EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM FIK TAHUN2000 MENURUT ...

20
Evaluasi Implementasi Kurikulum FIK. rahun 2000 Menurut Persepsi Dosen dan Mahasiswa EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM FIK TAHUN2000 MENURUT PERSEPSI DOSEN DAN MAHASISWA Oleh: Dimyati 'j ABSTRACT This article is based on a research conducted to get a description of the implementation of the State University of Yogyakarta' s Faculty of Sports Sciences' curriculum of the year of2000 viewed from the lecturers' and students' perception. The specific aim ofthe research has been to figure out the obstacles found by lecturers and students in implementing the curriculum that year. The research subjects have been the lecturers and stu- dents of the course programs known as the PJKR, PKO, and IKORA Course Programs. Quota sampling has been used, obtaining a sample comprising 34 lecturers and 203 students. The sample has also been classified on the basis of representa- tives for the course subjects and for various fields of study they belong to. Data collection has been done by means of a survey using questionnaires and interviews as well as a curriculum evalu- ation matrix specifically developed for the A descrip- tive data analysis has been conducted on both quantitative and qualitative data.' From the analysis it is found that the aforesaid curriculum of the year 2000 has been implemented in the three course 'j Dimyati, staf pengajar padajurusan PJKR Fakultas IImu Keelahragaan, UNY, 79

Transcript of EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM FIK TAHUN2000 MENURUT ...

Page 1: EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM FIK TAHUN2000 MENURUT ...

Evaluasi Implementasi Kurikulum FIK. rahun 2000 Menurut Persepsi Dosen dan Mahasiswa

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM FIKTAHUN2000

MENURUT PERSEPSI DOSEN DAN MAHASISWA

Oleh: Dimyati 'j

ABSTRACT

This article is based on a research conducted to get adescription of the implementation of the State University ofYogyakarta' s Faculty ofSports Sciences' curriculum ofthe yearof2000 viewed from the lecturers' and students' perception. Thespecific aim ofthe research has been to figure out the obstaclesfound by lecturers and students in implementing the curriculumthat year. The research subjects have been the lecturers and stu­dents of the course programs known as the PJKR, PKO, andIKORA Course Programs. Quota sampling has been used,obtaining a sample comprising 34 lecturers and 203 students.The sample has also been classified on the basis of representa­tives for the course subjects and for various fields of study theybelong to. Data collection has been done by means of a surveyusing questionnaires and interviews as well as a curriculum evalu­ation matrix specifically developed for the re~earch. A descrip­tive data analysis has been conducted on both quantitative andqualitativedata.'

From the analysis it is found that the aforesaid curriculumof the year 2000 has been implemented in the three course

'j Dimyati, staf pengajar padajurusan PJKR Fakultas IImu Keelahragaan, UNY,

79

Page 2: EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM FIK TAHUN2000 MENURUT ...

C.kraw.l. Pendidik.n, Februari 2002, Th. XXI, No.1

programs but there have been technical and substantiveconstraints. (a) The resource books for the lectures have beenlimited. (b) Many of these books have been in a foreignlanguage. (c) The students' learning process have still beentoo much dependent on the lecturers. (d) The semester creditpoints al10cated to some course subjects have not been consid­ered sufficient. (e) There has been a lack of instructionalequipment and media. (f) A part of tb.e formulation of tb.ematerial in tb.e curriculum b.as not been adequately systematic onthe basis ofscientific sequencing. The students have not yet beenable to ful1y and properly understand the meaning and conceptof the curriculum and the teaching-learning process at a univer­sity. They have been able to respond only after being stimulatedby questions asked in interviews. Nevertheless, the questionnairesand interviews have yielded information concerning theirobstacles in implementing the curriculum as fol1ows: (a) manyof the resource books have been in a foreign language; (b) therehave not been any bound copies of course materials written inBahasa Indonesia by the lecturers; (c) the lecturers have notexplained the syl1abus; (d) learning motivation or interest hasbeen low in relation to certain course subjects; and (e) it has beendifficult to meet the lecturers for final assignment consultation.The limited resource books, many of them in a foreign language,and the limited bound copies of course materials in BahasaIndonesia have caused the students to be unable to learn to anoptimum way, particularly in relation with theoretical coursesubjects whether they belong to the social or exact sciences'group.

Key Words: implementation, curriculum, perception, lecturers,students.

80

Page 3: EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM FIK TAHUN2000 MENURUT ...

Evaluasi Impfemenfas; Kurikulum FfK. Tahun 2000 Menurut Persepsi Dosen dan Mahasiswa

PENDAHULUAN

H anya dalam waktu kurang dari delapan tahun Fakultas IlmuKeolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta berganti atau meng­

gunakan 4 (empat) kurikulum, yaitu kurikulum tahun 1992, 1995, 1997dan 2000. Perubahan atau berganti-gantinya kurikulum tersebut tidakbisa dipisahkan dari pengaruh perubahan lingkungan strategik (politik,sosial, ekonomi, teknologi, dan lain-lain). Nasution (1989) mengatakanbahwa kurikulum itu selalu dinamis dan senantiasa dipengaruhi olehperubahan-perubahan dalam faktor-faktoryang mendasarinya. Lembagapendidikan harus selalu meninjau kurikulum agar lebihrelevan denganperkembangan dan kebutuhan masyarakat. Lebih lanjut dikatakanNasution bahwa perubahan kurikulum sering berarti turut mengubahmanusia, yaitu pengajar, pembina pendidikan dan mereka-mereka yangmengasuh pendidikan. Dengan demikian dapat dikatakan mengubahkurikulum bukan persoalan sederhana, tetapi berimplikasi luas danberpengaruh terhadap elemen-elemen penentu pendidikan lainnya.

