epidemiologi (malaria)

Click here to load reader

download epidemiologi (malaria)

of 20

description

materi malaria

Transcript of epidemiologi (malaria)

Penyakit Malaria

RosidahSyfa Anisa RizkiaYuliana Sandra Pratiwi

Penyakit MalariaPenyakit MalariaMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu malaria secara langsung menyebabkan anemia dan dapat menurunkan produktivitas kerja.Malaria adalah penyakit yang mengancam kehidupan yang disebabkan oleh parasit yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksiMalaria merupakan penyakit yang dapat bersifat cepat maupun lama prosesnya yang disebabkan oleh parasit malaria/protozoa genus Plasmodium bentuk aseksual yang masuk ke dalam tubuh manusia ditularkan oleh nyamuk malaria Anopheles betina Menurut Harijanto (2000), keterbatasan pengetahuan tentang epidemiologi malaria yang terdiri dari biologi parasit, vektor, ekologi manusia dan lingkungan menjadi hambatan dalam menanggulangi malaria.

Faktor ParasitAgar dapat hidup terus sebagai spesies, parasit malaria harus ada dalam tubuh manusia untuk waktu yang cukup lama dan menghasilkan gametosit jantan dan betina pada saat yang sesuai untuk penularan.Malaria pada manusia hanya dapat ditularkan oleh nyamuk betina Anopheles.Dari 400 spesies Anopheles di dunia, hanya sekitar 67 yang terbukti mengandung sporozoit dan dapat dapat menularkan malaria.

Efektifitas vektor untuk menularkan malaria ditentukan hal-hal sebagai berikut:a) Kepadatan vektor dekat pemukiman manusia.b) Kesukaan menghisap darah manusia atau antropofilia.c) Frekuensi menghisap darah (ini tergantung dari suhu).d) Lamanya sporogoni (berkebangnya parasit dalam nyamuk sehingga menjadi efektif).e) Lamanya hidup nyamuk harus cukup untuk sporogoni dan kemudian menginfeksi jumlah yang berbeda-beda menurut spesiesNyamuk Anopheles betina menggigit antara waktu senja dan subuh, dengan jumlahyang berbeda-beda menurut spesiesnya. Kebiasaan makan dan istrahat nyamuk Anopheles dapat dikelompokkan menjadi:a) Endofilik : suka tinggal dalam rumah/bangunan.b) Eksofilik : suka tinggal diluar rumah.c) Endofagi : menggigit dalam rumah/bangunan.d) Eksofagi : menggigit diluar rumah/bangunan.e) Antroprofili : suka menggigit manusia.f) Zoofili : suka menggigit binatang.

Faktor ManusiaKekurangan enzym Glukose 6 phospate dehydrogenase (G6PD) ternyata dapat memberi perlindungan terhadap infeksi P.falciparum yang berat.Keuntungan dari kurangnya enzym ini ternyata merugikan dari segi pengobatan penderita dengan obat-obatan golongan sulfonamide dan primakuin dimana dapat terjadi hemolisa darah.Kekebalan/imunitas terhadap penyakit malaria adalah adanya kemampuan tubuh manusia untuk menghancurkan Plasmodium yang masuk atau membatasi perkembangbiakannya. Kekebalan ada dua macam yaitu kekebalan alamiah (natural immunity) yaitu kekebalan yang timbul tanpa memerlukan infeksi terlebih dahulu dan kekebalan yang didapat (acquired immunity) yang juga terbagi menjadi dua jenis yaitu:a.Kekebalan aktif (active immunity)b.Kekebalan pasif (passive immunity)Faktor LingkunganLingkungan fisik, terdiri dari suhu, kelembaban, hujan, ketinggian, angin, sinar matahari, arus air dan kadar garam.Suhu mempengaruhi perkembangan parasit dalam nyamuk.Kelembaban yang rendah memperpendek umur nyamuk, meskipun tidak berpengaruh pada parasit. b. Lingkungan biologik, tumbuhan bakau, lumut, ganggang dan berbagai tumbuhan lain dapat mempengaruhi kehidupan larva karena dapat menghalangi sinar matahari atau melindungi dari serangan mahluk hidup lainnya, serta adanya tambak ikan juga akan mempengaruhi populasi nyamuk.

c. Lingkungan sosial-budaya, kebiasaan beraktifitas manusia untuk berada di luar rumah sampai tengah malam akan memudahkan nyamuk untuk menggigit, perilaku masyarakat terhadap malaria akan mempengaruhi kesediaan masyarakat untuk memberantas malaria antara lain dengan menyehatan lingkungan, menggunakan kelambu, memasang kawat kasa pada rumah dan menggunakan obat nyamuk.

