Ekonomi Makro Mikro

24
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi merupakan kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari negara bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada masyarakatnya. Kenaikan kapasitas itu sendiri ditentukan atau dimungkinkan oleh adanya pertama kemajuan atau penyesuaian teknologi , kedua dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk , ketiga secara institusi ( lembaga ) dan dasar terhadap berbagai tuntutan kondisi yang ada , dan keempat yaitu pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara. Indikator kemajuan pembangunan suatu negara adalah pertumbuhan ekonomi , indikator ini pada dasarnya mengukur kemampuan suatu negara untuk memperbesar outputnya dalam laju yang lebih cepat dari pada tingkat pertumbuhan penduduknya. Pembangunan ekonomi tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi dimana pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi dan sebaliknya pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. Pada negara – negara maju maupun negara yang sedang berkembang , Naik atau turunnya pertumbuhan ekonomi di suatu negara ternyata dibarengi munculnya permasalahan makro ekonomi yang secara teori seharusnya tidak terjadi , misalnya pertumbuhan ekonomi yang tinggi juga diikuti dengan meningkatnya jumlah pengangguran. Padahal berdasarkan teori Pertumbuhan Ekonomi yang tinggi seharusnya menambah jumlah investasi – investasi baru Universitas Sumatera Utara

description

makro mikro

Transcript of Ekonomi Makro Mikro

Page 1: Ekonomi Makro Mikro

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan kenaikan kapasitas dalam jangka

panjang dari negara bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi

kepada masyarakatnya. Kenaikan kapasitas itu sendiri ditentukan atau

dimungkinkan oleh adanya pertama kemajuan atau penyesuaian teknologi , kedua

dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk , ketiga secara institusi (

lembaga ) dan dasar terhadap berbagai tuntutan kondisi yang ada , dan keempat

yaitu pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara.

Indikator kemajuan pembangunan suatu negara adalah pertumbuhan

ekonomi , indikator ini pada dasarnya mengukur kemampuan suatu negara untuk

memperbesar outputnya dalam laju yang lebih cepat dari pada tingkat

pertumbuhan penduduknya. Pembangunan ekonomi tidak terlepas dari

pertumbuhan ekonomi dimana pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan

ekonomi dan sebaliknya pertumbuhan ekonomi memperlancar proses

pembangunan ekonomi.

Pada negara – negara maju maupun negara yang sedang berkembang ,

Naik atau turunnya pertumbuhan ekonomi di suatu negara ternyata dibarengi

munculnya permasalahan makro ekonomi yang secara teori seharusnya tidak

terjadi , misalnya pertumbuhan ekonomi yang tinggi juga diikuti dengan

meningkatnya jumlah pengangguran. Padahal berdasarkan teori Pertumbuhan

Ekonomi yang tinggi seharusnya menambah jumlah investasi – investasi baru

Universitas Sumatera Utara

Page 2: Ekonomi Makro Mikro

yang gilirannya akan menyerap tenaga kerja yang lebih banyak. Gross Domestic

Product ( GDP ) atau lebih dikenal dengan PDB ( Produk Domestik Brutto )

merupakan total pendapatan dan pengeluaran total nasional atas output barang dan

jasa dalam satu periode tertentu. PDB ini mencerminkan kinerja ekonomi,

sehingga jika PDB semakin meningkat , maka semakin baik pula kinerja

perekonomian di negara tersebut. PDB suatu negara sangat penting dalam

perekonomian maka perlu dianalisa faktor – faktor apa sajakah yang dapat

mempengaruhi PDB.,ada banyak sekali faktor yang mempengaruhinya baik secara

langsung ataupun tidak langsung.Menurut teori para ahli yaitu Keynes, PDB

terbentuk dari empat faktor yang berpengaruh secara positif, keempat faktor

tersebut adalah ekspor netto ( NX ) , konsumsi ( C ) , Investasi ( I ) , dan

pengeluaran Pemerintah. Keempat faktor tersebut juga dipengaruhi oleh faktor –

faktor seperti tingkat pendapatan , tingkat harga , suku bunga , tingkat inflasi ,

money supply, nilai tukar.

Para ahli ekonomi berpendapat bahwa adanya kecendrungan menaik bagi

output perkapita saja tidaklah cukup, tapi kenaikan output harus bersumber dari

proses intern perekonomian tersebut, artinya proses pertumbuhan ekonomi harus

bersifat menghasilkan kekuatan bagi timbulnya kelanjutan pertumbuhan dalam

jangka panjang ( periode selanjutnya ).

Selanjutnya disini dijelaskan faktor – faktor (input dan output) yang akan

menunjang pertumbuhan ekonomi suatu negara :

1. Sumber Daya Manusia Tenaga kerja mempunyai jumlah tenaga kerja dan

keterampilan angkatan kerja.Banyak ekonom melihat bahwa kualitas input tenaga

kerja seperti keterampilan , pengetahuan , pendidikan dan disiplin merupakan

Universitas Sumatera Utara

Page 3: Ekonomi Makro Mikro

satu-satunya unsur penting dari Pertumbuhan Ekonomi.Perkembangan teknologi

dalam kegiatan ekonomi menuntut tersedianya tenaga kerja yang terampil dan

terlatih.Contohnya perkembangan teknologi dalam bidang infokom ( informasi

dan komunikasi ) yang dahulu tenaga kerja hanya terampil memakai mesin ketik

karena perkembangan teknologi harus memaksakan belajar dan mengetik dengan

cara komputer.