Karena ada konvensi tidak tertulis bahwa peninjauan kembalikurikulum atau pergantian kurikulum dilaksanakan kurang lebih setiap10 tahun, implementasi ketiga kurikulunl FlK (1992,1995, dan 1997)yang masing-masing hanya berlaku kurang dari tiga tahun dapatdipandang sarat dengan persoalan eksternal, begitu pula kurikulumtahun 2000 yang lahir dalam masa transisi perubahan 1KlP menjadiuniversitas. Oleh karena itu, diperlukan adanya evaluasi formatifyangdiharapkan dapat memberikan masukan kebijakan untuk penyempuma­an materi dan implementasi kurikulum tahun 2000..

Kurikulum 1992 disebut kurikulum fleksibel karena kurikulum inimemberikan keleluasaan pada lulusannya untuk memiliki lebih darisatu kewenangan dalam mengajar. Konsep ini lahir karena semakinterbatasnya kemampuan masyarakat untuk menerima lulusan tenagakependidikan. Belum genap tiga tahun berlakunya.kurikulum 1992,lahir kurikulum nasional (KURNAS) yang harus dijadikan acuan oleh

81

Page 4: EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM FIK TAHUN2000 MENURUT ...

C.k",wa/. F.ndldik.n, Februart 2002, Th. XXI, NO.1

lembaga pendidikan tinggi termasuk perguruan tinggi keolahragaan(FPOK waktu itu) sehingga lahirlah kurikulum 1995. Secara substantif,kurikulum 1995 melikuidasi Prodi PKR dan Prodi POR menj adi ProdiPJKR di bawahjurusan Pendidikan Olahraga danjurusan PKR.

Seiring dengan upaya perubahan IKIP menjadi universitas,kurikulum 1995 pun hanya bertahan kurang dari dua tahun. KonversiIKIP menjadi universitas yang mensyaratkan berubahnya fakultaspendidikan olahraga dan kesehatan (FPOK) yang bercirikankependidikan menjadi fakultas ilmu keolahragaan (FIK) yang lebihbemuansa non kependidikan. Perubahan ini membawa implikasiterhadap perubahan stuktur dan substansi kurikulum yang mengarahpada eksak. Olehkarena itu, tidak heran apabilascope kurikulum FPOK1997 yang dibentukpun sangatberbau eksak. Sebagai misa1 dapat di1ihatpada bobot SKS mata kuliah-mata kuliih yang tergolong eksakIIPAseperti Anatomi, Fisio1ogi yang masing-ma&ing berbobot 8 SKS. Suatubobot SKS yang tidak proporsional, karena di fakultas kedokteran yangmengkaji dan mendalami bidang Anantomi dan Fisiologi bobot SKSuntuk kedua mata kuliah itu tidak lebih dari 6 SKS. Kondisi ini terjadibaik pada prodi PJKR maupun PKO, yang nota bene kedua proditersebut masih bemuansakependidikan atau prodi yang mempersiapkancalon guru Penjas dan Pelatih. Kurikulum 1997 juga akhimya hanyaberlaku kurang dari tiga tahun dan disempumakan lagi dengan melahir­kan kurikulum FIK 2000.

Kurikulum FIK 2000 secara umum memiliki karakteristik yarigberbeda dengan kurikulum FPOK 1992, dan 1995. Berbagaikarakteristik yang terkait dengan kurikulum FIK 2000 perlu dicermatisebagai pengantar kajian ini. Kurikulum tahun 2000 kecuali memilikiformat yang berbeda dengan kurikulum sebelumnya, juga secarasubstantif kurikulum ini menambah dan mengubah jiwa kurikulumtahun 1992 dan 1995 ke arah ilmu murni yang mengesampingkanmuatan kependidikan, hal ini tercermin dalam Prodi Orpres dan Orkes

82

Page 5: EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM FIK TAHUN2000 MENURUT ...

EvaluBsi Implemenlas; Kurikulum FIK Tahun 2000 Menurut Persepsi Dosen dan Mahasiswa

yang mengutamakan muatan isi ilmu keolahragaan. Dengan konsepini prodi PKO dan IKORA dipandang sebagai prodi non kependidikanatau prodi ilmu murni. Perubaban ini sebagai implikasi dari berubabnyaFPOK menjadi Fakultas Ilmu Keolahragaan. Dengan demikiankurikulum tabun 2000 merupakan kurikulum yang menekankan padakarakteristik penguasaan ilmu keolabragaan, yang harus dituangkandalam strategi pembelajaran oleh setiap dosen. Dengan kata lainpendekatan ini memberi penekanan pada model learning orientedsehingga para dosen dituntut untuk berperan sebagai fasilitator yangmampu mewujudkan kondisi belajar yang kondusif bagi mabasiswadalam upaya mengembangkan ilmu keolabragaan. Bertolak dari karak­teristik ini, penelitian ini akan mengupas operasionalisasi kurikulumtabun 2000, termasuk hambatan-hambatan yang dijumpai dosen dalampelaksanaannya, ketersediaan fasilitas labolatorium dalam proses belajarmengajar, dukungan media dan alat peraga untuk implementasikurikulum, pengalaman dosen daIam tabap-tahap awal sosialisasipembaharuan kurikulum, dan ketersediaan buku sumber untuk setiapmata kuliah.

