Eka Nurhasanah Universitas Lampung PKMP.pdf
Transcript of Eka Nurhasanah Universitas Lampung PKMP.pdf
-
8/15/2019 Eka Nurhasanah Universitas Lampung PKMP.pdf
1/28
i
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI PADA EKSTRAK AKAR DAN BUNGA
BUNGUR (Lagerstroemia Speciosa )
BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN (PKM-P)
Diusulkan oleh:
Eka Nurhasanah (1317021021/2013)
Okta Maida Listiawati (1417021092/2014)
Titik Lestari (1414051093/2014)
UNIVERSITAS LAMPUNG
LAMPUNG
2015
-
8/15/2019 Eka Nurhasanah Universitas Lampung PKMP.pdf
2/28
ii
-
8/15/2019 Eka Nurhasanah Universitas Lampung PKMP.pdf
3/28
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
RINGKASAN ..................................................................................................... iv
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3 Tujuan ................................................................................................... 2
1.4 Luaran yang Diharapkan....................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan ..................................................................................... 7
3.2 Prosedur Kerja ...................................................................................... 7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya .................................................................................... 94.2 Jadwal Kegiatan .................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
-
8/15/2019 Eka Nurhasanah Universitas Lampung PKMP.pdf
4/28
iv
RINGKASAN
Tanaman Bungur ( Lagerstroemia speciosa) adalah salah satu tanaman obat
diketahui memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri dan
menyembuhkan penyakit yang diakibatkan oleh infeksi bakteri. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui potensi antibakteri pada akar dan bunga Bungur,
yang nantinya dapat dikembangkan dan dipublikasikan dalam jurnal ilmiah.
Dalam penelitian ini digunakan beberapa macam antibiotik seperti tetrasiklin,
penicilin, rifampisin dan polimiksin sebagai pembanding hasil uji aktivitas
antibakteri dari ekstrak akar dan bunga Bungur ( Lagerstroemia speciosa), dengan
mikroba uji bakteri gram positif ( Bacillus subtilis) dan bakteri gram negatif
( Eschericia coli). Hal-hal yang harus dilakukan dalam pembutan ekstrak akar dan
bunga Bungur antara lain pengumpulan bahan dan alat yang diperlukan, pembuatan ektraksi akar dan bunga Bungur, penyiapan mikroba uji, uji aktivitas
antimikroba, dan analisis data hasil pengamatan. Pengujian aktivitas antimikroba
yang digunakan pada ekstrak akar dan bunga Bungur pada kedua mikroba
menggunakan konsentrasi uji yaitu 10%, 15%, 20%, 25% dan 30%. Pengukuran
dilakukan dengan melihat Diameter Daya Hambatan (DDH) dan zona terang yang
dihasilkan disekitar cakram kertas serta data yang diperoleh dianalisis
menggunakan statistik sederhana dan dijelaskan secara deskriptif.
-
8/15/2019 Eka Nurhasanah Universitas Lampung PKMP.pdf
5/28
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Daya antibakteri adalah kemampuan suatu bahan untuk menghambat pertum-
buhan bakteri. Pengobatan terhadap serangan infeksi bakteri dapat dilakukan
dengan penggunaan antibakteri dan atau antibiotik, akan tetapi penggunaan
antibiotik secara besar-besaran adalah faktor utama terjadinya resistensi.
Resistensi terhadap antibiotik adalah perubahan kemampuan bakteri hingga
menjadi kebal terhadap antibiotik. Bakteri tersebut tidak akan terbunuh oleh
antibiotik, lalu berkembang biak dan menyebar sehingga menjadi lebih
berbahaya.
Seiring dengan meningkatnya resistensi bakteri, harus pula diimbangi dengan
penemuan obat barui. Tanaman Bungur adalah salah satu tanaman obat
diketahui memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri dan
menyembuhkan penyakit yang diakibatkan oleh infeksi bakteri. Di samping
itu, tanaman obat tidak memiliki efek samping sehingga aman untuk
digunakan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi tentang
potensi tumbuhan Bungur ( Lagerstroemia speciosa) sebagai sumber bahan
obat alami, dan mengetahui senyawa-senyawa aktif dalam tumbuhan Bungur.Melalui penelitian ini juga diharapkan dapat memberi inspirasi bagi peneliti
Indonesia untuk terus meneliti potensi tumbuhan obat dari sumber hayati
yang berlimpah di Indonesia. Dalam rangka usaha pengembangan dan
pemanfaatan obat tradisional yang telah digunakan luas oleh masyarakat,
maka perlu dilakukan penelitian untuk pendayagunaan potensi sumber daya
alam.
Ekstrak metanol, fraksi etil asetat dan n-butanol daun Bungur (Lagerstroemia
speciosa (L.) Pers) memiliki aktivitas antimikroba dalam membunuh
pertumbuhan mikroba Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Candida
albicans dan Malassezia furfur. Aktivitas antimikroba yang memiliki zona
bunuh terbesar untuk bakteri Staphylococcus aureuspada konsentrasi 20%,
untuk Escherichia coli 30%, untuk Candida albicans dan Malassezia
furfurpada konsentrasi 20% dan 15% (Febriana, N., dkk., 2015). Oleh karena
itu potensi antibakteri dari bagian organ tumbuhan seperti akar dan bunga
tumbuhan Bungur (Lagerstroemia speciosa) perlu diteliti. Dari penelitian ini
diharapkan diperoleh bahan antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan
bakteri Bacillus subtilis dan Escherichia coli.
