Etika Pergaulan & Jamuan Makan

49
Etiket Pergaulan & Jamuan Makan RP. Suyono 128 Rp 12,000 Mengupas/menuntun kita untuk bisa lancar berpidato http://www.geocities.com/CollegePark Andrawina dan Etika Pergaulan Disusun oleh Franklin J.H. Nanuwasa Untuk Dharma Wanita Propinsi Sulawesi Selatan dan Tengah Dharma Pertiwi Wilayah "G" Bekerja sama dengan Kanwil Dep. Parpostel Sulawesi Tengah Golden Hotels – Ujung Pandang ã Majelis SMKN 8 Ujung Pandang Etika Pergaulan Pendahuluan Bab I Arti dan Maksud Etika Pergaulan: Etika pergaulan adalah ketentuan sopan santun yang dipakai oleh manusia untuk saling bergaul. Etika ini mempunyai hubungan yang sangat erat dengan tata susila dan adat istiadat. Ketentuan sopan santun ini meliputi berbagai segi dan bidang kehidupan kita se-hari-hari dan kadang kadang

description

etika pergaulan & jamuan makan

Transcript of Etika Pergaulan & Jamuan Makan

Page 1: Etika Pergaulan & Jamuan Makan

Etiket Pergaulan & Jamuan Makan RP. Suyono 128 Rp 12,000

Mengupas/menuntun kita untuk bisa lancar berpidato

http://www.geocities.com/CollegePark

Andrawina dan Etika Pergaulan

Disusun oleh

Franklin J.H. Nanuwasa

Untuk

Dharma Wanita Propinsi Sulawesi Selatan dan Tengah

Dharma Pertiwi Wilayah "G"

Bekerja sama dengan Kanwil Dep. Parpostel Sulawesi Tengah

Golden Hotels – Ujung Pandang

ã Majelis SMKN 8 Ujung Pandang

Etika Pergaulan

Pendahuluan

Bab I

Arti dan Maksud Etika Pergaulan:

Etika pergaulan adalah ketentuan sopan santun yang dipakai oleh manusia untuk saling bergaul. Etika ini mempunyai hubungan yang sangat erat dengan tata susila dan adat istiadat. Ketentuan sopan santun ini meliputi berbagai segi dan bidang kehidupan kita se-hari-hari dan kadang kadang suatu hal yang diangggap sopan disuatu daerah ternyata sanga tidak sopan didaerah lain. Hal ini disebabkan karena perbedaan dalam kehidupan sehari-hari serta latar belakang perkembangan dari kelompok masyarakat itu sendiri.

Misalnya etika dan sopan santun di-negara-negara Barat, sangatlah berlainan dengan etika dan sopan santun di negara-negara Timur.

Karena eratnya hubungan etika pergaulan dan tata susila ini, maka akan terungkaplah budi pekerti seseorang.

Page 2: Etika Pergaulan & Jamuan Makan

Maksud dari pada etika pergaulan ini dikuasai adalah untuk membuat hubungan kita dengan orang lain lebih baik dan menyenangkan semua pihak yang kita ajak bergaul. Maka sangatlah disarankan agar dalam pergaulan ini disamping mengetahui etika pergaulan juga mepergunakan perasaan sehingga orang disekeliling kita akan merasa senang dalam segala suasana dan keadaan.

Petunjuk dan saran dalam pelatihan ini senantiasa agar dalam era global ini kita dapat bergaul dengan segala bangsa dengan berpegang pada prinsip melaksanakannya dengan benar, pada saat yang tepat, ditempat yang tepat.

Petunjuk dan saran yang dibahas dalam bab bab berikut ini bukanlah suatu peraturan yang kaku dan tetap, melainkan merupakan arahan saja.

Dalam menentukan dan melaksanakan etika pergaulan baik di daerah dan Negara sendiri sampai di-luar negeri sekalipun maka berikut ini ada beberapa saran yang mempeluwes cara bergaul dan menambah rasa percaya diri.

Penampilan Diri

Kepribadian

Tata Busana

Tata Cara Pergaulan Umum

Cara Bertutur Kata

Tata Krama Andrawina

Secara terperinci hal tersebut diatas akan dibahas dalam bab-bab berikut:

BAB II

Penampilan Menunjukkan Kepribadian

Penampilan ini sangatlah erat kaitannya dengan kepribadian, oleh sebab ini, maka disarankan untuk senantiasa memperhatikan penampilan diri dan sikap yang dapat diterima oleh semua pihak.

Page 3: Etika Pergaulan & Jamuan Makan

Penampilan Diri

Senantiasa selalu tampil dengan wajah yang segar

Tampilah selalu rapi dan bersih

Hindari bau badan dan bau mulut

Senantiasa selalu siap tampil sesuai dengan suasana dan keadaan

Pada penampilan diri diluar negeri hendaknya senantiasa menampilkan gaya dan kepribadian Indonesia.

Memelihara Diri

Rambut hendaknya tertata dengan rapih. Pria yang mengenakan peci, hendaknya tidak panjang rambutnya, sedangkan untuk wanita hendaknya menata rambut yang disesuaikan dengan busana yang dikenakannya.

Janggut, kumis dan jambang terpelihara dengan baik

Kuku senantiasa terpotong pendek dan rata, wanita yang mengecat kukunya hendaknya menyesuaikan warna cat kuku dengan busana yang dikenakannya. Pria tidak disarankan untuk memelihara kuku.

Mulut dan gigi terpelihara dengan baik, apabila harus mempergunakan protesa gigi, buatlah yang tidak menyolok

Luka atau bisul diwajah, pada penampilan didepan umum hendaknya ditutup dengan plseter.

Dengan berpenampilan yang menawan dan penyesuaian diri dengan kelompok sekeliling kita akan mempermudah pergaulan pada semua tingkatan sosial masyarakat. Karena penampilan ini tidak saja mencakup bentuk dan diri pribadi sendiri akan tetapi peri laku dan tindak tanduk serta tata busana dan tata wicara mempunyai kaitan yang erat pula dalam menyempurnakan penampilan ini. Untuk inilah maka dalam panduan ini penjelasan langsung di-uraikan dalam bab bab berikut ini.

Penampilan yang baik akan memberikan kesan yang sangat dalam pada orang orang yang kita hadapi dan akan menimbulkan pula rasa hormat sehingga terbentuklah suatu kepribadian pribadi yang khas.

Kepribadian

Page 4: Etika Pergaulan & Jamuan Makan

Selain yang di-uraikan diatas, maka dalam hal pembentukan kepribadian yang baik, faktor agama dan pendidikan sangatlah menentukan suatu pribadi seutuhnya. Dalam bagian ini hanya di-berikan beberapa petunjuk dasar antara lain:

Senantiasa menunjukkan kepribadian Indonesia yang menawawan

Hormatilah yang lebih tua dan mereka yang berpangkat yang lebih tinggi

Milikilah dan bertindaklah selalu cara yang luwes

Hindari sifat sombong atau menyombongkan diri

Jangan se-kali kali menghina orang lain

Bertindak dan bersikaplah yang wajar

Tampilkanlah tata cara yang menyesuaikan pada waktu bercakap, berjalan, duduk, makan; pada prinsipnya semua gerak gerik dan perilaku kita pada saat berada didepan umum

Hindari penggunaan perhiasan yang berlebihan

Apabila tidak mengenakan pakaian seragam, hindari pemilihan warna, warnya yang menyolok dan sesuiakan dengan waktu penyelenggaraan suatu acara.

Mengenakan busana Nasional atau busana daerah atau busana dengan bahan khas dari Indonesia telah mencerminkan kepribadian Indonesia. Masalah ini akan dibahas lebih terperinci dalam Bab Busana.

Menghormati atasan atau mereka yang lebih tinggi pangkatnya merupakan suatu ekspresi kesopan-santunan. Mereka yang lebih tinggi pangkatnya harus dihormati terlebih dahulu dan penghormatan kepada atasan adalah suatu keharusan. Pada tata cara penghormatan dalam kemiliteran, kita menghormati seorang Perwira yang sedang bersama-sama dengan seorang wanita.