Beane, dkk. (1986) mendefinisikan proses evaluasi kurikulumsebagai proses untuk menentukan seberapa jauh dan seberapa baikpencapaian hasil dari program yang direncanakan. Menurut Nasution(1989) evaluasi kurikulum tidak mudab. Baik tidaknya suatu kurikulumpada hakekatnya dapat dinilai dari hasilnya, yakni dari kedudukan,kehidupan, atau prestasi para lulusannya. Rutman (1980) menyebutkanbabwa maksud diselenggarakannya suatu evaluasi antara lain adalahuntuk memberi acuan dalam kebijakan alokasi sumber daya (resources),memberi justifikasi adanya modifikasi peningkatan efektivitas danefisiensi, untuk mendahului kebijakan yang berskala luas, dan sebagaimedia untuk menilai akuntabilitas. McCormick dan James (1983)memberikan penegasan babwa alasan profesionaI untuk melaksanakanevaluasi adalab untuk meningkatkan kualitas pendidikan, atau lebih

83

Page 6: EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM FIK TAHUN2000 MENURUT ...

C.kflWlI, Pendid/k.n, Februarr 2002, Th, XXI, No. 1

spesifik lagi, untuk meningkatkan proses pembelaj aran. Keterkaitanfungsional antara evaluasi dengan proses inilah yang seeara konsistenmuneul di berbagai konsep pengembangan kurikulum.

Proses evaluasi kurikulum sebagaimana dibahas di atas bukansemata-mata dilaksanakan setelah kurikulum dilaksanakan. Penetapankeefektivan suatu kurikulum hanya mungkin dilakukan kalausebelumnya telah dirumuskan apa yang ingin dieapai. Dengan kata lain,reneana evaluasi tennasuk kriteria keberhasilarmya harus ditentukansejak awal proses pereneanaan kurikulum itu sendiri. Dari pandanganini, dalam praktek dikenal dua jenis evaluasi kurikulum, yaitu yangbersifat formative (proses) dan yang bersifat sumative (hasil akhir).Rutman (1980) mengakui pentingnya evaluasi kurikulum seearafonnatif ini sebagai strategi penilaian desain dan implementasi pro­gram untuk memperlanear proses implementasi dan pengembanganoperasionalnya.

Dari sisi tujuan evaluasi, MeConniek dan James (1983) meng­integrasikan antara pengembangan profesional dan peningkatan mutupendidikan sebagai dua sisi mata uang yang seeara simultan dapatdiperoleh ketika evaluasi kurikulum dilaksanakan. Pandangan inimenyatakan bahwa evaluasi yang dilaksanakan oleh dosen di kelas,yang seeara langsung menghadapi konteks pennasalahan yang unik dikelas, akan mempunyai sumbangan yang besar terhadap perkembanganprofesional mereka. Dalam hal ini konteks kelas yang terbatas ruanglingkupnyajustrumemperbesar peluang teIjadinya perubahan dan untukkepentingan pengembangan kapasitas kelembagaan, strategi ini telahdiadopsi seeara luas. Madaus dan Kellaghan (1992) bahkan lebihjauhmenganalisis evaluasi kurikulum seeara evolusioner telah ikutmembentuk kekuasaan dalam kebijakan pendidikan.

Sunarto (1999) memilih mengevaluasi kurikulum dari sudutpandang keunikan masing-masing mata pelajaran, dengan penekananpada analisis kritis tentang kelemahan dan bennuara pada sasaran atau

84

Page 7: EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM FIK TAHUN2000 MENURUT ...

EvaJuasi Implem~ntasi Kurikuwm FIK. Tahun 2000 Menurut Perupsi Dosen dan Mahasiswa

upaya perbaikan. Sementara Mardjudi (1999) lebih menekankan padastruktur dan kepadatan isi kurikulum yang dikawatirkan membawadampak pada efektivitas pembelajaran.

Dengan demikian, evaluasi yang dilaksanakan dalam penelitianini dilandasi suatu kerangka berpikir bahwa pada hakekatIiya tidak adakurikuhiin yang diharapkan dapat bertahan lama ditengah-tengahdinamika perkembangan masyarakat, dan bahwa penyempurnaankurlkulum sebagai suatu keniscayaan adalah tugas dan tanggungjawabbersama. Adanya berbagai analisis dan upaya penyesuaian kurikulumyang bertolak dati berbagai sudut pandang yang berbeda adalah halyang wajar, hal ini merupakan switu indikator akan pentingnyaevaluasikurikulum, dan hasilnya diharapkan akan mampu secara komplementerdirnanfaatkan untuk perbaikan konsep, organisasi, maupun irnplemen­tasi di masa yang akan datang.

METODE PENELITIANPopulasi yang menjadi wilayah generalisasi penelitian ini adalah

dosen dan mahasiswa FIK UNY yang menurut data per 21 April 2002

TabeI 1. KIasifikasi Jumlah Mahasiswa yang Menjadi Sampel

iJii l@;il·I~II:=~~. ~~i~~; ;:I=~~ :;;~l;ii.~i:'::li;;~~~~~~I~~~i:1 I PJKR

2 I PKO

3 I IKORA

1995 71996 141997 261998 41

1995 111996 151997 191998 30

1999 31

88

84

31

sepalebola =16, tenis =10,bulutangkis = 6. renang = II,bo1avoli =17, taekwondo =2,pencale silat =6, bolabasket =5,atletik =8, dan senam =3

85

Page 8: EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM FIK TAHUN2000 MENURUT ...