2. Sumber Daya Alam Pertumbuhan Ekonomi suatu negara dipengaruhi oleh

kekayaan alamnya seperti suburnya tanah , luasnya daerah , keadaan iklim dan

cuaca , jumlah dan hasil hutan , hasil dari pertanian , hasil dari laut , barang

tambang . Kekayaan alam akan dapat memperlancar usaha untuk mengembangkan

ekonomi suatu negara, biasanya negara berkembang peranan hasil pertanian dan

pertambangan minyak yang di ekspor menjadi penggerak utama bagi permulaan

pertumbuhan ekonomi, meskipun demikian , sumber daya alam tidaklah

menjamin terjadinya pertumbuhan ekonomi, karena banyak negara yang tidak

mempunyai kekayaan alam seperti singapura namun pertumbuhan ekonominya

berkembang dengan pesat.

3. Sumber Daya Modal Sumber Daya Modal merupakan komponen yang

penting dalam pertumbuhan ekonomi.Dalam masyarakat yang sangat kurang maju

sekalipun barang-barang modal sangat besar perannya dalam kegiatan ekonomi.

Negara – negara yang pertumbuhan ekonominya berkembang pesat cenderung

melakukan investasi yang besar untuk pembentukan modal seperti contoh

membangun jalur transportasi kereta api , lapangan udara , membangun rigasi ,

jalan dan jembatan serta prasarana lainnya. Hal ini merupakan fakta bahwa ini

mampu meningkatkan dan terjadinya pertumbuhan ekonomi karena semakin besar

Universitas Sumatera Utara

Page 4: Ekonomi Makro Mikro

uang yang digunakan dalam proses produksi maka semakin besar output yang

dihasilkan tetapi dengan syarat penggunaannya dikelola secara efektif dan efisien.

4. Teknologi Kemajuan teknologi mampu menaikkan efesiensi kegiatan

memproduksi barang . Kemajuan ini akan menurunkan biaya produksi dan

meningkatkan jumlah produksi.

2.2. Teori Pertumbuhan Ekonomi

Tanpa bermaksud mengabaikan beberapa definisi mengenai pertumbuhan

ekonomi yang sudah disampaikan sebelumnya, untuk lebih menyederhanakan

pembahasan, pertumbuhan ekonomi yang dimaksud dalam bahasan ini adalah

merupakan perkembangan atau kenaikan GDP suatu negara. Pertumbuhan

ekonomi bisa bersumber dari perubahan atau kenaikan pada sisi aggregate

demand dan sisi aggregat supply.

Proses pertumbuhan ekonomi secara garis besarnya dipengaruhi oleh dua

macam faktor, yakni faktor ekonomi dan non ekonomi. Pertumbuhan ekonomi

suatu negara sangat tergantung pada sumber alamnya, sumber daya manusia,

kapital, usaha, teknologi, dan sebagainya. Semua itu merupakan faktor-faktor

ekonomi. Tetapi pertumbuhan ekonomi tidak mungkin bisa terjadi selama

lembaga sosial dan budaya, kondisi politik dan keamanan, serta nilai-nilai moral

dalam suatu bangsa tidak menunjang. Dengan kata lain tanpa adanya dukungan

faktor-faktor non ekonomi semacam itu secara baik, maka pertumbuhan ekonomi

kemungkinan tidak terwujud. Adapun untuk menghitung laju pertumbuhan

ekonomi pada suatu negara berdasarkan konsep GDP caranya sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

Page 5: Ekonomi Makro Mikro

gt = GDPt – GDP t-1

GDP

X 100% ...........................................................[2.1]

t-1

dimana gt adalah pertumbuhan ekonomi pada tahun t, GDPt adalah besarnya

Gross Domestic Product pada tahun ke t, dan GNPt-1 adalah besarnya Gross

Domestic Product pada tahun ke t-1. Teknik perhitungan laju pertumbuhan

ekonomi semacam inilah yang paling banyak digunakan oleh setiap instansi-

instansi, lembaga-lembaga, badan-badan resmi pemerintah maupun swasta.

Sebenarnya perhitungan laju pertumbuhan ekonomi untuk suatu negara banyak

caranya, tergantung model pertumbuhan bagaimana yang digunakan. Beberapa

model pertumbuhan ekonomi yang sangat terkenal diantaranya adalah model

pertumbuhan Harrod (1947) and Domar (1957), model pertumbuhan jangka

panjang Solow (1956), model akumulasi kapital Joan Robinson (1956), model

pertumbuhan Kaldor (1957), model Mahalanobis (1952), model Fel’dman (1957),

model pertumbuhan endogenus (endogenous growth model) dan lain-lain.

2.3. Pertumbuhan Ekonomi Harrod-Domar

Harrod-Domar memberi peranan kunci kepada investasi di dalam proses

pertumbuhan ekonomi, khususnya mengenai sifat ganda yang dimiliki investasi.

