EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus di...
Transcript of EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus di...
EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK
(Studi Kasus di Kerajinan Vivi Gerabah Bayat)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Hendra Eka Setyawan
132114144
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK
(Studi Kasus di Kerajinan Vivi Gerabah Bayat)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Hendra Eka Setyawan
132114144
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skripsi
EYALUASI PENENTUAN IIARGA JUAL
(Studi Kasus di Kerajinan Vivi Gerabah)
Tanggal : 30 November 2017
Pembimbing
Listianto. M"S.A., Ak.)
\PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ketua
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
Skripsi
EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAI.
(Studi Kasus di Kerajinan Vivi Gerabah)
Dipersiapkan dan ditulis o[eh:
Hexdra Eka Setyawan
NIM: 132114144
Telah dipertahankan di depan Dewan PengujiPada Tanggal 7 Desemtrer 2017
dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Dewan PenguiiNama Lengkap
Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si., Ak., CA
Lisia Apriani, SE,. M.Si,. QIA,. Ak,. CA
Drs. G. Anto Listianto. M"S.A.. Ak.
Lisia Apriani, SE,. M.Si,. QIA,. Ak,. CA
Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA
Yogyakarra 31 Januari 2018Fakultas EkcaomiUniversitas Dharma
ill
SE., M.B.A
Tanda T*ng*r
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Ketika kau melakukan usaha untuk mendekati cita-citamu, diwaktu yang
bersamaan cita-citamu juga sedang mendekatimu.
Alam semesta bekerja seperti itu.
- Fiersa Besari
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti
untuk Tuhan dan bukan untuk manusia
Kolose 3 : 23
Skripsi ini ku persembahkan kepada orang tuaku tercinta
seluruh keluargaku
sahabat-sahabatku, dan
Orang-orang yang aku sayangi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Yang bert.anda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK
Studi Kasus di Kerajinan Vivi Gerabah Bayat
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi initidak terdapat atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin,atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan
atau pendapat atat pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagaitulisan saya sendiri atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin,atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulisaslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak, denganini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya
sendiri. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau
meniru tulisan orang lain seolah-olah pemikiran saya sendiri berarti gelar dan rjazahyang telah diberikan oleh universitas batal saya terima
Yogyakarta, 3 1 Januari 2018
Yang m yataan,embuat pern/',4\*1-\
UUHendra Eka Setyawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangar dibawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma :
Nama : Hendra Eka Setyawan
Nomor Induk Mahasiswa : l32ll4l44
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:
EVALUASI PENENTUAN IIARGA JUAL PRODUK
Studi Kasus di Kerajinan Vivi Gerabah Bayat
Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian, saya memberikan kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam
bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan
secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan
akademis tanpa perlu memintaizindari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 31 Januari 2018
Yang menyatakan,
vi
Hendra Eka Setyawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapatkan bantuan, bimbingan
dan arahan dar berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberkati, memberikan rahmat dalam
menyelesaikan semua ini.
2. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D, selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
3. Drs. Yohanes Pembaptis Supardiyono, Akt., M.Si., QIA selaku Ketua
Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
4. Drs. G. Anto Listianto. M.S.A., Ak. selaku dosen MPAT dan dosen
pembimbing yang berkenan membimbing dan membantu dengan sabar
dalam proses penulisan skripsi ini.
5. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
yang telah membimbing dan memberikan ilmunya kepada penulis selama
kuliah di Universitas Sanata Dharma.
6. Untuk kedua orangtua ku yang paling kusayangi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Teman-teman MPAT Anto Squad terbaikku, terimakasih atas semangatnya.
8. Teman-teman kontrakan yang teristimewa: Bodat, Jaya, Raffles, Galih.
9. Teman-teman Kelas C Angkatan2013 atas kebersatrraafi selama ini.
10. Semua pihak yang telah banyak membantu dan memberi dukungan dalam
penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, mengingat
keterbatasan kemampuan penulis, maka dengan rendah hati penulis menerima kritik
dan saran, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Yogyakarta, 3 1 Januari 2018
Hendra Eka Setyawan
vilt
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ............................v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..........................vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................ix
DAFTAR TABEL ...............................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xii
ABSTRAK ..........................................................................................................xiii
ABSTRACT ........................................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...............................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................3
C. Batasan Masalah ...........................................................................3
D. Tujuan Penelitian..........................................................................3
E. Manfaat Penelitian ........................................................................3
F. Sistematika Penulisan ...................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI
A. Akuntansi Biaya ...........................................................................6
B. Biaya dan Klasifikasinya ..............................................................7
1. Klasifikasi biaya berdasarkan kemudahan penelusuran ...........7
2. Klasifikasi berdasarkan fungsi utama organisasi ......................9
3. Klasifikasi biaya berdasarkan perilaku biaya ...........................10
C. Harga Pokok Produksi ..................................................................11
1. Pengertian Harga Pokok Produksi ............................................11
2. Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi ...............................11
3. Unsur-unsur Biaya Produksi .....................................................11
4. Metode Penghitungan Harga Pokok Produksi ..........................14
5. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ...............................15
D. Elemen Biaya Produksi ................................................................16
E. Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi ..............................17
F. Perbedaan Metode Harga Pokok Proses dengan Harga Pokok
Pesanan ..........................................................................................32
1. Pengumpulan Biaya Produksi .................................................32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
2. Perhitungan Harga Pokok Produksi per satuan .......................32
3. Penggolongan Biaya Produksi ................................................33
4. Unsur Biaya yang dikelompokkan dalam biaya overhead
Pabrik ......................................................................................33
G. Penentuan Harga Pokok Produksi ................................................34
1. Full Costing .............................................................................34
2. Variable Costing .....................................................................35
H. Penentuan Harga Jual ...................................................................35
I. Job Order Costing ........................................................................38
J. Penelitian Terdahulu ......................................................................39
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .............................................................................42
B. Tempat dan Waktu Penelitian.......................................................42
C. Subyek Obyek Penelitian..............................................................42
D. Teknik Pengumpulan Data ...........................................................43
E. Teknik Ananlisis Data ..................................................................44
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan ..........................................................49
B. Lokasi Perusahaan .......................................................................50
C. Proses Produksi dan Tenaga Kerja ..............................................50
D. Pemasaran ...................................................................................52
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ..............................................................................53
B. Analisis Data.................................................................................61
C. Pembahasan ..................................................................................52
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................76
B. Keterbatasan Penelitian ................................................................76
C. Saran .............................................................................................77
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................78
LAMPIRAN ........................................................................................................80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 5. 1 Tabel Perbandingan Deskriptif 54
Tabel 5. 2 Perkiraan Pemakaian Bahan 57
Tabel 5. 3 Perkiraan Biaya Tenaga Kerja Langsung bulan Maret 2017 58
Tabel 5. 4 Perkiraan Harga Pokok Produksi Pesanan menurut Pesanan
A 59
Tabel 5. 5 Perkiraan Harga Pokok Produksi Pesanan menurut Pesanan
B 60
Tabel 5. 6 Perhitungan Biaya Depresiasi Aset Tetap 62
Tabel 5. 7 Taksiran Biaya Overhead Pabrik Kerajinan Vivi Gerabah
Maret 2017 63
Tabel 5. 8 Total Harga Pokok Produksi Pesanan Pesanan A (kendi
kecil) 64
Tabel 5. 9 Total Harga Pokok Produksi Pesanan Pesanan B (kendi
sedang) 65
Tabel 5. 10 Perbandingan total harga pokok produksi menurut kerajinan
Vivi Gerabah dan teori harga pokok pesanan 66
Tabel 5. 11 Harga Jual kendi menurut Perusahaan 69
Tabel 5.12 Biaya non produksi Vivi Gerabah 69
Tabel 5.13 Harga Jual produk pesanan A (kendi kecil) 71
Tabel 5. 14 Harga Jual produk pesanan B (kendi sedang) 71
Tabel 5. 15 Perbandingan harga jual produk setiap pesanan 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Surat Pernyataan Penelitian 81
Lampiran 2 Transkrip Wawancara 82
Lampiran 3 Gambar Produk 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
ABSTRAK
Penentuan harga jual produk merupakan salah satu jenis pengambilan
keputusan manajemen yang penting. Maka dari itu perusahaan dalam menentukan
harga jual haruslah tepat.
Jenis penelitian adalah studi kasus. Data diperoleh dari wawancara,
observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah (1)
Mendeskripsikan prosedur penentuan harga pokok produksi pesanan yang
dilaksanakan oleh Kerajinan Vivi Gerabah. (2) Mendeskripsikan prosedur
penentuan harga pokok pesanan menurut teori. (3) Melakukan perbandingan antara
prosedur penentuan harga pokok produksi menurut perusahaan dengan teori metode
harga pokok pesanan. (4) Perbandingan total harga pokok produksi menurut
Kerajinan Vivi Gerabah dan menurut teori.
Hasil Penelitian menunjukkan penentuan Harga Jual Produk pesanan A
(kendi kecil) dan pesanan B (kendi sedang) pada Kerajinan Vivi Gerabah belum
tepat dikarenakan perhitungan Harga Jual Produk menurut perusahaan lebih tinggi
daripada perhitungan Harga Jual Produk menurut metode Full Costing.
Kata kunci : penentuan harga jual, job order costing, full cost – plus mark-up.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRACT
Determining the selling price of a product is one of the most important types
of management decisions. Therefore the company in determining the selling price
must be appropriate.
The type of research is case study. Data obtained from interviews, observation and
documentation. Data analysis techniques used are (1) Describe the procedure of
determining the cost of order production executed by the Craft Vivi Pottery. (2)
Describe the ordering costing procedure according to theory. (3) Compare the
procedure of determining the cost of production according to the company with the
costing. (4) Compare of total cost of production by Vivi Pottery to the theory.
The result of the research showed that the determination of selling price of
order A (small Jug) and B (medium pitcher) on Craft Vivi Pottery was not accurate
because the calculation of pricing produk price according to the company was
higher than the calculation of product price according to full costing method.
Keywords: determination of selling price, job order costing, full cost - plus mark-
up.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam dunia bisnis perusahaan membutuhkan manajemen yang dapat
bekerja dengan baik dan efisien dalam menghadapi persaingan bisnis yang
semakin ketat seperti sekarang ini. Setiap perusahaan menawarkan produk
mereka dengan keunggulan masing-masing. Sehingga pihak manajemen sering
dihadapkan pada berbagai aspek untuk perkembangan perusahaannya. Dalam
situasi yang seperti ini pengambilan keputusan yang tepat sangat diperlukan
untuk menghadapi berbagai masalah dalam perusahaan, dan semua itu
tergantung pada manajer dalam perusahaan untuk melaksanakan keputusan.
Penentuan harga jual produk merupakan salah satu jenis pengambilan
keputusan manajemen yang penting. Bagi manajemen, penentuan harga jual
produk bukan hanya merupakan kebijakan di bidang pemasaran atau keuangan,
melainkan kebijakan yang berkaitan dengan pendapatan dan laba perusahaan.
Laba perusahaan sangat dipengaruhi oleh harga jual produk, biaya dan volume
penjualan. Biaya menentukan harga jual untuk mencapai tingkat laba yang
dikehendaki. Harga jual mempengaruhi tingkat penjualan, karena harga jual
yang terlalu tinggi dari harga pasaran akan mengakibatkan rendahnya volume
penjualan. Volume penjualan akan mempengaruhi volume produksi serta laba
yang diperoleh dari perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Harga jual yang sesuai perlu dalam perusahaan menawarkan harga
produknya. Apabila terjadi kesalahan dalam penentuan harga jual akan
mengakibatkan harga jual dinilai terlalu tinggi atau terlalu rendah dibandingkan
dengan harga jual dari perusahaan pesaing yang memproduksi produk yang
sejenis. Akibat jika harga jual terlalu rendah maka perusahaan akan mengalami
kerugian, sedangkan jika harga jual terlalu tinggi maka perusahaan kesulitan
untuk memasarkan produknya karena konsumen akan cenderung memilih ke
produk yang lebih murah dengan standar yang sama, sehingga produk tersebut
tidak dapat bersaing dengan produk sejenis di pangsa pasar. Maka dari itu
perusahaan dalam menentukan harga jual haruslah tepat dan sesuai dalam
menentukan harga jual produk.
Hasil penelitian terdahulu mengenai Evalusai Harga Jual menurut
Gregorius (2006), Kristina (2007), Ernado (2013),menyatakan bahwa
penetapan harga pokok produksi perusahaan ditetapkan lebih rendah daripada
harga pokok produksi sebenarnya, jadi harga jual yang ditetapkan lebih rendah,
sedangkan menurut penelitian Jody (2013) dan Wauran (2016), menyatakan
bahwa penetapan harga pokok produksi perusahaan ditetapkan lebih tinggi dari
pada harga pokok produksi sebenarnya, jadi harga jual yang ditetapkan lebih
tinggi.
Berdasarkan penelitian terdahulu, peneliti tertarik untuk meneliti
penentuan harga jual dalam perusahaan, terutama pada perusahaan yang
memiliki proses bisnis berdasarkan pesanan konsumen. Proses bisnis seperti ini
akan membuat pemilik perusahaan membuat kesepakatan yang berbeda-beda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
tergantung pesanan. Oleh karena itu, maka penulis tertarik untuk meneliti harga
jual dengan mengambil judul “EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL
PRODUK”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah yang akan
diteliti apakah penentuan harga jual produk pada Vivi Gerabah sudah sesuai
dengan teori metode harga pokok pesanan?
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, penulis membatasi penentuan harga jual produk
kendi gerabah pada teknik putar dalam pesanan bulan Maret 2017 pada Vivi
Gerabah, yang didasari perhitungan harga pokok produksi produk kendi kecil
dan kendi sedang.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin disampaikan oleh penulis, yaitu untuk
mengevaluasi ketepatan harga jual produk pada Kerajinan Vivi Gerabah.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi perusahaan sebagai
bahan pertimbangan dalam menetapkan harga jual produk Vivi Gerabah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
2. Bagi Pembaca
Penelitian ini diharapkan menambah wawasan dalam ilmu akuntansi
biaya dalam penentuan harga jual produksi.
3. Bagi Peneliti
Bagi peneliti diharapkan bahwa penelitian ini dapat menambah
pengetahuan mengenai penetuan harga jual produk lebih mendalam, karena
peneliti bisa mempraktikkan teori yang ada secara langsung di lokasi
penelitian.
4. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini bisa menjadi bagian kepustakaan Universitas Sanata
Dharma yang bermanfaat untuk referensi dalam tugas-tugas mahasiswa atau
hanya sekedar menambah pengetahuan dalam bidang akuntansi manajemen.
F. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan
Dalam bab ini akan diuraikan beberapa hal seperti latar belakang
masalah, rumusan masalah, batasan penelitian, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II : Landasan Teori
Bab ini berisikan teori-teori yang berguna untuk membantu penulis
dalam proses pengolahan data dan menjadi pedoman dalam
melakukan analisis terhadap permasalahan yang ada, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
penulis dapat mengambil kesimpulan untuk penelitian yang telah
dilakukan dan memberikan solusi perusahaan.
BAB III : Metode Penelitian
Bagian ini terdiri dari jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian,
obyek penelitian, data yang dibutuhkan, populasi dan sampel, teknik
pengumpulan data, dan teknik analisis data.
BAB IV : Gambaran Umum Perusahaan
Bagian ini berisi tentang sejarah singkat perusahaan Vivi Gerabah,
lokasi, struktur organisasi, dan proses produksi, proses pemasaran
dan mitra kerja serta pelanggan perusahaan.
BAB V : Analisis Data dan Pembahasan
Bagian ini berisiskan tentang deskripsi data, analisis data, dan
pembahasan.
BAB VI : Penutup
Bab ini menyajikan kesimpulan dari analisis data, saran untuk
perusahaan serta peneliti selanjutnya, dan keterbatasan dalam
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Akuntansi Biaya
Menurut Mulyadi (2015), akuntansi biaya adalah proses pencatatan,
penggolongan, peringkasan, dan penyajian biaya, pembuatan dan penjualan
produk dan jasa, dengan cara-cara tertentu, serta penafsiran terhadapnya.
Akuntansi biaya dalam perhitungan harga pokok produksi berperan untuk
menetapkan, menganalisa dan melaporkan pos-pos biaya yang mendukung
laporan keuangan sehingga dapat menujukkan data yang wajar. Akuntansi biaya
juga menyediakan data yang berkaitan dengan biaya untuk berbagai tujuan
salah satunya untuk penetapan harga pokok penjualan maka biaya yang terjadi
dalam perusahaan harus digolongkan dan dicatat dengan sebenarnya sehingga
memungkinkan penghitungan harga pokok produksi dilakukan secara teliti.
Akuntansi biaya membantu manajemen dalam masalah klasifikasi
biaya, yaitu pengelompokan biaya kedalam kelompok tertentu menurut
persamaan yang ada untuk memberi informasi yang sesuai dengan kebutuhan
manajemen, berdasarkan pernyataan Mulyadi (2015), menunjukkan bahwa
pengklasifikasian biaya adalah proses pengklasifikasian secara sistematis atau
keseluruhan elemen yang ada ke dalam golongan tertentu untuk dapat
memberikan yang lebih punya arti atau lebih penting. Informasi biaya harus
disesuaikan dengan tujuan penggunaan informasi biaya oleh pemakainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
B. Biaya dan Klasifikasinya
Akuntan telah mendefinisikan biaya sebagai “suatu nilai tukar,
pengeluaran atau pengorbanan yang digunakan untuk menjamin perolehan
manfaat. Dlam akuntansi keuangan, pengeluaran atau pengorbanan pada
tanggal akuisisi dicerminkan oleh penyusutan atas kas atau asset lain yang
terjadi pada saat ini atau dimasa yang akan datang” (Carter, 2009).
Menurut Bastian (2007), mengatakan biaya adalah pengorbanan sumber
ekonomis yang diukur dalam dalam satuan uang telah terjadi atau kemungkinan
akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Beban adalah biaya yang telah
memberikan manfaat dan sekarang telah habis. Suwardjono (2009), kos yang
melekat pada operasi perusahaan disebut dengan kos operasi. Kos operasi yang
dianggap melekat pada atau berkaitan dengan produk yang telah terjual
(menimbulkan pendapatan) akan menjadi pengukur biaya (expense). Atas
pernyataan Suwardjono (2009) dalam suatu periode operasi, angka biaya
diukur dengan kos yang melekat pada biaya tersebut. Itulah sebabnya
pengertian kos (cost) harus dibedakan dengan biaya (expense). Biaya
merupakan wadah sedangkan kos merupakan pengukur.
Klasifikasi biaya, menurut Riwayadi dalam Pranajati (2016), dibagi
menjadi tiga yaitu sebagai berikut:
1. Klasifikasi biaya berdasarkan kemudahan penelusuran (Traceability)
Kemudahan penelusuran menunjukkan mudah atau tidaknya
penelusuran ke obyek biaya. Semakin mudah biaya tersebut ditelusuri ke
obyek biayanya, semakin akurat pembebanan biaya tersebut ke obyek biaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Riwayadi dalam Pranajati (2016), menyatakan bahwa obyek biaya (cost
object) adalah segala sesuatu yang akan diukur dan dihitung biayanya.
Istilah obyek biaya memiliki arti luas karena segala sesuatu dapat dijadikan
sebagai obyek biaya. Obyek biaya dapat berupa produk, departemen,
proyek, aktivitas, pelanggan, dan lain-lain.
Riwayadi dalam Pranajati (2016) menyatakan bahwa ada dua
klasifikasi biaya berdasarkan kemudahan penelusuran biaya, yaitu:
a) Biaya Langsung
Biaya langsung adalah biaya yang dapat secara mudah dan
akurat ditelusuri ke obyek biaya. “mudah” berarti penelusurannya tidak
rumit, sehinga tidak memerlukan biaya mahal. “akurat” berarti biaya
sumber daya yang dikonsumsi oleh obyek biaya tersebut dapat dihitung
secara akurat karena tidak memerlukan ”alokasi biaya”. Biaya yang
dapat secara mudah dan akurat ditelusuri ke obyek biaya adalah biaya
sumber daya (resources) yang semata-mata dikonsumsi oleh obyek
biaya tersebut, karena sumber dayanya hanya dikonsumsi oleh obyek
biaya tertentu, biaya sumber daya tersebut dapat sepenuhnya
dibebankan ke obyek biaya tersebut, oleh karena itu pembebanan biaya
yang paling akurat ke obyek biaya adalah biaya langsung.
b) Biaya Tidak Langsung
Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat secara
mudah dan akurat ditelusuri ke obyek biaya (Mulyadi, 2015). Hal itu
karena biaya dikonsumsi secara Bersama oleh beberapa obyek pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Biaya tidak langsung disebut juga biaya Bersama. Biaya ini dibebankan
pada produk dengan menggunakan alokasi. Keakuratan pembebanan
biaya ke obyek biaya sangat dipengaruhi oleh keakuratan pemilih dasar
alokasi. Jika dasar alokasinya tidak akurat pembebanan biaya ke obyek
biaya juga tidak akan akurat. Oleh karena itu, masalah utama dalam
perhitungan biaya ke suatu obyek biaya adalah pembebanan biaya tidak
langsung, yaitu bagaimana membebankannya pada produk secara akurat
agar tidak terjadi harga pokok produksi terlaku tinggi (overcosting) atau
terlalu rendah (undercosting).
2. Klasifikasi berdasarkan fungsi utama organisasi
Riwayadi dalam Pranajati (2016) menyatakan bahwa. struktur
organisasi perusahaan dapat dibagi menjadi tiga fungsi utama, yaitu fungsi
produksi, pemasaran, administrasi dan umum. Fungsi produksi adalah
fungsi yang kegiatan utamanya adalah mengolah bahan baku menjadi
barang jadi. Klasifikasi biaya berdasarkan fungsi utama organisasi ada tiga,
yaitu:
a) Biaya Produksi
Biaya produksi (manufacturing cost) adalah biaya yang
berhubungan dengan fungsi produksi. Biaya produksi terdiri atas biaya
bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik.
b) Biaya Pemasaran
Biaya pemasaran (marketing cost) adalah biaya yang
berhubungan dengan fungsi pemasaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
c) Biaya Administrasi dan Umum
Biaya administrasi dan umum adalah biaya yang berhubungan
dengan fungsi administrasi dan umum. Biaya gaji, departememen
personalia, dan lain-lain adalah contoh dari biaya administrasi dan
umum.
3. Klasifikasi biaya berdasarkan perilaku biaya
Hansen dan Mowen (2011), menyatakan bahwa perilaku biaya
mengkaji hubungan total biaya dan biaya per unit dengan perubahan output
aktivitas. Melihat apabila output aktivitas berubah apakah total biaya dan
biaya per unitnya juga berubah. Klasifikasi biaya berdasarkan perilaku
biaya ada tiga, yaitu:
a) Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang totalnya tetap tanpa dipengaruhi
oleh perubahan output aktiitas dalam batas relevan tertentu, sedangkan
biaya per unit berubah berbanding terbalik. Semakin tinggi output
aktivitas, semakin rendah biaya per unit. Sebaliknya semakin rendah
output aktivitas semakin tinggi biaya per unitnya.
b) Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang totalnya berubah secara
proporsional dengan perubahan output aktivitas, sedangkan biaya per
unitnya tetap dalam batas relevan tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
c) Biaya Semivariabel
Biaya semivariabel adalah biaya yang jumlah totalnya akan
berubah sesuai dengan perubahan volume kegiatan, akan tetapi sifat
perubahannya tidak sebanding.
C. Harga Pokok Produksi
1. Pengertian
Menurut Haryono (2005), harga pokok produksi adalah biaya untuk
menghasilkan produk pada perusahaan manufaktur. Menurut Bastian
(2007), penentuan harga pokok adalah bagaimana memperhitungkan biaya
kepada suatu produk atau pesanan atau jasa, yang dapat dilakukan dengan
cara memasukkan seluruh biaya produksi atau hanya memasukkan unsur
biaya produksi variabel saja.
2. Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi
Perusahaan manufaktur dalam informasi harga pokok produksi yang
dihitung untuk jangka waktu tertentu, bermanfaat bagi manajemen. Menurut
Mulyadi (2015), “manfaat informasi harga pokok produksi yaitu:
menentukan harga jual produk, memantau realisasi biaya produksi,
menghitung laba atau rugi periodik, menentukan harga pokok persediaan
produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam neraca.
3. Unsur-unsur Biaya Produksi
Supriyono (2015) menyatakan, unsur-unsur biaya produksi yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
a) Biaya bahan baku adalah bahan yang akan diolah menjadi produk
selesai dan pemakaiannya dapat diidentifikasi atau diiukti jejaknya atau
merupakan bagian integral pada produk tertentu.
Menurut Carter (2009) biaya bahan baku dibagi menjadi dua
jenis yaitu:
1) Bahan Baku Langsung
Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang
membentuk integral dari produk jadi dan dimasukkan secara
eksplinsit dalam perhitungan biaya produk.
2) Bahan Baku Tidak Langsung
Bahan baku tidak langsung bahan baku yang diperlukan
untuk menyelesaikan suatu produk tetapi tidak di klasifikasikan
sebagai bahan baku langsung karena bahan baku tersebut tidak
menjadi bagian dari produk.
b) Biaya tenaga kerja adalah semua balas jasa yang diberikan oleh
perusahaan kepada semua karyawan.
Menurut Carter (2009) tenaga kerja dibagi menjadi dua jenis yaitu:
1) Tenaga kerja langsung
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang melakukan
konveksi bahan baku langsung menjadi produk jadi dan dapat
dibebankan secara layak ke produk tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2) Tenaga kerja tidak langsung
Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang tidak
secara langsung ditelusuri kekontruksi atau komposisi produk jadi.
c) Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain bahan baku dan
tenaga kerja langsung, yang elemennya dapat digolongkan ke dalam:
biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung, penyusutan
dan amortisasi aktiva tetap pabrik, reparasi dan pemeliharaan aktiva
tetap, biaya listrik dan air pabrik, biaya asuransi pabrik, biaya overhead
lain-lain (Carter,2009).
d) Biaya Pemasaran, yaitu biaya dalam rangka penjualan produk selesai
sampai dengan pengumpulan piutang menjadi kas. Biaya ini meliputi:
fungsi penjualan, fungsi penggudangan produk selesai, fungsi
pengepakan dan pengiriman, fungsi adpertensi, fungsi pembuatan faktur
atau administrasi penjualan (Carter,2009)
e) Biaya administrasi dan umum, yaitu semua biaya yang berhubungan
dengan fungsi administrasi dan umum. Biaya ini terjadi dalam rangka
penentuan kepijaksanaan, pengarahan, dan pengawasan kegiatan
perusahaan secara keseluruhan (Carter,2009).
f) Biaya keuangan adalah semua biaya yang terjadi dalam melaksanakan
fungsi keuangan dalam menjalankan kegiatan perusahaan menurut
Carter (2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
4. Metode Penghitungan Harga Pokok Produksi
Metode penghitungan harga pokok produksi suatu barang
merupakan tujuan pokok akuntansi biaya. Harga pokok produksi tersebut
diperoleh melalui pengumpulan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
menghasilkan barang tersebut. Ada tiga metode penghitungan harga pokok
produksi (Mulyadi, 2015), yaitu:
a) Metode harga pokok sesungguhnya (actual cost)
Dalam metode ini penghitungan harga pokok produksi per unit
berdasarkan biaya bahan baku sesungguhnya, biaya tenaga kerja
langsung sesungguhnya, dan biaya overhead pabrik sesungguhnya.
Metode penghitungan harga pokok produksi sesungguhnya biasanya
digunakan pada metode harga pokok proses yang menggunakan
pencatatan persediaan produk jadi dengan metode periodik.
b) Metode harga pokok normal ( normal costing)
Pada metode ini, biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung berdasarkan biaya sesungguhnya karena biaya tersebut mudah
untuk ditelusuri kepada produk tertentu, dan biaya overhead pabrik
menggunakan tarif pembebanan dimuka. Metode ini biasanya
digunakan pada metode harga pokok pesanan (job-order costing) yang
menggunakan pencatatan persediaan produk jadi dengan metode
perpetual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
c) Metode harga pokok standar ( standard costing)
Dalam metode ini, perusahaan terlebih dahulu menetapkan harga
pokok produk per unit dengan menggunakan standar tertentu, sehingga
harga pokok produk per unit bukan harga pokok sesungguhnya, tetapi
harga pokok yang seharusnya. Metode harga pokok standar ini biasanya
digunakan pada perusahaan yang memproduksi secara massa dan
menggunakan pencatatan persediaan produk jadi dengan metode
perpetual.
5. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi
Menurut Kamaruddin (2013) bahwa biaya (cost) merupakan
komponen penting yang harus dipertimbangkan dalam penetuan harga jual
produk atau jasa. Harga jual produk atau jasa pada umumnya ditentukan
dari jumlah semua biaya ditambah jumlah tertentu yang disebut dengan
markup. Cara penentuan harga jual tersebut dikenal dengan pendekatan
“Cost-Plus” ( Cost Plus Approach). Pengertian cost plus, adalah nilai biaya
tertentu ditambah dengan kenaikan (mark-up) yang ditentukan,. Didalam
konsep perhitungan harga pokok dikenal dua pendekatan yaitu:
a) Perhitungan harga pokok penuh (Full Costing)
Menurut Firmansyah (2013), dalam pendekatan ini harga pokok
produksi terdiri dari biaya-biaya yang berkaitan dengan pembuatan
produk baik yang bersifat variabel maupun yang bersifat tetap. Harga
Pokok Produksi tersebut meliputi: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, biaya overhead pabrik variabel, biaya overhead pabrik tetap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
b) Perhitungan harga pokok variabel (Variabel Costing). Dalam
pendekatan ini yang dimasukkan sebagai komponen harga pokok
produksi adalah seluruh biaya-biaya yang bersifat variabel. Biaya
variabel tersebut adalah: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,
diterapkan pada perusahaan biaya overhead variabel.
