Etika dalam ekonomi islam

12
Muhimmatul Khoiroh C32212087 Noermalia Andriani C32212088 Puri Nur Eka C32212090

Transcript of Etika dalam ekonomi islam

Page 1: Etika dalam ekonomi islam

Muhimmatul Khoiroh C32212087

Noermalia Andriani C32212088

Puri Nur Eka C32212090

Page 2: Etika dalam ekonomi islam

• Ekonomi Islam adalah suatu sistem ekonomi yang tujuan utamanya adalah mewujudkan keadilan dan kesejahteraan secara merata.

• Ekonomi Islam menghindarkan diri dari setiap perilaku asusila.

• Produk ekonomi Islam melarang membuat produk – produk yang lebih banyak mudharatnya dan melarang menunda – nunda kewajiban membayar gaji atau hutang.  

Page 3: Etika dalam ekonomi islam

Menurut Sjafruddin Prawiranegara bahwa kegiatan ekonomi atau ilmu ekonominya dimana mana sama. Yang berbeda adalah pada moral ekonominya atau secara khususnya etika ekonomi menurut ajaran islam.

Ahmad M. Al ‘Assal dalam bukunya Sistem, Prinsip dan Tujuan Ekonomi Islam menyatakan perbedaan ekonomi islam dengan ekonomi lainnya adalah :

Asumsi dasar tentang aturan main dalam proses atau interaksi kegiatan ekonomi yang diberlakukan.

Prinsip ekonomi islam adalah penerapan asas efisien dan manfaat dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan alam

Motif ekonomi islam adalah mencari keberuntungan di dunia dan di akherat. Dalam kata lain, berekonomi sambil beribadah

Page 4: Etika dalam ekonomi islam

• QS. Al Baqarah (2) : 283 �ُك�ْم َب#ْع�ُض� َأ#ِم&َن# �ِإ&ْن َف# ٌة, ُب�وَض# �ْق ِم# اْن, ِر&َه# َف# َك#اِت&ُب5ا ُد�وا ِت#ِج& �َل#ْم و# ِر= َف# َس# َع#َل#ى �َك�ْن�ُت�ْم �ِإ&ْن و# �َن و#ِم# اَد#َة# َه# Iاَلَّش ِت#ُك�ُت�ُم�وا و#اَل# َبIُه� َر# اَلَلIُه# َل�َي#ُتIِق& و# اَن#ُت#ُه� ِم#

# َأ ِت�ُم&َن# �اْؤ اَلIِذ&ي Uَؤ#َد�َي�َل َف# ا َب#ْع�ُض5َع#َل&َيْم, ) َل�وْن# ِت#ْع�ُم# ا َب&ُم# اَلَلIُه� و# َل�ُب�ُه� َق# #ِث&ْم, َآ &َنIُه� ِإ َف# ا َه# �(283َي#ُك�ُت�ُم

• Artinya : Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barangsiapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

• QS. Al Mu’minun (23) : 8 dan 11اَع�وْن# ) َر# �ُد&َه&ْم �و#َع#َه �ْم اَن#اِت&َه& #ِم# َأِل& �َه�ْم اَلIِذ&َيَن# ْم�( 8و# اِت&َه& َل#و# َص# َع#َل#ى �َه�ْم اَلIِذ&َيَن# و#

اَف&ُظ�وْن# ) اَل�و#اَر&ِث�وْن#( )9َي�َح# َه�ْم� ا( 10َأ�وَل#ِئ&َك# َيَه# َف& �َه�ْم َد#و�َس# �ِر اَل�َف& َي#ِر&ِث�وْن# اَلIِذ&َيَن#اَل&ُد�وْن# ) (11َخ#

• Artinya : Orang-orang yang memelihara amanat – amanat yang dipikulnya dan janji – janji dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yaitu orang – orang yang mewarisi surga Firdaus dan kekal di dalamnya).

Page 5: Etika dalam ekonomi islam

kepuasaan pelanggan, pelayanan yang unggul, kemampuan, efisien, transparan persaingan yang sehat dan kompetitif. Kepercayan yang diajarkan oleh Nabi

Muhammad SAW di dalam berbisnis, sesuai dengan prinsip kemaslahatan.

Page 6: Etika dalam ekonomi islam

1. Bahwa prinsip esensial dalam bisnis adalah kejujuran. 2. Kesadaran tentang signifikansi sosial kegiatan bisnis.

Tidak hanya mencari keuntungan tapi juga memberi kemudahan bagi orang lain dengan menjual barang.

3. Tidak melakukan sumpah palsu. 4. Ramah-tamah. 5. Tidak boleh berpura-pura menawar dengan harga tinggi,

agar orang lain tertarik membeli dengan harga tersebut. 6.  Tidak boleh menjelekkan bisnis orang lain, agar orang

membeli kepadanya. 7.  Tidak melakukan ihtikar. 8.  Takaran, ukuran dan timbangan yang benar. 9.  Bisnis tidak boleh menggangu kegiatan ibadah kepada

Allah.

Page 7: Etika dalam ekonomi islam

10.    Membayar upah sebelum kering keringat karyawan. 11.    Tidak monopoli. Salah satu keburukan sistem

ekonomi kapitalis ialah melegitimasi monopoli dan oligopoli.

12.    Tidak boleh melakukan bisnis dalam kondisi eksisnya bahaya (mudharat) yang dapat merugikan dan merusak kehidupan individu dan sosial.

