EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR · 2020. 3. 28. · Penyakit tidak menular (PTM) menjadi...

12
PROPOSAL PENULISAN BAHAN AJAR UNIVERSITAS SAM RATULANGI 2018 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR Penyusun: SEKPLIN ANDRIES SEMUEL SEKEON, dr, Sked, MPH, SpS UNIVERSITAS SAM RATULANGI 2018

Transcript of EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR · 2020. 3. 28. · Penyakit tidak menular (PTM) menjadi...

Page 1: EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR · 2020. 3. 28. · Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara global. Data WHO menunjukkan bahwa dari 57 juta kematian

PROPOSAL

PENULISAN BAHAN AJAR UNIVERSITAS SAM RATULANGI 2018

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR

Penyusun:

SEKPLIN ANDRIES SEMUEL SEKEON, dr, Sked, MPH, SpS

UNIVERSITAS SAM RATULANGI 2018

Page 2: EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR · 2020. 3. 28. · Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara global. Data WHO menunjukkan bahwa dari 57 juta kematian

BIO DATA

PROGRAM PENULISAN BAHAN AJAR

TAHUN 2018

Nama Lengkap : Sekplin Andries Semuel Sekeon, dr, S.Ked, MPH, Sp.S Alamat rumah : Tataaran II, Link. 3, No. 167 Telepon rumah : ( - ) Nomor ponsel : 0812-4405-8656 Surel pribadi : [email protected] Alamat kantor : Kompleks Kampus Unsrat Kleak Manado Telepon kantor : 0431 – 827129 Faksimili kantor : 0431 -827130

Riwayat pendidikan

Tahun Lulus Perguruan Tinggi Bidang spesialisasi

S1. 2001 Universitas Sam Ratulangi Manado Dokter Umum S2. 2008 Vrije Universiteit Amsterdam Public Health S2. 2015 Universitas Sam Ratulangi Spesialis Saraf

Mata kuliah yang diampu

No Nama mata kuliah Strata

1. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular 1 2. Ilmu Kependudukan 1 3. Epidemiologi Bencana 1 4. Neuroepidemiologi Profesi - Spesialisasi 5. Neurogeriatri Profesi - Spesialisas

Jumlah mahasiswa yang pernah diluluskan

Strata Jumlah

1. 700 2. 8

Pengalaman penelitian 5 (lima) tahun terakhir

Tahun Topik / judul penelitian Sumber dana

2017 Kajian Kualitas Hidup pada Lansia dengan Hipertensi di Kota Tomohon

DIPA

2016 Hubungan Kadar Glukosa dengan Gangguan Fungsi Kognitif pada Cedera Kepala Akut

DIPA

2015 Hubungan Disglikemia dengan Disfungsi Eksekutif pada Pasien Cedera Kepala

DIPA

2014 Attitude Toward Epilepsy among General Population in Rural Area

Page 3: EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR · 2020. 3. 28. · Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara global. Data WHO menunjukkan bahwa dari 57 juta kematian

Pengalaman publikasi di berkala ilmiah 5 (lima) tahun terakhir

Nama penulis Tahun terbit

Judul artikel Nama berkala

Volume Status

Sekplin A. S. Sekeon Mieke A. H. N. Kembuan

2018 The association between blood glucose level and cognitive function disorder among acute head trauma patient

International Journal of Research in Medical Sciences

Vol. 6, No. 4, 2018

Sekplin A. S. Sekeon Grace D. Kandou Angela F. C. Kalesaran

2017 The association between hypertension and quality of life among elderly: A population based comparison study with general population in Tomohon, Indonesia

Global Journal of Medicine and Public Health

Vol. 6, No. 6, 2017

Sekplin A. S. Sekeon Mieke A. H. N. Kembuan Junita M. P. Sampoerno

2017 Hubungan kadar glukosa darah sewaktu dengan disfungsi eksekutif pada cedera kepala

Public Health Journal

Vol. 7, No. 1, 2017

Sekplin A. S. Sekeon 2015 The association of sleep quality and stroke disability

E-clinic Journal Unsrat

Vol. 3, No. 3, 2015

Mieke A. H. N. Kembuan Sekplin A. S. Sekeon

2014 Electrolyte imbalances among acute stroke patients in Manado, Indonesia

Global Journal of Medicine and Public Health

Vol. 3, No. 1, 2014

Pengalaman Penerbitan Buku 10 (Sepuluh)Tahun Terakhir

Nama(‐nama) Judul Buku Tahun Penerbit ISBN

penulis

Belum ada

Manado, April 2018

Sekplin A. S. Sekeon, dr, S.Ked, MPH, Sp.S

Page 4: EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR · 2020. 3. 28. · Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara global. Data WHO menunjukkan bahwa dari 57 juta kematian

OUTLINE NASKAH BAHAN AJAR

(1). Prakata

Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Keadaan

dimana penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan penting dan dalam waktu bersamaan

morbiditas dan mortalitas PTM makin meningkat merupakan beban ganda dalam pelayanan

kesehatan. Hal ini menjadi tantangan yang harus dihadapi dalam pembangunan bidang kesehatan di

Indonesia.

