Etika terhadap diri sendiri,orang lain,dan lingkungan hidup
-
Upload
nadyasyabillaa -
Category
Presentations & Public Speaking
-
view
617 -
download
1
Transcript of Etika terhadap diri sendiri,orang lain,dan lingkungan hidup
“Etika Terhadap Lingkungan dan Diri Sendiri”
Kelompok 7
Anggota Kelompok :
Kania Utami (1401144214)
Nadya Syabilla A. (1401144401)
Widya Gita Lestari (1401140137)
Widya Melati (1401144016)
Definisi Etika Secara Umum
Pengertian EtikaEtika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani yaitu “Ethos”,
yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.
Definisi Etika Menurut Para Ahli
• Menurut Drs. O.P.SIMORANGKIR: Etika atau etik sebagai
pandangan manusia dalam berperilaku menurut ukuran dan
nilai yang baik.
• Menurut Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat: Etika
adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia
dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat
ditentukan oleh akal.
• Menurut Drs. H. Burhanudin Salam: Etika adalah cabang
filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang
menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.
Etika Terhadap Diri Sendiri
Adab ma`a nafsi ( etika terhadap diri sendiri )
Ada tiga upaya yang harus diperhatikan yakni :
1. Muroqobah yakni keyakinan senantiasa ( hati kita ) diawasi ( oleh
Allah), di ketahui ( hati kita oleh Allah ) dan diperhatikan hati kita
oleh Allah.
2. Munasabah yakni proses intropeksi diri kita sendiri.
3. Mujahadah yakni upaya kerja keras untuk meraih yang kita cita-
citakan.
Etika terhadap Orang Lain
Etika terhadap Orang Lain
Etika terhadap orang lain yaitu adalah etika yang membahas
tentang kewajiban, sikap, dan pola perilaku manusia sebagai
anggota masyarakat pada umumnya. Dalam hal ini menyangkut
hubungan manusia dengan manusia, baik secara individu maupun
dalam kelembagaan (organisasi, profesi, keluarga, negara, dan
lainnya).
Etika terhadap Lingkungan Hidup
Etika terhadap Lingkungan Hidup
Etika lingkungan hidup merupakan petunjuk atau arah perilakupraktis manusia dalam mengusahakan teruwujudnya moral danupaya untuk mengendalikan alam agar tetap berada pada bataskelestarian. Etika lingkungan hidup juga berbicara mengenai relasidi antara semua kehidupan alam semesta,yaitu antara manusiadengan manusia yang mempunyai dampak pada alam dan antaramanusia dengan makhluk lain atau dengan alam secarakeseluruhan.
Macam-macam Etika dalam Kehidupan
Etika terhadap jasmani
Etika terhadap rohani
Etika tehadap sessama muslim
Etika terhadap agama orang lain
Etika bertetangga
Etika kepemimpinan
1.Etika terhadap jasmani
• Islam sebagai agama yang sempurna dan lengkap.Telahmenetapkan prinsip-prinsip dalam penjagaan keseimbangan tubuhmanusia. Diantara cara Islam menjaga kesehatan dengan menjagakebersihan dan melaksanakan syariat wudlu dan mandi secara rutinbagi setiap muslim.
• Tidak ada sesuatu yang begitu berharga sepertikesehatan.Karenanya, hamba Allah hendaklah bersyukur ataskesehatan yang dimiltkinya dan tidak bersikap kufur. Nabi saw.bersabda, “Ada dua anugerah yang karenanya banyak manusiatertipu, yaitu kesehatan yang baik dan waktu luang.” (HR. Bukhari)
1.Etika terhadap jasmani
Konsep Islam Dalam Menjaga Kesehatan:
1. Anjuran Menjaga Kesehatan :
- mengonsumsi gizi yang yang cukup, olahraga cukup, jiwa tenang,
- menjauhkan diri dari berbagai pengaruh yang dapat menjadikannyaterjangkit penyakit.
Hal-hal tersebut semuanya ada dalam ajaran Islam, bersumber dari haditshadits shahih maupun ayat al-Quran.
2. Nilai Sehat dalam Ajaran Islam
Sebagaiman disepakati oleh para ulama bahwa di balik
pengsyariatan segala sesuatu termasuk ibadah dalam Islam terdapat
hikrnah dan manfaat phisik (badaniah) dan psikis (kejiwaan).Pada
saat orang-orang Islam menunaikan kewajiban-kewajiban
keagamannya, berbagai penyakit lahir dan batin terjaga.
1.Etika terhadap jasmani
Konsep Islam Dalam Menjaga Kesehatan:
3. Kesehatan Jasmani
Ajaran Islam sangat menekankan kesehatan jasmani. Agar tetap sehat, hal yang perlu diperhatikan dan dijaga, menurutsementara ulama, disebutkan, ada sepuluh hal, yaitu: dalam halmakan, minum, gerak, diam, tidur, terjaga, hubungan seksual, keinginan-keinginan nafsu, keadaan kejiwaan, dan mengaturanggota badan.
Etika Terhadap Rohani
• Antara kebebasan jasmani dan rohani terdapat hubungan yang
sangat erat. Dapat dikatakan bahwa tindakan adalah suatu
kehendak yang menjelma dan menjadi nyata.
• Etika rohani merpakan suatu tata cara memperlakukan diri kita
sendiri dengan sebaik-baiknya. Kita tidak boleh dengan seenaknya
memperlakukan diri kita, tidak memperhatikan diri kita sendiri, dan
tidak membiasakan diri kita untuk menjaga kerohanian kita dengan
selalu beriman kepada-Nya.