-
8/15/2019 Eka Nurhasanah Universitas Lampung PKMP.pdf
6/28
2
1.2 Rumusan Masalah
Dari rancangan penelitian ini dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1.
Apakah ekstrak akar dan bunga Bungur berpotensi sebagai antibakteri
khususnya Bacillus subtilis dan E.coli ?
2. Apakah terdapat pengaruh perbedaan pelarut dengan aktivitas antibakteri
yang dihasilkan ?
3. Bagaimana perbandingan daya antibakteri ekstrak akar dan bunga Bungur
serta antibiotik terhadap Bacillus subtilis dan E.coli ?
1.3 Tujuan
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui daya aktivitas
penghambat pertumbuhan mikroba bakteri gram positif ( Bacillus subtilis) dan bakteri gram negatif ( Eschericia coli) serta antibiotik sebagai pembanding
pada ekstrak akar dan bunga Bungur.
1.4 Luaran yang diharapkan
Dari rancangan penelitian ini kami mengharapkan luaran yang dapat
bermanfaat yaitu berupa artikel dan jurnal ilmiah yang dipublikasikan baik
dalam bentuk cetakan maupun elektronik, sehingga masyarakat terutama
kalangan mahasiswa dapat mengakses dengan mudah dan dengan biaya yang
murah. Dari penelitian ini dapat menemukan potensi-potensi baru dari sumberdaya alam sekitar kita yang belum banyak dikembangkan baik dalam bidang
obat-obatan maupun bidang lainnya serta menghasilkan suatu karya baru
yang dapat dipercaya dan akurat serta diperhatikan oleh seluruh kalangan
masyarakat.
-
8/15/2019 Eka Nurhasanah Universitas Lampung PKMP.pdf
7/28
3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman Bungur ( Lagerstroemia speciosa Pers.) dalam Ilmu Botani di
klasifikasikan sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Sub Kelas : Dialypetalae
Bangsa : Myrtales
Suku : Lythraceae
Marga : Langerstroemia
Jenis : Lagerstroemia speciosa Pers. (Heyne, 1987).
Salah satu jenis tanaman yang berkhasiat obat adalah tanaman Bungur
( Lagerstroemia speciosa) dari suku Lythraceae. Tanaman ini merupakan pohon
dengan tinggi sekitar 10 meter sampai dengan 20 meter. Bunganya berwarna
merah jambu. Tanaman Bungur sangat banyak ditemukan di Pulau Sumatera dan
Jawa, umumnya terdapat dihutan jati yang kondisi tanahnya gersang, sedangkan
ditanah yang subur seperti dihutan heterogen tanaman Bungur tersebut berbatang
tinggi.Tanaman Bungur memiliki kandungan kimia senyawa alkaloid, saponin,
flavonoid dan tanin (Setiawan, 2000).
Ekstrak etanol kulit batang Bungur dapat menghambat pertumbuhan isolat bakteri
pada semua konsentrasi. Konsentrasi yang paling baik pada konsentrasi 50%.
Makin besar konsentrasi ekstrak, maka semakin besar pula daya hambat yang
ditimbulkan, tetapi apabila dibandingkan dengan tetrasiklin 30 μg/disk, maka
terdapat perbedaan nyata antar diameter daerah hambat dengan ekstrak etanol
kulit Bungur f 5%. Kulit batang Bungur ini lebih baik hila dibandingkan dengan
antibiotik tetrasiklin terhadap Staphylococcus aureus hasil isolasi dari pada
Escherichia coli (Poeloengan,M., dkk., 2007).
Ekstrak metanol, fraksi etil asetat dan n-butanol daun Bungur ( Lagerstroemia
speciosa (L.) Pers) memiliki aktivitas antimikroba dalam membunuh
pertumbuhan mikroba Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Candida albicans
dan Malassezia furfur. Aktivitas antimikroba yang memiliki zona bunuh terbesar
untuk bakteri Staphylococcus aureuspada konsentrasi 20%, untuk Escherichia
coli 30%, untuk Candida albicans dan Malassezia furfurpada konsentrasi 20%
dan 15% (Febriana, N., dkk., 2015). Penelitian lain yang masih berada dalam satu
suku yaitu Lytracheae yaitu pengujian antibakteri pada tanaman Pacar kuku
menunjukkan hasil daya hambat terhadap bakteri Streptococcus Hemolitcus
-
8/15/2019 Eka Nurhasanah Universitas Lampung PKMP.pdf
8/28
4
dengan hasil optimum pada konsentrasi 75% dengan menguji ekstrak daun
menggunakan beberapa antibiotik sebagai pembandingnya (Adi, Hermanu. 2010).
Antibiotik terbagi menjadi beberapa macam antara lain sebagai berikut :
1.
Berdasarkan mekanisme kerjanya
Berdasarkan mekanisme kerjanya, antibiotik dibedakan menjadi lima yaitu:
a. Antibiotik yang mekanisme aksinya menghambat sintesis dinding sel
Antibiotik ini adalah antibiotik yang merusak lapisan peptidoglikan yang
menyusun dinding sel bakteri Gram positif maupun Gram negatif seperti
penisilin. sefalosporin, karbapenem, monobaktam, dan inhibitor sintesis
dinding sel lainnya seperti vancomysin, basitrasin, fosfomysin, dan
daptomysin.
b.
