 20: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

9

hubungannya dengan masalah yang dibahas. Data-data ini diperoleh

arsip-arsip dan company profil serta buku-buku yang ada di Kantor

Kementrian Agama Kota Jakarta Barat. Kemudian data-data tersebut

digunakan oleh penulis untuk memaparkan kerangka awal mengenai

objek study yang ditulis.

4. Waktu dan tempat penelitian

Penulis melakukan penelitian pada 03 Juni 2015 hingga 21 Agustus 2015,

dan lokasi penelitian di Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Barat Jl.

Perdana No. 10 Wijaya Kusuma Jakarta Barat. Telp. (021) 5647452,

5663501 fax. 11460.

5. Teknis Analisis Data

Dalam hal ini penulis menggunakan analisis deskriftif yaitu suatu teknik

analisis data dimana penulis terlebih dahulu memaparkan data yang

diperoleh dari hasil pengamatan kemudian menganalisisnya dengan

berpedoman kepada sumber-sumber yang tertulis. Dan penulis berusaha

menggambarkan obyek penelitian dengan apa adanya sesuai dengan

kenyataan yang ada.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam melakukan penulisan skripsi ini, penulis terlebih dahulu membaca

beberapa skripsi sebagai bahan acuan dan perbandingan selanjutnya. Adapun

setelah penulis melakukan kajian kepustakaan, maka akhirnya penulis

menemukan beberapa skripsi yang membahas tentang Ibadah Haji yang

Page 21: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

10

memiliki judul hampir sama dengan judul sripsi yang akan ditulis dalam skripsi

ini. Judul-judul skripsi tersebut adalah :

1. Agus Supriyadi dengan judul. “Strategi Penyelenggaraan Pendidikan dan

Pelatihan Manasik Haji Pada Calon Jama’ah Haji Kantor Kementrian

Agama Kota Jakarta Selatan”. Skripsi Mahasiswa Jurusan Manajemen

Dakwah. Dalam skripsi ini membahas tentang bagaimana upaya

penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan manasik haji pada calon jamaah

haji Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Selatan. Perbedaan dengan

penulisan skripsi ini antara bagaimana strategi dalam upaya memberikan

pendidikan dan pelatihan terhadap jamaah dalam bimbingan manasik haji

Kementrian Agama Kota Jakarta Selatan dengan bagaimana pelaksanaan

bimbingan manasik haji massal Kementrian Agama Kota Jakarta Barat dan

evaluasi hasil penyelenggaraan bimbingan manasik haji massal Kementrian

Agama Kota Jakarta Barat.

2. Karya Nurfadhilah dengan judul. “Evaluasi Program Bimbingan Manasik

Haji di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan

Tahun 2014”. Skripsi Mahasiswi Jurusan Manajemen Dakwah. Dalam

skripsi ini membahas tentang evaluasi program bimbingan manasik haji di

Kantor Urusan Agama Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan. Perbedaan

dengan penulisan skripsi ini antara evaluasi bimbingan manasik haji

klasikan pada KUA Kecamatan Jagakrasa Jakarta Selatan dengan

bagaimana pelaksanaan bimbingan manasik haji massal Kementrian Agama

Page 22: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

11

Kota Jakarta Barat dan evaluasi bimbingan manasik haji massal pada

Kementrian Agama Kota Jakarta Barat.

3. Karya Ishmatul Maula dengan judul. “Manajemen Penyelenggaraan

Manasik Haji Pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Ar-Rahmah Tahun

2010”. Skripsi Mahasiswi Jurusan Manajemen Dakwah. Dalam skripsi ini

membahas tentang manajemen penyelenggaraan bimbingan manasik haji,

perbedaan dengan skripsi ini antara analisis manajemen penyelenggaraan

bimbingan manasik haji, dan kelebihan serta kekurangan dalam manajemen

penyelenggaraan bimbingan manasik haji pada KBIH Ar-Rahmah dan

kelebihan serta kekurangan dalam manajemen penyelenggaraan bimbingan

manasik haji pada KBIH Ar-Rahmah dengan bagaimana pelaksanaan

bimbingan manasik haji massal Kementrian Agama Kota Jakarta Barat dan

evaluasi bimbingan manasik haji massal pada Kementrian Agama Kota

Jakarta Barat.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penulisan skripsi ini, maka penulis membuat

sistematika penulisan yang terdiri dari lima bab, dengan susunan sebagai

berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metedologi

penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

Page 23: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

12

BAB II : TINJAUAN TEORI

Pada bab ini terdiri dari bebrapa hal diantaranya pengertian evaluasi,

jenis-jenis evaluasi, tujuan dan manfaat evaluasi, pengertian

pelayanan, kualitas pelayanan yang baik dan pengertian haji serta

syarat dan rukun haji.

BAB III : GAMBARAN UMUM KANTOR KEMENTRIAN AGAMA

KOTA JAKARTA BARAT

Terdiri dari : Profil atau gambaran umum Kantor Kementrian Agama

Kota Jakarta Barat. Yang terdiri dari : sejarah berdirinya, visi dan

misi, struktur organisasi, tugas dan fungsi Kementrian Agama Kota

Jakarta Barat.

BAB IV : ANALISIS PENELITIAN

Terdiri dari : pelaksanaan bimbingan manasik haji massal dan

evaluasi penyelenggaraan bimbingan manasik haji massal Kantor

Kementrian Agama Kota Jakarta Barat.

BAB V : PENUTUP

Berisikan kesimpulan, saran-saran dan lampiran yang diperlukan

dalam penelitian.

Page 24: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

13

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Evaluasi Program.

1. Pengertian Evaluasi Program

Evaluasi program terdiri dari dua kata yaitu evaluasi dan program,

evaluasi dalam kamus besar Bahasa Indonesia diartikan dengan penilaian.1

Evaluasi adalah pengidentifikasian keberhasilan atau kegagalan suatu

rencana kegiatan atau program. Secara umum dikenal dua tipe evaluasi,

yaitu evaluasi terus-menerus (on-going evaluation) dan evaluasi akhir (ex-

post evaluation).2

Tipe evaluasi yang pertama dilaksanakan pada interval periode waktu

tertentu, misalnya per tri wulan atau per semester selama proses

implementasi (biasanya pada akhir phase atau tahap suatu rencana). Tipe

evaluasi yang kedua dilakukan setelah implementasi suatu program atau

rencana. Evaluasi biasanya lebih difokuskan pada pengidentifikasian

kualitas program. Evaluasi berusaha mengidenifikasi mengenai apa yang

sebenarnya terjadi pada pelaksanaan atau penerapan program.3

Menurut Suharsimi Arikunto (2004) yang ditulis oleh Nana Minarti

dalam jurnal pemikiran dan gagasan, evaluasi adalah kegiatan untuk

1 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1998)h. 238. 2 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat, Kajian Strategis

Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial (Bandung: PT. Refika Aditama, 2005), h. 119.

3 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat, Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan, h. 119.

Page 25: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

14

mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya

informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam

mengambil keputusan. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah

menyediakan informasi yang berguna bagi decision maker untuk

menentukan kebijakan yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah

dilakukan.4

Lalu menurut M. Chabib Thaha berpendapat bahwa evaluasi

merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek

dengan menggunakan suatu instrument dan hasilnya dibandingkan dengan

tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan.5

Menurut H. D. Sujana evaluasi merupakan kegiatan penting untuk

mengetahui apakah tujuan yang telah ditentukan telah tercapai, apakah

pelaksanaan pogram sesuai dengan rencana dan atau dampak apa yang

terjadi setelah program ditentukan.6

Maka secara umum dapat diambil kesimpulan bahwa evaluasi

merupakan kegiatan penilaian terhadap segala macam pelaksanaan kegiatan

agar dapat diketahui secara jelas apakah sasaran yang dituju sudah dapat

tercapai apa belum. Dan untuk mengetahui sudah sampai mana suatu

pelayanan yang baik dapat diberikan.

4 Nana Mintarti, dkk, zakat & empowering, kajian perumusan performance indicator bagi

Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Zakat (Jurnal Pemikiran dan Gagasan, vol, 2, Juni 2009), h. 23.

5 M. Chabib Thaha, Teknik Evaluasi Pendidikan (Jakarta : Raja Garafindo Persada, 1996), h. 1.

6 H. D. Sujana, Manajemen Program Pendidikan Luar Sekolah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Bandung : Fatah Production, 2000), h.283

Page 26: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

15

Dengan demikian, evaluasi ini dimaksudkan untuk menyusun nilai-

nilai indikator dalam mencapai suatu sasaran. Dengan kata lain evaluasi

adalah suatu cara atau kegiatan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan

sebuah program serta suatu cara untuk menentukan ukuran-ukran perbaikan

bagi para pengambil keputusan.

Sedangkan pengertian program Menurut Kamus besar Bahasa

Indonesia berarti suatu rancangan mengenai asas serta usaha yang akan

dijalankan.7 Menurut Joan L. Herman dalam buku evluator’s Handbook,

program ialah segala sesuatu yang dicoba lakukan seseorang dengan

harapan akan mendatangkan hasil atau pengaruh.8

Andi Mappiare berpendapat bahwa program adalah kerangka dasar

rancangan aktifitas atau kegiatan yang dirancang untuk melaksanakan

kebijakan yang dilakasanakan untuk waktu yang tidak terbatas.9

Program juga merupakan unsur pertama yang harus ada demi

terciptanya suatu kegiatan. Di dalam program dibuat beberapa aspek,

disebutkan bahwa di dalam program dijelaskan mengenai tujuan yang akan

dicapai, kegiatan yang diambil dalam mencapai tujuan, aturan yang harus

dipegang dan prosedur yang harus dilalui, perkiraan anggaran yang

dibutuhkan dan strategi pelaksanaan.

7 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), h. 278. 8 Farida Yusuf Tayibnapis, Evaluasi Program (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2000), cet. 1,

h. 9. 9 Andi Mappiare, Kamus Istilah Konseling dan Terapi (Jakarta : Raja Grafindo Persada,

2006), Ed. 1, h, 254.

Page 27: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

16

Melalui program maka segala bentuk rencana akan lebih terorganisir

dan lebih mudah untuk dioperasionalkan. Hal ini sesuai dengan pengertian

program yang diuraikan.10

Setelah menjabarkan pengertian antara evaluasi dengan program,

maka evaluasi program mempunyai pengertian tersendiri yaitu proses

pengumpulan data atau informasi yang ilmiah, yang hasilnya dapat

digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pengambil keputusan dalam

menentukan alternatif kebijakan.