Pertama, investasi menciptakan pendapatan (merupakan dampak dari permintaan

investasi), dan kedua, investasi memperbesar kapasitas produksi perekonomian

dengan cara meningkatkan stok kapital (merupakan dampak dari penawaran

investasi). Karena itu selama investasi netto tersedia dan tetap berlangsung,

pendapatan riil dan output akan senantiasa meningkat. Namun demikian, untuk

Universitas Sumatera Utara

Page 6: Ekonomi Makro Mikro

mempertahankan tingkat ekuilibrium pendapatan pada kapasitas full employment,

baik pendapatan riil dan output keduanya harus dalam laju yang sama pada saat

kapasitas produktif kapital meningkat. Kalau tidak, setiap perbedaan antara

keduanya akan menimbulkan kelebihan kapasitas atau ada kapasitas yang

menganggur (idle capacity). Hal ini memaksa pengusaha membatasi pengeluaran

investasinya yang akhirnya membawa dampak buruk terhadap perekonomian

yaitu menurunkan pendapatan dan kesempatan kerja pada periode berikutnya,

sehingga menggeser perekonomian keluar jalur steady growth. Jadi apabila

employment hendak dipertahankan dalam jangka panjang maka investasi harus

senantiasa diperbesar. Hal ini jelas memerlukan pertumbuhan pendapatan riil

secara terus menerus pada tingkat yang cukup untuk menjamin penggunaan

kapasitas secara penuh atas stok kapital yang terus tumbuh. Tingkat pertumbuhan

pendapatan yang diperlukan inilah disebut sebagai warranted rate of growth atau

tingkat pertumbuhan yang terjamin (Jhingan, 1993). Model Harrod-Domar

dibangun berdasarkan asumsi-asumsi : (1) perekonomian dalam kondisi full

employment dan closed economy, (2) tidak ada campur tangan pemerintah, (3)

APS sama dengan MPS, dan MPS dianggap konstan, (4) rasio stok kapital

terhadap pendapatan dianggap tetap, (5) tidak ada penyusutan barang kapital, (6)

tingkat harga umum konstan (upah riil sama dengan pendapatan riil), (7) tidak ada

perubahan tingkat bunga. Menurut Domar, sisi penawaran agregat ditunjukkan

melalui jumlah netto potensi kenaikan output perekonomian yang dirumuskan

sebagai berikut :

dY = Iv ………………..........................….............................……………… [2.2]

Universitas Sumatera Utara

Page 7: Ekonomi Makro Mikro

dimana dY adalah kenaikan output, I adalah investasi, dan v adalah rasio kapital-

output. Telah kita ketahui bersama bahwa investasi itu merupakan salah satu

faktor penentu dalam permintaan agregat, dan juga telah dipahami bahwa

keterkaitan antara permintaan agregat dengan output dapat dijelaskan melalui

multiplier. Kita dapat menulis kembali bahwa dalam keseimbangan pasar barang :

Y = C + S ................................................................................................[2.3]

Oleh karena I = S dan C = cY maka,

Y = cY + I ..............................................................................................[2.4]

Y – cY = I ..............................................................................................[2.5]

( 1- c ) Y = I ..............................................................................................[2.6]

sY = I .............................................................................................[2.7]

Y = (1/s)I .............................................................................................[2.8]

Dimana Y adalah pendapatan nasional, I adalah investasi, s merupakan marginal

propensity to saving atau MPS, dan 1/s adalah multplier. Untuk menunjukan

adanya perubahan, persamaan [2.8] menjadi :

dY = ( 1/s )dI .............................................................................................[2.9]

Universitas Sumatera Utara

Page 8: Ekonomi Makro Mikro

Menurut Domar untuk mencapai pertumbuhan steady state, permintaan agregat

harus tumbuh dalam laju yang sama dengan pertumbuhan kapasitas output.

Dengan demikian dari persamaan [2.2] dan [2.9] diperoleh :

Iv = ( 1/s ) dI ...........................................................................................[2.10]

dI/I = sv ...........................................................................................[2.11]

Kita telah membangun persamaan dasar dari Domar. Persamaan ini menunjukkan

bahwa untuk mempertahankan perekonomian dalam kondisi full employment

maka laju pertumbuhan investasi harus sama dengan "sv". Inilah batas kecepatan

laju investasi yang diperlukan untuk menjamin penggunaan kapasitas potensial

dalam rangka mempertahankan pertumbuhan steady state.

Domar memberikan contoh angka untuk menjelaskan hal ini. Misalkan diketahui

COR = v = 25 persen per tahun, MPS = s = 12 persen, dan kenaikan pendapatan

(Y) yang diharapkan adalah 150 milyar dolar per tahun. Jika full employment

hendak dipertahankan setiap tahunnya maka jumlah investasi yang harus ditanam

adalah sebesar 150 milyar dolar x 0.12 = 18 milyar dolar. Jumlah ini akan

menaikan kapasitas produksi setiap tahun sebesar : 18 milyar dolar x 0.25 = 4.5

milyar dolar, dan pendapatan nasional akan naik sebesar itu pula. Akan tetapi

kenaikan relatif pendapatan akan sama dengan kenaikan absolut di bagi

pendapatan itu sendiri, yaitu :

150 x 0.12 x 0.25

150

= 0.12 x 0.25 = 0.03 atau 3 %

Jadi untuk mempertahankan full employment, pendapatan harus meningkat dengan

laju pertumbuhan sebesar 3 persen per tahun. Inilah yang merupakan laju

Universitas Sumatera Utara

Page 9: Ekonomi Makro Mikro

ekuilibrium pertumbuhan. Setiap perbedaan dari lintasan emas (golden path) ini

akan membawa kepada fluktuasi siklis. Bila "dI/I" lebih besar dari "sv" maka

perekonomian akan mengalami booming dan sebaliknya akan mengalami depresi.

