EKONOMI PEMBANGUNAN - · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor...

98
1 EKONOMI PEMBANGUNAN KUWAT RIYANTO, SE, M.M. 081319434370 [email protected] http://kuwatriy.wordpress.com

Transcript of EKONOMI PEMBANGUNAN - · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor...

Page 1: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

1

EKONOMI PEMBANGUNAN

KUWAT RIYANTO, SE, M.M.

081319434370

[email protected]

http://kuwatriy.wordpress.com

Page 2: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

2

Pendahuluan (I)

PEMBANGUNAN

Pembangunan sebagai jargon

Pembangunan muncul setelah PD II melalui Marshall Plan

Marshall Plan mendorong lahirnya Ekonomi Pembangunan

Tiga pilar utama munculnya teori pembangunan: pertumbuhan ekonomi, bantuan luar negeri, dan perencanaan (Preston, 1985)

Page 3: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

3

Persoalan mengiringi pembangunan: pengangguran, kemiskinan, ketimpangan pendapatan

Krisis dalam pembangunan muncul akibat persoalan di atas: mempertanyakan kembali teori pembangunan yang muncul (kebanyakan dari Eropa)

Dimensi baru pembangunan: kebutuhan pokok, pembangunan mandiri, ethodevelopment (kemiskinan, lingkungan, dsb).

Page 4: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

4

PEMBANGUNAN EKONOMI

(Todaro, 2000)

Keberlangsungan kehidupan seluruh masyarakat dan sistem sosial (sistem ekonomi dan non-ekonomi) menuju ke kehidupan yang lebih baik

Pembangunan Ekonomi mencakup:

1. Perubahan struktur produksi dan kesempatan kerja

2. Indikator non-sosial ekonomi (fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, dsb).

Page 5: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

5

Tiga Nilai (Value) dari Pembangunan

1. Sustenance: The Ability to Meet Basic Needs

Food, shelter, health, and protection

Absolute underdevelopment

2. Self Esteem: To Be a Person

Suatu perasaan berarti dan dihargai, dan tidak dijadikan ‘alat’ oleh yang lain.

3. Freedom for Servitude: To Be Able to Choose

Page 6: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

6

Tiga Tujuan Pembangunan

1. Meningkatkan ketersediaan dan memperluas distribusi kebutuhan dasar manusia secara langgeng

2. Meningkatkan standar hidup

3. Memperluas cakupan pilihan sosial dan ekonomi

Page 7: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

7

PEMBANGUNAN DI INDONESIA

Orde Baru: Sentralistik oleh Bapennas

Dijabarkan dalam Repelita

Daerah menerima alokasi anggaran dan program

Dirasa bukan pembangunan daerah seutuhnya melainkan pembangunan di daerah

Apakah yang dilakukan Orde Baru akan berlanjut?

Bagaimana dengan Desentralisasi?

Page 8: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

8

Sistematika Diskusi

1. Evolusi Makna Pembangunan

2. Indikator Pembangunan

3. Teori Pembangunan

4. Masalah-Masalah dalam Pembangunan

5. Transformasi Sektor Pertanian

6. Kesimpulan dan Ujian

Page 9: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

9

Evolusi Makna Pembangunan (II)

KUWAT RIYANTO, SE, M.M. [email protected]

http://kuwatriy.wordpress.com 081319434370

Page 10: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

10

Pandangan Tradisional

Strategi pertumbuhan ekonomi: meningkatkan pendapatan per kapita

Trickle down effect diharapkan mengurangi kemiskinan, ketimpangan, pengangguran dsb

Teori yang mendasari: Harrod Domar, Arthur Lewis (The Theory of Economic Growth), WW Rostow.

Strategi pembangunan: modal asing dan industrialisasi

Eurocentrism: kapitalis, mekanisme pasar, dan industrialisasi (aliran Keynesian)

Page 11: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

11

Pandangan Tradisional

Kritik terhadap pandangan tradisional muncul th 1960an oleh Maddison dan

Denison, perbedaan dalam pertumbuhan ekonomi tidak hanya

dipengaruhi perbedaan dalam menggunakan modal dan input yang

lain, tetapi modal manusia dan teknologi juga berperanan penting.

Page 12: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

12

Paradigma Baru Dalam Pembangunan

Pertumbuhan (growth) tidak identik dengan pembangunan (development)

Pertumbuhan ekonomi merupakan necessary but not sufficient condition (Esmara, 1968: 12; Meier, 1989:7)

Myrdal (1971): pembangunan merupakan pergerakan ke atas seluruh sistem sosial

Pembangunan bukan saja memfokuskan pada pertumbuhan ekonomi (GNP growth) tetapi juga pada kualitas hidup manusia

Page 13: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

13

Paradigma Baru Dalam Pembangunan

1. Strategi Pertumbuhan Dengan Distribusi

Bagaimana pembagian/distribusi “kue” pembangunan.