Menurut Suharsimi Arikunto evaluasi program adalah suatu unit atau

kesatuan kegiatan yang bertujuan mengumpulkan informasi tentang realisasi

atau implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam proses

berkesinambungan dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan

sekelompok orang, guna pengambilan keputusan.11

Lalu Syamsu Mappa menjelaskan bahwa evaluasi program sebagai

kegiatan yang dilakukan untuk menetapkan keberhasilan dan kegagalan

suatu program.12

2. Jenis-jenis Evaluasi

Jenis-jenis evaluasi yang dapat dilakukan dikelompokan sesuai

dengan fokus penilaian suatu program, Stufflebeam membagi empat macam

10 Nurfadhilah, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji Kantor Urusan Agama

Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan (Jakarta : FDK 2014), h. 16. 11 Suharsimi Arikunto dan Cepi Safrudin Abdul Jabar, Evaluasi Program Pendidikan

(Jakarta : Bumi Aksara, 2009) 12 Djuju Sudjana, Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah (Bandung : PT Remaja

Rosdakarya Offset, 2008) Ed. 2, h. 22.

Page 28: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

17

evaluasi yang dikutip oleh Farida Yusuf Tayibnapis dalam bukunya yang

berjudul Evaluasi Program, yaitu antara lain :

a. Evaluasi konteks

Evaluasi konteks adalah evaluasi membantu merencanakan keputusan,

menentukan kebutuhan yang akana dicapai oleh program, dan

merumuskan tujuan program.

b. Evaluasi Masukan

Evaluasi masukan adalah evaluasi yang mengatur keputusan,

menentukan sumber-sumber yang ada, alternatif apa yang diambil,

rencana dan strategy yang digunakan untuk mencapai tujuan. Terdapat

tiga unsur variabel utama dalam evaluasi masukan yaitu : klien (peserta),

staff (pelaksana) dan program.

c. Evaluasi proses

Evaluasi proses adalah diarahkan sampai sejauh mana rencana telah

dilaksanakan yang sesuai dengan rencana. Evaluasi proses memfokuskan

diri pada aktifitas program yang melibatkan interaksi langsung kepada

klien dan staf pelaksana. Evaluasi ini untuk menilai bagaimana proses

kegiatan yang sedang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana yang

telah dirumuskan.

d. Evaluasi Hasil

Ini merupakan tahap akhir evaluasi dan akan diketahui ketercapaian

tujuan, kesesuaian proses dengan pencapaian tujuan, dan ketetapan

Page 29: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

18

tindakan yang diberikan dan tampak dari program.13 Kriteria

keberhasilan ini akan dapat dikembangkan sesuai dengan kemajuan suatu

program.

Jenis-jenis evaluasi yang dapat dilakukan dikelompokan sesuai

dengan fokus penilaian suatu program, sebagai berikut :

a. Evaluasi Relevansi Program (Program Appropriateness)

Evaluasi jenis ini dilakukan untuk menilai relevansi suatu program yang

biasanya dilakukan sebelum suatu program dilaksanakan. Jenis evaluasi

ini dapat juga dilakukan secara periodik selama implementasi kebijakan

atau program, misalkan bila ada perubahan politik, ekonomi maupun

kondisi yang memerlukan kebijakan yang berbeda pada target program

semula.

b. Evaluasi Efesiensi Program

Evaluasi yang berfokus pada efesiensi lebih cenderung pada bagaimana

memperbaiki mekanisme/proses suatu program. Evaluasi berfokus

efesiensi ini dapat dilakukan kapan saja sepanjang program berlangsung

dan sebaiknya dilakukan secara reguler untuk memastikan bahwa

program berjalan sesuai rencana.

c. Evaluasi Efektifitas Program

Evaluasi yang berfokus pada efekifitas dilakukan pada suatu program

dengan memperhatikan apakah program tersebut telah selesai atau pada

13 Farida Yusuf Tayibnapis, Evaluasi Program, cet. 1, h. 14.

Page 30: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

19

tingkatan program yang telah memungkinkan untuk menghasilkan

outcome pada tingkat tertentu.

Jenis-jenis evaluasi yang dapat dilakukan dikelompokan sesuai

dengan fokus penilaian pada kinerja pekerja, secara sederhana evaluasi

kinerja berarti proses organisasi melakukan penilaian terhadap pekerja

dalam melaksanakan pekerjaannya.14

Jenis-jenis evaluasi kinerja sebagai berikut :

a. Evaluasi kinerja dari substansinya terdiri dari :

1) Evaluasi kinerja kuantitatif dengan standar pekerjaan berbentuk

bilangan yang ditetapkan berupa target kerja dan tenggang waktu

untuk melaksanakan dan/atau mencapai menyelesaikannya.

2) Evaluasi kinerja kualitatif dengan menggunakan standar pekerjaan

berupa kualitas atau mutu dari proses pelaksanaan pekerjaan atau

jabatan dan hasilnya.

b. Evaluasi kinerja dari segi prosesnya terdiri dari :

1) Evaluasi kinerja dengan observasi langsung dilakukan dengan

mengamati dan menilai pekerja/ karyawan pada saat mereka

melaksanakan pekerjaannya atau jabatannya.

2) Evaluasi kinerja dengan observasi tidak langsung dilakukan dengan

mengamati pelaksanaan pekerjaan melalui kondisi kerja yang

direkayasa.

14 Hadari Nawawi, Evaluasi dan Manajemen Kinerja di Lingkungan Perusahaan dan

Industri, (Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2006), h. 70.

Page 31: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

20

c. Evaluasi kinerja dari segi penilai atau evaluator terdiri dari :

1) Evaluasi kinerja subyektif yakni penilaian kinerja yang dilakukan oleh

suatu orang penilai atau evaluator, tanpa mempergunakan standar

pekerjaan sebagai pembanding, tanpa didasarkan pada pendapat

perseorangan.

2) Evaluasi kinerja obyektif yakni penilaian yang dilakukan oleh dua

orang atau lebih penilai atau evaluator terhadap seseorang pekerja atau

karyawan yang dinilai, dengan menggunakan standar pekerjaan yang

sama.

d. Evaluasi kinerja dari segi sifatnya terdiri dari :

1) Evaluasi kinerja relatif dilakukan dengan membandingkan nilai skor

antar karyawan dalam satu kelompok atau unit kerja.

2) Penilaian kinerja absolut, evaluasi kinerja ini dilakukan dengan

membandingkan nilai skor yang dicapai oleh karyawan dengan nilai

skor tertinggi yang seharusnya dicapai sebagai tolok ukur yang

bersifat standar yang berlaku bagi semua pekerjaan atau jabatan

dilingkungan sebuah organisasi atau perusahaan.15

3. Tujuan dan Pentingnya Evaluasi

Evaluasi merupakan suatu yang penting dilakukan, dalam hal ini, Feurstein

menyatakan sepuluh alasan mengapa suatu evaluasi perlu dilakukan.16

Antara lain sebagai berikut :

15 Hadari Nawawi, Evaluasi dan Manajemen Kinerja di Lingkungan Perusahaan dan

Industri, (Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2006), h. 80.

16 Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat, h. 188.

Page 32: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

21

a. Guna melihat apa yang sudah dicapai.

b. Mengukur kemajuan dan melihat kemajuan yang dikaitkan dengan

objektif program.

c. Meningkatkan pemantauan agar tercapai manajemen yang lebih baik.

d. Mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan agar dapat memperkuat

program itu sendiri.

e. Melihat apakah usaha dilakukan secara efektif. Guna melihat perbedaan

apa yang terjadi setelah diterapkan suatu program.

f. Biaya dan manfaat, melihat apakah biaya yang dikeluarkan cukup masuk

akal.

g. Berbagi pengalaman. Guna melindungi pihak lain terjebak dalam

kesalahan yang sama, atau untuk mengajak seseorang untuk ikut

melaksanakan metode yang serupa bila metode yang telah dijalankan

berhasil dengan baik.

h. Mengumpulkan informasi guna merencanakan dan mengolah kegiatan

program secara lebih baik.

i. Meningkatkan keefektifan agar dapat memberikan dampak yang lebih

luas.

j. Memungkinkan perencanaan yang lebih baik, karena memberikan

kesempatan untuk mendapatkan masukan dari masyarakat komunitas

fungsional dan komunitas lokal.

Page 33: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

22

4. Langkah-langkah Evaluasi

Dalam mengevaluasi suatu kegiatan, para pelaku evaluasi (evaluator)

pastinya melakukan langkah-langkah evaluasi, adapun langkah-langkah

evaluasi sebagai berikut :

a. Perencanaan Evaluasi

Dalam melaksanakan suatu kegiatan tentunya harus sesuai dengan apa

yang telah direncanakan. Hal ini dimaksudkan agar hasil yang diperoleh

dapat lebih maksimal. Perencanaan itu penting, karena akan

mempengaruhi langkah-langkah selanjutnya, bahkan akan mempengaruhi

keefektifan prosedur evaluasi secara menyeluruh.17

b. Pelakasanaan Evaluasi

Pelaksanaan evaluasi artinya bagaimana cara melaksanakan suatu

evaluasi sesuai dengan perencanaan evaluasi. Dalam perencanaan

evaluasi telah disinggung semua hal yang berkaitan dengan evaluasi.

Seperti tujuan evaluasi, model dan jenis evaluasi, objek evaluasi,

instrument evaluasi, sumber data, semuanya sudah dipersiapkan pada

tahap perencanaan evaluasi. Pelaksanaan evaluasi sangat bergantung

pada jenis evaluasi yang digunakan.

c. Monitoring Pelaksanaan Evaluasi

Tujuan dari monitoring pelakasanaan evaluasi adalah untuk mencegah

hal-hal yang negatif dan meningkatkan pelaksanaan evaluasi. Monitoring

mempunyai dua fungsi pokok. Pertama untuk melihat relevansi

17 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2012), h. 88

Page 34: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

23

pelaksanaan dengan perencanaan evaluasi. Kedua untuk melihat hal-hal

apa saja yang terjadi selama pelaksanaan evaluasi. Jika dalam

pelakasanaan evaluasi terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka

evaluator harus mencatat, melapor dan menganalisis faktor-faktor

penyebabnya.18

d. Pengolahan data hasil evaluasi

Prosedur pelakasanaan pengolahan hasil penilaian adalah sebagai berikut:

1) Menskor, yakni memberikan skor pada hasil evaluasi yang dapat

dicapai oleh pihak bersangkutan. Untuk menskor atau memberikan

angka diperlukan tiga jenis alat bantu, yaitu kunci jawaban, kunci

skoring dan pedoman konversi.

2) Mengubah skor mentah menjadi skor standar sesuai dengan norma

tertentu.

3) Mengkonversikan skor standar ke dalam nilai, baik berupa huruf atau

angka.

