Eksplorasi.doc

15
1 DESAIN DAN PERENCANAAN EKSPLORASI Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, pekerjaan eksplorasi dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan data mengenai endapan (bentuk, penyebaran, letak, posisi, kadar/kualitas, jumlah endapan, serta kondisi-kondisi geologi). Pekerjaan eksplorasi ini harus telah selesai dilakukan sebelum memasuki tahapan perencanaan penambangan. Pentahapan-pentahapan kegiatan dalam suatu industri pertambangan (mulai dari eksplorasi,  penambangan, s/d pengolahan) perlu dilakukan dan sebaiknya sali ng berkes inambu ngan, karena industri pengelolaan pertambangan ini mempunyai sifat-sifat, antara lain : p  Mempunyai resiko tinggi, p  Memerlukan modal yang besar, p  Teknologi yang tidak sederhana, p  Serta memerlukan pengelolaan yang baik. Sifat-sifat tersebut muncul akibat faktor-faktor kondisi endapan dan lingkungan, antara lain : p  Adanya ketidakpastian mengenai pengetahuan cadangan bahan tambangnya, baik mengenai jumlah kadar atau kualitas, bentuk, serta letak dan posisi endapan, p  Kondisi-kondisi geologi (sifat batuan, struktur, dan air tanah) endapan dan daerah sekitarnya, p  Umumnya terletak pada daerah yang jauh dan relatif terpencil. Secara umum aliran kegiatan industri pertambangan dimulai dengan tahapan prospeksi yang kemudian dilanjutkan dengan eksplorasi. Tahapan ini mempunyai resiko yang sangat tinggi (high risk ), karena berhubungan dengan resiko geologi. Pada saat memasuki tahapan pre- studi kelayakan (  prefeasibility study) sampai dengan tahapan studi kelayakan (  feasibility  study), resiko kegagalan mulai diperkecil. Kegiatan eksplorasi menurut UU No. 11 tahun 1967 berupa penyelidikan geologi  pertambangan, yang berarti suatu penerapan ilmu geologi terhadap operasi penambangan. Document converted by PDFMoto freeware version

Transcript of Eksplorasi.doc

8/18/2019 Eksplorasi.doc

http://slidepdf.com/reader/full/eksplorasidoc 1/15

1

DESAIN DAN PERENCANAAN EKSPLORASI

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, pekerjaan eksplorasi dilakukan dengan tujuan

untuk mendapatkan data mengenai endapan (bentuk, penyebaran, letak, posisi,

kadar/kualitas, jumlah endapan, serta kondisi-kondisi geologi). Pekerjaan eksplorasi ini

harus telah selesai dilakukan sebelum memasuki tahapan perencanaan penambangan.

Pentahapan-pentahapan kegiatan dalam suatu industri pertambangan (mulai dari eksplorasi,

 penambangan, s/d pengolahan) perlu dilakukan dan sebaiknya saling berkesinambungan,

karena industri pengelolaan pertambangan ini mempunyai sifat-sifat, antara lain :

p   Mempunyai resiko tinggi,

p   Memerlukan modal yang besar,

p   Teknologi yang tidak sederhana,

p   Serta memerlukan pengelolaan yang baik.

Sifat-sifat tersebut muncul akibat faktor-faktor kondisi endapan dan lingkungan, antara lain :

p   Adanya ketidakpastian mengenai pengetahuan cadangan bahan tambangnya, baik

mengenai jumlah kadar atau kualitas, bentuk, serta letak dan posisi endapan,

p   Kondisi-kondisi geologi (sifat batuan, struktur, dan air tanah) endapan dan daerah

sekitarnya,

p   Umumnya terletak pada daerah yang jauh dan relatif terpencil.

Secara umum aliran kegiatan industri pertambangan dimulai dengan tahapan prospeksi yang

kemudian dilanjutkan dengan eksplorasi. Tahapan ini mempunyai resiko yang sangat tinggi

(high risk ), karena berhubungan dengan resiko geologi. Pada saat memasuki tahapan pre-

studi kelayakan ( prefeasibility study) sampai dengan tahapan studi kelayakan ( feasibility

 study), resiko kegagalan mulai diperkecil.