Proporsi angka kematian akibat PTM meningkat dari 41,7% pada tahun 1995 menjadi 49,9%

pada tahun 2001 dan 59,5% pada tahun 2007. Penyebab kematian tertinggi dari seluruh penyebab

kematian adalah stroke (15,4%), disusul hipertensi, diabetes, kanker, dan penyakit paru obstruktif

kronis. Kematian akibat PTM terjadi baik di perkotaan maupun perdesaan.

Data Riskesdas 2013 menunjukkan di perkotaan, kematian akibat stroke pada kelompok usia

45-54 tahun sebesar 15,9%, sedangkan di perdesaan sebesar 11,5%. Hal tersebut menunjukkan PTM

(utamanya stroke) menyerang usia produktif. Sementara itu prevalensi PTM lainnya cukup tinggi,

yaitu: hipertensi (31,7%), arthritis (30.3%), penyakit jantung (7.2%), dan cedera (7,5%).

PTM dipicu berbagai faktor risiko antara lain merokok, diet yang tidak sehat, kurang aktivitas

fisik, dan gaya hidup tidak sehat. Riskesdas 2007 melaporkan, 34,7% penduduk usia 15 tahun ke atas

merokok setiap hari, 93,6% kurang konsumsi buah dan sayur serta 48,2% kurang aktivitas fisik.

Peningkatan PTM berdampak negatif pada ekonomi dan produktivitas bangsa. Pengobatan

PTM seringkali memakan waktu lama dan memerlukan biaya besar. Beberapa jenis PTM adalah

penyakit kronik dan/atau katastropik yang dapat mengganggu ekonomi penderita dan keluarganya.

Selain itu, salah satu dampak PTM adalah terjadinya kecacatan termasuk kecacatan permanen.

Pemerintah sedang melakukan langkah-langkah bagi terwujudnya jaminan kesehatan

menyeluruh atau universal coverage of social health insurance untuk masalah penyakit kronik dan

katastropik dalam periode 2010-2014. Kementerian Kesehatan telah mengembangkan program

pengendalian PTM sejak tahun 2005. Upaya pengendalian faktor risiko PTM yang telah dilakukan

berupa promosi Perilaku Bersih dan Sehat serta pengendalian masalah tembakau. Beberapa

Pemerintah Daerah telah menerbitkan peraturan terkait Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dan

membentuk Aliansi Walikota/Bupati dalam Pengendalian Tembakau dan Penyakit Tidak Menular.

Page 5: EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR · 2020. 3. 28. · Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara global. Data WHO menunjukkan bahwa dari 57 juta kematian

Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Pengendalian Tembakau dalam proses. Sedangkan

untuk pengaturan makanan berisiko, ke depan akan dibuat regulasi antara lain tentang gula, garam

dan lemak dalam makanan yang dijual bebas.

Upaya pengendalian PTM tidak akan berhasil jika hanya dilakukan oleh Kementerian

Kesehatan tanpa dukungan seluruh jajaran lintas sektor Pemerintah, Swasta, Organisasi Profesi,

Organisasi Kemasyarakatan dan seluruh lapisan masyarakat. Dunia akademisi, terutama para

mahasiswa kesehatan masyarakat harus mengenal masalah PTM dan mengenal apa saja PTM utama

baik global maupun di Indonesia.

Bahan ajar ini dimaksudkan untuk menjadi bahan referensi bagi mahasiswa kesehatan

masyarakat secara khusus, dan seluruh mahasiswa di bidang kesehatan secara umum. Bahan ajar ini

dirancang untuk memperkenalkan masalah yang timbul akibat perkembangan epidemiologi penyakit

tidak menular. Beberapa penyakit menular utama dan yang diprediksi akan menjadi masalah utama

di kemudian hari juga diperkenalkan secara praktis.

Semoga bermanfaat.