D. Elemen Biaya Produksi
Menurut Wuryansari (2016), biaya produksi adalah mengolah bahan
mentah atau bahan baku menjadi bahan jadi. Di dalam mengolah bahan baku
tersebut diperlukan biaya produksi atau harga pokok produksi. Biaya produksi
merupakan kumpulan biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam memproduksi
suatu barang. Biaya produksi biasanya terdiri atas tiga elemen, yaitu:
1. Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku adalah biaya yang digunakan untuk memebeli
bahan baku yang digunakan untuk proses produksi. Seperti pada produksi
gerabah bahan baku yang digunakan adalah tanah liat.
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja manusia, ada yang
langsung berhubungan dengan pengerjaan proses produksi ada yang tidak
langsung berhubungan dengan pengerjaan proses produksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
3. Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik merupakan biaya umum selain bahan baku
dan tenaga kerja langsung. Contohnya biaya depresiasi, biaya-biaya listrik,
air, telepon, asuransi, perbaikan mesin dan masih banyak contoh yang lain.
E. Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi
Menurut Mulyadi (2015), metode pengumpulan harga pokok produksi
dapat dikelompokkan menjadi dua metode yaitu Harga Pokok Pesanan (Job
Order Costing Method) dan Metode Harga Pokok Proses (Proses Costing
Method).
1. Metode Harga Pokok Pesanan
Metode harga pokok pesanan (job order costing method) merupakan
salah satu metode pengumpulan harga pokok produksi, yang mana proses
produksinya berdasarkan pesanan dari konsumen. Untuk lebih jelas
mengenai harga pokok pesanan maka, akan diuraikan mengenai metode
harga pokok pesanan.
a. Pengertian Metode Harga Pokok Pesanan
Menurut Mulyadi (2015), harga pokok pesanan merupakan
metode yang biaya-biaya produksinya dikumpulkan untuk pesanan
tertentu dan harga pokok produksi per satuan dihitung dengan cara
membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah
satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
b. Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan
Menurut Riza (2013) karakteristik sistem perhitungan biaya
berdasarkan pesanan adalah sebagai berikut:
1) Sistem ini diterapkan pada perusahaan yang menghasilkan
pesanan dalam bentuk produk atau jasa yang beraneka ragam dan
berbeda antara pesanan yang satu dengan yang lain. Atau dengan
kata lain produk yang dihasilkan heterogen.
2) Biaya produksi diakumulasikan ke masing-masing pesanan (job).
Pesanan dapat berupa produk atau sekelompok produk (batch of
goods).
3) Biaya per unit produk dihitung dengan cara membagi total biaya
pesanan dengan jumlah unit produk yang dihasilkan dari pesanan
tersebut.
4) Di dalam sistem biaya pesanan terdapat kartu biaya pesanan
sebagai dokumen yang digunakan mengakumulasi biaya ke dalam
pesanan tertentu.
Pada perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan,
informasi harga pokok produksi per pesanan bermanfaat bagi
manajemen untuk:
a) Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pesanan.
Taksiran Biaya produksi untuk pesanan Rp XXX
Taksiran biaya non produksi yang dibebankan
kepada pemesan Rp XXX +
Taksiran total biaya pesanan Rp XXX
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Laba yang diinginkan Rp XXX +
Taksiran harga jual yang dibebankan
kepada pemesan Rp XXX
b) Memperhitungkan penerimaan atau penolakan pesanan.
Biaya produksi pesanan:
Taksiran biaya bahan baku Rp XXX
Taksiran biaya tenaga kerja Rp XXX
Taksiran biaya overhead pabrik Rp XXX+
Taksiran total biaya produksi Rp XXX
Biaya nonproduksi:
Taksiran biaya administrasi dan umum Rp XXX
Taksiran biaya pemasaran Rp XXX
Taksiran biaya non produksi Rp XXX+
Taksiran total harga pokok pesanan Rp XXX
c) Memantau realisasi biaya produksi
Biaya bahan baku sesungguhnya Rp XXX
Biaya tenaga kerja sesungguhnya Rp XXX
Taksiran biaya overhead pabrik Rp XXX+
Total biaya produksi sesungguhnya Rp XXX
d) Menghitung laba atau rugi bruto tiap pesanan
Harga jual yang dibebankan kepada pemesan Rp XXX
Biaya produksi pesanan tertentu:
Biaya bahan baku sesungguhnya Rp XXX
Taksiran biaya overhead pabrik Rp XXX+
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Total biaya produksi pesanan Rp XXX
Laba bruto Rp XXX
e) Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk
dalam proses yang disajikan dalam neraca.
2. Metode Harga Pokok Proses
Selain menggunakan metode harga pokok pesanan, pengumpulan
harga pokok produksi juga menggunakan metode harga pokok proses.
Metode tersebut dijelaskan sebagai berikut:
a. Pengertian Harga Pokok Pesanan
Menurut Mulyadi (2015), metode harga pokok proses
merupakan biaya produksi dikumpulkan untuk setiap proses selama
proses tertentu, dan biaya produksi per satuan dihitung dengan cara
membagi total biaya produksi dalam proses tertentu, selama periode
tertentu, dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dari proses
tersebut selama jangka waktu yang bersangkutan.
Metode harga pokok proses (process costing method)
merupakan metode pengumpulan biaya produksi yang digunakan yang
mengolah produknya secara massa. Produk yang akan dihasilkan
merupakan produk standar secara berkesinambungan.
b. Karakteristik Metode Harga Pokok Proses
1) Produk yang dihasilkan merupakan produk standar.
2) Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
3) Kegiatan produksinya dimulai dengan diterbitkannya perintah
produksi yang berisi rencana produksi produk standar untuk jangka
waktu tertentu.
Metode Pengumpulan harga pokok produksi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode harga pokok pesanan. Menurut Riza (2013),
dalam metode pengumpulan biaya ini, semua biaya produksi
diakumulasikan pada setiap pesanan, baik biaya bahan baku, biaya pekerja,
dan biaya overhead pabrik.
1. Karakteristik sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan
Menurut Riza (2013), kalkulasi biaya pesanan merupakan salah
satu sistem perhitungan biaya yang dapat digunakan oleh perusahaan
yang memproduksi produknya berdasarkan pesanan dari pelanggan.
2. Aliran Proses produksi
Menurut Riza (2013), aliran kegiatan produksi dalam
perusahaan yang menerapkan kalkulasi biaya pesanan terdiri dari
Sembilan tahap yang meliputi:
a. Pembelian bahan baku
b. Penggunaan bahan baku
c. Penggunaan biaya pekerja
d. Pendistribusian biaya pekerja
e. Penggunaan biaya overhead aktual yang terjadi
f. Perhitungan tarif biaya overhead pabrik
g. Pembebanan biaya overhead pabrik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
h. Penyerahan pesanan yang sudah selesai ke gudang
i. Penyerahan pesanan ke pelanggan.
3. Prosedur Akuntansi Biaya pada Metode Harga Pokok Pesanan
Menurut Supriyono (2015), prosedur akuntansi biaya pada
metode harga pokok pesanan meliputi organisasi formulir, catatan-
catatan dan laporan-laporan yang terkoordinasi dalam rangka
melaksanakan kegiatan untuk melayani pesanan dan menyajikan
informasi biaya bagi manajemen. Dalam hal ini prosedur akuntansi
biaya dikelompokkan sebagai berikut:
a. Prosedur akuntansi biaya bahan dan supplies
Menurut Supriyono (2015), prosedur akuntansi biaya bahan
dan supplies meliputi prosedur pembelian sampai dengan
pemakaian bahan dan supplies di dalam pabrik. Agar supaya jumlah
persediaan bahan dapat diketahui setiap saat umumnya perusahaan
manufaktur menggunakan metode persediaan perpetual (perpetual
inventory method). Tahap-tahap prosedur akuntansinya sebagai
berikut:
1) Pembelian bahan dan Supplies
2) Pengembalian (return) bahan dan supplies yang dibeli kepada
supplier
3) Potongan pembelian tunai atau pembelian bahan dan supplies
4) Pemakaian bahan dan supplies
5) Pengembalian bahan baku dari pabrik ke gudang bahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
b. Prosedur akuntansi biaya tenaga kerja
Menurut Supriyono (2015), prosedur akuntansi biaya tenaga
kerja meliputi prosedur penghitungan gaji dan upah, pembayaran
gaji dan upah, dan distribusi gaji dan upah untuk semua karyawan
perusahaan baik produksi maupun non produksi, baik karyawan
yang gajinya tetap perbulan maupun yang ditentukan jam kerjanya.
1) Penentuan Besarnya Gaji dan Upah
Cara penentuan besarnya gaji dan upah karyawan dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a) Gaji dan upah karyawan besarnya tergantung pada lamanya
waktu kerja (jam kerja) atau jumlah produk yang dihasilkan.
Apabila karyawan dibayar atas dasar lamanya waktu kerja,
umumnya sistem ini untuk tenaga kerja, untuk menentukan
besarnya upah ditentukan diperlukan dokumen daftar hadir
yang menunjukkan data jumlah jam kerja karyawan setiap
hari dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan jangka
waktu pembayaran upah.
b) Gaji dan upah karyawan tetap per bulan
Untuk karyawan tetap per bulan fungsi daftar hadir untuk
mengetahui kedisiplinan karyawan apakah sering datang
terlambat dan pulang lebih cepat atau berangkat dan pulang
sesuai dengan waktu jam kerja yang ditentukan. Umumnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
sistem ini tidak digunakan pada tenaga kerja langsung dalam
produksi.
2) Pembayaran atas gaji dan upah
Menjelang tanggal pembayaran gaji dan upah, kasir
membayarkan gaji dan upah kepada juru bayar gaji dengan
menggunakan dokumen bukti kas keluar. Pada saat gaji
dibayarkan, juru bayar gaji meminta karyawan untuk
menghitung kesesuaian gaji dan upahnya serta mendatangani
daftar gaji dan upah.
3) Distribusi biaya gaji dan upah
Biaya gaji dan upah untuk dikelompokkan ke dalam
biaya tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung
yang merupakan elemen biaya overhead pabrik yang
sesungguhnya.
4) Beban atas gaji dan upah yang ditanggung perusahaan
Pada perusahaan tertentu seringkali perusahaan ikut
menanggung sebagian beban gaji dan upah yang berupa pajak
pendapatan, dana pension, simpanan hari tua, atau asuransi
tenaga kerja karyawan. Beban yang ditanggung perusahaan
merupakan elemen biaya, beban yang berhubungan dengan
karyawan pabrik diperlakukan sebagai elemen biaya overhead
pabrik yang sesungguhnya, karena sifat biaya ini tidak dapat
diidentifikasi pada produk tertentu, beban yang berhubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
dengan karyawan pemasaran masuk pada beban pemasaran,
beban yang berhubungan dengan karyawan administrasi dan
umum masuk elemen biaya administrasi dan umum.
5) Penyetoran potongan dan beban gaji dan upah kepada badan-
badan yang berhak
Dokumen bukti kas keluar digunakan untuk
menyetorkan potongan dan beban atas gaji dan upah pada badan-
badan yang berhak.
c. Prosedur akuntansi biaya overhead pabrik
Menurut Supriyono (2015), biaya overhead pabrik
merupakan biaya yang paling kompleks, untuk keadilan dan
ketelitian pembebanan harus menggunakan tarif biaya overhead
pabrik yang ditentukan dimuka. Alasan pemakaian tarif
pembebanan adalah sebagai berikut:
1) Adanya biaya overhead yang timbul setelah aktivitas berlalu,
contoh reparasi aktiva tetap disebabkan pemakaian masa lalu,
maka apabila pembebanan pada pesanan dilakukan saat
terjadinya biaya, akibatnya menjadi tidak teliti dan adil.
2) Adanya biaya yang baru dapat dihitung pada akhir periode.
Misalnya penyusutan, biaya listrik. Biaya ini apabila dibebankan
pada pesanan saat dapat dihitung berakibat menjadi tidak teliti
dan adil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
3) Adanya biaya yang terjadi pada interval waktu tertentu misalnya
Ipeda, setahun dibayar sekali atau dicicil dua kali. Biaya ini
apabila dibebankan pada pesanan saat terjadinya, berakibat
menjadi tidak teliti dan adil karena manfaat Ipeda dinikmati
selama setahun.
Dari uraian tersebut jelas bahwa biaya overhead yang
sesungguhnya baru dapat dihitungkan pada akhir periode, padahal
harga pokok pesanan harus dihitung pada akhir periode, jadi untuk
membebankan biaya overhead pabrik kepada pesanan harus
digunakan tarif yang ditentukan dimuka. Rumus perhitungan tarif
biaya overhead pabrik adalah sebagai berikut:
T = 𝐵
𝐾
Keterangan:
T : Tarif biaya overhead pabrik
B : Budged biaya overhead pabrik periode tertentu
K :Budged kapasitas pembebanan untuk periode yang
bersangkutan.
Menurut Carter (2009), dalam perhitungan rumus tersebut
kita juga harus menentukan dasar alokasi terlebih dahulu. Pemilihan
dari dasar ini adalah penting, jika suatu sistem biaya ingin
menyediakan data yang berarti. Tujuan utama dalam pemilihan
dasar adalah untuk memastikan pembebanan overhead dalam
proporsi yang wajar terhadap sumber daya pabrik tidak langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
yang digunakan oleh pesanan, produk, atau pekerjaan yang
dilakukan. Biasanya dasar tersebut sebaiknya berkaitan erat dengan
fungsi yang diwakili oleh biaya overhead yang akan dibebankan.
Berikut adalah dasar-dasar yang bisa digunakan dalam
penentuan biaya overhead pabrik:
a) Output Fisik
Output fisik atau unit produksi adalah dasar yang paling
sederhana untuk membebankan overhead pabrik.
