EMISI OTOAKUSTIK

13
EMISI OTOAKUSTIK

Transcript of EMISI OTOAKUSTIK

Page 1: EMISI OTOAKUSTIK

EMISI OTOAKUSTIK

Page 2: EMISI OTOAKUSTIK

• Saat ini merupakan salah satu gold standart pemeriksaan skrining pendengaran pada bayi

• Merupakan pemeriksaan elektrofisiologik untuk menilai fungsi koklea

• Otomatis (menggunakan kriteria pass/lulus dan refer/tidak lulus)

• Tidak invasif, mudah, tidak membutuhkan waktu lama dan praktis

Page 3: EMISI OTOAKUSTIK

Menurut American Joint Committee on Infant Hearing Statement (1994) pada bayi usia 0–28 hari beberapa faktor berikut ini harus dicurigai terhadap

kemungkinan gangguan pendengaran

• Riwayat keluarga dengan tuli kongenital (sejak lahir)• Infeksi pranatal : TORCH ( Toksoplasma,Rubela, Cytomegalovirus,

Herpes )• Kelaianan anatomi pada kepala–leher• Sindrom yg berhubungan dgn tuli kongenital.• Berat badan lahir rendah (BBLR)• Meningitis bakterialis• Hiperbilirubinemia (bayi kuning) yang memerlukan transfusi• Asfiksia berat (lahir tidak menangis)• Pemberian obat ototoksik• Mempergunakan alat bantu napas /ventilasi mekanik lebih dari 5

hari (ICU)

Page 4: EMISI OTOAKUSTIK

Terdapat 2 (dua) jenis OAE

• Spontaneous OAE (SPOAE)• Evoked OAE (EOAE)– Transient Evoked OEA (TEOAE)– Distortion Product OAE (DPOAE)

Page 5: EMISI OTOAKUSTIK
Page 6: EMISI OTOAKUSTIK
Page 7: EMISI OTOAKUSTIK

Tujuan utama pemeriksaan OAE adalah guna menilai keadaan koklea, khusunya fungsi sel rambut. Hasil

pemeriksaan dapat berguna untuk:

• Skrining pendengaran (khususnya pada neonatus, infant atau individu dengan gangguan perkembangan)

• Memperkirakan sensitivitas pendengaran dalam rentang tertentu

• Membedakan gangguan sensori dan neural pada gangguan pendengaran sensorineural

• Pemeriksaan pada gangguan pendengaran fungsional (berpura-pura). Pemeriksaan dapat dilakukan pada pasien yang sedang tidur, bahkan pada keadaan koma

Page 8: EMISI OTOAKUSTIK

Syarat-syarat untuk menghasilkan OAE:• liang telinga luar tidak obstruksi• menutup rapat-rapat liang telinga dengan

probe• posisi optimal dari probe• tidak ada penyakit telinga tengah• sel rambut luar masih berfungsi

Page 9: EMISI OTOAKUSTIK

Aplikasi klinis pemeriksaan OAE– Aplikasi klinis pada anak

• Skrining pendengaran bayi baru lahir• Diagnostik audiologi pediatrik• Monitoring ototoksik• Pengukuran gangguan proses auditori• Pengukuran kemungkinan tuli fungsional (nonorganik)

– Aplikasi klinis pada dewasa• Deteksi dini dari disfungsi koklear akibat bising• Monitoring status koklear pada potensial ototoksik• Membedakan disfungsi koklear dengan retrokoklear• Pengukuran kemungkinan tuli fungsional (nonorganik)• Konfirmasi adanya disfungsi koklear pada pasien dengan tinitus

Page 10: EMISI OTOAKUSTIK

Penyebab nonpatologis yang dapat menyebabkan tidak adanya OAE

• Penempatan ujung probe yang tidak tepat• Serumen; mengoklusi liang telinga atau

menghalangi probe• Debris dan benda asing di liang telinga luar• Verniks kaseosa pada neonatus• Pasien yang tidak kooperatif

Page 11: EMISI OTOAKUSTIK

Penyebab patologis yang dapat menyebabkan tidak adanya OAE

• Telinga luar : stenosis, otitis eksterna, kista dan tekanan telinga tengah yang abnormal

• Membran timpani : perforasi• Telinga tengah : otosklerosis, disartikulasi

telinga tengah, kolesteatoma, kista, dan otitis media bilateral

• Koklea : paparan obat-obat ototoksik atau suara(bising) serta keadaan patologis lain

Page 12: EMISI OTOAKUSTIK
Page 13: EMISI OTOAKUSTIK

TERIMA KASIH