Dalam dinas kemiliteran tata cara penghormatan ini diatur dengan peraturan khusus untuk ini.

Apabila sedang bersama dengan orang lain dan ia memberi hormat atau diberi hormat oleh orang lain, maka sepantasnya pula kita turut serta memberi hormat.

Lebih terperinci dan mempertebal ras percaya diri disamping agar tidak akan canggung untuk dapat tampil didepan umum, akan dibahas dalam Bab Tata Busana dan Bab Tata Cara Pergaulan Umum

Page 5: Etika Pergaulan & Jamuan Makan

BAB III

Tata Busana

Tata busana merupakan bagian yang penting dalam etiket, karena tata busana ini mencerminkan kepribadian seseorang, juga merupakan kesan pertama kepada orang lain yang dijumpai.

Tata Busana

Pilihlah busana yang sesuai dengan suasana dan keadaan, tidak perlu selau harus berdasarkan pada mode yang terakhir.

Para Pejabat, Isteri Pejabat, Anggota Organisasi, sama seperti pada para anggota ABRI senantiasa harus bangga dengan seragam yang dimilikinya. Kenakanlah seragam sesering mungkin, terkecuali ditentukan lain dalam pengaturan busana

Disarankan untuk mempergunakan busana dari bahan batik, songket, sutera khas Indonesia, baik untuk acara santai maupun resmi. Pola busananya dapat dengan mudah disesuaikan dengan aneka ragam bahan dasar busana khas Indonesia yang beraneka ragam polanya.

Usahakan penampilan busana ini enak di-pandang orang lain dan rapi

Apabila mengenakan busana Daerah atau busana Nasional pilihlah warna yang sesuai dengan acara dan suasananya

Apabila berada dinegara empat musim maka perhatikanlah busana yang dikenakan demikian pula warnanya. Warna warna yang cerah dikenakan dimusim semi dan musim panas, sedangkan warna warna yang tua seperti: abu-abu, coklat tua, biru tua dan hitam umumnya dikeakan dimusim gugur dan musim dingin

Usahakan untuk tidak melebihi tata busana para tamu apabila menjadi tuan atau nyonya rumah.

Pemeliharaan Busana:

Hindari pemakaian busana yang sudah berbau, krag leher yang sudah menghitam.

Celana yang dikenakan harus jelas lipatan setrikanya, dan rok untuk wanita jangan sampai terlalu lusuh

Sepatu yang dikenakan hendaknya bersih dan khusus untuk wanita hendaknya serasi dengan busana

Page 6: Etika Pergaulan & Jamuan Makan

Wanita yang memakai busana Nasional hendaknya memperhatikan letak selendangnya; hindari untuk membetulkan letak selendang tersebut berulang kali; untuk inini disarankan mempergunakan peniti kecil dibalik selendang diatas bahu, sedangkan untuk mempekuat letak selendang pada bagian didada, maka kenakanlah bros yang tidak terlalu menyolok. Apabila mengenakan busana Jawa yang di-wiron kainnya, hindari pembetulannya sewaktu berjalan.

Selop yang dikenakan berpasangan untuk busana Nasional ataupun busana Daerah tidak boleh dilepas. Sepatu boleh dipergunakan dinegara empat musim pada musim gugur, semi dan musim dingin.

Busana Resmi:

Busana resmi untuk pria sesuai dengan Kepres No 18 tahun 1972 tanggal 7 Maret 1972 adalah:

Pakaian Sipil Harian (PSH)

Pakaian Sipil Resmi (PSR)

Pakaian Sipil Lengkap (PSL)

Pakaian Sipil Dasi Hitam (PSDH)

Pakaian Sipil Nasional (PSN)

a. Pakaian Sipil Harian (PSH)

Berupa celana panjang dan jas dengan potongan:

Leher berdiri dan terbuka

Lengan pendek

Tiga saku, satu atas kiri dan dua bawah kanan dan kiri

Kancing lima buah

Warna celana dan jas sama

b. Pakaian Sipil Resmi (PSR)

Page 7: Etika Pergaulan & Jamuan Makan

Pakaian ini dikenakan untuk menghadiri upacara yang bukan upacara kenegaraan, menerima tamu-tamu luar negeri dan dipakai dimalam hari. Pakaian Sipil Resmi berupa sama dengan Pakaian Sipil Harian, tetpai mempunyai lengan panjang

c. Pakaian Sipil Lengkap (PSL)

Pakaian ini dikenakan untuk upacara resmi kenegaraan atau untuk bepergian keluar negeri. Pakaian Sipil Lengkap berupa celamna panjang, kemeja dengan dasi dan njas (juga disebut suite

d.Pakaian Sipil Dasi Hitam (PSDH)

Dikenakan pada andrawina/resepsi resmi atau kenegaraan; khususnya dalam menjamu tamu-tamu resmi/kenegaraan dari atau kunjungan resmi/kenegaraan ke luar negeri.

e. Pakaian Sipil Dasi Hitam terdiri dari:

Celana panjang hitam

Jas hitam atau putih

Kemeja khusus berwarna putih

Ikat pinggang khusus hitam

Dasi kupu hitam

Pakaian Sipil Nasional (PSN)

Dikenakan untuk menghadiri acara-acara resmi/kenegaraan diluar negeri yang terdiri dari:

Celana panjang

Jas beskap tertutup

Sarung fantasi

Peci Nasional

Peci Nasional, disamping harus dipakai pada Pakaian Sipil Nasional dipakai pula apabila ada ketentuan khusus untuk memakai Peci Nasional tersebut. Peci tersebut tidak perlu ditanggalkan.

Page 8: Etika Pergaulan & Jamuan Makan

Busana Resmi untuk Wanita: pedoman umum untuk busana wanita yang dapat dikenakan pada acara resepsi resmi/kenegaraan dianjurkan adalah busana Nasional, sebagai berikut:

Kain batik yang di-wiru dengan kebaya pendek dengan atau tanpa bef

Kain batik yang di-wiru dengan kebaya panjang dengan atau tanpa bef atau kebaya Kartini

Kain songket atau sarung dengan baju panjang atau baju kurung panjang gaya Sumatera

Kain songket atau sarung dengan baju kurung pendek gaya Kalimantan

Kain songket atau sarung sutera dengan baju bodo dari Sulawesi Selatan

Kain songket atau sarung dengan kebaya putih Ambon

Busana Nasional tersebut diatas dapat dikenakan pada kesempatan yang sifatnya sangat resmi walaupun sudah ada aturan keprotokolannya a.l. undangan Kepala Negara Inggris, Swedia, Jepang, Perancis dan Tachta Suci Vatikan.

Busana Nasional tersebut diatas dapat pula dikenakan pada acara acara:

Pagi hari – acara rehat kopi (coffee morning)

Siang hari – acara santap siang atau rehat teh (luncheon / tea time)

Malam hari – acara andrawina kenegaraan, santap malam, konser, teater, opera, pertunjukkan kesenian dsb.

Saran dan petunjuk ringkas untuk pemakaian busana Nasional dan busana Daerah:

Gunakan kain batik, sarung sutera yang benar-benar asli

Kebaya yang dikenakan di-malam hari dan di-istana hendaknya polos dan warnya tenang.

Untuk malam hari dapat dipilih: lame, silk-brocade, lace ataupun sutera yang disulam dengan emas. Apabila mempergunakan bahan lace maka sangat dianjurkan untuk diberi alas dalam(lining). Long torso, waist niper dan waist pincher termasuk dalam kriteria pakaian dalam yang tidak boleh terlihat walaupun berfungsi sebagai stagen dan sebaikny ditutup dengan "pelangi" atau penutup khusus untuk ini.

Kebaya yang berkutu-baru, jangan sampai terlalu rendah agar supaya kesopanan berbusana dan adat ketimuran kita tetap terjaga.

