elastisitas eneRgi

3

Click here to load reader

description

energi

Transcript of elastisitas eneRgi

Elastisitas energi adalah istilah yang digunakan dengan mengacu pada intensitas energi dari Produk Domestik Bruto. Ini adalah "perubahan persentase dalam konsumsi energi untuk mencapai satu persen perubahan dalam PDB nasional".Istilah ini telah digunakan ketika menggambarkan pertumbuhan yang berkelanjutan di negara berkembang, sedangkan menyadari kebutuhan untuk menjaga keamanan pasokan energi dan membatasi emisi gas rumah kaca tambahan. Elastisitas energi adalah ukuran top-line, sebagai sumber energi komersial yang digunakan oleh negara yang bersangkutan biasanya lebih dirinci sebagai fosil, terbarukan, dllMisalnya, Kebijakan Energi Terpadu nasional India tahun 2005 mencatat elastisitas saat ini di 0,80, sedangkan perencanaan untuk pertumbuhan PDB 7-8%. Ini diharapkan dapat mengurangi ini menjadi 0,75 dari tahun 2011 dan 0,67 2021-22. [1] Pada tahun 2007, Duta Besar India mampu menginformasikan Dewan Keamanan PBB bahwa PDB tumbuh sebesar 8%, dengan hanya 3,7% pertumbuhan total konsumsi energi primer, [2] menunjukkan secara efektif memiliki konsumsi energi de-linked dari pertumbuhan ekonomi [3].China telah menunjukkan hubungan yang berlawanan, seperti, setelah tahun 2000, telah dikonsumsi secara proporsional lebih banyak energi untuk mencapai tingkat pertumbuhan dua digit yang tinggi. Meskipun ada masalah dengan kualitas perkiraan dari kedua PDB dan konsumsi energi, oleh 2003-4 pengamat ditempatkan elastisitas energi China di sekitar 1,5. [4] Untuk setiap kenaikan satu persen pada PDB, permintaan energi tumbuh sebesar 1,5 persen. Sebagian besar ini permintaan tambahan telah bersumber internasional dari bahan bakar fosil, seperti batu bara dan minyak bumi.

Energy Indicator

Energy indicators are seen from energy elasticity and energy intensity.

Energy elasticity is the ratio between growth in energy consumption with economic growth. A smaller elasticity number indicates that a country is using its energy more efficiently. Indonesia's energy elasticity in 2009 is still quite high at 2.69. In comparison, according to International Energy Agency study in 2009, Thailands elasticity is 1.4, Singapore 1.1 and developed countries range from 0.1 to 0.6.Intensitas energi adalah perbandingan antara total konsumsi energi per Produk Domestik Bruto (PDB). Nomor bawah intensitas, sebuah negara yang lebih efisien dalam menggunakan energi. Intensitas energi primer di Indonesia pada tahun 2009 sebesar 565 TOE (ton-minyak ekuivalen) per 1 juta USD. Itu berarti untuk meningkatkan PDB sebesar 1 juta USD, Indonesia membutuhkan energi sebanyak 565 TOE. Sebagai perbandingan, intensitas energi Malaysia adalah 439 TOE / juta USD dan rata-rata intensitas energi untuk negara-negara maju di OECD (Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan) hanya 164 TOE / juta USD. Berdasarkan angka di atas elastisitas energi dan intensitas, jelas bahwa konsumsi energi di Indonesia masih belum efisien.