Antibiotik yang merusak membran plasmaMembran plasma bersifat semipermiabel dan dapat mengendalikan
transport berbagai metabolit ke dalam dan keluar sel. Rusaknya struktur
membran plasma dapat menghambat bahkan dapat merusak kemampuan
membran plasma sebagian penghalang osmosis dan juga mengganggu
sejumlah proses biosintesis yang diperlukan membran. Antibiotik yang
dapat merusak membran plasma yaitu antibiotik golongan polipeptida
yang bekerja dengan cara mengubah permeabilitas membran plasma sel
bakteri seperti polimiksin B yang melekat pada fosfolipid membran,
contoh lainnya amfoterisin B, gramisidin, nistatin, kolistin.
c. Antibiotik yang menghambat sintesis protein
Kelompok antibiotik yang gula aminonya tergabung dalam ikatan
glikosida merupakan aminoglikosida yang termasuk dalam antibiotik yang
memiliki spektrum luas dan bersifat bakterisidal dengan mekanisme
penghambatan pada sintesis protein. Contoh antibiotik golongan
aminoglikosida (steptomisin, gentamisin, amikasin, neomisin, dan
paranomisin), makrolida, tetrasiklin, streptogamin, klindamisin,
oksazolidinon, kloramfenikol.
d. Antibiotik yang menghambat sintesis asam nukleat
Antibiotik golongan kuinolon (siprofloksasin, nefloksasin) dan rifampisin
(turunan rifamisin) termasuk antibiotik yang menghambat sintesis asam
nukleat. Penghambatan pada asam nukleat berupa penghambatan pada
transkripsi dan replikasi mikroorganisme.
e. Antibiotik yang menghambat sintesis metabolit essensial
Antimetabolit merupakan substansi yang secara kompetitif menghambat
-
8/15/2019 Eka Nurhasanah Universitas Lampung PKMP.pdf
9/28
5
metabolit mikroorganisme, karena memiliki struktur yang mirip dengan
substrat normal bagi enzim metabolisme. Penghambatan terhadap sintesis
metabolit essensial antara lain dengan adanya kompetitor berupa
antimetabolit tersebut. Sebagai contoh dari antimetabolit yaitu sulfonamida
dan para amino benzoic acid (PABA) (Pratiwi, 2008).
2. Berdasarkan daya kerja
Berdasarkan daya kerjanya, antibiotik dibagi dalam dua kelompok,yaitu :
a. Bakteriostatik, yaitu menghambat pertumbuhan dan perkembangan bakteri.
b. Bakterisid, yaitu membunuh bakteri secara langsung.
3. Berdasarkan Aktivitas antibiotik
Berdasarkan aktivitasnya, antibiotik dikelompokkan sebagai berikut
(Kee,1996) :a. Antibiotika spektrum luas (broad spectrum)
Contohnya seperti tetrasiklin dan sefalosporin efektif terhadap organism
baik gram positif maupun gram negatif. Antibiotik berspektrum luas sering
kali dipakai untuk mengobati penyakit infeksi yang menyerang belum
diidentifikasi dengan pembiakan dan sensitifitas.
b. Antibiotika spektrum sempit (narrow spectrum)
Golongan ini terutama efektif untuk melawan satu jenis organisme.
Contohnya penisilin dan eritromisin dipakai untuk mengobati infeksi yang
disebabkan oleh bakteri gram positif. Karena antibiotik berspektrum sempit bersifat selektif, maka obat-obat ini lebih aktif dalam melawan organisme
tunggal tersebut daripada antibiotik berspektrum luas.
Sifat antibiotik sebaiknya menghambat atau membunuh mikroorganisme
patogen tanpa merusak inang, bersifat bakterisid, tidak menyebabkan
resistensi pada kuman, tidak bersifat alergenik atau menimbulkan efek
samping bila dipergunakan dalam jangka waktu yang lama, larut di dalam air
serta stabil (Syahrurachman, A, dkk., 1994).
Escherichia coli termasuk dalam famili Enterobakteriaceae. Bakteri ini
merupakan bakteri Gram negatif, berbentuk batang pendek (cocobacil ),
mempunyai flagel, berukuran 0,4-0,7 µm x 1,4 µm, dan mempunyai simpai
(Radji, 2010). Escherichia coli merupakan bakteri anaerobik fakultatif dan terdiri
dari sel dengan batang pendek, motil atau nonmotil, dan sel-selnya peritrikus
(yakni flagela secara merata tersebar di seluruh permukaan sel) (Pelczar dan
Chan, 2007).
Genus Escherichia coli terdiri dari 2 spesies yaitu: Escherichia coli dan
Escherichia hermani (Jawetz et al., 2005). Escherichia coli merupakan flora
-
8/15/2019 Eka Nurhasanah Universitas Lampung PKMP.pdf
10/28
6
normal yang terdapat dalam usus. Manifestasi klinik infeksi Escherichia coli
dengan bakteri enterik lain tergantung pada tempat infeksi dan tidak dapat
dibedakan dengan gejala atau tanda dari proses-proses yang di sebabkan oleh
bakteri lain. Infeksi yang disebabkan oleh Escherichia coli seperti infeksi saluran
kencing, diare, sepsis, dan meningitis (Jawetz et al., 2005).