Bahan lace sebaiknya tidak dipergunakan untuk busana pagi hari

Page 9: Etika Pergaulan & Jamuan Makan

Kebaya unuk pagi dan siang hari dapat dipilih dari bahan yang terbuat dari: silk (sutera), crepes, chiffon, voile, organza, crepe georgettes, crepes de chine berwarna nanum tetap tenang dengan motip bunga ataupun yang polos.

Perhiasan yang melengkapi busana dimalam hari dapat dikenakan dari bahan emas dan berlian, namun hindarilah unjuk kemewahan dan kekayaannya. Untuk siang hari dapat dikenakan perhiasan dari bahan perak aaupun perhiasan mustika seperti mutiara, kecubung dsb ataupun perhiasan khas daerah Indonesia yang disesuaikan dengan tata busana.

Tas untuk wanita sebagai pelengkap busana di-malam hari hendaknya dipilih yang kecil dengan warna emas atau perak. Untuk siang hari disarankan untuk memilih tas yang berwarna putih atau hitam yang terbuat dari bahan kulit dan jangan sekali-kali dari bahan plastik atau yang sesuai dengan sepatu atau selopnya

1. Kaos Kaki

Kaos kaki untuk pria, baik pada acara resmi maupun tidka resmi hendaknya dipilih yang berwarna gelap disarankan untk yang berwarna hitam dan sesuai dengan warna celana dan sepatunya.

Kaos kaki utnuk wanita (stocking) hendaknay dipilih yang berwana kulit dan terbuat dari nilon, hindari dari bahan wol., selain untuk menjaga kedinginan juga untuk menjaga kesopanan berbusana. Untuk busana Nasional dan busana Daerah knee-stockings dapat dipergunakan dan juga lebih mudah untuk mengenakannya. Apabila mengenakan selop, maka usahakan memilih stocking yang tidak ada jahitan penyambungnya maupun tidak ada penguat tumit dan jari kakinya.

2. Sepatu:

Sepatu untuk pria yang di-pakai untuk melengkapi busana resminya hendaknya sepatu yang bertali baik disiang maupun malam hari.

Sepatu untuk wanita hendaknya serasi dengan tasnya. Untuk malam hari disarankan untuk mengenakan sepatu hitam, putih atau warna yang sesuai dengan busana dan untuk Busana Nasional ataupun busana Daerah sepatu terbuka yang berwarna emas perak atau bahan satin hitam dapat dikenakan.

Selop yang dikenakan untuk Busana Nasional atau Busana Daerah hendaknya sesuai dengan warna hisasan yang dikenakan; emas atau perak; atau dapat dikenakan selop dari bahan beludru hitam.

Di-negara-neagra empat musim maka sepatu bot rendah dapat dipergunakan, namun harus diganti pada saat tiba ditempat acara dengan selop. Selop ini hendaknya diletakkan dalam tas kecil.

Page 10: Etika Pergaulan & Jamuan Makan

3. Pet dan Peci

Pet dan adalalah suatu kebanggaan korps demikian pula dengan peci dan tidak boleh dipakai sebarangan serta merupakan kebanggaan Nasional.

Pet dan peci tidak dibuka/ditanggalkan pada waktu memberi penghormatan.

Apabila memakai topi, maka topi ini harus dibuka pada saat memberi hormat.

4. Busana Khusus:

Busana Muslim: busana muslim dapat dikenakan pada acara-acara resmi; baik dengan jilbab panjang; maupun jilbab topi. Busana ini wajib dikenakan oleh para wanita di beberapa negara seperti Saudi Arabia, Iran dan Irak. Pilihlah warna warna yang sejuk. Jilbab panjang dapat di-lilitkan dileher agar tidak mengganggu gerak

Busana di Vatikan:

Khusus untuk kunjungan ke Tachta Suci di Vatikan, para wanita diwajibkan mempergunakan kerudung pada waktu berhadapan dengan Bapak Sri Paus.

Warna kerudung umumnya gelap; hitam ataupun biru tua, coklat tua dsb.

Busana Berkabung

Busana berkabung untuk pria terdiri dari dasi hitam, jas dan pantalon hitam, kaos kaki dan sepatu hitam serta pici hitam

Wanita menyesuaikan diri dengan mengenakan busana dengan warna dasar gelap; dianjurkan untuk memilih warna hitam dan mempergunakan kerudung.

Sarung tangan

Ada dua jenis sarung tangan; yaitu yang dipergunakan untuk diluar; misalnya apda musing dingin dinegara empat musim dan yang diperunakan sebagai pelengkap busana. Sarung tangan sebagai pelengkap busana ini diharuskan dikenakan pada acara acara resmi di Inggris. Apabila mengenakan busana nasional, maka sarung tangan ini dapat dilepas setelah acara resmi di istana Inggris dan dapat dipegang saja.

BAB IV

Tata Cara Pergaulan Umum

Tata cara pergaulan umum ini sangatlah erat kaitannya dengan kepribadian dan wawasan kita dalam pergaulan. Beberapa saran dapat diberikan sebagai berikut:

Page 11: Etika Pergaulan & Jamuan Makan

Tata Cara Pergaulan Umum

Jagalah nama keluarga, organisasi, Daerah dan Bangsa pada setiap kesempatan pergaulan didepan umum

Senantiasa selalu tampil dengan kepribadian yang mantap dan perhatikan adat kebiasaan tempat yang akan dikunjungi

Apabila akan menaiki lift, pesawat, kapal, kereta api dan kendaraan, maka pria wajib mempersilahkan wanita menaiki wahana tersebut. Demikian pula pada waktu akan turun. Namun apabila akan menaiki tangga digedung dan dalam keadaan tidak berbahaya, pria akan mendahului wanita apabila akan naik tangga dan apabila akan turun, pria akan mendahulukan wanita untuk turun terlebih dahulu. Demikian pula apabila pria dan wanita akan memasuki toko atau kantor, maka tidak perlu wanita didahulukan untuk masuk, hal ini hanya akan memperlambat arus masuknya orang lain.

Pria disarankan untuk membukakan pintu untu wanita yang berjalan didepannya, kemudian melangkah mundur untuk mempersilahkan wanita tersebut masuk.

Direstoran, wanita selalu mendahului pria pada ssat meninggalkan ruang makan. Apabila wanita tersebut masih akan bebrbicara sebelum keberangkatannya, maka pria yang mendampinginya harus menunggu; oleh sebab ini, maka hendaknya pembicaraan itu dilakukan sesingkat mungkin.

Pira pendamping harus berdiri apabila wanita akan meninggalkan meja makan atau kembali kemeja makan di-restoran.

Hindari dari merokok, kini telah banyak tempat yang tidak memperkenankan orang untuk merokok.

Apabila akan merokok, prhatikanlah apakah ada asbak diatas meja. Apabila asbak tidak disediakan, maka berarti tidak diperkenankan untuk merokok. Walaupun asabak tersedia, tetap dianjurkan untuk meminta izin untuk merokok kepada orang lain disekitar kita.

Hindari merokok dengan pipa ataupun serutu.

Apabila akan mengunjungi teater atau konser, maka karcis tanda masuk hendaknya sudah dibeli terlebih dahulu. Sangatlah canggung kelihatannya apabila orang yang di-ajak harus menunggu dibelinya karcis tanda masuk.

Pada saat akan duduk, maka wanita akan mendahului pria untuk mengambil tempat dan sebaiknya pria pendamping atu tuan atau nyonya rumah mempersilahkan tamu wanitanya untuk duduk.

Page 12: Etika Pergaulan & Jamuan Makan

Seorang pria yang mengenakan topi (bukan peci), harus mengakat topinya sebelum berbicara dengan wanita, dan topi tersebut boleh dipakai kembali.

Hindari membersihkan kuku didepan umum, ataupun menggigit jari. Wainta dapat memperbaiki tata rias wajah dapat dilakukan didepan umum asalkan rapi dan hanya merupakan pemolesan ulang, namun tidak disarankan untuk memperbaiki tata rias rambut didepan umum. Yang terakhir ini juga berlaku untuk pria.