CI//aI...,. Ptndldilcln, F.bru.rl2002, Th. XXI, No.1

beIjumlah 76 dosen dan 1100 mahasiswa, tersebar di riga program studi,yaitu PJKR, PKO, dan IKORA. Pengambilan sampel dilakukan secarakuota 34 dosen dan 203 mahasiswa yang mewakili program studi yangadl}. Sampeljuga dikelompokkan berdasarkan keterwakilan mata kuliahyang ada (MKDK dan MKK) serta berdasar pada pengelompokkanbidang ilmu. Selengkapnya data sampel tersebut tertera pada tabel dibawah ini. .'

123

PJKRPKO

IKORA

12157

Tabel3. Sampel Mata kuliah yang DiamjlU Dosen PJKR Berdasarpada Pengelompokan Bidang Ilmu dan Kecabangan Olahraga

!1I!111illlillll.allllll!illlllllllllllill\IIIIIII!I~IIII;11IiiPJKR I. Sosial - Psikologi 01ahraga

- Sejarah 01ahraga

2. Eksak I - Fisiologi 01ahraga- Biomekanika Olahraga- Anatomi

3. Penunjang Utama Profesi - Teknologi Pembelajaran PenjasKeguruan - Pengajaran Mikro

4. Permainan - Bolavoli- Sepakbola

5. Atlelik Atletik

6. Senam Scnam

7. Renang Renang

86

Page 9: EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM FIK TAHUN2000 MENURUT ...

EvaJuasi fmpJem~ntasi Kurikulum FIK. Tahun 2000 Menurut Persepsi Dosen dan Mahasiswa

Taber 4. Sampel Mata kuliah yang Diampu Dosen PKO Berdasarpada Pengelompokan Bidang I1mu dan Kecabangan Olahraga

ii'ill.llllll~I\lIilll'lilllJlllliltl~I"llilllltll!illPKO I. Sosial - Psikologi Olahraga

• sosiologi Olahraga- Manajemen Olamaga

2. Eksak I - Biomekanika Olahraga- Gizi Olahraga

3. Penujang Profesi Kepelatihan I -Dasar-dasar Kepelatihan- Perencanaan Latihan

4. Konsentrasi Kepelatihan I sepakbola. lenis. bulutangkis •renang, bolavoli , taekwondo,pencak silal, bolabaskel. atletik ,dansenam

Tabel 5. Sampel Mata kuliah yang Diampu Dosen IKORABerdasar pada Pengelompokan Bidang IImu dan

Kecabangan Olahrl\ga

11"11111.'1111JIEflilliillllliilll111iIKORA I I. Sosial - Anlropologi

- Sosiologi Olahraga- Manajemen Olahraga

2. Eksak1IPA I - Dasar-<lasar Farmali:ologi- Histologi

- Statistik

3. Kecabangan Olahraga I -Wawasan Kec. Olahraga ill (permaioan)- Wawasan Kec. Olahraga IV (renang)- Wawasan Kec. Olahraga V (senam)

87

Page 10: EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM FIK TAHUN2000 MENURUT ...

CIIk"'Wl/. P.ndld/kln, Febrva" 2002, Th. XXI. NO.1

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik survaidengan instrumen kuesioner, dan wawaneara. Kepada dosen danmahasiswa diminta mengisi kuesioner, khusus kepada mahasiswa selainmengisi kuesioner juga diwawanearai seeara terarah untuk membahasdan meminta masukan seeara langsung tentang implementasi kurikulumFIK tahun 2000. Oleh karena itu, instrumen penelitian ini terdiri darikuesioner, wawaneara, dan matrik evaluasi yang khusus dikembangkanuntuk penelitian ini. Ari.alisis data dilakukan seeara deskriptif, baikmenyangkut data kuantitatif, maupun kualitatif. Hasil-hasil; wawanearadirumuskan dalam butir-butir evaluasi kualitatif, sedangkan saran­saran dari mahasiswa dikelompokkan dalam katagorisasi yangdikembangkan sesuai dengan masukan yang muneul dari hasilwawaneara.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan Kurikulum FIKTahun 2000 Menurut Persepsi Dosen

Seeara umum, jawaban dosen Prodi pJKR terhadap pertanyaan­pertanyaan evaluasi dapat diringkas sebagai berikut. Sebanyak 75%responden menyatakan bahwa ruang lingkup at3,u seope mata kuliahdalam Prodi PJK.R tahun 2000 memadai. Scope MKDK dalamkurikulum PJK.R dipandang eukup (67%). Sedangkan scope MKKdalam kurikulum PlK.R dipandang kurang (50%). Lebih dari 67%responden mengatakan bahwa sequence kurang urut. Begitu pula bobotSKS MKDK harnpir separuh (50%) menurut dosen adalah kurang,sedangkan bobot SKS MKK mayoritas responden memandang eukup(75%). Lebihjauhpersepsi dosenPJKR terhadap bobot SKS matakuliahyang diampunya adalah sebagai berikut. Mata kuliah PsikologiOlahraga, Biomekanika Olahraga, Anatomi, Teknologi PembelajaranPenjas, dan Renang menurut dosen sudah memadai. Narnun untuk matakuliah Sejarah Olahraga, Pengajaran Mikro, Bolavoli, Sepakbola,Senarn dip;mdang belum memadai. Terlebih untuk mata kuliah atletik

88

Page 11: EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM FIK TAHUN2000 MENURUT ...

