ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

76
ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL MENGGUNAKAN MAKSIMUM LIKELIHOOD SKRIPSI BHISTOK JAYA BOY MARTAHAN SITINJAK 160803079 S1-MATEMATIKA DEPARTEMENMATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2021 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Transcript of ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

Page 1: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK

MULTINOMIAL MENGGUNAKAN

MAKSIMUM LIKELIHOOD

SKRIPSI

BHISTOK JAYA BOY MARTAHAN SITINJAK

160803079

S1-MATEMATIKA

DEPARTEMENMATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2021

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 2: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK

MULTINOMIAL MENGGUNAKAN

MAKSIMUM LIKELIHOOD

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar

Sarjana Sains

BHISTOK JAYA BOY MARTAHAN SITINJAK

160803079

S1-MATEMATIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2021

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 3: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

PERNYATAAN ORISINALITAS

ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK

MULTINOMIAL MENGGUNAKAN

MAKSIMUM LIKELIHOOD

SKRIPSI

Saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri, kecuali beberapa

kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, 11 Februari 2021

Bhistok Jaya Boy Martahan Sitinjak

160803079

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 4: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

i

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 5: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

ii

ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK

MULTINOMIAL MENGGUNAKAN

MAKSIMUM LIKELIHOOD

ABSTRAK

Skripsi ini membahas penaksiran parameter pada regresi logistik multinomial.

Regresi logistik multinomial atau disebut juga model logit politomus adalah model

regresi yang digunakan untuk menyelesaikan kasus regresi dengan variabel terikat

berbentuk multinomial (lebih dari dua kategori) dengan satu atau lebih variabel

bebas. Pada regresi logistik multinomial estimasi parameter yang digunakan adalah

estimasi maksimum likelihood ( maximum likelihood estimation). Transformasi

logit dilakukan untuk mendapat model regresi logistik multinomial. Uji parameter

yang digunakan adalah uji simultan atau secara keseluruhan variabel dan uji parsial

atau secara sebagian.

Kata Kunci : Estimasi Maksimum Likelihood, Regresi Logistik Multinomial

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 6: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

iii

ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK

MULTINOMIAL MENGGUNAKAN

MAKSIMUM LIKELIHOOD

ABSTRACT

This thesis discusses parameter estimation in multinomial logistic regression.

Multinomial logistic regression or also called polytomial logit model is a

regression model used to solve regression cases with the dependent variable in the

form of multinomial (more than two categories) with one or more independent

variables. In multinomial logistic regression, the parameter estimation used is the

maximum likelihood estimation. Logit transformation was performed to obtain a

multinomial logistic regression model. The parameter test used is the simultaneous

test or the whole variable and partial or partial test.

Keywords: Maximum Likelihood Estimation, Multinomial Logistic Regression

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 7: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

iv

PENGHARGAAN

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan

judul โ€œEstimasi Parameter Regresi Logistik Multinomial Menggunakan

Maksimum Likelihoodโ€.

Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dukungan dari berbagai pihak.

Penulis secra khusus mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

semua pihak yang telah membantu. Penulis banyak menerima bimbingan, petunjuk

dan bantuan serta dorongan dari berbagai pihak baik yang bersifat moral maupun

material. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Bapak Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si selaku Rektor Universitas Sumatera

Utara (USU) beserta jajarannya.

2. Bapak Prof. Dr. Kerista Sebayang, M.S selaku Dekan Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara (FMIPA USU)

beserta jajarannya.

3. Bapak Dr. Suyanto, M.Kom dan Bapak Drs. Rosman Siregar, M.Si selaku

Ketua dan Sekertaris Departemen Matematika FMIPA USU.

4. Bapak Dr. Sutarman, M.Sc selaku Dosen Pembimbing dan Pembimbing

Akademik penulis, yang telah memberikan arahan, saran dan motivasi

kepada penulis serta telah meluangkan waktu dalam pengerjaan skripsi ini.

5. Ibu Dr. Elly Rosmaini, M.Si dan Ibu Dr. Dra. Rahmawati Pane, M.Si selaku

Dosen Pembanding yang telah memberikan arahan, kritik dan saran yang

membangun kepada penulis dalam pengerjaan skripsi ini.

6. Ayahanda Polmer Sitinjak dan Ibunda Suharni Sinaga yang telah

memberikan dukungan baik secara material dan moral serta Saudara

penulis, Adhit Sitinjak dan Gamaliel Sitinjak yang telah memberikan

semangat, motivasi, nasihat dan doa kepada penulis.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 8: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

v

7. Orang-orang yang saya kasihi teman semasa SMA dan kuliah Miranda

Simbolon, BPH HMM Periode 2019/2020 dan semua rekan-rekan

Mahasiswa/i angkatan 2016 yang telah memotivasi dan memberikan

semangat kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan skripsi ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih dan semoga penelitian ini dapat

bermanfaat.

Medan, 11 Februari 2021

Penulis,

Bhistok Jaya Boy M Sitinjak

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 9: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

vi

DAFTAR ISI

Halaman

PENGESAHAN SKRIPSI i

ABSTRAK ii

ABSTRACT iii

PENGHARGAAN iv

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR LAMPIRAN ix

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Perumusan Masalah 3

1.3 Batasan Masalah 3

1.4 Tujuan Penelitian 4

1.5 Manfaat Penelitian 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Analisis Regresi 5

2.1.1 Model Regresi Linear 6

2.1.2

Model Regresi Non Linear 7

2.2 Regresi Logistik 8

2.3 Regresi Logistik Multinomial 8

2.3.1 Estimasi Parameter 10

2.4 Pengujian Parameter 13

2.4.1 Pengujian Parameter dengan Uji Simultan

(Uji G)

13

2.4.2 Pengujian Parameter dengan Uji Wald

(Uji Parsial)

14

2.5 Uji Kebaikan Model 14

2.6 Koefisien Determinasi 15

2.7 Odd Ratio 16

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Studi Literatur 18

3.2 Metode Pengumpulan Data 18

3.3 Metode Pengolahan Data 19

3.4 Kerangka Penelitian 20

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Regresi Logistik Multinomial 21

4.2 Transformasi Logit pada Model Regresi Multinomial 23

4.3 Metode Maksimum Likelihood 24

4.3.1 Iterasi Pertama 27

4.3.2 Iterasi Kedua 29

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 10: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

vii

4.3.3 Iterasi Ketiga 31

4.4 Uji Parameter 33

4.4.1 Uji Simultan 35

4.4.2 Uji Parsial 35

4.5 Uji Kebaikan Model (gooodness of fit) 37

4.6 Koefisien Determinasi 37

4.7 Pemodelan Regresi Logistik Multinomial 38

4.8 Interpretasi Model 39

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 42

5.2 Saran 42

DAFTAR PUSTAKA 43

LAMPIRAN 45

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 11: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

viii

DAFTAR TABEL

Nomor

Tabel Judul Halaman

3.1 Variabel dependen 18

3.2 Variabel independen 19

4.1 Hasil Penduga Parameter 34

4.2 Uji Simultan 35

4.3 Hasil Uji Parsial untuk semua variabel 35

4.4 Hasil Uji Parsial untuk variabel yang berpengaruh 36

4.5 Hasil Uji Kebaikan Model 37

4.6 Hasil Koefisien Determinasi 38

4.7 Uji Koefisien Determinasi untuk variabel yang berpengaruh 38

4.8 Hasil Uji Odds Ratio 40

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 12: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor

Lampiran Judul Halaman

1 Metode Newton Raphson 45

2 Data Pasien Penyakit Diabetes Mellitus 54

3 Output SPSS untuk Pendugaan Parameter 59

4 Output SPSS untuk Uji Simultan 60

5 Output SPSS untuk Uji Parsial (Wald) 61

6 Output SPSS untuk Uji Kebaikan Model 62

7 Output SPSS untuk Uji Koefisien Determinasi 63

8 Output SPSS untuk Uji Odd Ratio 64

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 13: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Statistika adalah ilmu pengetahuan yang membahas tentang cara-cara

pengumpulan fakta, pengolahan serta analisis pembuatan keputusan dan

penarikan kesimpulan yang cukup beralasan berdasarkan fakta dan pengolahan

data yang dilakukan. Salah satu analisis pada statistika adalah analisi regresi.

Analisis regresi adalah salah satu penelitian terapan kuantitatif yang

memberikan keleluasaan kepada peneliti untuk menyusun model hubungan

atau pengaruh beberapa variabel independen terhadap variabel dependent.

Analisis regresi digunakan untuk mempelajari hubungan antara dua

variabel atau lebih, dengan maksud bahwa dari hubungan tersebut dapat

memperkirakan besarnya dampak kuantitatif yang terjadi dari perubahan suatu

kejadian terhadap kejadian lainnya. Berdasarkan pola hubungannya analisis

regresi dibagi menjadi 2 yaitu analisis regresi linear dan analisi regresi non-

linear.

Pada model regresi linear diasumsikan bahwa peluang variabel

independen X dalam contoh acak bersifat tetap dan bukan nilai peubah acak

dan peluang variabel dependen Y merupakan peluang acak kontinu yang

diasumsikan saling bebas dan menyebar normal. Adakalanya peluang variabel

dependen berupa peluang dikotomi. Peluang dikotomi adalah peluang

indikator yang terdiri atas data biner, bernilai 1 atau 0. Data tersebut

dibangkitkan dari pemetaan numerik dari satu tindakan atau percobaan yang

menghasilkan hanya dua kemungkinan kejadian.

Data yang mengandung peluang respon biner tidak dapat dianalisis regresi

linear biasa, karena penduga parameter pada regresi linear mengguakan metode

kuadrat terkecil yang mengasumsikan data menyebar normal dengan ragam

homogen. Asumsi-asumsi ini tidak dipenuhi oleh data biner, jika asumsi-

asumsi ini diabaikan maka model yang diperoleh tidak sesuai dengan keadaan

sebenarnya. Oleh karena itu model yang tepat untuk menyelidiki hubungan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 14: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

2

antara peluang respon biner dengan peluang penjelasnya adalah menggunakan

analisis regresi logistik.

Regresi logistik adalah salah satu bentuk regresi non-linear yang

mempunyai variabel dependen yang diskrit dan mempunyai sebaran binomial,

sedangkan variable independennya dapat terdiri dari variabel yang continu,

diskrit, dikotomus, ataupun gabungannya. Regresi logistik terbagi menjadi dua

yaitu regresi logistik biner dan logistik multinomial.

Regresi logistik biner adalah suatu analisis regresi yang digunakan untuk

menggambarkan hubungan antara variabel independen dengan sekumpulan

variabel dependen, dimana variabel dependen bersifat biner atau dikotomus.

Variabel dikotomus adalah variabel yang hanya mempunyai dua kemungkinan

nilai, misalnya sukses dan gagal. Sedangkan variabel independen sering

disebut juga dengan covariate. Hasil pengukuran suatu variabel seringkali

mempunyai ciri berupa dua atau lebih kemungkinan nilai yang dikenal sebagai

variabel kategorik. Variabel kategorik yang tidak memiliki urutan disebut

sebagai variabel nominal sedangkan yang memiliki urutan disebut variabel

ordinal. Kedua jenis variabel ini, baik nominal maupun ordinal sering disebut

juga sebagai variabel multinomial. Regresi logistik multinomial, yang tidak

mempertimbangkan sifat ordinal data, juga dapat diterapkan untuk meneliti

sebuah variabel ordinal maupun memanfaatkan sifat ordinal data dapat

meningkatkan keserderhanaan dan kekuatan model (Agresti, 2002). Model

regresi logistik multinomial efektif digunakan pada variabel terikat yang terdiri

atas banyak kategori (Zulfikri, 2014).

Regresi logistik dan regresi linear mempunyai tujuan yang sama yaitu

menyelidiki variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen.

Keduanya mengestimasi parameter model yang diharapkan. Analisis regresi

menggunakan variabel dependen kontinu, sedangkan analisi regresi logistik

menggunakan variabel dependen kategorik.

Metode yang dapat digunakan untuk mengestimasi parameter model

regresi logistik, yaitu metode moment, noniterative weighted least square

methods, dan maximum likelihood methods. Metode momen adalah metode

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 15: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

3

tertua yang paling lama digunakan. Metode ini memiliki prosedur yang paling

mudah dalam memperoleh estimator atau penduga dari satu atau lebih

parameter populasi dan dasar metode momen yaitu mendapatkan estimasi

parameter populasi dengan menyamakan momen-momen populasi dengan

momen-momen sample. Metode noniterative weighted least square methods

dapat digunakan dalam kasus multivariable, meskipun penerapan pendekatan

noniterative weighted least square methods dibatasi oleh perkiran ๐œ‹(๐‘ฅ) bukan

nol atau 1 untuk sebagian besar nilai X dalam kumpulan data. . Dengan jumlah

variabel independen yang besar, atau bahkan beberapa variable kontinu,

kondisi ini yang tidak akan bertahan.

Salah satu metode yang lebih umum dan digunakan pada sebagian besar

paket program komputer adalah Maximum likelihood . Maximum likelihood

merupakan dasar pendekatan dalam menaksirkan parameter pada model regresi

logistik. Pada dasarnya metode maksimum likelihood memberikan nilai

taksiran parameter dengan memaksimalkan fungsi likelihood. Untuk itu

digunakan uji dan hipotesis statistik untuk menentukan apakah variabel

independen dalam model signifikan atau berpengaruh secara nyata terhadap

variabel dependen.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di latar belakang didapati terdapat beberapa metode

untuk menaksir parameter regresi logistik multinomial yaitu, metode moment,

noniterative weighted least square methods, dan maximum likelihood. Metode

moment umum digunakan untuk menaksir parameter pada analisi regresi,

tetapi tidak dapat digunakan dalam kasus multivariable. Sedangkan metode

noniterative weighted least square methods dapat digunakan dalam kasus

multivariable, tetapi metode tersebut memiliki batasan dalam pengumpulan

data. Oleh karena itu, metode estimasi parameter yang cocok untuk menaksir

parameter adalah metode maksimum likelihood karena dapat digunakan pada

data multivariabel dan tidak memiliki batasan dalam pengumpulan data.

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian yang dilakukan dapat menghasilkan penelitian yang fokus

dan akurat, maka diberikan batasan masalah dalam penelitian ini yaitu :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 16: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

4

1. Model regresi logistik yang akan diestimasi adalah model regresi

logistik multinomial.

2. Metode maksimum likelihood digunakan sebagai metode untuk

mengestimasi model regresi logistik multinomial.

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi parameter regresi logistik

multinomial dengan menggunakan estimasi maksimum likelihood.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi penulis mengetahui tentang proses dan hasil dari menentukan

model regresi logistik multinomial dengan penaksiran parameter

menggunakan metode maksimum likelihood.

2. Bagi pembaca dapat memberikan pengetahuan dan gambaran mengenai

langkah serta hasil dari model regresi logistik multinomial dengan

penaksiran parameter menggunakan metode maksimum likelihood.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 17: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan disampaikan teori dan konsep yang berkaitan dengan

pemodelan regresi logistik multinomial dan penduga parameter dengan metode

maksimum likelihood. Akan diuraikan tata cara uji parameter, uji kebaikan

model dan odd ratio untuk mendapatkan model logit terbaik. Semua materi

yang dijelaskan berguna untuk mengolah data regresi logistik multinomial.

2.1 Analisis Regresi

Analisis regresi merupakan alat analisis statistik yang mempelajari pola

dan mengukur hubungan antara dua atau lebih variabel. Tujuannya adalah

untuk membuat perkiraan (prediksi) yang dapat dipercaya untuk nilai suatu

variabel dependen, jika nilai variabel independen yang berhubungan

dengannya diketahui.

Dalam analisis regresi, suatu persamaan regresi digunakan untuk

menggambarkan pola atau fungsi hubungan yang terdapat antar variabel.

Variabel yang akan diestimasi nilainya disebut variabel dependen dan biasanya

di plot pada sumbu tegak (sumbu ๐‘Œ), sedangkan variabel yang diasumsikan

memberikan pengaruh terhadap variasi variabel dependen disebut variabel

independen dan biasanya di plot pada sumbu datar (sumbu ๐‘‹). Variabel

independen dinotasikan denganm๐‘‹1, ๐‘‹2, โ€ฆ , ๐‘‹๐‘˜(k โ‰ฅ 1) sedangkan variabel

dependen dinotasikan dengan ๐‘Œ. Hubungan fungsional antara kedua variabel

tersebut akan dituliskan dalam persamaan matematik (persamaan regresi) yang

akan bergantung pada parameter-parameter.