4) Melakukan analisis soal untuk mengetahui derajat vaiditas dan

reabilitas soal, tingkat kesukaran soal dan daya pembeda.19

e. Pelaporan Hasil Evaluasi

Semua hasil evaluasi harus dilaporkan kepada berbagai pihak yang

berkepentingan, seperti pengurus-pengurus program, aktifis dan lain

sebagainya. Hal ini dimaksudkan agar proses pelaksanaan pemprograman

diketahui oleh berbagai pihak sehingga pengurus bisa menentukan sikap

18 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, h. 88 19 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, h. 90

Page 35: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

24

yang objektif dan mengambil langkah-langkah yang pasti sebagai tindak

lanjut dalam laporan tersebut.

f. Salah satu penggunaan hasil evaluasi adalah laporan. Laporan

dimaksudkan untuk memberikan feedback kepada semua pihak yang

terlibat dalam pemrograman, baik secara langsung maupun tidak

langsung.20

Adapun kriteria keberhasilan evaluasi adalah :

a. Berorientasi pada program dan pelayanan, kriteria keberhasilan pada

umumnya dikembangkan berdasarkan cakupan atau hasil dari suatu

program.

b. Berdasarkan pada jama’ah yang pada umumnya dikembangkan

berdasarkan perilaku jama’ah atau respon jama’ah.

c. Berorientasi pada kinerja pekerja atau karyawan dalam melayani

jama’ah atau konsumen.

B. Bimbingan Manasik Haji Massal.

1. Penyelenggaraan Ibadah Haji.

Kegiatan penyelenggaraan Ibadah Haji mengacu pada ketentuan yang

diatur dalam undang-undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang

penyelenggaraan Ibadah Haji. Dalam Undang-undang Nomor 13 Tahun

2008 penyeleggaraan Ibadah Haji adalah rangkaian kegiatan pengelolaan

pelaksanaan Ibadah Haji yang meliputi pembinaan, pelayanan dan

perlindungan jamaah haji. jamaah haji adalah Warga Negara Indonesia yang

20 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, h. 92

Page 36: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

25

beragama Islam dan telah mendaftarkan diri untuk menunaikan Ibadah Haji

sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.21

Penyelenggaraan Ibadah Haji meliputi pembinaan, pelayanan serta

perlindungan dan dilaksanakan berdasarkan asas keadilan, profesionalitas

dan akuntabilitas dengan prinsip nirlaba.

2. Bimbingan Manasik Haji

Bimbingan jamaah haji merupakan salah satu tugas utama

penyelenggaraan Ibadah Haji yang telah dijabarkan secara proporsional

sesuai dengan fungsi pembinaan, meliputi penyediaan sarana penyiapan

insfratruktur, pelatih dan pembimbing serta penyempurnaan sistem

pembinaan, mulai dari tingkat pusat hingga tingkat daerah.22

Bimbingan manasik haji yang dilaksanakan oleh pihak penyelenggara

haji bertujuan memberikan bekal dan arahan kepada para jamaah haji agar

jamaah haji mampu melaksanakan ritual kegiatan Ibadah Haji dengan

mandiri. Bimbingan manasik haji terdiri dari tiga kata yaitu bimbingan,

manasik dan haji.

Istilah bimbingan merupakan terjemahan dari bahasa inggris yaitu

“guidance” yang berarti bantuan, selain itu bimbingan dapat diartikan

arahan, pedoman, dan petunjuk. Kata guidance berasal dari kata dasar (to)

guide, yang artinya menuntun, mempedomani, menjadi petunjuk jalan,

mengemudikan, menuntun orang ke jalan yang benar.23

21 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2008 Pasal 1. 22 Kementrian Agama RI, Desain Pola Bimbingan Calon Jamaah Haji (Jakarta 2010) 23 H. M. Umar, Sartono, Bimbingan dan Penyuluhan, (Bandung : CV Pustaka Setia

1998), Cet. Ke-1, h. 9.

Page 37: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

26

Menurut Dewa Ketut Sukardi bahwa bimbingan adalah proses bantuan

yang diberikan kepada seseorang agar mampu mengembangkan potensi-

potensi (bakat, minat dan kemampuan) yang dimiliki mengatasi persoalan-

persoalan sehingga mereka dapat menentukan sendiri jalan hidupnya secara

bertanggung jawab tanpa bergantung pada orang lain.24

Miller mengungkapkan bahwa bimbingan adalah proses terhadap

individu untuk mencapai pemahaman dan pengarahan yang dibutuhkan

untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimal.25

Menurut Prayitno dan Erman Amti bimbingan adalah proses

pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang

atau orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa, agar yang

dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendir dan mandiri,

dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat

dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.26

Sedangkan manasik adalah tata cara pelaksanaan Ibadah Haji. Kata

manasik merupakan bentuk jamak dari kata mansak yang memiliki makna

perbuatan dan syiar dalam Ibadah Haji.27 Manasik merupakan tata cara

pelakasanaan Ibadah Haji sesuai syariah, dan merupakan hak yang tidak

bisa diabaikan bagi seorang muslim yang akan melaksanakan Ibadah Haji,

24 Dewa Ketut Sukardi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Jakarta :

Rineka Cipta, 2000), cet ke-1, hal. 19. 25 Nurfadhilah, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji Kantor Urusan Agama

Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan (Jakarta : FDK 2014), h. 23. 26 Prayitno, Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta : Rineka Cipta,

2004), h. 99. 27 Dede Imadudin, Mengenal Ibadah Haji, (Jakarta : PT Mitra Aksara Panaitan, 2011), h.

18.

Page 38: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

27

dilakukan sebelum perjalanan haji. Dengan mengikui manasik, setiap calon

jamaah haji akan mendapatkan pengetahuan tata cara beribadah haji yang

sesuai dengan anjuran Rasulullah.

Menurut Harahap Sumuran manasik adalah tata cara pelaksanaan

ibadah haji, atau hal-hal peribadatan yang berkaitan dengan haji :

melaksanakan ihram dan miqat yang telah ditentukan, thawaf, sa’i, wukuf di

Arafah, mabit di Muzdalifah, melempar jumrah dan lain sebagainya.28

Sedangkan secara terminologis, haji ialah menyengaja (menuju)

Baitullah dalam waktu tertentu dengan niat melakukan Ibadah Haji yang

terdiri dari thawaf, sa’i, wuquf di Arafah, dan sebagainya. Haji merupakan

perjalanan spritual yang diperintahkan oleh Allah SWT, kewajiban tersebut

ditunjukan bagi umat Islam yang mampu secara fisik, mental dan ekonomi.

Dengan memahami ilmu manasik itu sendiri sebagai bekal tata cara

beribadah haji.

Kata manasik dan haji itu selalu berkaitan satu sama lain sehingga

menjadi sebuah kata manasik haji yang mempunyai makna tersendiri.

Pengertian manasik haji adalah suatu ilmu yang mempelajari syarat, rukun

dan wajib haji yang harus diketahui oleh setiap jamaah yang akan berangkat.

Dari uraian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa manasik haji adalah

suatu aktifitas yang dengan sengaja memodifikasi berbagai kondisi yang

28 Harahap Sumuran, Kamus Istilah Haji dan Umrah, (Jakarta : Mitra Abadi Press, 2008),

h. 362.

Page 39: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

28

diarahkan untuk tercapainya suatu tujuan dalam hal ini tentang manasik

haji.29

Jadi Bimbingan Manasik haji adalah proses pembekalan, arahan,

petunjuk dan pedoman untuk menuntun para calon jamaah haji dalam

melaksanakan rukun, wajib dan tata cara Ibadah Haji dengan baik dan

benar.

3. Fungsi dan Tujuan Bimbingan Manasik Haji

Bimbingan manasik haji memiliki fungsi dan tujuan, Latif Hasan dan

Nidjam Ahmad mengemukakan bahwa fungsi manasik adalah sebagai

berikut :

a. Agar semua jamaah mampu memahami semua informasi tentang

pelaksanaan ibadah haji, tuntunan perjalanan, petunjuk kesehatan dan

mampu mengamalkannya pada saat pelaksanaan ibadah haji.

b. Agar jamaah haji dapat mandiri dalam melaksanakan ibadah haji, baik

secara regu atau rombongan.

c. Agar jamaah haji mempunyai kesiapan menunaikan ibadah haji baik

mental, fisik, kesehatan maupun petunjuk ibadah haji yang lain.30

Adapun tujuan dari bimbingan manasik haji dalam buku tuntunan

praktis manasik haji dan umrah adalah agar jamaah yang berangkat

menunaikan ibadah haji merasa aman , tertib dan sah. Aman dalam artian

jamaah tidak merasa khawatir terhadap dirinya dan harta bendanya. Tertib

29 Kementrian Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggara Haji dan Umrah, Petunjuk

Teknis Penyelenggaraan Ibadah Haji, (Jakarta, 2011), h. 16. 30 Latif Hasan dan Nidjam Ahmad, Manajemen Haji, (Jakarta : Zikrul Hakim 2003), cet

ke-2, h. 17.

Page 40: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

29

dalam artian melaksanakan dan memenuhi syarat, rukun dan wajib haji

sesuai dengan tuntunan agama. Sah dalam artian tidak ada kekurangan

dalam menjalankan ibadah dan manasik.31

Ahmad Latif juga mengemukakan bahwa tujuan manasik haji adalah

agar jamaah haji yang berniat menunaikan Ibadah Haji dapat melaksanakan

dengan tertib, sah dan aman dalam arti jamaah haji dapat melaksanakan

perjalanannya dengan tenang, khusyu dan bebas dari kekhawatiran baik

terhadap diri sendiri maupun terhadap harta bendanya. Tertib dalam arti

bahwa jamaah dapat memenuhi syarat, rukun dan wajib haji sesuai dengan

tuntunan agama. Lancar dalam arti jamaah haji dapat melaksanakan

ibadahnya dengan baik, bebas dari segala bentuk hambatan dan gangguan.

Sah dalam arti tidak ada kekurangan dalam ibadah haji dan kesalahan dalam

manasik. Sempurna dalam arti jamaah haji dapat melaksanakan ibadahnya

selain rukun dan wajib juga ibadah lainnya yang memiliki keutamaan.

4. Bentuk dan Metode Bimbingan Manasik Haji

a. Bentuk Massal Bimbingan Manasik Haji

Bentuk massal bimbingan manasik haji adalah bimbingan kepada jamaah

secara umum, dapat dilaksanakan khusus intern kelompok terbang

sendiri, maupun bersama-sama dengan kelompok yang lebih luas dan

lebih besar, juga diartikan seluruh seluru calon haji yang terdaftar di

Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota, dilaksanakan di tempat

yang cukup memadai, dan dilakukan sebanyak 2 kali, sebagai pelaksana

31 Departemen Agama RI, Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Tuntunan

Praktis Manasik Haji dan Umrah, (Jakarta, 2011), h. 7.