Etika terhadap Sesama Muslim
• Di dalam sebuah hadis Rasulullah saw dengan tegas menyatakan
bahwa ada 6 hal yang menjadi etika pergaulan dan menjadi sebuah
kewajiban seorang muslim terhadap muslim lainnya.
Kewajiban disini dapat bermakna sunnah mupun wajib, namun
ditegaskan untuk dilaksanakan oleh seorang muslim terhadap
muslim lainnya, sebagai sebuah etika dan adab dalam pergaulan.
Etika terhadap Sesama Muslim
1. Kewajiban pertama, mengucapkan salam jika bertemu.
2. Kewajiban kedua, menghadiri undangan orang lain.
3. Kewajiban ketiga, jika dia meminta nasehat maka berilah
nasehat.
4. Kewajiban keempat adalah jika seseorang bersin lalu
mengucapkan Alhamdulillah, maka kita yang berada
disampingnya wajiblah mendoakan dirinya dan membalas
pujiannya tersebut dengan ucapaan yarhamukallah (semoga
Allah swt merahmatimu), dan yang bersin membalasnya
dengan yahdikumullah (semoga Allah swt senantiasa
memberikan petunjuk kepadamu).
5. Kewajiban kelima, apabila dia sakit maka kunjungilah dia.
6. Kewajiban keenam adalah apabila ada orang muslim yang
meninggal dunia maka Rasulullah saw menyuruh kita untuk
mengiringinya dalam arti kami melaksanakan seluruh
kewajiban fardhu kifayahnya, dari mulai memandikan, mengkafani, menyolatkan dan menguburkannya.
Etika terhadap Agama Orang Lain• Dalam pandangan Islam, sikap menghargai dan toleran kepada
pemeluk agama lain adalah mutlak untuk dijalankan, sebagaibagian dari keberagaman(pluralitas). Namun anggapan bahwasemua agama adalah sama (pluralisme) tidak diperkenankan.
Toleransi tidaklah berarti mengikuti kebenaran agama mereka,tetapi mengakui keberadaan agama mereka dalam realitasbermasyarakat.Toleransi juga buka berarti kompromi atau bersifatsinkritisme dalam keyakinan dan ibadah. Kita sama sekalitidakboleh mengikuti agama dan ibadah mereka dengan alasan apapun.Sikap kita dalam hal ini sudah jelas dan tegas, yaitu terdapat dalamfirman Allah SWT QS.Al-Kafirun ayat 6.
Etika terhadap Agama Orang Lain
• QS.Al-Kafirun ayat 6.
Artinya:
“untuk kamulah agama kamu dan
untukkulah agama ku”
Solusi Islam terhadap adanya pluralisme
• Solusi Islam terhadap adanya pluralisme agama adalah
dengan mengakui perbedaan dan identitas agama
masing-masing (lakum diinukum wa liya diin). Tapi solusi
paham pluralisme agama diorientasikan untuk
menghilangkan konflik dan sekaligus menghilangkan
perbedaan dan identitas agama-agama yang ada.
Etika Bertetangga
Tetangga adalah seluruh orang yang tinggal berdampingan dengan
kita, siapapun dia. Dimanapun kita menjalani kehidupan, tentu
tidak dapat berlepas dari kehidupan bertetangga.
Bahkan tidak jarang ada ungkapan bahwa orang yang paling dekat
dengan kita adalah tetangga. Itulah mengapa, Islam begitu
memperhatikan berbagai urusan dalam bertetangga.
Bertetangga dapat menjadi jalan yang mengantarkan kita untuk
meraih surga. Akan tetapi, dengan bertetangga dapat menjadi
penyebab tergelincirnya kita ke dalam dosa.
Etika Bertetangga
Adab-adab yang perlu diperhatikan seorang Muslim dalam
bertetangga, antara lain:
• Memilih Tetangga yang Baik
• Menyukai Kebaikan Tetangga
• Tidak Menyakiti, Baik dengan Ucapan Maupun dengan Perbuatan
• Bersabar Terhadap Gangguan Tetangga
• Selalu Berbuat Baik Kepada Tetangga
• Memberi Makan Tetangga yang Fakir
Etika terhadap Lingkungan Hidup
dan Kepemimpinan
Etika Kepemimpinan
Dalam Islam juga terdapat etika kepemimpinan. Sesungguhnya
dalam figur pemimpin ideal menjadi contoh dan suritauladan yang
baik, bahkan menjadi rahmat bagi manusia dan rahmat bagi alam
adalah Rasulullah. Sebenarnya setiap manusia adalah pemimpin
pemimpin, terhadap seluruh metafisik dirinya. Dan setiap
pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas segala
kepemimpinannya.
Etika terhadap Lingkungan Hidup
dan Kepemimpinan
Etika KepemimpinanDalam Islam seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yangmemiliki sekurang-kurangnya 4 (empat) sifat dalam menjalankankepemimpinannya, yakni : Siddiq, Tabligh, Amanah dan Fathanah(STAF):
(1) Siddiq (jujur) sehingga ia dapat dipercaya;
(2) Tabligh (penyampai) atau kemampuan berkomunikasi dan bernegosiasi;
(3) Amanah (bertanggung jawab) dalam menjalankan tugasnya;
(4) Fathanah (cerdas) dalam membuat perencanaan, visi, misi, strategi dan
mengimplementasikannya.
Etika terhadap Lingkungan Hidup dan
Kepemimpinan
Etika Kepemimpinan
Dr. Hisham Yahya Altalib (1991 : 55), mengatakan ada beberapa ciri
penting yang menggambarkan kepemimpinan Islam yaitu :
• Pertama, Setia kepada Allah.
• Kedua, Tujuan Islam secara menyeluruh.
• Ketiga, Berpegang pada syariat dan akhlak Islam.
• Keempat, Pengemban amanat