Berdasarkan pola hubungannya, analisis regresi terbagi menjadi dua,

yaitu regresi linear dan regresi non linear. Hal ini bergantung pada data

variabel ๐‘‹ dan ๐‘Œ yang ditebarkan pada scatter plot. Jika data tersebut

membentuk sebuah garis lurus, maka disebut regresi linear, sedangkan jika

data yang ditebarkan tidak mengikuti garis lurus tetapi mengikuti suatu bentuk

kurva tertentu, maka disebut regresi non linear.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 18: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

6

2.1.1 Model Regresi Linear

Regresi linear terbagi menjadi dua, yaitu regresi linear sederhana dan

regresi linear berganda. Regresi linear sederhana digunakan untuk mengamati

pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen. Regresi linear

berganda mengamati pengaruh beberapa (minimal dua) variabel independen

terhadap variabel dependen. Secara matematis, regresi linear berganda

dengan ๐‘˜ variabel independen (๐‘‹) dan satu variabel dependen (๐‘Œ) dapat

dituliskan dalam persamaan berikut:

๐‘Œ๐‘– = ๐›ฝ0 + ๐›ฝ1๐‘‹๐‘–1 + ๐›ฝ2๐‘‹๐‘–2 + โ‹ฏ + ๐›ฝ๐‘˜๐‘‹๐‘–๐‘˜ + ํœ€๐‘–; i = 1,2, โ€ฆ, n (2.2)

di mana:

๐‘Œ๐‘– = variabel dependen (Y) ke-i yang dapat diamati

๐‘‹๐‘–๐‘— = variabel independen ๐‘‹๐‘— ke-i yang dapat diamati (j = 1,2, โ€ฆ, k)

๐›ฝ๐‘˜ = parameter-parameter yang tidak diketahui dari model

ํœ€๐‘– = galat (error term) dalam pengamatan i (diasumsikan berdistribusi normal

dengan rata-rata nol dan varians ๐œŽ2 )

Bila dirinci untuk setiap pengamatan:

๐‘Œ1 = ๐›ฝ0+๐›ฝ1๐‘‹11+๐›ฝ2๐‘‹12+โ‹ฏ+๐›ฝ๐‘˜๐‘‹1๐‘˜+ํœ€1

๐‘Œ2 = ๐›ฝ0+๐›ฝ1๐‘‹21+๐›ฝ2๐‘‹22+โ‹ฏ+๐›ฝ๐‘˜๐‘‹2๐‘˜+ํœ€2

โ‹ฎ โ‹ฎ โ‹ฎ โ‹ฎ โ‹ฏ โ‹ฎ โ‹ฎ

๐‘Œ๐‘› = ๐›ฝ0+๐›ฝ1๐‘‹๐‘›1+๐›ฝ2๐‘‹๐‘›2+โ‹ฏ+๐›ฝ๐‘˜๐‘‹๐‘›๐‘˜+ํœ€๐‘›

Dengan cara matriks dapat distulis sebagai berikut:

[

๐‘Œ1๐‘Œ2

โ‹ฎ๐‘Œ๐‘›

] = [

1 ๐‘‹11 ๐‘‹12 โ‹ฏ ๐‘‹1๐‘˜

1 ๐‘‹21 ๐‘‹22 โ‹ฏ ๐‘‹2๐‘˜

โ‹ฎ1

โ‹ฎ๐‘‹๐‘›1

โ‹ฎ๐‘‹๐‘›2

โ‹ฏโ‹ฏ

โ‹ฎ๐‘‹๐‘›๐‘˜

] +

[ ๐›ฝ0

๐›ฝ1

๐›ฝ2

โ‹ฎ๐›ฝ๐‘˜]

+[

ํœ€1ํœ€2

โ‹ฎํœ€๐‘˜

]

Jika Y, X, ฮฒ, dan ฮต didefinisikan sebagai notasi matriks masing-masing

dalam urutan ๐‘› ร—1, ๐‘› ร— (๐‘˜ + 1), (๐‘˜ + 1) ร— 1, dan ๐‘› ร—1. Maka, persamaan

(2.2) dapat disederhanakan menjadi:

Y = Xฮฒ + ฮต (2.3)

di mana ฮต adalah sisa (error) berdistribusi normal yang saling bebas

dengan ekspektasi E(ฮต) = 0 dan dispersi (kovarians) Cov(ฮต) = ๐œŽ2I,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 19: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

7

dengan I adalah matriks identitas ๐‘› ร— ๐‘› dan X biasanya ditetapkan

sebagai matriks desai model.

Asumsikan bahwa persamaan (2.3) adalah model yang tetap. Prinsip

dari metode kuadrat terkecil (ordinary least square) adalah menentukan

(mengestimasi) ๏ฟฝฬ‚๏ฟฝ yang meminimumkan jumlah kuadrat error ํœ€๐‘‡ ฮต, di

mana ๐‘‡ melambangkan matriks transpose. Jumlah kuadrat dapat ditulis

sebagai fungsi dari ฮฒ, dalam persamaan berikut:

S(ฮฒ) = (๐˜ โˆ’ ๐—๐›ƒ)๐“(๐˜ โˆ’ ๐—๐›ƒ) (2.4)

S(ฮฒ) adalah bilangan asli non negative dari fungsi kuadratik,

sehingga dapat dipastikan terdapat nilai minimum berhingga dari S(ฮฒ).

Solusi untuk ฮฒ, yang dinotasikan dengan ๏ฟฝฬ‚๏ฟฝ diminimalkan oleh S(ฮฒ)

sebagai hasil dari solusi persamaan normal. Solusi tersebut adalah

estimator kuadrat terkecil dari ฮฒ dalam persamaan berikut:

๏ฟฝฬ‚๏ฟฝ = (๐—๐“๐—)โˆ’๐Ÿ(๐—๐“๐˜) (2.5)

2.1.2 Model Regresi Non Linear

Model regresi linear memberikan kerangka kerja yang luas dan fleksibel

sesuai dengan kebutuhan banyak analisis, namun model ini tidak sesuai untuk

semua situasi. Hubungan antara variabel dependen dan variabel independen

dapat berupa persamaan diferensial atau solusi untuk persamaan diferensial.

Hal ini akan mengarah pada bentuk non linear.

Menurut Montgomery et al. (1992) model regresi non linear dalam

parameter adalah suatu model yang apabila didiferensialkan hasilnya masih

merupakan fungsi dalam parameter tersebut. Macam-macam model regresi

non linear diantaranya adalah model parabola kuadratik, model parabola

kubik, model eksponen, model geometrik, model gompertz, model hiperbola,

dan model logistik. Model regresi non linear dalam parameter ๐œƒ dapat

dituliskan sebagai berikut:

๐‘ฆ๐‘– = f(๐‘ฅ๐‘–, ๐œƒ) + ํœ€๐‘– , i = 1, 2, โ€ฆ , n. (2.6)

di mana :

๐‘ฆ๐‘– = variabel terikat ke- i

๐‘ฅ๐‘– = variabel bebas ke- i

๐œƒ = parameter yang tidak diketahui

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 20: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

8

ํœ€๐‘– = error, dimana ํœ€ ~N(0, ๐œŽ2)

2.2 Regresi Logistik

Regresi logistik adalah bagaimana satu variabel yaitu variabel

dependen dipengaruhi oleh satu atau lebih variabel lain yaitu variabel

independen dengan tujuan untuk memprediksi nilai rata-rata variabel

dependen yang didasarkan pada nilai variabel independen (Widarjono, 2010).

Menurut Hosmer dan Lemeshow (2000), tujuan melakukan analisis data

menggunakan regresi logistik adalah untuk mendapatkan model terbaik dan

sederhana, tetapi model tersebut sejalan dengan tinjauan dari ilmu biologi

untuk menjelaskan hubungan antara hasil variabel dependen dengan variabel

independen.

2.3 Regresi Logistik Multinomial

Regresi logistik multinomial (nominal dan ordinal) merupakan salah

satu pendekatan pemodelan yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan

hubungan beberapa variabel independen dengan suatu variabel dependen

multinomial(polytomous).

Data berskala nominal merupakan data dengan angka yang diberikan

kepada objek mempunyai arti sebagai label dan tidak menunjukkan tingkatan

apapun. Sedangkan data ordinal merupakan data yang menunjukkan suatu

tingkatan pada variabel dependennya. Apabila terdapat k yang berarti

banyaknya kategori pada variabel independen maka model logistik yang

terbentuk sebanyak k - 1. Menurut Agresti (1990), model umum regresi

logistik multinomial untuk p banyaknya variabel dependen yang dinyatakan

dalam vektor ๐‘ฅ๐‘– seta probabilitas kategori independen ke-k sebagai berikut:

๐œ‹๐‘˜(๐‘ฅ๐‘–) = ๐‘ƒ(๐‘ฆ = ๐‘˜|๐‘ฅ๐‘–) =exp(๐‘”๐‘˜(๐‘ฅ๐‘–))

โˆ‘ exp (๐‘”๐‘—(๐‘ฅ๐‘–))๐‘˜โˆ’1๐‘—=0

(2.7)

Jika ada urutan pada kategori dependen (respon ordinal) maka model

yang digunakan regresi logistik ordinal. Misalkan z adalah variabel kontinu

yang dapat dipotong-potong dengan titik-titik ๐ถ1 , โ€ฆ , ๐ถ๐‘—โˆ’1 untuk

mendefinisikan j kategori ordinal yang masing-masing dengan peluang

๐œ‹1, โ€ฆ , ๐œ‹๐‘— dimana โˆ‘ ๐œ‹๐‘– = 1๐‘—๐‘–=1 . Ada beberapa model yang dapat digunakan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 21: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

9

untuk regresi logistik ordinal ini, antara lain model logit kumulatif,

proportionalodds, adjacent categories logit, dan continuation ratio logit.

Cumulative odds untuk kategori ke-j adalah

๐‘ƒ(๐‘ง โ‰ค ๐ถ๐‘—)

๐‘ƒ(๐‘ง > ๐ถ๐‘—)=

๐‘ฅ1 + โ‹ฏ+ ๐‘ฅ๐‘—

๐‘ฅ๐‘— + 1 + โ‹ฏ + ๐‘ฅ๐‘—

Sehingga model kumulatif logit adalah

log (๐‘ฅ1+โ‹ฏ+๐‘ฅ๐‘—

๐‘ฅ๐‘—+1+โ‹ฏ+๐‘ฅ๐‘—) = ๐‘ฅ๐‘—

๐‘‡๐›ฝ๐‘— (2.8)

Jika penduga linier ๐‘ฅ๐‘—๐‘‡๐›ฝ๐‘— pada persamaan (2.8) memiliki intercept ๐›ฝ0๐‘—

untuk kategori ke-j tetapi variabel kovariat tidak tergantung pada j, maka

digunakan model proportional odds, yaitu

log (๐‘ฅ1+โ‹ฏ+๐‘ฅ๐‘—

๐‘ฅ๐‘—+1+โ‹ฏ+๐‘ฅ๐‘—) = ๐›ฝ0๐‘— + ๐›ฝ1๐‘ฅ1 + โ‹ฏ+ ๐›ฝ๐‘โˆ’1๐‘ฅ๐‘โˆ’1 (2.9)

Alternatif lainnya dari model kumulatif odd adalah rasio dari peluang

sukses untuk kategori yang bersebelaha, yaitu

๐œ‹1

๐œ‹2 ,

๐œ‹2

๐œ‹3 , โ€ฆ ,

๐œ‹๐‘—โˆ’1

๐œ‹๐‘—

Sehingga model adjacent logit menjadi

log (๐œ‹๐‘—

๐œ‹๐‘—+1) = ๐‘ฅ๐‘—

๐‘‡๐›ฝ๐‘— (2.10)

Model rasio peluang lainnya adalah

๐œ‹1

๐œ‹2

,๐œ‹1 + ๐‘๐‘–2

๐œ‹3

, โ€ฆ ,๐œ‹๐‘– + โ‹ฏ+ ๐œ‹๐‘—โˆ’1

๐œ‹๐‘—

Atau

๐œ‹1

๐œ‹2 + โ‹ฏ+ ๐œ‹๐‘— ,

๐‘๐‘–2

๐œ‹3 + โ‹ฏ + ๐œ‹๐‘— , โ€ฆ ,

๐œ‹๐‘—โˆ’1

๐œ‹๐‘—

Sehingga model logit rasio menjadi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 22: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

10

log๐œ‹๐‘—

๐œ‹๐‘—+1+โ‹ฏ+๐œ‹๐‘—=๐‘ฅ๐‘—

๐‘‡๐›ฝ๐‘— (2.11)

2.3.1 Estimasi Parameter

Metode estimasi yang mengarah pada metode least squares dalam

model regresi linear disebut maximum likelihood estimation (Hosmer dan

Lemeshow, 1989). Metode tersebut mengestimasi parameter ฮฒ dengan cara

memaksimumkan dengan mensyaratkan data harus mengikuti distribusi

tertentu. Pada regresi logistik, setiap pengamatan dapat ditentukan fungsi

likelihood-nya.

Jika ๐‘ฅ๐‘– dan ๐‘ฆ๐‘– adalah variabel independen dan variabel dependen yang

saling independensi, i = 1,2, โ€ฆ, n maka fungsi probabilitas untuk setiap

pasangan (๐‘ฅ๐‘–, ๐‘ฆ๐‘–) adalah sebagai berikut:

๐‘“(๐‘ฅ) = ๐œ‹(๐‘ฅ๐‘–)๐‘ฆ๐‘–(1 โˆ’ ๐œ‹(๐‘ฅ๐‘–))

1โˆ’๐‘ฆ๐‘–; ๐‘ฆ๐‘– = 0,1 (2.12 )

dengan:

๐œ‹(๐‘ฅ๐‘–) =๐‘’

(โˆ‘ ๐›ฝ๐‘—๐‘ฅ๐‘—๐‘๐‘—=0 )

1 + ๐‘’(โˆ‘ ๐›ฝ๐‘—๐‘ฅ๐‘—

๐‘๐‘—=0

) (2.13)

di mana ketika j = 0 maka nilai ๐‘ฅ๐‘–๐‘— = ๐‘ฅ๐‘–0 = 1. Setiap pasangan pengamatan

diasumsikan bebas sehingga fungsi likelihood-nya merupakan gabungan dari

fungsi distribusi masing-masing pasangan , sebagai berikut:

๐‘™(๐›ฝ) = โˆ ๐‘“(๐‘ฅ๐‘–) = โˆ ๐œ‹(๐‘ฅ๐‘–)๐‘ฆ๐‘–(1 โˆ’ ๐œ‹(๐‘ฅ๐‘–))

1โˆ’๐‘ฆ๐‘–

๐‘›

๐‘–=1

๐‘›

๐‘–=1

(2.14)

Berdasarkan persamaan (2.14) akan dicari log likelihood untuk

mempermudah proses perhitungan selanjutnya, karena akan mencapai

maksimum pada ๐›ฝ yang sama. Persamaan tersebut dapat diubah menjadi:

๐ฟ(๐›ฝ) = ln ๐‘™(๐›ฝ)

= ln โˆ ๐œ‹(๐‘ฅ๐‘–)๐‘ฆ๐‘–(1 โˆ’ ๐œ‹(๐‘ฅ๐‘–))

1โˆ’๐‘ฆ๐‘–

๐‘›

๐‘–=1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 23: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

11

= โˆ‘ ln๐œ‹(๐‘ฅ๐‘–)๐‘ฆ๐‘–(1 โˆ’ ๐œ‹(๐‘ฅ๐‘–))

๐‘›๐‘–โˆ’๐‘ฆ๐‘–

๐‘›

๐‘–=1

= โˆ‘ ln [(๐œ‹(๐‘ฅ๐‘–)

1 โˆ’ ๐œ‹(๐‘ฅ๐‘–))

๐‘ฆ๐‘–

(1 โˆ’ ๐œ‹(๐‘ฅ๐‘–))๐‘›๐‘–

]

๐‘›

๐‘–=1

= โˆ‘ [๐‘ฆ๐‘–ln (๐œ‹(๐‘ฅ๐‘–)

1 โˆ’ ๐œ‹(๐‘ฅ๐‘–)) + ๐‘›๐‘– ln(1 โˆ’ ๐œ‹(๐‘ฅ๐‘–))]

๐‘›

๐‘–=1

Dengan melakukan substitusi persamaan (2.14) diperoleh:

๐ฟ(๐›ฝ) = [๐‘ฆ๐‘– โˆ‘ ๐›ฝ๐‘—๐‘ฅ๐‘–๐‘— + ๐‘›๐‘– ln1

1 + ๐‘’โˆ‘ ๐›ฝ๐‘—๐‘ฅ๐‘–๐‘—

๐‘๐‘—=0

๐‘

๐‘—=0

]

= [๐‘ฆ๐‘– โˆ‘ ๐›ฝ๐‘—๐‘ฅ๐‘–๐‘— + ๐‘›๐‘– ln (1 + ๐‘’โˆ‘ ๐›ฝ๐‘—๐‘ฅ๐‘–๐‘—

๐‘๐‘—=0 )

โˆ’1๐‘

๐‘—=0

]

= [๐‘ฆ๐‘– โˆ‘๐›ฝ๐‘—๐‘ฅ๐‘–๐‘—

๐‘

๐‘—=0

โˆ’ ๐‘›๐‘– ln (1 + ๐‘’โˆ‘ ๐›ฝ๐‘—๐‘ฅ๐‘–๐‘—

๐‘๐‘—=0 )]

sehingga,

๐ฟ(๐›ฝ) = โˆ‘[โˆ‘๐‘ฆ๐‘–๐‘ฅ๐‘–๐‘—

๐‘›

๐‘–=1

]๐›ฝ๐‘— โˆ’ โˆ‘ ๐‘›๐‘– ln [1 + ๐‘’โˆ‘ ๐›ฝ๐‘—๐‘ฅ๐‘–๐‘—

๐‘๐‘—=0 ] (2.15)

๐‘›

๐‘–=1

๐‘

๐‘—=0

Persamaan (2.15) dideferensialkan terhadap ฮฒ untuk memperoleh nilai

estimator ๏ฟฝฬ‚๏ฟฝ0, ๏ฟฝฬ‚๏ฟฝ1, โ€ฆ , ๏ฟฝฬ‚๏ฟฝ๐‘˜ yang memaksimumkan ๐ฟ(๐›ฝ).