Strategi pembangunan perlu memasukkan kesempatan kerja, pembangunan manusia, sektor informal dan ekonomi lemah

2. Strategi Kebutuhan Pokok

Todaro (1989:89) menekankan pada kebutuhan dasar, kebutuhan untuk dihargai, dan kebebasan memilih

Page 14: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

14

Paradigma Baru Dalam Pembangunan

3. Strategi Pembangunan Mandiri

Usaha mandiri dengan sedikit atau tanpa campur tangan pihak luar (negara lain)

Mendasarkan pada konsep Mahatma Gandhi, Mao, dsb

4. Strategi Pembangunan yang Berkelanjutan (sustainable development)

Pembangunan yang memperhatikan keberlangsungan sumber daya alam dan lingkungan hidup (Club of Rome)

Page 15: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

15

Paradigma Baru Dalam Pembangunan

5. Strategi yang Berdimensi Etnik

Mempertimbangkan konflik antar etnik dan kepentingan (penguasaan sumber daya, infrastruktur, dsb)

Kesimpulan:

Pembangunan merupakan proses multi-dimensi sehingga pembangunan hendaknya mencakup strategi yang bukan saja ekonomi tetapi juga non-ekonomi, yaitu mencakup perubahan dalam struktur sosial, perilaku dan kelembagaan

Page 16: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

16

Indikator Pembangunan (III)

KUWAT RIYANTO, SE, M.M. 081319434370

[email protected] http://kuwatriy.wordpress.com

Page 17: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

Indikator Pembangunan Definisi Pembangunan menurut

Meier (1995:7):

Suatu proses di mana pendapatan per kapita suatu negara meningkat dalam kurun waktu yang panjang, dengan catatan bahwa jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan absolut tidak meningkat dan distribusi pendapatan tidak semakin timpang.

17

Page 18: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

18

Klasifikasi Negara

Klasifikasi menurut PBB Klasifikasi berdasarkan GNP per capita, yaitu

least developed, developing nations, dan OPEC

Klasifikasi UNDP (United Nations Development Program)

Klasifikasi berdasarkan HDI (Human Development Index)

Klasifikasi oleh Kriteria OECD (organization for Economic Cooperation and Development)

Low Income, Middle Income,Newly Industrialized, dan OPEC

Page 19: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

19

Klasifikasi Negara

Klasifikasi Bank Dunia (World Development Report)

Klasifikasi berdasarkan GNI (Gross National Income), yaitu:

1. Negara berpenghasilan rendah: kurang dari atau sama dng US$ 745

2. Negara berpenghasilan menengah: antara $ 745 dan $ 8.626

3. Negara berpenghasilan tinggi: lebih dari atau sama dng $ 9.206

Page 20: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

20

Indikator Sosial

Indikator berdasarkan UNRISD: 9 indikator sosial dan 7 indikator ekonomi. Indikator menurut kriteria UNSRID dihitung berdasarkan tingkat korelasi dengan menggunakan “bobot timbangan” (Tabel 2.3, hl. 26)

Indikator sosial berdasarkan Bank Dunia (Tabel 2.4, hl. 27).

Indeks Mutu Hidup (PQLI)- Morris D. Morris

Merupakan gabungan antara 3 indikator: harapan hidup usia satu tahun, angka kematian, dan tingkat melek huruf (Tabel 2.5., hl. 29)

Page 21: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

21

Indikator Sosial

Indeks Pembangunan Manusia (HDI)

Dilakukan oleh UNDP.

HDI mengukur ‘the average achievement of a country in basic human capabilities’

HDI mengindikasikan tentang kondisi kesehatan, lamanya hidup, tingkat pendidikan, dan standard hidup penduduk

HDI set minimum dan maksimum untuk setiap dimensi di atas dan menunjukkan dimana posisi suatu negara, antara 0 dan 1

Lamanya hidup dikur dengan life expectancy

Tingkat pendidikan diukur dengan suatu kombinasi adult literacy dan mean years of schooling

Standard hidup penduduk dapat diukur dengan GDP riil per kapita

Page 22: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

22

Indikator Sosial

Contoh:

Adult literacy/illiteracy rate (persentase penduduk yang berusia 15 tahun ke atas yang buta huruf/aksara) berkisar antara 0% sampai 100%. Misalnya suatu negara mempunyai literacy rate 75% artinya dikonversikan sebagai komponen HDI 0,75.

Minimum life expectancy adalah 25 tahun dan maksimum 85 tahun, sehingga apabila suatu negara mempunyai life expectancy adalah 55 tahun, maka dikonversikan ke HDI menjadi 0,5

Minimum income $100 dan maksimum $40,000.

Score dari ketiga dimensi tersebut diatas di rata-rata menjadi overall index

Page 23: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

23

Indikator Pembangunan Indonesia Source: World Development Indicators and HDR, World Bank

Indikator 1990 1995 2001 2002

Penduduk (juta) 178.2 192.8 209 211.7

GNI ($) 111 bl 194.8 bl 142.6 bl 149.9 bl

GNI per capita ($) 620 1,010 680 710

Adult literacy rate (%) 79.5 83.5 87.3 87.9

Literacy female (% of age 15 and above) 82.6 83.4

Total fertility rate (births per woman) 3 2.8 2.4 2.3

Life expectancy (years) 61.7 64.1 66.3 66.7

Net primary enrollment ratio (% of relevant age group)

97.5 95.4 92.2 -

Ratio of girls to boys in primary and secondary education (%)

90.7 90.5 97.8 -

Ratio of young literate females to males (% ages 15-24)