Apabila memperoleh undangan untuk menghadiri suatu andrawina yang sifatnya resmi, dan tidak dapat hadir atau sedang dalam perawatan kesehatan; misalnya sakit jantung, sakit ginjal, sakit diabetes melitus, maka sebaiknya hal ini disampaikan kepada penjamu (tuan atau nyonya rumah) atau panitia penyelenggara. Hal ini adalah untuk menghindari terjadinya kekosongan kursi di-meja andrawina yang telah dipersiapkan. Sedangkan pembritahuan perawatan kesehatan ini adalah dengan maksud agar pihak penjamu/nyonya rumah dapat menyesuaikan hidangan yang akan disajikan dengan kesehatan kita; sehingga pada waktu hidangan akan disajikan, semua hidangan akan dapat dinikmati, walaupun telah mengalami penyesuaian.

Apabila kita akan mengundang seorang pejabat atau atasan baik dengan isteri atau suaminya, maka sebagai seorang nyonya atau tuan rumah yang baik kita mengetahui kesukaan dan kegemaran pejabata atau atasan kita itu. Baik hidangan, minuman, bunga, warna kesukaannya dan adat kebiasaanya baik dimeja makan maupun apabila akan menginap.

Tata krama dan sopan santun pada andrawina dibahas secara terperinci dalam Bab VI Keandrawinaan

BAB V

Tata Wicara

Cara Bertutur Kata

Gunakalah bahasa Indonesia yang baik dan benar pada pertemuan yang sifatnya resmi; bahasa Daerah dan bahasa Asing boleh dipergunakan apabila lingkungannya mendukung untuk hal ini; misalnya dalam lingkungan sendiri dan dapat mengerti bahasa tersebut.

Apabila berada diluar negeri, sesuaikanlah diri dengan segera apabila berada dalam lingkungan orang asing dengan mempergunakan bahasa setempat atau setidak-tidaknya dapat berbahasa internasional yang umum setidak tidaknya bahasa Inggris.

Sangatlah diperlukan penguasaan peraturan dan kebiasaan-kebiasaan panggilan terhadap pejabat sipil dan pejabat militer. Harus diketahui apabila akan mempergunakan istilah paduka, tuan atau saudara.

Page 13: Etika Pergaulan & Jamuan Makan

Hindari pembicaraan politik, ras dsb. pada pertemuan yang sifatnya umum. Apabila pokok pembicaraan itu mengenai masalah ini, maka haruslah diperhatikan dan hormatilah perasaan dan pendirian orang lain. Hindarilah pembicaraan masalah agama.

Tunjukkanlah minat untuk mendengarkan dan memberikan perhatian kepada lawan bicara dan berbicaralah dengan tidak me-monopoli seluruh pembicaraan

Disarankan untuk berpengetahuan umum yang luas dan berwawasan dan gunakanlah istilah istilah yang benar benar dikuasai. Penggunaan istilah yang tidak dimengerti oleh lawan bicara akan dapat menyinggung perasaan lawan bicara kita.

Pengetahuan tentang bahasa modern hendaknya diperluas dan sangatlah disrankan untuk dapat mengucapkannya dengan baik dan benar demikian pula dalam hal intonasinya.

Bila akan berbicara perhatikanlah apakah lawan berbicara kita sedang atau tidak berbicara. Mulailah pembicaraan yang sifatnya ringan dan dapat dimengerti oleh semua pihak.

Apabila ada orang lain bergabung yang akan bergabung dan belum dikenal oleh orang lain, maka perkenalkanlah orang tersebut dan ajaklah untuk mengikuti pmbicaraan , hindari pemutusan pembicaraan apabila ada orang baru ikut bergabung.

Pada waktu memperkenalkan jangan sekali kali memperhatikan orang tersebut dari ujung rambut sampai ke ujung kaki.

BAB VI

Keandrawinaan

Tata Krama Andrawina

Hal yang paling utama yang harus diperhatikan dalam hal tata krama andrawina adalah:

Datanglah tepat waktu

Catatan aturan busana (biasanya tertulis dibawah kiri undangan)

Jenis dan sifat Kegiatan yang akan dihadiri:acara resmi, tidak resmi atau acara santai

Waktu Penyelenggaraan

Acara pagi hari dengan penyajian rehat kopi

Acara siang hari dengan penyajian santap siang

Acara sore hari dengan penyajian rehat the

Page 14: Etika Pergaulan & Jamuan Makan

Acara malam hari dengan penyajian santap malam

Kehadiran para pejabat penting atau undangan khusus lainnya.

Dengan adanya ketentuan diatas, maka dengan mudah akan dapat menyesuaikan diri, baik untuk penampilan diri maupun busana yang akan dikenakan untuk menghadiri acara tersebut.

Penyajian Keandrawinaan ini dapat dibagi dalam:

Andrawina Resmi

Prasmanan

Jamuan Koktil

Andrawina Resmi

Pada andrawina yang resmi maka akan dipersiapkan meja makan lengkap dengan segala peralatannya. Peralatan yang ditata diatas meja, merupakan perlatan yang di-sesuaikan dengan daftar hidangan yang akan disajikan. (Lihat Bab VII Daftar Hidangan). Dengan demikian maka haruslah diperhatikan peralatan yang akan dipergunakan pada setiap kali suatu hidangan disajikan. Rumus termudahnya adalah gunakanlah selalu peralatan yang diletakkan paling kiri atau kanan-nya piring. Apabila ragu mempergunakan peralatan yang akan dipergunakan, perhatikannlah apa yang dilakukan oleh tuan atau nyonya rumah. Hindarilah komentar atau bertanya peralatan apakah yang akan dipergunakan.

Persiapan untuk suatu andrawina hendaknya diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

Meja hidangan harus bersih dan rapi

Hidangan yang disajikan harus bermutu

Penyajiannya harus lancar dan teratur

Peralatan makan dan gelas yang ditata diatas meja, sebaiknya tidak lebih dari 5 macam gelas yang ditata disamping kanan atas dengan pengaturan gelas air minum (water-glass atau water goblet) yang ditata dibagian atas pisau sedangakan gelas lainnya mengelilingi sesuai dengan urutan penyajian minumannya, 4 set peralatan makan yang ditata disamping kiri dan kanan dan tidak lebih dari 3 peralatan makan yang ditata bagian atas.

Serbet dapat diletakkan diatas piring alas (show plate) atau pada piring roti (bread and butter plate; B&B plate) yang ditata disebelah kiri piring alas

Page 15: Etika Pergaulan & Jamuan Makan

Papan nama; pada andrawina yang sangat resmi, maka para undangan akan didudukkan sesuai dengan jabatan atau status sosialnya; untuk ini maka tuan rumah atau kepala rumah tangga bersama dengan protokol akan meyusun penempatan pendudukan tamu yang di-undang.

Hiasan meja; bunga dan lilin hendaknya tidak akan menghalangi pandangan orang.

Apabila sebelum acara andrawina dimulai akan diselenggarakan acara minum (cocktail) maka hendaknya minuman yang disediakan adalah minuman yang mengundang selera makan (apperatiefs) dan bukan yang me"ngeyangkan" (degestiefs). Di Indonesia dianjurkan untuk menyajikan minuman sari buah a.l. Sari buah jeruk, sari buah markisa, sari buah melon, sari buah terong merah, sari buah belimbing, sari buah mangga dsb. Yang disajikan dalam gelas yang kecil (juice glass) ataupun dalam gelas jus berkaki (goblet 5 oz.)