Sekarang, misalkan rasio investasi-output itu adalah I/Y. Rasio ini dapat juga

ditulis dengan cara lain, (I/K)(K/Y), dimana (I/K) merupakan laju pertumbuhan

tingkat akumulasi kapital yang dapat dinotasikan "g", dan (K/Y) merupakan rasio

kapital-output(capital output ratio) dengan notasi "v". Selanjutnya kita dapat

menulis kembali rasio investasi output adalah :

I/Y = (I/K)(K/Y) = gv ………………….......................………………......... [2.12]

Dari persamaan [2.8] dapat diperoleh : I/Y = s, dengan demikian persamaan [2.13]

menjadi,

s = gv ………………............…..................................................................… [2.13]

atau,

g = s/v ………......................................…………………………...........…… [2.14]

dimana "s/v" merupakan laju pertumbuhan terjamin (warranted growth rate).

Sekarang ini merupakan model dasar Harrod. Model original Harrod-Domar

beranggapan bahwa s dan v adalah konstan – yang sangat ditentukan oleh struktur

institusional. Model Harrod-Domar sering juga disebut model "knife edge",

maksudnya sebagai berikut. Jika laju pertumbuhan aktual lebih kecil atau lebih

lambat dari pada laju pertumbuhan terjamin, maka akan terjadi ekses barang-

barang kapital, yang berarti investasi yang diperlukan lebih kecil dibandingkan

investasi yang terealisir, dan juga permintaan agregat melebihi penawaran agregat.

Universitas Sumatera Utara

Page 10: Ekonomi Makro Mikro

Akibatnya ialah terjadi depresi yang berkepanjangan. Sebaliknya, jika

pertumbuhan aktual lebih besar atau lebih cepat dibandingkan dengan laju

pertumbuhan terjamin, maka pendapatan aktual berkembang dalam laju yang

lebih cepat dari yang dimungkinkan oleh pertumbuhan kapasitas produktif

perekonomiannya. Ini lebih lanjut akan menyebabkan terjadinya kekurangan

kapital. Dimana dalam kondisi seperti itu investasi yang direncanakan akan lebih

besar dibandingkan dengan investasi yang terealisir, dan produksi akan

mengalami kekurangan permintaan agregat. Dari konsep "knife edge" ini kelihatan

bahwa pertumbuhan steady-state dalam model Harrod-Domar itu sangat tidak

stabil. Ia akan menjadi stabil apabila tingkat pertumbuhan riil sama dengan "s/v"

secara permanen. Salah satu contoh penerapan model Harrod-Domar adalah

sebagai berikut. Misalkan diketahui COR suatu negara adalah 4, dan negara

tersebut mengharapkan laju pertumbuhan terjamin untuk mencapai steady state

adalah sebesar 3%. Pertanyaanya, berapakah besarnya rasio tabungan yang

diperlukan untuk mencapai pertumbuhan terjamin tersebut. Karena diketahui

bahwa COR = v = 4 dan laju pertumbuhan terjamin atau g = 3%, maka s = gv = 4

x 0,03 = 0,12 atau 12%, artinya dengan rasio kapital output sebesar 4, dibutuhkan

setiap tahun tabungan masyarakat sebanyak 12% dari pendapatannya per tahun

agar negara tersebut bisa mencapai laju pertumbuhan terjamin sebesar 3%.

Sebaliknya, jika yang diketahui adalah COR = 4 dan rasio tabungan pendapatan

atau v sebesar 3% maka laju pertumbuhan terjamin yang dapat dicapai adalah g =

s/v = 0,03 . 4 = 0,12 atau 12%.

Universitas Sumatera Utara

Page 11: Ekonomi Makro Mikro

2.4. Pertumbuhan Ekonomi Solow – Swan

Teori pertumbuhan neoklasik dikembangkan oleh Robert M. Solow

(1970) dari Amerika Serikat dan T.W. Swan dari Australia (1956). Teori mereka

disebut juga dengan istilah teori neoklasik. Model Solow-Swan menggunakan

unsur pertumbuhan penduduk, akumulasi kapital, kemajuan teknologi, dan

besarnya output yang saling berinteraksi. Perbedaan utama dengan model Harrod-

Domar adalah masuknya unsur kemajuan teknologi dalam model Solow-Swan ini.

Selain itu, Solow-Swan menggunakan model fungsi produksi yang

memungkinkan adanya substitusi antara kapital (K) dan tenaga kerja (L). Tingkat

pertumbuhan menurut mereka berasal dari tiga sumber yaitu : akumulasi modal,

bertambahnya penawaran tenaga kerja, dan kemajuan teknologi. Teknologi ini

terlihat dari peningkatan skill atau kemajuan teknik sehingga produktivitas

meningkat. Dalam model Solow-Swan, masalah teknologi dianggap fungsi dari

waktu.

Teori Solow-Swan menilai bahwa dalam banyak hal mekanisme pasar

dapat menciptakan keseimbangan sehingga pemerintah tidak perlu terlalu banyak

mempengaruhi atau mencampuri pasar. Campur tangan pemerintah hanya sebatas

kebijakan fiskal daan kebijakan moneter. Model Solow-Swan secara matematika

dapat disajikan sebagai berikut :

( )tLKifiY ,,= …………..................................………………......... [2.15]

Agar faktor produksi selalu berada pada kapasitas penuh (full employment) perlu

mekanisme yang menyamakan investasi (I) dengan tabungan (S). Dengan

demikian pertumbuhan mantap (steady growth) membutuhkan syarat:

Universitas Sumatera Utara

Page 12: Ekonomi Makro Mikro

pKY

aMPKi

iii == .........................................………………......... [2.16]

dimana iMPK = marginal productivity of capital. Jika p sudah tertentu, dan a

tetap konstan maka Y (pertumbuhan pendapatan) dan K (pertumbuhan modal)

harus tumbuh dengan tingkat yang sama. Syarat keseimbangan bagi keseluruhan

sistem adalah :

∑=∑== 111 i

ii SI …………………………….......……………...…......... [2.17]

Suatu daerah akan mengimpor modal jika tingkat pertumbuhan modalnya

lebih kecil dari rasio tabungan domestik terhadap modal. Dalam pasar persaingan

sempurna MPL (marginal productivity of labor) adalah merupakan fungsi

langsung tetapi memiliki hubungan terbalik dengan MPK (marginal productivity

of capital). Hal ini bisa dilihat dari rasio modal dan tenaga kerja (K/L).