96.7 98 98.9 99

HDI (HDR 2004, World Bank) 0.623 0.662 0.680 0.692

Page 24: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

24

Human Development Index untuk beberapa negara di kawasan Asia Tenggara

Sumber: Human Development Report, 2004

Negara 1975 1990 2002

Brunei Darussalam .. .. 0,867

Cambodia .. .. 0,568

China 0,523 0,627 0,745

Indonesia 0,467 0,623 0,692

Korea, Rep. of 0,705 0,817 0,888

Lao People's Dem. Rep. .. 0,449 0,534

Malaysia 0,614 0,72 0,793

Myanmar .. .. 0,551

Philippines 0,653 0,719 0,753

Singapore 0,724 0,821 0,902

Thailand 0,613 0,707 0,768

Timor-Leste .. .. 0,436

Viet Nam .. 0,61 0,691

Page 25: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

25

Teori Pembangunan (IV)

KUWAT RIYANTO, SE, M.M. 081319434370

[email protected] http://kuwatriy.wordpress.com

Page 26: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

26

TEORI PEMBANGUNAN

1. Teori Tahapan Linear Teori Adam Smith

Teori Pembangunan Karl Marx

Teori Pertumbuhan Rostow

2. Teori Perubahan Struktural Teori Pembangunan Arthur Lewis

Teori Pola Pembangunan Chenery

3. Teori Dependensia

4. Kaum Neo-Klasik Penentang Revolusi

5. Teori-teori Baru

Page 27: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

27

TEORI PEMBANGUNAN Teori Tahapan Linier

1. Teori Pertumbuhan Adam Smith Asumsi: pasar persaingan sempurna

Pertumbuhan ekonomi dibagi menjadi 5 tahap:

Masa berburu, masa beternak, masa bercocok tanam, perdagangan, dan tahap perindustrian.

Spesialisasi merupakan titik sentral

Modal merupakan penggerak pertumbuhan

Kendala keterbatasan modal alam memperlambat gerak pertumbuhan bahkan menurunkan pertumbuhan

Kritik: tidak melihat peran perbankan dan masyarakat kecil

Page 28: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

28

Teori Tahapan Linier

2. Teori Pembangunan Karl Marx

Evolusi perkembangan masyarakat: feodalisme, kapitalisme dan sosialisme

Asumsinya masyarakat dibagi 2: tuan tanah dan buruh atau pemilik modal dan bukan pemilik modal

Kritik terhadap Marx: perubahan dari kapitalis menjadi sosialis dengan revolusi

Page 29: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

29

Teori Tahapan Linier

3. Teori Pertumbuhan Rostow Tahap I: Perekonomian Tradisional (subsisten

dan sektor pertanian adalah sangat penting)

Tahap II: Prakondisi Tinggal Landas

Transisi dari agraris ke industri

Contoh:Renaissance di Eropa

Industrialisasi dng tingkat investasi yang tinggi

Tahap III: Tinggal Landas

Kenaikan laju investasi produktif, laju pertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan.

Page 30: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

30

Teori Tahapan Linier

Tahap IV: Tahap Menuju Kedewasaan

Produksi swadaya

Penggunaan teknologi modern

Perubahan lebih jauh dari industrialisasi

Tahap V: Tahap Konsumsi Massa Tinggi

Perubahan orientasi dari supply side ke demand side (kesejahteraan masyarakat bersama secara luas)

Tiga kekuatan utama: kekuasaan melebihi batas nasional, welfare state, pusat perdagangan

Page 31: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

31

Teori Perubahan Struktural

Teori Perubahan Struktural

Menitikberatkan pada transformasi ekonomi yang dialami NSB dari sektor pertanian subsisten menuju sektor modern, yaitu industri dan jasa

1. Teori Pembangunan Arthur Lewis

Perekonomian Tradisional: subsisten dengan surplus tenaga kerja sehingga menurunkan total produksi yang ada (law of diminishing return)

Page 32: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

32

Teori Perubahan Struktural

Perekonomian Industri:

Tingkat produktivitas tinggi, termasuk marginal produktivitas tenaga kerja positip. Artinya membutuhkan tenaga kerja yang tinggi. Kebutuhan tenaga kerja ini dipenuhi oleh sektor tradisional pedesaan dengan urbanisasi.

Page 33: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

33

Teori Perubahan Struktural

2. Teori Pola Pembangunan Chenery

Pergeseran sektoral dari sektor pertanian ke sektor industri

Pendapatan per kapita meningkat sejalan dng pertumbuhan sektor industri yang bertumpu pada akumulasi modal dan sumber daya manusia

Perbedaan transformasi struktural antar negara disebabkan faktor endowment, kebijakan pemerintah dan aksesibiltas teknologi dan modal

Page 34: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

34

Teori Dependensia

Teori Dependensia

Inti: negara dunia ketiga atau negara berkembang tergantung pada negara maju

1. Model Ketergantungan Neokolonial

NSB tergantung secara eksternal dimana penjajahan kapitalis negara maju mengeksplorasi NSB (externally induced phenomenon)

Page 35: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

35

Teori Dependensia

2. Model Paradigma yang Salah

Model ini menyatakan bahwa kebijakan yang disarankan oleh negara maju mempunyai arahan yg salah karena perbedaan karakteristik sosial, budaya, dan kelembagaan antara negara maju dan NSB.

3. Tesis Pembangunan yang Dualistik

Elemen superior (negara maju) mendorong elemen inferior (NSB) untuk berbuat bagi kepentingan elemen superior

Page 36: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

36

Kaum Neo-Klasik Penentang Revolusi

Menyatakan bahwa underdevelopment adalah internally induced phenomenon.

