Energy and Exergy Analysis (PT Telpp Steam Power Plant)

8
1 ANALISIS ENERGI DAN EKSERGI PADA SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) PT. TANJUNG ENIM LESTARI PULP AND PAPER 1 Ir. Dyos Santoso, M.T, 2 Harapan Aryto Salom Ferdinand Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya INDRALAYA [email protected] Abstrak Makalah ini menyajikan analisis energi dan eksergi pada sistem pembangkit listrik tenaga uap di PT. Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper (PT.Telpp) yang bertujuan untuk mengidentifikasi komponen yang memiliki ireversibilitas yang cukup besar. Analisis eksergi mampu mengetahui letak, jenis serta kerugian yang terjadi selama proses berlangsung. Laju energi, eksergi, efisiensi energi dan eksergi serta ireversibilitas dihitung berdasarkan data operasi pada PT.Telpp. Pembangkit listrik tenaga uap yang diteliti adalah pembangkit listrik dengan menggunakan turbin ekstraksi pada daya keluaran 47,7 MW. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, condensate tank memiliki efisiensi eksergi terendah yaitu 17,3054 %, sedangkan condensate pump 2 merupakan komponen yang memiliki efisiensi eksergi tertinggi yaitu 76,3126 %. Deaerator merupakan komponen yang memiliki efisiensi energi tertinggi yaitu 99,3562 %, sedangkan power boiler merupakan komponen yang memiliki efisiensi energi terendah yaitu 29,7757 %. Ireversibilitas yang paling besar terjadi di recovery boiler, yaitu sebesar 163,0488 MW, sedangkan ireversibilitas yang paling kecil terjadi pada condensate pump 1 yaitu sebesar 0,0025 MW. Kata Kunci : analisis eksergi, analisis energi, PLTU. Abstract This paper presents exergy and energy analysis of steam power plant at PT. Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper (PT.Telpp) that aims to identify which component that have irreversibility large enough. Exergy analysis is able to know location, type and losses that occur during the process. Energy rate, exergy, energy and exergy efficiency and irreversibility is calculated based on the operating data of PT.Telpp. The steam power plant that studied is power plant by using extraction turbine with output power is 47,7 MW. Based on the research that has been done, condensate tank has the lowest of exergy efficiency is equal to 17,3054 %, meanwhile second condensate pump is component with the highest exergy efficiency of 76,3126 %. Deaerator is component with the highest energy efficiency of 99,3562 %,meanwhile power boiler is component with the lowest energy efficiency of 29,7757 %. The greatest Irreversibility occurs in the recovery boiler, that is equal to 163.0488 MW , meanwhile the lowest irreversibility occurs in first condensate pump, that is equal to 0,0025 MW. Keyword : exergy analysis, energy analysis, steam power plant 1.PENDAHULUAN Pada era ini, energi memiliki peran yang sangat krusial dalam kehidupan sehari-hari bahkan di dunia industri. Kebutuhan energi dunia terus mengalami peningkatan. Menurut proyeksi Badan Energi Dunia (International Energy Agency-IEA), hingga tahun 2030 permintaan energi dunia meningkat sebesar 45% atau rata-rata mengalami peningkatan sebesar 1,6% pertahun, tidak terkecuali di Indonesia [1]. Kebutuhan energi terus mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya kegiatan pembangunan ekonomi suatu negara. Indonesia merupakan salah satu negara ekonomi berkembang yang terus melakukan kegiatan pembangunan di sektor industri. Keberlangsungan suatu industri sangat tergantung oleh energi yang tersedia. Berdasarkan data dari blueprint Pengelolaan Energi Nasional tahun 2006, Indonesia merupakan salah satu negara dengan persediaan sumber energi terbesar, namun dalam hal pemanfaatannya, Indonesia merupakan negara dengan pemanfaatan terendah [2]. Hal ini menunjukkan, bahwa Indonesia merupakan negara yang tidak efisien dalam pemanfaatan sumber energi. Seiring dengan hal tersebut, maka pemanfaatan sumber energi seefisien mungkin perlu dilakukan. Dengan melakukan analisis eksergi secara menyeluruh dan analisis pada tiap komponen/subsistem pada sistem pembangkit serta melakukan pengoptimalan, maka efisiensi sistem pembangkit akan meningkat. Metode analisis eksergi ini sesuai dengan tujuan yang lebih jauh dalam kaitan pengelolaan sumber daya yang efisien, karena cara ini mampu mengidentifikasi lokasi, jenis serta besarnya kerugian. Informasi ini dapat dimanfaatkan pada

description

pulp and paper steam power plant

Transcript of Energy and Exergy Analysis (PT Telpp Steam Power Plant)