Menurut (Jawetz et al., 2005), klasifikasi Eschericia coli sebagai berikut :
Kingdom : Prokariot
Divisi : Gracilicutes
Kelas : Scotobacteria
Ordo : Eubacteriales
Family : Enterobacteriaceae
Genus : Escherichia
Species : Escherichia coli
Bacillus subtilis merupakan bakteri yang memiliki kemampuan membentuk
endospora. Kebanyakan spesiesnya banyak yang berbentuk batang dan bersifat
aerobik (genus bacillus) dan yang lainnya anaerobik (genus clostridium). Bakteri
ini beserta endosporanya tersebar luas dalam tanah, tumbuh-tumbuhan, air (Jawetz
et al., 2005) dan terbawa oleh partikel-partikel debu di udara. Endosporanya,
Karena resistensinya tinggi terhadap panas, dapat bertahan hidup lebih lama.
Morfologi selnya batang, kecuali satu spesies mempunyai sel-sel bulat dan dalam
bentuk paket, motil karena flagela atau nonmotil (Pelczar dan Chan, 2007).
Menurut Cohn (1872) cit Rahamdani (2011) klasifikasi Bacillus subtilis adalah :Kingdom : Prokariot
Phylum : Firmicutes
Class : Bacilli
Ordo : Bacillales
Family : Bacillaceae
Genus : Bacillus
Species : Bacillus subtilis
Dari hasil penelitian (Wulan, Nurida. 2014), fraksi etil asetat dan fraksi etanol air
mampu menghambat bakteri S.aureus dan Bacillus subtilis. Adanya perbedaan
kemampuan penghambatan pada ekstrak dipengaruhi oleh perbedaan penyusun
dinding sel pada bakteri. Adanya protein A pada S. aureus menyebabkan
senyawa-senyawa yang ada di dalam ekstrak sulit untuk berpenetrasi ke dalam sel.
Sedangkan pada Bacillus subtilis komponen dinding selnya lebih tipis, sehingga
memudahkan senyawa-senyawa yang ada di dalam ekstrak untuk bepenetrasi
kedalamnya.
Flavanoid merupakan senyawa polar yang umumnya mudah larut dalam pelarut
polar seperti etanol, metanol, butanol dan aseton. Flavanoid merupakan golongan
-
8/15/2019 Eka Nurhasanah Universitas Lampung PKMP.pdf
11/28
7
terbesar dari senyawa fenol mempunyai sifat efektif menghambat pertumbuhan
virus, bakteri dan jamur. Senyawa-senyawa flavanoid umumnya bersifat
antioksidan dan banyak digunakan sebagai bahan baku obat-obatan (Darsana GO.,
2012).
Uji aktivitas antibakteri terhadap ekstrak etil asetat daun Akway, pada fraksi 1 dan
fraksi 2 diperoleh bahwa aktivitas antibakteri adalah sedang (6,9 mm) sampai kuat
(7,3 mm), mempunyai daya hambatan terhadap bakteri gram positif Bacillus
subtilis maupun gram negatif Escherecia coli (Sulu Parubak, A. 2013). Senyawa-
senyawa fenolik dari golongan flavonoid yang bersifat sebagai antioksidan dan
aktifitas antimikroba, selanjutnya dalam penelitian ini didapat 542,2 mg/g
senyawa fenol dari ekstrak kering metanol kulit dan biji rambutan pada semua
variasi konsentrasi mempunyai aktifitas antimikroba melawan lima bakteri
patogen dengan strain yang paling sensitive adalah Staphylococcus epidermisdengan KHM 2.0 mg/ml untuk ekstrak kulit rambutan (Y. Fatisa, 2013).
Ekstrak etanol 70 % daun pacar kuku yang masih satu family dengan tanaman
Bungur (suku Lythraceae) memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Bacillus
subtilis dan Shigella sonnei pada konsentrasi 2000 µg/disk dan 4000 µg/disk.
Senyawa yang memiliki aktivitas antibakteri pada ekstrak etanol 70% daun pacar
kuku adalah senyawa antrakinon, naftokinon, fenol, kumarin, triterpenoid, steroid,
sterol jenuh/triterpen jenuh, dan flavonoid (Pratiwi, D.A.N, 2014).
Pada tumbuhan lain seperti tumbuhan angsana yaitu ekstrak kulit batang dan
akarnya serta kulit batang dan daun sawo kecik juga mempunyai kemampuan
mengasilkan antibakteri. Artinya, dalam setiap tumbuhan, rata-rata memiliki
senyawa yang berfungsi sebagai antibakteri sebagai perlindungannya. Hasil
penelitiannya menyebutkan bahwa ekstrak kasar metanol kulit batang dan akar
angsana menghambat pertumbuhan bakteri B. subtilis dan bakteri K. pneumoniae.
Hal ini menandakan senyawa aktif yang bersifat anti mikroba untuk bakteri uji
pada P. indicus (angsana) dapat larut dalam pelarut semi-polar (kloroform) dan
pelarut polar (metanol), tetapi kurang dapat larut dalam n-heksan (non-polar). Hal
ini menunjukkan senyawa flavonoid yang berperan sebagai antimikroba dapat
larut dalam pelarut polar (Junanto, T. dkk., 2008). Sedangkan pada ekstrak etanol
kulit batang sawo kecik menghasilkan daya hambat pertumbuhan Escherichia
coli yang lebih besar dari pada pemberian ekstrak etanol daun sawo kecik pada
berbagai konsentrasi. Rerata diameter zona hambat pertumbuhan Escherichia coli
terbesar dihasilkan oleh pemberian ekstrak etanol daun sawo kecik pada
konsentrasi 75% dan ekstrak etanol kulit batang sawo kecik pada konsentrasi
65%. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan daya antibakteri dari daun
dan kulit batang sawo kecik, karena kandungan senyawa kimia yang terkandung
dalam dua organ tanaman berbeda (Prayudhani, M.F, 2012).
