Ekstraksi Pelarut
description
Transcript of Ekstraksi Pelarut
EKSTRAKSI PELARUT
Ekstraksi : Pemisahan yang dikerjakan dimana satu atau lebih zat terlarut terdistribusi diantara dua pelarut yang saling tak campur ( immiscible)
Pelaksanaan ekstraksi dengan : (Skala Laboratorium)
Corong Pemisah
Soxchlet
Counter Current Craig
Gambar
Hukum Distribusi Nernst Solut terdistribusi antara dua cairan yang saling tak campur sehingga perbandingan
konsentrasi pada kesetimbangan pada suhu tertentu adalah tetap.
X1 X2 = Tetap = Kd
1
X
X2
X1
Kd: Tetapan koefisien distribusi yang tergantung kepada temperatur, tetapi tidak
tergantung kepada konsentrasi. Syaratnya, x yang terdistribusi kedalam 2 pelarut
tak campur mempunyai BM yang sama
Hasil EkstraksiMisal Xo gram zat dalam Va ml air, larutan ini diekstrak dengan Vo ml pelarut organik.
Berapa gram x masih tertinggal dalam fasa air sesudah dilakukan n kali ekstraksi?
1 kali ekstraksi : misal X1 gram zat x tertinggal dalam fasa air
Kd = = = Kd
Sehingga X1 = Xo
2 kali Ekstraksi: misal X2gram zat X tertinggal dalam fasa air
= dan =
Kd =
X2 =
= X1
= Xo
dengan cara yang sama pada n kali ekstraksi, zat yang masih tertinggal dalam fasa air
adalah:
Xn = Xo
2
Contoh: 40 mg I2 terlarut dalam 100 ml air kemudian diekstraksi dengan pelarut organik
CS2. Diketahui nilai Kd I2 CS 2 – air pada suhu percobaan = 400
Ditanya: Berapa mg I2 yang masih tertinggal dalam fasa air jika
a. Setelah diekstraksi 1 kali dengan 50 ml CS2
b. Setelah diekstraksi 2 kali dengan masing – masing 25 ml CS2
Jawab
a. N = 1 Vo = 50ml Xo = 40 mg Va = 100ml
X1 = 40 mg = 0.1990 mg
I2 yang tertinggal 0,2 mg
b. N = 2 Vo = 25 ml Xo = 40 mg Va = 100 ml
X2 =40 mg = 0,0039 mg
I2 yang tertinggal 0,004 mg
Berapa kali ekstraksi dengan 25 ml CS2 agar I2 yang tertinggal dalam fasa air =
0,000001 ( 1x10 –6mg)?
Perhitungan ekstraksi sering dilakukan berdasarkan jumlah ter-ekstrak. Misalkan zat X
sebesar W gram dalam Va ml air diekstrak dengan Vo pelarut organik. Satu kali ekstraksi
didapatkan Wo gram dalam Vo pelarut organik.
W W- Wo Wo
Kd = , wo =
Wo = W
Wo = mg zat yang terekstraksi dalam fasa organik
Fraksi zat terkesktraksi dalam fasa organik fo adalah:
3
Fo = =
Fraksi zat yang tertinggal dalam fasa air, fa adalah
Fa = 1 – fo
= 1 -
= - =
fa =
Soal!
1. I2 dalam sistem sir – Ccl4 memiliki Kd = 85. Sebanyak 50 ml 0,010 M larutan I2
dalam air diekstraksi dengan 50 ml Ccl4
a. Hitung milimol I2 yang diekstraksi
b. Hitung konsentrasi I2 dalam fasa air setelah diekstraksi
2. Dua kali ekstraksi dengan 20 ml pelarut organik dapat memindahkan 89 % soket dari
100 ml larutan air. Hitung harga tetapan koefisien distribusi
3. 50 ml 0,050 M larutan X dalam air diekstraksi dengan kloroform. Hitung Kd yang
dapat menyisakan 1,0 x 10-3 M. X dalam fasa air
a. untuk 2 kali ekstraksi 25 ml dan
b. 10 kali ekstraksi masing – masing 10 ml kloroform
4
Ekstraksi Asam LemahAsam lemah dalam fasa air akan terionisasi, dalam fasa organik tidak terionisasi
Fasa organik [HA]o
Fasa air [HA]a A- + H+
Ka
Ka = , [A-]a =Ka
Kd =
Angka banding distribusi D
D = Total asam dalam fasa organik
Total asam dalam fasa air
D =
=
=
Efisiensi ekstraksi dapat dicapai dengan mengatur pH
Contoh: 1gram asam benzoat dilarutkan dalam 100 ml air kemudian diekstrak
dengan 100 ml eter. Diketahui Kd = 100 dan Ka = 6,5 x 10 –3. Hitung D
untuk pH 3, 5 dan 7
Jawab: D =
5
% ekstraksi dan faktor pemisahan
% ekstraksi = % E = fo =
% E = atau % E =
Kd = atau D =
Faktor Pemisahan
S =
D1 = harga D untuk komponen 1
D2 = harga D untuk komponen 2
Pemisahan kuantitatif, 99% zat terpisahkan dari zat lainnya untuk 1 kali ekstraksi.
Supaya minimal 99 % terekstraksi
S =
=
=
= x
= x = 99 x 99 = 9801 104
Contoh Soal
1. Dua basa lemah, A dan B masing – masing memiliki tetapan ionisasi Kb, A = 1 x 10-4
dan Kb,b =1 x 10-8. Dalam sistem kloroform.air keduanya memiliki harga koefisien
distribusi (Kd) yang sama sebesar 10. Bagaimana caranya memisahkan dua basa ini
6
secara ekstraksi menggunakan pelarut kloroform supaya fakor pemisahan sekali
ekstraksi 99%.
2. Dua asam lemah HX dan HY masing – masing memiliki Kd 5 dan 50 dalam sistem
etanol – air. Tetapan ionisasi Kd masing – masing 1.0 x 10 –4 dan 1.0 x 10-8. Hitung
perbandingan distribusi D kedua asam ini pada pH 4 sampai 11. Anggap volume
kedua pelarut sama. Hitung pH minimum agar D = 105
3. Diketahui data 2 macam asam sebagai berikut
Kd Ka
HA 10 1x10 -5
HB 1000 1 x10-10
Hitung perbandingan distribusi (D) kedua asam pada pH 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 10. Jika
perbandingan kedua D (Faktor pemisahan) S kuantitatif = 106 , tanpa terkontaminasi
HA yang nyata,berapa pH terendah sehingga pemisahan dapat dilakukan?
7
EKSTRAKSI LOGAM
Pemisahan logam dalam analisis sangat penting. Logam dalam larutannya selalu
dalam bentuk ionnya. Ion logam dibuat tak bermuatan dengan jalan pengkompleksan
sehingga dapat larut dalam pelarut organik.
Pembentukan kompleks dapat melalui dua cara:
Kompleks Sepit (khelat)
Kompleks asosiasi ion
1. Kompleks Sepit
Reaksi umum pembentukan kompleks Sepit:
Mn+ + nR- MRn
Mn+ = ion logam dengan muatan n
R- = Liganda (donor elektron)
MRn = kompleks Sepit yang tak bermuatan
Contoh:
Gambar
Angka banding distribusi (D)
Mn+ + nRH MRn + H+
8
Dalam Fasa Organik [MRn]o + [RH]o
Kdx Kdr
[Mn+]a + [nR]a [MRn]a
Dalam Fasa Air [H+]a + [R-]a [RH]a
Ka
Dalam keadaan setimbang terdapat spesi kimia
Fasa organik [MRn]o dan [RH]o
Fasa air [RH]a, MRn, nR-, R-, RH+dan Mn+
Kesetimbangan yang terjadi ada 4 macam:
Ka
[HR]a [H+]a + n[R-]a Ka =
Kf
[Mn+] + nR- [MRn]a Kf =
Kdx
[MRn]o [MRn]a Kdx =
Kdr
n[RH]o n [RH]a Kdr =
D = Konsentrasi total M dalam fasa organik =
Konsentrasi total M dalam fasa air
[CM]o = [MRn]o
[CM]a = [MRn]a + [Mn+]
maka
D =
Selain [MRn]a masih ada pula kompleks lain seperti:
Mn+ + n-1 R [MRn-1]+1
[MRn-2]dsb
9
Tetapi dengan penambahan logam berlebih kompleks – kompleks ini dapat diabaikan.
Dalam banyak ekstraksi kompleks sepit,[MRn]a << [MRn]o sehingga [MRn]a +
[Mn+]a [Mn+]. Angka banding distribusi menjadi
D = Kdx =
[MRn]o = Kdx [MRn]a
D =
Dengan memasukkan harga – harga spesi kimia dalam kesetimbangan diperoleh
rumus: D =
Dengan mengambil = K eks
D = K eks
Log D = Log K eks + n Log [HR]o – n Log [H+]a
Log D = Log K eks + n Log [HR]o + n pH
Log D
Slope = n
Intersept
pH
Intersept = log K eks + n log [HR]o
Slope = n
Dari kurva ini:
a. semakin tinggi muatan ion logam n, lereng garis semakin besar (semakin curam)
b. bila [HR]o dirubah, garis kurva akan berubah letaknya sepanjang sumbu pH
10
Dari persamaan akhir ekstraksi:
a. Persamaan tidak lagi terdapat [Mn+]. Artinya persamaan tersebut berlaku untuk
jumlah renik maupun makro ion logam Mn+
b. Untuk 2 logam M atau N yang berbeda, dengan sendirinya nilai Kf dan Kdx
berbeda, sehingga D untuk M berbeda dengan D untuk N
Harga D dapat diubah – ubah dengan mengatur pH fasa air.
11