  • 1

    ANALISIS ENERGI DAN EKSERGI PADA SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA

    UAP (PLTU) PT. TANJUNG ENIM LESTARI PULP AND PAPER

    1Ir. Dyos Santoso, M.T,

    2Harapan Aryto Salom Ferdinand

    Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya

    INDRALAYA

    [email protected]

    Abstrak

    Makalah ini menyajikan analisis energi dan eksergi pada sistem pembangkit listrik tenaga uap di PT. Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper (PT.Telpp) yang bertujuan untuk mengidentifikasi komponen yang memiliki ireversibilitas yang cukup besar. Analisis eksergi mampu mengetahui letak, jenis serta kerugian yang terjadi selama proses berlangsung. Laju energi, eksergi, efisiensi energi dan eksergi serta ireversibilitas dihitung berdasarkan data operasi pada PT.Telpp. Pembangkit listrik tenaga uap yang diteliti adalah pembangkit listrik dengan menggunakan turbin ekstraksi pada daya keluaran 47,7 MW. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, condensate tank memiliki efisiensi eksergi terendah yaitu 17,3054 %, sedangkan condensate pump 2 merupakan komponen yang memiliki efisiensi eksergi tertinggi yaitu 76,3126 %. Deaerator merupakan komponen yang memiliki efisiensi energi tertinggi yaitu 99,3562 %, sedangkan power boiler merupakan komponen yang memiliki efisiensi energi terendah yaitu 29,7757 %. Ireversibilitas yang paling besar terjadi di recovery boiler, yaitu sebesar 163,0488 MW, sedangkan ireversibilitas yang paling kecil terjadi pada condensate pump 1 yaitu sebesar 0,0025 MW.

    Kata Kunci : analisis eksergi, analisis energi, PLTU.

    Abstract

    This paper presents exergy and energy analysis of steam power plant at PT. Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper (PT.Telpp) that aims to identify which component that have irreversibility large enough. Exergy analysis is able to know location, type and losses that occur during the process. Energy rate, exergy, energy and exergy efficiency and irreversibility is calculated based on the operating data of PT.Telpp. The steam power plant that studied is power plant by using extraction turbine with output power is 47,7 MW. Based on the research that has been done, condensate tank has the lowest of exergy efficiency is equal to 17,3054 %, meanwhile second condensate pump is component with the highest exergy efficiency of 76,3126 %. Deaerator is component with the highest energy efficiency of 99,3562 %,meanwhile power boiler is component with the lowest energy efficiency of 29,7757 %. The greatest Irreversibility occurs in the recovery boiler, that is equal to 163.0488 MW , meanwhile the lowest irreversibility occurs in first condensate pump, that is equal to 0,0025 MW.

    Keyword : exergy analysis, energy analysis, steam power plant

    1.PENDAHULUAN

    Pada era ini, energi memiliki peran yang sangat krusial dalam kehidupan sehari-hari

    bahkan di dunia industri. Kebutuhan energi dunia

    terus mengalami peningkatan. Menurut proyeksi

    Badan Energi Dunia (International Energy Agency-IEA), hingga tahun 2030 permintaan

    energi dunia meningkat sebesar 45% atau rata-rata

    mengalami peningkatan sebesar 1,6% pertahun, tidak terkecuali di Indonesia [1]. Kebutuhan

    energi terus mengalami peningkatan seiring

    dengan meningkatnya kegiatan pembangunan ekonomi suatu negara. Indonesia merupakan salah

    satu negara ekonomi berkembang yang terus

    melakukan kegiatan pembangunan di sektor

    industri. Keberlangsungan suatu industri sangat tergantung oleh energi yang tersedia. Berdasarkan

    data dari blueprint Pengelolaan Energi Nasional

    tahun 2006, Indonesia merupakan salah satu

    negara dengan persediaan sumber energi terbesar, namun dalam hal pemanfaatannya, Indonesia

    merupakan negara dengan pemanfaatan terendah

    [2]. Hal ini menunjukkan, bahwa Indonesia

    merupakan negara yang tidak efisien dalam pemanfaatan sumber energi.

    Seiring dengan hal tersebut, maka

    pemanfaatan sumber energi seefisien mungkin perlu dilakukan. Dengan melakukan analisis

    eksergi secara menyeluruh dan analisis pada tiap

    komponen/subsistem pada sistem pembangkit serta melakukan pengoptimalan, maka efisiensi

    sistem pembangkit akan meningkat. Metode

    analisis eksergi ini sesuai dengan tujuan yang

    lebih jauh dalam kaitan pengelolaan sumber daya yang efisien, karena cara ini mampu

    mengidentifikasi lokasi, jenis serta besarnya

    kerugian. Informasi ini dapat dimanfaatkan pada

  • 2

    perancangan sistem termal dan menuntun usaha

    mengurangi sumber pemborosan energi dalam

    sistem yang sudah ada, dan evaluasi sistem ekonomi [3].