Teori Neoklasik sebagai penerus teori Klasik menganjurkan agar kondisi

selalu diarahkan untuk menuju pasar persaingan sempurna. Dalam pasar

persaingan sempurna perekonomian bisa tumbuh optimal. Sama halnya dengan

model ekonomi klasik, kebijakan yang perlu ditempuh adalah meniadakan

berbagai hambatan dalam perdagangan, perpindahan orang, barang dan modal.

Harus dijamin kelancaran arus barang, modal, tenaga kerja dan perlunya perluasan

informasi pasar. Sarana dan prasarana perhubungan dibangun dengan baik, dan

terjaminnya keamanan, ketertiban dan kestabilan politik. Model Neoklasik sangat

memperhatikan kemajuan teknologi yang dapat ditempuh melalui melalui

peningkatan sumberdaya manusia.

Universitas Sumatera Utara

Page 13: Ekonomi Makro Mikro

2.5. Pertumbuhan Ekonomi Dalam Perekonomian Terbuka

Kedua Model pertumbuhan ekonomi yang baru saja dijelaskan

sebelumnya adalah dalam kerangka perekonomian tertutup (closed economy

frame work) karena tidak terdapat perdagangan internasional (ekspor-

impor).Dalam kenyataannya, pertumbuhan ekonomi yang terjadi dalam konteks

internasional sangat besar pengaruhnya terhadap proses

pertumbuhan.Hubungannya adalah pertama, bahwa suatu negara dapat meminjam

atau meminjamkan dana sebagai bagian dari proses pertumbuhannya.Kedua,

pertumbuhan mempunyai keterkaitan dengan pola perdagangan dari suatu negara

dan jangkauannya sampai dimana ia dapat mengimpor perubahan teknologi yang

terjadi di bagian lain.

Dalam perekonomian terbuka, Investasi dalam negeri bisa dibiayai dengan

tabungan luar negeri (world saving) dari pada tabungan dalam negeri itu sendiri

.Kita lihat model solow untuk model perekonomian terbuka.Misalkan bahwa

dunia dibagi atas dua wilayah yang masing-masing sedang tumbuh dan memiliki

tingkat pertumbuhan yang sama dan berada pada posisi steady state equilibrium

.Jika pada negara B mempunyai tingkat tabungan yang lebih tinggi daripada

negara A. Sebelumnya diketahui bahwa di dalam pertumbuhan ekonomi yang

mapan output masing masing tenaga kerja akan menjadi lebih tinggi di negara B

dari pada negara A , termasuk juga rasio pada modal – tenaga kerja. Karena

negara B banyak menggunakan modal per tenaga kerja dari negara A , maka

produktivitas marjinal modal (MPK) akan lebih rendah di negara B dari negara A

dan akibatnya tingkat bunga di negara B akan menjadi lebih rendah.

Universitas Sumatera Utara

Page 14: Ekonomi Makro Mikro

Misalkan bahwa sekarang kedua perekonomian negara A dan B tersebut

membuka diri terhadap aliran modal luar negeri.Karena setiap negara ingin

mencari pendapatan yang tinggi, maka modal dengan sendirinya akan mengalir

dari negara B ke negara A. Akibatnya, negara B akan mengalami surplus dalam

neraca transaksi berjalan dan negara A mengalami defisit dalam neraca tersebut,

karena adanya kelebihan tabungan di negara B maka negara B mulai membiayai

pengeluaran investasi di negara A akibatnya rasio modal-tenaga kerja di kedua

negara itu akan sama, seperti terjadi ( Mohon Maaf tesis ini tidak lengkap,..karena

itu jika ingin melihat yang lengkap diharapkan lihat buku teks aslinya di

perpustakaan pusat / perpustakaan pascasarjana dan atau kepada pengarangnya

sendiri disebabkan adanya tindakan copn and paste ).pada output per tenaga kerja,

meskipun faktanya tingkat tabungan diantara kedua negara tersebut

berbeda.Negara dengan tingkat modal per tenaga kerja yang rendah pada awalnya

dan dengan begitu mempunyai tingkat pengembalian yang tinggi pada investasi ,

maka akan menerima suatu aliran modal masuk.Selama masa transisi menuju new

steady state , maka negara yang awalnya memiliki kelangkaan modal, dalam hal

ini negara A akan memiliki tingkat pertumbuhan output diatas steady state rate.

iA SA

SB

i

0

i

A C A S 1A i0

C A D i

B 0

B

IA I

B

0 SA, IA 0 IB

Universitas Sumatera Utara

Page 15: Ekonomi Makro Mikro

Gambar 2.1. Perekonomian Terbuka terhadap aliran keuangan dilihat dari Investasi, Tabungan, Tingkat Bunga dan neraca transaksi berjalan.