Penggunaannya adalah sebagai berikut:
Overhead pabrik = Estimasi 𝑜𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 pabrik
Estimasi unit produksi
b) Dasar biaya bahan baku langsung
Pengukuran ini biasanya digunakan di perusahaan yang
sebagian besar pekerjaan produksi terdiri atas penerimaan,
inspeksi, penyimpanan, pengambilan, dan penanganan dari
banyak lot bahan baku yang mahal. Penggunaannya adalah
sebagai berikut:
Overhead pabrik = Estimasi 𝑜𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 pabrik
Estimasi biaya bahan baku 𝑥 100%
c) Dasar biaya tenaga kerja langsung
Menggunakan dasar biaya tenaga kerja langsung untuk
membebankan overhead pabrik ke pesanan atau produk. Dasar
biaya tenaga kerja langsung. Penggunaanya adalah sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Overhead pabrik = Estimasi 𝑜𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 pabrik
Estemasi biaya tenaga kerja langsung 𝑥 100%
d) Dasar jam tenaga kerja langsung
Dasar jam tenaga kerja langsung didesain untuk
mengatasi kelemahan dari biaya tenaga kerja langsung.
Penggunaannya adalah sebagai berikut:
Overhead pabrik = Estimasi 𝑜𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 pabrik
Estemasi jam tenaga kerja langsung
e) Dasar Jam Mesin
Ketika mesin digunakan sebagai ekstensif maka jam
mesin mungkin merupakan dasar yang paling sesuai untuk
pembebanan overhead. Penggunaannya adalah sebagai berikut:
Overhead pabrik = Estimasi 𝑜𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 pabrik
Estimasi Jam Mesin
f) Dasar Transaksi
Sekelompok biaya mungkin dapat diasosiasikan dengan
suatu aktivitas tertentu yang tidak terwakili oleh dasae manapun.
Semakin besar perbedaan dan kompleksitas lini produk, semakin
besar jumlah transaksi. Transaksi semacam ini sering kali
merupakan persentase yang besar dari biaya overhead, dan kunci
untuk mengelola overhead adalah dengan mengendalikan
transaksi yang memicunya.
Apabila tarif biaya overhead pabrik sudah ditentukan,
prosedur akuntansi biaya overhead pabrik selanjutnya sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
a) Prosedur pembebanan biaya overhead pabrik pada pesanan
Suatu pesanan akan dibebani biaya overhead pabrik
sesuai dengan kapasitas yang dinikmati oleh pesanan yang
bersangkutan dikalikan dengan tarif biaya overhead pabrik yang
telah ditentukan di muka (taksiran).
b) Prosedur akuntansi pengumpulan biaya overhead pabrik yang
sesungguhnya.
Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dalam
periode yang bersangkutan akan ditampung dalam rekening
biaya overhead pabrik sesungguhnya dan dimasukkan kedalam
kartu pembantu biaya overhead pabrik. Berikut elemen-elemen
biaya overhead pabrik (Mulyadi, 2015):
1) Biaya bahan penolong
Biaya bahan penolong adalah bahan yang tidak
menjadi bagian produk jadi atau bahan yang meskipun
menjadi bagian produk jadi tetap nilainya relative kecil bila
dibandingkan dengan harga pokok produksi tersebut.
2) Biaya tenaga kerja tidak langsung
Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja
pabrik yang upahnya tidak dapat diperhitungkan secara
langsung kepada produk atau pesanan tertentu. Biaya tenaga
kerja tidak langsung terdiri dari upah, tunjangan, dan biaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
kesejahteraan yang dikeluarkan untuk tenaga kerja tidak
langsung tersebut.
3) Biaya reparasi dan pemeliharaan
Biaya reparasi dan pemeliharaan berupa suku cadang, biaya
habis pakai dan harga perolehan jasa dari pihak luar
perusahaan.
4) Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva
tetap.
Biaya-biaya yang timbul dalam kelompok ini adalah biaya
depresiasi emplasemen pabrik, mesin, alat kerja dan aktiva
lain yang digunakan dalam pabrik.
5) Biaya yang timbul akibat berlalunya waktu
Dalam kelompok ini seperti biaya asuransi mesin,
kendaraan, kecelakaan, dan lain-lain.
6) Biaya overhead pabrik yang secara langsung memerlukan
pengeluaran uang tunai.
Biaya overhead pabrik yang masuk dalam kelompok ini
antara lain biaya reparasi dari pihak luar, air, listrik dan
sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
c) Prosedur akuntansi perhitungan dan perlakukan selisih biaya
overhead pabrik.
Pada akhir periode akuntansi akan dihitung besarnya
selisih biaya overhead pabrik yang sesungguhnya dengan yang
dibebankan kepada pesanan.
1) Menutup biaya overhead pabrik dibebankan ke biaya
overhead pabrik sesungguhnya.
2) Menutup biaya overhead pabrik sesungguhnya dan
menghitung selisihnya.
3) Salah satu perlakuan selisih yaitu masuk rekening Rugi
Laba.
d. Prosedur akuntansi produk selesai dan produk dalam proses akhir
periode
Menurut Supriyono (2015), pada metode harga pokok
pesanan setiap ada pesanan yang selesai dan harus dihitung harga
pokoknya, jumlah harga pokok pesanan yang selesai dapat dihitung
dengan merekam kartu harga pokok pesanan dan selanjutnya
memindahkan kartu tersebut dari fungsi sebagai rekening pembantu
barang dalam proses ke fungsi yang baru sebagai pembantu rekening
persediaan tersebut.
Sedangkan apabila pada akhir perode masih ada ada pesanan
dalam proses maka kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
fungsinya berubah dari rekening pembantu barang dalam proses
menjadi rekening pembantu persediaan produk dalam proses.
e. Prosedur akuntansi penjualan dan penyerahan produk kepada
pemesan
Menurut Supriyono (2015), setiap pesanan diserahkan, maka
kartu harga pokok pesanan semula berfungsi sebagai rekening
pembantu persediaan produk selesai dipindahkan fungsinya sebagai
rekening pembantu harga pokok penjualan.
F. Perbedaan Metode Harga Pokok Proses dengan Metode Harga Pokok
Pesanan
Menurut Fidaus (2009), perbedaan antara metode harga pokok proses
dan harga pokok pesanan berdasarkan beberapa penyebab, sebagai berikut:
1. Pengumpulan biaya produksi
Metode harga pokok pesanan mengumpulkan biaya produksi
menurut pesanan, sedangkan metode harga pokok proses mengumpulkan
biaya produksi per departemen produksi per periode akuntansi.
2. Perhitungan harga pokok produksi per satuan
Metode harga pokok pesanan menghitung harga pokok produksi per
satuan dengan cara membagi total biaya yang dikeluarkan untuk pesanan
tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam pesanan yang
bersangkutan. Perhitungan ini dilakukan pada saat pesanan telah selesai
diproduksi. Metode harga pokok proses menghitung harga pokok produksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
per satuan dengan cara membagi total biaya produksi yang dikeluarkan
selama periode tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan
selama periode yang bersangkutan. Perhitungan ini dilakukan setiap akhir
periode akuntansi ( biasanya akhir bulan).
3. Penggolongan biaya produksi
Dalam metode harga pokok pesanan, biaya produksi harus
dipisahkan menjadi biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak
langsung. Biaya produksi langsung dibebankan kepada produk berdasar
biaya sesungguhnya terjadi, sedangkan biaya produksi tidak langsung
dibebankan kepada produk berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka.
Didalam metode harga pokok proses, pembedaan biaya produksi langsung
dan biaya produksi tidak langsung seringkali tidak diperlukan, terutama jika
perusahaan hanya menghasilkan satu macam produk (seperti perusahaan
semen, pupuk, bumbu masak). Karena harga pokok persatuan produk
dihitung setiap akhir bulan, maka umumnya biaya overhead pabrik
dibebankan kepada produk atas dasar biaya yang sesungguhnya terjadi.
4. Unsur biaya yang dikelompokkan dalam biaya overhead pabrik
Dalam metode harga pokok pesanan, biaya overhead pabrik terdiri
dari biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung. Dalam
metode ini biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk atas dasar tarif
yang ditentukan dimuka. Di dalam metode harga pokok proses, biaya
overhead pabrik terdiri dari biaya produksi selain biaya bahan baku dan
bahan penolong dan biaya tenaga kerja ( baik yang langsung maupun yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
tidak langsung). Dalam metode ini biaya overhead pabrik dibebankan
kepada produk sebesar biaya yang sesungguhnya terjadi selama periode
akuntansi tertentu.
G. Penentuan Harga Pokok Produksi
Mulyadi (2015) menjelaskan bahwa, metode penentuan harga pokok
produksi adalah cara memperhitungkan unsur-unsur biaya kedalam harga
pokok produksi, dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya kedalam kos
produksi, terdapat dua pendekatan yaitu:
1. Full Costing
Menurut Mulyadi (2015), dalam pendekatan full costing, metode
dimana semua biaya yang timbul untuk memproduksi suatu barang ataupun
jasa dibebankan secara penuh ke dalam harga jual dari produk/jasa tersebut.
Hal ini berkembang dari pemikiran bahwa semua biaya baik variabel dan
biaya tetap harus dapat diperhitungkan dengan pendapatan (harga) yang
diperoleh dari penjualan produk/jasa, taksiran biaya penuh yang dipakai
sebagai dasar penetuan harga jual terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku variabel
maupun yang berperilaku tetap seperti berikut:
Biaya Bahan Baku xxx
Biaya Tenaga Kerja Langsung xxx
Biaya overhead tetap xxx
Biaya overhead variabel xxx+
Biaya Produksi xxx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
2. Variable Costing
Menurut Mulyadi (2015), Variable Costing merupakan serangkaian
perhitungan biaya-biaya variabel yang digunakan dalam membuat sebuah
produk. Biaya tersebut adalah biaya yang berfluktuasi (naik dan turun)
secara proposional dengan kuantitas output (volume produksi). Biaya
variabel secara langsung berhubungan dengan kegiatan volume produksi
meningkat dan akan turun saat volume produksi dikurangi. Variable costing
pada umumnya berhubungan dengan bahan baku, tenaga kerja, dan komisi
penjualan. Dengan demikian harga pokok produksi menurut metode
variable costing terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini:
Biaya Bahan Baku xxx
Biaya Tenaga Kerja Langsung xxx
Biaya overhead variabel xxx+
Biaya Produksi variabel xxx
H. Penentuan Harga Jual
Menurut Samryn (2012), harga merupakan salah satu jenis informasi
penting yang diterima pelanggan tentang suatu produk. Penetapan harga juga
berhubungan dengan seluruh tujuan jangka pendek dan sasaran jangka panjang
sebuah perusahaan. Pendekatan umum dalam penentuan harga jual adalah
menambahkan angka perkiraan laba (markup) pada harga pokok. Markup
adalah selisih antara harga jual dan harga pokok produk. Markup biasanya
berupa persentase tertentu dari harga pokok produk. Pendekatan ini disebut
dengan cost-plus pricing karena persentase markup yang telah ditentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
dimuka ditambahkan pada angka harga pokok untuk menentukan harga jual.
Cara penghitungan dengan markup (Mulyadi, 2015) adalah:
% Markup = Biaya Non Produksi+Laba yang diharapkan
Biaya Produksi
Adapun penghitungan markup, sebagai berikut:
Biaya administrasi dan umum xxx
Biaya pemasaran xxx
Laba yang diharapkan xxx+
Jumlah xxx
Biaya Produksi xxx
Persentase markup (%) xxx
Penghitungan harga jual, sebagai berikut:
Biaya produksi xxx
Markup (% markup x biaya produksi) xxx+
Jumlah harga jual xxx
Volume produk xxx ÷
Harga Jual per unit xxx
Mulyadi (2015) menyatakan bahwa pada prinsipnya harga jual harus
dapat menutupi biaya penuh ditambah dengan laba yang wajar. Harga jual sama
dengan biaya produksi ditambah markup. Mulyadi (2015), mengatakan dalam
pendekatan full costing, taksiran biaya penuh yang dipakai sebagai dasar
penentuan harga jual terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Biaya produksi:
Taksiran Bahan baku xxx
Taksiran tenaga kerja langsung xxx
Biaya overhead tetap
Biaya overhead variabel xxx+
Total kos produksi xxx
Biaya komersial:
Biaya pemasaran xxx
Biaya administrasi dan umum xxx+
Taksiran total biaya komersial xxx+
Taksiran biaya penuh xxx
Dalam pendekatan variable costing, taksiran biaya penuh yang dipakai
sebagai dasar penentuan harga jual terdiri dari unsur-unsur (Mulyadi, 2015)
sebagai berikut:
Biaya variabel:
Biaya produksi variabel xxx
Biaya administrasi & umum variabel xxx
Biaya pemasaran variabel xxx+
Taksiran total biaya variabel xxx
Biaya tetap:
Biaya produksi tetap xxx
Biaya administrasi dan umum tetap xxx
Biaya pemasaran tetap xxx+
Taksiran total biaya tetap xxx+
Taksiran biaya penuh xxx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
I. Job Order Costing
Produksi atau pembuatan spesifik dikenal dengan job order system.
Supriyono (2015) dalam buku Akuntansi Biaya, Pengumpulan Biaya dan
Penentuan Harga Pokok, memeberikan definisi sebagai berikut:
“Metode harga Pokok Pesanan adalah metode pengumpulan harga pokok
produk dimana biaya dikumpulkan untuk setiap pemesanan atau kontrak jasa
secara terpisah, dan setiap kontrak pesanan dapat dipisahkan identitasnya”.
Dalam kalkulasi biaya job order, setiap job adalah satuan akuntansi
yang dibebankan biaya upah, bahan, dan overhead dengan menggunakan nomor
order, biaya yang digunakan untuk setiap pesanan pelanggan tertentu dicatat
dalam suatu kartu biaya Job Order (Job Order Cost Sheet).
Mulyadi (2015) mengemukakan syarat-syarat penggunaan metode job
order costing sebagai berikut:
1. Bahwa masing-masing pesanan pekerjaan atau produk dapat dipisahkan
identitasnya secara jelas dan perlu dilakukan penentuan harga pokok
pesanan secara individual.
2. Bahwa biaya produksi harus dipisahkan kedalam dua golongan yaitu biaya
produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung. Biaya produksi
langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja, sedangkan
biaya produksi tidak langsung terdiri dari biaya-biaya produksi selain biaya
bahan baku dan biaya kerja langsung.
3. Bahwa biaya bahan baku dan biaya kerja langsung dibebankan atau
diperhitungkan secara langsung terhadap pesanan bersangkutan. Sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
biaya produksi tidak langsung (Overhead) dibebankan pada pesanan
tertentu atas dasar tarif yang ditentukan dimuka.
4. Bahwa harga pokok tiap-tiap pesanan ditentukan pada saat pesanan selesai.
Bahwa harga pokok persatuan produk dihitung dengan cara membagi
jumlah biaya produksi yang dibebankan pada pesanan tertentu dengan
jumlah satuan produk dalam pesanan bersangkutan.