    Banyak jurnal atau tulisan yang

    membahas tentang analisis eksergi, terutama tentang sistem pembangkit listrik pada Perusahaan

    Listrik semisal PLN di Indonesia [4]. Analisis

    eksergi pada proses industri juga sudah dilakukan

    [5,6], namun analisis eksergi pada sistem pembangkit listrik di industri masih sangat jarang

    dilakukan. Analisis eksergi pada industri pulp and

    paper sudah pernah dilakukan, salah satunya oleh Mei Gong [7]. Telah terbukti, bahwa analisis

    eksergi sangat berguna dalam meningkatkan

    efisiensi sistem dan proses. Mei Gong

    menganalisis industri pulp and paper secara menyeluruh, dan dalam tulisannya hanya

    memperlihatkan efisiensi pada sistem pembangkit

    secara keseluruhan tanpa memperlihatkan analisis yang dilakukan pada tiap komponen. Untuk itu

    penulis akan fokus melakukan analisis eksergi

    pada sistem pembangkit di industri pulp and paper.

    2. TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Analisis Energi

    Energi merupakan konsep dasar

    termodinamika dan merupakan salah satu aspek

    penting dalam analisis teknik [3]. Analisis energi dilakukan berdasarkan pada hukum pertama

    termodinamika. Degradasi energi tidak dihitung

    jika menggunakan hukum pertama. Sebagai contoh penurunan kualitas energi termal yang

    dipindahkan dari temperatur tinggi menjadi

    temperatur rendah tidak kelihatan bila dinyatakan

    dalam analisis energi. Sedangkan analisis eksergi dilakukan berdasarkan hukum kedua

    termodinamika, yaitu proses termodinamika selalu

    tidak ideal sehingga terjadi penurunan kualitas energi [9].

    2.1.1. Neraca Energi

    Neraca energi berbicara mengenai kesetimbangan energi di dalam suatu sistem.

    Persamaan umum kesetimbangan energi untuk

    sistem terbuka adalah:

    Dimana energi tiap state :

    E = (2)

    2.2. Analisis Eksergi

    Eksergi didefinisikan sebagai potensi

    kerja maksimum dalam bentuk materi atau energi dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Potensi

    kerja ini diperoleh melalui proses reversibel.

    Eksergi dapat ditransfer di antara sistem dan dapat dihancurkan oleh ireversibilitas di dalam sistem

    [9].

    Gambar 1 komposisi energi, eksergi dan anergi [17].

    Analisis eksergi bisa diterapkan di banyak bidang, terkhusus pada industri yang bekerja dengan pemanfaatan energi termal. Analisis

    eksergi terbukti sangat bermanfaat dalam menilai

    kinerja suatu sistem. Di dunia industri, analisis eksergi sudah dilakukan. Analisis eksergi pada

    industri pulp and paper [7] yang dilakukan

    memperlihatkan perbedaan antara analisis energi dengan analisis eksergi.

    2.2.1. Neraca Eksergi

    Pada sebagian besar persoalan analisis

    termodinamika pada umumnya akan melibatkan

    aliran massa masuk dan keluar sistem, oleh karena itu kondisi ini sering dimodelkan sebagai volume

    atur (control volume).

    Neraca eksergi volume atur dapat diekspresikan dalam persamaan berikut :

    2.2.3. Bentuk-bentuk Eksergi

    A. Work Exergy

    Karena eksergi didefinisikan sebagai potensi kerja maksimum, perpindahan laju kerja ,

    berbanding lurus dengan perpindahan laju eksergi , dan dapat ditunjukkan dalm persamaan [7]:

    = 0

    (4)

    energi

  • 3

    B. Heat Transfer Exergy

    Dengan mengasumsikan distribusi

    temperatur yang sama atau seragam pada sumber

    kalor, laju perpindahan eksergi, dihubungkan dengan perpindahan lalu aliran panas, Q , dapat

    dihitung dengan menggunakan persamaan [7]:

    = 1 0

    (5)

    Dimana 0 merupakan temperatur lingkungan dan T adalah temperatur sumber panas.