Page 41: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

30

adalah Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota dan dilaksanakan 3

bulan sebelum pemberangkatan dengan tujuan memberikan bekal akhir

tentang praktek manasik haji dan pertemuan kloter.

b. Metode Bimbingan Manasik Haji

1) Metode ceramah

Metode ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan

pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan

pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar. Dengan

metode ceramah guru dapat dapat mendorong timbulnya inspirasi bagi

pendengarnya. Dalam hal manasik haji metode ceramah selalu

menjadi unggulan bagi para pembimbing dalam menjalankan atau

menerangkan materi tentang haji.32

2) Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah penyampaian pesan pengajaran

dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan siswa

memberikan jawaban atau sebaliknya siswa diberikan kesempatan

bertanya dan guru menjawab pertanyaan-pertanyaan.33

Dalam bimbingan manasik haji metode tanya jawab selalu

dilakukan antara pemberi materi dengan jamaah haji, baik jamaah

yang bertanya ataupun sebaliknya.

32 Nurfadhilah, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji Kantor Urusan Agama

Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan (Jakarta : FDK 2014), h. 29. 33 Usman, Basyiruddin, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta : Ciputat Press,

2002), h. 43.

Page 42: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

31

BAB III

GAMBARAN UMUM KANTOR KEMENTRIAN AGAMA KOTA

JAKARTA BARAT

A. Sejarah Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Barat.

Kementerian Agama Kota Jakarta Barat pertama kali dipimpin oleh

Bapak KH. Soemantri pada tahun 1980 hingga tahun 1984 dimana pada

kepeminpinan beliau untuk pengelolaan sekolah keagamaan seperti Madrasah–

Madrasah dikelola oleh Unit Pendais dan untuk pengelolaan pemberdayaan

Masjid dikelola oleh Penais dan setiap seksi dikepalai oleh Kasi atau kepala

Seksi dan untuk sekeretariat dibawah Ka. Subag Tata Usaha dibantu oleh Kaur

atau Kepala Urusan.1

Setelah KH.Soemantri menjabat sebagai Kepala Kantor Kementrian

Agama Kota Jakarta Barat Kemudian digantikan dengan H. Gusti

Abdurrahman pada masa Kepemimpinan beliau pada tahun 1984 sampai tahun

1988. pada masa kepemimpinan H.Gusti Abdurahman tidak terdapat perbedaan

dalam ruang lingkup struktural dan masih memakai kebijakan dari Kantor

Kementerian Agama Propinsi.2

Pada tahun 1988 hingga tahun 1992 Kantor Kementerian Agama Kota

Jakarta Barat dipimpin oleh H. Ahmad Rohadi sama seperti masa–masa

sebelumnya pada kepemimpinan beliau juga tidak ada perubahan dalam ruang

1 Dokumen Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Barat, Profil Lembaga 2 Dokumen Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Barat, Profil Lembaga

Page 43: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

32

lingkup struktural Kementerian Agama Kota Jakarta Barat dan kebijakan yang

dipakai sama seperti kebijakan–kebijakan yang dulu.3

Setelah H. Ahmad Rohadi Kementerian Agama Kota Jakarta Barat

kemudian dipimpin oleh Drs. H. Memed Parta beliau memimpin Kementerian

Agama Kota Jakarta Barat dari periode tahun 1992 hingga tahun 1996 dan

tidak banyak perubahan dengan periode–periode sebelumnya.4

Pada tahun 1996 sampai tahun 2000 pada periode ini banyak sekali

perubahan–perubahan yang terjadi diruang lingkup Kementerian Agama itu

sendiri seperti penambahan–penambahan unit kerja, pada periode ini

Kementerian Agama Kota Jakarta Barat dipimpin oleh bapak Drs. Mas’ud

Hasan, perubahan yang terjadi di Kementerian Agama Kota Jakarta Barat

disebabkan karena adanya kebijakan dari Kantor Pusat.5

Pada tahun 1997 dilakukan usaha perubahan nomenklatur Direktorat

Penerangan Islam menjadi Pendidikan Agama Islam kepada Masyarakat, yang

secara struktural ditempatkan pada Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat,

sedangkan Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji

akan dibentuk dua Direktorat baru yaitu Direktorat Siaran dan Tamaddhun

Islam dan Direktorat Zakat dan Waqaf namun tidak terbentuk.

Tetapi pada tahun 2000 upaya tersebut dilakukan lagi sehingga

Direktorat Pendidikan Agama Islam, Ditjen Bimas dan Urusan Haji menjadi

Direktorat Penerangan Agama Islam pada masyarakat dan Pemberdayaan

3 Dokumen Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Barat, Profil Lembaga 4 Dokumen Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Barat, Profil Lembaga 5 Dokumen Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Barat, Profil Lembaga

Page 44: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

33

Masjid serta masuk dalam struktur Ditjen Kelembagaan Islam. Berdasarkan

Keputusan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas,

Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Agama. Jadi Peniadaan Direktorat Penerangan Agama Islam tidak ada

hubungan konsepsional sama sekali dengan peniadaan Departemen Penerangan

pada masa Pemerintahan Presiden Abdurahman Wahid, hal itu menjadi

momentum untuk mewujudkan cita-cita yang mulai diusahakan tahun 1997.6

Pada tahun 2000 sampai tahun 2004 Kantor Kementerian Agama Kota

Jakarta Barat di pimpin oleh Drs. H. Damiri Mahdin, pada periode beliau

banyak sekali perubahan yang terjadi dan adanya kebijakan–kebijakan yang

baru, seperti perubahan nama untuk para kaur menjadi kordinator kerja dan

adanya penambahan seksi unit kerja, serta diperbanyaknya jabatan fungsional

sehingga adanya penambahan dalam unit kerja seperti adanya Penyelenggara

Haji dan Umroh, Penyelenggara Zakat dan Waqaf, serta Unit Penamas yang

merupakan singkatan dari Pendidikan Agama Islam dan Pemberdayaan Masjid,

serta dipisahnya Pondok Pesantren dengan Madrasah dimana keduanya tidak

lagi digabung seperti dulu, melainkan terpisah dan Penais berubah nama

menjadi Mapenda dan PK Pontren.7

Pada periode tahun 2004 sampai tahun 2010 Kementerian Agama Kota

Jakata Barat dipimpin oleh Bapak H. Sutami, M.Pd, beliau merupakan

pindahan dari Kementerian Agama Kota Jakarta timur, pada peride beliau saat

ini perubahan yang terjadi adalah diberinya kewenangan Pada Kementerian

6 Dokumen Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Barat, Profil Lembaga 7 Dokumen Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Barat, Profil Lembaga

Page 45: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

34

Agama Kota Jakarta Barat untuk membuat Surat Keputusan, tapi dibatasi

hanya untuk golongan II dan dan karyawan Honorer dan sampai saat ini belum

ada perubahan–perubahan yang terlihat.

Pada periode tahun 2010 hingga sekarang Kementerian Agama Kota

Jakata Barat dipimpin oleh Bapak Dr. H.M. Sholahi, MM, M.Ag, pada periode

beliau saat ini perubahan yang terjadi adalah adanya kebijakan–kebijakan yang

baru seperti terbitnya PMA No.13 Tahun 2012 tentang Struktur Organisasi,

dimana pendidikan islam dipisahkan menjadi 3(tiga) seksi yakni pendidikan

madrasah, pendidikan diniyah dan pondok pesantren dan pendidikan agama

islam. Perubahan nama penerangan masyarakat menjadi bimbingan masyarakat

islam serta urusan agama islam menjadi penyelenggara syariah.8

Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Barat berada di Jl. Perdana No.

10 Wijaya Kusuma. Tlp. 021-5663501, 5647452, fax. 021-5663501 Jakarta

11460.9

B. Visi Misi Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Barat.

1. Visi Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Barat

Visi dari Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Barat adalah

“Tanggap dan terampil dalam mewujudkan kehidupan umat beragama yang

berkualitas dan partisipatif di Kota Jakarta Barat”.10

2. Misi Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Barat

a. Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi dan manajemen.

8 Dokumen Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Barat, Profil Lembaga 9 Dokumen Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Barat, Profil Lembaga 10 Dokumen Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Barat, Profil Lembaga

Page 46: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

35

b. Meningkatkan kualitas pelayanan dan bimbingan bidang syariah.

c. Meningkatkan kualitas pelayanan dan Bimbingan Haji dan Umroh.

d. Meningkatkan kualitas pelayanaan dan bimbingan penyelengaraan

pendidikan Madrasah dan pendidikan Agama Islam pada sekolah Umum

serta sekolah luar biasa.

e. Meningkatkan kualitas pelayanan dan bimbingan penyelengaraan

pendidikan diniyah dan pondok pesantren.

f. Meningkatkan kualitas pelayanan dan penyelengaraan pendidikan Agama

Islam.

g. Meningkatkan kualitas pelayanan dan bimbingan Umat Budha.

h. Meningkatkan kualitas pelayanan dan bimbingan Umat Kristen.

i. Meningkatkan kualitas pelayanan dan bimbingan masyarakat islam.11

C. Struktur Organisasi Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Barat.

Struktur Organisasi adalah suatu bentuk persekutuan antara dua orang atau

lebih yang bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama dan secara formal

dalam suatu ikatan hirarki, sehingga terdapat suatu hubungan seseorang yang

disebut pimpinan, dalam suatu organisasi diperlukan sekali adanya bentuk atau

struktur yang terorganisir, susunan yang logis sehingga dapat mewujudkan

rangkaian tata hubungan kerja, pembagian tugas, wewenang masing–masing

individu dari organisasi tersebut dapat tercapai dengan baik. Untuk struktur

organisasi pada Kementrian Agama Kota Jakarta Barat dapat dilihat pada

gambar III.1 dan III.2

11Dokumen Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Barat, Profil Lembaga

Page 47: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

36

Gambar III.1 Struktur Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Barat

Kepala Kandepag Jakbar Dr. H. M. Sholahi. MM.

MA.

Sumber : Dokumen Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Barat

Gambar III.2 Struktur Kantor Urusan Agama Kota Jakarta Barat

Kepala Kandepag Jakbar Dr. H. M. Sholahi. MM.

MA.