Distribusi Menurut Tempat dan WaktuMalaria ditemukan tersebar luas di Indonesia dan bahkan dapat timbul secara tiba tiba di suatu daerah yang telah dinyatakan bebas malaria.Lebih dari 15 juta penderita malaria klinis di Indonesia dengan 30.000 kematian per tahun di Indonesia.Propinsi Papua dikenal dengan sebagai salah satu daerah endemis malaria di Indonesia.Angka malaria Klinis di Papua tercatat 198 per 1000 penduduk.Jumlah penderita klinis malaria jauh di atas catatan tersebut.

Pervalensi Menurut Umur dan Jenis KelaminPerbedaan prevalensi menurut umur dan jenis kelamin lebih berkaitan dengan perbedaan derajat kekebalan tubuh. Ada beberapa faktor yang turut mempengaruhi seseorang terinfeksi malaria adalah :Rasa atau suku bangsaKekurangan enzim tertentu Kekebalan pada malaria terjadi apabila tubuh mampu menghancurkan plasmodium yang masuk atau mampu menghalangi perkembangannya

Silkus Hidup Nyamuk AnophelesVektor malaria adalah Nyamuk Anopheles betina, yang merupakan inang definitif. Dalam lambung nyamuk mikrogametosit dan makrogametosit Plasmodium, masing-masing telah menjadi mikrogamet dan makrogamet yang kemudian kawin (singami) zigot ookinet oosista (proses sprogoni) dalam dinding lambung nyamuk pecah keluar puluhan ribu ratusan ribu sporozoit yang akan menuju kelenjar liur nyamuk inangnya.

Tempat Perkembangan Vektor MalariaTempat perkembangbiakan vektor malaria dibagi menjadi dua tipe yaitu :a.Tipe Permanen, yang terdiri dari: 1. Rawa-rawa 2. Sawah non teknis dengan aliran air gunung 3. Mata air 4. Kolam 5. Muara sungai tertutup pasir di pantai 6. Genangan air payau di pantai 7. Kobakan air di dasar sungai waktu musim kemarau 8. Genangan air hujan 9. Sawah tadah hujan

Tipe Temporer, yang terdiri dari: 1.Bendungan2.Saluran irigasi3.Selokan 4.Kaleng bekas

Mekanisme Penularan Manusia tertulari malaria jika kemasukan sporozoit Plasmodium (P. falciparum, P. vivax, P. malariae, atau P. ovale) lewat gigitan nyamuk Anopheles betina yang infeksius.Penularan malaria ke manusia bisa bermacam-macam:1) Alami secara inokulatif, sporozoit masuk tubuh manusia lewat gigitan nyamuk vektor.2) Aksidental lewat transfusi darah, atau jarum suntik yang terkontaminasi darah berparasit malaria yang hidup trofozoit langsung ke darah.3) Secara sengaja dengan suntikan intravena atau transfusi untuk tujuan terapi layuh saraf (paresis).

Pemeriksaan Laboratoriumtetes darah tebal/tipis ditemukan parasit malaria dalam eritrosit.PemeriksaanzserologisTiter 1 : 64 pada indirect immunofluroscence

Pemeriksaan khusus : PCR (polymerase chain reaction) ELISA (Enzyme Linked Immonosorben Assay)Radiommunoassay (RIA)

Jenis pengobatan malaria :KemoprofilaksisPada keadaan akutTerapi supresifTerapi radikalTerapi kasus-kasus khususCara-cara Pencegahan MalariaMenghindari/mengurangi gigitan nyamukMembersihkan tempat-tempat istirahat nyamuk den memberantas sarang nyamukMembunuh nyamuk dewasa dengan menggunakan racun serangga seperti obat nyamuk bakar, semprot, elektrik dan indoor residual sparying (IRS) serta fogging.Membunuh jentik-jentik nyamuk dengan menyebarkan ikan pemakan jentikPencegahan penyakit malaria bagi orang yang bepergian sangat dianjurkan untuk selalu aware dengan pencegahan penyakit malaria.krna, tidak pernah tau kondisi obyektif daerah yang dituju.

Thank you very much~~~