J. Penelitian Terdahulu
Berikut adalah penelitian terdahulu mengenai perhitungan harga jual
berdasarkan harga pokok produksi :
Dalam penelitian Gregorius (2006), meneliti mengenai Evaluasi
Penentuan Harga Jual Produk. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa terdapat
perbedaan perhitungan harga jual menurut teori lebih besar dibandingkan
dengan perhitungan menurut perusahaan. Perbedaan hasil perhitungan harga
jual disebabkan oleh pengelompokkan biaya (bahan penolong), perhitungan
persentase mark up dan penentuan harga jual total maupun per unitnya berbeda.
Dalam penelitian Kristina (2007) meneliti mengenai Evaluasi
Penentuan Harga Jual studi kasus pada PT Aica. Hasil penelitian menyatakan
bahwa harga pokok pokok produksi perusahaan lebih tinggi daripada harga
pokok produksi sesungguhnya, sehingga harga jual ditetapkan lebih tinggi.
Harga jual dihitung dengan metode cost plus pricing , yaitu dengan dengan
menjumlahkan perhitungan harga pokok produksi dengan laba yang diinginkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Dalam penelitian Ernado (2013) meneliti mengenai Evaluasi Penentuan
Harga Jual metode cost plus pricing dengan pendekatan full costing. Tujuan
dari penelitian ini, yaitu mengetahui perbedaan langkah-langkah penentuan
harga jual barang yang dihasilkan UD Yamidi dan penetapan harga jual
berdasarkan metode cost plus pricing dengan pendekatan full costing dan
mengetahui perbedaan antara harga jual menurut UD Yamidi dan metode cost
plus pricing dengan pendekatan full costing. Hasil penelitian menyatakan
bahwa, yaitu terdapat perbedaan langkah-langkah penaksiran harga jual oleh
UD Yamidi yang disebabkan karena perusahaan menggunakan taksiran harga
pasar tahun 2013 sebagai bahan pertimbangan penaksiran harga jual, tidak
memasukkan taksiran biaya administrasi ke dalam perhitungan harga pokok
produksi, metode cost plus pricing menggunakan mark up untuk memperoleh
taksiran laba yang diharapkan tahun 2013 serta memasukkan gaji pemilik usaha
ke dalam biaya administrasi untuk menghitung taksiran biaya penuh selama
tahun 2013. Terdapat perbedaan taksiran harga jual antara UD Yamidi dan
metode cost plus pricing dengan pendekatan full costing.
Dalam penelitian Pranajati (2013) meneliti mengetahui bagaimana
penentuan harga pokok produksi pesanan yang dilakukan oleh CV. Andi Offset
sudah sesuai dengan teori atau belum. Hasil penelitian menyatakan bahwa CV.
Andi Offset dalam melakukan pembebanan harga pokok produksi pesanan
belum sepenuhnya sesuai dengan teori. Ketidakpastian ini terjadi karena
perusahaan menggunakan biaya cetak, jasa lipat dan biaya cadangan sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
10% , yang membuat perhitungan harga pokok produksi pesanan menjadi lebih
besar dari perhitungan teori.
Dalam penelitian Wauran (2016) meneliti mengenai Analisi Penentuan
Harga Pokok Produk dan Penerapan Cost plus Pricing Method dalam rangka
Penetapan Harga Jual pada rumah makan Soto Rusuk Ko’ Petrus Cabang
Megamas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis alokasi
perhitungan harga pokok produksi serta menerapkan cost plus pricing method
dalam menetapkan harga jual di rumah makan Soto Rusuk Ko’ Petrus. Hasil
penelitian menyatakan bahwa penetapan harga pokok produksi perusahaan
ditetapkan lebih rendah daripada harga pokok produksi sebenarnya, sehingga
harga jual ditetapkan lebih rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah studi kasus,
dimana peneliti mengamati langsung objek secara langsung dengan
menggunakan berbagai sumber data.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat : Kerajinan Vivi Gerabah, Pager Jurang, Ngaren, Paseban, Bayat
Waktu : Penelitian dilaksanakan pada Januari – April 2017
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek dalam penelitian ini, adalah:
a) Pemilik perusahaan
b) Pekerja Vivi Gerabah
c) Bagian keuangan
2. Objek dalam penelitian ini, adalah:
a) Data Pesanan
b) Data penggunaan bahan baku
c) Data biaya tenaga kerja
d) Data biaya overhead pabrik
e) Data-data yang mendukung dalam penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Menurut Jogiyanto (2013), wawancara adalah komunikasi dua arah
untuk mendapatkan data dari responden. Teknik ini merupakan salah satu
cara untuk mendapatkan informasi secara primer sebagai penunjang untuk
melakukan penelitian. Wawancara dilakukan dengan bertanya langsung
pada subjek pada kasus ini adalah bagian keuangan, serta pemilik dari Vivi
Gerabah.
2. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara
mengamati langsung objek yang akan diteliti. Dalam observasi peneliti
melihat secara langsung keadaan lingkungan kerja, bahan yang digunakan,
pengolahan bahan baku, produktivitas tenaga kerja, peralatan yang
digunakan dalam memproduksi, bahan-bahan penolong yang digunakan dan
lain-lain.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data untuk memperoleh
dokumen atau arsip dari Vivi Gerabah, sebagai berikut:
a) Latar belakang atau sejarah berdirinya perusahaan
b) Catatan biaya produksi
c) Data penghitungan HPP berdasarkan perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif
komparatif yaitu analisis dengan merinci dan menjelaskan secara panjang lebar
keterkaitan data penelitian dalam bentuk kalimat lalu diperbandingkan hasil
penelitian dengan teori yang ada.
Untuk menjawab rumusan masalah, maka dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan prosedur penentuan harga pokok produksi pesanan yang
dilaksanakan oleh Kerajinan Vivi Gerabah.
2. Mendeskripsikan prosedur penentuan harga pokok pesanan menurut teori.
Prosedur tersebut meliputi:
a. Pembebanan biaya bahan baku.
b. Pembebanan biaya tenaga kerja
c. Pembebanan biaya overhead pabrik
d. Pembebanan harga pokok produksi
3. Melakukan perbandingan antara prosedur penentuan harga pokok produksi
menurut perusahaan dengan teori metode harga pokok pesanan sebagai
berikut:
Tabel 3.1 Tabel Perbandingan Deskriptif
No Tahapan Menurut Teori Menurut
Perusahaan
Interpretasi
sesuai/
tidak
1. Pembebanan
biaya bahan
dan supplies.
a. Dalam
penggunaan
bahan dan
supplies oleh
departemen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
produksi, biaya
bahan baku
terdiri atas biaya
bahan utama.
Biaya bahan
baku adalah
bahan yang akan
diolah menjadi
produk selesai
dan
pemakaiannya
dapat
diidentifikasi
atau diikuti
jejaknya atau
merupakan
bagian integral
pada produk
tertentu.
b. Untuk bahan
penolong dan
supplies pabrik
dimasukkan
pada kelompok
biaya overhead
pabrik.
2. Pembebanan
biaya tenaga
kerja.
a. Gaji dan upah
karyawan
ditentukan
dengan lamanya
waktu kerja (jam
kerja) atau
jumlah produk
yang dihasilkan.
No Tahapan Menurut Teori Menurut
Perusahaan
Interpretasi
sesuai/
tidak
b. Untuk karyawan
tetap gaji
diberikan
perbulan.
3. Pembebanan
biaya
overhead
pabrik.
a. Suatu
perusahaan akan
dibebani biaya
overhead pabrik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
sesuai dengan
kapasitas
sesungguhnya
yang dinikmati
oleh pesnan yang
bersangkutan
dikalikan dengan
biaya overhead
pabrik yang di
tentukan dimuka.
b. Dasar penentuan
biaya overhead
pabrik
ditentukan
dengan orientasi
perusahaan
tersebut.
4. Pembebanan
Harga Pokok
Produksi
a. Harga pokok
produksi
pesanan dihitung
dengan merekam
kartu harga
pokok produksi
pesanan.
Perhitungannya
adalah biaya
bahan
baku+biaya
tenaga kerja
langsung+biay
overhead pabrik.
4. Melakukan perhitungan sampel dalam penelitian ini yaitu kendi kecil dan
kendi sedang.
5. Mendeskripsikan perhitungan harga pokok produksi pesanan menurut
Kerajinan Vivi Gerabah.
6. Mendeskripsikan perhitungan harga pokok produksi pesanan dengan
pendekatan full costing menurut teori harga pokok pesanan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
a. Menghitung biaya produksi sebagai harga pokok produksi pesanan
tertentu yang didasarkan pada biaya yang ditentukan dimuka (taksiran).
Biaya overhead pabrik diperhitungkan ke dalam harga pokok pesanan
berdasarkan tarif ditentukan dimuka, yaitu dengan membagi antara
anggaran biaya overhead pabrik periode tertentu dengan anggaran
kapasitas pembebanan untuk periode yang bersangkutan dan
menentukan harga pokok produksi pesanan dengan metode full costing.
Menentukan tarif biaya overhead pabrik:
T = 𝐵
𝐾
Keterangan:
T = Tarif biaya overhead pabrik
B = Taksiran biaya overhead pabrik periode tertentu
K = Taksiran kapasitas pembebanan untuk periode yang bersangkutan.
Perhitungan harga pokok produksi dengan metode full costing :
Biaya Bahan Baku xxx
Biaya Tenaga Kerja Langsung xxx
Biaya overhead tetap xxx
Biaya overhead variabel xxx+
Harga Pokok Produksi xxx
b. Kemudian membandingkan antara harga pokok produksi menurut
perhitungan perusahaan dan menurut teori metode harga pokok pesanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
7. Melakukan perhitungan harga jual produk dengan perhitungan sebagai
berikut:
Harga pokok produski pesanan xxx
Markup (% markup x biaya produksi) xxx+
Jumlah harga jual xxx
Volume produk xxx ÷
Harga Jual per unit xxx
Dengan pencariaan mark-up dengan cara sebagai berikut:
% Markup = Biaya Non Produksi+Laba yang diharapkan
Biaya Produksi
Adapun penghitungan markup, sebagai berikut:
Biaya administrasi dan umum xxx
Biaya pemasaran xxx
Laba yang diharapkan xxx+
Jumlah xxx
Biaya Produksi xxx
Persentase markup (%) xxx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
Kisah kerajinan gerabah Bayat tak jauh dari nama Ki Pandanaran atau
yang disebut juga Ki Tembayat atau Pangeran Mangkubumi, yang merupakan
tokoh penyebar Islam di Jawa Selatan. Ki Pandanaran merupakan putra Ki
Ageng Pandan Arang, bupati pertama Semarang.
Saat ia menggantikan ayahnya memimpin Semarang, Ki Pandanaran
mulai melalaikan ajaran-ajaran Islam sehingga Sunan Kalijaga diutus untuk
membimbingnya kembali, lalu Ki Pandanaran melakukan perjalanan sampai ke
wilayah yang sekarang adalah Kecamatan Bayat. Konon setibanya di Bayat, dia
diikuti seorang perampok. Singkat cerita, setelah tahu bahwa yang dirampoknya
Ki Pandanaran, si perampok memohon ampun dan bertobat, lalu perampok
diangkat menjadi murid dan diperintahkan membuat gentong air wudhu dengan
bahan tanah merah khas Bayat yang sekarang dinamakan gerabah.
Selama berabad usaha kerajinan gerabah terus tumbuh di Kecamatan
Bayat. Kini sentranya terletak di Desa Melikan. Ribuan warga di sana mewarisi
kelihaian membuat kerajinan gerabah. Hampir seluruh warga menggantungkan
hidupnya dari usaha kerajinan berbahan tanah liat tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Semua terbentuk alami, bahkan industrialisasi kerajinan gerabah itu
sendiri. Rumah-rumah di gang-gang kecil di Desa Melikan selalu ramai dengan
kegiatan membuat gerabah. Cerobong-cerobong besar ada dimana-mana.
Sedang di ruas jalan utama, berjajar toko-toko yang menjajakan gerabah sebagai
oleh-oleh.
Pembagian kerja tersebut berlangsung cukup lama, satu dan lainnya
saling menopang antar sesama pengrajin gabah seperti Vivi Gerabah. Usaha
milik Bapak Vivi ini mulai pada tahun yang tidak diketahui dengan pasti karena
ini merupakan usaha turun-menurun dan Pak Rudy sendiri merupakan generasi
keempat yang mewarisi usaha Vivi Gerabah ini.
B. Lokasi Perusahaan
Lokasi Vivi Gerabah ini berada di Pager Jurang, Ngaren, Paseban,
Bayat, Klaten, Jawa Tengah.
C. Proses Produksi dan Tenaga Kerja
Pada bagian produksi setiap harinya rutin dalam memproduksi gerabah,
tetapi dalam proses pembakaran dilakukan hanya 2 hingga 3 kali dalam sebulan.
Vivi Gerabah tidak hanya memproduksi barang-barang yang dipasarkan tetapi
juga menerima pesanan dengan harga yang ditentukan dengan tingkat kesulitan,
dan detail pembuatannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
1. Bahan dalam produksi
a) Tanah Liat, yang merupakan campuran tanah merah, tanah putih, dan
tanah hitam.
b) Tanah halus, sebagai campuran.
c) Kayu bakar
2. Alat dalam produksi
a) Meja Putar, berguna untuk membuat keramik bentuk lingkaran atau
silinder.
b) Tali pemotong, berguna untuk memotong tanah liat atau mengambil
keranik yang masih basah.
c) Cetakan, biasanya terbuat dari gips dengan bentuk persis seperti model
yang akan dibuat.
d) Pisau pahat, berguna untuk membuat dekorasi pada keramik.
e) Sudip, berguna untuk membuat hiasan saat tembikar masih basah.
f) Tungku pembakaran, berguna untuk membakar keramik yang sudah
kering atau keramik berglasir.
3. Proses dan Tahapan Produksi
a) Mencampur tanah merah, tanah putih, dan tanah hitam menjadi satu.
b) Tanah yang tercampur tadi disiram dengan air, kemudian diamkan
selama satu hari satu malam, berfungsi agar tanah tersebut benar-benar
lunak untuk mempermudah proses pengolahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
c) Tanah yang telah didiamkan tersebut selanjutnya dibentuk bulat seperti
bola, lalu dimasukkan kedalam mesin penggilingan tanah agar tanah
tersebut benar-benar halus.
d) Membentuk adonan tersebut sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
e) Tanah liat yang telah terbentuk dijemur di bawah terik sinar matahari
selama satu hingga dua hari.
f) Selanjutnya masuk kedalam proses pembakaran, dengan tanah liat yang
sudah selesai dijemur dimasukkan ke salam mesin pembakaran dengan
bahan bakar dengan kayu bakar dengan waktu pembakaran 10 hingga
12 jam.