๐œ•๐ฟ(๐›ฝ)

๐œ•๐›ฝ๐‘—= โˆ‘ โˆ‘

๐œ•

๐œ•๐›ฝ๐‘—

(๐‘ฅ๐‘–๐‘—๐‘ฆ๐‘–๐›ฝ๐‘—) โˆ’ โˆ‘ ๐‘›๐‘–

๐œ•

๐œ•๐›ฝ๐‘—

๐‘›

๐‘–=1

๐‘›

๐‘–=0

๐‘

๐‘—=0

[ln (1 + ๐‘’โˆ‘ ๐›ฝ๐‘—๐‘ฅ๐‘–๐‘—

๐‘๐‘—=0 )]

= โˆ‘ โˆ‘ ๐‘ฅ๐‘–๐‘—๐‘ฆ๐‘– + โˆ‘๐‘›๐‘– (โˆ‘ ๐‘ฅ๐‘–๐‘—๐‘’

โˆ‘ ๐›ฝ๐‘—๐‘ฅ๐‘–๐‘—๐‘๐‘—=0๐‘

๐‘—=0

1 + ๐‘’โˆ‘ ๐›ฝ๐‘—๐‘ฅ๐‘–๐‘—

๐‘๐‘—=0

)

๐‘›

๐‘–=1

๐‘›

๐‘–=1

๐‘

๐‘—=0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 24: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

12

= โˆ‘โˆ‘ ๐‘ฅ๐‘–๐‘—๐‘ฆ๐‘– + โˆ‘ โˆ‘ ๐‘›๐‘–๐‘ฅ๐‘–๐‘— (๐‘’

(โˆ‘ ๐›ฝ๐‘—๐‘ฅ๐‘—๐‘๐‘—=0 )

1 + ๐‘’(โˆ‘ ๐›ฝ๐‘—๐‘ฅ๐‘—

๐‘๐‘—=0

))

๐‘

๐‘—=0

๐‘›

๐‘–=1

๐‘›

๐‘–=1

๐‘

๐‘—=0

Menurut definisi model regresi logistik pada persamaan 2.13, maka

persamaa yang didapat sebagai berikut:

๐œ•๐ฟ(๐›ฝ)

๐œ•๐›ฝ๐‘—= โˆ‘ ๐‘ฆ๐‘–๐‘ฅ๐‘–๐‘— โˆ’ โˆ‘ ๐‘›๐‘–๐‘ฅ๐‘–๐‘—๐œ‹(๐‘ฅ๐‘–)

๐‘›

๐‘–=1

(2.16)

๐‘›

๐‘–=1

Selanjutnya persamaan (2.16) disamakan dengan nol, namun sering kali

diperoleh hasil yang eksplisit, sehingga dilakukan metode numerik untuk

memperoleh estimasi parameternya, yaitu metode iterasi Newton Raphson untuk

memaksimumkan fungsi likelihood. Metode Newton Raphson adalah metode

iterasi untuk menyelesaikan persamaan non linear (Agresti, 2007). Langkah-

langkah iterasi Newton Raphson diberikan sebagai berikut:

1. Menentukan nilai taksiran awal estimasi parameter ๏ฟฝฬ‚๏ฟฝ(0). Taksiran yang

digunakan sama seperti pada regresi linear pada persamaan (2.5)

dengan

๐‘‹ = [

1 ๐‘ฅ11๐‘ฅ12 โ‹ฏ ๐‘ฅ1๐‘

1 ๐‘ฅ21๐‘ฅ22 โ‹ฏ ๐‘ฅ2๐‘

โ‹ฎ1

โ‹ฎ๐‘ฅ๐‘›1

โ‹ฎ๐‘ฅ๐‘›2

โ‹ฏ

โ‹ฏ

โ‹ฎ๐‘ฅ๐‘›๐‘

]; Y = [

๐‘ฆ1

๐‘ฆ2

โ‹ฎ๐‘ฆ

๐‘›

]

2. Membentuk vector gradien

๐‘”(๐‘ก)(๐‘”(๐‘ก)) = (๐œ•๐‘™(๐›ฝ)

๐œ•๐›ฝ0), (

๐œ•๐‘™(๐›ฝ)

๐œ•๐›ฝ1), โ€ฆ , (

๐œ•๐‘™(๐›ฝ)

๐œ•๐›ฝ๐‘ƒ)

Dengan p adalah banyaknya variabel independen.

3. Membentuk Matriks Hessian H

๐ป(๐‘ก)(๐›ฝ(๐‘ก)) =

[ ๐œ•2๐‘™๐‘›๐ฟ(๐›ฝ)

๐œ•๐›ฝ02

๐œ•2๐‘™๐‘›๐ฟ(๐›ฝ)

๐œ•๐›ฝ0๐œ•๐›ฝ1

โ€ฆ๐œ•2๐‘™๐‘›๐ฟ(๐›ฝ)

๐œ•๐›ฝ0๐œ•๐›ฝ๐‘

๐œ•2๐‘™๐‘›๐ฟ(๐›ฝ)

๐œ•๐›ฝ0๐œ•๐›ฝ1

๐œ•2๐‘™๐‘›๐ฟ(๐›ฝ)

๐œ•๐›ฝ12

โ€ฆ๐œ•2๐‘™๐‘›๐ฟ(๐›ฝ)

๐œ•๐›ฝ1๐œ•๐›ฝ๐‘โ€ฆ

๐œ•2๐‘™๐‘›๐ฟ(๐›ฝ)

๐œ•๐›ฝ0๐œ•๐›ฝ๐‘

โ€ฆ๐œ•2๐‘™๐‘›๐ฟ(๐›ฝ)

๐œ•๐›ฝ1๐œ•๐›ฝ๐‘

โ€ฆโ€ฆ

โ€ฆ๐œ•2๐‘™๐‘›๐ฟ(๐›ฝ)

๐œ•๐›ฝ๐‘2 ]

4. Memasukan nilai ๏ฟฝฬ‚๏ฟฝ(0) ke dalam elemen vector g dan matriks H

sehingga diperoleh vektor ๐‘”(๐‘ก)(๐›ฝ(๐‘ก)) dan matriks ๐ป(๐‘ก)(๐›ฝ(๐‘ก))

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 25: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

13

5. Iterasi dimulai dari t = 0 dilakukan iterasi pada persamaan berikut:

๐›ฝ(๐‘ก+1) = ๐›ฝ(๐‘ก)โˆ’(๐ป(๐‘ก)(๐›ฝ(๐‘ก)))โˆ’1

๐‘”(๐‘ก)(๐›ฝ(๐‘ก))

Nilai ๐›ฝ(๐‘ก) merupakan sekumpulan estimator parameter yang konvergen

pada iterasi ke-t.

6. Apabila belum diperoleh estimator parameter yang konvergen, maka

kembali pada langkah sebelumnya hingga iterasi ke t = t + 1. Iterasi

akan berhenti jika |๐›ฝ(๐‘ก+1) โˆ’ ๐›ฝ(๐‘ก)| < ํœ€ . Hasil estimasi yang diperoleh

adalah ๐›ฝ(๐‘ก+1) pada iterasi terakhir.

2.4 Pengujian Parameter

Menurut Hosmer dan Lemeshow (2000) pengujian terhadap

parameter model dilakukan sebagai upaya memeriksa peranan variabel

bebas terhadap model. Uji yang dilakukan ada dua yaitu:

2.4.1 Pengujian Parameter dengan Uji Simultan atau Uji G

Statistik uji G yaitu uji yang digunakan untuk menguji peranan

variabel bebas dalam model secara bersama-sama. Adapun pengujian

hipotesis yang dilakukan adalah:

๐ป0: ๐›ฝ๐‘— = 0

๐ป1: ๐›ฝ๐‘— โ‰  0 , ๐‘— = 1,2, . . , ๐‘

Digunakan uji statistik G, yaitu

๐บ =๐ท(๐‘ข๐‘›๐‘ก๐‘ข๐‘˜ ๐‘š๐‘œ๐‘‘๐‘’๐‘™ ๐‘ก๐‘Ž๐‘›๐‘๐‘Ž ๐‘ฃ๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘–๐‘Ž๐‘๐‘’๐‘™ ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘‘๐‘–๐‘Ž๐‘š๐‘Ž๐‘ก๐‘–)

๐ท(๐‘ข๐‘›๐‘ก๐‘ข๐‘˜ ๐‘š๐‘œ๐‘‘๐‘’๐‘™ ๐‘‘๐‘’๐‘›๐‘”๐‘Ž๐‘› ๐‘ฃ๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘–๐‘Ž๐‘๐‘’๐‘™ ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘‘๐‘–๐‘Ž๐‘š๐‘Ž๐‘ก๐‘–)

= โˆ’2 ln [๐‘™0

๐‘™๐‘˜]

๐บ = โˆ’2ln(๐‘™0) โˆ’ (โˆ’2 ln(๐‘™๐‘˜))

dengan ๐‘™0 adalah likelihood tanpa variabel independen dan ๐‘™๐‘˜ adalah

likelihood dengan variabel independen.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 26: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

14

Jika hipotesis nol benar, statistik uji G akan berdistribusi Chi-Square

dengan derajat bebas k, dengan k adalah banyaknya variabel independen

dalam model. Dengan demikian kriteria penolakan ๐ป0 adalah ๐บ > ๐‘‹๐‘˜,โบ2

Untuk mengetahui ๐›ฝ๐‘— mana yang berpengaruh signifikan, dapat

dilakukan uji parameter ๐›ฝ๐‘— secara parsial dengan Uji Wald.

2.4.2 Pengujian Parameter dengan Uji Wald (Uji Parsial)

Pengujian variabel dilakukan satu per satu menggunakan statistik

Uji Wald (Hosmer dan Lemeshow, 2000). Hipotesis yang akan diuji adalah

sebagai beriut:

๐ป0: ๐›ฝ๐‘— = 0

๐ป1: ๐›ฝ๐‘— โ‰  0 , ๐‘— = 1, 2, 3,โ€ฆ , ๐‘

Statistik uji:

๐‘Š = [๏ฟฝฬ‚๏ฟฝ๐‘—

๐‘†๐ธ(๐›ฝ๏ฟฝฬ‚๏ฟฝ)]2

; ๐‘— = 1, 2,โ€ฆ , ๐‘ (2.12)

Dengan ๏ฟฝฬ‚๏ฟฝ๐‘— adalah penduga dari ๏ฟฝฬ‚๏ฟฝ๐‘— dan ๐‘†๐ธ(๐›ฝ๏ฟฝฬ‚๏ฟฝ) adalah standart error

dari ๐›ฝ๐‘— (penduga galat baku dari ๐›ฝ๐‘—). W diasumsikan mengikuti distribusi

Chi-Square dengan derajat bebas 1. Menurut Utomo (2009) ๐ป0 akan ditolak

jika nilai ๐‘Š > ๐‘‹(1;โบ)2 atau (p โ€“ value) < โบ. Jika ๐ป0 ditolak maka dapat

disimpulkan bahwa ๐›ฝ๐‘— signifikan. Dengan kata lain, variael independen X

secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

2.5 Uji kebaikan Model

Uji kebaikan model (goodness of fit) penting dilakukan untuk

mengetahui apakah model yang diperoleh sesuai atau tidak. Statistik uji

yang digunakan adalah Pearson dengan hipotesis:

๐ป0: model regresi logistik sesuai (tidak ada perbedaan yang nyata

antara hasil observasi dengan prediksi model)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 27: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

15

๐ป1: model regresi logistik tidak sesuai (ada perbedaan yang nyata

antara hasil observasi dengan prediksi model)

Statistik uji yang digunakan adalah statisik uji Pearson dengan

rumus:

๏ฟฝฬ‚๏ฟฝ = โˆ‘(๐‘œ๐‘˜ โˆ’ ๐‘›๐‘˜๏ฟฝฬ…๏ฟฝ๐‘˜)

2

๐‘›๐‘˜๏ฟฝฬ…๏ฟฝ๐‘˜(1 โˆ’ ๏ฟฝฬ…๏ฟฝ๐‘˜) (2.13)

๐‘”

๐‘˜=1

di mana,

๐‘œ๐‘˜ : jumlah kejadian yang diamati di kelompok- k

๐‘›๐‘˜ : jumlah observasi kelompok di kelompok- k

๏ฟฝฬ…๏ฟฝ๐‘˜ : rata-rata kejadian kelompok- k

Statistik uji ๏ฟฝฬ‚๏ฟฝ berdistribusi Chi-Square dengan derajat bebas g. ๐ป0

diterima apabila nilai (๐‘ โˆ’ ๐‘ฃ๐‘Ž๐‘™๐‘ข๐‘’) > โบ atau nilai ๏ฟฝฬ‚๏ฟฝ โ‰ค ๐‘‹2 (Hosmer dan

Lemeshow, 2000).

2.6 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R-Square) adalah ukuran yang menunjukkan

seberapa besar viariasi dalam data kadar gula darah penderita diabetes

mellitus dapat dijelaskan oleh model regresi yang dibangun. Koefisien

seterminasi merujuk kepada kemampuan dari variabel independen dalam

menerangkan variabel dependennya. Besarnya nilai koefisien determinasi

pada model regresi logistik ditunjukkan oleh nilai Mc Fadden,

CoxanandSnell, dan Nagelkerke R-Square.

Pengujian koefisien determinasi dilakukan untuk melihat seberapa

besar variabel-variabel independen mempengaruhi nilai variabel dependen.

Suatu model dikatakan baik bila koefisien Nagelkerke lebih dari 70% yang

artinya bahwa variabel independen yang dibuat model mempengaruhi 70%

terhadap variabel dependen.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 28: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

16

๐‘…๐‘€๐น2 = 1 โˆ’ [

๐‘™๐‘–๐‘˜๐‘’๐‘™๐‘–โ„Ž๐‘œ๐‘œ๐‘‘ ๐‘š๐‘œ๐‘‘๐‘’๐‘™ ๐ต

๐‘™๐‘–๐‘˜๐‘’๐‘™๐‘–โ„Ž๐‘œ๐‘œ๐‘‘ ๐‘š๐‘œ๐‘‘๐‘’๐‘™ ๐ด]

Dengan ๐‘…๐‘€๐น2 merupakan koefisien determinasi McFadden. Berikut

adalah rumus untuk mencari koefisien determinasi Cox and Snell.

๐‘…๐ถ๐‘†2 = 1 โˆ’ exp [โˆ’

2

๐‘›[๐‘™๐‘–๐‘˜๐‘’๐‘™๐‘–โ„Ž๐‘œ๐‘œ๐‘‘(๐‘š๐‘œ๐‘‘๐‘’๐‘™ ๐ต) โˆ’ ๐‘™๐‘–๐‘˜๐‘’๐‘™๐‘–โ„Ž๐‘œ๐‘œ๐‘‘(๐‘š๐‘œ๐‘‘๐‘’๐‘™ ๐ด)]]

Dengan ๐‘…๐ถ๐‘†2 merupakan koefisien determinasi Cox and Snell.

๐‘…๐‘€๐ด๐‘‹2 = 1 โˆ’ exp [โˆ’

2

๐‘› x ๐‘™๐‘–๐‘˜๐‘’๐‘™๐‘–โ„Ž๐‘œ๐‘œ๐‘‘(๐‘š๐‘œ๐‘‘๐‘’๐‘™ ๐ด)]

๐‘…๐‘2 = [

๐‘…๐ถ๐‘†2

๐‘…๐‘€๐ด๐‘‹2 ]

Dengan ๐‘…๐‘2 merupakan koefisien determinasi Nagelkerke.

2.7 Odd Ratio

Menurut (Hosmer dan Lemeshow, 2000) rasio kecenderungan

adalah ukuran yang memperkirakan berapa besar kecenderungan variabel-

variabel independen terhadap variabel dependen. Odd Ratio berfungsi untuk

menginterpretasikan hubungan antara variabel independen dan variabel

dependen. Jika OR = 1 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara

variabel independen dan variabel dependen. Jika OR > 1 menunjukkan

bahwa nilai peluang sukses lebih tinggi dari nilai yang dijadikan

pembanding. Sedangkan jika nilai OR < 1, maka peluang sukses lebih kecil

dari nilai yang dijadikan pembanding. Sebagai contoh model regresi logistik

multinomial dengan variabel dependen (Y) yang dari tiga kategori 1, 2 dan

3 dan dua variabel independen (X) yaitu ๐‘‹1 dan ๐‘‹2. Jika variabel

independen ๐‘‹1 berskala kategori yang terdiri dari dua kategori, yaitu 0 dan

1, sedangkan variabel terikat ๐‘‹2 kontinu, maka rumus Odd Ratio variabel

๐‘‹1 pada fungsi logit 1 adalah

๐œ“ =๐‘ƒ(๐‘Œ = 1|๐‘ฅ =,๐‘‹2)/๐‘ƒ(๐‘Œ=๐‘˜|๐‘ฅ=1,๐‘‹2)

๐‘ƒ(๐‘Œ = 1|๐‘ฅ = 0, ๐‘‹2)/๐‘ƒ(๐‘Œ=๐‘˜|๐‘ฅ=0,๐‘‹2)= exp[๐›ฝ1] (2.14)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 29: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

17

Untuk ๐œ“ = 0 berarti bahwa ๐‘ฅ = 1 memiliki kecenderungan yang

sama dengan ๐‘ฅ = 0 untuk menghasilkan ๐‘Œ = 1. Jika 1 < ๐œ“ < โˆž berarti

๐‘ฅ = 1 memiliki kecenderungan lebih besar ๐œ“ kali dibandingkan ๐‘ฅ = 0

untuk menghasilkan ๐‘Œ = 1 dan sebaliknya untuk 0 < ๐œ“ < 1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 30: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan disampaikan studi literatur, metode pengumpulan

data, metode pengolahan data dan kerangkan penelitian mengenai โ€Estimasi

Parameter Regresi Logistik Multinomial Menggunakan Metode Maksimum

Likelihoodโ€.