Page 6: EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR · 2020. 3. 28. · Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara global. Data WHO menunjukkan bahwa dari 57 juta kematian

(2). Daftar Isi

Prakata

Daftar Isi

BAB 1: Pendahuluan

1.1. Konsep dasar epidemiologi Penyakit Tidak Menular

1.2. Peran ilmu epidemiologi dalam pencagahan dan kontrol Penyakit Tidak Menular

BAB 2: Karakteristik Penyakit Tidak Menular

2.1. Faktor resiko

2.2. Peran skrining

2.3. Peran Surveilans

BAB 3. Berbagai transisi dan pengaruhnya terhadap epidemiologi Penyakit Tidak Menular

3.1. Transisi epidemiologi

3.2 Transisi demografi

3.3. Transisi nutrisi

3.4. Transisi gaya hidup

BAB 4. Intervensi dan Evaluasi program untuk Penyakit Tidak Menular

4.1. Intervensi berbasis bukti untuk pencegahan dan control PTM

4.2. Evaluasi terhadap program intervensi PTM

BAB 5. Jenis-jenis penelitian Penyakit Tidak Menular

Penelitian observasional

Penelitian eksperimental

Kaitan penelitian PTM dan kebijakan kesehatan masyarakat

BAB 6. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular Utama

6.1. Epidemiologi Diabetes Mellitus

6.2. Epidemiologi Stroke

6.3. Epidemiologi Kanker

6.4. Epidemiologi Penyakit Jantung

6.5. Epidemiologi Hipertensi

6.6. Epidemiologi Penyakit Paru Obstruksi Menahun

Page 7: EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR · 2020. 3. 28. · Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara global. Data WHO menunjukkan bahwa dari 57 juta kematian

BAB 7. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular yang diperkirakan menjadi trend di masa

mendatang

Epidemiologi cedera/trauma

Epidemiologi obesitas

Epidemiologi defisiensi nutrisi

Epidemiologi alkoholisme

Epidemiologi ketagihan obat

Epidemiologi demensia

Epidemiologi penyakit mental

Page 8: EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR · 2020. 3. 28. · Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara global. Data WHO menunjukkan bahwa dari 57 juta kematian

BAB 1

KONSEP DASAR EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR

1.1. Konsep dasar epidemiologi Penyakit Tidak Menular

Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan kondisi medik atau penyakit yang tidak bersifat

infektif. Biasanya memiliki durasi yang panjang dan perkembangan yang relatif berkembang lambat.

PTM biasanya juga dikenal sebagai penyakit kronis.

Pada tahun 2008, terdapat 57 juta kematian secara global, dimana sebagian besar

diantaranya (63,2%) disebabkan oleh PTM (sekitar 36 juta kematian) dan sebagian besar kematian

akibat PTM terjadi pada golongan lanjut usia (sekitar 9 juta kematian). Penyebab utama kematian

secara global adalah karena penyakit kardiovaskular (stroke dan penyakit jantung), kanker, diabetes

dan penyakit paru kronis.

Pada bulan September 2011 di New York, dilakukan pertemuan tingkat tinggi di Perserikatan

Bangsa Bangsa untuk membahasa pencegahan dan kontrol PTM. Pertemuan ini merupakan

pertemuan tingkat tinggi kedua oleh Majelis Umum PBB untuk membahas masalah kesehatan.

Pertemuan pertama membahas mengenai AIDS. Pertemuan tersebut dilakukan untuk membahas

agenda internasional dalam bentuk dokumen global bagi pencegahan dan kontrol PTM.

Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara global. Data WHO

menunjukkan bahwa dari 57 juta kematian yang terjadi di dunia pada tahun 2008, sebanyak 36 juta

atau hampir dua pertiganya disebabkan oleh Penyakit Tidak Menular. PTM juga membunuh

penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara dengan tingkat ekonomi rendah dan

menengah, dari seluruh kematian yang terjadi pada orang-orang berusia kurang dari 60 tahun, 29%

disebabkan oleh PTM, sedangkan di negara-negara maju, menyebabkan 13% kematian. Proporsi

penyebab kematian PTM pada orang-orang berusia kurang dari 70 tahun, penyakit cardiovaskular

merupakan penyebab terbesar (39%), diikuti kanker (27%), sedangkan penyakit pernafasan kronis,

penyakit pencernaan dan PTM yang lain bersama-sama menyebabkan sekitar 30% kematian, serta

4% kematian disebabkan diabetes.

