ESTIMASI PARAMETER COPULA ARCHIMEDEAN DAN … · Jika distribusi marginal kontinu, fungsi copula...

12
1 ESTIMASI PARAMETER COPULA ARCHIMEDEAN DAN APLIKASINYA PADA KLIMATOLOGI Irwan Syahrir 1 Ismaini Zaini, Heri Kuswanto 2 1 Mahasiswa Magister Jurusan Statistika ITS, 2 Dosen Jurusan Statistika ITS. email : [email protected] ABSTRAK Dalam analisis hubungan antara dua variabel random dependen asumsi dasar yaitu data berdistribusi normal. Umumnya untuk mengetahui dependensi antara dua variabel digunakan korelasi Pearson. Namun seringkali dijumpai data yang tidak berdistribusi normal. Sebagai contoh data pada bidang klimatologi atau meteorologi. Dalam kasus data yang berdistribusi tidak normal dependensi antara kedua variabel tidak dapat dijelaskan hanya dengan korelasi Pearson. Untuk mengatasi masalah dependensi data yang tidak berdistribusi normal dapat digunakan pendekatan copula. Pendekatan pada copula memiliki kelebihan yaitu dapat menjelaskan dependensi antara variabel yang distribusinya tidak normal. Pada penelitian ini akan dikaji bagaimana estimasi parameter copula Archimedean khususnya pada model parametrik. Pendekatan metode copula akan diterapkan pada data iklim, yaitu kecepatan angin maksimum dan tekanan udara diatas permukaan air laut yang merupakan data observasi harian dari Stasiun Surabaya/Perak. Struktur model dependensi terbaik diberikan oleh copula Archimedean pada keluarga frank yang memberikan hasil estimasi parameter θ = 0,806412 dan nilai loglikelihood sebesar 14,80836. Kata kunci : distribusi tidak normal, korelasi Pearson, copula Archimedean, frank, klimatologi, parametrik 1. Pendahuluan Di dalam analisis statistik biasanya diperlukan asumsi bahwa variabel randomnya berdistribusi normal. Dalam kenyataannya sering pula ditemukan data yang tidak berdistribusi normal. Hal ini mengakibatkan beberapa permasalahan pada saat pengujian statistik. Pada kasus multivariat metode analisis yang sering dilakukan adalah dengan asumsi bahwa variabel randomnya berdistribusi normal multivariat. Pada penelitian di bidang meteorologi atau klimatologi seringkali dijumpai ketidaknormalan dalam data. Sebagai contoh, data curah hujan, suhu, kelembaban udara, tekanan udara, kecepatan angin. Menurut Schölzel (2008), data iklim seringkali

Transcript of ESTIMASI PARAMETER COPULA ARCHIMEDEAN DAN … · Jika distribusi marginal kontinu, fungsi copula...

Page 1: ESTIMASI PARAMETER COPULA ARCHIMEDEAN DAN … · Jika distribusi marginal kontinu, fungsi copula adalah unik (Nelsen,2006). Untuk penyederhanaan distribusi marginal diasumsikan kontinu

1

ESTIMASI PARAMETER COPULA ARCHIMEDEAN DAN APLIKASINYA PADA KLIMATOLOGI

Irwan Syahrir1

Ismaini Zaini, Heri Kuswanto2 1Mahasiswa Magister Jurusan Statistika ITS,

2Dosen Jurusan Statistika ITS. email : [email protected]

ABSTRAK

Dalam analisis hubungan antara dua variabel random dependen asumsi dasar yaitu data berdistribusi normal. Umumnya untuk mengetahui dependensi antara dua variabel digunakan korelasi Pearson. Namun seringkali dijumpai data yang tidak berdistribusi normal. Sebagai contoh data pada bidang klimatologi atau meteorologi. Dalam kasus data yang berdistribusi tidak normal dependensi antara kedua variabel tidak dapat dijelaskan hanya dengan korelasi Pearson. Untuk mengatasi masalah dependensi data yang tidak berdistribusi normal dapat digunakan pendekatan copula. Pendekatan pada copula memiliki kelebihan yaitu dapat menjelaskan dependensi antara variabel yang distribusinya tidak normal. Pada penelitian ini akan dikaji bagaimana estimasi parameter copula Archimedean khususnya pada model parametrik. Pendekatan metode copula akan diterapkan pada data iklim, yaitu kecepatan angin maksimum dan tekanan udara diatas permukaan air laut yang merupakan data observasi harian dari Stasiun Surabaya/Perak.

Struktur model dependensi terbaik diberikan oleh copula Archimedean pada keluarga frank yang memberikan hasil estimasi parameter θ = 0,806412 dan nilai loglikelihood sebesar 14,80836. Kata kunci : distribusi tidak normal, korelasi Pearson, copula Archimedean, frank, klimatologi, parametrik

1. Pendahuluan

Di dalam analisis statistik biasanya diperlukan asumsi bahwa variabel randomnya

berdistribusi normal. Dalam kenyataannya sering pula ditemukan data yang tidak

berdistribusi normal. Hal ini mengakibatkan beberapa permasalahan pada saat pengujian

statistik. Pada kasus multivariat metode analisis yang sering dilakukan adalah dengan

asumsi bahwa variabel randomnya berdistribusi normal multivariat.

Pada penelitian di bidang meteorologi atau klimatologi seringkali dijumpai

ketidaknormalan dalam data. Sebagai contoh, data curah hujan, suhu, kelembaban

udara, tekanan udara, kecepatan angin. Menurut Schölzel (2008), data iklim seringkali

Page 2: ESTIMASI PARAMETER COPULA ARCHIMEDEAN DAN … · Jika distribusi marginal kontinu, fungsi copula adalah unik (Nelsen,2006). Untuk penyederhanaan distribusi marginal diasumsikan kontinu

2

menghasilkan non Gaussian, misal curah hujan, kecepatan angin, liputan awan, atau

kelembaban relatif, yang memiliki distribusi yang finite atau skew.

Asumsi kenormalan distribusi dalam metode analisis statistik sangat diperlukan,

karena untuk memudahkan dalam perhitungan metode estimasi. Misalnya korelasi

Pearson yang digunakan untuk mencari hubungan antara 2 variabel yang diasumsikan

berdistribusi normal. Padahal dalam data iklim banyak yang tidak memiliki distribusi

normal, sehingga diperlukan metode pendekatan yang dapat menjelaskan hubungan

antara 2 variabel yang tidak memiliki distribusi normal.

Pada umumnya, kasus-kasus yang distribusinya tidak normal tidak terlalu

diperhatikan atau bahkan dipaksakan dengan asumsi berdistribusi normal. Salah satu

metode yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu pendekatan

Copula (Sklar,1959). Metode ini memiliki flesibilitas, dimana distribusi marginal dari

variabel-variabelnya dapat dibedakan atau bahkan dapat mengetahui distribusi variabel

yang tidak diketahui. Teori tentang copula pertama kali diperkenalkan oleh Sklar (1959),

kemudian berkembang dan diaplikasikan dalam berbagai bidang, misalnya: bidang

keuangan, asuransi, ekonometrika, time series, dan lain sebagainya.

Penelitian dengan pendekatan Copula di bidang hidrology dilakukan oleh Favre et

al. (2004) dan Genest et al. (2007). Cherubini et al. (2004) dan Mcneil et al. (2005) juga

melakukan penelitian dengan pendekatan copula di bidang keuangan dan asuransi.

Copula dapat pula diaplikasikan dibidang ekonometrika dan time series, misalnya Patton

(2002;2009). Penelitian di bidang klimatologi adalah dilakukan oleh Schölzel (2008).

Schölzel (2008) menjelaskan pola distribusi dan fungsi densitas dari variabel random

multivariat pada data temperatur, curah hujan dan kecepatan angin.

Metode estimasi parameter copula dapat didekati pada model parametrik,

semiparametrik dan non parametrik (Choroś et al. ,2010). Menurut Choroś et al. (2010),

estimasi parameter copula dapat diperoleh dengan metode Maximum Likelihood

Etimation (MLE). Sedangkan Charpentier et.al. (2006) memperkenalkan macam-macam

prosedur estimasi densitas fungsi copula.

Dalam bidang klimatologi, penelitian dengan menggunakan pendekatan copula

belum banyak dilakukan. Pada penelitian iklim biasanya data diasumsikan berdistribusi

normal, pada kenyataannya tidak berdistribusi normal. Asumsi kenormalan ini dilakukan

Page 3: ESTIMASI PARAMETER COPULA ARCHIMEDEAN DAN … · Jika distribusi marginal kontinu, fungsi copula adalah unik (Nelsen,2006). Untuk penyederhanaan distribusi marginal diasumsikan kontinu

3

untuk memudahkan dalam perhitungan estimasinya. Pada pendekatan copula dependensi

antara variabel yang distribusinya tidak normal dapat diatasi, sehingga estimasi

parameternya dapat diketahui tanpa mengabaikan asumsi ketidaknormalan distribusinya.

Dalam makalah ini akan dikaji estimasi parameter dependensi pada copula,

khususnya copula archimedean. Struktur dependensi antara variabel iklim yaitu

kecepatan angin maksimum dan tekanan udara diatas permukaan air laut akan

dideskripsikan melalui pendekatan copula.

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah memperkenalkan penggunaan

metode copula sebagai metode alternatif untuk memodelkan struktur dependensi antara

variabel iklim yang memiliki distribusi yang tidak normal, khususnya pada kasus

bivariat.

2. Teori Copula

Diasumsikan suatu d dimensi vektor random X dengan fungsi distribusi

kumulatif marginal (marginal cumulative distribution) 1,.....,X XdF F dengan domain ℜ ,

yaitu nondecreasing 1( ) 0XF −∞ = dan

1( ) 1XF ∞ = . Teorema Sklar (1959) menyatakan

bahwa distribusi bersama XF dari vektor random dapat ditulis sebagai fungsi dari

distribusi marginalnya sebagai berikut:

1 1( ) ( ( ),...., ( ))dX X X X dF x C F x F x= .................................................. (1)

dimana [ ] [ ] [ ]: 0,1 ... 0,1 0,1XC x x → adalah fungsi distribusi bersama dari transformasi

variabel random ( )jj X jU F X= untuk j=1,…,d. Pada transformasi ini Uj selalu memiliki

distribusi marginal yang uniform. Jika distribusi marginal kontinu, fungsi copula adalah

unik (Nelsen,2006). Untuk penyederhanaan distribusi marginal diasumsikan kontinu dan

fungsi distribusi 1,.....,

mX XF F dapat diturunkan, meskipun pendekatan ini dapat

diperluas pada campuran dari variabel random diskret dan kontinu. Dalam kasus ini, CX

adalah uniq dan dapat dijelaskan dengan 1

1 1 10 0

( ,..., ) ... ( ,..., ) ...muu

X d X d dC u u c u u d uu= ∫ ∫ ……………......……….. (2)

Page 4: ESTIMASI PARAMETER COPULA ARCHIMEDEAN DAN … · Jika distribusi marginal kontinu, fungsi copula adalah unik (Nelsen,2006). Untuk penyederhanaan distribusi marginal diasumsikan kontinu

4

dimana ( )jj X ju F x= . Fungsi CX dikatakan suatu copula dan cX merupakan persamaan

densitas copula. Kadang-kadang densitas copula disebut juga dengan fungsi dependensi,

karena menunjukkan dependensi antara variabel random.

Berdasarkan teorema Sklar bahwa setiap densitas joint probabilitas dapat

dituliskan sebagai hasil dari densitas marginal probabilitas dan densitas copula.

1 1 1( ) ( )... ( ). ( ,..., )dX x X d X df x f x f x c u u= …………..........……………….(3)

Dari persamaan (3) tampak bahwa fungsi copula adalah fungsi distribusi

multivariat dengan marginal uniform standar.

Definisi dari bentuk parameter fungsi copula atau densitas copula terdiri dari

beberapa kelompok yang merupakan keluarga copula. Dua kelompok penting yaitu

keluarga elliptical copula dan archimedean copula.

2.1. Copula ellip (Elliptical Copula)

Copula ellip adalah copula dengan distribusi ellip. Jika ada d dimensi copula ellip

maka akan memiliki paling sedikit d(d-1)/2 parameter. Yang termasuk tipe copula ellip

adalah copula normal atau Gaussian dan copula student-t.

2.2. Copula Archimedean (Archimedean Copula)

Menurut Nielsen (1999), definisi copula archimedean ada 2 yaitu :

Definisi 1 : Misal φ : [0,1]→[0,∞] adalah kontinu, menurun dan fungsi konvek

sedemikian hingga φ (1) = 0 dan φ (0) = ∞. Fungsi φ mempunyai invers φ -1:

[0,∞]→[0,1] dengan memiliki kesamaan seperti φ, kecuali bahwa φ-1(0) = 1 dan

φ-1(∞) = 0.

Definisi 2 : Fungsi C :[0,1]d →[0.1] didefinisikan oleh: 1

1 1( ,..., ) ( ( ) ... ( ))d dC u u u uφ φ φ−= + + ......................................................(8)

Persamaan (8) dikatakan sebagai copula Archimedean d-dimensi jika dan hanya jika 1φ−

adalah monotonik sempurna pada [0,∞], yaitu

1( 1) ( ) 0 untuk k

kk u k

uφ−∂

− ≥ ∈∂

.........................................................(9)

Menurut Nelsen (2006), fungsi φ dikatakan sebagai generator copula, dengan asumsi

bahwa generator φ hanya memiliki satu parameter, yaitu θ. Copula Archimedean paling

banyak digunakan dalam kasus bivariat.

Page 5: ESTIMASI PARAMETER COPULA ARCHIMEDEAN DAN … · Jika distribusi marginal kontinu, fungsi copula adalah unik (Nelsen,2006). Untuk penyederhanaan distribusi marginal diasumsikan kontinu

5

a. Clayton (b) Frank (c) Gumbel

Gambar 1. Probabilitas fungsi densitas keluarga Archimedian (sumber : Schölzel,C., 2008)

Gambar 1 menunjukkan perilaku tail yang berbeda-beda dari keluarga copula

archimedean. Copula Clayton memiliki tail dependence lebih ke bawah, copula Frank

tanpa tail dependence, dan copula Gumbel hanya memiliki tail dependence lebih ke atas.

Keluarga copula Archimedean dapat diaplikasikan dengan baik pada bermacam-macam

masalah riil dunia, seperti halnya bidang analisis risiko (Embrechts et al.,2001) dan juga

dapat diaplikasikan pada bidang geosciences, klimatologi/meteorologi, dan lain-lain.

Fleksibilitas copula Archimedean diberikan oleh fungsi generator φ , misal dari copula

Clayton, frank dan Gumbel (Schölzel, 2008)

c1( ) ( 1) , > 0 (Clayton)

1( ) log , 0 (Frank)1

( ) ( log ) , 1 (Gumbel)

C

F

F

G

Cc

u

F F

G G

u u

eue

u u

θ

θ

θ

θ

φ θθ

φ θ

φ θ

−= −

−= ≠ − = − ≥

………...…......…….(10)

Untuk copula archimedean pada kasus bivariat persamaan (8) dapat ditulis sebagai

berikut,

( )11 2 1 2( , ) ( ) ( )C u u u uφ φ φ−= + ...........................................................(11)

3. Estimasi Copula

Menurut Mikosch (2006) estimasi parameter copula dapat diperoleh dengan metode

Maximum Likelihood Estimation (MLE). Dengan mendeskripsikan parameter yang

diberikan copula dan distribusi marginal, estimasi ML diperoleh dengan

memaksimumkan fungsi log likelihood.

Page 6: ESTIMASI PARAMETER COPULA ARCHIMEDEAN DAN … · Jika distribusi marginal kontinu, fungsi copula adalah unik (Nelsen,2006). Untuk penyederhanaan distribusi marginal diasumsikan kontinu

6

Menurut teori Sklar(1959), f densitas dari d-dimensi F dengan margin univariat

F1,F2,…,Fd dan densitas univariat f1,f2,…,fd dapat ditulis sebagai berikut.

1 2 1 1 2 21

( , ,..., ) ( ( ), ( ),..., ( ) ( )d

d d d i ii

f x x x c F x F x F x f x=

= ∏ ………………............….(12)

Dimana 1 21 2

1 2

( , ,..., )( , ,..., ),...,

dd

dd

C u u uc u u uu u u

∂=

∂ ∂ ∂ adalah densitas dari d-dimensi copula

1 2( , ,..., ; )dC u u u θ .

Untuk kasus bivariat dengan d = 2, maka fungsi densitas marginal f1 dan f2

merupakan fungsi dari vektor parameter yang tidak diketahui θ ∈ pℜ , c adalah densitas

copula dan f adalah fungsi densitas bersama dengan vektor parameter tambahan

ρ ∈ qℜ , sehingga model fungsi likelihood dapat ditulis sebagai berikut

1 2 1 1 2 2 1 1 2 2ln ( , ; , ) ln ( ( ; ), ( ; ); ) ln ( ; ) ln ( ; )h x x c F x F x f x f xθ ρ θ θ ρ θ θ= + + ............(13)

dimana parameter ρ menunjukkan dependensi keseluruhan antara dua variabel random.

4. Estimasi Parameter Copula Archimedean

Misal sampel (X1,Y1), (X2,Y2),...,(Xn,Yn) merupakan salinan iid (X,Y) dan

diasumsikan bahwa copula C yang berhubungan dengan (X,Y) adalah Archimedean

dengan parameter α. Menurut Genest dan rivest (1993) untuk mengkonstruksi estimasi

parameter α menggunakan observasi nilai Kendall’s tau. Pada copula Archimedean,

Kendall’s tau dapat dihitung melalui persamaan berikut 1

0

( )1 4( )u duu

φτφ

= +′∫ ........................................................................(14)

Estimasi parameter copula Archimedean pada keluarga clayton dapat diperoleh dengan

persamaan (14). Jika fungsi generator copula Clayton adalah 1( ) ( 1)CC

c

u u θφθ

−= − dan

1( ) CC u u θφ − −′ = − , maka parameternya adalah

1

0

1

10

( )1 4( )

( 1) / =1+42

C

C

c C

C

u duu

u duu

θ

θ

φτφ

θ θθ

− −

= +′

−=

− +

∫ .......................................................(15)

Page 7: ESTIMASI PARAMETER COPULA ARCHIMEDEAN DAN … · Jika distribusi marginal kontinu, fungsi copula adalah unik (Nelsen,2006). Untuk penyederhanaan distribusi marginal diasumsikan kontinu

7

Untuk copula gumbel fungsi generatornya adalah ( ) ( log ) GG u u θφ = − dan

1( log( ))( )G

GG

uuu

θθφ−−′ = − , sehingga parameter dependensinya adalah sebagai berikut

1

0

1

10

( )1 4( )

1( log ) =1+4( log( )) /

G

G

G

G G

u duu

u duu u

θ

θ

φτφ

θθ θ−

= +′

−−=

− −

∫..............................................(16)

5. Aplikasi dan Pembahasan

Dalam penelitian ini akan diaplikasikan pendekatan copula pada data klimatologi.

Variabel yang digunakan adalah variabel kecepatan angin maksimum dan tekanan udara

diatas permukaan air laut. Sumber data diambil dari stasiun Surabaya/Perak yang

merupakan data observasi harian selama 5 tahun yaitu dari tahun 2005-2009.

Tekanan udara dan kecepatan angin merupakan bagian dari unsur iklim. Umumnya

data pada unsur iklim memiliki distribusi yang tidak normal. Kedua variabel iklim

tersebut memiliki hubungan yang saling mempengaruhi. Apabila tekanan udara di suatu

daerah mengalami peningkatan atau perbedaan yang cukup tinggi, maka akan

mengakibatkan terjadinya aliran udara yang bergerak dari daerah yang bertekanan udara

tinggi ke daerah yang bertekanan udara rendah. Aliran udara atau yang disebut angin

akan bergerak sesuai dengan besarnya perbedaan tekanan udara. Semakin tinggi

perbedaan tekanan udara disuatu daerah semakin cepat pergerakan angin.

Untuk mengetahui kenormalan data dan distribusi marginal dapat dilakukan

dengan membuat histogram dari masing-masing variabel. Jika bentuk histogram simetri

maka dikatakan data berdistribusi normal, tapi jika bentuk histogram tidak simetri dan

memiliki tail yang panjang maka dikatakan data berdistribusi tidak normal. Hasil

histogram dari kedua variabel menunjukkan ketaknormalan data.

Page 8: ESTIMASI PARAMETER COPULA ARCHIMEDEAN DAN … · Jika distribusi marginal kontinu, fungsi copula adalah unik (Nelsen,2006). Untuk penyederhanaan distribusi marginal diasumsikan kontinu

8

Gambar 2. Histogram variabel kecepatan angin maksimum (wind_max)

dan tekanan udara diatas permukaan air laut (SLP)

Untuk mengetahui pola hubungan kedua variabel dapat dibentuk scatter plot antar

kedua variabel. Hasil scatter plot pada gambar 3, menunjukkan adanya plot-plot yang

terkonsentrasi pada interval tertentu dan ada pula plot-plot yang outlier. Plot-plot yang

terkonsentrasi dalam satu area menunjukkan adanya korelasi yang berdekatan.

Sedangkan plot-plot yang outlier menunjukkan hubungan yang sangat jauh antar kedua

variabel. Hubungan dependensi antar kedua variabel tidak dapat hanya dideskripsikan

dengan korelasi pearson karena banyaknya outlier pada scatter plot. Untuk mengatasi hal

tersebut maka struktur dependensi dapat dijelaskan dengan korelasi yang berbasis pada

rank yaitu korelasi kendall tau atau spearman.

Gambar 3. Scatter plot antara Wind_max dengan SLP

Page 9: ESTIMASI PARAMETER COPULA ARCHIMEDEAN DAN … · Jika distribusi marginal kontinu, fungsi copula adalah unik (Nelsen,2006). Untuk penyederhanaan distribusi marginal diasumsikan kontinu

9

Salah satu metode alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi

permasalahan tersebut diatas, yaitu metode Copula. Pendekatan pada copula memiliki

keuntungan yaitu dapat mendeskripsikan struktur dependensi antara kedua variabel yang

memiliki perbedaan marginal dan bentuk tail dependen.

Langkah pertama yang dilakukan untuk menganalisis menggunakan copula

adalah mentransformasi variabel-variabelnya kedalam distribusi marginal uniform.

Bentuk scatter plot hasil transformasi kedua variabel pada domain [0,1] adalah sebagai

berikut:

Gambar 4. Scatter plot antara Wind_max dengan SLP pada transformasi uniform[0,1]

Pada gambar 4 ditunjukkan bahwa kedua variabel adalah dependen, meskipun

tingkat dependensinya kecil. Plot antar keduanya menunjukkan terkonsentrasi pada

beberapa ruang interval yaitu pada ujung scatter, tetapi pada bagian interval tertentu

diantara keduanya plot tidak jelas. Bagian plot yang tidak jelas mengindikasikan tail

dependence. Dari sini dapat didefinisikan beberapa copula yang memiliki karakteristik

bentuk tail dependence.

Untuk mendapatkan informasi bentuk karakteristik keluarga copula, maka perlu

dilakukan fitting model dengan plot yang men-generate 1759 sampel data dari kedua

variabel, seperti gambar berikut:

Page 10: ESTIMASI PARAMETER COPULA ARCHIMEDEAN DAN … · Jika distribusi marginal kontinu, fungsi copula adalah unik (Nelsen,2006). Untuk penyederhanaan distribusi marginal diasumsikan kontinu

10

(a). Copula Gumbel (b) Copula Clayton (c) Frank Copula

Gambar 5. Realisasi plot sampel dari keluarga gumbel ,clayton dan frank dengan θ =4

Pada gambar 5. ditunjukkan bahwa masing-masing keluarga copula archimedean

memiliki karakteristik tail dependence yang berbeda. Copula gumbel memiliki tail

dependence keatas, sedangkan copula clayton mempunyai tail dependence kebawah.

Sebelum melakukani fitting model copula maka terlebih dulu mengestimasi koefisien

korelasi dari kedua variabel tersebut dengan 3 metode, yaitu Pearson, Spearman dan

Kendall.

Tabel 1. Koefisien korelasi dengan 3 pengukuran

Pearson Kendall Spearman

Correlation 0,1029126 0,09297176 0,1271521

p-value 1,528 x 10-5 5,398 x 10-8 8,759 x 10-8

Hasil pengukuran koefisien korelasi menunjukkan Spearman memiliki nilai yang paling

besar sedangkan nilai Kendall paling kecil dibandingkan dengan lainnya. P-value dari

ketiga pengukuran koefisien korelasi menunjukkan signifikan ( α <0,05), artinya antara

kedua variabel memiliki korelasi.

Estimasi parameter θ dan nilai loglikelihood dihitung untuk mengetahui model

struktur dependensi yang terbaik pada copula. Hasil perhitungan pada copula

archimedean keluarga Gumbel,Clayton dan Frank diperoleh sebagai berikut:

Page 11: ESTIMASI PARAMETER COPULA ARCHIMEDEAN DAN … · Jika distribusi marginal kontinu, fungsi copula adalah unik (Nelsen,2006). Untuk penyederhanaan distribusi marginal diasumsikan kontinu

11

Tabel 2. Model fitting untuk copula archimedean

Copula Parameter θ Z Log likelihood

Gumbel 1,080630 64,80587 13,49719

Clayton 0,1192973 4,098504 8,338797

Frank 0,806412 5,6946 14,80836

Berdasarkan hasil tabel 2, maka model terbaik ditunjukkan oleh nilai log likelihood

yang paling besar, yaitu model copula Frank. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa model yang paling tepat untuk menjelaskan struktur dependensi antara variabel

kecepatan angin maksimum dan tekanan udara adalah model copula Archimedean pada

keluarga Frank, yaitu dengan parameter θ =0,806412 dan nilai log likelihood sebesar

14,80836.

6. Kesimpulan

Copula Archimedean dapat diaplikasikan untuk memodelkan struktur dependensi

antara wind_maks dan SLP yang memiliki distribusi yang tidak normal. Copula dapat

pula menangkap tail dependence dari kedua variabel. Copula Archimedean dari keluarga

frank merupakan model terbaik untuk menjelaskan struktur dependensi antara variabel

kecepatan angin maksimum (wind_max) dan tekanan udara diatas permukaan air laut

(SLP).

7. Daftar Pustaka [1] Charpentier, A.,Fermanian,J.D., Scaillet, O. (2006). The Estimation of Copula:

Theory and Practice, HEC Genève and Swiss Finance Institute. [2] Cherubini, U., Luciano, E. and Vecchiato, W. (2004).Copula Methods in Finance,

Wiley. [3] Choroś,B.,Ibragimov, R.,Permiakova, E. (2010). Copula Estimation, Institute for

statistics and Econometrics of Humboldt-Universität zu Berlin, Germany. [4] Embrechts, P., Lindskog, F., and McNeil, A. (2001). Modelling Dependence with

Copulas and Applications to Risk Management, in: Handbook of Heavy Tailed Distributions in Finance, edited by: Rachev, S., 329–384., Elsevier.

[5] Embrechts, P., Kl¨uppelberg, C., and Mikosch, T. (2003). Modelling Extremal Events for Insurance and Finance, Springer, Berlin.

[6] Favre, A.C. - Adlouni, S. El. - Perreault, L. - Thiémonge, N. - Bobée, B. (2004)Multivariate Hydrological Frequency Analysis Using Copulas. Water Resour. Res., 40.

Page 12: ESTIMASI PARAMETER COPULA ARCHIMEDEAN DAN … · Jika distribusi marginal kontinu, fungsi copula adalah unik (Nelsen,2006). Untuk penyederhanaan distribusi marginal diasumsikan kontinu

12

[7] Fermanian, J.-D. (2005). “Goodness-of-Fit Tests for Copulas”, J. Multivariat Anal., 95, 119–152.

[8] Frahm, G., Junker, M., and Schmidt, R. (2005), “Estimating The Taildependence Coefficient: Properties and pitfalls, Insurance”: Mathematics and Economics, 37, 80–100.

[9] Genest, C. and Favre, A.-C. (2007). “Everything You Always Wanted to Know about Copula Modeling but Were Afraid to Ask”, J. Hydrol.Eng.; 12;347–368.

[10] Genest, C., Favre, A.-C., B´eliveau, J., and Jacques, C. (2007), “Metaelliptical Copulas and Their Use in Frequency Analysis of Multivariat Hydrological data, Water Resour”. Res., 43, W09401, doi:10.1029/2006WR005275.

[11] Heffernan, J. E. (2000), “A Directory of Coefficients of Tail Dependence, Extremes”, 3, 279–290, doi:10.1023/A:1011459127975.

[13] McNeil, A.J., Frey, R. and Embrechts, P. (2005), “Quantitative Risk Management: Concepts,Techniques”, Tools. Princeton University Press, Princeton.

[12] Mikosch, T.: Copulas: Tales and facts, Extremes, 9, 3–20, doi:10.1007/s10687-006-0015-x, 2006.

[13] Nelsen, R. B. (2006), “An Introduction to Copulas”, Springer, New York, 2nd edn. [14] Patton, A. J. (2009). Copula-Based Models for Financial Time Series, 2009, in

T.G.Andersen, R.A. Davis, J.-P. Kreiss and T. Mikosch (eds.) Handbook of Financial Time Series, Springer Verlag.

[15] Savu,C and Trede Mark (2006), “ Hierarchical archimedean Copulas”, Institute of Econometrics, University of Munster.

[16] Schölzel,C. (2008), “Multivariat non-normally distributed random variabel in climate research-introduction to the copula approach”, University of Born, Germany.

[17] Sklar,A. (1959), “Function de r’epartition ‘a n dimensionset leurs marger”, Publ. Inst. Statics. Univ Paris 8, 229-231.