Evaluasi /mplementasi Kurikulum FlK Tahun 2000 Menurut Persepsi Dosen dan Mahasiswa

bobot SKS-nya kurang memadai, sedang bobot SKS mata kuliahFisiologi Olahraga dipandang cukup. Secara umum, dosen jugaberpendapat bahwa ketersediaan buku surnber untuk mata kuliah yangdiampu cukup memadai, kecuali untuk mata kuliah BiomekanikaOlahraga, Pengajaran Mikro, sertaRenang kurang memadai, bahkanbuku sumber untuk mata kuliah Senam dipandang tidak memadai.Ketersediaan alat dan fasilitas laboratorium anatomi dan fisiologi untukmenunjang mata kuliah cukup memadai. Namun untuk mata kuliahBiomekanika Olahraga, Teknologi Pembelajaran Penjas, dan matakuliah Pengajaran Mikro kurang memadai.

Pelaksanaan kurikulurn FIK tahun 2000 menurut persepsi dosenPKO dapat diringkas sebagai berikut. Lima puluh tiga persen (53%)responden mengatakan bahwa ruang lingkup atau scope mata kuliahdalam Prodi PKO memadai. Scope MKDK dalam kurikulum PKOdipandang cukup (41 %), sedangkanscope MKK dipandang tepat (41 %),dan 40% memandang cukup. Lebih dari separuh (53%) respondenmengatakan bahwa sequence kurikulum PKO adalah sistematis. BobotSKS baik MKDK maupun MKK mayoritas responden memandangcukup, yaitu 67% dan 60%. Lebih lanjut, secara umum persepsi dosenPKO terhadap bobot SKS mata kuliah yang diampu berpendapat cukupmemadai, bahkan untuk mata kuliah Sosiologi Olahraga sudahmemadai. Namun untuk mata kuliah Psikologi Olahraga bobot SKS­nya masih kurang. Begitu pula persepsi dosen PKO tentang bobot SKSmata kuliah konsentrasi yang diampunya adalah cukup. Bahkan untukmata kuliah konsentrasi kepelatihan Bukutangkis dan Tenis dipandangsudah tepat. Lebih dari separuh dosen berpendapat bahwa ketersediaanbuku sumber untuk mata kuliah yang diampu cukup memadai, bahkanuntuk mata kuliah atletik buku sumber sudah memadai. Namunketersediaan alat dan fasilitas laboratorium Biomekanika Olahraga tidakmemadai.

Secara umum, evaluasi pelaksanaan kurikulurn FIK tahun 2000

89

Page 12: EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM FIK TAHUN2000 MENURUT ...

CakfiWlI. Pendidikan, Februari 2002, Th. XXI, No.1

tnenurut persepsi dosen Prodi IKORA dapat diringkas sebagai berikut.Sebanyak 43% responden menyatakan bahwa ruang lingkup atau scopemata kuliah dalam Prodi IKORA memadai, dan 29% responden menilaiterlalu luas. Scope MKDK dalam kurikulum IKORA dipandang cukup(57%). Sedangkan scope MKK dalam kurikulum IKORA dipandangcukup (71 %). Lebih dari 67% responden mengatakan bahwa sequencekurang urut. Mayoritas responden menilai bobot SKS MKK dipandangkurang (71 %), sedangkan bobot SKS pada MKDK dipandang cukup(57%). Lebihjauh persepsi dosen IKORA terhadap bobot SKS matakuliah yang diampunya sebagian besar mengatakan sudah dan cukupmemadai. Kecuali untuk mata kuliah Kecabangan Olahraga V (senam)bobot SKS-nya dipandang kurang memadai. Secara umum dosenIKORA berpendapat bahwa untuk mata kuliah Sosiologi 0lahraga,Kecabangan Olahraga III (permainan) dan Kecabangan Olahraga IV(renang) sumber acuan cukup memadai. Namun buku sumber untukmata kuliah Dasar-dasar Farmakologi dan Histologi tidak memadai.Pengampu mata kuliah Histologijuga berpendapat bahwa ketersediaanalat dan fasilitas laboratorium untuk penunjang perkuliahan Histologikurang memadai.

Hambatan-hambatan Dosen dalam Melaksanakan Kurikulum

Secara umum hambatan-hambatan dosen dalam melaksanakankurikulum FIK tahun 2000 terangkum dalam tabel di bawah ini.

Pelaksanaan Kurikulum Menurut Persepsi Mahasiswa

Secara umum, jawaban mahasiswa PJKR terhadap pertanyaan­pertanyaan evaluasi dapat diringkas sebagai berikut. Sebanyak 49%menyatakan bahwa ruang lingkup atau scope mata kuliah dalamkurikulum prodi PJKR memadai. Scope MKDK dan MKK dalamkurikulum PJKR dipandang cukup (59%) dan (47%). Separuh (50%)

90

Page 13: EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM FIK TAHUN2000 MENURUT ...