Menurut Badan Kesehatan Dunia WHO, kematian akibat Penyakit Tidak Menular (PTM)

diperkirakan akan terus meningkat di seluruh dunia, peningkatan terbesar akan terjadi di negara-

negara menengah dan miskin. Lebih dari dua pertiga (70%) dari populasi global akan meninggal

akibat penyakit tidak menular seperti kanker, penyakit jantung, stroke dan diabetes. Dalam jumlah

total, pada tahun 2030 diprediksi akan ada 52 juta jiwa kematian per tahun karena penyakit tidak

menular, naik 9 juta jiwa dari 38 juta jiwa pada saat ini. Di sisi lain, kematian akibat penyakit menular

seperti malaria, TBC atau penyakit infeksi lainnya akan menurun, dari 18 juta jiwa saat ini menjadi

16,5 juta jiwa pada tahun 2030.4 Pada negara-negara menengah dan miskin PTM akan bertanggung

jawab terhadap tiga kali dari tahun hidup yang hilang dan disability (Disability adjusted life

Page 9: EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR · 2020. 3. 28. · Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara global. Data WHO menunjukkan bahwa dari 57 juta kematian

years=DALYs) dan hampir lima kali dari kematian penyakit menular, maternal, perinatal dan masalah

nutrisi.

1.2. Peran ilmu epidemiologi dalam pencagahan dan kontrol Penyakit Tidak Menular

Upaya pembangunan sektor kesehatan tidak dapat berjalan sendiri tanpa dukungan banyak

pihak, baik itu dari lintas kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha hingga masyarakat.

Semua komponen bangsa diharapkan dapat berpartisipasi untuk terus menyehatkan bangsa. Kualitas

hidup manusia Indonesia sangat ditentukan oleh kualitas pendidikan dan kesehatan. Dalam

pelaksanaannya, pembangunan kesehatan menghadapi pelbagai permasalahan. Kini Indonesia

tengah mengalami perubahan pola penyakit yang sering disebut transisi epidemiologi.

Perubahan ini ditandai dengan meningkatnya kasus kematian dan kesakitan akibat penyakit

tidak menular (PTM) seperti stroke, jantung, diabetes atau kanker. Dampak meningkatnya kejadian

PTM adalah meningkatnya pembiayaan pelayanan kesehatan yang harus ditanggung oleh masyarakat

dan pemerintah; menurunnya produktivitas masyarakat; menurunnya daya saing negara yang pada

akhirnya mempengaruhi kondisi sosial ekonomi masyarakat itu sendiri. Oleh karenanya perlu adanya

perubahan pola pikir dan perilaku masyarakat untuk lebih mengutamakan upaya promotif dan

preventif. Situasi inilah yang melatarbelakangi pemerintah melahirkan GERMAS.

Gerakan ini didasari oleh Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 yang memerintahkan

kepada seluruh kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk membuat kebijakan dan

melakukan tindakan untuk membangun kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat

masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Saat ini GERMAS difokuskan pada: 1) melakukan

aktivitas fisik, 2) mengonsumsi sayur dan buah, dan 3) memeriksakan kesehatan secara berkala.

Penyebab kematian di Indonesia didominasi oleh penyakit tidak menular (PTM) serta tidak

terlepas dari aspek lingkungan. Karena itu, perlu dukungan dalam pelaksanaan Program Indonesia

Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK). Menurut data Sample Registration System (SRS)

Indonesia tahun 2014 ada 10 penyakit yang paling banyak diderita, yaitu penyakit stroke 21,1%,

penyakit jantung 12,9%, Diabetes Meliitus 6,7%, Tuberkulosis 5,7%, Komplikasi tekanan darah tinggi

5,3%, Paru kronik 4,9%, Penyakit hati ,2,7%, Kecelakaan lalu lintas 2,6%, Pneumonia 2,1%, serta

gabungan diare dan gastroenteritis karena infeksi 1,9%.

Tingginya PTM yang terjadi di Indonesia membutuhkan inovasi dalam peningkatan pelayanan

kesehatan. Salah satunya dengan Pendekatan Keluarga sebagai cara Puskesmas untuk meningkatkan

jangkauan sasaran dan mendekatkan atau meningkatkan akses pelayanan kesehatan dengan

mendatangi keluarga. Di lapangan, pelaksanaan pendekatan keluarga dilakukan dengan pelatihan

yang diikuti oleh tenaga Pembina keluarga, tenaga teknis, tenaga pengolah data dan tenaga

manajemen Puskesmas. Selain itu, pendataan dan Info Kesehatan dengan pedoman 12 indikator

keluarga sehat. Terakhir, analisis data keluarga dan intervensi.