Sumber : Dokumen Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Barat

Ka. Subag TU Marga Ahmadin

Kasi Peny. Kristen Seti Harefa. S.Pak

Kasi Pend. Madrasah Ahmad Jahid. M.Pd

Ka Pen. Agama Islam Drs. Syamsuri

Kasi Haji & Umrah Drs. H. Mudehir

Kasi Peny. Syariah H. Anshori. S.Ag

Kasi Pend. Diniyah H. M. Sholeh. SH

Bimas Islam H.Murdimin. MM

Kasi Peny. Budha Suratman. S.Ag

KUA Cengkareng H.Mawardi. S.Ag

KUA Grogol H.Syarif Hidayat

KUA Kalideres M. Arudin

KUA Tamansari Abd. Syakur. S.Ag

KUA Tambora H.Jayadih. S.Ag KUA Palmerah

H.Zaini. MA

KUA Kebon Jeruk H.Andi. S.Ag

KUA Kembangan H.Lukman

Page 48: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

37

D. Tugas dan Fungsi.

1. Tugas Pokok Kementrian Agama Jakarta Barat

Menyelenggarakan sebagian tugas umum pemerintah dan pembangunan

dibidang Agama di wilayah Kota Jakarta Barat sesuai dengan keputusan

Mentri Agama No. 45 Tahun 1981.12

2. Fungsi Pokok Kementrian Agama Jakarta Barat

a. Perumusan visi, misi serta kebijakan teknis di bidang pelayanan dan

bimbingan kehidupan beragama;

b. Pembinaan, pelayanan dan bimbingan di bidang bimbingan masyarakat

Islam, pelayanan Haji dan Umrah, Pendidikan diniyah dan pondok

pesantren, pendidikan agama islam, pendidikan madrasah, syariah,

bimbingan masyarakat Kristen, bimbingan masyarakat Budha sesuai

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

c. Pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pengelolaan administrasi dan

informasi keagamaan;

d. Pelayanan dan bimbingan di bidang kerukunan umat beragama;

e. Pengkoordinasian perencanaan, pengendalian dan pengawasan program;

f. Pelaksanaan hubungan dengan pemerintah daerah, instansi terkait dan

lembaga masyarakat dalam rangka pelaksanaan tugas Kementerian

Agama di Kota Jakarta Barat.13

12Dokumen Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Barat, Profil Lembaga 13Dokumen Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Barat, Profil Lembaga

Page 49: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

38

3. Tugas fungsi Kasi Haji

a. Melaksanakan bimbingan dan pelayanan penyuluhan haji dan umrah.

b. Melaksanakan bimbingan dan pelayanan jamaah dan petugas haji.

c. Melaksanakan penelaahan dan memecahkan masalah serta

pengembangan system dan teknis pelaksanaan tugas dibidang

penyelenggaraan Ibadah Haji dan umrah.14

14 Dokumen Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Barat, Profil Lembaga

Page 50: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

39

BAB IV

ANALISIS BIMBINGAN MANASIK HAJI MASSAL KEMENTRIAN

AGAMA KOTA JAKARTA BARAT

A. Pelaksanaan dan Unsur-unsur Bimbingan Manasik Haji Massal.

Sebelum melakukan analisis evaluasi penyelengaraan bimbingan

manasik haji massal pada Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Barat,

penulis akan memaparkan terlebih dahulu pelaksanaan bimbingan manasik haji

yang diberikan oleh Kementrian Agama Kota Jakarta Barat terhadap para calon

jamaah haji.

Bimbingan manasik haji pada Kementrian Agama Kota Jakarta Barat

dibagi menjadi dua sistem yaitu, bimbingan manasik haji massal yang

dilaksanakan di Kabupaten/Kota sebanyak dua kali pertemuan. Dan bimbingan

manasik haji kelompok (klasikal) dilaksanakan di KUA Kecamatan sebanyak

tujuh kali pertemuan.

Bimbingan manasik haji merupakan pembinaan yang diberikan kepada

para calon jamaah haji, dimana bimbingan manasik ini adalah bekal yang

sangat penting yang harus dimiliki oleh para calon jamaah haji. Agar calon

jamaah haji siap dan mampu melaksanakan Ibadah Hajinya dengan sempurna.

Pelayanan bimbingan manasik haji ini dilakukan ditingkat

kabupaten/kota dan dilakukan oleh tingkat kecamatan secara berkelompok

sesuai domisili tempat tinggal para calon jamaah haji. Bimbingan manasik haji

dilaksanakan dengan memberikan materi-materi yang sesuai dengan keperluan

Page 51: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

40

jamaah dalam melaksanakan Ibadah Haji, baik tentang fiqih haji, kesehatan

jamaah haji dan persiapan-persiapan jamaah haji sebelum berangkat ke Tanah

Suci maupun Setelah kembali dari melaksanakan Ibadah Haji.

Pelaksanaan bimbingan manasik haji massal yang dilakukan oleh

Kementrian Agama Jakarta Barat sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan

oleh Direktur Jendral Penyelenggara Haji dan Umrah Kementrian Agama

Republik Indonesia (dirjen haji). Dimana pelaksanaannya dilakukan sebanyak

dua kali bimbingan manasik haji massal.1 Dengan metode bimbingan

andragogi yaitu seperti brainstroming, curah pendapat, praktek, ceramah, dll.2

Sehubungan kouta haji Kota Jakarta Barat sebanyak 1.021 (seribu dua

puluh satu) calon jamaah dan yang telah melunasi BPIH berjumlah 948 jamaah

haji. Maka yang mengikuti kegiatan bimbingan manasik haji massal sekitar

948 calon jamaah haji, dan pelaksanaannya dilakukan di lokasi yang memiliki

kapasitas yang besar untuk menampung jumlah jamaah yang ada.

Kementrian Agama Kota Jakarta Barat melaksanakan bimbingan

manasik haji massal di lokasi Aula Yayasan Pendidikan Al-Kamal yang

beralamat Jl. Kamal Raya Kelurahan Kedoya Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta

Barat. Selain kapasitas aula tersebut dapat memenuhi jumlah jamaah juga letak

aula tersebut sangat strategis karena berada dipertengahan dari delapan

1 Wawancara pribadi dengan Bpk. Muhammad Reza, Staff Penyusun Materi Bimbingan

Haji Kemenag Jakbar (Jakarta : 29 Juli 2015) 2 Wawancara pribadi dengan Bpk. Drs. H. Mudehir, Kepala seksi Haji Kemenag Jakbar

(Jakarta : 19 Agustus 2015)

Page 52: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

41

kecamatan yang ada di Kota Jakarta Barat.3 Disamping aula yang dimiliki

Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Barat yang tidak dapat menampung

jumlah jamaah tersebut.

Waktu pelaksanaan bimbingan manasik haji massal yang pertama

dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 23 Mei 2015, dan Waktu pelaksanaan

bimbingan manasik haji massal yang kedua dilaksanakan pada hari sabtu

tanggal 01 Agustus 2015. Adapun unsur-unsur bimbingan manasik haji massal

pada Kementrian Agama Kota Jakarta Barat antara lain :

1. Pembimbing

Pembimbing merupakan hal yang sangat diutamakan dalam

pelaksanaan bimbingan manasik haji massal, dimana pembimbing

merupakan salah satu yang sangat dibutuhkan oleh para calon jamaah haji

agar para calon jamaah haji dapat mengetahui berbagai ilmu manasik haji

yang harus dimiliki oleh para calon jamaah haji.

Pada pelaksanaan bimbingan manasik haji massal di Kementrian

Agama Kota Jakarta Barat, pembimbing yang memberikan materi antara

lain :

a. Kepala Bidang Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementrian Agama

Provinsi DKI Jakarta.

b. Seksi PMKS Sudin Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat.

c. Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Barat.

d. PT. Garuda Indonesia Airlines.

3 Wawancara pribadi dengan Bpk. Muhammad Reza, Staff Penyusun Materi Bimbingan Haji Kemenag Jakbar (Jakarta : 29 Juli 2015)

Page 53: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

42

e. Kepala seksi penyelenggara haji dan umrah Kantor Kementrian Agama

Kota Jakarta Barat.

2. Peserta Bimbingan Manasik Haji Massal

Peserta bimbingan manasik haji massal adalah para calon jamaah haji

itu sendiri, pada Kementrian Agama Kota Jakarta Barat peserta bimbingan

manasik haji massal terdapat 948 jamaah (yang melakukan pelunasan bpih),

yang terdiri dari berbagai macam latar belakang usia, pendidikan dan

pekerjaan.

3. Materi

materi adalah salah satu hal pokok yang harus disampaikan oleh pihak

penyelenggara kepada calon jamaah, dimana materi merupakan bekal yang

harus diketahui oleh jamaah agar jamaah dapat melaksanakan ritual Ibadah

Haji dengan lancar dan membuat jamaah itu lebih mandiri.

adapun materi yang diberikan saat manasik haji massal pada

Kementrian Agama Kota Jakarta Barat yaitu :

a. Kebijakan pemerintah tentang penyelenggaraan Ibadah Haji.

b. Kebijakan teknis pelayanan kesehatan jamaah haji.

c. Bimbingan perjalanan haji.

d. Bimbingan keselamatan penerbangan.

e. Hikmah haji dan pelestarian haji.

f. Pembentukan ketua regu, ketua rombongan dan ketua kloter.4

4. Metode dan media

4 Wawancara pribadi dengan Bpk. Muhammad Reza, Staff Penyusun Materi Bimbingan Haji Kemenag Jakbar (Jakarta : 29 Juli 2015)

Page 54: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

43

Metode yang digunakan saat pelaksanaan bimbingan manasik massal

pada Kementrian Agama Kota Jakarta Barat adalah metode ceramah dan

tanya jawab (diskusi) antara pemateri dengan para calon jamaah haji. Dan

media yang digunakan adalah laptop, infocus dan sound sistem serta buku

bimbingan manasik haji.5

5. Tujuan dan Pengaruh

Tujuan dari pelaksanaan bimbingan manasik haji massal agar para

jamaah haji mampu mengetahui segala hal yang berkaitan dengan

pelaksanaan ibadah haji baik dari tata cara manasik, fiqih haji dan hal-hal

lain yang berkaitan dengan pelaksanaan ibadah haji itu sendiri.

Adapun pengaruh dari pelaksanaan bimbingan manasik haji massal itu

sendiri adalah jamaah haji memiliki ilmu manasik haji yang baik dan benar,

jamaah haji menjadi lebih mandiri dan jamaah haji saling kenal dengan

jamaah haji lainnya.

B. Analisis Evaluasi Dalam Penyelenggaraan Bimbingan Manasik Haji

Massal.

Analisis evluasi penyelenggaraan bimbingan manasik haji massal Kantor

Kementrian Agama Kota Jakarta Barat berdasarkan evaluasi input, proses dan

hasil.

1. Evaluasi Input Bimbingan Manasik Haji

a. Evaluasi Pemimbing Berdasarkan Pengalaman dan Profesi

5 Wawancara pribadi dengan Bpk. Muhammad Reza, Staff Penyusun Materi Bimbingan

Haji Kemenag Jakbar (Jakarta : 29 Juli 2015)

Page 55: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

44

Sehubungan dengan penyelenggaraan bimbingan manasik haji

massal, maka pelaksanaannya harus dilakukan dengan baik, baik dari

tingkat kecerdasan dan kecakapan ilmu para pembimbing maupun dari

materi bimbingan yang diberikan kepada jamaah haji. Karna standar

seorang pembimbing harus sesuai dengan peraturan pemerintah dengan

standar keilmuan dalam ibadah haji harus sangat matang dan seorang

pembimbing ibadah haji harus berpengalaman.

