Maria Campos Emmanuela Neba Gabriella Fragoso CIS 1020-126 Fall 2011.
Emmanuela Dewi Shintanulisbuku.com/books/download/samples/fe82388aaf9b703095c12b… · menulis dan...
Transcript of Emmanuela Dewi Shintanulisbuku.com/books/download/samples/fe82388aaf9b703095c12b… · menulis dan...
i
Emmanuela Dewi Shinta
ENLIGHTENED
Diterbitkan secara mandiri
melalui Nulisbuku.com
ii
ENLIGHTENED
Oleh: Emmanuela Dewi Shinta
Copyright © 2016 by Emmanuela Dewi Shinta
Penerbit
ALIVE Publishing
Desain Sampul:
Ferdinandus Eko Budi
Diterbitkan melalui:
www.nulisbuku.com
i
Ucapan Terima Kasih
Kepada keluargaku, yang membawaku kepada banyak
pengalaman pembelajaran tentang kehidupan.
Kepada rekan-rekan Nehemiah Generation Palangka Raya,
dreams come true guys!
Untuk Maqdalene Kawotjo, my inspiring teacher, dan semua
murid Kristus yang bergabung di Kingdom Community Center.
Bagi TAHETA, majalah rohani tempatku menghabiskan waktu
lebih dari tiga tahun untuk belajar berbagi kisah dengan orang lain
melalui tulisan
All the praise and glory to GOD, My Great Lord Jesus Christ,
yang telah mengajarkan aku kebenaran Firman-Nya, yang begitu
sabar dalam kegagalan-kegagalanku, dan menopangku dengan kasih
setia-Nya untuk terus berlari dalam pertandingan, mencapai visi dan
menggenapi panggilan-Nya. Engkaulah pelitaku, ya Tuhan, Engkau
menyinari kegelapanku.
DAFTAR ISI
Bagian Satu 1. Panggilan Allah dan Ikatan Perjanjian-Nya... 1 2. Get Across The Jordan River......................... 6 3. Bukannya Tidak Sayang................................ 12 4. Membuang Produk Lama............................. 17 5. Be a Warrior, Not Worrier!........................... 21 6. Endure Hardship, Overcome Hardship......... 26 7. Sharing Busuk............................................... 32
8. Si Keras Hati.................................................. 36 9. Successful vs Unsuccessful People............... 39 10. Murni dan Tahan Uji..................................... 44 11. Coretan Kasih untuk Indonesia..................... 47 12. When Mama is Not at Home........................ 52 13. Sunat Hatimu................................................ 56 14. Tolak Kado Setan di Hari Valentine.............. 61 15. Tragedi Gangster Sekolah............................. 66 16. Harta Tersembunyi Dibalik Markus 14......... 70
Bagian Dua
1. Arti Sebuah Kehadiran.................................. 80 2. Ketika Rumah Saya Terbakar........................ 86 3. Membaca Dengan Hati................................. 94 4. Kaum Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender,
Salahkah Mereka?.................. 101
5. Pemulihan Bagi Korban Pelecehasn Seksual 107 6. Merintis Jalan Kasih di Tanah Dayak............ 113 7. Sepotong Kue Cempedak............................. 120 8. Dia Memberikan Durian Mon Thong............ 127 Tentang Penulis...................................................... 134
PREFACE
Sejak masih duduk di bangku sekolah dasar, saya selalu
memimpikan untuk menjadi seorang pengarang dan
menerbitkan buku-buku. Ya, sejak kecil memang saya suka
menulis dan mengarang cerita mulai dari cerpen, cerbung,
novel, komik. Kisahnya pun beraneka ragam, mulai dari humor,
petualangan, kisah cinta hingga cerita hantu. Plotnya pun
bermacam-macam dengan ending yang berbeda, ada yang
maju, ada yang mundur, ada yang alur maju mundur (hehe),
dengan happy ending, sad ending (tokoh utamanya dibikin
meninggal) ada juga yang bingung ending alias nggak jelas.
Hanya saja yang satu ini sama sekali tidak pernah terpikirkan
dalam benak saya : menulis buku rohani.
Well, tenang saja. Meski cita-cita saya dulu adalah menjadi
pengarang, isi buku ini sama sekali bukanlah hasil karangan
semata dari daya khayal dan imajinasi saya - sungguh, saya
tidak melakukannya lagi sejak enam tahun yang lalu! Ini
merupakan tulisan hasil pembelajaran dan perenungan tentang
kehidupan, sangat nyata, dengan Firman Tuhan sebagai
pondasi utama yang tentunya amat sangat super duper
memberkati pembaca semua (Oh yes, should be confident
about that!)
You’ll find many kinds of stories and also types of writing inside
there. But I warn you, isinya tajam lho. Mungkin nanti bakal
ada nyit-nyit dan sreeettt dikit di hati –maafkan saya ya!
“Sebab Firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada
pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam
sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia
sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.”
Bejana yang polos kurang bagus bila tidak memiliki ukiran,
namun ketika diukir artinya harus digores. Emas yang murni
harus dibakar dalam api, dan tentunya panas bingitz. Intan
akan terbentuk makin kuat ketika diimpit dibawah batu besar
untuk jangka waktu yang lama. Pedang untuk makin tajam dan
berkilau, harus rela digesek, diasah, dipukul-pukul dan
dibenturin. Intinya, jikalau ada rasa sakit, itu bagus. Artinya
Firman Allah sedang berbicara dan bekerja dalam diri kita.
So, I present you this book!
The night is almost finished. The day is almost here. So we
should stop doing whatever belongs to darkness. We should
prepare ourselves to fight evil with the weapons that belong
to the light.
You may get hurt, but you will be enlightened.
Shinta
We can’t say a drink comes sweeter if we
never taste its bitterness.
Never be ashamed of a scar. It simply
means that you are stronger than
anything that want to harm you.
1
PANGGILAN ALLAH DAN IKATAN PERJANJIANNYA
1
Ssstt..! Ini adalah sebuah tuturan cerita!
Yaa… semua dimulai dengan janji Allah. Ketika Adam diciptakan,
Allah mengikat perjanjian dengannya. Namun manusia pertama
jatuh dalam dosa, sehingga dunia inipun menjadi penuh dengan
kejahatan. Di tengah-tengah dunia yang sangat jahat itu muncullah
seorang bernama Nuh, yang beroleh kasih karunia di hadapan
Allah. Allah kemudian membinasakan bumi dengan air bah, namun
mengikat perjanjian dengan Nuh. Selepas masa Nuh, manusia
kembali melakukan hal yang membuat Tuhan harus turun tangan
membatalkan niat jahat mereka. Kesombongan manusia untuk
menyamai Tuhan dengan cara mendirikan menara Babel membuat
Tuhan harus menceraiberaikan logat dan bahasa manusia,
sehingga rencana mereka gagal. Wah, manusia ada dalam dosa
kesombongan yang luar biasa! Namun ditengah keegoisan dan
keangkuhan dunia, muncullah seorang yang berbeda, yang rela
meninggalkan kenyamanan hidupnya demi menyambut panggilan
penciptanya. Dialah Abraham.
Kepada Abraham, Tuhan mengikat perjanjian yang kekal.
Kepadanya dijanjikan berkat melimpah atas bangsa-bangsa,
keturunannya akan menjadi tak terhitung seperti pasir dipantai
and bintang di langit, suatu tanah berlimpah sosoe dan madoe akan
diberikan kepadanya. Bagaimanapun juga, kehidupan Abraham
tidaklah mudah. Ia bertahan dalam ujian iman selama berpuluh-
puluh tahun hingga kemudian ia dan istrinya Sara mendapatkan
anak perjanjian itu pada usia yang sudah sangat tua. Tidak hanya
disitu, Tuhan kembali menguji kasih dan kepercayaan Abraham
kepada-Nya dengan cara meminta anaknya dipersembahkan
sebagai korban. Lagi-lagi, Abraham lulus ujian. Janji yang diberikan
Allah menopang hidupnya, mempertahankan imannya. Namun
sebelum Abraham wafat, Tuhan telah menyatakan kepadanya
bahwa keturunannya akan menjadi budak selama 400 tahun di
negeri asing, sebelum kemudian tanah perjanjian itu diberikan.
Setelah Abraham wafat, Allah pun mengikat perjanjian dengan sang
anak perjanjian: Ishak. Ishak diberkati dengan luar biasa. Makin
lama makin kaya, semakin kaya dan menjadi sangat kaya. Istrinya
Ribka mandul, namun Tuhan setia pada perjanjiannya. Rahim
Ribka dibuka, hingga kemudian lahirlah si kembar Esau dan Yakub.
Dari kedua bersaudara ini, Tuhan memilih Yakub dan mengikat
perjanjian dengannya (kalo pengen nanya kenapa Tuhan memilih
Yakub yang penipu dan pemalas daripada Esau yang berbakti pada
orang tua dan pekerja keras, jangan disini ya. Ntar ada sesi
tersendiri :D). Yakub inilah, seorang penipu manja yang diubah
menjadi orang jujur, saleh dan pekerja keras melalui proses
puluhan tahun di hidupnya. Yakub inilah, yang telah bergumul
dengan Allah dan menang. Yakub inilah yang disebut Israel, umat
pilihan Allah. Anaknya ada 12 cowok plus 1 cewek, dan anak
kesayangannya adalah Yusuf.
Kejadian selanjutnya kita juga tahu, gimana Yusuf menyambut
panggilan Tuhan dalam hidupnya meski harus melalui cara yang
sakit perih menyayat hati banget (Jangan nanya lagi kenapa Yakub
pilih kasih dan Tuhan memilih Yusuf yang kayaknya tukang pamer
mimpi, plus malas karena nggak pernah ikut ke ladang tapi
sekalinya ke ladang pake jubah maha indahnya, ada sesinya sendiri
hehe). Keteguhan hatinya akan janji Allah yang dinyatakan melalui
mimpi membuatnya bertahan ketika dijual, diperbudak, dirayu
sama tante Po, difitnah dan dipenjara. At the time, finally Yusuf
menggenapi tujuan hidupnya yaitu mendahului bangsanya untuk
mempersiapkan persediaan bagi dunia yang sedang dilanda
kelaparan. Bangsa Israel pindah ke Mesir. Selanjutnya, kemalangan
yang terjadi atas kehendak Tuhan pun terjadi. Slavery for 400 years!
Kembali, Tuhan tidak pernah melupakan janji-Nya. Diutuslah
seorang kakek gagap bernama Musa, dengan satu panggilan khusus
yaitu “Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-
Ku, orang Israel, keluar dari Mesir.” (Keluaran 3:10). Setelah
melalui negosiasi sengit dengan Firaun dan pertarungan rohani
dengan para ahli Mesir dengan kuasa Ilahi, Bangsa Israel pun
keluar dari perbudakan mereka.
Banyak tafsiran dan refleksi mengenai tokoh Musa, nabi yang
berhadapan langsung dengan Tuhan face to face, namun endingnya
nggak boleh memasuki tanah perjanjian karena melanggar
kekudusan Tuhan dan membuat mujizat tidak dengan cara yang
Tuhan lakukan (Bilangan 20:2-13). Bagaimanapun juga, saya
melihat bahwa dalam kisah Perjanjian Lama Tuhan selalu
membangkitkan generasi demi generasi untuk menggenapi tujuan
Tuhan pada masa itu. Kalopun Musa nggak membuat kesalahan di
Mata Air Meriba, saya tetap yakin bahwa emang bukan Musa yang
bakalan memimpin bangsa Israel masuk tanah perjanjian. Saya juga
pernah baca buku seorang hamba Tuhan besar yang menuliskan
bahwa panggilan Musa adalah untuk membawa bangsa Israel
keluar dari Mesir, bukan untuk memimpin Israel masuk tanah
perjanjian. Dari situ saya mulai berpikir, bener juga ya… Mungkin
seandainya Musa and Harun nggak neko-neko di mata air Meriba,
mereka bisa tetap masuk tanah perjanjian namun nggak dalam
posisi leading in front, tapi lebih menjadi sesepuh yang
memberikan nasihat kepada Yosua. Who knew? I don’t know lah,
hanya saya percaya semua terjadi dalam kontrol Tuhan dan
kehendak-Nya yang sempurna. Intinya, generasi baru harus
dibangkitkan dan menyambut panggilan itu: memimpin bangsa
Israel masuk ke tanah Perjanjian.
Siapakah dia? Yosua, seorang yang pada awalnya hanya menjadi
abdi pelayan Musa, namun kemudian dipercaya sebagai panglima
perang melawan orang Amalek, terus menjadi agen khusus super
elit untuk spying tanah Kanaan, hingga akhirnya menjadi pengganti
Musa, pemimpin besar itu. Yosua, yang nggak mencalonkan dirinya
dan nggak juga dipilih oleh Musa karena mentang-mentang dekat
dengannya, namun yang namanya disebut langsung oleh Yahweh.
Ulangan 3:28, “Berilah perintah kepada Yosua, kuatkan dan
teguhkanlah hatinya, sebab dialah yang akan menyeberang di depan
bangsa ini dan dialah yang akan memimpin mereka sampai mereka
memiliki negeri yang akan kau lihat itu.”
Ulangan 31:23, “Kepada Yosua bin Nun diberi-Nya perintah, Firman-
Nya: “kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkau akan
membawa orang Israel ke negeri yang Kujanjikan dengan sumpah
kepada mereka, dan Aku akan menyertai engkau.”
Ini barulah segelintir kisah dari pahlawan-pahlawan Iman yang
meresponi panggilan Tuhan dan berpegang teguh setia pada janji
Allah. Masih ada para pahlawan lain seperti Daud, Ester, Nehemia,
Yudit (deuterokanonika), Tobit (deu), Yosia, Elia, Elisa, Daniel.
Semua diinisatifkan oleh Allah. Semuanya adalah kasih karunia-
Nya ketika Ia memanggil dan memilih kita untuk dipakai sebagai
alat kerajaan-Nya dalam setiap generasi. Dimanakah para
pahlawan-Nya sekarang? Kamu dan saya, kita semua. Jalannya
emang nggak mudah, namun Ia setia terhadap perjanjian-Nya dan
Ia akan memampukan kita untuk melewati semuanya itu.
“Allah yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya
Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia.” 1 Korintus 1;9