-
8/15/2019 Eka Nurhasanah Universitas Lampung PKMP.pdf
12/28
8
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah mikropipet, vortex, oven, shaker, inkubator,
erlenmeyer, laminar air flow, autoklaf, timbangan analitik, cawan petri, pipet
tetes, pembakar bunsen, tabung reaksi, gelas ukur, cawan porselen, hot plate
magnetic stirrer , ose, maserator, waterbath serta alat penunjang lainnya.
Bahan yang diperlukan adalah bakteri Eschericia coli dan Bacillus subtilis
yang diperoleh dari biakan murni Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, dan sebagai pelarut
ekstrak antara lain metanol, n-heksana, etil asetat dan n-butanol, dan Nutrientagar (NA) dan Nutrient Broth (NB), antibiotik (penicilin, rimpafisin,
tetrasiklin, dan polimiksin).
3.2 Prosedur Kerja
Bahan segar yang didapat dibuat simplisia melalui pengeringan dengan cara
diangin-anginkan. Bagian yang sudah dibersihkan dipotong kecil-kecil.
Pengeringan dilakukan pada suhu ruangan dan dijauhkan dari sinar matahari
langsung daun nya diblender menjadi serbuk simplisia. Serbuk dianalisiskandungannya dengan penapisan fitokimia.
a. Ekstraksi
Serbuk simpilsia akar dan bunga Bungur masing-masing sebanyak 500
gram diekstrak dengan menggunakan 3,5 liter etanol 70% dalam maserator
selama 3 hari dengan sesekali dikocok dan duakali remaserasi. Bagian
akar dan bunga Lagerstroemia speciosa dibersihkan dari kotoran dan
dikering anginkan. Bagian yang sudah dibersihkan dipotong kecil-kecil.
Akar dan bunga sampel diserbukkan. Pengeringan ini dilakukan pada suhu
ruangan dan dijauhkan dari sinar matahari langsung. Sampel ini kemudian
dimasukkan ke dalam wadah maserasi dan diberi heksana dan sampel
yang lain dimaserasi dengan etil asetat dann-butanol metanol. Masing-
masing sampel yang dimaserasi ditimbang sebanyak 100 gram pada tiap
bagian tanaman dan cairan pencari yang berbeda. Maserasi ini dilakukan
pada suhu kamar selama 3x24 jam. Setelah setiap 24 jam cairan
pencairnya diganti dengan n-heksana, etil asetat, n-butanol dan metanol
yang baru. Hal ini dilakukan tiga kali dengan jumlah cairan pencair yang
sama. Ekstrak disaring dan filtratnya dikumpulkan, kemudian residu
dimaserasi kembali dengan cara menambah n-heksana, etil asetat, n-
butanol dan metanol yang baru. Seluruh filtrat yang diperoleh diuapkan
-
8/15/2019 Eka Nurhasanah Universitas Lampung PKMP.pdf
13/28
9
dengan rotary evaporator sampai diperoleh ekstrak kental. Ekstrak ini
disebut ekstrak kasar (crude extract ) yang digunakan sebagai sampel uji
aktivitas antimikroba (Cannell, 1998).
b.
Mikroba Uji
Mikroba uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah B. subtilis
dan E.coli yang didapat dari koleksi Laboratorium Mikrobiologi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
c. Uji Antimikroba
Pengujian anti bakteri dilakukan dengan cara ekstrak pada akar dan bunga
yang diperoleh dilakukan terhadap bakteri Eschericia colli (gram negatif)
dan Bacillus subtilis (gram positif). Satu ose biakan dari Nutrien Agar
(NA) disuspensi ke dalam medium Nutrient Broth (NB), kemudiandiinkubasi selama 24 jam, selanjutnya 1 mL biakan NB dimasukkan dalam
cawan petri lalu ditambahkan 9 mL Natrium Agar (NA). Cawan digojog
dan dibiarkan beberapa saat hingga agar memadat.
Kertas cakram yang telah dicelupkan dalam dimasukkan ke dalam pada
ekstrak akar dan bunga Bungur pada kedua mikroba menggunakan
konsentrasi uji yaitu 10%, 15%, 20%, 25% dan 30%. medium agar yang
sudah memadat dengan jarak yang relatif sama. Kontrol negatif
menggunakan kertas cakram yang telah dicelupkan di dalam air sulingsebagai pelarut ekstrak daun Bungur dan penggunaan antibiotik penicilin,
tetrasiklin, polimiksin dan rifampisin sebagai kontrol positif. Cawan
kemudian diinkubasi pada suhu 370C selama 24 jam (Simmons dan
Craver, 1980). Pengukuran dilakukan dengan melihat Diameter Daya
Hambatan (DDH) dan zona terang yang dihasilkan.
d. Analisis Data
Data yang diperoleh yaitu dengan menghitung diameter zona hambat
pertumbuhan bakteri. Analisis hasil dilakukan terhadap daya hambat
pertumbuhan bakteri. Daya hambat bakteri ditentukan dengan pengamatan
pertumbuhan dan pengukuran diameter zona hambat yang berupa zona
bening disekeliling sumuran. Zona hambat yang terbentuk tidak berbentuk
lingkaran sempurna maka dilakukan sepuluh kali pengukuran dengan
mengambil sisi yang berbeda. Uji anti bakteri ini dilakukan tiga kali
pengulangan (triple). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan statistik
sederhana dan dijelaskan secara deskriptif.