Evafuasi Implementasi Kurikufum FIK. Tahun 2000 Menurut Persepsi Dosen dan Mahasiswa

Tabel6. Jenis Hambatan yang Dirasakan Dosen FIKdalam Melaksanakan Kurikulum

,l~~'PJKR I I. motivasi belajar mahasiswa rendah 26

2. proses pembelajaran masih sangat tergantung pada dosen 263. kemampuan dasar mahasiswa rendah 154. jumlah peserta kuliah terlaiu banyak 125. baku sumber banyak dalam bahasa asing to6. dU.

2 I PKO I I. buku sumber banyak daIarn bahasa asing 262. kekurangan buku sumber 163. kekurangan alat dan media pembelajaran 164. proses pembelajaran masih sangat terganlnng pada dosen 145. kemarnpuan dasar mahasiswa rendah 126. dll.

3 I IKORA I I. proses pembelajaran masih sangat terganlung pada dosen 312. motivasi belajar mahasiswa rendah 183. kekurangan buku sumber 164. kekurangan alat dan media pembelajaran 145. belum tersedia diktat mata kuliah dalarn bahasa Indonesia II6. dll.

responden mengatakan bahwa sequence sudah urnt. Namun demikianbobot SKS baik pada MKDK maupun MKK mayoritas respondenmemandang cukup, yaitu 51% dan 43%. Lebih lanjut, mahasiswamenilai bahwa pelaksanaan kuliah Atletik bejalan dengan baik (54%).Olalrraga permainan terlaksana dengan baik (55%). Sedangkan matakuliah Senam dan Renang cukup baik, yaitu 54% dan 43%. Kelompokmata kuliah yang termasuk ilmu sosial seperti Psikologi Olalrraga danSosiologi Olahraga terlaksana cukup baik (54%), begitu pula matakuliah Teknologi Pembelajaran Penjas yang termasuk kelompok matakuliahpenunjang profesi kegurnan dipandang mahasiswa terlaksanacukup baik (54%). Kurang dari separuh (43%) responden berpendapatbahwa mata kuliah Fisiologi Olahraga, Anatorni, dan Biomekanika

91

Page 14: EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM FIK TAHUN2000 MENURUT ...

C,kr;w,I, P,ndidlk,n, Februarl2002, Th:)(XI, No.1

berjalan..cukllp baik. Sarana penunjang perkuliahan untuk praktekmenurut mahasiswa sangat memadai (58%). Disisi lain, saranapenunjang berupa laboratorium dan peralatannya cukup memadai,Namun demikian sarana penunjang berupa buku sumber baik untukkelompok ilmu'sosial, pembelajaran Penjas, dan kelompok ilmu eksakmenurut mahasiswa sangat terbatas.

Evaluasi pelaksanaan kurikulum menurut mahasiswa PKO secaraumum dapat diringkas dalam bentuk persentase sebagai berikut. Empatpuluh persen mengatakan bahwa ruang lingkup atau scope mata kuliahdalam kurikulum·Prodi PKO memadai. Scope MKDK dalam kurikulumPKO dipandang (44%), sedangkan scope MKK dipandang cukup(40%). Empat puluh dua persen (42%) responden mengatakan bahwasequence kurang urut. Bobot SKS baik MKDK maupun MKKmayoritas responden memandang kurang, yaitu 48% dan 54%. Di sisilain, persepsi mahasiswa terhadap scope mata kuliah konsentrasiSepakbola, Bulutangkis, Renang, Taekwondo, Pencak Silat, dan Atletikadalah memadai. Bobot SKS yaitu mata kuliah konsentrasi Tenis danSenam cukup memadai. Hanya bobot mata kuliah konsentrasi Bolavolimenurutpendapat mahasiswa sangat memadai. Di sisi lain, mahasiswaberpendapat bahwa sequence mata kuliah konsentrasi Sepakbola,Bulutangkis, Renang, Taekwondo, Atletik, Bolabasket, dan Senamkurang urut, sedangkan mata kuliah Tenis dan Bolavoli, serta PencakSilat urutannya sistematis. Secara umum, mahasiswa berpendapatbahwa bobot SKS mata kuliah konsentrasi dalam kurikulum Prodi PKOadalah cukup. Lebihjauh, mahasiswa menilai bahwa pelaksanaan matakuliah konsentrasi Sepakbola, Bolabasket, Bulutangkis, Renang, PencakSilat, dan Atletik terlaksana cukup baik. Bahkan, mata kuliahkonsentrasi Tenis dan Bola-voli dinilai berjalan baik. Namun, matakuliah konsentrasi Senam dianggap beI)alan kurang optimal. Kelompokmata kuliah yang termasuk ilmu sosial seperti Psikologi Olahraga,Sosiologi Olahraga dan Manajemen Olah-raga terlaksana cukup baik

92

Page 15: EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM FIK TAHUN2000 MENURUT ...

~valuasi Impfementasi Kuriku!um FIK. Tahun 2000 Menurut Persepsi Dosen dan Mahasiswa

(38%), bahkan untuk mata kuliah Dasar-dasar Kepelatihan danPerencanaan latihan, yang merupakan kelompok mata kuliah penunjangprofesi kepelatihan dipandang terlaksana baik (48%). Kurang dariseparuh (49%) responden berpendapat bahwa mata kuliah Gizi olahraga,dan Biomekanika Olahraga berjalan cukup baik. Sarana penunjanguntuk perkuliahan praktek cukup memadai (38%). Sarana penunjangberupa laboratorium dan peralatannya menurut mahasiswa cukupmemadai (52%), Namun demikian, sarana penunjang berupa bukusumber baik untuk kelompok iImu sosial, dan kelompok ilmu eksakmenurut mahasiswa sangat terbatas, yaitu 42% dan 60%.