    C. Eksergi Fisik

    Eksergi fisik, juga dikenal sebagai

    thermomechanical exergy adalah kerja yang

    diperoleh dari kondisi awal (T, P) menuju kondisi

    lingkungan (0 , 0). Eksergi fisik spesifik dapat ditulis sebagai berikut [7] :

    = 0 0( 0) (6)

    Untuk gas ideal dengan konstan :

    , , = 0 1

    0 1 ln

    1

    0 +

    1

    0 (7)

    Dalam bentuk padat dan cair dengan asumsi kalor

    spesifik konstan c :

    = 0 0

    0 0 (8)

    Dimana adalah spesifik volume, diketahui dari temperatur 0 .

    D. Eksergi Kimia

    Eksergi kimia adalah jumlah kerja

    maksimum yang diperoleh ketika materi berubah dari kondisi lingkungan menuju kondisi mati

    (dead state). Proses ini hanya melibatkan

    pertukaran panas dan pertukaran zat dengan lingkungan.

    Specific molar chemical exergy dapat

    ditulis kedalam persamaan [11] :

    =

    (9)

    2.2.4. Exergy Losses

    Eksergi tidak kekal dan bisa dimusnahkan. Istilah ini sering disebut

    ireversibilitas (irreversibility). Pemusnahan

    eksergi disimbolkan dengan , sering juga disimbolkan dengan (exergy destruction) [7].

    I = To . Sgen 0 (10)

    Eksergi yang keluar merupakan eksergi

    yang termanfaatkan, yaitu eksergi produk

    , dan eksergi yang tidak termanfaatkan,

    yaitu eksergi yang terbuang . Sangat penting untuk membedakan antara eksergi yang dimusnahkan karena ireversibilitas dengan eksergi

    yang terbuang karena tidak termanfaatkan [7].

    2.2.5. Efisiensi

    Efisiensi didefinisikan sebagai

    perbandingan antara eksergi masuk sebagai eksergi yang digunakan dengan eksergi keluar

    sebagai eksergi yang termanfaatkan. Efisiensi

    eksergi dapat ditulis [7] :

    =

    (11)

    3. METODOLOGI PENELITIAN

    3.1. Pendekatan Umum

    Penelitian ini dilakukan dengan

    melakukan analisis termodinamika pada tiap

    komponen pada sistem pembangkit listrik tenaga uap. Dalam penelitian ini sistem disederhanakan

    ke dalam sebuah volume kontrol dengan

    membedakan antara aliran masuk komponen dan

    aliran keluar komponen. Sistem juga diasumsikan dalam kondisi steady. Analisis dilakukan untuk

    mengidentifikasi lokasi, jenis dan besar kerugian

    (energy losses) akibat gesekan dan pembakaran tidak sempurna pada ruang bakar, dll. Data

    temperatur, tekanan dan laju aliran massa

    digunakan untuk mencari entalpi dan entropi pada

    tabel termodinamika, sehingga bisa dihitung energi dan eksergi tiap state. Setelah mendapatkan

    energi dan eksergi di tiap state maka analisis di

    tiap komponen bisa dilakukan dengan menggunakan neraca energi dan eksergi. maka

    dapat diketahui komponen mana yang paling tidak

    efisien atau yang mengalami ireversibilitas terbesar. Analisis tiap komponen akan

    memudahkan analisis sistem pembangkit secara

    keseluruhan.

    3.2. Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian

    Adapun batasan penelitian ini antara lain,

    penelitian diarahkan kepada analisis

    termodinamika untuk mengetahui performansi dengan menggunakan analisis energi dan eksergi

    pada tiap komponen, Penelitian ini

    mempertimbangkan kondisi setiap masuk

    komponen dan keluar komponen. Proses analisis dimulai dari tiap komponen sehingga bisa

    dilakukan analisis secara keseluruhan. Sistem

    diasumsikan dalam sistem terbuka kondisi steady dan kondisi lingkungan PT. Tanjung Enim

  • 4

    Lestari Pulp and Paper dijadikan referensi. Dalam

    hal ini parameter-parameter yang akan dihitung

    meliputi: nilai eksergi , energi, laju eksergi, laju energi di tiap titik dan ireversibel serta efisiensi

    energi dan eksergi pada tiap komponen serta

    membatasi komponen yang akan dianalisis sehingga bisa menjadi satu siklus pembangkit

    listrik tenaga uap. Dalam hal ini komponen

    meliputi : power boiler, recovery boiler, turbin,

    kondensor, condensate pump, deaerator dan feed water pump.

    3.4. Sumber Data

    Data-data yang digunakan dalam analisis

    ini adalah data-data yang meliputi :

    1. Data operasi keseluruhan Pembangkit Listrik Tenaga Uap PT. Tanjung Enim

    Lestari Pulp and Paper.

    2. Data teknis PLTU yang meliputi : tekanan, temperatur, laju aliran massa

    dan data penting lainnya yang

    mendukung dalam penelitian. 3. Gambar diagram alir atau flow sheet

    PLTU PT. Tanjung Enim Lestari Pulp

    and Paper. 4. Buku pedoman operasi (Manual Design)

    PLTU PT. Tanjung Enim Lestari Pulp

    and Paper.

    Untuk memudahkan dalam melakukan perhitungan maka disusun diagram seperti yang

    ditunjukkan pada gambar.

    Gambar 2. Diagram alir penelitian

    4. Sistem PLTU PT.Telpp

    4.1. Penjelasan Sistem

    Gambar 3. Skema PLTU di PT. Tanjung Enim Lestari

    Pulp and Paper

    Pada PLTU PT. Tanjung Enim Lestari

    Pulp and Paper , daya listrik maksimum yang

    bisa dihasilkan adalah 75 MW. Turbin digerakkan oleh steam yang dihasilkan dari

    power boiler dan recovery boiler. Power boiler

    menggunakan bahan bakar kulit kayu (bark). Air

    dialirkan ke atas melalui pipa yang ada pada dinding boiler, air tersebut akan dipanaskan

    hingga menjadi uap kering. Uap kemudian masuk

    ke high pressure header yang merupakan tempat bertemu uap dari power boiler dan recovery

    boiler. Uap dengan tekanan dan suhu yang tinggi

    inilah yang menjadi sumber tenaga untuk menggerakkan turbin yang dihubungkan ke

    generator. Uap yang keluar dari turbin sebagian

    besar diekstrak ke medium pressure (MP) steam

    dan low pressure (LP) steam untuk keperluan mill process, dan sisanya dialirkan ke kondensor.

    Di condensate tank uap panas didingingkan

    dengan menggunakan air pendingin cooling tower. Kemudian air dipompa menuju deaerator

    dan masuk ke feed water tank dan dipanaskan

    dengan menggunakan uap panas dari LP steam.

    Air kemudian dipompa dengan feed water pump untuk dipanaskan lebih lanjut di boiler dengan

    terlebih dahulu masuk ke economizer yang

    dilanjutkan ke steam drum. Siklus ini terus berlangsung selama proses terjadi.

    Sedangkan pada recovery boiler, proses

    steam yang terjadi sama dengan yang terjadi di power boiler, hanya saja bahan bakar yang

    digunakan adalah Heavy Black Liquor (HBL).

  • 5

    5. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

    5.1. Perhitungan pada Tiap State

    Tabel 1. Perhitungan pada tiap state dengan daya keluaran turbin 47,7 MW

    Data lingkungan yang dipakai adalah data lingkungan di PT. Tanjung Enim Lestari Pulp and

    Paper :

    0 = 306 0 = 101,325

    Sehingga didapat :

    0 = 138,361 / 0 = 0,477883 /(. )

    Analisis dilakukan pada saat daya yang dihasilkan

    turbin sebesar 47,7 MW. Laju energi dan eksergi

    spesifik dihitung dengan menggunakan persamaan

    2 dan 6.

    5.2.Analisis Energi dan Eksergi pada

    Komponen

    Tabel 2. Efisiensi energi dan eksergi pada komponen

    TITIK Tekanan P (kPa)

    Temperatur T (C)

    Laju aliran massa

    (kg/ s)

    Enthalpy h (kJ/ kg)

    Entropy s (kJ/ kg K)

    Laju energi

    E (MW) Exergy Spec.

    (kJ/ kg)

    Laju eksergi

    (MW)

    1a 8359 123 76,1111 522,243 1,55271 39,7485 54,9849 4,1850

    1b 8253 124 24,7222 526,398 1,56346 13,0137 55,8504 1,3807

    2a 6310 450 75,2778 3298,41 6,69389 248,2970 1257,9509 94,6957

    2b 6368 436 24,7222 3262,88 6,64034 80,6656 1238,8072 30,6261

    3 6274 453 100 3306,33 6,70741 330,6330 1261,7337 126,1734

    4 12 47 12,5 2585,98 8,1275 32,3248 106,8362 1,335452

    5 337 157 57,2222 2773,41 7,05556 158,7007 622,2798 35,6082

    6 1242 259 26,3889 2954,42 6,85178 77,9639 865,6465 22,8434

    7 343 169 8,8889 2798,76 7,10573 24,8779 632,2778 5,6202

    8 230 90 15,0627 377,163 1,19275 5,6811 20,0527 0,3020

    9 700 97 43,1250 381,731 1,20397 16,4621 21,1874 0,9137

    10 700 107 37,9166 449,145 1,38515 17,0301 33,1603 1,2573

    11 387 30 1045 138,619 0,477789 144,8569 0,2868 0,2997

    12 387 39 1045 163,691 0,55889 171,0571 0,5419 0,5662

    13 325 60 96,1111 251,437 0,831131 24,1659 4,9821 0,4788

    14 900 60 74,1667 251,919 0,830825 18,6840 5,5577 0,4122

    15 600 30 28,8889 126,277 0,436573 3,6480 0,5569 0,0161

    16 300 121 104,7222 512,373 1,54936 53,6568 46,1400 4,8319

    17 8359 122 104,7222 518,016 1,54202 54,2478 54,0291 5,6580

    18 12 47 12,5000 196,797 0,668412 2,4600 0,1341 0,001677

    19 6899 268 2,2222 2992,48 7,18582 6,6500 801,4903 1,7811

    20 900 60 21,9444 251,919 0,830825 5,5282 5,557748 0,1220

    21 12 60 96,1111 251,18 0,831293 24,1412 4,67554 0,4494

    22 443 60 96,1111 251,536 0,831068 24,1754 5,1004 0,4902

    KOMPONEN/SUBSISTEM EFISIENSI ENERGI

    (%) EFISIENSI EKSERGI

    (%)

    POWER BOILER 29,7757 24,7740 RECOVERY BOILER 58,6909 35,6961 TURBINE 77,3802 71,8522 CONDENSOR 87,7295 19,9864 DEAERATOR 99,3562 59,4974 CONDENSATE PUMP 2 76,2741 76,3126 CONDENSATE PUMP 1 64,7954 63,8327 CONDENSATE TANK 51,1884 17,3054 FEED WATER PUMP 67,7671 66,2983

  • 6

    Tabel 3. Ireversibilitas pada komponen

    Gambar 4 dan 5 di bawah ini merupakan grafik perbandingan efisiensi energi dan eksergi serta

    ireversibilitas pada tiap komponen sistem pembangkit

    listrik tenaga uap di PT. Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper.

    Gambar 4. Perbandingan analisis energi dan analisis eksergi

    Gambar 5. Ireversibilitas pada tiap komponen

    Hasil dari perhitungan analisis energi dan eksergi pada

    PLTU. PT.Telpp dapat disajikan dalam bentuk diagram

    grassman seperti yang ditunjukkan pada gambar 6.

    Gambar 6. Diagram Grassman PLTU PT.Telpp

    5.3. Pembahasan

    Dengan melihat tabel 1, pada tiap state

    dapat dilihat perbedaan antara perhitungan dengan metode analisis energi dan perhitungan

    dengan metode analisis eksergi. Jumlah energi

    selalu lebih besar jika dibandingkan dengan

    jumlah eksergi pada state yang sama. Perbedaan ini dikarenakan, analisis energi hanya berbicara

    tentang kuantitas saja, sedangkan analisis eksergi

    berbicara tentang kuantitas dan kualitas. Eksergi juga adalah hasil pengurangan energi suatu sistem

    dengan lingkungan, dimana lingkungan PT.

    Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper menjadi referensinya.

    Pada gambar 4 kita dapat melihat, bahwa

    ada perbedaan yang cukup besar antara efisiensi

    energi dan efisiensi eksergi. Semakin tinggi temperatur, maka nilai enthalpy dan entropy juga

    semakin tinggi. Jika suatu sistem memiliki

    temperatur yang tinggi, maka akan terdapat selisih yang besar antara sistem dengan lingkungan.

    Sebaliknya, semakin rendah temperatur

    KOMPONEN/SUBSISTEM IRREVERSIBILITY

    (MW) %

    POWER BOILER 88,8030 32,0204 RECOVERY BOILER 163,0488 58,7918 TURBINE 18,6862 6,737845 CONDENSOR 1,0672 0,38481 DEAERATOR 2,9977 1,080918 CONDENSATE PUMP 2 0,1391 0,050169 CONDENSATE PUMP 1 0,0231 0,008342 CONDENSATE TANK 2,1473 0,774286 FEED WATER PUMP 0,4200 0,15143

    277,3325 100

  • 7

    lingkungan, maka semakin besar juga selisih

    antara sistem dengan lingkungan yang diberikan. Tabel 2 dan Gambar 4 menunjukkan

    efisiensi energi dan eksergi pada tiap komponen

    PLTU PT. Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper.

    Berdasarkan analisis energi yang dilakukan, deaerator merupakan komponen yang memiliki

    efisiensi energi tertinggi yaitu 99,3562 % ,

    sedangkan power boiler merupakan komponen yang memiliki efisiensi energi terendah yaitu

    29,7757 %. Laju aliran massa bahan bakar bark

    yang cukup kecil, perbedaan temperatur yang sangat besar antara furnace dan steam serta

    pembakaran bark yang tidak sempurna,

    mengakibatkan rendahnya efisiensi energi pada

    power boiler. Berdasarkan analisis eksergi yang

    dilakukan, condensate pump 2 merupakan

    komponen yang memiliki efisiensi eksergi tertinggi yaitu 76,3126 %, sedangkan condensate

    tank merupakan komponen yang memiliki

    efisiensi eksergi terendah yaitu 17,3054 %. Exergy Losses Pada condensate tank juga

    diakibatkan oleh pencampuran steam yang

    memiliki perbedaan temperatur yang cukup besar

    dari mill process, kondensor dan condensate pump 2.

    Eksergi yang masuk pada tiap komponen

    tidaklah sama dengan eksergi yang keluar pada tiap komponen, hal ini dikarenakan adanya

    eksergi yang dimusnahkan (ireversibilitas).

    Semakin besar ireversibilitas maka efisiensi

    eksergi suatu komponen akan semakin rendah. Dengan melihat tabel 3 dan gambar 5, dapat

    dilihat bahwa ireversibilitas yang paling besar

    terjadi pada recovery boiler yaitu sebesar 163,0488 MW , hal ini menjadikan recovery

    boiler menjadi sumber utama ireversibilitas yaitu

    sebesar 58,7918 % dari total ireversibilitas yang terjadi dalam sistem pembangkit listrik tenaga uap

    di PT. Telpp. Condensate pump 1 merupakan

    komponen yang memiliki ireversibilitas terkecil

    yaitu 0,0231 MW atau 0,008342 % dari total ireversibilitas yang terjadi pada sistem

    pembangkit. Pada condensate pump 2 tidak

    terjadi penurunan temperatur dan hanya mengalami peningkatan tekanan yang relatif kecil,

    sehingga perubahan nilai energi dan eksergi yang

    terjadi sangat kecil, hal ini mengakibatkan ireversibilitas yang sangat kecil pada condensate

    pump 2.

    Faktor yang mempengaruhi efisiensi

    eksergi yang rendah dan ireversibilitas yang besar pada recovery boiler dan power boiler adalah

    nilai kalor black liquor dan bark yang rendah.

    Nilai kalor pembakaran pada bark cukup tinggi dibandingkan black liquor, karena pada black

    liquor masih banyak terdapat senyawa organik.

    Black liquor merupakan cairan hasil cooking dan

    bleaching pada digester yang hanya

    mengekstraksi selulosa, dimana terjadi pemisahan kandungan organik dan anorganik. Black liquor

    memiliki kandungan organik yang sangat sedikit.

    Kandungan organik inilah yang menentukan nilai

    kalor suatu senyawa. Pada sistem pembangkit, terjadi losses

    berupa kebocoran pipa yang mengakibatkan uap

    cukup banyak yang terbuang. Hal ini mengakibatkan laju aliran massa yang masuk

    dengan keluar komponen tidak seimbang dan

    berpengaruh pada hasil perhitungan yang dilakukan.

    6. KESIMPULAN DAN SARAN

    6.1. Kesimpulan

    Setelah melakukan analisis energi dan

    eksergi pada sistem pembangkit listrik tenaga uap di PT. Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper,

    pada saat daya turbin sebesar 47,7 MW, maka bisa

    ditarik beberapa kesimpulan yang bisa menggambarkan apa yang diperoleh dari

    penelitian ini.

    Berdasarkan analisis energi yang telah

    dilakukan, deaerator merupakan komponen yang memiliki efisiensi energi tertinggi yaitu 99,3562

    %, sedangkan power boiler merupakan komponen

    yang memiliki efisiensi energi terendah yaitu 29,7757 %.

    Berdasarkan analisis eksergi yang telah

    dilakukan, condensate pump 2 merupakan komponen yang memiliki efisiensi eksergi

    tertinggi yaitu 76,3126 %, sedangkan condensate

    tank merupakan komponen yang memiliki

    efisiensi eksergi terendah yaitu 17,3054 %. Recovery boiler merupakan komponen

    yang memiliki ireversibilitas paling besar yaitu

    sebesar 163,0488 MW atau 58,7918 % dari total ireversibilitas yang terjadi pada sistem

    pembangkit. Sedangkan Condensate pump 1

    merupakan komponen yang memiliki

    ireversibilitas terkecil yaitu 0,0231 MW atau 0,008342 % dari total ireversibilitas yang terjadi

    pada sistem pembangkit.

    6.2. Saran

    Pihak perusahaan perlu melakukan analisis eksergi pada komponen dan PLTU secara

    keseluruhan, karena analisis eksergi tidak hanya

    meninjau energi dari segi kuantitas tapi juga kualitas. Analisis eksergi juga mampu mengetahui

    lokasi, jenis dan mampu mengidentifikasi

    komponen yang mengalami pemusnahan eksergi

    (ireversibilitas) yang cukup besar. Perusahaan juga perlu melakukan analisis termoekonomi

    untuk melakukan penilaian dari segi biaya.

  • 8

    DAFTAR SIMBOL

    E Energi Ek Energi kinetik

    Ep

    , Energi potensial

    Eksergi, spesifik eksergi

    G Gravitasi

    H,h Entalpi, entalpi spesifik

    hT Enatlpi spesifik keseluruhan I Ireversibilitas

    M Massa

    Laju aliran massa P Tekanan

    Q, q Perpindahan panas, perpindahan per massa

    S,s Entropi, spesifik entropi

    T Temperatur U,u Energi dalam, spesifik energi dalam

    V,v Volume, spesifik volume

    W,w Power

    efisiensi

    DAFTAR PUSTAKA

    [1]. Anonim, Hingga 2030 Permintaan Energi Dunia Meningkat. website

    www.esdm.go.id (diakses tanggal 17 September 2013).

    [2]. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2006, 2006. Blue Print Pengelolaan Energi Nasional 2006-2025. Jakarta :

    Kementrian Energi dan Sumber Daya

    Mineral RI.

    [3]. Moran MJ, Shapiro HN., 1988. Fundamentals of engineering

    thermodynamics. John Wiley, New York.

    [4]. Basri, H., Santoso, D. 2010. Analisis Eksergi pada Siklus Turbin Gas Sederhana

    14 MW Instalasi Pembangkit Tenaga

    Keramasan. Palembang : Jurnal Teknik Mesin Indonesia.

    [5]. amdali,., Tun, M., 2003. Exergy analysis and efficiency in an industrial AC

    ARC furnace. Turkey : Applied Thermal Engineering 23 (2003) 22552267.

    [6]. Utlu,Z., Sogut,Z., Hepbasli,A., Oktay,Z., 2006. Energy and exergy analyses of a raw mill in a cement production. Turkey :

    Applied Thermal Engineering 26 (2006)

    24792489. [7]. Gong,M., 2005. Exergy analysis of a pulp

    and paper mill. Linkoping, Sweden :

    INTERNATIONAL JOURNAL OF

    ENERGY RESEARCH. [8]. S.C. Kaushik, V.Siva Reddy, S.K.Tyagi,

    2010. Energi and exergy analyses of

    thermal power plants: A review, Elsevier, India.

    [9]. Sugiyono, M.Eng., Agus,2000. Studi Pendahuluan untuk Analisis Energi-Eksergi

    Kota Jakarta, Direktorat Teknologi

    Konversi dan Konservasi Energi, BPPT, Jakarta.

    [10]. Moran, M. J., 1982. Availability Analysis : A Guide to Efficient Energy Use. New

    Jersey : Pantice-Hall Inc. [11]. Vosough, A., Noghrehabadi, A.,

    Ghalambaz, M., and Vosough, S., 2011.

    Exergy Concept and its Characteristic. Iran : International Journal of Multidisciplinary

    Sciences and Engineering, Vol. 2, No. 4.

    [12]. Hongbin, Z., 2009. Exergy Analysis of a Steam Power Plant with Direct Air-Cooling

    Sistem in China, Beijing : Power and

    Energi Engineering Conference, APPEEC

    2009. Asia-Pacific. [13]. Bejan, A.,Tsatsaronis, G.,Moran M. J.,

    1996. Thermal design and optimization.

    U.S.A: John Wiley and Sons Inc. [14]. Ray ,T.K, Ranjan,G., Gupta,G.A, 2007.

    Exergy Analysis for Performance

    Optimization of a Steam Turbine Cycle, Kolkata: Department of Power Engineering,

    Jadavpur University.

    [15]. Cengel, Y. A. & Boles, M. A.,2002. Thermodynamics, An Engineering Approach 4th Edition In SI

    units,Singapore.

    [16]. Kotas, T. J., 1985. The exergy method of thermal plant analysis. London:

    Butterworths.

    [17]. Gundersen, T., 2011. An Introduction The Concept of Exergy and Energy Quality. Norway : Department of Energy and

    Process Engineering.