3.1 Studi Literatur

Penelitian ini bersifat literatur dan melakukan studi kepustakaan

untuk mengkaji dan menelaah berbagai buku, jurnal, karya ilmiah, laporan

dan berbagai tulisan lainnya yang berkaitan dengan pokok permasalahan

yang dibahas dalam penelitian ini.

3.2 Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan pada penulisan skripsi ini adalah diperoleh dari

peneliatian Universitas Standford tentang penyakit Diabetes Mellitus tahun

2004 (https://web.stanford.edu/~hastie/Papers/LARS/diabetes.data). Pada

skripsi ini data dikelompokkan sesuai dengan kategori yang ditentukan

dengan mengambil sampel sebanyak 100 pasien. Faktor usia, jenis kelamin,

indeks massa tubuh, tekanan darah, dan 5 ukuran serum darah merupakan

variabel independen dari variabel dependenkadar gula darah penyakit

diabete mellitus. Tabel 3.1 menunjukkan variabel independen dan variabel

dependen.

Tabel 3.1 Variabel dependen

Variabel Nama Variabel Kode Keterangan

Dependen

Kadar Gula Darah Y 1 = Rendah (<100 mg/dl)

2 = Normal (100-140

mg/dl)

3 = Tinggi (>140 mg/dl)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 31: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

19

Tabel 3.2 Variabel independen

Independen Usia ๐‘‹1 Skala Rasio

Jenis Kelamin ๐‘‹2 1 = Laki-laki

2 = Perempuan

Indeks Massa

Tubuh

๐‘‹3 1 = Kurus (<18,5 kg)

2 = Ideal (18,5 โ€“ 24,9 kg)

3 = Gemuk (>24,9 kg)

Tekanan Darah ๐‘‹4 1 = Rendah (<100 mmHg)

2 = Normal (100-120

mmHg)

3 = Tinggi (>120 mmHg)

Tingkat Kolesterol ๐‘‹5 Skala Rasio

Low Density

Lipoprotein

๐‘‹6 Skala Rasio

High Density

Lipoprotein

๐‘‹7 Skala Rasio

Thyrocalcitonin

Hormone

๐‘‹8 Skala Rasio

Loss Trigliserida ๐‘‹9 Skala Rasio

3.3 Metode Pengolahan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data yang

diambil dari penelitian sebelumnya. Banyaknya pengamatan yang

digunakan 100 pasien, Y = Kadar Gula Darah, ๐‘‹1 = Usia, ๐‘‹2 = Jenis

Kelamin, ๐‘‹3 = Indeks Massa Tubuh, ๐‘‹4 = Tekanan Darah, ๐‘‹5 = Tingkat

Kolestrol, ๐‘‹6 = Low Density Lipoprotein, ๐‘‹7 = High Density Lipoprotein,

๐‘‹8 = Thyrocalcitonin Hormone, ๐‘‹9 = Loss Trigliserida yang merupakan

regresi logistik multinomial.

Langkah kerja yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan literatur yang berasal dari buku dan jurnal

yang menunjang sumber ilmiah untuk penelitain. Tinjauan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 32: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

20

literatur yang digunakan terbagi menjadi dua yaitu aspek

statistik dan aspek non- statistik.

2. Menentukan variabel dependen dan variabel independen

yang akan digunakan.

3. Mengestimasi parameter model regresi logistik multinomial

dengan bantuan Software SPSS 22.0

4. Melakukan Uji Simultan dan Uji Parsial

5. Melakukan Uji kebaikan model regresi logistik multinomial

dilakukan untuk menguji layak atau tidaknya model yang

dihasilkan.

6. Melakukan Uji Odd rasio untuk mengetahui resiko

kecenderungan suatu kategori terhadap kategorinya

7. Melakukan pemodelan regresi logistik multinomial

8. Kesimpulan dan Saran

3.4 Kerangka Penelitian

Studi Literatur

li Menentukan Variabel Dependen dan variabel Independen

Estimasi Parameter

Uji Simultan dan Uji Parsial

Pemodelan peluang persamaan regresi logistik multinomial

Uji Simultan dan Uji Parsial

Uji kebaikan model regresi logistik

multinomial

Uji Odd Rasio

Kesimpulan dan saran

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 33: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan disampaikan hasil beserta pembahasan

penyelesaian dari โ€œEstimasi Parameter Regresi Logistik Multinomial

Menggunakan Metode Maksimum Likelihoodโ€. Pembahasan meliputi

penjelasana regresi logistik multinomial, pendugaan parameter, uji

parameter, hingga pemodelannya dengan pendekatan refresi logistik

multinomial.

4.1 Regresi Logistik Multinomial

Model regresi logistik multinomial adalah model regresi logistik

dengan variabel independen lebih dari satu (Hosmer nad Lemeshow, 1989).

Untuk model regresi dengan variabel dependen berskala ordinal tiga

kategori digunakan kategori variabel hasil Y dikoding 1, 2, dan 3. Variabel

Y terparameterisasi menjadi tiga fungsi logit. Pengembangan model logit

multinomial dapat dijelaskan sebagai berikut.

Misalkan variabel dependen terdiri dari tiga kategori:

๐‘ƒ1 : Probabilitas memilih kejadian 1.

๐‘ƒ2 : Probabilitas memilih kejadian 2.

๐‘ƒ3 : Probabilitas memilih kejadian 3.

Diberikan sejumlah p variabel independen yang dinyatakan dengan

vektor x = (๐‘ฅ1, ๐‘ฅ2, โ€ฆ , ๐‘ฅ๐‘) dan diasumsikan masing-masing variabel

tersebut berskala interval maupun berskala rasio, maka model regresi

multinomial dinyatakan sebagai :

๐œ‹(๐‘ฅ๐‘–) = ๐‘’๐‘”(๐‘ฅ๐‘–)

1+๐‘’๐‘”(๐‘ฅ๐‘–) , i = 1, 2, โ€ฆ , n;

dengan

๐‘”(๐‘ฅ๐‘–) = ๐›ฝ0 + ๐›ฝ1๐‘ฅ๐‘–1 + ๐›ฝ2๐‘ฅ๐‘–2+โ‹ฏ+ ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘–๐‘›)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 34: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

22

Atau model dapat ditulis sebagai:

๐œ‹(๐‘ฅ๐‘–) = ๐‘’

(๐›ฝ0+ ๐›ฝ1๐‘ฅ๐‘–1+ ๐›ฝ2๐‘ฅ๐‘–2+โ‹ฏ+ ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘–๐‘›)

1+๐‘’(๐›ฝ0+ ๐›ฝ1๐‘ฅ๐‘–1+ ๐›ฝ2๐‘ฅ๐‘–2+โ‹ฏ+ ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘–๐‘›)

(4.1)

di mana,

๐œ‹(๐‘ฅ๐‘–) = peluang saat variabel independen bernilai i pada data penelitian

e = eksponen

๐›ฝ0 = konstanta

๐›ฝ1, ๐›ฝ2, โ€ฆ , ๐›ฝ๐‘› = koefisien parameter variabel independen

๐‘ฅ๐‘–1, ๐‘ฅ๐‘–2, โ€ฆ , ๐‘ฅ๐‘–๐‘› = variabel independen ke-ij, i = 1, 2, โ€ฆ , n, j = 1, 2, โ€ฆ , n.

Dengan demikian maka apabila variabel dependennya berupa 3

kategori yang diberi kode 1, 2, dan 3, maka persamaannya adalah sebagai

berikut:

1. P(Y =1|x) = ๐œ‹1(x)=

exp (๐›ฝ10+ ๐›ฝ11๐‘ฅ1+โ‹ฏ+ ๐›ฝ1๐‘›๐‘ฅ๐‘›)

1+exp(๐›ฝ10+ ๐›ฝ11๐‘ฅ1+โ‹ฏ+ ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘›)+exp (๐›ฝ20+ ๐›ฝ21๐‘ฅ1+โ‹ฏ+ ๐›ฝ2๐‘›๐‘ฅ๐‘›)

(4.2)

2. P(Y=2|x)=๐œ‹2(x)=

exp (๐›ฝ20+ ๐›ฝ21๐‘ฅ1+โ‹ฏ+ ๐›ฝ2๐‘›๐‘ฅ๐‘›)

1+exp(๐›ฝ10+ ๐›ฝ11๐‘ฅ1+โ‹ฏ+ ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘›)+exp (๐›ฝ20+ ๐›ฝ21๐‘ฅ1+โ‹ฏ+ ๐›ฝ2๐‘›๐‘ฅ๐‘›)

3. P(Y=3|x)=๐œ‹3(x)=

exp (๐›ฝ30+ ๐›ฝ31๐‘ฅ1+โ‹ฏ+ ๐›ฝ3๐‘›๐‘ฅ๐‘›)

1+exp(๐›ฝ10+ ๐›ฝ11๐‘ฅ1+โ‹ฏ+ ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘›)+exp (๐›ฝ20+ ๐›ฝ21๐‘ฅ1+โ‹ฏ+ ๐›ฝ2๐‘›๐‘ฅ๐‘›)

Dari persamaan (4.2) dapat diketahui bahwa variabel dependen

dengan tiga kategori akan membentuk dua persamaan logit. Dari tiga

kategori akan ditentukan salah satu kategori dari variabel dependen

digunakan sebagai pembanding. Model regresi logistik dengan tiga

variabel dependen memiliki fungsi logit sebagai berikut:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 35: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

23

๐‘”1(x) = ln[๐œ‹1(๐‘ฅ)

๐œ‹3(๐‘ฅ)]

= ๐›ฝ10 + ๐›ฝ11๐‘ฅ1 + ๐›ฝ12๐‘ฅ2 + โ€ฆ + ๐›ฝ1๐‘›๐‘ฅ๐‘›

= x๐›ฝ1 (4.3)

๐‘”2(x) = ln[๐œ‹2(๐‘ฅ)

๐œ‹3(๐‘ฅ)]

= ๐›ฝ20 + ๐›ฝ21๐‘ฅ1 + ๐›ฝ22๐‘ฅ2+ โ€ฆ + ๐›ฝ2๐‘›๐‘ฅ๐‘›

= x๐›ฝ2 (4.4)

(Hosmer dan Lemeshow, 2000)

4.2 Transformasi Logit pada Model Regresi Multinomial

Menurut Hosmer dan Lemeshow (2000) pada model regresi logistik

multinomial, untuk menghubungkan suatu fungsi nonlinear dengan fungsi

linear sehingga memudahkan dalam mengestimasi parameter ๐›ฝ, diperlukan

transformasi logit ln[๐œ‹(๐‘ฅ๐‘–)

1โˆ’๐œ‹(๐‘ฅ๐‘–)]

Selanjutnya akan dibuktikan bahwa:

ln[๐œ‹(๐‘ฅ๐‘–)

1โˆ’๐œ‹(๐‘ฅ๐‘–)] = ๐›ฝ0 + ๐›ฝ1๐‘ฅ๐‘–1 + ๐›ฝ2๐‘ฅ๐‘–2 + โ€ฆ + ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘–๐‘›

Bukti:

๐œ‹(๐‘ฅ๐‘–) = ๐‘’

(๐›ฝ0+ ๐›ฝ1๐‘ฅ๐‘–1+ ๐›ฝ2๐‘ฅ๐‘–2+โ‹ฏ+ ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘–๐‘›)

1+๐‘’(๐›ฝ0+ ๐›ฝ1๐‘ฅ๐‘–1+ ๐›ฝ2๐‘ฅ๐‘–2+โ‹ฏ+ ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘–๐‘›)

dan

1 - ๐œ‹(๐‘ฅ๐‘–) = 1 - ๐‘’

(๐›ฝ0+ ๐›ฝ1๐‘ฅ๐‘–1+ ๐›ฝ2๐‘ฅ๐‘–2+โ‹ฏ+ ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘–๐‘›)

1+๐‘’(๐›ฝ0+ ๐›ฝ1๐‘ฅ๐‘–1+ ๐›ฝ2๐‘ฅ๐‘–2+โ‹ฏ+ ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘–๐‘›)

=1+๐‘’

(๐›ฝ0+ ๐›ฝ1๐‘ฅ๐‘–1+ ๐›ฝ2๐‘ฅ๐‘–2+โ‹ฏ+ ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘–๐‘›)

1+๐‘’(๐›ฝ0+ ๐›ฝ1๐‘ฅ๐‘–1+ ๐›ฝ2๐‘ฅ๐‘–2+โ‹ฏ+ ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘–๐‘›)

โˆ’๐‘’

(๐›ฝ0+ ๐›ฝ1๐‘ฅ๐‘–1+ ๐›ฝ2๐‘ฅ๐‘–2+โ‹ฏ+ ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘–๐‘›)

1+๐‘’(๐›ฝ0+ ๐›ฝ1๐‘ฅ๐‘–1+ ๐›ฝ2๐‘ฅ๐‘–2+โ‹ฏ+ ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘–๐‘›)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 36: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

24

= 1

1+๐‘’(๐›ฝ0+ ๐›ฝ1๐‘ฅ๐‘–1+ ๐›ฝ2๐‘ฅ๐‘–2+โ‹ฏ+ ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘–๐‘›)

sehingga didapatkan

๐œ‹(๐‘ฅ๐‘–)

1โˆ’๐œ‹(๐‘ฅ๐‘–) =

๐‘’(๐›ฝ0+ ๐›ฝ1๐‘ฅ๐‘–1+ ๐›ฝ2๐‘ฅ๐‘–2+โ‹ฏ+ ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘–๐‘›)

1+๐‘’(๐›ฝ0+ ๐›ฝ1๐‘ฅ๐‘–1+ ๐›ฝ2๐‘ฅ๐‘–2+โ‹ฏ+ ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘–๐‘›)

รท1

1+๐‘’(๐›ฝ0+ ๐›ฝ1๐‘ฅ๐‘–1+ ๐›ฝ2๐‘ฅ๐‘–2+โ‹ฏ+ ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘–๐‘›)

= ๐‘’

(๐›ฝ0+ ๐›ฝ1๐‘ฅ๐‘–1+ ๐›ฝ2๐‘ฅ๐‘–2+โ‹ฏ+ ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘–๐‘›)

1+๐‘’(๐›ฝ0+ ๐›ฝ1๐‘ฅ๐‘–1+ ๐›ฝ2๐‘ฅ๐‘–2+โ‹ฏ+ ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘–๐‘›)

ร— (1 + ๐‘’(๐›ฝ0+ ๐›ฝ1๐‘ฅ๐‘–1+ ๐›ฝ2๐‘ฅ๐‘–2+โ‹ฏ+ ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘–๐‘›))

= ๐‘’(๐›ฝ0+ ๐›ฝ1๐‘ฅ๐‘–1+ ๐›ฝ2๐‘ฅ๐‘–2+โ‹ฏ+ ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘–๐‘›)

ln[๐œ‹(๐‘ฅ๐‘–)

1โˆ’๐œ‹(๐‘ฅ๐‘–)] = ln ๐‘’(๐›ฝ0+ ๐›ฝ1๐‘ฅ๐‘–1+ ๐›ฝ2๐‘ฅ๐‘–2+โ‹ฏ+ ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘–๐‘›)

= ๐›ฝ0 + ๐›ฝ1๐‘ฅ๐‘–1 + ๐›ฝ2๐‘ฅ๐‘–2 + โ€ฆ + ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘–๐‘› (4.5)

Terbukti.

Jadi persamaan logit pada model regresi logistik multinomial adalah

g(๐‘ฅ๐‘–) = ๐›ฝ0 + ๐›ฝ1๐‘ฅ๐‘–1 + ๐›ฝ2๐‘ฅ๐‘–2 + โ€ฆ + ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘–๐‘› (4.6)

4.3 Maksimum Likelihood Estimasi

Misalkan terdapat sampel terdiri n observasi bebas yang

berpasangan yaitu (๐‘ฅ๐‘–,๐‘ฆ๐‘–), i =1, 2, 3, โ€ฆ, n. Dengan model regresi logistik

multinomial adalah ๐œ‹(๐‘ฅ๐‘–) = ๐‘’๐‘”(๐‘ฅ๐‘–)

1+๐‘’๐‘”(๐‘ฅ๐‘–) dan fungsi kepadatan adalah f(๐‘ฆ๐‘–;

๐œ‹(๐‘ฅ๐‘–)) = (๐œ‹(๐‘ฅ๐‘–))๐‘ฆ๐‘–

.[1 โˆ’ ๐œ‹(๐‘ฅ๐‘–)]1โˆ’๐‘ฆ๐‘–, i = 1, 2, 3, โ€ฆ , n dengan ๐‘ฆ๐‘– = 0, 1.