Kegiatan eksplorasi menurut UU No. 11 tahun 1967 berupa penyelidikan geologi

 pertambangan, yang berarti suatu penerapan ilmu geologi terhadap operasi penambangan.

ocument converted by PDFMoto freeware version

8/18/2019 Eksplorasi.doc

http://slidepdf.com/reader/full/eksplorasidoc 2/15

2

Dasar suatu operasi penambangan ialah kepastian geologi dan ekonomi tentang adanya

suatu kuantitas (tonase atau volume) bahan galian, yang disebut sebagai cadangan.

Kepastian dari segi ilmu geologi itu antara lain berkenaan dengan :

p   Keanekaragaman mineral yang ada dalam bahan galian,

p   Perubahan kandungan mineral bijih akibat struktur atau lingkungan geologi, dan

p   Kemungkinan geologinya adanya sejumlah cadangan lain di tempat sekitar letakan

yang sudah diketahui.

Sedangkan kepastian ekonomi, yang datanya berdampak terhadap ongkos penambangan,

ditentukan antara lain oleh dimensi-dimensi letakan bahan galian dipermukaan maupun

 bawah-permukaan, variasi kuantitas terhadap kualitas, keanekaragaman sifat teknis batuan

dan sifat aliran air-tanah, serta daya dukung batuan terhadap limbah.

Komoditas sumberdaya alam umumnya dan khususnya komoditas sumberdaya mineral,

merupakan barang nyata yang dapat memenuhi segera permintaan pasar dan dapat diukur

dengan nilai uang. Sedangkan cadangan bijih atau mineral belum merupakan barang nyata,

meskipun informasi cadangan dalam prakteknya dapat diperdagangkan, dan tidak termasuk

komoditas sumberdaya mineral. Sesudah sumberdaya mineral diambil dari kedudukan

alaminya, maka ia menjadi komoditas sumberdaya mineral. Contoh komoditas sumberdaya

mineral misalnya ialah logam aluminium, batubara bersih yang telah ditambang.

Dalam pelaksanaannya, eksplorasi seperti disebut dalam UU tahun 1967 didahului oleh

adanya suatu kegiatan yang disebut sebagai Penyelidikan Umum. Penyelidikan umum ini

disebutkan sebagai penyelidikan secara geologi umum atau geofisika, di daratan, perairan,dan dari udara, segala sesuatu dengan maksud untuk membuat peta geologi umum atau

menetapkan tanda-tanda adanya bahan galian pada umumnya. Adanya letakan bahan galian

yang ditetapkan pada penyelidikan umum lebih lanjut diteliti secara seksama pada tahap

eksplorasi.

ocument converted by PDFMoto freeware version

8/18/2019 Eksplorasi.doc

http://slidepdf.com/reader/full/eksplorasidoc 3/15

3

Istilah penyelidikan umum dalam UU tahun 1967 sama artinya dengan Prospeksi Mineral.

Prospek dalam bidang pertambangan berarti sesuatu yang memberi harapan yang dapat

 bermanfaat bagi manusia. Secara fisik prospek ini umumnya merupakan sebagian dari

letakan bahan galian, misalnya mineralisasi yang muncul di permukaan bumi atau yang

terdapat di bawah permukaan pada batas daerah yang sedang ditambang. Keseluruhan

 bagian dari letakan bahan galian belum diketahui dengan pasti karena belum diselidiki

dengan lebih teliti. Itu sebabnya pada suatu prospek masih harus dilakukan penyelidikan lagi

dan ini berlangsung pada tahap eksplorasi.

Eksplorasi mineral itu tidak hanya berupa kegiatan sesudah penyelidikan umum itu secara

 positif menemukan tanda-tanda adanya letakan bahan galian, tetapi pengertian eksplorasi itu

merujuk kepada seluruh urutan golongan besar pekerjaan yang terdiri dari :

p   Peninjauan (reconnaissance  atau prospeksi atau penyelidikan umum) dengan tujuan

mencari prospek,

p   Penilaian ekonomi prospek yang telah diketemukan, dan

p   Tugas-tugas menetapkan bijih tambahan di suatu tambang.

Di Indonesia sendiri nama-mana dinas atau divisi suatu organisasi perusahaan, lembaga

 pemerintahan serta penelitian memakai istilah eksplorasi untuk kegiatannya yang mencakup

mulai dari mencari prospek sampai menentukan besarnya cadangan mineral.

Sebaliknya ada beberapa negara, misalnya Perancis dan Uni Soviet (sebelum negara ini

 bubar) yang menggunakan istilah eksplorasi untuk kegiatan mencari mineralisasi dan

 prospeksi untuk kegiatan penilaian ekonomi suatu prospek (Peters, 1978). Selanjutnya

istilah eksplorasi mineral yang dipakai dalam buku ini berarti keseluruhan urutan kegiatanmulai mencari letak mineralisasi sampai menentukan cadangan insitu hasil temuan

mineralisasi. Selanjutnya istilah eksplorasi mineral yang dipakai dalam buku ini berarti

keseluruhan urutan kegiatan mulai dari mencari letak mineralisasi sampai menentukan

cadangan insitunya.

ocument converted by PDFMoto freeware version

8/18/2019 Eksplorasi.doc

http://slidepdf.com/reader/full/eksplorasidoc 4/15

4

7.1  Pentahapan Dalam Perencanaan Kegiatan Eksplorasi

7.1.1  Tahap Eksplorasi Pendahuluan

Menurut White (1997), dalam tahap eksplorasi pendahuluan ini tingkat ketelitian yang

diperlukan masih kecil sehingga peta-peta yang digunakan dalam eksplorasi pendahuluan

 juga berskala kecil 1 : 50.000 sampai 1 : 25.000. Adapun langkah-langkah yang dilakukan

 pada tahap ini adalah :

A. Studi Literatur

Dalam tahap ini, sebelum memilih lokasi-lokasi eksplorasi dilakukan studi terhadap data dan

 peta-peta yang sudah ada (dari survei-survei terdahulu), catatan-catatan lama, laporan-

laporan temuan dll, lalu dipilih daerah yang akan disurvei.

Setelah pemilihan lokasi ditentukan langkah berikutnya, studi faktor-faktor geologi regional

dan provinsi metalografi dari peta geologi regional sangat penting untuk memilih daerah

eksplorasi, karena pembentukan endapan bahan galian dipengaruhi dan tergantung pada

 proses-proses geologi yang pernah terjadi, dan tanda-tandanya dapat dilihat di lapangan.

B. Survei Dan Pemetaan

Jika peta dasar (peta topografi) dari daerah eksplorasi sudah tersedia, maka survei dan

 pemetaan singkapan (outcrop) atau gejala geologi lainnya sudah dapat dimulai (peta

topografi skala 1 : 50.000 atau 1 : 25.000). Tetapi jika belum ada, maka perlu dilakukan

 pemetaan topografi lebih dahulu. Kalau di daerah tersebut sudah ada peta geologi, maka hal

ini sangat menguntungkan, karena survei bisa langsung ditujukan untuk mencari tanda-tanda

endapan yang dicari (singkapan), melengkapi peta geologi dan mengambil conto dari

singkapan-singkapan yang penting.

Selain singkapan-singkapan batuan pembawa bahan galian atau batubara (sasaran langsung),

yang perlu juga diperhatikan adalah perubahan/batas batuan, orientasi lapisan batuan

sedimen (jurus dan kemiringan), orientasi sesar dan tanda-tanda lainnya. Hal-hal penting

tersebut harus diplot pada peta dasar dengan bantuan alat-alat seperti kompas geologi,

inklinometer, altimeter, serta tanda-tanda alami seperti bukit, lembah, belokan sungai, jalan,

ocument converted by PDFMoto freeware version

8/18/2019 Eksplorasi.doc

http://slidepdf.com/reader/full/eksplorasidoc 5/15

5

kampung, dll. Dengan demikian peta geologi dapat dilengkapi atau dibuat baru (peta

singkapan).

Tanda-tanda yang sudah diplot pada peta tersebut kemudian digabungkan dan dibuat

 penampang tegak atau model penyebarannya (model geologi). Dengan model geologi

hepatitik tersebut kemudian dirancang pengambilan conto dengan cara acak, pembuatan

sumur uji (test pit ), pembuatan paritan (trenching ), dan jika diperlukan dilakukan pemboran.

Lokasi-lokasi tersebut kemudian harus diplot dengan tepat di peta (dengan bantuan alat

ukur, teodolit, BTM, dll.).

Dari kegiatan ini akan dihasilkan model geologi, model penyebaran endapan, gambaran

mengenai cadangan geologi, kadar awal, dll. dipakai untuk menetapkan apakah daerah

survei yang bersangkutan memberikan harapan baik (prospek) atau tidak. Kalau daerah

tersebut mempunyai prospek yang baik maka dapat diteruskan dengan tahap eksplorasi

selanjutnya.

7.1.2 

Tahap Eksplorasi Detail

Setelah tahapan eksplorasi pendahuluan diketahui bahwa cadangan yang ada mempunyai

 prospek yang baik, maka diteruskan dengan tahap eksplorasi detail (White, 1997). Kegiatan

utama dalam tahap ini adalah sampling dengan jarak yang lebih dekat (rapat), yaitu dengan

memperbanyak sumur uji atau lubang bor untuk mendapatkan data yang lebih teliti

mengenai penyebaran dan ketebalan cadangan (volume cadangan), penyebaran

kadar/kualitas secara mendatar maupun tegak.

Dari sampling yang rapat tersebut dihasilkan cadangan terhitung dengan klasifikasi terukur,

dengan kesalahan yang kecil (<20%), sehingga dengan demikian perencanaan tambang yang

dibuat menjadi lebih teliti dan resiko dapat dihindarkan.

Pengetahuan atau data yang lebih akurat mengenai kedalaman, ketebalan, kemiringan, dan

 penyebaran cadangan secara 3-Dimensi (panjang-lebar-tebal) serta data mengenai kekuatan

ocument converted by PDFMoto freeware version

8/18/2019 Eksplorasi.doc

http://slidepdf.com/reader/full/eksplorasidoc 6/15

6

 batuan sampling, kondisi air tanah, dan penyebaran struktur (kalau ada) akan sangat

memudahkan perencanaan kemajuan tambang, lebar/ukuran bahwa bukaan atau kemiringan

lereng tambang. Juga penting untuk merencanakan produksi bulanan/tahunan dan pemilihan

 peralatan tambang maupun prioritas bantu lainnya.

7.1.3  Studi Kelayakan

Pada tahap ini dibuat rencana peoduksi, rencana kemajuan tambang, metode penambangan,

 perencanaan peralatan dan rencana investasi tambang. Dengan melakukan analisis ekonomi

 berdasarkan model, biaya produksi penjualan dan pemasaran maka dapatlah diketahui

apakah cadangan bahan galian yang bersangkutan dapat ditambang dengan menguntungkan

atau tidak.

7.2  Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Kegiatan Eksplorasi

7.2.1  Tujuan Eksplorasi

Tujuan kegiatan ekpslorasi antara lain untuk mengetahui :

p   Melokalisasi suatu endapan bahan galian :

Õ   Eksplorasi pendahuluan/prospeksi dan

Õ   Eksplorasi detail.

p   Endapan/bijih yang dicari : sulfida, timah, bauksit, nikel, emas/perak, minyak/gas

 bumi, endapan golongan C, dll.

p   Sifat tanah dan batuan :

Õ   untuk penambangan,

Õ   untuk konstruksi,

Õ   dll.

7.2.2  Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan dilakukan untuk mendapatkan data-data tentang :

p   Peta dasar sudah tersedia/belum.

p   Peta geologi/topografi (satelit, udara, darat).

p   Analisis regional :

Õ   Sejarah,

ocument converted by PDFMoto freeware version

8/18/2019 Eksplorasi.doc

http://slidepdf.com/reader/full/eksplorasidoc 7/15

7

Õ   Struktur/tektonik, dan

Õ   Morfologi.

p   Laporan-laporan penyelidikan terdahulu.

p   Teori-teori dan metode-metode lapangan yang ada.

p   Geografi :

Õ   Kesampaian daerah (desa/kota terdekat, transportasi),

Õ   Iklim/musim (cuaca, curah hujan/banjir),

Õ   Sifat angin, keadaan laut, gelombang, dll.,

Õ   Tumbuhan, binatang, dan

Õ   Komunikasi.

p   Sosial budaya dan adat istiadat :

Õ   Sifat penduduk,

Õ   Kebiasaan,

Õ   Pengetahuan/pendidikan,

Õ   Mata pencaharian, dll.

p   Hukum :

Õ   Pemilikan tanah,

Õ   Ganti rugi, dan

Õ   Perizinan.

7.2.3  Pemilihan Metode

Metode eksplorasi yang digunakan umumnya dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :

p   Cara tidak langsung :

Õ   Geofisika danÕ   Geokimia.

p   Cara langsung :

Õ   Pemetaan langsung dan

Õ   Pemboran.

p   Gabungan cara langsung dan tak langsung.

ocument converted by PDFMoto freeware version

8/18/2019 Eksplorasi.doc

http://slidepdf.com/reader/full/eksplorasidoc 8/15

8

7.2.4  Pemilihan Alat

Pemilihan alat tergantung pada hal-hal berikut :

p   Metode yang dipilih,

p   Keadaan lapangan,

p   Waktu,

p   Alat yang tersedia,

p   Biaya, dan

p   Ketelitian yang diinginkan.

7.2.5  Pemilihan Anggota Tim/Tenaga Ahli

Suatu tim kegiatan eksplorasi umumnya terdiri dari :

p   Ahli geologi,

p   Ahli geofisika,

p   Ahli geologi tambang,

p   Ahli geokimia,

p   Operator alat,

p   Dll.

7.2.6  Rencana Biaya

Rencana biaya harus dipertimbangkan secara matang karena berkaitan dengan nilai

investisasi yang dilakukan, dan umumnya meliputi biaya pembukaan lahan untuk base camp,

 persiapan sarana dan prasarana (peralatan), biaya operasional selama survei, renumerasi

(penggajian), akomodasi dan kebutuhan logistik, serta pajak.

7.2.7 

Pemilihan Waktu Yang TepatWaktu kegiatan juga harus ditentukan secara tepat, misalnya disesuaikan dengan kondisi

iklim setempat serta trend   kondisi politik, ekonomi atau investasi saat itu. Tidak akan

memungkinkan dilakukan suatu kegiatan eksplorasi di suatu daerah yang sedang

 berkecamuk perang atau terdapat gangguan keamanan.

ocument converted by PDFMoto freeware version

8/18/2019 Eksplorasi.doc

http://slidepdf.com/reader/full/eksplorasidoc 9/15

8/18/2019 Eksplorasi.doc

http://slidepdf.com/reader/full/eksplorasidoc 10/15

10

Tabel 7.1

Tahapan eksplorasi dan metode yang digunakan sesuai dengan endapan mineral yang dicari

Tahapan Metode Jenis endapan

mineral

Pendahuluan Citra landsat

Sintesis regional

semua

semua

Survei Tinjau

( Reconnaissance)

Foto udara

Aeromagnetik

Pemetaan geologi

Pengukuran penampang

stratigrafi

Stream sediment sampling

Pendulangan

semua

logam dasar

semua

misalnya batubara

logam dasar

mineral berat

Prospeksi umum Pemetaan geologi

Stream sediment sampling

Pendulangan

Gaya berat

Seismik

Magnetik

 Rock sampling

semua

logam dasar

mineral berat

non-metalik

singenetik

logam dasar

tertentu

semua

Prospeksi detail

(Eksplorasi

 pendahuluan)

Pemetaan geologi

Uji sumuran

Geolistrik (tahanan jenis, IP, SP,

dll.)

Seismik refraksi/refleksi

semua

semua

logam dasar

singenetik

logam dasar

ocument converted by PDFMoto freeware version

8/18/2019 Eksplorasi.doc

http://slidepdf.com/reader/full/eksplorasidoc 11/15

11

Tahapan Metode Jenis endapan

mineral

Detail magnetik

Soil sampling  (geokimia)

 Rock sampling  (geokimia)

 Rock sampling   (petrografi,

alterasi)

tertentu

logam dasar

semua

logam dasar, dll.

Eksplorasi detail Pengambilan conto sistematik

dengan: pemboran inti, sumur uji

atau dengan logging  geofisika

semua

7.4  Perencanaan Program Eksplorasi

Agar eksplorasi dapat dilaksanakan dengan efisien, ekonomis, dan tepat sasaran, maka

diperlukan perencanaan berdasarkan prinsip-prinsip dan konsep-konsep dasar eksplorasi

sebelum program eksplorasi tersebut dilaksanakan.

Prinsip-prinsip (konsep) dasar eksplorasi tersebut antara lain :

p   Target eksplorasi

Õ   Jenis bahan galian (spesifikasi kualitas) dan

Õ   Pencarian model-model geologi yang sesuai.

p   Pemodelan eksplorasi

Õ   Menggunakan model geologi regional untuk pemilihan daerah target eksplorasi,

Õ   Menentukan model geologi lokal berdasarkan keadaan lapangan, dan

mendiskripsikan petunjuk-petunjuk geologi yang akan dimanfaatkan, serta

Õ   Penentuan metode-metode eksplorasi yang akan dilaksanakan sesuai dengan

 petunjuk geologi yang diperoleh.

Selain itu, perencanaan program eksplorasi tersebut harus memenuhi kaidah-kaidah dasar

ekonomis dan perancangan (desain) yaitu :

ocument converted by PDFMoto freeware version

8/18/2019 Eksplorasi.doc

http://slidepdf.com/reader/full/eksplorasidoc 12/15

12

p   Efektif ; penggunaan alat, individu, dan metode harus sesuai dengan keadaan geologi

endapan yang dicari.

p   Efisien ; dengan menggunakan prinsip dasar ekonomi, yaitu dengan biaya serendah-

rendahnya untuk memperoleh hasil yang sebesar-besarnya.

p   Cost-beneficial  ; hasil yang diperoleh dapat dianggunkan (bankable).

Model geologi regional dapat dipelajari melalui salah satu konsep genesa bahan galian yaitu

Mendala Metalogenik, yaitu yang berkenaan dengan batuan sumber atau asosiasi batuan,

 proses-proses geologi (tektonik, sedimentasi), serta waktu terbentuknya suatu endapan

 bahan galian.

Beberapa contoh kegiatan perencanaan eksplorasi :

1. Rencana pemetaan, mencakup ;

p   Perencanaan lintasan,

p   Perencanaan tenaga pendukung, yang didasarkan pada keadaan geologi

regional.

2. Rencana survei geofisika dan geokimia, mencakup ; 

p   Perencanaan lintasan,

p   Perencanaan jarak/interval pengambilan data ( sampling/record   data), yang

didasarkan pada keadaan umum model badan bijih.

3.  Perencanaan sampling  melalui pembuatan paritan uji, sumuran uji, pemboran

eksplorasi, yang mencakup :

p   Jumlah paritan uji, sumuran uji, titik pemboran eksplorasi,

p   Interval/spasi antar paritan (lokasi),

p   Kedalaman/panjang sumuran/paritan, kedalaman lubang bor,

p   Keamanan (kerja dan lingkungan),

p   Interval/metode sampling, dan

p   Tenaga kerja

yang didasarkan pada proyeksi/interpretasi dari penyebaran singkapan endapan di

 permukaan.

ocument converted by PDFMoto freeware version

8/18/2019 Eksplorasi.doc

http://slidepdf.com/reader/full/eksplorasidoc 13/15

13

4. Perencanaan pemboran inti, meliputi :

p   Target tubuh bijih yang akan ditembus,

p   Lokasi (berpengaruh pada kesampaian ke titik bor dan pemindahan (moving )

alat),

p   Kondisi lokasi (berpengaruh pada sumber air, keamanan),

p   Kedalaman masing-masing lubang,

p   Jenis alat yang akan digunakan, termasuk spesifikasi,

p   Jumlah tenaga kerja,

p   Alat transportasi, dan

p   Jumlah (panjang) core box.

Sedapat mungkin, pada masing-masing perencanaan tersebut telah mengikutkan

 jumlah/besar anggaran yang dibutuhkan.

Selain itu, prinsip dasar dalam penentuan jarak sedapat mungkin telah memenuhi beberapa

faktor lain, seperti :

p   Grid density  (interval/jarak) antar titik observasi. Semakin detail pekerjaan maka grid

density semakin kecil (interval/jarak) semakin rapat.

p   Persyaratan pengelompokan hasil perhitungan cadangan/endapan. Contoh pada

 batubara ; syarat jarak untuk klasifikasi terukur (measured ) ≤  400 m antar titik

observasi.

Setiap tahapan/proses eksplorasi harus dapat memenuhi strategi pengelolaan suatu

 proyek/pekerjaan eksplorasi, antara lain :

p   Memperkecil resiko kerugian,

p   Memungkinkan penghentian kegiatan sebelum meningkat pada tahapan selanjutnya

 jika dinilai hasil yang diperoleh tidak menguntungkan ,

p   Setiap tahapan dapat melokalisir (menambah/mengurangi) daerah target sehingga

 probabilitas memperoleh keuntungan lebih besar, dan

p   Memungkinkan penganggaran biaya eksplorasi per setiap tahapan untuk membantu

dalam pengambilan keputusan.

ocument converted by PDFMoto freeware version

8/18/2019 Eksplorasi.doc

http://slidepdf.com/reader/full/eksplorasidoc 14/15

14

7.5  Pengelolaan Kegiatan Eksplorasi

Secara umum, suatu manajemen kegiatan eksplorasi telah meliputi beberapa hal berikut,

antara lain :

p   Jenis kegiatan.

p   Operasi lapangan.

p   Layanan pendukung.

p   Layanan teknis, logistik, dan administrasi.

p   Koordinasi, komunikasi, dan pengawasan.

p   Analisis dan integrasi data hasil eksplorasi.

p   Pengambilan keputusan.

Teori manajemen dapat diterapkan dalam kegiatan eksplorasi. Secara umum, dalam suatu

 program penentuan yang mengarah ke eksplorasi harus dimulai dengan hipotesa pekerjaan,

yang merupakan rencana ulang pemilihan fakta-fakta dari beberapa observasi dan intepretasi

dengan spekulasi dari pengeluaran.

Syarat untuk perumusan hipotesis dari suatu penemuan (dalam hal ini endapan bahan galian)

adalah sebagai berikut :

p   Pengetahuan staf (pekerja) yang baik tentang keadaan/kontrol geologi suatu endapan,

p   Mempunyai wawasan dan imajinasi,

p   Mempunyai bakat intuisi,

p   Mempunyai keberanian,

p   Mempunyai keyakinan tentang penilaian hipotesis,

p   Kemampuan untuk berdiri sendiri.

Untuk mencapai kesuksesan dalam eksplorasi, maka urutan-urutan yang perlu diperhatikan

oleh seorang (badan) pengelola eksplorasi antara lain :

p   Penentuan tujuan jangka panjang yang realistik dan tidak bersifat subjektif,

p   Pendelegasian tanggung jawab pada masing-masing individu/tim,

p   Penciptaan suasana kerja yang produktif sehingga mampu merangsang munculnya

inovasi-inovasi dan penemuan-penemuan baru,

ocument converted by PDFMoto freeware version

8/18/2019 Eksplorasi.doc

http://slidepdf.com/reader/full/eksplorasidoc 15/15

15

p   Pemastian adanya komunikasi yang baik, baik dari pusat kelapangan, atau dalam satu

kerja tim lapangan,

p   Penekanan dan proporsi yang baik dalam pengelolaan sumberdaya (manusia, uang,

dan waktu),

p   Membiasakan dalam peninjauan kembali keputusan sebelum memutuskan/membuat

keputusan akhir ( final decission).

ocument converted by PDFMoto freeware version