Dari hasil penelitian yang dilakukan, penulis menemukan data

tentang pembimbing manasik haji massal pada Kementrian Agama Kota

Jakarta Barat. Dari tingkat pengalaman pembimbing dalam

penyelenggaraan Ibadah Haji dikatakan sangat berpengalaman, para

pembimbing berasal dari Kementrian Agama yang membimbing dalam

hal tata cara pelaksanaan dan fiqih hajinya, dsb. Pembimbing dari

Kementrian Kesehatan yang memberikan arahan serta pengetahuan

tentang kesehatan jamaah haji agar mempersiapkan kondisi tubuh yang

fit dan segar untuk mengikuti proses pelaksanaan Ibadah Haji. Dan

pembimbing dari pihak maskapai penerbangan untuk memberikan

pengetahuan dalam perjalanan penerbangan Ibadah Haji.

b. Evaluasi Pemimbing Berdasarkan Pendidikan

Pembimbing manasik haji massal pada Kementrian Agama Kota

Jakarta Barat terdapat lima orang pembimbing yang terbagi pada dua sesi

bimbingan manasik haji massal. Pada bimbingan manasik haji massal

pertama terdapat empat orang pembimbing, dan yang kedua terdapat dua

Page 56: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

45

orang pembimbing. Dengan latar belakang pembimbing sesuai dengan

peraturan yang ada.

Latar belakang pendidikan pembimbing khusus di lingkungan

Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat minimal Strata 1. Dari

tingkat pendidikan para pembimbing, mereka berpendidikan hingga

jenjang perguruan tinggi bahka hingga strata tiga. Dalam tingkat

pendidikan mereka tidak diragukan lagi, karna pedidikan para

pembimbing manasik haji massal minimal pada tingkat strata 1.

c. Evaluasi Jamaah Berdasarkan Usia

Dalam pelaksanaan bimbingan manasik haji massal Kementrian

Agama Kota Jakarta Barat pada tahun 2015 diikuti sebanyak 948 jamaah

dengan tingkat kehadiran sebanyak 85% dari jumlah keseluruhan jamaah.

Dengan tingkat usia para jamaah mayoritas diatas empat puluh tahun.

Idealnya usia jamaah haji adalah pada tingkat usia 25 hingga 45

tahun, dimana kondisi fisik pada usia tersebut masih sangat kuat dan

segar sehingga mampu melaksanakan ritual Ibadah Haji dengan

makasimal.6

6 Wawancara pribadi dengan Bpk. Muhammad Reza, Staff Penyusun Materi Bimbingan Haji Kemenag Jakbar (Jakarta : 29 Juli 2015)

Page 57: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

46

Tabel 4.1

Jamaah berdasarkan usia

N

O KECAMATAN

USIA

18-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90

1 CENGKARENG 5 14 37 53 25 5 1

2 GROGOL

PETAMBURAN 1 8 20 21 19 5 1

3 TAMBORA 3 0 0 6 21 3 0

4 TAMAN SARI 0 0 2 5 0 1 0

5 KEBON JERUK 8 25 68 77 32 7 1

6 KALIDERES 4 30 56 52 25 4 0

7 PALMERAH 0 11 28 41 10 5 1

8 KEMBANGAN 1 15 42 62 32 13 2

JUMLAH 22 109 274 338 156 43 6

Sumber : wawancara dengan Bpk. M. Reza staff penyusun bimsik haji Kantor Kemenag Jakbar

Dari tabel diatas, tercatat jamaah yang berusia diatas empat puluh

tahun berjumlah 817 jamaah, dan yang berusia dibawah empat puluh

tahun berjumlah 131 jamaah.

Para petugas dari pihak penyelenggara membimbing jamaah haji

yang telah berusia lanjut dengan baik dan secara bertahap yang bertujuan

untuk menolong jamaah tersebut.

d. Evaluasi Jamaah Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksaan

ritual Ibadah Haji, dimana pendidikan merupak suatu hal pendukung

Page 58: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

47

keberhasilan dalam penyelenggaraan Ibadah Haji. Pendidikan di

Indonesia terbagi dalam beberapa jenjang mulai dari pendidikan anak

usia dini, sekolah dasar, menengah pertama, menengah atas hingga

perguruan tinggi.

Dalam melakukan penelitian ini penulis mendapatkan data latar

belakang jamaah berdasarkan pendidikan.

Tabel 4.2

Jamaah berdasarkan pendidikan

N

O KECAMATAN

PENDIDIKAN

SD SMP SMA D1-D4 S1 S2 -

1 CENGKARENG 25 30 47 3 33 2 -

2 GROGOL

PETAMBURAN 14 12 21 7 16 5 -

3 TAMBORA 33 12 19 2 7 0 -

4 TAMAN SARI 2 2 3 0 1 0 -

5 KEBON JERUK 47 36 78 12 41 4 -

6 KALIDERES 41 25 52 13 36 4 -

7 PALMERAH 14 8 34 10 25 5 -

8 KEMBANGAN 53 21 43 5 35 10 -

JUMLAH 229 146 297 52 194 30 -

Sumber : wawancara dengan Bpk. M. Reza staff penyusun bimsik haji Kantor Kemenag Jakbar

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa kebanyakan latar belakang

pendidikan para jamaah haji yang mengikuti kegiatan bimbingan

manasik haji massal pada Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Barat

Page 59: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

48

adalah dari tingkat sekolah dasar sampai tingkat pendidikan menengah

atas dengan jumlah 672 jamaah, dan sebanyak 276 jamaah tingkat

pendidikannya diatas sekolah menengah atas (SMA).

Dari latar belakang pendidikan jamaah haji yang mengikuti

kegiatan bimbingan manasik haji massal pada Kementrian Agama Kota

Jakarta Barat dapat dikatakan sudah terbilang baik, karna mayoritas

jamaah berpendidikan sampai sekolah menengah atas hingga strata dua

dengan jumlah 583 jamaah.

e. Evaluasi Jamaah Berdasarkan Profesi/Pekerjaan

Berdasarkan wawancara yang penulis lakukan dengan pihak divisi

haji Kementrian Agama Kota Jakarta Barat, penulis mendapatkan data

profesi atau pekerjaan para calon jamaah haji yang mngikuti kegiatan

bimbingan manasik haji massal. Terdapat beragam profesi dari calon

jamaah haji yang mengikuti kegiatan bimbingan manasik haji massal

antara lain :

1) Karyawan swasta

2) Ibu rumah tangga

3) Pegawai negri sipil

4) Polisi/TNI

5) Pedagang

6) Nelayan/Petani

7) Bumn

8) Pelajar/Mahasiswa

Page 60: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

49

9) Pensiunan7

Berikut adalah tabel data latar belakang profesi/pekerjaan calon

jamaah haji yang mengikuti kegiatan bimbingan manasik haji massal

pada Kementrian Agama Kota Jakarta Barat.

Tabel 4.3

Jamaah berdasarkan profesi/pekerjaan

NO KECAMATAN

PEKERJAAN

K.

SWA

STA

PLJ/

MH

S

PNS

POLIS

I/ABR

I

DAG

ANG

TAN

I/NE

LAY

AN

BUM

N

PEN

SIUN

AN

IR

T

-

1 CENGKARENG 43 2 22 3 12 0 2 5 51 -

2 GROGOL

PETAMBURAN 21 1 10 1 3 0 4

7 28 -

3 TAMBORA 21 1 4 0 8 1 0 0 38 -

4 TAMAN SARI 2 0 0 0 3 0 0 0 3 -

5 KEBON JERUK 57 4 22 2 30 0 8 8 87 -

6 KALIDERES 56 2 23 2 10 1 3 6 68 -

7 PALMERAH 33 0 14 0 10 0 4 4 31 -

8 KEMBANGAN 41 1 27 1 13 2 1 14 67 -

JUMLAH 274 11 122 9 89 4 22 44 373

Sumber : wawancara dengan Bpk. M. Reza staff penyusun bimsik haji Kantor Kemenag Jakbar

7 Wawancara pribadi dengan Bpk. Muhammad Reza, Staff Penyusun Materi Bimbingan

Haji Kemenag Jakbar (Jakarta : 29 Juli 2015)

Page 61: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

50

Dari data diatas dapat diketahui bahwa jamaah yang mengikuti

kegiatan bimbingan manasik haji massal adalah ibu rumah tangga,

karyawan swasta dan pegawai negri sipil.

Maka dari itu kegiatan bimbingan manasik haji massal tidak

dihadiri oleh semua jamaah, dikarenakan kesibukan dari jamaah itu

sendiri, baik kesibukan dari pekerjaan atau urusan keluarga.8

f. Evaluasi Materi Bimbingan Manasik Haji Massal

Dalam pelaksanaan bimbingan manasik haji materi adalah salah

satu hal pokok yang harus disampaikan oleh pihak penyelenggara kepada

calon jamaah, dimana materi merupakan bekal yang harus diketahui oleh

jamaah agar jamaah dapat melaksanakan ritual Ibadah Haji dengan lancar

dan membuat jamaah itu lebih mandiri.

Materi yang diberikan sesuai dengan yang diperlukan oleh calon

jamaah haji, baik dari materi fiqih haji maupun materi-materi yang

berkaitan dengan Ibadah Haji yang harus diketahui oleh calon jamaah

haji.9 Dan waktu pemberian materipun harus sesuai dengan kondisi

jamaah agar jamaah tidak merasa bosan saat pelaksanaan bimbingan

manasik haji massal. Adapun materi bimbingan manasik haji massal

pertama antara lain:

1) Kebijakan pemerintah tentang penyelenggaraan ibadah haji.

2) Kebijakan teknis pelayanan kesehatan jamaah haji.

8 Wawancara pribadi dengan Bpk. Muhammad Reza, Staff Penyusun Materi Bimbingan

Haji Kemenag Jakbar (Jakarta : 29 Juli 2015) 9 Wawancara pribadi dengan Bpk. Drs. H. Mudehir, Kepala seksi Haji Kemenag Jakbar

(Jakarta : 19 Agustus 2015)

Page 62: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

51

3) Bimbingan perjalanan haji.

4) Bimbingan keselamatan penerbangan

Dengan pemberi materi yang sesuai dengan bidangnya masing-

masing, yaitu antara lain :

1) Kepala Bidang Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementrian Agama

Provinsi DKI Jakarta.

2) Seksi PMKS Sudin Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat.

3) Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Barat.

4) PT. Garuda Indonesia Airlines

Dengan masing-masing pemateri memberikan materi selama satu jam.

Pada bimbingan manasik haji massal yang kedua jamaah diberikan

dua materi bimbingan yaitu :

1) Hikmah haji dan pelestarian haji. Yang disampaikan oleh Kepala

Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Barat, dengan durasi waktu

selama dua jam.

2) Pembentukan ketua regu, ketua rombongan dan ketua kloter. Yang

disampaikan oleh Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah

Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Barat, dengan durasi waktu

selama dua jam.

Pemberian materi manasik haji massal pada Kementrian Agama

Kota Jakarta Barat sesuai dengan materi dan waktu yang ditentukan. Dan

sesuai dengan surat edaran yang diterbitkan oleh Direktur Jendral

Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia.