4. Tenaga Kerja
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja dalam produksi gerabah
yang berjumlah 2 orang, sedangkan ada tenaga kerja borongan yang hadir
saat proses pembakaran yaitu 2-3 kali dalam sebulan sebanyak 1 pegawai.
D. Pemasaran
Pemasaran dilakukan bersama-sama dengan paguyuban pengrajin
gerabah desa Bayat, sedangkan untuk pangsa pasar sendiri yang dimiliki
oleh Vivi Gerabah berada pada tingkat nasional, dengan pengiriman ke
daerah Jawa Tengah hingga Pulau Bali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Vivi Gerabah merupakan usaha yang bergerak dalam bidang kerajinan
tanah liat. Usaha ini menerima pesanan dari konsumen sesuai spesifikasi dan
keinginan dari konsumen. Proses produksi berjalan dengan produk yang
diproduksi tetap seperti mangkok, vas bunga, dan sesuai pula dengan pesanan
yang diterima.
Pada penelitian ini membatasi pada pesanan kendi bulan Maret 2017
yang mencakup pada pesanan kendi kecil (Pesanan A) dan Kendi ukuran sedang
(Pesanan B) sebagai objek yang diteliti. Dalam menentukan harga jual produk
berdasarkan pesanan konsumen, Kerajinan Vivi Gerabah menggunakan dasar
harga pokok produksi untuk menetapkan harga jual yang terbaik, tetapi
penentuan harga tersebut harus ditentukan diawal saat konsumen memesan
produk, bukan setelah produk selesai diproduksi. Sehingga penetapan harga
pokok produksi harus tepat agar Kerajinan Vivi Gerabah tidak terlalu rendah
atau terlalu tinggi dalam penetuan harga jualnya.
Dalam tahap pertama peneliti menyajikan kembali tabel evaluasi dalam
bab II bersamaan dengan hasil yang sudah diperoleh dari Kerajinan Vivi
Gerabah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel 5.1 Tabel Perbandingan Deskriptif
No Tahapan Menurut Teori Menurut
Perusahaan
Interpretasi
sesuai/
tidak
1. Pembebanan biaya
bahan dan supplies.
a. Dalam
penggunaan
bahan dan
supplies oleh
departemen
produksi, biaya
bahan baku
terdiri atas
biaya bahan
utama. Biaya
bahan baku
adalah bahan
yang akan
diolah menjadi
produk selesai
dan
pemakaiannya
dapat
diidentifikasi
atau diikuti
jejaknya atau
merupakan
bagian integral
pada produk
tertentu.
b. Untuk bahan
penolong dan
supplies pabrik
dimasukkan
pada kelompok
biaya overhead
pabrik.
a. Bahan baku
dalam
perusahaan
ada satu jenis
yaitu tanah
liat.
b. Dalam bahan
pembantu
atau
penolong
perusahaan
memasukkan
ke dalam
biaya
overhead
pabrik
variabel.
Sesuai
Sesuai
No Tahapan Menurut Teori Menurut
Perusahaan
Interpretasi
sesuai/
tidak
2. Pembebanan biaya
tenaga kerja.
a. Gaji dan upah
karyawan
a. Gaji pokok
karyawan
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
ditentukan
dengan
lamanya waktu
kerja (jam
kerja) atau
jumlah produk
yang
dihasilkan.
b. Untuk
karyawan tetap
gaji diberikan
perbulan.
atau tenaga
kerja
langsung
ditetapkan Rp
1.500,00 per
pcs untuk
pesanan A,
Rp 2.000,00
per pcs untuk
pesana B , dan
Rp 500,00 per
pcs dalam
proses
pembakaran.
b. Tidak
memiliki
karyawan
yang digaji
perbulan
Tidak
sesuai
3. Pembebanan biaya
overhead pabrik.
a. Suatu
perusahaan
akan dibebani
biaya overhead
pabrik sesuai
dengan
kapasitas
sesungguhnya
yang dinikmati
oleh pesanan
yang
bersangkutan
dikalikan
dengan biaya
overhead
pabrik yang di
tentukan
dimuka.
a. Perusahaan
menggunakan
komponen
biaya
overhead
untuk
menentukan
besarnya
harga pokok
produksi.
Sesuai
No Tahapan Menurut Teori Menurut
Perusahaan
Interpretasi
sesuai/
tidak
b. Dasar
penentuan
biaya overhead
pabrik
ditentukan
dengan
b. Perusahaan
berorientasi
berdasarkan
bahan baku.
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
orientasi
perusahaan
tersebut.
4. Pembebanan Harga
Pokok Produksi
a. Harga pokok
produksi
pesanan
dihitung
dengan
merekam kartu
harga pokok
produksi
pesanan.
Perhitungannya
adalah biaya
bahan
baku+biaya
tenaga kerja
langsung+biaya
overhead
pabrik.
a. Perhitungan
harga pokok
produksi
perusahaan :
Bahan
baku+Tenaga
kerja
langsung+
Beban
overhead
pabrik, tapi
dihitung tidak
menggunakan
kartu harga
pokok
produksi
pesanan
tetapi
berdasarkan
perkiraan
Tidak
sesuai
Dari tabel di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Kerajinan Vivi
Gerabah dalam menentukan biaya harga pokok produksi berdasarkan pesanan
tidak sepenuhnya sesuai dengan teori. Ketidaksesuaian tersebut terletak pada
dua bagian yaitu dalam pembebanan tenaga kerja langsung, dan pembebanan
harga pokok produksi.
Peneliti akan menyajikan dua data taksiran perhitungan harga pokok
produksi pesanan dari konsumen pada bulan Maret 2017, yaitu Pesanan A
(kendi kecil) sebanyak 175 buah, dan Pesanan B (Kendi sedang) sebanyak 100
buah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
1. Deskripsi Penghitungan Harga Pokok Produksi Menurut Perusahaan.
a. Perkiraan Biaya Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan berupa tanah liat berupa campuran
dari tanah merah, tanah putih, dan tanah hitam sebanyak Rp 150.000,00
per kol. Untuk campuran pasir sendiri sebulan memerlukan 1 gerobak
dengan harga per gerobak sebesar Rp 45.000,00. Data biaya bahan baku
yang dipergunakan oleh Vivi Gerabah dalam sebulan produksi dapat
diperhatikan pada tabel 5.2
Tabel 5.2 Perkiraan Pemakaian Bahan
Sumber: Vivi Gerabah, 2017
b. Tenaga kerja Langsung
Tenaga kerja yang melakukan proses produksi berjumlah 2
orang, dalam memenuhi pesanan A dan pesanan B pada bulan Maret
2017 perhitungan pesanan itu berdasarkan target yang diperoleh dengan
pesanan A = Rp 1.500,00 /pcs dan pesanan B = Rp 2.000,00/pcs, dan
pembakaran sebesar Rp 500,00. Biaya tenaga kerja langsung selama
satu bulan dapat dilihat pada tabel 5.3 dibawah ini.
Jenis
Biaya Kuantitas
Harga Perolehan
(Rp) Perkiraan Pemakaian
Tanah
Liat 1 Kol Rp 150.000,00/kol
Pesanan A: ± 2Kol
Pesanan B: ± 3 Kol
Pasir 1 Gerobak Rp 45.000,00/grbk Pesanan A: ± 2 Gerobak
Pesanan B: ± 3 Gerobak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 5.3
Perkiraan Biaya Tenaga Kerja Langsung bulan Maret 2017
Pegawai Jumlah (Rp) /
pcs
Pembentukan tanah liat
Pesanan A
Pesanan B
Rp 1.500,00
Rp 2.000,00
Pesanan A = 175 pcs
Pesanan B = 100 pcs
Pembakaran Rp 500,00
Sumber: Vivi Gerabah, 2017
c. Biaya overhead pabrik
1) Biaya Listrik
Perusahaan memerlukan listrik pada lampu di rumah
produksi. Biaya listrik yang dikeluarkan pada bulan Maret 2017
sebesar Rp 50.000,00 dengan membeli voucher token listrik pra
bayar.
2) Biaya Bahan Bakar
Vivi Gerabah memerlukan bahan bakar berupa kayu bakar
yang digunakan selama pembakaran gerabah. Diketahui sekali
pembakaran memerlukan 12 ikat kayu bakar dengan harga setiap
ikatnya adalah Rp 16.000,00. Selama memenuhi pesanan A dan
pesanan B bulan Maret 2017, melakukan pembakaran hingga 2 kali,
jadi diketahui biaya kayu bakar sebesar (Rp 16.000,00 x 12) x 2 =
Rp 384.000,00
Total Biaya overhead pabrik adalah jumlah dari biaya listrik dan
biaya bahan bakar sebesar Rp 384.000,00.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Taksiran penghitungan harga pokok produksi pesanan oleh
perusahaan adalah sebagai berikut:
Tabel 5.4 Perkiraan Harga Pokok Produksi Pesanan menurut
Perusahaan Pesanan A
No. Transaksi Harga
1. Bahan Baku Pasir Rp 150.000,00
2. Bahan Baku Tanah Liat Rp 90.000,00
3. Listrik Rp 50.000,00
4. Bahan bakar Rp 245.000,00
Harga Pokok Produksi Rp 535.000,00
Harga Pokok Produksi per pesanan Rp 3.057.000
Sumber: Vivi Gerabah, 2017
Dalam perhitungan tabel 5.4 diketahui biaya bahan bakar sebesar Rp
245.000,00 diperoleh berdasarkan biaya bahan bakar per satuan produk
dikalikan dengan jumlah pesanan A.
Biaya bahan bakar per satuan = Biaya bahan bakar pesanan A dan B
Total pesanan A dan B
= Rp 384.000,00
275 pcs
= Rp 1.396,36
Biaya bahan bakar pesanan A = biaya bahan bakar per satuan x pesanan
A
= Rp 1.396,36 x 175 pcs
= Rp 245.000,00
Dapat diketahui harga pokok produksi per satuan pesanan A dengan
perhitungan sebagai berikut:
Harga pokok produksi / unit = Harga pokok produksi pesanan A
Jumlah pesanan A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
= 𝑅𝑝 535.000,00
175 𝑝𝑐𝑠
= Rp 3.057,00
Tabel 5.5 Perkiraan Harga Pokok Produksi Pesanan menurut
Perusahaan Pesanan B
No. Transaksi Harga
1. Bahan Baku Pasir Rp 450.000,00
2. Bahan Baku Tanah Liat Rp 135.000,00
3. Listrik Rp 50.000,00
4. Bahan bakar Rp 139.636,00
Harga Pokok Produksi Rp 774.636,00
Harga Pokok Produksi per pesanan Rp 7.746,36
Sumber: Vivi Gerabah, 2017
Dalam perhitungan tabel 5.5 diketahui biaya bahan bakar sebesar Rp
139.636,00 diperoleh berdasarkan biaya bahan bakar per satuan produk
dikalikan dengan jumlah pesanan B.
Biaya bahan bakar per satuan = Biaya bahan bakar pesanan A dan B
Total pesanan A dan B
= 𝑅𝑝 384.000,00
275 𝑝𝑐𝑠
= Rp 1.396,36
Biaya bahan bakar pesanan A = biaya bahan bakar per satuan x pesanan
A
= Rp 1.396,36 x 100 pcs
= Rp 139.636,00
Dapat diketahui harga pokok produksi per satuan pesanan A dengan
perhitungan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Harga pokok produksi / unit = Harga pokok produksi pesanan B
Jumlah pesanan B
= 𝑅𝑝 774.636,00
100 𝑝𝑐𝑠
= Rp 7.746,00
Perhitungan diatas merupakan perhitungan menurut perusahaan
Kerajinan Vivi Gerabah adalah sebagai berikut, harga pokok produksi
pesanan A (kendi kecil) menurut Kerajinan Vivi Gerabah adalah Rp
3.057,00 dan harga pokok produksi pesanan B (kendi sedang) adalah Rp
7.746,00
B. Analisis Data
Peneliti akan menyajikan data taksiran perhitungan harga pokok
produksi berdasarkan pesanan dari konsumen pada bulan Maret 2017, dengan
perhitungan sebagai berikut:
1. Biaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain bahan baku dan
tenaga kerja langsung, yang elemennya dapat digolongkan ke dalam: biaya
bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung, penyusutan, dan
amortisasi aktiva tetap, reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap, biaya listrik
dan air, dan biaya overhead pabrik lainnya.
Pada perhitungan berdasarkan teori membebankan biaya yang lain
seperti depresiasi aset yang termasuk dalam biaya overhead pabrik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Komponen biaya depresiasi bangunan yang digunakan produksi
telah digunakan selama 15 tahun. Biaya yang dikeluarkan untuk bangunan
tempat produksi sebesar Rp 70.000.000,00 dengan umur ekonomis 20 tahun
atau memiliki tarif 5% didepresiasi dengan metode garis lurus.
Alat putar / pelarik untuk membentuk gerabah telah digunakan
selama 5 tahun atau memiliki tarif 20% depresiasi menggunakan metode
garis lurus. Vivi Gerabah memiliki peralatan sebanyak 3 buah yang masing-
masing seharga Rp 450.000,00.
Selain itu, Vivi Gerabah memiliki sebuah alat pembakaran seperti
oven besar yang digunakan untuk membakar gerabah pada tahap akhir. Alat
ini seharga seharga Rp 3.000.000,00 yang memiliki umur ekonomis selama
5 tahun dengan tarif 20% depresiasi menggunakan metode garis lurus.
Perhitungan depresiasi asset yang dimiliki oleh Vivi Gerabah.
Tabel 5.6 Perhitungan Biaya Depresiasi Aset Tetap
Nama Aset
Harga
Perolehan
(Rp)
Tarif Umur
Ekonomis
Biaya
Depresiasi
per Tahun
(Rp)
Biaya
Depresiasi
per Bulan
(Rp)
Gedung 70.000.000,00 5% 20 th 3.500.000,00 291.700,00
Alat Putar /
Pelarik 1.350.000,00 20% 5 th 270.000,00 22.500,00
Alat
Pembakaran 3.000.000,00 20% 5th 600.000,00 50.000,00
Sumber: data diolah, 2017
Kerajinan Vivi Gerabah menggunakan biaya overhead pabrik dalam
pembebanan harga pokok produksinya, dari yang dipakai dalam
pembebanan overhead pabrik ini adalah pada bahan baku. Berikut adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
daftar taksiran biaya overhead pabrik Kerajinan Vivi Gerabah bulan Maret
2017:
Tabel 5.7 Taksiran biaya overhead pabrik Kerajinan Vivi Gerabah
Maret 2017
Elemen Biaya Jumlah
Listrik Rp 50.000,00
Depresiasi Alat Putar Rp 291.700,00
Depresiasi Gedung Rp 22.500,00
Depresiasi Alat Pembakaran Rp 50.000,00
Bahan Bakar Rp 1.150.000,00
Total Rp 1.564.200,00
Sumber : data diolah, 2017
Cara pembebanan overhead pabrik yang dilakukan oleh kerajinan
Vivi Gerabah adalah sebagai berikut:
Overhead pabrik = Estimasi 𝑜𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 pabrik
Estimasi biaya bahan baku 𝑥 100%
Dari rumus tersebut menunjukkan bahwa Kerajinan Vivi Gerabah
berorientasi bahan baku, karena dalam pembuatan produknya, tanah liat
(bahan baku utama) memiliki porsi yang sangat banyak dengan taksiran
hingga Rp 3.500.000,00 setiap bulannya. Sehingga besarnya tarif biaya
overhead pabrik adalah:
Overhead pabrik = Rp 1.564.200,00
Rp 3.500.000,00 𝑥 100%
= 44,6 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Dari hasil perhitungan diatas Kerajinan Vivi Gerabah membebankan
biaya overhead pabrik terhadap pesanan produk tersebut adalah 0,446 atau
44,6%.