-
8/15/2019 Eka Nurhasanah Universitas Lampung PKMP.pdf
14/28
10
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 1. Rekapitulasi Anggaran Biaya untuk kegiatan ini adalah:
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1. Peralatan Penunjang 3.225.000
2. Bahan Habis Pakai 4.400.000
3. Perjalanan 3.000.000
4. Lain-Lain 1.875.000
Total Biaya 12.500.000
4.2 Jadwal Kegiatan
No
Jenis KegiatanBulan Ke-1 Bulan Ke-2 Bulan Ke-3 Bulan Ke-4
Minggu Ke- 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
1.
Konsultasi
kepada dosen
pembimbing
2.
Perizinan
penggunaan
laboratorium
3.Persiapan alat
dan Bahan
Pelaksanaan
4.Pembuatan
ekstrak
5.Pembuatan
medium
6.
Pengujian
aktivitasantimikroba
Penyelesaian
7. Analisis data
8.Penyusunan
laporan akhir
9.Konsultasi
pembim bing
10.Penarikan
Kesimpulan
-
8/15/2019 Eka Nurhasanah Universitas Lampung PKMP.pdf
15/28
11
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Hermanu. 2010. Daya Antibakteri Ekstrak Daun Pacar Kuku ( Lawsonia
enermis L.) terhadap Isolat Klinis Streptococcus Hemolyticus dari
Penderita Tonsilo-faringitis. Skripsi. UNS.
Cannell, R.J.P. 1998. Natural Product Isolation Method in Biotechnologi. New
Jersey. Humana Press.
Darsana GO, I Nengah KB, Hapsari M. 2012. Potensi daun binahong ( Anredera
cordifolia (tenore) steenis) dalam menghambat pertumbuhan bakteri
Escherichia coli secara in vitro. IMV. Volume 1 No 3: Hal. 337-351.
Febriana, N., Prasetya, F., Ibrahim, A., 2015. Aktivitas Antimikroba Ekstrak Daun
Bungur ( Langerstroemia speciosa) (L.) Pers). Jurnal Sains dan Kesehatan.
Vol 1. No 2: Hal .45-50.
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid 3. Departemen Kehutanan.
Jakarta.
Jawetz M dan Adelberg’s. 2005. Mikrobiologi Kedokteran edisi 23. Alih Bahasa:
Huriwati Hartanto dkk. Buku Kedokteran ECG. Jakarta.
Junanto, T., Sutarno, Supriyadi. 2008. Aktifitas Antimikroba Ekstrak Angsana
( Pterocarpus indicus) terhadap Bacillus subtilis dan Klebsiella pneumoniae. Jurnal Bioteknologi. Vol. 5 No. 2: Hal. 63-69.
Kee, J.L dan Hayes, E.R.1996. Farmakologi. Buku Kedokteran EGC. Jakarta
Poelongan,M., Andriani, Susan M.N., Komala,I dan Hasnita,M. 2007. Uji Daya
Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Batang Bungur ( Largerstoremia
speciosa. Pers) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli
secara in vitro. Seminar nasional teknologi peternakan dan veteriner.
Halaman 777.
Pelczar,M.J. dan E.C.S. Chan. 2007. Elements of Microbiology. Mc Graw-Hill
International Book company. Tokyo.
Pratiwi, D.A.N, 2014. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Pacar Kuku
( Lawsonia inermis L.) dan Bioautografi terhadap Bacillus subtilis dan
Shigella sonnei. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Pratiwi, ST. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Yogyakarta. Erlangga.
Prayudhani, M.F, Hastuti, U.S., Suarsini, E. 2012. Daya Antibakteri Ekstrak
Etanol Daun dan Kulit Batang Sawo Kecik ( Manilkara kauki L Dubard)
terhadap bakteri Escherichia coli. Seminar Nasional X . UNS.
Setiawan, D. 2000. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 2. Trubus Agriwidya.
Jakarta.
-
8/15/2019 Eka Nurhasanah Universitas Lampung PKMP.pdf
16/28
12
Simmons, C.G. and J. Craver. 1980. Antibiotic sensitivity test using the disk
method . Australian Beaureau Animal Health. Brisbane.
Sulu Parubak, A. 2013. Senyawa Flavonoid Yang Bersifat Antibakteri dari
Akway ( Drimys becariana.Gibbs). Chem. Prog . Vol. 6, No.1 Hal. 34-37
Syahrurachman, A, dkk.1994. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran edisi revisi.
Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
Wulan, Nurida. 2014. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Dan Fraksi-Fraksi
Dari Ekstrak Etanol Daun Kelapa Sawit ( Elaeis guineensis Jacq) terhadap
Bakteri Staphylococcus aureus dan Bacillus subtilis Serta Profil KLTnya.
Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Y. Fatisa. 2013. Daya Antibakteri Estrak Kulit Dan Biji Buah Pulasan
( Nephelium Mutabile) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia
coli secara In Vitro. Jurnal Peternakan Vol 10 No 1 : Hal. 31 - 38
-
8/15/2019 Eka Nurhasanah Universitas Lampung PKMP.pdf
17/28
13
-
8/15/2019 Eka Nurhasanah Universitas Lampung PKMP.pdf
18/28
14
-
8/15/2019 Eka Nurhasanah Universitas Lampung PKMP.pdf
19/28
15
-
8/15/2019 Eka Nurhasanah Universitas Lampung PKMP.pdf
20/28
16
A. Identitas Diri Dosen Pembimbing
1. Nama dan Gelar : Dr. Sumardi M.Si.
2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3.
Jabatan Fungsional : Lektor Kepala
4. Golongan / Pangkat : IV A/ Pembina
5. NIP : 196503251991031003
6. Tempat dan Tanggal Lahir : Purworejo, 25 Maret 1965
7. E-mail : [email protected]
8. Nomor Hp : 085216391087
9. Alamat Kantor : JalanProf.Dr.Soemantri Brodjonegoro No.1
Gedong Meneng, Bandar Lampung,
Lampung.Gedung Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan10. Mata Kuliah yang diampu :
Mata Kuliah Jenjang Tahun ... s.d. ...
Mikrobiologi Lanjut S2 2013- sekarang
Bioteknologi
MikrobaS2 2014- sekarang
Rekayasa genetika S2 2014- sekarang
Mikrobiologi S1 1992- sekarang
Mikrobiologi Pangan
dan IndustryS1 1994- sekarang
Fisiologi Mikroba S1 2000- sekarang
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama
Perguruan
Tinggi
UNSOED IPB IPB
Bidang Ilmu Mikrobiologi Bioteknologi Biologi
Tahun Masuk-
Lulus
1985-1990 1995-1998 2000-2005
Judul
Skripsi/Thesis/
Disertasi
Pengaruh substrat
kulit ketela pohon
dengan laktosa
dan lama inkubasi
terhadap efek
antibacterial dan
Deteksi dan
karakterisasi
senyawa
antibakteri isolat
bakteri dari
cacing tanah
Isolasi, Purifikasi
dan Karakterisasi
-mannanase
ekstraseluler dari
bakteri termofilik,
Geobacillus
-
8/15/2019 Eka Nurhasanah Universitas Lampung PKMP.pdf
21/28
17
pertumbuhan
kapang
Penicillium
chrysogenum
Allolobophora
rosea.
stearothermophil
us L-07
Nama
Pembimbing/Pr
omotor
Drs.Lasam
Soeroso,
M.AppSc
Prof. Dr.drh.
Maria Bintang,
M.S
Prof. Dr.
Antonius
Suwanto, M.Sc
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
1 Isolasi dan karakterisasi Flora
Normal
Saluran Gastrointestinal Ayam
kampung (Gallus domesticus)
Untuk Probiotik.
Sumardi dan Christina
Nugroho Ekowati
Makalah disajikan pada
Seminar
dan Rapat Tahunan
(SEMIRATA)
Badan Kerjasama PTN Wilayah
Barat
Bidang Ilmu MIPA di
Universitas
Bengkulu, 13 - 14 Mei 2008
Penelitian Kelompok Sebagai
Ketua
2 Karakterisasi ProteaseEkstrakselululer
dari Isolat Bacillus sp-5.
Sumardi dan Deta Rosmala DewiMakalah disajikan pada Seminar
Nasional "Pertemuan Ilmiah
Tahunan
Perhimpunan Mikrobiologi
Indonesia
Tahun 2008 UNSOED Purwokerto,
22-23 Agustus 2008
Penelitian Kelompok Sebagai Ketua
3 Uji Aktivitas Enzim selulase dan
Lipase
pada Mikrofungi selama Proses
Dekompo-
sisi Limbah Cair Kelapa Sawit dengan
Pengujian Kultur Murni.
Bambang Irawan, Sutihat,
Sumardi
Dimuat dalam Prosiding Seminar
Hasil Penelitian dan Pengabdian
Kepada Massyarakat, 22 Sept 2008
ISBN 978-979-18755-0-9 Hal 284-
291
Penelitian Kelompok Sebagai
Anggota
4 Isolasi Bacillus Penghasil Protease
dari
Sumardi dan Dewi Lengkana
Dimuat dalam Prosiding Seminar
-
8/15/2019 Eka Nurhasanah Universitas Lampung PKMP.pdf
22/28
18
Saluran Pencernaan Ayam Kampung. Sehari Hasil-hasil Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat,
Lemlit - UNILA Bandar Lampung
Oktober 2009
ISBN 978-979-8510-07-6 Hal 164-
171
Penelitian Kelompok sebagai Ketua
5 Isolasi Bacillus Penghasil
Lipase dari
Saluran Pencernaan Ayam
kampung.
Neni Hasnunidah dan Sumardi
Dimuat dalam Prosiding Seminar
Hasil Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat, Lemlit - Unila
Bandar Lampung. Oktober 2009
ISBN 978-979-8510-07-6 Hal 83-88
Penelitian Kelompok sebagai
Anggota
6 Isolasi Bacillus Penghasil Selulase
dari
Saluran Pencernaan Ayam Kampung.