Page 63: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

52

g. Evaluasi Tempat Sarana dan Prasarana

Pelaksanaan bimbingan manasik haji massal pada Kementrian

Agama Kota Jakarta Barat dilakukan sebanyak dua kali sesuai peraturan

yang ada, pelaksanaan tersebut dilaksanakan untuk memberikan bekal

yang penting untuk diketahui dan dimiliki oleh para jamaah haji.10

Pelaksanaan bimingan manasik haji massal dilaksanakan di lokasi

yang memiliki kapasitas yang mencukupi, sesuai dengan jumlah jamaah

yang ada yaitu dilaksanakan di Aula Yayasan Pendidikan Al-Kamal,

dimana lokasi ini dapat mencukupi jumlah jamaah yang ada dan lokasi

aula tersebut sangat strategis. Yaitu dipertengahan delapan Kecamatan

yang ada di Kota Jakarta Barat.11

Adapun alat atau media yang digunakan saat pelaksanaan

bimbingan manasik haji massal adalah laptop, infocus dan sound sistem

serta buku bimbingan manasik haji. Alat yang digunakan saat

pelaksanaan bimbingan manasik haji massal memiliki tujuan agar jamaah

dapat melihat materi serta membaca materi yang diberikan, kalau hanya

mendengarkan pemateri maka jamaah akan merasa bosan dan

mengantuk. Saat pelaksanaan bimbingan manasik haji massal hanya

kurang alat seperti miniatur ka’bah, dimana ka’bah merupak suatu objek

dalam pelaksanaan kegiatan ritual Ibadah Haji.

10 Wawancara pribadi dengan Bpk. Muhammad Reza, Staff Penyusun Materi Bimbingan

Haji Kemenag Jakbar (Jakarta : 29 Juli 2015) 11 Wawancara pribadi dengan Bpk. Muhammad Reza, Staff Penyusun Materi Bimbingan

Haji Kemenag Jakbar (Jakarta : 29 Juli 2015)

Page 64: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

53

2. Evaluasi Proses Bimbingan Manasik Haji

Evaluasi proses diarahkan sampai sejauh mana rencana telah

dilaksanakan yang sesuai dengan rencana. Evaluasi proses memfokuskan

diri pada aktifitas program yang melibatkan interaksi langsung kepada klien

dan staf pelaksana. Evaluasi ini untuk menilai bagaimana proses kegiatan

yang sedang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana yang telah

dirumuskan. Adapun indikator dalam evaluasi proses bimbingan manasik

haji massal yaitu metode, waktu pelaksanaan, materi bimbingan,

pembimbing, dan lokasi bimbingan manasik haji massal.

Evaluasi proses diawali dari pemberian layanan saat pelaksanaan

bimbingan manasik haji massal dilakukan, bimbingan manasik haji massal

dilakukan sebanyak dua kali dengan materi yang diberikan kepada jamaah

sesuai dengan keperluan dan kebutuhan jamaah yang sesuai dengan

peraturan yang ada. Pada pertemuan pertama bimbingan manasik haji

massal diisi oleh empat orang pemateri yang masing-masing sesuai dengan

bidangnya. Dan materi yang diberikan meliputi kebijakan pemerintah dalam

penyelenggaraan ibadah haji agar jamaah mengetahui apa saja kebijakan

pemerintah dalam penyelenggaraan ibadah haji, serta kesehatan yang harus

dipersiapkan oleh jamaah dan pengetahuan dalam perjalanan haji baik saat

dalam penerbangan dan pelaksanaan ritual haji dilakukan.12

Adapun proses bimbingan manasik haji massal pada pertemuan

pertama pemateri meliputi Kepala Bidang Haji dan Umrah Kantor Wilayah

12 Wawancara pribadi dengan Bpk. Muhammad Reza, Staff Penyusun Materi Bimbingan

Haji Kemenag Jakbar (Jakarta : 29 Juli 2015)

Page 65: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

54

Kementrian Agama Provinsi DKI Jakarta. Seksi PMKS Sudin Kesehatan

Kota Administrasi Jakarta Barat. Kepala Kantor Kementrian Agama Kota

Jakarta Barat. PT. Garuda Indonesia Airlines.13

Metode yang digunakan saat pelaksanaan bimbingan manasik haji

massal yaitu dengan menggunakan metode andragogi, meliputi

brainstroming, curah pendapat, praktek, ceramah dan diskusi (tanya jawab).

Dengan lokasi tempat bimbingan manasik yaitu aula yayasan Al-Kamal

Kebon Jeruk Jakarta Barat, dan waktu pelaksanaan selama empat jam.

Pada pertemuan kedua diisi oleh dua orang pemateri yang

memberikan ilmu dalam melestarikan dan hikmah ibadah haji serta

pembentukan ketua regu, rombongan dan ketua kloter. Dengan tujuan agar

jamaah haji saling mengenal satu sama lain dan mengetahu regu,

rombongan serta ketua kloter yang akan membimbing saat pelaksanaan

ritual ibadah haji. Adapun pemateri saat bimbingan manasik haji massal

kedua yaitu Yang disampaikan oleh Kepala Kantor Kementrian Agama

Kota Jakarta Barat, dengan durasi waktu selama dua jam dan Kepala Seksi

Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta

Barat, dengan durasi waktu selama dua jam.

Metode yang digunakan saat pelaksanaan bimbingan manasik haji

massal kedua yaitu sama dengan metode yang digunakan saat bimbingan

manasik haji massal pertama, yaitu menggunakan metode andragogi,

13 Wawancara pribadi dengan Bpk. Muhammad Reza, Staff Penyusun Materi Bimbingan

Haji Kemenag Jakbar (Jakarta : 29 Juli 2015)

Page 66: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

55

meliputi brainstroming, curah pendapat, praktek, ceramah dan diskusi (tanya

jawab). Dengan lokasi tempat bimbingan manasik yaitu aula yayasan Al-

Kamal Kebon Jeruk Jakarta Barat, dan waktu pelaksanaan selama empat

jam.14

3. Evaluasi Hasil

Evaluasi hasil ini merupakan evaluasi yang diartikan pada keseluruhan

dampak atau hasil dari suatu program terhadap penerima layanan.

a. Analisis pencapaian tujuan dalam bimbingan manasik haji.

Tujuan diadakannya bimbingan manasik haji adalah agar calon

jamaah haji menjadi lebih paham dan mengerti tentang tata cara

pelaksanaan Ibadah Haji. Dan lebih mandiri dan siap dalam menjalankan

berbagai rangkaian Ibadah Haji baik saat di Tanah Air maupun di Arab

Saudi nantinya.

Dan tujuan lain dari bimbingan manasik haji ini adalah keilmuan

jamaah haji dapat bertambah, karena Ibadah Haji bukan hanya harus

memiliki ilmu fiqih hajinya saja, melainkan harus memiliki pengetahuan

tentang perjalanan dan kesehatan diri jamaah itu sendiri.

Dari hasil pelaksanaan bimbingan manasik haji massal ini jamaah

menjadi lebih paham mengenai pelaksanaan ibadah haji baik dari ilmu

fiqih haji seperti rukun, wajib serta syarat haji. Dan hal-hal yang

berkaitan dengan ibadah haji seperti menjaga kesehatan jamaah dan

14 Wawancara pribadi dengan Bpk. Drs. H. Mudehir, Kepala seksi Haji Kemenag Jakbar

(Jakarta : 19 Agustus 2015)

Page 67: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

56

jamaah haji menjadi lebih mandiri dari yang belum tahu menjadi tahu,

dan lain sebagainya.

Dari keseluruhan jamaah yang mengikuti kegiatan pelaksanaan

bimbingan manasik haji massal terdapat sekitar 80 % jamaah yang sudah

lebih paham dalam bimbingan manasik haji massal, yang dilihat dari

praktek yang dilakukan setelah pemeberian materi serta tanya jawab

antara jamaah dengan pembimbing, dan yang belum terlalu paham

mereka meliputi jamaah yang telah lanjut usia, tetapi mereka dapat

dibantu dengan jamaah lainnya agar dapat melaksanakan ibadah haji

dengan lancar.

Dan analisis dari hasil pencapaian pelaksanaan bimbingan manasik

haji massal yaitu telah mencapai apa yang direncanakan dan apa yang

telah ditentukan, baik dari perencanaan pada Kementrian Agama Kota

Jakarta Barat itu sendiri maupun apa yang telah ditentukan atau diatur

oleh Pemerintah.

b. Upaya-upaya perbaikan.

Pihak Kementriana Agama Kota Jakarta Barat selalu berupaya

melakukan perbaikan-perbaikan dalam penyelenggaraan Ibadah Haji tiap

tahunnya. Agar kesalahan-kesalahan yang telah terjadi tidak akan

terulang kembali, dan kekurangan-kekurangan dalam penyelenggaraan

Ibadah Haji dapat terpenuhi nantinya.

Upaya perbaikan dalam pelaksanaan bimbingan manasik haji

massal meliputi penambahan sarana atau fasilitas seperti miniatur ka’bah,

Page 68: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

57

agar jamaah dapat langsung mempraktekan kegiatan manasik haji sesuai

dengan yang lokasi tempat ritual ibadah haji nantinya. Dan perbaikan

dari kehadiran jamaah harus dimaksimalkan dengan tujuan agar jamaah

seluruhnya dapat hadir dalam pelaksanaan bimbingan manasik haji

massal, dan seluruh jamaah dapat mengetahui apa saja bekal yang

diberikan saat bimbingan manasik haji berlangsung.

Page 69: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

58

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan pada pembahasan sebelumnya, maka penulis

berkesimpulan bahwa :

1. Penyelenggaraan Ibadah Haji Indonesia melibatkan tugas-tugas pokok, baik

dari tingkat pusat sampai dengan tingkat daerah. Pada tahun ini

penyelenggaraan bimbingan manasik haji massal pada Kementrian Agama

Kota Jakarta Barat berjalan cukup lancar, dengan melaksanakan tugasnya

sesuai dengan Standar Operasional Prosedur yang diterbitkan oleh

Pemerintah, dan sesuai dengan rencana yang dibuat.

Baik dari materi, pembimbing, metode, lokasi dan waktu serta media yang

digunakan. Itu semua telah sesuai dengan apa yang direncanakan dan

ditetapkan oleh Pemerintah.