Maka dapat dibentuk fungsi likelihood sebagai berikut:

l(๐›ฝ) = โˆ ๐‘“[๐‘ฆ๐‘–; ๐œ‹(๐‘ฅ๐‘–)]๐‘›๐‘–=1

= ((๐œ‹(๐‘ฅ1))๐‘ฆ1[1 โˆ’ ๐œ‹(๐‘ฅ1)]

1โˆ’๐‘ฆ1).((๐œ‹(๐‘ฅ2))๐‘ฆ2[1 โˆ’ ๐œ‹(๐‘ฅ2)]

1โˆ’๐‘ฆ2) โ€ฆ

((๐œ‹(๐‘ฅ๐‘›))๐‘ฆ๐‘›[1 โˆ’ ๐œ‹(๐‘ฅ๐‘›)]

1โˆ’๐‘ฆ๐‘›)

= โˆ (๐œ‹(๐‘ฅ๐‘–))๐‘ฆ๐‘–

. [1 โˆ’ ๐œ‹(๐‘ฅ๐‘–)]1โˆ’๐‘ฆ๐‘–๐‘›

๐‘–=1 ), i = 1, 2, โ€ฆ , n (4.7)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 37: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

25

Dari persamaan (4.7) di atas untuk mempermudah dalam proses

perhitungan selanjutnya, maka dicari log likelihoodnya, karena akan

mencapai maksimum pada ๐›ฝ yang sama. Jadi persamaan (4.7) diatas dapat

diubah menjadi:

l(๐›ฝ) = ln l(๐›ฝ)

= ln(((๐œ‹(๐‘ฅ1))๐‘ฆ1[1 โˆ’ ๐œ‹(๐‘ฅ1)]

1โˆ’๐‘ฆ1).((๐œ‹(๐‘ฅ2))๐‘ฆ2[1 โˆ’

๐œ‹(๐‘ฅ2)]1โˆ’๐‘ฆ2) โ€ฆ ((๐œ‹(๐‘ฅ๐‘›))

๐‘ฆ๐‘›[1 โˆ’ ๐œ‹(๐‘ฅ๐‘›)]1โˆ’๐‘ฆ๐‘›))

= ln(๐œ‹(๐‘ฅ1))๐‘ฆ1

+ ln(1 โˆ’ ๐œ‹(๐‘ฅ1)1โˆ’๐‘ฆ1 + โ€ฆ + ln(๐œ‹(๐‘ฅ2))

๐‘ฆ2

+ ln(1 โˆ’ ๐œ‹(๐‘ฅ2)1โˆ’๐‘ฆ2 + โ€ฆ + (๐œ‹(๐‘ฅ๐‘›))

๐‘ฆ๐‘› +

ln(1 โˆ’ ๐œ‹(๐‘ฅ๐‘›)1โˆ’๐‘ฆ๐‘›

=โˆ‘ ln(๐œ‹(๐‘ฅ๐‘–))๐‘ฆ๐‘–๐‘›

๐‘– + โˆ‘ ln๐‘›๐‘– (1 โˆ’ ๐œ‹(๐‘ฅ๐‘–)

1โˆ’๐‘ฆ๐‘–

= โˆ‘ (๐‘›๐‘– ๐‘ฆ๐‘– ln(๐œ‹(๐‘ฅ๐‘–)) + โˆ‘ (๐‘›

๐‘– (1 โˆ’ ๐‘ฆ๐‘–)ln(1 โˆ’ ๐œ‹(๐‘ฅ๐‘›))

Dengan substitusi ๐œ‹(๐‘ฅ1) = ๐‘’๐‘”(๐‘ฅ๐‘–)

1+๐‘’๐‘”(๐‘ฅ๐‘–) , dimana g(๐‘ฅ๐‘–) = ๐›ฝ0 + ๐›ฝ1๐‘ฅ๐‘–1 +

โ€ฆ + ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘–๐‘› diperoleh

l(๐›ฝ) = โˆ‘ (๐‘ฆ๐‘–๐‘›๐‘–=1 ln [

๐‘’๐‘”(๐‘ฅ๐‘–)

1+๐‘’๐‘”(๐‘ฅ๐‘–)] + (1 โˆ’ ๐‘ฆ๐‘–)ln [

1

1+๐‘’๐‘”(๐‘ฅ๐‘–)])

๐‘™(๐›ฝ) = โˆ‘ ๐‘ฆ๐‘–(ln (๐‘›๐‘– ๐‘’๐‘”(๐‘ฅ๐‘–)) โˆ’ ๐‘ฆ๐‘– ln(1 + ๐‘’๐‘”(๐‘ฅ๐‘–)) + (1 โˆ’

๐‘ฆ๐‘–). (ln1 โˆ’ ln(1 + ๐‘’๐‘”(๐‘ฅ๐‘–))))

= โˆ‘ (๐‘ฆ๐‘–ln (๐‘›๐‘– ๐‘’๐‘”(๐‘ฅ๐‘–)) โˆ’ ๐‘ฆ๐‘– ln(1 + ๐‘’๐‘”(๐‘ฅ๐‘–)) + (1 โˆ’

๐‘ฆ๐‘–). (โˆ’ ln(1 + ๐‘’๐‘”(๐‘ฅ๐‘–))))

= โˆ‘ (๐‘ฆ๐‘–ln (๐‘›๐‘– ๐‘’๐‘”(๐‘ฅ๐‘–)) โˆ’ ๐‘ฆ๐‘– ln(1 + ๐‘’๐‘”(๐‘ฅ๐‘–)) โˆ’

ln(1 + ๐‘’๐‘”(๐‘ฅ๐‘–)) + ๐‘ฆ๐‘– ln(1 + ๐‘’๐‘”(๐‘ฅ๐‘–)))

= โˆ‘ (๐‘ฆ๐‘–ln (๐‘›๐‘– ๐‘’๐‘”(๐‘ฅ๐‘–)) โˆ’ ln ln(1 + ๐‘’๐‘”(๐‘ฅ๐‘–)))

= โˆ‘ (๐‘ฆ๐‘–๐‘›๐‘– (๐‘”(๐‘ฅ๐‘–)) โˆ’ ln ln(1 + ๐‘’๐‘”(๐‘ฅ๐‘–)))

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 38: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

26

= โˆ‘ (๐‘ฆ๐‘–๐‘›๐‘– (๐›ฝ0 + ๐›ฝ1๐‘ฅ๐‘–1 + โ€ฆ + ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘–๐‘›) โˆ’ ln (1 +

๐‘’(๐›ฝ0 + ๐›ฝ1๐‘ฅ๐‘–1 + โ€ฆ + ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘–๐‘›))) (4.8)

Untuk memperoleh nilai estimator ๏ฟฝฬ‚๏ฟฝ0, ๏ฟฝฬ‚๏ฟฝ1, โ€ฆ , ๏ฟฝฬ‚๏ฟฝ๐‘› yang

memaksimumkan l(๐›ฝ), persamaan diatas dideferensialkan terhadap setiap

๐›ฝ๐‘›, ๐‘› = 0, 1, 2,โ€ฆ , ๐‘› yaitu :

l(๐›ฝ) = โˆ‘ (๐‘›๐‘– ๐›ฝ0๐‘ฆ0 + ๐›ฝ1๐‘ฅ๐‘–1๐‘ฆ1 + โ‹ฏ+ ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘–๐‘›๐‘ฆ๐‘– โˆ’ ln(1 +

๐‘’(๐›ฝ0). ๐‘’(๐›ฝ1๐‘ฅ๐‘–1) โ€ฆ ๐‘’(๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘–๐‘›)))

๐œ•๐‘™(๐›ฝ)

๐œ•๐›ฝ0=โˆ‘ [๐‘ฆ๐‘– + 0 โˆ’๐‘›

๐‘–=1

(1

1+๐‘’(๐›ฝ0 + ๐›ฝ1๐‘ฅ๐‘–1 + โ€ฆ + ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘–๐‘›) x ๐‘’(๐›ฝ0 + ๐›ฝ1๐‘ฅ๐‘–1 + โ€ฆ + ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘–๐‘›) )]

= โˆ‘ [๐‘ฆ๐‘– + 0 โˆ’ (๐‘’(๐›ฝ0 + ๐›ฝ1๐‘ฅ๐‘–1 + โ€ฆ + ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘–๐‘›)

1+๐‘’(๐›ฝ0 + ๐›ฝ1๐‘ฅ๐‘–1 + โ€ฆ + ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘–๐‘›) )]๐‘›

๐‘–=1

๐œ•๐‘™(๐›ฝ)

๐œ•๐›ฝ1=โˆ‘ [0 + ๐‘ฅ๐‘–1๐‘ฆ๐‘– โˆ’๐‘›

๐‘–=1

(1

1+๐‘’(๐›ฝ0 + ๐›ฝ1๐‘ฅ๐‘–1 + โ€ฆ + ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘–๐‘›) x ๐‘’(๐›ฝ0 + ๐›ฝ1๐‘ฅ๐‘–1 + โ€ฆ + ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘–๐‘›). ๐‘ฅ๐‘–1 )]

=โˆ‘ [๐‘ฅ๐‘–1๐‘ฆ๐‘– + ๐‘ฅ๐‘–1๐‘ฆ1 โˆ’๐‘›๐‘–=1

(1

1+๐‘’(๐›ฝ0 + ๐›ฝ1๐‘ฅ๐‘–1 + โ€ฆ + ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘–๐‘›) x ๐‘’(๐›ฝ0 + ๐›ฝ1๐‘ฅ๐‘–1 + โ€ฆ + ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘–๐‘›). ๐‘ฅ๐‘–1)]

๐œ•๐‘™(๐›ฝ)

๐œ•๐›ฝ๐‘›=โˆ‘ [๐‘ฅ๐‘–๐‘›๐‘ฆ๐‘– + ๐‘ฅ๐‘–1๐‘ฆ1 โˆ’๐‘›

๐‘–=1

(1

1+๐‘’(๐›ฝ0 + ๐›ฝ1๐‘ฅ๐‘–1 + โ€ฆ + ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘–๐‘›) x ๐‘’(๐›ฝ0 + ๐›ฝ1๐‘ฅ๐‘–1 + โ€ฆ + ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘–๐‘›). ๐‘ฅ๐‘–๐‘› )]

Karena j = 1, 2, โ€ฆ , n maka didapatkan

๐œ•๐‘™(๐›ฝ)

๐œ•๐›ฝ๐‘—=โˆ‘ [๐‘ฅ๐‘–๐‘—๐‘ฆ๐‘– + ๐‘ฅ๐‘–1๐‘ฆ1 โˆ’๐‘›

๐‘–=1

(1

1+๐‘’(๐›ฝ0 + ๐›ฝ1๐‘ฅ๐‘–1 + โ€ฆ + ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘–๐‘›) x ๐‘’(๐›ฝ0 + ๐›ฝ1๐‘ฅ๐‘–1 + โ€ฆ + ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘–๐‘›). ๐‘ฅ๐‘–๐‘—)]

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 39: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

27

= โˆ‘ [๐‘ฅ๐‘–๐‘—๐‘ฆ๐‘– โˆ’ (๐‘’(๐›ฝ0 + ๐›ฝ1๐‘ฅ๐‘–1 + โ€ฆ + ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘–๐‘›)

1+๐‘’(๐›ฝ0 + ๐›ฝ1๐‘ฅ๐‘–1 + โ€ฆ + ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘–๐‘›) . ๐‘ฅ๐‘–๐‘—)]

๐‘›๐‘–=1 (4.9)

Sehingga diperoleh persamaan likelihood:

1. โˆ‘ [๐‘ฆ๐‘– (๐‘’(๐›ฝ0 + ๐›ฝ1๐‘ฅ๐‘–1 + โ€ฆ + ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘–๐‘›)

1+๐‘’(๐›ฝ0 + ๐›ฝ1๐‘ฅ๐‘–1 + โ€ฆ + ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘–๐‘›) )]๐‘›

๐‘–=1 = 0 (4.10)

2. โˆ‘ [๐‘ฅ๐‘–๐‘—๐‘ฆ๐‘– โˆ’ (๐‘’(๐›ฝ0 + ๐›ฝ1๐‘ฅ๐‘–1 + โ€ฆ + ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘–๐‘›)

1+๐‘’(๐›ฝ0 + ๐›ฝ1๐‘ฅ๐‘–1 + โ€ฆ + ๐›ฝ๐‘›๐‘ฅ๐‘–๐‘›) . ๐‘ฅ๐‘–๐‘—)]

๐‘›๐‘–=1 = 0 (4.11)

dengan j = 1, 2, โ€ฆ , n

Estimasi parameter ฮฒ dari persamaan (2.12) diperoleh dengan

memaksimumkan ๐ฟ(๐›ฝ). Yang perlu menjadi perhatian bahwa fungsi

logaritma bersifat monoton naik sehingga jika fungsi log-likelood mencapai

maksimum, maka fungsi likelihood juga akan mencapai maksimum (Hosmer

& Lemeshow, 2000). Namun sering sekali diperoleh hasil yang eksplisit,

sehingga dilakukan metode numerik untuk memperoleh estimasi

parameternya, yaitu metode iterasi Newton Raphson untuk memaksimumkan

fungsi likelihoodBerikut akan dilakukan perhitungan manual untuk

mengestimasi parameter menggunakan metode Newton Raphson dengan 3

kali iterasi menggunakan variabel respon kadar gula darah normal (๐‘Œ) dan

variabel prediktor Tekanan Darah (๐‘‹4). Hasil perhitungan manual terdapat

pada Lampiran.

4.3.1 Iterasi Pertama

Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Menentukan nilai taksiran awal estimasi parameter ๏ฟฝฬ‚๏ฟฝ.

๐›ฝ๐‘ก = ๐›ฝ0 = [00]

2. Menghitung nilai ๐œ‹๐‘–.

๐œ‹๐‘– =๐‘’๐›ฝ0+๐›ฝ1๐‘‹๐‘–

1 + ๐‘’๐›ฝ0+๐›ฝ1๐‘‹๐‘–

๐œ‹(๐‘–=0) =๐‘’(0)+(0)(0)

1 + ๐‘’(0)+(0)(0)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 40: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

28

=๐‘’(0)

1 + ๐‘’(0)

= 0,5

๐œ‹(๐‘–=1) =๐‘’(0)+(0)(1)

1 + ๐‘’(0)+(0)(1)

=๐‘’(0)

1 + ๐‘’(0)

= 0,5

3. Membentuk matriks turunan pertama ๐‘”0(๐›ฝ0).

๐›ฟ๐ฟ

๐›ฟ๐›ฝ0

= โˆ‘(๐‘Œ๐‘– โˆ’ ๐œ‹๐‘–)

๐‘›

๐‘–=1

= โˆ’2

๐›ฟ๐ฟ

๐›ฟ๐›ฝ1= โˆ‘(๐‘Œ๐‘– โˆ’ ๐œ‹๐‘–)๐‘‹๐‘–

๐‘›

๐‘–=1

= โˆ’11

Maka, matriks turunan pertama yang terbentuk adalah:

๐‘”0(๐›ฝ0) = [โˆ’2โˆ’11

]

4. Membentuk matriks turunan kedua ๐ป0(๐›ฝ0).

๐›ฟ2๐ฟ

๐›ฟ๐›ฝ02 = โˆ’โˆ‘(๐œ‹๐‘–(1 โˆ’ ๐œ‹๐‘–))

๐‘›

๐‘–=1

= โˆ’(25)

= โˆ’25

๐›ฟ2๐ฟ

๐›ฟ๐›ฝ0๐›ฝ1

= โˆ’โˆ‘(๐œ‹๐‘–(1 โˆ’ ๐œ‹๐‘–))๐‘‹๐‘–

๐‘›

๐‘–=1

= โˆ’(35)

= โˆ’35

๐›ฟ2๐ฟ

๐›ฟ๐›ฝ1๐›ฝ0= โˆ’โˆ‘(๐œ‹๐‘–(1 โˆ’ ๐œ‹๐‘–))๐‘‹๐‘–

๐‘›

๐‘–=1

= โˆ’(35)

= โˆ’35

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 41: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

29

๐›ฟ2๐ฟ

๐›ฟ๐›ฝ12 = โˆ’ โˆ‘(๐œ‹๐‘–(1 โˆ’ ๐œ‹๐‘–))

๐‘›

๐‘–=1

(๐‘‹๐‘–)2

= โˆ’(57)

= โˆ’57

Maka, matriks Hessian yang terbentuk adalah

๐ป0(๐›ฝ0) = [โˆ’25 โˆ’35โˆ’57 โˆ’35

]

5. Membentuk invers dari matriks Hessian.

(๐ป0(๐›ฝ0))โˆ’1

= [0,0312 โˆ’0,0312

โˆ’0,0508 0,0223]

6. Perkalian invers matriks Hessian dan matriks turunan pertama.

(๐ป0(๐›ฝ0))โˆ’1

(๐‘”0(๐›ฝ0)) = [0,0312 โˆ’0,0312

โˆ’0,0508 0,0223] [

โˆ’2โˆ’11

]

= [0,2812

โˆ’0,1437]

7. Iterasi dimulai dari ๐‘ก = 0 dilakukan iterasi pada persamaan berikut:

๐›ฝ๐‘ก+1 = ๐›ฝ๐‘ก โˆ’ (๐ป๐‘ก(๐›ฝ๐‘ก))โˆ’1

(๐‘”๐‘ก(๐›ฝ๐‘ก))

๐›ฝ1 = ๐›ฝ0 โˆ’ (๐ป0(๐›ฝ0))โˆ’1

(๐‘”0(๐›ฝ0))

= [00] โˆ’ [

0,2812โˆ’0,1437

]

= [โˆ’0,28120,1437

]

8. Nilai ๐›ฝ1 digunakan sebagai nilai taksiran awal pada iterasi kedua.

4.3.2 Iterasi Kedua

Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Menentukan nilai taksiran awal estimasi parameter ๏ฟฝฬ‚๏ฟฝ.