13.    Komoditi bisnis yang dijual adalah barang yang suci dan halal, bukan barang yang haram, seperti babi, anjing, minuman keras, ekstasi, dsb.

14.    Bisnis dilakukan dengan suka rela, tanpa paksaan. 15.    Segera melunasi kredit yang menjadi kewajibannya. 16.    Memberi tenggang waktu apabila pengutang

(kreditor) belum mampu membayar. 17.    Bahwa bisnis yang dilaksanakan bersih dari unsur

riba.

Page 8: Etika dalam ekonomi islam

- Perdagangan internasional, regional dan bahasan tentang uang.

Pendapat ibn khaldun tentang perdagangan internasional mencangkup pembahasan uang dan harga, produksi, distribusi, formasi kapita dan perkembangan, properti, populasi, pertanian,  dan lain sebagainya. Hasil pemikiran ibn khaldun dan al ghazaly bertujuan untuk menyebarkan keadilan bagi para pelaku bisnis.  Segala pemikirannya bermuara pada ajaran islam yang menimbulkan kemaslahatan bagi manusia. Dalam dunia bisnis,  uang merupakan tujuan utama seorang berbisnis. Tapi ada satu hal yang membedakan bisnis syariah dan konvensional yaitu, keberkahan dalam uang tersebut.  

Page 9: Etika dalam ekonomi islam

- Etika dalam BisnisBahasan tentang etika bisnis mendapat perhatian yang tinggi pada ekonomi islam, karena berkaitan dengan keadilan dalam perdangangan. Meliputi, manajemen uang, peraturan timbangan dan ukuran, pengontrolan harga di suatu kondisi tertentu dan kondisi abnormal, pengawasan pasar berbagai hukum berkaitan dengan dumping, dan monopoli. Agar seseorang penguasa tidak terjebak dalam kerja sama yang tidak berkah dan dapat menimbulkan perilaku antitrust di antara pelaku bisnis. Maka mempelajari beberapa akad kerjasama, jual beli, sewa menyewa dan yang lainnya. Sehingga seorang pebisnis harus selalu mengikuti perkembangan bisnis islam.

Page 10: Etika dalam ekonomi islam

- Keseimbangan dan KeadilanKeseimbangan dan keadilan, berarti bahwa perilaku bisnis harus seimbang dan adil. Keseimbangan berarti tidak berlebihan (ekstrim) dalam mengejar keuntungan ekonomi. Dalam Islam, Harta mempunyai fungsi sosial yang kental, sehingga perlu diberdayakan dan dimanfaatkan untuk kepentingan bersama. Jika prinsip keadilan dan keseimbangan berjalan seiring, maka bisa dipastikan pengembangan ekonomi Islam akan semakin mengalami peningkatan dan kemajuan yang signifikan.- Pembayaran Pajak Seorang pebisnis dan pedagang yang baik, selalu memperhatikan hak pemerintah dan hak rakyat, berdasarkan pada pengetahuan tentang kepemilikan publik dan kepemilikan pribadi. Menurut Abu Ubayd yang diikuti oleh Yahya b. Adam mengatakan bahwa ketika pebisnis mengetahui hak pemerintah, maka ia akan membayar pajak untuk pengembangan aset publik. Karena peranan Negara dan keuangan publik yang mencangkup pendapatan Negara juga berdasarkan pajak yang diteruima dari pengelolaan aset publik tersebut.

Page 11: Etika dalam ekonomi islam

Pertama, kebaikan dan kebenaran perlu ditegakkan dengan :a. Mengunggulkan kebaikan atas keburukan dan kebaikan atas

kesalahan b. Tidak menimbulkan keburukan atau kerusakan c. Mencegah agar tidak timbul kerusakan dan lahirnya keburukan Kedua, prinsip kejujuran. Dasar setiap usaha untuk jadi orang

kuat secara moral adalah kejujuran. Kejujuran merupakan kualitas dasar kepribadian moral. Tanpa kejujuran, manusia tidak menjadi dirinya sendiri. Kejujuran dalam ekonomi Islam terwujud dalam berbagai aspek, yaitu:

a. Kejujuran yang terwujud dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak.

b. Kejujuran yang terwujud dalam penawaran barang dan jasa dengan mutu yang baik.

c. Kejujuran menyangkut hubungan kerja.

Page 12: Etika dalam ekonomi islam

Ketiga, Melaksanakan janji atau komitmen yang telah dibuat. Keempat, prinsip hormat pada diri sendiri, yaitu tidak etis

jika seseorang membiarkan dirinya diperlakukan secara tidak adil, tidak jujur, ditindas, diperas, dan sebagainya. Harga dan nilai diri sendiri manusia kurang mendapat perhatian baik dalam sistem kapitalis maupun sosialis.

Kelima, prinsip keadilan yang menuntut manusia memperlakukan orang lain sesuai dengan haknya. Keadilan merupakan norma utama dalam seluruh aspek dunia ekonomi. Keadilan merupakan kesadaran dan pelaksanaan untuk memberikan kepada pihak lain sesuatu yang sudah semestinya harus diterima oleh pihak lain itu, sehingga masing-masing mendapat kesempatan yang sama untuk melaksanakan hak dan kewajiban tanpa mengalami rintangan atau paksaan.dengan kata lain, adil adalah kesadaran memberi dan menerima selaras dengan hak dan kewajibannya.