Underdevelopmet merupakan hasil dari bad governance (korupsi, inefisiensi, dst)

Solusi dari teori ini: pasar bebas (free market mechanism)

Page 37: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

37

Teori Pertumbuhan Baru

Teori Pertumbuhan Baru

Kegagalan teori pertumbuhan tradisional:

gagal mengidentifikasi secara benar sumber-sumber pertumbuhan ekonomi jangka panjang

Meskipun NSB telah meliberalisasi perdagangan dan pasar domestiknya namun tetap kesulitan dalam menarik investor asing

Dengan kegagalan tsb muncul teori baru pembangunan: Teori Pertumbuhan Endogen

Page 38: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

38

Teori Pertumbuhan Baru

Teori Pertumbuhan Endogen

Investasi kapital bisa mengalami increasing returns to scale dalam produksi secara keseluruhan

Teknologi meskipun merupakan faktor penting tetapi tidak terlalu diperlukan dalam menjelaskan pertumbuhan jangka panjang

Peran aktif kebijakan publik sangat diperlukan untuk mendukung pembangunan ekonomi melalui investasi sumber daya manusia.

Page 39: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

39

Pertanyaan Diskusi

Menurut saudara teori pembangunan yang manakah yang dapat

menjelaskan proses pembangunan ekonomi di Indonesia?

Page 40: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

40

Masalah-Masalah dalam Pembangunan (V)

KUWAT RIYANTO, SE, M.M. 081319434370

[email protected] http://kuwatriy.wordpress.com

Page 41: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

41

Masalah Ketimpangan dan Kemiskinan

Masalah NSB: pertumbuhan versus distribusi pendapatan

Siapa yang menikmati “kue pembangunan”

Apakah pendapatan per capita suatu ukuran yang benar-benar mewakili kesejahteraan masyarakat suatu negara?

Banyak NSB mengalami pertumbuhan yang tinggi tetapi kemiskinan dan ketimpangan distribusi pendapatanjuga tinggi

Page 42: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

42

Masalah Kemiskinan

Beberapa Definisi Absolute proverty adalah individu yang tidak mampu

memenuhi kebutuhan dasar. Poverty Gap adalah total pendapatan yang diperlukan

untuk mengangkat ke atas seseorang di bawah poverty line.

Rural poverty rate adalah persentase penduduk rural areas yang hidup di bawah garis kemiskinan nasional

Urban poverty rate adalah persentase penduduk urban areas yang hidup di bawah garis kemiskinan nasional

National poverty rate adalah persentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan nasional

Page 43: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

43

Masalah Kemiskinan

Human Poverty adalah lack dari kemampuan seseorang, seperti kekurangan nutrisi dan buta huruf

Income Poverty adalah lack pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar

Penyebab Kemiskinan

1. Ketidaksamaan pola kepemilikan sumber daya

2. Perbedaan kualitas sumber daya manusia

3. Perbedaan akses dalam modal

Page 44: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

44

Masalah Kemiskinan

Pengukuran Kemiskinan

1. Poverty Gap Index (PG)

PG = I.H, dimana

I adalah income gap ratio yaitu perbedaan antara garis kemiskinan dan rata-rata pendapatan (atau konsumsi) dari penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan

H adalah incidence of poverty (poverty headcount ratio) yaitu proporsi individu yang hidup di bawah garis kemiskinan

Page 45: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

45

Masalah Kemiskinan

2. Garis Kemiskinan (Poverty Line) Garis kemiskinan secara umum adalah ketentuan batasan seorang

individu dapat memenuhi sekelompok kebutuhan dasar. Definisi BPS: kebutuhan minimum 2100 kkal per kapita per hari

ditambah kebutuhan minimum non makanan, yaitu papan, sandang, sekolah, transportasi, serta kebutuhan mendasar lainnya (Statistik Indonesia 2002, BPS 2002, hl: 574).

Relative poverty lines garis kemiskinan yang berkaitan dengan rata-rata pengeluaran (kelompok kebutuhan) atau pendapatan di suatu negara, sebagai contoh garis kemiskinan yang diturunkan dari 60 persen dari nilai rata-rata pendapatan/pengeluaran di negara tersebut.

Absolute poverty lines garis kemiskinan yang diturunkan dari konsumsi kebutuhan dasar suatu rumah tangga untuk dapat melangsungkan hidupnya (survived)

Page 46: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

46

Poverty Figure

Year Percentage of Population Below the Poverty Line

Number of Population Below the Poverty Line (million)

Urban Rural Urban+Rural Urban Rural Urban+Rural

1981 28.1 26.5 26.9 9.3 31.3 40.6

1984 23.1 21.2 21.6 9.3 25.7 35.0

1987 20.1 16.1 17.4 9.7 20.3 30.0

1990 16.8 14.3 15.1 9.4 17.8 27.2

1993 13.4 13.8 13.7 8.7 17.2 25.9

1996 9.7 12.3 11.3 7.2 15.3 22.5

1998 21.9 25.7 24.2 17.6 31.9 49.5

1999 15.1 20.2 18.2 12.4 25.1 37.5

2000 14.6 22.38 19.14 12.3 26.4 38.7

2001 9.76 24.84 18.41 8.6 29.3 37.9

2002 14.46 21.10 18.20 13.3 25.1 38.4

Sumber: Statistik Indonesia, BPS, beberapa tahun

Page 47: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

47

Poverty Figure

Group of Islands 1999 2002

Sumatera 19,81 18,75

Java dan Bali 23,34 17,22

Kalimantan 19,87 12,34

Sulawesi 21,10 18,54

Pulau lainnya 43,57 31,18

Sumber: Statistik Indonesia, BPS, 2002

Page 48: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

48

Masalah Ketimpangan Distribusi Pendapatan

1. Hipotesis Kusnetz

Inequality akan mengalami kenaikan pada awal periode pembangunan dan akan menurun ketika telah mencapai suatu tingkat pembangunan tertentu.

inequality

income per capita

Page 49: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

49

2. Gini Index

Gini Index merupakan indikator inequality yg paling umum digunakan

n = jumlah penduduk; yi dan yj =pendapatan individu i dan j

n

i

n

j

ji yyyn

Gini1 1

22

1

Page 50: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

50

Gini Ratio di Indonesia, 1978-2002

Year Urban Rural Urban&Rural

1978 0.38 0.34 0.38

1980 0.36 0.31 0.34

1981 0.33 0.29 0.33

1984 0.32 0.28 0.33

1987 0.32 0.26 0.32

1990 0.34 0.25 0.32

1993 0.33 0.26 0.335

1996 - - 0.356

1999 - - 0.308

2002 - - 0.329

Source: Expenditure for Consumption of Indonesia per Provine, BPS, Indonesia, beberapa tahun

Page 51: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

51

Alternatif Solusi Masalah Kemiskinan dan Ketimpangan

Berdasarkan pengalaman yang telah lalu mendorong penurunan kemiskinan secara cepat:

Pembangunan sektor pertanian

Investasi pemerintah di sektor peningkatan sumber daya manusia

Pertumbuhan sektor industri

Pertumbuhan sektor jasa

Membangun sesuai dengan dimensi kemiskinan yang berbeda di setiap daerah

Page 52: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

52

Alternatif Solusi Masalah Kemiskinan dan Ketimpangan

Fokus Strategi Penurunan Kemiskinan

Peningkatan pendapatan kelompok miskin

Pengurangan biaya hidup kelompok miskin

Page 53: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

53

Alternatif Solusi Masalah Kemiskinan dan Ketimpangan

Perbaikan distribusi pendapatan Mendorong peran mekanisme pasar dan integrasi pasar

domestik dan internasional Memperkuat empowerment dari sisi permintaan untuk

meningkatkan artisipasi kelompok miskin dalam hal pendidikan, kesehatan, listrik, air bersih dan sanitasi, dan sarana infrastruktur lainnya

Meningkatkan dan memperbaiki efektivitas desentralisasi

Penguatan fungsi pemerintah yang efektif untuk memfasilitasi agar pasar ramah terhadap kelompok miskin

Partisipasi masyarakat secara bersama-sama dalam menanggulangi kemiskinan

Page 54: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

54

Kebijakan pemerintah yang dapat digolongkan sebagai pro poor harus

diarahkan pada:

Sektor yang mampu tumbuh dan menciptakan lapangan kerja yang tinggi

Sektor-sektor yang konsentrasi orang miskin tinggi

Kegiatan-kegiatan yang memungkinkan kelompok miskin keluar dari perangkap kemiskinan

Kegiatan yang mengurangi resiko untuk terjerat dalam perangkap kemiskinan (mengurangi vulnerability)

Page 55: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

55

Pertanyaan Diskusi

1. Apakah penyebab kemiskinan dan ketimpangan distribusi pendapatan di daerah saudara?

2. Program apa saja yang telah dilaksanakan di daerah saudara untuk menurunkan kemiskinan dan ketimpangan distribusi pendapatan?

Page 56: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

56

Masalah Pembangunan Manusia: Kependudukan, Pengangguran, dan Sumber Daya Manusia (VI)

KUWAT RIYANTO, SE, M.M. 081319434370

[email protected] http://kuwatriy.wordpress.com

Page 57: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

57

Masalah Kependudukan

1. Isu Global Kependudukan

Pertumbuhan penduduk dunia yang sangat pesat

Apakah penduduk yang banyak tsb mendorong atau menghambat pembangunan? Apakah pembangunan mempengaruhi pertumbuhan penduduk? (pandangan pesimis dan optimis)

Page 58: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

58

Masalah Kependudukan

2. Tingkat Kelahiran dan Tingkat Kematian

Kenaikan pertumbuhan penduduk disebabkan kenaikan alami penduduk (kelahiran kurangi kematian) dan migrasi internasional.

3. Rasio Ketergantugan: penduduk usia di bawah 15 th yang tergantung pada penduduk usia kerja (16-64 th) secara ekonomi.

Page 59: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

59

Masalah Kependudukan

Kependudukan di Indonesia

Penurunan angka kelahiran dan kematian berlangsung singkat (25 – 30 th)

Meskipun jumlah penduduk bertambah, namun laju pertumbuhan penduduk Indonesia menurun

Struktur penduduk: persentase penduduk tua makin meningkat dan penduduk di perkotaan semakin meningkat

Peningkatan persentase perempuan dalam lapangan kerja

Distribusi penduduk masih tidak merata

Page 60: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

60

Demographic Figure Source: HDR 2004, World Bank

1975-2002 2002-15 2002 2015 2002 2015 1970-75 2000-05

Indonesia 1,8 1,1 29,9 25,3 5,1 6,4 5,2 2,4

NSB 1,9 1,3 32,2 28,2 5,2 6,4 5,4 2,9

Arab Sates 2,7 2,1 37,1 33,5 3,7 4,3 6,7 3,8

East Asia and Pacific 1,4 0,8 25,8 21,4 6,5 8,4 5 2

Latin America&Caribbean 1,9 1,2 31,1 26,3 5,6 7,3 5,1 2,5

South Asia 2,1 1,5 34,8 29,6 4,7 5,6 5,6 3,3

Sub-Saharan Africa 2,7 2,1 44,3 41,9 3 3,3 6,8 5,4

Population age 65 and above Total Fertility RateAnnual population growth rate Population under age 15

Page 61: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

61

Masalah Pengangguran

Pengangguran adalah pertumbuhan permintaan tenaga kerja yang melambat sedangkan penawaran tenaga kerja meningkat

Empat dimensi berkaitan dengan employment:

1. Pengangguran terdidik: pengangguran karena lulusan pendidikan tinggi ingin mendapatkan pekerjaan dengan tingkat upah yg tinggi

Page 62: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

62

Masalah Pengangguran

2. Self Employment: orang bekerja untuk dirinya sendiri atau underground economy

3. Perempuan dan Employment

Peran perempuan dalam lapangan kerja di NSB lebih kecil di banding di negara maju, namun telah mengalami peningkatan.

4. Pengangguran Usia Muda dan Tenaga Kerja Anak-anak

David Turnham: tingkat pengangguran usia muda sekitar 30% di NSB. Dan masalah anak usia di bawah 14 th yang bekerja banyak ditemui di NSB (Todaro, 2000)

Page 63: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

63

Masalah Pengangguran

Sebab-sebab pengangguran antara lain:

1. Ekspansi industri perkotaan

2. Kemajuan teknologi yang labor saving

Definisi Pengangguran secara luas:

1. Open unemployment

2. Underemployment

3. Hidden unemployment

4. The impaired (lack of intensity due to malnutrition or preventive medicine)

Page 64: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

64

Pengangguran di Indonesia

Pengangguran di Indonesia dinilai masih cukup tinggi, terutama sebagai akibat dari krisis ekonomi:

1. Banyaknya usaha/industri yang tutup

2. Investasi yang sangat menurun

3. Maraknya sektor informal

4. Underemployment semakin besar

(Data lihat tabel 10.5 – 10.8 pada Mudrajad Kuncoro: 2003)

Page 65: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

65

Pertanyaan Diskusi

Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi pengangguran di daerah saudara?

Program apa sajakah yang sudah dan akan dilaksanakan untuk menanggulangi pengangguran di daerah saudara tersebut?

Page 66: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

66

Masalah Pendidikan dan Sumber Daya Manusia

Sebagian besar negara berkembang percaya bahwa perluasan pendidikan secara kuantitas akan mendorong pembangunan yang semakin cepat

Kenyataan di banyak negara investasi di bidang pendidikan sangat besar namun kemiskinan dan pengangguran tetap mengalami kenaikan yang besar

Kesimpulan yang diambil berdasar statement di atas adalah formal education tidak selalu menjamin kemampuan untuk bekerja secara produktif.

Page 67: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

67

Pendidikan dan Sumber Daya Manusia

Sistem pendidikan di negara berkembang mempengaruhi dan sangat dipengaruhi oleh nature, magnitude, dan character proses pembangunan

Page 68: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

68

Pendidikan di Kawasan NSB

Educational Expenditure

Pengeluaran untuk pendidikan merupakan pengeluaran publik dan rumah tangga yang cukup besar

Pada tahun 1990-an, pengeluaran pemerintah negara berkembang untuk pendidikan mencapai 15%-27% dari total pengeluaran pemerintah

Pengeluaran pendidikan per kapita: negara berkembang: $229, negara maju $468

Page 69: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

69

Porsi Pengeluaran Pemerintah Indonesia untuk Pendidikan

Year 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001

Total

Pengeluaran

Pemerintah 29703 32762 82221 109302 172669 229846 219935 272178

Pengeluaran

Pendidikan 3021 3073 7541 8777 12171 14452 11820 13612

Percentage 10.17 9.38 9.17 8.03 7.05 6.29 5.37 5.00

Source: Key Indicators, ADB

Page 70: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

70

Enrollments

Gross enrollment ratio: rasio total enrollment, sesuai dengan grup umur, terhadap total penduduk pada kelompok umur tersebut

Net enrollment ratio: rasio total anak yang bersekolah pada usia sekolah terhadap total penduduk pada usia sekolah tsb

Page 71: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

71

School Enrollment (%gross)

Group of Income primary (% gross) secondary (% gross) tertiary (% gross)

1990 1996 1990 1996 1990 1996

Low & middle income 102.51 106.54 47.71 58.709 9.9522 11.526

Low income 102.65 106.93 40.145 55.921 4.2642 5.8585

Middle income 102.19 105.54 65.182 66.132 23.107 25.369

Upper middle income 103.31 109.19 56.487 64.861 18.403 23.381

Source: World Development Indicators, World Bank, 2000

Page 72: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

72

Literacy

Kemampuan untuk membaca, menulis, dan menyerap informasi secara komprehensif

Secara umum persentase illiteracy untuk kelompok umur 15 th ke atas di negara berkembang menurun

Costs and Earnings

Secara umum biaya pendidikan naik dengan semakin tingginya level pendidikan

Page 73: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

73

The Gender Gap: Women and Education

Perempuan yang bersekolah kurang lebih 10% lebih sedikit dibandingkan laki-laki yang bersekolah

Page 74: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

74

Perbandingan School Enrollment antara Laki-laki dan Perempuan

tahun 1990 dan 1996

primary (% gross) secondary (% gross)

1990 1996 1990 1996

male female male female male female male female

Low income 110.65 94.024 111.55 101.81 47.438 32.88 62.127 49.613

Middle

income 103.4 99.666 95.646* 70.728* 67.937 66.242 71.68* 70.728*

Upper

middle

income (%

net) 92.665 91.11 97.059 94.691 63.304 61.55 70.694 69.831

Source: World Development Indicators, World Bank, 2000

Page 75: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

75

Masalah Pendidikan dan Sumber Daya Manusia

Educational Supply and Demand: The Relationship between Employment Opportunities and Educational Demands

Faktor yang mempengaruhi jumlah keinginan untuk bersekolah:

1. Seseorang dengan pendidikan yang lebih tinggi akan memperoleh income yang lebih tinggi (private benefits of education)

2. Biaya pendidikan yang harus ditanggung

Faktor yang mempengaruhi supply dari pendidikan: political process

Page 76: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

76

Masalah Pendidikan dan Sumber Daya Manusia

Faktor yang mempengaruhi permintaan pendidikan yang dapat memenuhi kebutuhan lapangan kerja di sektor modern:

1. Perbedaan upah atau income

2. Probabilitas sukses mendapatkan pekerjaan di sektor modern

3. Biaya privat langsung dari pendidikan

4. Biaya tidak langsung atau opportunity costs dari pendidikan

Faktor lain: tradisi budaya, gender, status sosial, pendidikan orang tua, dan ukuran keluarga

Page 77: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

77

Social vs Private Benefits and Cost

Social costs of education: opportunity costs untuk masyarakat secara keseluruhan dari kebutuhan untuk membiayai pendidikan yang sangat tinggi, terutama untuk pendidikan level lebih tinggi, ketika dana yang terbatas ini dapat digunakan untuk membiayai sektor lain yang lebih produktif

Private costs of education: biaya yang dikeluarkan oleh students itu sendiri

Gap antara social cost dan private cost menyebabkan permintaan akan pendidikan yang lebih tinggi mengalami kenaikan, sementara social benefits mengalami diminishing atau naik lebih rendah dibandingkan social cost.

Page 78: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

78

Permasalahan dan Alternatif Solusi

Strategi optimal investasi sosial terhadap pendidikan adalah memperbaiki kualitas pendidikan dasar yang telah ada (menggeser ke atas kurva social returns)

Persoalan antara semakin melebarnya social vs private benefits bersumber dari kebijakan publik dan private yang kurang sesuai, misalnya perbedaan upah yang besar, dan harga dari pendidikan tinggi. Sehingga perbaikan kebijakan perlu dilakukan

Page 79: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

79

Permasalahan dan Alternatif Solusi

Subsidi dan kebijakan yang kurang tepat menyebabkan seseorang menempuh pendidikan tinggi dalam waktu yang lama meskipun disadari bahwa lapangan pekerjaan di sektor modern semakin sempit

Pengeluaran untuk memperluas pendidikan terutama pendidikan tinggi sebaiknya dikurangi dan dialokasikan ke sektor pelayanan publik yang lain yang lebih produktif. Kebijakan ini diharapkan akan memperluas lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran.

Page 80: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

80

Education, Society, and Employment: Some Issues

Education and Economic Growth

Education Human resources Manpower

Growth

Education, Inequality and Poverty

Sistem pendidikan Inequality (naik atau turun)

Education, Internal Migration, and Brain Drain

Education Rural-Urban Migration (wage differential)

Page 81: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

81

Education, Society, and Employment: Some Issues

Education of Women, Fertility, and Child Health

Low education High Fertility High size

of family

Education Low Fertility high income high child health

Education and Rural Development

Expanding rural sector development needs role of

woman’s education

Page 82: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

82

Transformasi Pertanian dan Pembangunan Rural Area (VII)

KUWAT RIYANTO, SE, M.M. 081319434370

[email protected] http://kuwatriy.wordpress.com

Page 83: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

83

Transformasi Pertanian dan Pembangunan Rural Area

Pendapatan nasional di negara berkembang mengalami kenaikan

Sektor pertanian tidak mengalami perkembangan yang sama, share produk pertanian mengalami penurunan

Low productivity level

Permasalahan ini timbul karena kebijakan pemerintah yang lebih menitikberatkan investasi di sektor industri

Apabila dikaitkan dengan masalah kemiskinan, pada umumnya kemiskinan di negara berkembang adalah di daerah rural area yang bertumpu pada sektor pertanian (subsisten)

Page 84: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

84

Transformasi Pertanian dan Pembangunan Rural Area

Peran sektor pertanian dinilai pasif dalam pembangunan ekonomi

Sektor pertanian menyediakan 2/3 employment tp hanya menyumbang 1/3 dari total output nasional

Argumen: model Lewis yang menyatakan bahwa sektor pertanian hanya menyediakan tenaga kerja murah bagi perkembangan sektor industri

Namun kesempatan kerja di sektor industri tidak berkembang sejalan dengan arus urbanisasi dari rural ke urban area

Page 85: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

85

Integrated Rural Development

Provision of technological, institutional, and price incentive to raise the productivity of the small farmers

Implementation of an employment oriented urban development strategy, which will increase domestic demand for agricultural output

Adoption of diversified, nonagricultural, labor-intensive rural development strategy

Page 86: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

86

Karakteristik Sektor Pertanian di Negara Berkembang

Pertanian dengan lahan yang sempit dan lebih menggunakan tenaga manusia dan hewan dibandingkan tenaga mesin

Sebagai buruh tani yang menjual tenaganya dengan upah rendah

Meminjam modal dengan bunga tinggi dan dalam posesnya sering mengalami gagal panen

Lebih banyak menggunakan pupuk alam dibandingkan pupuk kimia

Sangat sulit mengembangkan teknologi tanam yang baru dan varietas baru

Page 87: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

87

Struktur Sektor Pertanian

Sektor pertanian yang sangat efisien (di negara maju)

Sektor pertanian yang tidak efisien dan produktivitas yang rendah di negara berkembang

Page 88: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

88

The Latifundio and Minifundio Pattern and Resource Underutilization in Latin America

Latifundio: pertanian dengan pemilik lahan yang luas

Minifundio: pertanian dengan lahan sempit

Minifundio lebih efisien/produktif dibandingkan latifundio

Pemilik latifundio menilai kepemilikan lahannya lebih sebagai prestige dan kekuasaan dibandingkan kontribusinya terhadap output nasional

Kebijakan sektor pertanian tidak cukup dengan kebijakan ekonomi langsung seperti penyediaan pupuk yg lebih baik, benih lebih baik, harga produk yg tinggi dsb, ttp juga perlunya perbaikan struktur sosial dan kelembagaan masyarakat petani

Page 89: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

89

Fragmentation and Subdivision of Land in Asia

Fragmentation berarti terlalu banyak orang menguasai lahan yang sempit

Alasan untuk fragmentation:

1. Intervensi European Rule

2. Pengenalan yang progresif transaksi uang dan peningkatan kekuatan pemberi pinjaman uang

3. Pertumbuhan penduduk yang sangat cepat

Page 90: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

90

Subsistence Agriculture and Extensive Cultivation in Africa

Lack of Tools (subsistence farming)

Shifting Agriculture

Seasonal demand for Labor

Intensive cultivation

Page 91: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

91

Transisi di Sektor Pertanian

Most primitive low productivity subsistence level

Diversified/mixed family agriculture

Modern farm, high production specialized geared to commercial market

Page 92: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

92

Pertanian Subsisten

Hasil pertanian hanya untuk konsumsi keluarga dan produknya hanya spesifik (beras, jagung)

Output dan produktiviti rendah

Hanya menggunakan metode tradisional dan alat yang digunakan sangat sederhana

Investasi modal sangat minim

Tanah dan tenaga kerja merupakan input utama

Diminishing returns of labor

Sangat tergantung pada faktor eksternal (musim, money lender, etc)

Pada masa tertentu petani menjadi underemployed

Page 93: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

93

Transisi dari Pertanian tradisional ke Pertanian yang Mixed dan

Diversified

Pertanian yang lebih diversifikasi tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi keluarga saja

Penggunaan advanced technology dalam pertanian

Penggunaan bibit unggul, pupuk yang baik, dan irigasi

Page 94: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

94

Kebijakan Pemerintah

Menyediakan kemudahan akses untuk kredit, pupuk, air, fasilitas pemasaran dsb

Price Insurance

Meyakinkan petani bahwa petani dan keluarganya akan memperoleh manfaat dari adanya perubahan

Apabila tahap Diversivied Farming ini telah dilakukan maka jalan menuju Specialized/Modern Commercial Farming akan lebih mudah

Page 95: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

95

Modern Commercial Farming

Menggunakan peralatan pertanian yang modern

Menekankan pada satu jenis tanaman saja

Produksi yang menggunakan teknik capital intensive

Sama dengan industri skala besar

Dimiliki dan dikelola oleh perusahaan agribusiness MNCs

Page 96: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

96

Sources of Small Scale Agricultural Progress

Technology and Innovation

1. Pertanian yang menggunakan teknologi modern menggantikan tenaga manusia (negara berkembang ???)

2. Inovasi biologi

Supportive Institutions

Government Pricing Policies

Page 97: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

97

Conditions for Rural Development

Land Reform

Supportive Policies

Integrated Development Objectives:

1. Usaha meningkatkan pembangunan di rural area untuk farm dan non-farm sektor

2. Menurunkan inequalities of income distribution di rural area dan menurunkan perbedaan inequalities antara rural dan urban

3. Meningkatkan kapasitas rural sector menuju perbaikan yang berkesinambungan

Page 98: EKONOMI PEMBANGUNAN -   · PDF filepertumbuhan tinggi sektor manufaktur, eskpansi sektor modern di dorong kondisi politik, sosial dan kelembagaan. 30 Teori Tahapan Linier

98

Pertanyaan Diskusi

Bagaimana keterkaitan antara Sektor Pertanian dan Sektor Industri?

Bagaimana menurut saudara perkembangan sektor pertanian dan industri di wilayah saudara?

Menurut saudara mengapa Indonesia sekarang ini banyak mengimpor hasil-hasil pertanian dari negara lain?