Perekonomian yang terbuka dapat menjadi suatu faktor pendorong menuju

kearah penurunan dalam kesenjangan diantara berbagai negara dalam output

perkapita dan rasio modal-tenaga kerja, dan pertumbuhan ini tidak akan berubah

secara permanen.Setelah realokasi tabungan dunia, steady state growth diantara

kedua negara akan sama dengan tingkat pertumbuhan penduduk ditambah

perubahan teknologi yang meningkatkan tenaga kerja, Karena pada dasarnya

modal akan mengalir dari negara yang kaya modal ke negara miskin modal dan

kita percaya bahwa negara – negara akan menjadi pengimpor modal dalam tahap

awal di dalam proses pembangunan dan kemudian menjadi pengekspor modal.

2.6. Investasi

Menurut Sunariyah (2003:4): “Investasi adalah penanaman modal untuk

satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan

harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang.” Dewasa ini

banyak negara-negara yang melakukan kebijaksanaan yang bertujuan untuk

meningkatkan investasi baik domestik ataupun modal asing. Hal ini dilakukan

oleh pemerintah sebab kegiatan investasi akan mendorong pula kegiatan ekonomi

suatu negara, penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan,

penghematan devisa atau bahkan penambahan devisa. Menurut Husnan (1996:5)

menyatakan bahwa “proyek investasi merupakan suatu rencana untuk

menginvestasikan sumber-sumber daya, baik proyek raksasa ataupun proyek kecil

untuk memperoleh manfaat pada masa yang akan datang.” Pada umumnya

Universitas Sumatera Utara

Page 16: Ekonomi Makro Mikro

manfaat ini dalam bentuk nilai uang. Sedang modal, bisa saja berbentuk bukan

uang, misalnya tanah, mesin, bangunan dan lain-lain. Namun baik sisi

pengeluaran investasi ataupun manfaat yang diperoleh, semua harus

dikonversikan dalam nilai uang. Suatu rencana investasi perlu dianalisis secara

seksama. Analisis rencana investasi pada dasarmya merupakan penelitian tentang

dapat tidaknya suatu proyek (baik besar atau kecil) dapat dilaksanakan dengan

berhasil, atau suatu metode penjajakkan dari suatu gagasan usaha/bisnis tentang

kemungkinan layak atau tidaknya gagasan usaha/bisnis tersebut dilaksanakan.

Suatu proyek investasi umumnya memerlukan dana yang besar dan akan

mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang. Oleh karena itu dilakukan

perencanaan investasi yang lebih teliti agar tidak terlanjur menanamkan investasi

pada proyek yang tidak menguntungkan. Menurut Senduk (2004:24) bahwa

produk-produk investasi yang tersedia di pasaran antara lain:

a. Tabungan di bank

Dengan menyimpan uang di tabungan, maka akan mendapatkan suku bunga

tertentu yang besarnya mengikuti kebijakan bank bersangkutan. Produk tabungan

biasanya memperbolehkan kita mengambil uang kapanpun yang kita inginkan.

b. Deposito di bank

Produk deposito hampir sama dengan produk tabungan. Bedanya, dalam deposito

tidak dapat mengambil uang kapanpun yang diinginkan, kecuali apabila uang

tersebut sudah menginap di bank selama jangka waktu tertentu (tersedia pilihan

antara satu, tiga, enam, dua belas, sampai dua puluh empat bulan, tetapi ada juga

yang harian). Suku bunga deposito biasanya lebih tinggi daripada suku bunga

Universitas Sumatera Utara

Page 17: Ekonomi Makro Mikro

tabungan. Selama deposito kita belum jatuh tempo, uang tersebut tidak akan

terpengaruh pada naik turunnya suku bunga di bank.

c. Saham

Saham adalah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut. Dengan membeli

saham, berarti membeli sebagian perusahaan tersebut. Apabila perusahaan

tersebut mengalami keuntungan, maka pemegang saham biasanya akan

mendapatkan sebagian keuntungan yang disebut deviden. Saham juga bisa dijual

kepada pihak lain, baik dengan harga yang lebih tinggi yang selisih harganya

disebut capital gain maupun lebih rendah daripada kita membelinya yang selisih

harganya disebut capital loss. Jadi, keuntungan yang bisa didapat dari saham ada

dua yaitu deviden dan capital gain.

d. Properti

Investasi dalam properti berarti investasi dalam bentuk tanah atau rumah.

Keuntungan yang bisa didapat dari properti ada dua yaitu :

(a) Menyewakan properti tersebut ke pihak lain sehingga mendapatkan uang sewa.

(b) Menjual properti tersebut dengan harga yang lebih tinggi.

e. Barang-barang koleksi

Contoh barang-barang koleksi adalah perangko, lukisan, barang antik, dan lain-

lain. Keuntungan yang didapat dari berinvestasi pada barang-barang koleksi

adalah dengan menjual koleksi tersebut kepada pihak lain.

f. Emas

Emas adalah barang berharga yang paling diterima di seluruh dunia setelah mata

uang asing dari negara-negara G-7 (sebutan bagi tujuh negara yang memiliki

perekonomian yang kuat, yaitu Amerika, Jepang, Jerman, Inggris, Italia, Kanada,

Universitas Sumatera Utara

Page 18: Ekonomi Makro Mikro

dan Perancis). Harga emas akan mengikuti kenaikan nilai mata uang dari negara-

negara G-7. Semakin tinggi kenaikan nilai mata uang asing tersebut, semakin

tinggi pula harga emas. Selain itu harga emas biasanya juga berbanding searah

dengan inflasi. Semakin tinggi inflasi, biasanya akan semakin tinggi pula

kenaikan harga emas. Seringkali kenaikan harga emas melampaui kenaikan inflasi

itu sendiri.

g. Mata uang asing

Segala macam mata uang asing biasanya dapat dijadikan alat investasi.

Investasi dalam mata uang asing lebih beresiko dibandingkan dengan investasi

dalam saham, karena nilai mata uang asing di Indonesia menganut sistem

mengambang bebas (free float) yaitu benar-benar tergantung pada permintaan dan

penawaran di pasaran. Di Indonesia mengambang bebas membuat nilai mata uang

rupiah sangat fluktuatif.

h. Obligasi

Obligasi atau sertifikat obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh

pemerintah maupun perusahaan, baik untuk menambah modal perusahaan atau

membiayai suatu proyek pemerintah. Karena sifatnya yang hampir sama dengan

deposito, maka agar lebih menarik investor suku bunga obligasi biasanya sedikit

lebih tinggi dibanding suku bunga deposito. Selain itu seperti saham kepemilikan

obligasi dapat juga dijual kepada pihak lain baik dengan harga yang lebih tinggi

maupun lebih rendah daripada ketika membelinya. Terdapat pengelompokkan

jenis-jenis investasi yaitu:

1. Deposito berjangka

Universitas Sumatera Utara

Page 19: Ekonomi Makro Mikro

Simpanan dalam mata uang Rupiah, dengan tingkat suku bunga relatif lebih tinggi

dibandingkan jenis simpanan lainnya. Tersedia dalam jangka waktu 1, 3, 6, 12,

dan 24 bulan.

2. Saham

Surat bukti pemilikan bagian modal perseroan terbatas yang memberikan berbagai

hak menurut ketentuan anggaran dasar (shares, stock ).

3. Obligasi

Surat utang yang berjangka waktu lebih dari satu tahun dan bersuku bunga

tertentu, yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menarik dana dari masyarakat,

guna pembiayaan perusahaan atau oleh pemerintah untuk keperluan anggaran

belanjanya (debenture bond).

4. Sekuritas pasar uang

Sekuritas pasar uang merupakan surat-surat berharga jangka pendek yang

diperjualbelikan di pasar uang.

5. Sertifikat hutang obligasi

Merupakan bukti kepemilikan piutang kepada pihak lain. Sertifikat ini dapat

diperjualbelikan pada tingkat diskonto tertentu. Sertifikat hutang obligasi ini

merupakan bentuk investasi jangka panjang.

6. Tanah/bangunan

Investasi ini tergolong investasi dalam bentuk property, investasi ini biasanya

untuk jangka waktu panjang karena mengharapkan adanya kenaikan dari nilai

tanah/bangunan yang telah dibelinya.

7. Reksa dana.

Universitas Sumatera Utara

Page 20: Ekonomi Makro Mikro

Wadah investasi yang berisi dana dari sejumlah investor dimana uang didalamnya

diinvestasikan ke dalam berbagai produk investasi oleh sebuah Perusahaan

Manajemen Investasi (Mutual Fund).

Perusahaan maupun masyarakat(rumah tangga) menyukai untuk

berinvestasi . Perusahaan membeli barang-barang investasi untuk menambah

persediaan modalnya dan mengganti modal yang ada setelah habis dipakai dan

jumlah barang – barang investasi yang dibeli oleh perusahaan maupun masyarakat

dipengaruhi oleh tingkat bunga yang mengukur biaya dari dana yang digunakan

oleh masyarakat / perusahaan untuk membiayai investasi tersebut.Agar proyek

investasi ini menguntungkan , hasilnya (pendapatan dari naiknya produksi barang

dan jasa dimasa yang akan datang) harus melewati biayanya(yang di bayar untuk

dana pinjaman).Kalau nilai suku bunga naik, maka lebih sedikit proyek investasi

yang menguntungkan dan jumlah barang investasi yang diminta akan turun.

Contohnya seperti seseorang membeli rumah baru yang merupakan bagian dari

investasi dan dipengaruhi oleh tingkat suku bunga dan calon pemilik rumah

memutuskan untuk mengambil hipotek.hipotek sebesar Rp.1.000.000,- akan

berbiaya Rp.80.000,- per tahun jika tingkat bunga adalah 8% dan Rp.100.000 per

tahun jika tingkat suku bunga adalah 10%.Jika tingkat suku bunga naik,maka

biaya dari memiliki rumah akan naik dan permintaan rumah baru akan turun.

Investasi dipengaruhi oleh tingkat suku bunga dan tingat suku bunga

terdiri dari tingkat suku bunga riil dan tingkat suku bunga nominal, yang

membedakannya ketika tingkat harga berubah.Tingkat bunga nominal merupakan

tingkat bunga yang biasa dilaporkan oleh lembaga keuangan (tingkat bunga yang

akan dibayarkan investor dalam meminjam uang).Tingkat bunga riil merupakan

Universitas Sumatera Utara

Page 21: Ekonomi Makro Mikro

tingkat bunga nominal yang secara berkala dikoreksi untuk menghilangkan

adanya pengaruh inflasi.Dibawah ini kita dapat melihat persamaan yang

mengaitkan investasi I pada tingkat bunga riil ‘r’

I = I(r).......................................................................................................[2.18]

Tingkat Bunga Riil (r)

Fungsi Investasi i (r)

Jumlah Investasi, I

Gambar 2.2 Fungsi Investasi

Gambar 2.2 menjelaskan mengenai fungsi Investasi.fungsi investasi

mengaitkan jumlah investasi pada tingkat bunga riil r . Investasi bergantung

kepada tingkat bunga riil karena tingkat bunga adalah biaya pinjaman.Fungsi

investasi miring ke bawah : ketika tingkat bunga naik, semakin sedikit proyek

investasi yang menguntungkan.(Mankiw 2007 6th ; 60)

Pertumbuhan ekonomi negara berhubungan erat dengan tingkat

produktivitas penggunaan Modal. Dalam Makro, ICOR bisa digunakan untuk

memperkirakan besarnya kebutuhan modal yang diperlukan untuk menghasilkan

tingkat pertumbuhan ekonomi tertentu (Susanti, 1995).