Hidangan untuk andrawina yang resmi, yang paling sederhana terdiri dari tiga penghidangan (courses):

Sup

Soup

-*-

Hidangan Utama

Main Course

-*-

Hidangan Penutup

Dessert

-*-

Atau

Umpan Tekak

Appetizer

-*-

Hidangan Utama

Page 16: Etika Pergaulan & Jamuan Makan

Main Course

-*-

Hidangan Penutup

Dessert

-*-

Penyajian hidangan pada andrawina resmi ini umumnya adalah:

Penyajian a la Rusia; hidangan disajikan dari sebelah kiri tamu dan para pramusaji akan menyajikan dan menta hidangan diatas piring yang telah dibagikan terlebih dahulu, atau

Penyajian a la Perancis; hidangan yang disajikan dari sebelah kiri tamu oleh para pramusaji dan para tamu akan mengambil sendiri hidangannya.

Tata Krama pada acara andrawina resmi

Datanglah pada acara andrawina resmi apabila diundang

Jangan datang terlambat

Sebelum berbbicara denga tamu dan kenalan yang lain, terlebih dahulu hormatilah yang mengundang atau yang menyelenggarakan andrawina. Apabila penyelenggara didampngi oleh seorang wanita atau nyonya rumah, maka hormatilah wanita terlebih dahulu.

Jumpailah sebanyak mungkin orang setelah itu dan perkenalkanlah diri dengan baik dan sopan

Apabila ada pelayanan, maka janganlah bertindak se-olah olah berada direstoran

Bila sedang berbincang dengan wanita dan wanita tersebut belum mendapatkan hidangan pesankalah untuknya

Hindarilah merokok

Berpamitlah untuk pulang tepat pada waktunya dan apabila pada acara tersebut dihadiri oleh atasan, maka tunggulah sampai atasan itu pulang

Pada acara pernikahan, berikanlah salam dan hormat kepada mempelai sebelum memberikan selamat kepada orang tua kedua mempelai

Tata Krama di meja makan pada andrawina resmi:

Page 17: Etika Pergaulan & Jamuan Makan

Carilah tempat sesuai dengan denah pendudukan atau menunggu sampai diantarkan ketempat duduk oleh petugas protokol

Apabila diundang bersama dengan isteri, maka persilahkan isteri untuk berjalan didepan, dan ikutilah petunjuk dari protokol tempat yang akan mengantar ketempat duduk. Ada kalanya suami isteri tidak akan duduk berdampingan.

Hindarilah memaksakan diri untuk menentukan tempat duduk sendiri

Setelah duduk para pramusaji akan membantu membuka serbet atau bukalah serbet itu sendiri dan letakkanlah diatas pangkuan

Apabila disediakan daftar hidangan bacalah dengan seksama hidangan yang disajikan. Ada kalanya pula dalam daftar hidangan tersebut tercantum maksud penyelenggaraan andrawina dan daftar acara secara singkat.

Segera setelah itu hidangan akan disajikan berdasarkan urutan dalam daftar hdiangan, gunakalah peralatan yang disediakan dan mulailah menikmati hidangan setelah penjamu atau tuan atau nyonya rumah mempersilahkannya dan pergunakanlah peralatan makan yang benar.

Untuk setiap penghidangan tersedia peralatan makan tersendiri.

Untuk hidangan pembuka umumnya dipergunakan pisau hidangan pembuka dan garpu hidangan pembuka

Untuk hidangan koktil boga dipergunakan garpu koktil dan atau sendok koktil

Untuk semua hidangan sup baik yang panas maupun dingin akan mempergunakan sendok sup

Untuk beberapa hidangan pembuka dan hidangan sup disediakan pula roti atau roti panggang pipih (toast melba) dan mentega, peralatan yang dipergunakan adalah pisau roti atau pengoles mentega. Pisau yang disediakan ini BUKAN untuk memotong rotinya akan tetapi hanya untuk mengolesi mentega, sedangkan rotinya akan dipatahkan dengan tangan

Untuk semua hidangan sari laut dipergunakan pisau dan garpu ikan; khusus untuk hidangan kepiting disediakan tang kepiting dan untuk hidangan udang karang yang disajikan dengan kepalanya disediakan garpu pengungit

Untuk semua hidangan utama yang dibuat dari ayam, burung dara, bebek, sapi muda, sapi, kambing, domba, babi dan semua hidangan dari hasil buruan a.l rusa, kijang, kelinci dsb. Mempergunakan pisau dan garpu

Page 18: Etika Pergaulan & Jamuan Makan

Untuk semua hidangan dari nasi, mie, spaghetti dan makaroni dipergunakan sendok dan garpu dan ada kalanya disediakan pula pisau apabila hidangan penyertanya harus dipotong

Untuk kebanyakan hidangan penutup disediakan garpu dan pisau. Apabila hidangan penutup yang akan disajikan mengandung saus atau kuwah maka akan disediakan sendok hidangan penutup. Dan apabila disajikan hidangan penutup dalam mangkok yang kecil, maka akan dipergunakan sendok hidangan penutup kecil

Apabila hidangan penutup terdiri dari kuwe maka akan diperunakan garpu kuwe

Untuk semua hidangan keju, sebagai hidangan penutup akan dipergunakan pisau keju

Ucapkanlah selamat menikmati hidangan kepada tamu yang duduk disamping kiri dan kanan anda

Pergunakanlah sendok untuk menyendokkan makanan dengan arah penyendokkan keluar

Nikmatilah hidangan dan hindari bunyi dari dalam mulut. Kunyahlah makanan dan bibir tetap terkatup

Hindari pembicaraan pada waktu mengunyah makanan

Hidangan yang disajikan dipotong secukup besarnya untuk masuk kedalam mulut. Tidak dianjurkan untuk memotong motong hidangan kemudian disantap; potonglah sepotong demi sepotong dan masukkanlah makanan tersebut kedalam mulut dengan mempergunakan garpu.

Pisau tidak boleh dipergunakan untuk membelah kentang, kentang dibelah dengan mempergunakan garpu.

Hidangan ragout dan hachee cukup mempergunakan garpu saja; tidak perlu mempergunakan pisau.

Telanlah makanan dalam mulut sebelum minum

Jangalah sekali-kali berkumur kumur setelah bersantap dimeja makan.

2. Prasmanan

Prasmanan adalah salah satu cara penghidangan yang sangat mudah dan tidak memerlukan tenaga pramusaji yang terlalu banyak. Semua hidangan ditata diatas meja sesuai dengan urutan penghidangan dan umumnya terdiri dari berbagai hidangan pilihan.

Meja Prasmanan ini dapat ditata ditengah ruangan sehingga dengan mudah akan dapat dicapai dari semu jurusan. Pada jamuan pesta pernikahan atau acara dihari Iedul Fitri atau

Page 19: Etika Pergaulan & Jamuan Makan

Natal, cara prasmanan ini dapat dipergunakan akan tetapi apabila jumlah tamunya banyak maka disarankan untuk mengatur meja prasmanan ini melihat pada arus para tamu sehingga tidak akan terjadi kemacetan waktu mengambil hidangan.

Pada penyajian dengan cara prasmanan untuk jumlah orang yang sangat banyak, maka disarankan agar para meja prasmanan ini dibagi dalam beberapa meja atau pondok sesuai dengan kelompok dan jenis hidangannya, sehingga para tamu akan dapat ber keliling menikmati berbagai hidangan dan menghidnari terjadi penumpukan disatu meja tempat.

Mengambil makan di meja prasmanan.

Apabila pada acara disajikan hidangan secara prasmanan dan tersedia pula meja makan, maka penyantapan hidangan sama seperti pada andrawina resmi. Makanan atau hidangan dipilih sesuai dengan urutan penghidangan; Umpan Tekak, Sup, Hidangan Utama, Hidangan Penutup, yang diambil sendiri dari meja prasmanan. Sangatlah tidak disarankan untuk sekaligus mengambil semua hidangan untuk kemudian dibawa ke meja makan

Apabila tidak disediakan meja makan, maka disarankan untuk mengambil makanan/hidangan juga sesuai dengan urutannya akan tetapi lebih bebas dalam menentukan pilihan. Segera setelah mengambil hidangan, menjauhlah dari meja prasmanan. Nikmatilah hidangan sambil berdiri; pada acara pesta berdiri (standing party) atau duduklah dan letakkanlah piring diatas pangkuan apabila disediakan kursi saja.