2. Harga Pokok Produksi Pembuatan Pesanan A (kendi kecil)
Pada pesanan ini konsumen meminta kendi kecil dengan ukuran
diameter 16cm, Tinggi 23cm sebanyak 175 buah. Bahan baku yang
digunakan adalah tanah liat sebanyak ± 2 Kol tanah liat, dan ± 2Gerobak
pasir dengan total pengeluaran Rp 390.000,00
Tabel 5.8 Harga pokok produksi pesanan kendi kecil (pesanan A)
Item Biaya/satuan Jumlah
Bahan Baku 175 pcs Rp 2.228,00 Rp 390.000,00
Tenaga kerja pembuatan 175 pcs Rp 1.500,00 Rp 262.500,00
Tenaga Kerja pembakaran 175 pcs Rp 500,00 Rp 87.500,00
Biaya overhead pabrik (44,6% x Rp 390.000,00) Rp 173.940,00
Harga Pokok Produksi Rp 913.940,00
Sumber : data diolah, 2017
Dari tabel tersebut taksiran biaya bahan baku yang dibebankan ke
pesanan A oleh Vivi Gerabah adalah Rp 390.000,00 yang terdiri dari tanah
liat dan pasir. Total harga pokok produksi pada pesanan A (kendi kecil)
adalah Rp 913.940,00. Harga pokok produksi per unitnya adalah Rp
5.222,00 dengan perhitungan sebagai berikut:
Harga pokok produksi / unit = Harga pokok produksi pesanan A
Jumlah pesanan A
= 𝑅𝑝 913.940,00
175 𝑝𝑐𝑠
= Rp 5.222,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Dapat disimpulkan bahwa harga pokok produksi pesanan A (kendi
kecil) sebesar Rp 5.222,00 dan lebih tinggi daripada harga pokok produksi
pesanan berdasarkan perhitungan perusahaan yaitu sebesar Rp 3.057,00.
3. Harga Pokok Produksi Pembuatan Pesanan B (kendi sedang)
Pada pesanan ini konsumen meminta kendi sedang dengan ukuran
diameter 19cm, Tinggi : 27cm dengan jumlah pesanan sebanyak 100 buah.
Tabel 5.9 Harga pokok produksi pesanan kendi sedang (pesanan B)
Sumber: data diolah, 2017
Dari tabel di atas taksiran biaya bahan baku yang dibebankan ke
pesanan Pesanan B adalah Rp 585.000,00 yang terdiri dari 3 kol tanah liat,
dan 3 Gerobak pasir. Total harga pokok produksi pada pesnan B adalah Rp
1.095.910,00. Harga pokok produksi per unitnya adalah Rp 10.959,00
dengan perhitungan sebagai berikut:
Harga pokok produksi / unit = Harga pokok produksi pesanan B
Jumlah pesanan B
= 𝑅𝑝 1.095.910,00
100 𝑝𝑐𝑠
= Rp 10.959,00
Item Harga Jumlah
Bahan Baku 100 pcs Rp 5.850,00 Rp 585.000,00
Tenaga kerja pembuatan 100 pcs Rp 2.000,00 Rp 200.000,00
Tenaga Kerja
pembakaran
100 pcs Rp 500,00 Rp 50.000,00
Biaya overhead pabrik (44,6% x Rp 585.000,00) Rp 260.910,00
Harga Pokok Produksi Rp 1.095.910,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Dapat disimpulkan bahwa harga pokok produksi pesanan A (kendi
kecil) sebesar Rp 10.959,00 dan lebih tinggi daripada harga pokok produksi
pesanan berdasarkan perhitungan perusahaan yaitu sebesar Rp 7.746,00
4. Perbandingan total harga pokok produksi menurut Kerajinan Vivi
Gerabah dan menurut teori
Tabel 5.10 Perbandingan total harga pokok produksi menurut
Kerajinan Vivi Gerabah dan teori harga pokok pesanan.
Pesanan Harga Pokok Produksi Selisih %
Vivi
Gerabah
Teori
Pesanan A (kendi
kecil)
Rp 3.057,00 Rp 5.222,00 -Rp 2.165,00 41,45%
Pesanan B (kendi
sedang)
Rp
7.746,00
Rp
10.959,00
-Rp 3.213,00 29,3 %
Berdasarkan tabel 5.10 diatas, diketahui pesanan A (kendi kecil)
memiliki harga pokok produksi sebesar Rp 3.057,00 berdasarkan
perhitungan Vivi Gerabah pada tabel 5.4 sebagai berikut:
Harga pokok produksi / unit = Harga pokok produksi pesanan A
Jumlah pesanan A
= 𝑅𝑝 535.000,00
175 𝑝𝑐𝑠
= Rp 3.057,00
Menurut harga pokok produksi berdasarkan perhitungan
berdasarkan teori berdasarkan pada tabel 5.7 sebagai berikut:
Harga pokok produksi / unit = Harga pokok produksi pesanan A
Jumlah pesanan A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
= 𝑅𝑝 913.940,00
175 𝑝𝑐𝑠
= Rp 5.222,00
Berdasarkan perbedaan perhitungan Harga Pokok Produksi pesanan
A diatas, diperoleh selisih sebagai berikut:
Selisih = HPP perhitungan Vivi Gerabah – HPP berdasarkan teori
= Rp 3.057,00 – Rp 5.222,00
= - Rp 2.165,00
Angka tersebut menunjukkan bahwa perhitungan Harga Pokok
Produksi pesanan A oleh Vivi Gerabah lebih rendah daripada perhitungan
Harga Pokok Produksi berdasarkan teori yang ada, hal ini disebabkan
karena Vivi Gerabah tidak memperhitungkan biaya depresiasi.
Berdasarkan tabel 5.10 diatas, diketahui pesanan B (kendi sedang)
memiliki harga pokok produksi sebesar Rp 7.746,00 berdasarkan
perhitungan Vivi Gerabah pada tabel 5.5 sebagai berikut:
Harga pokok produksi / unit = Harga pokok produksi pesanan B
Jumlah pesanan B
= 𝑅𝑝 774.636,00
100 𝑝𝑐𝑠
= Rp 7.746,00
Menurut harga pokok produksi berdasarkan perhitungan
berdasarkan teori berdasarkan pada tabel 5.8 sebagai berikut:
Harga pokok produksi / unit = Harga pokok produksi pesanan B
Jumlah pesanan B
= 𝑅𝑝 1.095.910,00
100 𝑝𝑐𝑠
= Rp 10.959,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Berdasarkan perbedaan perhitungan Harga Pokok Produksi pesanan
B diatas, diperoleh selisih sebagai berikut:
Selisih = HPP perhitungan Vivi Gerabah – HPP berdasarkan teori
= Rp 7.746,00 – Rp 10.959,00
= - Rp 3.213,00
Angka tersebut menunjukkan bahwa perhitungan Harga Pokok
Produksi pesanan B oleh Vivi Gerabah lebih rendah daripada perhitungan
Harga Pokok Produksi berdasarkan teori yang ada, hal ini disebabkan
karena Vivi Gerabah tidak memperhitungkan biaya depresiasi.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa ada perbedaan dalam
penentuan harga pokok produksi pesanan, diketahui bahwa Kerajinan Vivi
Gerabah terlalu rendah dalam menentukan harga pokok produksi karena
tidak memasukkan biaya depresiasi perlatan maupun gedung dalam
perhitungannya.
5. Perbandingan harga jual produk menurut Kerajinan Vivi Gerabah
dan menurut teori.
Selanjutnya peneliti akan melakukan perbandingan dalam
menentukan harga jual produk, akan tetapi permasalahan yang dihadapi
bahwa Kerajinan Vivi Gerabah menentukan harga jual produk dengan
menyama ratakan dengan harga paguyuban, sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel 5.11 Harga Jual kendi menurut Perusahaan
Sedangkan dalam penentuan harga jual produk berdasarkan teori
memerlukan perhitungan sebagai berikut:
a) Perhitungan Mark-up yang diinginkan oleh Perusahaan
Melalui wawancara dilakukan, diketahui bahwa terdapat biaya
non produksi atau diluar dari segala biaya harga pokok produksi yaitu
biaya transportasi. Biaya ini diperlukan saat mengantarkan produk
pesanan A yang bertempat di Yogyakarta, sedangkan untuk pesanan B
diantar ke Salatiga. Perusahaan mengeluarkan biaya non produksi dapat
dilihat pada halaman selanjutnya.
Tabel 5.12 Biaya non produksi Vivi Gerabah
Sumber: Vivi Gerabah, 2017
Biaya non produksi ini diperlukan dalam perhitungan untuk
menentukan mark-up yang diinginkan Vivi Gerabah, sedangkan untuk
laba yang diharapkan oleh perusahaan adalah sebesar 30% dari biaya
produksi yang dikeluarkan oleh Vivi Gerabah.
No. Nama Souvenir Harga
1. Kendi ukuran Kecil (Pesanan A) Rp 10.000,00 / psc
2. Kendi ukuran Sedang (Pesanan B) Rp 12.500,00 / psc
No. Nama Biaya Total Biaya
Biaya Transportasi
1. Pesanan A (Kendi Kecil) Rp 100,000,00
2. Pesanan B (Kendi Sedang) Rp 150.000,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Dengan informasi yang diperoleh selama wawancara, yang
menyebutkan bahwa kerajinan Vivi Gerabah sebesar 30%, maka dapat
digunakan dalam perhitungan mark-up setiap pesanan sebagai berikut:
Mark-up pesanan A = 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑛𝑜𝑛 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖+𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛𝑘𝑎𝑛
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 x 100%
= 𝑅𝑝 100.000,00 +𝑅𝑝 274.182,00
𝑅𝑝 913.940,00 x 100%
= 𝑅𝑝 374.182,00
𝑅𝑝 913.940,00 x 100%
= 40,94% 41%
Laba yang diinginkan diatas diperoleh berdasarkan hasil
wawancara yang menyebutkan bahwa pemilik Kerajinan Vivi Gerabah
menginginkan laba sebesar 30% dari biaya produksi yang dikeluarkan,
dengan perhitungan sebagai berikut:
Laba yang diinginkan = 30% x Rp 913.940,00
= Rp 274.182,00
Mark-up pesanan B = 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑛𝑜𝑛 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖+𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛𝑘𝑎𝑛
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 x 100%
= 𝑅𝑝 150.000,00 +𝑅𝑝 328.773,00
𝑅𝑝 1.095.910,00 x 100%
= 𝑅𝑝 478.773,00
𝑅𝑝 1.095.910,00 x 100%
= 43,68% 43,4%
Laba yang diinginkan diatas diperoleh berdasarkan hasil wawancara
yang menyebutkan bahwa pemilik Kerajinan Vivi Gerabah
menginginkan laba sebesar 30% dari biaya produksi yang dikeluarkan,
dengan perhitungan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Laba yang diinginkan = 30% x Rp 1.095.910,00
= Rp 328.773,00
b) Perhitungan harga jual berdasarkan harga pokok produksi penuh (full
costing)
Tabel 5.13 Harga Jual Pokok Pesanan A (Kendi Kecil)
Nama Biaya Total Biaya
Harga Pokok Produksi Rp 913.940,00
Mark-Up (41%) Rp 374.715,00
Total Harga Jual Pesanan A Rp 1.288.655,00
Harga Jual per Unit Rp 7.363,00
Sumber: data diolah, 2017
Berdasarkan perhitungan pada tabel 5.13 dapat disimpulkan
bahwa harga jual per unit pesanan A (kendi kecil) sebesar Rp 7.363,00
yang didapatkan dari harga pokok produksi ditambah dengan mark-up.
Tabel 5.14 Harga Jual Pokok Pesanan B (Kendi Sedang)
Nama Biaya Total Biaya
Harga Pokok Produksi Rp 1.095.910,00
Mark-Up (43,4%) Rp 475.625,00
Total Harga Jual Pesanan B Rp 1.571.535,00
Harga Jual per Unit Rp 15.715,00
Sumber: data diolah, 2017
Berdasarkan perhitungan pada tabel 5.14 dapat disimpulkan
bahwa harga jual per unit pesanan B (kendi sedang) sebesar Rp
15.715,00 yang didapatkan dari harga pokok produksi ditambah dengan
mark-up.
c) Perbandingan perhitungan harga jual menurut perusahaan dan
perhitungan harga jual secara teori dengan pendekatan harga jual
berdasarkan harga pokok produksi penuh. (Full Cost-plus Mark-up)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tabel 5.15 Perbandingan Harga Jual Produk setiap Pesanan
Produk
Harga Jual Produk Selisih
Menurut
Perusahaan
(1)
Menurut
Full Costing
(2)
Dalam
Rupiah
(1)-(2) = (3)
%
(3)/ (2)
x 100%
Pesanan A Rp 10.000,00 Rp 7.363,00 Rp 2.637,00 35,81%
Pesanan B Rp 12.500,00 Rp 15.715,00 -Rp 3.215,00 -20,45%
Sumber: data diolah, 2017
Selisih perhitungan Harga Jual Produk adalah pada pesanan A
harga jual produk yang ditetapkan oleh Kerajinan Vivi Gerabah terlalu
tinggi dengan selisih Rp 2.637,00 dan untuk pesanan B, harga jual
produk yang ditetapkan Kerajinan Vivi Gerabah terlalu rendah Rp
3.215,00.
C. Pembahasan
Setelah melakukan analisis dengan membandingkan perhitungan Harga
Pokok Produksi dan Harga Jual Produk menurut perusahaan dengan
perhitungan Harga Pokok Produksi dan Harga Jual Produk menurut teori maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa perhitungan Harga Pokok Produksi dan Harga
Jual Produk yang dilakukan oleh Vivi Gerabah berbeda dengan perhitungan
menurut teori. Berikut ini penjelasan mengenai beberapa penyebab perbedaan
tersebut:
1. Perbedaan konsep perhitungan
Perbedaan dalam konsep perhitungan antara Kerajinan Vivi
Gerabah dan secara teori dapat dilihat pada tabel 5.10 yang menjelaskan
perbedaan perhitungan. Perbedaan yang terjadi adalah sebagai berikut,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
perkiraan biaya produksi yang dilakukan perusahaan tidak
memperhitungkan biaya depresiasi dan perusahaan tidak menggunakan
perhitungan yang pasti melainkan perkiraan saja, sedangkan untuk
perhitungan berdasarkan teori mengalami perbedaan karena biaya overhead
dibebankan pada bahan baku, dan adanya perhitungan penyusutan pasa aset
perusahaan.