๐›ฝ๐‘ก = ๐›ฝ1 = [โˆ’0,28120,1437

]

2. Menghitung nilai ๐œ‹๐‘–.

๐œ‹๐‘– =๐‘’๐›ฝ0+๐›ฝ1๐‘‹๐‘–

1 + ๐‘’๐›ฝ0+๐›ฝ1๐‘‹๐‘–

๐œ‹(๐‘–=0) =๐‘’(โˆ’1,035461)+(1,30819)(0)

1 + ๐‘’(โˆ’1,035461)+(1,30819)(0)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 42: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

30

=๐‘’(โˆ’1,035461)

1 + ๐‘’(โˆ’1,035461)

= 0,4656

๐œ‹(๐‘–=1) =๐‘’(โˆ’1,035461)+(1,30819)(1)

1 + ๐‘’(โˆ’1,035461)+(1,30819)(1)

=๐‘’(0,272729)

1 + ๐‘’(0,272729)

= 0,5015

3. Membentuk matriks turunan pertama ๐‘”1(๐›ฝ1).

๐›ฟ๐ฟ

๐›ฟ๐›ฝ0

= โˆ‘(๐‘Œ๐‘– โˆ’ ๐œ‹๐‘–)

๐‘›

๐‘–=1

= โˆ’0,0031

๐›ฟ๐ฟ

๐›ฟ๐›ฝ1= โˆ‘(๐‘Œ๐‘– โˆ’ ๐œ‹๐‘–)๐‘‹๐‘–

๐‘›

๐‘–=1

= โˆ’9,3526

Maka, matriks turunan pertama yang terbentuk adalah

๐‘”1(๐›ฝ1) = [โˆ’0,0031โˆ’9,3526

]

4. Membentuk matriks turunan kedua ๐ป1(๐›ฝ1).

๐›ฟ2๐ฟ

๐›ฟ๐›ฝ02 = โˆ’ โˆ‘(๐œ‹๐‘–(1 โˆ’ ๐œ‹๐‘–))

๐‘›

๐‘–=1

= โˆ’(24,9189)

= โˆ’24,9189

๐›ฟ2๐ฟ

๐›ฟ๐›ฝ0๐›ฝ1

= โˆ’ โˆ‘(๐œ‹๐‘–(1 โˆ’ ๐œ‹๐‘–))๐‘‹๐‘–

๐‘›

๐‘–=1

= โˆ’34,9076

= โˆ’34,9076

๐›ฟ2๐ฟ

๐›ฟ๐›ฝ1๐›ฝ0= โˆ’ โˆ‘(๐œ‹๐‘–(1 โˆ’ ๐œ‹๐‘–))๐‘‹๐‘–

๐‘›

๐‘–=1

= โˆ’(34,9076)

= โˆ’34,9076

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 43: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

31

๐›ฟ2๐ฟ

๐›ฟ๐›ฝ12 = โˆ’ โˆ‘(๐œ‹๐‘–(1 โˆ’ ๐œ‹๐‘–))

๐‘›

๐‘–=1

(๐‘‹๐‘–)2

= โˆ’(56,8738)

= โˆ’56,8738

Maka, matriks Hessian yang terbentuk adalah

๐ป0(๐›ฝ0) = [โˆ’24,9189 โˆ’34,9076โˆ’56,8738 โˆ’34,9076

]

5. Membentuk invers dari matriks Hessian.

(๐ป1(๐›ฝ1))โˆ’1

= [0,0312 โˆ’0,0312

โˆ’0,0509 0,0223]

6. Perkalian invers matriks Hessian dan matriks turunan pertama.

(๐ป1(๐›ฝ1))โˆ’1

(๐‘”1(๐›ฝ1)) = [0,0312 โˆ’0,0312

โˆ’0,0509 0,0223] [

โˆ’0,0031โˆ’9,3526

]

= [0,2925

โˆ’0,2087]

7. Iterasi untuk ๐‘ก = 1 dilakukan iterasi pada persamaan berikut:

๐›ฝ๐‘ก+1 = ๐›ฝ๐‘ก โˆ’ (๐ป๐‘ก(๐›ฝ๐‘ก))โˆ’1

(๐‘”๐‘ก(๐›ฝ๐‘ก))

๐›ฝ2 = ๐›ฝ1 โˆ’ (๐ป1(๐›ฝ1))โˆ’1

(๐‘”1(๐›ฝ1))

= [โˆ’0,28120,1437

] โˆ’ [0,2925

โˆ’0,2087]

= [โˆ’0,57380,3525

]

8. Nilai ๐›ฝ2 digunakan sebagai nilai taksiran awal pada iterasi ketiga.

4.3.3 Iterasi Ketiga

Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Menentukan nilai taksiran awal estimasi parameter ๏ฟฝฬ‚๏ฟฝ.

๐›ฝ๐‘ก = ๐›ฝ2 = [โˆ’0,57380,3525

]

2. Menghitung nilai ๐œ‹๐‘–.

๐œ‹๐‘– =๐‘’๐›ฝ0+๐›ฝ1๐‘‹๐‘–

1 + ๐‘’๐›ฝ0+๐›ฝ1๐‘‹๐‘–

๐œ‹(๐‘–=0) =๐‘’(โˆ’1,1435)+(1,41794)(0)

1 + ๐‘’(โˆ’1,1435)+(1,41794)(0)

=๐‘’(โˆ’1,1435)

1 + ๐‘’(โˆ’1,1435)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 44: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

32

= 0,4448

๐œ‹(๐‘–=1) =๐‘’(โˆ’1,1435)+(1,41794)(1)

1 + ๐‘’(โˆ’1,1435)+(1,41794)(1)

=๐‘’(0,27444)

1 + ๐‘’(0,27444)

= 0,5327

3. Membentuk matriks turunan pertama ๐‘”2(๐›ฝ2).

๐›ฟ๐ฟ

๐›ฟ๐›ฝ0= โˆ‘(๐‘Œ๐‘– โˆ’ ๐œ‹๐‘–)

๐‘›

๐‘–=1

= 0,0038

๐›ฟ๐ฟ

๐›ฟ๐›ฝ1= โˆ‘(๐‘Œ๐‘– โˆ’ ๐œ‹๐‘–)๐‘‹๐‘–

๐‘›

๐‘–=1

= โˆ’10,9933

Maka, matriks turunan pertama yang terbentuk adalah

๐‘”2(๐›ฝ2) = [0,0038

โˆ’10,9933]

4. Membentuk matriks turunan kedua ๐ป2(๐›ฝ2).

๐›ฟ2๐ฟ

๐›ฟ๐›ฝ02 = โˆ’ โˆ‘(๐œ‹๐‘–(1 โˆ’ ๐œ‹๐‘–))

๐‘›

๐‘–=1

= โˆ’(24,7150)

= โˆ’24,7150

๐›ฟ2๐ฟ

๐›ฟ๐›ฝ0๐›ฝ1= โˆ’ โˆ‘(๐œ‹๐‘–(1 โˆ’ ๐œ‹๐‘–))๐‘‹๐‘–

๐‘›

๐‘–=1

= โˆ’(34,5681)

= โˆ’34,5681

๐›ฟ2๐ฟ

๐›ฟ๐›ฝ1๐›ฝ0= โˆ’ โˆ‘(๐œ‹๐‘–(1 โˆ’ ๐œ‹๐‘–))๐‘‹๐‘–

๐‘›

๐‘–=1

= โˆ’(34,5681)

= โˆ’34,5681

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 45: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

33

๐›ฟ2๐ฟ

๐›ฟ๐›ฝ12 = โˆ’ โˆ‘(๐œ‹๐‘–(1 โˆ’ ๐œ‹๐‘–))

๐‘›

๐‘–=1

(๐‘‹๐‘–)2

= โˆ’(56,1617)

= โˆ’56,1617

Maka, matriks Hessian yang terbentuk adalah

๐ป2(๐›ฝ2) = [โˆ’24,7151 โˆ’34,5681โˆ’56,1617 โˆ’34,5681

]

5. Membentuk invers dari matriks Hessian.

(๐ป2(๐›ฝ2))โˆ’1

= [โˆ’0,2996 0,19090,1909 โˆ’0,1425

]

6. Perkalian invers matriks Hessian dan matriks turunan pertama.

(๐ป2(๐›ฝ2))โˆ’1

(๐‘”2(๐›ฝ2)) = [โˆ’0,2996 0,19090,1909 โˆ’0,1425

] [0,0038

โˆ’10,9933]

= [โˆ’0.00280,0027

]

7. Iterasi untuk ๐‘ก = 2 dilakukan iterasi pada persamaan berikut:

๐›ฝ๐‘ก+1 = ๐›ฝ๐‘ก โˆ’ (๐ป๐‘ก(๐›ฝ๐‘ก))โˆ’1

(๐‘”๐‘ก(๐›ฝ๐‘ก))

๐›ฝ3 = ๐›ฝ2 โˆ’ (๐ป2(๐›ฝ2))โˆ’1

(๐‘”2(๐›ฝ2))

= [โˆ’0,57380,3525

] โˆ’ [โˆ’0,00280,0027

]

= [โˆ’0,92350,6026

]

8. Maka nilai estimasi parameter untuk ๐›ฝ0 = โˆ’0,9235 dan untuk ๐›ฝ1 =

0,6026. Hasil tersebut telah sesuai dengan hasil pengolahan data

menggunakan SPSS 22.0 yang terdapat pada Lampiran.

4.4 Uji Parameter

Sebelum dilakukan uji parameter akan dilihat penduga parameter

menggunakan metode maximum likelihood. Hasil pendugaan parameter

disajikan dalam Tabel 4.1 berikut ini:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 46: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

34

Tabel 4.1 Hasil Penduga Parameter

๏ฟฝฬ‚๏ฟฝ Wald Sig

Rendah 0,369 0,011 0,917

Normal 4,049 1,268 0,260

Usia 0,045 7,050 0,008

Gender 0,091 0,032 0,857

IMT 2,243 19,964 0,000

BP 0,478 0,134 0,715

Tc -0,001 0,820 0,365

LDL -0,024 5,890 0,015

HDL -0,012 0,497 0,481

TCH 0,202 2,890 0,027

LTG 0,603 1,207 0,089

Berdasarkan Tabel yang tersaji pada Lmapiran, diketahui variabel

independen mana yang berpengaruh terhadap variabel dependen dilihat dari

nilai signifikansi kurang dari โบ = 0,05. Variabel independen yang

berpengaruh adalah Usia, Indeks Massa Tubuh (IMT), Low Density

Lipoprotein (LDL), dan jenis serum Thyrocalcitonin Hormone (TCH).

Menggunakan variabel dependen kategori ke tiga yaitu kategori kadar

gula darah tinggi sebagai pembanding di dapatkan model regresi

logistik sebagai berikut:

๐‘”1(๐‘ฅ) = 0,369 + 0,045๐‘‹1 + 2,243๐‘‹3 โˆ’ 0,024๐‘‹6 + 0,202๐‘‹8

๐‘”2(๐‘ฅ) = 4,049 + 0,045๐‘‹1 + 2,243๐‘‹3 โˆ’ 0,024๐‘‹6 + 0,202๐‘‹8

Selanjutnya akan dilakukan uji parameter menggunakan uji simultan

atau uji G untuk mengetahui apakah taksiran parameter yang diperoleh

berpengaruh secara signifikan terhadap model atau tidak, dan seberapa

besar pengaruh masing-masing parameter tersebut terhadap model.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 47: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

35

4.4.1 Uji Simultan

Untuk mengetahui apakah modelnya signifikan dan bisa dilanjutkan

untuk uji berikutnya maka perlu dilakukan uji simultan seperti pada Tabel

4.2 berikut:

Tabel 4.2 Hasil Uji Simultan

Model -2 Log Likelihood Chi-Square df Sig.

Intercept Only 183,119

Final 142,483 40,636 10 .000

Berdasarkan Tabel yang tersaji pada Lampiran, diketahui bahwa

nilai signifikansinya lebih kecil dari โบ= 0,05 sehingga dapat disimpulkan

bahwa model tersebut signifikan dan bisa dilakukan uji selanjutnya yaitu Uji

Parsial.

Hipotesis untuk Uji Simultan yaitu:

๐ป0 : Tidak ada satupun variabel independen yang secara statistik signifikan

mempengaruhi variabel dependen

๐ป1 : Minimal terdapat satu variabel independen yang secara statistik

signifikan mempengaruhi variabel dependen.

Tolak ๐ป0 : Jika nilai signifikansi lebih kecil dari โบ = 0,05 atau Chi Square

hitung lebih besar dari Chi Square tabel (db = k - 1)

4.4.2 Uji Parsial

Uji Parsial digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh

masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

Tabel 4.3 Hasil Uji Parsial untuk semua variabel

Variabel Chi-Square Sig Keterangan

Intersep 7,551 0,023 Tolak ๐ป0

Usia 10,889 0,004 Tolak ๐ป0

Jenis Kelamin 5,757 0,056 Terima ๐ป0

Indeks Massa Tubuh 21,270 0,000 Tolak ๐ป0

Tekanan Darah 4,252 0,119 Terima ๐ป0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 48: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

36

Tabel 4.3 Hasil Uji Parsial untuk semua variabel

Variabel Chi-Square Sig Keterangan

Tingkat Kolestrol 2,471 0,291 Terima ๐ป0

LDL 0,346 0,041 Tolak ๐ป0

HDL 5,138 0,077 Terima ๐ป0

TCH 2,009 0,035 Tolak ๐ป0

LTG 4,382 0,112 Terima ๐ป0

NIlai likelihood ratio test dapat ditunjukkan oleh variabel

independen yang ada dalam model pada Tabel yang tersaji pada Lampiran,

dapat diketahui signifikansi untuk variabel usia, indeks massa tubuh, jenis

serum low density lipoprotein, dan jenis serum thyrocalcitonin hormone

kurang dari โบ = 0,05 yang berarti variabel tersebut lebih baik dalam

membentuk model dibandingkan dengan model yang hanya memasukan

konstanta.

Dari empat faktor yang berpengaruh dilakukan kembali uji parsial

dan didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.4 Hasil Uji Parsial untuk variabel yang berpengaruh

Variabel Chi-Square Sig Keterangan

Intersep 6,245 0,044 Tolak ๐ป0

Usia 6,645 0,039 Tolak ๐ป0

Indeks Mssa

Tubuh

17,530 0,000 Tolak ๐ป0

LDL 6,006 0,022 Tolak ๐ป0

TCH 6,437 0,048 Tolak ๐ป0

Setelah dilakukan pengujian kembali pada variabel yang

berpengaruh, diketahui bahwa hasil yang diperoleh tidak jauh berbeda

dengan pengujian menggunakan seluruh variabel. Dari Tabel 4.3 dan Tabel

4.4 dapat diketahui bahwa tidak ada perbedaan pada uji parsial dengan

seluruh variabel dan uji parsial dengan hanya menggunakan variabel yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 49: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

37

berpengaruh sehingga tetap menggunakan seluruh variabel untuk model

terbaiknya.

Uji hipotesis untuk uji parsial adalah:

๐ป0 : Variabel independen ke- j secara statisik signifikan mempengaruhi

variabel dependen

๐ป1 : Variabel independen ke- j secara statistik tidak signifikan

mempengaruhi variabel dependen

Tolak ๐ป0:Jika nilai signifikansi untuk variabel ke- j lebih kecil dari (โบ =

0,05) atau Chi-Square hitung lebih besar dari Chi-Square tabel (๐‘‘๐‘ = ๐‘˜ โˆ’

1)

4.5 Uji Kebaikan Model (goodness of fit)

Untuk mengetahui apakah keseluruhan variabel independen

memiliki pengaruh terhadap variabel dependen maka perlu dilakukan uji

kebaikan model (goodness of fit) dengan Uji Pearson dan hasilnya akan

ditampilkan pada Tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4.5 Hasil Uji Kebaikan Model

Chi-Square Df Sig

Pearson 175,386 188 0,736

Deviance 142,483 188 0,994

hipotesis yang diuji adalah:

๐ป0 : model layak digunakan atau model sesuai

๐ป1 : model tidak layak digunakan atau model tidak sesuai

Berdasarkan Tabel yang tersaji pada Lampiran, diketahui bahwa

nilai p-value dari Pearson sebesar 0,736 lebih besar dari โบ = 0,05 jadi ๐ป0

diterima dan model layak digunakan atau model sesuai

4.6 Koefisien Determinasi

Nilai koefisien determinasi dapat diketahui dari nilai Mc Fadden,

Cox and snell dan Nagelkerke seperti pada Tabel 4.6 berikut ini:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 50: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

38

Tabel 4.6 Hasil Koefisien Determinasi

Cox and Snell 0,330

Nagelkerke 0,393

Mc Fadden 0,219

Berdasarkan Tabel yang tersaji pada Lampiran, diketahui bahwa

nilai Cox and Snell sebesar 0,33, nilai Nagelkerke sebesar 0,393 dan nilai

Mc Fadden sebesar 0,219. Artinya variabel bebas nya mampu menjelaskan

variabel terikat sebesar 31,4%.

Faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan diuji kembali dan

didapatkan hasil seperti pada Tabel 4.7 berikut ini:

Tabel 4.7 Uji Koefisien Determinasi untuk Variabel yang Berpengaruh

Cox and Snell 0,251

Nagelkerke 0,299

Mc Fadden 0,157

Dari Tabel yang tersaji pada Lampiran, dapat diketahui bahwa nilai

Cox and Snell sebesar 0,251, nilai Nagelkerke sebesar 0,299 dan nilai Mc

Fadden sebesar 0,157. Artinya variabel bebas nya mampu menjelaskan

variabel terikat sebesar 23,5%

Berdasarkan Tabel 4.6 dan Tabel 4.7 diketahui bahwa nilai koefisien

determinasi menggunakan seluruh variabel lebih besar dari nilai koefisien

determinasi yang hanya menggunakan variabel yang berpengaruh.

4.7 Pemodelan Regresi Logistik Multinomial

Dapat dibentuk model logit terbaik regresi logistik multinomial pada

contoh kasus diabetes mellitus. Dari persamaan (4.3) dan (4.4) akan

didapatkan:

Logit 1

๐‘”1(x) = ln[๐œ‹1(๐‘ฅ)

๐œ‹3(๐‘ฅ)]

๐‘”1(๐‘ฅ) = 0,369 + 0,045๐‘‹1 + 2,243๐‘‹3 โˆ’ 0,024๐‘‹6 + 0,202๐‘‹8

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 51: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

39

Dengan Logit 1 merupakan log perbandingan antara peluang kadar

gula darah rendah terhadap kadar gula darah tinggi pada penyakit diabetes

mellitus.