Hindarilah pengambilan makanan secara berlebihan; disarnakn untuk berulang kali "mengunjungi" meja prasmanan dari pada membuat "persedian" makanan yang berlebihan diatas piring.

Hindari pencampuran segala macam hidangan; misalnya hidangan umpan tekak dicampur diatas satu piring dengan hidangan utama.

3. Jamuan Koktil

Jamuan koktil ini umumnya diselenggarakan untuk mempererat hubungan dan sifatnya sangat informal serta sangat singkat waktunya. Hidangan yang disajikan umumnya ringan dan demikian pula dengan minumannya.

Pada acara jamuan koktil ini dapat disajikan beberapa macam sari buah dan minuman ringan lannya.

Penataan untuk acara ini dapat dilakukan secara prasmanan maupun dalam bentuk pesta berdiri dimana hidangan dan minuman yang disajikan di-edarkan oleh para pramusaji.

Page 20: Etika Pergaulan & Jamuan Makan

Hal yang perlu mendapatkan perhatian adalah bahwa hindarilah untuk mengambil hidangan ataupun minuman secara berlebihan sehingga tangan kanan dan kiri memegang piring dan gelas.

Busana yang dikenakan untuk acara ini hendaknya disesuiakan dengan acaranya. Hidnarilah memakai busana untuk pesta malam atau busana resmi malam, walaupun acara yang diselenggarakan adalah malam hari.

BAB VII

Daftar Hidangan

JENIS HIDANGAN

Hidangan yang disajikan untuk suatu Andrawina, Perlehatan Khusus atau Pesta, hendaknya disesuaikan dengan

Waktu Penyelenggaraan

Maksud Penyelenggaraan

Tempat Penyelenggaraan

Tata Cara Penyajian

Kegemaran Tamu yang diundang

a. Waktu Penyelenggaraan

Seperti yang telah diuraikan dalam Pendahuluan maka waktu penyelenggaraan akan sangat menentukan jenis hidangan yang sepantasnya dihidangkan. Waktu penghidangan umumnya dibagi dalam:

Santap Pagi 07.00 - 10.00

Rehat kopi 10.00 - 11.00

Santap Pasi 10.00 - 13.00

Santap Siang 11.00 - 14.00

Rehat teh 16.00 - 18.00

Santap Malam I 18.00 - 20.00

Santap Malam II 21.00 - 22.00

Page 21: Etika Pergaulan & Jamuan Makan

Santap Pagi:

Jenis Hidangan yang disajikan pada waktu makan pagi umum-nya di Indonesia terdiri dari pilihan:

Kopi (coffee) atau teh (tea).

Sari buah (juices) dan atau buah segar (fresh fruit).

Coto Makassar dengan Burasa,

Nasi Goreng Nasi Rawon

atau

Nasi Soto.

atau

Sarapan Pagi Cara Barat yang terdiri dari :

Kopi atau teh

Sari buah dan atau buah segar

Aneka jenis roti yang dapat dipilih antara lain:

Roti tawar (plain bread),

Roti susu (milk bread)

Roti gandum (rye-bread)

Roti panggang (toasted bread),

Roti tapal kuda (croissant),

Roti manis (danish pastries)

Aneka hidangan Telur yang dapat dipilih antara lain:

Telur mata sapi setengah matang (fried egg sunny shine up),

Telur mata sapi matang (fried egg turned over),

Page 22: Etika Pergaulan & Jamuan Makan

Telur rebus setengah matang (soft boiled egg),

Telur rebus matang (hard boiled egg),

Telur dadar (ommelette),

Telur mandi (poached egg)

Peneman hidangan roti seperti:

mentega (butter) dan selei (jam)

keju (cheese)

daging asap (smoked beef)

ham (ham ) dan lemak babi goreng (fried bacon)

Santap Siang:

Sedangkan untuk Jenis Penghidangan Santap Siang dan Malam umumnya digolongkan dalam:

Umpan Tekak (Appetizer)

-*-

Sop (Soup)

-*-

Hidangan Pokok (Main Course)

-*-

Hidangan Penutup

Page 23: Etika Pergaulan & Jamuan Makan

Pada Andrawina Akbar dan Jamuan Kenegaraan maka Daftar Hidangan ini akan dapat berkembang, menyerupai daftar hidangan klasik yang terdiri dari:

Hidangan Pembuka Dingin (Hors d'oeuvre)

-*-

Sop bening (Consomme)

-*-

Hidangan Pembuka Panas (Hot Entree)

-*-

Hidangan Utama (Main Dish)

-*-

Sayuran (Vegetables)

-*-

Hidangan Penutup Manis (Entremets)

-*-

Keju (Cheese)

-*-

Buah-buahan (Fruits & Dessert)

-*-

Kopi atau Teh (Coffee or Tea)

-*-

Manisan Permen (Bonbon)

Beberapa contoh Daftar Hidangan yang disusun untuk kegiatan Andrawina maupun Jamuan Kenegaraan yang diselenggarakan di Ujung Pandang dapat dijadikan patokan dalam penyusunan daftar hidangan.

Page 24: Etika Pergaulan & Jamuan Makan

Beberapa hal yang harus diperhatikan pada penyusunan suatu daftar hidangan akan dijelaskan pula dalam bab ini.

Siswa SMKN 8 Ujung Pandang dan Tim Inti Pelayanan di Rumah Jabatan Gubernur KDH Tk I Sulawesi Selatan

Daftar Hidangan pada Jamuan Kehormatan Balasan Kepada Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Propinsi Sulawesi Selatan dan Para Pejabat Sulawesi Selatan yang diselenggarakan oleh Y.A.M. Tengku Panglima Diraja Negeri Selangor Darul Ehsan Tengku Sulaiman Shah Al Haj dalam rangka lawatan ke Sulawesi Selatan pada tanggal 13 Juli 1987 di Makassar Golden Hotel; Ujung Pandang.

Koktil Udang "Hermantino"

-*-

Sup "Kuwala Selangor"

-*-

Stik Lada Hitam "Ulu Langat"

sayuran "Sekincan"

kentang kroket

-*-

Page 25: Etika Pergaulan & Jamuan Makan

Es Krim "Syarifah Aini"

-*-

Kopi "Banting" atau Teh Bukit "Ceding"

-*-

Contoh yang lain, Daftar Hidangan Santap Malam Bersama Komisi Darwin dengan Pejabat Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan yang diselenggarakan di Makassar Golden Hotel pada tanggal 10 Juni 1994 yang terdiri dari:

Salad Sari Laut "Samalona"

-*-

Sup Jagung Ayam "Permata"

-*-

Sapi Lada Hitam "Lampung"

Udang "Khayangan"

Ayam Goreng "Ke-Emasan"

Ikan Asam Manis

Cah Aneka Sayuran"

-*-

Buah Segar

-*-

Puding "Karamel"

-*-

Kopi "Toraja"

b. Maksud Penyelenggaraan

Page 26: Etika Pergaulan & Jamuan Makan

Maksud penyelenggaraan suatu jamuan makan atau andrawina hendaknya diketahui pula oleh penyusun daftar hidangan, sehingga dapat disusun suatu daftar hidangan yang sesuai dengan perlehatan seperti beberapa contoh dibawah ini:

Daftar Hidangan Santap Malam yang diselenggarakan Gubernur KDH Tk I Propinsi dalam rangka Kunjungan Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Republik Indonesia di Sulawesi Selatan pada tanggal 26 April 1994

Hidangan terdiri dari:

Sari Buah "Sulawesi Jaya"

-*-

Pallu Mara "Pantai Emas"

-*-

Nasi Putih "Pangkep"

Ikan Kakap Goreng saus "Baji'na"

Udang Goreng Mentega

Ayam Panggang Bumbu Rujak Suir

Telur Puyuh Masak Santan

Rendang Daging "Maroanging"

Cah Aneka Sayuran

Sayur Lodeh

-*-

Es Palu Butung "Makassar"

atau Es Puter "Losari"

-*-

Buah Segar

Page 27: Etika Pergaulan & Jamuan Makan

-*-

Teh "Kanre Apia" atau Kopi "Toraja"

-*-

c. Tempat Penyelenggaraan harus pula men-jadi bahan pertimbangan untuk menyusun daftar hidangan yang akan disajikan. Apabila tempat penyajian hidangan tidak memungkinkan,misalnya karena terbatasnya tempat duduk atau meja makan yang sesuai untuk menata semua peralatan yang dibutuhkan, maka hidangan yang akan disajikan harus disesuaikan . Misalnya suatu pesta ulang tahun anak anak yang akan diselenggarakan dirumah untuk sejumlah anak yang cukup banyak. Maka sebaiknya hidangan yang disajikan dibuat sesingkat mungkin, namun tidak meninggalkan esteka penampilan dari pada hidangan-hidangan yang disajikan.

