Etika Kristen Umum

5
KULIAH KE-10 ETIKA KRISTEN/UMUM Pengertian Etika Etika berasal dari kata Yunani ‘Ethos’ (jamak – ta etha), berarti adat istiadat. Kata ethos dalam bahasa latin disebut dengan Mos dan Moralitas. Pengertian harfiah dari etika dan moralitas, sama-sama berarti sistem nilai tentang bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia dalam sebuah adat kebiasaan yang kemudian terwujud dalam pola perilaku yang tetap dan terulang dalam kurun waktu yang lama sebagaimana laiknya sebuah kebiasaan. Jadi, etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu masyarakat. Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tatacara hidup yg baik, aturan hidup yang baik dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau dari satu generasi ke generasi yang lain. Dalam bahasa Indonesia, kata etika disebut dengan kata kesusilaan. Kata sila, dari bahasa Sansekerta memiliki banyak arti, yaitu: Norma (kaidah), peraturan hidup, perintah Sikap, keadaban, keadaan batin, perilaku, sopan santun Kata su, berarti baik dan bagus. Dengan demikian kesusilaan mengandung arti norma, peraturan hidup, perintah, sikap, perilaku, dll, yang baik dan bagus.

description

materi lagi bo'am

Transcript of Etika Kristen Umum

KULIAH KE-10

ETIKA KRISTEN/UMUM

Pengertian Etika

Etika berasal dari kata Yunani ‘Ethos’ (jamak – ta etha), berarti adat istiadat. Kata ethos

dalam bahasa latin disebut dengan Mos dan Moralitas.

Pengertian harfiah dari etika dan moralitas, sama-sama berarti sistem nilai tentang

bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia dalam sebuah adat kebiasaan yang

kemudian terwujud dalam pola perilaku yang tetap dan terulang dalam kurun waktu yang

lama sebagaimana laiknya sebuah kebiasaan.

Jadi, etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun

pada suatu masyarakat. Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tatacara hidup yg baik, aturan

hidup yang baik dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang

yang lain atau dari satu generasi ke generasi yang lain.

Dalam bahasa Indonesia, kata etika disebut dengan kata kesusilaan. Kata sila, dari bahasa

Sansekerta memiliki banyak arti, yaitu:

Norma (kaidah), peraturan hidup, perintah

Sikap, keadaban, keadaan batin, perilaku, sopan santun

Kata su, berarti baik dan bagus. Dengan demikian kesusilaan mengandung arti norma,

peraturan hidup, perintah, sikap, perilaku, dll, yang baik dan bagus.

Norma berarti ukuran yang berlaku atau peraturan. Ukuran atau peraturan ini untuk

menentukan tentang yang “baik” dan yang “jahat”.

Susila berarti kelakuan, budi bahasa, tata krama yang baik.

Kesusilaan berarti segala hal yang berhubungan dengan adab dan sopan santun; tata

susila.

Biasanya norma susila dibuat berdasarkan adat istiadat.

Pertanyaannya, apakah ini menjadi sumber pengetahuan yang sungguh dan benar tentang

yang “baik” dan yang “jahat” dari sudut pandang Kristen? Jelas “tidak” karena:

1. dalam adat istiadat yang dikenal dan dimuliakan bukan Tuhan yang hidup tetapi

alam, bapak-bapak suku, kepala suku, roh-roh, dll.

2. adat istiadat mempercayai takhyul dan guna-guna bahkan penyembahan dewa-

dewa disertai guna-guna.

Teori Etika

Etika memberi manusia pegangan dalam menjalani kehidupan di dunia. Ini berarti tindakan

manusia selalu mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapainya. Berikut ini tiga macam

teori etika, yaitu sebagai berikut.

1. Deontologis, yaitu cara berpikir etis yang mendasarkan diri pada prinsip, hukum

dan norma obyektif yang dianggap mutlak dalam situasi dan kondisi apa pun dan

oleh siapa pun. Taat pada prinsip berarti benar, dan melanggar prinsip berarti

salah.

Keuntungannya:

memberikan pegangan yang tegas dan jelas

orang tidak perlu ragu-ragu atau bingung menentukan benar atau salah, sebab

prinsip atau hukumnya jelas.

Kelemahannya:

- terjadi legalisme yang beku dan kaku

- sangat birokratis dan sulit kompromi

- hukum tidak lagi melayani manusia, tetapi manusia harus melayani, tunduk

dan patuh pada hukum.

2. Teleologis, yaitu cara berpikir yang mengutamakan tujuan atau akibatnya. Cara

berpikir ini tidak mendasarkan pada kategori ‘benar’ atau ‘salah’ tetapi ‘baik’ atau

‘jahat’. Betapapun salahnya (pengambilan keputusan), tetapi jika bertujuan baik

adalah baik, dan sebaliknya.

Keuntungannya:

menghindari diri dari cara penilaian yang kaku dan dari belenggu legalisme.

Kelemahannya:

menghalalkan semua cara untuk mencapai tujuan

3. Kontekstual, yaitu cara berpikir yang berkaitan erat dengan situasi dan kondisi,

sehingga dapat menjawab apa yang secara kontekstual dapat

dipertanggungjawabkan.

Keuntungannya:

menolong seseorang untuk secara dinamis dapat mengambil keputusan

setelah harus terlebih dahulu berinteraksi dengan konteks ruang dan waktu

tertentu

menuntut orang yang bersangkutan untuk mengambil keputusan sendiri

tentang apa yang dianggap paling bertanggungjawab dalam keadaan khusus.

Kelemahannya:

seseorang mudah terjebak pada ‘etika yang situasional’ karena situasi telah

menjadi satu-satunya pertimbangan dengan tanpa mengindahkan

prinsip/hukum

keputusan bersifat relativisme dan subyektivisme.

ALKITAB SEBAGAI DASAR ETIKA KRISTEN

Sebagai seorang Kristen, dasar dari segala keputusan etis kita adalah kebenaran-

kebenaran yang ada di dalam Alkitab. Alkitab memberikan semacam guidence bagi kita

dalam mengambil keputusan.

bagaimana menggunakan alkitab sebagai petunjuk bagi kita BERPIKIR DAN MENGAMBIL

KEPUTUSAN?

a. Alkitab adalah firman Tuhan, untuk dapat menggunakannya sebagai petunjuk

kehidupan atau peta kehidupan dalam kebebasan memilih kita, maka kita harus dekat

dengan sang empunya firman yaitu Tuhan sendiri.. kita harus memiliki relasi dengan

Tuhan.. dan relasi kita dengan Tuhan adalah relasi kasih.. bukan keterpaksaan..

b. Ujilah dengan prinsip hukum kasih.. apakah yang kita lakukan menggambarkan kasih

kita kepada Allah dan kasih kita kepada sesama? Contoh: mau ke gereja apa tidak?

Kita memilih ke gereja bukan karena takut hukuman tapi karena kasih kita kepada

Tuhan... kita mau menolong seseorang.. itu karena kasih kita kepada seseorang itu

atau karena kita ingin mendapatkan imbalan.

c. Prinsip alkitab lain yang dapat kita uji..

a. 1 kor 6:12 berguna atau tidak.. paulus berkata segala sesuatu halal bagiku tapi

apakah berguna..

b. Memperhamba kita atau tidak masih di ayat yang sama paulus berkata bahwa

dirinya tidak mau diperhamba oleh apapun juga...

c. 1 kor 8:13 menjadi batu sandungan atau tidak..

d.. memuliakan Tuhan atau tidak.