Universitas Sumatera Utara

Page 22: Ekonomi Makro Mikro

Metode Perhitungan ICOR adalah :

I = ICOR [1+G]PDB

Dimana :

ICOR = Menunjukkan laju Pertumbuhan ekonomi

relatif akibat adanya investasi.

I/PDB = Persentase imvestasi terhadap PDB.

G = ΔPDB = Laju Pertumbuhan Ekonomi (PDB)

Angka ICOR yang dianggap memiliki tingkat produktivitas investasi yang baik

berada antara 3 – 4, semakin tinggi ICOR memberikan indikasi kemungkinan

terjadi inefisiensi dalam penggunaan investasi ( Widodo, 2000 ), artinya jika

ICOR tinggi maka kebutuhan Investasi pada target pertumbuhan (g) tertentu akan

lebih tinggi.

Dari berbagai pendapat tentang definisi mengenai investasim dapat

disimpulkan bahwa investasi merupakan suatu pengeluaran sejumlah dama

pemerintah dan pengusaha untuk membiayai kegiatan produksi dan mendapatkan

keuntungan dimasa mendatang.

Universitas Sumatera Utara

Page 23: Ekonomi Makro Mikro

2.7. Jumlah Tenaga Kerja dan Kesempatan Kerja

Kesempatan kerja adalah memanfaatkan sumber daya manusia untuk

menghasilkan barang dan jasa. Kegiatan ekonomi di masyarakat membutuhkan

tenaga kerja. Kebutuhan akan tenaga kerja itu dapat juga di sebut sebagai

kesempatan kerja ( demand for labor ). Semakin meningkat pembangunan,

semakin besar pula kesempatan kerja yang tersedia. Hal ini berarti semakin besar

pula pemintaan akan tenaga kerja. Sebaliknya, semakin besar jumlah penduduk,

semakin besar pula kebutuhan akan lowongan pekerjaan ( kesempatan kerja ).

Tenaga kerja merupakan faktor yang penting dalam proses produksi yang lain

seperti tanah, modal dan lain-lain. Maka manusia merupakan penggerak bagi

seluruh faktor-faktor produksi tersebut. Istilah kesempatan kerja mengandung

pengertian lapangan pekerjaan atau kesempatan yang tersedia untuk bekerja akibat

dari suatu kegiatan ekonomi (produksi). Dengan demikian pengertian kesempatan

kerja adalah mencakup lapangan perkerjaan yang sudah diisi dan semua lapangan

pekerjaan yang masih lowong. Dari lapangan pekerjaan yang masih lowong

tersebut (yang mengandung arti adanya kesempatan), kemudian timbul kebutuhan

akan tenaga kerja. Kebutuhan tenaga kerja nyata-nyata diperlukan oleh

perusahaan/lembaga menerima tenaga kerja pada tingkat upah, posisi, dan syarat

kerja tertentu. Data kesempatan kerja secara nyata sulit diperoleh, maka untuk

keperluan praktis digunakan pendekatan bahwa jumlah kesempatan kerja didekati

melalui banyaknya lapangan kerja yang terisi yang tercermin dari jumlah

penduduk yang bekerja. Kebutuhan tenaga kerja didasarkan pada pemikiran

bahwa tenaga kerja dalam masyarakat merupakan salah satu faktor yang potensial

untuk pembangunan ekonomi secara keseluruhan, dengan demikian jumlah

Universitas Sumatera Utara

Page 24: Ekonomi Makro Mikro

penduduk yang cukup besar dapat menentukan percepatan laju pertumbuhan

ekonomi. Kesempatan kerja yang tersedia dan kualitas tenaga kerja yang

digunakan akan menentukan proses pembangunan ekonomi untuk menjalankan

proses produksi dan juga sebagai pasar barang dan jasa.

Tenaga kerja merupakan modal bagi bergeraknya roda pembangunan.

Jumlah dan komposisi tenaga kerja akan terus mengalami perubahan seiring

dengan berlangsungnya proses demografi. Dalam kegiatan proses produksi,

tenaga kerja merupakan faktor yang terpenting, karena manusia yang

menggerakan semua sarana produksi seperti bahan mentah, tanah , air dan

sebagainya.

Meningkatnya jumlah penduduk tidak hanya mengakibatkan

meningkatnya kebutuhan akan pangan, sandang, perumahan tapi juga perlunya

perluasan kesempatan kerja. Penduduk sebagai sumber dari persediaan tenaga

kerja akan menimbulkan suatu dilema bila jumlahnya tidak seimbang dengan

kemampuan sektor ekonomi. Dilema yang terjadi adalah banyaknya

pengangguran maupun setengah pengangguran dan paling tidak akan banyak

terjadi ketidaksesuaian antara pendidikan dengan pekerjaan yang ditangani.

Universitas Sumatera Utara