Etika Kristen Umum
description
Transcript of Etika Kristen Umum
KULIAH KE-10
ETIKA KRISTEN/UMUM
Pengertian Etika
Etika berasal dari kata Yunani ‘Ethos’ (jamak – ta etha), berarti adat istiadat. Kata ethos
dalam bahasa latin disebut dengan Mos dan Moralitas.
Pengertian harfiah dari etika dan moralitas, sama-sama berarti sistem nilai tentang
bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia dalam sebuah adat kebiasaan yang
kemudian terwujud dalam pola perilaku yang tetap dan terulang dalam kurun waktu yang
lama sebagaimana laiknya sebuah kebiasaan.
Jadi, etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun
pada suatu masyarakat. Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tatacara hidup yg baik, aturan
hidup yang baik dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang
yang lain atau dari satu generasi ke generasi yang lain.
Dalam bahasa Indonesia, kata etika disebut dengan kata kesusilaan. Kata sila, dari bahasa
Sansekerta memiliki banyak arti, yaitu:
Norma (kaidah), peraturan hidup, perintah
Sikap, keadaban, keadaan batin, perilaku, sopan santun
Kata su, berarti baik dan bagus. Dengan demikian kesusilaan mengandung arti norma,
peraturan hidup, perintah, sikap, perilaku, dll, yang baik dan bagus.
Norma berarti ukuran yang berlaku atau peraturan. Ukuran atau peraturan ini untuk
menentukan tentang yang “baik” dan yang “jahat”.
Susila berarti kelakuan, budi bahasa, tata krama yang baik.
Kesusilaan berarti segala hal yang berhubungan dengan adab dan sopan santun; tata
susila.
Biasanya norma susila dibuat berdasarkan adat istiadat.
Pertanyaannya, apakah ini menjadi sumber pengetahuan yang sungguh dan benar tentang
yang “baik” dan yang “jahat” dari sudut pandang Kristen? Jelas “tidak” karena:
1. dalam adat istiadat yang dikenal dan dimuliakan bukan Tuhan yang hidup tetapi
alam, bapak-bapak suku, kepala suku, roh-roh, dll.
2. adat istiadat mempercayai takhyul dan guna-guna bahkan penyembahan dewa-
dewa disertai guna-guna.
Teori Etika
Etika memberi manusia pegangan dalam menjalani kehidupan di dunia. Ini berarti tindakan
manusia selalu mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapainya. Berikut ini tiga macam
teori etika, yaitu sebagai berikut.
1. Deontologis, yaitu cara berpikir etis yang mendasarkan diri pada prinsip, hukum
dan norma obyektif yang dianggap mutlak dalam situasi dan kondisi apa pun dan
oleh siapa pun. Taat pada prinsip berarti benar, dan melanggar prinsip berarti
salah.
Keuntungannya:
memberikan pegangan yang tegas dan jelas
orang tidak perlu ragu-ragu atau bingung menentukan benar atau salah, sebab
prinsip atau hukumnya jelas.
Kelemahannya:
- terjadi legalisme yang beku dan kaku
- sangat birokratis dan sulit kompromi
- hukum tidak lagi melayani manusia, tetapi manusia harus melayani, tunduk
dan patuh pada hukum.
2. Teleologis, yaitu cara berpikir yang mengutamakan tujuan atau akibatnya. Cara
berpikir ini tidak mendasarkan pada kategori ‘benar’ atau ‘salah’ tetapi ‘baik’ atau
‘jahat’. Betapapun salahnya (pengambilan keputusan), tetapi jika bertujuan baik
adalah baik, dan sebaliknya.
Keuntungannya:
menghindari diri dari cara penilaian yang kaku dan dari belenggu legalisme.
Kelemahannya:
menghalalkan semua cara untuk mencapai tujuan
3. Kontekstual, yaitu cara berpikir yang berkaitan erat dengan situasi dan kondisi,
sehingga dapat menjawab apa yang secara kontekstual dapat
dipertanggungjawabkan.
Keuntungannya:
menolong seseorang untuk secara dinamis dapat mengambil keputusan
setelah harus terlebih dahulu berinteraksi dengan konteks ruang dan waktu
tertentu
menuntut orang yang bersangkutan untuk mengambil keputusan sendiri
tentang apa yang dianggap paling bertanggungjawab dalam keadaan khusus.
Kelemahannya:
seseorang mudah terjebak pada ‘etika yang situasional’ karena situasi telah
menjadi satu-satunya pertimbangan dengan tanpa mengindahkan
prinsip/hukum
keputusan bersifat relativisme dan subyektivisme.
ALKITAB SEBAGAI DASAR ETIKA KRISTEN
Sebagai seorang Kristen, dasar dari segala keputusan etis kita adalah kebenaran-
kebenaran yang ada di dalam Alkitab. Alkitab memberikan semacam guidence bagi kita
dalam mengambil keputusan.
bagaimana menggunakan alkitab sebagai petunjuk bagi kita BERPIKIR DAN MENGAMBIL
KEPUTUSAN?
a. Alkitab adalah firman Tuhan, untuk dapat menggunakannya sebagai petunjuk
kehidupan atau peta kehidupan dalam kebebasan memilih kita, maka kita harus dekat
dengan sang empunya firman yaitu Tuhan sendiri.. kita harus memiliki relasi dengan
Tuhan.. dan relasi kita dengan Tuhan adalah relasi kasih.. bukan keterpaksaan..
b. Ujilah dengan prinsip hukum kasih.. apakah yang kita lakukan menggambarkan kasih
kita kepada Allah dan kasih kita kepada sesama? Contoh: mau ke gereja apa tidak?
Kita memilih ke gereja bukan karena takut hukuman tapi karena kasih kita kepada
Tuhan... kita mau menolong seseorang.. itu karena kasih kita kepada seseorang itu
atau karena kita ingin mendapatkan imbalan.
c. Prinsip alkitab lain yang dapat kita uji..
a. 1 kor 6:12 berguna atau tidak.. paulus berkata segala sesuatu halal bagiku tapi
apakah berguna..
b. Memperhamba kita atau tidak masih di ayat yang sama paulus berkata bahwa
dirinya tidak mau diperhamba oleh apapun juga...
c. 1 kor 8:13 menjadi batu sandungan atau tidak..
d.. memuliakan Tuhan atau tidak.