Demikian pula fungsi logit 2:

Logit 2

๐‘”2(x) = ln[๐œ‹2(๐‘ฅ)

๐œ‹3(๐‘ฅ)]

๐‘”2(๐‘ฅ) = 4,049 + 0,045๐‘‹1 + 2,243๐‘‹3 โˆ’ 0,024๐‘‹6 + 0,202๐‘‹8

Dengan Logit 2 merupakan log perbandingan antara peluang kadar

gula darah normal terhadap kadar gula tinggi pada penyakit diabetes

mellitus.

Dari model di atas didapatkan interpretasi yaitu:

1. Setiap penambahan usia satu tahun, maka akan meningkatkan kadar

gula darah sebanyak 0,045 mmHg, apabila Indeks Massa Tubuh, Low

Density Lipoprotein, dan Thyrocalcitonin Hormone tetap.

2. Setiap penambahan berat badan satu kilogram, maka akan

meningkatkan kadar gula darah sebanyak 2,243 mmHg, apabila usia, Low

Density Lipoprotein, dan Thyrocalcitonin Hormone tetap.

3. Setiap penambahan Low Density Lipoprotein mmol/L, maka

meningkatkan kadar gula darah sebanyak 0,024 mmHg, apabila usia, Indeks

Massa Tubuh, dan Thyrocalcitonin Hormone tetap.

4. Setiap penambahan variabel Thyrocalcitonin Hormone satu mIU/L,

maka akan menigkatkan kadar gula darah sebanyak 0,202 mmHg, apabila

usia, Indeks Massa Tubuh, dan Low Density Lipoprotein tettap.

5. Jika usia, Indeks Massa Tubuh, Low Density Lipoprotein, dan

Thyrocalcitonin Hormone sama dengan 0, maka kadar gula darah rendah

sebesar 0,369 dan kadar gula darah normal sebesar 4,049.

4.8 Interpretasi Model

Apabila model telah diuji dan hasilnya modelnya baik serta

signifikansinya nyata maka data tersebut dapat diinterpretasikan dengan

menggunakan uji odds ratio seperti pada Tabel 4.8 berikut ini:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 52: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

40

Tabel 4.8 Hasil Uji Odds Ratio

Kadar Glukosa Variabel Sig Odds Ratio

Rendah Usia 0,007 0,869

IMT 0,029 9,585

LDL 0,038 1,014

TCH 0,018 4,420

Normal Usia 0,019 0,969

IMT 0,000 9,226

LDL 0,048 0,999

TCH 0,039 1,599

Berdasarkan tabel yang tersaji pada Lampiran, dapat diketahui :

1. Uji odd ratio untuk usia adalah semakin bertambahnya usia pada

penderita kadar gula darah rendah maka peluang seseorang menderita

diabetes mellitus lebih kecil 0,869 kali dibanding penderita kadar gula darah

tinggi. Sedangkan pada penderita kadar gula darah normal maka peluang

seseorang menderita diabetes mellitus lebih kecil 0,969 kali dibanding

penderita kadar gula darah tinggi.

2. Uji odd ratio untuk IMT adalah semakin bertambahnya berat badan

pada penderita kadar gula darah rendah maka peluang seseorang menderita

diabetes mellitus lebih besar 9,585 kali dibanding penderita kadar gula

darah tinggi. Sedangkan pada penderita kadar gula darah normal maka

peluang seseorang menderita diabetes mellitus lebih besar 9,226 kali

dibanding penderita kadar gula darah tinggi.

3. Uji odd ratio untuk LDL adalah semakin tinggi kadar LDL pada

penderita kadar gula darah rendah maka peluang seseorang menderita

diabetes mellitus lebih besar 1,014 kali dibanding penderita kadar gula

darah tinggi. Sedangkan pada penderita kadar gula darah normal maka

peluang seseorang menderita diabetes mellitus lebih kecil 0,999 kali

dibanding penderita kadar gula darah tinggi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 53: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

41

4. Uji odd ratio untuk TCH adalah semakin tinggi kadar TCH pada

penderita kadar gula darah rendah maka peluang seseorang menderita

diabetes mellitus lebih besar 4,420 kali dibanding penderita kadar gula

darah tinggi. Sedangkan pada penderita kadar gula darah normal maka

peluang seseorang menderita diabetes mellitus lebih besar 1,599 klai

dibanding penderita kadar gula darah tinggi. Berdasarkan hasil uji odd ratio

diketahui besarpeluang seseorang dengan kadar gula darah rendah, normal

dan tinggi menderita diabetes mellitus.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 54: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan pada kasus kadar gula darah

pasien penyakit diabetes mellitus menggunakan regresi logistik multinomial

diperoleh kesimpulan bahwa dari 9 variabel independen yang diteliti, hanya

4 faktor saja yang signifikan mempengaruhi kadar gula darah pasien

penyakit diabetes mellitus. Model regresi logistik multinomial yang

didaptkan yaitu ๐‘”1(๐‘ฅ) = 0,369 + 0,045๐‘‹1 + 2,243๐‘‹3 + 0,024๐‘‹6 +

0,202๐‘‹8 dan ๐‘”2(๐‘ฅ) = 4,049 + 0,045๐‘‹1 + 2,243๐‘‹3 + 0,024๐‘‹6 +

0,202๐‘‹8. Faktor yang paling mempengaruhi kadar gula darah pasien

penyakit diabetes mellitus adalah usia (๐‘ฅ1), Indeks Massa Tubuh (IMT)

(๐‘ฅ3), Low Density Lipoprotein (LDL) (๐‘ฅ6), dan jenis serum Thyrocalcitonin

Hormone (TCH) (๐‘ฅ8).

5.2 Saran

Sebagai saran yang ditujukan kepada pembaca yang ingin

menyelesaikan estimasi parameter regresi logistik multinomial agar dapat

mengembangkan lebih luas lagi dengan menggunakan metode yang berbeda

dari penelitian yang penulis lakukan. Pada penelitian ini terbatas pada cara

mengestimasi parameter menggunakan metode maximum likelihood.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 55: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

Daftar Pustaka

Agresti, Alan. 1990. Categorical Data Analysis, John Willey & Sons Inc.,

New York

Agresti, Alan. 2002, Categorical Data Analysis Second Edition, John Wiley

& Sons Inc., New York.

Agresti, Alan. 2007. An Introduction to Categorical Data Analysis. John

Wiley & Sonc Inc., New York

Bradley Efron, Trevor Hastie, Iain Johnstone and Robert Tibshirani. 2004.

Least Angle Regression. Statistics Department Stanford University.

Research Papers, Vol 32 No. 2. Pp-407-408.

Gudono. 2011. Analisis Data Multivariat. Yogyakarta: BPFE โ€“ Yogyakarta.

Anggota IKAPI.

Gunardi. 1999. Metode Statistik. Yogyakarta: FMIPA Universitas Gadjah

Mada.

Hayati, Erna. 2014. Analisis Regresi Logistik untuk Mengetahui Faktor-

Faktor yang Mempengaruhi Frekuensi Kedatngan Pelanggan di Pusat

Perbelanjaan โ€œXโ€. Jurnal Ekbis, Vol 12 No. 3.

Hosmer, D. W., dan Lemeshow, S. 1989. Applied Logistic Regression. John

Wiley & Sons Inc., New York.

Hosmer, D.W., dan Lemeshow, S. 2000. Applied Logistic Regression. John

Wiley & Sons Inc., New York.

Kurniasari, Lia, Eni Sumarminingsih, dan Solimun. 2013. Pemodelan

Regresi Logistik Dan Regresi Probit Pada Variabel Bebas

Multinomial. Jurnal Matematika. Pp-309-310

Montgomery, Douglas, Elisabateh Peck, dan G. Geoffrey Vining. 1992.

Introduction to Linear Regreession Analysis. John Willey & Sons

Inc., New York

Powers, M.A. 2010. Metabolic Diseases: Advances in Research and

Treatment. Journal of the American Dietetic Association. USA

Sudjana. 1997. Metode Statistika. Bandung: PT. Tarsito Bandung.

Suharjo, Bambang. 2008. Analisis Regresi Terapan dengan SPSS.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Supangat, Andi. 2007. Statistika: dalam Kajuan Deskriptif, inferensi, dan

nonparametrik. Jakarta: Kencana.

Usman, Husaini, dan Akbar, Purnomo Setiady. 2006. Pengantar Statistika.

Jakarta: Bumi Aksara.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 56: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

44

Widarjono, Agus. 2010. Amalisis Multivariat Terapan. Yogyakarta:

Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

Zulkifli, Moch. Jeffry Maulana. 2014. Pendekatan Regresi Logistik

Multinomial Pada Klasifikasi Pemilihan Jurusan Siswa SMA Negeri

5 Malang. Jurnal Mahasiswa Statistik, Vol 2 No 5. Pp-349-352.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 57: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

LAMPIRAN

Lampiran 1. Metode Newton Raphson

Iterasi Pertama

Y X ๐…๐Ÿ ๐œน๐‘ณ

๐œน๐œท๐ŸŽ

๐œน๐‘ณ

๐œน๐œท๐Ÿ

๐œน๐Ÿ๐‘ณ

๐œน๐œท๐ŸŽ๐Ÿ

๐œน๐Ÿ๐‘ณ

๐œน๐œท๐ŸŽ๐œท๐Ÿ

๐œน๐Ÿ๐‘ณ

๐œน๐œท๐Ÿ๐œท๐ŸŽ

๐œน๐Ÿ๐‘ณ

๐œน๐œท๐Ÿ๐Ÿ

1 2 0,5 0,5 1 0,25 0,5 0,5 1

1 1 0,5 0,5 0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

0 1 0,5 -0,5 -0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

1 2 0,5 0,5 1 0,25 0,5 0,5 1

1 1 0,5 0,5 0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

1 1 0,5 0,5 0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

1 1 0,5 0,5 0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

0 1 0,5 -0,5 -0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

1 1 0,5 0,5 0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

1 1 0,5 0,5 0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

1 1 0,5 0,5 0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

1 1 0,5 0,5 0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

1 2 0,5 0,5 1 0,25 0,5 0,5 1

0 1 0,5 -0,5 -0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

0 1 0,5 -0,5 -0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

0 1 0,5 -0,5 -0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

0 2 0,5 -0,5 -1 0,25 0,5 0,5 1

1 1 0,5 0,5 0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

0 1 0,5 -0,5 -0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

1 1 0,5 0,5 0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

1 1 0,5 0,5 0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

0 2 0,5 -0,5 -1 0,25 0,5 0,5 1

1 1 0,5 0,5 0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

0 2 0,5 -0,5 -1 0,25 0,5 0,5 1

1 1 0,5 0,5 0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

0 2 0,5 -0,5 -1 0,25 0,5 0,5 1

0 1 0,5 -0,5 -0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

0 3 0,5 -0,5 -1,5 0,25 0,75 0,75 2,25

1 2 0,5 0,5 1 0,25 0,5 0,5 1

0 1 0,5 -0,5 -0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

0 1 0,5 -0,5 -0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

1 1 0,5 0,5 0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 58: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

46

Iterasi Pertama Lanjutan

Y X ๐…๐Ÿ ๐œน๐‘ณ

๐œน๐œท๐ŸŽ

๐œน๐‘ณ

๐œน๐œท๐Ÿ

๐œน๐Ÿ๐‘ณ

๐œน๐œท๐ŸŽ๐Ÿ

๐œน๐Ÿ๐‘ณ

๐œน๐œท๐ŸŽ๐œท๐Ÿ

๐œน๐Ÿ๐‘ณ

๐œน๐œท๐Ÿ๐œท๐ŸŽ

๐œน๐Ÿ๐‘ณ

๐œน๐œท๐Ÿ๐Ÿ

1 1 0,5 0,5 0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

1 1 0,5 0,5 0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

1 1 0,5 0,5 0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

0 2 0,5 -0,5 -1 0,25 0,5 0,5 1

1 2 0,5 0,5 1 0,25 0,5 0,5 1

1 1 0,5 0,5 0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

1 1 0,5 0,5 0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

0 1 0,5 -0,5 -0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

0 1 0,5 -0,5 -0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

1 2 0,5 0,5 1 0,25 0,5 0,5 1

1 1 0,5 0,5 0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

1 1 0,5 0,5 0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

1 1 0,5 0,5 0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

1 2 0,5 0,5 1 0,25 0,5 0,5 1

1 1 0,5 0,5 0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

1 1 0,5 0,5 0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

1 1 0,5 0,5 0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

0 3 0,5 -0,5 -1,5 0,25 0,75 0,75 2,25

0 1 0,5 -0,5 -0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

0 1 0,5 -0,5 -0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

0 1 0,5 -0,5 -0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

0 1 0,5 -0,5 -0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

0 1 0,5 -0,5 -0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

0 2 0,5 -0,5 -1 0,25 0,5 0,5 1

0 1 0,5 -0,5 -0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

0 2 0,5 -0,5 -1 0,25 0,5 0,5 1

0 2 0,5 -0,5 -1 0,25 0,5 0,5 1

0 1 0,5 -0,5 -0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

0 2 0,5 -0,5 -1 0,25 0,5 0,5 1

0 2 0,5 -0,5 -1 0,25 0,5 0,5 1

0 1 0,5 -0,5 -0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

0 3 0,5 -0,5 -1,5 0,25 0,75 0,75 2,25

1 1 0,5 0,5 0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

1 1 0,5 0,5 0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

0 1 0,5 -0,5 -0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

1 1 0,5 0,5 0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

0 3 0,5 -0,5 -1,5 0,25 0,75 0,75 2,25

0 2 0,5 -0,5 -1 0,25 0,5 0,5 1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 59: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

47

Iterasi Pertama Lanjutan

Y X ๐…๐Ÿ ๐œน๐‘ณ

๐œน๐œท๐ŸŽ

๐œน๐‘ณ

๐œน๐œท๐Ÿ

๐œน๐Ÿ๐‘ณ

๐œน๐œท๐ŸŽ๐Ÿ

๐œน๐Ÿ๐‘ณ

๐œน๐œท๐ŸŽ๐œท๐Ÿ

๐œน๐Ÿ๐‘ณ

๐œน๐œท๐Ÿ๐œท๐ŸŽ

๐œน๐Ÿ๐‘ณ

๐œน๐œท๐Ÿ๐Ÿ

0 2 0,5 -0,5 -1 0,25 0,5 0,5 1

0 1 0,5 -0,5 -0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

0 2 0,5 -0,5 -1 0,25 0,5 0,5 1

0 1 0,5 -0,5 -0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

1 1 0,5 0,5 0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

0 2 0,5 -0,5 -1 0,25 0,5 0,5 1

0 2 0,5 -0,5 -1 0,25 0,5 0,5 1

1 1 0,5 0,5 0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

0 2 0,5 -0,5 -1 0,25 0,5 0,5 1

1 2 0,5 0,5 1 0,25 0,5 0,5 1

1 1 0,5 0,5 0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

1 2 0,5 0,5 1 0,25 0,5 0,5 1

0 1 0,5 -0,5 -0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

0 2 0,5 -0,5 -1 0,25 0,5 0,5 1

1 1 0,5 0,5 0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

1 2 0,5 0,5 1 0,25 0,5 0,5 1

0 2 0,5 -0,5 -1 0,25 0,5 0,5 1

0 2 0,5 -0,5 -1 0,25 0,5 0,5 1

0 1 0,5 -0,5 -0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

0 1 0,5 -0,5 -0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

0 2 0,5 -0,5 -1 0,25 0,5 0,5 1

0 1 0,5 -0,5 -0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

1 1 0,5 0,5 0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

1 1 0,5 0,5 0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

1 2 0,5 0,5 1 0,25 0,5 0,5 1

0 1 0,5 -0,5 -0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

1 1 0,5 0,5 0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

1 1 0,5 0,5 0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

0 2 0,5 -0,5 -1 0,25 0,5 0,5 1

1 1 0,5 0,5 0,5 0,25 0,25 0,25 0,25

-2 -11 25 35 35 57

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 60: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

48

Iterasi Kedua

Y X ๐…๐Ÿ ๐œน๐‘ณ

๐œน๐œท๐ŸŽ

๐œน๐‘ณ

๐œน๐œท๐Ÿ

๐œน๐Ÿ๐‘ณ

๐œน๐œท๐ŸŽ๐Ÿ

๐œน๐Ÿ๐‘ณ

๐œน๐œท๐ŸŽ๐œท๐Ÿ

๐œน๐Ÿ๐‘ณ

๐œน๐œท๐Ÿ๐œท๐ŸŽ

๐œน๐Ÿ๐‘ณ

๐œน๐œท๐Ÿ๐Ÿ

1 2 0,501562 0,498438 0,996875 0,2499976 0,4999951 0,4999951 0,99999

1 1 0,465679 0,534321 0,534321 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

0 1 0,465679 -0,46568 -0,46568 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

1 2 0,501562 0,498438 0,996875 0,2499976 0,4999951 0,4999951 0,99999

1 1 0,465679 0,534321 0,534321 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

1 1 0,465679 0,534321 0,534321 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

1 1 0,465679 0,534321 0,534321 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

0 1 0,465679 -0,46568 -0,46568 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

1 1 0,465679 0,534321 0,534321 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

1 1 0,465679 0,534321 0,534321 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

1 1 0,465679 0,534321 0,534321 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

1 1 0,465679 0,534321 0,534321 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

1 2 0,501562 0,498438 0,996875 0,2499976 0,4999951 0,4999951 0,99999

0 1 0,465679 -0,46568 -0,46568 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