Misalnya:

Sari Buah Markisa

-*-

Nasi Kuning Lengkap

-*-

Buah Pisang

-*-

Air Putih

Sari buah markisa dapat disajikan dalam kemasan satuan sehingga ringkas untuk pembagiannya maupun untuk membersihkannya.

Nasi Kuning dapat ditata langsung diatas piring, lengkap dengan segala lauk pauknya yang terdiri dari Opor Ayam, Abon Daging, Acar Ketimun, Babat Goreng, Sambel Goreng Tahu Tempe, Dadar Goreng dsb.

Sebagai hidangan penutup disajikan buah pisang yang dapat diletakkan diatas piring besar dan sudah terpotong dari sisirnya.

Page 28: Etika Pergaulan & Jamuan Makan

d. Tata Cara Penyajian bentuk dari setiap hidangan yang akan disajikan akan sangat berpengaruh pada kelancaran tata penyajian. Ketrampilan dari para penyaji hendaknya menjadi bahan pertimbangan pada saat penyusunan daftar hidangan. Dari Contoh dibawah ini jelas dapat dilihat bahwa walaupun yang dijamu adalah Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia, namun karena keterbatasan waktu dan tempat penyelenggaraannya adalah digedung "Galaktika" Bandara "Hasanuddin" di Ujung Pandang, maka penyajian hidangan pada Rehat Siang bersama Bapak Wakil Presiden dan Ibu Tri Sutrisno bersama Bapak Gubernur KDH Tk I Propinsi Sulawesi Selatan yang diselenggarakan pada tanggal 22 Oktober 1994 disajikan dalam bentuk Prasmanan;

Hidangan ini terdiri dari:

Aneka Sari Buah

Melon

Jeruk

Markisa Malino

Terong Toaja

-*-

Sop Konro "Dg. Baji"

Coto "Mangkasara"

Ketupat "Daeng Sangkala"

Burasa"Daeng Ti'no"

-*-

Es Pisang Ijo "Sulawesi"

Es Pallu Butung

-*-

Barongko

Kuwe "Palita"

Sukun Goreng

Page 29: Etika Pergaulan & Jamuan Makan

-*-

Kopi "Torajaku"

Teh "Kanre Apia"

-*-

Tamu Kehormatan dan Para Undangan dapat memilih sendiri hidangan yang dikehendaki dari mej prasmanan yang tersedia. Namun para pramusaji yang betugas saat itu senantiasa siap sedia untuk memberikan pelayanan "kepresidenan" yang sewaktu-waktu diperlukan. Pada kenyataannya, Bapak Wakil Presiden mengambil sendiri hidangan yang disajikan.

e. Kegemaran Tamu yang diundang, khusus untuk tamu kehormatan hendaknya diketahui oleh penyusun daftar hidangan, hidangan yang paling digemari. Seperti contoh diatas, maka hidangan sukun goreng dan kuwe palita sengaja dimasukkan kedalam daftar hidangan, meng-ingat, kedua hidangan ini merupakan hidangan kegemaran dari Bapak dan Ibu Tri Sutrisno. Atau seperti contoh dibawah ini, pada saat Jamuan Kenegaraan yang diselenggarakan dalam rangka menyambut kedatangan seorang Menteri Papua Nuigini di Rumaha Jabatan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan yang mana salah hidangan kegemaran Bapak Menteri Papua Nuigini ini adalah ayam sehingga disusunlah daftar hidangan seperti dibawah ini:

Smoked Beef "Khayangan"

Butter

Toast Melba

-*-

Coto "Mangkasara"

Butter

French Bread

-*-

Page 30: Etika Pergaulan & Jamuan Makan

Roasted Chicken "Amir"

Cauliflower "Lady Curson"

Jacket Potatoes

or

Fried King Prawn with butter sauce

Grilled Baronang

Assorted Satay

Rice "Risi Bisi"

-*-

Fruit Platter "Fantasy"

-*-

Coffee or Tea

Traditional Petite Four

Putri Sala

Cucuru' Bayao

Talam Udang

-*-

Dari contoh contoh diatas jelaslah bahwa untuk menyusun suatu daftar hidangan bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Namun bebe-rapa patokan dapat dipergunakan untuk penyusunan daftar hidangan santap siang dan malam atau untuk suatu andrawina yang akbar, antara lain:

1. Kesiapan dari pada para penyaji atau pramusaji yang akan menghidangkan makanan dan minuman.

Hal ini perlu mendapatkan perhatian, mengingat bahwa pada setiap andrawina, maka haruslah diperhatikan sampai dengan hal yang terkecil. Mereka harus mengetahui bilamana suatu hidangan disajikan dan piranti yang dipergunakan, serta bilamana

Page 31: Etika Pergaulan & Jamuan Makan

minuman peneman disajikan. Tidak terlupakan, mereka harus mengetahui bilamana piranti harus diganti atau bilamana hidangan berikutnya harus disajikan.

2. Hindarilah terjadinya pengulangan bahan dasar utama yang akan dipergunakan untuk pengelolaan pada setiap hidangan. Apabila telah dipergunakan udang pada hidangan pembuka, maka hindari pengelolaan sup, hidangan utama dan hidangan perantara yang mempergunakan udang sebagai bahan pokok pengelolaannya.

Misalnya:

Daftar Hidangan

Karedok "Jakarta"

-*-

Soto "Madura"

-*-

Nasi putih "Banyuwangi"

Rendang "Padang"

Ikan Bakar "Makassar"

Orak Arik Telur

-*-

Kopi "Toraja"

atau

Teh "Puncak"

disajikan dengan

Cucuru Bayao

Kuwe Biji Nangka

Page 32: Etika Pergaulan & Jamuan Makan

3. Hindari terjadinya pengulangan warna pada setiap hidangan Penampilan hidangan yang akan disajikan akan sangat mempengaruhi cita rasa dan selera dari para tamu yang menikmati hidangan yang disajikan.

4. Sajikanlah minuman yang sesuai dengan hidangan yang disajikan. Dalam keandrawinaan masa kini, telah banyak sari buah yang disajikan sebagai minuman pembuka dan penutup maupun minuman penyerta hidangan. Minuman pembuka ialah minuman yang disajikan sebelum sebuah andrawina dilaksanaka. Dinegara-negara Barat dikenal sebagai apperatief, yaitu minuman yang merangsang selera makan.

Misalnya: Sherry, Port, Malaga dan berbagai minuman sari buah campuran seperti Fruit punch, Nectar dsb.

Sedangkan minuman penutup adalah minuman yang disajikan setelah semua hidangan disajikan. Umumnya minuman ini adalah minuman yang berkadar alkohol yang tinggi dan disajikan bersama dengan kopi

Misalnya: Cognac, dan berbagai L'eau de vie, Tia Maria Coffee Liqeur, Creme de Menthe serta berbagai Liqeur atau Liqeurettes"

BAB VIII

Minuman

Pengertian, Fungsi dan Jenis Minuman

Pengertian dan Fungsi Minuman

Pada pokoknya, minuman adalah setiap cairan yang dapat diminum kecuali obat-obatan.