2. Perbedaan Harga Pokok Produksi dan Harga Jual Produk
Pada perhitungan Harga Pokok Produksi perusahaan tidak
membebankan alokasi biaya biaya depresiasi gedung dan peralatan.
Perusahaan menentukan Harga Jual Produk berdasarkan harga yang
ditentukan oleh Paguyuban Kerajinan Gerabah Bayat, perusahaan tidak
memperhitungkan pula biaya transportasi dalam mengantarkan produk
sebagai biaya non produksi sehingga penetapan Harga Pokok Produksi dan
Harga Jual Produksi yang tidak tepat.
Perbedaan tersebut disebabkan karena Kerajinan Vivi Gerabah
hanya menjumlahkan seluruh biaya yang ada lalu dibagi dengan jumlah
produk dalam pesanan tersebut, hal tersebut menyebabkan perbedaan yang
cukup signifikan dengan perhitungan teori yang telah dilakukan peneliti.
Perhitungan Harga Pokok Produksi berbeda dengan perhitungan
Metode Full Cost-plus Markup theory karena perhitungan hanya
berdasarkan perkiraan dengan tidak memperhitungkan ketepatan alokasi
biaya dan mengutamakan keuntungan yang sebesar-besarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Perhitungan Harga Jual Produk menurut kajian teori Supriyono
(2015) yang mengatakan bahwa “seluruh biaya baik biaya produksi maupun
non produksi harus dibebankan”. Dalam perhitungan Harga jual produk
dapat dikatakan tidak sesuai dengan teori karena tidak memperhitungkan
biaya non produksi yaitu biaya transportasi dalam mengantar produk ke
pemesan. Penentuan Harga Jual Produk sendiri lebih menyesuaikan dengan
harga pasar yang telah disepakati Paguyuban Kerajinan Gerabah Bayat.
Harga Jual Produk yang seharusnya diterapkan oleh Vivi Gerabah adalah
harga jual yang diperhitungkan dengan Metode Full Costing-Plus Markup,
karena perhitungan tersebut tidak menggunakan perkiraan dan memasukkan
keseluruhan biaya yang ada seperti biaya depresiasi, dan biaya overhead
yang dibebankan pada bahan baku. Penggunaan perhitungan dengan metode
Full Costing-plus Markup memiliki keunggulan daripada perhitungan
Kerajinan Vivi Gerabah karena dalam pengumpulan biaya produksi ini
mengumpulkan semua unsur-unsur biaya produksi tanpa memperhatikan
apakah itu bersifat tetap atau variable
Dalam penelitian ini diketahui bahwa dalam penentuan harga jual
produk tidak sesuai dengan teori full costing , seperti halnya pada penelitian
yang dilakukan oleh Pranajati (2013) yang dilakukan pada CV. Andi Offset
yang dilakukan berdasarkan pesanan pada usaha percetakan tersebut,
penelitian ini memiliki kesimpulan yang sama bahwa dalam menentukan
harga jual produk tidak sesuai dengan teori karena menggunakan biaya
cadangan 10% yang menyebabkan harga pokok produksi pesanan lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
besar dari perhitungan teori, sedangkan dalam penelitian ini terdapat
perbedaan karena perusahaan tidak memperhitungkan biaya penyusutan
pada setiap aset dan mengakibatkan perhitungan harga pokok pesanan
produksi pesanan menjadi lebih kecil darpada perhitungan teori.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penentuan Harga Jual Produk pesanan A (kendi kecil) dan pesanan B
(kendi sedang) pada Kerajinan Vivi Gerabah tidak sesuai dikarenakan
perhitungan Harga Jual Produk menurut perusahaan lebih tinggi daripada
perhitungan Harga Jual Produk pada pesanan A (kendi kecil), dan lebih rendah
daripada perhitungan harga jual oleh Kerajinan Vivi Gerabah pada pesanan B
(kendi sedang). Terjadi perbedaan yang signifikan karena, Harga Pokok
Produksi menurut perusahaan hanya berdasarkan perkiraan dan tanpa
penggolongan pembebanan biaya, dan penentuan harga jual produk
berdasarkan kesepakatan bersama paguyuban sesama pengrajin gerabah Bayat.
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian ini adalah informasi mengenai biaya dan
penggunaan bahan secara keseluruhan hanya berdasarkan perkiraan sehingga
peneliti sulit untuk mengetahui dasar perhitungan yang jelas dan tidak dapat
mengetahui apakah biaya yang dibebankan pada harga pesanan sudah dihitung
seteliti mungkin atau tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
C. Saran
1. Bagi Perusahaan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat memberikan beberapa saran
yang dapat dipertimbangkan oleh Kerajinan Vivi Gerabah Bayat, antara
lain:
a. Kerajinan Vivi Gerabah sebaiknya menggolongkan elemen biaya
produksi secara tepat agar dapat menghitung Harga Pokok Produksi
dengan metode Full Costing-Mark up.
b. Kerajinan Vivi Gerabah sebaiknya melakukan perhitungan Harga
Pokok Produksi dan Harga Jual Produk yang lebih teliti dan akurat
sehingga Harga Pokok Produksi dapat dijadikan dasar penetapan Harga
Jual Produk yang tepat bagi pesanan.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Apabila subyek penelitian merupakan UMKM dan tidak perusahaan
besar, sebaiknya memastikan bahwa data yang hanya berdasarkan perkiraan
tetapi dapat mengolah menjadi data yang akurat sebagai pertimbangan
penentuan harga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
DAFTAR PUSTAKA
Bustami, Bastian dan Nurlela. 2009. Akuntansi Biaya. Edisi Pertama. Jakarta. Mitra
Wacana Media, Jakarta.
Carter, William. 2009. Akuntansi Biaya.”Cost Accounting”. Diterjemahkan oleh
Salemba Empat. Salemba Empat, Jakarta.
Erawati dan Lili Syafitri. 2012. “Analisis Harga Pokok Produksi Sebagai Dasar
Penentuan Harga Jual pada CV Harapan Inti Usaha Palembang”. Jurnal.
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Multi Data, Palembang.
Ernando, F. C. 2013. “Evaluasi Penentuan Harga Jual Menggunakan Metode Cost
Plus Pricing Dengan Pendekatan Full Costing”. Skripsi tidak
Dipublikasikan. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
Firdaus Ahmad. 2009. Akuntansi Biaya Edisi 2, Jakarta: Salemba Empat.
Firmansyah, Imam. 2013. Akuntansi Biaya itu Gampang. Edisi Pertama. Penerbit
Dunia Cerdas. Jakarta.
Hansen Don R, Mowen M. M., (2011). Managerial Accounting (Akuntansi
Managerial). Edisi Kedelapan. Salemba Empat, Jakarta.
Haryono. 2005. Dasar-dasar Akuntansi. Penerbit STIE YKPN. Yogyakarta.
Kamaruddin Ahmad. 2013. Akuntansi Manajemen: Dasar-dasar konsep biaya dan
pengambilan keputusan. Edisi Revisi 8. Rajawali Pers Bisnis. Jakarta.
Kristina, Diah Rosari 2007.” Evaluasi Penentuan Harga Jual”. Skripsi tidak
Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat, Rekayasa. Salemba
Empat, Jakarta.
Mulyadi, 2015. Akuntansi Biaya. Edisi 5. UPP-STIM YKPN, Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Oktaviana, Cindita. 2015. “Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan
Metode Job Order Costing sebagai Penentuan Harga Jual Produk (Studi
Kasus di CV.X)” Skripsi. Universitas Sanata Dharma.
Pranajati, Agustinus Jody. 2013 “ Evaluasi Penentuan Harga Pokok Produksi
Pesanan (Studi Kasus di CV. Andi Offset). Skripsi. Universitas Sanata
Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Putri, Monica Felicia Mutiarasari. 2017 “Evaluasi Penentuan Harga Jual Produk
(Studi Kasus pada Kerajinan Agus Ceramics“ Skripsi. Universitas Sanata
Dharma.
Riza, Kautsar. 2013. Akuntansi Biaya Pendekatan Product Costing. Akademia
Permata, Jakarta.
Samryn, L.M. 2012. Akuntansi Manajemen. Jakarta. Penerbit Kencana.
Supriyono. 2015. Akuntansi Biaya Pengumpulan Biaya dan Penentuan harga
pokok. Edisi kedua. Cetakan kesembilan belas. Dicetak dan dierbitkan
BPFE. Yogyakarta.
Suwardjono. 2006. Teori Akuntansi. Yogyakarta. BPFE
Wauran, D. 2016. “Analisis Penentuan Harga Pokok Produk dan penerapan Cost
Plus Pricing method dalam Rangka Penetapan Harga Jual pada Rumah
Makan Soto Rusuk Ko’ Petrus Cabang Megamas”, Jurnal EMBA. Vol.4
(Juni). No. 2: 652-661.
Wijananto, Gregorius M. 2006. “Evaluasi Penentuan Harga Jual Produk Pada PT
Mondrian”. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas sanata Dharma, Yogyakarta
Wijayanti. 2006. “Evaluasi Penentuan Harga Pokok Produk Pesanan (Studi Kasus
CV. Rimba Sentosa Tawangsari Sukoharjo)“. Skripsi. Universitas Sanata
Dharma.
Wuryansari, Anis. 2016. “Analisis Penghitungan Harga Pokok Produksi dengan
Menggunakan Metode Full Costing sebagai Dasar Penentuan Harga Jual
(Studi Kasus di Peternakan Seraphine Yogyakarta)“. Skripsi. Universitas
Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
LAMPIRAN 1
KERAJINAN VIVI GERABAH
Paseban - Bayat
SURAT PERNYATAAN PENELITIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Budi HarsonoJabatan : Pemilik Kerajinan Vivi GerabahAlamat :Paseban-Bayat
Menyatakan bahwa:NamaNIMProgram StudiUniversitas
Hendra Eka Setyawan132114144AkuntansiSanata Dharma Yogyakarta
Yang bersangkutan telah melakukan penelitian dari bulan Januari hingga April2017, seluruh datayangdiperlukan telah kami terima.
Demikian surat keterangan ini kami berikan untuk digunakan oleh pihak yangbersangkutan dalam rangka persiapan penyusunan skripsi di Universitas SanataDharma Yogyakarta
Klaten,25 Apil2017
VIVI GERABAH
1)ffBudi Harsono
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
LAMPIRAN 2
TRANSKRIP WAWANCARA
1. Selamat sore pak, saya mohon izin untuk memulai wawancara untuk
membantu pengumpulan data untuk skripsi saya ya pak ?
Nggih mas, monggo
2. Kerajinan Vivi Gerabah ini sudah berdiri sejak kapan ya pak?
Tepatnya saya kurang tahu mas, karena ini adalah usaha turun temurun dari
keluarga saya. Pokoknya yang saya tahu, saya itu adalah generasi keempat
penerus usaha ini.
3. Untuk Paguyuban Gerabah di Bayat ini juga sudah sejak lama pak?
Sejarahnya panjang mas, tapi yang jelas memang usaha gerabah di desa
Melikan, Bayat sini memang sudah dari zaman dahulu sekali. Semua
pengrajin disini itu juga cuma meneruskan usaha keluarga mas, soalnya
semuanya emang turun temurun usaha yang ada disini.
4. Untuk Vivi Gerabah sendiri biasanya menerima pesanan dari mana
saja pak?
Kalau untuk kita sih pemasaran tu dari Klaten sendiri, sampai Jogja mas,
Untuk lingkup Jawa Tengah kita biasanya menerima pesanan. Yang terjauh
kita masarin sampai Bali.
5. Kalau untuk bulan ini (Maret 2017) saja ada pesanan apa saja yang
masuk pak?
Ya Alhamdulilah mas banyak, ada kendi kecil 175 buah, kendi sedang 100
barang, ada juga pesenan mangkok 320 buah, dan vas bunga 150 buah.
6. Kalau untuk bahan baku sendiri berapa bapak mengeluarkan biaya
biasanya ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Bahan baku tu tiap produk beda sih mas hitungannya, kebanyakan tu kayak
kendi.mas paling butuh tanah liat 1 kol mas, tub s buat pesanan kendi ajah
7. Kalau untuk pegawai, bapak punya berapa karyawan dan biasanya
gajinya berapa?
Kalau untuk produksi saya punya 2 pegawai, upah hariannya biasanya sih
20.000 rupiah mas, kalo yang pegawai buat mbakar gerabahnya ada sendiri
Cuma seorang biasanya sih satu kali mbakar tu 100.00 rupiah mas.
8. Skripsi saya kan fokus di pesanan yang kendi pak, untuk penyelesaian
pembuatan kendi itu butuh berapa lama pak?
Kalau pembuatan kendi yg kecil ma sedang tu sekitar 17 hari mas, kalau
mbakarnya 2x mbakar mas.
9. Kalau untuk biaya listrik berapa pak sebulan?
Kalo biaya listrik tu Rp 50.000 paling mas di bulan.
10. Kalau untuk bahan bakar, berapa yang diperlukan untuk 2x
pembayaran itu?
Buat pembakaran selama 2x itu butuh 12 ikat kayu bakar mas, harga
seikatnya Rp 16.500.
11. Harga kendi berapa pak? Dan bagaimana cara bapak dalam
menentukan harga tersebut?
Kalau kendi kecil Rp 10.000, sedangkan kendi sedang Rp 12.500. Harga itu
sih perkiraan mas, dan biasanya kesepakatan dari paguyuban pengrajin
daerah sini mas.
12. Kalau asset bapak punya apa saja pak? Dan perkiraan harga belinya
berapa?
Kalau asset ya Cuma punya gedung rumah produksi itu mas, ya sekitar 70
juta mas, kalo alat-alat yang paling yo pelarik itu mas punya 3 buah, dulu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
sih harga belinya Rp 450.000. sama punya alat pembakaran yg kayak tungku
ma oven itu harganya sekitar 3 juta mas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
LAMPIRAN 3
Alat Putar Vivi Gerabah
Alat Pembakaran Vivi Gerabah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Tempat Produksi Vivi Gerabah
Produk Kendi Sedang dan Kecil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Produk kendi Sedang
Ukuran: Diameter 19cm, Tinggi : 27cm
Produk kendi Kecil
Ukuran : Diameter 16cm, Tinggi 23cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI