epidemiologi surveilance

30
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI Sabrina Azima (201410330311059) Hasna Nur Rofika (20141033031065)

Transcript of epidemiologi surveilance

Page 1: epidemiologi surveilance

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

Sabrina Azima (201410330311059)Hasna Nur Rofika (20141033031065)

Page 2: epidemiologi surveilance

DEFINISI SURVEILANS Kegiatan pemantauan secara cermat dan terus-menerus terhadap berbagai faktor yang menentukan kejadian dan penyebaran penyakit atau gangguan kesehatan, yang meliputi pengumpulan, analisis, interpretasi dan penyebarluasan data sebagai bahan untuk penanggulangan dan pencegahan. (Menurut WHO)

Pengumpulan, analisis dan interpretasi data kesehatan secara sistematis dan terus- menerus, yang diperlukan untuk perencanaan , implementasi, dan evaluasi upaya kesehatan masyarakat, dipadukan dengan diseminasi data secara tepat waktu kepada pihak-pihak yang perlu mengetahuinya. (Menurut The Centers for Disease Cotrol (CDC)

Page 3: epidemiologi surveilance

Sistem dalam surveilans di dasarkan

pada informasi

public

health care

provider

health care

agencies

Elemen lain untuk kerjasama : pemerintah, dll

Page 4: epidemiologi surveilance

Surveillance: General principle

Health Care System Public Health Authority

Data Information

DecisionActionFeedback

Reporting

EvaluationAnalysis &

Interpretation

Page 5: epidemiologi surveilance

MANFAAT DAN KEGUNAAN SURVEILANS 1. Dapat menjelaskan pola penyakit yang sedang berlangsung, dikaitkan dengan tindakan/intervensi kesehatan masyarakat.

2. Dapat melakukan monitorng kecenderungan penyakit endemis dan mengestimasi dampak penyakit di masa mendatang

3. Dapat mempelajari riwayat alamiah penyakit dan epidemiologi penyakit (siapa, kapan, dan dimana terjadinya, serta keterpaparan faktor resiko), khususnya untuk mendeteksi adanya KLB atau wabah.

4. Memberikan informasi dan data dasar untuk penentuan prioritas, pengambilan kebijakan, perencanaan, implementas, dan alokasi sumber daya kesehatan.

5. Dapat memantau pelaksanaan dan daya guna program pengendalian khusus dengan membandingkan besarnya mesalah sebelum dan sesudah pelaksanaan program.

Page 6: epidemiologi surveilance

LANGKAH KEGIATAN SURVEILANS

Pengumpulan Data

Pengolahan

data

Analisis&

Interpretasi data

Pembuatan laporan,

rekomendasi tindak lanjut &

diseminasi informasi

Tindakan Pencegahan

& Penanggula

ngan

Page 7: epidemiologi surveilance

PENGUMPULAN DATA Jenis data

PrimerSekunder

Prosedur

Aktif

Pasif

Page 8: epidemiologi surveilance

PENGOLAHAN DATA

Tabulasi DataPenggunaan grafik atau pemetaan

Penggunaan Angka Statistik

Page 9: epidemiologi surveilance

INTERPRETASI DATA Besarnya penyebaran penyakit dan kematian menurut tempat, waktu, dan sifat penderita dalm bentuk jumlah, mean, rate, dan presentase.

Penyebab penyakit dan faktor resiko terjadinya penyakit

Kecenderungan perkembangan penyakit

Prioritas masalah yang harus ditanggulangi

Page 10: epidemiologi surveilance

hasil analisis dan interpretasi data surveilans

Informasi Epidemiologi Identifikasi dan monitoring kecenderungan masalah kesehatan Menentukan strategi pencegahan penyakit Implementasi program pencegahan dan penanggulangan penyakit Mengembangkan perencanaan dan kebijakan Evaluasi efektifitas pelayanan kesehatan

Page 11: epidemiologi surveilance

PENYAJIAN DATA

Teks

Tabel

Grafik

Page 12: epidemiologi surveilance

TREN & KLB DIPHTERI

0

2

4

6

8

10

12

Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des

FREK

UEN

SI K

LB

RATA2 TH.'00-'04 2005 2006 2007

Page 13: epidemiologi surveilance

DISEMINASI INFORMASI Adalah memberikan informasi baik barupa data, interpretasi, dan kesimpulan analisis yang dapat dimengerti dan kemudian dimanfaatkan sebagai acuan dalam menentukan arah dan kebijakan kegiatan surveilans, upaya pengendalian, dan evaluasi.

Disseminasi dapat dalam bentuk :LaporanBuletinSeminar / simposiumKongres, dll

Page 14: epidemiologi surveilance

SUMBER DATA SURVEILANS ( LAGMUIR )1. Pencatatan kematian (mortalitas)2. Laporan penyakit ( sumber terpenting )

(morbiditas)3. Laporan KLB / Wabah (epidemik)4. Pemeriksaan laboratorium5. Penyelidikan peristiwa penyakit6. Penyelidikan wabah7. Survei penyakit8. Penyelidikan tentang distribusi vektor dan

reservoir9. Penggunaan obat-obatan, sera dan vaksin10. Keterangan tentang penduduk serta

lingkungannya11. RS, praktek umum, absen kerja, sekolah, SKRT.

Page 15: epidemiologi surveilance

RUANG LINGKUP Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular Surveilans Epidemiologi Penyakit Tidak Menular Surveilans Epidemiologi Kesehatan Lingkungan dan Perilaku Surveilans Epidemiologi Masalah Kesehatan Surveilans Epidemiologi Kesehatan matra ( kes haji, pelabuhan, bencana, laut dan udara, KLB penyakit dan keracunan)

Page 16: epidemiologi surveilance

KRITERIA SISTEM SURVEILANS EFEKTIF• Sederhana ( simplicity )• Fleksibel dan akseptabel ( flexibility& aceptability)

• Tepat waktu ( timeliness)

• Akurat ( accuracy)

• Representatif dan lengkap

Page 17: epidemiologi surveilance

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

DIFTERI

Page 18: epidemiologi surveilance

PENGERTIANPenyakit menular akut pada tonsil, faring dan hidung, kadang-kadang pada selaput mukosa dan kulit. Difteri dapat menyerang pada setiap orang yang tidak mempunyai kekebalan / sistem Imun menurun

Page 19: epidemiologi surveilance

PENGOLONGAN KASUSKasus yang menunjukkan gejala-gejala demam, sakit menelan, pseudomembran, pembengkakan leher dan sesak nafas disertai bunyi (stridor)

Kasus probable disertai hasil laboratorium Positif, berupa hapus tenggorok & hapus hidung atau hapus luka di kulit yang diduga Difteri kulit.

Kasus Probable

Kasus konfirmasi

Page 20: epidemiologi surveilance

KEGIATAN SURVEILANS DIFTERI1. Penemuan Kasus2. Pelacakan Kasus3. Pelaporan4. Pengolahan Data5. Diseminasi Informasi : Umpan Balik dan Laporan6. Manajemen Surveilans : KEGIATAN INTI:

Surveilans komponen surveilans untuk deteksi dini penyakitTindakan respon segera (epidemic type response) dan respon terencana

(management type response) KEGIATAN PENDUKUNG: Pelatihan, supervisi, penyediaan dan manajemen sumber daya

Page 21: epidemiologi surveilance

PELACAKAN KASUSPenyelidikan Epidemiologi dilakukan terhadap setiap adanya 1 kasus difteri, baik dari rumah sakit , puskesmas maupun masyarakat, yang bertujuan untuk menegakkan diagnosis, memastikan terjadi KLB dan menentukan kasus tambahan serta kelompok rentan.

Page 22: epidemiologi surveilance

MATERI WAWANCARA1.Indeks kasus atau paling tidak dari mana kemungkinan kasus

berawal 2.Kasus-kasus tambahan yang ada di sekitarnya3.Cara penyebaran kasus ( langsung atau tidak langsung )4.Waktu penyebaran kasus ( jam, hari, minggu, bulan, tahun, dst )5.Siapa, dimana, berapa orang yang kemungkinan telah kontak

(hitung pergolongan umur untuk keperluan perencanaan prophilaksis dan imunisasi/ORI ). Untuk mempermudah kemungkinan penyebaran kasus, sebaiknya dibuat peta lokasi KLB dan kemungkinan mobilitas penduduknya

6.Persiapan pemberian prophilaksis dan imunisasi (ORI)

Page 23: epidemiologi surveilance

DATA LAIN YANG DIPERLUKAN1. Populasi berisiko2. Cakupan imunisasi DPT3 dan DT3. Peta wilayah4. Kondisi Cool chain 5. Manj. Pengelolaan vaskin6. Data kasus Difteri/ kasus serupa difteri7. Data kematian

Page 24: epidemiologi surveilance

PENGAMBILAN SPESIMEN KONTAK Untuk kontak yang sudah mempunyai

gejala klinis, specimen yang diambil adalah usap tenggorok dan usap nasofaring (hidung)

Untuk kontak yang tidak mempunyai gejala klinis, specimen yang diambil hanya usap nasofaring saja ( untuk efisiensi )

Page 25: epidemiologi surveilance

Algoritma untuk diagnosis, terapi dan follow up tersangka difteri dan kontak terinfeksi

Tersangka/terbukti difteri

Identifikasi kontak erat Tidak ada Ada

Positif Negatif

Stop

<3 dosis/ tidak

diketahui

≥3 dosis, terakhir > 5 tahun yl

≥3 dosis, terakhir < 5

tahun yl

• isolasi• Kultur c.diphteria hidung, tenggorok, kulit• Serum untuk pemeriksaan antibodi• Terapi serum antitoksin diphteria • Terapi antibiotik• Imunisasi aktif (Td) pada fase konvalesen• Dua pasang kultur hidung dan tenggorok (selang ≥ 24 jam) minimal 2 mgg paska terapi antibiotik. Bila tanpa antibiotik, kultur dilakukan 2 mgg setelah keluhan (-), atau ≥ 2 mgg dari awal sakit

Lapor ke Dinas Kesehatan

Tetapkan dan monitor tanda/gejala difteri minimal 7 hari

Kultur C.diphteria Terapi antibiotik Tetapkan status vaksinasi difteri

Segera imunisasi sesuai jadwal

Segera berikan booster

Bila perlu beri imunisasi ke-4 / booster

Hindari kontak erat dgn individu imunisasi tidak lengkap• identifikasi kontak erat dan lakukan tindak pencegahan• dua pasang kultur ulangan (selang ≥24 jam) minimal 2 minggu paska terapi

Stop

Page 26: epidemiologi surveilance

Laporan KLB Difteri

STP

Alur Pelaporan Surveilans Difteri

Ditjen PP & PL

Kemenkes RI

Dinas Kesehatan Provinsi

Dinas Kesehatan Kab./Kota

Rumah Sakit

FP-PD

Laporan KLB Difteri Laporan Surveilans

Integrasi PD3I Kab./Kota STP

Puskesmas W1

Kasus

Laporan KLB DifteriSTP

: umpan balik: laporan

Laporan KLB Difteri Laporan Surveilans

Integrasi PD3I Provinsi STP

Page 27: epidemiologi surveilance

FORMAT PELAPORAN

Page 28: epidemiologi surveilance

RS. Sumber Asih09 / 03 / 2010

NIHIL

Dr, Carolina Nurudin, SKMTTD TTD

Page 29: epidemiologi surveilance
Page 30: epidemiologi surveilance

Propinsi : __________________________ Tahun :

Kabupaten : __________________________ Bulan :

Puskesmas : __________________________ Jumlah kunjungan : …………..

0-7 Hr 8-28 Hr < 1 1 - 4 5-9 10-14 15 - 19 20 - 44 45 - 54 55- 59 60-69 70+ Laki ♂ Perp ♀1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

123456789

10111213141516171819202122232425

Total Kunjungan

Golongan Umur (tahun)No Jenis Penyakit Total

KoleraDiare

2

Diare berdarahTifus perut klinisTBC paru BTA(+)Tersangka TBC paru Kusta PBKusta MBCampakDifteriBatuk rejan

Hepatitis klinisTetanus

Malaria vivax

Frambusia

Malaria falsifarumMalaria mixDemam berdarah dengueDemam dengue

Filariasis

SURVEILANS TERPADU PENYAKIT BERBASIS PUSKESMAS(KASUS BARU)

Influensa

PneumoniaSifilisGonorrhoe

Malaria klinis

STP.PUS

…………………….., ……../ ……./ ……………..

Kepala Puskesmas

_____________________________________

NIP. ……………………………...

Laporan Awal / Perbaikan (lingkari pilihan)Jumlah Puskesmas Pembantu yang ada bulan laporan Jumlah Puskesmas Pembantu melapor bulan laporan Jumlah Puskesmas Pembantu melapor tepat waktu bulan laporan

: ………………..: ……………….. ( ............... %): ………………... ( ............... %)