Adapun manfaat atau fungsi dari minuman tersebut adalah:

Untuk memuaskan/menghilangkan rasa haus

Merangsang nafsu makan

Untuk menambah tenaga

Untuk membantu penceranaan makanan

Page 33: Etika Pergaulan & Jamuan Makan

Pengertian Fungsi dan Jenis Minuman Campuran

Minuman campuran adalah suatu minuman yang merupakan hasil campuran dari sekurang-kurangnya dua jenis minuman yang berbeda. Dengan demikian minuman campuran tersebut ada yang beralkohol dan ada yang tidak beralkohol.

Supaya penampilan dari minuman campuran itu dapat lebih menarik pandangan dan selera minum, maka perlu diberi hiasan (garnish) di samping rasa, aroma dan warna, penghiasan ini berguna untuk menambah daya tarik dan penampilan minuman itu sendiri sehingga akan memperoleh nilai tambah.

Didalam perkembangannya banyak orang cenderung menyamakan pengertian minuman campuran (mixed drink) dengan cocktail padahal cocktail merupakan salah satu jenis minuman campuran, memang disadari cocktail lebih dikenal dari pada mixed drink, karena cocktail memiliki ciri khas dalam perkembangannya.

Minuman campuran mempunyai fungsi tertentu bagi manusia pada umumnya.

Adapun fungsi minuman campuran antara lain :

Perangsang selera makan (Apperitif); Pada dasarnya minuman campuran yang memiliki rasa asam, pahit dan tidak manis (dry) berfungsi sebagai apperatif, diminum sebelum makan.

Untuk penghilang dahaga; Minuman campuran yang dibuat dari minuman ringan (soft drink) dari sari buah, di sajikan dengan dingin.

Sebagai penambah tenaga pada umum-nya minuman campuran yang memiliki rasa manis (mengandung kadar gula tinggi) berfungsi sebagai penambah tenaga, demikian pula yang mengandung alkohol.

Untuk membantu pencernaan makanan (Degestif); Makanan daging yang lunak lebih mudah dicerna oleh perut dan untuk melunakkan daging dapat dipergunakan alkohol, seperti Port, Madeira dan minuman campuran lainnya yang terbuat dari anggur, spirits dan liqueurs.

Secara garis besarnya, minuman dapat dikelompokkan dalam dua kelompok besar yaitu:

Minuman tak beralkohol

Page 34: Etika Pergaulan & Jamuan Makan

Minuman beralkohol

Minuman tak beralkohol

Minuman yang tidak mengandung alkohol dapat pula dibedakan atas beberapa macam:

Air mineral

Sari buah

Sari alami

Minuman ringan

a. Air mineral

Air mineral ini didapat dari sumber mata air dalam tanah bumi, dan kadang-kadang berisi gas.

Air mineral ini tidak berwarna dan tidak berbau, air mineral ini sebaiknya disimpan dalam ruangan yang dingin dan juga diminum dalam keadaan dingin.

Contoh air mineral adalah: Aqua, Ades dsb

b. Sari Buah

Setiap buah-buahan dan juga sayur-sayuran dapat dipakai sari buahnya dengan cara memeras untuk mendapatkan airnya.

Contoh sari buah

Sari buah jeruk, sari buah anggur, sari buah tomat, sari buah nanas, sari buah papaya, sari buah wortel dsb.

Untuk menjaga agar sari buah tersebut tetap baik dan segar, maka sebaiknya disimpan dalam ruangan yang bersuhu dingin (10°C).

Sari buah ini sebaiknya diminum segar dan dingin, dan dalam banyak hal digunakan sebagai bahan pencampur untuk membuat minuman campuran (cocktail).

c. Sari Alami

Yang dimaksudkan dengan sari alami adalah sari yang diperoleh dari tanaman tanpa ada campuran dari bahan pengawet dan umumnya dapat langsung diminum.

Page 35: Etika Pergaulan & Jamuan Makan

Misalnya: Air kelapa, air rotan, air bambu, air kaktus.

Minuman ringan

Yang dimaksud Dengan minuman ringan adalah air yang dicampur dengan bahan-bahan mineral dan kemudian ditambahkkan dengan gas CO2.

Contoh minuman ringan :

Air Soda, Tonic Water, Coca Cola, Fanta, Sprite, dsb.

Minuman yang mengandung alkohol

Pada dasarnya minuman yang mengandung alkohol dapat dibagi dalam:

Semua Minuman yang mengandung alkohol adalah HARAM

Keterangan dibawah ini merupakan pengetahuan untuk peserta pelatihan agar mengetahui jenis dan nama minuman yang mana yang diharamkan.

Minuman yang mengandung kadar alohol rendah

Yang dimaksud dengan minuman yang me-ngandung kadar alkohol tinggi adalah minuman yang diukur pada 15°C kurang mengandung 15% kadar alkohol

dan

Minuman yang mengandung kadar alkohol tinggi

Yang dimaksud dengan minuman yang mengandung kadar alkohol rendah adalah minuman yang diukur pada 15°C lebih mengandung 15% kadar alkohol

1. Minuman yang mengandung kadar alkohol rendah

Didalam kelompok minuman yang mengandung kadar alkohol rendah ini antara lain adalah: Bir dan Anggur

Bir dibuat melalui "brewing process" dari bahan bahan barly (malt), bunga hops, gula, ragi, air dan bahan penjernih.

Page 36: Etika Pergaulan & Jamuan Makan

Bir mengandung 9% kadar alkohol, air, CO2, mineral dan asam asaman, dan dijual dalam botol, kaleng maupun melalui "draguht beer instalation pump".

Beberapa contoh bir antara lain:

Bir Bintang dalam botol besar

Bir Bintang dalam botol kecil

Bir Bintang Draught dan

Bir Hitam; Guiness

Penyajian bir ini harus mendapatkan perhatian baik dari Bartender maupun dari pramusaji.

Gelas yang dipergunakan untuk penyajian bir adalah : Beer Mug yaitu gelas yang bertelinga dengan ukuran 16 oz.

Gelas yang dipergunakan harus gelas yang sudah didinginkan.

Umumnya untuk menyajikan bir dengan baik adalah dengan cara mendinginkan gelas bir tersebut.

Setelah botol bir dibuka maka pramusaji harus segera membawa bir tersebut kepada tamu.

Pada waktu menuangkan bir kedalam gelas maka harus diperhatikan bahwa gelas tersebut harus miring.

Maksudnya agar tidak akan terjadi kelimpahan busa.

Oleh sebab ini maka pencucian gelas bir tidak dicampur dengan pencucian gelas gelas yang lain di tempat pencucian.

Gelas bir ini sebaiknya dicuci dengan mempergunakan campuran soda khusus untuk pencucian gelas.

Minuman Campuran (Mixed Drinks) dapat dibagi dalam 7 kelompok jenis minuman campuran yang didasarkan dari cara pembuatannya dan bahan yang dipergunakan untuk membuat minuman campuran ini

Yaitu:

Page 37: Etika Pergaulan & Jamuan Makan

Squashes yaitu Sari buah + Minuman Ringan yang mengandung CO2

Highball yaitu Liqeur dan atau Spirits + Sari buah + Minuman Ringan Tanpa Citrus (lime, orange dsb)

Collins yaitu Gin atau Whiskey + Sari Buah + Syrop + Soda Water

Punch yaitu Rhum + Sari Buah + Soda Water

Slings yaitu Dua macam atau lebih Sari buah + Minuman Beralkohol + Syrup buah (Grenadine) + Air Soda

Sour yaitu Minuman Keras (umumnya Whiskey) + Sari Buah JERUK NIPIS + Soda Water

Cocktail yaitu Pencampuran beberapa Liqeur dan atau Spirits