Evaluasi mahasiswa IKORA terhadap pelaksanaan kurikulum ProdiIKORA secara umum dapat diringkas sebagai berikut. Sebanyak 45%menyatakan bahwa scope mata kuliah dalam kurikulum IKORA cukupmemadai. Scope MKDK dan MKK dipandang cukup (64%) dan (6 I%).Lebih dari separuh (58%) responden mengatakan bahwa sequencekurang urut. Namun bobot SKS baik MKDK maupun MKK mayoritasresponden memandang cukup, yaitu 52% dan 58%. Begitu pula evaluasimahasiswa tentang bobot SKS mata kuliah Wawasan KecabanganOlahraga I (atletik), Wawasan Kecabangan Olahraga II & III (per­mainan), Wawasan Kecabangan Olahraga IV (renang), dan WawasanKecabangan Olahraga V (senam) adalah cukup. Lebih lanjut mahasiswajuga menilai bahwa pelaksanaan kuliah Wawasan Kecabangan OlahragaI (atietik), Wawasan Kecabangan Olahraga II & III (permainan),Wawasan Kecabangan Olahraga IV (renang), berjalan baik (54%).Namun untuk kuliah Wawasan' Kecabangan Olahraga V (senam)menurut mahasiswa kurang terlaksana dengan optimal (45%). Secaraumum mahasiswa juga berpendapat bahwa perkuliahan dasar-dasarFarmakologi, Histologi dan Statistik terlaksana cukup baik. Saranapenunjang perkuliahan berupa buku sumber untuk kelompok mat«kuliah ilmu sosial merurut mahasiswa adalah sangat terbatas, sedangkanuntuk kelompok iImu eksak sulit didapat (48%).

93

Page 16: EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM FIK TAHUN2000 MENURUT ...

Cakflwola PendldlMn, Feb",ari 2002, Th. XXI, No. 1

Hambatan yang Dialami Mahasiswa dalam PelaksanaanKurikulum

Secara umum, hambatan yang dialami mahasiswa dalampelaksanaan kurikulum FIK 2000 terangkum dalarn tabel di bawah ini.

Tabel 7. Jeni!> Hambatan yang Dirasakan Mahasiswa FIK dalamMelaksanakan Kurikulum

ililll~~)l1

2

3

PlKR

PKO

1KORA

1. buku swnber banyak dalam babasa asing 302. belum tersedia diktat dalam babasa Indonesia 213. dosen tidak menjelaskan silabus perkuliaban 174. dosen sulit ditemui untuk pembimbingan tugas akbir 125. motivasi rendab untuk mata kuliab kuliah tertentu 96. dll.

1. buku sumber banyak dalam babasa asing 272. belum tersedia diktat da1am babasa Indonesia 223. kekurangan buku swnber 174. dosen tidak menjelaskan silabus perkuliaban 145. dosen solit ditemui untuk bimbingan tugas akbir 126. dll.

1. motivasi rendab untuk mata kuliab kuliab tertentu 302. belum tersedia diktat da1ambabasa Indonesia 243. bul" swnber banyak dalam babasa asing 174. dosen tidak menjelaskan silabus perku\iaban 145. kekurangan buku somber 126. dll.

Dengan adanya kaji ulang yang 1elah dilaksanakan dan dirumuskanhasilnya sebagaimana tersebut di .atas, diharapkan beberapa kendalayang ada akan dapat diatasi NarnUll dalarnjangka panjang, setiap dosensesUllgguhnya mempunyai kewajiban Ulltuk memperbaiki dan harnsdibekali kemampuan Ulltuk mengadakan telaah reflektifdan melakukanpenyesuaian-penyesuaian sendiri sepanjang waktu.

94

Page 17: EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM FIK TAHUN2000 MENURUT ...

EvaluBsi fmplemenfasi Kurikufum FfK. Tahun 2000 Menurut Persepsi Oosen dan MahBsiswa

Berdasarkan data yang ada rupanya responden mahasiswa dariketiga Prodi, yaitu PJKR, PKO, dan IKORA dalam penelitian inimampu menilai secara memadai menilai aspek-aspek implementasikurikulum. Informasi yang mereka berikan sangat bermanfaat untukdikajisilangkan (cross validation) dengan informasi yang didapat daridosen. Data atau informasi yang konsisten dari kedua belah pihak adalahbahwa sequence atau penempatan materi perkuliahan kurang 11rut.Selain itu, sarana penunjang, seperti buku sumber terbatas jumlabnya,dan buku sumber banyak dalam bahasa asing merupakan kendala yangdirasakan oleh dosen dan mahasiswa. Keluhan lain dari mahasiswaadalah belum tersedia diktat dalam bahasa Indonesia, dosen tidakmenjelaskan silabus perkuliahan, dan dosen sulit ditemui untukbimbingan tugas akhir. Sebagian dosen dan mahasiswa PJKRmenyatakan bahwa buku sumber penunjang perkuliahan Penjas sepertibuku untuk mata lailiah Teknologi Pembelajaran Penjas, PengajaranMikro sangat terbatas. Begitu pula mahasiswa dan dosen PKOmengatakan, bahwa buku sumber untuk mata kuliah Bolabasket,Sepakbola, Tenis, Pencak Silat, Senam, Psikologi Olahraga, SosiologiOlahraga, Gizi Olahraga kurang memadai atau sangat terbatas.Mahasiswa IKORA merasakan hal yang sarna, yaitu adanya kesulitanumum untuk mendapatkan buku sumber untuk mata kuliah yangtergolong eksak, seperti mata kuliah Biologi, Histologi, Kimia, danFarmakologi.