Sumardi, Christina Nugroho
Ekowati, dan Dwi Haryani
Dimuat dalam Prosiding Seminar
Nasional Sains MIPA dan
Aplikasinya,
2009 FMIPA - Unila B. Lampung,
16-17 Nopember 2009
ISBN 2086-2342 Hal 679-684Penelitian Kelompok sebagai Ketua
7 Potensi Amilolitik Isolat Bakteri dari
Saluran Pencernaan Ayam Kampung.
Christina Nugroho Ekowati,
Sumardi, dan Irma Pratiwi
Dimuat dalam Prosiding Seminar
Nasional Sains MIPA dan
Aplikasinya2009 FMIPA - Unila B. Lampung,
2009
16-17 November 2009
ISSN 2086-2342 Hal 511-518
Penelitian Kelompok sebagai
Anggota
-
8/15/2019 Eka Nurhasanah Universitas Lampung PKMP.pdf
23/28
19
-
8/15/2019 Eka Nurhasanah Universitas Lampung PKMP.pdf
24/28
20
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Justifikasi anggaran kegiatan penelitian yang akan kami lakukan yaitu sebagai
berikut :
1. Peralatan Penunjang
MaterialJustifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga
Satuan (Rp)
Jumlah
(RP)
Cawan petriTempat
pengujian
ekstrak
15 buah 40.000 600.000
Tabung reaksi Isolasi bakteri 2 pak 100.000 200.000
Gelas ukurPengukuran
volume larutan5 buah 300.000
1.500.000
Erlenmeyer Pembuatanmedium
5 buah 80.000 400.000
Maserator
Tempat
pembuatan
ekstrak
3 buah 150.000 450.000
PisauMemotong
sampel5 buah 15.000 75.000
SUB TOTAL (Rp) 3.225.000
2.
Bahan Habis Pakai
MaterialJustifikasi
PemakaianKuantitas
Harga
Satuan (Rp)
Jumlah
(Rp)
Alat tulis (pena) Pencatatan data 1 lusin 2500 30.000
KertasPencatatan hasil
data dan lain-lain1 rim 32.000 40.000
Tinta Printer
Cetak proposal,
laporan akhir dan
jilid
6 buah 45.000 270.000
Catridge Printer
Cetak proposal,
laporan akhir dan
jilid
2 buah 423.000 846.000
Methanol Pembuatan ektrak 0,5 liter 900/ml 450.000
n-heksana Pembuatan ektrak 0,5 liter 1.700/ml 850.000
Etil asetat Pembuatan ektrak 0,5 liter 1.700/ml 850.000
n-butanol Pembuatan ektrak 0,5 liter 2.000/ml 1.000.000
-
8/15/2019 Eka Nurhasanah Universitas Lampung PKMP.pdf
25/28
21
Antibiotik :
Tetrasiklin
Penicilin
Rifampisin
Polimiksin
Pengujian antibiotik
10 tablet
10 butir
10 butir
4 unit
400/tablet
1.000/butir
1.000/butir
10.000unit/gram
4.000
10.000
10.000
40.000
SUB TOTAL (Rp) 4.400.000
3. Perjalanan
Material
Justifikasi
Perjalanan Kuantitas
Harga
Satuan (Rp)Jumlah
(Rp)
Bandar
Lampung keJakarta
Seminar,
konsumsi, dantempat tinggal
4 orang @750.000 3.000.000
SUB TOTAL (Rp) 3.000.000
4. Lain-lain
Material
Justifikasi
Perjalanan Kuantitas
Harga
Satuan (Rp)Jumlah
(Rp)
Penggandaan
dan en ilidan
Dokumentasi - - 150.000
Perangkat uji
coba
Biaya perawatan
alat
Perawatan
alat
laboratorium
100.000 125.000
SeminarPendaftaran
seminar- - 850.000
PublikasiPublikasi hasil
penelitian
- - 750.000
SUB TOTAL (Rp) 1.875.000
TOTAL KESELURUHAN (Rp) 12.500.000
-
8/15/2019 Eka Nurhasanah Universitas Lampung PKMP.pdf
26/28
22
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No. Nama / NPMProgram
Studi
Alokasi
Waktu
(jam/minggu)
Uraian Tugas
1.
Eka
Nurhasanah/1317
021021
Biologi 5 jam/minggu
Konsultasi kepada
dosen pembimbing
Meminta izin
menggunakan
laboratorium
Survei tempat
pengambilan
sampel bahan
Mengecek alat dan
bahan yang
diperlukan
Membuat ekstrak
dan medium
Pembuatan
medium MHA
Analisis hasil
pengamatan
Konsultasi laporan
akhir dengan
pembimbing
Penyusunan
Laporan Akhir
2.
Okta Maida
Listiawati/141702
1092
Biologi 4 jam/minggu
Konsultasi kepada
dosen pembimbing
Menyiapkan alat
dan bahan yang
diperlukan
Membuat ekstrak Mencatat hasil
pengamatan
Membuat medium
(NA dan NB)
Analisi hasil
pengamatan
Penyusunan
laporan akhir
-
8/15/2019 Eka Nurhasanah Universitas Lampung PKMP.pdf
27/28
23
3.Titik Lestari
/1414051093
Teknik
Hasil
Pertanian
4 jam/minggu
Pengumpulan
bahan penelitian
Pembuatan
medium MHA
Sterilisasi alat dan
bahan
Membuat ekstrak
Dokumentasi
Analisis data hasil
pengamatan
Penyusunan
laporan akhir
-
8/15/2019 Eka Nurhasanah Universitas Lampung PKMP.pdf
28/28
24