Elaeis guineensis

33
Kelapa Sawit Elaeis guineensis

Transcript of Elaeis guineensis

Kelapa SawitElaeis

guineensis

Disusun oleh :

1. Ayu Dara Kharisma 2. Delta Amelia3. Dewi Sundari4. Ending Permata5. Evitia Yuliani

Taksonomi Tanaman Kelapa Sawit

Kingdom:  Plantae              Subkingdom:  Tracheobionta                   Superdivision:  Spermatophyta                       Division:  Magnoliophyta                           Class:  Liliopsida                               Subclass:  Arecidae                                   Order:  Arecales                                        Family:  Arecaceae                                             Genus:  Elaeis                                Species:    Elaeis guineensis (sawit bali/sawit afrika) 

AKAR

Akarnya serabut. Memiliki akar tunggang pada saat masa menjadi kecambah.

Radikula (bakal akar) pada bibit terus tumbuh memanjang ke arah bawah selama 6 bulan terus-menerus.

Panjang akarnya mencapai 15 cm.

Mempunyai akar primer yang terus berkembang.

Susunan akarnya terdiri atas akar serabut primer dan akar serabut sekunder.

Kedalaman perakaran mencapai 8 meter dan 16 meter secara horizontal.

Daun Merupakan daun lengkap adanya

1. Pelepah daun (Vagina)

2. Tangkai daun (Petiolus)

3. Helaian daun ( Lamina)

Memiliki daun (frond) yang menyerupai bulu ayam atau burung.

Di bagian pangkal pelepah daun terbentuk dua baris duri yang sangat tajam dan keras kedua sisinya.

Anak-anak daun tersusun berbaris dua sampai ke ujung daun.

Kumpulan anak daun ( leaflets) yang mempunyai helaian (lamina ) dan tulang anak laun (midrib )

Rachis yang merupakan anak daun melekat Tangkai daun yang merupakan bagian antara daun

dan batang Seludang daun (sheath) yang berfungsi sebagai

pelindungan dari kuncup dan memberi kekuatan pada batang.

Luas daun meningkat secara progresif pada umur sekitar 8-10 tahun

Tepi daun berbentuk pipih dan tepinya melebar (bersayap)

Ujung daun Runcing

Warna daun hijau

Tanaman kelapa sawit memiliki batang lurus, melawan arah gravitasi bumi.

Penebalan sekunder tidak terjadi pada batang.

Dalam beberapa kondisi, batang kelapa sawit juga dapat bercabang.

Batang kelapa sawit berbentuk silinder, diameter sekitar 10 cm pada tanaman muda hingga 75 cm pada tanaman tua.

Bagian bawah batang yang agak membesar disebut bonggol. Bagian ini memiliki diameter lebih besar 10-20 % dari batang bagian atas.

BATANG

Pada tahun-tahun pertama, kelapa sawit tidak tampak adanya pertumbuhan memanjang. Awalnya berbentuk poros batang dan di sekitar poros tersebut terbentuk daun-daun yang ukirannya semakin bertambah besar. Setelah tanaman berumur 4 tahun, batang mulai memperlihatkan pertumbuhan memanjang.

Tumbuhan yang tumbuh kurus memanjang menandakan bahwa faktor-faktor tumbuhnya tidak sempurna. Keadaan ini terjadi karena jarak tanam terlalu sempit sehingga daun-daun kelapa sawit saling tumpah tindih, akibatnya daun kesulitan mendapatkan sinar matahari.

Ketebalan batang tergantung pada kekuatan pertumbuhan daun-daunnya.

Tinggi batang bertambah sekitar 45 cm/tahun. Dalam kondisi lingkungan yang sesuai, pertambahan tinggi dapat mencapai 100 cm/tahun.

Pada saat tanaman berumur 25 tahun, tinggi batang kelapa sawit dapat mencapai 13-18 meter.

Pangkal pelepah kelapa sawit mulai rontok pada umur 15 tahun. Namun, untuk spesies tertentu, seperti varietas dura, kerontokan pelepahnya mulai saat tanaman berumur 10 tahun.

Batang kelapa sawit terdiri dari pembuluh-pembuluh yang terikat secara diskrit dalam jaringan parenkim.

Daun pelepah yang menempel dan membalut batang dengan susunan spiral disebut filotaksis atau dikenal juga sebagai “spiral genetik”.

Umumnya, spiral genetik dapat memutar ke kanan atau ke kiri mengikuti deret Fibonacci dengan kelipatan 8. Namun, ada juga tanaman yang membentuk filotaksis berdasarkan kelipatan 5, 13, atau 21.

Meristem pucuk terletak dekat ujung batang, dimana pertumbuhan batang sedikit agak membesar. Aktivitas meristem pucuk hanya memberikan sedikit kontribusi terhadap jaringan batang karena fungsi utamanya menghasilkan daun dan infloresen bunga.

Penebalan dan pembesaran batang terjadi karena aktivitas penebalan meristem primer yang terletak di bawah meristem pucuk dan ketiak daun.

Batang diselimuti oleh pangkal pelepah daun tua sampai kira-kira umur 11-15 tahun. Setelah itu, bekas pelepah daun mulai rontok, biasanya mulai dari bagian tengah batang kemudian meluas ke atas dan ke bawah.

Batang kelapa sawit tua biasanya sudah tidak ada lagi bekas tangkai pelepah daun tua, kecuali sedikit di bawah tajuknya.

Fungsi utama batang sebagai sistem pembuluh yang mengangkut air dan hara mineral dari akar dan melalui xilem serta mengangkut hasil fotosintesis melalui floem.

Sebagai penyangga daun, bunga, buah.Sebagai penyimpan cadangan makanan.

Fungsi batang sebagai organ penimbunan zat makanan belum diketahui dengan jelas, tetapi umumnya batang mengandung sejumlah besar karbohidrat dan mineral, seperti kalium dan nitrogen.

Fungsi Batang

Ciri Bunga Kelapa SawitMonocieusBunga tidak sempurnaBunga tidak lengkapMuncul dari ketiak daunBunga majemukKumpulan  spikelet yang tersusun dalam

infloresen berbentuk spiral. Jumlah bunga betina dan bunga jantan yang

terbentuk dipengaruhi oleh sifat tanaman dan pengaruh lingkungan seperti penyinaran, pemupukan serta perlakuan lainnya.

Lanjutan…Penyerbukan dilakukan oleh

angin dan serangga.Jantan maupun bunga betina

biasanya terbuka selama 2 hari

Perkembangan Bunga Kelapa Sawit

Memerlukan waktu 2.5—3 tahunMuncul saat menjelang antesis

(penyerbukan). Pada tanaman muda (2-4 tahun),

anthesis biasanya terjadi pada ketiak daun nomor 20

Pada tanaman tua (> 12 tahun ) terjadi pada daun lebih muda, yaitu sekitar daun nomor 15.

Bagian-bagian Bunga

Peduncullus

Reseptacullum

Pedicellus

Bagian-bagian Bunga Betina

Perigonium

Pistillum

Kalyx

Lanjutan…

Bunga BetinaBerbentuk agak bundar (oval) Ujung kelopak bunga agak rata dan

diameter bunga lebih besar. Tandan bunga terbungkus oleh

seludang bunga, yang akan pecah pada 15 – 30 hari

Receptive dengan adanya bunga yang mekar pada spikelet dengan waktu 3-5 hari.

Panjang tandan bunga betina bisa mencapai 30 cm

INFLORENSEN BUNGA BETINA Panjang infloresen betina 30 cm atau

lebih. Infloresen jantan dan betina secara

bersama-sama terbentuk dari bract . Bagian tengah infloresen betina, setiap

spikelet dapat menghasilkan 12-30 bunga. Bagian atas dan bahwa infloresen, spikelet hanya menghasikan 12 bunga atau kurang.

Setiap bract mampu menghasilkan sebuah bunga trifloral.

Lanjutan…

Spikelet pada bagian bawah infloresen akan mekar lebih dahulu daripada spikelet bagian atas.

Bunga-bunga betina ini setelah anthesis akan menjadi buah/brondolan (loose fruit).

Kelompok bunga spikelet dapat merupakan urutan-urutan dari percabangan simpodial (yang memendek).

Bunga JantanTangkai yang lebih panjang, bentuknya lonjong memanjang.bunga jantan mekar mulai dari bagian dasar spikelet.Terdiri dari 6 helai benang sari dan 6 perhiasan bunga. Bunga jantan yang sedang anthesis berbau adas sangat semerbak.Pada mulanya yang keluar adalah bunga jantan kemudian secara bertahap akan muncul bunga betina.

Bunga Jantan

INFLORENSI BUNGA JANTAN

Infloresen jantan memiliki tangkai (penduncle) yang lebih panjang.Terdiri dari spikelet yang berbentuk silinder seperti jari-jari tangan serta tidak berduri.Sebelum mekar, infloresen terbungkus oleh triangular bract .Perianth lapisan luar bersifat keras, perianth dalam bersifat lunak.

Kelainan pada Tanaman Kelapa Sawit

Bunga banci atau hermaprodit Bunga andromorphic (andogynous) Buah parthenocarpi Primordial bunga atau floral initiation Sex determination

Diagram Bunga A.Beirnaert

Diagram Bunga Betina

Sistem Percabangan Bunga Kelapa Sawit

Penyerbukan pada Bunga Kelapa Sawit

Bunga jantan kelapa sawit masa anthesis

Dihinggapi oleh serangga

Kumbang E. kamerunicus membawa serbuk sari dari bunga jantan

Kumbang hinggap ke bunga betina yang telah mengalami masa anthesis dan meletakkan serbuk sari di atas putik bunga tersebut

Buah dan biji terbentuk

BUAH Buah kelapa sawit tersusun dari kulit buah yang licin dan keras

(epicrap), Daging buah (mesocrap) dari susunan serabut (fibre)dan

mengandung minyak Kulit biji (endocrap) atau cangkang atau tempurung yang

berwarna hitam dan keras, Daging biji (endosperm) yang berwarna putih dan mengandung

minyak, serta lembaga (embryo). Mampu melakukan fotosintesis dan menyerap makanan dari

dalam tanah. Buah yang sangat muda berwarna hijau pucat. Semakin tua

warnanya berubah menjadi hijau kehitaman, kemudian menjadi kuning muda, dan setelah matang menjadi merah kuning (oranye). Jika sudah berwarna oranye, buah mulai rontok dan berjatuhan (buah leles).

Dari setiap ketiak pelepah akan keluar tandan bunga jantan atau betina.

Bunga mulai berbunga pada umur ± 14 - 18 bulan Pada mulanya yang keluar adalah bunga jantan kemudian secara

bertahap akan muncul bunga betina. Terkadang akan muncul bunga banci yaitu : bunga jantan dan

betina ada pada satu rangkaian. Sex ratio yaitu : perbandingan bunga betina dengan keseluruhan

bunga (bunga jantan dan bunga betina).

NigrescensBuah nigrescens berwarna ungu sampai hitam pada waktu muda dan berubah menjadi jingga kehitam-hitaman pada waktu matang.

Berdasarkan warna kulit buahnya kelapa sawit dibagi menjadi menjadi 3  tipe buah, yaitu sebagai berikut.

Virescens

Pada waktu muda, buah virescens berwarna hijau dan ketika matang warnanya berubah menjadi jingga kemerahan, tetapi ujungnya tetap kehijau-hijauan.

Albescens

Pada waktu muda, buah albescens berwarna keputih-putihan, sedangkan setelah matang berubah menjadi kekuning-kuningan dan ujungnya berwarna ungu kehitam-hitaman.

Biji   Di dalam biji terdapat 3 germpore.  Jumlah gerkpore yang berfungsi tergantung kepada jumlah kernel yang berkembang.  Dalam setiap germpore terdapat tutup berupa serat, yang menempel di bagian dalam permukaan shell.

Embrio biji kelapa sawit dan cotyledone tidak akanBiji sawit terdiri dari shell (endocarp) dan kernel. Pada shell terdapat serat-serat yang menempel dengan arah memanjang.

Embrio biji kelapa sawit dan cotyledone tidak akan terangkat ke atas sebagai bagian tanaman hijau, yang akan berfungsi untuk fotosintesa.  Sebagai gantinya, ujung cotyledone membesar membentuk haustorium, yang akan berfungsi untuk menunjang pertumbuhan tanaman muda sampai berminggu-minggu setelah berkecambah.Bentuk embryo lurus, dengan panjang ± 3 mm.  Ujung embryo dan germpore dipisahkan oleh lapisan operculum.  Lapisan ini terdiri dari lapisan endosperm yang tipis dan menyatukan pangkal serat membentuk tutup germpore terdorong keluar secara bersama dari biji.Bagian embryo yang keluar dari cotyledone membentuk sebuah tonjolan disebut Petiola.  Ke arah atas petiola membentuk plumula dan ke bawah membentuk radikula.  Plumula dan radikula tumbuh dalam bentuk silindris.  Haustorium tetap berada di dalam biji.  Karena akar dan batang belum berfungsi, persediaan makanan masih tetap diambil dari daging biji.  Jika lembaga (kecambah) ini terputus dari daging biji kecambah akan menjadi layu dan mati.  Sewaktu memindahkan kecambah ke dalam bibitan (pre nursery) kecambah ini tidak boleh putus dari bijinya.