Selain hal tersebut di atas, ada persamaan persepsi mahasiswadengan dosennya bahwa relevansi dan daya dukung laboratoriurn belurnmaksimal, sarana laboratoriurn massase tidak berfungsi optimal, bahkanuntuk laboratorium histologi sangat kurang memadai, serta kesempatanmahasiswa untuk memanfaatkan berbagai laboratorium yang ada dijurusan untuk keperluan kuliah sangat terbatas.

Berdasarkan rangkuman persepsi mahasiswa sebagaimana tersebutdi atas dapat dilihat bahwa mahasiswa secara fungsional mampu

95

Page 18: EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM FIK TAHUN2000 MENURUT ...

Cakra~ll Pendidikan, Februari 2002, Th. XXI, No.1

mengevaluasi implementasi kurikulum yang mereka ikuti di kampus,bahkan beberapa pandangan mereka memunculkari hal-hal yangmungkin tidak akan mampu dilihat sendiri oleh dosen dalam kesehariantugas mengajamya. Misalnya pendapat tentang pelaksanaan tugasmengajar dosen, cara dosen menilai tugas, bahkan refleksi mereka yangmenyatakan merasa kurang memiliki motivasi yang kuat untukmengikuti mata kuliah tertentu. Hal ini merupakan suatu kendala yangterungkap dalam penelitian ini.

KESIMPULANKurikulum FIK tahun 2000 telah dilaksanakan oleh ketiga Prodi

yang berada di bawah Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY, yaitu ProdiPJKR, PKO, dan IKORA, namun terdapat kendala teknis dan substantif,antara lain: (a) adanya keterbatasan tentang buku sumber untukmenunjang perkuliahan; (b) buku sumber banyak dalam bahasa asing;(c) proses pembelajaran mahasiswa masih sangat tergantung padadosen; (d) beberapa mata kuliah praktek bobot SKS-nya masih kurang;(e) kurang alat dan media pembelajaran; (f) sebagian rumusan materidalam kurikulum FIK kurang sistematis berdasarkan logika urutankeilmuan.

Para mahasiswa belum mampu menghayati makna dan hakikatkurikulum dan proses belajar mengajar di perguruan tinggi bagimasa depan mereka. Mereka temyata barn dapat merespon tentangkurikulum setelah dirangsang pertanyaan dalam bentuk wawancarayang berisi pertanyaan cara mengajar dosen, persepsi tentang manfaatdalam membekali mahasiswa setelah lulus (menjadi smjana), bahkansampai pada substansi materi. Jadi selama ini boleh dikatakanbahwa mahasiswa kurang sekali dilibatkan dalam pelaksanaan danevaluasi kurikulum, padahal pendapat mereka merupakan masukanyang potensial untuk meningkatkan dan penyempumaan. Namundemikian hasil dari angket dan wawancara diperoleh informasi

96

Page 19: EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM FIK TAHUN2000 MENURUT ...

Evaluasi fmpJemenfasi KurikuJum FIK Tahun 2000 Menurut Persepsi Dosen dan Mahasiswa

yang terkait dengan harnbatan mereka dalarn melaksanakan kurikulum,yaitu (a) buku sumber banyak dalam bahasa asing; (b) belum tersediadiktat dalam bahasa Indonesia; (c) dosen tidak menjelaskansilabus perkuliahan; (d) motivasi belajar rendah untuk beberapamata kuliah tertentu; dan (e) dosen sulit ditemui untuk bimbingantugas akhir.

Kurangnya buku sumber dan buku sumber banyak dalam bahasaasing serta terbatasnya diktat dalam bahasa Indonesia menyebabkanmahasiswa belum dapat belajar secara optimal terutama untuk matakuliah teori baik kelompok mahasiswa sosial maupun kelompok matakuliah eksak.

DAFTAR PUSTAKA

Beane, J.A., Teopfer, C.P. & Alessi, S.J. (1986). Curriculum Planningand Development. Sydney: Allyn and Bacon, Inc.

Madaus, G. & Kellaghan, P. (1992). "Curriculum Evaluation andAssessment" dalam Jackson, P.W. (Efikasi diri.). Handbookof Research on Curriculum. A Project of the American Edu­cational Research Association. New York: MacMillan Publish­ing Co.

Masdjudi. (1999). Menggusur Kurikulum Padat. Jurnal KajianKependidikan dan Kebudayaan, Tahun ke 5, nomor 18, hal. 1-9.

McConnick, R. & James, M. (1983). Curriculum Evaluation Indone­sia Schools. London: Routledge.

Nasution. (1989). Asas-Asas Kurikulum. Bandung: Jemaras.

Rutman, L. (1980). Planning Useful Evaluation: Evaluability Assess­ment. Baverly Hill: Sage Library ofSocial Research.

97

Page 20: EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM FIK TAHUN2000 MENURUT ...

Cakrawa/a P.endidikan, Februari 2002, Th. XXI, No.1

Sunarto, K. (1999). Strategi Penyusunan Kurikulum Sosiologi SMU.Jurnal Kajian Pendidikan dan Kebudayaan, Tahun ke 5 Nomor18, him 40-48.

98