Page 10: EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR · 2020. 3. 28. · Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara global. Data WHO menunjukkan bahwa dari 57 juta kematian

Secara operasional dalam tahap persiapan pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan

Pendekatan Keluarga, Puskesmas perlu melakukan integrasi program, SDM dan pembiayaan.

Pelaksanaan dalam pembiayaan dapat menggunakan berbagai sumber pembiayaan yang ada, yakni

Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD, Dana Kapitasi JKN (dari 40% untuk dukungan

operasional), dan dana Biaya Operasional Kesehatan (BOK) dalam Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik

dan non Fisik Anggaran Dana Desa (ADD).

Page 11: EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR · 2020. 3. 28. · Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara global. Data WHO menunjukkan bahwa dari 57 juta kematian

(4) Daftar pustaka

1. Alexander Chiejina. 2009. WHO action against non-communicable diseases".The NCD

Alliance. "About Us". The NCD Alliance. Retrieved 4 May 2011.YP-CDN. "Purpose". YP-CDN.

Retrieved 28 September 2015.

2. Andrian S. Penanggulangan Stroke terpadu. Bagian Neurologi, FKUI, Jakarta, 1992

3. Bahtiar Lubis. Faktor pada penyakit tekanan darah tinggi, Jakarta, 1993

4. Charles Limantaro. Makalah Hipertensi, SMF Ilmu Penyakit Dalam, FK Undip, Semarang,

2004

5. Cooper C, Dewe P; Dewe. 2008. Well-being—absenteeism, presenteeism, costs and

challenges. Occup Med (Lond) 58 (8): 522–4.

6. Danaei G, Vander Hoorn S, Lopez AD, Murray CJ, Ezzati M; et all. 2005. Comparative Risk

Assessment collaborating group (Cancers): Causes of cancer in the world: comparative risk

assessment of nine behavioural and environmental risk factors. Lancet 366 (9499): 1784–

93. World Health Organization. 2009. Cancer and other non communicable disesase".

World Health Organization. Retrieved 2011-01-09.

7. Depkes RI. Epidemiologi Penyakit Kronis, Jakarta

8. Depkes RI. Kumpulan makalah gambaran klinik penyakit tidak menular. Depkes, 2003.

9. Depkes RI. Penatalaksanaan penyakit tidak menular Puskesmas

10. Depkes RI. Rencana Aksi Sosia Penanggulangan Gangguan Akibat Kurang Yodium, Jakarta,

2005

11. Dirjen Bina Gizi Mayarakat. Puslitbang gizi dan makanan, Depkes, 2006

12. Dirjen P2MPL. Surveilans Penyakit tidak Menular, Depkes RI Jakarta, 2003

13. Dodik Nugroho. SMF Neurologi FK Undip Semarang, 2004

14. I Dewa Nyoman Supariasa. Penilaian Status Gizi. EGC, Jakarta, 2002

15. MN, Bustan. Epidemiologi Penyakit tidak Menular, Jakarta, 2007

16. Morris JN, Crawford MD; Crawford. 2008. Coronary heart disease and physical activity of

work; evidence of a national necropsy survey. Br Med J 2.

17. Muchlis Ramli. Deteksi dini kanker, FKUI, Jakarta, 2002

18. Perkeni. Konsensus pengelolaan Diabetes Melitus Type 2 di Indonesia, Jakarta, 2002

19. Polri. Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Raya, Kateng, 2005

20. Slamet Suryono. Masalah Diabetes di Indonesia. Perkeni. 2005

21. United Nations. 2011. Non-Communicable Diseases Deemed Development Challenge of

Epidemic Proportions in Political Declaration Adopted During Landmark General Assembly

Summit. United Nations. Department of Public Information. 19 September 2011. Retrieved

14 March 2014.

Page 12: EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR · 2020. 3. 28. · Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara global. Data WHO menunjukkan bahwa dari 57 juta kematian

22. World Health Organizarion. 2005. Preventing Chronic Diseases a Vital Investment.

Cataloguing-in-Publication Data (World Health Organization). 2005.

23. World Health Organization. 2009. New network to combat noncommunicable diseases

(Press release). World Health Organization. 8 July 2009. Retrieved 5 April 2016.

24. World Health Organization. 2009. Noncommunicable disease. World Health Organization.

Online: Retrieved April 5, 2016.

25. World Health Organization. 2015. The top 10 causes of death. World Health Organization.

Online: Retrieved 24 May 2015.

(5) glosarium

(6) Indeks