Eldas pak andi
-
Upload
ruthadaning-inayaa -
Category
Documents
-
view
834 -
download
5
Transcript of Eldas pak andi
![Page 1: Eldas pak andi](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022071822/55b7ae9bbb61eba0338b4705/html5/thumbnails/1.jpg)
SEMIKONDUKTOR
Nama Kelompok: Choirun Nisa’ 103184205 Fina Ulya Farhatin 103184214
Pendidikan Fisika Non Reguler 2010
SEMIKONDUKTOR
AbstrakPada paper semikonduktor ini bertujuan untuk menjelaskan konsep struktur pita energi, menjelaskan pengaruh temperatur terhadap kondukivitas listrik, menjelaskan tentang distribusi Fermi-dirac, dan menjelaskan tentang bahan konduktor, isolator, dan semikonduktor. Sehingga, berdasarkan literatur yang ada dapat ditarik suatu kesimpulan yang mengacu pada tujuan tersebut, antara lain: bahan Isolator adalah material yang sulit menghantarkan arus lisrik, sedangkan bahan konduktor adalah material yang dapat menghantarkan arus lisrik. Bahan Semikondukor adalah sutau material dengan sifat konduktivitas di antara konduktor dan isolator. Serta bahan semi konduktor terbagi atas dua klasifikasi yaitu Semikonduktor intrinsik yang merupakan semikonduktor yang terdiri atas satu unsur saja, misalnya Si saja atau Ge saja. Pada kristal semikonduktor Si, 1 atom Si yang memiliki 4 elektron valensi berikatan dengan 4 atom Si lainnya. Serta semikonduktor ekstrinsik yaitu semikonduktor yang telah terkotori (tidak murni lagi) oleh atom dari jenis lainnya.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
Kita tentunya telah mengetahui bahwa secara sederhana zat padat dapat dikelompokkan menjadi isolator, semikondukor, dan kondukor. Bahan Isolator adalah material yang susah menghantarkan arus lisrik, sedangkan bahan konduktor adalah material yang dapat menghantarkan arus lisrik, sedangkan Bahan Semikondukor adalah sutau material dengan sifat konduktivitas di antara konduktor dan isolator, contohnya silikon, dan germanium. Untuk menjelaskan konduktivias bahan seringkali menggunakan konsep pita energi. Ada dua pita energi yaitu pita valensi dan pita konduksi. Pita valensi adalah pita energy yang mungkin diisi oleh elektron dari zat padat hingga komplit. Setiap pita memiliki 2N elektron dengan N adalah jumlah atom. Bila masih ada elektron yang tersisa akan mengisi pita konduksi. Pada suhu 0 K, pita konduksi terisi sebagian untuk bahan konduktor, sedangkan untuk isolator dan semikonduktor tidak ada elektron yang mengisi pita konduksi.
B. RUMUSAN MASALAHBerdasarkan latar belakang di atas, maka
dapat diambil suatu rumusan masalah antara lain:
1. Apakah yang dimaksud bahan konduktor, isolator, dan semikonduktor ?
2. Apa sajakah klasifikasi dari konduktor?
C. TUJUANBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka
tujuan yang ingin dicapai antara lain :
1. Menjelaskan tentang bahan konduktor, isolator, dan semikonduktor.
2. Menjelaskan tentang klasifikasi dari konduktor.
BAB II ANALISIS2.1 KonduktorKita ambil contoh padatan Na. Konfigurasi atom Na adalah 1s2 2s2 2p6 3s1 . Sesudah membentuk padatan, diagram pita energi padatan Na dapat digambarkan seperti terlihat pada gambar 2.1
Gambar 2.1 : Diagram pita energy padatan Na
Pada atom Na orbital 3s yang seharusnya dapat memuat 2 elektron hanya terisi 1 elektron; inilah elektron valensi atom Na. Oleh karena itu pita energi 3s pada padatan Na hanya setengah terisi, dan disebut pita valensi. Orbital berikutnya 3p tidak terisi elektron (kosong). Diantara pita-pita energi terdapat celah energi yang merupakan celah terlarang bagi elektron.
Sebagian elektron di 3s akan menempati bagian bawah 3p sampai keseimbangan tercapai. Jumlah tingkat energi elektron di 3s semula adalah 2N dan dengan bertumpang tindihnya 3s dan 3p tersedia sekarang 2N + 6N = 8N tingkat energi; dan padatan Mg adalah konduktor yang baik. Jadi elemen yang memiliki orbital terisi penuh, dapat menjadi padatan yang bersifat sebagai konduktor jika terjadinya tumpang tindih antara pita energi yang terisi penuh dengan pita energi yang kosong. Pita energi yang tumpang-tindih dapat dipandang sebagai pelebaran pita. Elektron yang berada pada pita yang tumpang-tindih mempunyai kesempatan lebih luas untuk berpindah tingkat energi karena adanya tambahan tingkat energi dari orbital yang lebih tinggi. Dalam kasus atom Na,
![Page 2: Eldas pak andi](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022071822/55b7ae9bbb61eba0338b4705/html5/thumbnails/2.jpg)
SEMIKONDUKTOR
elektron di orbital 3s dengan mudah “pindah” ke 3p dan 3d; elektron ini berada dalam “pita energi gabungan” yang jauh lebih lebar dari pita s dimana semula ia berada. Pada 0o K elektron terdistribusi dalam pita valensi sampai tingkat tertinggi yang disebut tingkat Fermi, EF (akan kita bahas di bab berikutnya). Pada temperatur kamar elektron di sekitar tingkat energi Fermi mendapat tambahan energi dan mampu naik ke orbital di atasnya yang masih kosong. Elektron yang naik ini relatif bebas sehingga medan listrik dari luar akan menyebabkan elektron bergerak dan terjadilah arus listrik. Oleh karena itu material dengan struktur pita energi seperti ini, di mana pita energi yang tertinggi tidak terisi penuh, merupakan konduktor yang baik (juga disebut metal). Pita valensi 3s pada padatan Na yang setengah terisi disebut juga pita konduksi.
Terbentuknya pita energi dapat pula kita lihat sebagai terjadinya perluasan kotak potensial sebagai akibat kotak-kotak yang tumpang-tindih. Ruang di sekitar suatu ion dapat kita pandang sebagai kotak potensial. Dalam kotak inilah elektron terjebak. Jika ion-ion tersusun secara rapat, maka kotak-kotak potensial ini saling tumpang-tindih sehingga membentuk kotak potensial yang lebih besar. Dengan membesarnya kotak potensial maka tingkat energy menjadi rapat. Rapatnya tingkat energi memudahkan elektron berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi dengan hanya sedikit tambahan energi, misalnya dari medan listrik. Oleh karena itu metal memiliki konduktivitas listrik yang tinggi.
2.2 IsolatorKita lihat sekarang situasi di mana pita
valensi terisi penuh dan tidak tumpang-tindih dengan pita di atasnya. Karena pita valensi terisi penuh maka elektron dalam pita ini tidak dapat berganti status. Satu-satunya cara untuk berganti status adalh dengan melompati celah energi dan masuk ke pita konduksi. Namun jika celah energi cukup lebar, beberapa eV, perpindahan ini hampir tidak mungkin kecuali ditambahkan energi yang cukup besar misalnya dengan pemanasan. Material yang memiliki diagram pita energi seperti ini tidak mudah menghantarkan arus listrik; mereka termasuk dalam kelompok material isolator seperti misalnya intan, quartz, dan kebanyakan padatan dengan ikatan kovalen dan ikatan ion.
Intan merupakan kristal karbon C yang memiliki konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p2 ; tingkat energi kedua sebenarnya mampu memuat sampai 8 elektron, yaitu 2 di 2s dan 6 di 2p, namun elektron yang ada di tingkat kedua ini hanya 4. Jika jarak atom makin dekat, 2s dan 2p mulai tumpang tindih. Pada jarak atom yang lebih kecil lagi pita energi ini pecah lagi menjdi dua pita yang masing-masing dapat menampung 4 elektron. Oleh karena itu 4 elektron yang ada akan menempati empat tingkat energi terendah dan menyisakan empat tingkat energy yang lebih tinggi yang kosong. Dalam jarak keseimbangan, celah energi antara pita yang terisi dan pita yang kosong di atasnya adalah sekitar 5 eV. Oleh karena itu intan merupakan material isolator.
2.3 Semi KonduktorDiagram pita energi utnuk germanium
dan silikon mirip dengan intan dengan perbedaan celah energi hanya sekitar 1 eV. Konfigurasi atom Ge [Ar] 3d10 4s2 4p2 dan Si [Ne] 3s2 3p2; kedua macam atom ini memiliki 4 elektron di tingkat energi terluarnya. Tumpang-tindih pita energi di tingkat energi terluar akan membuat pita energi terisi penuh 8 elektron. Karena celah energi sempit maka jika temperatur naik, sebagian elektron di pita valensi naik ke pita konduksi mudah dan dengan meninggalkan tempat kosong (hole) di pita valensi. Baik elektron yang telah berada di pita konduksi maupun hole di pita valensi akan bertindak sebagai pembawa muatan untuk terjadinya arus listrik. Konduktivitas listrik naik dengan cepat dengan naiknya temperatur.
Konduktivitas listrik tersebut di atas disebut konduktivitas intrinksik. Konduktivitas material semikonduktor juga dapat ditingkatkan dengan penambahan atom asing tertentu (pengotoran, impurity). Jika atom pengotor memiliki 5 elektron terluar (misalnya P atau As) maka akan ada kelebihan satu elektron tiap atom. Kelebihan elektron ini akan menempati tingkat energi sedikit di bawah pita konduksi (beberapa perpuluh eV) dan dengan sedikit tambahan energi akan sangat mudah berpindah ke pita konduksi dan berkontribusi pada konduktivitas listrik. Atom pengotor seperti ini disebut donor (karena ia memberikan elektron lebih) dan semikonduktor dengan donor disebut semikonduktor tipe n. Jika atom pengotor memiliki 3 elektron terluar (misalnya B atau Al) maka akan ada kelebihan satu hole tiap atom. Kelebihan hole ini akan menempati tingkat energi sedikit di atas pita valensi dan dengan sedikit tambahan energi akan sangat mudah elektro berpindah dari pita valensi ke hole di atasnya dan meninggalkan hole di pita valensi yang akan berkontribusi pada konduktivitas listrik. Atom pengotor seperti ini disebut akseptor (karena ia menerima elektron dari pita valensi) dan semikonduktor dengan akseptor disebut semikonduktor tipe p. Untuk membuat perubahan konduktivitas yang memadai di material semikonduktor, cukup ditambahkan sekitar 1 pengotor per sejuta atom semikonduktor.
2.4 Klasifikasi SemikonduktorBerdasarkan murni atau tidak murninya bahan, semikonduktor dibedakan menjadi dua jenis, yaitu semikonduktor intrinsik dan ekstrinsik.
A. Semikonduktor IntrinsikSemikonduktor intrinsik merupakan
semikonduktor yang terdiri atas satu unsur saja, misalnya Si saja atau Ge saja. Pada kristal semikonduktor Si, 1 atom Si yang memiliki 4 elektron valensi berikatan dengan 4 atom Si lainnya, perhatikan gambar di bawah ini:
![Page 3: Eldas pak andi](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022071822/55b7ae9bbb61eba0338b4705/html5/thumbnails/3.jpg)
SEMIKONDUKTOR
GambarStruktur kristal 2 dimensi kristal Si
Pada kristal semikonduktor instrinsik Si, sel primitifnya berbentuk kubus. Ikatan yang terjadi antar atom Si yang berdekatan adalah ikatan kovalen. Hal ini disebabkan karena adanya pemakaian 1 buah elektron bersama ( ) oleh dua atom Si yang berdekatan. Menurut tori pita energi, pada T 0 K pita valensi semikonduktor terisi penuh elektron, sedangkan pita konduksi kosong. Kedua pita tersebut dipisahkan oleh celah energi kecil, yakni dalam rentang 0,18 - 3,7 eV. Pada suhu kamar Si dan Ge masing-masing memiliki celah energi 1,11 eV dan 0,66 eV. Bila mendapat cukup energi, misalnya berasal dari energi panas, elektron dapat melepaskan diri dari ikatan kovalen dan tereksitasi menyebrangi celah energi. Elektron valensi pada atom Ge lebih mudah tereksitasi menjadi elektron bebas daripada elektron valensi pada atom Si, karena celah energi Si lebih besar dari pada celah energi Ge. Elektron ini bebas bergerak diantara atom. Sedangkan tempat kekosongan elektron disebut hole. Dengan demikian dasar pita konduksi dihuni oleh elektron, dan puncak pita valensi dihuni hole. Sekarang, kedua pita terisi sebagian, dan daat menimbulkan arus netto bila dikenakan medan listrik.
B. Semikonduktor EkstrinsikSemikonduktor yang telah terkotori (tidak murni lagi) oleh atom dari jenis lainnya dinamakan semikonduktor ekstrinsik. Proses penambahan atom pengotor pada semikonduktor murni disebutpengotoran (doping). Dengan menambahkan atom pengotor (impurities), struktur pita dan resistivitasnya akan berubah. Ketidakmurnian dalam semikonduktor dapat menyumbangkan elektron maupun hole dalam pita energi. Dengan demikian, konsentrasi elektron dapat menjadi tidak sama dengan konsentrasi hole, namun masing-masing bergantung pada konsentrasi dan jenis bahan ketidakmurnian. Dalam aplikasi terkadang hanya diperlukan bahan dengan pembawa muatan elektron saja, atau hole saja. Hal ini dilakukan dengan doping ketidakmurnian ke dalam semikonduktor. Terdapat tiga jenis semikonduktor ekstrinsik yaitu semikonduktor tipe-n, semikonduktor tipe-p, dan semikonduktor paduan.
BAB III KESIMPULAN
Berdasarkan analisis di atas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan antara lain :1. bahan Isolator adalah material yang susah
menghantarkan arus lisrik, sedangkan bahan konduktor adalah material yang dapat menghantarkan arus lisrik. Bahan Semikondukor adalah sutau material dengan sifat konduktivitas di antara konduktor dan isolator.
2. Serta bahan semi konduktor terbagi atas dua klasifikasi yaitu Semikonduktor intrinsik yang merupakan semikonduktor yang terdiri atas satu unsur saja, misalnya Si saja atau Ge saja. Pada kristal semikonduktor Si, 1 atom Si yang memiliki 4 elektron valensi berikatan dengan 4 atom Si lainnya. Serta semikonduktor ekstrinsik yaitu semikonduktor yang telah terkotori (tidak murni lagi) oleh atom dari jenis lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://semangatbelajar.com/semikonduktor/ http://niningf43.blogspot.com/2011/02/
semikonduktor.html Sutrisno. 1985. Elektronika Teori dan
Penerapannya: Bandung. Penerbit ITB Bandung.