2. Dalam hal evaluasi penyelenggaraan bimbingan manasik haji massal dapat

ditarik kesimpulan :

a. Evaluasi jamaah haji memiliki latar belakang usia yang beragam

dengan mayoritas berusia diatas empat puluh tahun, dengan artian

bahwa dengan banyaknya jamaah yang berusia lanjut maka saat

mengikuti bimbingan manasik haji massal jamaah sedikit sulit dalam

memahami materi yang diberikan saat manasik berlangsung. Dan

latar belakang pendidikan lebih banyak hanya sampai tingkat sekolah

dasar dan sekolah menengah atas, maka dengan latar belakang

Page 70: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

59

pendidikan jamaah, maka para jamaah yang berpendidikan tinggi

dapat membantu jamaah yang berpendidikan rendah untuk

memahami materi yang diberikan oleh pembimbing. Serta latar

belakang profesi jamaah adalah karyawan swasta dan ibu rumah

tangga.

b. Evaluasi pembimbing saat pelaksanaan bimbingan manasik haji

massal pada Kementrian Agama Kota Jakarta Barat telah sesuai

dengan standar operasional yang ada, dengan menghadirkan para

pemateri yang ahli dan berpengalaman dalam pelaksanaan ibadah

haji.

c. Evaluasi waktu dan lokasi bimbingan manasik haji massal pada

Kementrian Agama Kota Jakarta Barat sudah sangat baik, dengan

menyediakan lokasi yang sesuai dengan jumlah jamaah yang ada, dan

waktu yang dilakukan dalam bimbingan manasik haji massal sesuai

dengan surat edaran yang dikeluarkan oleh Direktur Jendral

Penyelenggara Haji dan Umrah Kementrian Agama RI.

d. Evaluasi proses bimbingan manasik haji massal Kementrian Agama

Kota Jakarta Barat pada tahun ini diikuti oleh jamaah sebanyak 948

jamaah dengan tingkat kehadiran 85%, dan pemateri bimbingan

manasik haji merupakan para pemateri yang ahli dan berpengalaman

dalam penyelenggaraan Ibadah Haji. serta lokasi dan materi

bimbinannya sangat baik, sesuai dengan yang dibutuhkan oleh para

jamaah dan sesuai dengan peraturan pemerintah yang ada.

Page 71: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

60

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat memberikan saran yang

mudah-mudahan bisa menjadikan suatu masukan (input) kepada pihak

Kementrian Agama Kota Jakarat Barat dan pihak-pihak terkait dalam

penyelenggaraan Ibadah Haji.

Adapun saran tersebut adalah :

1. Pihak Kementrian Agama Kota Jakarta Barat khususnya pada bidang

Haji dan Umrah untuk lebih meningkatkan pelayanan terhadap para

calon jamaah haji.

2. Memberikan fasilitas sarana yang lebih baik lagi, agar dapat

memudahkan calon jamaah haji untuk mengikuti kegiatan sebelum

pelaksanaan Ibadah Haji itu Berlangsung.

3. Kepada calon jamaah haji yang berdomisili Kota Jakarta Barat agar

tetap mengikuti kegiatan bimbingan manasik haji massal pada

Kementrian Agama Kota Jakarta Barat, karena dalam bimbingan

manasik haji massal jamaah dapat mengetahui berbagai ilmu dan

peraturan pemerintah tentang penyelenggaran ibadah haji.

4. Menambahkan alat peraga yang dapat mendukung jalannya kegiatan

bimbingan manasik haji massal.

Page 72: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Ghani, Muhammad Ilyas, Sejarah Makkah, (Madina Munawwara: Al-Rashed Printers, 2003).

Arikunto, Suharsimi, dan Cepi Safrudin Abdul Jabar, Evaluasi Program Pendidikan (Jakarta : Bumi Aksara, 2009)

Arifin, Zainal, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2012).

Basyiruddin, Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta : Ciputat Press, 2002).

Departemen Agama RI, Perundang-undangan Tentang Penyelenggaraan Haji, (Jakarta: Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji, 2002).

Departemen Agama RI, Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Tuntunan Praktis Manasik Haji dan Umrah, (Jakarta, 2011).

Dokumen Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Barat, Profil Lembaga

H. M. Umar, Sartono, Bimbingan dan Penyuluhan, (Bandung : CV Pustaka Setia 1998), Cet. Ke-1.

Hasan, Latif, dan Nidjam Ahmad, Manajemen Haji, (Jakarta : Zikrul Hakim 2003), cet ke-2.

Imadudin, Dede, Mengenal Ibadah Haji, (Jakarta : PT Mitra Aksara Panaitan, 2011).

Kementrian Agama RI, Desain Pola Bimbingan Calon Jamaah Haji (Jakarta 2010).

Kementrian Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggara Haji dan Umrah, Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Ibadah Haji, (Jakarta, 2011).

Mappiare, Andi, Kamus Istilah Konseling dan Terapi (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2006), Ed. 1.

Mintarti, Nana, dkk, zakat & empowering, kajian perumusan performance indicator bagi Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Zakat (Jurnal Pemikiran dan Gagasan, vol, 2, Juni 2009).

Moleong, Lexy J, Metedologi Penelitian Kualitatif (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2010).

Nawawi, Hadari, Evaluasi dan Manajemen Kinerja di Lingkungan Perusahaan dan Industri, (Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2006)

Nurfadhilah, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji Kantor Urusan Agama Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan (Jakarta : FDK 2014).

Prayitno, Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta : Rineka Cipta, 2004).

Page 73: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta, 2013).

Subyantoro, Arief, dan FX. Suwarto, Metode dan Teknik Penelitian Sosial (Yogyakarta : CV. Andi Offset, 2007).

Suharto, Edi, Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat, Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial (Bandung: PT. Refika Aditama, 2005).

Sudjana, Djuju, Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah (Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset, 2008) Ed. 2.

Sukardi, Dewa Ketut, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Jakarta : Rineka Cipta, 2000), cet ke-1.

Sumuran, Harahap, Kamus Istilah Haji dan Umrah, (Jakarta : Mitra Abadi Press, 2008).

Thaha, M. Chabib, Teknik Evaluasi Pendidikan (Jakarta : Raja Garafindo Persada, 1996).

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1998).

Tayibnapis, Farida Yusuf, Evaluasi Program (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2000), cet. 1.

Undang-undang Nomor 13 Tahun 2008 Pasal 1. Usman, Husin dan Purnomo Setiady Akbar, Metedologi Penelitian Sosial (Jakarta

: PT. Bumi Aksara, 2003), cet ke 4.

Page 74: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

WAWANCARA

Wawancara pribadi dengan Bpk. Drs. H. Mudehir, Kepala seksi Haji Kemenag Jakbar (Jakarta : 19 Agustus 2015)

Wawancara pribadi dengan Bpk. Muhammad Reza, Staff Penyusun Materi Bimbingan Haji Kemenag Jakbar (Jakarta : 29 Juli 2015)

Page 75: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji
Page 76: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji
Page 77: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

HASIL WAWANCARA

Nama : Muhammad Reza

Jabatan : Staff Manasik Haji

Hari/Tanggal : Rabu, 29 Juli 2015

Waktu : 13.00 WIB

Tempat : Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Barat

A. Program bimbingan manasik haji massal

1. Dalam hal evaluasi, biasanya dikaitkan dengan jenis-jenis evaluasi dan

jenis-jenis program pelayanan yang ada. Dalam hal ini bagaimana evaluasi

terhadap pelayanan manasik haji massal?

Evaluasi dilakukan 2 hari setelah pelaksanaan bimbingan dilaksanakan

dan dilaksanakan dihari kerja, selama dua kali pelaksanaan tersebut

calon jamaah haji tingkat kehadirannya sebesar 85 % dan 15 % ada

yang izin ada acara bersamaan dll.

2. Apakah proses bimbingan manasik haji massal sesuai dengan prosedur

yang ada?

Proses bimbingan manasik haji massal harus sesuai dengan prosedur

yang ada dan telah ditetapkan oleh Direktur Jendral Penyelenggara Haji

dan Umrah Kementrian Agama Republik Indonesia. Dimana

pelaksanaannya dilakukan sebanyak dua kali bimbingan manasik haji

massal.

Page 78: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

3. Dimanakah pelaksanaan bimbingan manasik haji massal dilaksanakan?

Sehubungan dengan kuota haji Kota Jakarta Barat sebanyak 1.021

(seribu dua puluh satu) calon jamaah haji pada tahun 1436 H / 2015 M,

maka kami melaksanakannya di aula yang dapat menampung dengan

jumlah tersebut yakni di aula yayasan Al Kamal. Jl. Kamal Raya

Kelurahan Kedoya Kecamatan Kebon Jeruk – Jakarta Barat. Selain

kapasitas aula tersebut dapat menampung jumlah jamaah, letak aula

tersebut juga sangat strategis dimana berada pada pertengahan dari

delapan kecamatan yang ada di Jakarta Barat.

4. Kapan waktu pelaksanaan bimbingan manasik haji massal dilaksanakan?

Bimbingan manasik haji massal pertama dilaksanakan pada hari sabtu,

tanggal 23 Mei 2015.

Bimbingan manasik haji massal kedua dilaksanakan pada hari sabtu,

tanggal 01 Agustus 2015

5. Materi apa saja yang diberikan kepada para calon jamaah haji saat manasik

haji massal berlangsung?

materi yang diberikan saat manasik haji massal pertama yaitu:

a. Kebijakan pemerintah tentang penyelenggaraan ibadah haji.

b. Kebijakan teknis pelayanan kesehatan jamaah haji.

c. Bimbingan perjalanan haji.

d. Bimbingan keselamatan penerbangan.

materi yang diberikan saat manasik haji massal kedua yaitu:

Page 79: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

a. Hikmah haji dan pelestarian haji.

b. Pembentukan ketua regu, ketua rombongan dan ketua kloter.

6. Siapakah yang mengisi materi saat bimbingan manasik haji massal

dilaksanakan?

Dan yang mengisi materi bimbingan massal pertama antara lain :

a. Kepala Bidang Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementrian

Agama Provinsi DKI Jakarta.

b. Seksi PMKS Sudin Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat.

c. Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Barat.

d. PT. Garuda Indonesia Airlines.

Adapun yang mengisi materi bimbingan massal kedua antara lain:

a. Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Barat.

b. Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Kementrian

Agama Kota Jakarta Barat.

7. Media dan metode apa saja yang digunakan saat bimbingan manasik haji

massal dilaksanakan?

Metode yang digunakan saat pelaksanaan bimbingan manasik massal

adalah dengan metode ceramah dan tanya jawab (diskusi) antara

pemateri dengan para calon jamaah haji. Dan alat pembantu yang

digunakan adalah laptop, infocus dan sound sistem serta buku

bimbingan manasik haji.

Page 80: EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN MANASIK HAJI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32327...i ABSTRAK Fahrul Yusuf, 1111053100012, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji

8. Apa saja faktor pendukung dan penghambat saat bimbingan manasik haji

massal dilaksanakan?

Faktor pendukungnya adalah semangat para calon jamaah haji yang

selalu mengikuti kegiatan manasik haji massal.

Faktor penghambatnya adalah sulitnya membimbing calon jamaah haji

yang berusia lanjut dan berpendidikan rendah.

STAFF HAJI

KEMENAG JAK-BAR

MUHAMMAD REZA