0 1 0,465679 -0,46568 -0,46568 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

0 1 0,465679 -0,46568 -0,46568 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

0 2 0,501562 -0,50156 -1,00312 0,2499976 0,4999951 0,4999951 0,99999

1 1 0,465679 0,534321 0,534321 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

0 1 0,465679 -0,46568 -0,46568 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

1 1 0,465679 0,534321 0,534321 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

1 1 0,465679 0,534321 0,534321 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

0 2 0,501562 -0,50156 -1,00312 0,2499976 0,4999951 0,4999951 0,99999

1 1 0,465679 0,534321 0,534321 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

0 2 0,501562 -0,50156 -1,00312 0,2499976 0,4999951 0,4999951 0,99999

1 1 0,465679 0,534321 0,534321 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

0 2 0,501562 -0,50156 -1,00312 0,2499976 0,4999951 0,4999951 0,99999

0 1 0,465679 -0,46568 -0,46568 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

0 3 0,53743 -0,53743 -1,61229 0,248599 0,745797 0,745797 2,237391

1 2 0,501562 0,498438 0,996875 0,2499976 0,4999951 0,4999951 0,99999

0 1 0,465679 -0,46568 -0,46568 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

0 1 0,465679 -0,46568 -0,46568 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

1 1 0,465679 0,534321 0,534321 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

1 1 0,465679 0,534321 0,534321 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

1 1 0,465679 0,534321 0,534321 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

1 1 0,465679 0,534321 0,534321 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

0 2 0,501562 -0,50156 -1,00312 0,2499976 0,4999951 0,4999951 0,99999

1 2 0,501562 0,498438 0,996875 0,2499976 0,4999951 0,4999951 0,99999

1 1 0,465679 0,534321 0,534321 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 61: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

49

Iterasi Kedua Lanjutan

Y X ๐…๐Ÿ ๐œน๐‘ณ

๐œน๐œท๐ŸŽ

๐œน๐‘ณ

๐œน๐œท๐Ÿ

๐œน๐Ÿ๐‘ณ

๐œน๐œท๐ŸŽ๐Ÿ

๐œน๐Ÿ๐‘ณ

๐œน๐œท๐ŸŽ๐œท๐Ÿ

๐œน๐Ÿ๐‘ณ

๐œน๐œท๐Ÿ๐œท๐ŸŽ

๐œน๐Ÿ๐‘ณ

๐œน๐œท๐Ÿ๐Ÿ

1 1 0,465679 0,534321 0,534321 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

0 1 0,465679 -0,46568 -0,46568 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

0 1 0,465679 -0,46568 -0,46568 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

1 2 0,501562 0,498438 0,996875 0,2499976 0,4999951 0,4999951 0,99999

1 1 0,465679 0,534321 0,534321 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

1 1 0,465679 0,534321 0,534321 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

1 1 0,465679 0,534321 0,534321 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

1 2 0,501562 0,498438 0,996875 0,2499976 0,4999951 0,4999951 0,99999

1 1 0,465679 0,534321 0,534321 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

1 1 0,465679 0,534321 0,534321 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

1 1 0,465679 0,534321 0,534321 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

0 3 0,53743 -0,53743 -1,61229 0,248599 0,745797 0,745797 2,237391

0 1 0,465679 -0,46568 -0,46568 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

0 1 0,465679 -0,46568 -0,46568 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

0 1 0,465679 -0,46568 -0,46568 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

0 1 0,465679 -0,46568 -0,46568 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

0 1 0,465679 -0,46568 -0,46568 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

0 2 0,501562 -0,50156 -1,00312 0,2499976 0,4999951 0,4999951 0,99999

0 1 0,465679 -0,46568 -0,46568 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

0 2 0,501562 -0,50156 -1,00312 0,2499976 0,4999951 0,4999951 0,99999

0 2 0,501562 -0,50156 -1,00312 0,2499976 0,4999951 0,4999951 0,99999

0 1 0,465679 -0,46568 -0,46568 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

0 2 0,501562 -0,50156 -1,00312 0,2499976 0,4999951 0,4999951 0,99999

0 2 0,501562 -0,50156 -1,00312 0,2499976 0,4999951 0,4999951 0,99999

0 1 0,465679 -0,46568 -0,46568 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

0 3 0,53743 -0,53743 -1,61229 0,248599 0,745797 0,745797 2,237391

1 1 0,465679 0,534321 0,534321 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

1 1 0,465679 0,534321 0,534321 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

0 1 0,465679 -0,46568 -0,46568 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

1 1 0,465679 0,534321 0,534321 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

0 3 0,53743 -0,53743 -1,61229 0,248599 0,745797 0,745797 2,237391

0 2 0,501562 -0,50156 -1,00312 0,2499976 0,4999951 0,4999951 0,99999

0 2 0,501562 -0,50156 -1,00312 0,2499976 0,4999951 0,4999951 0,99999

0 1 0,465679 -0,46568 -0,46568 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

0 2 0,501562 -0,50156 -1,00312 0,2499976 0,4999951 0,4999951 0,99999

0 1 0,465679 -0,46568 -0,46568 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

1 1 0,465679 0,534321 0,534321 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

0 2 0,501562 -0,50156 -1,00312 0,2499976 0,4999951 0,4999951 0,99999

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 62: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

50

Iterasi Kedua Lanjutan

Y X ๐…๐Ÿ ๐œน๐‘ณ

๐œน๐œท๐ŸŽ

๐œน๐‘ณ

๐œน๐œท๐Ÿ

๐œน๐Ÿ๐‘ณ

๐œน๐œท๐ŸŽ๐Ÿ

๐œน๐Ÿ๐‘ณ

๐œน๐œท๐ŸŽ๐œท๐Ÿ

๐œน๐Ÿ๐‘ณ

๐œน๐œท๐Ÿ๐œท๐ŸŽ

๐œน๐Ÿ๐‘ณ

๐œน๐œท๐Ÿ๐Ÿ

0 2 0,501562 -0,50156 -1,00312 0,2499976 0,4999951 0,4999951 0,99999

1 1 0,465679 0,534321 0,534321 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

0 2 0,501562 -0,50156 -1,00312 0,2499976 0,4999951 0,4999951 0,99999

1 2 0,501562 0,498438 0,996875 0,2499976 0,4999951 0,4999951 0,99999

1 1 0,465679 0,534321 0,534321 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

1 2 0,501562 0,498438 0,996875 0,2499976 0,4999951 0,4999951 0,99999

0 1 0,465679 -0,46568 -0,46568 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

0 2 0,501562 -0,50156 -1,00312 0,2499976 0,4999951 0,4999951 0,99999

1 1 0,465679 0,534321 0,534321 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

1 2 0,501562 0,498438 0,996875 0,2499976 0,4999951 0,4999951 0,99999

0 2 0,501562 -0,50156 -1,00312 0,2499976 0,4999951 0,4999951 0,99999

0 2 0,501562 -0,50156 -1,00312 0,2499976 0,4999951 0,4999951 0,99999

0 1 0,465679 -0,46568 -0,46568 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

0 1 0,465679 -0,46568 -0,46568 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

0 2 0,501562 -0,50156 -1,00312 0,2499976 0,4999951 0,4999951 0,99999

0 1 0,465679 -0,46568 -0,46568 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

1 1 0,465679 0,534321 0,534321 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

1 1 0,465679 0,534321 0,534321 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

1 2 0,501562 0,498438 0,996875 0,2499976 0,4999951 0,4999951 0,99999

0 1 0,465679 -0,46568 -0,46568 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

1 1 0,465679 0,534321 0,534321 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

1 1 0,465679 0,534321 0,534321 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

0 2 0,501562 -0,50156 -1,00312 0,2499976 0,4999951 0,4999951 0,99999

1 1 0,465679 0,534321 0,534321 0,2488221 0,2488221 0,2488221 0,248822

-0,00318 -9,35262 24,918931 34,907644 34,907644 56,87386

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 63: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

51

Iterasi Ketiga

Y X ๐…๐Ÿ ๐œน๐‘ณ

๐œน๐œท๐ŸŽ

๐œน๐‘ณ

๐œน๐œท๐Ÿ

๐œน๐Ÿ๐‘ณ

๐œน๐œท๐ŸŽ๐Ÿ

๐œน๐Ÿ๐‘ณ

๐œน๐œท๐ŸŽ๐œท๐Ÿ

๐œน๐Ÿ๐‘ณ

๐œน๐œท๐Ÿ๐œท๐ŸŽ

๐œน๐Ÿ๐‘ณ

๐œน๐œท๐Ÿ๐Ÿ

1 2 0,532756 0,467244 0,934489 0,248927 0,497854 0,497854 0,995708

1 1 0,444897 0,555103 0,555103 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

0 1 0,444897 -0,4449 -0,4449 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

1 2 0,532756 0,467244 0,934489 0,248927 0,497854 0,497854 0,995708

1 1 0,444897 0,555103 0,555103 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

1 1 0,444897 0,555103 0,555103 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

1 1 0,444897 0,555103 0,555103 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

0 1 0,444897 -0,4449 -0,4449 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

1 1 0,444897 0,555103 0,555103 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

1 1 0,444897 0,555103 0,555103 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

1 1 0,444897 0,555103 0,555103 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

1 1 0,444897 0,555103 0,555103 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

1 2 0,532756 0,467244 0,934489 0,248927 0,497854 0,497854 0,995708

0 1 0,444897 -0,4449 -0,4449 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

0 1 0,444897 -0,4449 -0,4449 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

0 1 0,444897 -0,4449 -0,4449 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

0 2 0,532756 -0,53276 -1,06551 0,248927 0,497854 0,497854 0,995708

1 1 0,444897 0,555103 0,555103 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

0 1 0,444897 -0,4449 -0,4449 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

1 1 0,444897 0,555103 0,555103 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

1 1 0,444897 0,555103 0,555103 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

0 2 0,532756 -0,53276 -1,06551 0,248927 0,497854 0,497854 0,995708

1 1 0,444897 0,555103 0,555103 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

0 2 0,532756 -0,53276 -1,06551 0,248927 0,497854 0,497854 0,995708

1 1 0,444897 0,555103 0,555103 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

0 2 0,532756 -0,53276 -1,06551 0,248927 0,497854 0,497854 0,995708

0 1 0,444897 -0,4449 -0,4449 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

0 3 0,618628 -0,61863 -1,85588 0,235927 0,707782 0,707782 2,123346

1 2 0,532756 0,467244 0,934489 0,248927 0,497854 0,497854 0,995708

0 1 0,444897 -0,4449 -0,4449 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

0 1 0,444897 -0,4449 -0,4449 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

1 1 0,444897 0,555103 0,555103 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

1 1 0,444897 0,555103 0,555103 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

1 1 0,444897 0,555103 0,555103 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

1 1 0,444897 0,555103 0,555103 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

0 2 0,532756 -0,53276 -1,06551 0,248927 0,497854 0,497854 0,995708

1 2 0,532756 0,467244 0,934489 0,248927 0,497854 0,497854 0,995708

1 1 0,444897 0,555103 0,555103 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 64: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

52

Iterasi Ketiga Lanjutan

Y X ๐…๐Ÿ ๐œน๐‘ณ

๐œน๐œท๐ŸŽ

๐œน๐‘ณ

๐œน๐œท๐Ÿ

๐œน๐Ÿ๐‘ณ

๐œน๐œท๐ŸŽ๐Ÿ

๐œน๐Ÿ๐‘ณ

๐œน๐œท๐ŸŽ๐œท๐Ÿ

๐œน๐Ÿ๐‘ณ

๐œน๐œท๐Ÿ๐œท๐ŸŽ

๐œน๐Ÿ๐‘ณ

๐œน๐œท๐Ÿ๐Ÿ

1 1 0,444897 0,555103 0,555103 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

0 1 0,444897 -0,4449 -0,4449 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

0 1 0,444897 -0,4449 -0,4449 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

1 2 0,532756 0,467244 0,934489 0,248927 0,497854 0,497854 0,995708

1 1 0,444897 0,555103 0,555103 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

1 1 0,444897 0,555103 0,555103 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

1 1 0,444897 0,555103 0,555103 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

1 2 0,532756 0,467244 0,934489 0,248927 0,497854 0,497854 0,995708

1 1 0,444897 0,555103 0,555103 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

1 1 0,444897 0,555103 0,555103 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

1 1 0,444897 0,555103 0,555103 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

0 3 0,618628 -0,61863 -1,85588 0,235927 0,707782 0,707782 2,123346

0 1 0,444897 -0,4449 -0,4449 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

0 1 0,444897 -0,4449 -0,4449 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

0 1 0,444897 -0,4449 -0,4449 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

0 1 0,444897 -0,4449 -0,4449 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

0 1 0,444897 -0,4449 -0,4449 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

0 2 0,532756 -0,53276 -1,06551 0,248927 0,497854 0,497854 0,995708

0 1 0,444897 -0,4449 -0,4449 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

0 2 0,532756 -0,53276 -1,06551 0,248927 0,497854 0,497854 0,995708

0 2 0,532756 -0,53276 -1,06551 0,248927 0,497854 0,497854 0,995708

0 1 0,444897 -0,4449 -0,4449 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

0 2 0,532756 -0,53276 -1,06551 0,248927 0,497854 0,497854 0,995708

0 2 0,532756 -0,53276 -1,06551 0,248927 0,497854 0,497854 0,995708

0 1 0,444897 -0,4449 -0,4449 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

0 3 0,618628 -0,61863 -1,85588 0,235927 0,707782 0,707782 2,123346

1 1 0,444897 0,555103 0,555103 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

1 1 0,444897 0,555103 0,555103 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

0 1 0,444897 -0,4449 -0,4449 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

1 1 0,444897 0,555103 0,555103 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

0 3 0,618628 -0,61863 -1,85588 0,235927 0,707782 0,707782 2,123346

0 2 0,532756 -0,53276 -1,06551 0,248927 0,497854 0,497854 0,995708

0 2 0,532756 -0,53276 -1,06551 0,248927 0,497854 0,497854 0,995708

0 1 0,444897 -0,4449 -0,4449 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

0 2 0,532756 -0,53276 -1,06551 0,248927 0,497854 0,497854 0,995708

0 1 0,444897 -0,4449 -0,4449 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

1 1 0,444897 0,555103 0,555103 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

0 2 0,532756 -0,53276 -1,06551 0,248927 0,497854 0,497854 0,995708

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 65: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

53

Iterasi Ketiga Lanjutan

Y X ๐…๐Ÿ ๐œน๐‘ณ

๐œน๐œท๐ŸŽ

๐œน๐‘ณ

๐œน๐œท๐Ÿ

๐œน๐Ÿ๐‘ณ

๐œน๐œท๐ŸŽ๐Ÿ

๐œน๐Ÿ๐‘ณ

๐œน๐œท๐ŸŽ๐œท๐Ÿ

๐œน๐Ÿ๐‘ณ

๐œน๐œท๐Ÿ๐œท๐ŸŽ

๐œน๐Ÿ๐‘ณ

๐œน๐œท๐Ÿ๐Ÿ

0 2 0,532756 -0,53276 -1,06551 0,248927 0,497854 0,497854 0,995708

1 1 0,444897 0,555103 0,555103 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

0 2 0,532756 -0,53276 -1,06551 0,248927 0,497854 0,497854 0,995708

1 2 0,532756 0,467244 0,934489 0,248927 0,497854 0,497854 0,995708

1 1 0,444897 0,555103 0,555103 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

1 2 0,532756 0,467244 0,934489 0,248927 0,497854 0,497854 0,995708

0 1 0,444897 -0,4449 -0,4449 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

0 2 0,532756 -0,53276 -1,06551 0,248927 0,497854 0,497854 0,995708

1 1 0,444897 0,555103 0,555103 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

1 2 0,532756 0,467244 0,934489 0,248927 0,497854 0,497854 0,995708

0 2 0,532756 -0,53276 -1,06551 0,248927 0,497854 0,497854 0,995708

0 2 0,532756 -0,53276 -1,06551 0,248927 0,497854 0,497854 0,995708

0 1 0,444897 -0,4449 -0,4449 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

0 1 0,444897 -0,4449 -0,4449 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

0 2 0,532756 -0,53276 -1,06551 0,248927 0,497854 0,497854 0,995708

0 1 0,444897 -0,4449 -0,4449 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

1 1 0,444897 0,555103 0,555103 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

1 1 0,444897 0,555103 0,555103 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

1 2 0,532756 0,467244 0,934489 0,248927 0,497854 0,497854 0,995708

0 1 0,444897 -0,4449 -0,4449 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

1 1 0,444897 0,555103 0,555103 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

1 1 0,444897 0,555103 0,555103 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

0 2 0,532756 -0,53276 -1,06551 0,248927 0,497854 0,497854 0,995708

1 1 0,444897 0,555103 0,555103 0,246964 0,246964 0,246964 0,246964

0,003888 -10,9933 24,71505 34,56814 34,56814 56,16173

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 66: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

54

Lampiran 2. Data Pasien Penyakit Diabete Mellitus

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 67: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

55

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 68: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

56

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 69: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

57

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 70: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

58

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 71: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

59

Lampiran 3. Output SPSS untuk Pendugaan Parameter

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 72: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

60

Lampiran 4. Output SPSS untuk Uji Simultan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 73: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

61

Lampiran 5. Output SPSS untuk Uji Parsial (Wald)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 74: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

62

Lampiran 6. Output SPSS untuk Uji Kebaikan Model

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 75: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

63

Lampiran 7. Output SPSS untuk Uji Koefisien Determinasi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 76: ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ...

64

Lampiran 8. Output SPSS untuk Uji Odd Ratio

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA