Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan...

113
Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (tgt) pada materi pokok persamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x SMA Kotawaringin Timur Tahun pelajaran 2009/2010 TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Matematika Oleh: Mirawati S.850908011 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Transcript of Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan...

Page 1: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (tgt) pada materi pokok

persamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x

SMA Kotawaringin Timur Tahun pelajaran 2009/2010

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Matematika

Oleh:

Mirawati

S.850908011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

ii

PERSETUJUAN

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES

TOURNAMENT (TGT) PADA MATERI POKOK PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT DITINJAU DARI KREATIVITAS

BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X SMA KOTAWARINGIN TIMUR TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Disusun oleh :

MIRAWATI S850908011

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing

Pada Tanggal : .........................

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Mardiyana, M.Si Drs. Pangadi, M.Si NIP. 19660225 199302 1 002 NIP. 19571012 199103 1 001

Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan Matematika

Dr. Mardiyana, M.Si NIP. 19660225 199302 1 002

Page 3: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

iii

PENGESAHAN

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES

TOURNAMENT (TGT) PADA MATERI POKOK PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT DITINJAU DARI KREATIVITAS

BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X SMA KOTAWARINGIN TIMUR TAHUN PELAJARAN 2009/2010

OLEH:

MIRAWATI

S850908011

Telah disetujui oleh Tim Penguji

Pada tanggal : _______________

Jabatan

Ketua

Sekretaris

Angota Penguji

Nama

Prof. Dr. Budiyono, M.Sc

Drs. Tri Atmojo K, M.Sc, Ph.D

1. Dr. Mardiyana, M.Si

2. Drs. Pangadi, M.Si

Tanda Tangan

………………………

………………………

………………………

………………………

Surakarta, Januari 2010

Mengetahui

Direktur PPs UNS

Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D NIP 19570820 198503 1 004

Ketua Progdi. Pendidikan Matematika

Dr. Mardiyana, M.Si NIP 19660225 199302 1 002

Page 4: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

iv

PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Mirawati

NIM : S 850908011

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul:

”EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

(TGT) PADA MATERI POKOK PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN

KUADRAT DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK

KELAS X SMA KOTAWARINGIN TIMUR TAHUN PELAJARAN 2009/2010”

adalah benar-benar karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam tesis

tersebut ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar maka saya bersedia

menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh

dari tesis tersebut.

Surakarta, Januari 2010

Yang membuat pernyataan,

Mirawati

Page 5: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala

limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan tesis yang berjudul “Eksperimentasi Pembelajaran Matematika

dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament

(TGT) pada Materi Pokok Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat Ditinjau

Dari Kreativitas Belajar Peserta Didik Kelas X SMA Kotawaringin Timur

Tahun Pelajaran 2009/2010”.

Hambatan dan permasalahan yang menimbulkan kesulitan dalam

menyelesaikan penulisan tesis ini banyak ditemui oleh penulis, akan tetapi

berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan-kesulitan yang timbul

tersebut dapat teratasi. Oleh karena itu, dalam kesempatan kali ini penulis

menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas segala bentuk

bantuannya yang telah meringankan penyelesaian penulisan tesis ini, terutama

kepada:

1. Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D, Direktur Program Pascasarjana Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan kesempatan penulis untuk

menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika.

2. Dr. Mardiyana, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika

Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta sekaligus sebagai

pembimbing I dalam penyusunan tesis ini, yang telah memberikan

pengarahan, petunjuk, saran, motivasi dan bimbingan kepada penulis dengan

penuh kesungguhan dan kesabaran hingga penyusunan tesis ini selesai.

Page 6: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

vi

3. Drs. Pangadi, M.Si, selaku Pembimbing II, yang telah memberikan

pengarahan dan bimbingan kepada penulis dengan penuh kesungguhan dan

kesabaran hingga penyusunan tesis ini selesai.

4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Program

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Drs. H. Yanero selaku Kepala Dinas DIKPORA Kabupaten Kotawaringin

Timur yang telah memberikan ijin dan kesempatan penulis untuk

melanjutkan studi di program Magister Pendidikan Matematika.

6. Drs. Simber, Kepala Sekolah SMAN 1 Mentaya Hulu yang telah

memberikan arahan, dukungan dan motivasi serta kesempatan penulis untuk

melanjutkan studi di program Magister Pendidikan Matematika.

7. Drs. Hadriansyah, M.Pd, Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Sampit, Drs.

Asyari, Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Sampit, Sion JR, S.Pd, Kepala

Sekolah SMA PGRI 1 Sampit yang telah memberikan ijin penelitian serta

Yulites Lisen, S.Pd, Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Sampit yang telah

memberikan ijin uji coba instrumen penelitian.

8. Bapak dan Ibu Wakasek Kurikulum SMAN 2 Sampit, SMAN 3 Sampit,

SMAN 4 Sampit dan SMAN PGRI 1 Sampit yang telah membantu lancarnya

penelitian.

9. Guru mata pelajaran matematika kelas X SMAN 2 Sampit, SMAN 4 Sampit

dan SMAN PGRI 1 Sampit yang telah membantu lancarnya penelitian.

10. Teman-teman mahasiswa angkatan 2008 Program Studi Pendidikan

Matematika Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta,

Page 7: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

vii

yang telah memberikan motivasi dan dukungan sehingga penulis dapat

menyelesaikan tesis ini dengan baik.

11. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini

yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut di atas mendapatkan

ganjaran yang berlipat ganda dari Allah SWT. Penulis berharap penelitian ini

dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya, bagi dunia pendidikan dan

pembaca pada umumnya.

Surakarta, Januari 2010

Penulis

Page 8: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

viii

MOTTO

“Sesungguhnya setelah ada kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu

menyelesaikan suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh”

(QS. Al Insyiroh: 6-7)

“ Diantara Pintu Besar Yang Mendatangkan Kebahagiaan Adalah Do’a Restu Orang

Tua “

(Laa Tahzan)

“Allah Tidak Akan Membebani Seseorang Melainkan Sesuai Dengan Kesanggupannya“

(Q.S. Al Baqarah: 286)

Page 9: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

ix

PERSEMBAHAN

Karya Yang Tersusun Dengan Penuh Kesungguhan Hati Ini

Kupersembahkan Kepada:

© Rabb Penguasa Semesta Alam.

© Mama Terkasih, Abah Terhormat Dan Adik-Adikku Tercinta

Atas Ketulusan Do’a, Dukungan, Perhatian, Dorongan Semangat Dan Motivasinya.

© Bapak Mertuaku “Hadi Suroso” Terhormat Yang Senantiasa Memberikan Doa

Dan Perhatian.

© Suamiku Tercinta “Sigit Santosa, S.Hut”....Thanks For All

Atas Ketulusan Doa, Kesabaran dan Pengorbanannya, Keikhlasan Cinta Dan Kasih

Sayangnya, Sumber Semangat Dan Motivasiku.

© Buah Hatiku “Istiqomah Cahyabatin Santosa” Tercinta

Atas Keceriaan Yang Selalu Menemaniku, Cahaya Hidup Dan Sumber Semangatku Dan

Juga Buat Buah Hatiku Yang Kedua Yang Insya Allah 5 Bulan Lagi Lahir.

© Best Friend P.Math Pps ’08

Atas Kebersamaan, Waktu Yang Telah Terlewati Bersama & Kenangan Yang Tak

Terlupakan.

Page 10: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

PERSETUJUAN ....................................................................................... ii

PENGESAHAN......................................................................................... iii

PERNYATAAN ........................................................................................ iv

KATA PENGANTAR .............................................................................. v

MOTTO .................................................................................................... viii

PERSEMBAHAN ..................................................................................... ix

DAFTAR ISI.............................................................................................. x

DAFTAR TABEL .................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xvi

ABSTRAK ................................................................................................ xviii

ABSTRACT .............................................................................................. xx

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................. 1

B. Identifikasi Masalah........................................................ 6

C. Pemilihan Masalah.......................................................... 7

D. Pembatasan Masalah ....................................................... 8

E. Perumusan Masalah ........................................................ 8

F. Tujuan Penelitian ............................................................ 9

G. Manfaat Penelitian .......................................................... 11

Page 11: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xi

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori .................................................................... 12

1. Prestasi Belajar ........................................................ 12

a. Pengertian Belajar dan Prestasi Belajar.......... 12

b. Pengertian Matematika................................... 13

c. Pengertian Prestasi Belajar Matematika......... 15

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi prestasi

Belajar .......................................................... .. 15

2. Model Pembelajaran ................................................ 16

3. Model Pembelajaran Langsung ............................... 18

4. Model Pembelajaran Kooperatif .............................. 24

5. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT............. 26

6. Kreativitas Belajar Peserta Didik............................. 32

B. Penelitian yang Relevan.................................................. 36

C. Kerangka Berpikir........................................................... 38

D. Hipotesis ......................................................................... 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat, Subjek, Waktu dan Jenis Penelitian.................. 43

1. Tempat dan Subjek Penelitian ................................. 43

2. Waktu Penelitian...................................................... 43

3. Jenis Penelitian ........................................................ 44

B. Populasi, Sampel, dan Teknik pengambilan Sampel ...... 45

Page 12: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xii

1. Populasi.................................................................... 45

2. Sampel ..................................................................... 45

3. Teknik Pengambilan Sampel ................................... 46

C. Teknik Pengumpulan Data.............................................. 47

1. Variabel Penelitian................................................... 47

2. Metode Pengumpulan Data...................................... 49

3. Analisis instrumen .................................................. 51

D. Teknik Analisis Data....................................................... 58

1. Uji Keseimbangan.................................................... 58

2. Uji Homogenitas ...................................................... 59

3. Uji Normalitas.......................................................... 60

4. Uji Hipotesis ............................................................ 62

5. Uji komparasi Ganda ............................................... 66

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data................................................................. 68

1. Hasil Uji Coba Instrumen ........................................ 68

2. Data Skor Angket Kreativitas Belajar Matematika . 72

B. Uji Keseimbangan .......................................................... 73

C. Pengujian Prasyarat Analisis .......................................... 73

1. Uji Normalitas ......................................................... 73

2. Uji Homogenitas ..................................................... 74

D. Pengujian Hipotesis ....................................................... 75

E. Pembahasan Hasil Analisis Data ................................... 77

Page 13: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xiii

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan .................................................................... 82

B. Implikasi ........................................................................ 83

1. Implikasi Teoritis .................................................... 83

2. Implikasi Praktis ..................................................... 85

C. Saran .............................................................................. 85

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 88

LAMPIRAN............................................................................................... 91

Page 14: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Laporan Hasil UN SMA/MA Kabupaten Kotawaringin

Timur Tahun Pelajaran 2007/2008 ............................................... 2

Tbel 2 Persentase Penguasaan Materi Soal Matematika UN SMA/MA

Tahun Pelajaran 2007/2008 .......................................................... 5

Tabel 3 Fase-fase Model Pembelajaran Langsung .................................... 20

Tabel 4 Desain Faktorial Penelitian .......................................................... 45

Tabel 5 Perhitungan Skor Angket ............................................................. 51

Tabel 6 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Dengan Sel Tak Sama 66

Tabel 7 Hasil Analisis Uji Normalitas ...................................................... 74

Tabel 8 Hasil Analisis Uji Homogenitas ................................................... 74

Tabel 9 Rangkuman Hasil Analisis Variansi Dua Jalan Dengan Sel Tak

Sama ............................................................................................. 75

Tabel 10 Rataan Skor Prestasi Belajar Peserta didik .................................. 76

Tabel 11 Indeks Reliabilitas, Konsistensi Internal Uji Coba Angket

Kreativitas Belajar Matematika .................................................... 177

Tabel 12 Indeks Reliabilitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran Soal

Uji Coba Tes Prestasi Belajar Matematika .................................. 205

Tabel 13 Analisis Fungsi Pengecoh Soal Uji Coba Tes Prestasi Belajar

Matematika ................................................................................... 209

Tabel 14 Data Induk Penelitian ................................................................... 234

Page 15: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xv

Tabel 15 Mencari tobs Uji Keseimbangan .................................................... 243

Tabel 16 Mencari Lobs Uji Normalitas Prestasi Belajar Kelompok

Eksperimen.................................................................................... 247

Tabel 17 Mencari Lobs Uji Normalitas Prestasi Belajar Kelompok

Kontrol ......................................................................................... 250

Tabel 18 Mencari Lobs Uji Normalitas Kelompok Peserta Didik dengan

Kreativitas Belajar Tinggi ............................................................ 253

Tabel 19 Mencari Lobs Uji Normalitas Kelompok Peserta Didik dengan

Kreativitas Belajar Sedang ........................................................... 255

Tabel 20 Mencari Lobs Uji Normalitas Kelompok Peserta Didik dengan

Kreativitas Belajar Rendah .......................................................... 259

Tabel 21 Uji Homogenitas Model Pembelajaran ........................................ 260

Tabel 22 Uji Homogenitas Kreativitas Belajar Matematika ....................... 264

Tabel 23 Uji ANAVA Dua Jalan Dengan Sel Tak Sama ............................ 268

Tabel 24 Rataan dan Jumlah Rataan ........................................................... 270

Tabel 25 Besaran-besaran ........................................................................... 270

Tabel 26 Jumlah Kuadrat dan Rataan Kuadrat ............................................ 271

Tabel 27 Rangkuman Analisis variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama .. 271

Page 16: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Silabus ...................................................................................................... 91

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................................. 94

3. Contoh lembar pembagian tim dan meja turnamen, lembar skor

permainan, poin-poin turnamen, lembar rangkuman tim dan skor

penghargaan tim ....................................................................................... 161

4. Kisi-kisi dan Soal Uji Coba Angket Kreativitas Belajar Matematika ..... 164

5. Lembar Jawaban Uji Coba Angket Kreativitas Belajar Matematika ....... 174

6. Lembar Validasi Instrumen Angket Kreativitas Belajar Matematika ...... 175

7. Indeks Reliabilitas, Konsistensi Internal Uji Coba Angket

Kreativitas Belajar Matematika ............................................................... 177

8. Kisi-kisi dan Soal Uji Coba Tes Prestasi Belajar Matematika ................ 181

9. Penyelesaian Soal Uji Coba Tes Prestasi Belajar Matematika ................ 191

10. Lembar Jawaban Uji Coba Tes Prestasi Belajar Matematika .................. 202

11. Lembar Validasi Instrumen Tes prestasi Belajar Matematika ................. 203

12. Indeks Reliabilitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran Soal Uji

Coba Tes Prestasi Belajar Matematika .................................................... 205

13. Analisis Fungsi Pengecoh Soal Uji Coba Tes Prestasi Belajar

Matematika .............................................................................................. 209

14. Kisi-kisi dan Soal Angket Kreativitas Belajar Matematika ..................... 210

15. Kisi-kisi dan Soal Tes Prestasi Belajar Matematika ................................ 218

16. Penyelesaian Soal Tes Prestasi Belajar Matematika ................................ 226

Page 17: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xvii

17. Data Induk Penelitian ............................................................................... 234

18. Uji Normalitas Kemampuan Awal dan Uji Keseimbangan

Antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .......................................... 237

19. Uji Normalitas .......................................................................................... 247

20. Uji Homogenitas ...................................................................................... 260

21. Uji ANAVA Dua Jalan Dengan Sel Tak Sama ....................................... 268

22. Tabel-tabel Statistik ................................................................................. 273

23. Surat Ijin Penelitian .................................................................................. 279

24. Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah................................................. 281

Page 18: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xviii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah prestasi belajar matematika peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) lebih baik dibandingkan peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran langsung pada materi pokok persamaan dan pertidaksamaan kuadrat. (2) apakah peserta didik yang kreativitas belajarnya tinggi lebih baik prestasi belajarnya dari pada peserta didik yang kreativitas belajarnya sedang dan rendah, dan peserta didik yang kreativitas belajarnya sedang lebih baik prestasi belajarnya dibandingkan dengan peserta didik yang kreativitas belajarnya rendah pada materi pokok persamaan dan pertidaksamaan kuadrat. (3) apakah pada peserta didik yang kreativitas belajarnya sedang, prestasi belajar peserta didik yang diberi pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih baik dibandingkan dengan peserta didik yang diberi pembelajaran matematika dengan model pembelajaran langsung. Di sisi lain, peserta didik yang kreativitas belajarnya tinggi dan rendah, prestasi belajar peserta didik yang diberi pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT sama dengan peserta didik yang diberi pembelajaran matematika dengan model pembelajaran langsung, pada materi pokok persamaan dan pertidaksamaan kuadrat.

Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental semu dengan desain faktorial 2 x 3. Populasi penelitian ini adalah seleruh peserta didik kelas X SMA Kotawaringin Timur semester 1 tahun pelajaran 2009/ 2010. Sampel penelitian ini adalah kelompok eksperimen (TGT) terdiri dari SMAN 2 Sampit sebanyak 33 peserta didik, SMAN 4 Sampit sebanyak 33 peserta didik dan SMA PGRI 1 Sampit sebanyak 17 peserta didik, jumlah peserta didik kelompok eksperimen adalah 83 peserta didik. Sedangkan kelompok kontrol (pembelajaran langsung) terdiri dari SMAN 2 Sampit sebanyak 31 peserta didik, SMAN 4 Sampit sebanyak 37 peserta didik dan SMA PGRI 1 Sampit sebanyak 17 peserta didik, jumlah peserta didik kelompok kontrol adalah 85 peserta didik. Jadi banyaknya sampel seluruhnya adalah 168 peserta didik diperoleh dengan cara stratified cluster random sampling cara undian. Data dikumpulkan dengan metode dokumentasi, angket dan tes. Metode dokumentasi dari nilai matematika UAN SMP/sederajat siswa kelas X semester 1 digunakan untuk uji keseimbangan, metode angket digunakan untuk mengukur kreativitas belajar matematika dan metode tes digunakan untuk mengumpulkan data prestasi belajar matematika. Analisis data dengan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada penggunaan model pembelajaran langsung pada materi pokok persamaan dan pertidaksamaan kuadrat. (2) Kreativitas belajar matematika tidak memberi pengaruh yang berbeda terhadap prestasi belajar matematika peserta didik pada materi pokok persamaan dan pertidaksamaan kuadrat. Peserta didik dengan kreativitas

Page 19: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xix

belajar matematika tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang sama dengan prestasi peserta didik dengan kreativitas belajar matematika sedang dan rendah, dan peserta didik dengan kreativitas belajar matematika sedang mempunyai prestasi belajar matematika yang sama dengan prestasi peserta didik dengan kreativitas belajar matematika rendah. (3) Tidak ada interaksi antara model pembelajaran yang digunakan dengan kreativitas belajar peserta didik terhadap prestasi belajar matematika peserta didik pada materi pokok persamaan dan pertidaksamaan kuadrat. Artinya peserta didik yang mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT mempunyai prestasi belajar yang lebih baik daripada peserta didik yang mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran langsung baik secara umum maupun kalau ditinjau dari masing-masing kategori kreativitas belajar matematika. Di sisi lain peserta didik dengan kreativitas belajar tinggi mempunyai prestasi belajar yang sama dengan peserta didik dengan kreativitas belajar sedang dan rendah, peserta didik dengan kreativitas belajar sedang mempunyai prestasi belajar yang sama dengan peserta didik dengan kreativitas belajar rendah baik peserta didik yang mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT maupun peserta didik yang mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran langsung.

Page 20: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xx

ABSTRACT The aims of this thesis is to find out: (1) whether the achievements of mathematics study of the students using study model of cooperative learning type teams games tournament (TGT) better than the students’ achievements who follow the learning process using direct learning in the materials of quadratic equation and inequalities. (2) whether the achievement of students who have high learning creativity is better than those who have modest and low learning creativity, and those who have modest learning creativity better than those who have low learning creativity on the main material of quadratic equation and inequalities (3) whether the difference of learning achievement using cooperative model of TGT and using direct learning model on mathematic learning on the main material of quadratic equation and inequalities is influenced by student learning creativity degree. This research is quasi experimental research with factorial design of 2 x 3. The population of this research is all of the students in grade X SMA Kotawaringin Timur in the first semester 2009/2010 academic year. The sample of this research are the experimental group (TGT) consist of SMAN Sampit as 33 students, SMAN 4 Sampit as 33 students and SMA PGRI 1 Sampit as 17 students, the total amount of the students for the experimental group are 83 students. While the control group (direct learning) consist of SMAN 2 Sampit as 31 students, SMAN 4 Sampit as 37 students and SMA PGRI 1 Sampit as 17 students, the total amount of the students of students in the control group is 85 students. So the total amount of the sample is 168 students and it is obtained by stratified cluster random sampling by lottery. The data is collected by documentation method, questionnaire and test. The documentation method from the achievements of mathematics in UAN SMP of the students in grade X semester 1 is used for the balance test, the questionnaire is used to measure mathematics learning creativity, and test method is used to collect the data of mathematics learning achievement. The data analysis is by two way variance analysis by different cell. Based on the research results it can be concluded that: (1) the use of the cooperative learning model type TGT produce learning achievements that is better than the direct learning model in the material of materials of quadratic equation and inequalities. (2) The creativity of the mathematics does not give different influence to the learning achievement of the students in the material of quadratic equation and inequalities. There is conclusion that the student with high mathematics learning creativity has equal with middle and low mathematics learning creativity, and the student with middle mathematics creativity learning have equal student achievement with low mathematics creativity learning. (3) There are no interactions between the learning model used with the learning creativity of the students to the mathematics learning achievements of the students in the materials of quadratic equation and inequalities. It means the students that follow the mathematics learning using cooperative learning model type TGT are having better achievements of mathematics study compared with the students who attend the learning process using direct learning model in general or if it seen from the each

Page 21: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xxi

category of the mathematics creativity. But the students high mathematics learning creativity have the same achievements with the students who have average and low mathematics learning creativity, the students the average mathematics learning creativity are having the same achievements with the students who have low mathematics learning creativity by using cooperative learning model type TGT or the students who attend the mathematics learning by using direct learning model.

Page 22: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xxii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan ilmu dasar (basic of science) yang berkembang

pesat baik materi maupun kegunaannya di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi.

Namun ironisnya kualitas pendidikan di Indonesia masih sangat rendah,

khususnya untuk mata pelajaran matematika. Menurut hasil penelitian Trends in

International Mathematics and Science Study Repeat (TIMMS-R) prestasi belajar

IPA dan matematika siswa SMA di Indonesia masing-masing pada urutan 33 dan

35 dari 38 negara di lima benua (http://nces.ed.gov/2008). Berdasarkan data

tentang Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index - HDI)

kualitas pendidikan Indonesia berada pada urutan 109 dari 179 negara di dunia.

Peringkat Indonesia ini tergolong sangat rendah, hanya satu tingkat di atas negara

Kamboja. Selain itu, Indonesia berada pada posisi yang sangat jauh bila

dibandingkan negara ASEAN, seperti Vietnam, apalagi Singapura, Malaysia dan

Filipina (http://hdr.undp.org/en/media/HDI_2008_EN_Complete.pdf).

Kesulitan siswa dalam belajar matematika bukan merupakan masalah yang

baru. Masalah klasik dalam pembelajaran matematika di Indonesia adalah

rendahnya prestasi peserta didik. Hal ini dapat ditunjukan dengan prestasi belajar

pada rata-rata nilai Ujian Nasional untuk matematika sejak beberapa tahun yang

lalu rendah, yaitu kurang dari 6 untuk SD, kurang dari 5 untuk SMP dan kurang

dari 5 untuk SMU, makin ke atas makin rendah (Marpaung:2002).

Page 23: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xxiii

Keadaan pembelajaran matematika yang masih rendah tersebut, juga

ditemukan di SMA Kabupaten Kotawaringin Timur. Hal ini dapat dilihat dari

Laporan Hasil Ujian Nasional SMA/MA tahun pelajaran 2007/2008 untuk

Kabupaten Kotawaringin Timur dari 17 SMA/MA baik negeri maupun swasta

seperti pada tabel berikut :

Tabel 1 Laporan Hasil UN SMA/MA Kabupaten Kotawaringin Timur Tahun Pelajaran 2007/2008

Jurusan

IPA IPS Bahasa

Rata-rata 6,86 6,25 6,87

Rendah 3,25 4,50 5,75

Tinggi 10,00 9,25 8,75

Standar Deviasi 0,97 0,53 0,97

(Sumber: Dinas Dikpora Kabupaten Kotawaringin Timur Tahun 2008)

Sejalan dengan tuntutan masyarakat dan perkembangan global, serta

sehubungan dengan kondisi tersebut maka pemerintah melakukan berbagai

pembaharuan dan penyempurnaan. Salah satu upaya pemerintah adalah dengan

memberlakukan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam KTSP

diamanatkan adanya suatu pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme,

yang mana belajar adalah merupakan suatu proses untuk menemukan sesuatu dari

pada suatu proses untuk mengumpulkan sesuatu.

Salah satu penyebab kesulitan belajar peserta didik dalam belajar

matematika adalah karena belum semua guru mampu memilih pendekatan atau

model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk

suatu kompetensi tertentu. Kadang guru sendiri belum menguasai berbagai jenis

Page 24: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xxiv

model pembelajaran yang tepat untuk masing-masing kompetensi. Akibatnya,

terdapat kecenderungan penggunaan model pembelajaran yang bersifat monoton,

yaitu guru menggunakan model yang sama hampir pada setiap kompetensi yang

diajarkan.

Matematika merupakan cabang ilmu yang sulit cara mempelajarinya. Oleh

karena itu, diperlukan cara yang tepat dalam penyampaiannya. Sehingga guru

dituntut untuk harus berusaha sebaik-baiknya dalam proses pembelajaran, agar

menghasilkan peserta didik yang berkepribadian dan berkembang dengan baik

sesuai dengan sikap ilmiah yang terkandung ketika mempelajari matematika.

Pemahaman guru terhadap konsep-konsep matematika merupakan unsur yang

sangat penting di dalam matematika. Oleh karenanya, guru perlu memahami

konsep-konsep matematika ketika mengajar peserta didik di dalam kelas, hal ini

dapat membantu untuk menentukan metode-metode pembelajaran matematika

(Zerpa,C., Kajander, Ann dan Barneveld, C.V., 2009:72).

Proses pembelajaran yang biasa dilakukan kebanyakan didominasi oleh

guru. Guru hanya mentransfer pengetahuan secara satu arah, peserta didik belajar

hanya dengan mendengarkan dan mencatat materi pelajaran, peserta didik tidak

memahami konsep karena peserta didik hanya menghafal rumus sehingga tidak

ada kebermaknaan dalam mempelajari materi tersebut yang sebenarnya banyak

aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran yang menjamin

keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran adalah pembelajaran langsung

(direct instruction). Di dalam model pembelajaran ini, pembelajaran berpusat

pada guru tetapi dominasi guru telah berkurang karena guru hanya memberi

Page 25: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xxv

informasi pada saat-saat yang diperlukan. Tetapi ternyata model pembelajaran

langsung inipun masih kurang dapat mengaktifkan peserta didik secara optimal

karena sebagian peserta didik masih mengharapkan bantuan dari guru. Cara

berkomonikasi guru pun sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran, cara

berkomunikasi yang kaku cenderung menghasilkan pembelajaran yang pasif.

UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 40

ayat 2 yang menyatakan bahwa Pendidik dan Tenaga Kependidikan berkewajiban

menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis

dan dialogis.

Kreativitas peserta didik dalam belajar berperan penting dalam meraih

prestasi belajar. Namun pada kenyataannya, berpikir kreatif dalam proses belajar

mengajar di sekolah pada umumnya belum dikembangkan. Sebagai contoh belum

dikembangkannya proses berpikir kreatif yaitu: peserta didik tidak dirangsang

untuk mengajukan pertanyaan, peserta didik tidak dibiasakan untuk menggunakan

daya imajinasinya, peserta didik tidak terbiasa mengemukakan masalah dan

mencari berbagai pilihan penyelesaian terhadap suatu permasalahan. Apabila

proses berpikir kreatif dikembangkan dengan baik maka dapat mendukung

prestasi yang optimal karena berpikir kreatif adalah salah satu kemampuan yang

ada pada peserta didik yang perlu dikembangkan untuk dapat berprestasi, selain

kemampuan intelektual umum. Peserta didik yang mempunyai kreativitas tinggi

akan lebih mudah memahami materi yang diajarkan. Peserta didik yang

mempunyai kreativitas tinggi akan lebih rajin mengerjakan latihan soal, mencari

buku referensi lain yang berkaitan dengan materi yang diajarkan, berdiskusi

Page 26: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xxvi

dengan teman atau guru apabila mengalami kesulitan, lebih aktif dalam proses

belajar mengajar.

Dari berbagai pengalaman kegiatan pembelajaran, suatu kenyataan bahwa

tidak semua peserta didik memperoleh pretasi belajar yang baik pada setiap materi

pokok dalam mata pelajaran matematika, salah satunya pada materi pokok

Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat. Persentase Penguasaan materi soal

matematika UN SMA/MA tahun pelajaran 2007/2008 dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 2. Persentase Penguasaan Materi Soal Matematika UN SMA/MA Tahun Pelajaran 2007/2008.

Materi pokok Kabupaten Propinsi Nasional

Pangkat dan Akar 72,41 79,85 78,26

Logaritma 93,15 90,82 89,59

Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat 69,07 68,69 70,52

Sistem Persamaan Linear 3 Variabel 86,12 84,55 79,59

(Sumber: Dinas Dikpora Kabupaten Kotawaringin Timur Tahun 2008)

Dari tabel di atas terlihat bahwa dari keempat materi pokok tersebut,

persamaan dan pertidaksamaan kuadrat mempunyai persentase paling rendah

dibandingkan dengan materi pokok yang lain. Hal ini mungkin karena guru

kurang tepat dalam menggunakan model pembelajaran untuk pembelajaran

matematika pada materi pokok persamaan dan pertidaksamaan kuadrat tersebut.

Tidak semua materi pokok dalam matematika dapat menggunakan suatu

model pembelajaran yang sama, maka dari itu seorang tenaga pendidik harus

dapat memilih suatu model pembelajaran yang sesuai. Salah satu model

Page 27: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xxvii

pembelajaran yang sangat berguna untuk membantu peserta didik menumbuhkan

kemampuan kerjasama, berpikir kritis, dan kemampuan membantu teman adalah

pembelajaran kooperatif. Misalnya dalam materi pokok persamaan kuadrat, disana

diperlukan latihan soal yang banyak, kemampuan bekerjasama dan berpikir kritis.

Disamping itu terkadang peserta didik tidak berani bertanya pada guru, oleh

karenanya sebagai alternatif pilihan dalam pembelajaran matematika pada materi

pokok persamaan kuadrat dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Teams Games Tournament dan penekanan kreativitas peserta didik selama proses

pembelajaran. Pada model tersebut peran aktif peserta didik sangat diperlukan.

Peserta didik yang kurang mengerti dapat belajar dari peserta didik yang telah

paham dalam kelompok-kelompok kecil. Pemahaman peserta didik akan

bertambah dengan permainan (tournament) pada saat proses pembelajaran.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, dapat

diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Ada kemungkinan rendahnya prestasi belajar matematika peserta didik materi

pokok persamaan dan pertidaksamaan kuadrat disebabkan oleh pemilihan

model pembelajaran yang kurang tepat. Terkait dengan hal ini muncul

permasalahan yang menarik untuk diteliti, yaitu apakah pemilihan model

pembelajaran yang sesuai dan tepat dapat meningkatkan prestasi belajar

matematika peserta didik?

Page 28: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xxviii

2. Ada kemungkinan rendahnya prestasi belajar matematika peserta didik pada

materi persamaan dan pertidaksamaan kuadrat karena peserta didik tidak

mempunyai kreativitas belajar yang tinggi. Terkait dengan hal ini, dapat

diteliti apakah semakin tinggi kreativitas belajar peserta didik semakin tinggi

pula prestasi belajar matematikanya?

3. Ada kemungkinan rendahnya prestasi belajar matematika peserta didik

disebabkan oleh kemampuan guru yang kurang karena latar belakang

pendidikan belum sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah.

Berkaitan dengan hal ini, dapat diteliti apakah latar belakang pendidikan guru

berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika peserta didik?

4. Banyak peserta didik dalam belajar matematika kurang aktif mengikuti proses

belajar dan hanya mengorganisir sendiri apa yang diperolehnya tanpa

mengkomunikasikan dengan peserta didik lain sehingga ada kemungkinan

rendahnya prestasi belajar matematika peserta didik disebabkan karena

kurangnya pemahaman terhadap materi pokok yang dipelajari.

C. Pemilihan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti hanya ingin

melakukan penelitian yang terkait dengan permasalahan pertama yaitu yang

terkait dengan penelitian yang membandingkan prestasi belajar peserta didik yang

diberi pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament (TGT) dengan model pembelajaran yang digunakan sebelumnya

yaitu pembelajaran langsung. Selain itu peneliti juga ingin meneliti permasalahan

Page 29: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xxix

yang kedua yaitu membandingkan prestasi peserta didik yang mempunyai

kreativitas belajar tinggi, sedang, dan rendah.

Alasan dipilihnya permasalahan tersebut adalah sesuai dengan paradigma

pembelajaran dalam KTSP yaitu pembelajaran yang tidak berpusat pada guru

(teacher centered) melainkan berpusat pada peserta didik (student centered).

D. Pembatasan Masalah

Berdasarkan pemilihan masalah, agar permasalahan yang dikaji dalam

penelitian ini lebih terarah dan tidak menyimpang dari apa yang menjadi tujuan

dilaksanakannya penelitian, maka penelitian ini dibatasi pada hal-hal berikut:

1. Kreativitas belajar peserta didik dibatasi pada kreativitas belajar matematika

pada peserta didik kelas X semester gasal SMA Kabupaten Kotawaringin

Timur.

2. Prestasi belajar matematika peserta didik yang dimaksud adalah hasil belajar

peserta didik yang dicapai melalui proses belajar mengajar pada akhir

penelitian untuk kelas eksperimen maupun kelas kontrol.

3. Hasil belajar matematika dibatasi pada materi pokok persamaan dan

pertidaksamaan kuadrat.

E. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah, permasalahan yang

akan diteliti dirumuskan sebagai berikut:

Page 30: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xxx

1. Apakah prestasi belajar matematika peserta didik dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih baik dibandingkan peserta didik yang

mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran langsung pada materi

pokok persamaan dan pertidaksamaan kuadrat?

2. Apakah peserta didik yang kreativitas belajarnya tinggi lebih baik prestasi

belajarnya dari pada peserta didik yang kreativitas belajarnya sedang dan

rendah, dan peserta didik yang kreativitas belajarnya sedang lebih baik

prestasi belajarnya dibandingkan dengan peserta didik yang kreativitas

belajarnya rendah pada materi pokok persamaan dan pertidaksamaan kuadrat?

3. Apakah pada peserta didik yang kreativitas belajarnya sedang, prestasi belajar

peserta didik yang diberi pembelajaran matematika dengan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih baik dibandingkan dengan peserta

didik yang diberi pembelajaran matematika dengan model pembelajaran

langsung. Di sisi lain, peserta didik yang kreativitas belajarnya tinggi dan

rendah, prestasi belajar peserta didik yang diberi pembelajaran matematika

dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT sama dengan peserta didik

yang diberi pembelajaran matematika dengan model pembelajaran langsung,

pada materi pokok persamaan dan pertidaksamaan kuadrat?

F. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak

dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 31: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xxxi

1. Untuk mengetahui apakah prestasi belajar matematika peserta didik dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih baik

dibandingkan peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan model

pembelajaran langsung pada materi pokok persamaan dan pertidaksamaan

kuadrat.

2. Untuk mengetahui apakah peserta didik yang kreativitas belajarnya tinggi

lebih baik prestasi belajarnya dari pada peserta didik yang kreativitas

belajarnya sedang dan rendah, dan peserta didik yang kreativitas belajarnya

sedang lebih baik prestasi belajarnya dibandingkan dengan peserta didik yang

kreativitas belajarnya rendah pada materi pokok persamaan dan

pertidaksamaan kuadrat.

3. Untuk mengetahui apakah pada peserta didik yang kreativitas belajarnya

sedang, prestasi belajar peserta didik yang diberi pembelajaran matematika

dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih baik dibandingkan

dengan peserta didik yang diberi pembelajaran matematika dengan model

pembelajaran langsung. Di sisi lain, peserta didik yang kreativitas belajarnya

tinggi dan rendah, prestasi belajar peserta didik yang diberi pembelajaran

matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT sama dengan

peserta didik yang diberi pembelajaran matematika dengan model

pembelajaran langsung, pada materi pokok persamaan dan pertidaksamaan

kuadrat.

Page 32: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xxxii

G. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan :

1. Manfaat teoritis

Untuk menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan dalam mendukung

teori-teori yang telah ada berhubungan dengan masalah yang diteliti.

2. Manfaat praktis

a. Masukan kepada guru atau calon guru matematika dalam menentukan

model pembelajaran yang tepat, yang dapat digunakan sebagai alternatif

bahwa untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada materi

pokok persamaan dan pertidaksamaan kuadrat dapat ditempuh dengan

model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

b. Informasi kepada guru ataupun calon guru untuk lebih memperhatikan

kreativitas belajar matematika sehingga dapat meningkatkan prestasi

belajarnya.

c. Masukan bagi peneliti lain yang bermaksud melakukan penelitian lebih

lanjut.

Page 33: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xxxiii

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Prestasi Belajar

a. Pengertian Belajar dan Prestasi Belajar

Belajar merupakan suatu proses untuk mengembangkan potensi diri

seseorang. Proses belajar diperlukan untuk dapat mengembangkan kemampuan

seseorang secara optimal.

Belajar adalah proses mengkonstruksi pengetahuan, proses itu dilakukan

secara pribadi dan sosial, proses itu adalah proses aktif (Mustaji, 2005:17).

Sedangkan Paul Suparno S.J (2002:7) menyatakan bahwa “belajar adalah kegiatan

yang aktif, dimana siswa membangun sendiri pengetahuannya. Siswa mencari

sendiri dari yang mereka pelajari. Siswa sendirilah yang bertanggung jawab

terhadap hasil belajarnya. Mereka sendiri yang membuat penalaran dengan apa

yang dipelajarinya, dengan cara mencari makna, membandingkan dengan apa

yang telah ia ketahui dengan pengalaman dan situasi baru”.

Akibat terjadinya proses belajar pada diri seseorang adalah terjadinya

perubahan perilaku yang dapat mencakup kawasan kognitif, afektif, maupun

psikomotorik. Perubahan perilaku sebagai akibat terjadinya proses belajar disebut

hasil belajar atau prestasi belajar.

Prestasi belajar dapat diketahui melalui evaluasi yang dilakukan untuk

mengukur sejauh mana peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran yang

Page 34: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xxxiv

telah ditetapkan setelah mengikuti proses pembelajaran. Karena hasil tes tersebut

menggambarkan capaian-capaian yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti

proses pembelajaran, maka tinggi rendahnya capaian tersebut sangat dipengaruhi

oleh terjadi tidaknya proses belajar pada diri peserta didik selama proses

pembelajaran berlangsung.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:895) mengatakan bahwa “prestasi

belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan

melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai

yang diberikan oleh guru”

Jadi yang dimaksud dengan prestasi belajar dalam penelitian ini adalah

hasil usaha yang dicapai seseorang dalam penguasaan pengetahuan, keterampilan

dan sikap berkat pengalaman dan latihan yang dinyatakan dengan perubahan

tingkah laku.

b. Pengertian Matematika

Pemahaman dalam belajar matematika tidaklah mudah. Banyak siswa

gagal memahami konsep yang diajarkan guru mereka. Mereka memecahkan

permasalahan dengan hafalan rumus dan prosedur guru untuk mengajar mereka.

Siswa selalu memasukkan hitungan yang diperlukan ke dalam rumusan untuk

mendapatkan jawaban. Di sekolah, banyak guru menekankan bagaimana cara

mengubah persamaan, menggambar grafik dan memecahkan permasalahan

sampai jawaban akhir diperoleh. Guru matematika jarang meminta siswa untuk

mencatat penjelasan karena guru mereka sendiri tidak yakin bagaimana cara

menandai tugas yang ditulis itu. Lagipula, guru tidak mengetahui bagaimana cara

Page 35: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xxxv

menghubungkan kemampuan menulis dengan kemampuan dalam matematika dan

bagaimana penulisan dapat meningkatkan berpikir kritis dan kemampuan

memecahkan masalah (Idris, 2009:39-40).

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:723) mengatakan bahwa

“Matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antar bilangan,

dan prosedur operasional yang digunakan dalam menyelesaikan masalah

mengenai bilangan”. Sedangkan Soejadi (2000:11) mengatakan bahwa:

a) Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara

sistematik.

b) Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi.

c) Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logis dan berhubungan

dengan bilangan.

d) Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan masalah

tentang ruang dan bentuk.

e) Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logis.

f) Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat.

Berdasarkan pengertian matematika yang telah dikemukakan di atas, maka

dapat disimpulkan bahwa matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak

tentang bilangan, kalkulasi, penalaran logik, fakta-fakta kuantitatif, masalah ruang

dan bentuk, aturan-aturan yang ketat, dan pola keteraturan serta tentang struktur

yang terorganisasikan.

Page 36: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xxxvi

c. Pengertian Prestasi Belajar Matematika

Berdasarkan pengertian prestasi belajar dan matematika yang telah

diuraikan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi belajar matematika

adalah hasil yang telah dicapai peserta didik dalam mengikuti pelajaran

matematika yang mengakibatkan perubahan pada diri seorang peserta didik

berupa penguasaan dan kecakapan baru yang ditunjukan dengan hasil yang berupa

nilai.

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Tinggi rendahnya prestasi belajar peserta didik merupakan cerminan

kualitas pembelajaran yang telah mereka ikuti. Makin tinggi prestasi belajar

peserta didik menunjukan bahwa kualitas pembelajaran makin baik pula.

Slameto (2003:54-72) mengatakan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi keberhasilan proses belajar yaitu:

1) Faktor Internal, yang terdiri dari tiga faktor berikut.

a. Faktor jasmaniah yang meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh.

b. Faktor psikologis yang meliputi intelegensi, perhatian, minat, kreativitas,

bakat motif, kematangan, dan kesiapan.

c. Faktor kelelahan yang meliputi kelelahan jasmani dan rohani

2) Faktor eksternal

a. Faktor keluarga yang meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar

anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian

orang tua, dan latar belakang kebudayaan.

Page 37: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xxxvii

b. Faktor sekolah yang meliputi model pembelajaran, kurikulum, relasi guru

dengan peserta didik, relasi peserta didik dengan peserta didik, disiplin

sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran,

keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.

c. Faktor masyarakat yang meliputi kegiatan peserta didik dalam masyarakat,

mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

Diantara faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar,

kreativitas peserta didik dan model pembelajaran akan sangat menentukan tinggi

rendahnya prestasi belajar peserta didik. Makin tepat pemilihan model

pembelajaran yang digunakan akan memberikan pengaruh yang makin baik pula

terhadap capaian prestasi belajar peserta didik, demikian juga sebaliknya.

Dalam penelitian ini akan dilihat dua faktor, yaitu faktor internalnya

tentang kreativitas belajar peserta didik dan faktor eksternalnya tentang model

pembelajaran langsung dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

2. Model Pembelajaran

Menurut Moh. Amien (2005:98), model pembelajaran adalah cara yang

digunakan oleh guru dalam mengajarkan satuan atau unit materi pelajaran dengan

memusatkan pada keseluruhan proses atau situasi belajar untuk mencapai tujuan.

Sedangkan Muhibbin Syah (2005:201) mengemukakan bahwa “model

pembelajaran adalah cara yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan kegiatan

pendidikan, khususnya kegiatan penyajian materi pelajaran kepada peserta didik”.

Page 38: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xxxviii

Istilah model pembelajaran dibedakan dari istilah strategi pembelajaran,

metode pembelajaran, atau prinsip pembelajaran. Istilah model pembelajaran

memiliki makna yang lebih luas daripada suatu strategi, metode atau prosedur.

Menurut Suminarsih (2007:11) model pembelajaran memiliki empat ciri khusus

yang tidak dipunyai oleh strategi atau metode tertentu yaitu : 1) rasional teoritik

yang logis yang disusun oleh penciptanya, 2) tujuan pembelajaran yang akan

dicapai, 3) tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat

dilaksanakan secara berhasil, dan (4) lingkungan belajar yang diperlukan agar

tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

model pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru dalam mengajarkan

satuan atau unit materi pelajaran kepada peserta didik agar memusatkan pada

keseluruhan proses yang berisi prosedur baku untuk mencapai tujuan tertentu.

Tujuan dan materi yang baik belum tentu memberikan hasil yang baik

tanpa memilih dan menggunakan model yang sesuai dengan tujuan dan materi

tersebut. Untuk menentukan dan memilih model, hendaknya berangkat dari

perumusan tujuan yang jelas. Setelah tujuan pembelajaran ditetapkan, kemudian

model pembelajaran yang dianggap paling efektif dan efisien dipilih. Jadi,

pemilihan model pembelajaran harus memenuhi kriteria efisiensi dan keefektifan.

Kriteria yang lain dalam memilih model pembelajaran adalah tingkat keterlibatan

peserta didik.

Model pembelajaran yang dipilih haruslah mengungkapkan berbagai

realita yang sesuai dengan situasi kelas dan tujuan yang ingin dicapai melalui

Page 39: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xxxix

kerjasama guru dan peserta didik. Sangat sulit untuk menentukan suatu model

pembelajaran yang sempurna, yang dapat memecahkan semua masalah

pembelajaran sehingga dapat membantu peserta didik dalam mempelajari materi

yang diajarkan. Agar peserta didik lebih produktif dalam belajar, guru hendaknya

memberikan kesempatan kepada mereka untuk tumbuh dan berkembang sesuai

dengan kreativitas mereka sendiri sehingga pemilihan model pembelajaran juga

harus mengikuti kebutuhan atau kondisi peserta didik.

3. Model Pembelajaran langsung

Soeparman Kardi dalam Agus Susanto (2007:23) mengemukakan bahwa

pembelajaran langsung adalah suatu model pembelajaran yang dapat membantu

peserta didik mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang

dapat diajarkan selangkah demi selangkah.

Dalam pembelajaran langsung, guru tidak terus berbicara, tetapi guru

hanya memberi informasi kepada bagian atau saat-saat diperlukan. Misalnya, pada

permulaan pelajaran, pada topik yang baru, pada waktu memberikan contoh-

contoh soal dan sebagainya, selanjutnya peserta didik diminta menyelesaikan

soal-soal di papan tulis atau di meja masing-masing. (Martinis Yamin dan Bansu

Ansari, 2008:66)

Pembelajaran ini berpusat pada guru, tetapi tetap harus menjamin

terjadinya keterlibatan peserta didik. Jadi lingkungannya harus diciptakan yang

berorientasi pada tugas-tugas yang harus diberikan pada peserta didik.

Page 40: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xl

Killen dalam Martinis Yamin dan Bansu Ansari (2008:66) mengemukakan

bahwa model pembelajaran langsung dirancang secara khusus untuk menunjang

proses belajar peserta didik yang berkenaan dengan pengetahuan prosedural yaitu

pengetahuan mengenai bagaimana orang melakukan sesuatu.

Ciri-ciri pembelajaran langsung adalah sebagai berikut:

a) Adanya tujuan pembelajaran dan prosedur penilaian hasil belajar

b) Adanya sintaksis atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran

c) Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar mendukung berlangsungnya

terjadinya proses pembelajaran.

Adapun semua itu akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Tujuan Pembelajaran dan Hasil Prestasi Belajar Peserta Didik.

Para pakar teori belajar pada umumnya membedakan dua macam

pengetahuan, yakni pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural.

Pengetahuan deklaratif (dapat diungkapkan dengan kata-kata) adalah

pengetahuan tentang sesuatu, sedangkan pengetahuan prosedural adalah

pengetahuan tantang bagaimana melakukan sesuatu.

Model pembelajaran langsung dirancang secara khusus untuk

mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan

pengetahuan deklaratif yang tersrtuktur dengan baik dan dapat dipelajari

selangkah demi selangkah.

b. Sintak

Pada model pembelajaran langsung terdapat lima fase yang sangat

penting. Guru mengawali pelajaran dengan menjelaskan tentang tujuan dan

Page 41: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xli

latar belakang pembelajaran, serta mempersiapkan siswa untuk menerima

penjelasan guru.

Fase persiapan dan motivasi ini kemudian diikuti oleh presentasi

materi ajar yang diajarkan atau demonstrasi tentang keterampilan tertentu.

Pelajaran itu termasuk juga pemberian kesempatan kepada siswa untuk

melakukan pelatihan dan pemberian umpan balik terhadap keberhasilan siswa.

Pada fase pelatihan dan pemberian umpan balik tersebut guru perlu

selalu mencoba memberikan kesempatan kepada siswa untuk menerapkan

pengetahuan atau keterampilan yang dipelajari ke dalam situasi kehidupan

nyata. Rangkuman kelima fase tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3 Fase-fase Model Pembelajaran Langsung FASE PERAN GURU

1. Menyampaikan tujuan belajar dan mempersiapkan siswa.

2. Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan.

3. Membimbing pelatihan .

4. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik.

5. Memberikan kesempatan untuk

pelatihan lanjutan dan penerapan

Guru menjelaskan kompetensi dasar, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya pelajaran, mempersiapkan siswa untuk belajar. Guru mendemonstrasikan keterampilan dengan benar atau menyajikan informasi tahap demi tahap. Guru merencanakan dan memberikan bimbingan pelatihan awal. Mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, memberi umpan balik. Guru mempersiapkan kesempatan latihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih komplek dalam kehidupan sehari-hari.

Page 42: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xlii

c. Lingkungan Belajar dan Sistem Pengelolaan

Pembelajaran langsung memerlukan perencanaan dan pelaksanaan

yang sangat hati-hati di pihak guru. Agar efektif pengajaran langsung

mensyaratkan tiap detail keterampilan atau isi didefinisikan secara seksama

dan demonstrasi serta jadwal pelatihan direncanakan dan dilaksanakan secara

seksama.

Meskipun tujuan pembelajaran dapat direncanakan bersama guru dan

siswa, model ini terutama berpusat pada guru. Sistem pengelolaan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru harus menjamin terjadinya

keterlibatan siswa, terutama melalui memperhatikan, mendengarkan, dan

resitasi (tanya jawab yang terencana). Ini tidak berarti bahwa pembelajaran

bersifat otoriter, dingin dan tanpa humor. Ini berarti bahwa lingkungan

berorientasi pada tugas dan memberi harapan tinggi agar siswa mencapai hasil

belajar dengan baik (Soeparman: 2000).

Sebagaimana yang diungkapkan Kratochwiil dan Cook dalam Agus

Sutanto (2007:22), peserta didik dapat mencapai tahap yang lebih tinggi dalam

kelas bilamana mereka diajari secara langsung oleh guru daripada mereka belajar

sendiri. Selanjutnya langkah-langkah pembelajaran langsung adalah guru

bercerita, mendemonstrasikan, menerangkan, dan memikul tanggung jawab utama

pada kemajuan peserta didik dan mereka menyesuaikan kegiatan/ tugas sesuai

dengan usia dan kemampuan peserta didik. Prestasi peserta didik nampak lebih

meningkat dengan menerapkan pembelajaran langsung terutama sekali dalam hal

informasi yang faktual.

Page 43: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xliii

Selanjutnya Cruickshank, Bainer, dan Metcalf dalam Agus Susanto

(2007:22) mengatakan.

Direct instruction teachers provide strong academic direction, have high expectations that students can and will learn, make students feel psychologically safe, urge them to cooperate hold them accountable for work and closely monitor and control students behavior. Good leaders of direct instruction are enthusiastic, warm and accepting, humorous, supportive, encouraging, businesslike, adaptable or flexible and knowledgeable.

(guru-guru yang memberikan pembelajaran langsung memberi petunjuk akademik

yang kuat, mempunyai harapan tinggi terhadap apa yang dapat dan akan

dipelajari peserta didik, membuat peserta didik secara psikologis merasa aman,

mendorong mereka untuk bekerja sama, membuat mereka bertanggung jawab

terhadap pekerjaannya, mengawasi secara dekat dan mengendalikan sikap peserta

didik. Pemimpin yang baik dalam pembelajaran langsung harus bersifat bergairah,

hangat dan menerima, homuris, memberi dukungan, memberi harapan, fleksibel

atau dapat menyesuaikan diri dan berpengetahuan luas).

Beberapa keuntungan dari pembelajaran langsung adalah :

a) Dengan pembelajaran langsung kita dapat mengontrol isi dan urutan informasi

yang diterima peserta didik, sehingga dapat dicapai suatu fokus hasil yang

dicapai peserta didik.

b) Dapat digunakan secara efektif baik pada kelas besar maupun kelas kecil

c) Salah satu pendekatan yang lebih efektif untuk mengajarkan konsep yang

eksplisit pada peserta didik yang lemah

d) Pembelajaran ini menekankan pada pendengaran dan observasi, keduanya

dapat membantu peserta didik yang lebih suka belajar dengan cara ini

Page 44: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xliv

e) Guru dapat menguasai seluruh arah kelas. Dalam hal ini guru dapat

menentukan arah dengan jalan sendiri apa yang akan dibicarakan

f) Organisasi kelas sederhana

g) Model pembelajaran langsung merupakan model pembelajaran sederhana

Beberapa keterbatasan model pembelajaran langsung adalah:

a) Agak berat bagi peserta didik untuk dapat mengasimilasi informasi melalui

mendengar, observasi, dan mencatat (note-taking), karena tidak semua peserta

didik mempunyai keterampilan ini

b) Sangat susah melayani perbedaan antara peserta didik, pengetahuan awal,

tingkat pemahaman, gaya belajar, atau minat belajar selama pembelajaran

c) Pembelajaran ini sangat tergantung dari gaya berkomonikasi guru.

Komonikasi yang kaku cenderung menghasilkan pembelajaran yang pasif

d) Peserta didik kurang aktif dan lebih banyak mengharapkan bantuan guru

e) Peserta didik kurang diberi kesempatan untuk mengembangkan kemampuan

berpikir

Aspek kunci agar pembelajaran efektif:

a) Katakan pada peserta didik bahwa belajarlah apa yang mampu dipelajari

b) Sajikan materi pelajaran secara urutan logis

c) Berikan contoh yang tepat saat menjelaskan

d) Jelaskan kembali segala sesuatu jika peserta didik mendapatkan kebingungan

e) Jelaskan arti dari istilah-istilah baru

f) Jawablah pertanyaan peserta didik sampai mereka puas

Page 45: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xlv

4. Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran aktif membantu perkembangan proses-proses pemikiran

yang kompleks dan memperbaiki ingatan, asimilasi, pemahaman dan aplikasi

yang tepat sesuai dengan isi materi (Kennedy R, 2007:188).

Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran yang lebih

menekankan pada kegiatan belajar peserta didik secara bersama dalam suatu

kelompok sehingga terjadi interaksi antar perserta didik dalam kelompoknya

untuk memecahkan masalah belajar.

Hal ini sesuai yang dikemukakan oleh Slavin R (1995:2) bahwa belajar

kelompok merupakan model pembelajaran yang mana peserta didik bekerja dalam

satu tim (kelompok kecil) yang saling berinteraksi agar anggota kelompok dengan

cara saling membantu satu sama lainnya dalam dunia pendidikan. Pengelompokan

peserta didik didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu. Kebanyakan

melibatkan peserta didik yang berbeda-beda menurut kemampuan, jenis kelamin,

dan suku.

1. Prinsip-prinsip pembelajaran kooperatif.

a. Keheterogenan kelompok

Pengelompokan peserta didik didasarkan pada perbedaan-perbedaan

menurut kemampuan, jenis kelamin, dan suku. Adanya keheterogenan

kelompok ini proses belajar kooperatif dapat berjalan dengan efektif.

b. Keterampilan bekerja sama

Dalam suatu kerja sama dibutuhkan adanya keterampilan-keterampilan

khusus yang dimiliki oleh setiap anggota kelompok. Keterampilan tersebut

Page 46: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xlvi

dapat berupa keterampilan berkomunikasi, keterampilan berdiskusi,

keterampilan dalam memecahkan masalah dan sebagainya.

c. Sumbangan dari ketua kelompok

Ketua kelompok dipilih berdasarkan dari kemampuan yang lebih

dibandingkan dengan anggota yang lain dalam kelompoknya. Adanya

sumbangan dari ketua kelompok yang berupa informasi, pengetahuan,

keterampilan, penjelasan dan sebagainya yang diberikan kepada anggota

kelompok yang lain dapat mempengaruhi keberhasilan dalam pencapaian

hasil belajar.

d. Ketergantungan pribadi yang positif

Setiap anggota kelompok membutuhkan pengembangan kemampuan dan

pengetahuan yang dimiliki dan dapat dilakukan dengan cara berinteraksi

dan bekerjasama satu sama lain. Artinya, dalam proses belajar setiap

peserta didik saling bergantung satu sama lain. Adanya ketergantungan

pribadi yang positif antar peserta didik dapat mendorong peserta didik

untuk mengembangkan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki.

e. Otonomi kelompok

Setiap kelompok berusaha untuk menjadi yang terbaik, sehingga setiap

anggota kelompok bertanggug jawab sepenuhnya terhadap nama

kelompoknya. Dalam hal ini, jika terdapat kelompok yang mengalami

kesulitan maka kelompok tersebut bertanya pada gurunya, bukan pada

kelompok yang lain.

Page 47: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xlvii

2. Kelebihan pembelajaran kooperatif.

a. Dapat meningkatkan kemampuan peserta didik.

b. Dapat meningkatkan rasa percaya diri dari peserta didik.

c. Dapat menumbuhkan keinginan untuk menggunakan pengetahuan dan

keahlian yang dimiliki peserta didik.

d. Dapat memperbaiki hubungan antar pribadi peserta didik.

e. Dapat mengembangkan keterampilan-keterampilan kooperatif.

3. Kelemahan pembelajaran kooperatif.

a. Pelaksanaan memerlukan persiapan yang rumit.

b. Apabila terjadi persaingan yang negatif maka hasilnya akan buruk.

c. Apabila ada peserta didik yang malas atau yang ingin berkuasa dalam

kelompoknya menyebabkan kegiatan belajar kelompok tidak berjalan

dengan baik.

d. Adanya peserta didik yang tidak memanfaatkan waktu dengan sebaik-

baiknya dalam belajar kelompok menjadi tidak efektif.

5. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

1. Komponen Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

Dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT terdapat lima komponen yaitu:

presentasi kelas, tim, game/permainan, turnamen/pertandingan, dan

penghargaan tim.

a) Presentasi kelas

Page 48: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xlviii

Presentasi kelas digunakan guru untuk memperkenalkan materi pelajaran

dengan pengajaran langsung atau diskusi ataupun dapat juga audiovisual.

Fokus presentasi kelas berbeda dengan presentasi pada kelas biasa, karena

hanya menyangkut pokok-pokok materi dan teknis pembelajaran yang

akan dilaksanakan, dengan demikian peserta didik harus memperhatikan

secara cermat sebelum presentasi berlangsung. Peserta didik harus

menyadari bahwa kecermatannya sangat menunjang keberhasilan belajar

selanjutnya dan akan menentukan nilai tim mereka.

b) Tim

Tim terdiri dari 4 sampai 5 peserta didik anggota kelas dengan

kemampuan yang berbeda. Anggota tim mewakili kelompok yang ada di

kelas dalam hal kemampuan akademik, jenis kelamin, dan ras atau suku.

Fungsi utama tim tersebut adalah untuk memastikan bahwa semua anggota

tim belajar, lebih khusus lagi adalah untuk menyiapkan anggotanya supaya

dapat mempelajari Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dan mengerjakan soal-

soal dalam turnamen dengan baik. Setelah presentasi kelas kegiatan tim

umumnya adalah diskusi antar anggota, saling membandingkan jawaban,

memeriksa dan mengoreksi kesalahan konsep anggota tim.

Tim merupakan komponen terpenting dalam pembelajaran kooperatif tipe

TGT. Tekanannya terletak pada anggota tim dalam melakukan sesuatu

yang terbaik untuk timnya dan pada tim dalam memberikan dukungan

untuk meningkatkan kemampuan akademik anggotanya selama belajar.

Tim juga memberikan perhatian dan penghargaan yang seimbang/sama

Page 49: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xlix

terhadap setiap anggota tim, sehingga timbul rasa “dihargai” bagi setiap

anggotanya serta adanya penerimaan peserta didik dalam timnya.

c) Game/permainan

Permainan didesain untuk menguji pengetahuan yang dicapai peserta didik

dan biasanya disusun dalam pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan

materi dalam presentasi kelas dan latihan lain. Permainan dilakukan oleh 3

atau 4 peserta didik yang berkemampuan setara/sama dan masing-masing

mewakili tim yang berbeda. Kelengkapan permainan kebanyakan berupa

pertanyaan atau soal dan kunci jawaban bernomor serta dilengkapi dengan

kartu bernomor. Seorang peserta didik mengambil kartu bernomor,

membaca pertanyaan dari nomor terambil yang sesuai dan berusaha

menjawab pertanyaan. Peserta didik lain boleh menantang apabila

mempunyai jawaban yang berbeda.

d) Turnamen/pertandingan

Turnamen adalah dimana permainan berlangsung. Biasanya turnamen

dilaksanakan pada akhir setiap minggu atau unit setelah guru memberikan

presentasi kelas dan setiap tim telah berhasil dengan lembar kegiatan

siswa. Dalam turnamen 3 atau 4 peserta didik yang setara dan mewakili

tim yang berbeda bersaing dalam turnamen. Persaingan setara ini

memungkinkan peserta didik dari semua tingkatan kemampuan awal

menyumbangkan nilai maksimum bagi timnya. Penempatan peserta didik

pada meja turnamen berdasarkan ranking kemampuan awal peserta didik

pada setiap tim. Meja turnamen 1 adalah meja tempat kompetisi peserta

Page 50: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

l

didik dengan kemampuan awal tertinggi dalan tim dan sebagai meja

“tertinggi” tingkatannya dibanding meja turnamen 2, meja turnamen 2

lebih tinggi tingkatannya dibanding meja turnamen 3. Meja turnamen 4

adalah meja turnamen yang “terendah” tingkatannya.

Setelah turnamen selesai dan dilakukan penilaian, guru melakukan

pengaturan kedudukan peserta didik pada tiap meja turnamen. Pemenang

pada tiap meja turnamen kecuali pemenang pada meja

“tertinggi”dinaikkan atau digeser satu tingkat ke meja yang lebih tinggi

tingkatannya dan yang mendapat skor terendah pada setiap meja turnamen

selain yang ada pada meja “terendah” tingkatannya diturunkan satu tingkat

ke meja yang lebih rendah tingkatannya. Pada akhirnya mereka akan

mengalami kenaikan dan penurunan tingkat sehingga akan sampai pada

meja yang sesuai dengan kinerja mereka

e) Penghargaan tim

Tim-tim yang berhasil mendapatkan nilai rata-rata mencapai kriteria

tertentu diberi penghargaan berupa sertifikat atau penghargaan lain.

2. Persiapan Pembelajaran

Persiapan pembelajaran kooperatif tipe TGT meliputi: persiapan materi,

penetapan peserta didik dalam tim dan penetapan peserta didik dalam meja

turnamen.

a) Persiapan materi.

Materi pelajaran dirancang sedemikian rupa sehingga dapat disajikan

dalam presentasi kelas, dalam kelompok, dan dalam turnamen. Bentuk

Page 51: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

li

rancangan tersebut dapat dikemas dalam satu perangkat pembelajaran

yang terdiri dari: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku

petunjuk guru, buku siswa, Materi Pengajaran Klasikal (MPK), Lembar

Kegiatan Siswa (LKS), Kelengkapan Turnamen (KTR) yang akan

digunakan dalam turnamen dan tes hasil belajar yang akan diujikan setelah

pembelajaran selesai.

b) Penetapan peserta didik dalam tim.

Setiap tim beranggotakan 4 sampai 5 peserta didik yang terdiri dari peserta

didik pandai, sedang, dan kurang. Selain itu dalam penempatan tim, guru

sebaiknya mempertimbangkan kriteria keterangan lainnya, misalnya jenis

kelamin, latar belakang sosial, suka atau tidak suka dan lainnya. Perlu

diperhatikan untuk tidak membentuk “kombinasi yang mematikan”,

namun jangan dibebaskan peserta didik memilih timnya sendiri. Petunjuk

yang dapat digunakan untuk menetapkan anggota tim adalah sebagai

berikut:

· Meranking peserta didik

Informasi tentang kemampuan peserta didik dapat diperoleh dari skor

rata-rata nilai peserta didik pada tes sebelumnya atau nilai UAN,

dalam penelitian ini digunakan nilai UAN SMP atau sederajat.

Rangking peserta didik diurutkan dari yang berkemampuan tinggi ke

kemampuan rendah. Jika sulit merangking dengan tepat maka dapat

digunakan informasi apapun yang dimiliki termasuk pendapat sendiri

dan memilih hal terbaik yang dapat diperbuat.

Page 52: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

lii

· Menentukan jumlah tim

Masing-masing tim beranggotakan 4 sampai 5 peserta didik. Pedoman

yang dapat digunakan dalam menentukan banyaknya tim adalah

memperhatikan banyaknya anggota tim dan banyaknya peserta didik

dalam kelas.

· Penyusunan anggota tim

Penyusunan anggota tim berdasarkan daftar peserta didik yang sudah

dirangking. Diupayakan setiap tim terdiri dari peserta didik yang

tingkat kemampuannya tinggi, sedang, dan rendah, sehingga antara

tim yang satu dengan tim yang lain kemampunnya seimbang/sama.

Penyebaran peserta didik pada tiap tim juga harus memperhatikan

jenis kelamin dan kinerja peserta didik. Dengan demikian

keseimbangan antara tim dapat tercapai.

c) Penetapan peserta didik dalam meja turnamen.

Dalam satu meja turnamen terdiri dari 3 atau 4 peserta didik yang

bermain/berkompetisi dengan kemampuan seimbang dan sebagai wakil

tim yang berbeda, hal ini dimaksudkan agar turnamen berjalan sesuai

dengan tujuan. Dalam menetapkan banyak anggota tiap meja turnamen

sebaiknya memperhatikan banyaknya tim yang terbentuk. Jika banyak tim

merupakan kelipatan dari banyak anggota meja turnamen, maka

penempatan siswa dalam tim dan pada meja turnamen yang terdiri dari 25

siswa, 6 tim dan 3 siswa setiap meja turnamen. Nomor-nomor meja

turnamen ada pada catatan guru, sewaktu mengumumkan kepada peserta

Page 53: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

liii

didik nomor meja diganti, misal dengan huruf atau menyangkut meja-meja

tersebut dengan meja biru, meja merah, meja kuning dan sebagainya,

sehingga peserta didik tidak tahu secara tepat bagaimana penempatan

peserta didik yang dilakukam guru pada setiap meja turnamen.

(Slavin, 2008:163 – 178)

6. Kreativitas Belajar Peserta Didik

a. Pengertian Kreativitas

Galligan, Ann (2006:20-21) menyatakan bahwa kreativitas itu penting

dalam semua aspek pembaharuan dan kemajuan budaya, memerlukan imajinasi,

disiplin dan dukungan. Mihaly Csikszentmihalyi, profesor dan mantan Kepala

Jurusan Psikologi di Universitas Chicago, mengatakan kreativitas menyediakan

daya dorong untuk setiap tindakan, ide, atau produk yang mengubah keberadaan

domain (atau disiplin) ke dalam sebuah entitas baru. Dalam susunan ini,

kreativitas dalam semua bidang menggunakan sebuah sistem yang terbentuk dari

tiga elemen: suatu budaya yang memuat aturan-aturan simbolik, seseorang yang

membawa hal baru ke dalam domain simbolik, dan suatu bidang keahlian yang

mengenali dan mengesahkan pembaharuan tersebut.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:599), kreativitas diartikan

sebagai : 1) kemampuan untuk mencipta, daya cipta, 2) tentang kreasi.

Beberapa pendapat para ahli tentang kreativitas dalam Utami Munandar

(2004) adalah sebagai berikut:

Page 54: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

liv

1. Stenberg (2004:19) mengungkapkan bahwa “kreativitas merupakan titik

pertemuan yang khas antara tiga atribut psikologis: intelegensi, gaya kognitif,

dan kepribadian/motivasi. Bersama-sama ketiga segi dari alam pikiran ini

membantu apa yang melatarbelakangi individu yang kreatif”,

2. Guilford (2004: 224) mengungkapkan bahwa “kreativitas merupakan

kemampuan berpikir yang meliputi kelancaran, keluwesan, atau flexibility,

orisinalitas dalam berpikir”

3. Baron (2004:21) berpendapat bahwa “kreativitas adalah kemampuan untuk

menghasilkan/menciptakan sesuatu yang baru”.

4. Haefele (2004:21) menyatakan bahwa “kreativitas adalah kemampuan untuk

membuat kombinasi-kombinasi baru yang mempunyai makna sosial”.

5. Utami Munandar (2004:12) menyatakan bahwa “kreativitas adalah hasil dari

interaksi antara individu dengan lingkungannya”.

Utami Munandar (2004:12) mengungkapkan bahwa “kreativitas dapat pula

ditinjau dari kondisi pribadi dan lingkungannya yang mendorong individu ke

prilaku kreatif”

Untuk lebih jelasnya, di bawah ini akan dijelaskan mengenai pengertian

dari kreativitas dalam Utami munandar (2004).

1. Kreativitas ditinjau dari segi pribadi

Kreativitas merupakan ungkapan unik dari keseluruhan kepribadian sebagai

hasil interaksi individu dengan lingkungannya, dan yang tercermin dalam

pikiran, perasaan, sikap, atau perilakunya. Seorang individu yang kreatif

Page 55: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

lv

mempunyai sifat yang mandiri. Dirinya tidak merasa terikat pada nilai-nilai

dan norma-norma umum yang berlaku dalam bidang keahliannya.

2. Kreativitas sebagai proses

Torrance (2004:27) mengemukakan bahwa “Kreativitas adalah proses

merasakan dan mengamati adanya masalah, membuat dugaan tentang

kekurangan (masalah) ini, manila dan menguji dugaan atau hipotesis,

kemudian mengubah dan mengujinya lagi, dan akhirnya menyampaikan hasil-

hasilnya”.

3. Kreativitas sebagai produk

Menurut Stein (2004:21), suatu produk baru dapat disebut kreatif jika

mendapat pengakuan (penghargaan) oleh masyarakat pada waktu tertentu.

Utami Munandir (2004:21) mengemukakan bahwa “ tidak keseluruhan produk

itu harus baru tetapi kombinasinya, unsur-unsurnya bisa saja sudah ada

sebelumnya”.

Menurut Rogers (2004:21-22), kriteria untuk produk Kreatif adalah

1) Produk itu harus nyata (observable)

2) Produk itu harus baru

3) Produk itu adalah hasil dari kualitas unik individu dalam interaksi dengan

lingkungannya.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

kreativitas merupakan kemampuan suatu individu yang dapat melahirkan sesuatu

yang unik, baru atau suatu gagasan atau objek dalam suatu bentuk atau susunan

baru dan original dalam interaksi dengan lingkungannya.

Page 56: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

lvi

b. Ciri-ciri Sikap Kreatif

Karakteristik inti (ciri-ciri utama) kreativitas dalam konteks pendidikan:

· Keaslian (Originality): kreativitas bukanlah tentang penciptaan ulang, tetapi

memerlukan pengembangan-pengembangan baru (meskipun dimungkinkan

membangun pengetahuan yang telah ada) dan memerlukan ketidaksopanan

(disrespect) tertentu terhadap ide-ide dan konsep-konsep yang telah mapan dan

juga keberanian perorangan.

· Kesesuaian (Appropriateness): tidak setiap yang baru itu kreatif, tetapi

kreativitas mewujudkan dirinya dalam pendekatan-pendekatan baru yang

sesuai dengan permasalahan yang ada.

· Orientasi Ke Masa Depan (Future Orientation): yaitu tidak memandang

kebelakang, tetapi perhatian tertuju kepada apa yang mungkin terjadi di masa

depan dan menghadapi akibat dari ketidakamanan dan ketidakmenentuan.

· Kemampuan Memecahkan Masalah (Problem-Solving Ability): kemampuan

untuk mengenali solusi-solusi baru dari permasalahan-permasalahan; hal ini

memerlukan “berpikir yang ada di luar kotak” melihat sesuatu dari sudut

pandang yang baru, berani keluar dari jalur dan menghadapi resiko kegagalan.

(EUA. 2007:16-17)

Menurut Schaefer yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto (2004:70), sikap

kreatif dioperasionalkan dalam dimensi sebagai berikut:

1. Keterbukaan terhadap pengalaman baru

2. Kelenturan dalam berpikir

3. Kebebasan mengungkapkan diri

Page 57: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

lvii

4. Menghargai fantasi

5. Minat terhadap kegiatan kreatif

6. Kepercayaan terhadap gagasan sendiri

7. Mandiri

Utami Munandar (2004:35) menyatakan bahwa biasanya anak yang kreatif

selalu ingin tahu, memiliki minat yang luas, dan menyukai kegemaran dan

kreativitas yang kreatif.

Individu dengan potensi yang kreatif dapat dikenal melalui ciri-ciri sebagai

berikut:

1. Rasa ingin tahu yang luas dan mendalam

2. Sering mengajukan pertanyaan yang baik

3. Memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah

4. Bebas dalam menyatakan pendapat

5. Mempunyai rasa keindahan yang mendalam

6. Mampu melihat suatu masalah dari berbagai segi/sudut

7. Mempunyai daya imajinasi

8. Orisinal dalam ungkapan dan dalam pemecahan masalah

9. Memiliki dedikasi yang bergairah, tidak mudah putus asa dan selalu berusaha.

B. Penelitian Yang Relevan

Penelitian Hafifah (2008) dalam tesisnya yang berjudul ”Eksperimentasi

Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Page 58: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

lviii

pada Sistem Persamaan Linear Dua Variavel Ditinjau dari Kreativitas Belajar

Peserta Didik Kelas VIII SMP Kota Surakarta Tahun 2008/2009”

Hasil penelitian yang terkait adalah Kreativitas belajar matematika tidak memberi

pengaruh yang berbeda terhadap prestasi belajar matematika, pada tingkat

signifikansi 5%. Lebih jauh dapat disimpulkan bahwa peserta didik dengan

kreativitas belajar matematika tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang

sama dengan prestasi peserta didik dengan kreativitas belajar matematika sedang

dan rendah, dan peserta didik dengan kreativitas belajar matematika sedang

mempunyai prestasi belajar matematika yang sama dengan prestasi peserta didik

dengan kreativitas belajar matematika rendah.

Penelitian Hindarso (2009) yang berjudul “Eksperimentasi Pembelajaran

Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Pada Materi

Pokok Rumus-Rumus Trigonometri Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Peserta Didik

SMA Negeri Surakarta”

Hasil penelitian yang terkait adalah penggunaan model pembelajaran kooperatif

tipe TGT menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik dibandingkan

dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi pokok rumus-rumus

trigonometri.

Persamaan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti dengan penelitian

yang telah disebutkan di atas adalah: penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti

dan penelitian yang telah disebutkan di atas menitikberatkan pada pengaruh

penggunaan model pembelajaran terhadap prestasi belajar matematika.

Page 59: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

lix

Perbedaan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti dengan penelitian

yang dilakukan oleh Hafifah adalah kalau penelitian yang akan dilakukan oleh

peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, sedangkan

penelitian yang dilakukan oleh Hafifah menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD.

Perbedaan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti dengan penelitian

yang dilakukan oleh Hindarso adalah kalau penelitian yang akan dilakukan oleh

peneliti membandingkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan model

pembelajaran langsung, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Hindarso

membandingkan sama-sama model pembelajaran kooperatif yaitu tipe TGT

dengan tipe NHT.

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan di atas dapat dikemukakan

karangka pemikiran dalam penelitian ini bahwa hasil proses pembelajaran salah

satunya dapat dilihat dari prestasi belajar peserta didik. Faktor eksternal yang

mempengaruhi prestasi belajar peserta didik salah satunya adalah pemilihan

model pembelajaran yang kurang tepat untuk suatu materi pokok pada kompetensi

yang akan dicapai. Model pembelajaran koopetatif merupakan salah satu bentuk

pembelajaran yang berdasarkan pada filsafat konstruktivisme, dimana siswa akan

lebih aktif untuk mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri. Pembelajaran

kooperatif dapat meningkatkan kemampuan peserta didik, meningkatkan rasa

percaya diri dari peserta didik, menumbuhkan keinginan untuk menggunakan

pengetahuan dan keahlian yang dimiliki peserta didik, memperbaiki hubungan

Page 60: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

lx

antar pribadi peserta didik, dan dapat mengembangkan keterampilan-keterampilan

kooperatif. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri atas beberapa anggota

dalam satu kelompok yang saling bertanggung jawab satu sama lain, berorientasi

pada proses sehingga pembelajaran akan lebih bermakna dan diharapkan dapat

meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Sedangkan model pembelajaran

langsung merupakan model pembelajaran yang berpusat pada guru, seringkali

peserta didik mencoba untuk menyelesaikan sendiri kesulitan yang ada tanpa

mengkomunikasikannya dengan peserta didik yang lain atau guru. Sehingga guru

dan peserta didik yang lain juga tidak dapat membetulkan apabila terjadi

kekeliruan atau miskonsepsi tentang materi yang baru saja disampaikan. Selain itu

pada model pembelajaran langsung guru lebih banyak memberikan materi atau

latihan soal sedang peserta didik mencatat materi dari guru tanpa harus

mengembangkan materi tersebut. Selain itu juga peserta didik kurang aktif dan

lebih banyak mengharapkan bantuan guru, dan peserta didik kurang diberi

kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Dengan demikian

diharapkan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi

pokok persamaan dan pertidaksamaan kuadrat dapat meningkatkan prestasi

belajar yang optimal dari pada model pembelajaran langsung.

Kreativitas adalah kemampuan berpikir untuk membuat kombinasi baru

dalam menghasilkan gagasan, jawaban, atau pertanyaan berdasarkan data,

informasi atau unsur-unsur yang ada dalam menyelesaikan masalah. Peserta didik

yang kreatif mempunyai lebih banyak gagasan-gagasan baru, merumuskan lebih

banyak penyelesaian masalah, rasa ingin tahu yang luas dan mendalam, sering

Page 61: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

lxi

mengajukan pertanyaan, mampu melihat suatu masalah dari berbagai sudut dan

tidak mudah putus asa. Peserta didik yang mempunyai kreativitas tinggi akan

lebih mudah memahami materi yang diajarkan, lebih rajin mengerjakan latihan

soal, mencari buku referensi lain yang berkaitan dengan materi yang diajarkan,

berdiskusi dengan teman atau guru apabila mengalami kesulitan, lebih aktif dalam

proses belajar mengajar. Dengan ditunjang kreativitas belajar yang tinggi, peserta

didik akan lebih mudah memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya dalam

proses belajar maupun dalam pemecahan masalah belajar matematika, sehingga

tujuan belajar dapat tercapai dengan baik. Tercapainya tujuan belajar dengan baik

akan memberikan prestasi belajar matematika yang baik pula. Peserta didik

dengan kreativitas belajar tinggi diduga akan mempunyai prestasi belajar yang

lebih baik daripada peserta didik dengan kreativitas belajar sedang atau rendah,

dan peserta didik dengan kreativitas belajar sedang diduga akan mempunyai

prestasi belajar yang lebih baik daripada peserta didik dengan kreativitas belajar

rendah.

Berdasarkan uraian di atas, model pembelajaran dan kreativitas belajar

peserta didik adalah faktor penting yang harus diperhatikan oleh guru dalam

proses belajar mengajar. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT sangat

menuntut kreativitas belajar peserta didik, karena dalam pembelajaran kooperatif

peserta didik dituntut untuk mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri melalui

interaksi dengan obyek dan pengalaman dari lingkungan. Pengetahuan bukanlah

suatu hal yang sudah jadi, tetapi merupakan suatu proses yang berkembang secara

terus-menerus, dalam proses inilah kreativitas peserta didik sangat berperan dalam

Page 62: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

lxii

perkembangan pengetahuannya. Dengan demikian peserta didik dengan

kreativitas belajar tinggi akan memberikan pengaruh yang kuat terhadap

pencapaian prestasi belajar yang baik. Peserta didik yang memiliki kreativitas

lebih rajin mengerjakan latihan soal, mencari buku referensi lain yang berkaitan

dengan materi yang diajarkan, berdiskusi dengan teman atau guru apabila

mengalami kesulitan, dan lebih aktif dalam proses belajar mengajar. Dengan

demikian diduga peserta didik dengan kreativitas belajar tinggi akan memperoleh

prestasi belajar yang sama baiknya dalam situasi apapun atau diberi pembelajaran

matematika menggunakan model pembelajaran apapun, tetapi sebalik nya peserta

didik dengan kreativitas belajar rendah tidak akan memperoleh prestasi belajar

yang baik meskipun diberi pembelajaran matematika dengan model pembelajaran

sebaik apapun. Namun untuk peserta didik dengan kreativitas belajar sedang

dimungkinkan akan memperoleh hasil belajar yang lebih baik apabila diberikan

pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

D. Hipotesis

Berdasarkan kerangka berpikir yang dikemukakan di atas, maka dalam

penelitian ini diajukan hipotesis sebagai berikut:

1. Prestasi belajar matematika peserta didik yang mengikuti pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih baik

dibandingkan dengan prestasi belajar peserta didik yang mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran langsung pada

materi pokok persamaan dan pertidaksamaan kuadrat.

Page 63: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

lxiii

2. Peserta didik dengan kreativitas belajar matematika tinggi mempunyai prestasi

belajar matematika yang lebih baik dibandingkan peserta didik dengan

kreativitas belajar matematika sedang dan rendah, dan peserta didik dengan

kreativitas belajar matematika sedang mempunyai prestasi belajar matematika

yang lebih baik dibandingkan peserta didik dengan kreativitas belajar

matematika rendah pada materi pokok persamaan dan pertidaksamaan kuadrat.

3. Pada peserta didik yang kreativitas belajarnya sedang, prestasi belajar peserta

didik yang diberi pembelajaran matematika dengan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT lebih baik dibandingkan dengan peserta didik yang diberi

pembelajaran matematika dengan model pembelajaran langsung. Di sisi lain,

pada peserta didik yang kreativitas belajarnya tinggi dan rendah, prestasi

belajar peserta didik yang diberi pembelajaran matematika dengan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT sama dengan peserta didik yang diberi

pembelajaran matematika dengan model pembelajaran langsung, pada materi

pokok persamaan dan pertidaksamaan kuadrat.

Page 64: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

lxiv

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat, Subyek, Waktu dan Jenis Penelitian

1. Tempat dan Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Kotawaringin Timur Propinsi Kalimantan

Tengah. Subyek penelitian ini adalah siswa semester satu kelas X tahun pelajaran

2009/2010.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester satu tahun pelajaran 2009/2010.

Adapun tahapan pelaksanaan penelitian sebagai berikut:

a) Tahap perencanaan

Tahap perencanaan meliputi: penyusunan usulan penelitian, penyusunan instrumen

penelitian, penyusunan skenario pembelajaran, pengajuan izin penelitian,

konsulidasi skenario pembelajaran dan instrumen dengan guru dan kepala sekolah

tempat penelitian. Tahap ini dilaksanakan pada bulan Juni 2009 sampai dengan

bulan September 2009.

b) Tahap pelaksanaan

Page 65: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

lxv

Tahap pelaksanaan meliputi: uji coba instrumen, eksperimen dan pengumpulan

data. Tahap ini dilaksanakan pada bulan September 2009 sampai dengan

Nopember 2009.

c) Analisis data

Analisis data kreativitas belajar siswa dilaksanakan pada bulan Oktober 2009

sedangkan analisis data amatan (data penelitian) dilakukan pada bulan Nopember

2009 sampai dengan Desember 2009.

d) Tahap penyusunan laporan

Tahap ini mulai dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan eksperimen yaitu

pada bulan Oktober 2009 sampai dengan Desember 2010.

3. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen

semu (quasi-experimental research), sebab peneliti tidak mungkin mengontrol

semua variabel yang relevan. Budiyono (2003: 82-83) menyatakan bahwa ”tujuan

penelitian eksperimen semu adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan

perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya

dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau

memanipulasikan semua variabel yang relevan”.

Manipulasi variabel dalam penelitian ini dilakukan pada variabel bebas yaitu

model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada kelas eksperimen dan model

pembelajaran langsung pada kelas kontrol. Untuk variabel bebas yang lain yaitu

kreativitas belajar peserta didik dijadikan sebagai variabel yang ikut mempengaruhi

variabel terikat.

Page 66: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

lxvi

Dalam penelitian ini responden dikelompokkan menjadi dua kelompok.

Kelompok pertama adalah kelompok eksperimen, yaitu siswa yang mendapat

perlakuan pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe

TGT. Kelompok kedua adalah kelompok kontrol, yaitu siswa yang mendapat

perlakuan pembelajaran matematika dengan model pembelajaran langsung.

Penelitian ini menggunakan desain faktorial 2x3 yang dapat digambarkan sebagai

berikut:

Tabel 4 Desain Faktorial Penelitian

Tinggi

(B1)

Sedang

(B2)

Rendah

(B3)

Kooperatif Tipe TGT (A1) AB11 AB12 AB13

Pembelajaran langsung (A2) AB21 AB22 AB23

B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi Arikunto,

2004:115). Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa populasi merupakan

keseluruhan subjek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu yang hendak

diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa semester satu kelas X

SMA Kotawaringin Timur Propinsi Kalimantan Tengah Tahun pelajaran 2009/2010.

Populasi terdiri dari 17 SMA yang tersebar di wilayah Kabupaten Kotawaringin

Timur.

2. Sampel

Model

Pembelajaran (A)

Kreativitas Belajar (B)

Page 67: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

lxvii

Budiyono (2003:34) mengemukakan bahwa “karena berbagai alasan,

seperti tidak mungkin, tidak perlu, atau tidak mungkin dan tidak perlu semua subjek

atau hal lain yang ingin dijelaskan atau diramalkan atau dikendalikan perlu diteliti

(diamati), maka hanya perlu mengamati sampel saja“. Dalam penelitian ini peneliti

hanya meneliti sebagian dari populasi, diharapkan bahwa hasil yang diperoleh sudah

dapat menggambarkan sifat populasi yang bersangkutan. Hal ini disebabkan

disamping memerlukan biaya yang besar, juga membutuhkan waktu yang lama.

Menurut Suharsimi Arikunto (2004:117), sampel adalah sebagian atau wakil populasi

yang diteliti. Hasil penelitian terhadap sampel ini akan digunakan untuk melakukan

genaralisasi terhadap seluruh populasi yang ada.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara stratified

cluster random sampling. Populasi diranking berdasarkan nilai UAN SMA Tahun

2007/2008 untuk jurusan IPS dan kemudian dikelompokkan menjadi tiga kelompok

yaitu kelompok atas, menengah dan bawah. Kelompok atas adalah SMA Taruna Jaya

Sampit, SMA Maranatha Sampit, SMA Muhammadiyah-1 Sampit, SMAN 2 Sampit,

SMAN 1 Kota Besi, dan SMAN 1 Mentaya hilir Selatan, kelompok menengah adalah

SMA Antang Kalang, SMAN 1 Cempaga Hulu, SMAN 4 Sampit, SMAN 1 Cempaga dan

SMAN 1 Mentaya Hulu, sedangkan kelompok bawah adalah SMAN 1 Parenggean,

SMAN 3 Sampit, SMAN 1 Sampit, SMA PGRI 1 Sampit, SMA PGRI Teguh Sempurna

dan SMA PGRI 2 Sampit. Dari masing-masing kelompok diambil 1 sekolah secara

random sebagai sekolah sampel. Untuk kelompok atas sekolah yang terambil

sebagai sekolah sampel adalah SMA Negeri 2 Sampit, untuk kelompok menengah

adalah SMA Negeri 4 Sampit dan untuk kelompok bawah adalah SMA PGRI 1 Sampit.

Page 68: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

lxviii

Kemudian dari masing-masing sekolah yang terambil, dipilih 2 kelas secara random

sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol sehingga sebagai sampel penelitian

terdapat 6 kelas yang terdiri dari 3 kelas sebagai kelompok eksperimen dan 3 kelas

sebagai kelompok kontrol. Banyaknya sampel pada penelitian ini adalah 168 peserta

didik yang terdiri dari 83 peserta didik sebagai kelompok eksperimen dan 85 peserta

didik sebagai kelompok kontrol. Uji coba instrumen penelitian dipilih secara acak

dan diperoleh SMA Negeri 3 Sampit.

C. Teknik Pengumpulan Data

1. Variabel Penelitian

Pada penelitian ini terdapat satu variabel terikat dan dua variabel bebas, yaitu:

a. Variabel Terikat

Variabel terikat pada penelitian ini adalah Prestasi Belajar Matematika

(i) Definisi Operasional : Prestasi belajar matematika adalah hasil usaha peserta

didik dalam proses belajar matematika yang dinyatakan dalam simbol, angka,

huruf yang menyatakan hasil yang sudah dicapai oleh peserta didik pada

periode tertentu.

(ii) Indikator : Nilai tes prestasi belajar matematika.

(iii) Skala Pengukuran : skala interval.

b. Variabel Bebas

Budiyono (2003:29) menyebutkan bahwa variabel bebas adalah variabel

independen atau variabel penyebab. Ada dua variabel bebas dalam penelitian ini

yaitu:

1. Model Pembelajaran

Page 69: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

lxix

(i) Definisi operasional: Model pembelajaran adalah suatu cara yang

dirancang oleh guru untuk membantu peserta didik mempelajari suatu

kemampuan dan/atau nilai yang baru dalam suatu proses yang

sistematis melalui tahap ransangan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam

konteks kegiatan belajar mengajar, yang meliputi model pembelajaran

TGT untuk kelas eksperimen dan model pembelajaran langsung pada

kelas kontrol.

(ii) Indikator : Pemberian perlakuan model pembelajaran TGT pada kelas

eksperimen dan model pembelajaran Langsung pada kelas kontrol.

(iii) Skala pengukuran : Skala nominal.

2. Kreativitas Belajar Matematika.

(i) Definisi Operasional: Kreativitas belajar matematika adalah kemampuan

berfikir yang dimiliki peserta didik dalam proses pembelajaran untuk

membuat kombinasi baru dalam menghasilkan gagasan jawaban atau

pertanyaan berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur yang ada

dalam menyelesaikan masalah yang ditunjukkan dengan kreativitas

belajar tinggi, sedang dan rendah.

(ii) Indikator : skor angket kreativitas belajar

(iii) Skala Pengukuran : skala interval kemudian diubah menjadi skala ordinal

yang terdiri dari 3 kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah.

Kelompok tinggi : skor > X +21

s,

Kelompok sedang : X -21

s £ skor £ X +21

s,

Page 70: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

lxx

Kelompok rendah : skor < X -21

s,

dengan: X : rata-rata skor angket kreativitas belajar peserta didik

s : standar deviasi

2. Metode Pengumpulan Data

Beberapa metode pengumpulan data yang biasa dipakai dalam penelitian

ilmu-ilmu sosial ( termasuk penelitian kependidikan) yaitu: metode angket, metode

wawancara, metode observasi, metode dokumentasi, dan metode tes (Budiyono,

2003:47). Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode

dokumentasi, metode angket, dan metode tes.

a. Metode Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2004:236) metode dokumentasi digunakan

untuk memperoleh data tentang hal-hal atau variabel yang berupa catatan,

transkrip, buku, surat kabar, majalah, prestasi, notulen rapat, agenda dan

sebagainya. Metode dokumentasi dalam penelitian ini adalah nilai UAN

SMP/Sederajat untuk mata pelajaran matematika siswa kelas X semester 1 yang

digunakan untuk mengetahui keseimbangan keadaan prestasi belajar dari kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

b. Metode Angket

Menurut Budiyono (2003:47), metode angket adalah cara pengumpulan data

melalui pengajuan pertanyaan tertulis kepada subyek penelitian, responden atau

sumber data dan jawabannya diberikan pula secara tertulis. Angket yang digunakan

Page 71: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

lxxi

dalam penelitian ini adalah angket kreativitas belajar matematika yang berbentuk

pilihan ganda. Instrumen angket berbentuk pernyataan positif dan negatif tentang

kreativitas belajar peserta didik.

Langkah-langkah penyusunan angket :

a. Menentukan kisi-kisi angket

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang aspek-aspek yang akan

diungkap atau indikator apa saja yang diukur dalam penyusunan angket.

b. Menetukan jenis dan bentuk angket

Jenis dan bentuk angket yang digunakan adalah angket berstruktur tertutup

dengan disediakan semua pilihan jawaban yang saling lepas.

c. Menyusun angket

Angket yang disusun terdiri atas item-item pernyataan yang dibuat berdasarkan

kisi-kisi angket.

d. Menetapkan skor angket

Skor ditetapkan dengan menjumlahkan nilai yang ditetapkan untuk setiap

respon. Skor untuk pernyataan positif merupakan kebalikan dari skor untuk

pernyataan negatif. misalnya responden yang menjawab “selalu” akan diberi

skor 4 jika pernyataan positif dan diberi skor 1 jika pernyataan negatif. Untuk

memberikan gambaran yang lebih jelas maka perhitungan skor disajikan dalam

tabel berikut:

Tabel 5 Perhitungan Skor Angket

Pernyataan

Sikap

Selalu Sering Kadang-

kadang

Tidak

Pernah

Page 72: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

lxxii

Positif 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4

c. Metode Tes

Menurut Suharsimi Arikunto (2004:139), Tes adalah serentetan pertanyaan

atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,

pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau

kelompok. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes bentuk objektif yang

disusun oleh peneliti berdasarkan kisi-kisi soal yang telah dibuat. Tes berbentuk

pilihan ganda dengan 5 pilihan jawaban.

3. Analisis Instrumen

Instrumen pengambil data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan

oleh peneliti (atau orang lain yang ditugasi) dalam kegiatan pengumpulan data agar

kegiatan pengumpulan data menjadi sistematis dan mudah. Instrumen

pengumpulan data yang sering dipakai adalah angket, daftar cek (check list),

pedoman wawancara, lembar observasi, soal tes (disingkat tes) dan daftar skala.

(Budiyono, 2003:47)

Instrumen pengumpul data yang digunakan pada penelitian ini adalah:

a. Angket

Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian, instrumen tersebut

diuji terlebih dahulu dengan uji validitas dan reliabilitas untuk mengetahui kualitas

item angket. Sedangkan untuk menguji butir instrumen digunakan uji konsistensi

internal.

1. Uji Validitas Isi

Page 73: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

lxxiii

Berdasarkan pada tujuan diadakannya tes hasil belajar yaitu untuk

mengetahui apakah prestasi belajar yang ditampakkan secara inidvidual dapat pula

ditampakkan pada keseluruhan (universe) situasi, maka uji validitas dilakukan pada

metode tes ini adalah uji validitas isi dengan langkah-langkah seperti yang

dikemukakan Crocker dan Algina dalam Budiyono (2003:60) sebagai berikut :

a. Mendefinisikan domain kerja yang akan diukur (pada tes prestasi dapat berupa

serangkaian tujuan pembelajaran atau pokok kompetensi yang diwujudkan

dalam kisi-kisi),

b. Membentuk sebuah panel yang ahli (qualified) dalam domain-domain tersebut,

c. Menyediakan kerangka terstruktur untuk proses pencocokan butir-butir soal

dengan domain performans yang terkait,

d. Mengumpulkan data dan menyimpulkan berdasarkan data yang diperoleh dari

proses pencocokan pada langkah c.

Dalam penelitian ini disebut valid jika pada kerangka terstruktur (lembar

validasi) tanda (ü) lebih dari 3.

2. Reliabilitas

Digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran tersebut dapat

memberikan hasil relatif tidak berbeda bila dilakukan kembali kepada subyek yang

sama. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas digunakan rumus Alpha (digunakan

untuk mencari reliabilitas yang skornya bukan hanya 1 atau 0) yaitu sebagai berikut :

÷÷ø

öççè

æ-÷

øö

çèæ

-= å

2

2

11 11 t

i

s

s

nn

r

Dengan :

=11r indeks reliabilitas instrumen

Page 74: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

lxxiv

=n cacah butir instrumen

=2is variansi skor butir ke-i, i = 1, 2, ..., n

=2ts variansi total (Budiyono, 2003:70)

Dalam penelitian ini disebut reliabel apabila indeks reliabilitas yang

diperoleh telah melebihi 0,70 ( 11r > 0,70)

3. Konsistensi Internal

Untuk mengetahui korelasi butir soal angket digunakan rumus kolerasi

momen produk Karl Pearson

å å å åå å å

--

-=

))()()((

))((2222 YYnXXn

YXXYnrxy

Keterangan :

xyr = indeks konsitensi internal untuk butir ke-i

=n cacah subjek yang dikenai tes (instrumen)

=X skor untuk butir ke-i

=Y skor total (dari subjek uji coba)

(Budiyono, 2003:65)

Jika indeks konsitensi internal untuk butir ke-i kurang dari 0,3 maka butir

tersebut harus dibuang.

b. Tes

Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian, instrumen tersebut

diuji terlebih dahulu dengan uji validitas dan reliabilitas untuk mengetahui kualitas

item tes. Sedangkan untuk menguji butir instrumen digunakan uji daya pembeda,

tingkat kesukaran, dan fungsi pengecoh.

Page 75: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

lxxv

1. Uji Validitas Isi

Berdasarkan pada tujuan diadakannya tes hasil belajar yaitu untuk

mengetahui apakah prestasi belajar yang ditampakkan secara individual dapat pula

ditampakkan pada keseluruhan (universe) situasi, maka uji validitas dilakukan pada

metode tes ini adalah uji validitas isi dengan langkah-langkah seperti yang

dikemukakan Crocker dan Algina dalam Budiyono (2003:60) sebagai berikut :

a. Mendefinisikan domain kerja yang akan diukur (pada tes prestasi dapat berupa

serangkaian tujuan pembelajaran atau pokok kompetensi yang diwujudkan

dalam kisi-kisi),

b. Membentuk sebuah panel yang ahli (qualified) dalam domain-domain tersebut,

c. Menyediakan kerangka terstruktur untuk proses pencocokan butir-butir soal

dengan domain performans yang terkait,

d. Mengumpulkan data dan menyimpulkan berdasar data yang diperoleh dari

proses pencocokan pada langkah c.

Dalam penelitian ini disebut valid jika pada kerangka terstruktur (lembar

validasi) tanda (ü) lebih dari 3.

2. Reliabilitas

Untuk menghitung reliabilitas digunakan rumus yang digunakan oleh Kuder

dan Richardson yang diberi nama K-R 20 sebagai berikut :

÷÷ø

öççè

æ -÷øö

çèæ

-= å

2

2

11 1 t

iit

s

qps

nn

r

Dengan :

11r = indeks reliabilitas instrumen

Page 76: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

lxxvi

n = cacah butir instrumen

ip = proporsi cacah subjek yang menjawab benar pada butri ke-i

iq = 1 – pi, i = 1, 2, ..., n

2ts = variansi total

Dalam penelitian ini disebut reliabel apabila indeks reliabilitas yang

diperoleh melebihi 0,70 (r11 > 0,70)

(Budiyono, 2003:69)

3. Daya Pembeda

Suharsimi Arikunto (2009:211) mengemukakan bahwa daya pembeda soal

adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan peserta didik yang

berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang berkemampuan rendah. Soal yang

baik adalah soal yang dapat dijawab benar oleh peserta didik yang pandai saja.

Untuk kelompok kecil (kurang dari 100 orang), seluruh peserta tes

dikelompokkan menjadi 2 kelompok sama besar yaitu 50% kelompok pandai atau

kelompok atas dan 50% kelompok bawah.

Rumus untuk menentukan indeks daya pembeda adalah :

B

B

A

A

JB

JB

D -=

Dengan :

D = indeks daya pembeda

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

JA = banyaknya kelompok atas

JB = banyaknya kelompok bawah

Page 77: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

lxxvii

Berdasarkan rumus daya pembeda di atas, nilai tertinggi adalah 1 ( terjadi apabila

jawaban semua peserta didik kelompok atas benar dan jawaban semua peserta

didik kelompok bawah salah) dan nilai terendah adalah – 1 (terjadi apabila jawaban

semua peserta didik kelompok atas salah dan jawaban semua peserta didik

kelompok bawah benar). Soal tes dengan daya pembeda negatif tidak digunakan

karena soal tersebut tidak mampu membedakan peserta didik yang berkemampuan

tinggi dengan peserta didik yang berkemampuan rendah.

Klasifikasi daya pembeda:

D : Negatif : Jelek Sekali

D : 0,0 – 0,2 : jelek

D : 0,2 – 0,4 : cukup

D : 0,4 – 0,7 : baik

D : 0,7 – 1,00 : baik sekali

Klasifikasi daya pembeda yang digunakan dalam penelitian ini adalah D ≥ 0,2

(Suharsimi Arikunto, 2009: 211-218)

4. Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang mempunyai tingkat kesukaran yang

memadai artinya tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Untuk menentukan

tingkat kesukaran tiap-tiap butir tes digunakan rumus:

JsB

P =

Keterangan :

P = Indeks kesukaran

Page 78: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

lxxviii

B = Banyak peserta tes yang menjawab soal benar

Js = Jumlah seluruh peserta tes

(Suharsimi Arikunto, 2009:207-208)

Dalam penelitian ini soal dianggap baik jika 0,30 £ P£ 0,70.

5. Fungsi Pengecoh

Menurut Anas Sudijono (1998; 411), pengecoh atau distraktor pada soal

bentuk objektif dikatakan berfungsi dengan baik jika dipilih oleh sekurang-

kurangnya 5 % dari seluruh peserta tes. Soal tes akan digunakan dalam penelitian

ini apabila fungsi pengecoh pada soal tersebut berfungsi dengan baik.

D. Teknik Analisis Data

1. Uji Keseimbangan

Sebelum peneliti melakukan eksperimennya, terlebih dahulu harus menguji

kesamaan rata-rata dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hal ini

bertujuan agar hasil dari eksperimen adalah benar akibat perlakuan yang telah

diberikan bukan karena adanya pengaruh yang lain. Untuk menguji kesamaan rata-

rata dari kelompok eksperiman dan kelompok kontrol tersebut digunakan uji-t,

dengan prosedurnya adalah sebagai berikut :

a. Menetukan hipotesis

Ho : m 1 = m 2 (kedua populasi seimbang)

H1 : m 1 ¹ m 2 (kedua populasi tidak seimbang)

b. Tingkat signifikansi : a = 0,05

Page 79: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

lxxix

c. Statistik uji

t =

21

21

11

)(

nns

XX

p +

- ~ t(n1 + n2 – 2)

sp2 =

2)1()1(

21

222

211

-+-+-

nnsnsn

dengan :

t = harga statistik yang diuji t ~ t(n1 + n2 – 2)

1X = rata-rata nilai matematika UAN SMP/sederajat siswa kelas X semester

1 kelompok eksperimen

2X = rata-rata nilai matematika UAN SMP/sederajat siswa kelas X semester

1 kelompok kontrol.

s12 = variansi dari kelas eksperimen

s22 = variansi dari kelas kontrol

n1 = cacah anggota kelas eksperimen

n2 = cacah anggota kelas kontrol

sp2 = variansi gabungan

sp = deviasi baku gabungan

d. Daerah kritik : DK = { t|t < - tα/2; n1 + n2 – 2 atau t > tα/2; n1 + n2 – 2}

e. Keputusan uji : H0 ditolak jika t Î DK

f. Kesimpulan

Kedua populasi seimbang jika H0 diterima.

(Budiyono, 2004: 151)

2. Uji Homogenitas

Page 80: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

lxxx

Uji Homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi penelitian

mempunyai variansi yang sama atau tidak. Untuk menguji homogenitas populasi

digunakan Uji Bartlett. Prosedur uji Homogenitas dengan menggunakan Uji Bartlett

adalah sebagai berikut :

a. Menentukan hipotesis

H0 : s 12 = s 2

2 = ....= s k2 (populasi-populasinya homogen)

H1 : Tidak semua variansi sama (populasi-populasinya tidak homogen)

k = 2 untuk uji homogenitas model pembelajaran dan k = 3 untuk uji homogenitas

kreativitas belajar peserta didik

b. Tingkat signifikansi : a = 0,05

c. Statistik uji :

( )å-= 22loglog

303.2jj sfRKGf

cx

Dengan :

x2

~ x2

(k – l)

k = banyaknya cacah sampel

f = derajad kebebasan untuk RKG = N – k

fj = derajad kebebasan untuk sj 2 = nj – 1

N = Benyaknya seluruh nilai (ukuran)

nj = banyaknya nilai (ukuran) sampel ke-j

c ÷÷ø

öççè

æ-

-+= å ffk j

11)1(3

11

RKG = ;åå

j

j

f

SS

22

2 )1()(

jjj

jjj sn

n

XXSS -=-= å å

Page 81: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

lxxxi

d. Daerah kritik

DK = { x2

| x2

> 1;

2

-kx a}

e. Keputusan uji

H0 ditolak jika x2

Î DK atau H0 diterima jika x2

Ï DK

f. Kesimpulan

Populasi-populasi homogen jika H0 diterima

(Budiyono, 2004:176-178)

3. Uji Normalitas

Untuk menguji apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak

maka dilakukan uji normalitas. Untuk menguji normalitas populasi digunakan

metode Lilliefors. Prosedur uji normalitas dengan menggunakan uji Lilliefors adalah

sebagai berikut :

a. Menentukan hipotesis

H0 : sampel berasal dari populasi normal

H1 : sampel tidak berasal dari populasi normal

b. Tingkat signifikansi : a = 0,05

c. Statistik uji

L = Maks │F(zi) - S(zi)│

Dengan :

F(zi) = P(Z ≤ zi);

Z ~ N(0,1)

S(zi) = proporsi cacah z ≤ zi terhadap banyaknya zi

Page 82: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

lxxxii

zi = s

XX i - , ( s = standar deviasi )

d. Daerah kritik

DK = { L | L > Lα ; n } dengan n adalah ukuran sampel

Lα ; n diperoleh dari tabel Lilliefors

e. Keputusan uji

H0 ditolak jika L Î DK atau H0 diterima jika L ÏDK

f. Kesimpulan

Sampel berasal dari populasi normal jika H0 diterima

(Budiyono, 2004: 170-173)

4. Uji Hipotesis

Untuk pengujian hipotesis digunakan analisis variansi dua jalan dengan sel

tak sama, dengan model sebagai berikut :

Xijk = ijkijji eabbam ++++ )(

Dengan :

Xijk = data amatan ke-k baris ke-i dan kolom ke-j

m = rerata dari seluruh data (rerata besar, grand mean)

ia = efek baris ke-i pada variabel terikat

jb = efek kolom ke-j pada variabel terikat

(ab )ij= kombinasi efek baris ke-i dan kolom ke-j pada variabel terikat

ijke = deviasi data amatan terhadap rataan populasinya ( ijm ) yang

berdistribusi normal dengan rataan 0 dan variansi 2s

Page 83: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

lxxxiii

i = 1, 2; 1 = model pembelajaran kooperatif tipe TGT

2= model pembelajaran langsung

j = 1, 2, 3; 1 = krativitas tinggi

2= kreativitas sedang

3 = kreativitas rendah

k = 1, 2, ......, nij ; nij = cacah data amatan pada setiap sel ij

(Budiyono, 2004: 228)

Prosedur dalam pengujian dengan menggunakan analisis variansi dua jalan

dengan sel tak sama, yaitu :

a. Hipotesis

H0A : αi = 0 untuk setiap i = 1,2

H1A : paling sedikit ada satu αi yang tidak nol

H0B : βj = 0 untuk setiap j = 1, 2, 3

H1B : paling sedikit ada satu βj yang tidak nol

H0AB : (αβ)ij = 0 untuk setiap i = 1,2 dam j = 1, 2, 3

H1AB : paling sedikit ada satu (αβ)ij yang tidak nol

Ketiga pasang hipotesis ini ekuivalen dengan tiga pasang hipotesis berikut :

H0A : Tidak ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat

H1A : Ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat

H0B : Tidak ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat

H1B : Ada perbedaan afek antar kolom terhadap variabel terikat.

H0AB : Tidak ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat

H1AB : Ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat.

b. Komputasi

Page 84: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

lxxxiv

1. Notasi-notasi

nij = ukuran sel ij (sel pada baris ke-i dan kolom ke-j)

hn = Rataan harmonik frekuensi seluruh sel =

åji ijn

pq

,

1

N = åji

ijn,

= banyaknya seluruh data amatan

SSij = åå ÷

ø

öçè

æ

-k ijk

kijk

ijk n

X

X

2

2

= jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel ij.

ijAB = rataan pada sel ij

Ai = åj

ijAB = jumlah rataan pada baris ke-i

Bj = åi

ijAB = jumlah rataan pada kolom ke-j

G = åji

ijAB,

= jumlah rataan semua sel.

2. Besaran-besaran

(1) = pqG 2

(2) = åji

ijSS,

(3) = åi

i

q

A2

(4) = åj

j

p

B 2

(5) = åji

ijAB,

2

3. Jumlah kuadrat

JKA = hn {(3) – (1)}

JKB = hn {(4) – (1)}

Page 85: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

lxxxv

JKAB = hn {(1) + (5) – (3) –(4)}

JKG = (2)

JKT = JKA + JKB + JKAB + JKG

4. Derajat kebebasan

dkA = p – 1

dkB = q – 1

dkAB = (p – 1)(q – 1)

dkG = N – pq

dkT = N – 1

Rataan kuadrat

dkAJKA

RKA = dkB

JKBRKB =

dkABJKAB

RKAB = dkG

JKGRKG =

a. Statistik Uji

Untuk H0A adalah RKGRKA

Fa = yang merupakan nilai dari variabel random yang

berdistribusi F dengan derajat kebebasan p – 1 dan N – pq

Untuk H0B adalah RKGRKB

Fb = yang merupakan nilai dari variabel random yang

berdistribusi F dengan derajat kebebasan q – 1 dan N – pq

Untuk H0AB adalah RKGRKAB

Fab = yang merupakan nilai dari variabel random yang

berdistribusi F dengan derajat kebebasan (p – 1) (q – 1) dan N - pq

Page 86: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

lxxxvi

b. Daerah Kritik

Daerah kritik untuk Fa adalah DK = { Fa | Fa > Fα; p – 1; N - pq}

Daerah kritik untuk Fb adalah DK = { Fb | Fb > Fα; q – 1; N - pq }

Daerah kritik untuk Fab adalah DK = { Fab | Fab > Fα; ( p – 1)(q – 1); N - pq }

c. Keputusan Uji

H0 ditolak apabila Fobs ÎDK

d. Rangkuman Analisis

Tabel 6 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan dengan sel Tak Sama

Sumber

Variansi JK dk RK Fobs Ftabel

Baris (A) JKA p – 1 RKA Fa Ftabel

Kolom (B) JKB q – 1 RKB Fb Ftabel

Interaksi(AB) JKAB (p – 1)(q –

1) RKAB Fab Ftabel

Galat JKG N – pq RKG - -

Total JKT N - 1 - - -

(Budiyono, 2004: 228-233)

5. Uji Komparasi Ganda

Uji lanjut pasca anava adalah tindak lanjut dari analisis variansi apabila hasil

analisis variansi tersebut menunjukkan bahwa hipotesis nol ditolak.

Adapun langkah-langkah dalam menggunakan metode Scheffe’ adalah

sebagai berikut :

a. Mengidentifikasi semua pasangan komparasi rerata.

Page 87: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

lxxxvii

b. Merumuskan hipotesis yang bersesuaian dengan komparasi tersebut.

c. Menentukan taraf signifikansi ( )a = 0,05.

d. Mencari harga statistik uji F dengan rumus sebagai berikut :

1. untuk komparasi rataan antar baris adalah :

karena dalam penelitian ini hanya terdapat dua kategori model pembelajaran

maka jika H0A ditolak tidak perlu dilakukan komparansi rataan antar baris.

2. komparasi rataan antar kolom.

Uji Sceffe’ untuk komparasi rataan antar kolom adalah :

÷÷ø

öççè

æ+

-=

··

···-·

ji

jiji

nnRKG

XXF

11

)( 2

Daerah kritik untuk uji itu ialah :

DK = {F│F > (q – 1) Fα ; q – 1 , N - pq}

3. komparasi rataan antar sel pada kolom yang sama.

Uji Sceffe’ untuk komparasi rataan antar sel pada kolom yang sama adalah

sebagai berikut.

÷÷ø

öççè

æ+

-=-

kjij

kjijkjij

nnRKG

XXF

11

)( 2

Daerah kritik untuk uji itu ialah :

DK = {F│F > (pq – 1) Fα ; pq – 1 , N - pq}

4. komparasi rataan antar sel pada baris yang sama.

Uji Sceffe’ untuk komparasi rataan antar sel pada baris yang sama adalah

sebagai berikut.

Page 88: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

lxxxviii

÷÷ø

öççè

æ+

-=-

ikij

ikijikij

nnRKG

XXF

11

)( 2

Daerah kritik untuk uji itu ialah :

DK = {F│F > (pq – 1) Fα ; pq – 1 , N - pq}

e. Menentukan keputusan uji untuk masing-masing komparasi ganda.

f. Menentukan kesimpulan dari keputusan uji yang sudah ada.

(Budiyono, 2004:213-215)

Page 89: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

lxxxix

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

1. Hasil Uji Coba Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi instrumen tes

prestasi belajar matematika pada materi pokok persamaan dan

pertidaksamaan kuadrat dan angket kreativitas belajar matematika peserta

didik. Sebelum instrumen digunakan untuk mengambil data penelitian,

terlebih dahulu diujicobakan untuk mengetahui apakah instrumen tersebut

telah memenuhi syarat instrumen yang baik atau belum. Uji coba instrumen

tersebut dilaksanakan di SMA Negeri 3 Sampit kelas X semester 1 tahun

pelajaran 2009/2010. Berdasarkan uji coba instrumen diperoleh data sebagai

berikut:

a. Uji Coba Instrumen Angket Kreativitas Belajar Matematika

1) Validitas Isi

Validitas isi uji coba instrumen angket kreativitas belajar matematika

dilakukan oleh dua orang yaitu guru SMA Negeri 2 Sampit Lembayani,

S.Pd dan guru SMA PGRI 1 Sampit Dra. Nyalung C. Dari hasil validasi

oleh validator diperoleh bahwa instrumen uji coba angket kreativitas

belajar matematika tersebut sudah sesuai dengan kriteria penelaahan butir

angket yang baik dan layak digunakan untuk penelitian. Hasil

Page 90: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xc

selengkapnya validasi angket kreativitas belajar matematika oleh validator

dapat dilihat pada Lampiran 6.

2) Konsistensi Internal

Berdasarkan uji konsistensi internal yang telah dilakukan dengan

menggunakan rumus Korelasi Product Moment Karl Pearson pada taraf

signifikansi 5 % dari 45 butir angket yang diujicobakan diperoleh 30 butir

angket yang dipakai, yaitu yang memenuhi indeks konsistensi internal rxy

≥ 0,3 dan 15 butir angket yang tidak dipakai karena rxy ≤ 0,3. Perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 7 Tabel 11.

3) Reliabilitas

Dari hasil uji reliabilitas dengan menggunakan rumus Alpha, diperoleh

hasil perhitungan r11 = 0,858, nilai indeks reliabilitas ini lebih dari 0,7

sehingga instrumen angket ini dikatakan reliabel. Perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 7 Tabel 11.

4) Analisis Butir Angket

Analisis butir angket kreativitas belajar matematika pada penelitian ini

adalah konsistensi internal. Hasil perhitungan dari 45 butir yang dianalisis

terdapat 15 butir yang tidak dipakai karena tidak konsisten yaitu nomor 3,

8, 12, 23, 26, 27, 28, 29, 30, 33, 34, 36, 38, 40, dan 45. Jadi ada 30 butir

yang dapat dipakai dan karena dari 30 butir tersebut dapat mewakili

masing-masing indikator yang tertuang di dalam kisi-kisi penyusunan

angket, serta berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas dari 30 butir

tersebut dikatakan reliabel maka 30 butir angket tersebut dipakai sebagai

Page 91: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xci

instrumen penelitian dalam pengambilan data kreativitas belajar

matematika peserta didik. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran 7 Tabel 11.

b. Uji Coba Instrumen Tes Prestasi Belajar Matematika

1) Validitas Isi

Validitas isi uji coba instrumen tes prestasi belajar matematika dilakukan

oleh dua orang, yaitu satu orang guru matematika dari SMA Negeri 2

Sampit Lembayani , S.Pd dan satu orang guru matematika dari SMA

Negeri 4 Sampit Dra. Siti Faridah. Dari hasil validasi oleh validator

diperoleh bahwa instrumen uji coba tes prestasi belajar matematika

tersebut sudah sesuai dengan kriteria penelaahan butir soal yang baik dan

layak digunakan untuk penelitian. Hasil selengkapnya validasi instrumen

tes prestasi belajar matematika pada materi pokok persamaan dan

pertidaksamaan kuadrat oleh validator dapat dilihat pada Lampiran 11.

2) Reliabilitas

Dari hasil uji reliabilitas dengan menggunakan rumus KR-20, diperoleh

hasil perhitungan r11 = 0,785. Karena r11 > 0,70 maka instrumen tes

prestasi belajar matematika tersebut dikatakan reliabel dan dapat

digunakan dalam kaitannya dengan indeks reliabilitas. Perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12 Tabel 12.

3) Daya Pembeda

Dari hasil perhitungan daya pembeda terhadap 40 butir soal terdapat 34

butir soal yang memiliki daya pembeda sesuai kriteria yaitu D ≥ 0,2 dan 6

Page 92: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xcii

butir soal yang D < 0,2 yaitu nomor 2, 16, 18, 21, 26, dan 28 (Lampiran 12

Tabel 12).

4) Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang mempunyai tingkat kesukaran yang

memadai artinya tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Tingkat

kesukaran P tiap-tiap butir tes yang mempunyai tingkat kesukaran yang

memadai, jika terletak antara 0,30 £ P£ 0,70.

Dari hasil perhitungan tingkat kesukaran pada Lampiran 12 Tabel 12.

dapat disimpulkan bahwa dari 40 butir soal yang diujicobakan terdapat 38

butir soal yang mempunyai tingkat kesukaran yang memadai, 1 butir soal

yang terlalu mudah yaitu nomor 18 dan 1 butir soal yang terlalu sukar

yaitu nomor 21.

5) Fungsi Pengecoh

Pengecoh dikatakan berfungsi dengan baik jika pengecoh tersebut dipilih

oleh sekurang-kurangnya 5 % dari seluruh peserta tes. Dari hasil analisis

fungsi pengecoh pada Lampiran 13 Tabel 13 dapat disimpulkan bahwa

dari 40 butir soal yang diujicobakan terdapat 36 soal yang pengecohnya

berfungsi dengan baik, sedangkan 4 soal yang lain ada pengecohnya yang

tidak berfungsi dengan baik yaitu nomor 8 pengecoh C tidak berfungsi

dengan baik, nomor 12 pengecoh E tidak berfungsi dengan baik, nomor 35

pengecoh C tidak berfungsi dengan baik dan nomor 37 pengecoh D tidak

berfungsi dengan baik.

Page 93: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xciii

6) Analisis Butir Instrumen

Analisis butir soal untuk instrumen tes prestasi belajar pada penelitian ini

terdiri dari daya pembeda, tingkat kesukaran dan fungsi pengecoh. Hasil

perhitungan dari 40 butir soal yang dianalisis terdapat 10 butir soal yang

tidak dipakai yaitu soal nomor 2, 8, 12, 16, 18, 21, 26, 28, 35 dan 37. Jadi

ada 30 butir soal yang dapat dipakai dan karena dari 30 butir soal tersebut

dapat mewakili masing-masing indikator yang tertuang dalam kisi-kisi

penyusunan soal tes, serta berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas

dari 30 butir soal tersebut dikatakan reliabel, daya pembeda D ≥ 0,2,

memiliki tingkat kesukaran yang memadai, dan semua pengecohnya

berfungsi maka 30 butir soal tersebut dipakai sebagai instrumen tes

prestasi belajar dalam pengambilan data prestasi belajar matematika

peserta didik (Lampiran 12 - 13 Tabel 12 - 13).

2. Data Skor Angket Kreativitas Belajar Matematika

Data tentang kreativitas belajar matematika peserta didik diperoleh

dari angket. Data tersebut selanjutnya dikelompokkan ke dalam tiga kategori

berdasarkan rata-rata ( X ) dan standar deviasi (s). dari hasil perhitungan,

diperoleh nilai rataannya 72 dan standar deviasi 16. Jadi untuk skor > 80

dikategorikan tinggi, 64 ≤ skor ≤ 80 dikategorikan sedang dan skor < 64

dikategorikan rendah. (Lampiran 17)

Berdasarkan data yang telah terkumpul untuk kelompok eksperimen

terdapat 22 peserta didik yang termasuk kategori kreativitas belajar

matematika tinggi, 50 peserta didik yang termasuk kategori kreativitas belajar

Page 94: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xciv

matematika sedang, dan 11 peserta didik yang termasuk kategori kreativitas

belajar matematika rendah. Untuk kelompok kontrol terdapat 20 peserta didik

yang termasuk kategori kreativitas belajar matematika tinggi, 54 peserta didik

yang termasuk kategori kreativitas belajar matematika sedang, dan 11 peserta

didik yang termasuk kategori kreativitas belajar matematika rendah (

Lampiran 17).

B. Uji Keseimbangan

Sebelum peneliti mengadakan penelitian terlebih dahulu diadakan uji

keseimbangan untuk mengetahui apakah kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol memiliki kemampuan awal yang sama. Data yang digunakan dalam uji

keseimbangan adalah nilai UAN matematika SMP/sederajat siswa kelas X

semester 1. Uji keseimbangan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol

menggunakan uji – t . dari hasil uji keseimbangan tersebut diperoleh tobs = -

0,79947. daerah kritik uji keseimbangan tersebut adalah {t│t < t0,025;166 = -

1,960 atau t > t0,025;166 = 1,960}. Karena tobs bukan anggota daerah kritik maka

dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dalam

keadaan seimbang atau berasal dari dua populasi yang memiliki kemampuan

awal sama. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 18.

C. Pengujian Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas

Page 95: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xcv

Hasil uji normalitas dari tes prestasi belajar matematika dengan menggunakan

uji Lilliefors diperoleh harga statistik uji untuk tingkat signifikansi 5% pada

masing-masing sampel sebagai berikut:

Tabel 7 Hasil Analisis Uji Normalitas

Uji Normalitas Lobs Ltabel Keputus

an Kesimpul

an Kelompok Eksperimen

0,0777

0,0973

H0 diterima Normal

Kelompok Kontrol 0,093

6 0,096

1 H0

diterima Normal Kreativitas Belajar Tinggi

0,1340

0,1367

H0 diterima Normal

Kreativitas Belajar Sedang

0,0776

0,0869

H0 diterima Normal

Kreativitas Belajar Rendah

0,1608

0,1730

H0 diterima Normal

Berdasarkan data pada tabel tersebut dapat diketahui bahwa Lhitung < L0.05 ; n,

maka Lhitung bukan anggota dearah kritik atau dengan kata lain H0 diterima,

sehingga dapat disimpulkan bahwa masing-masing sampel berasal dari

populasi yang berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat

pada Lampiran 19 Tabel 16 - 20.

2. Uji Homogenitas.

Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Bartlett. Uji

homogenitas dilakukan dua kali yaitu uji homogenitas antar baris (uji

homogenitas prestasi belajar matematika ditinjau dari model pembelajaran)

dan uji homogenitas antar kolom (uji homogenitas prestasi belajar

matematika ditinjau dari kreativitas belajar matematika). Uji homogenitas

antar baris dan uji homogenitas antar kolom tersebut sudah cukup untuk

menunjukkan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen, sehingga

tidak perlu dilakukan uji homogenitas antar sel pada baris yang sama maupun

Page 96: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xcvi

uji homogenitas antar sel pada kolom yang sama. Hasil uji homogenitas

dengan menggunakan uji Bartlett disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 8 Hasil Analisis Uji Homogenitas

Sampel k χ2obs

χ20.05 ;

k - 1 Keputusa

n Kesimpul

an Model Pembelajaran 2

0,389

3,841

H0 diterima Homogen

Kreativitas Belajar 3

4,110

5,991

H0 diterima Homogen

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa harga statistik uji homogenitas

masing-masing kelompok kurang dari harga kritik atau dengan kata lain χ2obs

pada masing-masing sampel tidak melebihi harga χ2tabel sehingga H0 diterima,

artinya sampel berasal dari populasi yang homogen. Perhitungan selengkapnya

dapat dilihat pada Lampiran 20 Tabel 21 dan 22.

D. Pengujian Hipotesis

1. Uji Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama

Hasil perhitungan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama

disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 9 Rangkuman Hasil Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak sama

Sumber JK dk RK Fobs Fα KeputusanModel Pembelajaran (A) 472,7315 1 472,7315 4,05 3,84 H0 Ditolak

Kreativitas (B) 164,6024 2 82,3012 0,70 3,00 H0 Diterima

Interaksi (AB) 174,7322 2 87,3661 0,75 3,00 H0 Diterima

Galat 18931,9884 162 116,8641 Total 19744,0545 167

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa:

Page 97: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xcvii

a. H0A ditolak berarti terdapat perbedaan prestasi belajar matematika antara

peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan peserta didik yang mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran langsung.

b. H0B diterima berarti peserta didik dengan kreativitas belajar matematika tinggi

mempunyai prestasi belajar matematika yang sama dibandingkan peserta didik

dengan kreativitas belajar matematika sedang dan rendah, dan peserta didik

dengan kreativitas belajar matematika sedang mempunyai prestasi belajar

matematika yang sama dibandingkan peserta didik dengan kreativitas belajar

matematika rendah.

c. H0AB diterima berarti tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran yang

digunakan dan kreativitas belajar peserta didik terhadap prestasi belajar

matematika peserta didik pada materi pokok persamaan dan pertidaksamaan

kuadrat.

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 21.

2. Uji Lanjut Pasca Analisis Variansi

Dari hasil uji analisis variansi menunjukkan bahwa H0A ditolak. Ini

berarti bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berbeda prestasi

belajarnya. Karena variabel model pembelajaran hanya mempunyai dua

kategori yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka tidak perlu

dilakukan uji lanjut pasca analisis variansi, cukup dilakukan perbandingan

antara rataan marginalnya.

Tabel 10 Rataan Skor Prestasi Belajar Peserta didik

Page 98: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xcviii

Kreativitas Belajar Tinggi

Kreativitas Belajar Sedang

Kreativitas Belajar Rendah

Rataan Margin

al

TGT 62,5909 65,2600 64,2727 64,041

2

Langsung 61,2000 61,7963 56,9091 59,968

5 Rataan Marginal

61,8955 63,5282 60,5909

Tabel di atas menunjukkan bahwa rataan marginal untuk model

pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah 64,0412 dan model pembelajaran

langsung adalah 59,9685. Karena rataan marginal untuk model pembelajaran

kooperatif tipe TGT lebih besar daripada rataan marginal untuk model

pembelajaran langsung maka dapat disimpulkan bahwa peserta didik yang

mengikuti pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif

tipe TGT menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik dari pada peserta didik

yang mengikuti pembelajaran matematika dengan model pembelajaran

langsung pada materi pokok persamaan dan pertidaksamaan kuadrat.

Dari hasil uji analisis variansi H0B diterima, ini berarti peserta didik

dengan kreativitas belajar matematika tinggi mempunyai prestasi belajar

matematika yang sama dengan peserta didik dengan kreativitas belajar

matematika sedang dan rendah, dan peserta didik dengan kreativitas belajar

matematika sedang mempunyai prestasi belajar matematika yang sama dengan

peserta didik dengan kreativitas belajar matematika rendah, sehingga tidak

perlu dilakukan uji lanjut pasca analisis variansi.

Dari hasil uji analisis variansi H0AB diterima, ini berarti tidak terdapat

interaksi antara model pembelajaran yang digunakan dan kreativitas belajar

Page 99: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

xcix

peserta didik terhadap prestasi belajar matematika peserta didik pada materi

pokok persamaan dan pertidaksamaan kuadrat, sehingga tidak perlu dilakukan

uji lanjut pasca analisis variansi.

E. Pembahasan Hasil Analisis Data

1. Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama adalah “prestasi belajar matematika peserta didik yang

mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe TGT lebih baik dibandingkan dengan prestasi belajar peserta didik yang

mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran langsung

pada materi pokok persamaan dan pertidaksamaan kuadrat”

Dari hasil analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama diperoleh Fa = 4,05 >

3,84 = Ftabel sehingga Fa terletak di daerah kritik. Karena Fa Î DK maka H0A

ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan prestasi belajar matematika antara

peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan peserta didik yang mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran langsung pada

materi pokok persamaan dan pertidaksamaan kuadrat.

Dari rataan marginal menunjukkan bahwa rataan marginal untuk model

pembelajaran kooperatif tipe TGT (64,0412) lebih tinggi daripada rataan

marginal untuk model pembelajaran langsung (59,9685) sehingga dapat

disimpulkan bahwa peserta didik yang mengikuti pembelajaran matematika

dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT menghasilkan prestasi

Page 100: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

c

belajar yang lebih baik daripada peserta didik yang mengikuti pembelajaran

matematika dengan model pembelajaran langsung pada materi pokok

persamaan dan pertidaksamaan kuadrat.

2. Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua adalah “ peserta didik dengan kreativitas belajar matematika

tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan

peserta didik dengan kreativitas belajar matematika sedang dan rendah, dan

peserta didik dengan kreativitas belajar matematika sedang mempunyai

prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan peserta didik dengan

kreativitas belajar matematika rendah pada materi pokok persamaan dan

pertidaksamaan kuadrat”.

Dari hasil analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama diperoleh Fb = 0,70 <

3,00 = Ftabel sehingga Fb tidak terletak di daerah kritik. Karena Fb Ï DK

maka H0B diterima berarti tidak terdapat perbedaan pengaruh kreativitas

belajar peserta didik terhadap prestasi belajar matematika peserta didik.

Peserta didik dengan kreativitas belajar matematika tinggi mempunyai

prestasi belajar matematika yang sama dibandingkan peserta didik dengan

kreativitas belajar matematika sedang dan rendah, dan peserta didik dengan

kreativitas belajar matematika sedang mempunyai prestasi belajar matematika

yang sama dibandingkan peserta didik dengan kreativitas belajar matematika

rendah. Hal tersebut mungkin disebabkan karena peserta didik dengan

kreativitas belajar matematika rendah memiliki tingkat kecerdasan yang lebih

tinggi daripada peserta didik dengan kreativitas belajar matematika sedang dan

Page 101: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

ci

tinggi, sehingga dengan kreativitas belajar yang rendahpun prestasi belajarnya

menyamai peserta didik dengan kreativitas belajar sedang dan tinggi, dan

peserta didik dengan kreativitas belajar matematika sedang mungkin memiliki

tingkat kecerdasan yang lebih tinggi daripada peserta didik dengan kreativitas

belajar tinggi, sehingga dengan kreativitas belajar yang sedangpun prestasi

belajarnya menyamai peserta didik dengan kreativitas belajar tinggi.

3. Hipotesis ketiga

Hipotesis ketiga adalah ” Pada peserta didik yang kreativitas belajarnya

sedang, prestasi belajar peserta didik yang diberi pembelajaran matematika

dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih baik dibandingkan

dengan peserta didik yang diberi pembelajaran matematika dengan model

pembelajaran langsung. Di sisi lain, pada peserta didik yang kreativitas

belajarnya tinggi dan rendah, prestasi belajar peserta didik yang diberi

pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT

sama dengan peserta didik yang diberi pembelajaran matematika dengan

model pembelajaran langsung, pada materi pokok persamaan dan

pertidaksamaan kuadrat”.

Dari hasil analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama diperoleh Fab = 0,75

< 3,00 = Ftabel sehingga Fab tidak terletak di daerah kritik. Karena Fab Ï DK

maka H0AB diterima berarti tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran

yang digunakan dan kreativitas belajar peserta didik terhadap prestasi belajar

matematika peserta didik pada materi pokok persamaan dan pertidaksamaan

kuadrat. Artinya peserta didik yang mengikuti pembelajaran matematika

Page 102: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

cii

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT mempunyai

prestasi belajar yang lebih baik dari pada peserta didik yang mengikuti

pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran langsung

baik secara umum maupun kalau ditinjau dari masing-masing kategori

kreativitas belajar matematika. Di sisi lailn, peserta didik dengan kreativitas

belajar tinggi mempunyai prestasi belajar yang sama dengan peserta didik

dengan kreativitas belajar sedang dan rendah, peserta didik dengan kreativitas

belajar sedang mempunyai prestasi belajar yang sama dengan peserta didik

dengan kreativitas belajar rendah baik peserta didik yang mengikuti

pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT maupun peserta didik yang mengikuti pembelajaran

matematika dengan menggunakan model pembelajaran langsung.

Tidak ditolaknya H0AB ini dimungkinkan banyak faktor yang dapat

mempengaruhi proses pencapaian prestasi belajar matematika, diantaranya

mungkin karena peneliti kurang memperhatikan pokok bahasan materi yang

disampaikan terhadap tingkat kemampuan siswa, belum sesuainya

pelaksanaan pembelajaran yang ditentukan (model pembelajaran kooperatif

tipe TGT dan model pembelajaran langsung), instrumen penelitian yang

dipakai belum baku karena baru diujicobakan satu kali, ada variabel yang

tidak bisa dimanipulasi (misalnya faktor intelegensi, bimbingan belajar,

kedisiplinan dalam belajar, latar belakang keluarga, lingkungan, tanggung

jawab peserta didik dan lain-lain), tempat duduk yang kurang mendukung, dan

sebagainya. Akibatnya siswa belum bisa optimal dalam mengikuti proses

Page 103: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

ciii

belajar untuk meningkatkan prestasi belajar pada umumnya dan prestasi

belajar matematika pada khususnya.

Page 104: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

civ

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan kajian teori dan analisis data hasil penelitian serta

mengacu pada perumusan masalah yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT menghasilkan prestasi

belajar matematika yang lebih baik daripada penggunaan model pembelajaran

langsung pada materi pokok persamaan dan pertidaksamaan kuadrat.

b. Kreativitas belajar matematika tidak memberi pengaruh yang berbeda

terhadap prestasi belajar matematika peserta didik pada materi pokok

persamaan dan pertidaksamaan kuadrat. Peserta didik dengan kreativitas

belajar matematika tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang sama

dengan prestasi peserta didik dengan kreativitas belajar matematika sedang

dan rendah, dan peserta didik dengan kreativitas belajar matematika sedang

mempunyai prestasi belajar matematika yang sama dengan prestasi peserta

didik dengan kreativitas belajar matematika rendah.

c. Tidak ada interaksi antara model pembelajaran yang digunakan dengan

kreativitas belajar peserta didik terhadap prestasi belajar matematika peserta

didik pada materi pokok persamaan dan pertidaksamaan kuadrat. Artinya

peserta didik yang mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe TGT mempunyai prestasi belajar yang

Page 105: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

cv

lebih baik daripada peserta didik yang mengikuti pembelajaran matematika

dengan menggunakan model pembelajaran langsung baik secara umum

maupun kalau ditinjau dari masing-masing kategori kreativitas belajar

matematika, dan peserta didik dengan kreativitas belajar tinggi mempunyai

prestasi belajar yang sama dengan peserta didik dengan kreativitas belajar

sedang dan rendah, peserta didik dengan kreativitas belajar sedang

mempunyai prestasi belajar yang sama dengan peserta didik dengan kreativitas

belajar rendah baik peserta didik yang mengikuti pembelajaran matematika

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT maupun

peserta didik yang mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan

model pembelajaran langsung.

B. Implikasi

Berdasarkan pada kajian teori serta mengacu pada hasil penelitian ini,

maka penulis akan menyampaikan implikasi yang berguna baik secara teoritis

maupun secara praktis dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

matematika.

1. Implikasi teoritis

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan prestasi

belajar peserta didik yang mengikuti pembelajaran matematika dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan peserta didik

yang mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan model

pembelajaran langsung. Hal ini menunjukkan secara teoritis hasil penelitian

Page 106: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

cvi

ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan untuk mengembangkan model

pembelajaran pada materi pokok persamaan dan pertidaksamaan kuadrat pada

khususnya dan materi pokok lain pada umumnya. Dengan kata lain hasil

penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan kajian secara teoritik dalam

memilih dan mempersiapkan model pembelajaran matematika yang sesuai

dengan tujuan pembelajaran, bahan pembelajaran atau materi pokok, sarana

dan prasarana pembelajaran, karakteristik guru dan karakteristik peserta didik.

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat perbedaan prestasi

belajar peserta didik pada materi pokok persamaan dan pertidaksamaan

kuadrat antara peserta didik yang mengikuti pembelajaran matematika dengan

model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan peserta didik yang mengikuti

pembelajaran matematika dengan model pembelajaran langsung.

Dilihat dari nilai rata-rata prestasi belajar peserta didik pada materi

pokok persamaan dan pertidaksamaan kuadrat, ternyata peserta didik yang

mengikuti pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif

tipe TGT mempunyai nilai rata-rata yang lebih tinggi daripada peserta didik

yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran langsung. Dengan

kata lain peserta didik yang mengikuti pembelajaran matematika dengan

model pembelajaran kooperatif tipe TGT memperoleh prestasi belajar yang

lebih baik daripada peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan model

pembelajaran langsung. Hal ini menunjukkan bahwa secara teoritik hasil

penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu acuan untuk meningkatkan

Page 107: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

cvii

atau memaksimalkan prestasi belajar peserta didik khususnya pada mata

pelajaran matematika.

Selain itu, berdasarkan hasil pengamatan terhadap peserta didik yang

mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT melibatkan peserta didik secara aktif dalam

proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan siswa selama diskusi

kelompok, ada peserta didik yang menanyakan materi pelajaran yang belum

bisa dipahami kepada teman sekelompoknya, peserta didik yang merasa bisa

kemudian menerangkan/menjelaskannya. Demikian juga pada saat turnamen

jika suatu peserta menjawab salah maka peserta lain menanggapi dan

memberikan jawaban yang menurut peserta ini benar. Dengan demikian secara

teoritis penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai salah satu acuan untuk

meningkatkan kreativitas belajar peserta didik selama berlangsungnya

pembelajaran matematika khususnya dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT.

2. Implikasi praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi pendidik

dalam upaya peningkatan kualitas proses belajar mengajar dan prestasi belajar

peserta didik. Dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi

proses belajar mengajar, guru dapat memilih model pembelajaran yang tepat,

efektif dan efisien serta memperhatikan kreativitas belajar peserta didik

sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar matematika peserta didik pada

materi pokok persamaan dan pertidaksamaan kuadrat.

Page 108: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

cviii

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas, ada beberapa hal yang

perlu peneliti sarankan, yaitu:

1. Bagi Guru Mata Pelajaran Matematika

a. Dalam melakukan kegiatan pembelajaran matematika, hendaknya guru

lebih mengedepankan keterlibatan peserta didik secara aktif dalam

membangun pengetahuan mereka sendiri, guru hanya sebagai fasilitator

dan motivator saja. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat

dijadikan salah satu alternatif model pembelajaran yang dipilih.

b. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT merupakan salah satu alternatif

model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru untuk meningkatkan

prestasi belajar matematika. Oleh karena itu hendaknya guru bersedia

mencoba model pembelajaran tersebut pada pembelajaran matematika.

c. Dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, hendaknya

guru mempersiapkan bahan dan sumber belajar dengan baik sehingga

peserta didik dapat memahami dan dapat membangun pengetahuannya

sendiri, dapat membuat peserta didik bekerjasama dan pembelajaran dapat

berlangsung lancar sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

2. Bagi Peserta Didik

a. Hendaknya peserta didik selalu memperhatikan dengan sungguh-sungguh

penjelasan guru tentang tatacara penggunaan model pembelajaran yang

akan digunakan dan memahami dengan baik ringkasan materi pelajaran

yang disampaikan guru.

Page 109: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

cix

b. Hendaknya peserta didik membiasakan diri bersaing secara sehat,

berinisiatif, berpikir kritis dan aktif dalam proses pembelajaran, berani

mengemukakan ide/pendapat dan mengajukan pertanyaan.

c. Saat diskusi berlangsung, peserta didik yang memiliki kemampuan lebih

dibandingkan dengan teman-teman yang lain hendaknya bersedia

membagi pengetahuan kepada teman yang belum paham tentang suatu hal.

3. Bagi Kepala Sekolah

a. Hendaknya kepala sekolah mengarahkan guru matematika untuk memilih

model pembelajaran yang mengaktifkan peserta didik dalam proses

pembelajaran agar memperoleh hasil yang maksimal, salah satu model

pembelajaran yang dapat dipilih adalah model pembelajaran kooperatif

tipe Teams Games Tournament (TGT).

b. Hendaknya kepala sekolah menyediakan sarana dan prasarana yang

dibutuhkan dalam pembelajaran matematika dengan model pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) agar pelaksanaannya

dapat berjalan dengan baik sehingga memperoleh prestasi belajar yang

maksimal.

4. Bagi Peneliti Lain

Bagi para peneliti hendaknya dapat mengembangkan penelitian ini dengan

penelitian-penelitian yang sejenis pada materi pokok yang lain, agar penelitian

ini dapat dimanfaatkan secara luas.

Page 110: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

cx

DAFTAR PUSTAKA

Agus Susanto. 2007. Pengaruh Pembelajaran Menggunakan Pendekatan

Quantum Learning Dengan Metode Pembelajaran Langsung Ditinjau

Dari Aktifitas Peserta Didik. Surakarta: Tesis UNS.

Anas Sudijono. 1998. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Budiyono. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surakarta: UNS Press.

________. 2004. Statistika Untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press.

EUA. 2007. “Creativity in Higher Education”. The Journal of Creativity in Higher

Education. 10. 1-47. Belgia. (www.eua.be).

Galligan, Ann. 2006. “Art, Culture and The National Agenda”. In The Journal of

Creativity, Culture, Educational, and The Workforce, pp. 1-69.

Washington, D.C. (www.culturalpolicy.org).

Gonzales, Patrics. 2008. Highlights From TIMSS 2007: Mathematics and Science Achievement of U.S. Fourth- and Eighth-Grade Students in an International Context . National Center for Education Statistics, U.S. Department of Education. Washington, DC.

(http://nces.ed.gov/pubsearch/pubsinfo.asp?pubid=2009001. Hafifah. 2008. Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan Model

Pembelajaran kooperatif Tipe STAD pada Sistem Persamaan Linear Dua

Variavel Ditinjau dari Kreativitas Belajar Peserta Didik Kelas VIII SMP

Kota Surakarta Tahun 2008/2009. Surakarta: Tesis UNS

Page 111: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

cxi

Hindarso. 2009. Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Pada Materi Pokok Rumus-Rumus

Trigonometri Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Peserta Didik SMA Negeri

Surakarta. Surakarta: Tesis UNS.

H.J.Gino. 2000. Belajar dan Pembelajaran I. Surakarta: UNS Press

Human Development Reports. 2008. The Human Development Indices. Washington, DC.

(http://hdr.undp.org/en/media/HDI_2008_EN_Complete.pdf) Idris, Noraini. 2009. “Enhancing Students’ Understanding In Calculus Trough

Writing”. International Electronic Journal Of Mathematics Education.

Volume 4, Number 1. 36-55. Faculty Of Education, University Of

Malaysia Kuala Lumpur, Malaysia. (www.iejme.com).

Kennedy R. 2007. “In-Class Debates: Fertile Ground for Active Learning and the

Cultivation of Critical Thinking and Oral Communication Skills”.

International Journal of Teaching and Learning in Higher Education.

Volume 19, Number 2. 183-190. (http://www.isetl.org/ijtlhe/).

Marpaung. 2002. Model-model pembelajaran matematika. Jakarta: Depdiknas

Martinis Yamin dan Bansu I. Ansari. 2008. Taktik Mengembangkan Kemampuan

Individual Peserta Didik. Jakarta: Gaung Persada Press

Moh. Amien. 2005. Pemetaan Konsep Suatu Teknik Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Yang Bermakna. Yogyakarta: FMIPA-IKIP

Muhibbin syah. 2005. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Page 112: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

cxii

Mustaji. 2005. Pembelajaran Berbasis Konstruktivistik. Malang: Unesa

University Press

Paul Suparno S.J. 2002. Filsafat Konstruktivisme dan Dampaknya dalam

Pendidikan MIPA di SMSU. Makalah Seminar Pendidikan MIPA: JMIPA

USD, 6 APRIL 2002.

Slameto. 2003. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Slavin R. 1995. Learning to Cooperate and Cooperation to Learn. New York:

Plenum Press

_______. 2008. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media.

Soedjadi R. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta: Dirjen

Pendidikan tinggi Depdiknas.

Suharsimi Arikunto. 2004. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Edisi

Revisi V. Jakarta: PT Rineka Cipta

______________. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi IX.

Jakarta: PT Bumi Aksara.

Suminarsih. 2007. Pengembangan Model Pembelajaran. Semarang: LPMP Jawa

Tengah.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi

3. Cetakan 1. Jakarta: Balai Pustaka.

Utami Munandar. 2004. Memupuk Bakat dan Kreativitas Peserta didik Sekolah

Menengah. Jakarta: PT. Gramedia.

Zerpa, C., Kajander, Ann dan Barneveld, C.V. 2009, July. “Factors That Impact

Preservice Teachers’ Growth In Conceptual Mathematical Knowledge

Page 113: Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model ... · PDF filepersamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik kelas x ... (RPP)

cxiii

During A Mathematics Methods Course”. International Electronic Journal

of Mathematics Education. Volume 4, Number 2. 57-76.

(www.iejme.com).